29 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Jenazah Erwina Ditemukan di Percut

Bocah Hanyut

MEDAN-Satu jam setelah penguburan jenazah Mahyarudin Salim Rangkuti (2), bocah yang hanyut saat bermain di tepi sungai di Jalan Seksama, seorang warga mengabarkan kalau Erwina Rangkuti (4), kakak Mahyarudin telah ditemukan di Sungai Percut di wilayah Bagan, Selasa (19/4) siang pukul 13.00 WIB.

Adalah Wagiran (50), yang membawa kabar tersebut ke rumah duka di Jalan Selamat Lurus No 99, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas. “Isteri saya tadi menelpon, katanya ditemukan bocah perempuan di Sungai Percut dengan ciri-ciri berambut ikal,” ujar Wagiran membuka percakapan.

Untuk memastikan kabar tersebut, wartawan yang masih berada di rumah duka langsung menghubungi Kapolsekta Percut Sei Tuan, Kompol Maringan Simanjuntak untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. “Benar, kita sudah mendapatkan informasi penemuan mayat seorang bocah di Sungai Bagan,” ucap Maringan.

Mendapat kabar itu, Agus Salim Rangkuti (30), orangtua kedua bocah malang itu langsung berbicara dengan Kapolsek Percut Sei Tuan via ponsel. Agus meminta agar mayat anaknya tidak dibawah ke rumah sakit, karena ia tidak ingin anaknya di otopsi.

Dari hasil percakapan, Maringan kemudian menyarankan agar Agus datang ke Polsek Percut Sei Tuan untuk membuat surat pernyataan tidak bersedia di otopsi. Agus kemudian bergegas menuju Polsek menaiki sepeda motor.

Menurut Agus, jenazah Erwina akan langsung dikebumikan hari itu juga. Karenanya, mereka langsung mempersiapkan fardhu kifayah untuk proses penguburannya. “Akan kita kebumikan sore ini juga. Kan dalam agama lebih baik jika penguburannya dipercepat,” kata Agus yang langsung bergegas menuju Polsek Percut Seituan.
Sementara, akibat kejadian yang merenggut nyawa dua bocah itu, beberapa warga sudah mengusulkan kepada lurah setempat agar melakukan perbaikan parit besar tempat terpelesetnya kedua korban yang tewas itu. “Tujuh lingkungan di kelurahan ini sepakat memperbaiki parit dengan bergotong royong, karena sangat rawan terjadi hal serupa,” ujar warga saat pidato pemberangkatan jenazah Mahyar.

Diketahui, kakak beradik Erwina Rangkuti (4) dan Mahyarudin Salim Rangkuti (2) hanyut terseret arus sungai pada Senin (18/4) sore pukul 17.30 WIB. Saat itu, kedua bocah ini sedang mandi hujan menemani ibunya yang sedang mencuci pakaian.

Keduanya hanyut terbawa arus parit besar yang bermuara ke Sungai Denai saat bermain air di belakang rumahnya. Diduga, keduanya terpeleset ke parit besar.

Saat itu Roslina sempat ingin menyelamatkan keduanya, namun karena arus yang begitu deras, keduanya terseret arus dengan cepat. “Saya berteriak minta tolong, namun warga yang cepat berkumpul juga tidak bisa menyelamatkan mereka,” ujar Roslina saat ditemui di rumah duka Jalan Selamat No 99, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas, Selasa (19/4) pagi.

Roslina dan suaminya, Agus Salim Rangkuti (30) yang bekerja sebagai pembawa Betor (Becak Motor) tampak terpukul dengan kejadiaan naas yang merenggut nyawa anaknya.(adl)

Bocah Hanyut

MEDAN-Satu jam setelah penguburan jenazah Mahyarudin Salim Rangkuti (2), bocah yang hanyut saat bermain di tepi sungai di Jalan Seksama, seorang warga mengabarkan kalau Erwina Rangkuti (4), kakak Mahyarudin telah ditemukan di Sungai Percut di wilayah Bagan, Selasa (19/4) siang pukul 13.00 WIB.

Adalah Wagiran (50), yang membawa kabar tersebut ke rumah duka di Jalan Selamat Lurus No 99, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas. “Isteri saya tadi menelpon, katanya ditemukan bocah perempuan di Sungai Percut dengan ciri-ciri berambut ikal,” ujar Wagiran membuka percakapan.

Untuk memastikan kabar tersebut, wartawan yang masih berada di rumah duka langsung menghubungi Kapolsekta Percut Sei Tuan, Kompol Maringan Simanjuntak untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. “Benar, kita sudah mendapatkan informasi penemuan mayat seorang bocah di Sungai Bagan,” ucap Maringan.

Mendapat kabar itu, Agus Salim Rangkuti (30), orangtua kedua bocah malang itu langsung berbicara dengan Kapolsek Percut Sei Tuan via ponsel. Agus meminta agar mayat anaknya tidak dibawah ke rumah sakit, karena ia tidak ingin anaknya di otopsi.

Dari hasil percakapan, Maringan kemudian menyarankan agar Agus datang ke Polsek Percut Sei Tuan untuk membuat surat pernyataan tidak bersedia di otopsi. Agus kemudian bergegas menuju Polsek menaiki sepeda motor.

Menurut Agus, jenazah Erwina akan langsung dikebumikan hari itu juga. Karenanya, mereka langsung mempersiapkan fardhu kifayah untuk proses penguburannya. “Akan kita kebumikan sore ini juga. Kan dalam agama lebih baik jika penguburannya dipercepat,” kata Agus yang langsung bergegas menuju Polsek Percut Seituan.
Sementara, akibat kejadian yang merenggut nyawa dua bocah itu, beberapa warga sudah mengusulkan kepada lurah setempat agar melakukan perbaikan parit besar tempat terpelesetnya kedua korban yang tewas itu. “Tujuh lingkungan di kelurahan ini sepakat memperbaiki parit dengan bergotong royong, karena sangat rawan terjadi hal serupa,” ujar warga saat pidato pemberangkatan jenazah Mahyar.

Diketahui, kakak beradik Erwina Rangkuti (4) dan Mahyarudin Salim Rangkuti (2) hanyut terseret arus sungai pada Senin (18/4) sore pukul 17.30 WIB. Saat itu, kedua bocah ini sedang mandi hujan menemani ibunya yang sedang mencuci pakaian.

Keduanya hanyut terbawa arus parit besar yang bermuara ke Sungai Denai saat bermain air di belakang rumahnya. Diduga, keduanya terpeleset ke parit besar.

Saat itu Roslina sempat ingin menyelamatkan keduanya, namun karena arus yang begitu deras, keduanya terseret arus dengan cepat. “Saya berteriak minta tolong, namun warga yang cepat berkumpul juga tidak bisa menyelamatkan mereka,” ujar Roslina saat ditemui di rumah duka Jalan Selamat No 99, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas, Selasa (19/4) pagi.

Roslina dan suaminya, Agus Salim Rangkuti (30) yang bekerja sebagai pembawa Betor (Becak Motor) tampak terpukul dengan kejadiaan naas yang merenggut nyawa anaknya.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/