26 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15623

Syafri Chap Kembalikan Uang Asuransi

TEBING TINGGI- HM Syafri Chap melalui kuasa hukumnya, Muhammad Zulpiansyah mengajukan peninjuan kembali (PK) atas dugaan korupsi dana ansuransi yang menimpanya.

PK itu bertujuan untuk meninjau kembali putusan Mahkamah Agung (MA) tentang vonis penjara selama satu tahun dengan denda Rp50 juta. Rabu (16/3) sidang dengan agenda pengajuan bukti-bukti digelar di Pengadilan Negeri Tebing Tinggi, sekira pukul 11.00 WIB.

Sidang dipimpin Majelis Hakim, Elytha Ras Ginting SH MH, Ladies M Bakara SH dan Muhammad Nuzuli SH dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Zulfan Tanjung SH didampingi Alvin Zaiwa SH serta Panitra Muhammad Yusuf SH.
Hasilnya, JPU menolak PK Syafri Chap, dengan a;asan terdakwa telah mengembalikan dana ansuransi melalui bank Rp478.833.431.

“Apakah logis bisa dikatakan tiga korupsi, sementara terdakwa bersedia dan sukarela mengembalikan uang kepada negara,” terang Zulfan Tanjung. Dikatakan Zulfan Tanjung, Kejaksaan Negeri Tebing Tinggi sebagai termohon PK, memohon kepada majelis hakim agar meninjau kembali yang memeriksa perkara ini agar mengenyampingkan dan mengabaikan PK terdakwa.

Kuasa hukum terdakwa, Muhammad Zulpiansyah SH saat ditemui mengatakan, klainnya HM Syafri Chap tidak melakukan kesalahan. Dia bilang terdakwa sudah mengembalikan uang milik negara yang diambilnya melalui dana ansuransi kesehatan.(mag-3)

Pelaku Pengancam Diringkus

MEDAN- Unit Reskrim  Polresta Tanah Karo berhasil membekuk tersangka pelaku pengancaman menggunakan senjata jenis pistol terhadap korbannya dengan dengan LP nomor.12/III/2011/Res Tanah Karo/ Sek Juhar tanggal 15 Maret 2011, Rabu (16/3) siang.

Menurut Informasi, Tersangka atas nama Bantu Ginting (58) Warga Desa Sugihen, Kecamatan Juhar, Kabupaten Tanah Karo diringkus polisi yang sudah melakukan penyelidikan. Tersangka dengan barang bukti sudah diboyong ke Polres.
“Barang bukti yang sudah kita amankan berupa 1 pucuk senjata air jenis soft gun dengan kartu anggota Perbaksi (Persatuan Penembak Aksi, Red) dengan nomor:840/PPR/AS/20/XII/10,” ujar Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Heri Subiansaori, Rabu (16/3) saat dikonfirmasi melalui telepon.(adl)

Penertiban Ternak Babi Tetap Sesuai Rencana

MEDAN- Meskipun para peternak babi di Kelurahan Tegal Sari Mandala II terus meminta bantuan dari segenap anggota DPRD Medan, dan bahkan anggota DPRD Sumut, Pemko Medan tetap tak bergeming dari rencana semula dan sudah jadi harga mati.

Penegasan tersebut dikemukakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri kepada Sumut Pos, Rabu (16/3).“Kita tetap akan menjalankan penertiban itu. Dan itu sudah memiliki payung hukum. Kita tetap akan mengedepankan upaya persuasif,” katanya. Lebih lanjut Syaiful Bahri menyatakan, hal itu juga sesuai dengan rencana semula, tanggal yang telah ditentukan yakni 10, 11, 15 sampai dengan 18 Maret.

“Ketetapannya seperti itu. Kita tetap akan jalan, meskipun ada pihak yang menentangnya. Sekali lagi saya tegaskan, kita tetap akan mengedepankan upaya persuasif,” tegasnya.

Sementara itu, menyikapi adanya sejumlah anggota dewan mendukung para peternak babi, Wakil Ketua DPRD Medan.

Sabar Syamsurya Sitepu menyatakan, seharusnya anggota dewan turut mematuhi aturan yang ada, yakni peraturan Wali Kota Medan. “Peraturan kan memang harus diikuti. Mungkin anggota dewan yang menentang itu tidak mengetahui dan tak paham dengan aturan itu,” tandas Sabar.
Dijelaskannya, dalam Perwal tentang larangan dan pengawasan hewan ternak kaki empat Nomor 23/2009 kemudian ditindaklanjuti dengan keputusan Wali Kota No 524/757K tanggal 29 Juni, tentang tim pengawasan usaha peternakan hewan kaki empat yang mensyaratkan warga mengosongkan kandang dan tidak beternak atau berdagang babi di wilayah Medan.

Sabar juga menyambut baik adanya inisiaif pimpinan DPRD Medan yang akan memanggil anggota DPRD Medan yang berniat menghalang-halangi penertiban. Sementara itu, anggota DPRD Medan CP Nainggolan yang menerima warga Jalan Tangguk Bongkar Tegal Sari Mandala II berdemo di gedung dewan menjelaskan, opsi yang diberikan Pemko Medan belum tentu diterima warga. Makanya, warga yang notabene peternak babi belum bersedia untuk ditertibkan. “Kita telah menyurati Pemko dan warga, untuk melakukan rapat bersama di Komisi D DPRD Medan besok (hari ini, Red). Ini bentuk menjembatani antara warga dengan Pemko untuk mencari solusi terbaik,” katanya.

Sementara Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Medan, Hasyim SE menepis anggapan bahwa PDIP mencari popilaritas di balik penertiban ternak babi yang tengah dilakukan Pemko Medan. “Kami tidak mencari popularitas, tapi hanya untuk menampung aspirasi dari masyarakat dimana Pemko Medan tidak ada memberikan realisasi pemindahan ternak babi tersebut,” katanya.

Hasyim menjelaskan, sikap Fraksi PDIP yang terkesan melindungi peternak babi tidak benar, namun pihaknya mendampingi masyarakat dalam mendapatkan hak-haknya sesuai dengan janji Wali Kota Medan kepada para peternak babi tersebut. “Masyarakat datang ke kantor untuk mengadu dan meminta kami untuk menjadi penengah agar hak-hak mereka diberikan sesuai dengan janji-janji dari Wali Kota Medan. Kami ambil sikap, untuk meminta Pemko Medan agar menunda penertiban karena belum ada realisasi dari Pemko Medan sendiri terkait hak-hak peternak,” tuturnya.

Hasyim juga mengungkapkan, pada dasarnya masyarakat sangat setuju dengan penertiban hewan kaki empat. Namun, Pemko Medan harus menepati janjinya untuk menyediakan relokasi dari hewan ternak kaki empat itu. “Masyarakat sudah setuju dengan penertiban, tapi harus ada wilayah relokasi tempat ternak buat mastakarat tersebut. Bukan hanya dengan memberikan uang transport, tapi harus dipikirkan juga dimana dibuat relokasi untuk hewan ternak warga itu,” jelasnya.(ari/jon)

Pipa Bocor, Pengawasan tak Optimal

Saluran pipa Pertamina sering bocor. Hal itu disebabkan adanya pencurian. Apa penyebabnya? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Nopan Hidayat dengan Asisten Manager External Relation Pertamina, Fitri Erika, Rabu (15/3).

Apa penyebab saluran pipa Pertamina sering bocor?
Menurutnya, sesuai dengan spesifikasi pipa-pipa yang standar dari PT Migas adalah pipa yang terpasang di areal yang aman dalam artrean tidak akan terjadi kerusakan apabila tidak terjadi bencana alam yang fatal seperti gempa bumi. Penyebab, saluran pipa pertamina bocor akibat ulah orang yang tidak bertanggungjawab melakukan pembocoran. Dilihat dari ketebalannya pipa tersebut susah untuk rusak. Pipa-pia tersebut pastinya ada di areal Pertamina ataupun lahan yang kami sewa, saluran pipa tersebut tidak bisa kami awasi selama 24 jam apalagi arealnya dihuni oleh masyarakat. Selain itu pengawasan sangat terbatas.

Apa yang sudah dilakukan Pertamina?
Pihak Pertamina sendiri sudah menggandeng pihak terkait dalam hal ini pemerintah daerah yakni pihak kepolisian dan juga angkatan laut. Pihak Pertamina sendiri hanya bisa mengintensifkan pengawasan karena tidak semua saluran pipa Pertamina bisa kita awasi. Secara rutin pihak kepolisian dan Pertamina menelusuri pipa untuk diawasi satu per satu pipanya.

Apa upaya lain?
Upaya lain yang dilakukan pihak Pertamina yakni dari Mentri Polhukam sudah menggelar operasi kuda laut untuk berkoordinasi melakukan pengawasan lebih intensif.

Apa efek yang ditimbulkan?
Efek samping bisa menimbulkan ledakan yang bisa merugikan masyarakat yang berada di sekitar pipa tersebut. Kami juga sudah mengimbau kepada masyarakat apabila ada pencurian pipa agar segera menghubungi Pertamina.

Sudah berapa kali dicuri tahun 2011 dan berapa kerugiannya?

Untuk tahun 2011 sendiri sudah ada 3 kali pencurian minyak dengan cara membobol saluran pipa. Untuk kerugian kami belum bisa pastikan namun Pertamina harus menghentikan operasi kapal tanker yang menyalurkan minyak ke saluran pipa dan kami harus membayar lebih mahal karena kapal tersebut lebih lama di laut untuk melakukan pendistribusian.

Apakah pelakunya terindikasi orang dalam?
Kami sudah berkomitmen bahwasannya apabila ada pihak Pertamina yang terlibat dalam aksi pencurian tersebut akan diusut dan ditindak tegas oleh aparat yang berwenang.

Apa harapan Anda ke depan?
Saya berharap penyaluran bahan bakar minyak di Sumut khususnya Medan bisa lebih terjamin dan tidak ada gangguan. Karena apabila minyak ada namun tidak bisa dioperasikan karena terkendala dengan pipa yang bocor ini kerugian bagi masyarakat juga karena kami tidak bisa memasok minyak ke SPBU. (*)

Uang Pembayaran Rekening Dibobol

LANGKAT- Uang rekening pembayaran tagihan air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wampu sebesar Rp14 juta, nyaris dibobol maling, Rabu (16/3) sekira pukul 05.00 WIB dinihari. Dariono (36) petugas piket menyebutkan, dia baru mengetahui kejadian itu sekira pukul 05.00 WIB. Sebelumnya, sekira pukul 01.00 WIB, Dariono sempat berkeliling kantor melihat situasi keamanan.

“Sewaktu saya patroli sekitar  jam 01.00, kondisinya masih baik-baik saja, begitu patroli lagi jam 05.00, jendela samping kantor sudah terbuka dan brankas juga sudah berantakan,” cerita Dariono.

Dia mengaku, tidak ada melihat ataupun mengetahui ada orang lain yang masuk ke areal kantor PDAM. Karena menurut dia, setiap saat selalu dilakukan patroli. “Kami nggak ada liat orang masuk kedalam, karena kami bergantian melakukan patroli,” tambah dia.

Dirut PDAM Tirta Wampu Jufrizal membenarkan peristiwa itu. Dia menyebutkan, ada Rp14 juta yang disimpan di brankas yang merupakan hasil tagihan air yang belum sempat disimpan ke bank.

Untungnya, gembok brankas tidak berhasil dibuka pelaku, sehingga tidak menimbulkan kerugian besar, hanya kerusakan jendela saja.

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Dony Alexander, pihaknya telah mengantongi beberapa nama yang kini masih dimintai keterangan termasuk sejumlah petugas piket PDAM Tirta Wampu.(ndi)

Zulkifli Belum Tersangka

12 Saksi Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Diperiksa, Enam Meringankan

MEDAN- Sedikitnya 12 saksi telah diperiksa di Mapolres Pematang Siantar terkait laporan pelecehan seksual oleh Ade Trianingsih (19) ke Polres Siantar terhadap anggota DPRD Sumut yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Sumut Zulkifli Siregar. Ke-12 saksi yang diperiksa yakni, enam saksi dari korban dan enam saksi lainnya dari Zulkifli.

Namun dari hasil pemeriksaan sementara atas pelecehan yang dilakukan Zulkifli Siregar di Hall Laponta Pematang Siantar ini, enam orang saksi meringankan. “Tiga orang dari Parpol kesaksiannya meringankan, sedangkan tiga keterangan saksi dari warga juga meringankan. Dimana dari pengakuan mereka tidak ada melihat Zulkifli melakukan cabul terhadap Ade saat berada di lokasi,” ucap Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Heri Subiansaori, Rabu (16/3).
Namun, lanjut Heri, penyidik akan lebih profesionl lagi dalam melakukan penyelidikan terhadap kasus pelecehan tersebut. Dimana, atas laporan tersebut, polisi masih mendalaminya. “Sementara enam orang saksi dari korban yang memberi keterangan tidak ada juga melihat Zulkifli melakukan pelecehan terhadap Ade. Tetapi polisi akan mendalami kasus tersebut,” cetusnya.

Sampai saat ini, tambah Heri, pihak penyidik Polres Pematangsiantar belum menetapkan Zulkifli sebagai tersangka dan diperiksa atas kasus tersebut.

Sebelumnya, Ade Trianingsih (19) ke Polres Siantar dengan nomor laporan No Pol : LP/164/III/2011/SU/STR tanggal 5 Maret 2011n. Diketahui, pelecehan yang dilakukan Zulkifli Siregar terjadi di Hall Laponta Jalan WR Supratman No 3, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, sekira pukul 02.00 WIB. Dari kejadian pihak Polresta Medan mendapatkan barang bukti sebuah celana dalam warna merah. Bahkan Selasa (15/3), ratusan simpatisan Partai Hanura yang tergabung dalam Forum Rakyat Penyelamat Partai Hanura Sumut menggelar aksi di depan gedung DPRD Sumut menuntut Zulkifli mundur. (adl)

Tampil di Suara Indonesia

Bibit-bibit prestasi mulai bermunculan. Donald Harris Sigalingging diantaranya. Ya, siswa yang baru duduk di kelas X D Klasik ini sudah sempat merasakan manggung bersama teman-temannya di pentas bergengsi tingkat nasional, yakni November 2010 lalu di acara Suara Indonesia yang ditayangkan Trans TV.

Bersama grup vokalnya yang bernama BDB atau singkatan nama dari para anggotanya Bram, Donald dan Billy, remaja kelahiran Medan 20 Mei 1995 ini sempat menjadi finalis. “Memang naas, jelang final kami bertiga sakit semua. Namun, dituntut nampil, ya kami tetap menampilkan semampu kami. Alhasil, kami harus tersingkir,” ungkapnya, Rabu (16/3).
Anak sulung dari 2 bersaudara pasangan D Sigalingging dan Ros Naibaho ini mengaku sangat menyayangkan hal tersebut. “Mungkin kami terkejut badan, soalnya latihan di sana sangat diporsir dan membutuhkan stamina yang cukup. Ditambah lagi di kamar terus kena AC, ya sakitlah akhirnya,” sesal Donald.

Namun, Donald menceritakan, yang sangat mengagumkan adalah pada saat audisi di Medan. Karena pada waktu itu mereka berjuang dengan peserta yang jumlahnya tak sedikit. “Ada ribuan peserta, tapi yang diambil cuma enam peserta saja termasuk grup atau solo,” jelasnya.

Menjelang audisi, Donald mengaku, grupnya BDB hanya berlatih selama seminggu untuk melakukan persiapan. Dan persiapan dilakukan secara mandiri tanpa pelatih.

“Saya salut sama BDB, kami bisa bersaing dengan ribuan peserta yang ikut mendaftar,” katanya.(saz)

Ini Soal Bertahan Hidup

Gempa dan Tsunami Jepang Ganggu Dunia Olahraga

Gempa dan tsunami pekan lalu (11/3) ikut membawa dampak signifikan bagi aktivitas olahraga di Jepang. Setidaknya sepak bola Jepang dan olahraga otomotif terganggu. Bagaimana otoritas olahraga di Negeri Matahari Terbit itu menyikapinya?

JAPAN Football League (JFL) 2011 urung kickoff Minggu lalu (13/3). Start kasta kompetisi kasta ketiga sepak bola di Jepang itu ditunda menyusul terjadinya gempa dan tsunami yang melanda pantai timur laut Jepang. Keesokan harinya, dua level kompetisi di atas JFL, J-League, ikut-ikutan ditunda.

J-League lebih beruntung karena sudah bergulir sepekan sebelumnya (5/3) sekalipun baru menggelar pekan pertama. “Sesuai hasil rapat di Tokyo hari ini (kemarin, Red), 41 laga J-League sampai sebulan ke depan, baik divisi satu maupun divisi dua, ditunda,” kata Kazumi Ohigasi, chairman J-League, sebagaimana dilansir Associated Press.
Klub J-League yang terkena dampak paling buruk adalah Vegalta Sendai yang berasal dari perfektur Miyagi dan Montedio Yamagata. Sedangkan dari divisi satu adalah Mito Hollyhock dari perfektur Ibaraki.

Nagoya Grampus dan Kashima Antlers yang sedianya tampil home di fase grup Liga Champions Asia pekan ini juga telah ditunda laganya oleh AFC. Konfederasi Sepak Bola Asia itu menganggap kondisi stadion kedua klub tidak aman karena termasuk dalam wilayah gempa. “Saya telah berbicara dengan presiden Vegalta tentang stadion mereka yang rusak berat. Ini bukan tentang latihan atau pertandingan karena yang terjadi adalah bagaimana bertahan hidup. Saya mendapat laporan apabila para pemain sudah dipulangkan oleh klub masing-masing, termasuk pemain asing,” jelas Ohigasi.

Meski menuda kompetisi sebulan, Ohigasi belum memastikan apakah J-League sudah pasti bergulir lagi setelah itu. “Laga setelah penundaan masih mengambang karena kami masih harus menyusun dengan cermat lagi jadwal kompetisi yang baru,” jelasnya.

Penyusunan jadwal kompetisi yang baru juga harus menyelaraskan dengan agenda timnas Jepang. Berbeda dengan liga, Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) belum membatalkan agenda Samurai Biru – sebutan timnas Jepang – sejauh ini. Di antaranya dua agenda uji coba di akhir bulan, masing-masing menghadapi Montenegro di Shizuoka (25/3) dan Selandia Baru di Tokyo (29/3).

“Pelatih Alberto Zaccheroni sudah kembali ke Tokyo sehari setelah musibah untuk mempersiapkan pemain yang akan dipanggilnya dalam dua uji coba itu,” ungkap Kozo Tashima, sekum JFA.

Tapi, Tashima menambahkan apabila agenda uji coba itu masih harus dikonfirmasikan dengan dua lawannya. “Kami masih menunggu kabar terakhir dari federasi sepak bola Montenegro maupun Selandia Baru. Segalanya akan kembali difinalisasikan dalam pekan ini,” jelasnya.

Berbeda dengan dua uji coba akhir bulan ini yang masih belum fix, JFA memastikan apabila Jepang tetap berpartisipasi dalam Copa America di Argentina 1-24 Juli mendatang. Jepang memang diundang khusus dalam turnamen sepak bola antarnegara Amerika Latin itu dan tahun ini adalah kali kedua setelah edisi 1999.
“Tidak semua negara di luar Amerika Latin bisa berpartisipasi. Kami adalah negara juara Piala Asia dan dengan membawa nama Asia di Copa America, kami akan tetap tampil serius,” tutur Tashima. (dns)

Lebih Efisien daripada Refreshing ke Mal

Taman Bermain di Stadion Teladan Lokasi Rekreasi Alternatif

Sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, Kota Medan pun berdampak kehidupan metropolitan yang sarat rutinitas. Bersantai bersama keluarga dan orang tercinta pun menjadi kerinduan.

INDRA JULI, Medan

Tak heran tempat-tempat rekreasi yang ada, kerap dipenuhi warga setiap sore hari. Seperti taman di seputaran Stadion Teladan Medan. Pada Rabu (16/3) sore, masyarakat ramai bersantai bersama keluarga juga orang-orang tercinta. Apalagi lokasi seperti itu bisa dibilang sulit ditemukan.

Taman itu sendiri sangat menunjang kegiatan rekreasi keluarga. Dengan beberapa fasilitas bermain seperti pelosotan di sisi kanan stadion, membuat anak-anak memancarkan keceriaan. Sebut saja Dian (6) dan adiknya Rian (4). Keduanya begitu bergembira saat menuruni pelosotan secara bergantian. Sesekali mereka menuruni dengan berbaris. Sementara kedua orangtuanya Rudi (32) dan Fitri (28) duduk tak jauh dari situ, sembari sesekali menjemput kedua buah hati yang meluncur turun.

“Kalau kita sama-sama cepat pulang, karena ibunya juga kerja, kita pasti bawa anak-anak main ke mari. Selain dekat dari rumah, ya lebih efisien daripada refreshing ke mal. Juga bagus untuk perkembangan sosial si anak karena di sini mereka bermain dengan anak-anak lainnya,” jelas Rudi, warga Jalan AR Hakim Medan ini.

Hal itu pun dibenarkan Siregar (35), warga Marindal yang datang bersama keluarganya. Baginya, selain memberi kesempatan kedua putranya bermain, dirinya juga dapat menjalin komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya. Bahkan dari perkenalan dengan keluarga Rudi, keduanya berencana untuk menjalin kerjasama dalam satu bentuk usaha dagang.

“Kebetulan kita punya perhatian yang sama yaitu dagang. Jadi dari bicara-bicara tadi kayaknya tertarik juga untuk kerjasama. Memang belum pasti usaha apa tapi nanti kita bicarakan lagi lebih jauh,” papar Siregar.
Selain fasilitas bermain bagi anak-anak, ada juga fasilitas olahraga urban, skateboard di sisi kanan. Hanya saja konsep dan struktur bangunan yang terlalu curam tidak mendukung bagi kegiatan skateboard tadi. Tempat itu pun menjadi tongkrongan sembari menikmati segarnya air kelapa muda.

Ya, sebagai tempat rekreasi, taman di seputaran Stadion Teladan Medan ini juga diramaikan dengan pedagang-pedagang kaki lima. Dari air kelapa muda, jagung bakar, hingga beberapa warung kuliner permanen. Sementara di depan Stadion Teladan sendiri terdapat lapangan yang kerap digunakan masyarakat untuk berjogging. Keberadaan air mancur di tengah lapangan tadi dan hilir mudik kendaraan pun menjadi pemandangan tersendiri bagi masyarakat.

Tak heran, tidak sedikit pasangan remaja yang terlihat di situ. Seolah tak ingin kalah dengan keluarga-keluarga yang ingin berekreasi, mereka juga memanfaatkan sore itu untuk merajut tali asmara. Meskipun hanya sebatas duduk dan bercanda, namun tak menutupi ekspresi yang tengah dimabuk asmara. Beberapa di antaranya bahkan masih mengenakan seragam sekolah.

“Kebetulan baru pulang PKL (Praktek Kerja Lapangan) Bang. Aku PKL di kantor camat situ. Ya biasalah, pulang kerja sama si Abang ini singgah di sini. Soalnya selain dekat, suasananya asyik juga kalau sore,” ucap Desi (16), siswa salah satu SMK Negeri yang ditemui bersama kekasihnya.

Ya, sebagai Kota Metropolitan, Kota Medan sangat membutuhkan tempat rekreasi di tengah kota yang dapat terjangkau masyarakat dalam waktu singkat. Selain bermanfaat untuk menjalin komunikasi yang harmonis di antara anggota keluarga, lokasi rekreasi tadi juga sangat bermanfaat untuk perkembangan sosial anak. Di mana di situ anak dapat belajar bersosialisasi, kegiatan yang jarang ditemui di era permainan digital. Membuat anak lebih individualis.
Dengan penataan yang lebih baik, lokasi rekreasi keluarga tadi juga dapat membantu perekonomian yang lebih dirasakan oleh masyarakat. Dengan modal yang tidak terlalu besar mereka dapat melanjutkan kehidupan bersama keluarga tercinta. (*)

Alumninya Direkrut Musisi Terkenal

SMK Negeri 11 Medan

Ingin menjadi musisi atau bagian dari kelompok orkestra, mungkin cita-cita kebanyakan remaja di Indonesia. Karena dapat kita lihat sendiri, kehidupan musisi jauh dari taraf kemiskinan.

Apalagi jika musisi tersebut memiliki keunikan tersendiri.Nah, untuk menjadi musisi ini bukan hal yang mudah. Karena membutuhkan pengembangan bakat dan kemampuan yang cukup baik.
Di SMK Negeri 11 Medan Jalan Perintis Kemerdekaan No 31 Medan, memfasilitasi siswa dalam mengembangkan bakat dan kemampuan di bidang musik.

Sebagai satu sekolah yang khusus menangani bidang musik, SMK Negeri 11 Medan melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana penunjang dengan jor-joran. Alhasil, banyak alumni yang menjadi musisi atau menjadi bagian dari anggota orkestra milik selebriti papan atas. Seperti Adi MS dan Erwin Gutawa. Kedua grup papan atas ini, anggota orkestranya mayoritas alumni SMK Negeri 11 Medan.

Kepala SMK Negeri 11 Medan Drs Rontur Nainggolan didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Yonson Panggabean, mengatakan, pihaknya menyediakan perlengkapan alat musik dari ruang praktik, ruang pementasan, studio musik, perangkat alat musik band, akustik, tradisional hingga sound system.
“Kami mencoba memilah dan memilih siswa sesuai dengan kemampuan mereka dan mengarahkannya sesuai keinginan mereka pula. Karena tanpa paksaan, mereka akan lebih bersemangat mengembangkan bakat dan kemampuannya,” jelasnya, Rabu (16/3).

Alhasil, tak sedikit pula siswa maupun alumni SMK Negeri 11 Medan yang mengharumkan almamater. Seperti mengikuti berbagai even daerah hingga even tingkat nasional.

Contohnya, juara pertama band pelajar Kota Medan berturut-turut selama 5 tahun. “Karena prestasi ini kami akhirnya tak diperbolehkan lagi mengikuti even serupa,” kata Rontur sambil tertawa.
Di SMK Negeri 11 Medan yang memiliki 2 program keahlian yakni Seni Musik Klasik dan Non Klasik ini sekarang memiliki siswa berjumlah 302 orang. Dan diasuh 24 guru yang telah sarjana dan seorang diantaranya telah S-2 dan 3 orang di antaranya pula sedang menjalani studi S-2.

Rontor bilang kurikulum sesuai dengan tuntutan perkembangan dunia usaha dan industri (dudi) musik, merupakan satu hal yang terus dilakukan. “Kami memagangkan siswa di dudi, jadi feedbacknya mereka juga bisa menceritakan hal-hal yang dibutuhkan dudi,” katanya. Tempat magang siswa adalah, Hotel Cambridge, Hotel Asean, Hotel Perintis, Cafe Country dan Era Musica.(saz)