26 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 15585

SMK 4 Tahun, Siap Kerja

JAKARTA- Penambahan durasi belajar bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari tiga menjadi empat tahun terus digenjot. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yakin sistem baru tersebut semakin meyiapkan jebolan SMK masuk dunia kerja.

Direktur SMK Ditjen Pendidikan Menegah Kemendiknas, Joko Sutrisno mengatakan, pemerintah tidak akan melepaskan begitu saja program baru tersebut. “Kami tetap melakukan intervensi,” kata dia di Jakarta, kemarin (23/3). Diantaranya adalah, menambah jejaring latihan kerja bagi para siswa SMK tersebut.

Joko menuturkan, pihak baru yang bakal digaet untuk bekerjasama meningkatkan kemampuan siswa SMK adalah PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia. Joko menyebut, dua perusahaan tersebut selama ini belum memanfaatkan secara maksimal sumber daya modal, asset, dan teknologi yang dimiliki. Penyebabkan, kekurangan tenaga kerja.
Opsi kerjasa sama tersebut bisa dijalankan dengan beberapa cara. Diantaranya adalah, setelah siswa lulus dari program regular pendidikan SMK yang ditempuh selama tiga tahun. Selanjutnya, dalam program belajar tambahan yang berdurasi satu tahun, jebolan SMK benar-benar ditempat untuk siap kerja. Joko tidak memungkiri, selama ini lulusan SMK yang benar-benar fresh graduate sedikit gamang ketika masuk ke dunia industri atau kerja. Padahal, tambahnya lulusan SMK merupakan tenaga kerja yang belum terlalu berorientasi ekonomi. Sebaliknya, lulusan SMK masih berorientasi belajar sekaligus bekerja.

Selama ini, program perpanjangan masa belajar bagi siswa SMK ini, sudah dikaji untuk diterapkan di beberapa tempat. Siswa yang lulus dari SMK, langsung dimasukkan dalam program pematangan kerja selama satu tahun. Dalam pematangan tersebut, alumni SMK diberi ilmu teknis hingga non teknis. Seperti penetapan harga jual hasil produksi, hingga trik menghadapi konsumen. (wan/jpnn)

Timnas Putri Makin Semangat

JAKARTA- Lain timnas putra, lain pula timnas putri. Jika pelatnas timnas putra baru digeber mulai Senin (21/3) kemarin,  timnas putri selangkah lebih maju. Srikandi-srikandi Merah Putih  tersebut sudah menjalani Pelatnas sejak Februari lalu.

Praktis, mereka memiliki persiapan lebih panjang untuk membentuk fisik maupun skill para pemain. Latihan pun dibagi menjadi dua sesi, pagi dan sore. Latihan pagi difokuskan untuk membenahi fisik, sementara sore harinya para pemain akan menjalani latihan teknik. Mereka juga ditangani pelatih top asal Amerika Serikat (AS) Bill McCammon sejak dua minggu lalu. Seperti saat terlihat kemarin pagi (23/3), para pemain harus jogging selama sejam mengelilingi lapangan bola di kompleks olahraga Ragunan, Jakarta Selatan (Jaksel).

“Fisik para pemain baik-baik saja. Tapi mereka bekerja ekstrakeras di dua sesi latihan setiap harinya. Saya sangat senang dengan semangat yang mereka tunjukkan itu,” terang Bill saat ditemui setelah latihan.
Namun, dia mengakui jika anak asuhnya membutuhkan lebih banyak latihan fisik. Itu agar anak asuhnya mampu mencapai kondisi fisik terbaik dalam SEA Games 2011 mendatang.

“Baru di latihan malam hari, saya akan memberikan latihan teknik seperti individual skill dan juga filosofi di basket,” terang lelaki kelahiran 28 Maret 1958 tersebut.

Nantinya, para pemain juga bakal menjalani sesi uji coba. Di antaranya ialah uji coba di Filipina  pada bulan Mei serta kejuaraan Basket Putri FIBA Asia di Omura, Jepang (21-28 Agustus) mendatang.
Selain itu, manajemen juga sedang mengusahakan sekali  try in pada Juni mendatang. Menurut rencana, manajemen bakal mengundang tim dari Tiongkok maupun Taiwan. (ru/jpnn)

Awas Over Pede

MEDAN- Meski di atas kertas PSMS bakal menang mudah melawan Persires Rengat yang tak lagi dihuni pemain terbaiknya, namun indikasi over percaya diri (pede) bisa menjadi bumerang. Hal itu ditegaskan Suharto, arsitek PSMS.

“Terlalu percaya diri tidak bagus. Ada kebiasaan bahwa tim manapun yang menghadapi PSMS tenaganya menjadi dua kali lipat karena termotivasi. Itu yang harus diwaspadai,” kata Suharto.
Untuk itu Suharto langsung menggeber skuadnya dengan latihan tempo tinggi. Dua hari sebelum laga, tak ada istilah leha-leha bagi skuad berjuluk Ayam Kinantan.

Suharto ingin anak asuhnya mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada. Selain itu para pemain juga dilatih pressing tinggi dengan merebut bola dari genggaman lawan. Meski berstatus sebagai tim tamu, Suharto tetap menginstruksikan bakal tampil menyerang. Maka itu ada menu latihan crossing dan positioning dalam bertahan dan menyerang.

“Kondisi anak-anak saya lihat bagus. Bagaimana cara menempatkan posisi dalam bertahan dan menyerang penting untuk terus diaplikasikan. Semoga kita bisa menjalankan strategi dengan baik,” tutup Suharto.
Di klasemen sementara, posisi PSMS terus merosot. Kalah dari Persih, kini PSMS nangkring di peringkat enam turun tiga kasta.

Hal itu dikarenakan pesaing terdekat PSMS, Persita dan Persih sukses mencatat kemenangan di kandangnya masing-masing.

Persita mengungguli PSAP 1-0 sementara Persipasi menekuk Persiraja dengan skor yang sama. Alhasil kedua tim ini melampaui PSMS di klasemen. Persipasi naik ke posisi tiga ditempel ketat Persih dengan poin sama 31.
Sementara Persita berada di posisi lima dengan jumlah poin sama dengan PSMS. Ayam Kinantan kalah selisih gol.
Di sisa enam laga termasuk lawatan ke Rengat, PSMS tak boleh lagi tergelincir, untuk memastikan persaingan menuju babak delapan besar.

“Kita masih punya peluang ke delapan besar. Setiap pertandingan sisa adalah final. Jadi kita harus maksimalkan itu,” ujar Gelandang PSMS, Donny F Siregar.(ful)

Merasa tak Dihormati, Ibu Bunuh Anak

JAKARTA- Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan berhasil menangkap tiga pelaku pembunuhan terhadap Agnes Kharisma (17), yang ditemukan di dalam selokan di Jalan Joe, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 10 Februari lalu. Satu pelaku diantaranya merupakan ibu kandung korban yakni Emmely Seacilie Patty alias M.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan, pelaku pembunuhan terhadap korban Agnes itu ternyata ibu kandung korban sendiri yang dibantu oleh dua pelaku lainnya. Mereka adalah M ibu korban, S anak angkat M dan U teman dari S.”Mereka mengaku membunuh korban setelah pemeriksaan yang cukup sulit,” katanya.

Menurut keterangan M, dia membunuh karena merasa kesal atas perlakuan putrinya terhadap dirinya. Awalnya, M memang tidak mengakui telah membunuh anaknya. Tetapi, penyidik tidak begitu saja percaya. Karena, saat memberikan keterangan pelaku selalu berubah-ubah. Sehingga, pada saat pemeriksaan lanjutan atau tepat tanggal 7 Maret pelaku akhirnya mengakui telah membunuh putrinya karena kesal atas perlakuan Agnes terhadap dirinya.”Dia mengaku telah diusir dari kontrakan Agnes, bahkan dia kesal karena diperlakukan seperti orang lain bukan seperti seorang anak terhadap ibunya,” ungkap Kombes Gatot Eddy P.

Ibu korban M (pelaku) mengaku jika dirinya kecewa dengan anaknya. Karena, perlakuannya terhadap dirinya tidak menunjukkan kalau Agnes adalah putrinya.”Saya kecewa, karena saya diperlakukan seperti orang lain,” kelitnya. Ketiga tersangka dijerat pasal 340 KUHP yaitu tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun dan maksimal hukuman mati.

Seperti diketahui, warga di Jalan Joe, Jagakarsa, dihebohkan dengan penemuan mayat tanpa busana di selokan tepat di depan kios ponsel. Saat itu, warga menduga kalau mayat itu adalah orang gila yang biasa lewat dilokasi. Namun, setelah dilakukan penyidikan ternyata jasad itu adalah Agnes yang menghilang sejak tiga hari sebelum ditemukan. (ibl/jpnn)

Gaji Tinggal Janji

Nyaris tiga bulan pemain dan offisial PSMS belum digaji. Kekalahan telak kontra Persih disinyalir sebagai dampak akibat telatnya gaji. Dua hari sebelum laga kontra Persires, pemain menuntut agar manajemen membayarkan hak mereka.

Yang membuat para pemain tampak kesal tentu saja janji demi janji yang dilontarkan manajer PSMS, Idris. Namun hingga kini selembar rupiah pun belum diberi. Puncaknya, usai latihan di Lapangan Pematang Reba Rengat kemarin para pemain mencurahkan unek-uneknya kepada Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa yang sebelumnya menyampaikan pembayaran gaji akan dilakukan secepatnya setelah dana APBD untuk PSMS cair.

“Gaji segera mungkin akan dicairkan. Saya terus berkoordinasi dengan manajer di Medan. Saat ini masih dalam proses pencairan, namun kendalanya di urusan birokrasi yang perlu waktu,” kata Benny Tomasoa.

Menjawab janji ke sekian soal gaji, kapten tim, Affan Lubis hanya berharap agar keterlambatan gaji yang hampir memasuki bulan ke tiga tersebut segera dicairkan. “Kami hanya minta gaji cair. Itu saja. Selebihnya kami tetap profesional dalam menjalankan tugas kami,” kata Affan.

Sementara Gaston Castano menyatakan, pemain hanya menggantungkan hidup dari bermain sepak bola. Keterlambatan gaji menjadi kendala lantaran sebagian pemain juga harus membiayai keluarga.

“Kami tidak punya bisnis sampingan, hanya dari sepak bola kami makan. Jadi kalau gaji terlambat, bagaimana dengan rekan-rekan lain yang lain yang punya keluarga?” tukas pemain Argentina itu.

Gelandang andalan PSMS Donny F Siregar juga berharap, keterlambatan gaji tidak sampai menurunkan motivasi pemain untuk mewujudkan ambisi ke liga super. “Tentu kita semua tidak mau masalah ini sampai menghambat peluang ke liga super. Mungkin bagi saya yang baru bergabung, tidak terlalu masalah. Tapi dengan teman-teman yang sudah lama, saya rasa itu masalah. Kalau bisa diselesaikan secepatnyalah,” katanya.(ful)

Ibas Ngaku Mau Nikahi Aliya

Spekulasi tentang rencana besanan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa akhirnya terkonfirmasi. Putra SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, mengakui tentang rencana pernikahan dirinya dengan putri Hatta Rajasa yang bernama Siti Ruby Aliya Rajasa.

Ditemui usai menghadiri pembukaan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) dan Asia Pacific Security Defense Expo, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (23/3), Ibas justru minta didoakan tentang rencananya menakhiri hidup membujang itu.

Ibas tak membantah tentang lamaran ke Aliya Rajasa pada April mendatang. “Ini sudah gosip antar wartawan neh ha ha ha. Pokoknya doain saja. Kita masih single semua. Alhamdulilah. Insya Allah,” ucap Ibas.

Sekjen Partai Demokrat itu mengaku sudah lama kenal dengan Aliya Rajasa. “Sejak kuliah?” tanya wartawan. “Sudah cukup lama,” jawab Ibas.

Namun saat ditanya tentang rencana pernikahan yang akan dilangsungkan pada 24 November tahun ini atau tepat pada hari ulang tahun Ibas yang ke 31, putra bungsu SBY yang duduk di Komisi I DPR itu tidak mau memastikannya. “Nanti kita lihat. Minta doanya saja,” pinta lulusan Universitas Teknologi Curtin, Australia, itu.
Sementara calon mertua Ibas, Hatta Rajasa saat dikonfirmasi hanya tertawa.(afz/ara/jpnn)

Gara-gara Ibu tak Pulang

Perasaan Freddy Sihombing (16), warga Perumnas Mandala, Gang Bersama, Medan Tembung, saat ini gundah gulana. Pasalnya, uang sewa rumah belum dibayar sementara ayahnya sudah meninggal dunia dan ibunya pergi ke Berastagi tak pulang-pulang. Akhirnya, dia pun menempuh jalan pintas dengan mencuri sepeda motor untuk membayar biaya sewa rumah. Akibatnya, Freddy kini mendekam di sel Mapolsekta Medan Kota.

“Saat itu aku pusing memikirkan biaya sewa rumah Bang. Bapak ku sudah meninggal dan ibu ku pergi meninggalkan kami, tidak pulang-pulang dari Brastagi,” kata Freddy kepada wartawan Sumut Pos di Mapolsekta Medan Kota, kemarin (22/3).

Nah, di saat hatinya sedang resah memikirkan uang sewa rumah, datang seorang teman yang mengatakan, ada sepeda motor yang bisa dicuri di depan Warnet Orange Jalan Bintang. Tanpa pikir panjang, Freddy pun langsung menjalankan aksinya. Dia berhasil mencuri sepeda motor Vega R BK 6676 UU milik Budiman Tanjung (27), warga Jalan FL Tobing/Bintang, Medan Timur.

Namun sial, aksinya tersebut ternyata terekam kamera CCTV yang terpasang di depan warnet tersebut. Nah, berkat bantuan rekaman CCTV tersebut lah Freddy berhasil diringkus Unit Reskrim Polsekta Medan Kota, setelah Budiman Tanjung mengadukan kasus tersebut ke polisi.

“Dari tangan pelaku, polisi menyita satu unit sepeda motor yang dicuri tersangka di depan Warnet Orange. Dari CCTV itu, ternyata ada masyarakat yang mengenali pelaku. Kemudian kita mencari keberadaannya hingga berhasil diringkus,” jelas Kapolsekta Medan Kota Kompol Sandy Sinurat.(adl)

Curanmor, Desertir TNI Ditangkap Brimob

MEDAN BARU- Oknum Disertir TNI AD dari kesatuan Batalyon 121 Macan Kumbang, terpaksa berurusan dengan Resmob Poldasu. Pasalnya oknum tersebut, Praka Romeldin Damanik (28) diduga terlibat dalam sejumlah aksi pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di wilayah hukum Polresta Medan. Tak tanggung-tanggung, sedikitnya Romeldin berhasil menyikat 65 unit sepeda motor sejak 2006 lalu.

Tertangkapnya Romeldin bermula dari laporan Agung Triaman Hasibuan (17), warga Komplk Perumahan Villa Marindal III ke Mapolsek Patumbak, Senin (21/3) lalu. Dalam laporannya, Agung mengungkapkan, saat itu dia baru saja pulang sekolah dan berniat ke rumah temannya mengendarai sepeda motor Satria F BK 2491 AAR. Namun, sesampainya di Jalan STM, dia dihentikan tersangka yang saat itu mengenakan seragam TNI lengkap.

Tersangka meminta Agung untuk mengantarnya ke Pool Sampagul di Jalan SM Raja. Tanpa curiga, Agung memenuhi permintaan tersangka. Namun, belum sampai di tujuan, Romeldin tiba-tiba minta berhenti dan mengaku bahwa tas ranselnya tertinggal di Pool Bus Intra Terminal Amplas. Lantas, tersangka pun meminjam sepeda motor tersebut untuk mengambil tas ranselnya tersebut. Lagi-lagi, tanpa curiga, Agung memberikan sepeda motornya kepada tersangka.

Setelah ditunggu empat jam lamanya, namun tersangka tak juga kembali. Barulah dia menyadari kalau dirinya sudah ditipu oleh oknum berpakaian TNI tersebut. Agung pun membuat laporanya ke Mapolsek Patumbak dengan menumpang becak bermotor.

Namun pada Selasa (22/3) dini hari pukul 01.30 WIB, Agung melintas di depan Pool Bus Sampagul. Tanpa diduganya, dia melihat Praka Romeldin duduk di atas sepeda motor satria miliknya. Melihat itu, Agung langsung menghubungi temannya, anggota Brimob. Dengan cepat, tiga personel Brimob berpakaian sipil langsung menuju Pool Bus Sampagul dan berusaha menangkap tersangka.

Namun, Praka Romeldin melakukan perlawanan dan mengancam akan memanggil beberapa kawannya dari Bataliyon 121 Galang. “Kok berani kali kalian menangkap aku. Mau kupanggil kawanku dari 121 sana,” ujarnya. Namun ancaman tersebut tak ditanggapi, ketiga personel Brimob tersebut berusaha untuk memborgol tangan tersangka. Meski begitu, Romeldin masih tetap melakukan perlawanan dan sempat memukul seorang oknum Brimob yang hendak memborgol tanganya. Akhirnya, personel Brimob tersebut berhasil meringkus Romeldin dan langsung diboyong ke Mako Brimob Jalan KH Wahid Hasyim Medan.

Romeldin mengaku akan membawa sepeda motor Satria milik Agung itu dengan menggunakan bus Sampagul dan akan dijualnya kepada rekannya di Galang seharga Rp2 juta. Lelaki berbadan tegap ini juga mengaku selalu menggunakan seragam TNI lengkap untuk mengelabui para korbanya. “Yah percaya diri aja, karena aku kan masih TNI, cuma udah gak pernah masuk Bang,” celotehnya lagi. Romeldin mengaku, lari dari kesatuan sejak 2006 lalu. (mag-8)

Biaya Pra UN Dibebankan ke Siswa

Kalangan Pemerhati Dunia Pendidikan Salahkan Eddy Syofian

TEBING TINGGI- Hebohnya pesan dan gambar Pj Wali Kota Tebing Tinggi Eddy Syofian yang tertulis di lembar sampul soal pra Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat di Kota Tebing Tinggi mengundang reaksi berbagai kalangan.

Banyak kalangan yang kecewa dengan sikap Eddy Syofian. “Pesan tersebut bukan pesan mendidik, pesan tersebut sudah jelas muatan politisnya.

Karena masih banyak lagi pesan mendidik untuk siswa-siswi dan Pj Wali Kota salah penempatan,” ungkap pelaku dunia pendidikan yang enggan namanya dipublikasikan dengan alasan jabatan.

Sementara itu sumber di Dinas Pendidikan Tebing Tinggi menyebutkan dana pelaksanaan Pra UN tingkat SMA dinilai telah mencederai siswa. Soalnya dana pembuatan soal dibebankan kepada siswa yakni Rp5.000 per mata pelajaran. Sementara dalam pra UN tersebut ada enam mata pelajaran.

Dengan demikian setiap siswa dikenakan Rp30 ribu. “Disinilah Pj Wali Kota mengintruksikan rekanan pembuat soal ujian untuk mencetak gambar dan pesan Eddy Syofian,” uang sumber tersebut.

Sementara itu, sesuai rencana untuk Pra UN SMP dan SD dananya dibebankan dari BOS. Sementara tahun-tahun sebelumnya pelaksanaan pra UN tidak pernah digelar.

Tak hanya itu, sumber tersebut juga memprotes pembuatan baliho yang bergambar Eddy Syofian dan pesan-pesan pendidikan yang disampaikannya. Soalnya, dana itu tidak ada di anggarkan dalam APBD. “Ini sudah menyalai aturan, masa mau kampanye untuk menjadi Wali Kota harus mengorbankan para siswa-siswi,” ujarnya.
Ketua LIRA Kota Tebing Tinggi, Syaiful Amuan berang melihat tindakan Eddy Syofian yang tidak etis memilah mana kepentingan siswa dan mana kepentingan politik.

“Hendaknya Eddy Syofian jangan memancing di air yang keruh, jangan dijadikan kesempatan tersebut sebagai media politik,” katanya. Terkait masalah ini, sambung Syaiful Dinas Pendidikan juga harus mengambil sikap. Syaiful juga menilai tindakan Eddy Syofian selama menjabat sebagai PJ Wali Kota Tebing Tinggi terjadi tindakan yang sewenang-wenang.
Sementara itu Kadis Pendidikan Kota Tebing Tinggi Pardamean Siregar mengaku bahwa permasalahan pesan dan gambar Pj Wali Kota Eddy Syofian tidak ada muatan politisnya.

“Pesan tersebut termasuk mendidik dan memotivasi siswa agar giat belajar,” ungkapnya.
Sebelumnya kepala sekolah salah satu SMK Negeri di Tebing Tinggi mengaku kebenaran pesan dan gambar Pj Wali Kota Eddy Syofian di lembar soal jawaban Pra UN tersebut.

Pertama membuka lembar Pra UN kerjasama dengan Bimbingan Tes Bima membuat dia terkejut. Dan bahkan siswa dan guru juga demikian. “Ada apa ini, kok lain modelnya. Setelah itu kepala sekolah memohon agar jangan memberikan keterangan, bisa bahaya nanti dengan jabatan,” terangnya.

Salah seorang siswa SMA Negeri di Kota Tebing Tinggi yang menjadi peserta UN mengaku heran melihat lembar soal Pra Ujian Nasional bergambar dan pesan Pj Wali Kota tersebut.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Tebing Tinggi, Eddy Syofian ketika dikonfirmasi Sumut Pos  mengatakan, jangan semua kegiatan yang dilakukan diartikan dengan kepentingan politik dan jangan selalu berpikiran negatif. (mag-3)

Warga Ujung Padang Desak Pemekaran

UJUNG PADANG- Komunitas Masyarakat Ujung Padang (Komupad) melakukan unjuk rasa mendesak Bupati Simalungun JR Saragih segera merealisasikan pemekaran Kabupaten Simalungun menjadi dua yakni Simalungun Hataran dengan ibukota Perdagangan serta Kabupaten Simalungun dengan ibukota Raya sebagai induk.

Massa yang berjumlah sekitar 200-an orang tersebut, mendatangi kantor Camat Ujung Padang, Rabu (23/3), bertepatan dengan adanya rencana kunjungan Bupati Simalungun ke daerah tersebut.

Massa yang dipimpin Tedo Suprapto dan Syahrul Efendi SE, dalam orasinya mendesak Pemerintah Kabupaten Simalungun benar-benar serius memperjuangkan pemekaran di tingkat pusat sampai final Simalungun dibagi dua.
Dalam orasi, disampaikan juga, Ujung Padang adalah daerah yang paling jauh dari Raya ibukota Simalungun. Masyarakat termasuk perangkat kecamatan harus menempuh 125 km, sehingga setiap berurusan ke ibu kota Kabupaten harus mengorbankan banyak waktu termasuk tenaga dan materi. Sementara jika pemekaran terjadi ke Perdagangan hanya memiliki jarak tempuh 30 km, sementara ke Batubara sekitar 20 km.

“Hanya satu kata mekarkan Simalungun atau kami bergabung ke Kabupaten Batubara. Sudah saatnya Simalungun dimekarkan, jangan hanya sekadar slogan pemilukada,” kata Suprapto menyampaikan isi spanduk yang dibawa rombongan.

M Iksan Lubis menyetkan Bupati Simalungun DR JR Saragih komit dengan pemekaran. Hal tersebut telah disampaikan dalam beberapa kesempatan termasuk ketika BP2KS mengadakan audiensi.(esa/smg)