25 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15462

Produk Wanita Bukan untuk Pria

Soal penampilan, bukan cuma wanita yang peduli, tetapi juga kaum pria. Sayangnya, masih banyak pria yang “nebeng” produk wanita milik pasangannya untuk membersihkan dan merawat wajahnya.

“Pria, umumnya, lebih tak peduli dan memilih produk pembersih wajah apa saja yang tersedia di rumah. Selain karena kurang teredukasi mengenai perbedaan kebutuhan pria dan wanita, terkadang, pria disarankan menggunakan produk perawatan wajah yang juga digunakan pasangan atau keluarganya,” jelas William Lumentut, Head of Marketing Garnier Indonesia, di sela peluncuran rangkaian produk Granier Men Turbo Light Oil Control, Plaza Indonesia, kemarin.

William menjelaskan, riset dari Maxus 3D Data menyebutkan, 41 persen pria Indonesia masih menggunakan produk wanita untuk merawat dan membersihkan wajah. Padahal, kondisi dan jenis kulit pria berbeda dengan wanita. Riset mengenai masalah kulit pada pria ini melibatkan 5.000 pria di lima kota besar di Indonesia.

Masih menurut riset yang sama, kulit pria Indonesia 52 persen berminyak. Kulit berminyak menjadi masalah terbesar pria Indonesia. Pria juga menginginkan wajah lebih putih, hal ini diakui 43 persen pria.

Untuk menjawab masalah kulit, sekaligus mengedukasi pria dalam mencuci wajah, Garnier Indonesia merilis sabun wajah, Garnier Men Turbo Light Oil Control Icy Scrub dan Moisturizer. Pembersih wajah Garnier untuk pria ini mengandung ekstrak lemon, mineral clay, dan mentol.

Yoshiko Nadia Adelina, Group Product Manager, Garnier Skin Consumer Products Division mengatakan, kebutuhan pria untuk perawatan terpenuhi dari kandungan bahan di dalamnya. Ekstrak lemon mengandung vitamin C tinggi dan AHA.
Kandungan ini mengangkat sel kulit mati yang menempel sehingga wajah lebih putih. “Kulit gelap bukan hanya karena warna asli gelap tetapi karena sel kulit mati yang menempel di kulit,” jelas Nadia.
Bahan mineral clay yang ada pada sabun pencuci muka ini menyerap minyak berlebih di kulit wajah pria. Sedangkan kandungan mentolnya memberikan efek dingin dan menyegarkan. “Setelah membilas wajah, efek dingin dan segar lebih tahan lama. Cocok untuk pria Indonesia yang tinggal di cuaca panas,” lanjutnya.

Mengenai penggunaannya, pembersih wajah berbentuk scrub ini aman dipakai setiap hari, sebanyak 2-3 kali sehari untuk merawat wajah. “Untuk kulit berjerawat, sebaiknya pakai scrub.” lanjut Nadia.

Produk pembersih wajah Garnier Men ini bisa didapatkan dengan harga Rp19 ribu untuk ukuran 100 ml, sedangkan harga pelembabnya Rp15 ribu untuk ukuran 20 ml. Produk ini aman digunakan untuk kulit kering, normal, dan berminyak. Karena kebutuhan perawatan wajah pria berbeda dengan Anda. (net/jpnn)

Gatot : Ubah Komposisi Calon Sekda

MEDAN- Penetapan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprovsu semakin berlarut-larut, bila beberapa waktu lalu sudah ada tiga nama yang diusulkan Gubsu Syamsul Arifin. Ternyata, usulan itu akan dirubah kembali.

“Sekda itu jabatan strategis. Jadi, akan dicari orang yang strategis, dan kami mau yang strategis itu,” kata Plt Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Gatot Pujo Nugroho kepada wartawan, Kamis (14/4).

Saat disinggung apakah ada perubahan tiga nama yang telah diusulkan Gubsu, Syamsul Arifin. Gatot berkelakar, Pemprovsu ingin melakukan perubahan. “Kita ingin perubahan. Jangan-jangan, besok sudah berubah komposisinya. Proses itu bisa satu atau dua hari. Maka dari itu, kami perlu proses dan waktu,” sebutnya.

Menanggapi ungkapan itu, Anggota komisi A DPRD Sumut, Syamsul Hilal menyampaikan, Plt Gubsu sesuai dengan aturannya dibenarkan melakukan perubahan usulan Gubsu Syamsul Arifin atas pencalonan Sekda Pemprovsu. Perubahan ketiga nama itu dianggap layak dan sangat sesuai.

“Ketiga nama yang telah diusulkan tersebut dalam pandangan saya belum memiliki profesionalisme dan tidak kapabilitas, silahkan saja Plt Gubsu untuk merubah usulan Gubsu sebelumnya itu,” ucapnya.
Dia berujar, dalam merubah usulan Gubsu Syamsul Arifin mengenai calon sekda tersebut, Plt Gubsu harus didasari memiliki political will yang sama dengan sosok yang diusulkan, khususnya untuk membangun Sumut dan bisa bekerjasama menjalankan roda pemerintahan.

Sementara itu, di tempat terpisah rencana Gatot untuk merubah komposisi calon Sekda Pemprovsu tersebut, Plt Ketua Pengurus Daerah (PD) FKPPI Sumut, Drs R Bastian didampingi wakil ketua Johni Waas SE mengatakan, bahwa pengurus kabupaen/kota se Sumut siap mendukung kebijakan Plt Gubsu.

“Kami memiliki hubungan emosional dengan Gatot Pujo Nugroho dalam memimpin Sumut, kami akan secara sukarela mendukung kader kami, karena Gatot juga panasehat kami,” ucapnya.

Sebelumnya, menjelang memasuki masa pensiun Sekda Pemprovsu R E Nainggolan terhitung 1 Desember 2010 lalu, Gubsu Syamsul Arifin telah mengusulkan tiga nama calon Sekda Pemprovsu, Sjafaruddin, Syaiful Syafri dan Aspan Sopian Batubara. Tapi, sampai memasuki 1 Desember 2010 ketiga nama tersebut belum juga ditetapkan, akhirnya, Syamsul menunjuk Plt Sekda Pemprovsu dijabat Hasiholan Silaen, tapi dalam waktu dua bulan Plt Sekda digantikan oleh Rahmatsyah.

Setelah Gubsu Syamsul Arifin dinyatakan non aktif, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memberikan perhatian khusus kepada Syamsul agar tidak melantik pejabat. Ketiga usulan Syamsul akhirnya terkatung-katung, kini Gatot Pujo Nugroho yang diangkat menjadi Plt Gubsu, segera melakukan perubahan usulan tersebut. (ari)

Pengangguran, Jual Ganja

Edi Syahputra (27), warga Jalan Medan Batang Kuis ditangkap polisi di Jalan Letda Sujono karena menjual ganja kepada polisi, Rabu (13/4) malam. Dari tersangka polisi berhasil mengamankan barang bukti 1 plastikn daun ganja kering seberat 1 ons. Kapolsekta Percut Seituan, Kompol Maringan Simanjuntak mengatakan, tersangka dijerat Pasal 114 UU RI No 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara.

Tersangka mengaku, tak tahu kalau yang membeli ganja polisi. “Saya tidak tahu kalau yang beli ganja polisi,” tukasnya.
Menurutnya, dia nekat jual ganja karena tidak mempunyai pekerjaan tetap. “Saya nekad jual ganja karena saya tidak punya uang untuk biaya hidup, karena pekerjaan saya lagi tidak ada. Ganja itu saya dapat dari teman saya disekitar Lau Dendang,” tambahnya. (jon)

Antisipasi Perkawinan Sejenis

TEBING TINGGI- Kepala Kantor Kementrian Agama Agama Kota Tebing Tinggi, Drs H Hasful Huznan mengingatkan warga Tebing Tinggi, agar hati-hati dalam menyikapi penomena perkawinan sejenis.

“Alhamdulillah sejauh ini, memang belum ada kejadian seperti itu di Tebing Tinggi,” ungkap Hasful di kantornya Jalan Pendidikan Kota Tebing Tinggi, Kamis (14/4).

Sejauh ini sambungnya, ajaran Islam masih solid, antara umaroh dan ulama yang masih memberikan pencerahan-pencerahan agama kepada umat beragama baik secara sunnah Islam dan baik menurut Undang-Undang No 1 Tahun 1974 tentang masalah perkawinan.

Dikatakanya, menyikapi banyak kejadian pernikahan sesama jenis di luar negeri, Hasful menyatakan bahwa itu terjadi karena di luar negeri perkawinan tidak didasarkan dengan peraturan agama, melainkan peraturan hak azasi manusia (HAM).

Firman Allah SWT dalam surat Ar Ruum Surat 30 ayat 21 yang artinya,
“Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, dia menciptakanmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikan diantaramu rasa kasih dan sayang, sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda yang berpikir”

Yang artinya, dikatakan Hasful adalah Allah telah menciptakan perempuan dan laki-laki untuk berkasih-kasih dan berpasangan dan jangan perbuat perkawinan sejenis baik perempuan antara perempuan dan laki-laki dengan laki-laki, perbuatan itu haram karena sudah dilarang Islam.(mag-3)

Penertiban PKL Ricuh

MEDAN-Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kecamatan Medan Amplas, Kamis (14/3), yang dilakukan muspika plus Medan Kota dibantu 50 personel Satpol PP ricuh. Pedagang marah dan memaki-maki petugas yang coba menertibkan dagangan mereka.

Pantauan wartawan di lokasi, penertiban dilakukan mulai dari Jalan SM Raja, tepatnya di depan Kantor Dinas Kehutanan Sumut sampai ke Jalan Panglima Denai, tepatnya di depan Terminal Amplas . Dari awal penertiban antara pedagang dengan personel Satpol PP sudah terlibat adu mulut.

Tapi, muspika plus dibantu personel Satpol PP yang menaiki mobil patroli dan truk Dinas Bina Marga Medan tidak mengindahkan omelan pedagang yang meminta agar tidak melakukan penertiban. Seluruh pedagang yang berjualan pun dibersihkan.

“Kami kecewa terhadap pihak Kecamatan Medan Amplas yang sudah melakukan pengutipan terhadap kami, padahal kami setiap bulan dikutip sebesar Rp10 ribu untuk biaya kebersihan lingkungan,” ucap Soni Siregar, pedagang rokok.
Kekecewaan pedagang terhadap pihak kecamatan karena tidak melakukan pemberitahuan sebelum melakukan penertiban.

“Baru saja kami dikutip uang kebersihan oleh pihak kecamatan, tapi mereka tidak memberitahukan kalau ada penertiban. Sesukanya aja pun,” kesal Br Ginting sambil menunjukkan kwintansi pengutipan yang ditandatangani oleh pihak Kecamatan Medan Amplas, M Yusuf Msi.

Penertiban tersebut dilakukan untuk menjalankan perintah Wali Kota Medan, Rahudman Harahap. “ Kita menjalankan sesuai dengan perintah Wali Kota Medan, untuk melakukan penertiban terhadap PKL yang berjualan di atas aliran drainase,” ujar Jhony A Tanjung, Kasi Trantib Kecamatan Medan Amplas. (adl)

Sisihkan Harta Bangun Sekolah Islam

SERGAI- Tidak banyak orang yang mau menyisihkan sebagian harta bendanya untuk kepentingan umat. Tetapi, bagi keluarga Juhari,  memberikan harta untuk kepentingan agama, telah dilakoninya dengan cara mendirikan Yayasan Pendidikan (YP) yang mengelola  Taman Kanak-kanak (TK), Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Juhari (55) warga Dusun IV, Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai ini di tahun pertama mulai mendirikan dua ruangan belajar dan kantor guru. Kemudian tahun kedua kembali mendirikan satu lokal dan dua kamar kecil serta penambahan kursi serta meja untuk murid yang baru.

Setelah murid bertambah, Juhari membeli bus jenis Mitsubishi L 300 untuk mengantar jemput siswa dari rumahnya masing masing. “Biayanya hanya dipungut Rp1000 untuk uang minyak saja. Dengan demikian murid dapat belajar dengan tepat waktu  dan semangat,” kata Juhari.

Dibantu dua anaknya, serta tenaga pengajar dari warga sekitar, YP yang didirikannya terus berkomitmen mencerdaskan anak bangsa yang berada di sekitar sekolah, dan umumnya masyarakat yang berminat menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.

Bahkan, di usianya yang ke-3,   YP ini memperingati hari jadinya dengan menggelar berbagai kegiatan seperti pembacaan ayat suci Al Quran, Pildacil, pembacaan puisi agama, tarian serta drama yang dilakukan siswa/i sekolah tersebut.

Hadir dalam acara itu, Kepala Desa Pematang Setrak, Irwansyah Lubis, Kepala Desa Liberia, Iriansyah, Anggota DPRD Sergai, Muhammad Idris, Sekretaris Dinas Capil Kependudukan, Abdul Razak, tokoh masyarakat, pemuda, agama dan masyarakat.

Kepala Desa Pematang Setrak, Irwansyah dalam sambutannya mengaku bangga apa yang dilakukan Juhari. “Beliau mau mendermakan harta bendanya untuk pendidikan agama Islam. Di tengah situasi dan kondisi sekarang pendidikan agama sangat penting untuk kehidupan dunia dan akhirat,” bilangnya.(mag-15)

1.900 Dosen Kawal UN

Untuk menjalankan Ujian Nasional (UN) 2011 yang tingkat kerahasiaannya sangat tinggi, Universitas Negeri Medan (Unimed) selaku koordinator perguruan tinggi pengawas UN untuk Sumut, akan menjalankan tugasnya. Apa saja yang telah dipersiapkan Unimed? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Rahmat Sazalyn Munthe dengan Penjabat Rektor Unimed, Prof Selamet Triono Ahmad.

Apa yang sudah dipersiapkan Unimed dalam menghadapi UN pada 2011?
Untuk tahun ini Unimed menerjunkan sekitar 1.900 dosen pengawas UN dari perguruan tinggi yang akan disebar di setiap satuan pendidikan penyelenggara ujian di daerah.

Selain dari Unimed, dosen pengawas tersebut juga berasal dari beberapa perguruan tinggi lainnya seperi Universitas Sumatera Utara (USU), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut, Kopertis dan Politeknik Negeri Medan.
Dosen-dosen yang dilibatkan sebagai pengawas UN tersebut sebelumnya juga sudah mendapatkan pembekalan, sehingga yang bersangkutan bisa mengawasi UN dengan baik dan mengetahui petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, sehingga pengawasan UN berjalan optimal.

Apa saja tugas pengawas di lapangan?
Tugas pengawas bukan hanya saat ujian berlangsung, namun juga bertanggung jawab sejak master naskah soal UN dari Jakarta sampai masuk ke percetakan, penggandaan, pengepakan, pendistribusian, pengiriman dan pengamanan naskah soal di kepolisian di kabupaten/kota.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya isu kebocoran UN dan jika ditemukan terdapat kecurangan diharapkan masyarakat luas dan media massa untuk mengkonfirmasikan kepada Unimed untuk ditindaklanjuti dan diambil tindakan tegas.

Bagaimana dengan pelaksanaan UN tahun lalu?
Secara sistem pelaksanaan UN dari pengalaman tahun lalu berjalan lancar hanya mungkin kesalahan orang saja (human error, red). Sehingga, setiap kali ujian berlangsung sering terdengar isu kecurangan ujian.

Apa yang telah dipersiapkan Unimed untuk kelancaran pemeriknsaan Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN)?
Unimed menyiapkan sedikitnya sepuluh alat pemindai LJUN untuk peserta tingkat SMA/MA/SMK di Sumut. Hal ini juga dikarenakan Unimed masih dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi koordinator perguruan tinggi dalam pengawasan UN dan pemeriksaan LJUN untuk tingkat SMA, MA dan SMK. Sepuluh unit mesin pemindai ini disediakan demi mempercepat proses pengerjaan lembar jawaban siswa agar hasilnya dapat secepatnya di serahkan ke pusat.

Tahun ini merupakan tahun keempat Unimed dipercaya dipercaya untuk melakukan scanning (pindai) terhadap LJUN bagi siswa peserta UN, namun kali ini hanya khusus memindai pada LJUN tingkat SMA/MA/SMK sedangkan pemeriksaan LJUN tingkat SMP dilakukan oleh Dinas Pendidikan Sumut.

Kemana hasilnya akan diserahkan?
Usai pemeriksaan soal UN SMA/MA/SMK tersebut, hasilnya kemudian baru dikirim ke ke Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang (Puspendik) Kemendiknas yang berada di bawah koordinasi Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) Pusat.
Yang diserahkan ke pusat hanya dalam bentuk soft copy nya saja, setelah LJUN itu kita periksa melalui alat pemindai tersebut. Mudah-mudahan tidak ada gangguan teknis seperti alat yang rusak maupun pemadaman listrik sehingga kita bisa bekerja tepat waktu. (*)

Hasil Beda dengan Melon

Drs Amin

Menanam buah melon (cucumis melo l.) gampang-gampang susah. Tetapi, jika ditekuni dengan serius dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan di bidang agribisnis.

Tanpa harus mengeluarkan modal besar dan lahan yang luas, buah melon jenis ladika dapat menghasilkan keuntungan yang cukup menggiurkan. Setidaknya, pernyataan itu dialami Drs Amin (45) warga Dusun I, Desa Ujung Rambung, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai.

Buah yang kaya akan nutrisi dan manfaat ini merupakan tanaman buah termasuk keluarga  dari buah semangka (Famili Cucurbitaceae), namun karena tampilan dan harga yang tergolong berbeda, dan lebih sulit budidayanya dari semangka membuat melon oleh sebagian masyarakat masih dipandang sebagai buah yang berkelas.

Awalnya, sekitar tujuh tahun lalu sekitar tahun 2004, Amin dengan sabar memulai menanam Melon di belakang halaman rumahnya seluas delapan rante atau 3200 meter. “Dua kali menanam sempat gagal dan pada penanaman yang ketiga mulailah tanaman melon tumbuh dengan baik. Dua bulan kemudian buah Melon bisa dipanen,” bilang Amin sembari memetik buah melon.

“Pertama menanam merupakan tahun tersulit, walaupun bisa dipetik hasilnya, tetapi belum begitu memuaskan. Kemudian memasuki tahun kedua hingga saat ini hasil penen sudah memuaskan karena sudah bias mempelajari jenis penyakit dan menyiasatinya,” ujar Amin. Dengan lahan yang boleh dikatakan sempit, tetapi produksi buah melon mampu menghasilkan sekitar 6 ton. Dalam setahun bisa tiga kali turun menanam. “Dari mulai pembibitan, penyemaian perawatan hingga memetik hasil panen buah Melon. Maksimal dana yang dibutuhkan hanya Rp10 juta,” bilang suami Karmini (32) yang juga  guru TK di desa tempat mereka berdomisili.

Tetapi semua kesuksesan dalam mengelola tanaman melon, tidak terjadi begitu saja, kata Amin, semuanya punya proses. Selain modal pengetahuan dan pengalaman seadanya, petani yang juga guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri Pantai Cermin.

Ia juga berpesan jangan sungkan untuk belajar menanam melon tentang tatacara hingga panen. “Selain prospeknya bagus, modalnya juga tidak terlaku besar jika dibandingkan tanaman palawija lainnya,” kata bapak dua anak itu.
Kini setiap panen, Amin menikmati penghasilan sekitar Rp5 juta setelah dieleminir dengan biaya produksi. Dengan harga Melon setiap per/kg-nya Rp7 ribu. Petani sudah diuntungkan, dan untuk menjualnya tidak perlu repot, sebab pembeli langsung datang ke rumah. Umumnya pembeli kembali menjualnya ke supermarket dan plaza di sekitar Kota Medan. (mag-15)

Selain Pusat Ibadah, Dijadikan Tempat Diskusi

Masjid Taqwa Muhammadiyah

LUBUK PAKAM- Masjid Taqwa Muhammadiyah Jalan Diponegoro Lubuk Pakam, selain menjadi pusat ibadah  ternyata menjadi pusat kebudayan.

Masjid itu berdiri tahun 1958 dengan luas lahan dua rante dengan luas bangunan 7 x 8 meter. Semunya wakaf dari Almarhum Amir Randen Siregar.

Drs H Agusman Sutan Basa (75), pengurus Masjid Taqwa menuturkan, masjid selalu ramai dikunjungi umat. Selain kegiatan ibadah, lingkungan masjid digunakan warga untuk tempat berdiskusi guna memecahkan permasalahan yang timbul.

“Anggota Muhammadiyah yang berprofesi sebagai pedagang, selalu menggunakan masjid sebagai tempat rapat,” bilang mantan Ketua PD Muhammadiyah, Kabupaten Deli Serdang ini saat ditemui di kediamanya Jalan Sultan Hasanudin Lubuk Pakam, Kamis (7/4).

Lanjutnya, karena jumlah anggota Muhammadiyah semakin bertambah. Pengurus mulai memikirkan pengembangan masjid. Pada tahun 1990 dirancang bluprin masjid.

Bluprin tersebut jelas Agusman, merupakan  impian para pendiri sekaligus pengurus masjid yang meliputi Amir Randen Siregar dan Baktiar Ibrahim.

“Kan, tidak salah bermimpi. Melalui itulah terwujud bangunan masjid bertambah luas,” bilangnya.
Selanjutnya, tahun 1991 luas areal serta bangunan masjid mengalami perubahan. Tetapi semua dikerjakan secara bertahap. Dana pembangunan bersumber dari swadaya umat dan bantuan pemerintah setempat dan pusat.
Alhamdulillah, terjadi perubahan drastis. Sebelumnya di sana ada bangunan SMP dua lantai. Dibongkar dipindahkan ke Jalan Kartini. Penambahan lahan menjadi lima rante. Bangunan masjid menjadi 28 kali 28 meter dengan kubah besar.

Lantai marmer diberi permadani warna hijau lumut sehingga menambah senjuknya suasana ruangan masjid. Jendela besar diberi kaca nako untuk memperindah masjid. Halaman masjid ditanami rumut dan tanaman pohon.(btr)

 

Hanya 1 di Kelasnya

Honda CBR 250

Kecanggihan teknologi dan gaya sporty yang mewah kelas dunia membuat Honda CBR 250 R tampil beda dan menjadi motor sport pertama yang menerapkan teknologi combined-ABS. Yaitu sistem pengereman yang memadukan antara Combi Brake System dengan Antilock Breaking System.

“Sistem ini menghasilkan performa pengereman yang efektif pada saat pengereman mendadak maupun pada kondisi jalan yang licin sehingga meningkatkan stabilitas kontrol terhadap kendaraan. Ini dibuat untuk memberikan kenyamanan saat berkendara bagi pengendara pemula sekalipun,” jelas Tecnical Instructur, Armayadi.

Combined ABS pun dilengkapi lagi dengan tiga piston pada rem depan, speed sensor (sensor kecepatan) pada roda depan dan belakang untuk mendeteksi kondisi kendaraan, dan ABS modulator yang terdapat ECU. ECU bertugas memproses informasi dari speed sensor dan mengontrol tekanan hidrolik yang menuju ke masing-masing caliper. Sistem Pro-Link untuk suspensi belakang pun melengkapi kenyamanan Honda CBR 250 R. Goncangan pada tempat duduk pun terasa lebih lembut dengan mekanisme kerja Pro-Link yang berkarakter progresif.

Sebagai motor sport Honda CBR 250 R didukung dapur pacu dengan mesin baru 250 cc, enam kecepatan, DOHC, 4-valve, silinder tunggal, dan berpendingin cairan (liquid-cooled). Mesin ini menghasilkan performa dan respon tarikan yang optimal serta hemat bahan bakar dan ramah lingkungan dengan penerapan sistem suplai bahan bakar PGM-FI (Programmed Fuel Injection) sesuai standar emisi gas buang Euro 2.

Dari penampilan, design generasi terbaru untuk motor sport full fairing dirancang berdasarkan “Mass Centralization Form” serta terinspirasi dari model Honda VFR1200F dan CBR1000RR. Konsep ini memungkinkan pencapaian aerodinamika yang jauh lebih efisien, kemudahan bermanuver, sekaligus tampilan yang sporty dan mewah. Tak pelak pada launching CBR250R dari CV Indako Trading Co selaku main dealer Honda di Sumut 11-17 April di Sun Plaza Medan menarik perhatian pengunjung.

General Manager CV Indako Trading Co Arifin Posmadi menggaku Honda CBR 250 R merupakan motor sport yang dinantikan para pecintanya di Kota Medan. “Dengan bangga kami menghadirkan Honda CBR250R sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dan masyarakat yang menginginkan motorsport dengan kualitas dunia. Kita berharap Honda dapat menjadi pemimpin pasar di segmen motor sport premiun nasional,” ucap Arifin seraya menargetkan 260 ribu unit penjualan per periode.

Marketing Manager CV Indako Trading Co menegaskan bahwa Honda tidak hanya menghadirkan produk, juga menawarkan kualitas dan teknologi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya. “Peluang motor sport masih sangat besar. Sampai saat ini kita sudah mencatat 12 transaksi dan 78 permintaan inden. Kita juga menjamin perawatan di setiap bengkel resmi Honda jauh hari sebelum produk ini diluncurkan,” ucapnya.

Adapun Honda CBR 250 R dipasarkan dengan tiga pilihan warna yaitu Candy Ruby Red, Asteroid Black Metallic, dan Sword Silver Metallic. Untuk fitur ABS ditawarkan seharga Rp47.900.000,- dan Rp41.380.000 untuk Non ABS. (jul/mag-9)