25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 15510

Jadi Tersangka di Kejari, Adik Ali Umri Menghilang

BINJAI- Setelah ditetapkan sebagai tersangka di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) atas dugaan korupsi pembangunan jalan di Binjai tahun 2009 lalu, kini mantan Kadis Pekerjaan Umum (PU) Binjai Masniarni, kembali ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan korupsi swakelola tahun 2010 dengan anggaran sebesar Rp4,5 miliar.
“Kita menetapkan Masniarni sebagai tersangka berdasarkan keterangan sejumlah saksi. Dimana, saksi-saksi yang kita periksa bermuara ke Masniarni,” ujar Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai FKJ Sembiring. Disebutkannya, Masniarni ditetapkan sebagai tersangka sejak Jumat (1/4) lalu.

Namun sejauh ini, kata FKJ Sembiring, keberadaan Masniarni yang juga adik kandung mantan Wali Kota Binjai Ali Umri belum diketahui, sehingga penyidik Kejari Binjai sulit melakukan penggilan terhadapnya guna menjalani pemeriksaan. “Sejauh ini, kita masih melayangkan surat panggilan sebanyak dua kali. Untuk surat panggilan yang ketiga, belum dapat kita lakukan. Sebab, keberadaan Masniarni belum dapat kita ketahui,” ucapnya.

FKJ Sembiring juga mengatakan, jika keberadaan Masniarni sudah diketahui, penyidik Kejari Binjai akan memanggilnya secara paksa. “Iya, tidak tertutup kemungkinan akan kita panggil paksa dia, dan hal itu kita lakukan jika keberadaannya sudah diketahui,” kata FKJ Sembiring.

Selain itu, FKJ Sembiring juga mengungkapkan, dua orang tersangka yang sudah ditetapkan sebelum Masniarni, juga sudah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. “Kita baru saja melakukan pemeriksaan terhadap Alfan Batubara dan Zulfansyah. Keduanya ini, bekerja sebagai bendahara proyek di PU Binjai,” ungkapnya, seraya menambahkan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, kedua tersangka selalu mengarah kepada Masniarni.

Sebelumnya, Masniarni yang juga adik kandung mantan Wali Kota Binjai HM Ali Umri SH Mkn dikabarkan sudah pergi ke Jambi. Hal itu diketahui dari Selamat (58), yang tak lain Kepala Dusun IV, tempat Masniarni tinggal. Selamat mengaku pernah bertanya kepada pekerja Masniarni, terkait keberadannya. “Kalau kata pekerjanya, Masniarni sudah berada di Jambi,” ujar Selamat.(dan)

Petinju yang Lembut

Petinju, kesan pertama jika kita mendengar jenis profesi olahraga yang satu ini tentunya merupakan seorang yang memiliki pribadi kasar dan keras. Namun, berbeda dengan yang ditunjukkan Novizar Maulina.
Siswa kelas XI Administrasi Perkantoran (AP) 1 SMK Bisnis Manajemen (BM) Panca Budi 2 Medan ini memperlihatkan sikap yang sangat lembut dari prilaku juga bahasa tubuhnya.

Remaja kelahiran Medan 15 November 1994 ini juga diakui sebagian besar temannya sebagai seorang yang berpribadi ramah, mudah bergaul dan lembut. Si sulung dari 3 bersaudara pasangan Sulaiman dan Fatmawati ini mengaku telah bergelut dalam dunia tinju ini sejak duduk di kelas 2 SMP. “Awalnya saya masih bergelut di karate. Namun, sekian lama ditunggu, tak ada even yang bisa saya ikuti untuk meraih prestasi. Akhirnya Om (adik kandung ibu, Red) mengajak saya untuk bergabung di dunia tinju,” terangnya, Senin (4/4).

Novi, panggilan akrabnya, menerangkan, omnya juga memiliki latarbelakang tinju. “Jadi dia menilai fisik saya memenuhi kriteria untuk bergabung dalam olahraga ini. Akhirnya saya juga sangat menikmatinya, dan alhamdulillah saya bisa meraih prestasi walau belum begitu membanggakan,” ujarnya merendah.

Pasalnya, Novi merupakan Petinju yang berbakat di kelasnya. Tak pelak, Ia sempat meraih juara pertama kelas layang 48 kg Kejurnas Wilayah Timur yang digelar di Binjai pada Desember 2010. Saat ini, Novi sedang mempersiapkan diri untuk bertanding di Kejurda Siantar pada 16 April 2011 mendatang. “Kalau bisa meraih juara pertama,” ujarnya. (saz)
Novi juga menceritakan, sang adik Mutiara Putri Sulifa juga mengikuti jejaknya sebagai seorang petinju. Saat ini Novi intens berlatih di Sasana Ksatria Boxing dan Sasana Putra Putri Sergai. (saz)

Perbaikan Jalan di Bangun Purba Bermasalah

LUBUKPAKAM- Perbaikan jalan penghubung antara Kabupaten Deli Serdang dengan Kabupaten Simalungun senilai Rp 48 miliar diduga bermasalah. Hal itu terungkap saat anggota DPRD Deli Serdang Derah Pemilihan (Dapil) V, Mikael TP Purba SH, Moh Ramli, Darbani Dalimunte dan Mbaru Ginting mengelar reses, akhir pekan lalu ke Desa Damak Gelugur, Kecamatan Bangun Purba.

Tim reses menemukan kondisi jalan yang dikerjakan PT SMJ tidak sesuai dengan bestek. Pasalnya, kondisi apsal hotmix mudah terkelupas. Bahkan anggota tim reses mencoba mencongkel aspal dengan mengunakan sepatu langsung terkelupas.

“Saya khawatir belum sampai enam bulan jalan ini sudah rusak. Soalnya kualitasnya jauh dari harapan,” ungkap Mikael TP Purba.

Penuturan warga setempat, terkadang kontraktor melakukan pengaspalan saat hujan turun. Sehingga material aspal hotmix yang dibuat tidak melekat dengan pondasi jalan. Akibatnya proyek perbaikan jalan dengan nomor kontrak 2612/KPA.UPRPJJ-MDN/2009 yang sumber dananya dari APBD Provinsi Sumatera Utara TA 2009,2010 dan 2011 rawan penyimpangan.

Selain itu, tim reses menemukan retak-retak kecil pada badan jalan. Sehingga dipastikan usia jalan tersebut bakal tidak lama. Untuk itu, meski pekerjan proyek yang membutuhkan waktu sekira 540 hari, bukan tanggungjawab Pemkab DeliSerdang. Tetapi tim reses Dapem V akan melaporkannya saat paripurna reses.
“Temuan ini akan kami sampaikan pada rapat paripurna laporan tim reses, pada 18 April mendatang,” tegas Darbani Dalimunte.

Dengan dilaporkanya hasil temuan itu dalam dirapat paripurna mendatang, Pemkab Deli Serdang mau membuat laporan ke pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Pasalnya, bila jalan yang diperbaikan tidak sejak sekarang diawasi nantinya yang rugi warga Deli Serdang. (btr)

Tertibkan PKL

085361413xxx

Kepada Kelurahan Aur Yunasri Nasution, Camat Medan Maimun, Kasatpol PP Medan,  Kasatlantas MS, Kepala Dinas Perhubungan dan Pak Wali Kota Medan, Rahudman Harahap tolong pedagang kaki lima (PKL) di trotoar Jalan Pemuda terutama di depan Hotel Hermes Palace ditertibkan. Di sini sering terjadi kemacetan dan keadaannya sangat rawan pada kecelakaan. Sebab kehadiran PKL tersebut buat pengguna jalan khususnya pejalan kaki jadi terganggu saat melintas.
Setelah di surati, teguran keras, peringatan tapi tidak ada tindakan instansi yang terkait. Tolonglah jangan hanya makan gaji uang rakyat saja, lihat dulu di lapangannya dan segera bertindak? Terimakasih Sumut Pos

Kami Tertibkan Segera

Terimakasih laporannya, kami dari Sat Pol PP Kota Medan berupaya menertibkannya dengan secara tertib. Besok (hari ini, Red) kami akan kirimkan surat teguran kepada pedagang tersebut, selanjutnya kami lakukan penertiban sesuai aturan yang ada pada kami.

Kami jelaskan, sesuai dalam Perda yang ada dan SK Wali Kota Medan, berdagang di atas trotoar tidak dibenarkan. Apalagi sampai memakai bagian jalan untuk menjajakan dagangannya.
Makanya, untuk PKL yang ada di Jalan Pemuda ini, kami segera tertibkan.

Kriswan
Kepala Sat Pol PP Kota Medan

Sekda Labuhanbatu Diperiksa Kejari

Dugaan Korupsi Bansos Rp3 Miliar

RANTAU- Diduga ikut terlibat dalam dugaan korupsi bantuan sosial (Bansos) senilai Rp3 Miliar, Sekdakab Labuhanbatu H Hasban Ritonga diperiksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Rantauprapat, Senin (4/4). Pemeriksaan secara maraton itu terkait pengusutan adanya temuan BPK tahun 2009 dalam penyelewengan dana Bansos melalui APBD Labuhanbatu.
Pantauan Metro (grup Sumut Pos, Red) di Kejari Rantauprapat, Sekda diperiksa secara tertutup di ruang Kepala Seksi Pidana Khusus sejak siang hingga sore hari. Bahkan, wartawan kesulitan  mendapat informasi mengenai jalannya pemeriksaan tersebut.

Informasi yang diperoleh di lingkungan Kejari, dalam melakukan pengusutan dugaan penyelewenagan dana Bansos tersebut, Kejari Rantauprapat telah membentuk tim khusus untuk menguak kasus tersebut. Disebut-sebut, Hasban terlibat dugaan korupsi mencapai Rp3 miliar karena adanya temuan dalam penggunaan anggaran Bansos yang tidak sesuai peruntukanya.

Sebelumnya, pada Maret lalu, Kepala Bagian Sosial Pemkab Labuhanbatu Abdul Malik juga diperiksa di Kejari terkait kasus yang sama. Kepala Seksi Intelijen Kejari Rantauprapat Paniel Silalahi ketika dikonfirmasi melalui telepon selular di hari yang sama membenarkan pemeriksaan itu.(riz/smg)

Mogok Belajar hingga Kepsek Dicopot

SIANTAR- Ratusan siswa kelas I dan II SMKN 3 Kota Siantar menggelar aksi mogok belajar di sekolah mereka di Jalan Medan, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Senin (4/4). Mereka mengancam akan melakukan mogok belajar hingga Wali Kota Siantar Hulman Sitorus mengganti kepala sekolah mereka, Dra Kartini Batubara.

“Kita akan mogok belajar hingga ibu kepala sekolah dicopot dari jabatannya, setuju kawan-kawan,” ungkap seorang siswa melalui pengeras suara. Diselingi lagu pelesetan “Andai Aku Gayus Tambunan”, para siswa terus melakukan orasi.
“Andai aku Ibu Kartini, yang bisa sesuka hati meminta kutipan…”, begitu lirik lagu pelsetan yang mereka nyanyikan secara bersama-sama di halaman sekolah mereka.

Usai bernyayi menyindir Kartini, sebagian siswa kembali berorasi menyebutkan Kartini selama menjabat kepala sekolah banyak melakukan kutipan yang memberatkan siswa. “Kami memang orang miskin Bu, tapi kami tidak mau ditindas di sekolah ini. Apakah Ibu Kartini masih pantas Kepsek di sekolah ini?” ujar seorang siswa yang berorasi.
Hingga pukul 12.00 WIB, Kartini Batubara tetap tak muncul menemui siswa. Padahal, dia terlihat berada di ruangannya. Setelah para siswa membubarkan diri, barulah Kartini keluar dari ruangannya. Saat dikonfirmasi, dia enggan memberikan komentar. “No Comment saya,” katanya. (ral/smg)

Lima Orang Ditarget Polisi

Pasca Bentrok Antar Pemuda di Binjai

BINJAI- Pasca bentrok antar angota Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang terjadi di Kota Binjai, lima orang pelaku penyerangan menjadi target polisi. Bahkan, Polres Binjai sudah melakukan penggerebakan. Namun sayangnya, target tak berada di rumah. Hal tersebut dikatakan Kasat reskrim Polres Binjai, AKP Ronni Bonic, Senin (4/4).

“Sejauh ini kita baru periksa 4 orang saksi. Dimana, dari keterangan saksi-saksi ini, tadi malam kita melakukan penggerebekan di sejumlah rumah orang yang dimaksud. Tapi, orang yang kita cari tidak berada di rumah,” ungkap Ronni.

Ronni juga mengatakan, saat terjadi bentrok, kedua kubu OKP menggunakan seragam yang sama. Namun, OKP yang melakukan serangan merupakan OKP berbeda. “Kemungkinan besar seperti itu, OKP yang menyerang adalah kubu lain atau penyusup dengan menggunakan seragam yang sama,” kata Ronni.

Meski belum mendapatkan orang yang dicari, petugas Polres Binjai sudah mengantongi nama kelimanya. “Yang jelas, kita sudah kantongi nama kelima orang yang kita cari. Namun, belum bisa kita sebutkan siapa saja kelima orang tersebut,” ujar Ronni.

Sementara itu, pasca terjadinya bentork antar OKP ini, situasi di Kota Binjai sudah terlihat tenang. Pasalnya, petugas Brimob yang sebelumnya disiagakan sudah tidak terlihat.

Meski situasi sudah mulai kondusif, tetapi warga Pasar III, Kelurahan Bhakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan, masih trauma atas bentrok yang terjadi. “Ngeri kali lah, sampai sekarang kami masih trauma,”kata salah seorang warga yang meminta namnya dirahasiakan.

Di sisi lain, tiga orang korban kritis akibat bentrok dua kubu OKP yang sama, sejauh ini dikabarkan masih menjalani perawatan intensif di RS Adam Malik Medan. Ketiga korban itu yakni, Joni, Martin, dan Syahrijal. (dan)

Nyabu, Sepasang Kekasih Ditangkap

TEBING TINGGI- Sedang asyik menghisap sabu-sabu, sepasang sejoli diringkus polisi di Jalan Ahmad Yani, Tebing Tinggi, Minggu (3/4) petang, pukul 18.00 WIB. Sepasang sejoli tersebut yakni Rici Akbar Sinaga (29), warga Jalan Ahmad Yani Tebing Tinggi dan Juraida (26), janda beranak dua warga Desa Sei Hitam, Dusun V, Dolok Masihul, Serdang Bedagai. Seorang teman mereka Muhammad Isral Lubis (26), warga Jalan Sakti Lubis Kota Tebing Tinggi juga ikut ditangkap.

Penangkapan ketiga tersangka bermula dari pengintaian polisi yang mendapat informasi, tersangka Rici membawa sabu-sabu. Setelah masuk rumah kontrakan Juraida, polisi menggedor rumah kontrakan tersebut. Tanpa curiga, Juraida membuka pintu dan saat itulah dilakukan penangkapan.(mag-3)

Tabrakan Beruntun, 2 Orang Kritis

LUBUKPAKAM- Kecelakan beruntun terjadi di Jalinsum Km 27-28 di Kelurahan Petapahan Kecamatan Lubuk Pakam persis di depan Rumah Makan Padang Raya, Senin (4/4) pukul 11.30 WIB. Truk tanki BK 9958 CH menabrak Daihatsu Hiline plat merah B 1450 GQ yang hendak menyeberang dan menabrak angkot KPUM A97 BK 1747 FZ.
Sedikitnya, lima penumpang KPUM mengalami luka-luka, dua diantaranya mengalami kritis. Di antara penumpang yang kritis itu, seorang ibu berusia sekira 50 tahun, belum diketahui identitasnya (Mrs X) dan kini mendapat perawatan intensif di RSU Grand Medistra Lubuk Pakam.

Sedangkan empat penumpang KPUM lainnya mengalami luka-luka, mendapat perawatan di RSU Grand Medistra Lubuk Pakam, Hamidah (53) warga Jalan WR Supratman Lubuk Pakam, Wijaya Kusuma (18) warga Dusun V Gang Pringgan Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa Deli Serdang, M Br Tampubolon (50) warga Dusun I Desa Perdamean Kecamatan Tanjung Morawa, dan Rona Iraini (22) warga Kelurahan Bandar Selamat Medan Tembung. (btr)

Medan Aman?

Masih amankah Medan sebagai wilayah pemukiman, bisnis, pemerintahan, dan sebagainya? Pertanyaan ini tampaknya perlu direnungkan dan dikaji hingga memunculkan solusi terbaik.

Pasalnya, dari banjir yang melanda Medan pada Kamis (31/3) dini hari hingga Jumat (1/4) pekan lalu, nyaris seluruh wilayah Kota Medan terendam.

Ya, dari 21 Kecamatan, terdapat 14 kecamatan yang didera banjir (lihat grafis). Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian materi bisa dikatakan cukup besar.

Kali ini, Sumut Pos memetakan banjir yang melanda Medan tempo hari.

Diharapkan ini menjadi catatan agar semuanya tetap siaga pada bencana yang kapan saja bisa hadir. (*)