25 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 3688

Kenangan Manis Gubernur Sumut di Kampus UISU: Tak Dapat Ijazah, Edy Malah Dapat Boru Lubis

SAMBUTAN: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi saat menghadiri Milad ke-69 UISU, Kamis (7/1).BAGUS SYAHPUTRA/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kampus Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), ternyata memiliki kisah tersendiri bagi Gubernur Sumut (Gubsu), Letnan Jendral TNI (Purn) H Edy Rahmayadi. Pasalnya, di kampus yang terletak di Jalan Sisingamangarajaa Kota Medan itulah, Edy menggenal sosok wanita bernama Nawal Lubis yang kini menjadi istrinya.

SAMBUTAN: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi saat menghadiri Milad ke-69 UISU, Kamis (7/1).BAGUS SYAHPUTRA/SUMUT POS.

Edy mengungkapkan kisah cintanya pada acara Milad ke-69 Tahun UISU di Auditorium Kampus UISU, Kamis (7/1) siang. Ia bercerita, sebelum menjadi taruna Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri), sempat kuliah di Fakultas Hukum UISU stambuk 1980.

Sedangkan Nawal Lubis, tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi UISU yang juga stambuk 1980. Setahun kuliah di UISU, ia ikut mendaftar sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dan lulus sebagai taruna Akabri. “Saya tidak selesai (kuliah), tapi lebih besar saya dapatkan dari UISU ini dari pada Ijazah. Itu dia (Nawal) boru Lubis,” ungkap Edy, disambut gelak tawa dan tempuk tangan dari tamu yang hadir dalam acara Milad UISU itu, kemarin siang.

Berdasarkan biodata Edy Rahmayadi di Wikipedia, Ia lulus sebagai taruna Akabri tahun 1985. Edy pun meniti karirnnya sebagai prajurit TNI AD hingga menjabat Pangkostrad dengan pangkat Letnan Jendral (Letjen). Meski hanya 12 bulan mengecap bangku perkuliahan di UISU, namun Ia tidak pernah lupa kenangan manisnya saat menumpuh pendidikan di Kampus UISU.

“Tapi, sebelum saya lulus taruna, saya sempat pacaran dengan mantan pacar saya ini. Jangan negatif, saya pacaran itu jelas,” sebut mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Di masa kuliah dan sempat memadu kasih dengan Nawal Lubis, Edy mengaku pernah diusir penjaga masjid di Kampus UISU. Karena, pacaran dipinggiran bangunan masjid tersebut. “Saya pacaran itu, bolak-balik diusir penjaga masjid. Saya duduk di emperan masjid. Diusir terus, sana-sana. Karena, diusir itu saya menikahlah (dengan Nawal Lubis),” ucap Edy yang disambut dengan tawa.

Mantan Ketua Umum PSSI itu, mengaku kesulitan untuk sampai ke panggung acara Milad UISU ini. Karena, banyak civitas UISU mengajak dirinya untuk foto bersama. Sebagai pejabat publik, ia pun melayani masyarakat hal itu. Walaupun, hanya sekedar berfoto bareng. “Saudara-saudara, saya datang ke sini tidak sampai-sampai ke tempat ini (panggung). Masih foto-foto saja dari unjung ke unjung ini. Ini enaknya jadinya gubernur dihargai di mana-mana,” ucap Edy berseloro.

Edy pun berharap, sebagai Kampus tertua di luar Pulau Jawa, UISU dapat terus berkembang dengan menciptakan lulusan terbaik dan menjadi unversitas berkarekter Islami serta dapat berkontribusi kepada Sumut dan negara ini. “Meneruskan ini menjadi universitas yang terpandang dan universitas yang benar-benar berkarakter Islam. Kita harus buat ini, kita bersama-sama dan sejarah harus kita bikin. Masa sekarang ini, adalah masa perjuangan yang kita alami,” sebutnya.

Edy pun meminta kepada pimpinan Yyasan UISU untuk dapat terus membangun UISU dengan amanah bersama alumni untuk memberikan ilmu kepada masyarakat demi kemajuan dan kesejahterahkan masyarakat melalui perguruan tinggi ini. “UISU harus menjadi universitas terbaik di Sumut ini. Perlu evaluasi bagi UISU untuk meningkat kualitas pendidikan lebih baik lagi,” pintanya.

Edy pun menegaskan, Pemerintah Provinsi Sumut siap membantu UISU untuk pengembangan kampus dengan menyiapkan lahan eks HGU di Sumut seluas 25 Hektar. “Proses nanti (lahannya) kita lihatlah,” tandas Edy.

Sementara itu, Rektor UISU, Dr H Yanhar Jamaluddin MAP menjelaskan, pada Milad UISU ke- 69 tahun ini, beberapa prestasi telah mampu diukir. Hal ini, sebagai wujud prestasi yang akan terus dikembangkan demi dunia pendidikan di Sumut dan tanah air ini. “Dimomen ini, kita juga mengukuhkan 2 guru besar yaitu bidang administrasi pendidikan dan bidang pembangunan pertanian. Kita berharap dengan tambahan guru besar ini akan mengkokohkan peran kita di masyarakat. Setidaknya, kita tahu bahwa sektor pendidikan dan pertanian adalah program yang sangat prioritas dalam pembangunan di Sumut menuju Sumut bermartabat,” pungkas Yanhar.

Acara ini juga dihadiri Ketua Umum Yayasan UISU, Prof Ismet Danial Nasution, Ketua Dewan Guru Besar UISU Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin PhD, civitas UISU, jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan para alumni UISU. (gus)

Nakes Bakal Diswab 2 Minggu Sekali

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyebaran Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) saat ini relatif stabil. Bahkan, akumulasi angka kesembuhan pasien Covid-19 terus mendekati jumlah terkonfirmasi positif. Ke depan, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bakal memperketat pemeriksaan swab atau PCR. Tenaga kesehatan (Nakes) yang terlibat langsung dalam pelayanan pasien Covid-19, wajib melakukan pemeriksaan PCR setiap dua minggu sekali.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat memimpin rapat koordinasi dengan seluruh bupati/wali kota se-Sumut, tentang tentang persiapan vaksinasi Covid-19, secara virtual dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Kamis (7/1)n

Dalam rapat itu, Gubsu meminta seluruh bupati dan wali kota melakukan pemeriksaan secara langsung terkait kesiapan vaksin dan berbagai keperluan lainnya.

“Saat ini penyaluran vaksin ke daerah masih menunggu hasil dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bila nanti sudah selesai, saya harap kepada bapak bupati dan wali kota nanti harus cek langsung kesiapan vaksinansi, tenaga vaksinator dan kebutuhan pendukung lainya, lakukan pengecekan fisik, dan pastikan tempat penyimpanan sesuai standar pengamanan vaksin,” ujar Edy Rahmayadi.

Pemerintah kabupaten/kota juga diharapkan terus melakukan sosialilsasi kepada masyarakat, bahwa vaksin telah melalui berbagai proses pengujian dan aman untuk digunakan. Bahkan untuk meyakinkan masyarakat, Gubernur bersedia menjadi yang pertama untuk divaksin. “Sampaikan ke rakyat kalau ini aman, untuk di Sumut saya yang akan pertama kali divaksin, kalau saya aman, seluruh bupati dan wali kota harus juga ikut divaksin,” tambahnya.

Disampaikan juga, ke depan seluruh dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, yang terlibat langsung dalam pelayanan pasien Covid-19 wajib melakukan pemeriksaan PCR setiap dua minggu sekali. Hasil pemeriksaan PCR dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Dinas Kesehatan Provinsi.

Gubernur pun menekankan agar mengetatkan pemeriksaan Swab PCR pada pegawai di perkantoran, baik pemerintah maupun swasta, warga binaan lembaga pemasyarakatan di Lapas, jemaah di rumah ibadah dan orang-orang berstatus kontak erat, penelusuran kontak (contact tracing) dilakukan kepada 36 orang kontak erat dari 1 kasus konfirmasi covid-19.

Selanjutnya, Gubernur mengingatkan agar tidak mengendurkan kewaspadaan dalam menangani Covid-19 di daerah masing-masing. “Ini adalah tanggung jawab kita bersama, kita harus berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan masalah ini, saya harap semua bupati dan walikota bertanggung jawab, cari metode yang tepat bagaimana masyarakat kita bisa patuh dengan prokes, pastikan rakyat kita mau menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak melakukan kegiatan yang berdampak pada penularan virus ini,” harapnya.

Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan pada kesempatan itu menyampaikan kepada Gubernur, agar orang-orang yang akan divaksinasi terlebih dahulu harus diperiksa kondisi kesehatannya. “Kami banyak mendengar tentang beberapa persyaratan untuk dapat divaksin, apakah dia dari segi umur, dari segi alergi seseorang, untuk itu agar diperiksa dulu kesehatanya calon orang yang akan divaksin Pak, agar tidak terjadi masalah bagi orang yang nantinya akan divaksin, lebih bagus kita hati-hati dan teliti, dari pada buru-buru tapi tidak tepat sasaran,” ujarnya.

Pada pertemuan tersebut turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Irman Oemar dan Tim Medis Satgas Covid-19 Sumut Handoyo Harsono dan Restuti Hidayani Saragih.

Medan Fokus Vaksinator dan Faskes

Terpisah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan sampai saat ini belum mengetahui berapa kuota vaksin Covid-19 yang akan diberikan untuk Kota Medan. Namun begitu, Dinkes Medan saat ini fokus menyiapkan vaksinator dan fasilitas kesehatan (Faskes) yang akan digunakan untuk program vaksinasii tersebut.

“Kita belum dapat kepastian soal itu (kuota vaksin). Saat ini kita fokusnya itu untuk vaksinator dan fasilitas kesehatan yang mau digunakan. Kan sesuai arahan Presiden Jokowi, vaksinasi seharusnya di semua Puskesmas, bahkan Posyandu bila perlu,” kata Kabid Kesehatan Masyarakat di Dinkes Medan yang juga juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan kepada Sumut Pos, Kamis (7/1).

Menurut Mardohar, pada dasarnya pemerintah pusat sudah tahu berapa jumlah kebutuhan vaksin untuk Kota Medan. Sebab, seluruh data yang dilaporkan Pemko Medan ke pusat sudah transparan berdasarkan hasil swab seluruh rumah sakit yang menampung pasien Covid-19. “Apalagi infonya kan jelas, nanti pendistribusian vaksin akan dilakukan sebanyak 4 termin. Inikan baru termin pertama, masih ada 3 termin lagi. Kita berharap 3 termin berikutnya dapat mencukupi kebutuhan kita di Medan,” lanjutnya.

Ditanya soal kapan proses vaksinasi di Kota Medan akan dilakukan, Mardohar mengatakan, saat ini seluruh daerah di Indonesia masih menunggu pencanangan dari Presiden Joko Widodo. Sebab sesuai instruksinya, Presiden Jokowi yang akan divaksin pertama kali. “Lalu nanti ke provinsi dan kabupaten/kota. Maka nanti kita yang di Kota Medan tinggal menunggu arahan dari pemerintah provinsi saja,” katanya.

Disebut Mardohar, jika melihat jumlah vaksin yang sudah sampai di Dinkes Sumut, tentunya masih sangat minim. Tentunya, kebutuhan vaksin untuk warga Kota Medan saja mmasih entu sangat jauh di atas jumlah tersebut. “Kalau 40 ribu vial (dosis) dibagi 33 kabupaten/kota di Sumut, ya tentu tidak cukup. Jangankan untuk masyarakat umum, untuk tenaga kesehatan saja jelas masih sangat kurang,” sebutnya.

Karenanya, kata Mardohar, wajar bila para tenaga kesehatan menjadi prioritas penerima vaksin pertama. Pasalnya, para petugas kesehatan lebih beresiko terpapar virus karena lebih sering melakukan kontak erat dengan para pasien. “Kita sudah mendata semua petugas kesehatan kita. Untuk petugas kesehatan yang di puskesmas saja sudah ribuan, petugas kesehatan yang di rumah sakit saja sudah lebih dari 10 ribu. Itu yang sudah mendaftar ke kita di Satgas Covid-19 Medan. Jadi kebutuhan vial Vaksin Covid-19 kita sebenarnya cukup banyak,” pungkasnya.

Angka Kesembuhan Dekati Jumlah Positif

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, hingga kini tercatat jumlah sementara angka kesembuhan mencapai 16.009 orang. Jumlah tersebut setelah bertambah sebanyak 84 orang yang diperoleh dari 20 kabupaten/kota.

“Paling banyak Medan (40 orang) dan Deliserdang (11 orang). Disusul Karo (8 orang), Binjai (7 orang), Madina (2 orang), Samosir (2 orang), Tanjung Balai (1 orang), Tebing Tinggi (1 orang), Sibolga (1 orang), Padangsidimpuan (1 orang), Langkat (1 orang), Asahan (1 orang), Dairi (1 orang), Toba (1 orang), Pakpak Bharat (1 orang), Batu Bara (1 orang), Padang Lawas (1 orang), Paluta (1 orang), dan Labura (1 orang),” sebut Aris, Kamis (7/1).

Sedangkan akumulasi positif, sambung dia, jumlahnya mencapai 18.673 orang setelah bertambah 83 kasus baru yang didapatkan dari 12 kabupaten/kota. Penambahan diperoleh dari Medan (46 orang), Deli Serdang (14 orang), Langkat (5 orang), Pematang Siantar (3 orang), Tebing Tinggi (3 orang), Asahan (3 orang), Simalungun (2 orang), Dairi (2 orang), Sergai (2 orang), Taput (1 orang), Nisel (1 orang), dan Pakpak Bharat (1 orang). “Selisih antara akumulasi kasus positif dengan sembuh hanya sekitar 2.600-an,” kata Aris.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk angka kematian kini jumlah sementara mencapai 691 orang. Jumlah itu setelah bertambah 2 kasus baru yang berasal dari Medan dan Deli Serdang. Sedangkan akumulasi suspek berjumlah 756 orang, bertambah 8 kasus baru. “Untuk penderita Covid-19 aktif di Sumut jumlahnya saat ini sudah di bawah angka 2 ribu yaitu 1.973 orang. Penderita tersebut baik yang melakukan isolasi mandiri maupun di rumah sakit,” tandasnya. (prn/map/ris)

Sah, Joe Biden Presiden ke-46 AS, Pendukung Trump Rusuh 4 Tewas

WASHINGTON, SUMUTPOS.CO – Sah, Joe Biden jadi pemenang Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020. Meski sempat diwarnai kerusuhan, Joe Biden akhirnya ditetapkan sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat.

Sidang pleno Kongres untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS kembali dimulai setelah sempat terhenti akibat serbuan para pendukung Donald Trump ke Gedung Capitol, Rabu (6/1) waktu setempat atau Kamis (7/1) pagi WIB. Mereka berupaya membatalkan kekalahan Trump pada Pilpres 2020 dengan memaksa Kongres menunda sidang yang akan mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

Wakil Presiden AS, Mike Pence, memulai sidang pada Rabu (6/1) malam waktu setempat, dengan mengatakan, kejadian hari itu adalah hari yang kelam dalam sejarah Capitol, Amerika Serikat. “Untuk Anda yang melakukan kekacauan di Gedung Capitol hari ini, Anda tidak menang,” kata Pence.

“Kekerasan tidak pernah menang. Kebebasan berjaya dan ini masih rumah rakyat. Selagi kami kembali berkumpul di ruangan ini, dunia akan menyaksikan lagi keteguhan dan kekuatan demokrasi kami bahkan setelah aksi kekerasan dan vandalisme yang belum pernah terjadi sebelumnya,” imbuhnya.

Pendukung Donald Trump membuat kerusuhan dengan menyerbu gedung kongres Capitol. Dalam kerusuhan itu, empat orang dikabarkan tewas termasuk seorang perempuan yang ditembak setelah pendukung Trump menerobos bangunan ikonik itu.

Dilansir dari CNN, Kamis (7/1), kerusuhan melanda ibu kota AS setelah Trump mendesak para pendukungnya untuk berperang melawan penghitungan seremonial dari suara elektoral. Perolehan suara mengkonfirmasi kemenangan presiden terpilih Joe Biden.

Pada Rabu (6/1), siang hari ratusan pengunjuk rasa pendukung Trump menerobos penghalang yang dipasang di sepanjang perimeter Capitol. Mereka bentrok dengan petugas yang dilengkapi pengaman anti huru-hara. Beberapa menyebut petugas itu sebagai pengkhianat. Wakil Presiden Mike Pence juga dievakuasi dari dalam ruangan.

Dalam kerusuhan itu, seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya, meninggal setelah ditembak di dada di halaman Capitol. Polisi DC mengkonfirmasi kepada CNN. Informasi lebih lanjut tentang penembakan itu belum dirinci secara jelas.

Kepala Polisi DC Robert Contee mengatakan tiga orang lainnya meninggal karena keadaan darurat medis selama kerusuhan itu. “Seorang perempuan dewasa dan dua pria dewasa tampaknya kesakitan dalam keadaan darurat medis yang terpisah, yang mengakibatkan kematian. Kehilangan nyawa di distrik itu merupakan peristiwa tragis,” kata Contee pada konferensi pers, Rabu malam (6/1).

Beberapa petugas juga terluka. Setidaknya satu petugas diangkut ke rumah sakit. Granat asap digunakan di sisi Senat Capitol. Jendela di sisi barat Senat telah rusak, dan ratusan petugas berkumpul di lantai satu.

Polisi Capitol AS sempat mendorong demonstran keluar dari tangga di sisi timur gedung. Para pengunjuk rasa terlihat mendorong pagar besi dan polisi menggunakan pagar untuk mendorong pengunjuk rasa kembali. Sementara petugas lain mengulurkan tangan ke atas. Polisi juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan perusuh.

Pasukan dari Virginia, Maryland dan Pengawal Nasional D.C. dikerahkan untuk membantu memadamkan kerusuhan. Beberapa jam setelah pelanggaran, penegak hukum mengumumkan bahwa Capitol telah diamankan. Ketika kekacauan terjadi, Trump mengatakan kepada para pendukungnya untuk pulang tetapi mengulangi klaim palsu. Dia menghasut bahwa pemilu telah dicurangi.

“Kita harus damai, kita harus punya hukum dan ketertiban,” kata Trump menyindir.

Polisi mengatakan, ada 52 orang ditangkap. Lalu 4 terkait dengan tuduhan penggunaan senjata dan 6 senjata api ditemukan. Bahkan, juga ditemukan 2 bom pipa, 1 di dekat Komite Nasional Republik dan 1 di dekat Komite Nasional Demokrat. Selain itu juga ditemukan pendingin berisi bom molotov.

Senat dan DPR berkumpul kembali pada Rabu (6/1) malam untuk melanjutkan penghitungan suara Electoral College. Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan, Amerika Serikat dan Kongres telah menghadapi ancaman yang jauh lebih besar. “Kami tak terpengaruh yang kita saksikan hari ini,” katanya.

Bush dan Obama Kutuk Kerusuhan

Dua mantan Presiden AS, George W Bush dan Barrack Obama geram dengan kerusuhan yang terjadi di Gedung Kongres AS, Capitol. Mereka mengutuk kekerasan dan kerusuhan yang terjadi hingga sampai merenggut nyawa. “(Itu) memuakkan dan memalukan,” kata Bush menanggapi yang terjadi sepanjang hari ketika protes berlanjut di Washington D.C.

Dilansir dari Newsweek, Kamis (7/1), Bush mengatakan dia dan istrinya, mantan ibu negara Laura Bush, mengamati aksi itu dengan ketidakpercayaan dan kekecewaan terhadap kekacauan yang pecah setelah anggota Kongres bersidang guna mengesahkan hasil pemilihan presiden 2020.

Bush mengaitkan kekerasan tersebut dengan individu-individu yang hasratnya telah dibakar oleh kepalsuan dan harapan palsu. Bush memperingatkan terhadap berlanjutnya kekerasan massa dan meminta orang Amerika untuk mendukung supremasi hukum.

“Negara kami lebih penting daripada politik saat ini. Biarkan pejabat yang dipilih rakyat memenuhi tugas mereka dan mewakili suara kami dalam perdamaian dan keamanan,” tegas Bush.

Dalam laman Skynews, hal senada dikatakan mantan presiden Barack Obama yang menuduh Trump menghasut para pendukungnya untuk menyerbu Capitol. Obama menggambarkannya sebagai momen memalukan.

“Sejarah dengan tepat akan mengingat kekerasan hari ini di Capitol, dihasut oleh presiden yang sedang duduk yang terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilihan yang sah. Ini aib, aib besar bagi kita,” jelas Obama.

“Narasi fantasi mereka telah berputar semakin jauh dari kenyataan, dan itu dibangun di atas kebencian selama bertahun-tahun. Sekarang kami sedang melihat konsekuensinya, melesat menjadi crescendo yang keras,” tukas Obama.

Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Washington DC (MPD) Robert J Contee III mengatakan pada konferensi pers Rabu (6/1) sore bahwa para perusuh menghadiri rapat umum untuk mendukung Presiden Donald Trump, berbaris menuju Gedung Capitol, sementara para legislator memulai rapat. Beberapa perusuh melanggar batas garis petugas yang ditempatkan di luar gedung dan menuju ke dalam. “Petugas MPD yang dipanggil untuk membantu Polisi Capitol AS terluka dalam kerusuhan itu, dan seorang warga sipil ditembak,” ujarnya.

Sementara presiden terpilih Joe Biden muncul di televisi nasional untuk mengutuk kekerasan itu. “Saya meminta Presiden Donald Trump untuk tampil di televisi nasional, sekarang, untuk memenuhi sumpahnya dan membela konstitusi dan menuntut diakhirinya pengepungan ini,” kata Biden.

“Menyerbu Capitol, menghancurkan jendela, menduduki kantor, dan mengancam keselamatan pejabat terpilih bukanlah protes. Itu pemberontakan,” tegas Biden.

Trump Janji Alih Kekuasaan dengan Tertib

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjanjikan untuk melakukan alih kekuasaan secara ‘tertib’ menyusul pengukuhan kemenangan Joe Biden oleh Kongres, Rabu (6/1). Kendati telah dinyatakan kalah dalam perolehan suara elektoral (electoral college), Trump mengklaim jika keputusannya itu ‘mewakili akhir masa jabatan pertama terbesar dalam sejarah presiden AS’.

“Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta menujukkan kepada saya, namun akan ada transisi [kekuasaan] yang tertib pada 20 Januari,” tulis Trump dalam sebuah pernyataan.

“Saya selalu mengatakan kami akan melanjutkan perjuangan kami untuk memastikan bahwa hanya suara sah yang dihitung. Meskipun ini merupakan akhir dari masa jabatan pertama terbesar dalam sejarah kepresidenan, ini hanyalah awal dari perjuangan kami untuk Membuat Amerika Hebat Lagi” klaim Trump seperti mengutip CNN.

Pernyataan Trump disampaikan setelah Kongres AS mengukuhkan kemenangan Joe Biden dalam perolehan suara elektoral. Dalam perhitungan suara akhir, Biden mengantongi suara elektoral sebanyak 306, jauh melampaui ambang batas suara maksimal 270. Sementara rivalnya, Trump hanya mengantongi 232 suara elektoral. (jpc/cnn/bbs)

Kasus Dugaan Korupsi di UIN Sumut: Polda Periksa Saksi di Kemenag RI

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut, melakukan pemeriksaan sejumlah saksi di Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) di Jakarta. Pemeriksaan ini, terkait kasus dugaan korupsi pembangunan Gedung Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut), yang telah merugikan negara mencapai Rp10 miliar. Hal itu diungkapkan Kepala Sub Bidang Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan. Dia menyebutkan, kasus tersebut terus berjalan dan masih berproses.

“Kasus ini masih berjalan, tidak berhenti. Untuk menangani kasus ini, tim penyidik melakukan pemeriksaan sejumlah saksi di Jakarta,” ungkap MP di Mapolda Sumut, Kamis (7/1).

Menurut MP, ada banyak saksi di Kemenag RI yang bisa diambil keterangannya. Sehingga penyidik memandang, kedatangan mereka ke sana untuk mempercepat prosesnya.

“Jika satu-satu diundang ke Polda Sumut, tentunya kasus ini akan sangat lama berjalan. Makanya penyidik yang ke Jakarta. Kemarin (Rabu, 6 Januari) tim sudah ke sana, kemungkinan dalam waktu dekat akan ke sana lagi, untuk memeriksa sejumlah saksi,” imbuhnya, tanpa menyebutkan jumlah saksi yang diperiksa.

Diketahui, mantan Rektor UIN Sumut, berinisial SS, ditetapkan sebagai tersangka. SS merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam pembangunan gedung kuliah terpadu pada Tahun Anggaran 2018, yang berada di Jalan Willem Iskandar, Pasar V, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang. SS ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumut.

Proyek pembangunan yang ditanggungjawabi SS itu, diduga mengakibatkan kerugian negara. Sebab, pembangunan mangkrak atau tidak selesai hingga 2020 lalu. Pagu anggaran dalam kegiatan itu mencapai Rp44,9 miliar.

Selain menetapkan SS sebagai tersangka, 2 direktur perusahaan pemenang tender atau yang mengerjakan proyek itu, PT Multi Karya Bisnis Perkasa (MKBP), juga telah ditetapkan sebagai tersangka, mereka adalah JS dan SE. Penetapan ketiga tersangka ini, berdasarkan hasil audit perhitungan kerugian keuangan negara BPKP Perwakilan Sumut Nomor: R-64/PW02/5.1/2020, tertanggal 14 Agustus 2020, dengan kerugian mencapai Rp10 miliar.

Kasus ini berawal pada Juli 2017 lalu. Saat itu, SS memerintahkan Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan untuk membuat proposal pengajuan pembangunan gedung kuliah terpadu di UIN Sumut kepada Kemenag RI, dengan Surat Rektor UIN Sumut Nomor: B.305/Un.11.R2/B.II.b KS.02/07/2017, tertanggal 4 Juli 2017. Adapun jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp49,9 miliar, yang kemudian disetujui oleh Kemenag RI senilai Rp50 miliar. Dalam kasus ini, penyidik telah mengamankan barang bukti berupa kontrak dan dokumen pelaksanaan kegiatan pembangunan gedung kuliah terpadu UIN Sumut Tahun Anggaran 2018 itu. Diamankan juga dokumen-dokumen pelaksanaan pencairan anggaran, dan laporan hasil pemeriksaan audit fisik oleh tim ahli dari ITS Surabaya, dan LHP PKKN BPKP Perwakilan Sumut. (mag-1/saz)

Selingkuh dengan Mantan, Dodi Alfayed Digerebek Istri di Hotel

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dody Alfayed (21), duduk sebagai terdakwa di Ruang Cakra 6 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (7/1). Warga Jalan Pasar 5 Timur, Blok 3, Kelurahan Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang ini, didakwa atas kasus perselingkuhan dan perzinaan.

Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Chandra Naibaho, bermula pada 2014 terdakwa Dody dan Anggi Mahrany Siregar merupakan teman SMA dan menjalin hubungan. Kemudian, hubungan mereka putus karena Dody menikahi saksi korban, Ega Silva Ainayah, pada 29 Maret 2020.

“Namun terdakwa dan Anggi Mahrany Siregar tetap menjalin komunikasi dan sering bertemu. Pada pertemuan tersebut, mereka telah melakukan hubungan suami istri kurang lebih 3 kali, tanpa diketahui istri terdakwa,” ungkap Chandra di hadapan Hakim Ketua Riana Pohan. Lebih lanjut, Chandra mengatakan, pada 2 Juli 2020, terdakwa menghubungi Anggi dan mengajaknya untuk pergi ke Berastagi. Namun karena kejauhan, akhirnya disepakati terdakwa dan Anggi untuk menginap di Hotel Grand Inna Jalan Balai Kota, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat. Kemudian sekira pukul 14.00 WIB, terdakwa pamitan kepada saksi korban dengan alasan untuk membawa penumpang yang akan merentalkan mobilnya ke daerah Brastagi.

“Sekira pukul 17.00 WIB, terdakwa dan Anggi memesan kamar di Hotel Grand Inna No 154 Lantai 1, yang melakukan registrasi untuk pemesanan kamar kepada pihak hotel adalah terdakwa, melalui booking Reservation Agoda,” urai Chandra lagi.

Di kamar itu, lanjut Chandra, keduanya melakukan hubungan suami istri. Setelah selesai melakukannya, sekira pukul 23.30 WIB, pintu kamar hotel yang ditempati oleh keduanya diketuk seorang laki-laki yang mengaku petugas hotel. Laki-laki itu mengatakan, mobil Toyota Avanza Veloz BK 1256 BF yang dikendarai oleh terdakwa, berasap di parkiran, sehingga terdakwa membuka pintu kamar hotel.

“Saat pintu kamar hotel dibuka, saksi korban langsung masuk ke dalam kamar, lalu melihat bra Anggi dan celana dalam terdakwa, sudah terletak di atas tempat tidur kamar hotel, sehingga terjadi keributan,” katanya. Kemudian, saksi korban menghubungi pihak kepolisian dan tak berapa lama, pihak kepolisian datang, lalu membawa terdakwa dan Anggi ke Polrestabes Medan, guna pengusutan lebih lanjut. “Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 284 ayat (1) ke-1 huruf a KUHPidana,” pungkas Chandra. Usai membacakan dakwaan, majelis hakim memberikan kesempatan kepada penasihat hukum terdakwa untuk mengajukan eksepsi 3 pekan mendatang. (man/saz)

Hendak Pesta Narkoba, Dua Pegawai RSUD Rantauprapat Dibekuk Polisi

DIAMANKAN: Dua pegawai RSUD Rantauprapat diamankan di Mapolres Labuhanbatu, usai dibekuk saat hendak melakukan pesta narkoba di RSUD Rantauprapat.
DIAMANKAN: Dua pegawai RSUD Rantauprapat diamankan di Mapolres Labuhanbatu, usai dibekuk saat hendak melakukan pesta narkoba di RSUD Rantauprapat.

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 2 pegawai RSUD Rantauprapat dibekuk personel Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Labuhanbatu, saat hendak berpesta narkoba jenis sabu-sabu di satu ruangan Lantai 4 RSUD Rantauprapat Jalan KH Dewantara, Rantauprapat, Senin (4/1) lalu.

DIAMANKAN: Dua pegawai RSUD Rantauprapat diamankan di Mapolres Labuhanbatu, usai dibekuk saat hendak melakukan pesta narkoba di RSUD Rantauprapat.
DIAMANKAN: Dua pegawai RSUD Rantauprapat diamankan di Mapolres Labuhanbatu, usai dibekuk saat hendak melakukan pesta narkoba di RSUD Rantauprapat.

“Ya, keduanya ditangkap di Kompleks RSUD Rantauprapat,” ungkap Kepala Satres Narkoba Polres Labuhanbatu, AKP Martualesi Sitepu, Kamis (7/1).

Lebih lanjut Martualesi, menjelaskan, awalnya personel mendapatkan informasi tentang adanya pegawai RSUD Rantauprapat terlibat dalam penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu, yang kemudian informasi tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan.

Dari hasil penindakan, diamankan Putra Juhanda Hasibuan (34) alias Putra, warga Jalan Sirandorung, Kelurahan Padangbulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, berprofesi sebagai perawat di Ruang IGD RSUD Rantauprapat. Dan Arfan Harahap (33) alias Pauji, warga Jalan Siringo-ringo, merupakan pegawai honorer RSUD Rantauprapat.

Dari penangkapan tersebut, berhasil disita barang bukti berupa sebungkus plastik berisi narkoba jenis sabu-sabu seberat 0,06 gram, satu unit alat hisap sabu-sabu lengkap dengan pipetnya, satu plastik kaca pireks bekas bakar yang ujungnya terdapat pipet, mancis, kompor dari jarum suntik, dan pipet berbentuk skop.

Dari hasil pemeriksaan, kedua tersangka mengakui narkoba jenis sabu-sabu tersebut diperoleh dari seorang pria berinisial A, warga Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan.

Menurut Martualesi, kedua tersangka mengaku sudah berulang kali menggunakan karkoba tersebut, untuk menambah stamina dan daya tahan tubuh, saat sedang melaksanakan tugas malam.

Terhadap Putra dan Pauji, dipersangkakan melanggar pasal 114 ayat (1) subs pasal 112 ayat (1) JO pasal 132 ayat (1) dari UU RI No 35 Tahun 2009, tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. (fdh/saz)

Rampas Senjata, Modus Pura-pura Buang Air, Pencuri Kotak Infaq Ditembak Polisi

INTEROGASI: Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin, saat menginterogasi tersangka pencurian kotak infaq, Kamis (7/1).ISTimewa/sumut pos.
INTEROGASI: Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin, saat menginterogasi tersangka pencurian kotak infaq, Kamis (7/1).ISTimewa/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Iman Habib Hasibuan (34), pelaku pencurian kotak infaq Masjid Al Amin, Jalan Bilal, Kecamatan Medan Timur, terpaksa ditembak kakinya oleh personel Polsek Medan Timur. Warga Jalan Rahmat Pik, Kecamatan Medan Denai ini, ditembak lantaran melakukan perlawanan dan berusaha merampas senjata api (senpi) polisi saat diringkus dari rumahnya, Rabu (6/1) lalu.

INTEROGASI: Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin, saat menginterogasi tersangka pencurian kotak infaq, Kamis (7/1).ISTimewa/sumut pos.
INTEROGASI: Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin, saat menginterogasi tersangka pencurian kotak infaq, Kamis (7/1).ISTimewa/sumut pos.

Kapolsek Medan Timur, Kompol M Arifin menjelaskan, penangkapan terhadap tersangka bermula dari adanya video pencurian kotak infaq yang sempat viral di media sosial (medsos) pada 31 Desember 2020 lalu. Di samping itu, pihak masjid juga membuat pengaduan kepada petugas.

“Setelah menerima laporan dan melihat video itu, petugas kemudian melakukan cek TKP. Berdasarkan penyelidikan, tim kemudian mengetahui tersangka pencurian tersebut,” ungkap Arifin, didampingi Kanit Reskrim Polsek Medan Timur Iptu ALP Tambunan, Kamis (7/1).

Dari hasil penyelidikan, lanjut Arifin, diketahui keberadaan tersangka sedang berada di kediamannya, Rabu (6/1). Selanjutnya, personel langsung bergerak cepat menuju lokasi untuk melakukan penangkapan.

“Tersangka berhasil ditangkap di rumahnya. Namun saat diamankan, ternyata beralasan ingin buang air besar,” tuturnya.

Personel lalu meminta tersangka untuk ke kamar mandi dengan melakukan pengawalan ketat. Tapi, tersangka memanfaatkan kesempatan dengan melakukan perlawanan dan berusaha merampas senpi polisi sembari kabur.

“Melihat tersangka berusaha melarikan diri, petugas mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Namun tak diindahkan tersangka, sehingga anggota terpaksa memberikan tindakan tegas terukur dengan menembak kedua kakinya,” beber Arifin.

Arifin menjelaskan, dari penangkapan tersebut, disita barang bukti berupa pakaian dan topi tersangka saat beraksi. Selain itu, tang, kotak infaq, dan barang bukti lainnya.

“Berdasarkan pemeriksaan penyidik, tersangka sudah berulang kali melakukan pencurian kotak infaq, dengan modus berpura-pura menumpang kamar mandi di masjid. Bahkan, tersangka ini juga residivis dalam kasus penyalahgunaan narkoba,” katanya.

Sementara itu, tersangka nekat mencuri karena kebutuhan ekonomi. Dia berdalih, membutuhkan uang untuk biaya anaknya yang sedang sakit.

“Anak saya sakit,” aku tersangka, tanpa menjelaskan secara detail sakit yang dialami anaknya.

Menurut tersangka, aksi pencurian dilakukannya sendirian dengan cara merusak gembok kotak infaq menggunakan tang yang sudah disiapkan. Modusnya, pura-pura ke kamar mandi masjid untuk cuci muka.

“Saya pantau dulu situasi, kalau sudah sepi, kemudian saya masuk ke dalam masjid,” ujar tersangka, yang mengaku baru 2 kali mencuri kotak infaq di masjid. (ris/mag-1/saz)

KA Binjai-Medan Tabrak Mobil PNS

TONTONAN: Mobil Toyota Avanza dengan nopol BK 1864 ID yang ringsek ditabrak KA Binjai-Medan, menjadi tontonan masyarakat sekitar, Kamis (7/1). TEDDY AKBARI/SUMUT POS.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan lalu lintas pada perlintasan rel kereta api (KA) tanpa palang pintu, kembali terjadi pada awal 2021. KA jurusan Binjai-Medan menghantam mobil Toyota Avanza nomor polisi (nopol) BK 1864 ID, yang dikemudikan Z Hutabarat (59), warga Jalan Seksama, Gang Mandor Nomor 235 Medan.

TONTONAN: Mobil Toyota Avanza dengan nopol BK 1864 ID yang ringsek ditabrak KA Binjai-Medan, menjadi tontonan masyarakat sekitar, Kamis (7/1). TEDDY AKBARI/SUMUT POS.

Akibatnya, Z Hutabarat yang merupakan seorang PNS tersebut, mengalami luka ringan. Kejadian itu terjadi di Jalan Ikan Kakap, Lingkungan II, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur, Kamis (7/1) siang.

“Pengemudi tidak tahu ada kereta api yang mau melintas dari Binjai menuju Medan. Saya dan orang yang ada di sini, sudah berteriak-teriak memberi tahu ada kereta api,” ungkap Sri, seorang saksi mata di lokasi kejadian.

Teriakan warga sekitar, menurut Sri, sudah didengar oleh korban. Namun apa daya, sudah terlambat.

“Begitu dengar teriakan, bapak itu maju mundur dari rel. Tapi tidak sempat lagi. Akhirnya kejadianlah (tabrakan),” imbuhnya.

Beruntung, korban tidak mengalami luka berat. Pascakecelakaan, korban terlihat menghubungi seseorang. Tak lama berselang, istri korban datang dan langsung memboyongnya untuk berobat.

“Cuma luka robek di pelipis yang kami lihat,” beber Sri lagi.

Tak lama berselang, petugas KA Binjai datang ke lokasi untuk mengevakuasi mobil yang sudah ringsek. Warga pun memadati lokasi, hingga membuat sedikit lalu lintas menjadi macet.

Sementara Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dari hasil pemeriksaan, korban datang dari arah Jalan Sisingamangaraja hendak menuju Jalan Soekarno-Hatta. Untuk menuju Jalan Lintas Medan-Binjai, korban melintasi TKP.

“Saat korban melintas, bersamaan KA Sri Lelawangsa dengan Masinis Dedi Eko Pranoto juga melintas, dan terjadi tabrakan. Kerugian materil ditaksir mencapai Rp30 juta,” pungkasnya. (ted/saz)

Serapan APBD Humbahas TA 2020 Hanya 85,71 Persen

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO- Penyerapan anggaran Kabupaten Humbang Hasundutan tahun anggaran 2020, hingga per 31 Desember 2020 terealisasi hanya mencapai 85,71 persen atau Rp875.839.036.586,00 dari total belanja Rp1.021.828.914.351,24.

Kepala Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Asset Daerah (BPKPAD) Humbang Hasundutan, Batara Siregar mengatakan, bahwa serapan anggaran tahun 2020 hingga memasuki 31 Desember 2020 mencapai 85,71 persen. Menurutnya, angka itu masih angka sementara dan belum final.

“Iya, per 31. Tapi masih ada mekanisme pelaporan antara OPD dan BPKPAD sampai laporannya nanti final,” katanya, Kamis (7/1).

Dijelaskannya, serapan anggaran itu terbagi dari tiga jenis penggunaan. Diantaranya, belanja operasi, belanja modal dan belanja tak terduga.

Pada belanja operasi , anggaran yang dialokasikan sebesar Rp842.375.097.859,02. Dari jumlah tersebut, penyerapan hingga per 31 Desember Rp750.244.166.205,00 atau 89,06 persen.

Hal ini terlihat dari belanja pegawai yang berada diangka Rp397.915.370.147,00 atau 91 persen dari total dianggarkan Rp434.346.280.232,02.

Kemudian, pada belanja barang dari total dianggarkan sebesar Rp189.666.178.834,00 baru terserap Rp159.620.480.693,00 atau 84,16 persen. Sedangkan, belanja hibah berada diangka Rp41.353.200.000,00 atau 96,79 persen dari total Rp42.728.915.200,00.

Sementara, untuk belanja bantuan sosial dari total yang dianggarkan Rp430.080.000,00 baru terserap Rp365.080.000,00 atau 84,89 persen. Terakhir, terlihat dari belanja bantuan keuangan dari total anggaran Rp175.203.643.593,00 hanya terserap Rp150.990.035.365,00 atau 86,18 persen.

“Belanja operasi itu terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja hibah, belanja bansos dan belanja bantuan keuangan,” tambahnya melalui aplikasi WhatsApp.

Disisi lain, untuk belanja modal dari anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 131.610.908.084 yang terdiri belanja tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, belanja jalan, irigasi dan jaringan serta belanja aset tetap lainnya. Penyerapannya itu tadi, baru terealisasi Rp110.436.157.994,00 atau 83,81 persen.

“Sementara, untuk belanja tak terduga dialokasikan sebesar Rp47.842.908.408,00 terealisasi Rp15.158.712.387,00 atau 31,68 persen,” kata Batara.

Disinggung, apa alasan serapan itu masih 85,71 persen, Batara mengaku bahwa komposisi angka tersebut masih sementara dikarenakan masih data pertanggungjawaban yang perlu dikonsolidasi antara OPD dan BPKPAD.

Disinggung, OPD mana saja yang belum terserap, Batara belum dapat menjelaskan. “Belum bisa lae, karena masih proses perhitungan. Kalau tuntas nanti defenitifnya aku kabari ke lae rinciannya,” ujar dia.

Bahkan, menurutnya, itu dapat diketahui paling lama 2 bulan setelah anggaran berakhir OPD menyelesaikan laporan keuangannya.

“Sesuai ketentuan paling lama 2 bulan setelah anggaran berakhir OPD menyelesaikan laporan keuangan,” ucapnya. (des/ram)

Extra Unlimited dari Smartfren

Regional Head Northern Sumatera Smartfren, Jefry Batubara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO– Smartfren memperkuat kepemimpinannya sebagai pelopor paket internet Unlimited di Indonesia dengan menghadirkan Unlimited Relaunch. Mulai Januari 2021, pelanggan Smartfren yang mengaktifkan paket Unlimited dan Kuota Nonstop mendapatkan benefit Extra Unlimited Malam full-speed pada jam 01.00 – 04.59 WIB. Benefit tambahan ini diberikan sebagai respon terhadap pengguna Unlimited dan Kuota Nonstop yang biasa menggunakan internet pada malam hari. Untuk penggunaan traffic data harian, pengguna Unlimited dan Kuota Nonstop menggunakan traffic data sebesar 18% di jam 01.00 – 04.59 WIB.

Tambahan benefit ini tidak mengurangi benefit yang saat ini diperoleh pelanggan masing-masing paket tersebut. Paket Smartfren Unlimited tetap bisa digunakan 24 jam di semua aplikasi, dan diberikan Extra Unlimited Malam full-speed di jam yang telah ditentukan sehingga pelanggan bisa menikmati internet dengan bebas rasa khawatir. Khusus untuk pelanggan Kuota Nonstop, Extra Unlimited Malam full-speed diperoleh selama masih memiliki kuota utama.

Jefry Batubara, Regional Head Northern Sumatera Smartfren mengatakan, “Sebagai pelopor paket Internet Unlimited di Indonesia, Smartfren di tahun yang baru ini berkomitmen memberikan paket Unlimited yang makin Unlimited dan Kuota Nonstop yang makin top. Kini semua pelanggan kedua paket tersebut mendapatkan Extra Unlimited Malam full speed tanpa mengurangi benefit yang sudah ada. Semoga benefit baru ini membantu mereka yang sedang berjuang membuka peluang, hingga malam-malam berkarya, bekerja, belajar dan melakukan berbagai kegiatan digital yang bermanfaat. Misalnya latihan game esports, streaming film, download atau browsing ide bisnis baru.”

Sejalan dengan semangat Smartfren mendukung perjuangan pelanggan mewujudkan mimpi, maka Extra Unlimited Malam full-speed ini bisa diperoleh dengan mudah. Pelanggan yang mengaktifkan paket Unlimited atau Kuota Nonstop paling murah pun bisa mendapatkannya. Begitu pula untuk mereka yang menggunakan eSIM di iPhone dan Android, juga memperoleh benefit tersebut.

Benefit tambahan ini akan otomatis aktif ketika memasuki pukul 01.00 WIB dan akan berhenti pada pukul 04.59 WIB. Selanjutnya, setelah waktu tersebut, pelanggan akan memakai batas pemakaian wajar (FUP) dari paket Unlimited yang sedang aktif. FUP akan di-reset begitu memasuki pukul 00.00, dan kembali memasuki Unlimited Full Speed Malam pada jam 01.00 – 04.59 WIB.

Kini pelanggan juga bisa mendapatkan Kartu Perdana internet Smartfren Unlimited baru seharga Rp22.500 untuk masa aktif 7 hari dengan batas pemakaian wajar 1 GB per hari. Selain itu ada juga varian Smartfren Unlimited Lite Rp55.000 dengan masa aktif 28 hari dan batas pemakaian wajar 0,5 GB per hari; dan Rp80.000 dengan masa aktif 28 hari dan batas pemakaian wajar 1 GB per hari. 

Khusus untuk pelanggan yang membutuhkan batas pemakaian wajar tambahan, masih bisa menikmati fitur Booster Unlimited harian.  Ada 3 pilihan masa berlaku dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp2.000 berlaku 1 hari, Rp5.000 berlaku 3 hari, dan Rp10.000 berlaku 7 hari. Pemakaian Booster Unlimited ini akan ditambahkan pada total batas pemakaian wajar harian paket internet Unlimited yang aktif.

Pelanggan yang membutuhkan kuota besar dengan Extra Unlimited Malam full-speed juga dapat menggunakan Smartfren Kuota Nonstop. Paketnya terdiri dari 4 pilihan, yakni Kuota Nonstop 6 GB seharga Rp30.000 dan masa aktif 28 hari, Kuota Nonstop 10 GB seharga Rp45.000 dengan masa aktif 28 hari, Kuota Nonstop 18 GB seharga Rp65.000 dengan masa aktif 28 hari, dan Kuota Nonstop 30 GB harga Rp100.000 dengan masa aktif 28 hari. (ram)