27 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15433

Lulusan SMA tak Bisa Jadi CPNS

Segala daya upaya dilakukan siswa SMA yang kini berperang di Ujian Nasional (UN). Ya, mereka wajib lulus agar masa depan cerah teraih. Namun, sayangnya, ijazah SMA ternyata bukan jawaban.

Pasalnya, kesempatan bagi lulusan SMA dan sederajat untuk mengikuti seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) kini tertutup. Badan Kepegawaian Negara (BKN) sudah mengeluarkan kebijakan, minimal peserta seleksi CPNS adalah lulusan diploma tiga (D III).

Seleski CPNS tahun ini, dijadwalkan akan digelar September. Saat ini, BKN dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN dan RB) terus menerima permohonan kebutuhan CPNS dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) seluruh Indonesia.

Kepala Bagian Humas BKN Tumpak Hutabarat menjelaskan, Selasa (19/4), pembatasan perekrutan tersebut sudah dikaji.  Sebagai pemanasan, program pembatasan tersebut akan dilakukan dulu di Pulau Jawa dan Sumatera. Sedangkan untuk Indonesia bagian Timur belum bisa diterapkan.

Tumpak mengatakan, dari beberapa pengajuan kebutuhan CPNS dari BKD yang masuk ke BKN, masih terdapat daerah-daerah di Pulau Jawa dan Sumatera yang mengajukan jatah PNS untuk pelamar berijazah SMA dan sederajat. Posisi yang disediakan di antaranya untuk tenaga supir, kebersihan, dan sebagaian tenaga administrasi.

Setelah keluar aturan pembatasan tersebut, BKN menetapkan tidak menyetujui permintaan tersebut. Dia mengatakan, aturan pembatasan ini didasari masih banyaknya pegawai honorer yang berijazah SMA. Tumpak menjelaskan, jika seleksi CPNS saat ini masih membuka lowongan untuk lulusan SMA dan sederajat, jumlah honorer lulusan SMA tidak akan pernah tuntas.

Tahun ini, kuota nasional seleksi CPNS diperkirakan 250 ribu. Jumlah ini menyusut dari tahun sebelumnya yang mencapai 300 ribu. (wan/nw/jpnn)

Ulama: PKS Tetaplah Jadi Perekat Umat

Kebiasan membenturkan umat antar ulama patut disayangnya dan hal tersebut harus dihentikan segera mungkin. Peran inilah segera diambil Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan harus bisa menjadi perekat umat.

Ungkapan tersebut disampaikan seorang ulama di Sumatera Utara, Al Ustadz H Hafiz Yazid, Selasa (19/4) saat ditemui Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Sumut di kediamannya Jalan Garu I, Medan dalam agend silaturahmi menjelang pelaksanaan Milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  ke 13.

Yazid menyampaikan, sekarang ini ada hal yang perlu dibenahi, khususnya kebiasan-kebiasan yang membenturkan antar ulama. Di sinilah peran PKS dituntut untuk berperan demi kepentingan umat.

“Disayangkan, kalau masih ada kebiasaan-kebiasaan yang membenturkan antar ulama, PKS diharapkan mampu menjadi perekat antar umat,” ujar Hafiz Yazid, saat menerima kunjungan Ketua Umum DPW PKS Sumut, H M Hafez Lc MA, Ketua Bidang Pembangunan Ummat, H Surianda Lubis S Ag dan Ketua Kaderisasi, H Mahmud Saleh SPdi, MA.
Pada kesempatan itu, dia juga menyambut baik langkah-langkah silaturhmi yang dilakukan PKS. Begitu juga dengan budaya menghormati ulama dan menimba ilmu dari para ulama, atas dasar cinta terhadap ulama.

Pesan itulah yang disampaikan Mantan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan tersebut. Hingga kini, dia masih aktif mengisi sejumlah pengajian di pelosok-pelosok Sumatera Utara. Selain itu, masih rutin mengisi manasik bagi calon jamah haji, sekaligus sebagai pengisi materi tetap, pada pengajian Al Ittihad di Medan.

Acara silaturhmi tersebut berlangsung penuh keakraban. Al Ustadz Hafiz Yazid dan para Pengurus DPW PKS Sumut, sempat terlibat diskusi sejumlah judul buku yang berasal dari dalam dan luar negeri.

Ketua DPW PKS Sumut, H M Hafez Lc MA juga mengundang Al Ustadz Hafiz Yazid, untuk hadir pada puncak peringatan Milad PKS Sumut, yang akan dilaksanakan Minggu (24/4) di lapangan Benteng Medan.

Hafez menyampaikan, DPW PKS Sumut terbuka untuk dikritik maupun ditegur secara langsung oleh kalangan ulama, jika ada kebijakan yang dianggap kurang sesuai atau bertentangan dengan kemaslahatan umat di Sumatera Utara.
Sebab, dengan adanya kritikan inilah kami bisa tumbuh dan mengetahui segala hal yang masih kurang dari apa yang telah dibuat selama ini.

Setelah pertemuan tersebut, akhirnya ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Al Ustadz Fauzan. Kemudian, pesan Al Ustadz H Hafiz Yazid akan menjadi hal yang menjadi masukkan untuk dibuat sebagai program kerja partai. (ril)

Indeks Saham Terangkat, Rating Jeblok

JAKARTA- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengalami kenaikan meskipun tekanan jual masih tinggi. Indeks naik 5,577 poin (0,14 persen) ke level 3.732,650 dan Indeks LQ 45 menguat tipis 0,765 poin (0,11 persen) ke level 668,631, pada penutupan perdagangan kemarin.

Sepanjang hari kemarin, indeks sebenarnya lebih banyak bergerak di zona merah dan sempat terlempar dari level 3.700 ke titik 3.691,293. Penutupan perdagangan sesi pertama Indeks terkoreksi 14,303 poin (0,38 persen) ke level 3.712,770.

Head of Technical Analyst PT Batavia Prosperindo Sekuritas Billy Budiman, mengatakan, aksi ambil untung kemarin terjadi pada beberapa sektor unggulan terutama perbankan dan pembiayaan.

Billy memerkirakan perdagangan hari ini (Rabu) indeks masih menguat karena bursa Eropa saat ini sudah memperlihatkan penguatan. “Lagipula meski S&P melakukan downgrade terhadap ekonomi AS (Amerika Serikat), terlihat ini membuat market Indonesia semakin menarik karena makin banyak dana yang pindah ke Indonesia setelah fund managers Jepang pindah duluan pas gempa belum lama ini,” ungkapnya.
Technically, kata Billy, jangka menengah ini IHSG masih potensial naik jika dilihat dari MACD weekly-nya. Indeks kemarin  bergerak di kisaran support 3,690-3,700 dan Resistance 3,750-3,760. Saham unggulan antara lain ASII, BBRI, BBNI, INDF, MYOR, INTP, PTBA.

Frekue nsi transaksi perdagangan kemarin mencapai 88.715 kali pada volume 3,018 miliar lembar saham senilai Rp 3,545 triliun. Sebanyak 98 saham naik, 100 saham turun, dan 114 saham stagnan. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 218,265 miliar di seluruh pasar.
Sementara kondisi bursa di Asia kemarin ditutup negatif merespon S&P yang memangkas outlook kredit jangka panjang Amerika yang diyakini bisa membuat perekonomian melambat. Indeks Komposit Shanghai anjlok 57,25 poin (1,87 persen) ke level 3.000,08.

Indeks Hang Seng merosot 309,69 poin (1,30 persen) ke level 23.520,62. Indeks Nikkei 225 tergerus 115,62 poin (1,21 persen) ke level 9.441,03. Indeks Straits Times turun 22,91 poin (0,73 persen) ke level 3.121,47. (gen/kim)

Aktifkan Ekstrakurikuler

AGAR terhindar dari kegiatan negatif, serta mengarahkannya ke hal-hal yang bermanfaat, SMP Negeri 3 Lubuk Pakam, Jalan Sunda Kecamatan Lubuk Pakam,mengaktifkan siswanya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ini ada  bermacam-cama yakni olahraga karate, pramuka, bola volly, pencak silat serta klub bahasa inggris. Tak hanya itu, kegiatan ini juga sudah membuahkan hasil, sehingga mengharumkan nama SMP Negeri 3 Lubuk Pakam, baik tingkat Kabupaten, Provinsi hingga Nasional.

Di tingkat kabupaten, SMP Negeri 3 melalui Cucu Ningtra dan Margaret Tambunan berhasil meraih juara pertama dan  juara tiga, lomba pidato berbahas inggris, tahun 2009. Kini keduanya bersekolah di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam.
Tak hanya itu, SMP Negeri 3 juga berhasil merebut juara satu, lomba cepat tempat antar pramuka se-kabupaten Deli Serdang. Kemudian prestasi yang mengharumkan sampai tingkat nasional, prestasi Siti Theresia (12) siswi kelas dua yang berhasil menjadi juara pertama kegiatan kejuaran karate tingkat pelajar yang baru digelar Desember tahun silam, di Jakarta.

Wartawan Sumut Pos, berkesempatan berbincang-bincang dengan Siti Theresia. Dengan mengenakan pakaian sekolah putih biru, Theresia menceritakan awalnya dia  tidak yakin dapat memperoleh juara pada even yang digelar di Jakarta itu. ”Saya kurang yakin, tetapi semua  lawan-lawan dapat saya kalahkan bang,”ucap Siti Theresia yang bercita-cita ingin jadi Polwan itu.

Ditambahkanya, keberhasilannya memperoleh juara, atas bantuan serta dukungan sekolahnya. ”Saya senang dapat mengharumkan nama orangtua, sekolah dan kabupaten,”ucapnya. Kedepannya, harap Siti Theresia, siswa-siswa SMP Negeri 3 Lubuk Pakam akan lebih banyak lagi prestasinya baik di bidang olahraga, maupun kegiatan lainnya. (btr)

Tiap Tahun Sembelih Hewan Kurban

Meski status SMP Negeri 3 Lubuk Pakam sudah berstandar Sekolah Setaraf Nasional (SSN), tetapi sekolah yang terletak di Jalan Sunda Kecamatan Lubuk Pakam ini, tiap tahun menyembeli hewan kurban.
Kegiatan ritual itu, digelar selain menjalankan ajaran agama, juga bertujuan mengakrabkan para guru-guru dengan warga sekitar sekolah. Soalnya, daging kurban itu dibagikan kepada anak yatim piatu di sekitar sekolah serta dibagi kan kepada guru-guru.

“Kegiatan rutin ini, menjadi agenda tahunan. Oleh karenanya, warga sekitar menjadi keluarga besar SMP Negeri 3,” bilang Kepala SMP Negeri 3 Lubuk Pakam, Drs Padlan.

Dengan masuknya warga sekitar menjadi keluarga besar SMP Negeri 3 Lubuk Pakam, maka mereka akan turut menunjang program kerja sekolah. Sehingga lingkungan sekolah bisa nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.
Tak hanya itu, karena dinilai berhasil melaksanakan serta menjalan program Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemkab Deli Serdang, tak pelak SMP Negeri 3 Lubuk Pakam terpilih menjadi salah satu dari tiga sekolah SMP di Kabupaten Deli Serdang yang ikut diseleksi oleh tim Pusdiklat Pendidikan dari Jakarta.

“Tim datang untuk menguji kesiapan guru-guru untuk melaksanakan program yang diberikan pemerintah pusat,” bilang Padlan. Soalnya, saat ini SMP Negeri 3 Lubuk Pakam, masih berstatus Sekolah Setaraf Nasional, tetapi kedepanya bilang pria yang mengenakan kacamata itu, pihaknya oftimis akan mampu menaikkan status sekolah yang lebih tinggi lagi, yakni bisa jadi sekolah bertaraf nasional atau internasional.

Soalnya, setiap tahunnya tingkat kenaikan jumlah pendaftar siswa baru naik sekitar10 persen, dari dari daya tampung 200 siswa, padahal yang mendaftar 500 hingga 600 siswa.

Nah, kini untuk pengembangan pembangunan SMP Negeri 3 Lubuk Pakam, tinggal kemampuan Pemkab Deli Serdang. Memang kalau dituruti dengan banyak jumlah pelamar dibanding dengan ruang kelas yang ada, tidak mampu menampung siswa yang mendaftar.

Tetapi karena kemampuan keuangan Pemkab Deli Serdang terbatas pelaksanan pembangunan tidak dapat dilakukan secara gencar.  ”Semua pasti akan berjalan sesuai program Pemkab Deli Serdang untuk bidang pendidikan konsep Cerdas, serta sesuai arahan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Sa’adah,” ungkap Padlan. (btr)

Baca dan Pinjam Buku Gratis

SMP Negeri 3 Lubuk Pakam

LUBUK PAKAM- Perpustakaan SMP Negeri 3 Lubuk Pakam memiliki ratusan koleksi judul buku. Seluruh siswa diperbolehkan membaca dan meminjam buku di perpustakaan secara gratis, guna menambah pengetahuan siswa.
Perpustakaan ini buka setiap jam sekolah, dan digawangi oleh kepala perpustakaan SMP Negeri 3 Lubuk Pakam, Delfina, SPd. Dalam menyelenggarakan kegiatan perpustakaan, Delfina  S.Pd dibantu staf perpustakaan Mudrika atau yang akrab dipanggil Ika. Ketika Sumut Pos berkunjung, Senin (18/4) dia menjelaskan, perpustakaan buka saat jam belajar berlangsung.

Umumnya pengunjung yang hadir ke perpustakaan adalah para pelajar. Kehadiran para pelajar itu, saat jam istirahat atau sebelum masuk jam belajar. Pengunjung yang datang dipersilahkan memilih sendiri buku yang hendak dibutuhkan. Kemudian setelah  buku ditemukan, baru didaftarkan kepada petugas. “Kalau buku hendak dibaca di dalam ruangan perpustakaan tidak perlu dilapor. Dapat langsung dibaca, soalnya kami menyediakan bangku dan meja untuk membaca,”bilang Ika.

Namun, buku-buku yang hendak dibawa pulang terlebih dahulu didaftarkan kepada petugas. Judul serta penulis buku dicatat. Kemudian bagi pelajar sendiri memiliki buku tanda anggota perpustakaan. Proses semuanya beralangsung gratis.

Agar dapat memboyong buku ke rumah. Pelajar terlebih dahulu harus mendaftarkan diri sebagai peserta perpustakaan. Tetapi bagi yang hendak membaca di ruang perpustakaan cukup mengisi daftar hadir. ”Buku anggota dibuat untuk menertibkan arus masuk keluarnya buku. Kan biar dapat dikontrol,” jelas wanita berkulit kuning langsat itu. Selain membaca di dalam ruangan perpustakaan, murid-murid juga diperbolehkan membaca buku di depan gedung perpustakan, tetapi harus seizin kepala perpustakaan. Ditambahkanya, murid-murid banyak memimjam buku pengetahuan umum, serta buku relegius. Sedangkan kalau buku paket biasanya dipinjamkan, per  semester. (btr)

Mau Melerai, Malah Babak Belur

Sebagai sekuriti, Suhendra Kumara merasa perlu tahu apa yang terjadi di depan restoran tempatnya bekerja, kemarin. Namun naas, saat dia mendekati sejumlah pemuda yang sedang bertengkar di depann Grand Kowloon di Jalan Thamrin Medan itu, Suhendra malah dihardik seorang pemuda yang tak senang melihat kehadirannya.

“Apa kau lihat-lihat? Kau tunggu aku di sini,” hardik seorang pemuda kepada Suhendra. Tak mau kalah, Suhendra menjawab, “Ini tempat kerjaku, pasti aku di sini, tidak akan ke mana-mana.”

Berselang beberapa menit, sejumlah pemuda mendatangi tempat kerja Suhendra. Tanpa banyak cakap, Suhendra dianiya dengan menggunakan kayu dan besi. Melihat Suhendra berlumaran darah dan tidak berdaya, rekan kerja Suhendra langsung membawanya dengan menggunakan sepeda motor ke RSU Pirngadi Medan.

“Saya bermaksud melerai pemuda yang bertengkar di depan restoran tempat saya bekerja, kok malah saya yang dipukuli,” ungkap Suhendra.

Akibat kejadian itu, bapak tiga anak ini mendapat 10 jahitan di pipi sebelah kiri, satu jahitan di mulut dan sekujur tubuh memar akibat penganiayaan itu.

Sementara, pihak keluarga sudah melaporkan kejadian yang dialami Suhendra kepada kepolisian Malpolsek Medan Timur disertai saksi 3 orang dari rekan kerja dan seorang lagi penarik becak motor (Bentor) yang kebetulan berada di lokasi kejadian.(mag-7)

Jenazah Erwina Ditemukan di Percut

Bocah Hanyut

MEDAN-Satu jam setelah penguburan jenazah Mahyarudin Salim Rangkuti (2), bocah yang hanyut saat bermain di tepi sungai di Jalan Seksama, seorang warga mengabarkan kalau Erwina Rangkuti (4), kakak Mahyarudin telah ditemukan di Sungai Percut di wilayah Bagan, Selasa (19/4) siang pukul 13.00 WIB.

Adalah Wagiran (50), yang membawa kabar tersebut ke rumah duka di Jalan Selamat Lurus No 99, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas. “Isteri saya tadi menelpon, katanya ditemukan bocah perempuan di Sungai Percut dengan ciri-ciri berambut ikal,” ujar Wagiran membuka percakapan.

Untuk memastikan kabar tersebut, wartawan yang masih berada di rumah duka langsung menghubungi Kapolsekta Percut Sei Tuan, Kompol Maringan Simanjuntak untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. “Benar, kita sudah mendapatkan informasi penemuan mayat seorang bocah di Sungai Bagan,” ucap Maringan.

Mendapat kabar itu, Agus Salim Rangkuti (30), orangtua kedua bocah malang itu langsung berbicara dengan Kapolsek Percut Sei Tuan via ponsel. Agus meminta agar mayat anaknya tidak dibawah ke rumah sakit, karena ia tidak ingin anaknya di otopsi.

Dari hasil percakapan, Maringan kemudian menyarankan agar Agus datang ke Polsek Percut Sei Tuan untuk membuat surat pernyataan tidak bersedia di otopsi. Agus kemudian bergegas menuju Polsek menaiki sepeda motor.

Menurut Agus, jenazah Erwina akan langsung dikebumikan hari itu juga. Karenanya, mereka langsung mempersiapkan fardhu kifayah untuk proses penguburannya. “Akan kita kebumikan sore ini juga. Kan dalam agama lebih baik jika penguburannya dipercepat,” kata Agus yang langsung bergegas menuju Polsek Percut Seituan.
Sementara, akibat kejadian yang merenggut nyawa dua bocah itu, beberapa warga sudah mengusulkan kepada lurah setempat agar melakukan perbaikan parit besar tempat terpelesetnya kedua korban yang tewas itu. “Tujuh lingkungan di kelurahan ini sepakat memperbaiki parit dengan bergotong royong, karena sangat rawan terjadi hal serupa,” ujar warga saat pidato pemberangkatan jenazah Mahyar.

Diketahui, kakak beradik Erwina Rangkuti (4) dan Mahyarudin Salim Rangkuti (2) hanyut terseret arus sungai pada Senin (18/4) sore pukul 17.30 WIB. Saat itu, kedua bocah ini sedang mandi hujan menemani ibunya yang sedang mencuci pakaian.

Keduanya hanyut terbawa arus parit besar yang bermuara ke Sungai Denai saat bermain air di belakang rumahnya. Diduga, keduanya terpeleset ke parit besar.

Saat itu Roslina sempat ingin menyelamatkan keduanya, namun karena arus yang begitu deras, keduanya terseret arus dengan cepat. “Saya berteriak minta tolong, namun warga yang cepat berkumpul juga tidak bisa menyelamatkan mereka,” ujar Roslina saat ditemui di rumah duka Jalan Selamat No 99, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas, Selasa (19/4) pagi.

Roslina dan suaminya, Agus Salim Rangkuti (30) yang bekerja sebagai pembawa Betor (Becak Motor) tampak terpukul dengan kejadiaan naas yang merenggut nyawa anaknya.(adl)

Sosialisasi Jampersal Belum Efektif

Jampersal atau jaminan persalinan yang diperuntukkan bagi ibu hamil belum sepenuhnya diketahui masyarakat. Padahal, jampersal ini merupakan program pemerintah pusat. Bahkan, untuk Kota Medan sendirin Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan baru menerima satu pasien Jampersal. Lalu, apa yang harus dilakukan Dinkes Medan? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Juli Ramadhani Rambe dengan anggota komisi B DPRD Medan Bahrumsyah, kemarin.

Menurut penilaian Anda, bagaimana perkembangan dari program Jampersal ini?
Program Jampersal ini masih dalam tahap penyusunan atau bisa dibilang masih diatur. Karena program pusat ini kan baru terealisasi. Jadi, pasti masih ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaan program ini. Untuk hal itu, setidaknya Dinkes Medan sudah mengetahuinya. Selain itu, harus ada sentralisasi untuk program ini, karena hampir semua Rumah Sakit akan bekerja sama, jadi setidaknya ada MoU antara Dinkes dan rumah sakit tersebut.

Namun, program ini belum diketahui masyarakat luas, khususnya yang benar-benar membutuhkan program ini. Bagaimana tanggapan Anda?
Itu dia masalahnya. Mungkin karena ini masih program baru. Untuk sosialisasi memang belum ada saya dengar. Jadi, tentu masyarakat juga tidak mengetahui Jampersal ini. Menurut saya, sosialisasi yang paling efektif dilakukan di Posyandu. Karena masyarakat yang datang ke posyandu ini merupakan masyarakat dengan kelas menengah ke bawah. Dan juga masyarakat dari daerah. Jadi, setidaknya bagian pelayanan kesehatan untuk mempercepat proses sosialisasi ini.

Jadi, apa ada masalah dari program ini?
Saya rasa mungkin karena program baru. Dan hal ini tinggal menunggu petunjuk pelaksanaan. Karena secara umum, program ini tidak berbeda dengan program Medan sehat. Hanya saja, pada Medan Sehat sudah berjalan dan semua data base sudah berlaku. Sementara Jampersal sudah memiliki data, tetapi belum sampai ke masyarakat.

Apa yang harus dilakukan Dinkes Medan terkait masalah ini?
Percepat sosialisasi. Petunjuk pelaksanaan akan diketahui sejalan dengan berjalannya program ini. Jadi untuk saat ini, menurut saya banyak sekali pekerjaan rumah Dinkes. Jadi kerjakan sebelum terlambat.(*)

Erwin Terancam 5 Tahun Penjara

Dijerat Pasal 406 jo 170 KUHP

MEDAN- Kepala Dinas (Kadis) Pertamanan Erwin Lubis dan bawahannya diduga telah melakukan tindak pidana perusakan secara bersama-sama dan dijerat dengan Pasal 406 jo 170 KUHP. Hal ini terkait pembongkaran papan reklame milik PT Star Indonesia oleh Pemko Medan di Jalan S Parman, simpang Jalan Glugur Medan, beberapa waktu lalu.

“Menurut laporannya, Kadis Pertamanan Kota Medan dan bawahannya telah melakukan tindak pidana pengrusakkan secara bersama-sama dan dijerat pasal 406 YO 170 KUHP yang ancamannya penjara lima tahun,” ujar Kassubid Dok Liput Humas Poldasu, AKBP MPn Nainggolan, Selasa (19/4) siang.

Dikatakan Nainggolan, bila Kadis Pertamanan tidak hadir untuk menjalani pemeriksaan penyidik Sat/I Tipidum Dit Reskrim Poldasu hari ini, Rabu (20/4), Poldasu akan melakukan pemanggilan kedua terhadap Erwin. “Bila tidak hadir, akan dilakukan pemanggilan kedua,” ucap Nainggolan.

Sementara Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Erwin Lubis mengaku siap menghadiri panggilan Poldasu untuk memberikan keterangan. Dikatakannya, pihaknya memiliki bukti-bukti dan pemanggilannya oleh pihak Poldasu juga hanya sebatas memberi keterangan.

“Suratnya belum saya terima. Tapi kalau memang benar dipanggil, saya akan datang. Saya ada bukti untuk itu,” jawabnya saat dikonfirmasi Sumut Pos usai acara Soft Launching Logo Visit Medan Year 2012 di Hotel Tiara Medan, Selasa (19/4).

Sementara itu, dukungan terhadap Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Erwin Lubis muncul dari anggota DPRD Sumut Marasal Hutasoit. Politisi Fraksi PDS DPRD Sumut ini menilai, langkah yang diambil Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Erwin Lubis adalah langkah yang benar.
“Langkah untuk mengevaluasi izin-izin reklame itu benar. Dan itu harus didukung. Kalau tidak begitu, Medan ini bisa jadi hutan reklame,” tegasnya. Lebih lanjut Marasal menyatakan, pemasangan reklame yang tumpang tindih juga membuat estetika perkotaan menjadi semrawut tak tentu arah. Maka dari itu, sebaiknya ada kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemko) Medan dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Hal ini dirasa perlu karena, dalam pemasangan iklan melalui reklame, baliho atau sejenisnya biasanya menggunakan arus listrik sebagai sarana penerang. “PLN juga harus selektif. Karena reklame-reklame yang ada hanya untuk menguntungkan segelintir pihak saja. Terutama para pengusaha. PLN juga harus berpikir, jangan terlalu mudah menyalurkan arus listrik hanya untuk pemasangan atau penerangan reklame. Harus dipikirkan pula bagaimana masyarakat kecil yang sudah antre,” tandasnya lagi.

Ditambahkannya, dalam hal ini, yang hanya kentara adalah persaingin bisnis dari pihak-pihak pemasang iklan saja. Apakah pernah memikirkan masyarakat, misalnya apa pernah para pengusaha tersebut memikirkan ketika reklame yang dipasangnya akan roboh dan sebagainya, sehingga menimpa masyarakat.

“Ini hanya kepentingan, antara si pamasang iklan. Intinya, tindakan dan sikap dari Dinas Pertamanan itu benar. Jangan karena pengusaha, izin begitu saja diberikan,” tukasnya.

Iskandar yang didampingi pengacaranya, Syahril SH SpN, A Herwan Bispo SH, dan Drs Hasnul Amar SH mengatakan, laporan pengaduan tersebut adalah bukti bahwa perlakuan pembongkaran papan reklame di Jalan S parman simpang Jalan Glugur, Medan yang dilakukan aparat Pemko Medan adalah pelanggaran hukum.

“Papan reklame yang dibongkar masih memiliki izin dan berlaku sampai Desember 2011 dan memberikan PAD sebesar Rp61 juta kepada Pemko Medan,” ujar Iskandar.

Sebelumnya, penyidik Sat/I Tipidum Dit Reskrim Polda Sumut sudah melakukan pemanggilan terhadap Erwin Lubis, Kadis Pertamanan Pemko Medan atas laporan Iskandar ST pemilik PT Star Indonesia, terkait pembongkaran papan reklame oleh Pemko Medan.

Hal tersebut dikatakan Dir Reskrim Poldasu, Kombes Pol Agus Andriyanto, Senin (18/4) siang. Dikatakan Agus, pemanggilan tersebut untuk dilakukan pemeriksaan atas laporan tersebut. “Akan dilakukan pemanggilan terhadap Kadis Pertamanan (Erwin SH, Red), untuk diperiksa oleh penyidik,” ujar Agus.(adl/ari)