25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Harapan DPRD Medan, Pemko Segera Wujudkan Iuran Retribusi Sampah Gratis

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan diminta dan diharapkan untuk segera mewujudkan rencana penggratisan iuran retribusi sampah kepada seluruh masyarakat Kota Medan. Apalagi saat ini, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution tengah serius dalam membahas regulasi terkait dihapuskannya pengutipan iuran retribusi sampah di Kota Medan.

SOSPER: Anggota DPRD Medan Dedy Aksyari Nasution, saat menggelar Sosper Kota Medan No 6 Tahun 2015, Sabtu (28/8).istimewa/sumu tpos.

Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Medan Fraksi Partai Gerindra, Dedy Aksyari Nasution, saat menggelar Sosialisasi Perda Kota Medan No 6 Tahun 2015, tentang Pengelolaan Persampahan di Jalan Balai Desa (Simpang), Lingkungan 7, Kelurahan Timbangdeli, Kecamatan Medan Amplas, Sabtu (28/8) lalu.

“Saat ini, Pak Wali Kota sedang merencanakan pengutipan sampah ini ke depannya akan digratiskan, dan ini dalam penggodokan,” ungkap Dedy.

Anggota Komisi 4 DPRD Medan ini, pun mengatakan, selama ini penanganan sampah di Kota Medan belum maksimal, sehingga selalu menjadi permasalahan di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, setiap kecamatan yang menjadi penanggung jawab masalah persampahan di Kota Medan, dituntut untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam hal pengelolaan persampahan.

“Namun, masyarakat juga berkewajiban untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan,” jelas Dedy.

Setiap rumah, lanjut Dedy, nantinya akan disiapkan tempat sampahnya oleh Pemko Medan, agar masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungannya. Selain itu, dia juga meminta kepada setiap kepala lingkungan agar lebih aktif untuk menangani masalah sampah di lingkungannya masing-masing.

“Saat ini sumber keuangan Pemko Medan masih terbatas untuk penanggulangan sampah ini, jadi masih belum maksimal penanganannya. Dengan adanya sosialisasi ini, saya mengharapkan bapak ibu menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi,” katanya.

Persoalan sampah, sembungnya, tidak hanya berdampak pada masalah kebersihan lingkungan. Tapi, masalah sampah juga seringkali merusak fungsi drainase dan sungai sehingga kerap mengakibatkan banjir di Kota Medan.

“Saat ini, Wali Kota Medan memiliki program Medan Tanpa Banjir (Tajir). Mari kita dukung program itu, masalah kebersihan lingkungan merupakan bagian penting dari kesehatan kita semua, mohon tidak membuang sampah sembarangan. Saya mengharapkan kepada bapak ibu semua, marilah kita menjaga kebersihan lingkungan dengan baik dan benar,” imbau Dedy.

Dalam kesempatan itu, warga Jalan Pertahanan Gang Garuda 2, Lingkungan 3, Kelurahan Timbangdeli, Dewi Maisyarah menyampaikan keluhannya, terkait kondisi lingkungannya yang kerap mengalami banjir ketika hujan turun.

“Hujan sebentar, banjir semuanya. Sudah lama begini kondisinya,” tuturnya.

Dalam kegiatan Sosialisasi Perda yang menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat itu, cukup banyak masyarakat yang menyampaikan berbagai keluhannya, seperti masalah BPJS Kesehatan gratis, kepengurusan KIP, KTP, PKH, dan vaksinasi Covid-19.

Seperti yang disampaikan Umul Husna, warga Jalan Sisingamangaraja ini, mengaku kesulitan membayar premi BPJS Kesehatan. Dia berharap, bisa mendapatkan fasilitas BPJS Kesehatan gratis atau BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran).

“Sebelum pandemi saya kerja, tapi sekarang tidak lagi, karena di-PHK. Saya sekeluarga ada 5 orang, kami tidak sanggup lagi membayar iuran BPJS Kesehatan kelas 3, bagaimana kami supaya bisa ditanggung pemerintah,” keluhnya.

Sementara Rahmadani, warga Jalan Pertahanan, Gang Sentosa Ujung, berharap, agar keluarganya bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Apalagi, ibu rumahtangga ini, mengaku, seorang diri untuk menghidupi keluarganya.

Menanggapi keluhan-keluhan itu, Dedy mengaku, akan turun langsung ke lapangan. Terkait banjir, bersama kepala lingkungan, dia akan meninjau titik rusaknya fungsi drainase. Sedangkan untuk keluhan lainnya, Dedy berjanji akan menyampaikannya kepada OPD terkait.

“Saya juga akan masukkan keluhan-keluhan bapak ibu dalam pokok-pokok pikiran agar menjadi prioritas untuk ditanggulangi sesuai dengan anggaran yang ada,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua DPD Gerakan Relawan Pandu Garuda (GRPG) Sumut ini, juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar mau mengikuti vaksinasi Covid-19. Hal itu harus dilakukan, agar pandemi Covid-19 di Kota Medan bisa segera berakhir.

“Saya berharap masyarakat di sini sudah divaksin, sebab dalam waktu dekat vaksinasi akan dilakukan di setiap lingkungan. Saat ini kepala lingkungan sedang mendata warganya yang belum divaksin. Saya berharap, masyakarat turut serta membantu pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi ini,” pungkas Dedy. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan diminta dan diharapkan untuk segera mewujudkan rencana penggratisan iuran retribusi sampah kepada seluruh masyarakat Kota Medan. Apalagi saat ini, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution tengah serius dalam membahas regulasi terkait dihapuskannya pengutipan iuran retribusi sampah di Kota Medan.

SOSPER: Anggota DPRD Medan Dedy Aksyari Nasution, saat menggelar Sosper Kota Medan No 6 Tahun 2015, Sabtu (28/8).istimewa/sumu tpos.

Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Medan Fraksi Partai Gerindra, Dedy Aksyari Nasution, saat menggelar Sosialisasi Perda Kota Medan No 6 Tahun 2015, tentang Pengelolaan Persampahan di Jalan Balai Desa (Simpang), Lingkungan 7, Kelurahan Timbangdeli, Kecamatan Medan Amplas, Sabtu (28/8) lalu.

“Saat ini, Pak Wali Kota sedang merencanakan pengutipan sampah ini ke depannya akan digratiskan, dan ini dalam penggodokan,” ungkap Dedy.

Anggota Komisi 4 DPRD Medan ini, pun mengatakan, selama ini penanganan sampah di Kota Medan belum maksimal, sehingga selalu menjadi permasalahan di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, setiap kecamatan yang menjadi penanggung jawab masalah persampahan di Kota Medan, dituntut untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam hal pengelolaan persampahan.

“Namun, masyarakat juga berkewajiban untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan,” jelas Dedy.

Setiap rumah, lanjut Dedy, nantinya akan disiapkan tempat sampahnya oleh Pemko Medan, agar masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungannya. Selain itu, dia juga meminta kepada setiap kepala lingkungan agar lebih aktif untuk menangani masalah sampah di lingkungannya masing-masing.

“Saat ini sumber keuangan Pemko Medan masih terbatas untuk penanggulangan sampah ini, jadi masih belum maksimal penanganannya. Dengan adanya sosialisasi ini, saya mengharapkan bapak ibu menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi,” katanya.

Persoalan sampah, sembungnya, tidak hanya berdampak pada masalah kebersihan lingkungan. Tapi, masalah sampah juga seringkali merusak fungsi drainase dan sungai sehingga kerap mengakibatkan banjir di Kota Medan.

“Saat ini, Wali Kota Medan memiliki program Medan Tanpa Banjir (Tajir). Mari kita dukung program itu, masalah kebersihan lingkungan merupakan bagian penting dari kesehatan kita semua, mohon tidak membuang sampah sembarangan. Saya mengharapkan kepada bapak ibu semua, marilah kita menjaga kebersihan lingkungan dengan baik dan benar,” imbau Dedy.

Dalam kesempatan itu, warga Jalan Pertahanan Gang Garuda 2, Lingkungan 3, Kelurahan Timbangdeli, Dewi Maisyarah menyampaikan keluhannya, terkait kondisi lingkungannya yang kerap mengalami banjir ketika hujan turun.

“Hujan sebentar, banjir semuanya. Sudah lama begini kondisinya,” tuturnya.

Dalam kegiatan Sosialisasi Perda yang menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat itu, cukup banyak masyarakat yang menyampaikan berbagai keluhannya, seperti masalah BPJS Kesehatan gratis, kepengurusan KIP, KTP, PKH, dan vaksinasi Covid-19.

Seperti yang disampaikan Umul Husna, warga Jalan Sisingamangaraja ini, mengaku kesulitan membayar premi BPJS Kesehatan. Dia berharap, bisa mendapatkan fasilitas BPJS Kesehatan gratis atau BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran).

“Sebelum pandemi saya kerja, tapi sekarang tidak lagi, karena di-PHK. Saya sekeluarga ada 5 orang, kami tidak sanggup lagi membayar iuran BPJS Kesehatan kelas 3, bagaimana kami supaya bisa ditanggung pemerintah,” keluhnya.

Sementara Rahmadani, warga Jalan Pertahanan, Gang Sentosa Ujung, berharap, agar keluarganya bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Apalagi, ibu rumahtangga ini, mengaku, seorang diri untuk menghidupi keluarganya.

Menanggapi keluhan-keluhan itu, Dedy mengaku, akan turun langsung ke lapangan. Terkait banjir, bersama kepala lingkungan, dia akan meninjau titik rusaknya fungsi drainase. Sedangkan untuk keluhan lainnya, Dedy berjanji akan menyampaikannya kepada OPD terkait.

“Saya juga akan masukkan keluhan-keluhan bapak ibu dalam pokok-pokok pikiran agar menjadi prioritas untuk ditanggulangi sesuai dengan anggaran yang ada,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua DPD Gerakan Relawan Pandu Garuda (GRPG) Sumut ini, juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar mau mengikuti vaksinasi Covid-19. Hal itu harus dilakukan, agar pandemi Covid-19 di Kota Medan bisa segera berakhir.

“Saya berharap masyarakat di sini sudah divaksin, sebab dalam waktu dekat vaksinasi akan dilakukan di setiap lingkungan. Saat ini kepala lingkungan sedang mendata warganya yang belum divaksin. Saya berharap, masyakarat turut serta membantu pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi ini,” pungkas Dedy. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/