DIRUSAK: Tanaman sawit milik Kebun Tanjung Jati PTPN2 yang dirusak orang tidak bertanggungjawab.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – PT Perkebunan Nusantara II melaporkan adanya perusak tanaman sawit di Kebun Tanjung Jati, Selasa (8/6). Atas perusakan ini, perusahaan plat merah ini melapor ke Polda Sumut sesuai LP dengan nomor STTLP/B/946/VI/2021/SPKT/Polda Sumut pada 8 Juni 2021.
DIRUSAK: Tanaman sawit milik Kebun Tanjung Jati PTPN2 yang dirusak orang tidak bertanggungjawab.
Kasubbag Humas PTPN II, Surabaya Panjaitan menjelaskan, pengerusakan tanaman sawit milik Kebun Tanjung Jati di Afedeling V diduga dilakukan tiga orang berinisial Sut, AK dan Ta. Hal tersebut disampaikan usai mendengar kronologis dari bintara pengamanan, Buari dan Mandor Panen, Agus, yang saat itu tengah bertugas di lokasi.
“Awalnya Agus mendapat telepon dari seorang petani yang berladang di sekitar lokasi pengerusakan melaporkan bahwa ada orang ramai-ramai di lokasi yang sedang merusak tanaman kelapa sawit. Laporan yang diperoleh Agus diteruskan kepada Buari,” kata Sutan, Rabu (9/6).
Oleh Buari, melaporkan peristiwa tersebut kepada Komandan Regu Pengamanan, Edi Pranata untuk melakukan pemeriksaan ke lokasi pengerusakan tanaman sawit di Blok 25 seluas 28,82 hektar. Menurut Sutan, lokasi pengerusakan yang dilakukan kelompok Sut dan kawan-kawan bersertifikat Hak Guna Usaha Nomor 05/2028.
Hasil pemeriksaan, kata Sutan, sebanyak tujuh pohon kelapa sawit telah dirusak. “Bintara pengamanan kami bersama dua orang sekuriti, Edi Pranata dan Bagus berkeliling di lokasi pengerusakan. Hasilnya, mereka berjumpa dengan tiga orang pada kira-kira 10 meter dari areal lokasi pohon kelapa sawit yang dirusak,” ujarnya.
Ketiganya yang berinisial Sut, AK dan Ta diduga telah merusak tanaman sawit milik PTPN II. “Mereka diduga sengaja melakukan pengerusakan tanaman karena areal itu seluas 33 hektare, kata mereka mau dikuasai untuk dijadikan taman edukasi dan mau dibuat yayasan, yang di dalamnya akan dibangun kampus, sekolah SMA unggulan, kolam renang dan taman rekreasi,” beber Sutan sembari sebut bahwa keterangan dari Kelompok Sut menyatakan, kalau AK yang menyuruh melakukan pengerusakan. (ted)
KADIS: Kadis Pendidikan Kota Medan, Adlan mengklaim vaksinasi terhadap guru sudah 83 persen.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan terus mempersiapkan diri untuk rencana sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022, pada Juli mendatang. Hingga Selasa (8/6), lebih dari 83 persen guru di Kota Medan telah divaksinasi. Sebab, vaksinasi guru merupakan salah satu syarat utama untuk menerapkan sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19.
KADIS: Kadis Pendidikan Kota Medan, Adlan mengklaim vaksinasi terhadap guru sudah 83 persen.
“Total guru di Kota Medan 19.868 orang. Dari jumlah itu, per Selasa kemarin, sebanyak 16.492 orang sudah divaksinasi, atau sekitar 83 persen lebih,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan, Adlan SPd MM kepada Sumut Pos, Rabu (9/6).
Dikatakan Adlan, dengan demikian, target vaksinasi guru di Kota Medan sesungguhnya telah mencapai bahkan melebihi target. Sebab awalnya, pemerintah hanya memberikan syarat untuk menggelar sekolah tatap muka bila proses vaksinasi guru telah mencapai 70 hingga 75 persen.
“Tapi guru-guru kita justru sudah lebih dari 83 persen (yang divaksin)n
Belum lagi hari ini (kemarin), vaksinasi untuk guru masih berlanjut, artinya jumlah itu akan terus bertambah. Tapi kalau seratus persen, saya pikir memang sulit, bukan karena tidak mau tapi karena ada guru yang tidak bisa divaksin, misalnya saja guru-guru yang memiliki penyakit bawaan (komorbid), mereka kan gak mungkin divaksin,” ujarnya.
Menyikapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang hanya mengizinkan sekolah tatap muka dua hari dalam seminggu, Adlan pun menegaskan, Pemko Medan akan berusaha untuk mengatur teknisnya. “Ya, kalau begitu instruksinya, dan bila nanti begitu juga arahan dari Pak Wali Kota, tentu kita siap mengikutinya,” katanya.
Begitupun, Adlan mengaku belum mengetahui petunjuk teknis dari pelaksanaan sekolah 2 hari dalam seminggu tersebut. “Apakah siswanya yang maksimal sekolah dua kali dalam seminggu, atau memang sekolahnya yang maksimal menggelar sekolah tatap muka dua kali dalam seminggu. Beda definisi, tentunya akan beda teknisnya. Maka kita tunggu saja teknis dan kebijakan selanjutnya,” ujarnya.
Begitu pun, Adlan memastikan jika setiap sekolah di Kota Medan telah diintruksikan untuk segera mempersiapkan infrastruktur protokol kesehatan di masing-masing sekolah. “Kalau tidak ada kesiapan untuk itu, tentu sekolahnya gak boleh dibuka. Setiap sekolah harus mempersiapkan itu, supaya nanti setiap siswa dapat menerapkan prokes untuk menghindari penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah meminta Dinas Pendidikan untuk menyiapkan infrastruktur kesehatan di setiap sekolah yanga ada di Kota Medan. Terkhusus, setiap sekolah wajib mengaktifkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) secara layak.
Sebab menurut Ketua Fraksi NasDem DPRD Medan tersebut, dari pantauannya selama ini, masih cukup banyak UKS di sekolah-sekolah Kota Medan yang belum layak bahkan tidak aktif sama sekali. Padahal dalam kondisi pandemi saat ini, keberadaan UKS sangat penting dan mendasar.
“Jadi pertanyaan kita adalah, apakah pihak sekolah sudah siap dalam infrastruktur kesehatan dan UKS-nya? Karena dari pantauan kami yang berkunjung ke sekolah-sekolah kota Medan, ada beberapa UKS yang tidak ada tabung oksigennya dan kurangnya yang berhubungan dengan infrastruktur kesehatan untuk penanganan Covid-19,” kata Afif.
Dikatakannya, untuk tabung oksigen memang harus tersedia di setiap UKS bila nantinya belajar tatap muka dimulai. Sebab bila tidak ada tabung oksigen di UKS, maka hal itu dinilai sangat berbahaya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada siswa di masa pandemi seperti saat ini.
“Karena bila nanti ditemukan murid atau pelajar dan tenaga pendidik yang mengalami sesak nafas karena Covid-19 saat proses belajar-mengajar, UKS kita tak ada tabung oksigen. Itu sangat bahaya, karena pada masa ini bukan situasi yang normal. Nah kalau ada tabung oksigenya, kan bisa langsung ditolong sekolah untuk pertolongan pertama, sebelum nantinya dibawa ke rumah sakit,” ucapnya.
Ia juga meminta, Dinas Pendidikan Kota Medan harus memeriksa kesiapan rumah sakit dan puskesmas di sekitar sekolah yang akan menyelenggarakan belajar tatap muka.
“Dalam artian, kita harus memikirkan hal yang terburuk, artinya kita harus siap menghadapinya. Jangan nantinya tatap muka digelar malah menimbulkan korban baru atau jadi klaster Covid-19. Nah hal ini yang harus kita antisipasi, karena kalau sempat itu terjadi, itu kan bisa jadi kelalaian,” tuturnya.
Bahkan ia menyebutkan, setiap sekolah tidak cukup hanya menyiapkan sebatas protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak saja. Namun, setiap sekolah harus menyiapkan infrastruktur kesehatannya.
Selain itu, Afif juga menyampaikan, bila bulan Juli nanti sekolah tatap muka di Kota Medan jadi di gelar, maka pihak Dinas Pendidikan Kota Medan juga harus memvaksinasi seluruh tenaga pendidik di Kota Medan. “Makanya ketika menggelar belajar tatap muka, Dinas terkait juga harus memperhatikan apakah semua tenaga pendidik sudah divaksin atau belum. Karena itu juga merupakan syarat pertama, dan harus jelas juga data terkait guru yang sudah divaksin,” ujarnya.
Kemudian untuk jumlah siswa yang sekolah dua hari dalam seminggu tersebut, lanjut Afif, harus dipastikan apakah jumlah siswa satu kelasnya dibagi menjadi beberapa gelombang untuk mengatur social distancing. “Mekanisme ini juga harus diperjelas nantinya oleh dinas pendidikan. Maka dari itu, Dinas Pendidikan Kota Medan harus mempersiapkan mekanisme terkait belajar tatap muka di Kota Medan secara detail,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menyebutkan jika rencana belajar tatap muka di sekolah pada tahun ajaran baru di bulan Juli mendatang terus dipersiapkan oleh Pemerintah Kota Medan. Bobby menegaskan, sekolah tatap muka harus dengan persiapan dan konsep yang matang. Sebab, rencana belajar tatap muka di sekolah bukan ajang coba-coba. “Upaya kita mau buka sekolah ini kan bukan karena oh kita coba-coba, bukan hal coba-coba,” ucap Bobby kepada Sumut Pos, Senin (7/6).
Didampingi Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Wiriya Alrahman, Bobby mengatakan pihaknya akan melihat kedepannya dengan melihat efek dari sistem belajar tatap muka yang akan dilakukan. “Kalau ada efeknya (dari sekolah tatap muka), tentunya penerapan sekolah tatap muka ini juga seperti yang sudah saya sampaikan dulu-dulu,” ujarnya.
Salah satu contohnya, kata Bobby, dengan membagi gelombang siswa yang melakukan belajar tatap muka di sekolah agar tidak membuat semua siswa hadir ke sekolah setiap harinya. “Mungkin tidak seratus persen langsung hadir (ke sekolah), berapa persen murid yang bisa hadir, sistemnya seperti apa nanti akan kita lihat penerapannya yang baik. Jadi sekali lagi bukan kita coba-coba, menyebar gak (kalau sekolah tatap muka), gak seperti itu konsep melakukan sekolah tatap muka,” pungkasnya. (map)
dr Nelly Fitriani, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Sumut.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan kembali berstatus zona merah (risiko tinggi) Covid-19. Ternyata, hal ini dipengaruhi tingkat utilisasi tempat tidur ICU dan isolasi di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Medan yang sebagian besar sudah terisi pasien.
dr Nelly Fitriani, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Sumut.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sumut, dr Nelly Fitriani menyampaikan, tingkat utilisasi tempat tidur Covid-19 di Medan untuk ICU Covid-19 mencapai 51,85 persen.
Sedangkan untuk ruang isolasi 53,12 persen. “Saat ini ICU Covid-19 masih tersedia 106 tempat tidur dari total 218. Kemudian, untuk ruang isolasi tersisa 922 tempat tidur dari 1.970,” ungkap Nelly kepada wartawan, Rabu (9/6).
Nelly menjelaskan, dari jumlah tersebut, terdapat sejumlah rumah sakit di Medan yang utilisasi ICU Covid-19 banyak terisi. Antara lain, RSUP H Adam Malik terpakai 28 tempat tidur (73,6 persen) dan RSUD dr Pirngadi Medan 3 tempat tidur (75 persen). Kemudian, RSU Mitra Sejati 3 tempat tidur terpakai (50 persen), RS Columbia Asia 3 tempat tidur terpakai (75 persen), RS Murni Teguh 14 tempat tidur (77,7 persen), dan RS Bunda Thamrin 10 tempat tidur (66,6 persen).
“Untuk utilisasi ruang isolasi Covid-19, masing-masing RSUP H Adam Malik 61 tempat tidur terpakai (48 persen), RSUD dr Pirngadi Medan 23 dari tempat tidur (32 persen), RSU Martha Friska Multatuli 13 tempat tidur (13 persen), RS Bhayangkara Medan 16 tempat tidur. Selanjutnya, RS Putri Hijau Medan 31 tempat tidur (39 persen), RSU Mitra Sejati 50 tempat tidur (84,7 persen), RS Columbia Asia 56 tempat tidur (93 persen), RS Murni Teguh 57 tempat tidur (75 persen), RS Bunda Thamrin 183 tempat tidur (66,3 persen), dan RS Royal Prima 178 tempat tidur (61,4 persen),” pungkasnya.
Terpisah, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, berdasarkan perkembangan terbaru data kasus Covid-19 Sumut, tercatat akumulasi kasus konfirmasi positif Covid-19 di Medan kini berjumlah 16.760 orang setelah bertambah 37 kasus baru. Dari jumlah itu juga, 15.291 orang di antaranya sembuh dengan penambahan 16 kasus. Selanjutnya, 528 orang meninggal dunia usai bertambah 2 kasus. “Kasus aktif Covid-19 di Medan saat ini berjumlah 941 orang, naik 19 kasus dari hari sebelumnya. Sedangkan suspek 558 orang setelah berkurang 7 kasus,” ungkap Aris yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut.
Ia menambahkan, diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. “Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” tandasnya.
Diketahui, sempat bertahan beberapa minggu sebagai daerah berstatus zona oranye (risiko sedang), Kota Medan akhirnya kembali ditetapkan sebagai daerah zona merah Covid-19. Status zonasi itu berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko seluruh daerah di Indonesia yang disampaikan pada website covid19.go.id tertanggal 6 Juni 2021. (ris)
NAIK ODONG-ODONG: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Deliserdang mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menaiki odong-odong saat meninjau agrowisata Paloh Naga, Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Rabu (9/6).MUHAMMAD IDRIS/SUMUT POS.
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, bersama dengan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, mengunjungi salah satu destinasi wisata di Sumut, yakni agrowisata Paloh Naga di Desa Denai Lama, Kabupaten Deliserdang, Rabu (9/6). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka meninjau kesiapan desa tersebut mengikuti Anugerah Desa Wisata 2021.
NAIK ODONG-ODONG: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Deliserdang mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menaiki odong-odong saat meninjau agrowisata Paloh Naga, Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Rabu (9/6).MUHAMMAD IDRIS/SUMUT POS.
DATANG dengan menaiki odong-odong, Menparekraf Sandiaga Uno dan Gubsu Edy Rahmayadi serta rombongan disambut riuh para warga yang sudah menunggu di lokasi acara. Tepat di depan pintu masuk, rombongan diberikan topi tani, langsung di pakai.
Topi tani sebagai simbol karena wisata yang dikunjungi dominan dengan hamparan sawah yang membentang luas. Dengan diiringi musik gamelan, Gubsu bersama rombongan pun menuju panggung utama, untuk menyaksikan pertunjukan kesenian daerah.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 merupakan salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang sedang digalakkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dengan mengangkat tema ‘Indonesia Bangkit, program ini diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.
“Wisata Pasar Paloh Naga memang unik. Meskipun nilai transaksi menggunakan ‘kepeng’ (menukarkan uang dalam bentuk koin kayu) masih belum signifikan dalam industri pariwisata, namun kami melihat semangat menjadikan desa wisata ini memiliki keunikan dan tumbuh berkembang merupakan prestasi tersendiri bagi kami di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” kata Sandiaga didampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan.
Menurutnya, menghargai semangat desa untuk membangun desa wisata dengan agrowisata yang unik merupakan simbol kebangkitan ekonomi nasional. “Anugerah Desa Wisata 2021 menjadi stimulan kebangkitan industri wisata nasional yang terdampak pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu. Program ini telah berjalan di beberapa daerah, di antaranya Desa Pujon Malang, Desa Mas Ubud, Desa Tugu Selatan Cisarua, Desa Cibuntu Kuningan, Desa Candirejo Magelang dan Desa Pentingsari Sleman,” ujar Sandiaga.
Dijelaskan Sandiaga, desa wisata Denai Lama dipilih dalam kegiatan sosialisasi karena desa tersebut terkenal dengan literasi adat budayanya, seperti Jawa, Melayu dan Batak. Selain itu, juga menghasilkan kerajinan yang beragam, seperti kain tenun khas Desa Denai Lama, Kain Batik Jumputan, dan kerajinan dari batok kelapa.
“Desa wisata Denai Lama juga berkembang dalam pemanfaatan potensi desa, seperti dibangunnya sanggar lingkaran yang memiliki kafe baca. Kafe tersebut juga berfungsi sebagai taman bacaan yang salah satu manfaatnya untuk pengembangan karakter sumber daya masyarakatnya, dikelola oleh remaja desa. Di samping itu, desa ini berhasil berkembang di bidang agrowisata salah satunya agrowisata Paloh Naga sebagai pusat produksi jajanan dan oleh-oleh khas dari Desa Denai Lama. Terlebih, mempunyai ciri khas dalam setiap transaksi jual belinya masih menggunakan cara barter,” terangnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sosialisasi dan kampanyekan yang dilakukan ini bertujuan agar dari 57.000 desa di seluruh Indonesia yang memiliki daya tarik wisata tergerak untuk mendaftarkan desanya ke dalam program Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Dari agenda 9 desa yang dikunjungi, memiliki tujuan memberikan acuan contoh dan motivasi desa lainnya untuk ikut serta mendaftarkan dan berkompetisi menjadikan desa mereka sebagai pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.
“Tidak hanya itu, kegiatan ini juga bisa membangun motivasi bagi pengembangan desa dan menjadi penggerak ekonomi tingkat desa melalui desa wisata. Calon desa pendaftar juga tidak hanya bagi desa yang baru, melainkan desa wisata rintisan, berkembang dan maju yang belum mendaftarkan desanya juga bisa mengikuti program ini. Diharapkan, target tahun 2021 dengan adanya ini dapat mencatat setidaknya lebih dari 700 desa wisata yang masuk ke dalam data Desa Wisata Indonesia,” ungkapnya.
Dalam penilaian desa wisata pendaftar, Sandiaga menyebutkan, akan mengusung 7 kategori. Antara lain CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), desa digital, souvenir (kuliner, fesyen, kriya), daya tarik wsata (alam, budaya, buatan), konten kreatif, homestay dan toilet. Kategori tersebut diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan dan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas yang dapat diikuti oleh semua desa di Indonesia.
“Registrasi dilakukan secara online mulai 7 Mei sampai 26 Juni 2021. Semua desa di Indonesia harus melengkapi data-data yang sudah ditentukan. Selanjutnya, para dewan juri akan menentukan 500 desa sebagai nominasi dan akan dipilih 50 desa terbaik yang nantinya dilakukan visitasi/verifikasi oleh Menparekraf dan perwakilan dari dewan juri pada 16-20 Agustus. Setelah itu, dipilih 10 besar lalu 4 besar dan 1 desa terfavorit 7 Desember,” tandas Sandiaga.
Pada kesempatan tersebut, Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan, pariwisata harus bisa menjadi tulang punggung ekonomi di daerah. “Sektor pariwisata dapat menghidupkan geliat ekonomi suatu daerah, di kota-kota besar di dunia mayoritas Produk Domestik Bruto (PDB) berasal dari sektor pariwisata. Hingga pada akhirnya sektor pariwisata menjadi tulang punggung perekonomian penduduk di daerah,” ujarnya.
Gubsu juga mengatakan, Desa Wisata Denai Lama, punya potensi yang sangat menjanjikan. “Saya sebagai Kepala Daerah mendukung penuh, untuk itu dibutuhkan peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan, seperti ketersediaan kamar mandi yang bersih,” ungkapnya.
Sementara, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan mengapresiasi dan berterima kasih atas kunjungan Menparekraf Sandiaga ke Desa Denai Lama. “Kunjungan ini menjadi motivasi dan inspirasi kami untuk lebih meningkatkan potensi pariwisata yang ada di Deli Serdang. Pariwisata memberikan peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya,” ujarnya. (ris/prn)
DARING: PPDB tingkat SMP Kota Medan berlangsung secara online atau daring.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kacaunya proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) online tahun ajaran baru tahun 2021/2022, memaksa Dinas Pendidikan Sumut memperpanjang masa pendaftaran dari semua jalur hingga besok, Jumat (11/6). Dengan begitu, pengumuman hasilnya pun diundur dari jadwal sebelumnya 13 Juni, menjadi 14 Juni 2021.
DARING: PPDB tingkat SMP Kota Medan berlangsung secara online atau daring.
BERDASARKAN data dari Disdik Sumut, untuk siswa yang sudah memiliki akun di sistem PPDB online sebanyak 46.811 orang. Sedangkan, yang sudah mendaftar sesuai tiga jalur yakni afirmasi, zonasi dan prestasi, sebanyak 21.499 orang. Sementara, target penerimaan siswa baru tahun ini, SMA/SMK sebanyak 154.057 orang dengan perincian 92.377 siswa SMA dan 61.680 siswa SMK.
Sekretaris Panitia PPDB Disdik Sumut, Suhendri mengatakan, diperpanjangnya pendaftaran PPDB online, untuk memberikan kesempatan kepada calon siswa yang gagal melakukan registrasi di halaman PPDB Sumut agar dapat mengulang mendaftar hingga berhasil. “Kemarin, barang kali ada teman-teman yang menayakan kendalanya itu. Kami juga sudah sampaikan ada persoaalan sinyal. Ada persoalan perangkat, digitalisasi dan kemudian kendala-keldana teknis yang lebih kepada kemampuan kita. Kemudian untuk mengupload dokumen dan seterusnya,” jelas Suhendri kepada wartawan, Rabu (8/6) sore.
Dia membantah soal adanya kendala teknis dalam pendaftaran PPDB online ini. Karena menurutnya, vendor sudah meningkatkan kapasitas sistem agar mudah diakses dalam dua hari ini. “Kalau sistem Alhamdulillah tidak error lagi. Malah posisi kita hari ini sudah 21 ribuan lebih calon peserta didik yang mendaftar. Artinya, sistem sudah bekerja dengan baik,” ungkap Suhendri.
Meski ada kendala pada sistem itu, Suhendri mengaku pihaknya tidak akan memberikan teguran atau catatan khusus bagi vendor yang membuat sistem PPDB online itu. Malah, pihaknya mengapresiasi karena vendor telah bekerja maksimal selama 24 jam untuk memaksimal halaman website PPDB online tersebut. “Kalau boleh kami katakan, mereka luar biasa,” katanya.
Suhendri pun berharap, tidak ada kendala lagi dalam pendaftaran PPDB online tersebut. “Antisipasi sudah kita lalukan, semoga hal lain yang dapat mengganggu tidak terjadi,” harapnya
Agar calon peserta yang ingin mendaftar tidak kesulitan, panitia PPDB Sumut sudah melakukan sosialisasi dan memberikan informasi bagaimana cara pendaftran PPDB online ini, melalui tutorial yang disampaikan dalam pesan beruntun kepada masyarakat. “Sebenarnya kita sudah memberikan tutorial dan sudah tersebar di kalangan masyarakat. Kita sudah sebarkan secara masif bahkan dengan melibatkan Ikatan Guru Indonesia,” tuturnya.
Jika masih ada orangtua atau calon peserta yang belum paham, dia mengaku dapat memakluminya. “Untuk itu kita memberikan suporting ke dinas, cabang dinas. Mulai besok dinas, cabdis dan sekolah akan memberikan pelayanan untuk pendampingan dan membantu registrasi bila diperlukan. Ketika ada error, refresh saja,” tandasnya.
Kadis Pendidikan Sumut, Prof Syaifuddin mengatakan, pihak tetap melayani dan memberikan bantuan kepada calon siswa untuk dapat melakukan pendaftaran PPDB secara online di Kantor Disdik Sumut. “Jangan ragu-ragu, kami akan tetap melayani di wilayah cabang dinas. Tadi kan kami layani. Ada yang mengalami kendala langsung kami selesaikan,” sebut Kadis.
Gubsu akan Evaluasi
Terpisah, Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi mengaku akan mengevaluasi pelaksanaan PPDB online yang dilaksanakan Disdik Provinsi Sumut. “Sistem yang selalu berubah jadi tidak permanen, sulit dia. Saya sudah baca itu dan memang sulit,” kata Edy kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur, Rabu (9/6) sore.
Edy mengaku belum mendapat laporan menyeluruh terkait persoalan PPDB tahun ini. Ia mengaku akan segera memanggil Kadis Pendidikan untuk meminta laporan lengkap. “Nanti segera saya cek, habis itu nanti kita evaluasi, kita perbaiki,” jelas Edy.
Edy mengatakan, ada tiga jalur PPDB yang tersedia. Yakni jalur prestasi, jalur afirmasi dan jalur zonasi. Menurutnya, itu saja yang jadi pedoman. “Itu saja kita ikuti. Nanti pelaksanaanya, saya akan segera panggil (Kadis Pendidikan),” jelasnya.
Namun, Edy belum mau merinci terkait dengan evaluasi tersebut. Tapi, ia menginstruksi kepada Disdik Sumut untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan siswa yang akan mendaftar PPDB itu. “Kita lihat apa persoalannya, kita perbaiki. Intinya adalah kita akan merekrut anak-anak kita untuk menuntut ilmu. Itu yang jadi persoalan. Jangan yang lain-lain dipersoalkan. Yang bisa kita benahi, kita benahi,” pungkas Edy.
Ombudsman: Aplikasi PPDB Kacau
Ombudsman RI Perwakilan Sumut menemukan sejumlah kekacauan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022. Ombudsman menilai, biang kekacauan ini adalah aplikasi yang digunakan dalam PPDB tahun ini. “Pertama, saya lihat aplikasinya yang kacau. Jadi sepertinya tidak dipersiapkan dengan matang,” kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar saat memantau keluhan orang tua siswa terkait PPDB di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, Rabu (9/6).
Abyadi mengaku, ada beberapa kekacauan dalam aplikasi yang mereka catat. Di antaranya, sekolah yang tidak sesuai dengan pilihan. “Misalnya pilihan awalnya SMA 3 (Medan), yang keluar SMA 1 Pantai Labu,” sebut Abyadi.
Kekacauan lain, kata Abyadi, terkait pilihan jalur masuk. Dia menyebut, ada yang memilih jalur prestasi, tapi malah yang muncul jalur lain. “Tidak terlihat juga pilihan jalur yang dipilih. Misalnya jalur afirmasi, zonasi, dan prestasi nggak terlihat di situ. Nah kekacauan berikutnya kita lihat adalah bahwa setelah situasi yang ramai begini, tidak terlihat tim teknis, penanggung jawab vendornya itu,” ujarnya.
Dia menilai, seharusnya penyedia layanan situs PPDB Sumut turun tangan mengatasi masalah tersebut. Abyadi menilai jumlah petugas yang melayani keluhan terlalu sedikit. “Mestinya menurut saya. kalau sudah seperti ini vendornya harus turun melihat situasi tapi kita nggak melihat. Yang kita lihat adalah kebingungan di dalam itu. Kemudian petugas teknis yang ada di situ orangnya sangat sedikit. Yang kita lihat hanya dua orang tadi. Selain itu dia tidak punya Id Card, jadi kita tidak tahu dia siapa,” ungkapnya.
Abyadi meminta Disdik Sumut memperpanjang masa PPDB Sumut. Abyadi mengatakan, kekacauan ini murni karena tidak siapnya PPDB Sumut. “Tadi saya menyarankan agar ini diperpanjang, karena kan sudah ada kerugian. Jadi kami harapkan ini agar diperpanjang waktu pendaftaran ini. Saya melihat situasi ini murni ketidaksempurnaan aplikasi,” ucapnya.
Dia juga membandingkan kejadian ini dengan tahun lalu. Dia menilai, masih lebih bagus tahapan PPDB pada tahun lalu. “Lebih bagus yang lalu, jauh. Yang lalukan cuma lelet, karena terlalu banyak dalam waktu yang bersamaan. Ini nggak. Ini kan bisa diakses, tapi pindah-pindah. Jadi kalau ada bandingannya, menurut saya lebih bagus tahun lalu. Makanya kita berharap ini segera diselesaikan, kasihan orang tua,” ujar Abyadi lagi.
Sebelumnya, sejumlah orang tua siswa mendatangi kantor Disdik Sumut. Mereka meminta kejelasan soal situs PPDB Sumut yang dianggap error. Salah satu orang tua siswa Mery Ginting, mengatakan kedatangannya ke kantor Disdik untuk mencari solusi terkait pendaftaran untuk anaknya.
Dia mengaku ada masalah saat proses pendaftaran tersebut. “Pertama, kita sudah melakukan pendaftaran, anak saya dari prestasinya, ikut jalur prestasi. Ternyata setelah saya print bukti registrasi yang keluar itu jalur afirmasi. Kan itu nggak nyambung,” sebutnya.
Mery awalnya telah melakukan komplain ke sekolah yang dipilihnya. Namun, ia tidak mendapat respons. “Jadi kita sudah komplain ke SMA 1 (Medan) belum ada jawaban. Jadi hari ini, hari kedua kita coba lagi ternyata pilihan SMA 1 larinya ke SMA 2. Sampai 10 kali kita ulangi terus. Dah didata semua historinya, masih tetap sama,” sebut Mery.
Mery berharap anaknya itu tetap bisa mendaftar pada jalur prestasi. Namun, sejauh ini pendaftaran itu belum tercapai lantaran sistem yang kurang baik. “Jalur prestasi, anak saya sesuai dengan nilainya di rapor. Makanya kita pakai jalur prestasi akademik tapi belum tercapai sementara besok sudah tutup pendaftarannya,” pungkasnya. (gus/mag-1/adz)
VONIS: Dua terdakwa kasus ekstasi, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Rabu (9/6).agusman/sumut pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Majelis hakim diketuai Mian Munte menghukum Rahmadianto (55) dengan pidana penjara selama 12 tahun. Parbetor ini terbukti bersalah karena menjadi bandar 1000 butir pil ekstasi, dalam sidang virtual di Ruang Cakra 4 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (9/6).
VONIS: Dua terdakwa kasus ekstasi, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Rabu (9/6).agusman/sumut pos.
Sementara rekan terdakwa, Ramdas (35) justru dihukum lebih ringan. Dia divonis hakim dengan pidana penjara selama 11 tahun. Kedua terdakwa dinilai terbukti melanggar Pasal 114 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat 1 UU RI No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
“Mengadili, menjatuhkan terdakwa Rahmadianto dengan pidana penjara selama 12 tahun dan terdakwa Ramdas dengan pidana penjara selama 11 tahun,” ujarnya.
Selain kurungan badan, kedua terdakwa juga dijatuhi denda sebesar Rp1 miliar dengan ketentuan apabila tidak dapat membayar, maka diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan.
Menurut majelis hakim, hal yang memberatkan kedua terdakwa, karena tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas peredaran Narkotika. Kedua, terdakwa Rahmadianto sudah pernah dihukum.
“Hal yang meringankan, kedua terdakwa mengakui perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi,” katanya.
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Karya Syahputra menuntut kedua terdakwa masing-masing degan pidana selama 13 tahun penjara denda Rp1 miliar subsider 6 bulan penjara. Atas putusan tersebut, penasihat hukum terdakwa maupun JPU kompak menyatakan pikir-pikir.
Mengutip surat dakwaan, kasus ini bermula ketika pihak polisi melakukan penyamaran sebagai pembeli dan memasan ekstasi sebanyak 1.000 butir dengan harga Rp80 ribu per butir kepada kedua terdakwa. Namun, pada saat para terdakwa menyerahkan 2 bungkus plastik klip besar berisikan ekstasi tersebut para saksi langsung melakukan penangkapan terhadap para terdakwa.
Setelah di introgasi para terdakwa mengaku mendapatkan Ekstasi tersebut dari Soman (DPO). Selanjutnya para saksi membawa para terdakwa untuk menunjukan Soman ke Jalan Angrung Polonia Medan. Namun Soman tidak ditemukan lalu para terdakwa beserta barang bukti di bawa ke Polsek Medan Kota untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (man/azw)
PUTUSAN: Rahim Fauzi Sitanggang, terdakwa penganiayaan ibu kandung menjalani sidang putusan secara virtual, Rabu (9/6).agusman/sumut pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Majelis hakim diketuai M Ali Tarigan menghukum Rahim Fauzi Sitanggang dengan pidana penjara selama 3 tahun. Anak durhaka ini, terbukti bersalah akibat menganiaya ibu kandungnya, dalam sidang virtual di Ruang Cakra 3 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (9/6).
PUTUSAN: Rahim Fauzi Sitanggang, terdakwa penganiayaan ibu kandung menjalani sidang putusan secara virtual, Rabu (9/6).agusman/sumut pos.
Dalam amar putusannya, terdakwa terbukti melanggar Pasal 44 ayat 1 UU RI No 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga atau pasal 351 ayat 1 junto Pasal 64 KUHpidana.
“Mengadili, menjatuhkan terdakwa Rahim Fauzi Sitanggang oleh karenanya dengan pidana penjara selama 3 tahun denda Rp10 juta subsidar 3 bulan penjara,” ujarnya.
Menurut majelis hakim, adapun hal yang memberatkan karena perbuatan terdakwa telah melukai saksi korban yakni ibunya sendiri. Sementara yang meringankan terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya. “Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi,” kata Hakim.
Vonis tersebut, lebih ringan dari tuntutan JPU Rizki Darmawan, yang semula menuntut terdakwa selama 4 tahun penjara denda Rp10 juta subsidar 6 bulan penjara.
Di hadapan majelis hakim yang diketuai Ali Tarigan, Tuti menuturkan perkara itu terjadi pada 15 Desember 2020 lalu, saat terdakwa Rahim meminta uang jajan kepada neneknya. Namun karena Tuti sudah memberi uang kepadanya lantas menanyakan uang apa lagi yang terdakwa minta.
“Udah dikasih Rp100 ribu, tapi minta lagi, dia bilang untuk jajan, enggak saya kasih pak, lalu cakap kotor dia, anjing bilangnya saya, lalu dipukulnya saya,” kata Tuti sambil menunjuk ke arah kepalanya.
Tidak sampai di situ, kata Tuti anaknya yang sudah berumur 23 tahun itu pun memakinya dengan ucapan kasar.
“Setelah mukul saya, maki-maki lagi dia, lalu pigi dia, kejadiannya itu pagi hari sewaktu saya pulang dari pajak. Setelah itu enggak pulang dia sampai malam, pas balik malam dia diam aja,” ucap Tuti.
Setelah insiden pemukulan itu, Tuti lantas melaporkan hal tersebut ke kepolisian. Tuti mengatakan hal tersebut ia lakukan karena selama ini anaknya memang sering memaki dan memukulnya apalagi jika uang jajan tidak diberikan. “Anak saya ini kembar, dua-duanya punya sifat begitu pak, ngamuk, sering mukul,” ucapnya sembari menitihkan air mata.
Tuti mengaku meski sudah berumur 23 tahun, anaknya itu masih pengangguran dan kerap mengamuk minta uang. Bahkan saat hakim bertanya apakah ayahnya mengetahui perbuatan anaknya yang kasar, Tuti mengatakan kalau suaminya sudah malas meladeni kelakuan anaknya itu.
”Bapaknya udah tua, tau juga bapaknya (kelakuan Rahim) udah malas bapaknya,” katanya.
Lalu hakim pun menanyakan apakah Tuti sudah memaafkan perbuatan anaknya itu, lalu ia menjawab sudah memaafkan meski demikian ia berharap anaknya bertaubat dengan ditahan seperti saat ini.
“Biar bertaubat dia pak,” kata Tuti sambil menangis. (man/azw)
TERCEBUR: Petugas bersama warga berusaha mengangkat mobil Avanza yang tercebur ke Danau Toba saat KMP Ihan batak hendak bersandar di Pelabuhan ASDP Ambarita, Senin (31/5) sore pukul 15.00 WIB. Akibat kecelakaan ini, satu orang penumpang mobil Avanza tewas, tiga lainnya terluka.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Resort (Polres) Samosir merencanakan mengambil keterangan saksi ahli dari Kementerian Perhubungan RI terkait jatuhnya Mobil Avanza BK 1421 QV dari Kapal KMP Ihan Batak, di Perairan Danau Toba Pelabuhan Ambarita Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir, yang menelan korban jiwa, pada Senin (31/5) lalu.
TERCEBUR: Petugas bersama warga berusaha mengangkat mobil Avanza yang tercebur ke Danau Toba saat KMP Ihan batak hendak bersandar di Pelabuhan ASDP Ambarita, Senin (31/5) sore pukul 15.00 WIB. Akibat kecelakaan ini, satu orang penumpang mobil Avanza tewas, tiga lainnya terluka.
“Soal jatuhnya mobil ini masih proses penyelidikan. Jadi sesuai jadwal, hari ini kita meminta keterangan dari saksi ahli,” kata Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, Rabu (9/6).
Selain Kementerian Perhubungan RI, lanjutnya, pihak Kepolisian juga akan mengambil keterangan dari saksi ahli lainnya yaitu pihak BMKG Pusat. “Mungkin dimintai keterangan terkait cuaca,” ujarnya.
Hingga saat ini, tambah Nainggolan, Kapal KMP Ihan Batak belum beroperasi karena untuk kepentingan proses penyelidikan. “Masih kita lakukan garis polisi (police line),” pungkasnya.
Sebelumnya, Nainggolan menyebutkan, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti jatuhnya mobil mobil Avanza BK 1421 QV dari Kapal KMP Ihan Batak di perairan Danau Toba Pelabuhan Ambarita Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir, yang menelan korban jiwa.
Akibat peristiwa itu, satu penumpang mobil tewas. Satu orang yang dinyatakan meninggal dunia bernama Desy Marizdayani (32) warga Jalan Gunung Martimbang III No 82 Kelurahan Rantau Laban Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi.
Sedangkan, tiga orang penumpang mobil yang selamat yakni, Zulkarnain Tanjung (76) warga Kota Tebing Tinggi, Farida (72) Warga Tebing Tinggi dan Neiny Safrina (33) warga Padang Sidimpuan No 1 Kota Pematangsiantar. (mag-1/azw)
Samsung Galaxy A32 5G hadir dengan beragam fitur keren yang Awesome.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Selalu saja ada hal positif yang bisa kita ambil dari setiap situasi. Lebih banyak #DiRumahAja selama pandemi, waktunya menikmati kembali hobi yang mungkin sempat terbengkalai. Selain untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, menekuni hobi juga bisa menghibur diri dan jadi sarana untuk tetap produktif. Buat Gen-Z dan Milenial yang selalu penasaran untuk mencoba hobi baru dan membuatnya jadi tren, Samsung Galaxy A32 5G dengan beragam fitur keren akan maksimalin hobi kamu mulai dari olahraga, merawat tanaman hias, nonton TV series atau film, hingga membuat konten Do It Yourself (DIY) yang ramai di sosial media.
Samsung Galaxy A32 5G hadir dengan beragam fitur keren yang Awesome seperti layar besar 6,5 inci HD+ Infinity-V Display, baterai besar 5.000 mAh dengan 15W Fast Charging, dan performa yang mantap dengan hadirnya inovasi Prosesor MediaTek Dimensity 720, ditambah fitur untuk menangkap jaringan 5G super cepat.
“Galaxy A32 5G menjadi salah satu lini produk Samsung dengan inovasi terbaru yang hadir menjawab kebutuhan generasi muda memaksimalkan hobi mereka. Benar-benar Awesome untuk dibawa berolahraga, bikin konten di TikTok dan Instagram, nonton TV series, bahkan buat upskilling hobi-hobi baru yang lagi tren selama pandemi. Desain minimalis dengan warna Awesome Black dan Awesome White-nya bukan hanya nyaman untuk digenggam dan dibawa ke mana pun, tapi juga dijamin bikin kamu makin kece saat menjalani hobimu,” ucap Ilham Indrawan, Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia.
Yuk simak tiga hal yang bisa dilakukan untuk maksimalin hobi kamu biar makin Awesome!
Galaxy A32 5G Bikin Sesi Workout Makin Awesome!
Walaupun kegiatan luar ruang masih harus dibatasi oleh pandemi, bukan berarti alasan untuk tidak berolahraga. Bangun lebih awal dan nikmati suasana pagi dengan workout yang dipandu para trainer ahli melalui video yang bisa diakses secara gratis di aplikasi Samsung Health dengan Galaxy A32 5G.
Tersedia 120 video tutorial untuk melatih kebugaran, termasuk peregangan, penurunan berat badan, latihan ketahanan fisik, dan masih banyak lagi yang bisa diakses dengan mudah di mana saja dan kapan saja. Layar besar 6,5 inci TFT berkualitas HD+ dari Galaxy A32 5G juga bikin olahraga jadi lebih semangat dan maksimal. Sambungkan Galaxy A32 5G dengan Galaxy Buds Live supaya olahraga jadi makin semangat sambil dengerin lagu atau podcast kesayangan kamu.
Bikin Segar Sudut Rumahmu dengan Tanaman Baru
Cobalah hobi baru merawat tanaman supaya rumahmu terkesan lebih estetik, fresh, dan kekinikan. Gali inspirasinya melalui media sosial, dapatkan tips memilih dan merawat tanaman, serta ide-ide menyusun tanaman yang dapat membuat rudusut rumahmu terasa lebih sejuk dan asri.
Dengan bantuan Awesome Camera 48MP, Ultra Wide Camera 8MP, Macro Camera 5MP, dan Depth Camera 2MP, bagikan hobi barumu ini sebagai konten inspiratif. Kehebatan kamera A32 5G juga didukung dengan fitur High Dynamic Range (HDR), Night Mode, dan Panorama Mode untuk menyulap foto menjadi lebih bercerita menyesuaikan dengan suasana, sehingga hasilnya seperti menggunakan kamera profesional. Dibantu dengan penyimpanan internal hinggga 128 GB dan tambahan Micro SD hingga 1TB yang membantumu membuat konten tak terbatas.
Tambah Skill Kamu dengan Hobi yang Seru
Bosan dengan rutinitas selama #DiRumahAja, ikuti berbagai kelas online untuk mencoba keterampilan baru dan dan meningkatkan produktivitas, seperti melukis, tie-dye, memasak, dan lain sebagainya. Dengan bantuan teknologi terbaru 5G yang super cepat, Samsung Galaxy A32 5G akan membantumu untuk membuka layanan streaming atau menonton video tanpa nge-lag.
Samsung Galaxy A32 5G sudah dapat dipesan melalui situs Samsung, Shopee, Blibli, Lazada, Akulaku dengan harga retail yang direkomendasikan Rp3.999.000. Kamu bisa mendapatkan fasilitas gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia, mengikuti program cicilan 0% dengan pembayaran melalui Samsung Financing, Kredivo, Mastercards, dan Visa. (rel)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keberadaan PT Sumatera Tobacco Trading Company (STTC) di Jalan KL Yos Sudarso, Kelurahan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, yang diduga tak memiliki izin, terus menjadi sorotan. Pasalnya, meski diduga tidak punya izin, perusahaan tersebut tetap beroperasi. Belakangan, perusahaan yang bergerak di bidang kertas rokok tersebut, disebut-sebut dibekingi oknum-oknum tertentu.
Namun demikian, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, memastikan tidak ada yang kebal terhadap hukum di Kota Medan. Jika ada perusahaan yang secara terang-terangan melanggar aturan, pihaknya akan menegur, bahkan menindak perusahaan tersebut sesuai aturan yang berlaku.
“Tidak ada yang kebal hukum. Saya rasa yang paling kuat di sini adalah masyarakat Medan sendiri. Tidak ada kelompok, tidak ada oknum. Kalau merugikan, bisa ditegur dan ditindak tegas,” ungkap Bobby, Senin (7/6) sore.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman menyebutkan, perusahaan dimaksud memang tidak mengantongi izin. Bahkan, pihaknya melalui dinas terkait sudah menyurati berulang kali. Tak cuma itu, dikabarkan Mabes Polri juga telah mengambil alih masalah yang terjadi di kawasan perusahaan tersebut, lantaran PT STTC diduga menutup akses jalan warga.
Sebelumnya juga diberitakan, Satpol PP Kota Medan segera melakukan peninjauan terhadap dugaan pelanggaran bangunan yang dilakukan PT STTC. Kepada wartawan, Sekretaris Satpol PP Kota Medan, Rakhmat Adi Syahputra Harahap mengaku, belum mengetahui persoalan bangunan milik PT STTC yang terletak di Lingkungan 11, Kelurahan Bahari, Kecamatan Medan Belawan itu
Menurutnya, berkas permohonan eksekusi bangunan yang masuk ke Satpol PP Kota Medan, tak terbilang jumlahnya. Namun begitu, pihaknya segera menindaklanjuti informasi tersebut.
“Saya enggak begitu hafal nama-nama bangunan yang bermasalah itu. Nanti kami cek dulu,” sebut Rakhmat.
Rakhmat juga enggan memberikan komentar lebih jauh, terkait bangunan dimaksud. Dia mengaku, tidak paham atas objek tersebut. Sebab, ada begitu banyak bangunan bermasalah di Kota Medan yang menuntut mereka untuk segera mengeksekusi.
Sementara itu, Anggota Komisi 4 DPRD Medan, Syaiful Ramadhan, mendesak Wali Kota Medan untuk menindak PT STTC, jika memang terbukti melakukan pelanggaran.
“Kami berharap, aturan ditegakkan, demi mendorong Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perizinan,” pungkasnya. (map/saz)