24 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 3689

Permudah Bersedekah, JNE Gandeng Rumah Zakat

MEDAN, SUMUTPOS.CO– JNE adalah perusahaan karya anak bangsa yang terus berupaya memberikan manfaat kepada masyarakat  di seluruh Indonesia. JNE memiliki tagline “Connecting Happiness” yang berarti mengantarkan kebahagiaan dan maknanya luas, sehingga jika bicara tentang JNE, maka bukan hanya tentang pengiriman paket, namun dalam berbagai aspek di setiap kehidupan masyarakat.

Salah satu manfaat yang ingin diberikan JNE saat ini yaitu menjalin kerjasama dengan Rumah Zakat untuk memudahkan dalam menyalurkan zakat, infak, sedekah, serta dana sosial lainnya untuk pemberdayaan masyarakat. Program yang dilakukan diperuntukan untuk mendukung pemerataan layanan zakat, infak dan sedekah di seluruh Indonesia. Kerjasama ini diwujudkan melalui program “Sahabat Kebaikan Rumah Zakat dan JNE”, yang peluncurannya ditandai dengan acara seremonial penandatanganan MoU di Kantor Pusat JNE (Ballroom Lt.7) Jl. Tomang Raya 11, Jakarta Barat pada Selasa (5/1). Secara simbolis, Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi Soeprapto menyerahkan plakat JONI diserahkan langsung kepada  Irvan Nugraha Chief Marketing Officer Rumah Zakat.

Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi Soeprapto, menuturkan bahwa kegiatan ini sebagai wujud syukur JNE yang telah menyampaikan amanah paket pelanggan selama 3 dekade. Selain itu juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam membantu masyarakat untuk memberikan kemudahan dalam berbagi untuk kebaikan. 

Program Sahabat Kebaikan Rumah Zakat merupakan platform kebaikan yang dapat digunakan oleh mitra untuk mengajak donatur untuk berdonasi zakat, infak, sedekah berbasis sistem affiliate marketing”.  Donatur dapat mendatangi sales counter JNE, untuk melakukan pembayaran zakat dengan menggunakan metode pembayaran antara lain: dompet elektronik, seperti: Shopee Pay, Gopay, OVO, Link Aja, OY; maupun Bank transfer: Mandiri, Muamalat BNI Syariah, BCA, dan Credit Card. Saat ini pembayaran zakat baru dapat dilakukan di 12 Kantor Perwakilan JNE wilayah DKI Jakarta, dan selanjutnya akan berlaku di seluruh sales counter JNE secara bertahap hingga pertengahan tahun 2021. Selain itu donatur yang ingin bergabung bisa langsung melakukan registrasi secara online dan lebih mudah di website rumah zakat. Platform ini dilengkapi dengan landing page khusus, sehingga lebih informatif dan menggunakan sistem “oneklik’.

Irvan Nugraha, Chief Marketing Officer Rumah Zakat, mengatakan bahwa Rumah zakat akan konsisten mendukung upaya – upaya dalam membantu untuk menyalurkan zakat, infak, sedekah, serta dana sosial lainnya. Melalui kerjasama dengan JNE ini pula diharapkan dapat menumbuhkan semangat bagi seluruh masyarakat untuk memberikan donasi terbaiknya agar dapat membantu sesama.

 “Sesuai dengan tagline JNE, yakni Connecting Happiness, dengan adanya progam ini diharapkan dapat membawa kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan sinerginya JNE dan Rumah Zakat ini, kami berharap dapat tercapai komitmen bersama yang akan dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi hingga kesehatan dan menjadikan masyarakat desa yang lebih mandiri untuk kehidupan yang lebih baik”, pungkas Feriadi. (rel/ram)

Wiraland Luncurkan New Carlton Plus, Inovasi Desain Terbaik

Kejutan Wiraland di Awal Tahun

MEDAN, SUMUTPOS.CO– Dalam sebuah diskusi Economy Outlook 2021  di Jakarta, 25 November lalu, industri properti  diprediksi kembali bergairah dan bakal tumbuh  hingga 30% di tahun 2021.

Di Medan, sinyal gairah itu tampak dari Wiraland.  Tidak menunggu lama, perusahaan pengembang terbaik di Medan ini mengawali tahun 2021 dengan meluncurkan tipe rumah terbaru, New Carlton Plus yang merupakan rumah termurah di kelasnya.

Peresmian singkat dan sederhana New Carlton Plus diselenggarakan Selasa, 5 Januari 2021 lalu di Perumahan Halton Place, Jalan Panglima Denai, Menteng VII, Medan ditandai dengan pelepasan balon tepat di depan rumah New Carlton Plus sebagai simbol rumah tersebut siap dipasarkan.

Hadir Antonio Onasio, General Manager Sales & Marketing; Agus Salim, Business Manager; Padli Chen, Sales Leader; dan seluruh tim sales Halton Place.

New Carlton Plus merupakan inovasi desain dari tipe sebelumnya, yakni New Carlton.

 “Rumah tipe New Carlton Plus adalah rumah dengan fasilitas lebih lengkap dan lebih luas dari sebelumnya. Dengan luas tanah 9×15 meter, luas bangunan 200 m2, dan terdapat 5 kamar tidur dan 5 kamar mandi, menjadikan tipe ini idaman para keluarga besar”, papar Antonio Onasio, GM Sales & Marketing kepada media, Selasa (6/01/2020).

Secara keseluruhan, tipe New Carlton Plus terlihat mewah yang dipadu dengan konsep desain modern-minimalis baik eksterior maupun interior. Menariknya, harga yang ditawakan jauh lebih rendah untuk tipe sekelasnya.

Agus Salim, Business Manager, menjelaskan, tipe terbaru New Carlton Plus dipatok seharga mulai Rp. 1.3 miliaran, diskon khusus 10%, DP ringan mulai 10%, sudah termasuk biaya pajak, KPR, dan notaris, sehingga konsumen tidak perlu lagi memikirkan biaya tambahan sesudahnya.

“Tipe ini termewah dan termurah di kelasnya. Di perumahan lain dengan fasilitas super mewah dan super lengkap seperti ini, harga bisa lebih dari Rp. 2 miliaran. Tak berlebihan rasanya jika tipe ini disebut sebagai yang termurah di kelasnya”, imbuh Agus Salim.

Ia optimistis diluncurkannya tipe rumah mewah tapi termurah di kelasnya ini akan disambut baik oleh masyarakat.

Rumah tipe New Carlton Plus saat ini siap dipasarkan untuk umum. “Bagi yang penasaran, silakan berkunjung ke rumah contoh di Perumahan Halton Place, atau hubungi hotline: 0852-9727-5999, follow IG Halton Place: @halton_place, dan klik website resmi di: wiraland.com/hp,” ujarnya. (rel/ram)

M Nuh Dukung Komnas HAM Usut Tewasnya Anggota FPI

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Sumatera Utara, Muhammad Nuh mendukung penuh langkah Komnas HAM mengungkap fakta tewasnya 6 warga sipil yang merupakan anggota FPI, pada awal Desember 2020 lalu. Sebagai bentuk dukungannya, Nuh melayangkan surat resmi ke Ketua Komnas HAM agar dapat bekerja secara profesional dan tranparan dalam menyidik dan mengungkap fakta di balik peristiwa yang diduga sebagai bentuk kejahatan kemanusiaan extra-judiciall killing (pembunuhan di luar putusan pengadilan).

“Tindakan extra-judiciall killing merupakan suatu pelanggaran hak hidup seseorang yang dijamin oleh UUD 1945 dan merupakan hak azasi yang tidak dapat dikurangi apapun keadaannya. Karenanya, tindakan itu tidak boleh terjadi di Indonesia yang merupakan negara hukum,” kata Nuh dalam siaran persnya terkait refleksi 2020 dan semangat menyongsong tahun 2021 yang diterima SumutPos.co, Kamis (7/1/2021).

Muhammad Nuh juga menyikapi soal aspirasi masyarakat di Kecamatan Puncak Sorik Marapi yang mengharapkan agar dana desa bisa sepenuhnya untuk pembangunan, tidak dialokasikan untuk program covid 19. “Karena masih banyak  infrastruktur desa yang harus diperbaiki dengan dana desa tersebut.  Masyarakat juga berharap pembagian dana desa disesuaikan dengan jumlah penduduknya (proporsional),” sebut Nuh.

Mantan anggota DPRD Sumut ini juga mengungkapkan, kondisi infrastruktur khususnya ruas jalan nasional di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) masih banyak yang rusak. “Seperti di Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Padanglawas, dan Padanglawas Utara, banyak jalan yang rusak dan berlubang sehingga sering terjadi kecelakaan. Karenanya, diharapkan perbaikan jalan nasional tersebut dapat disegerakan,” bebernya.
Selain itu, Nuh juga menyikapi soal penyaluran bantuan Covid-19 kepada masyarakat, di mana ia masih banyak menemui kerumunan yang berpotensi menularkan Covid-19. “Kita harapkan teknis pembagian bantuan dapat lebih kondusif dan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, sehingga tidak menimbulkan kerumunan yang berpotensi penularan Covid,” imbaunya.

Di bidang pendidikan, Nuh mengaku banyak mendapat aspirasi dari guru honorer, khususnya pendidikan Agama Islam (PAI) di Kota Medan, agar mereka dapat diangkat menjadi PNS. “Saat ini pemerintah akan mengangkat 1 juta guru honorer menjadi PNS. Kita harap, mereka ini dapat diprioritaskan karena selama ini guru PAI jarang diangkat menjadi PNS, padahal mereka sudah lama mengabdi,” ungkapnya.

Begitu juga dengan anak-anak lulusan sekolah luar biasa (SLB), lanjut Nuh, mereka sangat berharap agar perguruan tinggi negeri maupun swasta dapat meberikan peluang yang besar bagi mereka. “Karena selama ini sangat sedikit perguruan tinggi yang menerima lulusan SLB. Kita tidak mau ada diskriminasi,” tandasnya. (adz)

Perbaikan Jalan Longsor di Dairi, Lalu Lintas Dialihkan Selama Tiga Hari

PANTAU: Kasat Lantas Polres Dairi, AKP Herliandri (kiri) bersama Kasat Intel AKP Polin Damanik (kanan) serta Kabag Ops Kompol Kasmir Sitanggang saat memantau jalan longsor dilintasan jalan nasional Sidikalang-Medan tepatnya di km 6,5 Desa Sitinjo Kecamatan Sitinjo Dairi, Rabu (6/1).
PANTAU: Kasat Lantas Polres Dairi, AKP Herliandri (kiri) bersama Kasat Intel AKP Polin Damanik (kanan) serta Kabag Ops Kompol Kasmir Sitanggang saat memantau jalan longsor dilintasan jalan nasional Sidikalang-Medan tepatnya di km 6,5 Desa Sitinjo Kecamatan Sitinjo Dairi, Rabu (6/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Dairi AKBP Ferio Sano Ginting melalui Kasat Lantas AKP Herliandri menyampaikan, untuk sementara kenderaan yang datang dari arah Sidikalang menuju Medan dan sebaliknya, dialihkan lewat jalan alternatif. Rekayasa arus lalu lintas itu dilakukan, karena adanya perbaikan jalan longsor dilintasan jalan nasional Sidikalang – Medan, tepatnya di kilometer (km) 6,5 Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo.

PANTAU: Kasat Lantas Polres Dairi, AKP Herliandri (kiri) bersama Kasat Intel AKP Polin Damanik (kanan) serta Kabag Ops Kompol Kasmir Sitanggang saat memantau jalan longsor dilintasan jalan nasional Sidikalang-Medan tepatnya di km 6,5 Desa Sitinjo Kecamatan Sitinjo Dairi, Rabu (6/1).
PANTAU: Kasat Lantas Polres Dairi, AKP Herliandri (kiri) bersama Kasat Intel AKP Polin Damanik (kanan) serta Kabag Ops Kompol Kasmir Sitanggang saat memantau jalan longsor dilintasan jalan nasional Sidikalang-Medan tepatnya di km 6,5 Desa Sitinjo Kecamatan Sitinjo Dairi, Rabu (6/1).

Kasatlantas AKP Herliandri menerangkan, hasil koordinasi dengan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara menyatakan untuk perbaikan jalan tersebut, badan jalan harus dikeruk untuk mengeringkan genangan air yang ada disisi kanan jalan dari arah Sidikalang.

“Artinya, badan jalan putus total. Dengan begitu, kita harus melakukan rekayasa lalulintas berupa pengalihan kenderaan melalui jalur alternatif,” ujarnya.

Herliandri menyampaikan, jalur alternatif yang bisa dilewati pengendara kenderaan pribadi yang melintas dari arah Medan menuju Sidikalang akan diarahkan dari Dusun lae Sirambon tembus ke Rimo Bunga. Sementara, kenderaan dari arah Sidkalang menuju Medan lewat Dusun Huta Tikka tembus ke SMK Sitinjo.

“Untuk kenderaan volume tinggi yakni mobil truk serta truk tangki, kita alihkan melalui jalur Sidikalang-Tigalingga – Kutabuluh-Tanah Karo dan sebaliknya dari arah Medan. Untuk pegalihan arus lalulintas ini lanjut Herliandri, kita sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polrea Karo serta Pakpak Bharat,” ucapnya.

Rekayasa lalu lintas ini akan berlangsung selama 3 hari sejak Rabu (6/1). Menurut instansi terkait, proses pekerjaan memakan waktu 2-3 hari yakni sifatnya pemasangan gorong-gorong dan penimbunan sementara.

Untuk membantu pengendara selama rekayasa lalaulintas inj, Polres Dairi akan menempatkan personil disejumlah lokasi dan akan memasang rambu lalulintas petunjuk arah.

Herliandri menambahkan, sampai saat ini tidak ada kendala. Komunikasi dengan instansi terkait lancar, TNI serta masyarakat turut membantu untuk kelancaran arjs lalaulintas dilokasi badan jalan longsor itu, pungkasnya.

Perwakilan dari BBPJN Sumut, Diki Pasaribu kepada wartawan, Rabu (6/1) menyampaikan, perbaikan jalan longsor sudah dilakukan. Kontruksi sementara akan memasang box calper (gorong-gorong kotak). Proses pekerjaan diperkirakan 3 hari ini.

“Kita mau mengeringkan air dengan memgeruk badan jalan. Kita akan buka, karena ada rembesan air dari sisi jalan,” ungkapnya.

Diki menyebut, badan jalan longsor disebabkan gorong-gorong tidak berfungsi/tersumbat.

“Kita akan pasang gorong-gorong dan penimbunan sementara agar kenderaan bisa segera melintas darisana menunggu perbaikan yang permanen,” tutupnya. (rud)

Waspada Banjir, Polsek Medan Helvetia Cek Debit Air Sungai

HUJAN SORE HARI: Sejumlah kendaraan menerobos hujan yang turun sore hari, beberapa waktu lalu. BMKG mengimbau kepada warga agar mewaspadai banjir akibat hujan lebat di sore hari hingga malam hari pada beberapa hari ke depan.
HUJAN SORE HARI: Sejumlah kendaraan menerobos hujan yang turun sore hari, beberapa waktu lalu. BMKG mengimbau kepada warga agar mewaspadai banjir akibat hujan lebat di sore hari hingga malam hari pada beberapa hari ke depan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan dan sekitarnya sudah mulai tidak aman dari musibah banjir, hanya hujan deras selama satu jam saja, air sudah menggenangi hingga sebatas betis orang dewasa. Hal ini menjadi perhatian Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Helvetia.

HUJAN SORE HARI: Sejumlah kendaraan menerobos hujan yang turun sore hari, beberapa waktu lalu. BMKG mengimbau kepada warga agar mewaspadai banjir akibat hujan lebat di sore hari hingga malam hari pada beberapa hari ke depan.
ilustrasi.

Dalam upaya memastikan situasi aman dan kondusif di wilayah hukumnya, Kapolsek Medan Helvetia Kompol Pardamean Hutahaean SH SIK MH memerintahkan anggotanya untuk melakukan patroli rutin dan selalu berkoordinasi dengan para kepala lingkungan yang daerahnya terdapat air aliran sungai, guna melakukan pengecekan debit air sungai yang berada di wilayah Medan Helvetia.

“Saat ini kami sedang lakukan pengecekan, salah satunya debit air di sungai Sunggal yang berbatasan dengan wilayah kami, Medan Helvetia,” ujar Pardamean melalui Panit Sabhara Idha Yudha kepada sejumlah wartawan di Medan, Rabu (6/1).

Menurutnya, debit air kelihatan ada peningkatan ketinggian tidak seperti biasanya, namun saat ini belum begitu mengkhwatirkan. Adapun, lanjutnya, kegiatan Patroli Polsek Medan Helvetia ini untuk mengantisipasi bencana yang mungkin bisa timbul adanya gangguan alam seperti saat ini yang dirasakan warga.

“Curah hujan tidak menentu, jadi kami dari Polsek Medan Helvetia dalam hal ini meningkatkan patroli dan personel Bhabinkamtibmas kami selalu berkoordinasi kepada Babinsa dan kepala lingkungan setempat serta selalu memberikan himbauan-himbauan kepada warga yang berada di bantaran sungai tersebut,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pihaknya dalam hal ini juga meminta agar kegiatan patroli yang dilakukan oleh anggotanya ini merupakan satu kegiatan kepolisian yang dilakukan oleh anggota Polri sebagai upaya mencegah terjadinya gangguan kamtibmas khususnya di wilayah Kecamatan Medan Helvetia. “Pak Kapolsek yang mengingatkan soal ini,” pungkasnya. (mag-1/ila)

Kasus Dugaan Kelainan Seks Dilakukan Kasek SDN: Inspektorat Ditenggat 1 Bulan Beri Solusi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi II DPRD Medan desak Inspektorat Medan segera mengeluarkan rekomendasi ke Dinas Pendidikan Kota Medan untuk mengambil tindakan terhadap oknum JS selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 064025, Jalan Flamboyan Raya, Medan Tuntungan.Pasalnya, tindakan oknum JS dinilai telah meresahkan karena diduga memiliki perilaku kelainan homoseks.

RDP: Suasana RDP Komisi II DPRD Medan terkait tindakan Kasek SDN 064025 Jl. Flamboyan Raya, Kec. Medan Tuntungan, JS yang diduga memiliki perilaku kelainan homoseks, Rabu (6/1).

Desakan itu merupakan kesimpulan rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II DPRD Medan yang dipimpin Ketua Komisi II Surianto didampingi Sekretaris Komisi Dhiyaul, Wakil Ketua Sudari, dan anggota Modesta Marpaung. Hadir pula Kepala Disdik Medan Adlan, Plt Kepala Inspektorat Medan, Hutasuhut, guru tetap, guru honor dan orangtua murid, Rabu (6/1).

Sudari mengatakan, terkait masalah yang sangat meresahkan itu, Inspektorat diberi tenggat waktu satu bulan untuk diberi solusi. “Disdik dan Inspektorat harus mengambil sikap dan bekerjasama,” ujarnya.

Bahkan, Ketua Komisi II Surianto menegaskan agar Dinas Pendidikan dan Inspektorat tidak perlu berlama-lama mengambil kebijakan.

“Tujuannya agar tercipta kenyamanan peroses belajar mengajar di sekolah dimaksud. Kepala Disdik Medan harus menjaga citra pendidikan di Kota Medan. Pihaknya bakal merekomendasikan pergantian JS demi kenyamanan proses belajar mengajar di sekolah tersebut,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Dhyahul Hayati. Menurut dia, kasus ini sudah mencuat sejak Juli 2020. Artinya sudah beberapa bulan lalu. Namun, sampai saat ini tidak ada tindaklanjut dari Inspektorat dan Disdik. “Saya sebagai orangtua juga khawatirkan kalau anak saya sekolah di sana. Apalagi kasus ini sudah viral, Inspektorat harus cepat menangani ini, jangan ini jadi boomerang bagi dunia pendidikan kita,” ungkapnya.

Menjawab itu, Kadisdik Medan Adlan menyampaikan, pada prinsipnya pihaknya tetap menyahuti dan mengumpulkan bukti untuk tindaklanjuti. “Kami tidak diam dan tentu tidak mau salah dalam mengambil keputusan. Kami arif dan bijaksana,” ujarnya.

Sedangkan Hutasuhut mengatakan, pihaknya perlu prinsip kehati-hatian. Saat ini pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti dan tetap menyahuti segala pengaduan.

Sebelumnya, orangtua murid dan guru menyampaikan kekhawatiran atas dugaan kelainan seks tersebut. Sebab jangan sampai terjadi korban terhadap murid lagi di masa mendatang.

Seperti diketahui, puluhan orangtua murid di salah satu SDN yang berlokasi di Jalan Flamboyan Raya, Kecamatan Medan Tuntungan, Rabu (23/12) mendemo JS, kepsek sekolah tersebut mundur karena diduga memiliki kelainan seksual alias penyuka sesama jenis atau homo.

Raiman, salah satu orangtua murid mengatakan, kasus ini sudah lama terjadi. Bahkan sempat viral di media sosial Facebook pada April 2020. Di mana, ada akun atas nama Jefri Simbolon yang mengungkapkan bagaimana hubungan kepsek JS dengan JU.

“Kami berembung guru dan murid agar tidak ada korban. Ini sudah diketahui ibu lurah dan camat Medan tuntungan. Dihadapan ibu lurah, JU sudah mengakui punya hubungan badan dan di hadapan kami tanggal 13 April JU mengakui semuanya,” ujarnya. (prn/ila)

Teks foto

RDP: Suasana RDP Komisi II DPRD Medan terkait tindakan Kepsek SDN 064025 Jl. Flamboyan Raya, Kec. Medan Tuntungan, JS yang diduga memiliki perilaku kelainan homoseks, Rabu (6/1). IST

Perda Adminduk Kota Medan: Mudahkan Warga Dalam Layanan Kependudukan

Zulkarnain MSi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan meyakini, jika Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan akan mudahkan sekaligus mendisiplinkan masyarakat Kota Medan dalam mengurus dokumen kependudukan.

Zulkarnain MSi

Sebab dalam perda yang baru, cukup banyak perubahan regulasi yang diatur dibandingkan dengan Perda yang lama, seperti persyaratan, buku dan formulir yang digunakan pengembangan layanan online maupun kerjasama pemanfaatan data kependudukan.

Selain itu, Perda Adminduk yang baru akan memberikan kemudahan, kesederhanaan sekaligus kepastian waktu bagi masyarakat yang memohonkan pendaftaran penduduk atau pencatatan sipil. Hal itu karena Disdukcapil bisa secara optimal mengembangkan pelayanan daring adminduk, sebab sudah ada dasar hukum yang kuat.

“Lalu, permohonan pendaftaran penduduk juga tidak memerlukan surat pengantar dari kelurahan/kecamatan lagi, sehingga memperpendek rantai birokrasi pelayanan. Artinya masyarakat bisa langsung memohonkan pendaftaran penduduk ke Disdukcapil termasuk yang ditempatkan di masing-masing kecamatan,” ucap Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Medan, Dr Drs Zulkarnain MSi kepada Sumut Pos, Rabu (6/1).

Dikatakan Zul, sedangkan menyangkut denda keterlambatan, sesungguhnya dapat diterapkan tanpa mengurangi prinsip dasar bahwa pelayanan adminduk bersifat gratis atau tanpa bayar. Sebab, denda hanya diterapkan bila pelaporan atas peristiwa kependudukan atau peristiwa penting yang terjadi terlambat dilaporkan.

“Misalnya anak yang lahir harus sudah dimohonkan akta kelahirannya paling lama 60 hari setelah kelahiran. Bahwa besaran denda yang ditetapkan dalam Perda bersifat maksimal sehingga nilai efektifnya nanti akan dituangkan dalam Perwal tersendiri, jadi bisa saja tetap seperti yang diterapkan saat ini atau bisa bahkan lebih rendah atau lebih tinggi,” ujarnya.

Besaran denda juga disesuaikan dengan tujuannya, yaitu untuk mendorong adminduk yang lebih baik ditengah-tengah masyarakat. Apalagi, besaran maksimal denda keterlambatan yang ditetapkan dalam Perda juga masih jauh dari yang ditetapkan dalam UU No.23 Tahun 2006. “Misalnya denda keterlambatan pelaporan permohonan akta kelahiran, di dalam undang-undang adminduk ditetapkan maksimal Rp1 jt, sedangkan dalam Perda ini hanya Rp100 ribu. Itupun nantinya dalam Perwal, akan disesuaikan lagi besarannya,” katanya.

Untuk itu, kata Zul, saat ini Disdukcapil Medan masih memberlakukan besaran denda seperti yang tertuang dalam Perda yang lama, yakni sebesar Rp10 ribu.”Yang baru nanti masih akan di atur dalam Perwalnya, berapa yang ditetapkan nantinya. Jadi saat ini yang berlaku bukan Rp100 ribu. Tapi bisa lebih rendah dari yang sekarang atau bisa lebih tinggi, tergantung hasil evaluasinya,” jelasnya.

Untuk itu, Disdukcapil Medan juga akan terus mengembangkan sistem pelayanan yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan dokumen kependudukan yang diperlukan. Sehingga, masyarakat mau segera memohonkannya secara tepat waktu dan tidak akan dikenakan denda.

Sebab, penerapan denda bukan dimaksudkan sebagai sumber PAD tetapi hanya salah satu instrumen yang bisa digunakan dalam meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam mengurus dokumen adminduknya.

Penerapan denda itu sendiri, nantinya masih akan disesuaikan. Jikapun ada perubahan besaran denda keterlambatan, direncanakan baru akan diterapkan tahun 2022.”Jadi masyarakat nantinya tidak perlu khawatir mengenai besaran denda keterlambatan yang ditetapkan dalam Perda adminduk yang baru,” terangnya.

Bahkan untuk besaran denda yang direncanakan, juga dibuat berdasarkan kelompok waktu keterlambatan. Misalnya untuk keterlambatan 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan ke atas, maka besaran denda yang diterapkannya akan berbeda. Intinya melalui Perda yang baru nantinya, diharapkan masyarakat semakin terlindungi hak-hak kependudukannya sehingga lebih memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan publik lainnya.

“Jadi Pemko tidak mengedepankan pendekatan sanksi, tetapi akan mengembangkan program-program secara aktif untuk bisa menyelenggarakan pelayanan adminduk yang semakin mudah diakses masyarakat secara menyeluruh,” pungkasnya.

Terpisah, anggota Komisi I DPRD Medan, Abdul Rani SH menegaskan, pemberlakukan denda keterlambatan mengurus akta lahir merupakan wujud tertib administrasi dan terbangunnya database kependudukan.”Jadi sanksi administrasi secara filosofi hanya mengedepankan efek jera, bukan untuk menggali PAD. Denda itu agar tertib administrasi dan terbangunnya database kependudukan,” ucap Abdul Rani, Rabu (6/1).

Di samping itu, katanya, Perda Administrasi Kependudukan yang telah disahkan pada 30 Desember 2020 lalu, bertujuan untuk menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat dalam menyelesaikan urusan administrasi kependudukan serta meningkatkan efektivitas pelayanan penyelenggaraan urusan administrasi kependudukan dan pengembangan Siak (sistem informasi administrasi kependudukan) kepada masyarakat.

Perda tersebut juga termaktub dalam UU No.24/2013 tentang Administrasi Kependudukan yang merupakan penjabaran amanat pasal 26 ayat 3 UUD 1945 yang bertujuan untuk mewujudkan tertib administrasi kependudukan dengan terbangunnya database kependudukan secara nasional serta keabsahan dan kebenaran atas dokumen kependudukan yang diterbitkan.

“Justru saat pembahasan Raperda, denda sebesar Rp100 ribu tersebut sangat sudah maksimal. Tidak boleh dikurangi, dan kalau bisa ditambah lagi jumlahnya. Malah kita juga mengusulkan denda ratusan juta rupiah bagi yang memalsukan data kependudukan,” kata anggota DPRD Medan dari PPP ini.

Dikatakannya, administrasi kependudukan merupakan suatu sistem yang menjadi tugas negara untuk dapat memberikan pemenuhan atas hak-hak administratif penduduk dalam pelayanan publik.

Selain itu, tambah Abdul Rani, hal itu juga memberikan perlindungan yang berkenaan dengan penerbitan dokumen kependudukan tanpa adanya perlakuan yang diskriminatif melalui peran aktif pemerintah dan pemerintah daerah.”Atas dasar peraturan tersebut, maka Perda Nomor 1 tahun 2010 tentang administrasi kependudukan tidak sesuai lagi,” pungkasnya. (map/ila)

DPRD Dapat 100 Laptop Baru, Habiskan Anggaran Rp1,6 Miliar Lebih

PARIPURNA: Suasana rapat Paripurna DPRD Medan terlihat sepi, Selasa (18/8). Hanya 10 anggota DPRD Medan yang mengikuti rapat tersebut. markus pasaribu/sumut pos.
PARIPURNA: Suasana rapat Paripurna DPRD Medan terlihat sepi, Selasa (18/8). Hanya 10 anggota DPRD Medan yang mengikuti rapat tersebut. markus pasaribu/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski kondisi ekonomi masyarakat saat ini melemah akibat pandemi Covid-19, tak membuat para wakil rakyat yang duduk di kursi dewan Sumut, lantas prihatin. Justru, dengan menggunakan uang rakyat melalui anggaran P-APBD Sumut, mereka membeli 100 laptop baru dengan menelan anggaran Rp1.636.300.000.

PARIPURNA: Suasana rapat Paripurna DPRD Medan terlihat sepi, Selasa (18/8). Hanya 10 anggota DPRD Medan yang mengikuti rapat tersebut. markus pasaribu/sumut pos.
Ilustrasi.

Plt Kasubbag Perlengkapan dan Pendistribusian pada Sekretariat DPRDSU, Ali Syahrin Batubara mengakui, pengadaan laptop diperuntukkan bagi 100 anggota dewan, dengan harga satuan senilai Rp16.363.000. “Sedangkan pagu anggarannya yakni Rp1.636.360.000 yang tercantum dalam P-APBD Sumut tahun anggaran 2020,” katanya.

Dia menyatakan proses pengadaan laptop tersebut dilakukan dengan sistem lelang. “Di mana dalam proses lelangnya dimenangkan oleh PT. ECS Jakarta,” ujarnya.

Kabag Umum Kesekretariatan DPRD Sumut, Muda Sakti juga mengakui pihaknya ada menganggarkan penyaluran laptop untuk 100 anggota dewan. “Namun untuk rincian harganya silakan tanya kasubbag,” katanya.

Diakuinya pengadaan laptop ini untuk mendukung kinerja anggota DPRD Sumut. “Iya betul, untuk menunjang kerja anggota dewan kita. Salah satunya sekarang ini aktivitas banyak menggunakan zoom meeting, jadi untuk menunjang itu juga,” katanya.

Amatan wartawan di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (6/1), sejumlah tenaga honor gedung dewan mulai membagikan dan menyerahkan satu unit laptop untuk setiap dewan.

Namun seorang staf yang enggan disebut namanya, mengaku justru satu unit laptop tersebut senilai Rp23 juta, bukan Rp16 jutaan. sehingga total biaya yang dikeluarkan senilai Rp2,3 miliar

Dikatakannya, pembagian laptop tersebut statusnya pinjam pakai. Masing-masing dewan diminta untuk menandatangani perjanjian penerimaan laptop tersebut. Selain pengadaan laptop baru, pihak sekretariat juga disebut-sebut mengalokasikan anggaran perbaikan laptop jika mengalami kerusakan. Disebutkan, pengadaan laptop untuk membantu para wakil rakyat melaksanakan pertemuan zoom meeting khususnya agenda paripurna.

Seorang Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Poarada Nababan mengaku ada menerima laptop tersebut. Namun dia tidak menyetujui jika pengadaan laptop tersebut diperuntukkan untuk pertemuan zoom meeting.

“Terlalu kecillah jika pihak sekretariat menganggarkan pengadaan laptop ini hanya untuk zoom meeting. Namun untuk mencari-cari alasan sajanya ini bahwa pengadaan laptop untuk zoom meeting. Kalau untuk membantu tugas dewan saya sepakat,” Katanya.

Sementara itu, Pengamat anggaran Elfenda Ananda mengatakan, pengadaan laptop untuk menunjang kinerja dewan agar tetap dapat beraktivitas di masa pandemi tentu harus diikuti dengan semakin membaiknya kinerja dewan. “Tidak ada yg salah dalam hal alasan untuk penggunaan agar terjadi peningkatan kinerja. Hal ini dipergunakan untuk zoom meeting dan penggunaan sejenis,” katanya saat diminta tanggapan mengenai pengadaan tersebut.

Namun tentu saja, lanjut dia, ada persyaratan untuk memenuhi hal tersebut agar alasan menjadi kuat. Terutama skala prioritas dan azas kepatuhan. Apakah prioritas membeli laptop atau tidak, apakah patut atau tidak sesuai ketentuan perundang-undangan.

“Kalau dilihat situasi saat ini tentunya ada yang menjadi skala prioritas yakni pemulihan ekonomi rakyat. Hal itu menjadi penting agar rakyat bisa pulih perekonomiannya dan bisa memberikan kontribusi bagi daerah. Dengan ekonomi pulih maka pendapatan daerah akan tercapai targetnya. Di satu sisi lain akan meningkatkan kesejahteraan daerah juga,” ujarnya.

Akan tetapi di suasana pandemi ini, menurutnya tentu banyak keperluan lain yang lebih mendesak ketimbang pembelian laptop. Apalagi untuk azas kepatuhan lebih patut lagi kalau anggaran Rp2,3 miliar tersebut dipergunakan untuk kepentingan lain seperti pemulihan ekonomi.

“Namun kalau sudah menjadi keputusan membeli laptop terjadi tentu harus diukur dengan semakin meningkatnya kinerja dewan dengan fungsi-fungsinya seperti legislasi, budgeting dan pengawasan. Selain itu, masa pandemi dianjurkan untuk tetap stay di rumah dan tidak banyak melakukan perjalanan agar terhindar dari risiko tertular pandemi Covid-19,” katanya.

Menurutnya, sebaiknya dewan konsisten terhadap apa yang menjadi alasan pengadaan laptop untuk peningkatan aktivitasnya. “Peningkatan aktivitas dan kinerja dewan masa pandemi. Selain itu, untuk menekan penyebaran virus Covid-19 tidak perlu banyak melakukan perjalanan dinas,” katanya. (prn/ila)

, or

Syamsul Adha, Alumni MIKom Fisip USU Lolos Seleksi Dirut BPODT

LOLOS SELEKSI: Syamsul Adha, Sekretaris IKAMIKOM Fisip USU (dua dari kanan), lolos Seleksi Dirut BPODT.istimewa/sumut pos.
LOLOS SELEKSI: Syamsul Adha, Sekretaris IKAMIKOM Fisip USU (dua dari kanan), lolos Seleksi Dirut BPODT.istimewa/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Syamsul Adha, alumni Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (Fisip USU), lolos mengikuti seleksi Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT). Syamsul saat ini dikenal sebagai Camat Wampu, Kabupaten Langkat.

LOLOS SELEKSI: Syamsul Adha, Sekretaris IKAMIKOM Fisip USU (dua dari kanan), lolos Seleksi Dirut BPODT.istimewa/sumut pos.
LOLOS SELEKSI: Syamsul Adha, Sekretaris IKAMIKOM Fisip USU (dua dari kanan), lolos Seleksi Dirut BPODT.istimewa/sumut pos.

“Kami mengucapkan selamat kepada Sekretaris Ikatan Alumni MIKOM Fisip USU, Syamsul Adha, yang telah lolos ikuti seleksi menjadi Dirut BPODT,” kata Ketua IKAMIKOM Fisip USU, Saurma MGP Siahaan, Rabu (6/1).

Saurma yang juga Ketua BPC Perhumas Medan, mengatakan, sosok Syamsul merupakan pekerja keras yang bisa menjadi motor BPODT dalam memaksimalkan potensi kawasan Danau Toba.

“Kami siap bersinergi mendukung Danau Toba menjadi destinasi wisata berkelas dunia dan peran bidang ilmu komunikasi dipandang sangat penting dalam menunjang hal tersebut,” kata dia.

Syamsul Adha bersama sejumlah kandidat, akan mengikuti Assessment Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural, yang akan dilaksanakan secara online/video conference pada Kamis dan Jumat, 7 dan 8 Januari 2021.

Dukungan juga disampaikan alumni MIKOM Fisip USU, Ara Auza, yang saat ini Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Medan Area (UMA). Ara menambahkan, Syamsul merupakan sosok birokrat muda alumni STPDN yang sarat prestasi.

Koleganya itu, pernah menjadi ASN Inspiratif Nasional 2018 atas keberhasilannya memberdayakan masyarakat Wampu dan memberikan pelayanan publik yang enerjik ke warga.

“Syamsul mampu mengadaptasi kebijakan dan program pemerintah pusat serta pimpinannya di daerah agar masyarakat merasakan kehadiran layanan pemerintah dengan baik. Saya kira ini diperlukan oleh sosok Dirut BPODT yang baru. Danau Toba milik masyarakat yang harus dikelola untuk kebaikan bersama,” pungkasnya. (rel/prn)

Di Tengah Pandemi Covid-19, Budidaya Serai Wangi dan Minyak Atsiri Sangat Menjanjikan

ist bUDIDAYA: uSAHA budidaya serai wangi dan penyulingan minyak atsiri diyakini ber tahan kokoh saat badai Pandemi Corona Virus Disaese 2019.

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Usaha yang diyakini bertahan kokoh saat badai pandemi Corona Virus Disaese 2019 (Covid-19) di antaranya, agribisnis dan UKM. Konon pula, keduanya dikolaborasikan dalam satu kegiatan usaha.

bUDIDAYA: uSAHA budidaya serai wangi dan penyulingan minyak atsiri diyakini ber tahan kokoh saat badai Pandemi Corona Virus Disaese 2019.

Terbukti, sejumlah warga di Desa Damuli, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), mampu melalui hari-hari kecemasan di bawah bayang-bayang terpapar Covid-19.

Kondisi sebaran pandemi Covid-19 yang kala itu mulai dirasakan dampaknya, membuat sekelompok petani berfikir sebaliknya. Tidak membuat mereka lemah, bahkan menjadi pemicu semangat merubah ekonomi untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Menepis ketakutan sosial itu, warga di sana melakoni usaha budidaya tanaman serai wangi dan produksi minyak atsiri.

Usaha itu dilakukan masyarakat lokal setempat sekitar 7 bulan lalu. Dimulai pembentukan kelompok tani bernama Bersama, sekitar 10 warga memulainya dengan menanam serai wangi.

Keyakinan warga, 6 bulan kedepan tanaman serai wangi itu menjanjikan dan potensial di bidang ekonomi. Tanaman rimbunan itu, akan dapat dipanen dan disuling untuk mengambil minyaknya.

Rebusan batang tanaman rumput tersebut dengan proses suling menghasilkan minyak Atsiri yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Usaha yang cukup menjanjikan dengan pemasukan hingga Rp12,5 juta per hari. Masih ada senyum sumringah di tengah wabah. Keberhasilan itu, tidak diperoleh dengan mudah, diperlukan keyakinan dan keuletan dalam bekerjasama.

Misalnya, A Yaluad (47) salah seorang pengelola sulingan minyak serai wangi peserta kelompok tani (Koptan) Bersama Damuli, Rabu (6/1) menceritakan, saat ini terdapat lahan sekitar 7 hektare layak panen hasil pengelolaan dia dengan Heru Pandiga (33), Dodo (36) dan rekan lainnya. Tanaman sekitar tujuh bulan lalu itupun, secara bertahap telah disuling sebagian.

“Sudah sekitar dua bulan dipanen untuk disuling minyaknya. Hasilnya, sehari menghasilkan sekitar 5 liter, sesuai ketersediaan alat,” terangnya.

Dari hasil amatan, petani penyuling minyak serai wangi itu, perkiraan setiap hektarnya akan diperoleh sekitar 15.000 rumpun/tumpukan. Dari setiap 30 rumpunnya, akan direbus ke dalam wadah dan alat hasil rakitan. Setiap rebusan dengan waktu hampir 1 jam, akan menghasilkan minyak Atsiri 0,8 liter.

Usaha yang ditekuni tersebutpun, wajar jika menghasilkan. Seperti yang telah laku terjual, untuk ukuran terkecil 10 mililiter, dibanderol dikisaran Rp10 ribu hingga Rp25 ribu per botol. Berarti satu liter mereka meraup duit Rp1 juta hingga Rp2,5 juta. Dengan 5 liter sehari mereka meraup Rp5 juta hingga Rp12,5 juta. Harga yang dipatok juga dikarenakan minyak olahan mereka dapat dikatakan murni/asli serta terdaftar dan memiliki izin.

Laris manisnya minyak olahan petani di Desa Damuli, disebabkan memiliki berbagai manfaat seperti melindungi bayi dari gigitan nyamuk, menghilangkan gatal dikulit, meredakan nyeri otot/pegal linu, menyembuhkan masuk angin/kembung untuk anak dan orang dewasa.

“Juga sebagai aroma terapi untuk meredakan rasa cemas, hangatnya bertahan lama serta baik digunakan oleh anak-anak dan tahan lama. Kita memiliki legalitas, asli atau murni. Makanya kita banderol dikisaran angka sebegitu,” papar A Yaluad. (fdh)