27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 371

Dosen Polmed Edukasi Literasi Keuangan dan Penyusunan Laporan Keuangan Masjid Al-Amin Deliserdang.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO- Tim Pengabdian Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Medan yang diketuai Selfi Afriani Gultom, SE, Ak, M.Si kembali mengadakan pengabdian pada rentang waktu Juli sampai Oktober 2024. Kali ini BKM Masjid Al Amin, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, yang menjadi mitra.

Selama ini, sistem pelaporan keuangan Masjid Al Amin masih sebatas tulisan di papan informasi masjid. Begitu juga halnya dengan pelaporan keuangan pembangunan dan pemakaian dana pembangunan masjid.

Pemahaman literasi keuangan pengurus masjid juga masih kurang baik, yang ditandai dengan masih menyimpan dana masjid di bank konvensional serta pengelola keuangan sebatas untuk kegiatan operasional masjid. Pengurus masjid dalam pengajian-pengajian masih sangat jarang membahas tema keuangan Syariah.

“Hal ini berdampak lambatnya progress pembangunan masjid serta berbanding lurus dengan kondisi laporan keuangan masjid yang masih sangat sederhana dan manual. Laporan keuangan masjid secara umum masih ditulis dengan tangan di papan tulis,” kata Selfi Afriani Gultom, SE, Ak, M.Si.

Melihat hal tersebut, kata Selfi, tim memberikan solusi dengan mengadakan pelatihan pembuatan laporan keuangan masjid dan pendampingan pembuatan pelaporan keuangan sistem akuntansi yang mengacu kepada ISAK 35.

“Tim juga menyerahkan teknologi berupa program laporan keuangan masjid yang mengacu kepada ISAK 35 yang berbasis aplikasi dengan excel. Hal ini sebagai solusi atas ketidaktersediaan laporan keuangan secara digital,” ungkapnya.

Selain itu, tim PKM dosen Polmed juga menyerahkan layar TV LED yang telah tersedia aplikasi sebagai media pengumuman kegiatan BKM juga sebagai media publikasi laporan keuangan Masjid Al Amin serta jadwal shalat, jadwal khatib dan informasi lainnya.

Diketahui, tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan literasi keuangan Syariah dan membantu laporan keuangan Masjid Al Amin agar tersusun sesuai dengan standar akuntansi khususnya ISAK 35 dan terpublikasi dengan baik. Sehingga pengurus dan jamaah masjid dapat dengan mudah memahami laporan keuangan yang ada sehingga menambah kepercayaan masyarakat untuk berinfak sekaligus menjadi donatur pembangunan Masjid Al Amin.

PKM ini didanai oleh DIPA Politeknik Negeri Medan. Dengan ketua Selfi Afriani Gultom, SE, Ak, M.Si dengan anggota Dr Hubbul Wathan, MA, Marlya Fatira AK, SE, M.Si dan Rizki Syahputra, SE, M.Si yang dibantu oleh beberapa Mahasiswa. (adz)

PLN Berikan Dukungan Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Senyum ceria orang tua anak berkebutuhan khusus mendapatkan bantuan dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Sumatera Utara (4/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara terus memperlihatkan komitmennya dalam mendukung pendidikan inklusif di Indonesia, khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN memberikan bantuan sarana belajar serta layanan konsultasi kesehatan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Alhidayah, Kecamatan Labuhan Deli, Sumatera Utara, pada Jumat (4/10/2024), sebagai wujud nyata dari kontribusi PLN dalam mendukung pendidikan bagi kelompok yang membutuhkan perhatian khusus.

Bantuan ini mencakup penyediaan fasilitas belajar yang memadai dan dukungan konsultasi medis dengan dokter spesialis anak, guna memastikan kebutuhan khusus para siswa terpenuhi dengan baik. Inisiatif ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan mendukung perkembangan optimal bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang belajar di PKBM Alhidayah.

General Manager PLN UID Sumatera Utara, Saleh Siswanto, menekankan bahwa dukungan PLN terhadap pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus merupakan bagian dari upaya jangka panjang perusahaan untuk membangun masa depan yang lebih inklusif.

“Pendidikan adalah fondasi yang sangat penting untuk membangun generasi penerus bangsa. Melalui dukungan ini, kami berharap anak-anak berkebutuhan khusus dapat mengakses pendidikan dengan lebih baik, karena setiap anak memiliki hak yang sama untuk berkembang sesuai potensinya. Bantuan ini juga mencerminkan tata nilai AKHLAK, di mana kami bekerjasama dengan berbagai pihak guna mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan,” ucap Saleh

Program TJSL ini juga melibatkan tenaga medis yang memberikan layanan konsultasi gratis kepada para orang tua dan pengajar, dengan tujuan memahami kebutuhan medis dan psikologis anak-anak berkebutuhan khusus. Melalui pendekatan yang lebih tepat, diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan mendukung potensi anak secara maksimal.

Ketua PKBM Alhidayah, Rubiatun, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada PLN atas kontribusi yang diberikan.

“Kami sangat bersyukur atas perhatian dan dukungan dari PLN. Bantuan ini sangat berarti bagi anak-anak kami di sini. Dengan adanya sarana belajar yang lebih memadai dan layanan konsultasi dari dokter spesialis anak, kami optimis dapat mendampingi mereka dalam perkembangan yang lebih baik,” ungkap Rubiatun.

PKBM Alhidayah merupakan lembaga pendidikan non-formal yang didedikasikan untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus. Kehadiran PLN melalui program TJSL ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi proses pendidikan inklusif yang ada, tidak hanya di wilayah Labuhan Deli, tetapi juga menjadi contoh bagi upaya serupa di daerah lain.

PLN, sebagai penyedia layanan kelistrikan yang berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan, melalui program TJSL ini terus menggerakkan perubahan sosial di masyarakat, khususnya di bidang pendidikan.

“Dengan investasi pada pendidikan, kami yakin bahwa PLN tidak hanya menjadi penyedia energi listrik, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial yang bermanfaat bagi kemajuan generasi penerus bangsa,” pungkas Saleh Siswanto. (ila)

Dosen Institut Kesehatan Helvetia Sosialisasikan Etika Menggunakan Medsos kepada Siswa SMA Alwashliyah 22 Tembung

SOSIALISASI: Siswa SMA Alwashliyah 22 Tembung mendapat pemahaman dalam etika dalam menggunakan media sosial dari dosen Institut Kesehatan Helvetia. Foto ISTIMEWA/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sosial media (Medsos) merupakan sarana komunikasi yang sangat populer di kalangan remaja, termasuk siswa di SMA Alwashliyah 22 Tembung.

Penggunaan media sosial yang bijak dapat membawa dampak positif, namun tanpa kesadaran beretika, bisa menimbulkan dampak negatif. Untuk itu, penting bagi siswa memahami etika dalam menggunakan media sosial agar dapat berinteraksi secara sehat dan bertanggungjawab.

“Sosialisasi ini sebenarnya sudah kami dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2024 lalu, diikuti oleh siswa-siswi kelas XII SMA Alwashliyah 22 Tembung, dan Alhamdulillah dapat dikatakan sukses,” kata Ketua kegiatan sosialisasi yang merupakan dosen Linguistik, Ani Deswita Chaniago, S.Pd, M.Hum, Sabtu (5/10/24).

Kegiatan sosialisasi ini juga diikuti oleh dosen-dosen Institut Kesehatan Helvetia, Linda Hernike, M.Kes dan Tuti Hertati Purba, M.Kes.

“Kegiatan ini diketahui dan diberi izin oleh Kepala Sekolah SMA swasta Al – Washliyah 22 Tembung, Faisal Hamzah, M.Pd. Pengabdian kepada masyarakat ini dimulai dengan pemaparan materi oleh narasumber mengenai pentingnya etika dalam penggunaan media sosial. Siswa diajak untuk memahami bahwa media sosial adalah alat yang dapat membangun atau merusak reputasi seseorang, bergantung pada bagaimana menggunakannya” jelas Ani.

Ani menambahkan, siswa juga diajak untuk memahami dampak dari penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab, seperti penyebaran berita palsu, perundungan (bullying) daring, serta dampak negatif bagi reputasi pribadi dan sosial.

Sebagai bagian dari materi, narasumber juga memberikan contoh nyata tentang kasus-kasus yang terjadi di dunia maya akibat kurangnya etika berkomunikasi.

Selain itu, lanjut Ani, siswa juga diberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar beretika dalam berkomunikasi di media sosial, seperti: Menghargai perbedaan – Tidak menyebarkan ujaran kebencian dan menghormati pendapat orang lain. Berpikir sebelum berbicara – Mengecek kebenaran informasi sebelum membagikan atau mengomentarinya. Menghindari konten negatif – Tidak membagikan atau berpartisipasi dalam konten yang mengandung kekerasan, pornografi, atau diskriminasi. Dan, Jaga privasi – Menghindari membagikan informasi pribadi secara berlebihan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Sosialisasi ini juga diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana siswa diberikan kesempatan untuk berbagi pandangan dan bertanya seputar masalah yang dihadapi dalam menggunakan media sosial.

“Dari sosialisasi ini, siswa menunjukkan antusiasme dan partisipasi yang tinggi. Para siswa sekolan SMA swasta Al-Washliyah 22 Tembung mulai menyadari pentingnya etika dalam berkomunikasi dan menggunakan media sosial secara bijak. Sebagian besar siswa mengungkapkan keinginan untuk lebih berhati-hati dalam berbagi informasi dan lebih selektif dalam memilih konten yang mereka konsumsi dan bagikan. Selain itu, ada peningkatan kesadaran tentang pentingnya menjaga privasi serta menghindari perilaku negatif seperti bullying dan hoaks” terang Ani.

Menurut Ani, sosialisasi mengenai etika penggunaan media sosial ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh siswa SMA swasta Al- Washliyah 22 Tembung. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang etika dalam berkomunikasi di dunia maya, diharapkan para siswa dapat menjadi pengguna media sosial yang lebih bijak dan bertanggung jawab.

“Harapan Kedepan kegiatan sosialisasi ini dapat dilanjutkan secara berkala, dengan menghadirkan lebih banyak pelatihan dan diskusi mengenai pemanfaatan media sosial yang positif. Melalui pendidikan yang berkelanjutan, para siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan peduli terhadap dampak sosial dari aktivitas mereka di dunia maya. Semoga para siswa mampu memanfaatkan media sosial sebagai sarana belajar dan berkomunikasi yang produktif dan penuh tanggung jawab” pungkasnya lagi.(mag-2).

Peningkatan Usaha Bolu Bakery Kreasi Delis Melalui Penambahan Alat, Packaging Produk, dan Pembukuan Sederhana

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Usaha Bolu Bakery Kreasi Delis sudah dimulai sejak tahun 2020, saat terjadinya pandemi Covid-19. Usaha ini bermula dari kemampuan ibu Desi Mirayanti Lubis, dalam membuat aneka ragam bolu, mulai dari bolu pandan, brownies, cup cake, bolu ketan hitam, dan bolu original.

Selain untuk membantu ekonomi keluarga, usaha ini mulai dikenal oleh masyarakat sekitar dari promosi mouth to mouth (mulut ke mulut), karena konsumen merasa puas dengan cita rasa bolu dan juga harga jualnya yang terjangkau. Saat ini produksi bolu didasarkan pada pesanan.

Namun dalam perjalanan usahanya, Ibu Desi mengalami beberapa kendala, diantaranya alat pemutar mixer rusak sehingga produksi bolu sangat terbatas. Menyikapi hal ini, Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed), menggelar pengabdian kepada masyarakat dengan mitra Bolu Bakery Kreasi Delis milik ibu Desi Mirayanti Lubis yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Siti Rejo 3, Medan Amplas, Kota Medan.

Pada pengabdian yang berlangsung mulai Bulan Agustus sampai Oktober 2024 ini, tim memberikan alat produksi berupa oven dan mixer. Selain itu, tim juga memberikan pelatihan packaging (kemasan) kepada Bakery Kreasi Delis agar penampilan bolu lebih menarik sehingga dapat meningkatkan penjualan.

Tim yang diketuai Dina Arfianti Siregar, SE, M.Si dengan anggota Susilawati, SE, Ak, M.Si dan Siti Asnida Nofianna, SS, M.Hum dan dibantu beberapa mahasiswa, memberikan pelatihan cara menghitung harga jual yang benar dan tepat untuk produk tersebut. “Selama ini, mitra hanya menentukan harga jual berdasarkan prediksi saja padahal bahan yang digunakan premium,” kata Dina Arfianti Siregar.

Tim PKM Polmed juga memberikan pelatihan perhitungan harga jual dan penyusunan laporan keuangan. “Selama ini mitra merasa kesulitan dalam menyusun laporan keuangan dengan alasan tidak memiliki pengetahuan dalam hal tersebut. Mitra belum melakukan pemisahan antara belanja rumah tangga dengan belanja operasional usaha,” ungkapnya.

“Melalui PKM yang didanai DIPA Politeknik Negeri Medan ini, diharapkan UMKM bidang usaha bolu Bakery Kreasi Delis,d apat lebih mandiri dan lebih banyak lagi membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya. (adz)

PKM Polmed Bantu Usaha Susu Kambing Etawa Melalui Inovasi Mesin Pencincang Pakan di Desa Bangun Sari Baru Deliserdang

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Berternak Kambing merupakan suatu usaha yang dapat memberikan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat di Deliserdang umumnya, dan di Desa Bangun Sari Baru pada khususnya.

Pasalnya, beternak kambing memiliki keunggulan dibanding ternak jenis lainnya, karena kambing mudah untuk dipelihara, cepat berkembang biak, memiliki pasar yang selalu tersedia setiap saat dan memerlukan modal yang relatif sedikit bila dibandingkan ternak ruminasi yang lebih besar seperti sapi.

Peternakan kambing yang selama ini dilakukan sangat dipengaruhi oleh keberadaan pakan yang biasa diperoleh dari perkebunan dilingkungan sekitar yang semakin hari berkurang kapasitasnya karena alih fungsi lahan.

Selama ini, kambing diberikan pakan berupa rumput rumputan hijau daun singkong dan rumput gajah akan tetapi banyak sisa makanan yang terbuang karena tidak dapat dikonsumsi secara maksimal oleh hewan ternak seperti tangkai tangkai singkong bagian ujung dan batang rumput gajah. Oleh sebab itu pencacahan sangat perlu dilakukan untuk meminimalisir pakan yang terbuang, kendala lain adalah perlunya pengemasan susu kambing secara higienis.

Melihat fenomena yang ada, Dosen Polmed melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) memberikan alat pencacah pakan ternak kambing dan alat penutup gelas plastic dengan system pemanas kepada peternak Kambing yang ada diDesa Bangun Sari Baru, Tanjung Morawa, Deli Serdang, pada Sabtu (28/9). Tim juga memberikan pelatihan pembukuan keuangan secara sederhana kepada mitra.

Tujuan dari dilaksanakannya PKM ini adalah untuk membantu para peternak untuk mengoptimalisasi kebutuhan pakan ternak yang diharapkan dan untuk mengurangi pakan yang tidak termakan (mubazir), juga bertujuan agar keuangan mitra tidak tercampur dengan uang rumah tangga, sehingga mitra dapat menjalankan usahanya lebih efisien dan efektif.

Peternak kambing yang diwakili oleh Abu Daud, merasa gembira bisa mendapatkan bantuan berupa mesin pencacah pakan dan edukasi pembukuan sederhana dari para dosen Polmed. Da berharap, kegiatan ini dapat berjalan secara kontinyue setiap tahunnya.

PKM Polmed ini didanai oleh DIPA Politeknik Negeri Medan. Diketuai oleh Dr Ir Surya Dharma, ST, MT dengan anggota Ir. Abdul Razak MT, Indri Dhitisari, SE, M.Si dan Lia Hartika, SH, M.Kn dengan dibantu oleh beberapa Mahasiswa. (adz)

Transformasi Digital Usaha Kopi di Desa Sirumbia: Tingkatkan Efisiensi Keuangan dan Pemasaran melalui Pelatihan PKM

KARO, SUMUTPOS.CO – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Medan (Polmed) menggelar pelatihan dan pendampingan kelompok usaha kopi di Desa Sirumbia, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumut, dalam penggunaan laporan keuangan berbasis digital serta pemasaran digital.

Fokus utama pelatihan ini adalah memberikan pemahaman dan keterampilan praktis dalam mengelola laporan keuangan secara digital dan merancang strategi pemasaran yang efektif melalui platform mobile.

Kegiatan yang digelar tim PKM Polmed yang diketuai Rizki Syahputra, S.E.,M.Si ini, melibatkan para pelaku usaha kopi di Desa Sirumbia, yang mayoritas masih mengelola keuangan secara manual.

“Dalam pelatihan ini, peserta diperkenalkan dengan berbagai aplikasi keuangan berbasis mobile yang mudah diakses dan digunakan,” kata Rizki Syahputra didampingi anggota pengabdian Andam Lukcyhasnita, S.Ds.,M.Ds, Arif Ridho Lubis, B.IT., M.Sc.IT, dan Gabriel Ardi Hutagalung, S.T., M.Kom.

Menurut Rizki, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pencatatan keuangan, sehingga usaha yang dikelola dapat lebih berkembang dan profesional.

“Selain pendampingan dalam laporan keuangan digital, para peserta juga diberikan pelatihan pemasaran digital. Peserta dilatih untuk mendesain materi pemasaran yang menarik dan kreatif menggunakan perangkat mobile, seperti pembuatan poster, video pendek, dan konten media sosial,” paparnya.

Lebih lanjut disampaikannya, pelatihan ini bertujuan agar para pelaku usaha dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan produk mereka, baik di pasar lokal maupun luar daerah.

Pelatihan ini mendapat antusiasme yang tinggi dari peserta. Mereka menyadari pentingnya beradaptasi dengan teknologi modern agar usaha mereka dapat bersaing di era digital.

Para peserta merasa terbantu dengan pendampingan yang diberikan, terutama dalam penggunaan aplikasi yang sebelumnya tidak pernah mereka gunakan. Mereka optimis bahwa keterampilan yang diperoleh akan berdampak positif pada perkembangan usaha mereka di masa depan.

Melalui kegiatan PKM ini, diharapkan kelompok usaha di Desa Sirumbia dapat lebih mandiri dan kompetitif dalam mengelola keuangan serta memasarkan produk mereka secara digital.

“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen tim pengabdian masyarakat untuk terus memberdayakan masyarakat desa melalui pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi, sehingga mampu menghadapi tantangan ekonomi di era globalisasi,” pungkas Rizki. (rel/adz)

BMC Nilai Paslon Bahar-Syfrizal Paling Tepat Menjawab Tantangan Anak Muda

DEKLARASI: Batubara Milineal Center (BMC) deklarasikan untuk mendukung pasangan calon Baharuddin Siagian, SH, MM-Syafrizal, SE,MAP menjadi Bupati-Wakil Bupati Batubara Periode 2024-2029. .Foto:/Liberti H Haloho/Sumut Pos

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Puluhan Kaula Muda mudi yang menamakan dirinya, Batubara Milineal Center (BMC) mendeklarasikan diri mendukung Pasangan Calon Baharuddin Siagian, SH, MM-Syafrizal, SE,MAP menjadi Bupati-Wakil Bupati Batubara Periode 2024-2029 pada Pilkada Batubara 2024.

Kordinator Batu Bara Milenial Center ( BMC ) Datuk Lima Puluh Muhammad Hanafi S.sos ditemui Sumut Pos, Jumat (4/9) di Limapuluh, mengatakan deklarasi ini merupakan dukungan para kaula muda yang tergabung dalam Batubara Milineal Center (BMC).

Menurut Muhammad, milenial sangat berperan penting dalam hal pembangunan dan kemajuan daerah khususnya di Kabupaten Batubara.

“Kita lihat hari ini masih banyak yang kurang dari segi pendidikan, pembangunan, ekonomi dan kesehatan,”sebutnya.

Dari tiga Paslon yang maju dalam kontestasi Pilkada Batubara, sebutnya, Pasangan Calon (Paslon) No Urut 2 H Baharuddin Siagian, SH, MSi-Syafrizal,SE,MAP merupakan pasangan yang paling tepat untuk menjawab tantangan dan permasalahan anak muda dan milenial pada hari ini.

“Sehingga anak anak milenial di kabupaten Batubara Bara ini tidak lagi menjadi Objek Politik, Tetapi menjadi Subjek Politik dan terlibat Langsung didalamnya,”terangnya.

Ia juga menilai Paslon Baharuddin Siagian-Syafrizal atau Bahagia Saza miliki jejak rekam yang baik dari beberapa pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Batubara yang ada.

Masih dalam sambutannya mengatakan bahwa di dalam Pilkada Kabupaten Batubara 2024 ini kita harus mendepankan Politik Riang Gembira biar semua masyarakat Kabupaten Batubara menjadi bahagia , dan siap berjuang untuk memenangkan Paslon no 2 Baharuddin dan Safrizal sebagai Bupati dan Wakil Bupati Batubara 2024-2029.(mag-3/han)

Kepala Humas USU: Wartawan Harus Profesional

Kampus USU Jalan dr Mansyur Medan (Dokumen Humas USU)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Sumatera Utara (USU) berharap wartawan yang bertugas di lapangan dapat melakukan tugas-tugas jurnalistiknya dengan cara-cara yang profesional. Hal itu disampaikan Kepala Kantor Hubungan Masyarakat (Humas), Promosi dan Protokoler USU Amalia Meutia, Sabtu (5/10), saat menanggapi adanya oknum wartawan yang diduga menyalahgunakan profesinya untuk memeras atau menyebarkan berita bohong.

Amalia menegaskan, selama ini hubungan universitas dengan para jurnalis yang bekerja di lingkungan USU terjalin dengan baik, apalagi mereka yang merupakan bagian dari alumni USU, dan media yang memiliki surat tugas resmi untuk melakukan aktivitas jurnalistiknya. Namun, tak dapat dipungkiri di luar itu ada juga wartawan lainnya yang melakukan aktivitas jurnalistiknya.

“Sebagai lembaga publik, kami menghargai kerja para wartawan dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya. Tapi, kami juga menyayangkan, apabila ada oknum yang justru berusaha melakukan upaya-upaya tidak baik, seperti upaya melakukan pemerasan dengan ancaman, dengan menyebarkan berita bohong,” ungkap Amalia.

Karena itu, Amalia menegaskan, pihaknya tidak akan mentolerir perilaku yang demikian. Sebab di samping mencederai profesi wartawan, hal itu juga berdampak buruk bagi citra institusi.

“Baru-baru ini ada oknum wartawan yang mencoba melakukan hal tersebut, jadi saya rasa, bila semakin meresahkan, kami akan pertimbangkan untuk mengambil langkah-langkah lanjutan, seperti ke dewan pers, atau kalau medianya ternyata abal-abal, kami bisa melapor ke pihak berwajib, dengan menunjukkan bukti-bukti percakapan upaya pemerasan,” tegasnya.

USU, menurut Amalia, sangat menghormati profesi jurnalis yang selama ini telah menjadi mitra sangat baik untuk menaikkan reputasi USU di tengah masyarakat. Serta memberikan kritik yang konstruktif dalam rangka membangun iklim dunia pendidikan berkualitas dengan aspek-aspek keterbukaan informasi.

“Hanya saja, jika ada oknum wartawan yang mencoba melakukan upaya-upaya mendeskreditkan USU dengan pemberitaan bohong, USU tidak akan tinggal diam. Apalagi bila sudah sangat meresahkan dan berpotensi merusak citra USU,” jelasnya.

Amalia juga berharap peran aktif Dewan Pers untuk senantiasa melakukan edukasi kepada humas-humas institusi, agar tidak takut melaporkan oknum-oknum wartawan yang mencoba menyalahgunakan profesinya.

“Saya rasa, Dewan Pers juga perlu terus berupaya untuk memberantas oknum wartawan dan media yang berlabel abal-abal,” harapnya.

Dia juga berterima kasih kepada para jurnalis yang selama ini telah bekerja secara profesional. Sebagai sebuah lembaga publik, USU tentu membuka ruang kepada rekan-rekan jurnalis untuk melakukan konfirmasi terkait pemberitaan.

“Kritik yang membangun tentu akan membuat USU menjadi lebih baik ke depan. Dan karya jurnalistik yang mengedepankan profesionalisme akan terus kami dukung sebagai bagian dari Tri Dharma Pendidikan,” kata Amalia lagi.

Masyarakat, imbuh Amalia, juga diharapkan dapat lebih cerdas dalam memilih dan memilah agar tak terjebak dalam penggiringan opini. Apalagi dimuat oleh media yang tidak terverifikasi Dewan Pers dengan jurnalis yang belum bersertifikasi.

“USU selalu berkomitmen untuk menjaga transparansi, integritas, dan akuntabilitas dalam setiap aspek pengelolaanya, demi mendukung visi pendidikan perguruan tinggi yang berkualitas. Terima kasih atas dukungan semua pihak, termasuk jurnalis, yang memahami langkah-langkah kami dalam mempertahankan kredibilitas USU sebagai satu lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia,” pungkasnya. (rel/saz)

Tim PKM Polmed Berikan Mesin Pencacah, Fermentasi Pakan, Pupuk Organik, dan Pelatihan Laporan Keuangan kepada Peternak Kambing Lentera Farm

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Dosen Polmed Kembali melakukan pengabdian kepada masyarakat. Kali ini yang menjadi mitra adalah Kelompok Peternak Kambing Lentera Farm yang berada di Tanjung Morawa, Deliserdang.

Dalam pengabdian ini, para dosen Polmed memberikan mesin pencacah, fermentasi pakan, pupuk organik, dan pelatihan laporan keuangan kepada Peternak Kambing Lentera Farm.

Ketua Tim Pengabdian, Rihat Sebayang ST, MT menjelaskan, sebelumnya mereka telah melakukan wawancara dengan Peternak Kambing Lentera Farm. Dari wawancara itu, muncul beberapa permasalahan yang dihadapi para peternak.

Seperti pemberian pakan ternak yang diarit tanpa dicincang, sehingga pakan ternak yang diberikan sering mubazir. Waktu terbuang dengan sia-sia, karena dalam manajemen pemberian yang belum benar. “Hal ini disebabkan karena mitra belum memiliki alat mesin pencincang rumput,” kata Rihat Sebayang melalui pesan tertulisnya, Sabtu (5/10).

Menurut Rihat, para peternak itu tidak memahami dalam hal pemberian pakan ternak kambing yang benar. “Kendala yang sering ditemui jika musim hujan, maka rumput hijau akan melimpah dan pakan ternak mudah untuk dipenuhi,” katanya.

“Namun, pakan hijau tersebut dan akan menjadi terhambat ketika area tumbuhnya tergenang air, sehingga rumput tersebut akan sulit diarit,” imbuhnya.

Dia juga mengungkapkan, pengetahuan para peternak terhadap ilmu manajemen usaha melalui pengolahan pakan ternak produktif dengan fermentasi menggunakan efektif mikroorganisme (EM 4) pada hasil pencincangan untuk meningkatkan bobot daging pada kambing juga masih minim.

“Kelompok Peternak Lentera Farm juga belum memahami dalam proses fermentasi kotoran kambing untuk dapat menghasilkan pupuk organik yang berkualitas dan memiliki nilai jual yang tinggi,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Rihat, selama ini mitra juga belum memahami bagaimana caranya melakukan pembukuan yang benar dan merasa sulit dalam usaha pengembangan bisnisnya.

Melihat permasalahan mitra tersebut, sebut Rihat, tim PKM yang ia ketuai bersama tiga orang anggota yakni Eli Safrida, SE, M.Si, Raya Puspita Sari Hasibuan, SE, M.Si dan Rahmadani, SE, M.Si dengan dibantu lima orang mahasiswa, berinisiatif melakukan pengabdian kepada masyarakat, khususnya peternak Lentera Farm Tanjung Morawa.

Pada kegiatan yang digelar pada Hari Minggu (22/9) itu, mereka memberikan peralatan rancang bangun mesin pencacah rumput kepada Lentera Farm sebagai media pengolahan pakan ternak sebelum dilakukan fermentasi.

“Selama ini,, mitra langsung memberikan pakan ternak tanpa mencincang hasil aritan rumputnya, sehingga rumput yang tidak dimakan kambing akan terbuang sia-sia (mubazir). Untuk itu, tim memberikan pelatihan manajemen pengolahan pakan ternak yang baik sehingga dapat meningkatkan bobot pada kambing,” bebernya.

“Tim juga memberikan pengetahuan kepada mitra proses penggemukan kambing dengan cara rumput yang sudah dicincang lalu dilanjutkan dengan proses fermentasi sehingga akan menghasilkan pakan ternak yang dapat meningkatkan bobot kambing,” imbuhnya lagi.

Selain itu, lanjut Rihat, tim juga memberikan pelatihan kepada mitra terkait pengolahan kotoran hewan (kohe) yang berasal dari kotoran kambing agar menjadi pupuk organik yang bernilai jual tinggi dengan menggunakan Efective Microorganisme (EM4). “Mitra juga diberikan pelatihan tentang pembuatan laporan sederhana berbasis aplikasi yang dapat didownload melalui playstore pada HP mitra,” ungkapnya.

Tim berharap, dengan kegiatan pengabdian yang dibiayai DIPA Politeknik Negeri Medan ini, kesejahteraan kelompok Peternak Kambing Lentera Farm ke depannya akan semakin baik.

Mulyono, seorang anggota Lentera Farm, mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim PKM Polmed. “Semoga kegiatan ini dapat dilakukan lagi tahun depan,” harapnya. (adz)