25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 3500

Ketinggian Banjir Australia akan Terus Naik

PENGEMUDI TERPERANGKAP: Air banjir menutupi area yang luas di barat laut Sydney, Australia, Rabu (24/3), menyebabkan sejumlah pengemudi terperangkap di sepetak tanah yang lebih tinggi dari sekitarnya. Sekitar 18.000 penduduk negara bagian terpadat di Australia telah meninggalkan rumah mereka sejak pekan lalu, dengan peringatan pembersihan banjir dapat berlanjut hingga April.

SYDNEY, SUMUTPOS.CO – Otoritas Australia pada Rabu (24/3) mengeluarkan perintah baru evakuasi banjir untuk beberapa bagian pantai timur dan memperingatkan bahwa permukaan air akan terus naik di beberapa daerah, bahkan saat Sydney mengalami langit cerah untuk pertama kalinya dalam beberapa hari.

PENGEMUDI TERPERANGKAP: Air banjir menutupi area yang luas di barat laut Sydney, Australia, Rabu (24/3), menyebabkan sejumlah pengemudi terperangkap di sepetak tanah yang lebih tinggi dari sekitarnya. Sekitar 18.000 penduduk negara bagian terpadat di Australia telah meninggalkan rumah mereka sejak pekan lalu, dengan peringatan pembersihan banjir dapat berlanjut hingga April.

Cuaca buruk telah membasahi wilayah timur Australia hingga mendorong evakuasi puluhan ribu orang, terutama di negara bagian New South Wales (NSW) yang paling terkena dampak di mana bendungan terus meluap dan air sungai terus pasang.

Pemimpin negara bagian NSW Gladys Berejiklian mengatakan 6.000 lebih orang dievakuasi dalam 24 jam terakhir dan perintah evakuasi baru telah dikeluarkan bagi penduduk di wilayah barat Sydney untuk pindah ke zona aman.

“Yang masih harus kita waspadai adalah kenyataan bahwa ribuan orang masih dalam peringatan evakuasi, bahwa sungai akan terus meluap, daerah serapan akan terus mengalami aliran air deras yang tidak terlihat dalam 50 tahun terakhir, atau dalam 100 tahun di beberapa tempat,” kata Berejiklian kepada para wartawan di Sydney.

Sejauh ini belum ada laporan mengenai korban jiwa yang disebabkan oleh banjir, tetapi kerusakan akibat bencana tersebut sangat parah. Dan lebih dari 40.000 orang di negara bagian NSW telah dievakuasi. Dewan asuransi nasional Australia mengatakan masih terlalu dini untuk memperkirakan biaya finansial dari kerusakan tersebut.

Rumah-rumah terendam, ternak hanyut, dan tanaman tenggelam dalam skala besar. Namun, banyak juga aksi penyelamatan hewan dengan perahu air yang digunakan untuk memindahkan anjing, ternak, bahkan burung emu untuk menjauh dari air banjir.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Rabu (24/3) mengatakan bahwa helikopter penampung beban berat akan siap untuk mengangkut makanan ke sejumlah supermarket di mana persediaan menipis. Para pejabat Australia mengatakan kepada Reuters bahwa Bendungan Warragamba, yang adalah pemasok air utama untuk Sydney, akan terus meluap selama beberapa hari ke depan, meskipun dengan kecepatan yang melambat.

“Kami melihat adanya penurunan dan mengingat fakta bahwa hujan telah berlalu dan arus air masuk menurun, kami mengantisipasi bahwa tumpahan air akan berhenti dalam beberapa hari mendatang,” kata juru bicara Water NSW, Tony Webber, kepada Reuters.

Para pembawa berita prakiraan cuaca mengatakan bahwa cuaca, yang membawa hujan lebat dan banjir lokal, akan bergeser ke negara bagian pulau Tasmania pada Rabu. Ratusan personel Angkatan Pertahanan Australia akan dikirim ke daerah-daerah yang terkena banjir di wilayah timur negara itu selama beberapa hari ke depan untuk membantu pemulihan, kata Menteri Manajemen Darurat Australia David Littleproud.

“Tugas mereka di luar sana adalah membersihkan, memastikan bahwa kita menyingkirkan puing-puing, dan bergerak dengan sepatu bot di lapangan,” kata Littleproud.

Terbesar 50 Tahun Terakhir

Sekitar 18.000 warga Australia telah dievakuasi akibat banjir yang menggenangi seluruh wilayah New South Wales (NSW), dampak dari hujan deras terus menerus yang mengguyur pantai timur.

Ahli meteorologi memperingatkan bahwa dua sistem cuaca mungkin bertabrakan pada Senin malam sehingga menciptakan “ledakan terakhir” hujan dan badai yang bisa berlangsung hingga Rabu atau Kamis.

Hujan deras selama berhari-hari itu telah menyebabkan sungai dan bendungan meluap di sekitar Sydney – ibu kota negara bagian – dan di wilayah tenggara Queensland.

Para pejabat mengatakan bencana banjir ini adalah “satu dalam 50 tahun” dan dapat berlanjut sepanjang pekan serta telah mendesak masyarakat untuk waspada. (net/bbs)

Diduga untuk Dana Operasional Terduga Teroris, Densus 88 Sita 31 Kotak Amal

Ilustrasi terorisme.

SUMUTPOS.CO – Menyusul penangkapan 18 terduga teroris dari sejumlah daerah di Sumut sepekan terakhir, Tim Datasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga menyita 31 kotak amal.

Ilustrasi terorisme.

“ADA barang bukti sebanyak 31 kotak amal diamankan teman-teman Densus dan Polres Tanjungbalai dari 13 lokasi berbeda di Tanjungbalai. Kuat dugaan, hasil dari kotak amal tersebut digunakan untuk dana operasional terduga teroris,” ungkap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada sejumlah wartawan di Mapolda Sumut, Rabu (24/3).

Barang bukti itu diamankan saat penangkapan 18 terduga teroris dari Tanjungbalai, Medan, Langkat, Deliserdang, Labuhanbatu, dan Padangsidimpuan dalam waktu berdekatan, sejak Jumat-Senin (19-23/3) kemarin.

Hadi tidak menjelaskan berapa jumlah uang yang diamankan dari kotak amal itu, Ia hanya menyebut, kotak amal diamankan bukan di masjid, melainkan di sejumlah tempat. “Di tempat-tempat umum. Kita enggak tahu berapa jumlah keseluruhan, nanti disampaikan secara lengkap oleh Mabes,” ucap Hadi.

Hadi mengaku belum bisa membeberkan jaringan terduga teroris yang ditangkap. “Terkait kelompok mana dan jaringan siapa, masih terus didalami (Densus 88). Informasi lengkap, Densus yang akan menyampaikan, itu wewenang mereka,” jelas Hadi.

Sebelumnya Hadi menyebutkan, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan 18 terduga teroris di sejumlah daerah di Sumut, sesuai hasil dari pengembangan Tim Densus 88 di sejumlah daerah. Rinciannya, 2 ditangkap di Tanjung Balai dan 6 di Medan. Kemudian Minggu, 21 Maret 2021 kembali ditangkap 3 terduga teroris.

Selanjutnya pada Senin, 22 Maret 2021, Densus 88 kembali menangkap 7 terduga teroris. Total 18 terduga teroris ditangkap Densus 88 di Sumut.

Total terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di tiga provinsi yakni di Jakarta, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, ada 22 orang. Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan puluhan orang yang ditangkap itu terafiliasi dengan Kelompok Jamaah Islamiyah. Mereka ditangkap dari pengembangan operasi penangkapan yang dilakukan Densus 88 di Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Sumut Miliki Jaringan Radikalisme Aktif

Penangkapan 18 orang terduga teroris dari sejumlah tempat di Sumut beberapa hari terakhir, menunjukkan bahwa Sumut memiliki jaringan radikalisme, yang diduga berafiliasi ke ISIS.

“Yang pasti, ini menunjukkan Sumut memang sudah lama jadi sarang teroris. Sudah sejak tahun 1970-an, yang ditandai dengan peristiwa Komando Jihad,” ungkap mantan terpidana kasus terorisme, Khairul Ghazali, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (24/3).

Ghazali mengungkapkan sejumlah aksi-aksi terorisme di Sumut juga sudah terjadi sejak tahun 1983, yakni kasus pembajakan pesawat Garuda melibatkan jaringan Imran di Medan. Baru-baru ini, peristiwa bom bunuh diri di Mako Polrestabes Medan, penyerangan polisi di Mako Polda Sumut, dan di Kota Sibolga.

“Semua ini menunjukkan sel-sel teroris superaktif di Sumut, dan semua terafiliasi ke ISIS melalui jaringan lokal JI dan JAD. Pastinya afiliasinya ke ISIS. Itu sudah pasti,” tutur pendiri Pesantren Al-Hidayah Kabupaten Deliserdang itu.

Ghazali mengakui memang sulit memutus mata rantai jaringan radikalisme di Indonesia, khususnya di Sumut. Karena mereka bergerak secara underground seperti hantu.

“Amerika Serikat saja nggak bisa mendeteksi penyerangan terorisme ke markas mereka di Pentagon tahun 2000 lalu,” jelas Ghazali, yang pernah ditangkap Densus 88 Anti Teror terkait perampokan CIMB Niaga pada tahun 2010.

Ghazali mengingatkan kepada pemerintah maupun pihak kepolisian, agar tidak menekan aktivitas dan gerakan Islam oposisi. Ia mencontohkan kasus penembakan anggota FPI baru-baru bisa melahirkan akan embrio lahirnya ekstremisme di tanah air.

“Pemerintah harusnya merangkul gerakan-gerakan radikal. ‘Kan ada BNPT yang dibiayai negara untuk melakukan itu,” pungkasnya. (mag-01/gus)

Siswa SD di Siantar Praktik Bikin Tempe & Diunggah ke Facebook

PRAKTIK: Salah seorang siswa kelas 3A SD Negeri Percontohan Kota Pematangsiantar, praktik membuat tempe untuk pelajaran teknologi produksi pangan didampingi orangtuanya, sesuai arahan daru guru kelasnya, Sarah Sofia Hutapea. Hasilnya, ia berhasil membuat tempe.

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Menggunakan metode MIKiR untuk meningkatkan minat belajar siswa selama mengikuti kelas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah, seorang guru SD menyuruh siswa-siswinya praktik langsung membuat tempe untuk materi ajar Perkembangan Teknologi Produksi Pangan. Proses dan hasil praktik ditulis, diunggah ke Facebook, dan tempenya boleh dimakan. Asyik…
Sarah Sofia Hutapea, nama guru dimaksud, saat ini mengajar di kelas 3A SD Negeri Percontohan Kota Pematangsiantar. “Agar siswa tidak jenuh belajar di rumah hanya didampingi orangtua saja, saya berusaha membuat inovasi PJJ agar menjadi menyenangkan,” kata Sarah mengawali, saat berbincang dengan Sumut Pos, Rabu (24/3).
Pada pembelajaran tema Perkembangan Teknologi Produksi Pangan, Sabtu (20/3) lalu, melalui Google Classroom, ia menyampaikan materi pembelajaran menggunakan konsep belajar kontekstual. “Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa. Guru mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Tujuannya, agar siswa mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya.
Sesuai materi ajar Teknologi Produksi Pangan, ia pun menyuruh siswa praktik langsung membuat tempe. Mengapa tempe? Karena tempe adalah bahan pangan yang relatif mudah dibuat dengan teknologi sederhana.
Dalam praktik ini, ia menggunakan metode unsur MIKiR, yakni salahsatu metode pembelajaran yang dikenalkan oleh Tanoto Foundation sebagai metode pembelajaran praktek baik kepada siswa.
“M untuk Mengalami, yaitu siswa diharapkan mengalami langsung praktek dalam membuat tempe. Jika pembelajaran ini berhasil, akan menjadi hal menarik bagi siswa bahkan orangtuanya juga,” jelas salahsatu fasilitator daerah komunikasi Pematangsiantar Program Pintar Tanoto Foundation ini, seraya tersenyum.
Huruf I untuk Interaksi, diharapkan ada interaksi yang baik antara siswa dan orangtua saat mendampingi anaknya dalam proses membuat tempe. Huruf Ki untuk Komunikasi, di sini siswa diminta membuat laporan secara tertulis dari awal hingga akhir cara membuat tempe bersama orangtua. Dan terakhir huruf R untuk Refleksi, anak menuliskan apa yang dirasakan saat tempe yang dibuat berhasil atau sebaliknya tidak berhasil.

Siswa SD menunjukkan tempe hasil praktiknya.

Sarah meminta siswa praktek langsung cara membuat tempe di rumah. Ia juga memberi resep dan cara mengerjakan. Bahan yang digunakan yaitu kacang kedelai, ragi tempe, serta daun pisang.
Pertama, kacang kedelai dicuci hingga bersih. Kemudian direndam selama 12 sampai 18 jam. Kacang kedelai dicuci hingga kulitnya terlepas. Lalu kacang kedelai dikukus atau direbus hingga empuk. Setelah empuk, kacang kedelai diangkat dan ditiriskan. Ragi tempe dapat ditaburkan jika suhunya telah berubah menjadi hangat. Sendokkan kedelai ke atas daun pisang. Ukuran tempe dapat disesuaikan dengan selera. Bungkus sambil dipadatkan, lalu sematkan dengan tusuk gigi. Simpan tempe dalam suhu ruang. Tempe siap diolah.
“Saya memberi waktu dua hari mengerjakan tugas tersebut. Setelah dua hari, saya minta siswa mengirimkan laporan praktik ke grup Facebook Kelas 3A yang telah saya buat sebelumnya. Mengapa harus ke Grup FB? Supaya hape tidak berat menampung semua file/dokumentasi tugas siswa. Juga agar sewaktu-waktu saya membutuhkan dokumentasi, filenya mudah didapat dan tidak hilang,” jelasnya, kembali tersenyum manis.
Selain grup Kelas 3A di FB, tugas juga boleh dikirim di Google Classroom. Hasilnya, siswa kelas 3A dan orangtua sangat antusias dengan praktik langsung materi ajar teknologi pangan tersebut.
“Mereka berlomba mengirimkan tugasnya. Juga bangga mengunggah praktik masing-masing di grup Facebook. Bahkan, orangtua dan siswa memberikan testimoni praktik bikin tempe ini, yang isinya sangat menyentuh hati,” jelasnya bersemangat.
Salahsatu testimoni dari orangtua siswa Steven Jordan Silalahi. Selain mengucapkan terimakasih karena sudah mengajari anaknya cara membuat tempe, si ortu juga senang karena jadi ikut paham cara membuat tempe. “Karena praktek ini, saya dan anak saya jadi tahu cara membuat tempe. Selama mengerjakannya pun, saya dan anak saya senang dan semangat sekali, apalagi praktek kami berhasil. Sekali lagi terimakasih buat ibu Sarah. Semoga ke depannya semua anak-anak bisa membanggakan nusa dan bangsa,” kata si ortu yang membuat Sarah ikut terharu.

Sarah Sofia Hutapea, guru kelas 3A SD Negeri Percontohan Kota Pematangsiantar, saat memberi pengarahan kepada murid.

Menurut ibu guru ini, semangat para siswa menunjukkan bahwa siswa suka belajar hal-hal baru, salahsatunya menciptakan suatu produk secara konkret. “Jadi siswa tidak melulu dijejali guru dengan metode ceramah atau mencatat teks saja . Selain itu, praktik bikin tempe ini juga bermanfaat secara tidak langsung bagi orangtua, yaitu dapat membuat tempe sendiri untuk dimakan atau dijual,” katanya.
Tanggapan mendukung juga datang dari Kepala Sekolah SD Negeri Percontohan, Sopar Aritonang,SPd, MPd. Sang kasek meminta Sarah terus berkarya menciptakan pembelajaran yang menarik minat siswa di masa PJJ. “Semangat bu. Tetaplah mengajarlah dari hati. Tumbuhkan selalu minat belajar anak lewat pembelajaran aktif dan menyenangkan, demi anak didik yang kita cintai. Tuhan yang akan membalas kebaikan yang ibu lakukan kepada anak didik ibu,” pujinya menyemangati.
Mendapat respon baik, Sarah berharap pembelajaran menggunakan metode MIKiR ini bermanfaat bagi guru lain. (mea)

Kasus Perusakan Rumah terkait Isu Begu Ganjang, 10 Warga Jumala Jadi Tersangka

KORBAN: Keluarga korban isu begu ganjang, Sumiharto Sagala dan istrinya Merdiana boru Sinaga saat ditemui wartawan di tempat pengungsiannya di Kecamatan Sitinjo, Dairi, Rabu (24/3).

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Dairi mengamankan 10 orang terduga pelaku perusakan rumah milik keluarga Jamapor Sagala, di Dusun Jumala, Desa Pegagan 2, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi. Ke-10 orang itu sudah berstatus tersangka dan sekarang mendekam di sel Mapolres Dairi.

KORBAN: Keluarga korban isu begu ganjang, Sumiharto Sagala dan istrinya Merdiana boru Sinaga saat ditemui wartawan di tempat pengungsiannya di Kecamatan Sitinjo, Dairi, Rabu (24/3).

“Benar, kita sudah menangkap 10 orang tersangka pelaku pengrusakan bersama-sama 2 unit rumah milik keluarga, Jamapor Sagala dan Boy Sagala yang dituding pelihara begu ganjang, Kamis (4/2) lalu. Sekarang kasus itu masih dalam pengembangan,” kata Kapolres Dairi, AKBP Ferio Sano Ginting melalui Kasubbag Humas Polres, Iptu Donny Saleh, Rabu (24/3).

Disebutnya, ke-10 tersangka itu antara lain, SDRGG als T (61), PM (47), SH (35), PS (34), LS (38), TM (39), RM (42), TS (64), RS (42) dan EN (50). Donny mengatakan, terkait kasus isu begu ganjang, ada dua laporan polisi, yakni pengrusakan rumah bersama-sama dan pengancaman. “Kami masih terus mendalami kasus itu, diduga ada yang mendanai pengrusakan rumah dimaksud,” ungkap Donny lagi.

Baca juga: Isu Begu Ganjang di Dairi, 4 Orang Warga Dijemput Polisi

Sementara, Sumiharto Sagala ( 42) dan istrinya Merdiana boru Sinaga (37), yang merupakan anak dan menantu Jamapor Sagala menyampaikan rasa terima kasih kepada Kapolres Dairi AKBP Ferio Sano Ginting serta Polsek Sumbul, yang sudah menindaklanjuti laporan mereka. “Kami minta pihak Kepolisian supaya semua pelaku pengrusakan rumah orangtua kami diproses hukum secara adil. Karena akibat kejadian itu, hingga saat ini keluarga kami semua masih trauma. Orangtua kami dan kami anak-anaknya, hingga saat ini masih mengungsi,” kata Sumiharto saat ditemui di tempat pengungsianya di Kecamatan Sitinjo, Rabu (24/3).

Saat ini kata Sumiharto, orangtuanya harus tinggal berpindah-pindah dari satu rumah anaknya ke rumah anaknya yang lain. “Saat ini orangtua kami berada di Duri. Kami minta rumah kami yang dirusak bisa dibangun kembali. Begitu juga barang yang dijarah, diganti. Demi harga diri dan memulihkan nama baik, kami berharap bisa kembali ke kampung halaman,” harapnya.

Sumiharto juga mengungkapkan, saat ini oknum-oknum yang menuduh orangtuanya memelihara begu ganjang masih terus mengintimidasi keluarga mereka, termasuk ayah angkatnya bermarga Sinaga. “Begitu juga dengan 3 gubuk di ladang serta tanaman kami dibakar dan dirusak mereka. Kami meminta Kepolisian mengusut tuntas dan menyeret semua pelaku. Kami juga mendengar ada salah satu kelompok tertentu diduga turut mendanai para pelaku untuk merusak dan mengintimidasi keluarga saya, kami minta mereka juga turut diusut,” tandasnya. (rud)

NU Imbau Masyarakat Tak Perlu Takut Divaksin

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengharapkan semua masyarakat Indonesia bersedia mengikuti program vaksinasi Covid-19. Ketua PBNU KH Marsudi Syuhud menyampaikan bahwa vaksin bukan untuk kepentingan satu atau dua orang, tapi seluruh rakyat Indonesia.

“Maka kita harapkan semua bangsa Indonesia mau pakai vaksin. Karena tidak ada pilihan, tentunya kita pakai vaksin yang ada. Vaksin yang ada itu suatu keharusan bagi bangsa kita untuk melakukan vaksin. Karena kalau satu vaksin, satu tidak, nanti tidak akan terjadi herd immunity,” kata Marsudi kepada wartawan, Rabu, 24 Maret 2021.

Marsudi mengatakan saat ini Indonesia menggunakan vaksin Sinovac dan AstraZeneca. Dia menegaskan kedua vaksin tersebut sama baiknya. Karena itu, para kiai NU bersedia divaksin. “Karena dua-duanya boleh dipakai, maka dipakai oleh para kiai. Fatwa MUI boleh, fatwa NU juga boleh,” ujarnya.

Dia mengatakan, manusia tidak bisa hidup masing-masing. Karena itu, imunitas menjadi sangat penting agar masyarakat terlindungi dari risiko Covid-19. Salah satu cara meningkatkan imunitas, ya melalui vaksin.

Menurut Marsudi, warga pondok pesantren salah satu unsur masyarakat yang harus mendapatkan vaksin, karena setiap hari saling berinteraksi satu sama lain. Dia bersyukur ketika pemerintah melaksanakan vaksinasi kepada para kiai.

Sedangkan Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan vaksinasi memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam agama. “Vaksinasi ini masuk dalam kategori hifdzun nafs atau upaya menjaga jiwa yang menjadi salah satu prinsip mendasar dari ajaran Islam,” kata Helmy.

Bagi PBNU masyarakat yang telah divaksin merupakan pahlawan kemanusiaan yang telah berpartisipasi dalam konteks mencegah dan menekan penyebaran virus covid-19. “Siapapun yang mau menjadi relawan dalam program vaksinasi, mereka lah yang disebut pahlawan kemanusiaan,” ungkapnya.

Helmy juga menyinggung polemik halal atau haram vaksin AstraZeneca. Dia mengatakan, dalam kondisi darurat vaksin AstraZeneca bukan saja boleh digunakan tapi wajib.

“Ini tentu berdasarkan kajian ilmiah dari para ulama. Lembaga Bathsul Masail PWNU Jatim telah melakukan kajian yang menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca suci dań halal. Bahkan, para ulama NU di Jawa Timur sudah melakukan vaksinasi menggunakan AstraZeneca,” ujar Helmy Faishal.(bbs/adz)

Jamin Keamanan & Jaga Kepercayaan Nasabah, BRI Fokus Jalankan Program Perlindungan Data Pribadi di Era Digital

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Keamanan data pribadi menjadi isu yang penting dan harus dipastikan keberadaannya di tengah derasnya arus digitalisasi saat ini. Tanpa kepastian keamanan, persoalan terkait data pribadi di era digital bisa mempengaruhi kepercayaan serta pertumbuhan bisnis perusahaan.Untuk meningkatkan awareness dan kepedulian industri Perbankan Indonesia tentang isu“Data Privacy”, Perbanas bekerjasama dengan BRI menyelenggarakan Data Privacy Webinar Series yang bertajuk “Personal Data Protection di Era Digital”.

Acara ini dibuka oleh Kartika Wirjoatmojo selaku Ketua Umum Perbanas dan menghadirkan pembicara yang diantaranya,Eddy Manindo Harahap (Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan); Indra Utoyo (Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI); Hendri Sasmita Yuda (Koordinator Tata kelola perlindungan Data Pribadi dari Kominfo); Anna Pouliou (Pakar GDPR, Deloitte); dan dipandu oleh Guru Besar Perbanas Institute, Prof. Eko Indrajit.

Dalam menghadapi kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi akan perlindungan data pribadi, BRI telah memiliki program data privacy untuk memastikan keamanan data nasabah. Programini memastikan terjaminnya kerahasiaan data nasabah BRI, di tengah terjadinya pertumbuhan lalu lintas transaksi digital sejak beberapa tahun terakhir.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo mengatakan, saat ini perusahaan telah memiliki dua Divisi yang khusus mengeksekusi program data privacy. Keduanya yakni Divisi Enterprise Data Management dan Desk Information Security.

Kedua divisi ini dalam kesehariannya bertanggung jawab melakukan manajemen data nasabah secara baik dan sesuai kaidah. Kemudian, mereka harus memastikan keamanan siber berbagai produk dan transaksi digital BRI terjaga setiap harinya.

“Kedua divisi ini harus bekerja sama dalam rangka mendukung data privacy program. Kemudian didukung oleh top management dari legal, compliance, risk management, policy & stakeholders dan nanti menjadi data privacy program supaya dapat status privacy ready. Jadi ada framework-nya, roadmap-nya,” tutur Indra dalam webinar yang diadakan Perbanas bertema Personal Data Protection in Digital Era.

BRI memastikan praktik klasifikasi data, manajemen data, dan pengelolaan serta penyediaan arsitektur data selalu dijalankan perusahaan. Dalam hal keamanan siber, BRI sudah membentuk sistem manajemen risiko dan arsitektur keamanan yang kuat demi memberi kenyamanan bagi nasabah.

Ke depannya, BRI akan membuat sebuah divisi khusus bernama Data Privacy Office yang mengatur dan memastikan pemenuhan seluruh hak nasabah berkaitan dengan data pribadi mereka. Di saat bersamaan, BRI membuka peluang bagi nasabah untuk mengatur data-data pribadi mana saja yang mereka izinkan untuk dikelola dan diakses BRI.

“Nanti customer bisa memberikan kontrolnya pada notice & policy dia memberikan setuju atau enggak, kemudian consent & preference, kemudian atribut-atribut (data) apa yang boleh didisplay. Idealnya, kendali akan kembali kepada customer terkait datanya,” katanya.

Perhatian besar diberikan BRI dalam hal perlindungan data pribadi karena perusahaan sadar bahwa isu ini merupakan hal penting di era sekarang. Tanpa perlindungan data yang mumpuni, kredibilitas serta keberlanjutan (sustainability) bisnis sebuah perusahaan bisa hancur.

Perlindungan data di era digital juga menjadi penting karena sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, ada pertumbuhan signifikan dalam hal transaksi dan akses layanan keuangan secara digital. Indra menyebut, sepanjang 2020 lalu lintas transaksi pada kanal elektronik perusahaan (mobile banking) tumbuh hingga hampir 400 persen secara tahunan. Peningkatan tajam ini membuat perusahaan harus meningkatkan kapasitas infrastruktur digitalnya hingga belasan kali lipat.

Tren ini diprediksi akan berlanjut, terlebih karena saat ini kolaborasi yang dijalin BRI dengan berbagai perusahaan tekfin serta e-commerce sudah semakin banyak. Kolaborasi ini membuat praktik sharing data nasabah menjadi hal yang umum dilakukan antara para pelaku usaha.

“Bagaimana kita bisa menyeimbangkan urusan personal data ini bisa kita lindungi dari tiga hal, yakni value-nya, security-nya, dan juga exchange-nya. Trust (nasabah) tidak akan terjadi kalau misalnya kita (jamin) data privacy tetapi tidak memberikan value bagi customer,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Perbanas yang juga Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menegaskan peningkatan kesadaran dan kepedulian industri perbankan tentang isu keamanan data harus dilakukan. Data merupakan aset vital pelaku industri perbankan, yang bisnisnya sangat tergantung pada kepercayaan (trust) masyarakat.

“Data pribadi menjadi critical karena selain banyak digunakan untuk analisa customer behaviour, juga rentan terhadap cyber threats. Semakin maraknya kasus pelanggaran data pribadi akhir-akhir ini menyebabkan nasabah menjadi sangat peduli tentang bagaimana data mereka digunakan untuk diproses,” tutur Tiko.

“Bank sebagai jasa keuangan yang dipercaya nasabah untuk mengelola data pribadinya, tentunya harus memperlakukan data sebagai aset yang vital, bukan hanya untuk menghasilkan value business tetapi paling penting juga harus memperhatikan mitigasi dari resiko data breach, yaitu dengan melaksanakan personal data protection,” tambahnya.

PLN UIKSBU Edukasi ke Kampung Sejahtera, Berikan Tips Aman Gunakan Listrik Saat Banjir

KAMPUNG SEJAHTERA: Warga Kampung Sejahtera di Lapangan serbaguna, Jalan Haji Zainul Arifin Medan, saat mendengarkan PLN Unit Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (UIKSBU) melakukan sosialisasi tips aman gunakan listrik saat banjir, Selasa (23/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PLN Unit Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (UIKSBU) melakukan sosialisasi kepada warga Kampung Sejahtera, tepatnya di Lapangan serbaguna, Jalan Haji Zainul Arifin Medan, Selasa (23/3). Sosialisasi yang diberikan PLN itu terkait tips amankan instalasi listrik di kala banjir.

KAMPUNG SEJAHTERA: Warga Kampung Sejahtera di Lapangan serbaguna, Jalan Haji Zainul Arifin Medan, saat mendengarkan PLN Unit Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (UIKSBU) melakukan sosialisasi tips aman gunakan listrik saat banjir, Selasa (23/3).

Pejabat Pengendali K3L PLN UIKSBU, Syahminan Siregar mengatakan, bahwa sosialisasi berupa mural ini merupakan salah satu bentuk kepedulian PLN kepada masyarakat terkait dengan bahaya listrik apabila nanti banjir.

“Dan mudah-mudahan apa nanti yang sudah Kami sampaikan dan apa yang sudah kami berikan bisa bermanfaat dan bisa dikembangkan lagi nanti. Sehingga nanti, apa yang kita berikan ini jangan hanya sebatas simbolitas saja, tapi implementasinya tidak ada,” harap Syahminan saat melakukan serah terima mural kepada warga Kampung Sejahtera.

Dijelaskannya, untuk menghindari korsleting listrik yang dapat menyebabkan terjadinya bahaya kelistrikan, PLN menganjurkan masyarakat sebagai agen atau mitra yang mampu mengedukasi masyarakat dalam menangkal image negatif terhadap PLN. “Saat ini masyarakat dapat mengakses segala informasi dan pengisian token dengan menginstal PLN Mobile,” ucapnya.

Sementara itu, Lurah Petisah Tengah, Juni Hardian mengucapkan terima kasih dan menyambut baik semua yang dilakukan oleh PLN. Semoga apa yang diberikan ini dapat bermanfaat dan sangat membantu warga dalam pembenahan kampung sejahtera, PLN khususnya PLN UIKSBU sudah termasuk garda terdepan untuk menyuport warga untuk menuju kampung sejahtera yang kreatif dan inovatif.

Hal senada juga dikatakan Ketua Perkumpulan Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera (P3KS), Aminurasid. Dirinya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak PLN UIKSBU yang telah berkontribusi untuk warga Kampung Sejahtera. “Semoga apa yang diberikan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu edukasi kepada warga tentang antisipasi atau tips aman dikala banjir,” kata Rasyid. (mag-1/ila)

Honor PHL Pemko Medan Tak Jadi Dipotong

SIRAM: PHL menyiram tanaman di Lapangan Merdeka Medan, beberapa waktu lalu. Wali Kota mutuskan kalau honor PHL Pemko Medan tak jadi dipotong.istimewa/sumutpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan membatalkan pemotongan gaji para Pekerja Harian Lepas (PHL) dan Kepala Lingkungan (Kepling) di jajaran Pemko Medan pada Tahun Anggaran (TA) 2021 ini. Hal itu diketahui lewat Surat Edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan No.900/2121 tentang honorarium PHL Pemko Medan TA 2021 yang ditandatangani Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman pada Selasa, 23 Maret 2021 kemarin.

SIRAM: PHL menyiram tanaman di Lapangan Merdeka Medan, beberapa waktu lalu. Wali Kota mutuskan kalau honor PHL Pemko Medan tak jadi dipotong.istimewa/sumutpos.

Dalam surat itu tertera, sesuai dengan SE Sekda Kota Medan No.900/0647 per tanggal 5 Februari 2021 tentang honorarium PHL Pemko Medan TA 2021 serta meindaklanjuti arahan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution dalam rangka pemulihan perekonomian Kota Medan, maka besaran honorarium PHL di lingkungan Pemko Medan TA 2021 disesuaikan dengan UMK Kota Medan Tahun 2021.

Dikonfirmasi Sumut Pos mengenai hal ini, Sekretaris Daerah Kota Medan Ir Wiriya Alrahman MM, tidak berhasil dimintai keterangannya. Saat dihubungi via seluler, Sekda Wiriya Alrahman tidak mengangkat sambungan telepon.

Terpisah, dalam menyikapi upah PHL di Pemko Medan tahun 2021 yang akhirnya mengikuti besaran UMK Medan tahun ini, yakni sebesar Rp3.329.867, Pimpinan DPRD Kota Medan HT Bahrumsyah SH MH memberikan apresiasi kepada Pemko Medan, dalam hal ini Wali Kota Medan Bobby Nasution.

“Pertama, kita berikan apresiasi kepada Wali Kota Medan. Artinya, apa yang kita sampaikan kepada Wali Kota Medan soal upah PHL yang rencananya tidak mengikuti besaran UMK di tahun 2021 ini, ternyata tidak terjadi. Wali Kota memberikan respon yang baik dengan memberikan upah kepada para PHL sesuai dengan besaran UMK tahun ini,” ucap Bahrumsyah kepada Sumut Pos, Selasa (23/3).

Di sisi lain, Bahrumsyah mengharapkan agar hal ini menjadi contoh sekaligus teladan bagi seluruh stakeholder, khususnya pihak swasta agar dapat menerapkan kedisiplinan sistem pengupahan ini kepada para pekerjanya.

“Ini harus jadi pelajaran bagi semua pihak, bahwa aturan UMK itu harus dipatuhi. Pemko Medan saja, dengan keterbatasan anggarannya tahun ini tetap menerapkan UMK untuk memberikan upah para PHL-nya. Maka tidak ada alasan bagi perusahaan-perusahaan untuk tidak memberikan upah sesuai UMK kepada para pekerjanya,” ujarnya.

Ditegaskan Bahrum, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Medan harus mengawasi secara benar sistem pengupahan pada perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Medan, baik pemberian upah kepada pekerja formal maupun informal.

Seperti diketahui, adapun rincian dari Honorarium PHL Kota Medan tahun 2021 yakni Upah sesuai UMK Medan tahun 2021 sebesar Rp3.329.867. Jumlah tersebut dipotong iuran BPJS Ketenagakerjaan Rp207.785, dan iuran BPJS Kesehatan Rp166.493. Sehingga di tahun 2021 ini, setiap PHL di lingkungan Pemko Medan akan mendapatkan upah bersih sebesar Rp2.955.590.

Dalam SE itu disebutkan, untuk pelaksanaan secara teknis, iuran BPJS dimaksud dikelola oleh masing-masing OPD bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Dengan terbitnya SE itu juga, mala ketentuan pembayaran honorarium PHL dilingkungan Pemko Medan mengacu kepada SE tersebut, terhitung sejak Januari 2021. Oleh karena itu, setiap OPD di lingkungan Pemko Medan pun diminta untuk melakukan penyesuaian belanja honorarium para PHL-nya. (map/ila)

Diduga Gelar Mubes XI Aceh Sepakat secara Ilegal, Anggota DPR RI Digugat ke PN Medan

MEDIASI: Perwakilan DPC I, II, III Aceh Sepakat bersama tim hukumnya dari kantor pengacara Rivai Zola usai sidang mediasi gugatan perdata di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (22/3). ade zulfi/sumutpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Aceh Sepakat I, II, III periode 2014-2019 melayangkan gugatan perdata terhadap Anggota DPR RI, Husni Mustafa dan Anggota DPRD Medan HT Bahrumsyah atas pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) XI Aceh Sepakat yang ditenggarai ilegal dan cacat hukum.

MEDIASI: Perwakilan DPC I, II, III Aceh Sepakat bersama tim hukumnya dari kantor pengacara Rivai Zola usai sidang mediasi gugatan perdata di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (22/3). ade zulfi/sumutpos.

Setidaknya enam orang perwakilan DPC I, II, III yang melayangkan gugatan itu diantaranya Wakil Ketua II DCP I Aceh Sepakat Medan Area Husni Isa SE, kemudian Sekretaris DPC I Aceh Sepakat Medan Area Drs Hasanuddin Husin, Wakil Ketua DPC II Aceh Sepakat Drs H Armein Rusdin Jusuf, Wakil Sekretaris I DPC II Aceh Sepakat M Yusuf Abdullah, Wakil Ketua II DPC III Aceh Sepakat Medan Perjuangan, A Gani dan terakhir Sekretaris DPC III Aceh Sepakat Medan Perjuangan H Effendi T.

Sidang dengan agenda mediasi sekaitan gugatan tersebut pun digelar di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (22/3) lalu. Namun gagal karena Husni Mustafa selaku tergugat I tidak hadir dengan alasan pergi ke Turki. Begitu juga HT Bahrumsyah selaku tergugat II pun tidak datang. Dengan gagalnya sidang mediasi ini, maka pekan depan akan digelar sidang dengan agenda ke pokok materi gugatan.

Adapun gugatan perdata yang dilayangkan terhadap Husni Mustafa cs sekaitan menyelenggarakan Mubes Aceh Sepakat ke XI di Hotel Le Polonia di Kota Medan yang ternyata tidak sesuai dan bertentangan dengan AD/ART Aceh Sepakat 1997, terutama tidak sesuai dan/atau bertentangan dengan ketentuan Pasal 11 ayat 1 AD dan/atau Pasal 18 ART tahun 1997.

Menurut kuasa hukum penggugat dari kantor pengacara Rivai Zola and Partners, Advocate & Legal Consultants, Rahmad Rivai SH MH menyebut, penolakan Mubes Aceh Sepakat XI versi Hotel Le Polonia besutan Husni Mustafa cs telah ditolak oleh kliennya. “Penolakan Mubes Aceh Sepakat XI di Hotel Le Polonia Medan yang dilakukan Tergugat I dan II juga disebabkan karena tidak mengikutsertakan seluruh DM (Dewan Musapat) periode 2013–2018, dan tidak mengikutsertakan seluruh DPC Aceh Sepakat dan Organisasi Khusus terkait,” ujar Ahmad Rivai didampingi timnya Adi Gunawan SH MH dan Anda Dira Whikrama SH, di PN Medan, Senin (22/3).

“Sehingga perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang demikian telah jelas dan nyata melanggat AD/ART Aceh Sepakat 1997, dan karenanya tidak sah, cacat hukum serta tidak mempunyai akibat hukum apapun bagi organisasi Aceh Sepakat Sumatera Utara (Sumut),” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, hadir seorang sesepuh Aceh Sepakat T Asby Hasan. Kepada wartawan ia sangat menyayangkan perbuatan yang dilakukan Husni Mustafa cs. Asby mendukung gugatan yang dilakukan 6 perwakilan DPC I, II, II Aceh Sepakat terhadap Mubes XI yang digelar Husni Mustafa. “Di sini sebenarnya kita ingin menegakkan hukum atas gonjang-ganjing yang dimanfaatkan Husni Mustafa. Kita mau menegakkan kebenaran sesuai dengan AD/ART,” ujar Asby.

Menurutnya, Mubes XI di Hotel Le Polonia tidak melibatkan semua unsur yang diimbau oleh gubernur. “Saya sendiri tidak tahu-menahu kapan terjadi Mubes itu. Cukup kita sesali. Dan menurut sejarah Aceh Sepakat, baru periode ini terjadi,” tegas Asby lagi.

Ia menerangkan, Mubes adalah sebuah perhelatan akbar masyarakat Aceh di Sumut dalam rangka menyatukan visi dan misi. “Cuma inilah yang disalahgunakan oleh Husni, jadi runyam. Hakikatnya kita ingin masyarakat Aceh damai, tenang, seperti yang orang-orangtua saya dulu buat. Baru periode ini terjadi,” tegasnya.

Asby mengisahkan mulanya didirikannya wadah Aceh Sepakat di Meunasah (tempat sidang) Aceh, Jalan Medan Area Kota Medan. “Dan saya hadir saat itu, selaku notulen. Pendiriannya tanggal 31 Desember tahun 1968 di Medan. Mulanya Aceh Sepakat berdiri atas kesepakatan beberapa kelompok Aceh, seperti Sarikat Tolong Menolong, ada Perkasa. Itu sejarahnya jadi Aceh Sepakat,” tuturnya. “Jadi niatnya Aceh Sepakat itu agar warga Aceh bersatu. Bukan seperti hari ini yang dibuat Husni, malah terpecah,” tegasnya lagi.

Kemudian, dalam AD/ART juga diterangkan pada Pasal 5, wadah Aceh Sepakat tidak terlibat dalam aliran politik. “Organisasi ini bersifat Kemasyarakatan Islam dan tidak menganut sesuati aliran Politik. Jadi Husni sudah membawa Aceh Sepakat ke dalam politik praktis. Harusnya ia tanggalkan jabatan Anggota DPR RI nya kalau ingin menjadi Ketum DPP Aceh Sepakat,” pungkasnya. (rel/adz)

Buruknya Drainase dan Jalan di Kelurahan Bahari, Margaret Desak Perbaiki Infrastruktur

BAGIKAN KUE: Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan Margaret MS membagikan kue kepada warga usai reses di Kelurahan Bahari, Medan Belawan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan Margaret MS mendesak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan segera memperbaiki infrastruktur di Kelurahan Bahari. Pasalnya, warga yang bermukim di kelurahan itu mengeluhkan kondisi infrastruktur yang buruk, terutama drainase yang tidak layak lagi.

BAGIKAN KUE: Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan Margaret MS membagikan kue kepada warga usai reses di Kelurahan Bahari, Medan Belawan.

“Saya minta Dinas PU minggu depan sudah harus mulai memperbaiki infrastruktur di Kelurahan Bahari,” tegas Margaret MS saat menyerap aspirasi warga pada Reses II Masa Sidang II DPRD Kota Medan, di Jalan Pulau Andalas Lingkungan 13, Kelurahan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Sabtu (20/3).

Sebelumnya, dalam reses yang turut dihadiri Kadis Perindustrian Medan Parlindungan Nasution para perwakilan dari Dinas Koperasi & UMKM, Dinas PU, Dinas Sosial, Kecamatan Medan Belawan dan Lurah Bahari, serta ratusan warga Kelurahan Bahari itu, para warga yang hadir mengeluhkan kondisi drainase dan gorong-gorong yang buruk sehingga tidak mampu lagi untuk menampung debit air.

Akibatnya, bila hujan turun, kawasan tersebut langsung tergenang banjir.

Begitu pula terakhir kondisi jalan di wilayah itu yang juga menjadi keluhan warga. Pasalnya banyak sekali jalan yang rusak, namun sama sekali tidak tersentuh perbaikan. Padahal warga telah berulangkali meminta untuk diperbaiki, namun hingga kini belum terealisasi. Menurut warga, buruknya infrastruktur tersebut sangat menyulitkan mereka.

Menjawab hal ini, perwakilan Dinas PU Medan yang hadir, mengatakan jika pihaknya akan segera meninjau lokasi infrastruktur yang butuh perbaikan. “Kami akan tinjau minggu depan,” katanya.

Mendengar jawaban ini, anggota DPRD Medan, Margaret MS langsung mendesak Dinas PU agar tidak lagi berlama-lama melakukan perbaikan. Sebab, kata Wakil Ketua Komisi I DPRD Medan ini, sebagian besar keluhan warga pada reses tersebut terkait dengan lambatnya pembangunan imfrastruktur. Oleh karena itu, dimasa kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang sangat serius membenahi infrastruktur, diharapkan OPD terkait dapat merealisasikannya. “Hari Senin saya minta alat berat dari Dinas PU harus sudah tiba di wilayah ini,” tegas Margaret lagi.

Sedangkan kepada aparatur pemerintah wilayah, Margaret meminta kerjasa manya untuk berkoordinasi dengan OPD terkait dalam membenahi infrastruktur yang bermasalah. “Semua keluhan dan aspirasi warga ini akan saya masukkan ke paripurna reses. Dan kepada OPD, khususnya Dinas PU, seluruh tanggapan kalian atas keluhan warga akan saya masukan ke e-Pokir untuk diprogramkan pengerjaannya. Tapi sudah harus dikerjakan ya, jangan ditunda lagi,” ungkapnya.

Sebelumnya, menurut Lurah Belawan Bahari, Sonang Saing, pihaknya sudah berapa kali mengajukan permohonan pembenahan terhadap parit di Kelurahan Bahari, tapi hingga kini tidak ada tindak lanjut dari OPD terkait. “Kami harap permohonan perbaikan drainase segeralah ditindaklanjuti. Begitu juga dengan warga, marilah kita gotong-royong membersihkan lingkungan terutama parit, agar lingkungan kita bersih dan tidak rawan banjir,” ujarnya. (map/ila)