28 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 3757

Tutup Masa Kampanye, Bobby-Aulia Bakal Gelar Doa Bersama

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Menutup rangkaian kampanye jelang hari pencoblosan, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution-Aulia Rachman akan menggelar doa bersama relawan di 21 kecamatan se Kota Medan, Sabtu (5/12/2020).

Hal ini dijelaskan Juru Bicara Tim Pemenangan, Ikrimah Hamidy dalam kegiatan gathering dengan media di Posko Pemenangan Bobby-Aulia, Jalan Cut Mutia Medan, Jumat (4/12/2020).

“Rencananya sehabis debat terbuka paslon akan melakukan doa bersama yang dilaksanakan relawan di 21 kecamatan. Tapi karena keterbatasan waktu, paslon akan menghadiri kegiatan tersebut di posko relawan di Jalan Putri Hijau Medan,” katanya didampingi Indra Gunawan, Ketua Media Centre Tim Pemenangan Bobby-Aulia.

Ikrimah juga menjelaskan, di hari terakhir kampanye, Bobby Nasution-Aulia Rachman akan sedikit lebih bersantai dalam berkampanye. “Akan lebih santai besok. Berdasarkan rencana hanya ada dua kegiatan sebelum debat. Pada kesempatan tersebut, Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah yang sudah mengambil cuti akan mendampingi paslon,” ungkapnya.

Selain itu, mantan anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 ini mengucapkan maaf kepada para awak media lantaran Bobby-Aulia yang dijadwal hadir di kegiatan ini, mesti meninjau beberapa titik lokasi banjir di Kota Medan.

“Rencananya datang, tapi karena kondisi alam, Bang Bobby dan Bang Aulia mengambil keputusan untuk mengunjungi korban banjir di Kota Medan. Sekali lagi kami mohon maaf,” ujarnya.

Indra Gunawan mengucapkan terimakasih kepada awak media yang selama hampir setahun terakhir ini banyak membantu dan memberi masukan terkait pemberitaan pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman saat bersosialisasi dan menemui para konstituennya baik sebelum masa kampanye dan saat tahapan kampanye yang waktunya ditetapkan KPU Kota Medan.

“Kita berharap jalinan komunikasi ini bisa terus berjalan meskipun gelaran Pilkada sudah berakhir. Karena diketahui, Bang Bobby juga mendapat pesan untuk terus menjaga silaturahmi dan komunikasi dengan media jika nantinya terpilih menjadi wali Kota Medan,” ujarnya. (rel)

Dituduh Deking Pendirian Plang, Samsul Tarigan Tempuh Upaya Hukum

Samsul Tarigan didampingi lainnya, usai menyatakan keterangan kepada media, Kamis (4/12).
Samsul Tarigan didampingi lainnya, usai menyatakan keterangan kepada media, Kamis (4/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dituduh menyuruh dan mendeking pendirian plang Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPTI-KSPSI) Kabupaten Langkat, Ketua F. SPTI-KSPSI Kota Binjai, Samsul Tarigan, akan menempuh jalur hukum untuk membersihkan namanya.  “Saya akan membuat pengaduan untuk menindaklanjuti tuduhan itu karena saya merasa dirugikan,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (3/12). 

Samsul Tarigan didampingi lainnya, usai menyatakan keterangan kepada media, Kamis (4/12).
Samsul Tarigan didampingi lainnya, usai menyatakan keterangan kepada media, Kamis (4/12).

 Diketahui, Ketua F.SPTI-K.SPAI Kabupaten Langkat Terbit Rencana PA, Minggu (29/11) menyatakan, pendirian plang F.SPTI-K.SPSI di Desa Namu Ukur Utara dilakukan oleh Yusuf Bangun yang mengaku Ketua F.SPTI-K.SPSI diduga dikawal dan dijaga oleh oknum TNI yang disuruh oleh oknum Pemuda Samsul Tarigan ( ST) dan diduga mempunyai bisnis narkoba dan diskotik.

“Pendirian Plang itu saya katakan bahwa mereka tidak terdaftar di Dinas Tenaga Kerja maka dianggap mereka ilegal  dan yang terdaftar di dinas tenaga kerja yang dipimpin oleh Terbit Rencana PA, pengurus yang di Sumatera Utara dipimpin saudara Mbelin Brahmana , dan pengurus pimpinan pusat di Jakarta  dipimpin saudara CV Nainggolan,” ucapnya. 

 Untuk itu, kata Samsul, ia akan membuat pengaduan menindaklanjuti pemberitaan tersebut karena merasa dirugikan. ” Ini sangat merugikan dan merusak nama baik saya dan akan melakukan upaya hukum,” jelasnya.  

 Sebagai penasehat F.SPTI-K.SPSI Langkat, Samsul meminta Terbit Rencana untuk tidak mengambil kesimpulan yang mencoreng nama baik seseorang dan hingga akhirnya menimbulkan kericuhan.  “Sebagai tokoh saya ingin situasi ditengah masyarakat aman dan jauh dari kericuhan. Seharusnya sebagai bupati ia juga berkewajiban menciptakan suasana damai ditengah masyarakat,” tegasnya. (ila)

Batalkan Seluruh Agenda, Bobby Pilih Pantau dan Bantu Korban Banjir

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Muhammad Bobby Afif Nasution membatalkan seluruh agendanya demi memantau banjir yang melanda Medan, Jumat (4/12/2020). Tak hanya satu tempat, Bobby berkeliling Medan memantau kondisi infrastruktur yang terdampak banjir.

Menantu Presiden Jokowi ini tanpa sungkan turun ke kawasan banjir. Berbekal sendal dan melipat trainingnya hingga ke betis, pasangan calon nomor urut 2 itu menjejakkan kaki ke dalam banjir. Bahkan di kawasan Kampung Lalang, tak sungkan Bobby menumpangi pick up warga, dan gelantungan memantau kondisi banjir hingga ke Jalan Pendidikan, Medan Sunggal, dekat dapur umum yang didirikan oleh relawan.

Warga yang didominasi emak-emak tampak berkolaborasi memasak nasi dan lauk untuk makan siang warga di sana. “Kami masak nasi, pakai ikan asin dan mie, untuk makan warga terdampak,” ucap warga.

Usai melihat dapur umum, Bobby menyarankan kepada relawan untuk menambah dapur umum. “Tambah lagi dapur umumnya ya di daerah sana, biar lebih banyak (yang mendapatkan),” ucapnya.

Selanjutnya memantau banjir di kawasan Kampung Lalang bersama tim menuju Jalan Gaperta Ujung, Medan Helvetia. Di sana ia memantau dapur umum yang disediakan Relawan Pasti Bobby untuk warga Cinta Damai yang banjir. Pantauan berlanjut hingga Tanjung Gusta dan Kelambir V, Medan Helvetia. Jalan-jalan banjir disusuri Bobby sambil menyapa warga. Suami Kahiyang Ayu ini pun melihat kondisi drainase yang tersumbat, sehingga air membanjiri jembatan.

Keluhan-keluhan disampaikan warga kepadanya. Mereka berharap bantuan Bobby Nasution. “Tolong bantu kami pak, banjir, makan pun belum kami,” tutur warga.

Seorang pedagang Pasar Kampung Lalang, Sembiring mengungkapkan baru kali ini banjir sampai ke jalan raya. “Sejak dagang di sini, baru dua kali banjir. Tahun 2001 lalu, sama sekarang. Ini banjirnya paling parah. Makanya, mudah-mudahan nanti pemimpin kita bisa tanggap. Untuk Bobby, perhatikanlah masalah banjir ini,” pinta dia. (rel)

Jembatan Hati, Konsep Kepemimpinan Bobby Nasution di Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Calon Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution menyatakan keinginan membuat kepemimpinan dengan jembatan. Yakni kepemimpinan yang terhubung antara wali kota, wakil wali kota juga warga.

“Yang pastinya, kepemimpian yang akan dilakukan ada jembatan hatinya. Yakni ada jembatan antara saya dan Bang Aulia Rachman, juga dengan warga. Jembatan ini harus membawa kita ke dua arah, yaitu hablum minallah, kepada yang menciptakan kita dan hablum minannas, kepada sesama,” jelasnya dalam Silaturrahim Perwiritan Al-Hidayah dengan Tim Pemenangan Keumatan Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution dan H Aulia Rachman, di Jalan M Nawi, Medan Amplas, Kamis (3/12/2020).

Diungkapkan alumni S-2 Agribisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, Pilkada Medan tinggal menghitung hari akan terselenggara. Karenanya, dia memohon doa dan dukungan dari para ibu perwiritan.

“Mudah-mudahan ibu-ibu bersedia mendoakan kami, saya dan Bang Aulia Rachman agar bisa memimpin Kota Medan dan membuat perubahan untuk Kota Medan,” katanya.

Dengan begitu, imbuh menantu Presiden Jokowi, tidak ada lagi perpecahan dan pembedaan, semua masyarakat beserta pemimpinnya bisa membawa Kota Medan menuju keberkahan. Sehingga bisa menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan yang terjadi di ibukota Provinsi Sumatera Utara.

“Saya memohon kepada ibu-ibu semua, mendoakan agar saya tidak takabur apabila diberikan kepercayaan. Dan ketika memimpin apa yang telah terucap dari mulut kami bisa kami jalankan. Bukan hanya sekadar janji, dan yang kami ucapkan sekadar dusta,” tuturnya.

Dalam kegiatan yang dihadiri Ketua DPD Partai Gelora Kota Medan, Muhammad Nasir ini, Ketua BKM Masjid Syiar Islam, Syamsuddin Lubis mengajak ibu-ibu perwiritan untuk konsisten dan jangan ragu memilih Bobby Nasution-Aulia Rachman pada 9 Desember nanti. “Mari satukan hati, bulatkan tekad, pilih nomor 2,” pungkasnya. (rel)

Ini Fokus Kementan di Perbatasan Negara Tahun 2021

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Gunawan, mengungkapkan rencana pengembangan potensi kawasan perbatasan negara Tahun 2021 dari anggota Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Kementerian Pertanian.

“Untuk rancangan 2021 ini masih bisa terbuka untuk kita lakukan refocusing ataupun perubahan lokus, sangat dimungkinkan untuk pengembangan terkait dengan kebutuhan infrastruktur pertanian,” kata Gunawan dalam acara Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2020 di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020).

Dalam paparannya Gunawan menyampaikan di Tahun 2021 Kementan akan fokus melaksanakan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier di 10 Provinsi, 21 Kabupaten, dengan alokasi 205 Ha.

Kementan juga akan fokus mengembangkan Irigasi Perpompaan di 12 Provinsi, 20 Kabupaten, dengan alokasi 39 unit.

Selain itu Kementan juga akan mengembangkan Embung di 11 Provinsi, 19 Kabupaten, dengan alokasi 26 unit. Lebih lanjut Kementan akan Optimasi Lahan Rawa di 2 Provinsi, 5 Kabupaten, dengan alokasi 95 Km2.

“Jumlah alokasi anggaran yang sementara dialokasikan untuk daerah perbatasan itu 64 M dengan catatan total provinsi yang kita sentuh 14 Provinsi 33 Kabupaten untuk kegiatan mekanisasi pertanian atau alat mesin pertanian, karena alokasi anggaran di pusat masih sangat dimungkinkan untuk bisa dialokasikan dengan lokpri yang menjadi focus untuk pengembangan dari BNPP terkait sarpras pertanian,” sambungnya.

Gunawan menyampaikan Kementan sangat konsen untuk membangun lumbung pangan di wilayah perbatasan. Disamping itu Gunawan mengatakan terdapat beberapa kegiatan yang dialokasikan di pusat, terkait dengan mekanisasi pertanian, pengembangan unit pengolah pupuk organik, kegiatan-kegiatan jaringan pengembangan jalan usaha tani yang masih sangat dimungkinkan untuk dikembangkan bersama di Lokasi Prioritas yang menjadi fokus kegiatan di Tahun 2021.

“Artinya kami sangat mendukung untuk pengembangan lebih lanjut terkait dengan potensi kawasan perbatasan menjadi lumbung pangan baru maupun daerah pengembangan kawasan ekonomi baru untuk kita kembangkan bersama. Lebih lanjut nanti kami bisa memberikan respon terkait dengan masukan dan rencana pengembangan kedepan secara bersama, karena kami memang di aspek hulu sarpras pertanian, kami nnti bisa koordinasikan dengan Dirjen Teknis terkait untuk pengembangan komoditas lebih lanjut, pengembangan komoditas lahan pangan, holtikultura, peternakan dan kesehatan hewan, perkebunan nanti bisa kita koordinasikan lebih lanjut,” pungkasnya.(rel)

DAMBAAN Targetkan Ada SMPN di Silinda

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Belum lama ini, Calon Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya bersama Delpin Barus anggota DPRD Sumut bersilaturahim dengan warga Dusun I Pagar Manik Kecamatan Silinda. Kehadiran mereka untuk mendengarkan aspirasi dari masyarakat, Rabu (18/11/2020) lalu.

Belum adanya Sekolah Negeri di Kecamatan Silinda ternyata menjadi satu keluhan. Wiwik, sapaan akrab Darma Wijaya dengan wakilnya Adlin Tambunan membuat prioritas target pasangan DAMBAAN membangun sekolah di daerah tersebut.

“DAMBAAN ketika terpilih, akan kita hadirkan SMPN di Kecamatan Silinda ini tahun 2022,” kata Wiwik, Jumat (4/12/2020).

Usman Sitorus anggota DPRD Serdang Bedagai yang turut hadir dalam kegiatan tersebut sempat menyampaikan dalam pemaparan menemui warga, banyak hal yang harus dituntaskan pada 15 tahun usia Serdang Bedagai.

Pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya dan Adlin Tambunan (DAMBAAN) juga akan mempercepat pelayanan administrasi masyarakat yang dilakukan di setiap Kecamatan.

“Pelayanan akan kita sempitkan, akan kita dorong dengan mobil pelayanan keliling di setiap Kecamatan. Jadi warga tidak perlu repot memakan waktu yang lama untuk mengurus segala macam urusan seperti KK, KTP atau lainnya,” kata Usman.

Lebih lanjut Wakil Ketua Bidang OKK DPW PPP Sumatera Utara itu mengatakan, ke depannya guru ngaji dan sekolah Minggu akan mendapat alokasi intensif.

“Nomor 1 DAMBAAN mengusung religius. Guru guru ngaji dan sekolah Minggu kedepan akan kita alokasikan insentif. Kita berharap 4 tahun kedepan Kabupaten Serdang Bedagai menjadi contoh pembangunan berkembang,” tandasnya. (rel)

Banjir Rendam Ribuan Rumah, Jalur Medan-Binjai Terputus

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hujan yang mengguyur Kota Medan mulai Kamis (3/12) malam hingga Jumat (4/12) dinihari. Akibatnya, sejumlah 2.773 rumah di empat kecamatan Kota Medan terendam air.

Banjir merendam Simpang Kampung Lalang, Medan. (Ist)

Tak cuma itu, banjir juga mengakibatkan lumpuhnya aktivitas sejumlah masyarakat di Kota Medan. Tak hanya karena rumahnya terendam banjir, tapi juga karena akses jalan untuk pergi bekerja terputus, tak dapat dilintasi karena ketinggian air melebih lutut orang dewasa.

Salah satunya di Jalan Medan-Binjai, tepatnya di depan Komplek Abdul Hamid, tak jauh dari Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal.

Pantauan Sumut Pos, Jumat (4/12) sekitar pukul 09.00 WIB, ratusan pengemudi sepeda motor dari arah Binjai menuju Medan terpaksa berhenti, tak berani melanjutkan perjalanan ke tempat kerjanya karena sepeda motor yang dikendarainya tak kan mampu menerjang banjir yang menghadang.

“Sudah dari jam 7 aku disini berhenti bang, sudah dua jam aku nunggu disini, padahal masuk kantor jam 8, kantorku di Jalan Gaharu. Tadi malam katanya sepinggang, ini sudah mulai surut, tapi mulai surut pun ya selutut juga, kayak mana mau lewat. Gak tahu mau sampai jam berapa ini ditunggu biar bisa lewat,” ujar Wahyu kepada Sumut Pos.

Adapun beberapa pengemudi sepeda motor yang nekat menerjang banjir, sebagian besar terpaksa harus mendorong sepeda motornta akibat mogok karena mesin sepeda motornya terendam air.

“Mogok lah ini, jadi kerjaan. Tadi coba-coba mau tahu bisa lewat, sampai ditengah rupanya makin dalam banjirnya, matilah mesinnya,” ujar salah seorang pengendara.

Sedangkan sebagian besar lainnya memilih untuk balik kanan, dam tidak mau melanjutkan perjalanan. (Map)

Dosmar Sebut Tanam Cabai & Tomat Tak Menguntungkan, Petani Humbahas Tersinggung

TUNJUKKAN: Para petani Lintong Nihuta saat menunjukkan hasil panen dari bercocok tanam cabai dan tomat, Kamis (3/12).DEDY EFFENDI SIMBOLON/SUMUT POS.
TUNJUKKAN: Para petani Lintong Nihuta saat menunjukkan hasil panen dari bercocok tanam cabai dan tomat, Kamis (3/12).DEDY EFFENDI SIMBOLON/SUMUT POS.

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Masyarakat petani di Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), mengaku tersinggung kepada petahana Calon Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, atas ucapannya yang menyebutkan bercocok tanam cabe dan tomat kurang menguntungkan. Hal tersebut disampaikannya pada acara debat publik yang digelar KPU Humbahas pada 29 November 2020 lalu, dan disiarkan oleh TVRI.

TUNJUKKAN: Para petani Lintong Nihuta saat menunjukkan hasil panen dari bercocok tanam cabai dan tomat, Kamis (3/12).DEDY EFFENDI SIMBOLON/SUMUT POS.
TUNJUKKAN: Para petani Lintong Nihuta saat menunjukkan hasil panen dari bercocok tanam cabai dan tomat, Kamis (3/12).DEDY EFFENDI SIMBOLON/SUMUT POS.

Ketersinggungan ini, disampaikan seorang petani, Manuharto Sinaga, Rabu (2/12) lalu. “Kami merasa tersinggung terhadap ucapan calon tunggal Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor. Dia bilang bercocok tanam cabai dan tomat tidak menguntungkan. Dia malah menyebutkan, bercocok tanam jagung dan kentang lebih menguntungkan,” ungkap Manuharto di Doloksanggul.

Menurut Manuharto, pernyataan Dosmar itu sangat keliru dan mengecewakan masyarakat petani. Karena penyataan tersebut, bertolak belakang dengan keadaan petani yang mengandalkan bercocok tanam tomat dan cabe sebagai pemasukan keluarga.

Pria berumur 46 tahun ini, juga mengatakan, bercocok tanam cabai dan tomat, sudah dilakukan secara turun temurun.

“Banyak petani di Lintongnihuta, bahkan di Humbahas, secara umum mengandalkan tanaman cabai dan tomat. Kami bisa menyekolahkan anak hingga sarjana juga dari kedua tanaman itu. Bukan dari jagung dan kentang yang disebutnya,” tegas Manuharto lagi.

Manuharto juga mengungkapkan, hasil panen cabai dan tomat juga meningkatkan taraf hidup para petani secara umum, meskipun kerap didera harga yang cendrung fluktuatif.

“Banyak teman petani mampu membeli kendaran roda 2. Bahkan tidak jarang petani memiliki kendaraan roda 4 dari hasil kedua komoditi tadi. Taraf hidup petani naik dari kedua tanaman itu, tapi kenapa Dosmar menyebut sering merugi,” katanya kesal.

Dia juga kesal, merosotnya produk pertanian kopi Lintong yang sudah menjadi ikon dan mendunia, yang diprediksi anjlok hingga 30 persen.

“Ini fakta, kopi di Lintong Nihuta tidak pernah diregenerasi. Produk andalan yang sudah mendunia saja kurang diperhatikan. Justru cara seperti ini kami anggap sebagai pembohongan dan kami berharap para petani tidak terprovokasi dengan pernyataan itu,” beber Manuharto.

Tagor Sihombing, yang juga petani cabai dan tomat dari Desa Bonan Dolok, Kecamatan Lintong Nihuta, sependapat. Dan menyebut, anaknya meraih gelar sarjana dari pertanian cabai, tomat, dan kopi.

“Sepertinya dia tidak melakukan analisis terhadap ucapannya, yang menyebut tanaman kentang dan jagung lebih baik dari cabai, tomat, dan kopi. Bahkan justru disebutnya merugi. Kami lebih paham. Kami pelakunya, jadi jangan ciptakan preseden buruk bagi petani,” pungkasnya. (des/saz)

Pascaviral Video Kepala Dinas Perkim, Oknum Pegawai Sulit Ditemui

Korupsi-Ilustrasi

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Pascaviralnya video Kepala Dinas Perumahaan dan Permukiman (Perkim) Rockeffeler Simamora, yang menerima sejumlah uang dari seorang pria berinisial PM, terkait fee proyek, seorang pegawai Dinas Perkim berinisial BT, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), diduga ikut terkait dalam video itu, menjadi sulit ditemui media.

Korupsi-Ilustrasi

Sikap oknum pegawai itu, dikeluhkan oleh sejumlah wartawan yang bertugas di daerah tersebut.

Seorang wartawan media online, Sudirno Lumbangaol menuturkan, sehari setelah video itu viral di media sosial, dia sudah ditugaskan melakukan peliputan tentang video tersebut. Namun dia mengaku, merasa kesulitan melaksanakan tugasnya, lantaran BT sulit ditemui di ruang kerjanya.

Padahal, lanjut Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pakar ini, sangat menarik untuk mengupas cerita video tersebut, selain Kepala Dinas Perkim Rockeffeler Simamora.

“Apakah ada hubungannya dan adakah proyek itu terwujud? Kan menarik. Tapi sejak video itu viral, sampai saat ini oknum pegawai itu sulit ditemui,” ungkap Sudirno.

Sudirno juga mengatakan, dulunya BT ini sangat gampang untuk diwawancarai terkait proyek. Awak media pun pernah diajak ke lapangan mengecek pasca kegiatan pembangunan yang selesai.

“Padahal dulunya ramah dan mudah dimintai komentar,” jelasnya.

Senada, seorang wartawan media dari Kota Medan, Firman Tobing, menyampaikan hal serupa. Menurutnya, selain sulit ditemui, dia juga tidak dapat menghubungi nomor telepon BT dan selalu bernada di luar jangkauan.

“Sudah sulit ditemui, nomor teleponnya pun ketika dihubungi bernada di luar jangkauan, di-SMS-pun tak masuk,” bebernya.

Tak hanya awak media, seorang pegawai yang tak mau namanya dikorankan, pun membenarkan, saat ini BT sulit ditemui.

“Memang, kami pun jarang melihat dia di kantor. Kalaupun masuk, hanya sebentar,” ujarnya, seraya mengatakan, diduga hal ini terjadi karena video Kepala Dinas Perkim viral.

Menanggapi itu, Sekretaris Dinas Perkim, Anggiat Manullang mengatakan, BT selalu masuk kerja. Menurutnya, BT kemungkinan lagi di lapangan saat wartawan datang.

“Masuk, mungkin di lapangan,” jelasnya, saat dihubungi.

Pun demikian, dia menyarankan, agar wartawan yang hendak menjumpai BT datang di pagi hari.

“Pagi-pagi kalau mau jumpa,” imbaunya, sembari mengaku, tak melihat BT satu hari ini, karena baru pulang dari Kota Medan.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah video Kepala Dinas Perkim Humbahas, Rockeffeler Simamora, viral di media sosial. di video tersebut, dia menerima sejumlah uang dari seorang laki-laki berinisial PM. Uang tersebut diduga merupakan fee proyek Tahun Anggaran 2020 ini.

Video ini, pun menjadi perhatian Polres Humbahas. Dan telah melakukan pemeriksaan terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam video tersebut, satu di antaranya BT. (des/saz)

Sidang Kasus Pengelolaan Ikan Mati, PT STP Dinilai Salah dan Keliru

Bernard Sibagariang.
Bernard Sibagariang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sidang lanjutan gugatan M Br Silalahi terhadap PT Suri Tani Pemuka (PT STP) dengan Nomor Perkara 87/Pdt.G/2020/PN.SIM kembali digelar di ruang Tirta PN Simalungun, Jalan Asahan Km 4, Marihat Baris, Simalungun, Rabu (2/12).

Bernard Sibagariang.
Bernard Sibagariang.

Pada sidang singkat tersebut, giliran kuasa hukum penggugat Bernard Sibagariang SH & Partner menyerahkan nota replik atas jawaban, eksepsi dan gugatan rekonvensi tergugat, kepada majelis hakim yang diketuai Roziyanti SH, dengan hakim anggota Mince S Ginting SH dan Aries K Ginting SH.

Dalam nota replik tersebut, Bernard secara sistematis, dengan dalil-dalil yang akurat dan fakta-fakta hukum, terlebih dulu menguraikan hal-hal yang akan di bantah dalam jawaban, eksepsi dan rekonvensi.

“Kita menilai tergugat (PT. STP) keliru, salah dan terkesan mengada-ada dalam exception error in persona (gugatan salah pihak) yang disampaikan dalam jawaban dan eksepsinya pada persidangan lalu,” ujar Bernard, didampingi rekannya. Ardianto Sinaga SH di Medan, Kamis (3/12)

Bernard menegaskan, PT STP telah melakukan perbuatan melawan hukum serta merugikan M Br Silalahi secara materi dan inmaterial dalam hubungan kerjasama pengelolaan ikan mati (limbah PT. STP).

Kerja sama itu telah dituangkan dalam suatu kontrak atau MoU No. 152/PGA-KJA/MoU/HD/XI/2017 tentang Pengelolaan Ikan Mati, tertanggal 27 November 2017 yang di buat dan di tandatangani oleh Hendri Dayu selaku Kepala Cabang PT STP di Dusun Sibaganding Nagori Jangirn Leto Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

“Terkait tidak adanya surat kuasa dari direksi perusahaan kepada Hendri Dayu saat mengadakan MoU tersebut, hanyalah alasan dan tidak masuk akal, serta diragukan,” tegasnya.

Bernard menambahkan, apalagi setelah MoU tersebut disepakati, penggugat telah menyediakan lahan pengelolaan ikan mati dan perwakilan PT STP dari Jakarta sudah terjun kelokasi untuk mengevaluasi lahan. “Tim tergugat dari Jakarta tersebut menyatakan bahwasanya lahan yang telah disediakan penggugat sudah layak untuk di jadikan pengelolaan ikan mati,” jelasnya.

Bernard pun meminta kepada majelis hakim untuk menyatakan sah demi hukum perjanjian kerjasama penggugat dan tergugat yang di buat dalam suatu Nota Kesepakatan MoU No. -152/PGA-KJA/MoU/HD/XI/2017 Tentang Pengelolaan Ikan Mati dengan segala akibat hukumnya.

“Selain itu, menyatakan perbuatan dilakukan tergugat dalam pemutusan MoU No. -152/PGA-KJA/MoU/HD/XI/2017 Tentang Pengelolaan Ikan Mati secara sepihak kepada penggugat terbukti telah melakukan perbuatan melawan hukum,” tegas Bernard. (rel/dek)