28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 3747

Pencopotan Tobertina Diapresiasi Masyarakat

Kadisdukcatpil, Tobertina yang dicopot dari jabatannya.
Kadisdukcatpil, Tobertina yang dicopot dari jabatannya.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Langkah Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham melakukan pencopotan terhadap Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcatpil), Tobertina, mendapat apresiasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat Binjai Corroption Watch, Senin (7/12).

Kadisdukcatpil, Tobertina yang dicopot dari jabatannya.
Kadisdukcatpil, Tobertina yang dicopot dari jabatannya.

“Tindakan wali kota sudah sangat tepat dan memang harus dilakukan. Sebab, tindakan kadis yang menutup tempat pelayanan publik adalah sikap yang tidak baik dan dapat menimbulkan kekecewaan yang besar terhadap masyarakat,” kata Ketua BCW, Gito Affandi.

Dalam kasus pencopotan Tobertina, menurut dia, hal tersebut dipandang merupakan sebuah konsekuensi maupun resiko terhadap seorang pejabat dalam menjalankan roda pemerintahan. Terlebih, saat ini Kota Binjai tengah dihadapkan dengan situasi politik menatap Pilkada 2020.

Bagi dia, sikap yang dilakukan Tobertina yang diduga sepihak mengejutkan publik. Meski demikian, peristiwa ini harus dilihat secara jernih tanpa melibatkan kepentingan tertentu.

“Sebab jika pandangan terkontaminasi dengan kepentingan politik Pilkada, maka publik tidak akan mendapatkan substansi atau alasan yang objektif,” kata Gito.

Dia menambahkan, ada sejumlah faktor yang cukup rasional untuk melihat apa alasan mengharuskan dilakukannya pencopotan jabatan tersebut. Menurut pandangan BCW, semata ini bukan persoalan hak preogratif, atau suka tidak suka.

Tapi, lebih mengarah kepada indikasi-indikasi tertentu sehingga pejabat tersebut harus dinonaktifkan dari jabatannya. “Dalam pandangan yang sempat viral di medsos Selada (1/12), bahwa di Kantor Dinas Catpil, oknum kadis berang dengan sadar atau tidak sadar telah membuat publik terkejut melihat peristiwa itu. Suatu peristiwa yang secara tidak langsung membuka internal birokrasi seolah sumpah jabatan seorang ASN terlupakan,” kata dia.

“Dalam peristiwa yang sempat viral ini, jelas siapapun kepala daerah baik Gubernur, Bupati, Wali Kota bahkan pimpinan OPD di manapun, jika menghadapi peristiwa seperti itu, maka mau tidak mau harus ambil sikap untuk memberi sanksi,” beber dia.

“Ini tidak boleh tidak, terlebih sampai melakukan penutupan kantor padahal itu kantor pelayanan publik. Satu pengecualian, bila peristiwa itu terjadi didalam rapat-rapat dan sebagainya, ini masih bisa ditolelir. Kita berharap, peristiwa kemarin harus dilihat secara umum jangan dikaitkan dengan suka atau tidak suka,” pungkas Gito. (ted)

Pemkab Bangka Selatan Belajar Smart City ke Binjai

CENDERAMATA: Asisten perekonomian dan Pembangunan Sekdako Binjai, Dahnial Reza menerima cenderamata dari Sekda Bangka Selatan, Achmad Ansy Ori.ist/SUMUT POS .
CENDERAMATA: Asisten perekonomian dan Pembangunan Sekdako Binjai, Dahnial Reza menerima cenderamata dari Sekda Bangka Selatan, Achmad Ansy Ori.ist/SUMUT POS .

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Binjai, Dahnial Reza menerima kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan di ruang Binjai Command Center (BCC), akhir pekan lalu.

CENDERAMATA: Asisten perekonomian dan Pembangunan Sekdako Binjai, Dahnial Reza menerima cenderamata dari Sekda Bangka Selatan, Achmad Ansy Ori.ist/SUMUT POS .
CENDERAMATA: Asisten perekonomian dan Pembangunan Sekdako Binjai, Dahnial Reza menerima cenderamata dari Sekda Bangka Selatan, Achmad Ansy Ori.ist/SUMUT POS .

Sekda Bangkaselatan, Achmad Ansyori selaku Ketua rombongan mengatakan, maksud kunjungan kerja ke Kota Binjai dalam rangka mendapatkan informasi serta masukkan terkait tentang Smart City yang telah diterapkan di Kota Binjai. Di mana nantinya dapat diaplikasikan atau diterapkan di Kabupaten Bangka Selatan.

“Sebelumnya saya ucapakan terima kasih atas sambutan dari bapak asisten dalam menerima kunjungan kami ini. Maksud dari kunjungan kerja ini dalam rangka memperoleh atau mendapatkan informasi serta masukkan terkait tentang smart city yang telah diterapkan di kota Binjai ini. Di mana nantinya bisa diadopsi atau diterapkan di kabupaten Bangka Selatan,” jelas Achmad Ansyori.

Dahnial Reza menjelaskan, sistem Pemerintahan Kota Binjai sudah digitalisasi dan pusat atau urat nadi dari sistem pengawasan kepala daerah terhadap seluruh kinerja OPD berpusat di command center.

“Ruangan command center ini merupakan pusat sistem pengawasan kepala daerah terhadap seluruh kinerja OPD. Melalui ruangan command center ini, pak wali kota dapat mengawasi atau memantau seluruh kinerja OPD serta seluruh aplikasi yang ada di sini, merupakan hasil desain kita sendiri yang mana dalam pengerjaannya Pemko Binjai bekerjasama dengan Team IT dari Politeknik Medan,” tukasnya.

Dahnial Reza juga memaparkan aplikasi-aplikasi yang ada di Binjai Smart City. Mumai dari eMusrenbang, eDokter, ePerizinan, warung binjai, eMasyarakat, JDID dan ePBB serta yang lainnya.

Dialog dan tanya jawab dengan rombongan Kabupaten Bangkaselatan dilakukan sebelum menutup pertemuan. (ted/han)

Cagar Budaya Langkat Berpotensi Dongkrak Wisatawan

ZIARAH: Beberapa wisatawan berziarah ke salah satu makam yang dijadikan sebagai cagar budaya di Langkat.
ZIARAH: Beberapa wisatawan berziarah ke salah satu makam yang dijadikan sebagai cagar budaya di Langkat.

STABAT, SUMUTPOS.CO – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat terus gencar mempromosikan cagar budaya mereka di Tanjungpura. Ini dilakukan karena cagar budaya tersebut berpotensi mendongkrak kunjungan turis lokal maupun mancanegara.

ZIARAH: Beberapa wisatawan berziarah ke salah satu makam yang dijadikan sebagai cagar budaya di Langkat.
ZIARAH: Beberapa wisatawan berziarah ke salah satu makam yang dijadikan sebagai cagar budaya di Langkat.

“Dikatakan demikian, karena Kabupaten Langkat kaya akan nilai-nilai sejarah. Tentu hal tersebut berpotensi mendongkrak turis yang datang ke Kabupaten Langkat, Negeri Bertuah,” jelas Kepala Bidang Seni dan Budaya Kabupaten Langkat, Muslihin, Senin (7/12).

Potensi mendongkrak turis ini melalui wisata sejarah di Tanjungpura. Mulai mengelilingi Masjid Azizi, Komplek Makam Kesultanan dan Museum Daerah. “Kunjungan wisata religi dan sejarah ini, turis juga dapat datang ke Kampung Religi Babussalam yang ingin mengunjungi tuan guru. Hal tersebut dinilai perlu sebagai bentuk starategi pemasaran yang lebih baik. Masyarakat akan dilibatkan bersama sebagai tuan rumah bagi setiap wisatawan,” sambung Muslihin.

Disparbud Langkat terus gencar mengenalkan cagar budaya melalui beragam kegiatan. Kali ini, Disparbud Langkat menggelar sosialisasi lintas sejarah yang mengambil tema pemanfaatan cagar budaya sebagai warisan sejarah.

Pembicara didagangkan dari Disparbud Sumut, Misnah Salihat. Dia menyampaikan, agar seluruh stakeholder terkait yang ada dapat berperan aktif dalam mengidentifikasi kekayaan sejarah, memelihara dan mempublikasikannya.

“Semua elemen di Kabupaten Langkat harus berperan aktif. Kekayaan atau nilai yang terkandung di dalam jejak sejarah i i harus dikemas dan dipublikasikan agar dikenal oleh masyarakat luas. Tentu hal ini akan mendorong peningkatan kunjungan wisata ke Kabupaten Langkat,” tukas Misnah.

Pemerintah Kabupaten Langkat memiliki tiga cagar budaya sesuai Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.01/PW.007/MKP/2010. Adalah, Masjid Azizi, Kompleks Makam Kesultanan Langkat, Gedung Kerapatan Sultan Langkat/Museum Daerah Kabupaten Langkat.

Surat yang sama juga menetapkan Istana Maimoon, Rumah Tjong Afi, Masjid Raya Almaksum, Rumah Dinas Wali Kota Medan dan Stasiun Kereta Api Binjai sebagai cagar budaya.

Sosialisasi melibatkan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pemerhati budaya dan sejarah, mahasiswa serta elemen masyarakat. Pada kesempatan sosialisasi, peserta kegiatan juga berkunjung ke objek cagar budaya dan mendapat penjelasan secara langsung atas nilai dari cagar budaya yang ada.

Museum Daerah Kabupaten Langkat seluas 1.500 meter kubik, merupakan peninggalan sejarah Kesultanan Langkat yang dibangun pada 1905. Museum Daerah Kabupaten Langkat letaknya berdekatan dengan Masjid Azizi di Tanjungpura.

Bangunan bersejarah ini menyimpan, merawat dan mengenalkan aneka ragam benda koleksi, seperti Galeri Babussalam, galeri perjuangan, galeri T Amir Hamzah, Galeri Jawa, dan lainnya.(ted/han)

Dandim 0201/BS Resmikan Kampung Tangguh di Namorambe

PANEN: Dandim 0201/BS, Letkol Inf Agus Setiandar panen jagung di Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang.ISTSUMUT POS.
PANEN: Dandim 0201/BS, Letkol Inf Agus Setiandar panen jagung di Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang.ISTSUMUT POS.

NAMORAMBE, SUMUTPOS.CO – Dandim 0201/BS, Letkol Inf Agus Setiandar, SIP, MH, meresmikan Kampung Tangguh di Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang. Peresmian juga ikut melibatkan Wakil Bupati Deliserdang, HMA Yusuf Siregar, MAP.

PANEN:  Dandim 0201/BS, Letkol Inf Agus Setiandar panen jagung di Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang.ISTSUMUT POS.
PANEN: Dandim 0201/BS, Letkol Inf Agus Setiandar panen jagung di Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang.ISTSUMUT POS.

Dikesempatan yang sama, Rabu (2/12), Dandim 0201/BS bersama Wabub Deliserdang melakukan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Diniyah Amaliah Al Jihad. Lokasi madrasah persis berada di belakang Masjid Al Jihad, Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namorambe.

Persiapan Kampung Tangguh dan pembangunan MDA Al Jihad ini sepenuhnya ditangani oleh personel Koramil 0201-14/Pancurbatu, dibawah pimpinan Danramil, Kapten Inf Sabur Utomo.

Dandim 0201/BS memberikan apresiasi kepada semua pihak, khususnya kepada perangksaaaaaaaaaaaaaaaaaaat Desa Jati Kesuma dan Staf Kecamatan Namorambe yang telah berpartisipasi dalam terwujudnya Kampung Tangguh dan pembangunan MDA Al Jihad ini.

“Kita seluruhnya patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia NYA, sehingga hari ini bisa meresmikan Kampung Tangguh dan pembangunan MDA Al Jihad ini,” jelas Letkol Agus.

Abituren Akmil 1999 ini berharap, keberadaan Kampung Tangguh ini nanti bisa mendongkrak kesejahteraan dan perekonomian warga Desa Jati Kesuma, serta menjadi kebanggaan masyarakat Kecamatan Namorambe.

Karena itu, Letkol Agus sangat berharap semua fasilitas di Kampung Tangguh ini agar dirawat dengan baik, terutama keberadaan WiFi untuk mendukung kelancaran sistem belajar secara daring (online) bagi para siswa didik di Desa Jati Kesuma ini.

Perlu diketahui, sejumlah fasilitas yang telah disiapkan sebagai pendukung Kampung Tangguh Desa Jati Kesuma ini, antara lain lahan pertanian padi dan jagung, lahan perkebunan jambu madu, peternakan sapi dan ayam, lahan perikanan, saluran irigasi yang andal, rumah isolasi mandiri dan ruang istirahat, tempat belajar anak-anak, dan balai pertemuan warga.

Selesai acara peresmian, Dandim 0201/BS bersama Wabup DS melakukan penaburan bibit ikan Nila dan Lele di saluran irigasi yang telah diberi jaring penyekat di kedua sisinya.

Diharapkan, hasil budidaya ikan nantinya bisa dimanfaatkan warga dalam menambah penghasilannya, selain untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

Selanjutnya, Dandim 0201/BS bersama Wabup DS dan rombongan melakukan panen jagung varietas unggul secara simbolis.

Rangkaian kegiatan diakhiri peninjauan rumah isolasi mandiri, sekaligus pengecekan peralatan pendukungnya.(rel/tri/han)

Ecosmo Medan Bantu Warga Terdampak Banjir

BERSAMA: Komunitas Ecosmo Medan foto bersama anak-anak korban bencana banjir usai menyerahkan bantuan di Kelurahan Sukaraja,Medan Maimun. Minggu (6/12).istimewa/sumut pos.
BERSAMA: Komunitas Ecosmo Medan foto bersama anak-anak korban bencana banjir usai menyerahkan bantuan di Kelurahan Sukaraja,Medan Maimun. Minggu (6/12).istimewa/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Musibah banjir yang melanda 10 kecamatan di Kota Medan pada Jumat (4/12) kemarin, memantik perhatian dan rasa kepedulian elemen masyarakat terhadap warga terdampak bencana Salah satu bentuk kepedulian tersebut datang dari Komunitas Ecosmo Medan, yang menunjukkan rasa kepedulian terhadap korban terdampak banjir di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Minggu (6/12). 

BERSAMA: Komunitas Ecosmo Medan foto bersama anak-anak korban bencana banjir usai menyerahkan bantuan di Kelurahan Sukaraja,Medan Maimun. Minggu (6/12).istimewa/sumut pos.
BERSAMA: Komunitas Ecosmo Medan foto bersama anak-anak korban bencana banjir usai menyerahkan bantuan di Kelurahan Sukaraja,Medan Maimun. Minggu (6/12).istimewa/sumut pos.

Bantuan yang diberikan komunitas sepeda lipat tersebut berupa beras, gula, minyak, telur dan roti. Selain itu, ada juga tambahan bantuan kepada anak-anak berupa jajanan seperti milo dan tolak angin. 

Ketua Ecosmo Medan, Rolly Sinaga mengatakan aksi sosial tersebut merupakan kali pertama yang pihaknya lakukan.  “Ini bantuan pertama kali yang dilakukan oleh Ecosmo Medan. Bantuan ini kami arahkan ke Kelurahan Sukaraja karena teman kita kebetulan ada yang terkena dampak banjir di situ, jadinya sekalian kita arahkan bantuan ke sana,” ujarnya kepada Sumut Pos, Senin (7/12). 

 Pihaknya berharap kegiatan sosial seperti ini bisa terus dilakukan dan memberikan contoh kepada komunitas lainnya. Secara pribadi ia mengungkapkan, cukup terkejut dengan antusias para anggota Ecosmo Medan yang luar biasa dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir.

“Saya cukup terkejut dengan solidaritas dari teman-teman Ecosmo Medan, karena kita koordinasi hanya semalam tapi antusias kawan-kawan yang ngasih sumbangan luar biasa sehingga terealisasi,” katanya. 

 Anggota Komunitas Ecosmo Medan, Rozi menambahkan, terhadap warga terdampak banjir jangan larut dalam kesedihan dalam menyikapi bencana yang telah menimpa mereka.  “Semoga warga Medan yang terdampak banjir tetap semangat dan menjalani hari-harinya dengan ceria,” ajak dia. 

 Di lokasi tersebut, Komunitas Ecosmo Medan tampak memberi penghiburan kepada anak-anak yang turut menjadi korban bencana banjir. Mereka mencoba meringankan beban hidup para anak di kelurahan tersebut, sehingga tidak larut dalam bencana yang mereka alami saat ini. (prn/ila)

Banyak Industri di Medan Utara Tanpa Amdal

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kawasan Medan Utara merupakan kawasan yang banyak terdapat industri dan pabrik. Namun, kenyataannya, banyak industri dan pabrik di kawasan itu tidak memiliki dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) maupun upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL)-nya.

Dalam hal ini, Pemerintah Kota (Pemko) Medan dinilai masih belum menunjukkan komitmen yang tegas dan kesungguhannya terhadap penyelesaian permasalahan pencemaran lingkungan di kawasan utara Kota Medan tersebut.

“Tiga dari empat Kecamatan di Kota Medan, yaitu Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan adalah sebagai kawasan industri dan pelabuhan, banyak terdapat bangunan gedung industri dan pabrik-pabrik berdiri di kawasan itu,” ungkap Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPRD Medan, Sudari ST, Senin (7/12).

Namun, kata Sudari, dalam pemberian izin mendirikan bangunan-bangunan dan izin usahanya, Pemko Medan tidak melaksanakan sesuai dengan aturan yang sebenarnya.  Di mana, dalam pemberian izin mendirikan bangunan industri dan izin usaha, para pelaku usaha seharusnya terlebih dahulu melengkapi dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) maupun upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL)-nya.

Namun kenyataannya di lapangan, hal tersebut tidak mereka lakukan, tapi kemudian Pemerintah Kota Medan memberikan izin usaha dan mendirikan bangunan usaha mereka. “Sehingga, rumah industri, rumah sakit, hotel atau pabrik tidak terkontrol dan tidak terawasi limbah-limbah yang mereka hasilkan. Akibatnya tanah, air, udara dan lingkungan tercemar. Masyarakat di sekitar tersebut sangat dirugikan,” tegas Sudari.

Fraksi PAN, lanjut Sudari, mempunyai pandangan bahwa Pemko Medan wajib mengalokasikan anggaran yang memadai untuk membiayai kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta program pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup.

Pihaknya juga meminta Pemko Medan membuat UPT laboratorium lingkungan yang terakreditas. Karena, Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, sudah selayaknya memiliki UPT laboratorium.

Hal tersebut, lanjut Sudari, berguna secara langsung untuk mengawasi dan menilai pencemaran yang dilakukan oleh pabrik-pabrik, rumah sakit, rumah industri, dan lainnya yang ada di Kota Medan. “Hal ini merupakan misi yang tertuang dalam RPJMD Kota Medan periode ke empat, yakni mewujudkan prasarana dan sarana kota yang modern, handal dan berwawasan lingkungan,” tegas Sudari.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Medan, HT Bahrumsyah menegaskan kepada Pemko Medan untuk meningkatkan pengawasannya terhadap izin-izin didirikannya bangunan yang nantinya beroperasi dan menyumbangkan dampak negatif pencemaran lingkungan.

“Kalau tidak ada AMDAL dan UKL nya, maka Pemko Medan harus tegas dalam untuk tidak memberikan izin mendirikan bangunan dan izin usahanya,” katanya.

Bahrum juga meminta agar Pemko Medan tidak melakukan pembiaran terhadap usaha-usaha yang sudah berjalan namun tidak sesuai prosedur yang ada. “Jadi selain ada langkah pencegahan, juga harus ada langkah penindakan,” pungkasnya. (map/ila)

TNI AL Selamatkan 5 ABK Tenggelam

SELAMATKAN: Aparat TNI AL saat menyelamat-kan ABK yang tenggelam di Perairan Timur Laut Tanjung-langka, Minggu (6/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapal Perang TNI Angkatan Laut (KRI) dari jajaran Koarmada I, KRI Sembilang-850, berhasil menyelamatkan nakhoda dan anak buah kapal (ABK) KM Rizki Biliton yang tenggelam di Perairan Timur Laut Tanjunglangka, Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (6/12).

SELAMATKAN: Aparat TNI AL saat menyelamat-kan ABK yang tenggelam di Perairan Timur Laut Tanjung-langka, Minggu (6/12).

KRI Sembilang-850 melaksanakan patroli mendapatkan kontak di Radio FM dari KM Rizki Biliton yang menginformasikan bahwa ruang mesin sudah kemasukan air sampai gear box, meminta pertolongan.

KM Rizki Biliton menginformasikan kembali lagi bahwa kamar mesin sudah penuh dengan air Mendengar itu, Komandan KRI Sembilang-850 Mayor Laut (P) Nanang Khunaifi memerintahkan ABK KRI untuk mencari posisi KM Rizki Biliton secara visual, akhirnya ditemukam kontak pada posisi 02 26 021 S – 106 34 474 T yang selanjutnya dilakukan manuver untuk menyelamatkan nelayan yang jatuh ke laut. “Kita menyelamatkan 5 ABK, sedangkan KM Rizki Biliton sendiri tidak bisa diselamatkan dan tenggelam,” Komandan KRI Sembilang-850. 

Menanggapi kejadian tersebut, Panglima Komando Armada I Laksda TNI Abdul Rasyid K mengatakan, TNI AL senantiasa melakukan patroli rutin guna melaksanakan pengamanan di perairan yang menjadi wilayah kerja Koarmada I. 

“Kita bersyukur, KRI Sembilang-850 menemukam korban yang tenggelam untuk diselamatkan. TNI AL secara terus menerus menekankan tentang keamanan di perairan khususnya di wilayah kerja Koarmada I mampu dengan sigap merespon panggilan darurat,” pungkas Pangkoarmada I.

Adapun nama-nama ABK KM Rizki Biliton GT 29 yakni, Mansur (30) sebagai Nakhoda, Rustam (49) sebagai KKM dan 3 Orang ABK yakni  Yurisman (55), Rejo (56) dan Tasim (38). 

Kelimanya dievakuasi ke Pelabuhan Pangkal Balam, Kepulauan Bangka Belitung untuk dilaksanakan pemeriksaan kesehatan pasca kejadian tersebut. (fac/ila)

Arief Kembalikan Jabatan kepada Akhyar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Setdaprov Sumut, Ir  Arief Sudarto Trinugroho MT yang sempat mengemban tugas sebagai Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Medan, kini menyerahkan jabatan sementara itu ke Plt Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution, di Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman Medan, Senin (7/12). Sebelumnya, Akhyar cuti untuk kampanye di Pilkada 2020.

Penyerahan jabatan itu disaksikan Gubsu, Edy Rahmayadi diwakili Sekda Provinsi Sumut, Dr Ir Hj  R Sabrina MSi Selain Arief, sejumlah  pejabat Pemprovsu lainnya juga melakukan serah terima tugas kepada Bupati/Wali Kota berbagai kota/kabupaten di Sumut yang telah mengakhiri masa cuti kampanye Pilkada 2020.

Sementara itu, Arief dalam pengantar laporan pelaksanaan tugasnya, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pejabat Pemko  Medan dan semua pihak atas segala dukungan dan bantuan yang diberikan selama dirinya menjalankan tugas sebagai Pjs Wali Kota Medan.

Arief juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kota Medan yang telah mempercayakannya untuk memimpin sementara di Kota Medan. “Tentunya dalam melaksanakan tugas-tugas saya sebagai Pjs Wali Kota Medan masih sangat jauh dari sempurna dan harapan semua pihak. Namun sesungguhnya saya pun sudah melakukan semaksimal yang saya mampu. Oleh karenanya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan saya mohon ampun kepada Allah SWT,” ungkap Arief

Sementara itu, Sekda menyampaikan pidato tertulis Gubsu mengatakan, serah terima ini merupakan tindak lanjut dari ketentuan Permendagri Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan atas  Permendagri Nomor 74 Tahun 2016 tentang Cuti di Luar Tanggungan Negara bagi Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,  serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Dalam Permendagri tersebut, jelasnya, mengatur antara lain, bahwa Pjs Bupati dan Pjs Wali Kota melakukan serah terima pelaksanaan tugas saat berakhir masa tugasnya kepada  Bupati/Wali Kota disaksikan oleh Gubernur atau Pejabat yang Ditunjuk. Sebagaimana diketahui, Pjs Bupati dan Pjs Wali Kota mengakhiri masa tugasnya pada 5 Desember, bertepatan dengan batas akhir cuti kampanye para bupati dan wali kota yang kembali mencalonkan diri sebagai kepala dan wakil kepala daerah pada Pilkada Serentak, Rabu (9/12).

  Para Pjs Bupati/ Wali Kota, lanjutnya, melaksanakan tugasnya selama 72 hari atau sama dengan lamanya pelaksanaan cuti kampanye. Selama melaksanakan tugas dimaksud, Pjs Bupati/ Wali Kota ditugaskan antara lain untuk memimpin urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat dan yang paling penting adalah memfasilitasi penyelenggaraan pemilihan bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota defenitif dan menjaga netralitas ASN. 

 ”Atas pelaksanaan tugas itu,  Pemprovsu mengucapkan terima kasih atas kesungguhan para Pjs Bupati/Wali Kota dalam menjalankan tugasnya,” kata Sekda Provsu mengutip ucapan Gubsu.

Di kesempatan itu Gubsu juga menyampaikan beberapa imbauan kepada Bupati/Wali kota, antara lain agar menunda pencairan dana bantuan sosial dan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT), pembagian sembako, dan kegiatan lainnya yang berpotensi digunakan untuk mempengaruhi pemilih sampai dengan 9 Desember nanti.

 Di samping itu juga  Gubsu mengingatkan, agar Bupati dan Wali Kota berkoordinasi dengan Forkopimda, KPU, Bawaslu untuk membersihkan alat peraga kampanye yang tidak sesuai aturan, menerapkan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19. Lalu, menjaga netralitas ASN, kepala desa/lurah beserta seluruh perangkatnya, membantu kelancaran distribusi logistik Pilkada sesuai ketentuan dan peraturan dan menjaga kondusivitas wilayah masing-masing.

“Kita berharap agar seluruh calon kepala dan wakil kepala daerah yang mengikuti pilkada dapat bersaing secara sehat, sportif, dan tanpa ada kampanye hitam,” pesannya mengakhiri sambutan seraya mengingatkan siapa pun yang akan terpilih merupakan amanat rakyat, sehingga harus dihormati. (map/ila)

Berkhasiat Menaikkan Imun Tubuh, USU Sosialisasikan Manfaat Empon-empon kepada Masyarakat

DIABADIKAN:Panal Sitorus, Imam Bagus Sumantri, Popi Patilaya, Suryadi Achmad, Mahatir Muhammad,  diabadikan bersama di sela-sela kegiatan. usai kegiatan di Kantor Lurah PB II Kecamatan Medan Selayang, Kamis (12/11) lalu.istimewa/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kecamatan Medan Selayang Kota Medan diberi sosialisasi dan pemahaman tentang manfaat empon-empon sebagai obat tradisional yang berkhasiat menaikkan imun tubuh melawan berbagai infeksi virus. 

DIABADIKAN:Panal Sitorus, Imam Bagus Sumantri, Popi Patilaya, Suryadi Achmad, Mahatir Muhammad,  diabadikan bersama di sela-sela kegiatan. usai kegiatan di Kantor Lurah PB II Kecamatan Medan Selayang, Kamis (12/11) lalu.istimewa/sumut pos

Sosialisasi tersebut diinisiasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, Kali ini masyarakat di Kelurahan Padang Bulan (PB) II Kecamatan Medan Selayang yang dipilih untuk mengetahui manfaat dari empon-empon tersebut. 

“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini kami laksanakan pada Kamis, 12 November 2020 dari pukul 14.00-16.00 WIB. Penyuluhan yang dihadiri 20 orang masyarakat ini berjalan dengan baik dan lancar. Dalam pelaksanaan penyuluhan juga menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh dan menggunakan hand sanitizer,” kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat yang juga Dosen Fakultas Farmasi USU, Panal Sitorus dan Imam Bagus Sumantri, Popi Patilaya, Suryadi Achmad, Mahatir Muhammad sebagai anggota tim, kepada Sumut Pos, Senin (7/12). 

 Panal Sitorus mengemukakan alasan melaksanakan pengabdian masyarakat terhadap masyarakat di kelurahan tersebut, dikarenakan pentingnya pengetahuan dan penggunaan obat tradisional untuk menjaga ketahanan tubuh di masa pandemi Covid-19 ini.

“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah merubah pola hidup dan pola pikir masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap kondisi dan situasi sekarang. Salah satu cara masyarakat untuk menggunakan obat-obat kimia menyebabkan menggeser pemakaian obat tradisional karena kemudahan informasi yang membuat masyarakat dengan mudah untuk mendapatkan informasi tentang obat-obat tertentu,” ungkapnya. 

 Jenis tanaman empon-empon, lanjut dia, akhir-akhir ini banyak diperbincangkan karena khasiatnya. Di tengah rasa waspada akibat virus Corona, empon-empon tengah diteliti khasiatnya dalam mencegah virus mematikan tersebut pada manusia.

 Tingginya kegiatan pengobatan swamedikasi di masyarakat, khususnya penyakit yang sedang mewabah, dinilai bertolak belakang dengan kurangnya pengetahuan/pengertian masyarakat tentang obat-obat apa yang digunakan dalam pengobatan sendiri. 

“Kegiatan ini disambut baik oleh lurah Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang. Mereka sangat antusias dengan kegiatan yang dilaksanakan dan berharap upaya sosialisasi ini dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat tradisional yang dapat menjaga ketahanan tubuh di masa pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya. (prn/ila) 

Pemko Medan Bersama Bawaslu Tertibkan APK di Kendaraan Bermotor

Tertibkan APK: Personel Dishub Kota Medan bersama Satpol PP saat menertibkan APK yang terpasang di salah satu becak bermotor.istimewa/sumut pos.
Tertibkan APK: Personel Dishub Kota Medan bersama Satpol PP saat menertibkan APK yang terpasang di salah satu becak bermotor.istimewa/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memasuki masa tenang menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2020 pada tanggal 6 hingga 8 Desember, Pemko Medan bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Medan terus melakukan penertiban terhadap alat peraga kampanye (APK) di Jalan Gatot Subroto tepatnya di depan Plaza Medan Fair, Senin (7/12).

Tertibkan APK: Personel Dishub Kota Medan bersama Satpol PP saat menertibkan APK yang terpasang di salah satu becak bermotor.istimewa/sumut pos.
Tertibkan APK: Personel Dishub Kota Medan bersama Satpol PP saat menertibkan APK yang terpasang di salah satu becak bermotor.istimewa/sumut pos.

Penertiban alat peraga kampanye yang difokuskan pada kendaraan bermotor ini, dipimpin Sekretaris Satpol PP Kota Medan Rahmat Adi Syahputra Harahap bersama Ketua Bawaslu Kota Medan Payung Harahap berjalan dengan tertib dan lancar. Penertiban alat peraga kampanye ini ini melibatkan unsur Satpol PP Kota Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan dan Bawaslu Kota Medan.

Saat tiba di lokasi tim penertiban mulai bergerak untuk menertibkan seluruh alat peraga kampanye Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 1 dan 2 yang ada di Kota Medan hingga tidak ada satupun yang tersisa. Mulai dari angkutan umum hingga becak yang masih terdapat alat peraga kampanye seperti stiker dan spanduk yang masih melekat pada kendaraan tersebut langsung dilepas oleh tim penertiban.

Usai melakukan penertiban alat peraga kampanye, Sekretaris Satpol PP Kota Medan Rahmat Adi Syahputra Harahap mengatakan hari ini kembali dilakukannya penertiban APK Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor 1 dan nomor 2 pada kendaraan bermotor. Hal ini dilakukan sebab telah memasuki masa tenang yang dimulai pada tanggal 6 hingga 8 Desember ini.

“Seluruh peralatan dan personel yang kita turunkan untuk mendukung pembersihan alat peraga kampanye. Saya mengimbau kepada seluruh personil agar hati-hati dalam menjalankan tugas. Marilah bertindak dengan arif dan bijaksana sehingga kegiatan pembersihan yang dilakukan berjalan dengan baik,” jelas Rahmat.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Medan Payung Harahap mengatakan penertiban alat peraga kampanye ini merupakan hasil koordinasi antara Pemko Medan dengan Bawaslu Kota Medan maupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan pada minggu lalu, bahwa menghadapi masa tenang ini agar melakukan penertiban alat peraga kampanye baik berupa spanduk maupun stiker dan sebagainya. Hal ini merupakan upaya dalam menghadapi minggu tenang dan juga bentuk komitmen Pemko Medan dalam melaksanakan tahapan Pilkada.

“Penertiban alat peraga kampanye ini sudah dilakukan mulai minggu kemarin pada pukul 23.30 WIB itu kita laksanakan penertiban secara simbolis di beberapa titik terutama billboard. Hari ini merupakan tindak lanjut dari hasil kesepakatan kita dalam menertibkan alat peraga kampanye di kendaraan bermotor baik sepeda motor, mobil maupun becak sehingga penertiban ini bentuk upaya pemko bersama Bawaslu dan KPU dalam melakukan persiapan masa tenang menjelang pelaksanaan pilkada pada 9 desember ini,” jelasnya.(map/ila)