AREAL HGU: Kuasa Hukum PTPN2, Sastra SH MKn (kiri) diabadikan dengan Kasubbag Humas PTPN2, Sutan BS Panjaitan SE (kanan) di areal HGU Kebun Helvetia PTPN2, usai Salat Jumat (26/3)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Perkebunan Nusantara 2 (PTPN 2) melakukan pembersihan areal HGU PTPN 2 Nomor 111 Kebun Helvetia PTPN 2, Dusun I, Desa Helveia, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Jumat (26/3). Hal ini dilakukan PTPN2 karena wajib menjalankan amanah negara dalam hal penyelamatan, pemulihan dan pengoptimalisasian aset, dan bertanggung jawab ke BUMN dan Holding.
AREAL HGU: Kuasa Hukum PTPN2, Sastra SH MKn (kiri) diabadikan dengan Kasubbag Humas PTPN2, Sutan BS Panjaitan SE (kanan) di areal HGU Kebun Helvetia PTPN2, usai Salat Jumat (26/3)
KUASA Hukum PTPN 2, Sastra SH MKn didampingi Kasubag Humas PTPN 2 Sutan BS Panjaitan SE, mengatakan, yang terjadi saat ini, kelompok Masidi cs ngotot ingin menguasai dan memiliki lahan PTPN 2 yang berlokasi di Dusun I, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Deliserdang atau Emplasemen Kebun Helvetia dengan HGU nomor: 111 Kebun Helvetia PTPN2 yang masa berlakunya hingga 2028 mendatang.
”Lahan ini adalah aset PTPN 2 dan diucapkan terimakasih kepada pihak Provsu, Kabupaten Deliserdang, Kecamatan Labuhan Deli dan Desa Helvetia karena ikut menjaga aset ini, sebab aset ini milik negara,” ujar Sastra.
Menurut asastra, masyarakat Dusun I, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli sangat mengerti dengan areal itu. Warga tidak ikut melakukan tindakan seperti mencampuri semua kegiatan di PTPN 2 Kebun Helvetia.
“Kepada seluruh komponen masyarakat supaya jangan ikut campur dan menghambat program pemerintah. Mudah mudahan, dengan terlaksananya program kerja saat pandemi Covid-19 ini akan menjadi tempat lapangan kerja masyarakat sekitar,” ujarnya lagi.
Sastra mengimbau kepada semua pihak agar tidak mendengar statement yang menyesatkan dan akhirnya dapat menjadi fitnah di tengah masyarakat. “Semua pekerjaan dan rencana program kerja di PTPN 2 telah sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” tegas Sastra.
Disinggung dengan adanya 8 orang karyawan pensiunan dan keluarga karyawan pensiunan yang tidak mau meninggalkan areal HGU, pihaknya menduga ada pihak ketiga yang ikut campur dan menikmati rumah dinas di lingkungan Emplasemen Kebun Helvetia PTPN 2. ”Seharusnya ke 8 orang tersebut supaya cepat sadar dapat meninggalkan rumah dan tetap bertindak persuasif (kekeluargaan) dan jangan melawan hukum. Sudahilah upaya menguasai tanah aset PTPN 2,” pinta Sastra.
Kemudian, lanjutnya, sesuai dengan rapat dengar pendapat (RDP) antara PTPN 2 dengan karyawan pensiunan yang dimediasi Komisi I DPRD Kabupaten Deliserdang pada Kamis (18/3) sekira Pukul 10. 30 WIB, dapat disimpulkan bahwa sekira 8 orang karyawan pensiunan dan anak karyawan pensiunan tidak mau meninggalkan rumah dinas dengan tujuan ingin menguasai dan memiliki lahan.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Deliserdang sekaligus pimpinan RDP, Imran Obos SE beserta anggota mempertanyakan maksud dan keinginan dari karyawan pensiunan tersebut. Jawaban awal untuk membahas hak-hak karyawan pensiunan yang selama ini belum dipenuhi PTPN2. Namun nyatanya bahwa kelompok Masidi cs ingin menguasai tanah PTPN2. “Sementara PTPN2 sudah berupaya untuk menyelesaikan dan membayar hak-hak seluruh karyawan pensiunan sesuai perjanjian kerja bersama (PKB) yang berlaku di PTPN2,” paparnya.
Dengan kata lain, lanjutnya, PTPN2 siap menyelesaikan dan membayar seluruh kewajiban bahkan PTPN2 mengirimkan utusan mendatangi rumah-rumah pensiun. “Tapi kenyataannya di lapangan dan terbukti di RDP, karyawan pensiunan tidak mau hak-hak mereka diselesaikan, tapi karyawan pensiunan ingin lahan,” kata Sastra lagi.
Saat itu, bilang Sastra, begitu Masidi dkk yang didampingi pengacaranya tidak mau hak-hak mereka diselesaikan sesuai PKB PTPN2, maka Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Deliserdang, Imran Obos SE mengatakan, jika tidak bisa lagi diselesaikan dengan jalur kekeluargaan, disarankan supaya menyelesaikan persoalan tersebut lewat jalur hukum.
“Yang jelasnya, PTPN2 tetap melanjutkan program kerja. Dan jika ada yang menghentikannya akan menjadi pertanyaan. Kemudian, program kerja dilanjutkan secara bertahap, pemagaran dan pengusiran dipastikan ada upaya paksa dan harus dibongkar,” tegas Sastra.
Dan jika ada yang keberatan, Sastra mempersilakan agar menempuh jalur hukum. Sebab sebelumnya 8 orang tersebut sudah didatangi secara persuasif. Namun 8 orang tersebut tidak ada yang menerima.
“Tujuan Direksi PTPN2 untuk menyehatkan perusahaan dan karyawan serta keluarganya supaya sejahtera dan semua kewajiban terlaksana dengan baik termasuk CSR,” bilang Sastra.
Kepada para keluarga pensiunan yang masih menolak, kata Sastra, harusnya dapat mengerti, bahwa tujuan Direksi optimalisasi asset untuk menyehatkan perusahaan, yang pada gilirannya akan menggerakkan ekonomi dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Kasubbag Humas PTPN2 Sutan BS Panjaitan SE menceritakan, yang mengetahui status tanah dan alas hak, fungsi dan pemanfaatan lahan serta rumah dinas di Kebun Helvetia adalah PTPN2.
”Sebenarnya, orang diluar PTPN2 tidak usah meragukan status alas hak yang dimiliki PTPN2, seperti sertifikat HGU nomor 111/Kebun Helvetia masih aktif yang berakhir 2028 mendatang,” pungkas Sutan. (ila)
KUNJUNGAN: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno, mengunjungi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman Medan, Sabtu (27/3).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, ingin pariwisata di Indonesia termasuk di Danau Toba segera bangkit, dengan penerapan protokol kesehatan yang tegas dan disiplin. Untuk itu, kata dia, Pemerintah Indonesia hadir di tengah masyarakat untuk mengembalikan dan memulihkan kondisi ekonomi terkena imbas pandemi Covid-19.
KUNJUNGAN: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno, mengunjungi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman Medan, Sabtu (27/3).
“Selama 3 bulan saya menjadi Menteri, sudah tiga kali saya datang ke Danau Toba. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah hadir untuk membangun sektor parekraf di Danau Toba. Tidak hanya infrastruktur namun SDM juga kita kembangkan,” ungkap Sandiaga saat melakukan kunjungan kerja di kawasan Danau Toba, Sabtu (27/3).
Dalam kunjungan kerja bersama sejumlah anggota Komisi X DPR RI hadir bersama rombongan Komisi X DPR RI yang diketuai oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf. Kemudian, anggota Komisi X yang lain yakni Hetifah Sjaifudian, Sofyan Tan, Obon Tabroni, Ratih Megasari, Ledia Hanifa, dan Dewi Coryati.
Sandiaga mengungkapkan, Danau Toba merupakan destinasi superprioritas yang tengah dibangun, tidak hanya infrastruktur namun juga kapasitas SDM di bidang wisata. “Sehingga nantinya muncul harapan, semangat, dan motivasi untuk kebangkitan dan pemulihan sektor parekraf di Danau Toba,” tuturnya.
Menparekraf Sandiaga Uno juga mendorong masyarakat agar dapat menjaga rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang datang ke Danau Toba. Untuk itu, perlu terjalin kolaborasi membangun kawasan danau terbesar di Asian Tenggara itu, antara warga sekitar dan pemerintah. “Keamanan dan kenyamanan wisatawan bisa menjadi bagian adaptasi kita di tengah pandemi,” jelas Sandiaga.
Sandiaga menyebutkan, wisata Danau Toba tidak kalah dengan pariwisata Bali. “Insyaallah kalau kita kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja ikhlas, mudah-mudahan pariwisata Danau Toba bisa setara dengan Bali,” jelas Sandiaga.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal sebagai upaya mengembangkan SDM pariwisata di kawasan Danau Toba.
Dalam kunker tersebut, Sandiaga juga melepas Siswa Magang Kawasan Badan Otorita Danau Toba ke Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali di Kaldera Toba, di Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Ia berharap, para siswa magang kelak menjadi garis depan pengembangan pariwisata di Danau Toba.
“Bali memang terkenal dengan budaya dan hospitality. Namun budaya gotong royong juga kental di Danau Toba. Inilah yang kita harus kita gali. Meskipun sudah belajar di Bali dengan standar global, kalian tidak boleh lupa pada kearifan lokal,” tutur Sandiaga.
Ia menjelaskan, selain membangun infrastruktur, namun pengembangan SDM pun harus berjalan beriringan di tengah pengembangan infrastruktur. “Pengembangan infrastruktur tidak akan sukses jika SDM dan masyarakatnya juga tidak dibangun. Jadi bangun raganya, bangun jiwanya. Bukan hanya membangun infrastrukturnya saja tapi juga membangun manusianya. Jadi pendidikan ini sangat penting. Sampaikan kepada orang tua kalian, meskipun magang ke Bali, nanti kalian akan ‘kem-Bali’ membangun Danau Toba,” sebut Sandiaga.
Ia berharap para siswa magang bisa menyerap ilmu dengan baik selama belajar praktik langsung selama 8 bulan di Bali, sehingga Danau Toba bisa menjadi Destinasi Super Prioritas yang memiliki SDM berkualitas.
“Selain pelayanan standar SDM meningkat, standar protokol kesehatan 3M juga tetap dijaga dengan ketat dan disiplin. Karena kemungkinan COVID-19 masih kita hadapi dalam beberapa tahun ke depan,” tandas Sandiaga.
Pembangunan SDM
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan pemerintah Indonesia mengucurkan anggaran besar untuk membangun destinasi super prioritas (DSP) di Kawasan Danau Toba. Dengan tujuan membangun pariwisata untuk memberikan dampak pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.
“Belanja masalah dibutuhkan, karena Danau Toba sudah ditetapkan sebagai DSP. Ada alokasi anggaran yang cukup besar yang dianggarkan pemerintah di 5 DSP. Untuk itu, kami harus melihat dahulu sudah siapkah untuk menerima investasi yang begitu besar,” ungkap Dede Yusuf.
Dede Yusuf mengingatkan Kemenparekraf juga membangun SDM untuk menunjang DSP Danau Toba ke depannya lebih baik lagi. Untuk itu, DPR akan berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga lainnya untuk mendorong kawasan Danau Toba siap menjadi kawasan DSP.
Ia juga menekankan pentingnya peran kepala daerah untuk menata dan mengelola destinasi wisata agar semakin unggul. “Negara sudah mulai memikirkan bagaimana caranya untuk rebound pasca pandemi. Kalau kita melihat negara lain, seperti Dubai hingga Thailand sudah membuka sektor pariwisatanya. Ini momentum yang sangat bagus. Kita sepakat salahsatu sektor yang didorong untuk rebound adalah pariwisata,” pungkas Dede Yusuf.
Sowan ke Gubsu
Menteri Sandiaga Uno juga sowan ke Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. “Saya ke sini untuk menyampaikan beberapa program percepatan pada salah satu destinasi wisata super prioritas yakni Danau Toba, agar bisa dieksekusi dengan baik,” ujarnya dalam silaturahmi dengan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Sabtu (27/3).
Menurut Sandi, ada tiga hal yang bisa diterapkan guna membangkitkan dunia pariwisata di Sumut. Pertama, dengan menerapkan protokol kesehatan pada daerah wisata. Kedua, memanfaatkan teknologi terutama teknologi informasi. Dan terakhir, membentuk desa wisata.
“Menerapkan protokol kesehatan menjadi yang utama di saat situasi pandemi ini, langkah tepat yang akan terus dilakukan ialah dengan menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Kita pun ingin melakukan kegiatan yang terukur agar pariwisata segera bangkit tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan di daerah wisata,” terangnya.
Menparekraf menyadari tentang besarnya peluang di sektor ekonomi kreatif, bila mampu memanfaatkan teknologi. Seperti baju yang dikenakannya, merupakan hasil produksi salah satu ekonomi kreatif di Sumut. “Seperti baju yang saya kenakan ini adalah baju hasil dari salah satu ekonomi kreatif di Sumut, kuncinya adalah adaptasi terhadap teknologi, mulai dari pemasaran hingga pembayaran harus bisa menerapkan teknologi,” ujarnya.
Ia juga berharap agar Sumut menjalankan program Desa Wisata, di mana program itu bisa menghadirkan wisata inklusif, berkualitas dan berkelanjutan. Kunjungannya ke Sumut, juga dalam rangka memberi semangat para pelaku wisata untuk segera bangkit kembali.
“Kehadiran saya juga ingin memberikan semangat pada pelaku wisata. Sebab hampir satu tahun lebih masyarakat khususnya pelaku wisata menghadapi kesulitan yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19. Saya berharap agar kawan-kawan lekas memupuk harapan untuk segera bangkit,” katanya.
Gubsu Edy Rahmayadi pun menyambut baik kunjungan silaturahmi tersebut. Ia berjanji akan segera melakukan perencanaan yang terukur guna menggeliatkan pariwisata di Sumut terkhusus Danau Toba. “Dengan kehadiran beliau (Menparekraf), bisa melihat secara pasti, sehingga kita bisa menyiapkan apa yang perlu disiapkan untuk membangun wisata super prioritas Danau Toba,” ujarnya.
Edy juga memperkenalkan beberapa pariwisata yang ada di Sumut, seperti Sungai Green Canyon (Sei Bah Bolon), keindahan Pulau Nias, keasrian alam di Tangkahan dan masih banyak lagi lainnya. “Ke depannya itu juga akan kita galakkan, selain wisata super prioritas Danau Toba,” tambahnya.
Pada pertemuan itu, turut hadir Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjutak, Pangdam I/ Bukit Barisan Mayjen TNI Hassanudin, Asisten Administrasi Umum Mhd Fitriyus, Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar, dan Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua. (prn/gus)
BOM BUNUH DIRI: Polisi membawa sebuah kantong berisi potongan tubuh yang diduga merupakan terduga pelaku aksi pengeboman bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam mengatakan bom yang meledak di gerbang Gereja Katedral Makassar tersebut kategori high explosive atau berdaya ledak tinggi.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengimbau seluruh masyarakat agar berhati-hati dalam menyalurkan dana sumbangan atau sedekah ke dalam kotak amal.
BOM BUNUH DIRI: Polisi membawa sebuah kantong berisi potongan tubuh yang diduga merupakan terduga pelaku aksi pengeboman bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam mengatakan bom yang meledak di gerbang Gereja Katedral Makassar tersebut kategori high explosive atau berdaya ledak tinggi.
“Saat ini ada beberapa kotak amal sedekah dari masyarakat, yang terindikasi diduga digunakan untuk pendanaan terorisme. Inilah yang terus didalami oleh Tim Densus 88 Anti Teror di Sumut,” terang Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra, melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Sabtu (27/3)n
Hadi mengungkapkan, anjuran bersedekah itu telah disampaikan para ulama dan memang diharuskan oleh seluruh agama untuk membantu fakir miskin serta kaum dhuafa. “Namun dari hasil penyelidikan Tim Densus 88 Anti Teror yang melakukan serangkaian operasi di sejumlah daerah di Sumut, menemukan dugaan tentang keberadaan kotak amal yang dananya digunakan untuk kepentingan jaringan terorisme,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Hadi, Polda Sumut dan Densus 88 Anti Teror mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati memberikan dana sedekah melalui kotak amal yang tidak jelas peruntukannya.
Mantan Wadirlantas Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini juga mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga situasi kondusif dengan meningkatkan kewaspadaan, kepedulian di lingkungan masing-masing.
“Harus mulai bangkitkan kepekaan kembali kepada lingkungan kita. Dulu ada 1x 24 jam wajib lapor, silakan peran itu digunakan lagi. 1×24 jam tamu wajib lapor kepada RT ataupun RW setempat,” imbaunya lagi.
Menurutnya, tujuan dihidupkan kembali sistim pengamanan lingkungan untuk mengetahui setiap keberadaan tamu yang datang ke suatu wilayah ataupun lingkungan. “Ini merupakan upaya-upaya preventif yang bisa dilakukan masyarakat dalam mencegah bahaya terorisme maupun bahaya-bahaya lainnya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menyita 500 kotak amal saat melakukan penggerebekan rumah terduga teroris di Jalan Persatuan, Desa Helvetia, Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (26/3).
Diduga ratusan kotak amal yang disita personel Densus 88 Anti Teror Mabes Polri itu disinyalir digunakan untuk pembiayaan gerakan radikalisme jaringan terorisme di Sumut.
KAMMI Medan Kutuk Keras
Sementara itu, pasca ledakan bom bunuh diri yang terjadi di kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu ( 28/3) pagi, membuat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ( KAMMI) Kota Medan mengutuk keras atas tindakan tersebut.
“KAMMI mengutuk aksi bom bunuh diri di rumah ibadah. Aksi bom bunuh diri sangat dilarang oleh agama apapun. Kita meminta aparat Kepolisian untuk mengusut tuntas siapa otak intelektual bom ini,” ujar Sekretaris Umum KAMMI Kota Medan, Nugra Ferdino, kepada sejumlah wartawan di Medan, Minggu (28/3).
Pihaknya berharap, aksi tersebut jangan dikaitkan pada satu agama. “Karena dapat mengadu domba bangsa kita agar -belah,” tukas Nugra yang juga alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) ini.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Umum Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan melalui Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kejadian aksi bom bunuh diri tersebut. (mag-1)
CUCI TANGAN: Siswa mencuci tangan saat akan memasuki area sekolah dalam PTM di SMP Negeri Hindu 2 Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa (23/3). Pemkab Gianyar membuka PTM bagi siswa SD dan SMP dengan menerapkan prokes, mengatur jumlah siswa, serta membagi waktu belajar menjadi dua sesi.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana belajar tatap muka saat pandemi Covid-19 di sekolah mulai dari tingkat dasar hingga menengah, harus ramah anak. Selain itu, rencana tersebut jangan menjadi klaster baru penularan virus corona.
CUCI TANGAN: Siswa mencuci tangan saat akan memasuki area sekolah dalam PTM di SMP Negeri Hindu 2 Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa (23/3). Pemkab Gianyar membuka PTM bagi siswa SD dan SMP dengan menerapkan prokes, mengatur jumlah siswa, serta membagi waktu belajar menjadi dua sesi.
Psikolog USU, Meutia Nauly menuturkan, wujud sekolah ramah anak ditinjau dari psikologi saat pandemi, tentu memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Misalnya, jumlah anak hanya sepertiga dari keseluruhan, Kemudian, pembelajaran dilakukan di ruang terbuka atau pendingin ruangan dimatikan dan jendela dibuka.
“Kondisi kesehatan anak juga dicek dengan mengukur suhu tubuhnya, serta tidak ada gejala flu, batuk, pilek, bahkan demam. Selain itu, selalu gunakan masker, menjaga jarak saat duduk, budayakan mencuci tangan saat masuk ke sekolah atau kelas,” tutur Meutia dalam diskusi daring dengan tema, Menyongsong Sekolah Tatap Muka yang Aman, Sehat, dan Produktif, yang digelar IAKMI Sumut, Sabtu (27/3).
Dikatakannya, sekolah ramah ramah anak sebetulnya sudah digulirkan mulai tahun 2015. Konsep sekolah tersebut, yaitu bagaimana satuan pendidikan mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan melindungi dari kekerasan, diskriminasi serta perlakuan salah lainnya. Selain itu, mendukung partisipasi anak dalam hal perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, mekanisme pengaduan terkait hak dan perlindungan satuan pendidikannya.
“Dalam rangka mengarah pada sekolah ramah anak di masa new normal ini, perlu memahami perkembangan anak untuk dapat memberikan pendidikan dan cara berkomunikasi yang baik dengannya. Artinya, edukasi anak dengan cara yang menyenangkan mengenai protokol kesehatan Covid-19. Jadikan rutinitas memakai masker, mencuci tangan, konsumsi makan-makanan bergizi dan vitamin dengan cara yang menyenangkan. Jangan marahi anak jika tidak nyaman menggunakan masker,” ungkap Meutia.
Meski demikian, menurut dia, sekolah tatap muka saat pandemi menjadi sesuatu yang harus benar-benar dipikirkan. “Jangan berpikir pandemi ini akan segera berakhir. Artinya, kita harus berpikir dengan kondisi yang dihadapi saat ini dan menyesuaikan diri tanpa menghambat pemenuhan kebutuhan anak atas pendidikan,” katanya.
Meutia juga mengatakan, pandemi memang menghambat pemenuhan hak anak atas pendidikan. Walau pembelajaran daring sudah berjalan, tetapi membutuhkan banyak pembelajaran dan penyesuaian. Artinya, untuk memenuhinya masih jauh dari harapan yang diinginkan karena memang harus disadari berbagai lini, seperti guru, kesiapan orang tua di rumah hingga kesiapan komunitas masih tertatih-tatih.
“Pembelajaran secara online, di samping masalah teknologi tentu menghadapi keterbatasan-keterbatasan lain dan kurangnya interaksi sosial kepada anak. Padahal, interaksi ini menjadi faktor penting juga di sekolah selain pembelajaran,” ujar dia.
Sementara, dalam kesempatan yang sama Kabid Kesmas Dinkes Sumut, Hery Ambarita menyampaikan, metode pembelajaran tanpa tatap muka sudah pasti mengurangi kualitas penyampaian materi dari guru dan juga pemahaman materi oleh murid. Sebab pembelajaran yang baik itu memang secara tatap muka, tetapi jangan sampai menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Hery juga menyampaikan, prinsip kebijakan pendidikan di era pandemi ini yaitu kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran. Selain itu, tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga menjadi pertimbangan dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi.
“Sekolah tatap muka memang tidak mudah, membutuhkan komitmen yang tinggi. Murid harus patuh, begitu juga guru, tenaga kependidikan dan unsur-unsur terkait lainnya termasuk keluarga hingga masyarakat,” ujarnya.
Oleh karena itu, penerapan 5M menjadi hal yang mutlak di sekolah dan tidak bisa ditawar-tawar. “Harapan kita, dengan disiplin dan komitmen yang kuat terhadap protokol kesehatan, maka orang-orang yang terlibat di sekolah dapat terhindar dari penularan Covid-19,” sambungnya.
Dia menyatakan, belajar tatap muka saat pandemi tentunya harus meningkatkan teknis kapasitas pembelajaran yang mengacu kepada 5M. Misalnya, kalau sebelumnya satu ruangan diisi oleh 30 murid maka kini dikurangi jumlahnya karena harus mengatur jarak. Selain itu, menyediakan sarana cuci tangan.
Di sisi lain, peserta didik menggunakan perlengkapan sekolah tidak pinjam-meminjam. Saat tiba di rumah, murid disarankan mengganti pakaian dan membersihkan diri sebelum berinteraksi fisik dengan keluarga atau orang lain. “Tidak boleh ada peluang untuk tidak tertib. Setiap sekolah harus membentuk tim Satgas Covid-19 dengan memberdayakan sumber daya yang ada. Sekolah tetap berkoordinasi dengan dinas kesehatan di daerahnya,” tandas dia. (ris)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepala Kepolisian RI, Jenderal Listyo Sigit Prabowo membongkar jaringan terorisme, menindaklanjuti ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar pada Minggu (28/3).
“Terkait dengan kejadian aksi terorisme di pintu masuk Gereja Katedral Makassar hari ini saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut dan saya sudah perintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya,” kata Jokowi dalam keterangan resmi pada Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/3).
Jokowi menegaskan terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak memiliki kaitan dengan ajaran agama apa pun. Ia menyatakan bahwa aparat penegak hukum tidak akan membiarkan peristiwa semacam ini dan akan bekerja dengan tuntas. “Seluruh aparat negara tak akan membiarkan tindakan semacam ini,” ungkap Jokowi.
“Saya meminta masyarakat tetap tenang menjalankan ibadah karena negara menjamin keamanan umat beragama untuk ibadah tanpa rasa takut,” sambungnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat agar memerangi terorisme dan radikalisme yang bertentangan dengan nilai agama dan nilai luhur bangsa.
“Untuk para korban yang luka-luka kita mendoakan agar segera diberikan kesembuhan dan negara menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan para korban,” tandasnya.
Imbau Kebaktian Gereja Digelar Virtual
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menganjurkan ibadah kebaktian di gereja pada masa pandemi Covid-19 disesuaikan dengan protokol kesehatan dan digelar secara virtual.
Imbauan itu sekaligus merespons peristiwa bom bunuh diri di Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Gereja Katedral, Makassar, Minggu (28/3) pagi.
“Intinya kita di situasi pandemi ini tidak full di dalam melakukan kebaktian sesuai protokol kesehatan yang lain menggunakan virtual, kita sampaikan nanti hanya virtual dalam melaksanakan ibadah,” kata Argo, di Gedung Humas Polri, Jakarta.
Bom bunuh diri di Makassar terjadi bertepatan dengan dimulainya rangkaian pekan suci menyambut perayaan Paskah atau Kenaikan Isa Al Masih.
Rangkaian perayaan Paskah telah dimulai Minggu ini, dengan mengadakan Misa Minggu Palma, yakni ibadah menandai awal pekan suci jelang kebangkitan Isa Al Masih.
Rangkaian ibadah gereja selanjutnya dilaksanakan Kamis Putih (penjamuan terakhir Isa Al Masih). Selanjutnya ibadah Misa Jumat Agung (2/4) bertepatan dengan wafatnya Isa Al Masih.
Ibadah dilanjutkan Sabtu (3/4), yakni Misa Malam Paskah serta Minggu (4/4) ibadah Misa Paskah.
Menurut Argo, usai kejadian ledakan, kepolisian melakukan patroli dan pengamanan di gereja-gereja yang ada di seluruh Indonesia termasuk di lokasi kejadian.
“Dari pihak kepolisian sedang melakukan pengamanan patroli terutama patroli dan pengamanan kepada gereja yang lain,” kata Argo lagi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah bertolak ke Makassar sesuai perintah Presiden Joko Widodo untuk mengusut tuntas kasus ledakan bom tersebut.
Mirip Pelaku Bom Gereja Surabaya
Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengatakan ada kemiripan ideologi antara pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dengan tiga bom bunuh diri di Surabaya pada 2018 lalu.
“Ya setidak-tidaknya cara berpikir pelaku dan sikap pelaku memiliki semacam kemiripan [dengan pelaku bom bunuh diri di Surabaya]. Pelaku bisa memiliki kesamaan pemahaman dalam hal ideologi,” tutur Boy seperti dikutip dari CNN Indonesia TV, Minggu (28/3).
Namun Boy menyangkal insiden ini merupakan bentuk kecolongan lembaganya. BNPT tidak merasa kecolongan lantaran menurutnya kejahatan tersebut bisa terjadi secara dinamis sehingga tidak mudah dideteksi.
“Jadi, niat melakukan kejahatan tidak serta merta mudah dideteksi, mereka mencari kesempatan kemudian melakukan aksi. Kita tidak menutup kemungkinan mengenai fakta bahkan aparat keamanan, termasuk polisi, yang sedang bertugas pun menjadi target. Ini sebuah kejahatan extra ordinary,” sambung Boy. (cnn/net)
BOM BUNUH DIRI: Polisi membawa sebuah kantong berisi potongan tubuh yang diduga merupakan terduga pelaku aksi pengeboman bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam mengatakan bom yang meledak di gerbang Gereja Katedral Makassar tersebut kategori high explosive atau berdaya ledak tinggi.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ledakan bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) pagi. Ledakan terjadi sekitar pukul 10.28 WITA atau sesaat setelah jemaah menyelesaikan misa. Mabes Polri memastikan pelaku bom bunuh diri berjumlah dua orang. Kedua pelaku tewas dalam peristiwa itu, sementara 20 warga luka-luka. Menyusul aksi bom, empat Polda langsung siaga teror. Salahsatunya Polda Sumatera Utara.
BOM BUNUH DIRI: Polisi membawa sebuah kantong berisi potongan tubuh yang diduga merupakan terduga pelaku aksi pengeboman bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam mengatakan bom yang meledak di gerbang Gereja Katedral Makassar tersebut kategori high explosive atau berdaya ledak tinggi.
SEJUMLAH Kepala Kepolisian Daerah di beberapa wilayah memerintahkan peningkatan patroli dan penjagaan keamanan usai ledakan bom di Gereja Katedral Makassar. Aparat di empat daerah yang meningkatkan kewaspadaan yakni di DKI Jakarta, Surabaya, Medan dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Personel kepolisian bukan saja disiagakan di gereja-gereja, melainkan juga di markas-markas komando (mako) masing-masing wilayah.
Adapun bom bunuh diri depan gereja yang beralamat di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, menurut pastor Gereja Katedral Makassar, Wilhelmus Tulak, menjelaskan terjadi tepat di depan gerbang gereja pada pukul 10.30 WITA usai ibadah kedua atau misa kedua.
“Jadi umat yang ikut ibadah kedua sudah pulang. Nah, kebetulan gereja kami ada beberapa pintu masuk dan pintu keluar sehingga tidak terkonsentrasi pada salah satu pintu,” kata Tulak, Minggu (28/3).
Ia menjelaskan dua orang yang diduga pelaku bom bunuh diri mengendarai motor dan mencoba masuk ke dalam saat transisi menuju ibadah ketiga. Namun, aksi tersebut digagalkan oleh petugas keamanan yang sudah mengamati.
“Menurut penuturan petugas keamanan saya, dia sudah melihat bahwa ada dua orang mencurigakan. Lalu diamati dan ternyata betul nekat masuk ke lokasi gereja tapi ditahan,” kata Tulak.
Ia melanjutkan, “Nah jam 11.00 WITA ada lagi ibadah ketiga, itu (umat) yang pada datang. Jadi, sebetulnya sedang terjadi pergantian umat yang selesai beribadah dan yang akan beribadah.”
Tulak mengingat bom meledak beberapa saat setelah ia selesai menunaikan ibadah kedua. Kala itu ia masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaian dan seketika bom meledak yang terdengar sangat keras.
Menurutnya, kerasnya ledakan bom itu terlihat dari seluruh kaca hotel yang berada di sebelah Gereja Katedral Makassar pecah. Sejumlah umat yang berada di dekat ledakan mengalami luka-luka, begitu pula dengan petugas keamanan yang menahan pelaku.
Menyusul aksi bom tersebut, Keuskupan Agung Makassar membatalkan misa atau upacara peribadatan di Gereja Katedral. “Khusus untuk paroki Katedral Makassar, misa minggu palma, dari siang sampai malam hari ini dibatalkan,” ujar Pastor Wilhelmus Tulak dalam siaran video di akun YouTube, Minggu (28/3).
Wilhelmus mengimbau kepada pastor dan seluruh umat agar tetap tenang menyikapi insiden ledakan tersebut. Ia meminta umat Katolik mempercayakan penanganan kasus tersebut ke aparat keamanan.
1 Pelaku Tewas, 20 Luka
Polisi memastikan insiden ledakan bom bunuh diri di depan Gerbang Katedral Makassar telah menewaskan satu orang pelaku. Namun insiden itu membuat sebanyak 20 warga mengalami luka-luka berat, sedang, dan ringan. Mereka terdiri dari petugas keamanan gereja, warga, petugas gereja, dan jemaat. Saat ini, mereka telah dirawat di rumah sakit.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadivhumas) Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono membeberkan sejumlah temuan polisi dari insiden tersebut. Polisi mengungkapkan terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, terdiri atas dua orang. “Pelaku 2 orang. Sedang kita cek,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono.
Satu orang dipastikan berjenis kelamin laki-laki. Namun satu lagi belum diketahui. Proses penyelidikan identitas masih dilakukan. Tim masih memeriksa potongan-potongan tubuh dari pelaku.
“Kita sudah menggelar police line kita akan menyisir, kita akan olah TKP dengan berbagai metode. Entah itu metode spiral untuk melihat barang bukti. Dari Inafis dan Puslabfor saat ini sedang menyisir baik temuan tubuh korban, serpihan, sedang kita olah,” ujarnya.
Lebih lanjut Argo juga mengatakan pihaknya belum dapat memastikan kelompok atau jaringan teror pelaku bom bunuh diri. Termasuk keterkaitan pelaku dengan aktivitas organisasi teror Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Nama JAD dicurigai, lantaran dalam beberapa pekan terakhir kepolisian di Makassar dan sejumlah kota lain di Indonesia aktif menangkap puluhan anggota kelompok teror tersebut. Dalam penangkapan di Makassar sejumlah anggota JAD ditembak polisi karena melawan.
Argo menuturkan ada 20 korban yang terluka akibat serpihan material bom. Luka di antaranya mengenai wajah, leher, hingga kaki para korban. Para korban bom tersebut sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Dia menambahkan polisi masih menyelidiki lebih lanjut terkait peristiwa tersebut. Termasuk terhadap dugaan keterkaitan terduga pelaku dengan jaringan terorisme. “Setelah kita dapat hasil olah TKP, kemudian kita ketahui sumber ledakan, apa itu berapa satu bom, apa itu high explosive atau low explosive, itu bagian penyelidikan Densus. Nanti kita bisa ketahui jaringan mana. Mohon bersabar untuk jaringan apa sedang kita lakukan penyelidikan,” ungkap Argo.
Saat ini sejumlah aparat keamanan berjaga dan menyisir titik-titik di lokasi kejadian. Sementara itu seluruh aktivitas misa dan kegiatan lain di gereja dihentikan.
Berdaya Ledak Tinggi
Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Merdisyam, menyatakan bom bunuh diri yang terjadi di gerbang Gereja Katedral Makassar memiliki daya ledak tinggi atau high explosive. “Berdasarkan analisa tim, itu masuk dalam kategori high explosive, yang merakit ini sangat paham dalam hal kerja-kerja peledakan,” kata Merdisyam sebagaimana dilansir Antara, Minggu (28/3).
Ia mengatakan, tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Makassar, Inafis, Densus 88 Antiteror dan Gegana Brimob Polda Sulsel masih melakukan penyelidikan untuk mengusut kasus bom bunuh diri ini.
Selain itu, tim Densus 88 Antiteror juga masih mendalami jaringan kelompok teroris yang menjadi dalang bom bunuh diri kali ini. Diketahui sampai saat ini polisi belum bisa memastikan jaringan teroris yang terlibat.
“Teman-teman di lapangan juga masih selidiki jaringan apa yang terlibat dalam bom bunuh diri itu,” kata Merdisyam.
Empat Polda Siaga Teror
Menyusul aksi bom bunuh diri di Makassar, sejumlah Kapolda memerintahkan peningkatan patroli dan penjagaan keamanan. Yakni di DKI Jakarta, Surabaya, Medan dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Personel kepolisian bukan saja disiagakan di gereja-gereja melainkan juga di markas-markas komando (mako) masing-masing wilayah.
Peningkatan penjagaan keamanan di setiap markas komando diterapkan di wilayah Sumatera Utara. Kewaspadaan juga diberlakukan di sejumlah tempat umum dan rumah ibadah.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak memerintahkan seluruh Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) untuk memperketat pengamanan usai ledakan bom di Gereja Katedral Makassar.
“Periksa setiap orang yang tidak dikenal saat mendatangi mako. Tingkatkan kewaspadaan pengamanan mako dalam mengantisipasi terjadinya aksi teror,” tutur Hadi Wahyudi.
Hadi pun memaparkan, polisi juga bakal memperketat Standar Prosedur Operasional (SOP) yang selama ini berjalan. “Polda Sumut sebelum kejadian ledakan bom Makassar pun sudah menyiagakan pasukan gabungan dari Sat Brimobda Sumut, Dit Samapta, Unit Jihandak, Unit Gultor yang setiap saat bergerak, juga diinstruksikan melaksanakan tugas mengamankan mencegah aksi terorisme,” papar dia lagi.
Hadi pun mengimbau warga Sumatera Utara untuk tidak panik dan tetap tenang menyikapi insiden ledakan di Gereja Katedral Makassar.
“Tingkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, selalu berinteraksi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa di desa atau kelurahan masing-masing, libatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada di wilayah, seperti pemuka agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda,” pungkas Hadi.
Di Ibu Kota, Polda Metro Jaya juga menerapkan pengetatan penjagaan di gereja dan lokasi-lokasi lain. “Ini nggak cuma gereja, tapi semua tempat termasuk pengamanan mako kita akan tingkatkan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Minggu (28/3).
Selain itu, kata Yusri, pihaknya juga bakal mengecek kamera CCTV di seluruh gereja. Langkah ini, sebagai bagian dari proses pengamanan. “Kemudian kita juga melakukan pengecekan fungsi CCTV di beberapa gereja agar memastikan CCTV berfungsi dengan baik juga untuk membantu kegiatan monitoring-nya ya,” tutur dia.
Disampaikan Yusri, patroli gabungan bersama TNI dan pemerintah daerah juga ditingkatkan demi memastikan keamanan dan kenyamanan warga Jakarta. “Kegiatan rutin ditingkatkan bersama-sama dengan teman-teman TNI, Pemprov dan Pam Swakarsa menjaga keamanan masing-masing, kita tingkatkan kegiatan pengamanan rutin,” kata dia lagi.
Lebih lanjut, Yusri mengimbau masyarakat Jakarta untuk tidak panik pascaledakan bom di Gereja Katedral Makassar. Warga pun diminta untuk tetap beraktivitas seperti biasa, termasuk, aktivitas agama. Apalagi, diketahui saat ini umat nasrani akan segera merayakan Hari Paskah. “Masyarakat diimbau agar tidak panik, aktivitas agama juga silakan berjalan dengan baik,” katanya.
Langkah serupa juga dilakukan di Surabaya. Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta menginstruksikan jajarannya untuk memperketat penjagaan di markas kepolisian, kantor pemerintahan dan, gereja.
“Sudah diinstruksikan sama Bapak Kapolda untuk memperketat semua penjagaan instansi Polri yang ada di Jawa Timur,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Minggu (28/3).
Gatot Repli menuturkan, fokus utama titik penjagaan personel gabungan adalah daerah-daerah yang dianggap rawan. Sejumlah kawasan itu di antaranya wilayah Surabaya dan Malang. “Kepada anggota untuk tetap waspada dan kita monitoring daerah daerah yang rawan. Titik rawan Surabaya dan Malang,” kata dia.
Nantinya, lanjut Gatot, bakal ada 10 personel yang disiagakan di masing-masing gereja. Baik personel terbuka alias berseragam lengkap maupun intelijen. “Makanya itu yang diutamakan Malang dan Surabaya, tapi tempat lain juga sama. Tiap Gereja mungkin ada masing-masing 10 anggota baik anggota terbuka maupun tertutup,” pungkas Gatot.
Peningkatan penjagaan juga diperintahkan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Lotharia Latif. Ia meminta seluruh personel bersiaga menjaga keamanan perayaan Paskah di Kupang, NTT.
Dia menegaskan, pengamanan dan patroli sejak awal memang dilakukan di gereja-gereja setiap kali perayaan Paskah tiba. Tapi dengan insiden bom di Makassar, menurut Lotharia, patroli dan penjagaan di seluruh gereja bakal ditingkatkan terutama yang di lokasi yang melangsungkan ibadah.
“Jangan mudah terprovokasi oleh info-info yang tidak benar atau hoaks” kata Lotharia Latif melalui keterangan tertulis, Minggu (28/3) siang.
“Segera hubungi kantor polisi atau personel keamanan untuk mengklarifikasi setiap isu yang berkembang sehingga tidak termakan dengan informasi hoaks,” kata dia lagi.
Kecaman Ormas dan Pemerintah
Sejumlah warga, organisasi masyarakat dan pemerintah senada mengutuk keras insiden di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Setidaknya, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat suara menyikapi aksi teror yang mengakibatkan belasan orang luka-luka.
Ketua PWI, Romo Ignatius Suharyo, menyebut bahwa ledakan bom bunuh diri itu bukan hanya melukai hati umat Katolik, melainkan juga seluruh bangsa Indonesia dan kemanusiaan.
Sementara pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menegaskan aparat penegak hukum akan bekerja semaksimal mungkin termasuk mengungkap jaringan teroris terduga pelaku.
“Pemerintah mengutuk keras teror bom bunuh diri tersebut dan akan terus melakukan pengejaran terhadap jaringan para pelakunya. Jika ada yang tahu atau mencurigai sesuatu yang terkait dengan peristiwa tersebut harap menginformasikan ke kantor polisi terdekat atau ke aparat yang terkait,” kata Mahfud sebagaimana cuitan pada akun twitter @mohmahfudmd, Minggu (28/3). (cnn/net)
PLAKAT: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno saat menunjukkan plakat yang diberikan oleh Gojek pada acara di Medan, Sabtu (27/3).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gojek, super app terbesar di Asia Tenggara terus menunjukkan komitmennya untuk menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat. Salah satunya lewat upaya mendukung digitalisasi sektor pendidikan di Indonesia melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan, Sabtu (27/3).
PLAKAT: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno saat menunjukkan plakat yang diberikan oleh Gojek pada acara di Medan, Sabtu (27/3).
Head of Public Policy and Government Relations Sumatera, Muhammad Ruslan mewakili Gojek dalam penandatanganan ini, dan Direktur Politeknik Pariwisata Medan, Dr Anwari Masatip mewakili Politeknik Pariwisata Medan.
Acara penandatanganan MoU antara Gojek dan Poltekpar Medan ini juga disaksikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang juga akan mengisi sesi ngobrol sore santai dalam tema Warkop Gojek Poltekpar bersama sejumlah merchant GoFood terbaik Gojek Medan di Taman Perintis Inkubator Poltekpar Medan. Acara ngobrol santai ini dipandu oleh Head of PPGR Gojek Sumatera dan Direktur Poltekpar Medan.
Direktur Poltekpar Medan, Dr. Anwari Masatip S Sos, MM Par memberikan apresiasinya kepada Gojek atas sinergi yang terbangun antara kedua belah pihak.
“Sebagai sebuah karya anak bangsa Gojek secara nyata memberikan komitmennya bagi anak-anak bangsa. Dalam hal ini para mahasiswa di Poltekpar Medan untuk bisa mendapat ilmu terkait digitalisasi dan teknologi dari pakarnya langsung. Hal ini menjadi penting, mengingat ke depannya peran dunia digital dalam sektor pendidikan dan sektor pariwisata akan terus meningkat. Menjadi sebuah nilai lebih bagi kami di Poltekpar untuk bisa mengejar hal ini lewat peran serta Gojek, melalui komitmennya dalam kerja sama ini,” jelas Dr. Anwari.
Kerja sama antara Gojek dengan Politeknik Pariwisata Medan ini meliputi kerja sama dalam aktivitas belajar mengajar yang menghadirkan para pakar dari Gojek dalam materi perkuliahan di Poltekpar Medan, kesempatan magang di Gojek bagi para mahasiswa yang berprestasi, pengiriman barang dan dokumen kerja dengan menggunakan layanan GoSend, serta kegiatan-kegiatan promosi lain yang memberikan manfaat para mahasiswa dan tenaga pengajar di lingkungan Poltekpar Medan.
Head of Public Policy and Government Relations Gojek Sumatera, Muhammad Ruslan menyatakan,”Kami menyampaikan terima kasih kepada Poltekpar Medan yang memilih untuk membangun sinergi bersama Gojek untuk mendorong digitalisasi sektor pendidikan. Upaya ini adalah merupakan komitmen Gojek untuk terus bisa memberikan dampak sosial dalam semua inisiatifnya. Kami berharap kerja sama ini bisa melahirkan anak-anak muda penggiat pariwisata khususnya di bidang kuliner atau makanan yang menguasai teknologi digital agar bisa mengembangkan sektor pariwisata di Sumatera Utara, khususnya Medan dan bahkan dalam skala lebih luas, yakni Indonesia.”
Selain penandatanganan MoU antara Gojek dan Poltekpar, acara ini juga menjadi momen Deklarasi UMKM yang akan secara khusus memberikan perhatian dan ruang pengembangan UMKM di Kota Medan yang ditandatangani oleh Menparekraf, perwakilan Gojek dan Direktur Poltekpar Medan.
Dalam sambutannya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyampaikan,”Saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang dilakukan antara kedua belah pihak. Saya sempat tanya semua produk kuliner disini berapa bintangnya? Ternyata semua bintang lima. Jadi ini adalah produk best of the best dari Medan. Saya bersyukur mereka telah menjadi jawara di tengah-tengah pandemi. Nah ini yang perlu kita showcase ke anak-anak didik kita. Sehingga mereka bisa menciptakan produk-produk ekonomi kreatif yang mendukung pariwisata. Saya ingin lulusan Poltekpar Medan ini menjadi lulusan dengan kualitas terbaik di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sekaligus menjadi pengusaha-pengusaha sukses,” tutupnya. (rel/ram)
LAUNCHING : RCEO Region I/Sumatera 1 - Bank Mandiri, Angga Erlangga Hanafie bersama Executive Vice President West Area Sales Telkomsel Gilang Prasetya dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Soekowardojo beserta jajaran saat launching Livin by Mandiri di Medan, Minggu (28/3).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Transformasi layanan perbankan digital Bank Mandiri berlanjut. Kali ini Bank Mandiri memperkenalkan Livin’ by Mandiri sebagai penyempurnaan dari aplikasi Mandiri Online untuk meningkatkan kemudahan dan kenyamanan nasabah dalam mengakses layanan perbankan perseroan di era bank 4.0 yang mulai di launching 13 Maret 2021 untuk pengguna iOS dan 14 Maret 2021 untuk Android.
LAUNCHING : RCEO Region I/Sumatera 1 – Bank Mandiri, Angga Erlangga Hanafie bersama Executive Vice President West Area Sales Telkomsel Gilang Prasetya dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Soekowardojo beserta jajaran saat launching Livin by Mandiri di Medan, Minggu (28/3).
Dalam keterangan resminya, Regional CEO Bank Mandiri Region 1 / Sumatera I Angga Erlangga Hanafie menyampaikan bahwa transformasi layanan perbankan digital ini merupakan inisiatif strategis Bank Mandiri untuk menjadi Modern Digital Retail Bank dengan layanan yang adaptif terhadap kebiasaan baru nasabah dalam bertransaksi. Kini, layanan perbankan tak lagi terbatas pada fisik kantor bank, namun lebih pada konsep real time agar bisa diakses dan dimanfaatkan kapan saja dan di mana saja oleh nasabah melalui aplikasi dan platform digital.
“Sebagai penyesuaian dari aplikasi Mandiri Online, Livin’ by Mandiri akan menjadi sebuah super app yang memanfaatkan pendekatan AI untuk menciptakan sentuhan personal yang unik dan modern dalam akses layanan keuangan yang lengkap, termasuk ke biller dan produk perusahaan anak,” kata Angga.
Angga menyatakan pada Livin’ by Mandiri, nasabah bisa melakukan transaksi seperti biasa. Karena, aplikasi Livin’ by Mandiri ini merupakan rebranding dari sebelumnya Mandiri Online. Secara filosofis, lanjutnya, nama Livin’ by Mandiri mengandung makna kawan atau sahabat dekat yang dapat diandalkan untuk hidup yang lebih mudah dan bahagia. Adapun, warna biru pada penulisan melambangkan kepercayaan, keamanan, yang semakin melengkapi makna Livin’ by Mandiri sebagai sahabat yang dapat diandalkan.
Aplikasi Livin’ by Mandiri akan menjadi salah satu milestone dalam transformasi perbankan digital retail yang telah berlangsung di Bank Mandiri sejak 1999 melalui layanan Mandiri ATM dan EDC untuk melayani transaksi non-tunai nasabah. Transformasi berlanjut dengan kehadiran Mandiri SMS dan Call Center pada 2002, serta Mandiri Internet pada 2003.
“Pada 2008, kami mengembangkan uang elektronik berbasis chip bernama Mandiri e-Money dan uang elektronik berbasis server bernama Mandiri e-Cash pada 2013. Kami juga telah mengenalkan Mandiri Clickpay sebagai layanan pembayaran cepat yang memanfaatkan kartu debit pada 2011,” tutupnya. (rel/azw)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh, menggelar Acara Capping Day Mahasiswa S-1 Ilmu Keperawatan dan D3 Kebidanan di Auditorium STIKes Murni Teguh pada (06/03) lalu. Hadir pada acara ini, Kepala Lembaga Layanan pendidikan Tinggi Wilayah I Sumatera Utara, Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Ketua PPNI Kota Medan Jefri Banjarnahor, S.Kep, Ns, M.Kep, Ketua IBI Kota Medan Rohma Sitanggang, SKM, MKM, Ketua Yayasan Tapeumulia Bangsa beserta jajaran, Ketua STIKes dan Civitas Akademika STIKes Murni Teguh.
Dalam sambutannya, Kepala Lembaga Layanan pendidikan Tinggi Wilayah I Sumatera Utara, Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa/i yang telah melaksanakan capping day, prosesi ini merupakan langkah awal agar mahasiswa/i dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia pekerjaan lewat aplikasi praktik dari ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan yang akan diterapkan di lapangan. STIKes Murni Teguh merupakan perguruan tinggi yang menyiapkan calon lulusannya agar siap dipekerjakan di beberapa cabang RS Murni Teguh yang ada di Indonesia. Tentunya tidak hanya peluang untuk bekerja di RS Murni Teguh saja namun calon perawat dan bidan ini nantinya akan berkesempatan besar untuk bekerja di luar negeri,’’ujarnya.
Ketua Yayasan, Dr. dr. Mutiara, MHA, MKT menyampaikan selamat kepada mahasiswa/i yang dapat melaksanakan capping day sekalipun saat ini situasi pandemi yang melanda negara kita, semoga ini tidak menjadi penghalang bagi anak-anak kita untuk meraih cita-citanya. Profesi perawat dan bidan merupakan profesi yang melayani dengan caring dan tidak dapat digantikan dengan teknologi apapun. Yayasan selalu memberi dukungan terhadap program dari STIKes Murni Teguh khususnya terkait dengan pengembangan karir lulusan dan memfasilitasi lulusan agar dapat langsung bekerja di Rumah sakit Murni Teguh beserta cabang-cabangnya. Yayasan juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan STIKes Murni Teguh menuju Universitas dan menambah program studi yang dibutuhkan oleh pengguna lulusan yang mampu bersaing dikancah nasional maupun international.
Sementara Ketua STIKes Murni Teguh, Seriga Banjarnahor, S.Kep., Ns., MARS, menyampaikan STIKes Murni Teguh memasuki usia 4 tahun STIKes Murni Teguh sangat bersyukur dan bangga atas diraihnya akreditasi B untuk Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan dan D3 Kebidanan. Kedepannya STIKes Murni Teguh akan menghadapi banyak tantangan. Menyikapi tantangan tersebut STIKes Murni Teguh selalu mempersiapkan diri khususnya dalam pengembangan sumberdaya, sarana dan prsarana. Disamping itu pula demi menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi di era 4.0 menuju 5.0 STIKes Murni Teguh menyesuaikan diri dengan berbagai fasilitas sistem informasi berbasis online dan sesuai dengan standar Kemenristekdikti. Semoga STIKes Murni Teguh dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang memiliki kemampuan beradaptasi yang baik serta memiliki inovasi dalam rangka menghadapi persaingan global. Ketua STIKes Murni Teguh juga berharap sejumlah 78 orang mahasiswa tersebut lulus tepat waktu untuk dapat ditempatkan di cabang Rumah Sakit Murni Teguh yang ada di seluruh Indonesia.
STIKes Murni Teguh juga selalu meningkatkan kualitas seluruh dosen melalui kegiatan tridharma perguruan tinggi lewat pelaksanaan pendidikan, penelitian baik yang didanai mandiri, Yayasan maupun hibah eksternal institusi dan kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan dosen dan mahasiswa bekerjasama dengan RS Murni Teguh, Dinas Kesehatan, Organisasi Profesi dan lembaga lainnya. STIKes Murni Teguh juga melaksanakan pengabdian masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Disamping itu juga untuk meningkatkan kinerja dan kualitas perguruan tinggi STIKes Murni Teguh telah menjalin MoU baik dalam dan luar negeri. (*/inf)
DIPAPARKAN: Perampok modus sebagai teknisi wifi dipaparkan Polsek Medan Sunggal, Jumat (26/3).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perampok dengan modus sebagai teknisi wifi ditembak personel Polsek Medan Sunggal. Tersangka ditembak karena berusaha melawan saat ditangkap petugas.
DIPAPARKAN: Perampok modus sebagai teknisi wifi dipaparkan Polsek Medan Sunggal, Jumat (26/3).
Pelaku perampokan, Mardiansyah (39) warga Jalan Besar Tanjung Selamat Gang Mekar Desa Tanjungselamat Sunggal. Perampok ini sebelumnya ditangkap ketika berada di warung kopi Simpang Pos Jalan Jamin Ginting, Jumat (26/3) malam.
Kanit Reskrim Polsek Medan Sunggal, AKP Budiman Simanjuntak menjelaskan, pelaku melakukan perampokan di rumah Evi Agustian (28) Jalan Patriot, Medan Sunggal, Selasa (23/3). “Awalnya korban sedang berada di rumahnya bersama dua anaknya yang berusia 6 dan 4 tahun. Saat itu, pelaku datang ke rumah korban mengaku sebagai teknisi jaringan wifi dan berpura-pura menanyakan kerusakan wifi di rumah korban,” ujarnya.
Namun lanjut Budiman, korban menjawab bahwa jaringan wifi di rumahnya sudah pulih kembali. Akan tetapi, pelaku tak kehabisan akal sehingga berpura-pura hendak memfoto instalasi jaringan wifi yang berada di rumah korban dengan alasan untuk laporan ke kantornya.
Korban yang tidak curiga terhadap pelaku, lalu mempersilahkan untuk masuk ke dalam rumahnya. Di dalam rumah, pelaku menyuruh korban untuk mengecek password wifi di handphonenya. Karena ponsel android-nya berada di kamar, korban pun naik ke lantai dua untuk mengambilnya dan pelaku mengikuti dari belakang.
“Begitu korban masuk ke dalam kamar, pelaku langsung menutup pintu dan menguncinya. Pelaku langsung mengeluarkan senjata yang mirip senjata api dan langsung menodongkannya ke arah korban lalu mengancam akan membunuh korban,” jelasnya.
Korban yang ketakutan dan tak mau mati konyol, kemudian dompetnya yang diletakkan di dalam lemari. Selanjutnya, korban memberikan uang sebesar Rp1 juta kepada pelaku dengan harapan agar jangan dibunuh. Meski sudah mendapat uang tunai, namun pelaku tak merasa puas dan memaksa agar korban memberikan kartu ATM bank miliknya. “Setelah mendapatkan kartu ATM, pelaku memborgol tangan korban dan mengaitkannya di lemari. Kemudian, pelaku pergi dan melarikan ponsel milik korban,” kata Budiman.
Korban lalu berusaha melepaskan borgol di tangannya. Setelah berhasil, korban mendatangi kantor Polsek Medan Sunggal untuk melaporkan kejadian perampokan yang dialaminya. “Dari laporan korban, petugas kita turun ke lokasi melakukan penyelidikan hingga berhasil mengidentifikasi pelaku,” ucapnya.
Budiman menyebutkan, setelah tiga hari berlalu, pihaknya mendapat informasi keberadaan pelaku yang sedang duduk di sebuah warkop Jalan Jamin Ginting Simpang Pos. Tanpa buang waktu, personil datang ke lokasi dan meringkus pelaku dengan mudah.
“Namun saat hendak diboyong ke kantor, pelaku melakukan perlawanan dan berusaha merampas senjata anggota. Karena itu, petugas terpaksa melumpuhkan pelaku menembak kakinya,” terangnya.
Dia menambahkan, selain pelaku, turut diamankan barang bukti 1 paket sabu-sabu, 1 unit handphone merk Samsung A715f milik korban, sepucuk softgun merk Glock 19 yang digunakan saat beraksi, 1 unit sepeda motor Vario BK 6912 AIF dan uang tunai Rp850 ribu. “Tersangka kita jerat dengan Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman di atas 5 tahun kurungan penjara,” pungkasnya. (ris/azw)