25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 3223

Webinar Interaktif, tiket.com Ajak Orang Tua dan Anak Susun Rencana Liburan Bersama

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk terus menambah semangat dan inspirasi di masa-masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, pionir Online Travel Agent (OTA) di Indonesia, tiket com menggelar sebuah webinar interaktif seru untuk berdiskusi dan berbagi beberapa kiat perencanaan liburan di masa mendatang bagi keluarga.

Market Manager Attraction, tiket.com, Danny Wilson Peraji, mengatakan, perencanaan matang menjadi kunci lancarnya liburan keluarga. “Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah durasi total liburan, karena hal tersebut menentukan durasi perjalanan, jadwal dan jenis transportasi ideal, akomodasi yang cocok, serta kegiatan dan aktivitas selama berlibur,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima wartawan di Medan, Selasa (13/7).

Salah satu cara mudah merencanakan segala aktivitas dan kepentingan pendukung liburan adalah dengan memanfaatkan tiket TO DO – sebuah produk yang melengkapi ekosistem cerdas tiket.com sebagai OTA paling customer-centric, sehingga makin memperkaya pilihan produk unggulan bagi pengguna.

“Pada awal mulanya, tiket TO DO hanya melayani pemesanan tiket atraksi dan wahana. Tetapi, saat ini, tiket TO DO telah menaungi 10 kategori pelengkap perjalanan, dengan lebih dari 10.200 pilihan kegiatan online dan offline, 386 event yang tersebar di 62 negara. Khusus di Indonesia, tersedia lebih dari 2.000 pilihan kegiatan dan 380 event yang dapat dipilih sesuai keinginan hati orang tua dan anak-anak,” ungkapnya.

Danny merekomendasikan tiket TO DO sebagai sarana untuk mencari berbagai kategori atraksi yang sesuai dengan hobi yang tetap memenuhi rasa penasaran serta menambah pengetahuan anak-anak. “Menyusun rencana kegiatan liburan juga dapat melibatkan anak-anak, sehingga mereka dapat belajar manajemen waktu sedari muda. Tidak hanya itu saja, merencanakan liburan dapat membantu melepas rasa jenuh sejenak sehingga anak-anak kembali bersemangat karena ada reward liburan di depan mata yang akan mereka nikmati nantinya,” ucapnya.

Beberapa contoh atraksi edukatif dan menghibur di dalam jajaran kegiatan wisata yang dapat dipilih di tiket TO DO adalah seperti kunjungan ke Taman Safari Indonesia Bogor, Waterbom Bali, Dunia Fantasi Ancol, Amanzi Waterpark Palembang, dan masih banyak lagi. Lalu, kreativitas edukatif tidak berhenti di situ saja, pengalaman otentik edukatif juga bisa dikemas dengan kreatif, seperti Dokar Tour Experience Borobudur Magelang by Arowisata dimana anak-anak bisa belajar mengenai warisan budaya Candi Borobudur sembari naik delman.

Kemudian, anak-anak juga dapat belajar keanekaragaman budaya melalui kegiatan wisata kuliner, salah satu contoh kegiatannya seperti Education and Activity Tour by Pod Chocolate dan Cooking Class Balinese Menu di Bali, kemudian juga ada pengalaman Piknik di Dagi Abhinaya Borobudur.

Merencanakan liburan dengan buah hati memang perlu perhatian ekstra. Terutama merencanakan untuk traveling di masa mendatang. Kehadiran tiket TO DO bermanfaat bagi parents agar dapat mengambil alih peran dalam merancang kegiatan sesuai dengan keinginan seluruh anggota keluarga dalam satu aplikasi yang multi-produk. Mulai dari swab test, layanan pemesanan penyewaan mobil, pembelian tiket masuk ke berbagai destinasi wisata, hingga reservasi hotel atau akomodasi non-hotel. tiket.com menyederhanakan semua proses tersebut melalui tiket TO DO sehingga liburan ideal pun bisa terwujud,” tutup Danny.

Menanggapi diskusi perihal penyusunan rencana, seorang Travel Influencer yang juga adalah Founder Travel Sparks,
Nila Tanzil, membagikan tips berdasarkan pengalaman pribadi.
“Ketika liburan bersama anak-anak, kita perlu mempertimbangkan jumlah kegiatan per hari. Idealnya adalah 2 hingga 3 aktivitas, karena anak-anak butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan sebuah destinasi. Jika terlalu banyak acara atau lokasi kunjungan, maka anak-anak akan gampang lelah dan rewel. Itulah sebabnya, merencanakan kegiatan bersama anak-anak harus lebih santai,” katanya.

Kemudian, menjawab pertanyaan dari salah satu peserta webinar, Nila membagikan protokol jalan-jalan yang dia patuhi, “Setelah PPKM Darurat selesai dan waktunya jalan-jalan tiba, beberapa kiat ini perlu dipatuhi adalah menjalankan protokol kesehatan disiplin, membawa masker ekstra dan cadangan, membawa tempat menyimpan masker wajah, siapkan hand sanitizer dan disinfectant spray untuk anak-anak, kemudian bisa juga membawa peralatan makan sendiri,” imbuhnya.

Ditambahkan Nila, tugas sebagai orang tua adalah mengarahkan anak agar menikmati proses belajar mereka, apapun pilihan gaya belajar anak. “Misalnya seperti anak saya yang seorang visual learner, pengalaman melihat langsung binatang di kebun binatang, yang tadinya hanya dia lihat di buku, akan berkesan di benak anak-anak, sehingga mereka lebih mudah dalam menyerap ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai,” pungkasnya. (map)

Polres Langkat Bagikan 5.000 Masker

BERSAMA: Kapolres Langkat AKBP Danu Pamungkas Totok, didampingi Asisten II Ekbang Pemkab Langkat H Hermansyah, diabadikan bersama sembari menunjukkan spanduk pembagian 5.000 masker.ILYAS EFFENDY/SUMUT POS.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Polres Langkat membagikan 5.000 masker untuk masyarakat, pedagang, dan pengguna jalan di Simpang Bupati Stabat dan Pajak Baru Stabat, Jumat (9/7) lalu.

BERSAMA: Kapolres Langkat AKBP Danu Pamungkas Totok, didampingi Asisten II Ekbang Pemkab Langkat H Hermansyah, diabadikan bersama sembari menunjukkan spanduk pembagian 5.000 masker.ILYAS EFFENDY/SUMUT POS.

Pembagian langsung dipimpin Kapolres Langkat AKBP Danu Pamungkas Totok, didampingi Asisten II Ekbang Pemkab Langkat H Hermansyah, mewakili Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin.

Menurut Hermansyah, pembagian masker ini bertujuan untuk menghambat laju penyembaran Covid-19, khususnya di Kabupaten Langkat. Untuk itu, dia pun berharap, masker yang dibagikan tersebut dapat dipakai, demi membantu menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk menumbuhkan disiplin hidup sehat dalam prilaku keseharian.

“Ini merupakan upaya untuk mengedukasi masyarakat, agar tidak pernah bosan menerapkan prokes sebelum pandemi berakhir,” ungkap Hermansyah.

Ikut serta melakukan pembagian masker, Junio perwakilan Kajari Langkat, Danramil 07 Kapten Arh Irohman mewakili Dandim 0203/Lkt, Wakapolres Langkat AKBP Khairil Sani, Kabag Ops Polres Langkat Kompol M Arif Batubara, Ketua MUI Kabupaten Langkat H Zulkifli Ahmad Dian, Ketua Bhayangkari Kabupaten Langkat, dan lainnya. (yas/saz)

Posko Covid-19 Diaktifkan Lagi

RAPAT: Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman memimpin rapat koordinasi pengaktifan kembali Posko Covid-19 di Gedung Dharma Wanita Kota Medan, Senin (12/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – POSKO Covid-19 akan kembali diaktifkan untuk gerak cepat dalam merespon masyarakat selama PPKM Darurat di Kota Medan, Posko Covid-19 ini akan melibatkan seluruh OPD agar proaktif dalam menindaklanjuti laporan masyarakat.

RAPAT: Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman memimpin rapat koordinasi pengaktifan kembali Posko Covid-19 di Gedung Dharma Wanita Kota Medan, Senin (12/7).

Demikian disampaikan Sekda Wiriya Alrahman mewakili Wali Kota Medan, saat memimpin rapat koordinasi pengaktifan kembali Posko Covid-19 di Gedung Dharma Wanita Kota Medan, Senin (12/7). Dalam rapat yang diikuti Ketua MUI, Ketua FKUB dan Kakankemenag Medan serta Pimpinan OPD dan camat ini, juga dibahas tindak lanjut PPKM terhadap kegiatan ibadah salat Ied dan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

Dijelaskan Sekda, Selain Posko Covid-19 Kota Medan yang berada di Gedung Dharma Wanita ini, Posko Covid-19 Kecamatan juga akan lebih aktif untuk mensosialisasikan Surat Edaran Wali Kota Medan Nomor 4432/6134 tentang PPKM Darurat dan mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di tingkat Kelurahan untuk pengendalian penyebaran Covid-19 di Kota Medan mulai 12 Juli 2021.

“Mulai hari ini saya minta camat dan lurah maupun Kepling untuk mensosialisasikan Surat Edaran Wali Kota ini agar masyarakat Kota Medan lebih memahami PPKM Darurat. Untuk Posko Covid-19 Kota Medan atas arahan Wali Kota Medan agar diaktifkan lagi dengan menempatkan Personel dari OPD terkait yang berkompeten. Hal ini dilakukan untuk efektivitas Posko Covid-19. Selain itu Dinas Kominfo dan Prokopim juga lakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui media” kata Wiriya.

Selanjutnya dia mengungkapkan, di masa PPKM Darurat, Pemko Medan juga akan memberikan bantuan untuk warga yang benar-benar terdampak dan tidak terdaftar dalam program PKH atau bantuan Pemerintah Pusat lainnya. Untuk itu diminta Dinas Sosial dan Camat memastikan masyarakat mana yang berhak menerima bantuan berupa sembako dari Pemko Medan.

“Sebelum diberikan bantuan, arahan Wali Kota Medan agar data masyarakat yang mendapatkan bantuan harus jelas dan benar-benar yang terdampak,” Jelas Sekda.

Kemudian Sekda juga meminta dalam penyekatan dan pengalihan arus lalu lintas selama PPKM Mikro, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan agar benar-benar mengecek masyarakat yang masuk ke kota Medan terutama para pekerja yang akan masuk ke kota Medan. Artinya setiap posko harus dilengkapi dengan Thermo Gun dan tenaga kesehatan untuk melakukan Swab Antigen. Selain Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan maupun Dinas Koperasi dan UMKM diminta untuk melakukan pemetaan mana perusahaan yang esensial, non esensial dan kritikal.

“PPKM Darurat berlaku mulai hari ini, namun tiga hari kedepan kita masih lakukan sosialisasi. Untuk itu kita sampaikan kepada masyarakat bahwa PPKM Darurat ini dilakukan untuk kebaikan kita bersama dana menekan penyebaran Virus Covid-19,” ungkapnya.

Terkait dengan ibadah Salat Ied dan penyembelihan hewan kurban, Sekda Kota Medan mengungkapkan, Pemko Medan pada dasarnya tidak melarang masyarakat untuk beribadah, namun dianjurkan untuk melakukan salat Ied di rumah masing-masing. Artinya, masjid tidak ditutup namun tidak diperkenankan untuk ibadah berjamaah. Selain itu, ibadah Salat Jumat dan Ibadah Minggu juga dianjurkan di rumah masing-masing selama PPKM Darurat.

“Untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban, diperbolehkan di masjid-masjid, namun pembagian daging kurban harus dilakukan secara door to door atau diantar langsung ke masyarakat yang melaksanakan kurban. Artinya masyarakat tidak ambil daging kurban langsung ke masjid, panitia yang akan antar daging ke rumah masyarakat. Untuk ini Lurah dan Kepling harus dapat mensosialisasikan hal ini kepada panitia kurban,” ungkap Sekda.

Diungkapkannya, dalam mensosialisasikan PPKM Darurat khususnya terkait pelaksanaan salat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban kepada masyarakat, Pemko Medan berkolaborasi dan meminta saran dan dukungan dari MUI Kota Medan, FKUB dan Kakankemenag Medan. Diharapkan dukungan ini masyarakat kota Medan akan lebih mengerti dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam peraturan PPKM Darurat.

Sementara itu, Ketua Kakankemenag Medan Medan, Impun Siregar mengungkapkan, pihaknya siap mendukung dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan PPKM Darurat di Kota Medan. Namun dirinya menyarankan kepada petugas dilapangan agar tetap Humanis dalam melakukan tugas.

Sedangkan Kepala BPBD Arjuna Sembiring mengungkapkan, dalam Posko Covid-19 ini nantinya setiap OPD dan Kecamatan memberikan nomor telepon yang aktif untuk lebih memudahkan komunikasi. Selain itu nantinya setiap hari pukul 16:00 di Posko Covid-19 akan ada press release untuk memberitahukan kepada masyarakat terkait aktifitas posko Covid-19.(map)

PT KAI Perketat Syarat Calon Penumpang, Naik KA Wajib Tunjukkan Bukti Vaksin

KARTU VAKSIN: Seorang warga menunjukkan kartu vaksin sebagai bukti telah divaksin Covid-19. Kartu ini menjadi salah satu syarat bagi masyarakat yang ingin menumpang kereta api.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara (Sumut) melakukanan pengawasan ketat terhadap calon penumpang menggunakan kereta api selama PPKM Darurat di Kota Medan. Vice President PT KAI Divre I Sumut, Daniel Johannes Hutabarat menjelaskan, hal ini dilakukan sebagai dukungan terhadap pelaksanaan PPKM Darurat di Medan dalam menekan penyebaran virus Corona di Ibu Kota Provinsi Sumut ini.

KARTU VAKSIN: Seorang warga menunjukkan kartu vaksin sebagai bukti telah divaksin Covid-19. Kartu ini menjadi salah satu syarat bagi masyarakat yang ingin menumpang kereta api.

“Bagi penumpang Kereta Api antarkota dari dan tujuan Kota Medan wajib memiliki bukti baik dalam bentuk kartu vaksinasi, e-sertifikat, maupun bukti vaksin elektronik lainnya yang menyatakan telah disuntik vaksin minimal vaksin dosis pertama,” kata Daniel kepada wartawan di Medan, Senin (12/7).

Selain bukti vaksin, kata Daniel, penumpang juga wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR maksimal 2×24 jam atau Rapid Test Antigen maksimal 1×24 jam sebelum keberangkatan.

“Bagi pelanggan dengan kepentingan khusus yang tidak atau belum divaksin dengan alasan medis, tetap dapat menggunakan KA antarkota dengan menunjukkan surat keterangan dari dokter spesialis dan disertai surat negatif RT-PCR atau Rapid Test Antigen yang masih berlaku,” jelas Daniel.

Untuk penumpang di bawah 18 tahun, tidak diharuskan menunjukkan kartu vaksin. Demikian juga dengan penumpang di bawah usia 5 tahun, tidak diharuskan menujukkan hasil RT-PCR atau Rapid Test Antigen.

Daniel mengungkapkan, untuk setiap petugas di stasiun keberangkatan akan melakukan pemeriksaan seluruh persyaratan pelanggan sebelum diizinkan melakukan perjalanannya. “Jika ada yang tidak lengkap, maka yang bersangkutan tidak akan diizinkan untuk berangkat dan uang tiket akan dikembalikan 100 persen,” ungkapnya lagi.

Selain itu, lanjut Daniel, setiap penumpang juga harus dalam kondisi sehat atau tidak menderita flu, pilek, batuk, hilang daya penciuman, diare, dan demam. “Kemudian, suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, serta memakai masker kain 3 lapis atau masker medis yang menutupi hidung dan mulut,” ujarnya.

Selain itu, penumpang KA juga tidak diperbolehkan berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung sepanjang perjalanan, serta tidak diperkenankan untuk makan dan minum sepanjang perjalanan bagi perjalanan yang kurang dari 2 jam, terkecuali bagi individu yang wajib mengkonsumsi obat yang jika tidak lakukan dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan individu tersebut.

Daniel mengatakan, KAI mendukung penuh seluruh kebijakan pemerintah dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 di masyarakat. Termasuk melaksanakan kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Pengetatan persyaratan tersebut diharapkan dapat menekan mobilitas masyarakat melalui transportasi kereta api di masa PPKM Darurat ini,” tandas Daniel.

Informasi perjalanan KA dapat diketahui melalui saluran resmi milik PT KAI (Persero) diantaranya aplikasi KAI Access, website resmi kai.id, Contact Center 121 line (021)121, Layanan pelanggan cs@kai.id dan Sosial media @keretaapikita @kai121.(gus)

Wali Kota Tanjungbalai Nonaktif Didakwa Suap Penyidik KPK, Nama Azis Syamsudin Disebut dalam Sidang

SIDANG: Wali Kota Tanjungbalai nonaktif, M Syahrial terdakwa kasus suap menjalani sidang dakwaan secara virtual, Senin (12/7).AGUSMAN/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tanjungbalai nonaktif, M Syahrial menjalani sidang perdana secara virtual di Ruang Cakra 2 Pengadilan Tipikor Medan, Senin (12/7). Dia didakwa atas kasus pemberian suap sebesar Rp1,6 miliar kepada penyidik KPK, Stepanus Robinson Pattujulu Nama Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin pun disebut-sebut dalam persidangan itu.

SIDANG: Wali Kota Tanjungbalai nonaktif, M Syahrial terdakwa kasus suap menjalani sidang dakwaan secara virtual, Senin (12/7).AGUSMAN/SUMUT POS.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, Budhi S menguraikan dalam dakwaannya, perbuatan terdakwa berawal sekitar Bulan Oktober 2020, di mana Wali Kota Tanjungbalai yang juga merupakan kader Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut, berkunjung ke rumah dinas Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsudin yang juga petinggi DPP Partai Golkar.

Pada pertemuan itu, terdakwa Syahrial dan Azis Syamsudin membicarakan mengenai pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan diikuti terdakwa di Kota Tanjungbalai,di mana dia sebagai calon petahana. Syahrial pun semacam berkeluh kesah agar kasus dugaan suap terkait ‘jual beli’ jabatan di Pemko Tanjungbalai, tidak ditindaklanjuti penyidik pada KPK.

Lalu Azis Syamsudin menyampaikan kepada terdakwa, akan mengenalkan dengan seseorang yang dapat membantu dalam proses keikutsertaan terdakwa dalam Pilkada tersebut. “Setelah terdakwa setuju, kemudian Azis Syamsudin mengenalkan Stepanus Robinson Pattuju yang merupakan seorang penyidik KPK kepada terdakwa,” ujar Budhi di hadapan Hakim Ketua As’ad Rahim Lubis.

Dalam perkenalan itu, setelah menyampaikan maksud dan tujuannya, Syahrial dan Stepanus pun saling bertukar nomor ponsel. “Sehingga terdakwa meminta Stepanus Robinson Pattuju supaya membantu agar tidak menaikkan proses penyelidikan perkara jual beli jabatan di Pemko Tanjungbalai yang melibatkan terdakwa ke tingkat penyidikan agar proses Pilkada yang akan diikuti terdakwa tidak bermasalah,” ungkap Jaksa.

Atas permintaan tersebut, Stepanus Robinson Pattuju bersedia membantu. Kemudian, Stepanus menelpon rekannya Maskur Husain, seorang advokat. Dia menyampaikan persoalan yang diadukan terdakwa kepada Maskur.

Maskur menyanggupi untuk membantu pengurusan perkara tersebut asalkan ada dananya Rp1,5 miliar. Singkat cerita, Syahrial menyanggupi permintaan ini dan mengirimkan uang itu secara bertahap melalui rekening Riefka Amalia. Total pengiriman melalui rekening itu mencapai Rp1.475.000.000.

Selain pemberian uang secara transfer, pada 25 Desember 2020, Syahrial juga menyerahkan uang tunai kepada Stepanus sebesar Rp210 juta. Kemudian pada awal Maret 2021, terdakwa juga menyerahkan Rp10 juta di Bandara Kualanamu. “Sehingga jumlah seluruhnya Rp1.695.000.000,” bebernya.

Atas perbuatannya, Syahrial diancam pidana sebagaimana Pasal 5 ayat (1) huruf b dan a serta Pasal 13 UU RI No 31 Tahun 1999 tentang Tipikor sebagaimana telah diubah dengan UU RI No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU RI No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 64 Ayat (1) KUHPidana.

Usai mendengar nota dakwaan, majelis hakim kemudian menunda persidangan hingga pekan depan. Sebelum persidangan ditutup, JPU juga menyampaikan ada 76 orang saksi dalam kasus ini, namun hanya sekitar 20 orang yang akan dimintai keterangan dalam persidangan.

Usai persidangan, JPU Budhi mengatakan, kemungkinan salah satu saksi yang bakal dihadirkan adalah Azis Syamsudin. Ini mengacu nama wakil ketua DPR RI itu disebut dalam dakwaan. “Sesuai dengan fakta BAP, nanti kita upayakan. Jadi memang terdakwa ini, sebelum bertemu dengan Robinson Pattuju, terlebih dulu melakukan pertemuan dengan Azis Syamsudin. Perkenalannya di situ,” bebernya.

Budhi juga mengatakan, untuk penyidik KPK Robinson Pattuju yang terlibat dalam kasus penyuapan ini, berkasnya masih dalam tahap pemberkasan. “Ini pemberinya dulu karena penahanannya lebih singkat jadi diduluankan. Untuk penerima masih pemberkasan. Kemungkinan sidangnya juga di Medan,” pungkasnya. (man)

Posko Penyekatan Belum Lakukan Penindakan, 3 Hari Masih Tahap Sosialisasi

SOSIALISASI: Personel Polantas membagikan brosur kepada sopir angkot dalam sosialisasi PPKM Darurat di Kota Medan, Senin (12/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – POS-POS penyekatan dan pengalihan arus lalu lintas mulai dijaga di 18 titik, tetapi belum ditutup. PPKM darurat diharapkan bisa mengurangi kasus positif, keterisian rumah sakit, dan tingkat kematian akibat Covid-19 yang meningkat di Medan.

SOSIALISASI: Personel Polantas membagikan brosur kepada sopir angkot dalam sosialisasi PPKM Darurat di Kota Medan, Senin (12/7).

Pantauan Sumut Pos, sekitar pukul 09.30 WIB, posko penyekatan di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di kawasan Kampung Lalang, Medan Sunggal, belum melakukan penindakan sama sekali, baik berupa penyetopan, pemeriksaan suhu tubuh, hingga pemeriksaan kesehatan lanjutann

Padahal posko tersebut, didirikan untuk memastikan setiap orang yang masuk dari kawasan Deliserdang, Binjai, hingga Langkat dan Provinsi Aceh, yang ingin masuk ke Kota Medan harus dalam kondisi sehat. Ditanya mengenai hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis S SiT MT mengatakan, pihaknya bersama Kepolisian, Satpol PP dan petugas lainnya memang belum mengambil langkah penindakan.

Pasalnya, dari hasil rapat Wali Kota Medan bersama Pemprovsu, Kapoldasu dan unsur Forkopimda ditentukan, 3 hari pertama PPKM Darurat di Kota Medan masih dalam sosialisasi. “Jadi atas arahan Kapolda dan kami yang diinstruksikan Pak Wali, tiga hari ini kita sosialisasi dulu, belum ke langkah pencegatan untuk pemeriksaan,” jawab Iswar kepada Sumut Pos, Minggu (12/7).

Dikatakan Iswar, sosialisasi dilakukan karena tidak semua masyarakat mengetahui, khususnya masyarakat luar Kota Medan, saat ini Kota Medan tengah menerapkan PPKM Darurat. Sosialisasi pun dilakukan dengan cara humanis, termasuk salah satunya dengan membagi-bagikan brosur. “Jadi kita sampaikan bahwa saat ini Kota Medan PPKM Darurat. Untuk masuk Kota Medan, mereka harus diperiksa. Nanti setelah tiga hari, di hari keempat, baru lah kita mengambil tindakan pencegatan untuk pemeriksaan,” ujarnya.

Begitu pun, lanjut Iswar, Pemko Medan saat ini tengah fokus dalam melakukan door to door dalam pemeriksaan sistem WFH bagi minimal 50 persen masyarakat pekerja sektor esensial. “Sebab bila itu terjadi, maka mobilnya akan berkurang dengan sendirinya. Lalu saat itu, proses pemeriksaan di jalan dapat lebih intensif dilakukan, kita juga tidak bisa mengharapkan hanya melakukan pemeriksaan di jalan. Apalagi kalau semua kita cegat dan kita periksa, mak akan menimbulkan kemacetan yang identik dengan kerumunan,” pungkasnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, selama PPKM Darurat, Tim Gabungan Satgas Covid-19 Sumut akan terus melakukan sosialisasi, di antaranya dengan membagikan ribuan brosur kepada masyarakat.

Selain itu, lanjut Hadi, tim yang tergabung dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub serta unsur terkait lainnya juga memasang spanduk atau baliho imbauan dan sosialisasi, terkait pelaksanaan PPKM Darurat di Kota Medan pada 11 titik, di antaranya Jalan Sudirman, Jalan Sisingamangaraja (Simpang Indogrosir), Jalan Suprapto, Terminal Amplas di Jalan Sisingamangaraja, Simpang Fly Over Amplas, Jalan Jamin Ginting, Jalan Gatot Subroto dan Pos Perbatasan Rivera.

“Pelaksanaan hari pertama PPKM Darurat ini terus dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait aturan-aturan yang tertuang dalam PPKM Darurat sebagaimana didasarkan kepada Inmendagri Nomor 20 Tahun 2021,” ujarnya kepada sejumlah wartawan di Medan, Senin (12/7).

Dikatakannya, brosur-brosur tersebut dibagikan sebagai upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap PPKM darurat yang diberlakukan di Kota Medan ini. “Harapannya agar masyarakat faham dan dapat mematuhinya,” pungkasnya.

10 Ruas Jalan Sudah Dialihkan

Sementara, pantauan di lapangan Senin (12/7) sore, personel kepolisian serta dinas perhubungan sudah mulai melakukan pengalihan arus lalu lintas di sepuluh ruas jalan di Kota Medan. “Untuk 10 titik di inti kota Medan sudah kita lakukan penyekatan dan pengalihan arus lalu lintas mulai pukul 17.00 WIB – 00.00 WIB,” ujar Kanit Turjawali Satlantas Polrestabes Medan, Yudhi kepada wartawan di lokasi penyekatan.

Menurutnya, tidak dilakukan penutupan total melainkan ada beberapa kendaraan yang boleh masuk. Misalnya Bus Metro Deli, atau pun ojek online yang ingin mengantar pesanan di daerah penyekatan.

Untuk pengalihan arus lalulintas di Jalan Sudirman, kata Yudhi, pengendara yang datang dari arah Polonia akan diarahkan ke Jalan Sudirman kemudian ke Jalan Palang Merah. “Dari Jalan Palang Merah nanti dialihkan lagi ke Jalan MT Haryono. Begitu seterusnya. Benar – benar kita akan mengurangi mobilitas kendaraan dengan adanya PPKM Darurat,” ujarnya.

Ia menerangkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dengan pembagian brosur terkait dengan poin penting PPKM Darurat. “Setiap pos, setiap hari, kita akan mendapatkan 200-250 brosur yang dibagikan ke masyarakat dari pukul 15.00 WIB – 16.00,” ungkapnya.

Sejumlah pengendara yang datang dari arah Lapangan Merdeka melalui Jalan Suprapto dialihkan langsung ke Jalan Imam Bonjol di sekat HKBP Sudirman. Sehingga pengendara yang datang dari arah Lapangan Merdeka tidak bisa masuk ke arah Hotel Le Polonia.

Sementara, dari arah DPRD Sumut melalui Jalan Imam Bonjol akan dialihkan langsung ke eks Bandara Polonia. Sedangkan pengendara yang datang dari arah Polonia melalui Jalan Imam Bonjol akan dialihkan ke arah sekolah Imanuel. (map/mag-1)

Pemko Medan Segera Salurkan Bansos

WAWANCARA: Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution bersama Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak memberi keterangan kepada wartawan usai Apel Operasi Kontinjensi Aman Nusa II Toba, Penanganan Covid-19 Lanjutan, dalam rangka PPKM Darurat di Lapangan Merdeka Medan, Senin (12/7). Pemko Medan akan menyalurkan bansos kepada warga yang terdampak PPKM Darurat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 12 hingga 20 Juli 2021, diyakini bakal berdampak terhadap perekonomian masyarakat Kota Medan. Karenanya, Pemko Medan akan menyalurkan bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat yang terkena dampaknya.

WAWANCARA: Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution bersama Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak memberi keterangan kepada wartawan usai Apel Operasi Kontinjensi Aman Nusa II Toba, Penanganan Covid-19 Lanjutan, dalam rangka PPKM Darurat di Lapangan Merdeka Medan, Senin (12/7). Pemko Medan akan menyalurkan bansos kepada warga yang terdampak PPKM Darurat.

WALI Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution mengakui, ada cukup banyak masyarakat Kota Medan yang terkena dampak PPKM Darurat ini. Untuk itu, kata Bobby, saat ini Pemko Medan tengah mempersiapkan Bansos untuk masyarakat yang terkena dampak PPKM darurat.

Bobby menjelaskan, kebijakan itu telah disepakati antara Pemko Medan, DPRD Medan, dan sejumlah Forum Koordinasi Pemerintahan (Forkopimda) Kota Medan. “Untuk masyarakat terdampak (PPKM Darurat) yang tidak boleh melakukan aktivitasnya, akan kita berikan bantuan,” ucap Bobby kepada awak media di gedung DPRD Medan, usai menghadiri rapat Paripurna, Senin (12/7).

Didampingi Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, Ketua DPRD Medan Hasyim, dan Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga, Bobby mengaku telah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Sosial Kota Medan agar mendata seluruh masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM Darurat. “Mereka (Dinsos) minta waktu dua hari, hari ini (Senin) dan Selasa (hari ini). Nanti setelah pendataan, akan dikomunikasi lagi bantuannya seperti apa yang diberikan. Apakah uang tunai atau dalam bentuk sembako,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat itu bersumber dari APBD Kota Medan. Sehingga masyarakat Medan yang terkena dampak PPKM Darurat, tidak hanya menerima bantuan dari pemerintah pusat. Pasalnya, pemerintah pusat juga akan memberikan bantuan kepada masyarakat di daerah yang terdampak PPKM Darurat, termasuk warga Kota Medan.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga, mendukung penuh langkah Pemko Medan yang ingin memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena dampak dari PPKM Darurat. “Iya, tentu lah kita sangat mendukung wacana pemberian Bansos itu. Saat ini mereka yang terkena dampak pasti sangat terpukul secara ekonomi, dan mereka sangat layak diberikan bantuan sosial,” ucap Ihwan saat ditemui Sumut Pos, Senin (12/7).

Ihwan berpendapat, bantuan sosial yang paling tepat untuk diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak sosial PPKM Darurat adalah bantuan dalam banyak uang tunai. Sebab saat ini, setiap masyarakat memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

“Kalau saya pribadi berpendapat, lebih cocok diberi bantuan berupa uang tunai, bukan sembako. Supaya yang menerima bantuan bisa menggunakannya untuk kebutuhannya masing-masing. Tapi dengan catatan, bantuan uang tunai diberikan melalui rekening masing-masing penerima, ini efektif untuk menghindari pungli,” ujarnya.

Untuk itu, Ihwan pun meminta kepada Dinas Sosial Kota Medan untuk segera menyelesaikan pendataan warga yang tekena dampak sosial dari PPKM Darurat. Dengan begitu, warga yang terdata dapat segera diusulkan untuk mendapatkan bantuan secepatnya. “Kepada kepling dan lurah, kita minta maksimal dalam pendataan, segera kirimkan ke masing-masing kecamatan untuk diteruskan kepada Dinas Sosial. Kita harapkan pendataan ini dapat segera terselesaikan seperti yang ditargetkan, yaitu 2 hari,” pungkasnya.

Semua Daerah Mesti Berpartisipasi

Sementara, saat Apel Operasi Kontinjensi Aman Nusa II Toba, Penanganan Covid-19 Lanjutan, dalam rangka PPKM Darurat di Lapangan Merdeka Medan, Senin (12/7), Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi mengajak 31 kabupaten/kota di Sumut untuk berpartisipasi dalam PPKM Darurat di Kota Medan dan PPKM Diperketat di Kota Sibolga mulai 12 Juli hingga 20 Juli 2021. Edy berharap, agar kabupaten/kota lain terus dapat menangani penularan Covid-19 di daerahnya masing-masing. Karena, pasien Covid-19 yang dirawat di Kota Medan juga ada yang berasal dari kabupaten/kota lain.

Disebutkannya, pada Senin (12/7) pagi, sudah ada sembilan pasien Covid-19 yang bertambah dengan rincian, lima dari luar Kota Medan dan empat warga Kota Medan. “Untuk itu kita juga libatkan semua kabupaten/kota, agar ikut bersama-sama, sebagai penyangga, semua harus berlaku sama,” kata Gubernur.

Selain itu, Gubernur mengatakan PPKM Darurat bertujuan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 yang meningkat beberapa waktu terakhir. PPKM Darurat juga merupakan langkah antisipasi penularan berbagai varian baru Covid-19 yang menular lebih cepat dibanding varian yang lama. Diharapkan penyebaran Covid-19 di Sumut tidak terjadi seperti di Pulau Jawa dan Bali.

Untuk itu, Edy mengimbau masyarakat agar senantiasa melaksanakan Protokol Kesehatan (Prokes) 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. “Patuhi protokol kesehatan, agar kita bisa memutus mata rantai penularan Covid-19 di provinsi yang kita cintai ini,” kata Edy.

Wali Kota Medan Bobby Nasution yang menjadi pemimpin apel menyampaikan, meski Kota Medan menerapkan PPKM Darurat, namun kondisi Covid-19 di Kota Medan sebenarnya tidak terlalu parah. Meski begitu, kata Bobby, Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara dan kota terbesar ketiga di Indonesia, harus menghindari efek pimpong kasus Covid-19 dari Pulau Jawa dan Bali.

Yang lebih penting dilakukan, kata Bobby secara khusus kepada jajarannya pada apel itu, menekankan pentingnya dilakukan 5M (memakai masker, mencuci tangan, mengatur jarak, menghindari kerumunan, dan meningkatkan imunitas). Namun ia mengatakan, faktor kunci memutus penyebaran Covid adalah dilakukannya 3T (tracing, testing, dan treatment).

“Saya ingin menekankan ke Pemko Medan, jangan lupa memutus mata rantai covid tidak cukup 5M, namun peran kita untuk benar-benar bisa sukses 3T. Ini kuncinya,” ujarnya.

“Kita harus bisa tracing 806 per hari. Memang kita udah 820 per hari. Testing 15 kontak erat harus bisa kita laksanakan. Hari ini kita dibantu TNI dan Polri, ambil peran itu. Saya minta untuk testing, tracing benar-benar diperketet. Begitu juga dengan treatment harus berjalan dengan baik,” ujarnya.

Dalam hal treatment, menurut Bobby harus tegas dilaksanakan. Sebab penduduk Kota Medan dari 2,5 juta, bisa menjadi 3 juta lebih pada pagi hingga sore hari. Itu menunjukkan tidak tertutup kemungkinan ada orang yang terkonfirmasi positif covid, namun masuk dan berkeliaran di Medan. “Saya minta kepada para camat, kalau memang wilayahnya sudah menunjukkan lima rumah, tolong ini langsung dilakukan isolasi tanpa harus lakukan koordinasi dengan pemimpin di atasnya, langsung dilakukan isolasi, jangan menunggu lama-lama, ini sudah ada aturannya, sudah kita buat juknisnya,” tegas Bobby.

Poldasu Bentuk Satgas Ops Aman Nusa II Toba

Untuk mempercepat penanganan Covid-19 serta menyosialisasikan PPKM Darurat di Kota Medan, Polda Sumut membentuk Satuan Tugas (Satgas) Operasi Aman Nusa II Toba. Satgas ini akan bergerak melakukan sosialisasi dan monitoring dengan menyambangi kafe, tempat hiburan, dan hotel dengan menempel stiker imbauan aturan PPKM Darurat.

Kegiatan ini mendapat respon dan dukungan dari pengelola tempat hiburan, cafe, dan hotel yang mendukung penuh program pemerintah untuk mengatasi pandemi Covid-19. “Kita akan terus lakukan sosialisasi agar masyarakat tahu dan mematuhinya,” kata Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak melalui Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (12/7).

Selain itu, Panca juga mengajak seluruh warga Kota Medan untuk mematuhi aturan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat tersebut. “Mulai hari ini (kemarin, Red) PPKM Darurat di Kota Medan sudah berlaku. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi seluruh aturan yang diterapkan,” katanya.

Menurutnya, penerapan PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021, sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam menekan penyebaran Covid-19. “Dalam penerapan PPKM Darurat diberlakukannya penyekatan di wilayah perbatasan Kota Medan dan di pusat Kota Medan yang bertujuan mengurangi mobilitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19, karena angka penyebarannya terus meningkat,” tuturnya.

Tak hanya itu, Panca mengungkapkan semua perusahaan di Kota Medan wajib menaati aturan selama PPKM Darurat dengan bekerja 50 persen dari kantor dan 25 persen bekerja dari rumah. Terkhusus untuk bidang kesehatan dan menyangkut hajat hidup orang banyak boleh bekerja 100 persen. “Diimbau kepada masyarakat dari luar yang tidak memiliki kepentingan untuk saat ini tidak perlu masuk ke Kota Medan sehingga tercapai tujuan PPKM Darurat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (map/prn/mag-1)

Dua Penjerat Babi Tewas di Hutan, Kapolres Nisel: Kita Masih Mencari Tersangka

KONFERENSI PERS : Kapolres Nisel, AKBP Reinhard H Nainggolan didampingi Kasatreskrim AKP Iskandar Ginting, dan Kasat Narkoba Ipda Ardiansyah menggelar konferensi pers terkait penemuan dua jenazah di Bawolaza Desa Hilinamoniha Kecamatan Toma Kabupaten Nisel, Senin, (12/7).

NISEL, SUMUTPOS.CO – Polres Nias Selatan (Nisel) menggelar konferensi pers terkait penemuan dua jenazah korban di Kebun Borolaza Desa Hilinamoniha Kecamatan Toma Kabupaten Nisel. Konferensi pers dilakukan Kapolres Nisel AKBP Reinhard H Nainggolan di Halaman Mako Polres Nisel Jalan Muhammad Hatta No 01 Telukdalam, Nisel. Senin (12/7) sekitar pukul 16:30 WIB.

KONFERENSI PERS : Kapolres Nisel, AKBP Reinhard H Nainggolan didampingi Kasatreskrim AKP Iskandar Ginting, dan Kasat Narkoba Ipda Ardiansyah menggelar konferensi pers terkait penemuan dua jenazah di Bawolaza Desa Hilinamoniha Kecamatan Toma Kabupaten Nisel, Senin, (12/7).

Kapolres Nisel mengatakan informasi awalnya kita terima dari Kepala Desa Hilinamoniha, bahwa telah ditemukan warga dua mayat di Kebun Borolaza Desa Hilinamoniha Kecamatan Toma Kabupaten Nisel, Senin, (5/7) lalu. Adapun identitas kedua mayat tersebut, Dea Harita alias Ama Kendi Harita (58) warga Desa Hilinamoniha Kecamatan Toma Nias Selatan, dan Basaeli Loi alias Ama Reli Loi (55) warga Desa Hiliasi Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan.

“Setelah kita terima informasi, kemudian personel terjun ke lokasi kejadian yang dipimpin oleh Kasatreskrim AKP Iskandar Ginting untuk olah tempat kejadian perkara (TKP),” kata Kapolres Nisel.

Selanjutnya, kata Kapolres, dari hasil visum kedua jenazah korban tersebut mengalami luka-luka yang mengenaskan. “Kedua jenazah korban tersebut akibat perang tanding antara kedua jenazah korban,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa terkait motif keduanya berkelahi, diduga memperebutkan lahan untuk menjerat (perangkap) babi di hutan. “Dari hasil olah TKP di lapangan ditemukan alat bukti yakni dua bilah parang dan satu unit sepeda motor,” imbuhnya.

Kemudian Kapolres Nisel, AKBP Reinhard H Nainggolan menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada pelaporan dari pihak korban.

“Kami berinisiatif membuat laporan model A untuk kita tingkatkan penyelidikan ke tahap penyidikan guna menemukan siapa yang menjadi tersangka,” tandas AKBP Reinhard H Nainggolan.

Kapolres Nisel, Reinhard H Nainggolan mengimbau kepada masyarakat Nias Selatan bila ada cekcok atau permasalahan di tingkat bawah atau desa langsung berkoordinasi kepada kepala desa maupun Babinkamtibmas untuk diteruskan kepada Kapolsek atau Kapolres.

Pada acara konferensi pers tersebut turut hadir Kasatreskrim, Kasat Narkoba, Kasat Intelkam, Kasat Polairud, Kasi Propam, Kaur Bin Sat Sabhara dan personel polres Nisel.(mag-10/azw)

Pencuri Kepergok Mencuri di Pos Satpam

TEREKAM CCTV: Pencuri di Pos Satpam terekam CCTV di Jalan Kamboja, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, Sabtu (10/7).

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pencuri terekam kamera pengawas CCTV saat beraksi di Pos Satpam Perumahan di Jalan Kamboja, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, Sabtu (10/7) lalu. Karena dipergoki Satpam alias sekuriti, pelaku kabur dan menodongkan senjata tajam.

TEREKAM CCTV: Pencuri di Pos Satpam terekam CCTV di Jalan Kamboja, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, Sabtu (10/7).

Dalam rekaman kamera pengawas CCTV, pelaku berusaha masuk Pos Satuan Pengaman (Satpam) yang terlihat sepi. Setelah masuk, korban tidak tahu ternyata sejumlah satpam masih terjaga.

Melihat aksinya ketahuan, pelaku berusaha kabur dan mengacungkan senjata tajam agar tidak dikejar.

Ahmad Yudha, petugas satpam perumahan mengatakan, pelaku kabur menggunakan sepeda motor. “Aksi pencurian di perumahan ini bukan kali pertama terjadi, sudah tiga kali pelaku dengan orang yang sama berusaha mencuri barang warga,” ujar Ahmad Yudha.

Untuk mencegah hal serupa terulang kembali, petugas terus melakukan penjagaan secara ketat dan menyebarluaskan wajah pelaku di media sosial. (bbs/azw)

Pakai Kahoot, Mahasiswa FKIP UMSU: Asyik Banget!

Pada pembelajaran daring untuk mata kuliah Statistic Pendidikan di FKIP UMSU, 8 Juli 2021 lalu, ia memberi kuis kepada mahasiswa menggunakan aplikasi Kahoot. Kuis diberikan usai memberikan materi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Harapan untuk pembelajaran tatap muka di tengah pandemic Covid-19, kembali memudar pascamelonjaknya jumlah pasien Covid-19 di tanah air. Sumatera Utara termasuk salahsatu provinsi yang membatalkan PTM di tahun ajaran baru 2021-2022.

Menyikapi kegelisahan mahasiswa akan kondisi ini, Sri Wahyuni, S.Pd, M.Pd, seorang dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), merancang pembelajaran daring di UMSU agar tetap menarik dan menyenangkan bagi mahasiswa.

“Jadi, agar pembelajaran di rumah tidak membosankan bagi mahasiswa, saya melakukan modifikasi model pembelajaran daring dengan aplikasi lain. Hasil pelatihan dari Tanoto Foundation kepada para fasilitator dosen di UMSU, ada beberapa platform yang dapat digunakan agar pembelajaran lebih menarik. Di antaranya Kahoot, Quizziz, Jamboard, Menti Meter, dll. Tapi kemarin, saya memilih aplikasi Kahoot. Hasilnya, luar biasa,”kata Ibu Sri Wahyuni, dosen pendidikan Matematika FKIP UMSU, kepada Sumut Pos, kemarin.

Pada pembelajaran daring untuk mata kuliah Statistic Pendidikan di FKIP UMSU, 8 Juli 2021 lalu, ia memberi kuis kepada mahasiswa menggunakan aplikasi Kahoot. Kuis diberikan usai memberikan materi .

“Pertama, saya mengajak mahasiswa bergabung di platform Kahoot, dengan memasukkan kode password yang tertera di layar zoom. Boleh via laptop maupun smartphone mahasiswa. Setelah seluruh mahasiswa bergabung, kuis dimulai. Ternyata, seluruh mahasiswa saya antusias dan bersemangat, karena pembelajaran menjadi bervariasi dan baru,” cetusnya bersemangat.

Pada akhir kuis, diperoleh tiga mahasiswa yang memiliki point tertinggi pada kuis tersebut.

Hasil pengamatannya, mahasiswa sangat antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditampilkan. Bahkan menurut Tiara, salahsatu mahasiswa FKIP UMSU yang dimintai komentar, mengatakan: “Kuis menjadi lebih menyenangkan ketika dijawab melalui aplikasi Kahoot. Sayangnya, jaringan internet saya kurang mendukung saat itu,” katanya.

Pada akhir kuis, diperoleh tiga mahasiswa yang memiliki point tertinggi pada kuis tersebut.

Usai mengikuti kuis di Kahoot, mahasiswa lainnya juga menuturkan antusias yang sama. “Saya sangat asyik dan senang belajar menggunakan aplikasi ini. Karena dapat mengasah kecepatan otak dan tangan, juga ketepatan dalam memilih. Selain itu, kita jadi tidak bosan belajar,” kata seorang mahasiswa.

Mahasiswa lainnya bahkan minta agar kuis ala-ala Kahoot bisa diulang lagi di kesempatan berikutnya. “Asik banget Bu kuisnya. Nggak bikin bosen. Nanti semester berikutnya, ibu buat lagi kuis seperti itu ya, Bu,” pintanya semringah.

Melihat antusiasme mahasiswanya, Sri Wahyuni pun ikut bersemangat. “Alhamdulillah, mahasiswa senang dan antusias. Ke depan, akan saya coba lagi aplikasi-aplikasi lain yang menarik,” katanya manis. (rel/me)