25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 276

Tokoh Pemuda Melayu Yan Djuna Diberi Gelar Bangsawan Datok dari Kejeruan Metar Bilad Deli XI

GELAR: Yan Djuna Diberi Gelar Bangsawan Datok dari Kejeruan Metar Bila Deli XI. (ISTIMEWA)
GELAR: Yan Djuna Diberi Gelar Bangsawan Datok dari Kejeruan Metar Bila Deli XI. (ISTIMEWA)

SUMUTPOS.CO-Acara pemberian gelar dan limpah kurnia bertepatan dengan sempena hari Keputraan atau hari kelahiran Raja yang ke-40 berlangsung di Hotel Miyana Medan, Sabtu (18/1).

Gelar dan limpah kurnia diberikan Raja Kejeruan Metar Bilad Deli XI YTAM Tuanku Muhammad Fauzi SKom MH gelar Al Mulk Akbar Shah kepada sejumlah tokoh dan profesional di bidang masing-masing.

Usai prosesi budaya Melayu yang unik dan sakral, pemberian gelar datok dan gelar lainnya pun akhirnya diberikan raja kepada mereka yang terpilih dan dipilih. Salah seorangnya adalah Yan Djuna, tokoh pemuda Melayu yang menerima sebilah keris dan sijil bukti gelar dari Raja.

Pria yang kini konsisten menyuarakan budaya Melayu di Pro4 FM RRI Medan sebagai penyiar memperoleh gelar Datok Setia Nara Seni yang bermakna seorang laki-laki yang dapat dipercaya dan mampu menjaga kerjaannya dan
taat setia kepada titah raja Kejeruan Metar Bilad Deli.

”Tak pernah membayangkan sebelumnya, Saya akan bergelar datok mengingat gelar ini merupakan gelar kebangsawanan dan terhormat. Apalagi ini gelar datok raja yang dikenal santun, bijaksana dan ramah dengan masyarakat.

”Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung. Amanah ini perkara yang serius. Sangat bersyukur atas anugerah, penghargaan dan apresiasi ini,” ucap pria yang dikenal selain sebagai akademisi juga pengamat pariwisata dan ekonomi kreatif Sumut..

Pemberian gelar dan limpah kurnia Ini bukan kali pertama dilakukan Raja Metar Bila Deli XI di setiap momen bahagia sempena hari keputraan nya. Tahun lalu, raja yang juga seorang pengusaha pada tahun ini dengan segala kebaikan hati dan pertimbangan diberi gelar bangsawan datok.

Baik itu datok perangkat, datok timbalan atau datok limpah kurnia, tengku dan Orang Kaya (OK). Juga pemberian tanda bintang jasa kepada yang telah berjasa menyukseskan program kerja Kejeruan Metar Bilad Deli.

Sebelum sempena hari keputraan, telah dilaksanakan khitanan massal 200 anak dari keluarga tidak mampu. khitanan massal mendapat dukungan donatur bekerja sama dengan RSU Royal Prima Marelan dan Prof Dr dr Ridha Darmajaya (Gerakan Gadget Sehat Indonesia), PT PLN dan empat sekolah lokasi khitanan massal. (dmp)

PAUD Terpadu Harapan Islamiyah Didik Anak Menjadi Muslim yang Taat dan Berkarakter

BERSAMA: Kepala Sekolah PAUD Terpadu Harapan Islamiyah, Yanti Masni, S.Pd, AUD, M. Psi, foto bersama seluruh tenaga pendidik. JULAIKA/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pendidikan pada jenjang PAUD harus benar-benar tepat dalam mengaplikasikannya, karena awal pendidikan formal bagi anak-anak.

Demikian disampaikan Ketua Yayasan PAUN Terpadu Harapan Islamiyah, Kasman SE saat ditemui Sumut Pos, Selasa(21/1/25).

Dikatakannya, PAUD merupakan dasar pembentukan karakter anak di luar rumah.

“Harus mulai dari yang ‘halus’ yaitu, pendekatan hati, sehingga anak-anak nyaman dan mau mendengarkan. kemudian kami tanamkan pendidikan keagamaan yang merupakan dasar bagi pendidikan anak” ujarnya.

PAUD Terpadu Harapan Islamiyah yang beralamat di Jalan Amaliun, Gang. Johar, No. 3, Kecamatan Medan Area, Medan. Memiliki visi dan misi yang sangat tertata dan terfokus dalam memberikan Pendidikan.

Sementara itu, Kepala Sekolah PAUD Terpadu Harapan Islamiyah, Yanti Masni, S.Pd, AUD, M.Psi, mengatakan bahwa visi dari PAUD Terpadu Harapan Islamiyah yaitu, mencetak generasi berakhlakul kharimah, berkarakter, unggul, kompetitif, kreatif, dan inovatif. Sementara misinya adalah mendidik anak menjadi muslim yang taat, pengenalan terhadap iman dan taqwa (IMTAQ), ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), mampu bersosialisasi dengan sesame dan lingkungan, serta menjadi anak muslim yang kreatif, mandiri, berani, dan Tangguh.

“Seperti yang disampaikan bapak Yayasan, kami di sini ingin membentuk karakter bertaqwa anak-anak. Karena dasar dari segala kehidupan adalah agama, kita menanamkan Pendidikan agama kepada anak-anak. Dengan begitu kita akan bisa memasukkan Pendidikan lainnya yang tentunya dalam hal ini dengan metode bermain sambil belajar” kata Yanti.

Sama seperti sekolah lainnya yang memiliki keunggulan, PAUD Terpadu Harapan Islamiyah, juga memiliki banyak keunggulan. Diantaranya adalah fasilitas pembelajaran sekolah yang lengkap, lingkungan sekolah yang asri dan nyaman, tenaga pendidik yang berkompeten dan terverifikasi, pembelajaran yang interaktif dan menarik, pengarahan dan pengembangan minat dan bakat usia dini, dan memiliki ruang kelas yang nyaman dengan menggunakan AC.

“Kami juga memiliki kegiatan rutin, yaitu belajar iqro, kesenian, dan juga renang. Dan kita juga sudah memiliki perpustakaan anak, yang isinya adalah buku-buku sesuai dengan pembelajaran usia anak dini. Kita juga sering mengikuti kegaitan di luar sekolah, seperti pentas seni, perlombaan-perlombaan, dan juga kegiatan lainnya yang sering diadakan oleh dinas Pendidikan ataupun Lembaga Pendidikan swasta lainnya. Ini kami ikuti semua, sebagai proses pembentukan karakter anak juga, jadi anak akan berani tampil di depan orang banyak yang tidak dikenalnya, ini merupakan satu prestasi nantinya” jelas Yanti.(mag-2/han)

Jaksa Tuntut Terdakwa Curanmor 3 Tahun Penjara

JALANI : unri Fernandi Silaen, terdakwa kasus curanmor menjalani sidang tuntutan dengan memakai tongkat, Selasa (21/1).
JALANI : unri Fernandi Silaen, terdakwa kasus curanmor menjalani sidang tuntutan dengan memakai tongkat, Selasa (21/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terdakwa Junri Fernandi Silaen (25) warga Percut Seituan, Deliserdang dituntut jaksa 3 tahun penjara. Dia dinilai bersalah atas kasus pencurian sepeda motor, dalam sidang di ruang Cakra 5 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (21/1).

Terdakwa Junri yang disidang menggunakan tongkat berjalan dengan kaki terpasang pen di tulang kering kaki kanannya itu, tampak tertatih-tatih.

Dalam tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Novalita, perbuatan terdakwa dinilai melanggar Pasal 363 ayat (1) Ke-4 dan 5 KUHPidana.

“Menuntut, meminta kepada hakim yang menyidangkan agar menjatuhkan pidana 3 tahun penjara,” tegasnya.

Usai mendengarkan tuntutan, hakim ketua Vera Yetti Magdalena memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk menyampaikan pembelaan (pledoi) pada sidang pekan depan.

Mengutip dakwaan, berawal pada 17 September 2024, terdakwa Junri Fernandi Silaen bersama Welki Pandiangan (belum tertangkap) mengendarai sepeda motor, memantau situasi di Jalan Ruko Amplas, Medan Amplas.

Kemudian, terdakwa dan Welki melihat sepeda motor yang parkir didalam rumah milik korban Anima Bulolo dalam keadaan stang dikunci. Karna pintu rumah korban terbuka, keduanya berniat untuk mengambil sepeda motor milik korban tersebut.

Terdakwa dan Welki berbagi tugas, Welki berperan mencuri sepeda motor menggunakan kunci T sedangkan terdakwa memantau situasi. Setelah motor berhasil dicuri, kedua lantas membawa kerumah terdakwa.

Sepeda motor curian itu, dijual terdakwa seharga Rp5 juta di Jalan Jermal 15 Medan. Uang itu kemudian dibagi dua. Akibat dari kejadian tersebut, korban Anima Bulolo mengalami kerugian Rp7.340.000. (man/han)

Herry Suhasmin Jabat Kalapas Medan

SERTIJAB: Jabatan Kalapas Medan disertijabkan dari M Pithra Jaya Saragih kepada Herry Suhasmin (kanan). (Ist)
SERTIJAB: Jabatan Kalapas Medan disertijabkan dari M Pithra Jaya Saragih kepada Herry Suhasmin (kanan). (Ist)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jabatan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan resmi diserahterimakan dari M Pithra Jaya Saragih kepada Herry Suhasmin. Serah terima jabatan itu, langsung dipimpin Kepala Kantor Wilayah Sumatera Utara, Yudi Suseno, Selasa (21/1).

Pada kesempatan itu, Yudi memberikan apresiasi yang tinggi terhadap dedikasi dan komitmen Pithra Jaya Saragih dalam menjalankan tugasnya. Ia juga menyambut baik kepemimpinan Herry Suhasmin yang diharapkan mampu membawa inovasi dan penyegaran dalam manajemen pemasyarakatan.

“Saya yakin, dengan pengalaman dan visi yang dimiliki, Herry Suhasmin akan dapat melanjutkan tugas mulia ini dengan lebih baik, menciptakan Lapas Kelas 1 Medan yang lebih maju dan lebih humanis,” ujarnya.

Sementara, Herry yang diembankan tugas sebagai Kalapas, menyatakan kesiapan untuk melanjutkan tugas dengan penuh tanggung jawab. Ia berkomitmen untuk memperkuat program-program rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi warga binaan serta meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat.

“Ini adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan sepenuh hati. Saya berharap bisa bekerja sama dengan seluruh pihak untuk menjadikan Lapas Kelas I Medan sebagai tempat yang tidak hanya aman, tetapi juga memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk memperbaiki diri,” ucapnya.

Sertijab Kalapas ini, diharapkan terwujudnya perubahan positif yang tidak hanya berdampak pada lembaga, tetapi juga pada kehidupan warga binaan yang memerlukan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri. (man/han)

Murni Teguh Group dan Yonsei University Korea Jalin Kerja Sama Perkuat Kolaborasi Medis dan Pendidikan

JUMPA PERS: Presiden Direktur Murni Teguh Memorial Hospital DR dr Mutiara, MHA, MKT, Plt Direktur Murni Teguh Memorial Hospital dr Jong Khai, MARS, Professor, Chairperson, Department of Pathology, Wonju College of Medicine Yonsei University, Wonju, Korea Prof Jung Soon Hee, International Relation Manager dr Sharon Hanmy Angel, Mres, Rektor Universitas Murni Teguh Dr Chandra Situmeang, SE, MSM, Wadir Medis Murni Teguh Memorial Hospital Dr Bangbang Buhari, MKM, saat menggelar jumpa pers.
JUMPA PERS: Presiden Direktur Murni Teguh Memorial Hospital DR dr Mutiara, MHA, MKT, Plt Direktur Murni Teguh Memorial Hospital dr Jong Khai, MARS, Professor, Chairperson, Department of Pathology, Wonju College of Medicine Yonsei University, Wonju, Korea Prof Jung Soon Hee, International Relation Manager dr Sharon Hanmy Angel, Mres, Rektor Universitas Murni Teguh Dr Chandra Situmeang, SE, MSM, Wadir Medis Murni Teguh Memorial Hospital Dr Bangbang Buhari, MKM, saat menggelar jumpa pers.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Murni Teguh Memorial Hospital (MTMH) dan Universitas Murni Teguh resmi menjalin kerja sama strategis dengan Yonsei University Korea, salah satu universitas terbaik di Asia.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Medan, yang mencakup kolaborasi dalam bidang pendidikan medis, riset, serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia, pada Selasa (21/1).

Presiden Direktur PT Murni Sadar Tbk, DR dr Mutiara, MHA, MKT, menjelaskan bahwa kerja sama ini membuka peluang besar untuk pembelajaran dari Korea Selatan, terutama dalam bidang teknologi kesehatan yang sudah sangat maju.

“Mereka sudah selangkah lebih maju dengan precision medicine, IT yang canggih, serta teknik minimal invasive surgery. Dengan kerja sama ini, kami berharap dapat meningkatkan standar pelayanan kesehatan di Indonesia, sehingga masyarakat tidak perlu lagi berobat ke luar negeri,” ungkapnya saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Kerja sama ini, lanjut Mutiara, diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia, tetapi juga menjadikan Murni Teguh Hospitals sebagai salah satu tujuan wisata medis terpercaya.

“Kami optimis, dengan kolaborasi ini, masyarakat dapat mendapatkan layanan medis berkualitas tanpa harus pergi ke luar negeri,” harappungkas dr Mutiara.

Seminar medis yang diadakan di MTMH dan Universitas Murni Teguh menjadi salah satu langkah awal kolaborasi. Seminar ini menghadirkan para ahli dari Yonsei University untuk berbagi teknologi dan metode terbaru dalam bidang medis, termasuk penanganan kanker, jantung, dan mata.

Selain seminar, rangkaian kegiatan ini juga mencakup bakti sosial pada 23 Januari 2025, yang akan diadakan di Mandoge, Kabupaten Asahan, dan Pematang Siantar. Kegiatan ini melibatkan dokter dari Yonsei University, Universitas Methodist Indonesia (UMI), dan Universitas Murni Teguh, yang memberikan pemeriksaan dan konsultasi medis gratis kepada masyarakat.

“Ini adalah wujud komitmen kami untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan,” tambah Plt Direktur MTMH, dr Jong Khai, MARS.

Sementara itu, Chairperson, Department of Pathology, Wonju College of Medicine, Yonsei University, Wonju, Korea Selatan, Prof Jung Soon Hee, menegaskan pentingnya kolaborasi ini. “Kami berbagi misi yang sama, yakni membina generasi baru dokter dan perawat yang akan menjadi pemimpin masa depan, serta membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Yonsei Wonju Health System, yang menjadi representasi dari Yonsei University, memilih MTMH sebagai mitra karena memiliki semangat dan visi yang sejalan, termasuk komitmen terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan berkualitas.

Menurut Jung Soon Hee, kolaborasi ini adalah langkah pertama Yonsei University di Indonesia. “Kami ingin memperkuat komunitas medis, khususnya di kota-kota yang bukan ibu kota, seperti Medan dan Wonju di Korea Selatan. Harapannya, pasien dapat menerima layanan medis berkualitas tanpa harus bepergian ke ibu kota,” jelasnya. Ia juga mengapresiasi MTMH yang telah membantu mempermudah pelaksanaan program bakti sosial di tengah berbagai tantangan.

Rektor Universitas Murni Teguh, Dr Chandra Situmeang, SE, MSM, menambahkan, bahwa kolaborasi ini menjadi momentum untuk meningkatkan daya saing global lulusan universitas. “Kami belajar dari praktik kesehatan di Korea, khususnya dalam membangun komunitas dokter yang andal di luar ibu kota. Ini sejalan dengan visi kami untuk mendukung masyarakat sehat dan berkelanjutan,” tutur Chandra.

Hadir dalam konferensi pers ini, International Relation Manager dr Sharon Hanmy Angel, MRes, dan Wakil Direktur Medis MTMH Dr Bangbang Buhari, MKM.

Sekadar diketahui, Yonsei University sendiri dikenal sebagai universitas peringkat ke-8 di Asia dan ke-91 dunia. Kehadiran mereka untuk pertama kalinya di Indonesia membawa angin segar bagi pengembangan kesehatan, pendidikan, dan riset di Tanah Air. (ila)

Kepala Dinas Kesehatan Provsu Apresiasi Peserta Capping dan Pinning Day

TERIMA ULOS: Kepala Dinas Kesehatan Provsu H Muhammad Faisal Hasrimy AP MAP (tengah) menerima ulos dan cendera mata saat hadiri capping dan pinning day STIKes Mitra Husada Medan. (ISTIMEWA)
TERIMA ULOS: Kepala Dinas Kesehatan Provsu H Muhammad Faisal Hasrimy AP MAP (tengah) menerima ulos dan cendera mata saat hadiri capping dan pinning day STIKes Mitra Husada Medan. (ISTIMEWA)

SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Kesehatan Provsu H Muhammad Faisal Hasrimy AP MAP memberi apresiasi terhadap mahasiswa peserta capping dan pinning day STIKes Mitra Husada Medan pada 18 Januari 2025.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan melaksanakan upacara capping dan pinning day di Aula kampus STIKes Mitra Husada Medan. Upacara ini adalah seremonial dalam pendidikan keperawatan dan kebidanan yang merupakan langkah awal memasuki dunia profesi perawat dan bidan terjun ke wahana praktik.

Hal ini untuk memotivasi peningkatan kompetensi dan pelayanan service excellent. Penyematan cap dan Pin kepada mahasiswa perawat dan bidan sebagai suatu simbolis bahwa masa pembekalan dan pembinaan intelektual, keterampilan serta sikap perawat dan bidan bagi mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk menapaki tahap selanjutnya. Yaitu praktik klinik keperawatan dan kebidanan di lahan praktik untuk belajar sekaligus mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkan di pendidikan.

Caping dan pinning day dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provsu H Muhammad Faisal Hasrimy AP MAP, Kepala LLDikti Wilayah I Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD, Ketua IBI Sumut Betty Mangkuji SST MKes, Ketua PPNI Sumut Mahsur Al-Hazkiyani SKep Ns dan undangan yang memberi apresiasi terhadap para mahasiswa STIKes Mitra Husada Medan.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan sharing session Alya Ghina Aqila Arham (PhD Candidate) dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU) dan Muhammad Iffan Hannanu PhD dari Norwegian University of Science and Technology, Trondheim, Norway.

Hasil dari kegiatan ini, terbentuknya mahasiswa kebidanan dan keperawatan yang menjunjung tinggi kode etik profesi sejak praktek klinik dengan mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sehingga mampu menginternalisasi kode etik profesi dalam setiap memberikan asuhan. (dmp)

Perluas Kebun Tebu, PGKM Optimis Tingkatkan Produksi Gula

PANEN: Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas saat panen tebu di Kebun Kwala Madu.(Istimewa/Sumut Pos)
PANEN: Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas saat panen tebu di Kebun Kwala Madu.(Istimewa/Sumut Pos)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pabrik Gula Kwala Madu (PGKM) di Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Langkat, mendapat kunjungan dari Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan dan rombongan. Kedatangan rombongan tamu dari pusat itu menambah semangat PGKM untuk lebih optimis dalam meningkatkan produksi gula.

PGKM yang semula dikelola PTPN II kini sudah beralih ke PTPN III dan PT Sinergi Gula Nusantara yang mengelolanya atau holding. Pada 2024, PT SGN merealisasikan 269,5 ton tebu digiling dengan hasil produksi 14,4 ribu ton.

Tahun 2025 ini, PT SGN menargetkan produksi gula hingga 21 ribu ton. Direktur PT SGN, Mahmudi menjelaskan, pihaknya akan melakukan ganti varietas tebu yang ditanam, demi meningkatkan produktivitas.

“Saat ini 70 ton per hektar dan meningkat menjadi 85 per hektar, dengan random-nya yang juga nanti akan kita tingkatkan, yang saat ini 6,5 menjadi 8 persen. Artinya dengan 3 tahun ke depan pada tahun 2027, kita ditugaskan untuk memproduksi gula 2 kali lipat,” ujar Mahmudi.

Ia menjelaskan, PT SGN cuma mendukung 20 persen kebutuhan gula di Sumut ini. Karenanya dalam 3 tahun ini, PT SGN akan memperluas wilayah tanam capai 60 persen.

“Saat ini luas kebun kita sekitar 6.200 hektar dan nantinya di tahun 2027, kita sudah merencanakan 9.000 hektar,” bebernya.

PT SGN juga memiliki 2 pabrik gula yang menampung hasil panen tebu dari Kebun Kwala Madu dan Sei Semayang. Ia menambahkan, pihaknya siap mempercepat program swasembada pangan Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Dan tadi kita juga ditugaskan untuk memperluas tebu rakyat. Kebetulan kita sudah berkomunikasi dengan Pak Bupati dan Wali Kota Binjai, nanti akan kita follow up untuk mempercepat lagi tugasnya,” kata Mahmudi.

Ia juga menyinggung soal varietas yang ada sekarang, yaitu varietas BZ. “Sebetulnya itu varietas BZ sudah ditinggal di masa lalu. Nah sekarang akan menggunakan varietas nusantara, kebetulan kita punya varietas nusantara 1, 2, 3 kemudian PS, dan nanti akan introduksi di Sumatera Utara,” ujarnya.

Tahun ini PT SGN sudah menggunakan varietas nusantara di lahan seluas 600 hektar. “Tahun 2025 produksinya meningkat, kemarin masih 13 ribu ton, tahun ini Insya Allah di 21 ribu ton,” seru Mahmudi.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan datang bersama Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Holding PTPN III M Abdul Ghani dan lainnya. Pejabat berkacamata yang akrab disapa Zulhas itu membeberkan alasan harga gula lebih mahal di Sumut, jika dibanding provinsi lain.

“Setelah kita melihat kebun dan pabrik Pak Ghani dan Pak Mahmudi andalan kita, karena Sumatera Utara kebutuhan gula sebanyak 150 ribu ton setahun, sementara dari sini baru 25 sampai 30 ribu ton. Makanya 120 ribu ton datang dari jauh, sehingga harga gula di Sumatera Utara selalu lebih mahal,” ujar Zulhas.

Kata dia, harga gula Rp17 ribu per kilogram di Jawa, Lampung hingga Bali, maka jangan heran di Sumut harganya lebih mahal jadi Rp18 ribu. Pun demikian, Ketum PAN ini melihat adanya secercah harapan swasembada pangan yang dapat disumbang PT SGN dari sisi produksi gula.

“Saya melihat secercah harapan kalau kita bisa swasembada pangan. Karena Bapak Presiden, Prabowo Subianto sangat mendukung apa-apa yang kita perlukan,” ujar Zulhas.

“Dan Bapak Presiden semangatnya, keinginannya, dukungannya luar biasa, jadi kalau kita malas-malas malu. Sebelumnya swasembada ditargetkan pada tahun 2029, tapi saat ini menjadi tahun 2027,” sambungnya.

Zulhas dan rombongan juga melihat kondisi hingga berkesempatan panen tebu di Kebun Kwala Madu. Setelahnya, juga melihat pabrik produksi gula hingga melakukan penandatanganan sebagai bentuk membakar semangat PT SGN agar memproduksi gula lebih tinggi lagi.

Zulhas pun mewajibkan, varietas tebu di Sumut dapat diperbarui. “Harus diperbaiki varietasnya, pabriknya sudah ada, bahkan mau bikin satu lagi. Tentu kita bisa meningkat (produksi) sampai 60 sampai 70 ribu ton atau sudah 100 persen itu, dengan lahan yang ada,” tandasnya. (ted/han)