25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 3802

Misno Adisyahputra Jabat Wakil Ketua DPRDSU

DIAMBIL SUMPAH: Ketua Pengadilan Tinggi Medan, Setyawan Hartono, mengambil sumpah Misno Adisyahputra dalam Rapat Paripurna. Peresmian dan Pengucapan Sumpah/Janji Wakil Ketua DPRD Sumut sisa masa jabatan 2019-2024. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.
DIAMBIL SUMPAH: Ketua Pengadilan Tinggi Medan, Setyawan Hartono, mengambil sumpah Misno Adisyahputra dalam Rapat Paripurna. Peresmian dan Pengucapan Sumpah/Janji Wakil Ketua DPRD Sumut sisa masa jabatan 2019-2024. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kekosongan kursi wakil ketua DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, akhirnya terisi. Melalui Pergantian Antar Waktu (PAW) di Gedung DPRD Sumut, Jl. Imam Bonjol Medan, Selasa (17/11) siang, Misno Adisyahputra resmi mengisi kursi yang ditinggalkan koleganya, Salman Alfarisi, yang sedang berkompetisi di Pilkada Medan 2020.

DIAMBIL SUMPAH: Ketua Pengadilan Tinggi Medan, Setyawan Hartono, mengambil sumpah Misno Adisyahputra dalam Rapat Paripurna.  Peresmian dan Pengucapan Sumpah/Janji Wakil Ketua DPRD Sumut sisa masa jabatan 2019-2024. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.
DIAMBIL SUMPAH: Ketua Pengadilan Tinggi Medan, Setyawan Hartono, mengambil sumpah Misno Adisyahputra dalam Rapat Paripurna. Peresmian dan Pengucapan Sumpah/Janji Wakil Ketua DPRD Sumut sisa masa jabatan 2019-2024. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan, Setyawan Hartono, dalam Rapat Paripurna Peresmian dan Pengucapan Sumpah/Janji Wakil Ketua DPRD Sumut sisa masa jabatan 2019-2024. Peresmian pengangkatan ini sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 161.12-3902 Tahun 2020 tentang Peresmian Pengangkatan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumut.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan, Misno Adisyahputra bukan merupakan sosok baru di lembaga legislatif. “Beliau pernah sebagai anggota DPRD Serdang Bedagai dua periode, baru setelah itu terpilih sebagai anggota DPRD Sumut,” ucapnya.

Pengalaman tersebut, kata Edy, tentu sangat berharga guna meningkatkan sinergitas antara DPRDSU dengan Pemprovsu ke depan. Terlebih banyak lagi agenda penting menyangkut kesejahteraan rakyat Sumut yang mesti diputuskan bersama.

“Pengalaman beliau ini tentunya dapat dimanfaatkan dalam membawa nuansa pembaruan, pembangunan Sumut ke depan. Serta juga menunjang kinerja beliau sebagai wakil ketua DPRD Sumut,” katanya.

Gubsu juga berterimakasih atas dedikasi dan pengabdian Salman Alfarisi semasa menjabat. “Kepada Salman Alfarisi terimakasih selama ini kita telah menjadi mitra yang baik. Terutama dalam rapat-rapat sebelum pengambilan keputusan dalam mewujudkan Sumut bermartabat. Semoga beliau juga sukses di masa akan datang,” ungkap Edy.

Misno Adisyahputra memohon doa kepada semua pihak agar ia mampu mengemban amanah dengan baik. Menurutnya ini adalahbtanggungjawab yang besar dan tidak dapat dijalankan sendiri, melainkan perlu sinergitas semua stakeholder. “Dengan kerja kolektif kita yang solid, Insya Allah tugas-tugas berat ini akan terasa ringan,” kata dia.

Ke depannya, Misno berharap dapat lebih meningkatkan sinergitas kerja antara legislatif dengan Pemprov Sumur untuk mencapai kinerja penyelenggara pemerintahan yang dinamis. “Kita berharap dapat menjadi mitra yang baik dalam melaksanakan berbagai program pembangunan yang merata dan berkeadilan di Sumut.” ujar anak Kampung PON, Kabupaten Sergai itu. (prn)

Harga Properti Melambat untuk Semua Tipe

REI Sumut akan Selenggarakan Musda

Para pengurus REI Sumut berfoto bersama.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Sumatera Utara mengaku dampak Covid-19 sangat besar memengaruhi pertumbuhan properti tidak hanya secara di daerah, nasional maupun internasional.

Ketua DPD REI Sumut Ir Andi Atmoko Panggabean mengatakan bahwa secara nasional Indeks Harga Properti Residensial IHPR hanya 1,19 persen.

“Angka tersebut lebih rendah dari 1,8% pada kuartal sebelumnya dan 1,59% dari kuartal ketiga tahun lalu,” ujarnya ketika berbincang-bincang kepada wartawan di Yokk Ngopi Cafetaria, Medan, Selasa (17/11) usai bakti sosial dalam rangkaian acara Musda yang akan digelar pada Kamis, 19 November 2020.

Perlambatan pertumbuhan harga properti, lanjutnya, terjadi untuk seluruh tipe rumah baik tipe kecil, menengah dan besar.  

“Namun kita sangat berterima kasih kepada pemerintah untuk meringankan beban pengusaha properti dalam menghadapi Covid-19 tersebut,” ujarnya.

“Bantuan tersebut seperti relaksasi peraturan, restrukturisasi dan hukuman-hukuman dari bank sehingga beban yang dirasakan oleh pengusaha mengalami pengurangan,” lanjutnya.

Ketua BPOD REI, Umar Husein menambahkan bahwa dalam situasi seperti saat ini semua sektor mengalami dampak tidak terkecuali pengusaha properti. 

“Ada 174 sektor ikutan properti yang mengalami dampak covid itu sendiri. Seperti semen, besi, UMKM, cat, dan lain-lain yang tentunya memiliki pekerja yang tidak sedikit,” ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, kita berharap kepada para anggota REI agar dapat memanfaatkan relaksasi yang diberikan pemerintah untuk dapat bertahan pada tahun-tahun berikutnya.

Sekretaris REI Sumut, Reza Sirait menyatakan tahun-tahun ini sangat berat dirasakan pengusaha properti dimana jika pada tahun 2018 setiap bulannya pengusaha dapat menjual 30 unit rumah akan tetapi tahun ini mengalami penurunan hingga 80 persen.

“Selain itu juga, kita diwajibkan untuk memilih nasabah yang benar-benar mampu untuk membayar bulanan perumahan tersebut , karena dalam hal ini perbankan tidak ingin mengambil resiko yang terlalu besar,” jelasnya.

Dalam acara bincang-bincang tersebut, para pengurus REI Sumut juga menyatakan akan segera menyelenggarakan Musda (Musyawarah Daerah) yang akan dilaksanakan pada Kamis (19/11) mendatang.

Sementara dalam rangkaian acara Musa ke-12 nanti, ketua panitia Johan mengatakan bahwa direncanakan Musda akan dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara yang dihadiri Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia.

“Untuk menyambut Musda tersebut kita melakukan bakti sosial dengan membagikan paket sembako sebanyak 120 paket dan sekaligus melakukan silaturrahmi antar anggota untuk mencari jalan keluar dari berbagai persoalan yang terjadi akhir-akhir ini,” ujarnya. (ram)

Fraksi Golkar Minta Kepolisian Tertibkan Sepeda Motor Berknalpot Bising

M Afri Rizki Lubis, Anggota DPRD Medan.
M Afri Rizki Lubis, Anggota DPRD Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keberadaan sepeda motor dengan kondisi knalpot tidak standar atau yang sering disebut knalpot brong di Kota Medan, semakin hari semakin banyak jumlahnya. Maraknya sepeda motor dengan kondisi knalpot seperti itu menjadi perhatian bagi berbagai pihak, salah satunya menjadi perhatian serius bagi Fraksi Partai Golkar di DPRD Medan.

M Afri Rizki Lubis, Anggota DPRD Medan.
M Afri Rizki Lubis, Anggota DPRD Medan.

“Sebagai wakil rakyat, kami di Fraksi Partai Golkar seringkali mendengar keluhan atas banyaknya sepeda motor dengan knalpot racing atau knalpot brong ataupun knalpot tidak standar yang jelas sangat mengganggu ketenangan warga karena suaranya yang sangat bising,” ucap Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Medan, M Afri Rizki Lubis kepada Sumut Pos, Selasa (17/11).

Dikatakan Rizki, keberadaan sepeda motor dengan knalpot racing atau knalpot brong yang tidak memenuhi ambang batas suara tersebut, tak hanya mengganggu ketentraman warga, tetapi juga telah melanggar aturan yang tertuang dalam Undang-undang Lalu Lintas.

“Penggunaan knalpot brong atau racing enggak dilarang, asalkan digunakan pada tempatnya (sirkuit balap, event-event balap resmi, kontes resmi) dan sebagainya. Tapi kalau ditempat umum, itu jelas melanggar aturan, hal itu tertuang dalam UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan,” kata Rizki.

Faktanya, kata Ketua Komisi III DPRD Medan itu, keberadaan sepeda motor dengan kondisi knalpot yang sangat bising tersebut sangat berpotensi dalam menggangu ketentraman warga dalam berbagai aspek, mulai konflik sosial, mengganggu ibadah, polusi suara, provokasi massa dan masalah sosial lainnya.

“Bahkan tidak jarang, para pengguna sepeda motor dengan kondisi knalpot seperti itu bersikap ugal-ugalan dengan sengaja menggeber knalpot sepeda motornya yang membuat konsentrasi pengendara lainnya menjadi terganggu dan berpotensi mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas,” jelasnya.

Untuk itu, mewakili Fraksi Partai Golkar DPRD Medan yang kerap menerima keluhan itu dari masyarakat, Rizki meminta kepada pihak kepolisian, dalam hal ini Satlantas Polrestabes Medan untuk semakin gencar dalam melakukan penertiban kepada sepeda motor -sepeda motor yang tidak menggunakan knalpot standar atau knalpot yang membuat kegaduhan suara.

“Kita minta kepada bapak-bapak kepolisian di Polrestabes Medan dan jajarannya agar segera menindaklanjuti keluhan para warga dengan melakukan razia kendaraan bermotor yang kondisi knalpotnya jelas-jelas mengganggu ketentraman tersebut. Apalagi itu jelas melanggar UU. Kita sangat yakin dan percaya, pihak kepolisian dapat dengan segera menindaklanjuti kondisi ini,” pungkasnya. (map/ila)

35 Bus BTS Resmi Beroperasi di Kota Medan

Bus BTS: Buas BTS saat berhenti di halte depan Kantor Pos Besar Kota Medan, Selasa (17/11). Sejak Senin (16/11), sebanyak 35 Bus BTS sudah beroperasi di Kota Medan.
Bus BTS: Buas BTS saat berhenti di halte depan Kantor Pos Besar Kota Medan, Selasa (17/11). Sejak Senin (16/11), sebanyak 35 Bus BTS sudah beroperasi di Kota Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bus Trans Metro Deli yang merupakan bus dengan sistem pembelian pelayanan oleh pemerintah kepada pihak operator angkutan umum atau Buy The Service (BTS) telah beroperasi di Kota Medan sejak Senin (16/11).

Bus BTS: Buas BTS saat berhenti di halte depan Kantor Pos Besar Kota Medan, Selasa (17/11).  Sejak Senin (16/11), sebanyak 35 Bus BTS sudah beroperasi di Kota Medan.
Bus BTS: Buas BTS saat berhenti di halte depan Kantor Pos Besar Kota Medan, Selasa (17/11). Sejak Senin (16/11), sebanyak 35 Bus BTS sudah beroperasi di Kota Medan.

Saat ini, sebanyak 35 unit bus dari total 72 bus yang direncanakan itu telah mulai menghiasi sejumlah ruas jalan di Kota Medan. Hanya saja, pengoperasian bus belum berjalan pada 5 koridor yang direncanakan sejak awal, melainkan masih beroperasi pada 3 koridor saja.

“Sudah mulai beroperasi sejak Senin (16/11) kemarin, bus nya ada 39 unit, total yang beroperasi ada 35 unit dan 4 lagi jadi bus cadangan,” ucap Kepala Bagian (Kabag) Operasional Bus Trans Metro Deli, Jimmy Petrus Tamba kepada Sumut Pos, Selasa (17/11).

Dikatakan Jimmy, tiga koridor yang dijalankan itu, yakni koridor 2 Lapangan Merdeka-Amplas, koridor 4 Lapangan Merdeka- Tuntungan dan koridor 5 Lapangan Merdeka – Tembung. Sedangkan untuk 2 koridor lainnya, yaitu koridor Lapangan Merdeka – Pinangbaris dan Lapangan Merdeka – Belawan direncanakan akan beroperasi di bulan Desember mendatang.

“Doakan 2 koridor lagi beroperasi mulai bulan Desember. Nanti Bus nya juga akan digenapkan jadi 72 unit seperti rencana, bus-bus itu nanti yang akan beroperasi di 2 koridor lainnya.

Dirincikan Jimmy, dari total 35 unit Bus yang saat ini beroperasi, 10 unit di antaranya untuk koridor Lapangan Merdeka – Amplas, 16 unit untuk koridor Lapangan Merdeka – Tuntungan dan 9 unit sisanya untuk koridor Lapangan Merdeka – Tembung.

“Saat ini bus ukuran besar hanya beroperasi di koridor Lapangan Merdeka – Amplas dengan cadangan 1 unit bus. Sedangkan 2 koridor yang lainnya memakai bus dengan ukuran sedang, dengan 1 unit cadangan bagi koridor Lapangan Merdeka – Medan Tembung dan 2 unit cadangan bagi koridor Lapangan Merdeka – Tuntungan,” rincinya.

Untuk total muatan, bus besar dapat menampung kapasitas 40 hingga 50 penumpang. Sedangkan bus sedang dapat menampung penumpang sebanyak 20 hingga 25 orang. “Itu kalau kondisi tidak Covid. Tapi saat ini kan kita harus jaga jarak (social distancing), maka kapasitas penumpangnya paling hanya setengah dari yang seharusnya,” jelasnya.

Diterangkannya, sistem pembayaran bus Trans Metro Deli ini hanya memberlakukan sistem pembayaran non tunai. “Pembayaran hanya bisa dilakukan secara nontunai, jadi penumpang tidak bisa membayar secara tunai. Untuk pembayaran bisa dengan e-money Brizzi ataupun BRI,” katanya.

Ditanya soal tarif, kata Jimmy, moda transportasi yang memiliki dua lokasi khusus untuk penyandang disabilitas dan pengguna kursi roda itu, belum dikenakan tarif. Setidaknya, hal itu berlaku hingga Desember 2020 mendatang.

“Tapi tetap harus pakai e-money dan harus bersaldo. Berapa minimal saldonya, saya kurang tahu. Tapi yang pasti, saat transaksi akan dikenakan biaya Rp0 atau gratis. Ini sampai Desember, berikutnya apa masih gratis atau tidak, kita belum tahu karena itu kebijakan pemerintah pusat, sebab Bus BTS ini program pemerintah pusat,” jawabnya.

Amatan Sumut Pos, pengoperasian Bus BTS ini belum menggunakan halte seperti rencana awal. Hanya saja, ada penanda yang dipasang di badan jalan sebagai penanda untuk tempat perhentian Bus BTD tersebut dalam menaikkan maupun menurunkan penumpangnya.

Seperti salah satu diantaranya, di Jalan Balai Kota, tepatnya di depan Grand Aston Kota Medan. Tidak ada halte di sana, namun ada tanda yang diberikan agar Bus dapat berhenti. Ditanyakan soal itu, Jimmy enggan menanggapi lebih jauh. Ia menegaskan, jika hal itu diluar kewenangan pihaknya selaku operator Bus BTS di Kota Medan.

Terpisah, saat Sumut Pos menghubungi Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis untuk menanyakan hal itu, nomor seluler Iswar tak lagi aktif. Begitu juga saat disambangi ke kantor Dinas Perhubungan Kota Medan di Jalan Pinangbaris Kota Medan, Iswar disebut tak berada di kantornya.

Begitu juga saat Sumut Pos mencoba menghubungi Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Medan, Suriyono, via sambungan telepon seluler. Nomor seluler Suriyono juga tak dapat dihubungi.

Terpisah, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Medan, Mont Gomery Munthe, mengatakan jika pihaknya sangat berkeberatan dengan beroperasinya Trans Metro Deli atau Bus BTS di Kota Medan.

Pasalnya, beroperasinya Bus BTS di Kota Medan dengan tarif Rp0 atau gratis, disebutnya telah menjadi beban berat bagi para sopir angkutan kota (angkot) berikut para pengusaha moda transportasi konvensional tersebut.

“Beroperasinya Bus BTS tanpa tarif sangat ‘memukul’ para sopir angkot. Bayangkan saja, di saat kami sedang kesulitan mencari penumpang di tengah pandemi seperti ini dengan tarif standar, tiba-tiba ada angkutan berupa bus baru menawarkan tarif gratis dengan hanya bermodalkan kartu e-money. Di mana keadilan untuk para sopir angkot?” ujar Gomery kepada Sumut Pos, Selasa (17/11).

Tak hanya itu, para sopir angkot juga sangat mengeluhkan beroperasinya Bus BTS tanpa dilengkapi halte terlebih dahulu atau hanya dilengkapi dengan tanda di badan jalan. Dengan demikian, Bus BTS sangat berpotensi untuk dapat berhenti di mana saja guna menaikkan ataupun menurunkan para penumpangnya.

“Kelebihan angkot itu, tidak harus berhenti di halte. Kalau Bus BTS juga bisa begitu, apalagi kelebihan angkot? Ditambah lagi mereka gratis, sedangkan angkot bayar,” tuturnya.

Selain itu, ia juga mengeluhkan bahwa rencana Pemerintah yang akan menjadikan angkot di Kota Medan sebagai feeder (pengumpan), hanyalah sebatas wacana. Faktanya, saat ini Bus BTS berjalan beriringan atau satu rute dengan sejumlah trayek angkot di Kota Medan.

“Jadi jelas, bahwa Bus BTS ini bukan alat transportasi yang bersinergi dengan angkot, melainkan menjadi ‘Predator’ bagi angkot. Adanya Bus BTS menjadi beban berat yang baru bagi kami. Kalau Bus BTS bisa di subsidi pemerintah agar dapat gratis dalam melayani penumpang, maka harusnya angkot di subsidi juga supaya kami bisa melakukan hal yang sama,” keluhnya.

Untuk itu, pihaknya berharap agar Dinas Perhubungan Kota Medan maupun Dinas Perhubungan Provinsi Sumut dapat berkenan menyuarakan keluhan para sopir angkot di Kota Medan yang begitu terdampak akibat beroperasinya Bus BTS di Kota Medan secara gratis. Mereka berharap, agar Dinas Perhubungan tidak ‘buang badan’ dengan menyebutkan jika hal ini merupakan program pemerintah pusat.

“Benar memang kalau Bus BTS ini program pemerintah pusat, tapi yang paling tahu kondisi kami di Medan ini kan Dishub Medan maupun Provinsi. Harusnya mereka bisa menjadi perwakilan kami dalam menyampaikan keluhan untuk diberi solusi dari pemerintah pusat. Bukannya membiarkan kami seperti ini sampai nanti menjadi berlarut-larut,” tegasnya.

Namun begitu, Gomery kembali menegaskan jika Organda Kota Medan belum berpikir untuk melakukan aksi demo ataupun mogok massal atas hal ini. Mereka percaya, jika pemerintah masih memiliki niat baik dengan memberikan solusi dari keluhan-keluhan mereka, atau dengan mengabulkan tuntutan mereka.

“Kami hanya meminta 2 hal. Pertama, Bus BTS tidak boleh beroperasi secara gratis, mereka harus beroperasi dengan tarif yang layak. Kedua, Bus BTS harus punya halte yang jelas, dan Bus hanya boleh berhenti pada halte-halte yang telah ditentukan. Itu saja, dan kami fikir tuntutan kami itu tidak berlebihan,” pungkasnya. (map/ila)

Masih Tolak Pengesahan UU Omnibus Law, Buruh Blokade Jalan Diponegoro Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Massa buruh kembali turun ke jalan menyuarakan penolakan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law, Selasa (17/11). Kali ini, massa yang mengatasnamakan Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Pangeran Diponegoro Medan. Dalam aksinya, massa turut memblokade jalan tersebut.

Koordinator aksi, Rahmadsyah mengatakan, tujuan unjukrasa mereka untuk menuntut pembatalan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo.

“Di tengah pandemi Covid-19, pemerintah sudah membuat peraturan Undang-undang Omnibus Law yang sangat merugikan bagi kaum buruh dan juga masyarakat,” katanya melalui pengeras suara.

Menurutnya, pengesahan UU Omnibus Law akan semakin menyengsarakan kaum buruh. Apalagi saat ini Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19.

“Perusahaan banyak yang mengeluh, pendapatan berkurang selama Covid-19. Sehingga buruh merasa bahwa wabah Covid-19 dijadikan ajang bisnis bagi investor asing dan pengusaha Indonesia untuk memanfaatkan kondisi tersebut untuk tidak membayarkan pesangon bagi buruh yang dirumahkan maupun di-PHK,” bebernya.

Di samping itu, mereka juga menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumut 2021. Pasalnya menurut massa, menteri Tenaga Kerja telah membuat peraturan bahwa Upah Minimum Regional (UMR) tahun depan tidak ada perubahan.

“Kebijakan tidak menaikan upah pada tahun depan, semakin menyengsarakan buruh. Pandemi Covid-19 sudah membuat banyak buruh dan masyarakat yang mengeluh, akibat penghasilan sehari-hari berkurang. Bahkan ada buruh yang dirumahkan dan ada juga yang sampai di PHK. Jadi kami buruh meminta kepada pemerintah untuk batalkan Undang-undnag Omnibus Law. Kami juga menuntut naikkan upah tahun 2021,” paparnya.

Akibat aksi unjukrasa yang dilakukan puluhan massa buruh tersebut, polisi dan petugas Dinas Perhubungan mengalihkan arus kendaraan dari dan menuju kantor Gubernur Sumut ke arah Jalan Kartini menuju Jalan Cut Meutia Medan. (prn/ila)

YBM PLN UPK Bantu Janda Sebatang Kara

BANTUAN: Manager UPK-PLN Belawan, Syahminan Siregar didampingi Ketua YBM PLN UBK Belawan, Muhammad Zukri, dan tokoh masyarakat Belawan, menyerahkan secara simbolis sejumlah bantuan kepada janda tua kurang mampu, Ibu Atik yang tinggal di gubuk reot pinggir jalan Kelurahan Sicanang Belawan.
BANTUAN: Manager UPK-PLN Belawan, Syahminan Siregar didampingi Ketua YBM PLN UBK Belawan, Muhammad Zukri, dan tokoh masyarakat Belawan, menyerahkan secara simbolis sejumlah bantuan kepada janda tua kurang mampu, Ibu Atik yang tinggal di gubuk reot pinggir jalan Kelurahan Sicanang Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN UPK Belawan, menyerahkan sejumlah bantuan kepada seorang janda tua yang hidup sebatang kara, di Kelurahan Sicanang Kecamatan Medan Belawan, Senin (16/11).

BANTUAN: Manager UPK-PLN Belawan, Syahminan Siregar didampingi Ketua YBM PLN UBK Belawan, Muhammad Zukri, dan tokoh masyarakat Belawan, menyerahkan secara simbolis sejumlah bantuan kepada janda tua kurang mampu, Ibu Atik yang tinggal di gubuk reot pinggir jalan Kelurahan Sicanang Belawan.
BANTUAN: Manager UPK-PLN Belawan, Syahminan Siregar didampingi Ketua YBM PLN UBK Belawan, Muhammad Zukri, dan tokoh masyarakat Belawan, menyerahkan secara simbolis sejumlah bantuan kepada janda tua kurang mampu, Ibu Atik yang tinggal di gubuk reot pinggir jalan Kelurahan Sicanang Belawan.

“Bantuan dana sewa rumah berikut sejumlah perlengkapan rumah tangga,sembako dan uang belanja untuk Ibu Atik (51) ini, merupakan bagian dari kepedulian sosial para karyawan UPK PLN Belawan,” kata Manager UPK-PLN Belawan, Syahminan Siregar.

Pihaknya merasa prihatin dengan kondisi janda yang ditinggal mati suaminya sejak 20 tahun silam itu, karena sempat menetap lama seorang diri di gubuk reot pinggir jalan menuju kawasan kantor PLN Sicanang. “Semula kami bermaksud merenovasi bangunan rumah yang dihuni Bu Atik yang sempat viral di media sosial itu,”tambah Syahminan.

Namun karena dia mengaku lahan bangunan itu bukan miliknya, sehingga pihaknya berinisiatif menyewakan rumah yang layak untuk janda yang berprofesi sebagai pemulung tersebut.

Ketua YBM PLN UBK Belawan, Muhammad Zukri, menambahkan bantuan untuk janda asal Tanjung Morawa itu dihimpun melalui pengumpulan dari penghasilan zakat dan sedekah karyawan PLN.

Disebutkan YBM selama ini juga fokus dalam kepedulian sosial lainnya, seperti bantuan beasiswa, pemberian paket sembako setiap Ramadan, dan membantu masyarakat Belawan yang kurang mampu untuk perobatan penyakit kronis. Di sela-sela penyerahan bantuan, Ibu Atik mengucapkan terimakasih atas kepedulian karyawan PLN terhadap kondisi hidupnya. (fac/ila)

Anak Krakatau & Merapi Bisa Meletus Kapan Saja

GUNUNG MERAPI: Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menyebutkan tingkat aktivitas Gunung Merapi masih tinggi dan belum menunjukkan penurunan, Selasa (17/11). Status Gunung Merapi level III atau siaga. Gunung bisa sewaktu-waktu meletus.
GUNUNG MERAPI: Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menyebutkan tingkat aktivitas Gunung Merapi masih tinggi dan belum menunjukkan penurunan, Selasa (17/11). Status Gunung Merapi level III atau siaga. Gunung bisa sewaktu-waktu meletus.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pegunungan dapat menjadi salah satu destinasi untuk berlibur atau rekreasi. Namun, apa jadinya bila gunung yang Anda kunjungi sebenarnya adalah sebuah gunung api aktif?

GUNUNG MERAPI: Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menyebutkan tingkat aktivitas Gunung Merapi masih tinggi dan belum menunjukkan penurunan, Selasa (17/11). Status Gunung Merapi level III atau siaga. Gunung bisa sewaktu-waktu meletus.
GUNUNG MERAPI: Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menyebutkan tingkat aktivitas Gunung Merapi masih tinggi dan belum menunjukkan penurunan, Selasa (17/11). Status Gunung Merapi level III atau siaga. Gunung bisa sewaktu-waktu meletus.

Dikutip dari Insider, Selasa (17/11) ada 13 gunung di dunia yang bisa meletus kapan saja. Dua di antaranya ada di Indonesia. Dua gunung dimaksud adalah Gunung Anak Krakatau dan Gunung Merapi.

Para ilmuwan di Oregon State University mengatakan bahwa gunung “Anak Krakatau” sangat tidak dapat diprediksi, karena beberapa letusan tidak memiliki pola yang jelas.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI mencatat dari Januari hingga April 2020 Gunung Anak Krakatau telah 10 kali erupsi.

Runtuhnya sebagian gunung berapi ini memicu tsunami mematikan pada tahun 2018 yang menewaskan ratusan orang dan sejak itu terus terjadi erupsi, menurut Program Vulkanisme Global Smithsonian.

Kepala Subdirektorat Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Badan Geologi Nia Haerani menyatakan, Gunung Anak Krakatau diturunkan tingkat aktifitasnya dari Level III atau Siaga menjadi Level II atau waspada, pada 25 Maret 2019. Aktifitas vulkaniknya masih fluktuatif.

Kemudian, Gunung Merapi. BBC melaporkan bahwa Gunung Merapi telah meletus secara teratur setidaknya sejak tahun 1548. Namun, ini juga berarti gunung berapi tersebut memberikan kesempatan yang baik bagi para ilmuwan untuk mempelajari cara kerja letusan, yang berarti mereka dapat mengembangkan cara untuk memperingatkan orang agar tetap aman.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah mengeluarkan guguran lava pada Rabu 11 November 2020 pagi, dengan jarak luncur 700 meter ke arah Kali Senowo.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya, Rabu, menyatakan guguran lava itu tercatat keluar dari Gunung Merapi pada pukul 03.58 WIB, 04.04 WIB, dan 05.13 WIB. Namun, secara visual hanya terpantau satu kali dari Pos Babadan selama periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan pihaknya tengah menyiapkan lokasi pengungsian untuk warga terdampak erupsi Gunung Merapi. Saat ini status Gunung Merapi naik menjadi level III atau siaga.

Sementara 11 gunung lainnya di dunia yang bisa meletus kapan saja yakni, pertama, Gunung Paektu di Korea Utara, yang pernah meletus hebat sekitar 1.000 tahun yang lalu. Kedua, Gunung Shasta di California AS. Menurut Survei Geologi AS (USGS), Gunung Shasta biasanya meletus setiap beberapa ratus tahun sekali. Letusan terakhirnya diperkirakan terjadi pada 1700-an. The Wall Street Journal mengatakan, para ilmuwan terus mengawasi gunung berapi untuk tanda-tanda kemungkinan meletus. Ketiga, Gunung Fuji di Jepang. Gunung simbol Jepang ini terakhir kali meletus pada tahun 1707, menurut National Geographic. Tetapi pejabat Jepang khawatir gunung itu bisa meletus kembali.

Keempat, Gunung Hood di Oregon AS. Gunung ini terakhir meletus pada pertengahan 1800-an, menurut USGS. Namun ada kemungkinan letusan segera terjadi. Kelima, Gunung Ruapehu di Selandia Baru. Terakhir meletus pada 2007. GeoNet mengatakan, letusan dapat terjadi di semua tingkat, karena aktivitas dapat berubah dengan cepat.

Keenam, Gunung Tungurahua di Ekuador. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa gunung berapi di Amerika Selatan ini menunjukkan tanda-tanda keruntuhan struktural. Gunung ini telah meletus pada 1995. Program Vulkanisme Global Smithsonian mencantumkan letusan besar terakhirnya yang terjadi pada tahun 2014.

Ketujuh, Gunung Kilauea di Hawaii. Kîlauea adalah gunung vulkanik yang paling aktif di dunia, menurut Ensiklopedia Britannica. Gunung berapi ini terus-menerus memuntahkan lahar dari sekitar tahun 1983 hingga 2018. Scientific American mengatakan bahwa gunung berapi itu “pasti akan segera meletus lagi”.

Kedelapan, Gunung Taal di Filipina. Gunung berapi ini terakhir mengalami erupsi pada bulan Januari lalu. Gunung Api Taal telah meletus sebanyak 34 kali dalam 450 tahun terakhir, menurut BBC. Kesembilan, Gunung Yasur di Vanuatu. Di Pasifik Selatan di sepanjang “Cincin Api”, telah mengalir lahar dari gunung berapi ini selama berabad-abad, menurut Program Vulkanisme Global Smithsonian.

Kesepuluh, Gunung Erta Ale di Etiopia. Gunung berapi ini telah meletus terus menerus sejak 1967, menurut para ilmuwan Universitas Negeri Oregon.

Kesebelas, Gunung Nyiragongo di Republik Demokratik Kongo. Para peneliti di Oregon State University menyebut Gunung Nyiragongo merupakan “gunung berapi paling berbahaya di dunia”. Ini bukan hanya karena banyaknya lava yang dimuntahkan secara teratur dari danau lava-nya, tetapi karena gas beracun yang dilepaskannya. Pada Januari 2002, kombinasi gas beracun dan lahar dari Gunung Nyiragongo menewaskan sekitar 100 orang di kota terdekat Goma, menurut BBC. (lp6)

Vaksin Covid Tunggu Izin BPOM, Diharapkan Tersedia Akhir Tahun

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, belum dapat memastikan kapan vaksin Covid-19 tersedia di tanah air. Menurut Terawan, hingga saat ini pemerintah masih menunggu kedatangan vaksin impor, setelah seluruh tahap uji klinis selesai. Sedangkan agar vaksin bisa diberikan kepada masyarakat, Kemenkes masih menunggu lampu hijau dari BPOM.

“KALAU sudah ada (vaksin), kami informasikan. Pimpinan negara pasti akan memberitahukan. Kami memang dalam posisi wait and see kapan datangnya,” kata Terawan dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Selasa (17/11).

Terawan mengatakan, BPOM masih terus memantau pengadaan produksi vaksin Covid-19 yang bekerja sama dengan perusahaan farmasi dalam negeri. Kandidat vaksin Covid-19 yang akan dipesan pemerintah, di antaranya Sinovac dan G42/Sinopharm dari China.

“Untuk pelaksanaan vaksinasi, menunggu emergency use authorization (UEA) dari BPOM. Green light (izin) bendera itu Badan POM sebagai otoritas yang punya wewenang. Kemenkes berjuang agar berjalan lancar,” ucap dia.

Terawan berharap, vaksin Covid-19 tersedia secepatnya pada akhir tahun ini. Namun, dia menegaskan, soal keamanan vaksin tetap menjadi prioritas. “Kami doanya makin cepat makin baik, tapi harus juga aman,” ujar dia.

Kendati demikian, Kemenkes telah menyiapkan berbagai hal terkait pendistribusian vaksin Covid-19. Beberapa hal yang disiapkan Kemenkes, di antaranya peraturan pemberian vaksin, tenaga kesehatan sebagai vaksinator, jaringan fasyankes, dan sistem monitoring evaluasi pelaksanaan vaksin.

“Sebagai tanggung jawab saya, saya siapkan sarana dan prasarana peralatan untuk supaya kapan diberikan green light oleh BPOM supaya kita bisa laksanakan (distribusi vaksin),” kata Terawan.

Terawan mengatakan, sasaran penerima vaksin Covid-19 sebanyak 107.206.544 orang berusia 18-59 tahun. Dari total angka itu, 30 persen di antaranya merupakan kelompok penerima vaksin program yang dibiayai pemerintah, sedangkan 70 pesen kelompok penerima vaksin mandiri.

“Jumlah sasaran sudah mengakomodasi rekomendasi WHO yang melakukannya secara bertahap. Pelaksanaan dilakukan dengan pendekatan dua skema,” katanya.

Penerima vaksin program adalah tenaga kesehatan, pelayan publik seperti TNI/Polri, dan satpol PP. Selain itu, peserta BPJS-PBI. Totalnya 32.158.276 orang dengan kebutuhan 73.964.035 dosis vaksin Covid-19. Tiap orang membutuhkan dua dosis vaksin dan wastage rate vaksin sebesar 15 persen.

Kemudian, penerima vaksin mandiri berjumlah 75.048.268 orang dengan kebutuhan 172.611.016 dosis vaksin Covid-19. Penyediaan vaksin mandiri diserahkan kepada BUMN. “Dalam wastage rate, termasuk indeks pemakaian, vaksin sisa tidak terpakai, rusak, hilang ini bisa dimanfaatkan sebagai buffer stock atau bila terjadi kemungkinan kurang atau kebutuhan emergency dan relokasi antardaerah,” ucap Terawan.

Ia mengatakan, pemerintah telah menyiapkan tenaga vaksinasi yang sudah melalui program pelatihan. Saat ini, jumlahnya 23.145 orang tenaga kesehatan.

Selain itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai kebutuhan lain untuk pelaksanaan vaksin Covid-19. “Kesimpulannya, Kemenkes telah menyiapkan peraturan, SDM, administrasi, logistik, jaringan fasyankes dan sistem monitoring evaluasi untuk pelaksanaan vaksin Covid-19,” kata dia.

Terawan juga mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan beberapa lembaga terkait harga vaksin Covid-19. Adapun sejumlah lembaga yang akan digandeng untuk vaksin Covid-19 ini diantaranya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Harga, kami koordinasikan apa yang paling feasible (layak) bersama BPKP, LKPP dan dengan KPK kalau perlu,” kata Terawan.

Menurut dia, ini penting agar pengadaan vaksin Covid-19 tidak terjadi penyelewengan. “Kita harus konsolidasikan berapa paling layak supaya kita berada dalam jalur pengadaan yang benar,” jelas Terawan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan vaksin akan tiba di Indonesia pada akhir November 2020. Namun, dia menyebut pemberian vaksin harus dilakukan secara hati-hati sehingga tidak bisa langsung didistribusikan ke masyarakat.

“Vaksin datang itu kurang lebih nanti di akhir November. Tetap kita hati-hati, tetap harus melewati tahapan-tahapan di BPOM. Jumlahnya saya tidak berbicara. Setelah datang harus melalui lagi tahapan di BPOM Waktunya kurang lebih tiga pekan hingga sebulan,” kata Jokowi dalam wawancara eksklusif Rosi dengan Presiden RI di Kompas TV, Senin (16/11).

Jokowi pun memperkirakan vaksin Covid-19 siap disuntikkan kepada masyarakat sekitar akhir 2020 atau awal 2021. Namun, dia tidak menyebut secara spesifik merek vaksin yang akan tiba di Indonesia.

Daftar Obat Covid-19

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sudah mengeluarkan persetujuan penggunaan dalam kondisi kedaruratan (emergency use authorization) dua obat COVID-19. Obat-obat tersebut sudah mempublikasikan hasil uji klinis secara internasional.

“Saat ini ada dua obat yang dipercaya dapat meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian pasien COVID-19,” kata Kepala BPOM, Penny Lukito dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI pada Selasa, 17 November 2020.

Obat COVID-19 pertama yang mengantongi persetujuan penggunaan darurat BPOM adalah favipiravir (tablet). Dengan nama produk AVIGAN dan Faviravir.

Indikasi penggunaan obat ini untuk pasien COVID-19 derajat ringan hingga sedang pada pasien dewasa di atas 18 tahun yang dirawat di rumah sakit.

Obat kedua berbentuk serbuk injeksi bernama remdesivir. Dengan nama produk Covifor, Desrem, Jubi-R, Remdac, Cipremi.

“Remdesivir untuk pasien COVID-19 derajat berat yang dirawat di rumah sakit,” terang Penny.

Obat tersebut mendapatkan persetujuan untuk digunakan darurat salahsatu aspeknya karena sudah mempublikasikan hasil uji klinis secara internasional.

Saat ini BPOM juga mendampingi beberapa instansi dalam penelitian herbal dalam pengobatan COVID-19. Ada 14 produk yang saat ini didampingi BPOM, salah satunya Bejo dari PT Bintang Toedjo yang dalam pengujian sebagai imunomodulator.

“Tujuannya (produk tersebut) sebagai pendamping dalam pengobatan COVID-19, seperti untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunomodulator). Ada juga yang mengusulkan dalam penelitiannya untuk perbaikan kondisi saat sakit COVID-19,” terang Penny masih di kesempatan yang sama.

Obat Herbal

Sembari menunggu keberadaan vaksin-vaksin yang sedang dalam tahap uji klinis, masyarakat mengalihkan perhatiannya kepada obat-obatan herbal penjaga imunitas.

CEO Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, perusahaan kini sudah memiliki belasan produk herbal di mana di masa depan akan terus bertambah sesuai permintaan konsumen.

“Masyarakat juga semakin sadar akan standardisasi uji klinis. Makanya kami juga terus kembangkan produk herbal dengan standar tersebut. Potensinya di masa depan sangat besar,” ungkapnya dalam webinar Markplus The 2nd Series Industry Roundtable (Episode 18), Selasa (17/11).

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Bidang Humas DPP GP Jamu Edward Basilianus mengatakan, industri obat herbal diharapkan bisa tumbuh sampai tujuh persen. Data Kementerian Perindustrian juga menunjukkan potensi nilai penjualan jamu di pasar domestik sekitar Rp 20 triliun dengan ekspor senilai Rp 16 triliun.

Kata dia, Indonesia memiliki sumber daya untuk produksi obat-obat herbal dari dalam negeri yang melimpah. Meski begitu, masih banyak produk herbal yang mengandalkan bahan baku impor. “Ini yang harus kita tekankan. Bahan baku dalam negeri juga bisa menekan harga produk herbal lebih terjangkau,” kata Edward. (kps/lp6)

Calon Ketua Umum MUI Periode 2020 – 2025: KH Miftachul Akhyar Diunggulkan

KH Miftachul Akhyar.
KH Miftachul Akhyar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) X pada 25-28 November 2020 di Hotel Sultan Jakarta. Salah satu agenda dalam Munas tersebut adalah memilih kepengurusan baru MUI periode 2020-2025.

KH Miftachul Akhyar.
KH Miftachul Akhyar.

Di antaranya memilih Ketua Umum MUI yang sebelumnya diemban Wakil Presiden Maruf Amin. Maruf Amin sebelumnya terpilih menjadi ketua umum MUI pada Munas IX 2015 di Surabaya.

Setelah terpilih mendampingi Presiden Jokowi, jabatan Ketua Umum MUI pun menjadi nonaktif. Ada beberapa nama yang menjadi kandidat Ketua Umum MUI untuk 5 tahun ke depan yang diajukan melalui formatur.

Nama-nama tersebut berasal dari internal MUI sendiri maupun ormas, seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Salah satu kandidat yang diunggulkan adalah KH Miftachul Akhyar. Dia merupakan ulama dan Rais ‘Aam PBNU periode 2018-2020.

Kiai Miftah sebagai Rais Aam PBNU menggantikan Ma’ruf Amin yang saat itu mencalonkan diri sebagai Wapres di Pilpres 2019. Selain Rais Aam PBNU, pria kelahiran Surabaya, 1 Januari 1953 ini merupakan Pengasuh di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya.

Pimpinan Wilayah Lembaga Ta’lif wan Nasyr NU (PW LTNNU) Jawa Timur Ahmad Karomi mengatakan, Miftachul Akhyar pernah menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Surabaya 2000-2005. Lalu Rais Syuriah PWNU Jatim 2007-2013, 2013-2018, dan Wakil Rais Aam PBNU 2015-2020. Selanjutnya didaulat sebagai Pj. Rais Aam PBNU 2018-2020.

Miftachul Akhyar pernah nyantri di Pondok Tambak Beras, pondok Sidogiri, Pondok Lasem Jawa Tengah, dan mengikuti majelis taklim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang, tepatnya ketika Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.

“KH Miftachul Akhyar adalah sosok yang tepat untuk memimpin MUI, karena telah memiliki beberapa kriteria yaitu, merupakan tokoh ulama yang sangat disegani, memiliki keahlian yang tinggi di bidang fiqih, mudah bergaul dengan semua kalangan, dan peka terhadap problematika keumatan,” kata Karomi.

Rekam jejak KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU adalah sosok yang mampu menjaga kondusifitas dinamika masyarakat agar tidak sampai keliru memahami fatwa dan memanfaatkannya hanya untuk golongan tertentu saja.

Selain memiliki kriteria dan keahlian tersebut, nama KH Miftachul Akhyar juga sangat disegani oleh para Kiai senior Nahdlatul Ulama (NU). Mereka mengusulkan KH. Miftachul Akhyar sebagai pengganti KH. Ma’ruf Amin. (rel/bbs/ila)

MTQN XXVIII di Padang: Hadiah Rp1 Miliar Menanti Juara Asal Sumut

Palit Muda Harahap, Ketua II LPTQ Sumut.
Palit Muda Harahap, Ketua II LPTQ Sumut.

PADANG, SUMUTPOS.CO – Peserta dari kafilah Sumut yang berhasil meraih juara di Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVIII di Sumatera Barat (Sumbar), akan mendapatkan hadiah tambahan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) sebesar Rp1 miliar.

Palit Muda Harahap, Ketua II LPTQ Sumut.
Palit Muda Harahap, Ketua II LPTQ Sumut.

Keseluruhan kita anggarkan Rp1 miliar lebih. Hadiah itu sebagai bentuk penghargaan.

Palit Muda Harahap
Ketua II LPTQ Sumut

“Sudah kita beritahukan pada peserta, jika menjadi juara I nanti di MTQN ini akan mendapatkan tambahan uang pembinaan sebesar Rp100 juta, juara II mendapatkan uang Rp75 juta, dan juara III akan diberikan hadiah Rp50 juta. Begitu seterusnya hingga juara harapan III pun akan kita berikan hadiah di luar yang diberikan panitia MTQN XXVIII. Keseluruhan kita anggarkan Rp1 miliar lebih.

Hadiah itu sebagai bentuk penghargaan,” ungkap Ketua II Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumut, Palit Muda Harahap, usai mendampingi Kafilah Sumut bertanding, di Pemondokan Kafilah Sumut di Ibis Hotel Padang, Selasa (17/11).

Palit mengatakan, hadiah tersebut sudah dianggarkan Pemprov melalui LPTQ Sumut, dan untuk selanjutnya disalurkan kepada para juara. Untuk itu, Palit mengucapkan terima kasih kepada Pemprov dan Gubernur Sumut atas perhatiannya yang besar terhadap para qari, hafiz dan mufassir.

“Terima kasih kami ucapkan atas perhatian dari orang tua kita di pemerintahan, Bapak Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Luar biasa perhatian beliau kepada qari-qariah, hafiz-hafizah dan mufassir-mufassirah kita. Dukungan itu sudah diberikan sebelum beliau menjadi gubernur, saat itu masih menjabat sebagai Panglima Kodam I/Bukit Barisan,” tambahnya.

Diakuinya, saat ini LPTQ Sumut dari segi anggaran, sudah sangat cukup, bahkan bisa mengimbangi Provinsi Banten dan provinsi lain yang sudah besar anggaranya. Biaya untuk latihan juga sudah sangat memadai.

“Bantuan dan dukungan sudah diberikan oleh Bapak Gubernur. Semoga tahun ini kita bisa memberikan yang terbaik untuk Sumut,” harap Palit.

Namun Palit juga mengingatkan para peserta agar tidak menjadikan uang sebagai motivasi utama. Tapi jadikanlah MTQ ini sebagai ajang untuk memberantas buta baca Alquran. Menjadikan MTQN ini sebagai sarana pembelajaran dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Alquran.

Salahseorang Kafilah Sumut, Sri Wahyuningsih, mengaku saat ini lebih berfokus untuk memberikan yang terbaik. “Untuk hadiah belum ada terpikirkan. Bisa tampil dengan baik saja sudah Alhamdulilah, karena ini adalah pengalaman pertama saya ikut MTQN,” ujar Sri, yang menjadi Juara I Golongan Tilawah Dewasa Putri pada MTQN Tingkat Sumut. (rel)