26 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 3749

Tanggap Penanganan Covid-19, PGN Raih Penghargaan Iconomics CSR Awards 2020

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Atas peran aktif membantu pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendapatkan penghargaan Iconomics CSR Awards 2020. Adapun kegiatan Coporate Social Responsibility (CSR) yang membawa PGN mendapatkan penghargaan ini yaitu inisiatif tanggap darurat Covid-19 dukungan kesehatan medis dan UMKM.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Iconomis atas apresiasi yang diberikan. Kami berharap, dari penghargaan ini dapat menambah semangat kami untuk terus berkontribusi kepada masyarakat dan lingkungan sekitar sebagai salah satu komitmen utama PGN dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, (7/12/2020).

Rachmat menjelaskan, bantuan CSR yang masih terus disalurkan oleh PGN Group difokuskan untuk meringankan beban masyarakat dan tenaga medis. Selain bantuan CSR, PGN Group berupaya melaksanakan pengelolaan sosial dan lingkungan sekitar melalui program binaan ekonomi UMKM agar dapat membantu masyarakat dalam rangka pemulihan ekonomi di masa pandemi.

“Melalui program binaan, harapannya perekonomian daerah tetap berjalan di tengah pandemi. Minimal dari UMKM itu sendiri dan masyarakat sekitar. PGN Group memiliki mitra binaan diantaranya UMKM yang memproduksi masker kain di Solo dan Komunitas Tuli Gresik, Resto Apung Seba di Sidoarjo, dan masih banyak lagi,” ujar Rachmat.

Founder&CEO Iconomics, Bram S Putro, menjelaskan bahwa apresiasi pada program CSR Ini sangat penting dan diharapkan dapat mendorong inovasi-inovasi dalam program CSR. Dengan demikian, CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan dapat mempercepat pemulihan ekonomi maupun sosial akibat dampak Covid-19.

Apresiasi Iconomics Award 2020 diberikan kepada berbagai perusahaan berdasarkan riset kualitatif yang melalui 3 tahapan. Pertama, identifikasi perusahaan-perusahaan yang memiliki kegiatan CSR sehatun terakhir. Kedua, media monitoring pemberitaan-pemberitaan mengenai kegiatan CSR perusahaan yang dimuat di media nasional sejak Januari 2020. Ketiga, analisa kegiatan CSR perusahaan berdasarkan pendekatan sukarela mengenai tanggung jawab sosial perusahaan.

“Sejak pandemic Covid-19 mulai massif melanda Indonesia, PGN Group juga mulai aktif dalam upaya pencegahan maupun penanganan. Mulai dari kampanye protokol kesehatan, bantuan sembako dan alat perlindungan diri untuk masyarakat, hingga bantuan APD untuk tenaga medis serta peralatan media di sejumlah rumah sakit. PGN juga menyalurkan gas bumi untuk mendukung kebutugan gas di dapur Wisma Atlet Kemayoran dialihfungsikan menjadi RS Darurat COVID-19,” ujar Rachmat.

Rachmat mengungkapkan bahwa PGN Group masih terus memetakan penyaluran bantuan dalam penanganan Covid-19 di berbagai wilayah. Sebagai bagian dari Holding Migas Pertamina, PGN ingin kehadiran bisnis PGN dapat memberikan kebermanfaatan yang langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar. “Di masa pandemi, PGN memiliki kapasitas lebih untuk dapat menyalurkan bantuan kepada masyarakay maupun tenaga medis, sehingga PGN akan terus pengoptimalkan privilege ini,” imbuh Rachmat.

Bantuan penanganan Covid-19 untuk masyarakat, tenaga medis, dan dukungan terhadap UMKM agar dapat bertahan dimasa pandemi ini, uga bagiaan dari upaya PGN bahwa dalam pengelolaan bisnisnya selalu memperhatikan tipple bottom line atau 3 P, People, Planet, Profit/Prosperity. Komitmen menjalan peran CSR dalam mengelola sosial dan lingkungan di sekitar operasi PGN juga sesuai dengan implementasi prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG). Dengan demikian, kehadiran energi baik gas bumi PGN diharapkan dapat memberikan manfaat secara sosial maupun ekonomi untuk masyarakat sekitar. (rel/ram)

Pandemi, Tren Berdonasi Meningkat di Generasi Milenial

GoPay Digital Donation Outlook 2020

Para narasumber dalam konferensi pers virtual Peluncuran GoPay Digital Donation Outlook 2020, Senin (7/12/2020).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Selama pandemi Covid-19, pemberian donasi digital baik secara frekuensi maupun nominal, meningkat di seluruh jenjang usia di tanah air. Peningkatan frekuensi paling tinggi tercatat pada generasi Milenial. Sementara itu Gen X berdonasi dengan nominal paling tinggi dibanding generasi lainnya.

“Rata-rata nilai per donasi digital melonjak menjadi 72% selama pandemi. Temuan ini sejalan dengan data internal GoPay yang mencatat kenaikan transaksi donasi digital sebanyak dua kali lipat selama pandemi,” demikian hasil riset GoPay Digital Donation Outlook (DDO) 2020, riset terlengkap pertama mengenai situasi donasi digital di Indonesia, yang digelar GoPay bekerjasama dengan Kopernik, organisasi peneliti dan pengembangan masyarakat terkemuka di Indonesia.

Hasil riset itu disampaikan dalam konferensi pers virtual Peluncuran GoPay Digital Donation Outlook 2020, Senin (7/12/2020). Riset mengungkap secara detail ekosistem donasi digital di Indonesia. Mulai dari tren kebiasaan masyarakat berdonasi, tantangan utama yang dihadapi ekosistem filantropi dan rekomendasi untuk bersama mengembangkan filantropi di Indonesia.

Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata mengatakan, “Melalui riset ini kami mendalami berbagai aspek dalam donasi digital dan memuat sudut pandang semua pemangku kepentingan -mulai dari donatur, Kementerian Sosial, hingga influencer media sosial. Kami berharap riset ini dapat menjadi acuan berbagai pihak agar terus mempermudah masyarakat Indonesia membantu sesama.”

Dampak positif yang diciptakan lewat donasi digital GoPay mencatat transaksi donasi naik 2x selama pandemi, dengan total nilai donasi dari Maret – Oktober 2020 mencapai Rp 102 miliar.

Donasi digital dinilai memiliki potensi sangat besar karena memungkinkan masyarakat untuk berdonasi tanpa kontak dari manapun dan kapanpun. Pembayaran lewat e-money dapat mempercepat proses donasi, terutama pada situasi darurat. Manfaat ini pun menjadi sangat berarti di masa pandemi ini ketika semangat gotong royong dan saling membantu di tengah masyarakat meningkat namun pada saat bersamaan kontak langsung harus dihindari.

Teknologi juga memungkinkan donatur untuk berdonasi digital; dari mendapatkan informasi lewat media sosial, berdonasi di aplikasi dan situs daring, hingga pembayaran digital. Sebanyak 48% responden mengaku mendapatkan informasi mengenai donasi digital melalui media sosial. Informasi yang jelas meningkatkan transparansi proses donasi dan kredibilitas organisasi yang dituju sehingga donatur makin terdorong untuk berdonasi.

Manfaat teknologi diakui oleh berbagai organisasi non-profit yang menjadi responden riset. Lembaga Amil Zakat mengungkapkan bahwa Zakat, Infaq dan Sadaqah (ZIS) melalui kanal digital bertumbuh signifikan hingga 2x per tahun.

Aplikasi dan platform donasi online menjadi medium yang paling banyak dipilih masyarakat berdasarkan dua alasan utama, yaitu kredibilitas platform dan kemudahan pembayaran.

Riset DDO menemukan, Gojek menjadi aplikasi digital yang paling sering digunakan oleh masyarakat (52,5%). Sementara itu, 71% memilih Kitabisa sebagai platform galang dana yang paling sering digunakan. Dalam empat tahun terakhir, jumlah inisiatif penggalangan dana oleh organisasi nonprofit meningkat secara kumulatif sebesar 13 kali lipat.

Pertumbuhan ekosistem donasi digital tidak terlepas dari perkembangan pesat metode pembayaran nontunai di Indonesia. Sebanyak 47% responden memilih berdonasi platform yang menerima transaksi digital. GoPay pun menjadi uang elektronik yang paling banyak digunakan untuk berdonasi (68%) karena dinilai paling aman, diterima secara luas di banyak organisasi dan yayasan, serta GoPay dipandang sebagai pionir dalam donasi digital.

Co-Founder dan CEO Kopernik, Toshi Nakamura mengungkapkan, “Riset ini mengungkapkan peluang yang lebih besar lagi ke depannya, terutama dengan semakin banyak masyarakat yang mau mencoba berdonasi digital. Namun penting bagi pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terkait donasi digital, terutama di luar kota besar. Dengan keunggulan dalam transparansi proses donasi dan informasi kredibilitas organisasi yang dituju, kami percaya bahwa kedepannya kita akan bersama-sama melihat pertumbuhan donasi digital yang lebih positif lagi.”

Kasubdit Direktorat Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia, Ganjar Basuki Santoso mengungkapkan, “Saat pandemi, donasi digital membuat masyarakat bisa tetap membantu sesama secara cepat, aman dan tanpa kontak. Kementerian Sosial sangat mengapresiasi dukungan berbagai pihak dalam mengembangkan ekosistem donasi digital, termasuk salah satunya melalui riset ini. Temuan yang dijabarkan dalam riset ini memperlihatkan kepada kita semua dampak positif donasi digital terhadap ekosistem donasi secara keseluruhan, serta potensi besarnya yang menunggu untuk dioptimalkan.” (rel/mea)

Soal Serangan Fajar, Pengamat Politik: Itu Hanya Efektif Maksimal 40 Persen

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Gelaran pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah khususnya di 23 Kabupaten Kota di Sumatera Utara kian dekat. Tinggal tiga hari lagi pesta demokrasi Pilkada serentak 9 Desember akan berlangsung.

Banyak permasalahan yang terjadi setiap kali Pilkada, Pileg atau pemilu berlangsung. Salah satunya soal Money Politik. Kebudayaan membeli suara atau Vote Buying atau yang lebih dikenal masyarakat ‘serangan fajar, menjadi hiasan setiap kali pagelaran pesta demokrasi berlangsung.

Ini tentunya menjadi masalah, karena pemimpin yang terpilih bukanlah hasil dari hati nurani masyarakat, namun karena ada sesuatu yang ditermia. Orang Medan sering menyebutkan “Ada Apanya, bukan Apa Adanya”.

Padahal berdasarkan penelitian, vote buying atau serangan fajar itu hanya efektif maksimal 40 persen dari yang diharapkan. Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara Fernanda Putra Adela mengatakan praktek membeli suara atau vote buying sudah mendarah daging bagi sebagian besar masyarakat. Ini sulit dihapuskan selagi calon kepala daerahnya masih melakukan praktek itu.

“Kita tidak bisa menutup mata tentang money politic itu,apalagi saat ini pandemi melanda, kesulitan ekonomi masyarakat menjadi senjata bagi seluruh kandidat dan ini harus dikawal baik itu oleh KPU atau masyarakat,”jelasnya belum lama ini kepada wartawan, Minggu (6/12/2020).

Menurut Dosen USU ini, kandidat yang hanya membeli suara namun tidak menjual Visi Misi dan program kerjanya kepada masyarakat hanya akan mendapatkan kekecewaan yang besar. Kandidat akan melakukan timpa-timpaan jumlah uang dan ini akan dinikmati masyarakat, masyarakat yang akan diuntungkan dengan itu.

“Makanya kita dorong kandidat untuk membantu kerja KPU mensosialisasikan pilkada, tidak hanya sebatas pemilih potensial yang ditunutut memilih, tetapi semua lapisan masyarakat. Sebab vote buying tidak efektif dan hanya memberikan kekecewaan bagi kandidat,”harapnya.

Dirinya juga memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada ini juga akan turun di Sumatera Utara. Sebab pemilih yang berusia di atas 50 tahun akan mempertimbangkan diri hadir ke TPS, khususnya di tengah pandemik COVID-19 ini.

“Kita mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas selama pilkada ini berlangsung, kita berharap pilkada ini sukses meski di tengah pandemi,”tandasnya.(rel)

BKM dan Umat Islam Harus Berani Menolak Politisasi Masjid Menjelang Pencoblosan

Ikhyar Velayati Harahap

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua PKNU Sumut, Muhammad Ikhyar Velayati, mengimbau kepada umat Islam khususnya BKM/ Mtakmir masjid berani melawan oknum-oknum yang mencoba menggunakan masjid untuk kepentingan politik praktis.

Ikhyar Velayati Harahap

“Saya berharap mulai saat ini, semua umat Islam khususnya para takmir masjid berani melawan dan menolak oknum-oknum yang mencoba menggunakan masjid dan ibadah sebagai alat untuk kepentingan kelompoknya, khususnya menjelang pencoblosan tanggal 9 Desember nanti. Jangan sampai perbedaan pandangan politik membawa sumber permasalahan. Sejatinya pemilu adalah wujud dari semangat berdemokrasi, bukan menodai dan mempolitisi kesucian agama dan masjid,” tegasnya.

Pernyataan itu dilontarkan Ikhyar Velayati merespon beredarnya pengumuman dan ajakan kepada umat Islam Kota Medan di media sosial dari Pengurus Daerah Jaringan Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (PD JPRMI), untuk bersama mengadakan Subuh Akbar dalam rangka Pilkada Serentak, bertempat di masjid-masjid Kota Medan. Kegiatan akan dilaksanakan pada pukul 05.00 Wib. Panitia kegiatan siap untuk memfasilitasi spanduk dan lainnya.
Dalam pengumuman tersebut juga disebutkan, ketua MUI Kota Medan, Prof. Dr. H.M. Hatta, MA turut serta mendukung acara tersebut.

Ikhyar mengingatkan semua pihak, bahwa menggunakan masjid dan mimbar keagamaan sebagai alat politik, justru merendahkan fungsi masjid itu sendiri.

“Masjid merupakan tempat ibadah untuk memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat. Bukannya sebagai tempat politik praktis yang dapat mengoyak persatuan bangsa. Jadi jangan gunakan mimbar keagamaan apalagi ritual ibadah yang bersifat sakral, untuk kepentingan meraup suara dalam Pilkada Medan 2020. Menggunakan masjid dan mimbar keagamaan sebagai alat politik, justru dapat merendahkan fungsi masjid itu sendiri,” kata Ikhyar di Medan, Senin (7/12/2020).

Ikhyar menjelaskan lebih lanjut, politik praktis di masjid dapat menodai fungsi utama dari mesjid itu sendiri.

“Masjid sebagai rumah Allah merupakan tempat yang semestinya digunakan untuk merekatkan ukhuwah antar jamaah. Hadirnya politik praktis tentu akan menodai fungsi utama dari masjid,” pungkasnya.

Ikhyar juga meminta klarifikasi Ketua MUI Kota Medan, Prof. DR. H.M. Hatta MA, agar segera menjawab dan mengklarifikasi keterlibatannya dalam kegiatan tersebut, seperti tertera di pengumunan Pengurus Daerah Jaringan Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (PD JPRMI). Karena sejatinya peran MUI dalam Pilkada Serentak 2020, khususnya di Kota Medan, adalah membantu pemerintah dalam menjaga ketertiban, kenyamanan dan keamanan warga Kota Medan.
“Misalnya menjaga masjid dan tempat ibadah bersih dari politik praktis dan kegiatan meraup suara dari oknum elit politik. Karena hal ini dapat memecah-belah persatuan bangsa serta dapat mengoyak ukhuwah Islamiyah warga Kota Medan,” ujar Ikhyar yang juga dikenal sebagai tokoh aktivis 98. (rel)

3 Sungai Meluap, 3.970 Rumah Terendam

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kota Tebingtinggi kembali dilanda banjir kiriman akibat tiga sungai meluap. Sebanyak 3.970 rumah warga terendam dengan ketinggian air sepinggang orang dewasa.

Musibah banjir inipun karena meluapnya Sungai Padang, Sungai Bahilang dan Sungai Sibarau, dari tanggal 5-6 Desember 2020, sebanyak 3.970 rumah warga terendam banjir, dan jumlah keluarga yang terdampak sebanyak 4.035 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa mencapai 14.878 jiwa.

Luapan Sungai Bahilang menggenangi Kelurahan Persiakan, Kelurahan Bandarsono dan Kelurahan Mandailing. Luapan Sungai Sibarau menggenangi pemukiman warga di Kelurahan Brohol, Kecamatan Banjenis, sedangkan luapan Sungai Padang kembali menggenangi Kelurahan Bandar Utama, Kelurahan Badak Bejuang, Kelurahan Sri Padang, Kelurahan Bulian dan Kelurahan Tanjung Marulak, tapi banjir susulan ini tidak seperti banjir besar seminggu yang lalu.

Warga yang berdampak banjir mengeluh karena tidak bisa melakukan aktivitas, bahkan mereka mengeluhkan perabotan rumah tangga seperti lemari dari bahan kayu terus terendam air. Ditaksir dari empat kelurahan tersebut ada 850 rumah warga yang terendam.

Salah satunya, Murni (54) warga Jalan Anturmangan, Kelurahan Sru Padang mengeluhkan banjir kiriman tersebut. “Kami tidak bisa bekerja seperti biasa, terpaksa kami di rumah terus bergelimang dengan air, siang surut, loh pagi air masuk lagi, mungkin dah nasib harus kebanjiran,” bilangnya, Minggu (6/12).

“Belum lagi perabotan kami pak, ludes semuanya, kami hanya berdiam dirumah menunggu air surut baru kami bisa membersihkan rumah dari Kotoran lumpur yang dibawah oleh banjir tersebut,” sambungnya.

Menurunya, kalau untuk makan, warga di sini aman, tapi kami sudah bosan terus berdiam di rumah, apalagi jika mendapat kabar hulu sungai tepatnya wilayah hulu di daerah Sipipis Ujung, Kabupaten Simalungun diguyur hujan deras, bisa satu malaman kami tidak tidur.

“Selama seminggu ini kami kurang tidur, tidur tidur ayamlah, sebentar tersentak, melihat kebawah apakah air sudah masuk, dengan kondisi mata sedikit terpejam, tetapi setelah keduan kaki turun kelanti, rupanya terasa dingin, air luapan Sungai Padang rupanya sudah masuk kedalam rumah,” bilang Murni yang sudah 30 tahun tinggal disana.

Dikatakan Murni, sebagai pengobat hati warga, Camat Rambutan bersama TNI dan polisi berkunjung ke rumah melihat kondisi banjir yang sudah masuk ke dalam rumah. “Itulah hidup, kita tidak bisa mengetahui kapan bencana itu datang dan pergi, kami disini tetap tawakal dan berdoa, agar bencana banjir akan segera berakhir,” jelasnya.

Lain halnya dengan Veri (67) warga Kampung Semut Kota Tebingtinggi, dia mengaku jika rumah yang ditinggali bisa laku terjual sesuai dengan harga pasaran, dirinya berencana akan pindah dan membeli rumah kecil yang aman dan bebas dari bencana banjir. “Udah bosan kali tinggal di sini, terus saja kebanjiran, sehingga kami warga disini sudah kebal dengan banjir. Terkait rumah yang akan dijual, warga tidak ada yang mau membeli karena lokasi disini sering mendapat banjir,” keluhnya.

Camat Rambutan, Marwansyah Harahap mengatakan pihaknya terus memberikan imbaun kepada masyarakat akan banjir kiriman dikarenakan wilayah hulu sungai sering diguyur hujan deras.”Intinya warga tetap diharapkan waspada mengantisipasi bahaya banjir susulan. Selain meninjau rumah warga yang terdampak banjir, kita juga memberikan bantuan berbentuk sembako untuk meringankan kebutuhan warga,” bilangnya.

Sedankan Mira warga Kelurahan Brohol, Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi, mengatakan pasca hujan deras kemarin sore, Sabtu (5/12), Sungai Sibarau meluap. Luapan ini dikarenakan pembuatan proyek Jalan Tol Tebingtinggi Pematangsiantar yang melalui belakang perkampungan Paya Kuruk tidak menutup bekas korekan tersebut oleh pihak pengelola jalan tol, sehingga air luapan Sungai Sibarau memasuki pemukiman warga. “Mulai meluap semalam sore hingga saat ini, kedalaman air hanya selutut orang dewasa, tapi warga terdampak banjir sudah mengungsi ketempat yang lebih tinggi,” paparnya.

Banjir juga menggenangi Jalan Thamrin pusat Kota Tebingtinggi. Genangan air hanya satu betis orang dewasa karena luapan Sungai Bahilang. Hingga banjir yang melanda Kota Tebingtinggi hampir seminggu ini tidak ada laporan korban jiwa, tetapi Sabtu (5/12) sore, hujan yang disertai angin deras mengakibatkan satu rumah di Kelurahan Padang Merbau, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebingtinggi rusak. Tidak itu saja, salah satu pesta hajatan perkawinan di Jalan Martimbang Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi sempat terhenti, karena tenda hajatan sempat tubang di terpa angin kencang, tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian ditaksir jutaan rupiah. (ian/han)

Pendukung Rizieq dan Polisi Bentrok, 6 Orang Tewas

Police Line-Ilustrasi.

SUMUTPOS.CO – Aparat polisi terlibat bentrok dengan para pendukung pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di kawasan Cikampek, Senin (7/12). Sebanyak 6 orang tewas dalam bentrok ini.

Police Line-Ilustrasi.

“Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta Cikampek, KM 50 telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan Rizieq Shihab yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10. 00 WIB,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Fadil menyebut massa yang menyerang petugas adalah massa yang dikerahkan untuk mengawal pemeriksaan Rizieq. Massa berada dalam sebuah kendaran.

“Ketika anggota mengikuti kendaran yang diduga adalah pengikut Rizieq petugas dipepet kemudian diserang menggunakan senjata api,” kata Fadil.

“Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas terukur terhadap kelompok yang iduga pengikut MRS. Meninggal dunia sebanyak 6 orang,”tambahnya

Terpisah, Wakil Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar mengatakan bahwa rombongan kendaraan yang membawa pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan keluarganya sempat dihadang dan ditembaki oleh orang tak dikenal (OTK) di suatu ruas jalan Tol di Jakarta, Senin (6/12) subuh tadi.

“Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS [Imam Besar Habib Rizieq Shihab] dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB,” kata Aziz kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/12).

Aziz menjelaskan kronologi kejadian tersebut bermula saat Rizieq bersama keluarganya hendak menuju acara pengajian subuh khusus keluarga inti di wilayah yang tak disebutkan namanya pada Senin (7/12) dini hari.

Dalam perjalanan menuju lokasi, rombongan Rizieq tiba-tiba dihadang oleh orang tak dikenal. Ia menduga orang-orang tersebut merupakan bagian dari operasi penguntitan untuk mencelakakan Rizieq.

“Para preman OTK yg bertugas operasi tersebut menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga,” kata Aziz.(*)

11 Nakes Puskesmas Negeri Lama Positif Covid-19

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 11 orang tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas Negeri Lama, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu dilaporkan positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu, Kamal Ilham, Minggu (6/12) mengatakan, seluruh nakes yang dinyatakan terpapar virus corona itu berdasarkan hasil swab test dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Menurut dia, berawal dari informasi yang diperolehnya seorang warga terpapar Covid-19. Kemudian, dia menginstruksikan seluruh nakes di Bilah Hilir menjalani tes swab di Puskesmas Negeri Lama. Tes swab ini untuk memastikan penyebaran Covìd-19.

“Seluruh Dokter, Bidan dan Perawat menjalani tes swab. Tim dari Kabupaten diturunkan untuk melakukan tes swab terhadap 100-an nakes di Puskesmas Negeri Lama. Hasilnya, 11 positif,” jelas Ketua Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 di Labuhanbatu itu.

Juga katanya, hasil PCR sudah dilakukan testing, tracing dan treatment (3T) terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat. Ke-11 nakes terpapar Covid-19 tersebut saat ini menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat pihak Dinas Kesehatan Labuhanbatu.

Untuk memastikan pelayanan di kecamatan Bilah Hilir, Puskesmas Negeri Lama tetap difungsikan. Tapi dengan syarat protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang ketat.

“Puskesmas tetap dibuka. Tapi mesti mematuhi Prokes. Tidak benar Puskesmas Negeri Lama lockdown,” bebernya. (fdh/han)

MoU Integrasi Tax Clearance, Diyakini Sejahterakan Masyarakat

TANDATANGANI: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menandatangani MoU Integrasi Tax Clearance dengan Bupati Karo Terkelin Brahmana dan beberapa kepala daerah lain.solideo/ SUMUT POS.
TANDATANGANI: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menandatangani MoU Integrasi Tax Clearance dengan Bupati Karo Terkelin Brahmana dan beberapa kepala daerah lain.solideo/ SUMUT POS.

KARO, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar mengapresiasi berbagai inovasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara dalam upaya optimalisasi capaian pajak daerah.

TANDATANGANI: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menandatangani MoU Integrasi Tax Clearance dengan Bupati Karo Terkelin Brahmana dan beberapa kepala daerah lain.solideo/ SUMUT POS.
TANDATANGANI: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menandatangani MoU Integrasi Tax Clearance dengan Bupati Karo Terkelin Brahmana dan beberapa kepala daerah lain.solideo/ SUMUT POS.

Hal tersebut diharapkan dapat terus ditingkatkan sehingga capaian pajak daerah sesuai yang ditargetkan. Pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar pada rapat koordinasi (Rakor) bertajuk “Optimalisasi Penerimaan Pajak Derah dan Optimalisasi Aset di Sumatera Utara” di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman No 41 Medan, baru-baru ini.

Rakor dihadiri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Musa Rajekshah, Sekdaprov Sumut R Sabrina, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin dan Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin, Bupati Karo Terkelin Brahmana serta bupati/walikota sejumlah daerah di Sumut.

Lili menyatakan, kegiatan Rakor ini sangat penting terkait dengan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK). Di mana secara garis besar dibagi menjadi tiga fokus sektor, yakni Perizinan dan Tata Niaga, Keuangan Negara, dan Reformasi Birokrasi dan Penegakan Hukum.

Dijelaskan juga, setiap kepala daerah pasti akan bertemu dengan KPK terkait delapan fokus program intervensi pencegahan korupsi terintegrasi di pemerintah daerah, yang meliputi perizinan, pengadaan barang dan jasa, perencanaan dan penganggaran APBD, APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah) , manajemen ASN, tata kelola dana desa, optimalisasi pendapatan daerah dan manajemen aset daerah.

“Setelah pemilu 9 Desember 2020, Kepala daerah yang terpilih juga akan bertemu dengan delapan fokus program tersebut, dengan tujuan agar pemerintah daerah terlepas dari tindak pidana korupsi dan melahirkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur,” ujarnya

Lili mengumumkan bahwa rata-rata Monitoring Centre for Prevention (MCP) hingga saat ini Pemerintah Daerah di Sumut dengan rata-rata 45%, dengan daerah MCP tertinggi adalah Pemerintah Kota Pematangsiantar yang memperoleh capaian sebesar 82,06%, kemudian di peringkat kedua Kabupaten Batubara 78,95%, dan ketiga Kota Tebing Tinggi 78,22%.

Perihal optimalisasi aset di Sumut, Lili juga menyampaikan, capaian sertifikasi tanah yang sudah dilakukan Pemda di Sumut, dari target sekitar 3.400 sertifikat tahun 2020, capaian dari Januari hingga 30 November 2020 telah mencapai 2.478 bidang yang sudah memiliki sertifikat, sekitar 8.794.698 m², dengan nilai lahan Rp1,006 Triliun.

Dalam Rakor tersebut, Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar menyaksikan penandatanganan MoU Integrasi Tax Clearance Daerah antara Gubsu dengan sejumlah Bupati/Wali Kota di Provinsi Sumut. (deo)

Pilkada Serentak di Sumut: Nias, Medan, Tapsel, dan Humbahas Paling Rawan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Empat kabupaten/ kota di Sumatera Utara, masuk dalam daftar titik paling rawan pada Pilkada Serentak 2020. Yakni seluruh Kepulauan Nias, Medan, Tapanuli Selatan (Tapsel), dan Humbanghasundutan (Humbahas).

“Meskipun lawan kotak kosong, tetapi kelihatannya dinamika politik di Humbahas sangat luar biasa. Namun secara umum, Polda Sumut dan di-back up Kodam 1/BB sudah siap mengamankan Pilkada di Sumut,” kata Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Irjen Pol Martuani Sormin, kepada sejumlah wartawan di Medan, Minggu (6/12).

Sejak Sabtu (5/12), jelas Martuani, Polda Sumut telah menggeser pasukan untuk mengamankan TPS Pilkada di Sumut, yang diselenggarakan pada 9 Desember 2020. Polri sendiri, khususnya Polda Sumut, wajib netral dalam Pilkada serentak Tahun 2020.

“Tadi sudah saya pesan kepada anggota, dilarang berfoto dengan siapapun calon kepala daerah. Itu untuk menjamin netralitas untuk pelaksanaan Pilkada. Tugas kami hanya mengamankan jalannya Pilkada di 23 wilayah di Sumut,” tegasnya.

Ia menyampaikan, ada sanksi tegas terhadap anggota Poldasu yang kedapatan tidak netral dalam Pilkada. “Sudah pasti ada sanksinya. Saya mengimbau siapa pun nanti terpilih jadi bupati dan wali kota adalah putra terbaik Sumut,” ujarnya.

Martuani menegaskan, seluruh personel kepolisian yang ditugaskan mengamankan TPS di Pilkada telah menjalani tes reaktif Covid-19. Hal itu untuk menjamin aparat kepolisian tidak menyebarkan virus dan tidak pulang membawa virus. “Seluruh personel yang mempunyai riwayat penyakit, seperti penyakit gula, darah tinggi, tidak dilibatkan di TPS,” ungkapnya.

BKO ke Nias

Martuani juga memaparkan, sebanyak 713 personil Poldasu ditugaskan atau Bawah Kendali Operasi (BKO) ke Kabupaten Nias Selatan (Nisel), untuk membantu pengamanan Pilkada Serentak 2020.

“Sebelum kita kirim, kita pastikan seluruh anggota yang BKO ke Nias sehat. Tes Swab PCR sebanyak dua kaIi,” paparnya.

Para personel akan ditugaskan selama sepekan. Bila situasi tidak kondusif, tugas dapat diperpanjang. “Tergantung situasi. Perintahnya, dua hari setelah pencoblosan, kalau situasi tidak kondusif, tugas akan diperpanjang,” bebernya.

Seluruh anggota yang di-BKO diminta agar menjalankan tugas dengan baik. “Jaga kesehatan. Saya tidak mau anggota pulang dengan kondisi sakit,” pungkasnya. (mag-1)

Cegah Covid-19 di Medan Selayang, Tim FK USU Sosialisasi 3M plus Berjemur

BERSAMA: Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Skim Dosen Mengabdi FK USU, Dr dr Aida Fitri SpS (K), bersama Anggota Tim, menunjukkan cara berfoto dengan jumlah lebih dari satu saat di masa Pandemi Covid-19, di Medan, Minggu (6/12).
BERSAMA: Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Skim Dosen Mengabdi FK USU, Dr dr Aida Fitri SpS (K), bersama Anggota Tim, menunjukkan cara berfoto dengan jumlah lebih dari satu saat di masa Pandemi Covid-19, di Medan, Minggu (6/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) kembali mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Medan Selayang. Hal ini bertujuan untuk mengetahui mengenai pemahaman warga di kecamatan tersebut terhadap upaya pencegahan Covid-19.

BERSAMA:  Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Skim Dosen Mengabdi FK USU, Dr dr Aida Fitri SpS (K), bersama Anggota Tim,  menunjukkan cara berfoto dengan jumlah lebih dari satu saat di masa Pandemi Covid-19, di Medan, Minggu (6/12).
BERSAMA: Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Skim Dosen Mengabdi FK USU, Dr dr Aida Fitri SpS (K), bersama Anggota Tim, menunjukkan cara berfoto dengan jumlah lebih dari satu saat di masa Pandemi Covid-19, di Medan, Minggu (6/12).

Angka kasus terkonfirmasi virus Corona (Covid-19) secara global setiap hari mengalami peningkatan. Pemutusan rantai penularan dengan isolasi deteksi dini, dan melakukan proteksi dasar, adalah kunci menurunkan risiko terpapar penyakit ini. “Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat merasa sangat perlu melakukan kegiatan ini,” ujar Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Skim Dosen Mengabdi FK USU, Dr dr Aida Fitri SpS (K), didampingi Anggota Tim Dr dr Alfansuri Kadri SpS (K), dr Fasihah Irfani Fitri MKed (Neu) SpS (K), dr Irina Kemala Nasution MKed(Neu) SpS, dan dr Chairil Amin Batubara MKed(Neu) SpS(K) kepada Sumut Pos di Medan, Minggu (6/12).

Dijelaskannya, pada tahap awal, tim menyebarkan kuisioner kepada 195 orang warga di Kecamatan Medan Selayang. Dari hasil kuisioner diketahui, belum seluruh warga memahami mengenai upaya pencegahan Covid-19.

“Sehingga pada tahap berikutnya, tim melakukan sosialisasi upaya pencegahan Covid-19 untuk meningkatkan pemahaman pada seluruh warga di Kecamatan Medan Selayang tersebut,” ungkapnya.

Saat kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim ditemani oleh pegawai Kecamatan Medan Selayang, yaitu Irawaty.

Aida menjelaskan, pihaknya juga menyebarkan video yang ditayangkan melalui kanal YouTube, mengenai upaya pencegahan Covid-19 yang terdiri dari 3M (memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan).

Selain itu, tim juga memberikan penjelasan cara menggunakan masker yang benar, yakni menutup hidung, mulut, dan dagu. Sedangkan untuk penggunaan masker kain yang dianjurkan adalah maksimal 4 jam, sedangkan jarak minimal yang aman adalah 1 meter.

“Dalam masa pandemi ini, kita tidak dianjurkan untuk bersalaman dengan jabat tangan dan menyentuh mata, hidung, serta mulut dengan tangan yang belum bersih. Dianjurkan untuk menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk/bersin,” tegasnya.

Ia juga menganjurkan, agar warga rajin mencuci tangan minimal selama 20 detik. Sebaiknya dengan menggunakan sabun dan di bawah air mengalir. Juga dianjurkan untuk berjemur di bawah sinar matahari sekitar pukul 9 pagi selama 5-15 menit.

“Dengan menerapkan hal-hal tersebut, diharapkan penularan Covid-19 dapat dicegah. Sehingga kasus Covid-19 dapat semakin menurun dan masa pandemi ini segera berlalu agar kita segera dapat beraktivitas seperti sediakala, sebelum virus Corona muncul,” tandasnya.

Pegawai Kecamatan Medan Selayang, Irawaty mengatakan, kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat baik, mengingat masih banyak warga masyarakat yang lalai dan mempunyai pemahaman yang salah tentang Covid-19.

“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, dapat membantu warga terutama di Kecamatan Medan Selayang menjadi lebih mawas diri, karena sampai saat ini kasus Covid-19 masih cukup tinggi,” pungkasnya. (mag-1/mea)