net
TAHANAN: Artis asal Malaysia Khaeryll Benjamin bin Ibrahim (kiri) menggunakan baju tahanan saat digiring petugas, beberapa waktu lalu.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Artis asal Malaysia Khaeryll Benjamin bin Ibrahim terpidana kasus narkotika, yang sempat viral karena kedapatan simpan sabu dalam anus meninggal dunia karena sakit asma. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas IA Medan, Erwedi Supriyatno kepada wartawan, Senin (12/7).
TAHANAN: Artis asal Malaysia Khaeryll Benjamin bin Ibrahim (kiri) menggunakan baju tahanan saat digiring petugas, beberapa waktu lalu.
“Betul meninggal di Rumah Sakit Royal Prima, karena penyakit asma. Meninggalnya kemarin hari Minggu. Tadi jam 11 sudah dimakamkan di pemakaman umum daerah Klambir V,” ungkapnya.
Dikatakan Erwedi, terpidana Khaeryll selama ini sudah beberapa kali menjalani perawatan karena penyakit asmanya. “Dia cuma asma biasa, cuma udah sering bolak-balik di periksa di klinik kita, biasanya pakai bantuan klinik sudah sembuh tapi kemarin karena agak parah dibawa ke rumah sakit,” bebernya.
Arwedi mengatakan, Keluarga Khaeryll juga sudah mengetahui kematiannya dan ikut menyaksikan pemakamannya secara live video call. “Pemakamannya juga disaksikan oleh Konsulat Jenderal Malaysia dan imigrasi,” ucapnya.
Dikatakannya, terpidana Khaeryll pada tahun 2017 lalu, telah dihukum pidana penjara selama 11 tahun karena kepemilikan barkotika jenis sabu seberat 14 gram. “Dia sudah 2017 menjalani pidana, jadi sudah sekitar 4 tahun menjalani pidana,” pungkasnya.
Sebelumnya, aktor Malaysia yang ditangkap di Bandara Kualanamu karena menyeludupkan sabu-sabu seberat 14 gram di anusnya tersebut, seharusnya sudah dihukum mati. Hal itu, karena ia sudah pernah divonis hukuman gantung di negaranya karena kasus narkoba.(man/azw)
Hal ini diungkapkan oleh Kabag Wassidik Ditresnarkoba Polda Sumut, AKBP JHS Tanjung yang ikut hadir dalam acara konfrensi pers yang digelar oleh pihak Bea dan Cukai Kualanamu, pada 20 April 2017 lalu.
“Sebenarnya dia sudah dijatuhi hukuman gantung di Malaysia. Pengakuan dia juga seperti itu karena sudah empat kali terlibat kasus narkoba. Namanya sebenarnya di Malaysia Benjy tapi sekarang dia punya identitas termasuk di paspornya juga namanya Khaireyll,” ujarnya. (man/azw)
KESAKSIAN: Elvrina Makmur Caniago, istri terdakwa Aipda Roni memberikan kesaksian di PN Medan, Senin (12/7).agusman/sumut pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sidang kasus pembunuhan sadis dilakukan oknum personel Polres Pelabuhan Belawan, Aipda Roni Syahputra kembali berlanjut. Kali ini istri terdakwa, Elvrina Makmur Caniago alias Pipit hadir memberi kesaksian di persidangan yang berlangsung di Ruang Cakra 5 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (12/7).
KESAKSIAN: Elvrina Makmur Caniago, istri terdakwa Aipda Roni memberikan kesaksian di PN Medan, Senin (12/7).agusman/sumut pos.
Dalam kesaksiannya di hadapan majelis hakim yang diketuai Hendra Sutardodo, Elvrina mengaku ikut saat terdakwa membuang dua jasad korban mengendarai mobil jenis Daihatsu Xenia plat nomor BK 1775 RP ke dua lokasi berbeda di bawah ancaman senjata tajam jenis keris.
Hal tersebut diungkapkan saksi bermula ketika dirinya dihubungi oleh terdakwa lewat panggilan telepon dan meminta untuk membukakan pagar rumah. Tak lama berselang terdakwa tiba di rumah membawa kedua korban yang masih bernyawa dalam kondisi tangan terikat dan seluruh bagian wajah tertutup lakban.
“Pas dia (terdakwa) pulang, saya lihat dia bawa dua orang tapi kondisi tangannya diikat mukanya dilakban. Waktu itu saya lihat masih bisa jalan karena dipapah suami saya masuk ke kamar belakang. Pas saya tanya sama dia (terdakwa) saya diancam supaya nggak banyak tanya, terus saya dikunci di dalam kamar satu malaman,” beber Elvrina.
Setelah satu malam dikunci dalam kamar oleh terdakwa, Elvrina kemudian diminta terdakwa keluar dari dalam kamar dan diperintahkan bergegas untuk mandi. Elvrida selanjutnya diajak berjalan-jalan oleh terdakwa mengendarai mobil jenis Daihatsu Xenia plat nomor BK 1775 RP.
“Waktu mau pergi jalan-jalan itu saya terkejut ada dua orang duduk di belakang tapi kondisinya udah nggak bergerak. Saya takut, saya tanya sama suami saya kenapa bisa sampai gini tapi saya diancam pakai keris yang dipakai ngancam saya juga sebelumnya,” ungkapnya dengan isak tangis.
Beberapa jam setelah berkeliling, terdakwa kemudian menuju kawasan Perbaungan untuk membuang mayat korban, Riska di bawah sebuah pohon besar. Dari lokasi tersebut kemudian terdakwa kembali masuk ke dalam mobil dan menuju kawasan Brayan untuk membuang mayat korban, Aprilia.
“Cara membuangnya dia (terdakwa) pertama buka pintu, menarik badan korban terus membuangnya gitu aja ke bawah. Saya takut sekali waktu itu pak, saya nggak tau kenapa suami saya seperti itu. Saya juga diancam mau dibunuhnya saya disuruh nggak banyak bersuara,” ujar saksi.
Mengutip surat dakwaan, perkara tersebut bermula pada Sabtu, 20 Februari 2021 sekira pukul 14.00 WIB. Saat itu terdakwa yang tertarik dengan korban Riska Fitria (21) warga Lorong VI, Veteran Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan yang merupakan tenaga honorer di Polres Pelabuhan Belawan menghubungi Riska untuk bertemu dengan alasan untuk membicarakan masalah titipan. Terdakwa membuat suatu cerita seolah-olah barang yang disebutkan oleh Riska sudah ada pada terdakwa.
Lebih lanjut, terdakwa dan korban Riska lalu janjian bertemu di Polres Pelabuhan Belawan. Dari rumahnya, terdakwa mengendarai mobil Xenia miliknya. Sedangkan korban Riska, ditemani oleh tetangganya Aprila Cinta (13) yang juga menjadi korban dalam perkara ini. Sesampainya di Polres Pelabuhan Belawan, terdakwa kemudian menyuruh korban Riska dan Aprila naik ke dalam mobilnya.
Korban Riska sempat curiga dan bertanya kepada terdakwa. Terdakwa selanjutnya mengemudikan mobil ke arah Jalan Haji Anif, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang. Dikarenakan terdakwa sangat bernafsu dan sangat tertarik dengan tubuh Riska maka terdakwa menarik tangan sebelah kiri Riska.
Karena kaget, Riska lalu menolaknya. Sementara terdakwa tetap memaksa korban dan memeluk serta meremas buah dada Riska ketika itu. (man/azw)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di berbagai wilayah Indonesia saat ini, Gojek tetap menjadi garda terdepan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Tentu dengan mengedepankan protokol kesehatan dan mematuhi aturan operasional yang ditetapkan Pemerintah.
Raditya Wibowo selaku Chief Transport Officer Gojek menyampaikan, sejak awal pandemi, Gojek terus mengerahkan ragam inovasi dan inisiatif, yang berorientasi pada keamanan dan kenyamanan agar dapat terus menjadi andalan masyarakat. “Baik bagi pelanggan yang terpaksa bepergian, maupun bagi mitra driver yang harus tetap mencari nafkah untuk keluarganya. Kesiapan Gojek selama pemberlakuan PPKM Darurat meliputi keberlanjutan dari dua fokus utama, yakni dukungan Gojek terhadap percepatan program vaksinasi Pemerintah, serta penerapan #ProteksiEkstra pada layanan-layanan Gojek yang semakin diperketat,” katanya.
Dukungan Konkret Gojek
Gojek secara intens terus berkolaborasi aktif dengan Halodoc, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah serta berbagai otoritas terkait dalam mempercepat proses vaksinasi bagi mitra di ekosistem Gojek yang sejauh ini telah menjangkau ratusan ribu mitra driver dan mitra usaha di 36 kota/kabupaten se-Indonesia.
Sementara bagi pelanggan, Gojek menyediakan potongan harga untuk perjalanan GoRide dan GoCar, menuju dan dari lokasi vaksinasi melalui kode promo ANTERINVAKSIN. Potongan harga ini berlaku di area kota-kota utama di Sumatera, yaitu Medan, Palembang, Padang, Bandar Lampung, Pekanbaru dan Batam mulai 12 Juli 2021.
Voucher diskon untuk layanan GoRide dan GoCar tersebut memiliki nilai total Rp 30 ribu, terdiri atas 2 voucher masing-masing maksimal senilaiRp 15 ribu, yang bisa digunakan untuk menuju lokasi vaksinasi terdekat. Kedua voucher ini berlaku selama satu minggu.
“Kami berharap potongan harga perjalanan vaksinasi ini dapat kian mempermudah akses masyarakat yang ingin divaksinasi, serta dapat semakin membantu percepat target vaksinasi Pemerintah Indonesia. Dukungan yang sama juga kami lakukan di negara-negara operasional Gojek lainnya seperti Singapura dan Vietnam,” ujar Raditya.
drg. Oscar Primadi, MPH selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa penerapan PPKM Darurat merupakan upaya pemerintah untuk menurunkan laju penularan COVID-19. Upaya pembatasan mobilisasi juga diiringi penegakan protokol kesehatan yang ketat dan upaya-upaya percepatan vaksinasi.
“Kerja sama Pemerintah dan dunia usaha, termasuk dalam penyelenggaraan vaksinasi massal, merupakan salah satu kunci agar Indonesia dapat segera keluar dari pandemi. Kami mengapresiasi kontribusi Gojek yang konsisten berupaya membantu memperluas akses vaksinasi COVID-19 di seluruh Indonesia, termasuk melalui penyediaan potongan biaya transportasi ke/dari lokasi vaksinasi.” ungkapnya.
#ProteksiEkstra pada Seluruh Layanan
#ProteksiEkstra atau berbagai protokol kesehatan yang diperketat pada layanan Gojek, baik yang secara minimum dipersyaratkan Pemerintah maupun melalui berbagai inisiatif dan inovasi Gojek telah diterapkan sejak awal pandemi, secara rutin dievaluasi guna menjaga keamanan dan kenyamanan baik pelanggan maupun mitra driver. Adapun protokol kesehatan tersebut meliputi:
Fitur Ceklis Protokol Kesehatan dan Selfie Verifikasi Masker di aplikasi mitra driver
Pengoperasian Zona NyAman (titik tunggu atau pemesanan GoRide dan GoCar Instan yang dilengkapi protokol kesehatan ketat) di puluhan titik di lokasi strategis
Penggunaan sekat pelindung di armada GoCar dan GoRide
Fitur status vaksinasi mitra driver di aplikasi Gojek versi terbaru
“Berkaca pada pengalaman pembatasan aktivitas sebelumnya, kami percaya ekosistem Gojek dapat menjalani masa PPKM Darurat ini dengan baik,” tutup Raditya. (rel)
PT SMA-Kebun Aek Nabara memeberikan pelatihan teknis budidaya kelapa sawit kepada masyarakat desa Rintis, dihadiri Camat Silangkitang Makmur Karim S.Pd.I M.Pd.I, PJ Kades Rintis Sugianto, ST MM.
RANTAUPRAPAT, SUMUTPOS.CO – Asian Agri –perusahaan perkebunan (grup Royal Golden Eagle-RGE–, yang mengelola group perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam dan beroperasi secara global, melaksanakan pelatihan Budidaya Kelapa Sawit untuk petani kelapa sawit di Desa Rintis, Kecmatan Silangkitang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Pelatihan dilakukan melalui anak perusahaannya, PT Supra Matra Abadi (PT SMA) Kebun Aek Nabara, Rabu (30/6/2021).
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, kegiatan dihadiri oleh 25 petani kelapa sawit di Desa Rintis. Ikut hadir dalam kegiatan Camat Silangkitang Makmur Karim S.Pd.I, M.Pd.I, Petugas PPL dari Dinas Pertanian Suharto, Pj.Kepala Desa Rintis Sugianto, ST.MM, beserta perangkat Desa Rintis.
Kegiatan pelatihan budidaya kelapa sawit yang diberikan kepada petani swadaya ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CRS) PT SMA Kebun Aek Nabara. Pelatihan Budidaya ini menyampaikan dua materi penting dlaam budidaya kelapa sawit, yakni pengendalian gulma dan pemupukan kelapa sawit yang benar. Materi penanggulangan gulma disampaikan langsung oleh Senior Manager PT SMA Armstrong V Sihombing dan materi pemupukan kelapa sawit yang benar disampaikan oleh Asisten CSV Rifky Anandhika.
“Produksi kelapa sawit ditentukan oleh banyak hal mulai dari jenis bibit yang ditanam, pemeliharaan yang baik termasuk pengendalian gulma, pencegahan hama dan penyakit, tunasan, perbaikan jalan, pemupukan dan lain-lain,” kata Armstrong V Sihombing dalam paparannya.
Menurut Senior Manager PT SMA itu, dari hasil produksi kelapa sawit yang kita dapatkan maka 50% dari hasil harus dipergunakan untuk biaya operasional, seperti perawatan dan pemupukan. Sehingga produksi kelapa akan tetap normal sampai umur 30 tahun.
“Sesuai dengan materi yang telah saya sampaikan tentang pengendalian gulma, bahwa pada area kebun sawit tidak boleh semua gulma kita musnahkan. Karena kita harus melindungi beberapa predator alami hama. Untuk itu, cukup kita semprot atau bersihkan di piringan selebar 1,5 meter dari pangkal pokok,” katanya.
Berpedoman kepada 4T : Tepat dosis, Tepat tempat, Tepat cara dan Tepat waktu. Kebanyakan petani salah dalam penerapan pengendalian gulma sehingga biaya pengendalian per hektar menjadi sangat tinggi. Cara yang tepat untuk mengatasi gulma adalah dengan kimia (semprot, wiping) atau pun manual (babat, dongkel). “Untuk pengendalian gulma itu sendiri harus kita pahami dan kenali jenis gulmanya, sehingga jenis herbisida yang kita gunakan sesuai dengan jenis gulma yang akan kita kendalikan, kontak atau sistemik,”jelas Armstrong.
Selanjutnya Rifky Anandhika menyampaikan materi cara pemupukan kelapa sawit. Rifky menjelaskan kebutuhan unsur hara kelapa sawit, gejala kekurangan unsur hara, cara dan lokasi penaburan.
“Unsur utama yang dibutuhkan tanaman Kelapa sawit adalah Nitrogen, Kalium, Phospor, Magnesium, dan Boron. Menurut kajian yang telah diteliti, pemupukan di lakukan sebaiknya di gawangan diatas janjangan kosong dan diatas pelepah karena di gawangan memiliki banyak akar yang kecil – kecil dan sangat aktif. Pemupukan yang baik dilakukan sesuai dengan dosis dan kebutuhannya per pohon dengan membuat takaran yang telah dikalibrasi. Akan lebih bagus jika sebelumnya dilakukan analisa tanah dan daun, sehingga dosis benar-benar sesuai dengan kebutuhan kelapa sawit,” jelas Rifky.
Senior Manager PT SMA Armstrong V Sihombing sedang menjelaskan trknis pengendalian Gulma kepada peserta pelatihan budidaya kelapa sawit di Desa Rintis.
Selanjutnya acara pelatihan dilakukan dengan sesi tanya jawab yang dimanfaatkan peserta untuk bertanya kepada para narasumber atas berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dalam berbudidaya tanaman Kelapa Sawit.
Kepala Desa Rintis Sugianto. ST.MM menyampaikan kegiatan pelatihan budidaya Kelapa Sawit yang di laksanakan oleh PT SMA Kebun Aek Nabara ini sangat positif untuk menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat petani swadaya Desa Rintis
“Kegiatan seperti ini sudah lama direncanakan dan baru kali ini dapat terlaksana, ilmu-ilmu baru tentang teknis budidaya kelapa sawit terus berkembang. Saya sangat berterima kasih kepda PT SMA karena mau meluangkan waktunya dan berbagi ilmu kepada masyarakat khususnya Desa Rintis, semoga memberikan tambahan wawasan bagi masyarakat, sehingga dapat dipraktekkan di kebun masing-masing,” ujar Sugianto.
Camat Silangkitang Makmur Karim S.Pd.I, M.Pd.I pada sambutannya menyampaikan terima kasih dan harapannya kepada PT SMA dan masyarakat.
“Terima kasih kepada PT SMA yang telah mengadakan pelatihan ini. Semoga melalui pelatihan budidaya kelapa sawit ini dapat memberi manfaat, karena kegiatan ini sifatnya sangat positif bagi masyarakat. Semoga kegiatan ini akan menambah pengetahuan petani dalam meningkatkan hasil kelapa sawit masyarakat. Manfaatkanlah sebaik mungkin acara pelatihan ini. Dari 25 orang peserta pelatihan ini nantinya diharapkan dapat membagikan ilmu dan pengetahuan kepada tetangganya sehingga masyarakat Desa Rintis dapat sama-sama berhasil. Untuk PT SMA harapan saya kegiatan-kegiatan pelatihan seperti ini dapat terus berlanjut karena para petani swadaya disini sangat membutuhkan pendampingan yang terus menerus agar dapat sukses.Selain itu kegiatan-kegiatan seperti praktek lapangan ataupun studi banding ke perusahaan juga tentunya akan sangat membantu,” sebut Makmur Karim. (rel)
APLIKASI: Pelanggan Indosat Ooredoo saat membuka aplikasi untuk mengetahui berbaagai program terbaru.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Era digital mendorong orang-orang untuk berubah dan melek teknologi. Apalagi kondisi pandemi yang semakin mendorong orang-orang untuk mengandalkan solusi berbasis teknologi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hal ini disadari oleh Indosat Ooredoo sehingga menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan saat ini.
APLIKASI: Pelanggan Indosat Ooredoo saat membuka aplikasi untuk mengetahui berbaagai program terbaru.
Indosat Ooredoo menghadirkan sub-brand baru IM3 Ooredoo Propaid dengan Prime sebagai produk utamanya. Prime dari IM3 Ooredoo Propaid memberikan kebebasan kepada konsumen untuk menentukan cara berlangganan, baik dengan metode pembayaran di awal atau di belakang. Pelanggan juga dapat menikmati berbagai keuntungan eksklusif seperti kuota hingga 150GB dengan Data Rollover, jaringan prioritas, gratis akses premium ke Amazon Prime Video dan lebih dari 20 aplikasi populer, gratis nelpon ke sesama dan semua operator hingga 300 menit, hingga layanan prioritas pelanggan.
“Kami melihat kebutuhan pelanggan untuk selalu saling terhubung menjadi hal yang semakin penting. Indosat Ooredoo ingin selalu menjadi partner terpercaya dalam setiap perjalanan digital pelanggan. Sehingga kami menghadirkan Prime dari IM3 Ooredoo Propaid, inovasi terbaru kami bagi konsumen yang menginginkan produk premium dengan segala kemudahan dan manfaatnya. Melalui Prime dari IM3 Ooredoo Propaid, pelanggan akan mendapatkan kenyamanan dan fleksibilitas pembayaran sekaligus berbagai benefit eksklusif menarik,” kata Ritesh Kumar Singh, Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo.
Dengan paket Prime, pelanggan dapat merasakan pengalaman pascabayar meski sebenarnya berlangganan prabayar. Mengedepankan fleksibilitas pelanggan, Indosat Ooredoo juga memungkinkan pelanggan untuk kembali ke layanan utama atau melanjutkan layanan pascabayar setelah berlangganan Prime IM3 Ooredoo Propaid.
Prime dari IM3 Ooredoo Propaid tersedia dalam beberapa pilihan, mulai dari harga Rp110.000/bulan dengan total kuota 30GB, Rp220.000/bulan total kuota 60GB, Rp330.000/bulan total kuota 100GB, dan Rp495.000/bulan dengan total kuota 150GB.
Dengan berlangganan Prime dari IM3 Ooredoo, pelanggan dapat menikmati langsung berbagai keuntungan istimewa mulai dari gratis nelpon ke sesama dan semua operator hingga 300 menit, gift voucher Tokopedia senilai Rp 50.000, hingga gratis 100GB Google Cloud Storage.
Cara untuk berlangganan Prime dari IM3 Ooredoo Propaid bisa melalui im3.do/shop, mengunjungi Gerai Indosat Ooredoo terdekat atau Eraplus. (rel/ram)
PRODUK: Berbagai produk Modena desain Marvel diluncurkan secara virtual, Jumat (9/7). Untuk tahap awal, karakter yang dimunculkan yaitu Iron Man, Captain America, dan Black Widow.
SUMUTPOS.CO – Masih dalam rangka perayaan ulang tahun yang ke-40, sebagai salah satu pemimpin pasar home appliances di Indonesia, MODENA dengan bangga meluncurkan seri produk limited edition terbaru dengan MARVEL.
PRODUK: Berbagai produk Modena desain Marvel diluncurkan secara virtual, Jumat (9/7). Untuk tahap awal, karakter yang dimunculkan yaitu Iron Man, Captain America, dan Black Widow.
Peluncuran produk-produk dari lini cooking, cooling, dan cleaning edisi MARVEL ini menjadikan Modena salah satu dari sedikit brand home appliances yang menyediakan desain eksklusif serta pengalaman seru dari pahlawan super Marvel ke dalam rumah para pelanggan.
Pada peluncurannya ini, Modena mengusung tiga karakter besar dari Marvel, yaitu Iron Man, Captain America, dan Black Widow. Pelanggan yang mengidolakan superhero lain dari dunia Marvel tidak perlu khawatir, karena Hulk, Black Panther, Thor dan karakter lainnya akan turut dihadirkan pada produk Modena di batch selanjutnya.
“Produk Modena edisi terbatas MARVEL ini menyatukan kecanggihan teknologi dengan desain yang modern dan juga elegan khas Modena. Dengan inovasi terbaru ini, kami mengajak penggemar Marvel untuk mengekspresikan diri bersama Super Hero favorit mereka dan berkreasi tanpa batas,” papar Bagus Prastowo selaku Direktur Modena.
Beberapa rangkaian peralatan rumah tangga yang dibalut eksklusif dalam nuansa MARVEL yaitu Refrigerator RF 4540 MCAG, Water Dispenser PD F30A MCAA, Water Heater GI 0632 MIMA, Dishwasher 1020 MCAB dan Car Vacuum Cleaner VC 0800 MCAA. Corak merah yang elegan layaknya kostum Iron Man, warna biru metalik disentuh dengan pentagram ikonik dari Captain America serta paduan warna merah dan hitam dibubuhkan dengan karakter dari Black Widow siap menemani keseharian para pelanggan di rumah.
“Harapan kami adalah agar selanjutnya kami dapat secara reguler menghadirkan inovasi dari inisiatif seperti dengan Marvel saat ini agar dapat memberikan nuansa dinamis pada produk Modena yang selain memprioritaskan kecanggihan fiturnya namun juga mengedepankan aspek estetika, seni dan kreatifitas. Kami harap komunitas Marvel pun turut antusias menyambut aktivasi terkini yang kami hadirkan ini.” tutup Bagus.
Produk ini diluncurkan untuk menyasar kaum milenial yang mencintai tokoh Marvel. Apalagi, sejak tahun 2009 yang lalu, sudah berdiri Komunitas Marvel Indonesia yang memiliki anggota lebih dari seribu.
Rangkaian produk peralatan rumah tangga Modena edisi Marvel ini diproduksi dalam jumlahterbatas. Konsumen bisa mendapatkan produkdi seluruh Modena Experience Center dan Modena Home Center, yang tetap buka hanya untuk melayani kunjungan terjadwal hingga regulasi berubah.
Koleksi edisi terbatas ini juga bisa dipesan lewat situs resmi www.modena.com dan di JD.ID serta juga official store Modena di berbagai platform e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak.Untuk informasi lebih lanjut, terus ikuti official instagram kami di @modenaindonesia. (rel/ram)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketegasan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, dalam hal ini Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam mengambil langkah penyegelan terhadap Mall Centre Point yang terletak di Jalan Jawa, Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur pada Jumat (9/7) lalu karena menunggak PBB hingga Rp56 miliar, patut diacungi jempol oleh wakil rakyat di DPRD Medan.
“Apresiasi kita berikan untuk Wali Kota Medan, kita mendukung sepenuhnya tindakan penyegelan itu. Hukum memang harus ditegakkan. Ini bukti kalau saat ini Pemko Medan tidak Lip Service, tapi memang serius dalam membenahi aturan di Kota Medan,” ucap Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan, Robi Barus kepada Sumut Pos, Minggu (11/7).
Dikatakan Robi, sebenarnya pihaknya telah lama meminta Pemko Medan untuk melakukan tindakan tegas kepada Centre Point. Sebab bila tidak ditindak tegas, maka hal itu dapat merusak iklim investasi di Kota Medan.
Sama halnya dengan Pemko, Robi mengaku bahwa DPRD Medan mendukung penuh investasi di Kota Medan, namun tetap dalam koridor hukum yang berlaku.
“Sudah lama sebenarnya kita minta supaya Centre Poin itu ditindak, tapi baru di zaman kepemimpinan beliau (Bobby Nasution) penyegelan itu terealisasi. Kepada para investor kita tegaskan, silakan berinvestasi di Kota Medan, kita dukung penuh, tapi ada aturan yang harus dipatuhi, termasuk patuh dalam membayar pajak,” ujarnya.
Hal ini pun diharapkan Robi dapat menjadi perhatian dan pelajaran bagi setiap investor di Kota Medan untuk tertib dalam berinvestasi dan menunaikan seluruh kewajibannya kepada pemerintah, mulai dari kepengurusan perizinan hingga kepatuhan dalam pembayaran pajak.
“Pajak itu ‘nyawa’ bagi pembangunan. Menunggak pajak, berarti memperlambat laju pembangunan. Sedangkan kita tahu, saat ini Pemko Medan ingin laju pembangunan itu bergerak cepat. Para investor harus mengerti hal ini, keinginan Pemko dalam membangun Kota Medan harus didukung semua pihak, termasuk para investor,” tegasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Medan, M Bobby Afif Nasution menyegel Mal Centre, Jumat (9/7). Pemko Medan menyegel Mal Centre Point hingga 3 hari ke depan, tepatnya hingga Minggu (11/7). Penyegelan salah satu mal terbesar di Kota Medan itu terpaksa dilakukan, karena pengelola mal dinilai telah merugikan negara, dalam hal ini Pemko Medan hingga puluhan miliar rupiah.
Kepada wartawan Bobby menjelaskan alasan disegelnya mal tersebut, yakni karena pengelola telah menunggak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 10 tahun lamanya. Bobby mengatakan, tunggakan PBB Centre Point telah mencapai Rp56 miliar.
“Sebesar Rp56 miliar PBB yang belum dibayarkan, itu pun karena sudah kita hitung ulang. Awalnya Rp80 miliar, ya biar kita buka saja, jangan kita dibilang kong kalikong atau komunikasi di luar,” ucapnya.
Dikatakan Bobby, dari jumlah awal PBB senilai Rp80 miliar, pihak PT ACK selaku pengelola Mall Centre Point meminta untuk dilakukan penghitungan ulang besaran nilai tunggakan PBB. “Kita hitung ulang. Keluarlah dengan hitungan itu besarnya Rp56 miliar,” ujar Bobby.
Bobby pun kemudian menjelaskan, terakhir pihaknya telah menggelar rapat tanggal 7 Juni 2021 yang turut dihadiri Kepala Koordinasi Supervisi Pencegahan Korupsi (Korsupgah) KPK, Kajari Medan, PT KAI, dan direktur PT ACK guna membahas tunggakan PBB tersebut. Dari rapat itu, disepakati bahwa PT ACK wajib membayar Rp56 miliar sebagai tagihan untuk tunggakan PBB Mall Centre Point. “Disepakati pada rapat itu pada 7 Juli PT ACK wajib membayarkan kewajibannya senilai Rp 56 miliar. Namun sampai dengan 7 Juli 2021 belum kita terima (pembayarannya),” jelas Bobby.
Padahal dalam kesepakatan rapat tersebut, Pemko Medan dan pihak terkait memberikan beberapa skema yang ditawarkan kepada PT ACK dalam hal pembayaran. “Namun tidak bisa kita nyatakan deal, karena mereka minta pembayarannya tidak terhitung denda. Mereka belum bayar pajak dari tahun 2010 sampai 2021, hanya 1 tahun mereka bayar pajak, tahun 2017,” katanya.
Diterangkan Bobby, pihaknya telah kembali meminta untuk dilakukan pembayaran, namun pihak Mal tidak menunjukkan itikad baik. “Nah ini kita minta dari tahun ke tahun dibayarkan, namun tidak ada dibayarkan sampai detik ini. Skemanya tidak bisa kita sepakati, karena di luar kebiasaan, jadi tidak bisa kami terima,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut Bobby, Pemko Medan menyegel Mal Centre Point untuk tiga hari ke depan. “Kami sekarang memberi kesempatan ini kepada pihak pengelola, PT ACK, kita kasih waktu 3 hari lagi, tapi kita lakukan penyegelan (saat ini), kita lakukan penutupan. Hari Senin akan kita buka lagi. Jadi tidak boleh ada aktivitas sebelum ada kesepakatan,” tegasnya lagi.
Bobby pun menambahkan, Pemko Medan meminta agar pembayaran PBB harus disertai dengan pembayaran denda. Dalam artian, Pemko Medan tidak bersedia menerima pembayaran pokok PBB yang tertunggak. “Jangan hanya pokoknya saja, karena ini dendanya harus dibayar. Kalau tidak kami yang salah selaku Pemerintah Kota Medan,” tambahnya.
Bobby pun memastikan, jika kede pannya pihak PT ACK tidak juga membayar pajak sesuai kesepakatan sampai waktu yang ditentukan, maka Pemko Medan akan menempuh jalur hukum sesuai peraturan perundang-undangan. “Kita kasih kesempatan tiga hari. Kalau tidak, ada peraturan perundang-undangan. Kita ikuti itu. Nanti kami kasih tahu lagi kalau misalnya Senin dibuka lagi, ini pembayaran pajak dari PT ACK ke Pemko Medan. Karena dari 7 Juli tadi kita tunggu-tunggu tidak ada juga mereka bayar. Ini ada perundang-undangannya, bagaimana kewenangan kami pemerintah daerah, sejauh mana melaksanakan tindakan lebih lanjut terhadap aset yang sudah terbangun di Kota Medan ini,” ujar Bobby.
Dirincikan Bobby, Centre Point sejatinya bukan hanya menunggak pajak senilai Rp56 Miliar, tetapi juga ada kendala terkait pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). “Itu hanya pajak (PBB) Rp56 miliar. IMB nya belum ada,” sebut menantu Presiden Joko Widodo tersebut.
Sedangkan salah satu persyaratan untuk mendapatkan IMB adalah pembayaran pajak. Artinya, bila Centre Point ingin mengurus IMB nya, maka Centre Point wajib membayar pajaknya yang tertunggak senilai Rp56 Miliar tersebut. “Karena mengurus IMB itu syaratnya bayar PBB nya dulu. Ada syarat IMB yang belum terpenuhi, salah satunya bayar pajak,” jelasnya. (map/ila)
CENDERAMATA: Anggota DPRD Medan, Robi Barus, memberikan cenderamata kepada warga yang hadir di kegiatan sosialisasi.markus/sumutpos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Kota Medan, khususnya di Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia mengeluhkan banyaknya anjing yang berkeliaran di jalan.
CENDERAMATA: Anggota DPRD Medan, Robi Barus, memberikan cenderamata kepada warga yang hadir di kegiatan sosialisasi.markus/sumutpos.
Bukan tak bertuan, melainkan anjing-anjing tersebut memang sengaja dibebasliarkan oleh pemiliknya selama 24 jam di luar rumah, sehingga banyak warga yang khawatir karena di kejar bahkan di gigit anjing.
Hal itu terungkap dalam kegiatan Sosialisasi Perda No.9 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan Lingkungan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Lingkungan yang digelar Ketua Fraksi PDIP DPRD di Jalan Nusa Indah VII, Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia, Minggu (11/7) sore.
“Di sini banyak sekali anjing dibiarkan lepas sama yang punya (anjing) pak, seringkali orang lewat di gong-gong, di kejar, bahkan di gigit pun pernah. Padahal Perdanya kan ada soal hewan peliharaan, tapi yang punya biasa aja, gak ada merasa bersalah,” ucap warga Jalan Dahlia Raya, Hasan kepada Robi Barus di depan masyarakat yang hadir dalam kegiatan yang mematuhi prokes tersebut.
Dikatakan Hasan, bahkan setiap kali dirinya ingin pergi salat subuh berjamaah di Masjid, dirinya kerap kali membawa peralatan seperti batu ataupun alat-alat pemukul sebagai antisipasi bila dikejar anjing saat pergi ke Masjid untuk salat subuh.
“Pergi shalat subuh ke Masjid seperti mau pergi perang. Saya bawa kayu, batu, pentungan, semua lah saya bawa, takut dikejar anjing, apalagi digigit. Dan bukan yang mau pergi shalat subuh ke Masjid saja, ibu-ibu yang mau pergi ke pajak (pasar) Helvetia ini pun sering dikejar juga,” kata Hasan.
Ia mengaku, tidak ada perhatian kepala lingkungan maupun Kelurahan di kawasan tersebut untuk mengamankan atau mengatasi kondisi tersebut. “Bukan gak boleh melihara anjing, silakan aja. Tapi ya tertib lah, kan anjingnya bisa di rantai (di ikat), di kurung, jangan lah dilepaskan gitu aja, itu kan membahayakan keselamatan orang lain. Tolong lah, supaya ada perhatian untuk masalah ini,” pintanya.
Menanggapi hal itu, Robi Barus pun memastikan akan segera menyampaikan masalah tersebut kepada Lurah Helvetia Tengah untuk ditindaklanjuti. Ia pun mengakui, memang ada Perda yang mengatur soal hewan peliharaan, sehingga setiap pemilik hewan peliharaan harus mematuhi aturan tersebut.
“Segera saya teruskan masalah anjing ini ke Lurah, gak boleh lah begitu. Masyarakat yang punya anjing pun tolong lah, tertibkan anjingnya, kurun atau, ikat anjing nya, jangan membuat orang lain merasa terancam,” tegas Robi.
Robi pun meminta kepada setiap kepala lingkungan di Kota Medan, khususnya di Kelurahan Helvetia Tengah untuk lebih memperhatikan keluhan warganya. Sebab, menindaklanjuti keluhan warga ke kelurahan adalah tugas utama setiap kepling.
“Perda No.9 Tahun 2017 ini jelas, ini payung hukum yang jelas, disitu ditegaskan bahwa Kepling adalah pelayan masyarakat. Kalau tidak melayani dengan baik, bisa diusulkan untuk diganti. Maka saya minta, tolong, kepada setiap kepling peka laj terhadap keluhan masyarakat, lalu tindaklanjuti, jangan dibiarkan begitu saja,” terangnya.
Dijelaskan Robi, dalam Perda No.9/2017 itu juga dikatakan, usia maksimal kepling saat diangkat adalah 55 tahun. Hal itu dilakukan, agar setiap kepling di Kota Medan belum masuk kategori masyarakat usia lanjut (lansia). Dengan demikian, setiap kepling dapat melayani masyarakat secara maksimal.
“Kepling itu di gaji dari APBD, itu uang rakyat. Kalau sudah di gaji pakai uang rakyat tapi tak peduli sama rakyat, ya kita ganti saja. Sebab selain soal pembentukan lingkungan dan pengangkatan kepling, Perda No.9/2017 ini juga mengatur soal pemberhentian kepling. Sekali lagi saya minta, setiap kepling harus melayani secara maksimal,” jelasnya.
Dalam kegiatan itu, Robi Barus juga menerima berbagai keluhan lainnya dari masyarakat. Adapun berbagai masalah itu, seperti soal drainase tumpat ataupun drainase kecil yang menyebabkan banjir. Lalu terkait masalah lampu jalan yang mati, masalah sampah, dam berbagai masalah lainnya.
“Soal infrastruktur saya harap kita bersabar, Wali Kota menargetkan dalam 2 tahun masalah infrastruktur dapat dituntaskan, termasuk masalah banjir. Untuk masalah sampah saat ini sudah ditangani kecamatan, nanti saya akan koordinasi ke kecamatan. Untuk lampu jalan, nanti saya bicarakan ke Dinas Pertamanan. Intinya disini lah peran kepling, bergerak lah cepat dalam merespon keluhan masyarakat,” pungkasnya. (map/ila)
PEMERIKSAAN: Tim medis RSUP HAM saat melakukan pemeriksaan ablasi 3D kepada pasien jantung. idris/sumu tpos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) terus melakukan pengembangan dan inovasi dalam pelayanan pasien, salah satunya di Instalasi Pusat Jantung Terpadu (PJT).
PEMERIKSAAN: Tim medis RSUP HAM saat melakukan pemeriksaan ablasi 3D kepada pasien jantung. idris/sumu tpos.
Rumah sakit terakreditasi Joint Commission International tersebut, kini membuka layanan tindakan ablasi berbasis teknologi tiga dimensi (3D) untuk para pasien penyakit jantung.
Kepala Instalasi PJT RSUP HAM dr Anggia Chairuddin Lubis SpJP (K) mengatakan, layanan tersebut terutama bagi pasien dengan kondisi aritmia atau gangguan irama jantung. “PJT RSUP HAM mulai melakukan tindakan ablasi 3D di pertengahan tahun 2021,” ujar Anggia, Jumat (9/7).
Disebutkan Anggia, PJT RSUP HAM pertama kali melakukan tindakan blasi 3D pada 11 Juni 2021 lalu. Saat itu, dokter yang menangani adalah dirinya bersama dr Dicky A Hanafy SpJP (K) dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita Jakarta.
“Tindakan ablasi 3D ini dilakukan pada pasien penyakit jantung dengan kondisi aritmia. Keluhan yang sering dirasakan oleh pasien umumnya adalah denyut jantung yang terlalu lambat, denyut jantung terlalu cepat, irama jantung atau denyut nadi yang dirasakan tidak teratur, dan pingsan yang dirasakan tiba-tiba,” ungkapnya.
Menurut Anggia, secara prinsip tindakan ablasi 3D sendiri memiliki tujuan yang sama seperti tindakan ablasi 2D, yang juga sudah mulai dilayani di PJT RSUP HAM sejak bulan Desember 2020. Namun, oleh karena dilakukan dengan teknologi yang lebih canggih, tindakan ablasi 3D memiliki beberapa kelebihan. “Tindakan ablasi 3D mampu memberikan informasi kondisi jantung yang lebih detail, serta penggunaan radiasi yang lebih sedikit sehingga lebih aman bagi pasien maupun tenaga medis,” kata Anggia.
Dia melanjutkan, sebagai gambaran, apabila pada ablasi 2D, pasien mendapatkan informasi di jantung sebanyak ratusan hingga ribuan titik. Namun pada ablasi 3D, pasien mendapatkan informasi di jantung sebanyak minimal 30 ribu titik. “Ini tentunya akan memberikan gambaran yang jauh lebih detail dibandingkan ablasi 2D,” sebut Anggia.
Lebih jauh dia mengatakan, sebelumnya PJT RSUP HAM juga mulai melayani pemeriksaan elektrofisiologi sejak akhir tahun 2020. Tindakan ini merupakan pemeriksaan tingkat tertinggi pada pasien penyakit jantung kondisi aritmia, dengan tujuan untuk mendiagnosa atau menemukan jenis penyakit dan memberikan terapi. “Manfaatnya terhadap pasien sangat besar. Dengan adanya prosedur ini, kita dapat mendiagnosa secara presisi dan kemudian dapat juga memberikan terapi yang sesuai untuk berbagai macam kelainan,” katanya lagi.
Untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan elektrofisiologi, serta ablasi 2D dan ablasi 3D, pasien bisa datang langsung ke Poliklinik Aritmia di Gedung PJT RSUP HAM. Sejauh ini, tim medis mampu melakukan tindakan tersebut secara rutin hingga 3-4 kasus setiap minggu. “Tetapi karena keterbatasan SDM, kami tidak dapat melakukan prosedur dalam frekuensi yang lebih tinggi. Hingga saat ini, antrian untuk pasien seperti ini sudah mencapai lebih dari tiga bulan di RSUP HAM,” pungkasnya. (ris/ila)
PENGELOLAAN SAMPAH: Perusahaan swasta bersama USU dan Pemko Medan saat launcing pengelolaan sampah, di TPA Terjun, Sabtu (3/7) lalu. istimewa/sumutpos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Nasution memprioritaskan program kebersihan sebagai program yang harus diselesaikan di masa kepemimpinanya. Teranyar Bobby Nasution melaunching pilot projects penanggulangan dan penanganan sampah dengan menggunakan sistem bio teknologi pada hari Sabtu lalu (3/7).
PENGELOLAAN SAMPAH: Perusahaan swasta bersama USU dan Pemko Medan saat launcing pengelolaan sampah, di TPA Terjun, Sabtu (3/7) lalu. istimewa/sumutpos.
Selain itu Bobby Nasution juga merubah sistem pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang selama ini menggunakan sistem open dumping menjadi sistem Sanitary Landfill.
Langkah ini dinilai akademisi sebagai langkah yang tepat untuk merubah citra Medan sebagai kota terjorok. Salah seorang akademisi yang mendukung langkah Bobby Nasution ini ialah Mujahiddin S.Sos.,MSP.
Dosen Fisip UMSU yang juga konsen terhadap masalah partisipasi masyarakat dalam mengelolah persampahan ini berpendapat, bahwa langkah yang diambil Bobby Nasution sudah tepat dalam menangani masalah kebersihan di Kota Medan. Bahkan menurutnya jarang ada Kepala Daerah yang memasukan program kebersihan menjadi program prioritas. “Langkah pak Wali Kota ini patut kita apresiasi karena peduli terhadap kebersihan lingkungan, jarang ada pemimpin yang memasukan masalah kebersihan sebagai program prioritasnya,” kata Mujahiddin.
Mujahiddin juga menambahkan, untuk mendorong percepatan pembangunan TPA dengan sistem Sanitary Landfill, Pemko Medan dapat mengundang investor dari negara-negara yang peduli terhadap lingkungan seperti negara Jepang. Selain itu juga mendorong perusahaan-perusahaan untuk mau berkontribusi memberikan bantuan dalam bentuk CSR khususnya dari perusahaan penghasil limbah.
“Pembangunan TPA dengan menggunakan sistem sanitary landfill tentunya membutuhkan biaya yang besar, karena itu agar langkah ini dapat segera terwujud, Pemko Medan dapat mengundang para investor untuk membantu percepatan pembangunan TPA dengan sistem sanitary landfill,” jelasnya.
Di samping itu, Mujahiddin juga menyarankan agar Pemko Medan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah sehingga sampah-sampah yang berasal dari rumah tangga dapat dimanfaatkan, salah satunya dengan menjadikan sampah sebagai pupuk tanaman. Selain dapat mengurangi jumlah sampah yang akan dibuang ke TPA, pemanfaatan sampah oleh masyarakat ini juga dapat menambah perekonomian masyarakat.
“Jadi tidak semua sampah ditumpuk ke TPA sebagian dapat dimanfaatkan masyarakat apakah untuk dijadikan pupuk tanaman ataupun lainya, disini peran Pemko Medan sangat diperlukan baik itu dalam membuat bank-bank sampah ataupun membuat pelatihan pengelolaan sampah kepada masyarakat, karena saya menilai penanganan masalah sampah ini baru dapat berjalan efektif apabila masyarakat ikut terlibat didalamnya,” ujarnya.
Langkah yang diambil Wali Kota Medan, Bobby Nasution dalam mengelolah sampah di Kota Medan ini juga turut didukung oleh jajaran di bawahnya. Salah satunya adalah Kecamatan yang saat ini diberikan wewenang untuk menangani masalah sampah di wilayahnya masing-masing.
Camat Medan Johor, Zulfakhri Ahmadi, S.Sos saat ditemui menerangkan semenjak wewenang penanganan sampah dilimpahkan ke Kecamatan membuat koordinasi dengan para petugas kebersihan menjadi lebih cepat. “Sekarang kita lebih gampang berkoordinasi dengan petugas kebersihan, jadi apabila kita temukan dilapangan hal-hal yang menyangkut sampah dapat segera kita perintahkan kepada petugas untuk di tangani,” kata Zulfakhri.
Memnag, penanganan sampah menjadi perhatian serius Wali Kota Medan Bobby Nasution. Apalagi Medan sempat menyandang predikat sebagai Kota Terkotor di tahun 2019 akibat persoalan sampah tersebut. Sebagai bentuk keseriusan Bobby Nasution, penanganan sampah menjadi salah satu program prioritas yang harus segera diselesaikan. Perlahanan, penanganan sampah di bawah kepemimpinan Bobby Nasution kini semakin terukur.
Sebagai langkah awal dalam mengatasi persoalan sampah, Bobby Nasution menerbitkan Peraturan Wali Kota Medan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pengelolaan Persampahan yang sebelumnya ditangani Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), kini diserahkan kepada camat. Langkah ini dilakukan agar penanganan sampah semakin lebih efektif, sebab camat lebih mengetahui kondisi wilayahnya. Sedangkan, DKP fokus untuk menangani tempat pembuangan akhir (TPA).
Selanjutnya, Pemko Medan berkolaborasi dengan Pemkab Deli Serdang dan Pemprov Sumut telah mempersiapkan 50 hektare lahan untuk TPA Regional di Talun Kenas, Deli Serdang. Di TPA Regional ini, Bobby Nasution berharap sistem penanganan sampah akan menggunakan sistem sanitary landfill. Diharapkannya, sebelum 2024 rencana tersebut terwujud.
Sedangkan di TPA Terjun, Bobby Nasution bertekad untuk menyelesaikan penanganan sampah yang sampai saat ini masih menggunakan open dumping. Ia ingin, gunungan sampah yang ada di tempat itu bisa dikurangi. Salah satu upaya yang dilakukan yakni menggunakan sistem teknologi Advanced Land Fill Minning With Material & Energy Recovery (ALFIMER) dengan mengandalkan sistem bio teknologi.
Melalui sistem ini, baik sampah baru maupun sampah lama dapat ditangani dengan biaya murah, ramah lingkungan, teknik sederhana dan sistem permesinan yang terjangkau. Selain menjadi pupuk, pengelolaan sampah juga menghasilkan cairan disinfektan. Penanganan sampah melalui sistem ini yang merupakan hasil kerjasama Pemko Medan dengan PT Mitra Biosis Ecotonik, Primer Koperasi dan Pengelola Sampah dan USU telah dilauncing Bobby Nasution di TPA Terjun, Sabtu (3/7)lalu.
“Melalui sistem land fill minning dengan menggunakan teknologi ALFIMER yang mengandalkan sistem bio teknologi, baik sampah baru maupun lama dapat diolah menjadi pupuk dan cairan disinfektan. Sebanyak 15 ton pupuk hasil pengelolaan, telah kita bagikan kepada kabupaten/kota yang terdekat dengan Kota Medan. Kita harapkan sistem ini bisa mengatasi persoalan sampah di TPA Terjun,” kata Bobby Nasution.
Selasa (6/7) kemarin, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI mendukung upaya Bobby Nasution dalam penanganan sampah dengan menggelar Kick Off Meeting Feasibility Study dan Basic Engineering Design (DED) pemanfaatan sampah kota menjadi refuse derived fuel (RDF) atau solid recoveried fuel (SRF) di Grand Aston City Hall Medan. Kick off ini digelar untuk studi kelayakan pengelolaan sampah menggunakan metode RDF dan SRF dengan memanfaatkan kepadatan untuk bahan bakar. (rel/ila)