29 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 3437

Gojek Latih Pebisnis UMKM lewat Akademi Mitra Usaha

Akademi Mitra Usaha sejalan dengan misi Gojek untuk membantu digitalisasi UMKM baik melalui solusi teknologi maupun solusi non-teknologi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mendukung pertumbuhan UMKM untuk memaksimalkan penjualan dan menjangkau lebih banyak pelanggan melalui platform digital, Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadan. Inisiatif ini ditujukan untuk pelaku usaha agar dapat menyusun strategi bisnis yang tepat di masa menantang pandemi COVID-19 dengan mengenal pola bisnis selama Ramadan dan mendapatkan pelatihan langsung oleh para ahli di bidangnya.

Akademi Mitra Usaha oleh Gojek merupakan wadah edukasi pengembangan kompetensi UMKM #MelajuBersamaGojek yang menaungi berbagai komunitas mulai dari Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), A Cup of Moka (ACOM), Bincang Biznis GoBiz, hingga Temu Midtrans.  Selama Ramadan 2021, Akademi Mitra Usaha oleh Gojek akan mengadakan rangkaian webinar edukatif bertajuk SEDEKAH – Sesi Edukasi Ramadan Berkah yang membahas resep sukses pertumbuhan bisnis kuliner, ritel dan jasa. Webinar edukatif ini akan fokus pada pembahasan tren bisnis Ramadan, pelatihan pemasaran secara daring dilengkapi dengan diskusi bersama para praktisi yang ahli di bidangnya.

VP Merchant Marketing Gojek Bayu Ramadhan menjelaskan, Akademi Mitra Usaha sejalan dengan misi Gojek untuk membantu digitalisasi UMKM baik melalui solusi teknologi maupun solusi non-teknologi.

“Kami berkomitmen untuk turut memberikan dukungan selain teknologi yang memajukan bisnis UMKM. Akademi Mitra Usaha merupakan langkah untuk mendampingi pelaku usaha agar lebih cepat beradaptasi di platform digital. Wadah edukasi dari Gojek yang menaungi beragam komunitas ini ditujukan untuk pelaku usaha dari berbagai kalangan, dari yang baru memulai bisnis hingga yang ingin naik kelas dan mengeluarkan inovasi baru,” jelasnya.

Hingga saat ini, Gojek telah memfasilitasi solusi digital untuk bisnis melalui berbagai platform teknologi; dari GoBiz untuk usaha kuliner, Midtrans untuk proses pembayaran hingga GoStore bagi pedagang di media sosial. Melalui rangkaian solusi digital menyeluruh di bawah inisiatif #MelajuBersamaGojek tersebut, diharapkan UMKM dapat berkembang ke ranah online dan memperluas skala bisnisnya. Untuk memberikan solusi non-teknologi, dalam kurun waktu satu tahun terakhir Gojek telah memfasilitasi pelatihan kepada lebih dari 20.000 peserta UMKM di berbagai kota di Indonesia.

Direktur SMESCO, Leonard Theosabrata menyampaikan apresiasi kepada Gojek yang secara konsisten telah mengambil peran dalam menciptakan ekosistem UMKM yang sehat dan berdaya saing di Indonesia.

“Akademi Mitra Usaha oleh Gojek merupakan inisiatif yang sejalan dengan upaya kami untuk menciptakan sarana edukasi yang berkelanjutan bagi pelaku UMKM. Sebagai salah satu rekan Gojek dalam rangkaian pelatihan ini, SMESCO berkomitmen untuk membantu UMKM agar segera Go Online bersama Gojek yang dibuktikan dengan pelatihan kepada lebih dari 200 UMKM dan akan terus berlanjut sampai penghujung tahun 2021. Kami harap kolaborasi ini dapat membantu mengembangkan UMKM sehingga memiliki produk unggulan dengan nilai tambah yang lebih tinggi dan menjangkau pasar yang lebih luas.”

Untuk memperluas materi pelatihan, rangkaian webinar ini turut berkolaborasi dengan SiberKreasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) serta SMESCO sebagai rekan yang berfokus pada kemajuan UMKM di Indonesia. Selain mengikuti rangkaian pelatihan, pelaku usaha juga dapat meningkatkan wawasan bisnis dengan mengakses e-book insight bisnis Ramadan Gojek yang berisi temuan menarik berdasar data Gojek Ramadan tahun lalu yang dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha di Ramadan tahun ini.

Beberapa di antaranya adalah yakni, masyarakat sangat mengandalkan pemesanan makanan online, terjadi pertumbuhan permintaan pesan-antar kuliner sejak minggu kedua Ramadan sampai akhir bulan.

Kemudian, jumlah pemesanan makanan via layanan GoFood mengalami tren pertumbuhan positif selama Ramadan tahun lalu, terutama sejak minggu kedua hingga akhir bulan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat mengandalkan layanan pesan antar online guna memenuhi kebutuhan mereka selama Ramadan. Guna mengoptimalkan kesempatan selama bulan Ramadan, pelaku usaha juga dapat menggunakan strategi promosi yang efektif menarik pelanggan, termasuk menyediakan opsi menu Traktir Driver, yang memberi kesempatan pelanggan untuk berbagi kasih dan efektif meningkatkan nilai transaksi.

Data Gojek menunjukkan peningkatan transaksi hijab di bulan Ramadan tahun lalu. Bila dibandingkan dengan sebelum Ramadan, peningkatan penjualan hijab mengalami peningkatan hingga lebih dari 125%. Sejalan dengan tren ini, konsumen turut mengeluarkan dana lebih untuk belanja pada kategori pakaian dan aksesoris, serta barang penunjang aktifitas di rumah seperti alat kesenian melukis, buku, serta alat olahraga.

Penjualan produk dengan paket hampers berguna meningkatkan pendapatan pelaku usaha di bidang jasa

Selama pandemi, pemilik usaha jasa turut menjual produk-produk yang mereka gunakan langsung ke pelanggan, hal ini terlihat pada peningkatan tren pembelian produk kecantikan dari salon, serta obat dan multivitamin penunjang kesehatan. Di momen Ramadan, pelaku usaha dapat menggabungkan produk jasanya menjadi hamper dengan harga sesuai target pasar.

Melalui rangkaian pelatihan komunitas Akademi Mitra Usaha, Gojek menargetkan untuk mengedukasi lebih dari 35.000 UMKM sepanjang tahun 2021. “Dengan kepercayaan dari para mitra usaha kepada Gojek, kami optimis dan akan terus berupaya untuk memperluas skala program dan jajaran komunitas di bawah naungan Akademi Mitra Usaha untuk mengakselerasi kompetensi bisnis UMKM,” tutup Bayu. Pelaku usaha bisa mendapatkan informasi detil mengenai jadwal pelatihan virtual, pengisi acara, dan materi lengkap tren usaha Ramadan 2021 dengan mengakses laman web melajubersamagojek.com/sedekahramadan. (rel)

PGN Gelar GasFest 2021

Pompa Semangat Hadapi Tantangan

Direktur Utama PGN, Suko Hartono.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO– Dalam rangka meningkatkan peran nyata perwira PGN dan Subholding Gas serta  memperkuat pengelolaan branding Subholding Gas sebagai perusahaan gas nasional terkemuka dan terpercaya dalam bagian Holding Migas PT Pertamina Persero, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meluncurkan GasFest 2021. Acara ini juga sebagai event pembukaan acara perayaan HUT ke-56 PGN dan diselenggarakan secara virtual pada Kamis, (15/04).

“Branding perusahaan yang baik dimata khalayak dapat terbentuk dengan kuat dimulai dari kualitas dan profesionalisme internal PGN. Seluruh pekerja PGN Group (Perwira PGN) memilki peran penting sebagai brand ambassador perusahaan. Apalagi di situasi saat ini PGN sedang menghadapi tekanan eksternal, sehingga butuh sumbangsih profesional dari seluruh Perwira PGN yang satu kesatuan untuk bangkit kembali,” ujar Direktur Utama PGN, Suko Hartono.

Hadirnya Gasfest 2021 diharapkan dapat mendorong seluruh pekerja PGN  sebagai brand ambassador untuk meningkatkan branding positif perusahaan, termasuk meningkatkan product knowledge dan peran Subholding Gas di mata masyarakat.

Helmi Yahya yang hadir dalam peluncuran Gasfest mengatakan hal dasar yang harus dimiliki seluruh Perwira PGN adalah perwira PGN harus mencintai & bangga terhadap perusahaan. Kemudian diiringi dengan peningkatan personal branding yang ditonjolkan. Jika diakumulasikan, personal branding Perwira PGN akan menjadi kekuatan branding perusahaan.

“Menjadi brand ambassador itu harus memiliki sesuatu yang bisa diandalkan, seperti keahlihan, pendidikan, integritas, attitude, keramahan. Semua itu adalah diferensiasi yang merupakan inti dari personal branding yang baik. Akumulasi personal branding seluruh pekerja secara agregat akan bermanfaat bagi perusahaan,” jelas Helmi.

Branding penting bagi PGN, karena PGN sebagai salah satu badan usaha Tbk di bidang energi yang mana atensi publik dan faktor-faktor ekstenal lainnya sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Seperti tahun ini, PGN harus bangkit kembali setelah ditempa tekanan-tekanan ekstenal. 

“Strategi komunikasi dan komersial harus diperhatikan karena berhubungan langsung dengan pihak-pihak eksternal. Poin pentingnya, kami ingin masyarakat mengenal bagaimana PGN sebagai Subholdinga Gas menjadi agen pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi. Sehingga dapat mendorong efisiensi dan pemerataan ekonomi. Di samping itu, Subholding Gas berperan dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap energi impor,” jelas Suko.

Agar personal branding yang baik dapat bermanfaat bagi perusaaan seperti yang disampaikan Helmi Yahya, product knowledge harus benar-benar ditanamkan dalam benak seluruh Perwira PGN. Secara umum bisnis PGN adalah bisnis transmisi dan distribusi gas bumi. Regulasi dan dinamina ekspektasi pelanggan berperan besar terhadap produk dan layanan PGN.

“Dengan berkembang sebagai Subholding Gas, kini produk gas bumi semakin luas. Core bisnis PGN terkait dua hal yaitu niaga dan infrastruktur gas bumi. Setiap produk memiliki target pasar yang berbeda dari sektor rumah tangga, industri, UMKM, transportasi, hingga pembangkit listrik. Maka dibagai dalam nama produk yang berbeda,” papar Suko.

Jika dulu hanya dikenal dengan “gas PGN”, maka saat ini diferensiasinya lebih mudah. Misalnya untuk pelanggan rumah tangga dan UMKM, saat ini nama produknya adalah GasKita. Kini produk GasKita juga mulai dikembangkan, disertai dengan layanan tambahan smartmeter dengan memanfaatkan teknologi fiber optic.

Produk layanan infrastruktur yang tadinya hanya gas saja, kini sudah berkembang menjadi layanan regasifikasi LNG atau terkenal terkenal dengan Terminal Usage Agreement (TUA). Perkembagan produk dan layanan ini dilakukan untuk terus diupayakan kepuasan pelanggan dan upaya meningkatkan revenue bagi perusahaan.

“Secara aktif, terus dilakukan kampanye mengenai benefit penggunaan gas bumi yaitu aman, nyaman, hemat, praktis, dan selalu mengalir 24 jam,” imbuh Suko.

Lebih dari 10.600 KM pipa gas bumi telah dikelola PGN, sehingga mampu melayani lebih dari 460.000 pelanggan di 17 provinsi yang mencakup 60 Kabupaten/ kota. Suko berharap, brand recognition PGN dapat semakin meluas dan brand image perusahaan yang positif semakin meningkat. Untuk itu PGN terus melaksanakan proyek-proyek baru guna kehandalan infrastruktur gas bumi dan terus melayani pelanggan di berbagai sektor. Dengan begitu, PGN akan dikenal sebagai perusahaan gas bumi nasional yang terpercaya dapat diandalkan. (rel/ram)

Siapkan Paket Berbuka Puasa, Lembur Kuring Jalankan Prokes Cegah Covid

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah Ramadhan tahun lalu vakum akibat wabah covid, tahun ini Restoran Lembur Kuring Jalan Amir Hamzah Medan  hadir dengan persiapan yang cukup matang. Protokol kesehatan dipersiapkan dengan sedetil mungkin, plus dengan menu-menu, takjil dan tempat menunaikan ibadah bagi umat Islam.

Hal itu diharapkan pengunjung merasa terpuaskan dalam suasana aman dan nyaman. Protokol kesehatan sudah terasa begitu kaki memasuki areal restoran seluas 1 Hektar yang dikelilingi tanaman yang juga dilengkapi kolam ikan ini. Akses masuk berada di satu pintu.

Yasmin, Marcomm Lembur Kuring mengungkapkan hal ini dilakukan untuk memudahkan manajemen menjalankan prokes. “Karena sebelum masuk, tiap tamu dipastikan harus melakukan cek suhu tubuh. Di pintu masuk disediakan wastafel injak dan sabun cuci tangan. Setiap tamu diwajibkan bermasker dan cuci tangan sebelum memasuki areal restoran. Tamu disambut ramah oleh pelayan wanita  berseragam kebaya. Mereka melayani pengecekan suhu tubuh. Pelanggan dengan suhu tubuh normal dipersilahkan  masuk.  Ketaatan terhadap prokes Covid juga diikuti secara konsisten oleh para karyawan restoran yang semuanya bermasker. “Pihak kami sendiri sudah menerapkan dalam satu shift  karyawan melakukan dua kali ganti masker,”imbuhnya.

Kursi kursi sudah dipersiapkan dengan jarak yang juga sesuai  dengan petunjuk prokes. Meja yang biasanya dihuni oleh 6 orang,kini dibuat jarak menjadi 4 orang.  Yasmin menjelaskan hitungan rata-ratanya adalah  kapasitas 70 % dari kebiasaan normal. Pagi hari semua areal sudah disterilkan dengan penyemprotan disinfektan. Ketika menu dihidangkan, sendok yang biasanya dibungkus dengan serbet, kini ditemui dalam rendaman air hangat. Atas upaya ini diharapkan sebelum digunakan perangkat saji sudah dalam keadaan steril.

Beberapa cara bisa dilakukan pengunjung dalam hal mengorder makanan. Yasmin menjelaskan saat ini Lembur Kuring memiliki berbagai set menu mulai dari paket menu  Rp 110 Ribu/net hingga paket premium dengan harga Rp 310 Ribu. Pilihan lainnya adalah paket prasmanan dengan pilihan harga 102 Ribu dan 148 Ribu. Paket menu spesial ini bisa dipilih pelanggan  untuk dijadikan menu berbuka puasa. Paket set menu sering dipilih oleh pelanggan keluarga atau kolega bisnis dengan jumlah 6 hingga 12 orang. Perpaket ditujukan untuk 6 orang dan minimal pengambilan dua paket. 

Sementara paket berbuka puasa prasmanan menjadi pilihan oleh  perusahaan yang ingin menjamu karyawan untuk buka puasa bareng. Minimal 50 orang.  Saat menikmati prasmanan, pengambilan makanan dilayani oleh pelayanan restoran.”Ini sesuai dengan prokes demi membatasi perpindahan tangan,”imbuhnya.

Pilihan Menu yang Beragam 

Secara umum, konsep Lembur Kuring adalah membawa platform citarasa Sunda. Taste-nya adalah selera Jawa yang sudah disesuaikan dengan cita rasa umum masyarakat  Sumatera yang mengandrungi santapan berbumbu. 
Lembur Kuring terkenal dengan seafoodnya seperti kepiting, udang gala, kepala ikan, kepah tauco, cumi-cumi,  gurami, ayam, sate, sayur asam dan lainnya. Hal yang membuat Lembur Kuring menjadi tujuan penikmat makan adalah karena pilihan menu yang sangat beragam. Untuk persatu jenis bahan, semisal kepiting saja menyediakan beragam varian olahan, seperti kepiting asam manis, lada hitam, saus tiram dan lainnya.  Tidak ubahnya juga  dengan udang galah yang sangat fenomenal yang menjadi ciri khas Lembur Kuring sejak didirikan tahun 1990 silam.

Udang galah yang berasal dari perairan sungai Stabat Kabupaten Langkat ini disediakan dengan pilihan  dibakar, digoreng dan asam manis. Udang galah menjadi menu premium yang menjadi incaran para food mania. Usai berbuka puasa, bagi pelanggan muslim bisa lngsung menunaikan ibadah sholat di Musalla yang disediakan khusus di areal belakang gedung. Ruangannya cukup luas dan dilengkapi mukena yang selalu terjaga kebersihannya. (sih)

Warga Kota Medan akan Tercover BPJS Kesehatan Gratis, DPRD Berharap Bisa Segera Terealisasi

RAPAT: Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman saat rapat bersama BPJS Kesehatan Kota Medan, beberapa waktu lalu. Dalam rapat tersebut, pemko berencana mengcover biaya kesehatan warga Kota Medan secara gratis melalui BPJS Kesehatan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi I DPRD Medan mendorong sekaligus memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan, dalam hal ini Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dan Wakil Wali Kota Medan H.Aulia Rachman atas kebijakan rencana pemberian jaminan kesehatan gratis kepada masyarakat di Kota Medan.

RAPAT: Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman saat rapat bersama BPJS Kesehatan Kota Medan, beberapa waktu lalu. Dalam rapat tersebut, pemko berencana mengcover biaya kesehatan warga Kota Medan secara gratis melalui BPJS Kesehatan.

Sesuai rencana, nantinya setiap masyarakat Kota Medan akan tercover jaminan kesehatannya berupa BPJS Kesehatan yang masuk dalam kategori kelas III serta ditanggung iurannya oleh Pemko Medan. Karenanya, DPRD Kota Medan berharap hal ini bisa segera terealisasi.

“Faktanya ini adalah impian seluruh warga Kota Medan, nantinya setiap warga yang sakit bisa berobat tanpa harus memikirkan dari mana biayanya. Sebab sudah ada jaminan kesehatan yang diberikan Pemko Medan. Kita sangat mendorong dan mengapresiasi hal ini. Program ini sangat diharapkan masyarakat karena jelas mengurangi beban mereka,” ucap Anggota Komisi I DPRD Medan, Mulia Syahputra Nasution, SH.

Jadi, kata Mulia, nantinya tidak ada lagi istilah ‘orang miskin dilarang sakit’ karena tidak ada biaya berobat. Yang ada, setiap warga Kota Medan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan secara layak tanpa memandang perbedaan status apapun, khususnya perbedaan status sosial dan ekonomi.

“Untuk itu kita mendorong betul agar rencana ini bisa segera terealisasi. Harapan kita, jangan ada lagi masyarakat yang tidak bisa berobat karena tidak ada biaya, untuk itu lah dibutuhkannya peran pemerintah. Dan kita berterimakasih jika Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan saat ini mengambil peran penting itu,” ujarnya.

Namun begitu, Mulia mengingatkan, jika Pemko Medan masih memiliki banyak ‘Pekerjaan Rumah (PR)’ lainnya yang harus dituntaskan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Mengingat masa jabatan keduanya dinilai cukup singkat, yakni kurang dari 4 tahun. Tak cuma itu, semangat kolaborasi yang selalu didengungkan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan dalam membangun Kota Medan juga diharapkan dapat diikuti oleh para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada. Sebab, sebuah kebijakan hanya akan terealisasi bila ada dukungan dari para pelaku teknis yang ada dibawahnya.

“Masalah Kesehatan, Ekonomi, Infrastruktur, Pariwisata dan banyak hal lainnya, saya lihat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan sudah banyak berbuat. Komisi I juga menilai jika bijakan-kebijakan yang diambil juga adalah kebijakan yang tepat sasaran. Tapi tinggal lagi, bagaimana para OPD ini bisa ‘berlari kencang’ untuk merealisasikannya. Dan kita lihat Pemko sudah mulai melakukan evaluasi-evaluasi kepada OPD-OPD nya,” ujarnya.

Mulia pun berharap, akan ada banyak lagi terobosan-terobosan lainnya dari Pemerintah Kota Medan, terkhusus masalah peningkatan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda. “Kita ingin melihat perbaikan di sektor ekonomi, itu sangat penting. Kita sangat menunggu terobosan-terobosan lainnya dari Pemko Medan. Saya mengajak masyarakat untuk mendukung, memudahkan, serta turut mendoakan seluruh usaha yang dilakukan pemerintah saat ini, demi kemajuan Kota Medan,” pungkasnya.

Tak Mudah Direalisasikan

Rencana Pemko Medan merujuk seluruh pasien JKN-KIS Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang ditanggung APBD Kota Medan ke RSUD Dr Pirngadi Medan (kelas B) tidak mudah untuk direalisasikan. Sebabnya, sistem rujukan pasien PBI termasuk juga pasien non-PBI yang diberlakukan BPJS Kesehatan masih berjenjang.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, Sari Quratulainy mengatakan, saat ini masih berlaku ketentuan rujukan berjenjang terhadap pasien JKN-KIS. Namun, untuk pasien dengan kebutuhan khusus, misalnya kemoterapi atau radioterapi, bisa langsung dirujuk ke rumah sakit kelas B atau bahkan kelas A. Akan tetapi, dengan catatan kalau memang kebutuhan pasien tidak tersedia di rumah sakit kelas C. “Saat ini masih berlaku ketentuan rujukan berjenjang, belum ada perubahan,” ujar Sari.

Meski begitu, Sari mengaku mendukung upaya Pemko Medan untuk menjadikan RSUD Dr Pirngadi Medan sebagai pusat rujukan terbaik di Kota Medan. Karena itu, perlu dilakukan berbagai perbaikan. “Perbaikan terhadap layanan peserta, penanganan keluhan dan pemberian informasi yang seimbang menjadi kunci kepuasan masyarakat saat ini,” ungkapnya.

Sari menjelaskan, di Medan ada 3 rayon rujukan sesuai wilayah yang membagi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan rumah sakit kelas C dalam 3 wilayah. Rumah sakit kelas B termasuk Pirngadi bisa dirujuk dari seluruh FKTP di Kota Medan (tidak dibagi dalam 3 rayon). Namun, secara sistem rujukan dari FKTP membaca kebutuhan pasien berdasarkan diagnosa dan jenis spesialisasi yang diinput. “Misalnya, rujuk ke poli obgyn maka akan terbaca ke rumah sakit kelas C yang ada di rayonnya dulu. Rujukan ke rumah sakit kelas B akan terbuka kalau kapasitas di rumah sakit kelas C di atas 30 persen, supaya tidak menumpuk di kelas C,” pungkas dia.

Diketahui, sebelumnya Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman menginginkan agar semua pasien PBI yang merupakan penduduk Kota Medan dan pembiayaannya ditanggung pemerintah agar rujukannya ditujukan ke RSUD Dr Pirngadi Medan. Hal itu disampaikan Aulia saat memimpin rapat membahas pasien PBI dan Unregister di kantor Wali Kota Medan, Jumat (19/3). Dalam rapat tersebut, turut hadir BPJS Kesehatan Cabang Medan.

Namun demikian, Aulia mengharapkan pihak RSUD Dr Pirngadi Medan terus meningkatkan pelayanannya. Artinya, agar masyarakat Medan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, tentu harus terus berbenah demi peningkatan pelayanan. “Tolong di-upgrade sistem pelayanan. Layani pasien dengan baik, dengan bahasa yang santun. Buat sistem kerja dengan baik, bangun aplikasi berbasis kinerja,” kata Aulia. (map/ris/ila)

Tawuran Antarpemuda Kembali Bergejolak, Warga Curiga karena Bersaing Bisnis Narkoba

BERJAGA: Personel polisi berjaga usai terjadi tawuran antarpemuda di Jalan TM Pahlawan, Medan Belawan.fachil/sumu tpos.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Tawuran antarpemuda kembali bergejolak di Belawan. Kali ini, sekelompok pemuda dari Lorong Papan dan Lorong Melati, saling lempar batu di Jalan TM Pahlawan, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Minggu (18/4) pukul 20.00 WIB. Warga mencurigai, pemicu terjadinya tawuran diduga karena persaingian bisnis narkoba.

BERJAGA: Personel polisi berjaga usai terjadi tawuran antarpemuda di Jalan TM Pahlawan, Medan Belawan.fachil/sumu tpos.

Dalam tawuran tersebur, membuat suasana di lokasi tidak terkendali. Kedua pemuda terlibat tawuran, tidak hanya melemparkan batu ke arah lawan mereka, tetapi melempar petasan. Suasana di lokasi tampak tidak terkendali, atap rumah menjadi sasaran lemparan. Warga sekitar berteriak minta tolong agar keributan itu berhenti. Namun, kedua kubu terlibat keributan tidak menghiraukan teriakan ibu-ibu tersebut.

“Tidak ada masalah. Tiba-tiba saja, pas Salat Isa sudah saling lempar baru mereka. Kami curiga, ini pasti pemicunya masalah narkoba. Bisa jadi ada persaingan bisnis narkoba, makanya terjadi keributan. Karena selama ini, warga Lorong Melati dan Lorong Papan jaraknya bersebelahan tidak pernah ada selisih paham,” beber seorang pria tak mau namanya dipublikasi.

Pria berusia 43 tahun ini berharap, pihak kepolisian dari Polres Palanuhan Belawan dan Polsek Belawan untuk bisa bertindak tegas. Kemudian melakukan sweeping kepada pemuda yang terlibat tawuran. Sehingga, para pelaku yang terlibat tawuran dapat ditangkap. “Kalau hanya dibubarkan begitu saja, tidak ada yang ditangkap. Besok-besok pasti perang lagi. Kami sebagai warga resah dan takut anak kami yang masih kecil kena sasaran lemparan batu,” ucapnya.

Suasana tawuran yang berlangsung hingga dua jam lebih, terlihat batu masih berterbangan ke udara. Akibatnya, di antara mereka yang terlibat keributan mengalami luka-luka. Sekitar pukul 22.00 WIB, pihak kepolisian datang ke lokasi membubarkan tawuran secara paksa dengan meletuskan tembakan ke udara. Tawuran dapat dibubarkan, polisi masih berjaga-jaga di lokasi tersebut.

Kapolsek Belawan, Kompol DJNaibaho mengatakan, pihaknya sudah membubarkan keributan. Untuk mencegah terjadi keributan lanjutan, pihaknya tetap melakukannya pengamanan di lokasi. “Kita sudah siagakan anggota di lokasi. Kepada masyarakat yang kumpul-kumpul, kita bubarkan untuk masuk rumah,” pungkasnya. (fac/ila)

7 Hari Operasi Keselamatan Toba 2021, Poldasu Keluarkan 4.306 Surat Teguran

BAGIKAN MASKER: Personel polisi membagikan masker kepada pengendara jalan dalam Operasi Keselamatan Toba 2021, kemarin.Dewi/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mencatat, adanya sejumlah tindak pelanggaran lalu lintas selama tujuh hari pelaksanaan Operasi Keselamatan Toba 2021. Dari catatan yang diperoleh, untuk penindakan pelanggaran lalu lintas, personel mengeluarkan 383 surat tilang dan 4.306 surat teguran.

BAGIKAN MASKER: Personel polisi membagikan masker kepada pengendara jalan dalam Operasi Keselamatan Toba 2021, kemarin.Dewi/sumu tpos.

Kemudian, jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 10 orang meninggal dunia, luka berat 15 orang dan luka ringan 10 orang. Lalu, pengendara bermotor yang tidak mengenakan masker akan diperlakukan secara khusus dengan ditempeli stiker.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, Operasi Keselamatan Toba 2021 akan dilaksanakan selama 14 hari, terhitung mulai Senin-Minggu, 12-25 April 2021.

“Fokus operasi ini adalah pengguna jalan, kendaraan angkutan umum atau pribadi, lokasi atau ruas jalan yang rawan kemacatan, pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas serta kegiatan berlalu lintas masyarakat yang dapat menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas,” katanya, Senin (19/4).

Dalam pelaksanaannya, Hadi mengungkapkan, operasi ini melibatkan 2.299 personel yang terdiri dari satuan tugas Polda beserta satuan tugas kewilayahan TNI dan instansi pemerintahan terkait. “Selama Operasi Keselamatan Toba 2021 ini juga akan dilaksanakan berbagai upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Di antaranya, memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat akan bahaya penyebaran Covid-19 dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan (Prokes) menjelang Bulan Suci Ramadan,” pungkasnya.

Sosialisasikan Penerapan Tilang Elektronik

Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mensosialisasikan penerapan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik di Kota Medan.

Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Pol Valentino Tatareda mengatakan, Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektornik merupakan sistem penegakan hukum di bidang lalu lintas yang berbasis teknologi informasi dengan menggunakan perangkat elektronik berupa kamera yang mendeteksi berbagai pelanggaran dan menyajikan data kendaraan bermotor secara otomatis.”Tujuan penerapan ETLE ini agar terwujudnya jaminan asas transparansi dan kepastian hukum yang dibuktikan secara scientific berdasarkan rekaman hasil bukti pelanggaran lalu lintas,” katanya melalui Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (19/4).

Hadi mengungkapkan, penerapan tilang elektronik juga meningkatkan budaya tertib masyarakat dalam berlalu lintas. Hal ini menurutnya, sejalan dengan reformasi birokrasi. Selain itu, penerapan tilang elektronik ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik “Sistem tilang berbasis elektronik dalam menekan pelanggaran lalu lintas sudah seharusnya diterapkan di Kota Medan sebagai smart city,” tegasnya.

Kemudian, sambung Hadi, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2012 tentang tata cara pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan dan penindakan pelanggaran lalu lintas, serta peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tentang registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor. “Sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik untuk menyonsong Kota Medan tertib berlalulintas di era digital,” terangnya.

Hadi menambahkan, pelaksanaan sistem ETLE di Kota Medan tinggal menunggu peresmian oleh Korlantas Polri.”E-TLE memungkinkan penindakan pelanggaran lalu lintas tanpa perlu campur tangan petugas kepolisian. Kamera atau CCTV sudah dipasang di Hotel Grand Aston City Hall Medan (Balai Kota-red) sebagai percontohan,” ujarnya.

Mantan Wadirlantas Polda Kalteng ini menuturkan, CCTV yang dipasang juga sudah terkoneksi dengan sistem yang memfoto otomatis identitas kendaraan yang melanggar lalu lintas dengan berkoordinasi bersama dinas terkait. “Diharapkan dengan adanya pemasangan CCTV ini dapat mengurangi angka pelanggaran lalu lintas dan kriminalitas yang sangat tinggi di Kota Medan,” pungkasnya. (mag-1/ila)

Narkoba Bisa Diberantas secara Berjamaah

SOSIALISASI: Anggota DPRD Sumut, H Hanafi Lc saat Sosialisasi Perda Provinsi Sumut Nomor 1 Tahun 2019.ade zulfi/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Narkoba tidak hanya merusak diri pribadi tapi juga masyarakat sekitarnya. Karenanya, pemberantasannya harus dilakukan secara berjamaah atau bersama-sama. Hal ini diungkapkan anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS, H Hanafi Lc saat Sosialisasi Perda Provinsi Sumut Nomor 1 Tahun 2019 tentang pencegahan.

SOSIALISASI: Anggota DPRD Sumut, H Hanafi Lc saat Sosialisasi Perda Provinsi Sumut Nomor 1 Tahun 2019.ade zulfi/sumu tpos.

penyalahgunaan narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya di Gedung Ampek Angkek, Jalan AR Hakim Medan Area, Sabtu (17/4). Sosialisasi Perda ini dihadiri ratusan orang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan; seperti mencuci tangan memakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak.

“Jika saya yang kena (kecanduan Narkoba), maka habislah masa depan anak-anak saya yang 4 orang itu. Karena orang tuanya tidak bisa lagi menanggung mereka. Merinding saya membayangkan akan bahaya narkoba ini. Maka dari itu kita harus berjamaah atau bersama-sama dalam melawannya, karena narkoba adalah musuh bersama,” ungkap Hanafi.

Sementara Ketua DPC PKS Medan Kota, Robin Ginting SPd MPd mengungkapkan, banyak cara yang digunakan para pengedar narkoba. Di antaranya, meluli rokok dan permen. “Narkoba bisa masuk dari rokok. Sekarang narkoba juga masuk dari permen. Mereka menawarakan kepada anak-anak sekolah. Kita harus memberikan informasi ke anak-anak kita jika ada orang asing yang menawarkan permen di sekolah harus ditolak dengan ramah. Jilbab juga bisa salah satu alternatif untuk membentengi kaum hawa agar terhindar dari bahaya narkoba,” ungkapnya.

Sementara Kesuma, peserta sosialisasi menyampaikan, kawannya sudah sering keluar masuk penjara karena narkoba. “Mereka bilang di penjara lebih enak. Makan teratur sehari 3 kali, sedangkan di luar penjara mereka tidak ada pekerjaan dan dicap sampah masyarakat,” ujarnya.

Menyahuti ini, Robin Ginting mengatakan, hal tersebut tidak perlu ditiru. Menurutnya, narkoba harus dijauhi dengan berbagai cara, diantaranya dengan berolah raga, seni dan halaqoh (pembinaan keislaman) dan ini sudah difasilitasi Pemprovsu yang tertuang di dalam Perda Nomor 1 tahun 2019 tersebut.

Sebelumnya, Camat Medan Area yang diwakili Ramlan, selaku Kasie Tramtib juga mengatakan, dampak narkoba bukan hanya dirasakan oleh penggunanya saja, tapi juga lingkungan sekitarnya. “Gara-gara narkoba, ada ibu-ibu yang tidak bisa masak karena gas melon mereka dijual oleh anaknya untuk membeli narkoba. Maka dari itu, kami sangat menyambut baik dengan adanya sosialisasi ini. Mudah-mudahan dengan adanya perda ini dapat membasmi narkoba khususnya di Sumatera Utara,” pungkasnya.(adz)

Sejak 1 Maret hingga 9 April 2021, Pemko Bongkar 28 Bangunan Bermasalah

BONGKAR: Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution menyaksikan pembongkaran salah satu bangunan bermasalah.istimewa/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution memang tidak main-main dalam hal penataan Kota Medan, termasuk penertiban bangunan bermasalah. Bangunan-bangunan bermasalah di Kota Medan yang tidak sesuai dengan aturan dan tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) langsung ditindak dengan cara dirobohkan. Terhitung, sejak 1 Maret-9 April 2021sudah 28 bangunan bermasalah dibongkar.

BONGKAR: Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution menyaksikan pembongkaran salah satu bangunan bermasalah.istimewa/sumut pos.

Bobby Nasution mengimbau kepada seluruh komponen untuk secara bersama ikut serta meningkatkan PAD. Dia juga meminta Camat dan Kepala Lingkungan untuk mendata bangunan yang tidak sesuai izin. “Mari kita gotong royong tingkatkan PAD. Tidak hanya dinas terkait yang bekerja untuk meningkatkan PAD, Camat juga bisa menugaskan kepala lingkungan untuk mendata bangunan atau rumah yang tidak sesuai dengan izinnya,” katanya, Minggu (18/4).

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Benny Iskandar mengungkapkan, tindakan tegas Pemko Medan tersebut berhasil menyelamatkan PAD dari kebocoran. “Sejak 1 Maret-9 April 2021, kita telah membongkar sebanyak 28 bangunan bermasalah dan menghentikan pembangunan diteruskan kembali sebelum pemilik bangunan memiliki SIMB. Dari 28 bangunan yang ditindak ini, kita berhasil menyelamatkan sekitar Rp250 juta kebocoran PAD,” paparnya.

Di tempat terpisah, Kasatpol PP Kota Medan HM Sofyan menyatakan, pihaknya siap untuk melakukan pembongkaran kembali. “Begitu menerima surat dari DPKPPR, kami langsung turun melakukan pembongkaran kembali. Jadi, kami tinggal menunggu koordinasi selanjutnya,” jelas Sofyan.

Selain eks Kantor Harian Portibi di Jalan Ahmad Yani VII, Pemko Medan melalui Satpol PP Kota Medan sepanjang 1 Maret- 9 April 2021 telah membongkar 28 bangunan bermasalah. Yakni,di Jalan Berlian Sari / Jalan Baru Komplek Green Park Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor (Menyimpang SIMB), Jalan Gagak Hitam Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal (Tanpa SIMB, Jalan Jend. Ahmad Yani VII sudut Jalan H.A.R Syihab, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat (Tanpa SIMB, Jalan STM Ujung sudut Jalan Suka Terang Kel. Suka Maju Kec. Medan Johor (Menyimpang SIMB, Jalan Pembangunan Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia (Menyimpang SIMB), Jalan Krakatau Gang Lama sudut Gg Wakaf Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur. (Menyimpang SIMB, Jalan Tombak No.7, Kel. Sidorejo Hilir, Kec. Medan Tembung (Menyimpang SIMB, Jalan Pusat Pasar Kel. Pusat Pasar Kec. Medan Kota (Menyimpang SIMB), Jalan PWS No. 15 sudut Gang Budiman/ Lorong Budiman Kel. Sei Putih Timur II Kec. Medan Petisah (Menyimpang SIMB), Jalan Bunga Flamboyan I Komplek Taman Asoka Asri Kel. Tanjung Selamat kec. Medan Tuntungan (Menyimpang SIMB)

Kemudian, di Jalan Maphilindo Kel. Tegal Rejo Kec. Medan Perjuangan (Menyimpang SIMB), Jalan Sun Yat Sen no 2 Kel. Sei Rengas I Kec.Medan Kota (Menyimpang SIMB), Jalan Sempurna Ujung Kelurahan Sudirejo I Kecamatan Medan Kota (Menyimpang SIMB), Jalan Mangkubumi no.5/1 B Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun (Tanpa SIMB), Jalan Amaliun sudut Gg Mujur Kelurahan kota Matsum IV Kecamatan Medan Area (Menyimpang SIMB), Jalan Sunggal Komplek Villa Murai II Kelurahan Simpang Tanjung Kecamatan Medan Sunggal (Menyimpang SIMB), Jalan Abdullah Lubis No. 34 Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru (Menyimpang SIMB), Jalan Meteorologi III Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung (Tanpa SIMB), Jalan Pembangunan Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru (Tanpa SIMB).

Selanjutnya, Jalan Persatuan Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia (Menyimpang SIMB), Jalan Sakti Lubis Gg. BengkelKel. Sitirejo I Kec. Medan Kota (Tanpa SIMB), Jalan Kapten Muslim Gg. Rasmi No.20 Kel. Sei Sikambing C Il Kec. Medan Helvetia (Menyimpang SIMB), Jalan Mayjend D.I.Panjaitan Kel. Sei Sikambing D Kec. Medan Petisah (Tanpa SIMB).

Selanjutnya, di Jalan Budi Luhur No.129 Kel. Dwikora Kec. Medan Helvetia (Menyimpang SIMB), Jalan Ahmad Yani VII Sudut Jl.H.A.R Syihab Kel. Kesawan Kec. Medan Barat (Tanpa SIMB), Jalan STM Sudut Gg. Aman Kel. Sitirejo Il Kec. Medan Amplas (Menyimpang SIMB), Jalan Taman Elite Rajawali Sudut Gang. Pertama Kel. Sei Sikambing B Kec. Medan Sunggal (Menyimpang SIMB), Jalan Brigjend. Katamso Gg Rakyat/Gg Pemuda Kel. Sei Mati Kec. Medan Maimun (Menyimpang SIMB). (map/ila)

Kali Ketiga, Ratusan Wartawan Demo di Balai Kota, Aksi Teatrikal & Melakban Mulut

DEMO: Puluhan jurnalis di Kota Medan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Medan (FJM) kembali menggelar aksi demo di gedung Balai Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis No.2, Senin (19/4). Para jurnalis ini melakban mulutnya sebagai tanda dibungkamnya kebebasan pers. triadi wibowo/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan jurnalis di Kota Medan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Medan (FJM) kembali menggelar aksi demo di gedung Balai Kota Medan, Senin (19/4). Aksi yang ketiga kalinya ini dilakukan, karena Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution belum juga memenuhi tuntutan FJM untuk meminta maaf, atas insiden pengusiran dua wartawan dari gedung Balai Kota Medan oleh petugas pengamanan seperti Satpol PP, Polisi, hingga Paspampres pada Rabu (14/4) lalu.

DEMO: Puluhan jurnalis di Kota Medan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Medan (FJM) kembali menggelar aksi demo di gedung Balai Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis No.2, Senin (19/4). Para jurnalis ini melakban mulutnya sebagai tanda dibungkamnya kebebasan pers. triadi wibowo/sumu tpos.

Pantauan Sumut Pos di lapangan, aksi kali ketiga ini berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya. Sebab kali ini, para jurnalis yang turun ke depan gerbang kantor Wali Kota Medan tidak melakukan orasi dengan pengeras suara seperti yang selama ini dilakukan. Puluhan jurnalis justru melakukan aksi teatrikal dengan menutup mulut yang menggunakan masker dengan lakban hitam bersilang dan memasang pita bendera merah putih pada lengannya. Aksi ini sebagai tanda bahwa kebebasan pers telah dirampas oleh Pemko Medan.

Aksi pun tak berlangsung lama. Tak sampai setengah jam, aksi damai yang turut dikawal oleh pihak kepolisian itu membubarkan diri dengan tertib. Sebelum membubarkan diri, koordinator lapangan, Daniel menyebutkan jika aksi kali ini merupakan lanjutan dari dua aksi sebelumnya.

Dalam aksi itu ditegaskan, wartawan masih tetap menuntut hal yang sama, yakni meminta Bobby Nasution menyampaikan permohonan maafnya secara terbuka atas insiden pengusiran wartawan Rabu lalu. “Karena tidak ada permohonan maaf, maka aksi ini akan terus berlanjut,” tegasnya.

Dijelaskan Daniel, aksi teatrikal itu sebagai pesan bahwa saat ini kebebasan pers di Kota Medan telah tercoreng akibat bentuk pembungkaman yang dilakukan lewat pengusiran yang dilakukan kepada dua oknum wartawan yang hendak mewawancarai Wali Kota Medan Bobby Nasution di gedung Balai Kota.

“Jadi pertama, kami meminta Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta maaf kepada rekan-rekan jurnalis atas tindakan pasukan pengaman di sekeliling dia. Dan yang kedua, untuk mengevaluasi sistem pengamanan yang ada di Pemko Medan yang mengganggu kerja-kerja jurnalistik,” jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan info yang didapatkan, Wali Kota Medan diketahui tidak berada di gedung Balai Kota Medan saat aku itu digelar. Saat dikonformasi Sumut Pos kepada Kabag Humas Pemko Medan Arrahman Pane, Arrahman pun membenarkannya. “Iya, tidak sedang di kantor. Pak Wali sedang keluar kota,” kata Arrahman tanpa menyebutkan kemana Wali Kota pergi dan agenda yang menyertainya.

Terpisah, salah satu wartawan yang diusir dari gedung Balai Kota Medan pekan lalu, Rechtin Hani Ritonga mengatakan, pihaknya telah sepakat jika mereka akan tetap melakukan aksi di Balai Kota Medan apabila Wali Kota Medan tidak kunjung menyampaikan permohonan maafnya.

Sedangkan untuk kegiatan buka puasa bersama antara Wali Kota Medan dan insan pers di Rumah Tjong A Fie Jumat malam lalu, Hani mengatakan jika perusahaan media tempatnya bekerja melarangnya untuk datang ke acara tersebut. Selain itu, perusahaan media tempatnya bekerja juga berencana untuk mengirim nota keberatannya kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution atas sikap petugas pengamanannya yang mengusir dirinya dan satu rekan lainnya saat itu. “Kantor saya juga melarang untuk datang ke acara bukber (buka bersama) itu, dan hari ini (kemarin), infonya kantor bakal ngirim nota keberatan ke Wali Kota Medan. Saya belum tanya ke kantor apakah sudah jadi dikirim atau tidak, tapi infonya hari ini dikirim,” pungkasnya.

Pantauan Sumut Pos, saat aksi kemarin sejumlah wartawan membawa poster dengan berbagai tulisan seperti ‘Wali Kota Medan Jangan Malu Minta Maaf’, ‘peringatan jurnalis = pelanggaran HAM’, ‘Medan Darurat Kebebasan Pers’, ‘peringatan jurnalis = pembungkaman demokrasi’, ‘intimidasi jurnalis = langgar UU Pers’, ‘Tim Keamanan Wali Kota Medan Harus Belajar UU Pers’ dan berbagai tulisan lainnya.

Seperti diketahui, sehari setelah aksi damai perdana, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengumpulkan wartawan yang bertugas di Pemko Medan dan berbagai organisasi wartawan yang ada. Tak seperti yang diharapkan, dalam kesempatan itu Bobby Nasution enggan menyampaikan permohonan maafnya. (map/ila)

Pemudik Lebaran di Kota Tebingtinggi Wajib Tunjukkan Hasil Rapid Anti Gen

KETERANGAN: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan memberikan keterangan terkait pemudik yang masuk ke Kota Tebingtinggi wajib mnunjukkan hasil Raid Anti Gen.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Tebingtinggi akan memberlakukan sejumlah aturan terkait kegiatan mudik Lebaran 1 Syawal 1442 hijriah bagi masyarakat yang ingin mudik di Kota Tebingtinggi. Pasalnya, pemudik harus menunjukkan hasil pemeriksaan rapid anti gen.

KETERANGAN: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan memberikan keterangan terkait pemudik yang masuk ke Kota Tebingtinggi wajib mnunjukkan hasil Raid Anti Gen.

“Kita baru saja rapat, Pemko Tebingtinggi akan melakukan operasi mudik lebaran secara formal dan pelaksanaan mulai tanggal 1 sampai 18 Mei 2021. Kita tetap memegang peraturan dan protokol yang dianjurkan oleh Pemerintah Pusat melalui keaktipan kelurahan dan kecamatan masing masing se-Kota Tebingtinggi,”ujar Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan kepada awak media, usai memimpin Rapat di Balai Kota Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Senin (19/4).

Dijelaskan Umar Zunaidi, satgas-satgas di kelurahan dan kecamatan akan bergerak memantau adanya orang orang yang masuk ke Kota Tebingtinggi. Sesuai dengan petunjuk, kalau dia memiliki surat izin keluar masuk maka surat itu ditandatangani oleh aparat tempat asal bersangkutan.

“Pemudik harus memiliki hasil pemeriksaan rapid anti gen yang masih berlaku, kalau tidak yang bersangkutan harus dirapid anti gen mandiri dengan biaya sendiri. Kalau menolak dirapid, akan diisolasi selama 4 hari dengan biaya makan sendiri. Jika tidak mau juga, maka yang bersangkutan kita suruh pulang kembali ke tempat asalnya,” tegas Umar Zunaidi.

Wali Kota menegaskan, pihaknya akan melakukan penyekatan penyekatan mulai tanggal 6-17 Mei 2021 di 4 titik pintu masuk Kota Tebingtinggi yaitu, Terminal Bandar Kajum, Paya Pasir, Pabatu dan Berohol. Tentunya kita berharap bahwa semua masyarakat patuh kepada himbauan apa yang disampaikan oleh pemerintah.

“Jika masih melanggar dan mencuri curi masuk Kota Tebingtinggi untuk mudik, maka pemudik akan menanggung resikonya sendiri, karena saat ini penyebaran pandemi Covid-19 masih mengkhawtirkan,” bilang Umar. (ian/han)