MEDAN, SUMUTPOS.CO – PENGGUNAAN pemanis buatan yang semula hanya ditujukan bagi penderita diabetes, saat ini penggunaannya semakin meluas pada berbagai produk pangan secara umum.
IKH FOR SUMUT POS PEMANIS BUATAN: Apt Drs Indra Ginting MM berfoto bersama tim Penyuluhan Penggunaan Pemanis Buatan di Batang Kuis baru-baru ini.
Beberapa pemanis buatan bahkan dapat langsung digunakan konsumen hanya dengan menambahkan ke dalam makanan atau minuman sebagai pengganti gula. Propaganda penggunaan pemanis buatan umumnya dikaitkan dengan isu-isu kesehatan seperti pengaturan berat badan, pencegahan kerusakan gigi, dan mencegah peningkatan kadar glukosa darah.
Namun demikian, penggunaan pemanis buatan tidak selamanya aman bagi kesehatan (Usmiati & Yuliani 2004).
Cahyadi (2008) menyatakan bahwa industri pangan dan minuman lebih menyukai menggunakan pemanis sintetis karena harganya relatif murah dan tingkat kemanisannya yang lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan semakin meningkatnya penggunaan pemanis sintetis terutama sakarin dan siklamat.
Dalam kehidupan sehari-hari, pemanis buatan sakarin dan siklamat maupun campuran keduanya sering ditambahkan ke dalam berbagai jenis jajanan anak-anak seperti makanan ringan (snack), cendol, limun, makanan tradisional, dan sirup (Yulianti 2007).
Pemanis buatan diperoleh secara sintetis melalui reaksi-reaksi kimia di laboratorium maupun skala industri. Karena diperoleh FA Sasi/ Jurnal MIPA 35(2) (2012) melalui proses sintetis dapat dipastikan bahan tersebut mengandung senyawa-senyawa sintetis.
Penggunaan pemanis buatan perlu diwaspadai karena dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan efek samping yang merugikan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis pemanis buatan berpotensi menyebabkan tumor dan bersifat karsinogenik.
Oleh karena itu WHO telah menetapkan Acceptable Daily Intake (ADI) atau kebutuhan per orang per hari, yaitu sebesar 0-5 mg/kg BB/hari.
Penyuluhan terhadap penggunaan pemanis buatan pada minuman ringan dalam kemasan botol dan cup pada masyarakat di Kecamatan Batang Kuis ini dilakukan tim dosen dari Institut Kesehatan Helvetia Medan Program Studi Sarjana Farmasi.
Tim diketuai Apt Drs Indra Ginting MM, Apt Leny S Farm, MSi, Tetty Noverita Khairani SSi MSi, Amanda Dwi Astuti dan Tri Sundari.
Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini, sebut Apt Drs Indra Ginting MM, untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat yang langsung mendapat sambutan hangat.
Tim pengabdian juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan tersebut. ”Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat,” katanya. (dmp)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – PEMANFAATAN pekarangan di pedesaan mempunyai banyak keuntungan terutama dalam meningkatan pendapatan keluarga. Misalnya sebagai warung hidup, lumbung hidup dan apotek hidup sehingga perlu dikembangkan secara intensif.
IKH FOR SUMUT POS TANAMAN PAGODA: Ihsanul Hafiz SFarm MSi bersama Tim Penyuluhan Penggunaan Obat Tradisional Tanaman Pagoda dan ibu-ibu Desa Bakaran Batu baru-baru ini.
Tanaman obat memiliki fungsi ganda selain sebagai dekorasi halaman, tanaman obat berfungsi sebagai ramuan alami untuk mengobati berbagai penyakit yang seringkali timbul. Salah satu tanaman obat yang bermanfaat bagi masyarakat dan mudah dalam membudidayakannya adalah tanaman pagoda.
Penyuluhan penggunaan obat tradisional tanaman pagoda (clerodendrum paniculatum L.) di Desa Bakaran Batu, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang dilakukan oleh tim dosen Institut Kesehatan Helvetia Program Studi Sarjana Farmasi. Tim diketuai Apt Ihsanul Hafiz SFarm MSi. Sebagai anggota adalah Apt Leny SFarm MSi, Apt Drs Indra Ginting, Muhammad Fauzan Lubis, Nurul Husna dan Lilis Sundari.
Pengabdian masyarakat yang dilakukan baru-baru ini, kata Apt Ihsanul Hafiz SFarm MSi, merupakan penyuluhan agar masyarakat dapat memanfaatkan tanaman pagoda dengan cara yang sesuai untuk pengobatan penyakit yang dideritanya berdasarkan penggunaan secara empiris.
Ia menambahkan bahwa output dari kegiatan pengabdian ini adalah bertambahnya wawasan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman obat. Pengabdian ini mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat Bakaran Batu.
”Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan pengabdian. Semoga informasi yang telah disampaikan dapat bermanfaat,” katanya.(dmp)
Penyuluhan Pembuatan Simplisia Dari Beberapa Tanaman Obat Tradisional
Tanaman obat tradisional merupakan salah satu pengobatan alternatif yang telah lama dilakukan secara turun temurun.
Apt Khairani Fitri SSi MKes bersama team Penyuluhan Pembuatan Simplisia dari Beberapa Tanaman Obat Tradisional di Desa Bakaran Batu baru-baru ini.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – KEBERHASILAN pemanfaatan tanaman obat tradisional ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dari setiap jenis tanaman yang berkhasiat. Pemanfaatan tanaman obat tradisional tidak hanya sebagai bumbu masakan, tetapi jika ditekuni dengan sepenuh hati akan memberikan nilai kepuasan, bahkan sebagai penopang kehidupan.
Penyuluhan pembuatan Simplisia dari beberapa tanaman obat tradisional ini dilakukan tim dosen dari Institut Kesehatan Helvetia (IKH) Medan Program Studi Sarjana Farmasi. Tim diketuai oleh Apt Khairani Fitri SSi MKes dengan anggota Tetty Noverita Khairani SSi MSi, Apt Drs. Jacub Tarigan MKes, Benny Martua Fransisco, dan Kristin Tiurma Sianturi.
Pengabdian ini mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat Bakaran Batu. Banyak bagian tumbuhan bisa digunakan sebagai obat. Diantaranya adalah bagian buah, batang, daun dan akar atau umbi.
Pengetahuan masyarakat di Desa Bakaran Batu mengenai pemanfaatan obat tradisional untuk pengobatan bisa dikatakan baik. Tetapi pengolahan dari bagian tanaman yang bisa dijadikan obat yang salah satunya dijadikan simplisia belumlah mereka ketahui.
Apt Khairani Fitri SSi MKes mengatakan bahwa simplisia adalah bahan alamiah yang dipakai sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga atau yang baru mengalami proses setengah jadi seperti pengeringan.
Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat di Desa Bakaran Batu, Kecamatan Batang Kuis dengan memberikan contoh dari beberapa jenis tanaman yang bisa digunakan untuk pengobatan yang diambil dari bagian tanaman berupa daun, akar, rimpang dan batang.
Selanjutnya bagian tanaman tersebut dijadikan Simplisia yang tidak mengurangi khasiat dari tanaman tersebut sebagai obat.
Apt Khairani Fitri SSi MKes mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut. ”Semoga informasi yang telah disampaikan dapat bermanfaat,” sebutnya.(*)
Ketua PFI Medan Rahmad Suryadi (kiri) bersama Sekretaris PFI Medan, Arifin Al Alimuddin.
MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) untuk pemilihan pengurus masa bakti 2020-2024 di sekretariatannya PFI Medan di Jalan Eka Rasmi Kompleks Melinjo Medan, Minggu (20/12). Dalam Musda ini, Rahmad Suryadi dan Arifin Al Alimuddin terpilih memimpin PFI Medan periode 2020-2023.
Ketua PFI Medan, Rahmad Suryadi mengatakan menjabat ketua PFI Medan saat ini memiliki tantangan baru, karena PFI sudah terdaftar di dewan pers.
“Program pertama yang akan dilaksanakan adalah pelaksanaan uji kompetensi untuk anggota PFI Medan. Ini termasuk sulit karena Medan menjadi kota pertama,” ujarnya.
Selain uji kompetensi, Rahmad juga akan melanjutkan program periode sebelumnya, yaitu mempererat rasa silaturahim dan kekompakan para anggota.
“Karena semua bisa terjadi bila kita bisa melakukannya bersama-sama,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris PFI Medan terpilih, Arifin Al Alimuddin mengatakan bahwa sebagai organisasi yang sudah diakui dewan pers akan banyak yang harus diperbaiki.
“Dan kita berharap agar kita dapat menyesuaikan sesuai dengan keputusan rapat,” ungkapnya.
Ketua PFI, Reno Esnir mengucapkan selamat kepada kepungurusan baru PFI Medan. Dan berharap tetap memberikan yang terbaik untuk mengharumkan nama PFI baik lokal maupun internasional.
Reno menginggatkan kepada semua anggota, untuk tidak memiliki dua keorganisasiaan, karena PFI sudah diakui oleh dewan pers.
“Pusat akan mengirimkan surat kepada pengurus daerah untuk memudahkan. Tidak ada lagi anggota PFI yang memiliki dua organisasi, dia harus memilih,” ujarnya.
Sebelum acara Musda ke VI dimulai, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, memberikan kata sambutan dan semangat untuk para anggota PFI Medan.
“Teruslah kuat untuk menjadi yang terbaik, profesional, maju, dan handal,” ujar Gubsu Eddy Rahmayadi. (ram)
KISARAN, SUMUTPOS.CO – Bupati Asahan, H. Surya BSc bersama Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Konektivitas Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Sahat M Panggabean, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, Rektor UNA, OPD melakukan peresmian nursery mangrove di Desa Silo Baru Kecamatan Silo Laut, Sabtu (19/12/2020).
Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Konektivitas Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Sahat M Panggabean mengatakan pembangunan nursery mangrove ini merupakan bagian dari upaya pemerintah membangun green economy yang berkelanjutan. Bibit-bibit pohon yang dikembangkan selain memiliki fungsi ekologi juga memiliki fungsi ekonomi.
“Ke depan Indonesia ingin menuju ke sebuah green economy yang berkelanjutan dan kita harapkan dampak ekonomi kepada masyarakat bawah itu akan semakin kelihatan,” ucapnya.
Lebih lanjut Sahat mengatakan pembibitan (nursery) mangrove ini dimaksudkan guna mendukung upaya pemulihan ekosistem dan ekonomi masyarakat pesisir yaitu dengan melakukan rehabilitasi kawasan mangrove dalam bentuk penanaman, pembibitan, dan pelatihan pengolahan produk turunan mangrove.
“Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan kegiatan pembangunan kebun bibit yang berlokasi di Desa Silo Baru Kecamatan Silo Laut Dusun 10 yaitu Seluas 3093 Meter2 (area pembibitan) dengan jumlah bibit sebanyak 500.000 yang pada hari ini telah diresmikan,” ungkapnya.
Sahat menjelaskan, pembangunan tempat pembibitan mangrove akan menjadi sumber stok bibit mangrove siap tanam sehingga kegiatan penanaman mangrove untuk pemulihan ekosistem dapat terus dilakukan tanpa kendala ketersediaan bibit. Selain itu, masyarakat pun dapat mengambil keuntungan dengan menjual bibit siap tanam tersebut kepada pihak Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) atau pihak lain yang membutuhkan.
“Stimulus ekonomi melalui program rehabilitasi kawasan mangrove ini berdampak positif pada pelestarian ekosistem pesisir dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu Bupati Asahan H. Surya, BSc menjelaskan Bahwa Pemerintah Kabupaten Asahan sangat mendukung program pembangunan pembibitan mangrove yang baru saja diresmikan.
“Dengan peresmian pembangunan pembibitan mangrove ini merupakan salah satu upaya penanggulangan degradasi lahan dan kerusakan lingkungan pada ekosistem mangrove dan hutan pantai guna pencegahan bahaya intrusi air laut, gelombang abrasi, adaptasi-mitigasi tsunami, meningkatkan serapan karbon, meningkatkan estetika kawasan mangrove hutan pantai, dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui ekowisata mangrove hutan pantai,” ucap Bupati. (mag-9)
RAMAI : Pengunjung memadati Holywings Bar di Jalan A Rivai, Sabtu (19/12) malam. Markus/Sumut Pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi I DPRD Medan melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait penerapan prorokol kesehatan (prokes) Covid-19 ke tempat-tempat hiburan malam di Kota Medan, Sabtu (19/12) malam hingga Minggu (20/12) dini hari. Dalam kesempatan itu, Komisi I mendatangi dua tempat hiburan malam di Kota Medan, yakni Holywings Bar di Jalan A. Rivai dan Shoot Bar di Jalan Kapten Pattimura Kota Medan.
Alhasil, dari pantauan Komisi I saat mendatangi kedua tempat hiburan malam tersebut, tidak ada satupun yang menerapkan prokes sesuai Perwal No.27/2020 tentang penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kota Medan. Para pengunjung Bar duduk tanpa menjaga jarak, pihak management Bar juga tidak mengatur tempat duduk antara satu dengan yang lain dengan jarak minimal 1,5 meter.
Melihat kondisi seperti itu, pihak Manajement Holywings Bar Medan yang diwakili secara langsung oleh Manajer Holywings, Irfan, mendapatkan peringatan dan teguran keras dari Komisi I.
“Ini kenapa dibiarkan seperti ini? Duduknya rapat semuanya, tak ada di atur-atur jaraknya. Hampir semua di dalam santai tak pakai masker, ratusan orang duduk sesak dan joget-joget dalam ruangan itu. Apa tidak kalian lihat kondisi seperti itu? Atau pura-pura gak nampak? Ini jelas-jelas pembiaran namanya. Ini pidana loh,” ujar anggota Komisi I yang juga Ketua Pansus Covid-19 Kota Medan, Robi Barus kepada Irfan usai melihat langsung kondisi di dalam Bar.
Bersama Sekretaris Komisi I Habiburrahman Sinuraya dan anggota Komisi seperti Abdul Rani dan Mulia Syahputra, Robi pun meminta Irfan selaku Manager Holywings Bar agar segera membubarkan kerumunan massa yang ada di dalam Bar dengan mengurangi jumlah massa yang ada dan mengatur jarak duduk untuk pengunjung yang masih tersisa.
Menanggapi hal itu, pihak manajement Holywings Bar mengakui kesalahan yang dilakukannya dan berjanji tidak akan melakukan hal yang sama dikemudian hari. Hanya saja, pihak Holywings Bar tidak mengindahkan permintaan Komisi I untuk membubarkan kerumunan massa yang ada pada malam itu.
“Siap salah, berikutnya tidak terulang lagi pak. Tapi untuk membubarkan yang ada di dalam kita gak bisa pak, manajement di pusat yang mengambil keputusan. Besok kami akan koordinasi supaya ini tidak terjadi lagi, Mohon maaf,” katanya.
Hal itupun mendapatkan reaksi keras dari Komisi I. Holywings dapat kembali beroperasi di tengah pandemi karena Perwal No.27/2020, justru secara terang-terangan melanggar Perwal tersebut.
“Kami tidak bisa menerima alasan bahwa ini hany terjadi saat Weekend, Perwal No.27/2020 tidak membuat pengecualian seperti itu. Ini akan jadi catatan bagi kami, kami akan minta Pemko Medan untuk mencabut izin kalian. Kalau kalian siap salah, artinya kalian juga harus siap menanggung sanksinya,” tegasnya.
Selanjutnya, Komisi I pun bergerak ke Shoot Bar yang terletak di Jalan Kapten Pattimura Kota Medan. Disana Komisi I juga menemukan hal yang sama, walaupun jumlah pengunjung tidak sepadat seperti di Holywings Bar dikarenakan ukuran gedung Shoot Bar yang lebih luas. Namun tak berbeda dengan di Holywings, kepadatan pengunjung dapat dilihat dari penuhnya lahan parkir mobil kedua Bar tersebut.
Dalam kesempatan itu, Komisi I pun langsung memanggil Riskal selaku Manajer Shoot Bar. Ia pun meminta Riskal untuk segera mengatur prokes di dalam Bar.
“Seperti yang sama-sama sudah kita lihat, ini jelas melanggar prokes. Mereka di dalam duduk tanpa kalian atur jaraknya, banyak yang tak pakai masker dan kalian selaku manajemen membiarkannya saja,” tegas Habib Sinuraya.
“Akan segera kami tertibkan pak. Tadi di dalam juga kapasitasnya sekitar 50 persen, akan kita atur supaya duduknya berjarak,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, anggota Komisi I lainnya, Mulia Syahputra Nasution mengatakan kepada pihak menejement Shoot Bar, jika pihaknya tidak akan berhenti dalam sidak yang dilakukan malam itu.
“Berikutnya kami akan gandeng pihak kepolisian untuk menertibkan ini. Sebab jelas sekali, apa yang terjadi malam ini adalah pembiaran dari pihak manajement dan itu tergolong tindak pidana,” tandasnya.
Desak Pemko Medan Evaluasi Kinerja Satgas Covid-19 Dispar Medan
Usai melakukan sidak ke dua lokasi, kepada Sumut Pos yang ikut serta dalam sidak tersebut, anggota Komisi I DPRD Medan menilai, jika Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan tidak dapat menjalankan fungsi Satgasnya untuk mengatur jalannya prokes Covid-19 yang tertuang dalam Perwal No.27/2020 di tempat-tempat hiburan malam di Kota Medan yang merupakan counterpartnya.
“Tempat hiburan malam itu pengawasannya ada di Dispar, tapi Dispar pura-pura gak tahu atas kejadian yang sudah menjadi rahasia umum ini. Setiap hari bilangnya sudah melakukan sosialisasi pada para stakeholdernya, faktanya nol. Kita lakukan pengawasan ini supaya Pemko Medan juga terbuka matanya,” tukas Robi Barus.
Karena itu, Komisi I meminta agar Pemko Medan segara mendesak Pemko Medan, dalam hal ini Plt Wali Kota Medan untuk segera mengevaluasi kinerja dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan.
“Kita minta Pemko Medan untuk evaluasi kinerja Dispar Medan. Kalau tempat-tempat hiburan malam yang kita temukan pelanggaran tadi tidak bisa dicabut izinnya atau diberikan sanksi tegas lainnya, kita minta Pemko Medan copot saja Kadispar Medan itu,” tegasnya.
Dijelaskan Robi, walaupun pada malam itu, Satgas Covid-19 Dispar melakukan pengawasan kepada 3 tempat usaha Pariwisata di Kota Medan, namun masih itu banya segelintir pelanggaran dari banyaknya pelanggaran yang ada. Sedangkan masih banyak tempat usaha yang lain yang tidak menerapkan proses secara ketat, tak terkecuali 2 tempat hiburan malam yang terjaring oleh sidak Komisi I malam itu.
Komisi I menyadari, personil Satgas Covid Dispar tidak mungkin sanggup untuk merazia semua tempat usaha. Itu sebabnya, setiap tempat usaha diminta untuk membuat Satgas Covid-19 mandiri.
“Jadi mereka tinggal fokus mengawasi Satgas Mandiri tempat usaha itu, berjalan atau tidak. Kalau tidak begitu, ya kebobolan terus lah Pemko Medan. Kalau memang Satgas Mandiri tidak berjalan, ya koordinasi lah dengan Dinas Perizinan, harus tegas, cabut izinnya. Itu supaya jadi warning bagi yang lain,” jelasnya.
Senada dengan Robi, Abdul Rani juga meminta Pemko Medan untuk memberikan instruksi kepada Satpol PP Kota Medan yang merupakan counterpartnya, agar Satpol PP Kota Medan dapat secara rutin bergerak ke tempat-tempat hiburan malam di Kota Medan dan memberikan sanksi tegas sesuai Tupoksi yang dimiliki Satpol PP Kota Medan.
“Yang kita pantau malam ini baru dua tempat hiburan malam. Kami yakin, masih banyak sebenarnya yang melanggar prokes yang serupa di tempat-tmpat hiburan malam lainnya di Kota Medan, yang kita lihat tadi baru contoh kecil dari banyak kejadian lainnya yang seolah tidak tersentuh oleh Satgas Covid-19 Kota Medan,” jelas Robi.
Terkahir, Mulia Syahputra mengatakan, pihaknya di Komisi I akan segera berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Kota Medan dalam menertibkan pelanggaran-pelanggaran proses di tempat-tempat hiburan malam di Kota Medan.
“Kita hampir setiap hari bertemu masyarakat dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar menerapkan prokes sesuai instruksi pemerintah. Tapi faktanya, kita melihat malam ini Pemko Medan sendiri seperti tidak menjalankan fungsinya di tempat-tempat itu. Kami akan berkoordinasi dengan teman-teman yang merupakan counterpart kami di kepolisian. Berikutnya, kami akan melakukan sidak kembali bersama pihak kepolisian,” pungkasnya. (map)
Dorong UMKM Lokal Tetap Produktif dan Lebih Digital
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setelah melewati berbagai rangkaian acara, Digital Creative Millennials 2020, yang merupakan salah satu program corporate social responsibility (CSR) unggulan dari Telkomsel, telah sampai pada puncaknya. Sebagai penutup dari rangkaian program tersebut, Telkomsel menggelar event bertajuk Fash Futur Festival (FFFest) sebagai bentuk upaya Telkomsel dalam mendukung dan memberdayakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia untuk terus produktif di tengah pandemi COVID-19.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin saat memaparkan di gelarnya Fash Futur Festival (FFFest) di acara Media Update secara virtual di Jakarta, Jumat (18/12). FFFest merupakan hasil kolaborasi antara Telkomsel bersama dengan PTS.sc, penyedia solusi rantai suplai secara hulu ke hilir yang juga merupakan mitra strategis Telkomsel dalam inisiatif Digital Creative Millennials. Acara ini di gelar untuk mendukung pelaku UMKM bertransformasi digital agar dapat bertahan dan tetap produktif berjualan di tengah situasi pandemi yang semakin mendorong peningkatan pergeseran perilaku berbelanja dari offline ke online.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan, “Dampak pandemi COVID-19 semakin nyata dan sangat terasa di banyak sektor tak terkecuali sektor ekonomi dan bisnis, khususnya bagi pelaku UMKM. Kami pun memahami kesulitan yang dihadapi para pelaku UMKM dalam menghadapi pandemi. Maka dari itu, sesuai dengan salah satu peran Telkomsel sebagai leading digital telco company yang menjadi ecosystem builder, kami ingin mendorong serta memfasilitasi para pelaku UMKM dengan berbagai produk digital kami, salah satunya melalui kegiatan FFFest ini.”
FFFest merupakan hasil kolaborasi antara Telkomsel bersama dengan PTS.sc, penyedia solusi rantai suplai secara hulu ke hilir yang juga merupakan mitra strategis Telkomsel dalam inisiatif Digital Creative Millennials. Tujuan digelarnya FFFest tak lain adalah untuk mendukung pelaku UMKM bertransformasi digital agar dapat bertahan dan tetap produktif berjualan di tengah situasi pandemi yang semakin mendorong peningkatan pergeseran perilaku berbelanja dari offline ke online.
Melalui FFFest, Telkomsel untuk pertama kalinya menghadirkan pengalaman belanja daring secara tiga dimensi (3D). Pengunjung diajak merasakan pengalaman belanja virtual yang futuristik dan merasakan euforia belanja layaknya berjalan di galeri yang dirancang oleh seniman dan desainer lokal. FFFest juga punya berbagai area belanja yang terbagi berdasarkan kategori produk, seperti Men, Women, Beauty, Sport, Accessories, dan Gift & Home. Pengalaman belanja daring yang berbeda dari biasanya ini dapat dinikmati dengan mengakses fffest.co.
Secara keseluruhan, terdapat 200 brand lokal yang berpartisipasi dalam FFFest. Semua brand yang terlibat sebelumnya telah mengikuti rangkaian kegiatan Digital Creative Millennials (Webinar dan Workshop) dan juga sudah diintegrasikan ke dalam ekosistem produk digital Telkomsel untuk UMKM. FFFest pun mencatat 10 brand teratas dengan penjualan tertinggi dan konten pemasaran paling kreatif, yakni Super Sentimental Secret Theory, Taka, Impromptu, Elhaus, IKYK, Mannequin Plastic, MKS, Callie Cotton, Hakka Goods, dan Oh.Irv.
“Kami berharap upaya kolaboratif ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi para pelaku UMKM di Tanah Air. Dengan adanya FFFest ini semakin memacu kami untuk terus bergerak maju dalam menghadirkan layanan digital terbaik agar dapat mengajak lebih banyak lagi pelaku UMKM bergabung di dalam ekosistem digital kami,” pungkas Denny.
Informasi lebih lanjut mengenai program Digital Creative Millennials 2020 dan Fash Futur Festival 2020 dapat diperoleh di media sosial @digitalcreativemillenials dan websitehttps://www.digitalcreativemillennials.com/.
SANTUNAN: Kompi 126/KC Labuhanbatu saat menyalurkan santunan ke Panti Asuhan Putra Muhammadiyah, Jalan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, baru-baru ini.
LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Dalam upaya membantu meringankan beban kebutuhan pangan anak yatim-piatu yang ada di panti asuhan selama pandemi Covid-19, Kompi Senapan C Yonif 126/KC Labuhanbatu, menggelar bhakti sosial.
SANTUNAN: Kompi 126/KC Labuhanbatu saat menyalurkan santunan ke Panti Asuhan Putra Muhammadiyah, Jalan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, baru-baru ini.
Di bawah kepemimpinan yang peduli terhadap sesama, Danyonif 126/KC Labuhanbatu menginstruksikan Komandan Kompi (Danki) Senapan C Yonif 126/KC Labuhanbatu, melakukan kegiatan rutin untuk membantu dan menyalurkan santunan ke Panti Asuhan Putra Muhammadiyah, Jalan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, baru-baru ini.
Adapun bantuan sembako yang diberikan, yakni beras, telur, mie instan, gula, minyak goreng, sabun, dan sikat gigi, langsung diterima oleh pengasuh panti asuhan dan anak yatim-piatu tersebut.
Danyonif 126/KC Labuhanbatu Mayor Inf Dwi Widodo, melalui Danki Senapan C Yonif 126/KC Labuhanbatu, Lettu Inf Tommy Marcelino Josteensz mengatakan, bantuan tersebut untuk dapat meringankan mereka dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Apalagi saat ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19. Semoga dapat membantu,” ungkap Tommy.
Lebih lanjut Tommy mengatakan, semoga apa yang diberikan dapat terus berkesinambungan sehingga dapat membantu anak yatim piatu.
Sementara pengasuh anak yatim-piatu Panti Asuhan Putra Muhammadiyah, Suroto mengucapkan terima kasih, karena setiap bulan pihaknya selalu mendapatkan bantuan dari Danki Senapan C Yonif 126/KC Labuhanbatu. “Dan ribuan terima kasih kami ucapkan kepada bapak-bapak dari Senapan C Yonif 126/KC Labuhanbatu, karena ikut peduli untuk meringankan beban terhadap anak yatim-piatu yang ada di panti asuhan ini,” pungkasnya. (fdh/saz)
LONGSOR: Jalur Medan-Berastagi kembali longsor, Jumat (18/12). Tepatnya di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura).
BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Jalur Medan-Berastagi kembali longsor, Jumat (18/12). Tepatnya tebing yang ada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura), Jalan Jamin Ginting KM 59-60, Berastagi. Longsor di jalur Medan-Berastagi ini, terjadi sekira pukul 18.30 WIB.
LONGSOR: Jalur Medan-Berastagi kembali longsor, Jumat (18/12). Tepatnya di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura).
Kasat Lantas Polres Tanah Karo, AKP Agus Ita Lestari br Ginting mengatakan, pasca bencana longsor yang terjadi pihaknya telah menerjunkan personelnya ke titik longsor. Menurutnya, hingga saat ini personelnya masih bersedia di lokasi longsor untuk mengatur arus lalu lintas.
“Tadi personel yang pos di Doulu, mendapat informasi longsor sekira pukul 18.30 WIB. Kemudian, personel langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi dan membantu mengatur arus lalu lintas,” ungkap Agus Ita.
Dari amatan wartawan, titik yang longsor ini merupakan lokasi yang sama saat terjadi longsor pada Minggu, 13 Desember lalu. Bahkan, longsor yang terjadi kali ini terlihat lebih besar dari sebelumnya.
Pasalnya, material longsor berupa tanah dan ranting pohon turut menutup jalur penghubung dari Medan menuju Berastagi ini.
Saat ditanya kondisi terkini, Agus Ita membenarkan, material longsor kali ini menutup satu lajur. Dia mengatakan, dampak dari longsor ini membuat arus lalu lintas menjadi tersendat, karena kendaraan baik dari Kabupaten Karo maupun sebaliknya harus bergantian.
“Lajur dari Berastagi menuju Medan tertutup material longsor. Agar arus lalu lintas bisa tetap lancar, kami menerapkan buka-tutup. Ya karena satu lajurnya tertutup, arus lalu lintas menjadi macet. Apalagi sore banyak kendaraan pengangkut sayur yang mau turun,” bebernya.
Dia juga mengatakan, saat ini pihaknya masih terus berusaha untuk mengatur arus lalu lintas agar masih bisa dilintasi dari kedua arah. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk proses pembersihan material longsor agar jalur dapat kembali dilintasi oleh kendaraan.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Peranginangin mengatakan, untuk titik longsor kali ini sama dengan yang terjadi beberapa waktu terakhir, tepatnya di kawasan Tahura.
Natanail menjelaskan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumut untuk proses pembersihan material longsor. (tnc/saz)
BERSAMA: Pengurus IBI Kabupaten Karo diabadikan bersama usai Muscab IBI VII Cabang Kabupaten Karo, 2020, di Kabanjahe, Jumat (18/12).
KARO, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang, meminta para bidan untuk meningkatkan pelayanan dengan sepenuh hati di masa pandemi Covid-19.
BERSAMA: Pengurus IBI Kabupaten Karo diabadikan bersama usai Muscab IBI VII Cabang Kabupaten Karo, 2020, di Kabanjahe, Jumat (18/12).
“Layanilah ibu dan anak dengan sepenuh hati, ikhlas, dan tulus. Serta berikan palayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. Terutama di masa pandemi ini,” ungkap Cory.
Hal ini ditegaskan Cory dalam Musyawarah Cabang (Muscab) IBI VII Cabang Kabupaten Karo 2020 di Kabanjahe, Jumat (18/12).
Lebih lanjut, Cory yang menjabat Penasehat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) itu, menegaskan, peran dan fungsi bidan sangat penting dan strategis untuk mencetak generasi muda unggul di masa mendatang. Karena bidan adalah satu ujung tombak pemerintah dalam menyukseskan program di bidang kesehatan, khususnya kepada ibu dan anak.
“Maka dari itu, besar harapan kami, para bidan di manapun bekerja, hendaknya dalam menjalankan tugas tidak membeda-bedakan pasien. Namun berikan pelayanan terbaik kepada siapapun pasien yang butuh pertolongan dengan sepenuh hati, bahkan di masa sekarang yang masih merebaknya virus corona,” harapnya.
Pada Muscab IBI VII Cabang Kabupaten Karo Periode 2019-2024, kembali terpilih Serta Muli br Sembiring, dan langsung dikukuhkan oleh Wakil Bupati Karo, dengan melaksanakan protokol kesehatan (prokes) 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Sementara itu, Serta Muli mengatakan, Muscab IBI Cabang Kabupaten Karo ini, merupakan yang ketujuh kali digelar. Dan sesuai aturan yang berlaku, pelaksanaannya maksimal 6 bulan setelah Musda IBI Sumatera Utara (Sumut). Menurutnya, forum ini merupakan musyawarah tertinggi, dan wahana konsolidasi anggota IBI Kabupaten Karo.
“Tujuan Muscab ini adalah tersusunnya program kerja IBI berdasarkan renstra provinsi, serta memilih dan dilantiknya pengurus baru, dan pemberian masukan untuk pengurus serta membuat rekomendasi,” jelasnya.
Dia juga mengucapkan terima kasihnya kepada Pemkab Karo, di mana momentum Muscab tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai momen berharga dan jangan dianggap sebagai ajang seremonial biasa.
“Tapi jadikan sebagai sarana untuk kembali merapatkan barisan, bergandengan tangan, saling menstimulasi dan memberikan pelayanan terbaik satu sama lain, untuk terus bersemangat walau di masa pandemi,” imbau Serta Muli.
Dalam acara tersebut, turut hadir dan memberikan sambutan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo diwakili Nikodemus Ginting, pengurus PD IBI Sumut, pengurus PC IBI Kabupaten Karo Periode 2013-2018, Ketua Ranting IBI se-Kabupaten Karo, serta 30-an peserta. (deo/saz)