25 C
Medan
Wednesday, December 31, 2025
Home Blog Page 3125

BRI Bantu Renovasi Sarpras Panti Asuhan Al Jam’iyatul Washliyah Lubuk Pakam

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Bank Rakyat Indonesia Kantor Wilayah (BRI Kanwil) Medan melalui program BR Peduli kembali memberikan bantuan ke Panti Asuhan yang ada di Sumatera Utara (Sumut).

Wakil Pemimpin Wilayah BRI Medan Barkah Mulyatno bersama Pinca BRI Lubukpakam Deli Sopian, Assisten CSR Kanwil BRI Medan Ajie, Pimpinan Panti Asuhan Hj Hulaimi Dumeiri dan Sekretaris M Khairi Kifrawi, di Panti Asuhan Putra Putri Yayasan Amal dan Sosial Al Jam’iyatul Washliyah, Jalan T Raja Muda Nomor 32, Lubuk Pakam, Deliserdang, Jumat (27/8/2021). Sumut Pos/ Dewi.

Hal ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di Sumut yang terdampak pandemi Covid-19.

Untuk bantuan kali ini, BRI Kanwil Medan menyalurkan bantuannya yang bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) ke Panti Asuhan Putra Putri Yayasan Amal dan Sosial Al Jam’iyatul Washliyah, Jalan T Raja Muda Nomor 32, Lubuk Pakam, Deliserdang, Jumat (27/8/2021).

Wakil Pemimpin Wilayah BRI Medan Barkah Mulyatno, didampingi Pinca BRI Lubukpakam Deli Sopian dan Assisten CSR Kanwil BRI Medan Ajie mengatakan, bantuan berupa renovasi sarana dan prasarana (Sarpras) di Panti Asuhan, berupa perbaikan kamar mandi (toilet), pengecatan, sembako, bingkisan, pakaian muslim dan sarung serta memberikan dana santunan per anak.

“Total bantuan sebesar Rp306.500.000, yang bersumber dari CSR,” ujar Barkah, usai meninjau sarana dan prasarana Panti Asuhan yang telah rampung di renovasi tersebut.

Dikatakannnya, bahwa BRI Kanwil Medan telah membantu renovasi sarpras di tiga Panti Asuhan yang berlokasi di Lubuk Pakam, Deliserdang tersebut.

Sementara, lanjut Barkah, Panti Asuhan Putra Putri Yayasan Amal dan Sosial Al Jam’iyatul Washliyah kita pilih karena merupakan Panti Asuhan tertua, yakni dibangun pada 15 Mei 1946, setahun setelah Republik Indonesia (RI) memperoleh kemerdekaannya. Selain itu juga merupakan tanah hibah dari Sultan Melayu.

“Apalagi di Panti Asuhan ini juga banyak anak-anak yang masih kecil-kecil yang sangat membutuhkan bantuan. Kita juga melihat kondisi toiletnya sudah tidak layak digunakan, sehingga BRI tergerak untuk membantu merenovasi bangunan toilet tersebut,” ungkapnya.

Barkah berharap, bantuan ini dapat bermanfaat bagi Panti Asuhan ini. Pihaknya juga memohon doa dari masyarakat, agar BRI dapat terus membantu masyarakat di Sumut melalui program BRI Peduli.

“BRI akan terus berperan aktif menyalurkan bantuan-bantuan bagi masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19,” tandasnya.

Sementara itu, Pimpinan Panti Asuhan Putra Putri Yayasan Amal dan Sosial Al Jam’iyatul Washliyah, Hj Hulaimi Dumeiri didampingi Sekretaris M Khairi Kifrawi mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas bantuan yang telah diberikan BRI.

Bantuan itu, jelasnya, berupa renovasi 7 kamar mandi, yakni kamar mandi tamu, kamar mandi anak-anak, sumur, tangga mushola, aula, pengecatan, dan lainnya, hingga memberikan dana santunan serta bingkisan untuk anak-anak yang tinggal di Panti Asuhan itu.

“Kita berharap BRI tetap memberikan yang bermanfaat serta kepeduliannya bagi masyarakat,” harapnya.

Hulaimi mengungkapkan, di Panti Asuhan yang dipimpinnya tersebut,  ada sebanyak 50 anak, dengan usia berkisar 6-19 tahun, yang masih membutuhkan kepedulian dari Pemerintah dan masyarakat yang mampu.

Semoga BRI semakin sukses dan lancar dengan program BRI Pedulinya agar dapat terus membantu Panti Asuhan ini,” pungkasnya. (dwi)

Daihatsu Konsisten Sinergikan Vokasi dan Industri ke Guru SMK se-Sumatera

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) terus berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa melalui salah satu pilar CSR (Corporate Social Responsibility), yakni pada pilar Pintar Bersama Daihatsu yang diwujudkan melalui pelatihan secara virtual kepada guru SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) binaan se-Sumatera pada 26 Agustus 2021.

Pada pelatihan rutin yang digelar secara virtual ini, Daihatsu berikan sharing seputar teknologi terbaru, mulai dari pengenalan fungsi, teknis dan mekanisme kerja komponen, troubleshooting pada teknologi yang ada di mobil Daihatsu, hingga pengenalan fasilitas produksi Daihatsu yang berkomitmen dalam membuat kendaraan yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.

Setelah bekali para Guru SMK se-Sumatera, Daihatsu siap sambangi para guru SMK area lainnya di Indonesia. Tahun 2021 ini, Daihatsu secara konsisten telah bekali teknologi otomotif terkini ke para Guru SMK di beberapa area secara berturut-turut.Seperti di Yogyakarta pada 28 Januari dan 24 Juni; Sumatera (18 Februari); DKI Jakarta & Banten (26 Maret); Jawa Barat (22 April); Jawa Tengah (6 Mei); dan Jawa Timur (23 Juli).

Secara singkat, materi pelatihan yang diberikan adalah seperti pengenalan fungsi hingga troubleshooting pada berbagai macam fitur komponen seperti:

  1. Power Door Lock sebagai fitur keamanan standar namun berperan sangat penting yang berfungsi untuk membuka/mengunci pintu mobil secara otomatis.
  2. Back sonar membantu Sahabat Daihatsu mengetahui jarak dengan objek belakang ketika bermanuver mundur.
  3. Auto AC untuk mempermudah Sahabat Daihatsu tanpa perlu mengatur temperatur AC saat berkendara baik di kala cuaca terik maupun dingin secara otomatis.
  4. Automatic Light Control akan aktif ketika switch dimmer diposisikan “Auto”, dan Sahabat Daihatsu tidak perlu repot mengubah posisi pada switch lampu ini.
  5. Emergency Stop Signal (ESS) berfungsi menyalakan lampu hazard ketika terdapat pengereman mendadak untuk memberi tanda pada pengemudi di belakang agar lebih waspada.
  6. Vehicle Stability Control (VSC) berperan penting dalam mencegah Over Steer dan Under Steer ketika berbelok sehingga lebih aman saat berkendara.
  7. Around View berfungsi menampilkan gambar dari 360° sudut kendaraan, sisi depan, kanan, belakang dan kiri secara bersama untuk memberikan keamanan baik ketika parkir, melewati jalan sempit dan berpapasan dengan pengendara lain di jalan sempit.
  8. ASA (Advanced Safety Assist) berkendara jadi lebih aman dan nyaman yang terdapat pada Daihatsu Rocky, mencegah atau meminimalisir dampak kerusakan akibat tabrakan pada bagian depan yang sering disebabkan karena kurang fokusnya pengemudi, menginjak pedal yang salah, ataupun keluar dari jalur saat berkendara.

“Daihatsu ingin meningkatkan Link and Match antara vokasi dan dunia industri dengan motto Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia. Semoga para guru SMK dapat meneruskan sharing ini kepada para siswa di sekolahnya agar dapat mempersiapkan diri lebih baik dan siap terjun ke dunia industri”, ujar Aji Prima Barus Nurcahya, Service Training Section Head PT ADM. (rel/sih)

Atasi Permasalahan Ekonomi dan Sosial di saat Pandemi Covid-19, FISIP UMSU Laksanakan Program PHP2D

KEGIATAN: Mahasiswa FISIP UMSU foto bersama di saat melaksanakan PHP2D Kemendikbudristek.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadyah Sumatera Utara (UMSU) melalui Program Holistik Pemberdayaan dan Pembinaan Desa (PHP2D) Kemendikbudristek Tahun 2021, terus berkontribusi mengatasi persoalan ekonomi dan sosial masyarakat di tengah Pandemi COVID-19.

KEGIATAN: Mahasiswa FISIP UMSU foto bersama di saat melaksanakan PHP2D Kemendikbudristek.

FISIP UMSU melaksanakan kegiatan PHP2D dilaksanakan di Desa Prupuk, Kecamatan Limapuluh Pesisir, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Sabtu (28/8). Kegiatan ini, tajuk Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Masyarakat Dalam Mengelola Aneka Kerajinan Berbasis Kearifan Lokal.

Program PHP2D ini diketuai oleh Kemas Zidan Arianzi dan tergabung dalam Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) FISIP UMSU.

Peluncuran kegiatan ini, dihadiri langsung oleh Wakil Dekan III FISIP UMSU Abrar Adhani SSos MIKom selaku Wakil Dekan III FISIP UMSU, dan Dosen Pendamping Fadhil Fahlevi MIKom dan Sigit Hardiyanto MIKom.

Rombongan FISIP disambut masyarakat dan Kepala Dusun 6 Desa Prupuk, Irham Hakimi dan Kepala Dusun 7 Harunsyah dan didampingi organisasi Masyarakat Pemuda Melayu Bersatu (PMOne).

Kemas Zidan menjelaskan, kelompok masyarakat akan menerima program dan bantuan peralatan adalah PMOne (Pemuda Melayu Bersatu). Alat yang diberikan antara lain mesin bubut, gerenda, bor, kompresor cat, kampak, dan parang.

“Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 bulan, mulai dari pemberian alat produksi, kegiatan sosialisasi dan edukasi, pelatihan dan pengolahan, pembuatan produk, manajemen organisasi dan proses pemasaran berbasis digital,” ucap Kemas dalam keterangan tertulis, Minggu (29/8).

Sementara itu, Wakil Dekan III FISIP UMSU, Abrar Adhani dalam sambutannya mengucapkan selamat dan sukses buat mahasiswa FISIP UMSU yang telah diamanahkan oleh Kemendikbud pada program ini dan harapannya terus berkontribusi dan berkarya untuk negeri.

“Ini juga wujud upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat. Sudah saatnya juga mahasiswa FISIP UMSU bergerak dan berkontribusi baik pemikiran maupun perbuatan untuk menghadapi persoalan negeri,” jelas Abrar.

Masyarakat Prupuk menyambut positif kegiatan ini. Mereka juga menunjukkan respon rasa senang mendapat alat dan pengetahuan. Harapan mereka kegiatan ini terus dilakukan agar bisa menambah pendapatan masyarakat.

“Kegiatan yang diberikan mahasiswa FISIP UMSU akan memberikan semangat kepada masyarakat dalam rangka mengatasi persoalan ekonomi yang dirasa sulit pada masa pandemi ini,” ucap Kepala Dusun VII, Desa Prupuk, Harunsyah.(gus/azw)

Mahasiswa Teliti Ekstrak Daun Selasih Jadi Obat Anti Hipertensi

SELASIH: Daun selasih yang sudah diolah.

SUMUTPOS.CO – Lima mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UGM melakukan penelitian pada daun selasih.

SELASIH: Daun selasih yang sudah diolah.

Adapun daun selasih atau dikenal sebagai daun basil ini memiliki potensi sebagai obat anti-hipertensi.

Dipilihnya daun selasih selain dikenal sebagai taburan pada makanan juga memiliki aroma khas dan memberikan cita rasa yang unik

Untuk itulah tim mahasiswa UGM ini melakukan penelitian karena selasih juga memiliki kandungan zat aktif yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat anti hipertensi. Penyakit hipertensi ini diperkirakan diderita oleh 3 persen penduduk Indonesia pada 2015. Beberapa obat hipertensi telah diedarkan seperti ACE inhibitor maupun obat vasodilator guna menurunkan tekanan darah. Namun obat-obat tersebut tidak mampu memberikan efek neuroprotektif yang dapat mengurangi kerusakan saraf pada sistem saraf pusat.

Lima mahasiswa UGM itu yakni Zahrandika Putra (Kedokteran 2019), Cici Yulian (Kedokteran 2019), Martinus Yayan (Kedokteran 2020), Talitha Tara (Kimia 2018), dan Afif Akmal (Kimia 2018) melakukan penelitian selama 3 bulan untuk mengembangkan dan meneliti anti-hipertensi yang terdapat pada daun selasih. Menurut salah satu tim, Zahrandika, hipertensi merupakan penyakit yang banyak diderita di Indonesia. Penyakit ini jika tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan stroke, gagal ginjal, dan hipertensi ensefalopati. “Berdasarkan hal ini kami tergerak untuk meneliti kandungan dan menguji potensi dari daun selasih yang diesktrak dan digunakan sebagai obat anti hipertensi dan agen neuroprotektif,” terang Zahrandika seperti dikutip dari laman UGM, Minggu (29/8). Dijelaskan, kandungan zat aktif yang terdapat pada daun selasih, yaitu linalool bermanfaat sebagai agen neuroprotektif dan antihipertensi.

Tentu dengan menghambat pergerakan kalsium pada kanal kalsium, yang dapat menurunkan tekanan darah.

Selain linalool, eugenol juga terkandung dalam daun selasih yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah aorta sehingga dapat pula menurunkan tekanan darah pada pengidap hipertensi.

Talitha menambahkan, daun selasih yang diperoleh, kemudian diolah menjadi ekstrak kental melalui perendaman menggunakan pelarut etanol selama 3 hari.

“Selanjutnya, hasil rendaman diuapkan untuk mendapatkan ekstrak kentalnya,” katanya.

Ekstrak daun selasih yang telah diperoleh diuji kandungannya menggunakan instrumen GC-MS dan diujikan pada model hewan tikus.

Terdapat 5 kelompok tikus, kelompok model tikus hipertensi 3, 4, dan 5 diberi perlakuan ekstrak daun selasih dengan dosis yang berbeda-beda.

Hasilnya terjadi penurunan tekanan darah yang signifikan dibandingkan kelompok model tikus yang tidak diberikan ekstrak.

Diharapkan, penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan digunakan sebagai alternatif obat hipertensi ensefalopati. (kdc/azw)

USU Bantu Jaga Kesuburan Tanah Petani di Batubara

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Sumatera Utara (USU) terus menunjukkan tanggung jawabnya sebagai pendidik di tengah-tengah masyarakat, seperti pelaksanaan pengabdian masyarakat di Desa Lubuk Cuik, Batubara, Sabtu (28/8/2021). USU memberikan pelatihan untuk menaikkan kesuburan tanah dan memberikan pelatihan kepada petani untuk membuat pupuk organik.

Pengabdiaan masyarakat yang didanai oleh dana Abdimas Talenta USU tahun 2021 dilaksanakan oleh Prof Ir T Sabrina M.AgrSc, Ph.D, Dr Mariani Sembiring SP MP dan Dr T Irmansyah SP MP. Kehadiran Tim USU ini langsung disambut oleh Ketua Koperasi Berkah Abdi Jaya, Hamdan dan Pengawas Koperasi Dr Ahmad Fauzi serta Ketua PokTan, Saimun dan Ketua Gapok Tan, Kamsir serta 27 anggota koperasi yang hadir dan turut dihadiri sejumlah mahasiswa USU.

Prof Sabrina menyampaikan, kehadiran Tim USU dalam pengadian masyarakat di Desa Lubuk Cuik untuk melatih kelompok tani membuat BioVermi, yang merupakan pupuk organic vermin kompos yang diperkaya dengan mikroba bermanfaat. “Hasil dari analisis tanah lahan cabai petani di Lubuk Cuik, bahwa selama ini tidak pernah dilakukan penilaian kesuburan tanah. Petani memberikan pupuk berdasarkan pengalaman bercocok tanam, alasan inilah kami dari USU hadir untuk memberikan pemaparan dan pemahaman tentang tata cara mempertahankan kesuburan tanah,” ucapnya.

Lebih lanjut, Sabrina juga memaparkan tentang tata cara kesuburan tanah dan menjaga kehilangan hara dari dalam tanah. “Kami juga membantu Pupuk organik cair (POC) yang dihasilkan oleh petani dihantarkan oleh tim USU ke laboratorium terakreditasi untuk diiktirafkan/dikenali kandungan di dalamnya,” katanya.

Di tempat yang sama, Saimun mengakui selama ini tidak pernah ada penilaian keseburan tanah, petani hanya memberikan pupuk berdasarkan pengalaman bercocok tanam saja. “Saya berharap, dengan kehadiran Tim USU dalam pendidikan ke masyarakat ini kami para petani di Lubuk Cuik ini bisa meningkatkan pengetahuan dalam mengolah kesuburan tanah yang ada ini,” ucapnya.

Dalam sambutannya, Hamdan menyambut baik maksud dan tujuan pengabdian ini dan berharap koperasi dapat menghasilkan produk yang dapat meningkatkan penghasilan koperasi.

Koperasi PT Berkah Abadi Jaya didirikan pada awal tahun 2021 beranggotakan 24 orang yang sebahagian besar adalah petani cabai dengan visi menjadi koperasi kuat,unggul dan mampu mensejahterakan seluruh anggota dan masyarakat.

Seperti diketahui bahwa Desa Lubuk Cuik merupakan salah satu sentra cabai merah di daerah Sumatera Utara. Luas areal pertanaman cabai di daerah tersebut seluas 1.092 ha, total produksi cabai pada tahun 2020 sebanyak 11.150 ton. (adz)

PGN Pasok Gas ke Kilang Balongan

SEPEDA: Pegawai Pertamina saat berkeliling dengan menggunakan sepedan di Kilang Balongan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina berkomitmen mendukung kebutuhan energi Kilang Pertamina Group, salah satunya dengan melaksanakan penyaluran gas bumi perdana (Gas In) ke Pertamina RU VI Balongan, ditandai dengan pembukaan penyaluran gas pada Metering Station Gas di RU VI Balongan pada Jumat (27/08/2021) lalu.

SEPEDA: Pegawai Pertamina saat berkeliling dengan menggunakan sepedan di Kilang Balongan.

PGN dan PT Kilang Pertamina Internasional telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas untuk Refinery Unit VI Balongan pada tanggal 30 Juli 2021, dengan volume penyaluran gas sebesar 10 BBTUD dan selanjutnya meningkat menjadi 27 BBTUD mulai November 2021. Adapun utk volume penyaluran pada tahun 2022-2023 sebesar 30 BBTUD.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan menyatakan bahwa penyaluran gas ke Pertamina RU VI Balongan (Gas-In) menjadi wujud komitmen PGN selaku Subholding Gas dalam menghadirkan energi baik gas bumi dalam mendukung pemenuhan kebutuhan gas untuk sektor Kilang.

Selain itu, juga sebagai sinergi dalam lingkup Pertamina Group, khususnya melalui Sub Holding Refinery & Petrochemical.

“Subholding Gas tengah menjalankan program gasifikasi Kilang Pertamina, salah satunya di di RU VI Balongan. Hal ini merupakan bentuk milestone positif pasca transformasi Holding Migas,” jelas Heru.

Pemanfaatan gas bumi untuk RU Balongan juga memberikan nilai tambah untuk meningkatkan utilisasi gas bumi, efisiensi biaya operasi di Kilang Pertamina karena mengurangi pemakaian energi lain sebagai bahan bakar di kilang Balongan dan pemanfaatan energi berbasis gas yang lebih ramah lingkungan.

“Guna pemenuhan kebutuhan gas RU Balongan untuk peningkatan produksi hingga kapasitas maksimal kilang, PGN akan terus mendukung pemenuhan kebutuhan gas bumi dalam jangka panjang sebagaimana direncanakan dalam RJPP PGN dan sejalan dengan program transisi energi yang sedang berjalan,” ujar Heru.

Beroperasi sejak tahun 1994 dan berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ± 200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma. Sebagai Kilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi terkini, Pertamina RU VI Balongan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

RU VI Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.

Dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, RU VI Balongan mempunyai kontribusi yang besar, baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara.

“Merupakan kontribusi strategis bagi PGN sebagai Subholding Gas dalam rangka menjaga ketahanan dan keamanan energi dalam negeri. Kami berharap, ketahanan energi dapat sustain sehingga akan menumbuhkan perekonomian nasional,” pungkas Heru. (rel/ram)

Jengkol dan Petai Asal Karo Tembus Pasar Jepang, Nilai Ekspor Capai Rp 339 Juta

EKSPOR: Para pegawai Karantina Pertanian Belawan berfotobersama usai proses pelepasan ekspor jengkol dan petai sebanyak 4 ton ke Jepang.

KARO, SUMUTPOS.CO – Diam-diam orang Jepang, ternyata doyan makan jengkol dan petai. Hal itu, diketahui dari ekspor perdana komoditas hortikultura ini, sebanyak 4 ton ke Negeri Sakura itu.

EKSPOR: Para pegawai Karantina Pertanian Belawan berfotobersama usai proses pelepasan ekspor jengkol dan petai sebanyak 4 ton ke Jepang.

Sebanyak 4 ton jengkol dan petai itu, berasal dari Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara itu, dikirim dengan tujuan ke Jepang melalui Pelabuhan Belawan, Kota Medan, Sabtu (28/8) kemarin.

Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto menjelaskan bahwa komoditas asal sub sektor hortikultura ini telah melalui proses serangkaian tindakan karantina dan telah dipastikan memenuhi persyaratan teknis negara tujuan oleh pejabat Karantina Pertanian Belawan.

“Tidak hanya digemari dipasar dalam negeri, jengkol dan petaipun asal Sumut siap memasuki pasar Jepang untuk memenuhi permintaan,” sebut Andi dalam keterangan tertulis, Minggu (29/8).

Andi mengungkapkan pengiriman jengkol dan petai ke Jepang ini, dengan nilai ekspor mencapai Rp 339 Juta. Ia mengatakan pihaknya terus menggali komoditas potensi dan melakukan pendampingan teknis, agar dapat tembus persyaratan dan protokol ekspor negara tujuan.

“Alhamdulilah, secara kinerja ekspor pertanian asal Sumut, dari data sertifikasi kami pada Semester 1-2021, mengalami peningkatan nilai ekspor sebesar 43,3% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya,” tutur Andi.

Tidak hanya itu, jumlah eksportir dan jumlah negara tujuan mengalami peningkatan, hal ini tentunya dapat menambah semangat pelaku agribisnis khusunya para petani, peternak dan pekebun di Sumut, tambahnya.

Dari IQFAST, data lalu lintas ekspor di Karantina Pertanian Belawan, pada saat yang bersamaan juga turut dilepas 22 ragam komoditas pertanian asal Sumut lainnya, yakni Pinang Biji, Kopi Biji, Palm Kernel Oil, Minyak Sawit, Santan Kelapa.

Kemudian, Sayuran Sawi, Nipah, Cabe Jamu, Manisan Kelapa, Damar Batu, Palm Kernel Sterain, Hydrogenate Palm Kernel Olein, Kelapa Parut, Andaliman, Kayu karet, Buah Durian, Kulit Buah Manggis, Sayuran Kubis, Bunga Krisan,Tepung Tapioka, Bungkil Jagung dan Kayu Olahan.

Sementara seluruh komoditas ekspor yang diberangkatkan dari Pelabuhan Belawan akan menuju 18 negara tujuan ekspor yakni : Tiongkok, Iran, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Senegal, Malaysia, Taiwan, Uni Emirat Arab, Brazil, India, Chili, Korea Selatan, Jerman, Jepang dan Filipina.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang mengapresiasi munculnya ragam komoditas ekspor berupa jengkol dan petai asal Sumatera Utara.

Ia berharap, petani dan pelaku usaha di Berastagi, Kabupaten Karo dapat meningkatkan produktivigas dan bersinergi dengan pihaknya untuk dapat menembus negara tujuan lain.

“Dengan memberikan kemudahan bagi eksportir dalam perijinan supaya proses ekspornya cepat, dapat mendorong tumbuhnya komoditas eksportir dan negara tujuan baru. Dan tentunya dengan tetap menjaga kemanan dan kualitas komoditas yang diekspor sesuai dengan persyaratan negara tujuan,” kata Bambang melalui telewicara secara online.

Kemudian, Bambang penyerahan sertifikat ekspor karantina atau Phytosanitari Certificate (PC) kepada PT. Surya Elok Sejahtera diwakili oleh Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto. Penyerahan tersebut didampingi Kepala Kantor Bea Cukai Pelabuhan Belawan dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo.

Bambang menambahkan selaku otoritas karantina, melalui tindakan karantina memastikan seluruh produk pertanian yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan internasional tentang sanitari dan fitosanitari sehingga memiliki daya saing di pasar global.

“Ekspor perdana petai dan jengkol ini juga dapat menjadi bukti bahwa sinergisitas para pelaku pembangunan pertanian di Sumut terjalin dengan baik,” tandas Bambang. (gus/ram)

Harapan DPRD Medan, Pemko Segera Wujudkan Iuran Retribusi Sampah Gratis

SOSPER: Anggota DPRD Medan Dedy Aksyari Nasution, saat menggelar Sosper Kota Medan No 6 Tahun 2015, Sabtu (28/8).istimewa/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan diminta dan diharapkan untuk segera mewujudkan rencana penggratisan iuran retribusi sampah kepada seluruh masyarakat Kota Medan. Apalagi saat ini, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution tengah serius dalam membahas regulasi terkait dihapuskannya pengutipan iuran retribusi sampah di Kota Medan.

SOSPER: Anggota DPRD Medan Dedy Aksyari Nasution, saat menggelar Sosper Kota Medan No 6 Tahun 2015, Sabtu (28/8).istimewa/sumu tpos.

Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Medan Fraksi Partai Gerindra, Dedy Aksyari Nasution, saat menggelar Sosialisasi Perda Kota Medan No 6 Tahun 2015, tentang Pengelolaan Persampahan di Jalan Balai Desa (Simpang), Lingkungan 7, Kelurahan Timbangdeli, Kecamatan Medan Amplas, Sabtu (28/8) lalu.

“Saat ini, Pak Wali Kota sedang merencanakan pengutipan sampah ini ke depannya akan digratiskan, dan ini dalam penggodokan,” ungkap Dedy.

Anggota Komisi 4 DPRD Medan ini, pun mengatakan, selama ini penanganan sampah di Kota Medan belum maksimal, sehingga selalu menjadi permasalahan di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, setiap kecamatan yang menjadi penanggung jawab masalah persampahan di Kota Medan, dituntut untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam hal pengelolaan persampahan.

“Namun, masyarakat juga berkewajiban untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan,” jelas Dedy.

Setiap rumah, lanjut Dedy, nantinya akan disiapkan tempat sampahnya oleh Pemko Medan, agar masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungannya. Selain itu, dia juga meminta kepada setiap kepala lingkungan agar lebih aktif untuk menangani masalah sampah di lingkungannya masing-masing.

“Saat ini sumber keuangan Pemko Medan masih terbatas untuk penanggulangan sampah ini, jadi masih belum maksimal penanganannya. Dengan adanya sosialisasi ini, saya mengharapkan bapak ibu menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi,” katanya.

Persoalan sampah, sembungnya, tidak hanya berdampak pada masalah kebersihan lingkungan. Tapi, masalah sampah juga seringkali merusak fungsi drainase dan sungai sehingga kerap mengakibatkan banjir di Kota Medan.

“Saat ini, Wali Kota Medan memiliki program Medan Tanpa Banjir (Tajir). Mari kita dukung program itu, masalah kebersihan lingkungan merupakan bagian penting dari kesehatan kita semua, mohon tidak membuang sampah sembarangan. Saya mengharapkan kepada bapak ibu semua, marilah kita menjaga kebersihan lingkungan dengan baik dan benar,” imbau Dedy.

Dalam kesempatan itu, warga Jalan Pertahanan Gang Garuda 2, Lingkungan 3, Kelurahan Timbangdeli, Dewi Maisyarah menyampaikan keluhannya, terkait kondisi lingkungannya yang kerap mengalami banjir ketika hujan turun.

“Hujan sebentar, banjir semuanya. Sudah lama begini kondisinya,” tuturnya.

Dalam kegiatan Sosialisasi Perda yang menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat itu, cukup banyak masyarakat yang menyampaikan berbagai keluhannya, seperti masalah BPJS Kesehatan gratis, kepengurusan KIP, KTP, PKH, dan vaksinasi Covid-19.

Seperti yang disampaikan Umul Husna, warga Jalan Sisingamangaraja ini, mengaku kesulitan membayar premi BPJS Kesehatan. Dia berharap, bisa mendapatkan fasilitas BPJS Kesehatan gratis atau BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran).

“Sebelum pandemi saya kerja, tapi sekarang tidak lagi, karena di-PHK. Saya sekeluarga ada 5 orang, kami tidak sanggup lagi membayar iuran BPJS Kesehatan kelas 3, bagaimana kami supaya bisa ditanggung pemerintah,” keluhnya.

Sementara Rahmadani, warga Jalan Pertahanan, Gang Sentosa Ujung, berharap, agar keluarganya bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Apalagi, ibu rumahtangga ini, mengaku, seorang diri untuk menghidupi keluarganya.

Menanggapi keluhan-keluhan itu, Dedy mengaku, akan turun langsung ke lapangan. Terkait banjir, bersama kepala lingkungan, dia akan meninjau titik rusaknya fungsi drainase. Sedangkan untuk keluhan lainnya, Dedy berjanji akan menyampaikannya kepada OPD terkait.

“Saya juga akan masukkan keluhan-keluhan bapak ibu dalam pokok-pokok pikiran agar menjadi prioritas untuk ditanggulangi sesuai dengan anggaran yang ada,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua DPD Gerakan Relawan Pandu Garuda (GRPG) Sumut ini, juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar mau mengikuti vaksinasi Covid-19. Hal itu harus dilakukan, agar pandemi Covid-19 di Kota Medan bisa segera berakhir.

“Saya berharap masyarakat di sini sudah divaksin, sebab dalam waktu dekat vaksinasi akan dilakukan di setiap lingkungan. Saat ini kepala lingkungan sedang mendata warganya yang belum divaksin. Saya berharap, masyakarat turut serta membantu pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi ini,” pungkas Dedy. (map/saz)

Dampak Pandemi Covid-19, Warga Pulobrayan Minta Keringanan PBB

SOSIALISASI: Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan, Robi Barus saat gelaran Sosper Kota Medan No 3/2011, Sabtu (28/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dampak ekonomi karena pandemi Covid-19, benar-benar dirasakan warga Kota Medan. Untuk itu, masyarakat pun meminta perhatian Pemko Medan, supaya memberikan berbagai keringanan, satu di antaranya memberikan keringanan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

SOSIALISASI: Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan, Robi Barus saat gelaran Sosper Kota Medan No 3/2011, Sabtu (28/8).

Masyarakat mengakui, pajak adalah sumber pendapatan negara yang tidak dapat dipungkiri fungsi pentingnya dalam membantu percepatan sektor pembangunan. Namun di masa pandemi ini, jangankan untuk membayar PBB yang dinilai mahal, untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari saja masyarakat mengaku mengalami kesulitan.

Hal ini disampaikan para warga yang bermukim di Jalan Budi Pembangunan, Kelurahan Pulobrayan Kota, Kecamatan Medan Barat, saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Perda Kota Medan No 3 Tahun 2011, tentang PBB Perdesaan dan Perkotaan, yang digelar Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan, Robi Barus di Lingkungan 23, Jalan Budi Pembangunan, Sabtu (28/8) lalu.

“Saya harap ada keringanan pembayaran PBB, khususnya kepada warga tak mampu. Apalagi saat ini masa pandemi, sangat berdampak pada kesulitan ekonomi kami. Mohon keringanan nilai pembayaran PBB,” keluh sejumlah kaum ibu dalam kegiatan itu.

Masyarakat berharap, DPRD Medan sebagai perwakilan rakyat dapat menyampaikan dan memperjuangkan keinginan masyarakat tersebut kepada Pemko Media untuk disetujui dan diterapkan di tahun ini.

“Bukan minta gratis, tapi kalau bisa diberikan potongan harga, 50 persen saja kan sudah terbantu kami ibu-ibu ini untuk belanja dapur. Sekarang jangankan bayar PBB, beli beras saja pun kadang berat kali rasanya. Mohon disampaikan pak permintaan kami ini,” tutur para ibu tersebut kepada Robi.

Menyikapi keluhan tersebut, Robi mengimbau kepada setiap warga yang ingin mendapatkan keringanan pembayaran PBB, agar meminta surat pengantar dari lurah sebagai dasar pengajuan pengurusan keringanan di Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Medan.

“Bagi warga yang merasa kesulitan membayar PBB dan ingin ada keringanan pembayaran, silakan buat pengajuan ke BPPRD Medan, dengan melengkapi persyaratan sesuai ketentuan, nanti akan diarahkan,” jelas Anggota Komisi I DPRD Medan ini.

Sebelumnya, dalam kegiatan Sosialisasi Perda No 3/2011, tentang PBB Perdesaan dan Perkotaan itu, Robi menjelaskan, setiap warga Kota Medan wajib untuk membayar PBB agar pembangunan kota dapat terus berjalan.

“Saat ini pembayaran PBB agak menurun, karena dampak pandemi Covid-19 yang berimbas kepada perekonomian masyarakat. Namun sebagai warga yang baik, kita harus tetap memiliki kesadaran membayar pajak agar pembangunan berjalan maksimal,” ujarnya.

Disebutkan Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Medan itu, APBD Kota Medan bersumber dari sejumlah sektor pajak, baik itu Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah Pusat, Dana Bagi Hasil (DBH) Pemprovsu, dan sumber lainnya. Sedangkan untuk sumber pajak Kota Medan berasal dari PBB, pajak reklame, parkir, pajak restoran, dan lain-lain.

“Karena itu, bila warga tidak membayar PBB, maka akan berdampak terhadap pembangunan kota kita ini. Jadi marilah kita taat membayar PBB,” imbau Robi.

Seperti diketahui, Perda PBB Perdesaan dan Perkotaan Kota Medan terdiri dari 16 BAB dan 33 Pasal. Di dalam Perda ini diatur tentang kewajiban membayar PBB bagi setiap orang yang memiliki tanah dan bangunan. PBB dikutip Pemda sebagai pihak yang mengelola PBB.

Pantauan Sumut Pos, kegiatan sosialisasi tersebut menerapkan aturan prokotol kesehatan (prokes) sesuai dengan SE Wali Kota Medan No 443.2/7469, tentang PPKM Level 4 Covid-19 Kota Medan. Saat itu, kehadiran warga hanya dibatasi untuk 50-an warga dan diakhiri dengan pemberian sovernir kepada masyarakat yang hadir.

“Tetap jaga prokes, jaga diri dan keluarga dari pandemi ini. Semoga Allah Subhanahu wa Taala segera mengangkat pandemi ini dari negeri kita, khususnya dari Medan yang kita cintai,” pungkas Robi. (map/saz)

Kota Medan Diharap Kembali Raih Adipura

PERDA: Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Medan, M Afri Rizki Lubis saat gelaran Sosper Kota Medan No 6/2015.istimewa/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Medan, M Afri Rizki Lubis berharap, Pemko Medan dapat kembali meraih Piala Adipura yang telah lama tak didapatkan Kota Medan. Menurutnya, untuk mendapatkan piala penghargaan di bidang kebersihan dan lingkungan hidup itu, Pemko Medan harus memaksimalkan kebersihan kota melalui pengelolaan persampahan.

PERDA: Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Medan, M Afri Rizki Lubis saat gelaran Sosper Kota Medan No 6/2015.istimewa/sumut pos.

Hal ini diungkapkan Rizki saat menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) No 6 Tahun 2015, tentang Pengelolaan Persampahan di Jalan Karya Jaya, Gang Eka Bakti (Lapangan Al Fadli), Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Sabtu (28/8) lalu.

“Saya berharap Pemko Medan kembali mendapatkan Piala Adipura yang sudah lama tidak berhasil diraih,” ungkap Rizki di hadapan aparatur pemerintahan setempat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, serta warga sekitar yang hadir dalam kegiatan itu.

Ketua Komisi 3 DPRD Medan ini, mengatakan, selama ini pengelolaan persampahan yang dilakukan di Kota Medan terbilang belum maksimal. Ke depannya, Rizki berhadap, Pemko Medan dapat menerapkan Perda No 6/2015 ini dengan sebaik-baiknya.

“Padahal kita sudah punya Perda Pengelolaan Persampahan yang menjadi aturan untuk menciptakan kebersihan kota. Saya berharap, Pemko Medan bisa menerapkan perda ini secara maksimal agar Medan bersih dan sehat,” tutur Rizki di acara sosialisasi yang menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat itu.

Selain itu, Rizki juga berharap, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, agar memantau langsung masalah kebersihan di setiap wilayah di Kota Medan, termasuk Kecamatan Medan Johor.

“Kita minta Wali Kota Medan berkenan mengunjungi dan memantau langsung masalah kebersihan di Medan Johor, agar wilayah ini menjadi bersih dan sehat,” harapnya.

Meski begitu, dia tetap mengimbau masyarakat Kota Medan, khususnya Kecamatan Medan Johor, untuk turut menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah secara sembarangan.

“Kita harus berkolaborasi. Pemerintah, masyarakat, semua pihak, harus sama-sama merasa bertanggung jawab untuk menuntaskan masalah sampah di Medan,” pungkas Rizki.

Seperti diketahui, Perda Kota Medan tentang Pengelolaan Persampahan yang terdiri dari 17 Bab dan 37 Pasal itu, bertujuan untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. (map/saz)