29 C
Medan
Wednesday, November 6, 2024
spot_img

PGN Gelar GasFest 2021

Pompa Semangat Hadapi Tantangan

Direktur Utama PGN, Suko Hartono.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO– Dalam rangka meningkatkan peran nyata perwira PGN dan Subholding Gas serta  memperkuat pengelolaan branding Subholding Gas sebagai perusahaan gas nasional terkemuka dan terpercaya dalam bagian Holding Migas PT Pertamina Persero, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meluncurkan GasFest 2021. Acara ini juga sebagai event pembukaan acara perayaan HUT ke-56 PGN dan diselenggarakan secara virtual pada Kamis, (15/04).

“Branding perusahaan yang baik dimata khalayak dapat terbentuk dengan kuat dimulai dari kualitas dan profesionalisme internal PGN. Seluruh pekerja PGN Group (Perwira PGN) memilki peran penting sebagai brand ambassador perusahaan. Apalagi di situasi saat ini PGN sedang menghadapi tekanan eksternal, sehingga butuh sumbangsih profesional dari seluruh Perwira PGN yang satu kesatuan untuk bangkit kembali,” ujar Direktur Utama PGN, Suko Hartono.

Hadirnya Gasfest 2021 diharapkan dapat mendorong seluruh pekerja PGN  sebagai brand ambassador untuk meningkatkan branding positif perusahaan, termasuk meningkatkan product knowledge dan peran Subholding Gas di mata masyarakat.

Helmi Yahya yang hadir dalam peluncuran Gasfest mengatakan hal dasar yang harus dimiliki seluruh Perwira PGN adalah perwira PGN harus mencintai & bangga terhadap perusahaan. Kemudian diiringi dengan peningkatan personal branding yang ditonjolkan. Jika diakumulasikan, personal branding Perwira PGN akan menjadi kekuatan branding perusahaan.

“Menjadi brand ambassador itu harus memiliki sesuatu yang bisa diandalkan, seperti keahlihan, pendidikan, integritas, attitude, keramahan. Semua itu adalah diferensiasi yang merupakan inti dari personal branding yang baik. Akumulasi personal branding seluruh pekerja secara agregat akan bermanfaat bagi perusahaan,” jelas Helmi.

Branding penting bagi PGN, karena PGN sebagai salah satu badan usaha Tbk di bidang energi yang mana atensi publik dan faktor-faktor ekstenal lainnya sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Seperti tahun ini, PGN harus bangkit kembali setelah ditempa tekanan-tekanan ekstenal. 

“Strategi komunikasi dan komersial harus diperhatikan karena berhubungan langsung dengan pihak-pihak eksternal. Poin pentingnya, kami ingin masyarakat mengenal bagaimana PGN sebagai Subholdinga Gas menjadi agen pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi. Sehingga dapat mendorong efisiensi dan pemerataan ekonomi. Di samping itu, Subholding Gas berperan dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap energi impor,” jelas Suko.

Agar personal branding yang baik dapat bermanfaat bagi perusaaan seperti yang disampaikan Helmi Yahya, product knowledge harus benar-benar ditanamkan dalam benak seluruh Perwira PGN. Secara umum bisnis PGN adalah bisnis transmisi dan distribusi gas bumi. Regulasi dan dinamina ekspektasi pelanggan berperan besar terhadap produk dan layanan PGN.

“Dengan berkembang sebagai Subholding Gas, kini produk gas bumi semakin luas. Core bisnis PGN terkait dua hal yaitu niaga dan infrastruktur gas bumi. Setiap produk memiliki target pasar yang berbeda dari sektor rumah tangga, industri, UMKM, transportasi, hingga pembangkit listrik. Maka dibagai dalam nama produk yang berbeda,” papar Suko.

Jika dulu hanya dikenal dengan “gas PGN”, maka saat ini diferensiasinya lebih mudah. Misalnya untuk pelanggan rumah tangga dan UMKM, saat ini nama produknya adalah GasKita. Kini produk GasKita juga mulai dikembangkan, disertai dengan layanan tambahan smartmeter dengan memanfaatkan teknologi fiber optic.

Produk layanan infrastruktur yang tadinya hanya gas saja, kini sudah berkembang menjadi layanan regasifikasi LNG atau terkenal terkenal dengan Terminal Usage Agreement (TUA). Perkembagan produk dan layanan ini dilakukan untuk terus diupayakan kepuasan pelanggan dan upaya meningkatkan revenue bagi perusahaan.

“Secara aktif, terus dilakukan kampanye mengenai benefit penggunaan gas bumi yaitu aman, nyaman, hemat, praktis, dan selalu mengalir 24 jam,” imbuh Suko.

Lebih dari 10.600 KM pipa gas bumi telah dikelola PGN, sehingga mampu melayani lebih dari 460.000 pelanggan di 17 provinsi yang mencakup 60 Kabupaten/ kota. Suko berharap, brand recognition PGN dapat semakin meluas dan brand image perusahaan yang positif semakin meningkat. Untuk itu PGN terus melaksanakan proyek-proyek baru guna kehandalan infrastruktur gas bumi dan terus melayani pelanggan di berbagai sektor. Dengan begitu, PGN akan dikenal sebagai perusahaan gas bumi nasional yang terpercaya dapat diandalkan. (rel/ram)

Pompa Semangat Hadapi Tantangan

Direktur Utama PGN, Suko Hartono.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO– Dalam rangka meningkatkan peran nyata perwira PGN dan Subholding Gas serta  memperkuat pengelolaan branding Subholding Gas sebagai perusahaan gas nasional terkemuka dan terpercaya dalam bagian Holding Migas PT Pertamina Persero, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meluncurkan GasFest 2021. Acara ini juga sebagai event pembukaan acara perayaan HUT ke-56 PGN dan diselenggarakan secara virtual pada Kamis, (15/04).

“Branding perusahaan yang baik dimata khalayak dapat terbentuk dengan kuat dimulai dari kualitas dan profesionalisme internal PGN. Seluruh pekerja PGN Group (Perwira PGN) memilki peran penting sebagai brand ambassador perusahaan. Apalagi di situasi saat ini PGN sedang menghadapi tekanan eksternal, sehingga butuh sumbangsih profesional dari seluruh Perwira PGN yang satu kesatuan untuk bangkit kembali,” ujar Direktur Utama PGN, Suko Hartono.

Hadirnya Gasfest 2021 diharapkan dapat mendorong seluruh pekerja PGN  sebagai brand ambassador untuk meningkatkan branding positif perusahaan, termasuk meningkatkan product knowledge dan peran Subholding Gas di mata masyarakat.

Helmi Yahya yang hadir dalam peluncuran Gasfest mengatakan hal dasar yang harus dimiliki seluruh Perwira PGN adalah perwira PGN harus mencintai & bangga terhadap perusahaan. Kemudian diiringi dengan peningkatan personal branding yang ditonjolkan. Jika diakumulasikan, personal branding Perwira PGN akan menjadi kekuatan branding perusahaan.

“Menjadi brand ambassador itu harus memiliki sesuatu yang bisa diandalkan, seperti keahlihan, pendidikan, integritas, attitude, keramahan. Semua itu adalah diferensiasi yang merupakan inti dari personal branding yang baik. Akumulasi personal branding seluruh pekerja secara agregat akan bermanfaat bagi perusahaan,” jelas Helmi.

Branding penting bagi PGN, karena PGN sebagai salah satu badan usaha Tbk di bidang energi yang mana atensi publik dan faktor-faktor ekstenal lainnya sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Seperti tahun ini, PGN harus bangkit kembali setelah ditempa tekanan-tekanan ekstenal. 

“Strategi komunikasi dan komersial harus diperhatikan karena berhubungan langsung dengan pihak-pihak eksternal. Poin pentingnya, kami ingin masyarakat mengenal bagaimana PGN sebagai Subholdinga Gas menjadi agen pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi. Sehingga dapat mendorong efisiensi dan pemerataan ekonomi. Di samping itu, Subholding Gas berperan dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap energi impor,” jelas Suko.

Agar personal branding yang baik dapat bermanfaat bagi perusaaan seperti yang disampaikan Helmi Yahya, product knowledge harus benar-benar ditanamkan dalam benak seluruh Perwira PGN. Secara umum bisnis PGN adalah bisnis transmisi dan distribusi gas bumi. Regulasi dan dinamina ekspektasi pelanggan berperan besar terhadap produk dan layanan PGN.

“Dengan berkembang sebagai Subholding Gas, kini produk gas bumi semakin luas. Core bisnis PGN terkait dua hal yaitu niaga dan infrastruktur gas bumi. Setiap produk memiliki target pasar yang berbeda dari sektor rumah tangga, industri, UMKM, transportasi, hingga pembangkit listrik. Maka dibagai dalam nama produk yang berbeda,” papar Suko.

Jika dulu hanya dikenal dengan “gas PGN”, maka saat ini diferensiasinya lebih mudah. Misalnya untuk pelanggan rumah tangga dan UMKM, saat ini nama produknya adalah GasKita. Kini produk GasKita juga mulai dikembangkan, disertai dengan layanan tambahan smartmeter dengan memanfaatkan teknologi fiber optic.

Produk layanan infrastruktur yang tadinya hanya gas saja, kini sudah berkembang menjadi layanan regasifikasi LNG atau terkenal terkenal dengan Terminal Usage Agreement (TUA). Perkembagan produk dan layanan ini dilakukan untuk terus diupayakan kepuasan pelanggan dan upaya meningkatkan revenue bagi perusahaan.

“Secara aktif, terus dilakukan kampanye mengenai benefit penggunaan gas bumi yaitu aman, nyaman, hemat, praktis, dan selalu mengalir 24 jam,” imbuh Suko.

Lebih dari 10.600 KM pipa gas bumi telah dikelola PGN, sehingga mampu melayani lebih dari 460.000 pelanggan di 17 provinsi yang mencakup 60 Kabupaten/ kota. Suko berharap, brand recognition PGN dapat semakin meluas dan brand image perusahaan yang positif semakin meningkat. Untuk itu PGN terus melaksanakan proyek-proyek baru guna kehandalan infrastruktur gas bumi dan terus melayani pelanggan di berbagai sektor. Dengan begitu, PGN akan dikenal sebagai perusahaan gas bumi nasional yang terpercaya dapat diandalkan. (rel/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/