MUSNAHKAN: Kakanwil Bea dan Cukai Sumut, Oza Olaviaan bersama lainnnya, saat memusnahkan barang milik negara (BMN) hasil penindakan kepabeanan dan cukai di KPPBC TMP Belawan, Kamis (3/12).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Utara memusnahkan barang milik negara (BMN) hasil penindakan kepabeanan dan cukai di KPPBC TMP Belawan, Kamis (3/12).
MUSNAHKAN: Kakanwil Bea dan Cukai Sumut, Oza Olaviaan bersama lainnnya, saat memusnahkan barang milik negara (BMN) hasil penindakan kepabeanan dan cukai di KPPBC TMP Belawan, Kamis (3/12).
Barang-barang impor yang dimusnahkan tersebut terdiri dari bapres (pakaian bekas), obat-obatan, kosmetik, pestisida, sparepart motor, Air Softgun serta barang-barang kena cukai seperti rokok ilegal dan minuman keras ilegal dengan nilai barang keseluruhan sekira Rp2,6 miliar.
Kakanwil Bea dan Cukai Sumut, Oza Olavia menyebutkan bahwa potensi kerugian negara karena tidak dipungutnya bea masuk, cukai dan Pajak Dalam Rangka Impor adalah sekira Rp2,3 miliar.
“Pemusnahan barang milik negara ini merupakan hasil penindakan di wilayah kerja Kanwil Bea dan Cukai Sumut yakni penindakan terhadap barang impor ilegal dan penindakan terhadap barang kena cukai ilegal,” jelas Oza Olavia.
Dijelaskan Oza Olavia, pihaknya telah membangun sinergi yang baik dengan aparat penegak hukum TNI, Polri, Pemda serta masyarakat untuk terus berkomitmen melakukan penertiban terhadap barang impor ilegal, penyelundupan narkotika, prekursor, psikotropika maupun peredaran rokok dan minuman keras ilegal.
Pemusnahan barang sitaan barang milik negara tersebut dihadiri oleh Wakapoldasu Brigjen Dadang Hartanto, Bupati Batubara, Bupati Dairi dan mewakili Lantamal I, Polres Pelabuhan Belawan dan sejumlah instansi terkait lainnya. Pemusnahan barang milik negara (BMN) dilakukan dengan cara dibakar sedangkan minuman keras dengan cara pemecahan botol. (fac/ila)
RESMIKAN: Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi, Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan, Anggota DPRD Kabupaten Deliserdang Kustomo bersama unsur Muspida, memencet sirine tanda peresmian gedung baru Polsek Patumbak.
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi meresmikan gedung baru Polsek Patumbak Polrestabes Medan, yang ditandai dengan penandatanganan batu prasasti, penguntingan pita dan penekanan tombol sirine. Acara digelar pada halaman gedung baru Polsek Patumbak yang berlokasi di Jalan Pertahanan Patumbak Dusun I Desa Patumbak II, Kamis (3/12).
RESMIKAN: Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi, Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan, Anggota DPRD Kabupaten Deliserdang Kustomo bersama unsur Muspida, memencet sirine tanda peresmian gedung baru Polsek Patumbak.
Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Deliserdang dan semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam pembangunan gedung baru Polsek Patumbak.
“Gedung baru menjadi semangat baru untuk mewujudkan Kamtibmas yang lebih kondusif khususnya di wilayah hukum Kecamatan Patumbak dan Kecamatan Medan Amplas. Selain itu juga Polsek Patumbak harus memberi pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan tidak ada lagi tempat bagi penjahat di Patumbak ini,” tegasnya.
Kapoldasu mengimbau agar jangan rusak Sumatera Utara ini dengan peredaran narkotika. Dalam situasi pandemi virus Corona yang saat ini melanda dunia, Kapolda meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan yakni pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan saat beraktivitas di luar rumah.
Selanjutnya, Kapolda didampingi Kapolrestabes dan Kapolsek Patumbak, Kompol Arfin Fachreza memberikan tali asih atau santunan kepada anak yatim piatu. Pada kesempatan itu, Anggota DPRD Kabupaten Deliserdang Kustomo SH menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolda Sumut Bapak Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi yang telah berkenan hadir dalam peresmian gedung baru Polsek Patumbak beserta Kapolrestabes Medan dan Kapolsek Patumbak. Dia berharap ke depan dapat membawa dampak yang lebih baik dan mencipta suasana yang lebih aman khususnya di Kecamatan Patumbak.
Mari kita bekerjasama dan mendukung program-program Kapolsek Patumbak agar dapat terwujud dengan baik,”pungkasnya.
Tampak hadir Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan, Anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang Fraksi Partai Gerindra Kustomo SH, Perwakilan Kejatisu, Kejari Lubuk Pakam, Dandim 0201/BS, Camat, Kapolsek Patumbak Kompol Arfin Fahreza beserta tokoh agama dan masyarakat. (azw/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat, khususnya yang kurang mampu dalam menyambut sekaligus merayakan Hari Natal dan Tahun Baru 2021 di tengah pandemi Covid-19, Pemko Medan menggelar 53 titik pasar murah yang tersebar di 21 kecamatan di Kota Medan. Pasar murah akan berlangsung selama 10 hari dengan menjual 8 jenis bahan kebutuhan pokok berkualitas dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran.
Penjabat Sementara (Pjs), Wali Kota Medan, Ir Arief Sudarto Trinugroho MT didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdako Medan Khairul Syahnan dan Kadis Perdagangan Kota Medan Damikrot, membuka langsung pasar murah secara virtual melalui video conference di Command Centre Balai Kota Medan, Kamis (3/11).
Menurut Pjs Wali Kota, pasar murah merupakan salah upaya yang dilakukan Pemko Medan dalam memberikan pelayanan dalam bentuk bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat, terutama umat Kristiani yang akan menyambut Hari Natal dan Tahun Baru 2021. Dikatakannya, jelang datangnya momen hari besar keagamaan, harga bahan kebutuhan pokok biasanya merangkak naik sehingga memberatkan masyarakat.
“Kondisi ini harus kita antisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi gejolak di tengah masyarakat yang saat ini sudah kesulitan akibat pandemi Covid-19 dan belum diketahui kapan berakhirnya. Untuk itu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat tetap harus menjadi prioritas utama kita, salah satunya dengan menggelar pasar murah,” kata Pjs Wali Kota.
Agar pelaksanaan pasar murah berjalan lancar dan tepat sasaran, Pjs Wali Kota selanjutnya mengingatkan kepada seluruh camat agar selektif melakukan sehingga warga yang benar-benar berhaklah mendapatkan kemudahan dan manfaat atas keberadaan 53 titik pasar murah terebut. Ditegaskannya, jangan sampai bahan kebutuhan pokok yang disediakan justru diborong warga mampu.
“Ingat, penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan pasar murah di tengah pandemi Covid-19 ini, saya pastikan akan mendapatkan sanksi yang berat. Sebab, keberadaan pasar murah ini untuk membantu warga kurang mampu guna memenuhi kebutuhan hariannya, terutama untuk menyambut Hari Natal dan Tahun Baru 2021,” tegasnya.
Pjs Wali Kota juga berharap agar seluruh camat dapat menjadi garda terdepan pemutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah tugasnya masing-masing. Selain terus mengajak warganya untuk disiplin protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar menertibkan pelaku usaha yang tidak melaksanakan protokol kesehatan.
Sementara itu, ada pun 8 jenis bahan kebutuhan yang dijual di 53 titik pasar murah meliputi beras IR-64 dengan harga jual Rp8.400/kg, sedangkan di pasaran Rp11.000/kg. Gula pasir Rp10.300/kg (pasaran Rp13.000/kg), tepung terigu Rp6.900/kg (pasaran Rp8.000/kg), telur Rp1.200/butir (pasaran Rp1.600/butir), kacang tanah kupas Rp29.300/kg (pasaran Rp31.000/kg), serta blue band 200 gram Rp7.500/sachet (pasaran Rp8.300/sachet).
Selanjutnya minyak goreng kemasan Sania 1 liter Rp12.000/pcs (pasaran Rp15.000/pcs), minyak Fortune 1 liter Rp11.750/pcs (pasaran Rp14.500/pcs), minyak Madina 1 liter Rp12.707/pcs (pasaran Rp14.500/pcs), minyak Palmanco 900 mili liter Rp10.200 (pasaran Rp12.350/pcs), sirup Kurnia Rp16.688/botol (pasaran Rp18.000/botol), Pohon Pinang Super Rp19.500/botol (pasaran Rp21.000/botol), Pohon Pinang Frresh Juice Rp15.000/botol (pasaran Rp17.000/botol) serta Pohon Pinang Sirup Lychee Rp15.000/botol (pasaran Rp17.000).
Selain itu, Sirup Syukur Rasberry Rp14.500/botol (pasaran Rp16.500/botol), Sarang Tawon Marquisa Juice Std Rp14.500/botol (pasaran Rp17.000), Sarang Tawan Lychee Juice Std Rp14.500/botol (pasaran Rp17.000), Sarang Tawon Melon Juice Std Rp14.500/botol (pasaran Rp17.000/botol), Sarang Tawon Squash Std Rp14.500 (pasaran Rp17.000/botol), Sarang Tawon Cocopandan Rp14.500/botol (pasaran Rp.17.000/botol) serta Sarang Tawon Raspberry Limonade Rp15.500/botol (pasaran Rp18.500/botol).
Sebelumnya, Kadis Perdagangan Kota Medan Damikrot dalam laporannya menjelaskan, maksud dan tujuan digelarnya pasar murah guna membantu masyarakat kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok saat menyambut Hari Natal dan Tahun Baru 2021. Di samping itu juga sebagai upaya untuk mengendalikan tingkat inflasi di Kota Medan.
“Lokasi pelaksanaan pasar murah ada 53 titik yang tersebar di 21 kecamatan di Kota Medan. Umumnya, titik-titik lokasi pelaksanaan pasar murah diutamakan di kawasan yang mayoritas penduduknya kurang mampu dan beragama non Muslim. Selain itu lokasi pasar murah umumnya jauh dari pasar tradisional. Harga 8 jenis kebutuhan bahan pokok yang dijual dipasar murah telah kita subsidi sehingga 30% lebih murah dibandingkan harga di pasaran,” pungkas Damikrot. (map/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO — Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyampaikan sejumlah imbauan kepada masyarakat Sumut pada Desember ini. Mengingat di bulan ini banyak agenda penting yang akan dilaksanakan di Sumut. Selain penyelenggaraan Pilkada Serentak di 23 kabupaten/kota, bakal ada perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 sampai libur akhir tahun.
ILUSTRASI: Perayaan ibadah Natal di Bulan Desember diminta tetap menerapkan prokes 3M, yakni pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan.
“Pertama yang harus diingat, pandemi Covid-19 belum usai. Sampai kemarin (Rabu) ada 88 orang yang terpapar. Kepada masyarakat saya minta tetap waspadai Covid-19 dengan disiplin protokol kesehatan,” kata Edy menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Kamis (3/12) siang.
Ia menyampaikan, jelang libur akhir tahun nanti jangan sampai kendor kedisiplinan semua masyarakat akan prokes Covid-19. Sebab hal itu mutlak dilakukan karena satu-satunya cara meminimalisir penularan Corona.
“Silakan liburan, tapi jangan diabaikan protokol kesehatan karena ini mutlak mesti yang kita lakukan. Tetap menggunakan masker, atur jarak dan selalu cuci tangan di manapun berada. Kalau tidak ada kegiatan penting, lebih baik jangan keluar rumah. Mending bersih-bersih saja di rumah,” katanya.
Pun mengenai kegiatan ibadah Natal bagi umat kristiani, Edy berharap selalu patuhi prokes saat berada di rumah-rumah ibadah nanti. Ia pun meminta umat kristiani dalam perayaan Natal kali ini untuk mendoakan supaya Sumut jauh dari bencana dan pandemi Covid-19 segera berakhir.
“Doakan kita semua agar Covid-19 segera diangkat oleh Tuhan di Sumut dan di Indonesia bahkan di dunia ini. Termasuk juga kegiatan kita besok (hari ini) gerakan doa bersama, agar penyelenggaraan Pilkada Serentak di Sumut nanti berjalan lancar, sekaligus mendoakan supaya provinsi kita segera dijauhkan dari wabah covid,” terangnya.
Gubsu mengatakan sudah menerima edaran dari Menteri Agama, Fachrul Razi, sesuai Surat Edaran No: SE.23 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Ibadah dan Perayaan Natal di Masa Pandemi Covid-19 tertanggal 30 November 2020. Panduan ini menjadi landasan pihaknya mengimbau seluruh kepala daerah di Sumut, supaya menjadi perhatian bersama.
Selanjutnya Edy tak lupa mengajak seluruh masyarakat yang akan memilih di 23 Pilkada serentak kabupaten/kota, untuk menggunakan hak pilih.
“Seluruh rakyat datangi TPS-TPS di kabupaten/kota, lakukan pencoblosan sesuai hati nurani, pilih pemimpin yang benar yang pantas dan cocok untuk di daerahnya masing-masing sehingga benar-benar pemimpin itu bisa menyejahterakan rakyatnya. Termasuk menjelang Natal dan tahun baru nanti, marilah kita perhatikan keselamatan untuk kita khususnya terhadap penyebaran Covid-19, dengan selalu disiplin patuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan cuti bersama dikurangi tiga hari, di mana pembatalan libur ada pada 28-30 Desember 2020. Dengan demikian, tanggal merah ada pada 24-27 Desember 2020 dan 31 Desember 2020-3 Januari 2021.
Teknis Ibadah Sedang Dibahas
Selain Pemprovsu, Pemko Medan juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan melalui pola 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Termasuk saat pelaksanaan ibadah Natal di tengah pandemi Covid-19.
“Tadi kita baru saja rapat soal teknis pelaksanaan (ibadah natal) itu, bagaimana agar Natal dapat tetap berjalan khikmad, namun tetap mengikuti protokol kesehatan,” ucap Plt Kabag Agama Kota Medan, Agus Maryono kepada Sumut Pos, Kamis (3/12).
Dikatakan Agus, dalam menjaga protokol kesehatan di rumah ibadah, termasuk gereja, pihaknya sangat berharap agar masing-masing pengurus rumah ibadah dapat mengatur sendiri pola 3M yang dimaksud. “Kalau di gereja mungkin jarak duduknya yang harus dijaga, diberi tanda di tiap-tiap kursi agar umat dapat menjaga jarak minimal 1,5 meter,” ujarnya.
Selain itu, pihak gereja diharapkan dapat menyiapkan fasilitas seperti tempat mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh setiap yang hadir. Lalu, setiap yang hadir juga wajib mengenakan masker. “Sebetulnya itu juga diminta untuk diterapkan di setiap rumah ibadah. Begitupun teknisnya masih di bahas, nanti akan kita beritahu perkembangannya,” ungkapnya.
Ketua Satgas Covid-19 Kota Medan, Arjuna Sembiring mengimbau seluruh pengurus rumah ibadah, termasuk pengurus gereja, agar bersama-sama ikut mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Medan.
“Sudah kita imbau dan kita akan terus berkoordinasi untuk itu. Mari kita semua tetap beribadah dengan ajaran agama kita masing-masing. Dan mari kita bersama-sama dalam menjaga protokol kesehatan,” tuturnya.
Terpisah, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Medan, Robi Barus meminta Pemko Medan untuk berkoordinasi dan memaksimalkan kinerja Satgas Covid-19 Kecamatan dalam bekerjasama dengan pengurus rumah-rumah ibadah dalam menerapkan protokol kesehatan saat beribadah.
“Beribadah itu hak setiap warga negara. Tetapi di tengah pandemi, untuk protokol kesehatan tetap harus dilakukan. Kita semua percaya, tidak ada pengurus rumah ibadah yang dengan sengaja melanggar prokes. Tinggal koordinasi saja kok, bukan hal yang sulit,” kata Robi.
Untuk itu, Robi meminta Satgas Covid-19 untuk segera menentukan teknis pelaksanaan ibadah Natal di gereja. Nantinya, hasil rapat soal teknis itu disosialisasikan melalui Satgas di tiap-tiap kecamatan, untuk disampaikan kepada pengurus gereja.
“Intinya kan 3 M itu. Kita yakinlah rumah-rumah ibadah pasti bisa menerapkannya. Kita yakin semua kita pasti akan bersatu untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19 ini dengan bersama-sama menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (prn/map)
Kelompok Karin dkk dari kelas IX-6 SMP Negeri 3 Kisaran, memamerkan hasil komik berbahasa Inggris yang telah mereka selesaikan, sesuai arahan guru Bahasa Inggris mereka, Irmayanti Swastika Nasution SPd.
KISARAN, SUMUTPOS.CO – Ada empat skill yang dituntut dalam pembelajaran bahasa Inggris. Yaitu membaca, menyimak, berbicara, dan menulis. Di antara keempat skill ini, yang dirasa sulit oleh sebagian besar peserta didik adalah berbicara dan menulis. Terutama selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah pandemi Covid-19. Mengapa hal ini terjadi?
“Ini disebabkan peserta didik kurang menguasai kosa kata Bahasa Inggris. Mereka paling malas jika diminta menghapalkannya. Padahal, jika kosa kata mereka banyak, akan lebih mudah berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Cukup menyusun kata-kata yang mereka miliki tanpa harus malu. Masalah tata bahasa bisa diperdalam kemudian,” kata Irmayanti Swastika Nasution SPd, guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 3 Kisaran, kepada Sumut Pos, Kamis (3/12).
Lantas, cara apakah yang dinilai Irmayanti efektif untuk membuat peserta didik meningkatkan kosa kata Bahasa Inggris mereka? Karena sekolah masih PJJ dan dilarang berkerumun sebagai bagian protokol kesehatan 3M, fasilitator daerah komunikasi Asahan Program Pintar Tanoto Foundation ini meminta siswa kelas IX-5, IX-6, IX-7 dan IX-8 untuk membaca cerita tentang apa saja dari google, buku cerita, surat kabar ataupun majalah.
“Ketika proses membaca, otomatis peserta didik akan mencari arti kata dan mencoba memahami makna dari cerita tersebut. Tanpa mereka sadari, perbendaharaan kata mereka semakin bertambah. Cara ini lebih efektif dibandingkan dengan menghapal arti kata satu per satu yang membuat mereka bosan,” jelasnya.
Selanjutnya, ia meminta para siswa menceritakan kembali cerita yang mereka baca dengan bahasa mereka sendiri, dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk komik Bahasa Inggris. “Saya memilih komik, karena peserta didik umumnya menyukai komik. Dalam metode ini, saya meminta para siswa mengerjakan tugasnya secara berkelompok, agar karakter bekerjasama dan bebas mengutarakan pendapat terbentuk,” cetus guru yang juga peserta pelatihan Pengembangan Budaya Baca Tanoto Foundation ini.
Penugasan dimulai sejak 7 November – 14 November 2020, lebih kurang selama satu minggu. Jika ada yang kurang dipahami, siswa dipersilakan bertanya langsung via WA. “Miss, bolehkah kami membuat komik digital?” tanya Karin, peserta didik dari kelas IX-6.
“Tentu saja boleh. Silahan gunakan kreativitas kalian,” kata Irma merespon muridnya.
Dua hari setelah penugasan, orangtua seorang peserta didik dari kelas IX-5, Zulfa, menelepon dirinya. “Bu, kelompok anak saya tidak pandai membuat komik digital. Bolehkah mereka menggambar, walaupun gambarnya tidak bagus?”
“Tentu saja boleh ibu, yang penting gambarnya bermakna dan bisa dipahami orang. Terima kasih sudah peduli ya ibu,” kata Irmayanti bersemangat, karena senang dengan antusias siswa dan orangtua.
Selama penugasan secara daring tersebut, peserta didik bolak-balik mengirim komik yang mereka buat lewat WA pribadi maupun WA grup untuk dikoreksi, sebelum komik diprint di lembar tugas.
Salahseorang siswa SMP Negeri 3 Kisaran, Siti Zulfa, memamerkan komik berbahasa Inggris karyanya, yang digambar manual.
Ternyata belum genap seminggu, kelompok Karin dari kelas IX-6 yang sangat gencar berdiskusi dengan Guru Irmayanti, sudah menyelesaikan tugasnya. Hanya saja, mereka terbentur pencetakan komik karena mesin printer rusak.
“Lalu saya meminta Karin mengirimkan file tugas mereka untuk saya print. Keesokan harinya, print komik dijemput oleh Karin ke sekolah untuk dijadikan komik utuh. Tentu, kami tetap menegakka protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” ungkapnya seraya tersenyum manis.
Selanjutnya, kelompok Karin menyusun komik bahasa Inggris yang mereka buat, dan dikirimkan via WA. “Hasilnya lumayan bagus untuk peserta didik seumuran mereka,” katanya.
Komik berikutnya dikirimkan oleh kelompok Zulfa dari kelas IX-5. Dan akhirnya seluruh kelompok menyelesaikan tugas sebelum waktu yang ditentukan, meskipun ada juga kelompok yang terlambat.
“Melihat dari hasil karya mereka, saya menyadari bahwa dengan keterbatasan yang ada selama PJJ, siswa tetap bersemangat menyelesaikan tantangan yang saya berikan. Tujuan pembelajaran tercapai, yaitu peserta didik dapat menangkap makna dari teks berbentuk lisan dan tulisan, serta kosa kata bahasa Inggris mereka bertambah, padahal saya membimbing mereka hanya lewat Whatsapp dan telepon,” katanya.
Peserta didik juga merasa senang diberi kesempatan untuk kerja kelompok, sehingga dapat berinteraksi kembali dengan teman-temannya, dengan tetap disiplin menerapkan prokes.
“Dengan metode ini, saya kira tujuan pembelajaran meningkatkan kosa kata bahasa Inggris, cukup berhasil meskipun ada banyak tata bahasa yang harus diperbaiki. Tetapi salah adalah proses dari belajar untuk mencapai kesempurnaan. Jadi, jangan pernah takut untuk mencoba,” pungkasnya. (mea)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penambahan kasus baru pasien Covid-19 yang sembuh di Sumatera Utara (Sumut), terus mengejar angka terkonfirmasi positif. Setiap harinya, penambahan kasus sembuh tersebut terpaut tidak terlalu jauh dengan positif. Sebaliknya, secara nasional kasus baru Covid-19 tembus rekor hingga ribuan per hari.
dr Aris
Yudhariansyah MM.
Perkembangan data terbaru Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, kasus sembuh bertambah 80 orang, Kamis (3/12). Dengan penambahan tersebut, kini akumulasinya menjadi 13.166 orang. Sedangkan kasus positif bertambah 86 orang, sehingga menjadi 15.845 orang.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah MM, menyebutkan penambahan 80 orang yang sembuh tersebut berasal dari kabupaten/kota. Antara lain, Deliserdang 53 orang, Labuhanbatu 15 orang, Medan 4 orang, Samosir 2 orang, Pematangsiantar, Binjai, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu Utara masing-masing 1 orang.
“Secara perlahan, angka kesembuhan Covid-19 terus mengejar jumlah kasus positif. Hari ini (kemarin, red) bertambah 80 orang, sementara hari sebelumnya 77 orang. Artinya, ada penambahan jumlah yang sembuh tetapi tidak signifikan,” ujar Aris, Kamis (3/12).
Penambahan kasus positif 86 orang mengalami penurunan 2 poin dibandingkan hari sebelumnya yang berjumlah 88 orang. Penambahan kasus baru positif tersebut berasal dari 15 kabupaten/kota. “Medan (46 orang), Deliserdang (12 orang), Tapanuli Tengah (6 orang), Serdang Bedagai (5 orang), Pematangsiantar (3 orang), Langkat (3 orang), Tebingtinggi (2 orang), Karo (2 orang), Tanjungbalai (1 orang), Binjai (1 orang), Simalungun (1 orang), Dairi (1 orang), Samosir (1 orang), Batubara (1 orang) dan Labuhanbatu Utara (1 orang),” papar Aris.
Terkait angka kematian Covid-19, Aris menyebutkan, kembali bertambah sebanyak 4 orang dari Deliserdang dan totalnya menjadi 623 orang. Sedangkan terhadap kasus suspek, juga bertambah yaitu 8 kasus sehingga jumlahnya menjadi 581 orang.
Perkembangan Covid-19 yang begitu dinamis dan masih berlangsung saat ini tetap membutuhkan kewaspadaan serta konsistensi masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sebagaimana semboyan 3M, menggunakan masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan air, harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Jangan pernah abai terhadap disiplin protokol kesehatan, sebab tidak menutup kemungkinan terjadinya lonjakan kembali angka penderita Covid-19 positif,” tandasnya.
Nasional Tembus Rekor
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, dalam beberapa hari terakhir terjadi rekor penambahan kasus Covid-19. Setiap harinya, kasus virus corona bertambah hingga ribuan. Bahkan, pada hari ini penambahan kasus Covid-19 melebihi 8.000.
Wiku menyayangkan hal ini dan menyebut bahwa rekor penambahan kasus Covid-19 tak bisa ditoleransi. “Sebelumnya kita belum pernah mencapai angka diatas 5.000 untuk angka positif harian. Sayangnya penambahan kasus positif harian terus meningkat, bahkan per hari ini menembus lebih dari 8.000 kasus,” kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/12).
“Ini adalah angka yang sangat besar dan tidak bisa ditolerir,” tuturnya.
Menurut Wiku, terus meningkatnya penambahan kasus Covid-19 menandakan bahwa masyarakat kian mengabaikan protokol kesehatan. Kelalaian ini pun berdampak sangat fatal. Oleh karenanya, Wiku meminta masyarakat untuk kembali menerapkan disiplin protokol kesehatan. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai penambahan kasus harian Covid-19 semakin tak terkendali.
“Jangan menunggu kasus harian semakin tidak terkendali untuk dapat disiplin terhadap diri sendiri. Target ini tidak akan menjadi sulit jika semua orang sadar betul bahwa kita tidak sedang dalam keadaan yang baik-baik saja,” ujarnya.
Wiku yakin, baik Satgas maupun masyarakat tidak ingin terus menerus berada dalam situasi sulit akibat pandemi. Oleh karenanya, ia meminta seluruh pihak untuk bekerja sama. Menurut Wiku, tidak sulit untuk menerapkan protokol kesehatan yakni dengan mencuci tangan secara teratur, memakai masker dengan benar, dan menjaga jarak. Langkah kecil ini, kata dia, akan sangat berdampak bagi kehidupan banyak umat.
“Tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Oleh karena itu seluruh lapisan masyarakat harus mau bekerja sama dan bergotong-royong demi meningkatkan penanganan Covid-19 di Indonesia,” katanya.
Diberitakan, Indonesia kembali mencatat rekor penambahan harian kasus positif Covid-19. Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis (3/12), ada penambahan 8.369 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu. Penambahan 8.369 orang ini merupakan hasil dari pemeriksaan terhadap 62.397 spesimen.
Dalam jangka waktu yang sama, ada 45.479 orang yang diambil sampelnya dalam satu hari untuk menjalani pemeriksaan spesimen. Dengan demikian, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 557.877 orang. Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang disiarkan kepada wartawan, Kamis sore. (ris/kps)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sisihkan dua profesor, Dr Muryanto Amin terpilih dan ditetapkan sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) periode 2021-2026. Penetapan tersebut berdasarkan hasil sidang pemilihan dan penetapan yang dilakukan Majelis Wali Amanat (MWA) USU di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis (3/12).
Rektor USU terpilih, Dr Muryanto Amin.
Dalam voting, Muryanto memperoleh 18 suara (57,75 persen), mengungguli dua pesaingnya yakni Prof. Farhat yang memperoleh 11 suara (35,75 persen), dan Prof. Muhammad Arif dengan 2 suara (6,5 persen).
Hadir pada kesempatan tersebut Direktorat Jenderal Dikti, Muhammad Nizam, yang bertindak mewakili menteri, Sekretaris Daerah Sumatera Utara, Sabrina, yang mewakili Gubernur, serta seluruh anggota MWA lainnyan
Ketua MWA USU, Kartini Sjahrir Panjaitan, usai pemilihan mengucapkan selamat atas terpilihnya rektor baru USU, Muryanto Amin, menggantikan Runtung Sitepu periode depan. “Semoga USU lebih baik di bawah kepemimpinan Muryanto Amin,” sebut Kartini dalam keterangan tertulis, Kamis.
Dr. Muryanto Amin dalam pernyataan singkatnya, berterima kasih kepada MWA yang telah melakukan pemilihan rektor ini dengan baik dan lancar. Ia mengajak seluruh civitas akademika (pimpinan, dosen, tendik dan mahasiswa) USU untuk tetap bekerjasama bahu-membahu membangun USU ke depan.
“Ke depan tugas kita semakin berat, karena harus tetap mempertahankan apa yang sudah diraih pimpinan sebelumnya, bahkan harus lebih meningkat lagi,” tuturnya.
Muryanto Amin adalah alumni FISIP USU angkatan 92, kelahiran Medan 30 September 1974. Ia berhasil mejadi Rektor USU setelah melewati tahapan-tahapan penyaringan yang dilakukan oleh Senat Akademik USU. Jenjang Magister dan Doktor Ilmu Politik diraihnya dari Universitas Indonesia.
Ia juga merupakan dosen di Program Studi Ilmu Politik yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU.
Tahapan pemilihan Rektor USU sudah dimulai dimulai sejak Oktober lalu, diawali dengan pemilihan anggota MWA wakil masyarakat. Selanjutnya pendafataran calon rektor yang dimulai pada 6 November 2020, di mana terdapat 7 orang pendaftar, 6 dari USU dan 1 dari luar USU.
Selanjutnya ditetapkan 6 calon yang memenuhi syarat untuk maju pada tahap audisi. Pada tahap ini 2 calon mundur tersisa 4 calon yang dibawa ke Senat Akademik. Kemudian senat akademik melakukan penjaringan untuk memilih 3 orang calon rektor USU yang akan dipilih oleh MWA.
MWA USU dari 8 orang wakil Senat Akademik, 10 orang wakil masyarakat, dan 3 orang ex officio yaitu Rektor USU, Gubernur Sumut dan Mendikbud.
Gubsu Edy: Selamat!
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, mengucapkan selamat atas terpilihnya Muryanto Amin sebagai Rektor USU.
“Selamat kepada Muryanto Amin. Yang paling penting adalah bisa bersinergi, berkomunikasi dalam rangka mendidik. Sehebat apapun Muryanto, kalau tak bisa bersinergi dengan wilayah, dia tidak akan bisa berkolaborasi, mendidik dengan baik,” katanya menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubsu.
Menurut Edy, sebagai salahsatu perguruan tinggi negeri, USU harus mampu menjadi parameter dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang potensial demi kemajuan pembangunan Sumut. Sebab banyak generasi muda, khususnya masyarakat Sumut, yang mendapatkan berbagai disiplin ilmu saat menjalani pendidikan sebagai mahasiswa di USU.
“Berjalannya pendidikan dan akhirnya menghasilkan para mahasiswa berkualitas. Itulah sumberdaya manusia yang akan membangun Sumut ini. Gagalnya mereka mendidik anak-anak kita, maka akan gagal juga pembangunan di Sumut,” ucapnya.
Disinggung mengenai sosok Muryanto, Edy mengaku belum mengenal secara dekat. Namun dengan perolehan suara terbanyak dari MWA, Edy menilai Muryanto merupakan sosok yang memiliki kapabilitas memajukan USU.
“Secara personal kenal-kenal biasa ya. Tidak sampai tahu secara mendalam. Tapi dengan dipilih secara objektif, diawali dengan dipilih di sini, lalu dibawa ke sana (Jakarta). Mungkin itulah yang terbaik. Saya sebenarnya diundang tapi tak bisa hadir, tetapi bu sekda yang mewakili,” pungkasnya. (gus/prn)
ROMPI: Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, mengenakan rompi oranye, usai diperiksa tim penyidik di Gedung KPK, Kamis (3/12).
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tersangka kasus suap ekspor benur, Edhy Prabowo mengaku membelanjakan barang mewah saat kunjungan ke Hawaii, Amerika Serikat, sebelum akhirnya ditangkap tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
ROMPI: Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, mengenakan rompi oranye, usai diperiksa tim penyidik di Gedung KPK, Kamis (3/12).
Menteri Kelautan dan Perikanan ini mengakui hal tersebut usai diperiksa tim penyidik di Gedung KPK, Kuningan, Kamis (3/12). Edhy mengatakan, dalam pemeriksaan ini, tim penyidik mencecar mengenai berbagai barang mewah yang dibeli Edhy dan istrinya Iis Rosita Dewi saat kunjungan kerja ke Hawaii.
Menteri KKP nonaktif ini tak menjabarkan lebih jauh barang apa saja yang ia beli di Amerika. Namun, Edhy menyebut ada barang berupa baju yang turut disita sebagai alat bukti oleh penyidik.
“Saya dikonfrontasi dengan bukti-bukti. Sudah saya akui semuanya. Barang-barang yang saya belanjain di Amerika itu. Baju, apa, semuanya,” ujar Edhy.
Edhy berjanji bakal kooperatif terhadap penyidik di KPK. Dia memastikan akan mengikuti proses hukum yang berjalan di KPK. “Ya saya diperiksa. Saya ikuti. Mohon doanya saja,” kata dia.
Terkait sepeda yang disita KPK pada penggeledahan Rabu (2/12), Edhy mengaku membelinya di Amerika. Namun ia tak mau merinci merek atau jenis sepeda yang disita di rumah dinasnya itu.
“Saya beli sepeda kan waktu di Amerika. Ya, maksud Anda kan sepeda yang di rumah saya, tanya sama penyidik,” katanya.
Diketahui, KPK telah menggeledah rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo. Dari hasil penggeledahan itu, KPK menyita 8 unit sepeda yang diduga hasil penerimaan suap dalam kasus ekspor benih lobster atau benur.
“Pada penggeledahan tersebut, ditemukan dan diamankan antara lain sejumlah dokumen terkait perkara ini, barang bukti elektronik dan 8 unit sepeda yang pembeliannya diduga berasal dari penerimaan uang suap,” kata Plt Jubir KPK, Ali Fikri, kepada wartawan, Kamis (3/12).
Selain itu, KPK menyita mata uang rupiah dan mata uang asing senilai Rp 4 miliar. Ali menyebut penyidik akan segera menganalisis barang yang diamankan tersebut untuk bisa disita sebagai alat bukti.
“Ditemukan juga sejumlah uang dalam bentuk rupiah dan mata uang asing dengan total senilai sekitar Rp 4 miliar. Tim penyidik akan menganalisa seluruh barang dan dokumen serta uang yang ditemukan dalam proses penggeledahan tersebut untuk selanjutnya segera dilakukan penyitaan untuk menjadi barang bukti dalam perkara ini,” ungkap Ali.
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait penetapan perizinan ekspor benih lobster atau benur tahun anggaran 2020 di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan, pada 5 November 2020, diduga terdapat transfer dari rekening Ahmad Bahtiar ke rekening salah satu bank atas nama Ainul Faqih selaku staf khusus istri menteri Edhy sebesar Rp 3,4 miliar yang diperuntukkan bagi keperluan Edhy Prabowo, istrinya Iis Rosyati Dewi, Syafri, dan Andreu Pribadi Misata.
“Uang itu digunakan untuk belanja barang mewah oleh EP (Edhy Prabowo) dan IRW (Iis Rosyari Dewi) di Honolulu AS pada 21 sampai dengan 23 November 2020 sejumlah sekitar Rp750 juta. Uang itu dibelanjakan jam tangan rolex, tas Tumi dan LV, baju Old Navy,” ujar Nawawi dalam jumpa pers di Gedung KPK, Rabu (25/11).
Selain itu, Nawawi menyebut, sekitar Mei 2020, Edhy Prabowo juga diduga menerima sejumlah uang sebesar USF 100 ribu dari Direktur PT DPP Suharjito melalui Syafri dan Amiril Mukminin.
Selain itu Syafri dan Andreu pada sekitar bulan Agustus 2020 menerima uang dengan total sebesar Rp 436 juta dari Ainul Faqih.
Selain Menteri Edhy, dalam kasus ini KPK juga menjerat enam tersangka lainnya dalam kasus ini. Mereka adalah Safri (SAF) selaku Stafsus Menteri KKP, Siswadi (SWD) selaku Pengurus PT Aero Citra Kargo, Ainul Faqih (AF) selaku Staf istri Menteri KKP, dan Suharjito (SJT) selaku Direktur PT Dua Putra Perkasa Pratama (DPPP), Andreau Pribadi Misanta (APM) selaku Stafsus Menteri KKP, dan Amiril Mukminin (AM) selaku swasta. (kps/lp6)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Darwin Hutagalung, pensiunan PNS warga Jalan Asrama Widuri BRK Tusam, Medan, disidang virtual di Ruang Cakra 9 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (3/12). Dia didakwa atas kasus penggelapan uang sebesar Rp560 juta milik korban, Ir Mangandar Sinaga.
Palu Hakim-Ilustrasi
Jaksa penuntut umum (JPU) Anita dalam dakwaan menyebutkan, perbuatan itu dilakukan terdakwa Darwin Hutagalung bersama saksi, Yanti Adelina Sinaga (berkas terpisah) pada September 2018. “Terdakwa bersama saksi Yanti Adelina Sinaga datang ke rumah saksi Ir Mangandar Sinaga dengan tujuan mau meminjam uang,” kata JPU Anita, di hadapan Hakim Ketua Abdul Azis.
Setelah mengutarakan niat, terdakwa dan saksi Yanti Adelina Sinaga menjanjikan akan memberikan jaminan kepada Mangandar Sinaga berupa SHM No.256 atas nama Darwin Hutagalung seluas 517 meter persegi yang terletak di Jalan Melati Nomor 50, Desa Sidomulyo, Kabupaten Langkat,” urai JPU.
Karena yakin dengan jaminan yang akan diberikan, Mangandar Sinaga mau meminjamkan uangnya kepada terdakwa. Kemudian pada 14 September 2018, Mangandar Sinaga menyerahkan uang sejumlah Rp560 juta sebagai pinjaman yang tertuang di dalam akta kesepakatan bersama Nomor 4 tanggal 14 September 2018 di hadapan Notaris, Helena SH MKn.
“Di dalam kesepakatan, disebut terdakwa dan saksi Yanti Adelina Sinaga membayar utang dengan cara mencicil setiap bulannya selama 36 bulan, dengan cara mentransfer ke rekening Bank Mestika atas nama Ir Mangandar Sinaga sejumlah Rp18.938.899,” ujar JPU.
Namun, usai uang diterima, ternyata terdakwa dan saksi Yanti Adelina Sinaga tidak ada menyerahkan SHM No 256 kepada Mangandar sampai saat ini. Malah diketahui, SHM No 256 tersebut sedang di jadikan agunan di Bank Sumut, karena terdakwa dan saksi Yanti Adelina Sinaga meminjam uang sejumlah Rp250 juta dan terdakwa dan saksi Yanti Adelina Sinaga juga hanya membayar utangnya kepada Mangandar Sinaga sebanyak 7 bulan. “Sampai dengan saat ini, terdakwa dan saksi Yanti Adelina Sinaga tidak ada membayar utangnya kepada Mangandar Sinaga,” jelas JPU.
Jaksa melanjutkan, uang yang dipinjamkan Mangandar Sinaga kepada terdakwa ternyata juga uang yang dipinjam dari Bank Mestika. “Akibat perbuatan terdakwa dan saksi Yanti Adelina Sinaga, Mangandar Sinaga mengalami kerugian lebih kurang Rp564.744.509,” pungkas JPU.
Pada kasus ini, terdakwa diancam pidana dalam Pasal 378 Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1e KUHP dan diancam pidana dalam Pasal 372 Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1e KUHP. (man)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Team Khusus Anti Bandit (Tekab) Polsek Medan Kota, meringkus dua pemida yang sedang bertransaksi narkotika jenis sabu di Jalan AH Nasution, Titikuning, Medan Johor, Kamis (19/11) lalu. Kedua pemuda tersbeut yakni DKL (28), dan S (32), warga Jalan Sari, Marendal.
Ilustrasi
“Ketika diintrogasi petugas, kedua tersangka mengakui semua perbuatannya dan tersangka juga mengaku memperoleh sabu tersebut atas pembayaran utang temannya,” kata Kapolsek Medan Kota Kompol Rikki Ramadhan, didampingi Kanit Reskrim Iptu Ainul Yaqin SIK MH kepada wartawan, Rabu (2/12).
Menurut Iptu Ainul Yaqin, kedua pemuda itu rencananya ingin mengkonsumsi sabu-sabu tersebut secara bersama-sama. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka berikut barangbukti berupa paket kecil sabu-sabu diboyong ke Mako Polsek Medan Kota. Kedua tersangka dipersangkakan melanggar Pasal 112 ayat (1) dari UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara. (mag-1)