25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 3878

Penunjukan Hotel Lokasi Isolasi OTG Covid Wewenang Satgas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara telah mendata hotel-hotel di Kota Medan, yang akan dijadikan lokasi isolasi orang tanpa gejala (OTG) Covid-19. Sedikitnya ada enam atau tujuh hotel di Medan yang siap direkomendasikan sebagai lokasi isolasi OTG.

“Yang terbaru berapa saya tidak tau. Tetapi yang terakhir saat saya koordinasikan ada sekitar enam sampai tujuh hotelyang direncanakan sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19. . Itu semua berada di Medan. Namun soal penunjukannya, itu wewenang Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut,” kata Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Sumut, Muchlis Nasution, menjawab Sumut Pos, Minggu (18/10).

Dalam hal ini, kata dia, kapasitas Disbudpar hanya membantu Satgas. “Kami diminta berkoordinasi dengan asosiasi hotel atas rencana hotel sebagai tempat isolasi. Sudah kami sampaikan hotel mana saja yang bersedia. Tapi keputusan soal penunjukan hotel, bukan keputusan Disbudpar, tetapi domain Satgas,” katanya.

Apa saja nama hotel yang direkomendasikan? Disbudpar tidak bersedia mengungkap. Alasannya, tidak ingin muncul stigma tidak baik terhadap hotel bersangkutan. “Terkadang persepsi masyarakat kita macam-macam untuk pasien Corona. Kadang, negatif,” pungkasnya.

Dikonfirmasi mengenai masalah hotel sebagai lokasi isolasi OTG Covid-19, Koordinator Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Riadil Akhir Lubis, enggan merespon. “Coba ditanyakan sama Dansatgas Mebidang atau Dinas Pariwisata,” bilangnya.

Diberitakan, Satgas Penanganan Covid-19 Sumut belum juga memutuskan hotel mana saja yang akan direkomendasikan sebagai lokasi isolasi OTG Corona di wilayah Medan-Binjai-Deliserdang (Mebidang).

“Saat ini kita masih punya 1.000 kamar (sebagai ruang isolasi) yang disiapkan, tapi baru terpakai 150 kamar. Yang lain terbagi di Mebidang, ada di Nias sebanyak 320 kamar. Tetapi tinggal 92 orang (yang terpakai). Lalu kita buka hari ini di Madina, karena Madina sudah terpapar sampai 182 orang. Mereka buka hotel di sana untuk mengisolasi orang-orang yang terpapar virus,” kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Edy Rahmayadi, menjawab wartawan, di Kantor Gubsu Jl. Diponegoro Medan, Selasa (13/10) lalu.

Edy mengaku belum dapat menyebut hotel mana saja yang pihaknya pilih guna menampung pasien OTG Covid. Mengingat perkembangan data orang terpapar Corona setiap hari sangat dinamis. “Dia terus berjalan. Ada yang sembuh, ada yang terpapar. Intinya adalah 3T; testing, tracing, dan treatment. Tracing ini adalah tugasnya terus mencari orang-orang yang terpapar,” katanya.

Mengenai koordinasi dengan kabupaten/kota untuk menampung pasien OTG covid pada lokasi isolasi, Gubsu Edy menyebut akan dilakukan upaya jemput bola oleh tim satgas. “Begitu kabupaten/kota sulit mengendalikan, kita berangkatkan dari sini (Medan) untuk menguasai posko di kabupaten dan kota. Contohnya Nias, kesulitan di sana menanganinya kita berangkatkan dari sini,” tuturnya.

Poldasu Gelar Operasi Yustisi

Sementara itu, Satuan Brimob Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) bersama tim Gugus Tugas Provinsi Sumut, melakukan Operasi Yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan di masyarakat.

Tujuannya mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas khususnya di Kota Medan. Operasi Yustisi dilakukan pada malam hari, dengan menyusuri beberapa lokasi keramaian yang ada di Kota Medan, Minggu (18/10) dini hari.

Berdasarkan Surat Perintah Kapolda Sumatera Utara Nomor : B /8866 /X/OPS.1.3./2020, Tanggal 16 Oktober 2020, sebanyak 1 SSR personil Brimob Polda Sumut diturunkan, yang dipimpin Aiptu Zulkarnaen.

Sebelumnya, personil Sat Brimob Polda Sumut menggelar Apel Gabungan di kediaman Gubernur Sumut Jalan Jenderal Sudirman Medan, yang dipimpin oleh Kolonel Inf A Mulyadi.

Kegiatan Operasi Yustisi ini juga melibatkan semua unsur, yakni TNI-Polri, Satpol PP Provinsi Sumut, Pemerintah Kota (Pemko) Medan serta personel gabungan ASN yang berada dalam Satgas Covid-19.

Dalam pelaksanaannya, personel gabungan melakukan sidak dan inspeksi ke tempat keramaian yang banyak dikunjungi oleh masyarakat di Kota Medan. Ddi antaranya Durian Sibolang Jalan Iskandar Muda, Deparis Hotel, Super Hotel dan Sibayak Hotel Nibung Raya Medan.

Humas Sat Brimob Polda Sumut Brigadir Rizki SN, kepada sejumlah wartawan menjelaskan, pihaknya melakukan operasi bersama tim gabungan Satgas Covid-19 Sumut. “Ya, personel kita tadi malam melakukan giat Ops Yustisi bersama gabungan Satgas Covid-19 Provinsi Sumut, dalam rangka melakukan pengecekan ke tempat lokasi keramaian dan tempat hiburan di Kota Medan. Sekaligus mengimbau masyarakat pengunjung agar tetap menerapkan protokol kesehatan,” ùjarnya.

Sejumlah masyarakat yang tidak mengenakan masker dan tidak menerapkan psychal distancing (menjaga jarak), diberi sanksi berupa push-up. Kemudian, pelanggar didata serta diimbau agar tidak mengulanginya lagi.

“Kita berharap, kegiatan ini bisa mengurangi angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Disiplin penerapan protokol kesehatan harus dimulai dari diri sendiri,” pungkasnya. (prn/mag-1)

Pilkada Serentak Sumut: Total Pemilih 6.138.630 Orang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seluruh Komisi Pemilihan Umum di 23 Kota/Kabupaten yang ikut Pilkada Serentak di Sumatera Utara Desember mendatang, telah mengumumkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Hasilnya, total DPT berjumlah 6.138.630 pemilih.

Anggota KPU Sumut Divisi Data dan Informasi Sumut, Yulhasni, menyebutkan dari total DPT 6.138.630 orang tersebut, laki-laki berjumlah 3.025.605 orang dan oerempuan 3.113.025 orang. DPT tertinggi adalah Kota Medan, yang juga Ibukota Provinsi Sumut.

Pilkada di 23 kabupaten dan kota kali ini terdiri dari 308 kecamatan, 3.846 desa/kelurahan, dan 19.918 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Sekarang ini sedang tahapan kampanye paslon. Kita berharap agar tiap tahapan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” imbuhnya.

KPU Kota Medan sebelumnya telah menetapkan DPT untuk Pilkada 2020 sebanyak 1.601.001 pemilih. Penetapan ini dilaksanakan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) menjadi DPT pada Kamis (15/10) malam.

“Dari hasil rapat pleno tadi malam, ditetapkan total DPT Pilkada Medan 2020 ada sebanyak 1.601.001 pemilih. Sebanyak 819.048 pemilih perempuan dan 781.953 pemilih laki-laki. Total TPS ada 4.303 yang tersebar di 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan di Kota Medan,” kata Komisioner KPU Medan Divisi Data, Nana Minarti.

Bila ditelaah, jumlah DPT tersebut turun sebanyak 13.614 pemilih dibandingkan dengan jumlah DPS yang berada pada angka 1.614.615 pemilih yang terdiri dari pemilih laki-laki berjumlah 788.712 orang dan pemilih perempuan berjumlah 825.903 orang dari 21 kecamatan dengan total 4.299 TPS. Artinya, untuk jumlah TPS terjadi penambahan sebanyak 4 TPS. Pada Pemilu 2019 jumlah DPT ada sebanyak 1.614.673 orang.

Data diterima Sumut Pos dari KPU Medan, dari 21 kecamatan di Kota Medan, Kecamatan Medan Deli merupakan kecamatan dengan jumlah DPT tertinggi, yakni sebanyak 124.296 pemilih. Jumlah itu disusul Kecamatan Medan Helvetia sebanyak 105.837 orang, Medan Marelan sebanyak 105.385 orang dan Medan Johor sebanyak 105.113 orang. Sedangkan kecamatan dengan jumlah DPT terendah di Kota Medan ada di Kecamatan Medan Baru, yakni sebesar 25.564 orang.

“Dalam DPT yang ditetapkan ini termasuk pemilih pemula yang hingga Desember 2020 genap usianya 17 tahun,” paparnya. (prn)

Survei Indikator, Mayoritas Publik Ingin PSBB Dihentikan

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, persepsi publik terhadap penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) cenderung fluktuatif. Pada September 2020, sebanyak 55 persen masyarakat, ingin PSBB dihentikan agar perekonomian jalan kembali.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.

Hal ini disampaikan Burhanuddin dalam konferensi pers Rilis Survei Nasional tentang Mitigasi Dampak Covid-19. Adapun survei ini dilakukan 24-30 September 2020.

Dia menuturkan, pada Mei ada 43,1 persen masyarakat ingin PSBB dihentikan. Jumlah ini pun terus naik, di mana pada Juli mencapai 60,6 persen warga yang mendesak PSBB tidak dilanjutkan. Meskipun jumlahnya di September turun, mayoritas warga tetap menginginkan kebijakan tersebut berakhir.

“Mayoritas publik tetap menghendaki PSBB dihentikan meski mengalami pelemahan, menjadi 55 persen dari sebelumnya 60,6 persen pada temuan sebelumnya,” kata Burhanuddin, Minggu (18/10).

Meski demikian, Burhanuddin menuturkan, 60,4 persen masyarakat masih tetap memprioritaskan urusan kesehatan. Sementara, hanya 36,2 persen warga yang memprioritaskan masalah ekonomi di masa pandemi Covid-19. Selebihnya, memilih tak menjawab.

“Di bulan September, pemerintah melonggarkan PSBB, masyarakat berharap ekonomi segera membaik ternyata tidak juga mereka dapatkan,” kata Burhanuddin.

Nilai Penyebaran Covid-19 Terkendali

Sementara itu, 54,3 persen masyarakat menilai penyebaran virus corona tipe dua (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19 terkendali.

“(Sebanyak) 2,5 persen menyatakan sangat terkendali dan 51,8 persen menyatakan cukup terkendali,” kata Burhanudin.

Kemudian sebanyak 37,7 persen masyarakat menyatakan penyebaran virus corona kurang terkendali dan 5,3 persen masyarakat merasa penyebaran virus corona sangat tak terkendali.

Burhanudin mengatakan, data tersebut menunjukkan mayoritas masyarakat menganggap penyebaran virus corona masih terkendali. “Terutama dari kelompok laki-laki, usia semakin tua, pendidikan dan pendapatan semakin tinggi, orang perkotaan, dan terutama wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat dan wilayah lainnya,” lanjut dia.

Kepercayaan ke Jokowi 60 Persen

Hasil Survei Indikator juga menyatakan,, tingkat kepercayaan masyarakat kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19 sebanyak 60 persen. Dia menyebut angka ini lebih tinggi dibandingkan kepuasan publik terhadap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

“Trust terhadap Presiden dalam menangani Covid masih lumayan, yang mengatakan cukup percaya dan sangat percaya itu 60 persen terhadap Pak Jokowi,” kata Burhanuddin. “Terhadap Pak Terawan itu lebih rendah, sekitar 45 persen,” sambungnya.

Berdasarkan hasil survei, jumlah respondem yang menyatakan cukup percaya kepada Jokowi sebanyak 57,7 persen. Sementara, responden yang sangat percaya 3 persen.

Kemudian, responden yang tingkat kepercayaannya biasa saja 24,1 persen dan tidak percaya 12,7 persen. Responden yang sangat tidak percaya 1,8 persen.

Sedangkan, responden yang sangat percaya kepada Terawan hanya 1 persen. Responden yang cukup percaya sebanyak 44,6 persen, biasa saja 30,9 persen, tidak percaya 15 persen, dan sangat tidak percaya 2 persen.

“Tetapi masih lebih baik dibandingkan apa yang muncul di Twitter itu kan Saya kira tidak nyampe 20 persen terhadap Pak Terawan,” tutur Burhanuddin.

Dia juga mengungkapkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran Covid-19 cukup besar di angka 60,5 persen. Adapun responden yang kurang puas 29,2 persen, tidak puas sama sekali 3,8 persen, dan sangat puas 5,8 persen.

Pengaruh Penyaluran Bansos

Burhanuddin mengatakan, tingkat kepuasan ini salah satunya dipengaruhi sejumlah bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintah pusat kepada masyarakat terdampak pandemi. Mereka yang puas terhadap kinerja pemerintah pusat di masa pandemi biasanya berpendidikan dan berpenghasilan rendah.

“Jadi kalau pendidikannya rendah, pendapatan yang rendah cenderung puas salah satunya ada bansos, ada program-program mitigasi dampak ekonomi Covid-19,” jelas dia.

Sebagai informasi, survei menggunakan kontak telepon kepada responden karena situasi pandemi corona. Survei menggunakan asumsi simple random sampling, dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelpon sebanyak 5.614 data. Sedangkan, yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.200 responden.

Survei Indikator dilakukan pada 24-30 September. Responden yang terlibat dalam survei ini sebanyak 1.200 orang. Metode survei yang digunakan ialah simple random sampling yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi. Survei dilakukan via telepon.

Dengan sebaran responden seperti itu dan metode simple random sampling yang digunakan, maka margin of error hasil survei sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (lp6)

Langgar Prokes, Hiburan Capital Building Ditutup 2 Minggu

TUTUP: Wakil Ketua Satgas Covid-19 Mebidang Kolonel Inf Azhar Muliyadi menutup tempat hiburan yakni Soho dan Restrospective di Capital Building, Medan.Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/Parada Al Muqtadir .
TUTUP: Wakil Ketua Satgas Covid-19 Mebidang Kolonel Inf Azhar Muliyadi menutup tempat hiburan yakni Soho dan Restrospective di Capital Building, Medan.Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/Parada Al Muqtadir .

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kembali melanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 meski telah mendapat peringatan, tempat hiburan malam di Capital Building, Jalan Putri Hijau Nomor 1A Medan, ditutup sementara oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Medan-Binjai-Deliserdang (Mebidang).

TUTUP: Wakil Ketua Satgas Covid-19 Mebidang Kolonel Inf Azhar Muliyadi menutup tempat hiburan yakni Soho dan Restrospective di Capital Building, Medan.Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/Parada Al Muqtadir .
TUTUP: Wakil Ketua Satgas Covid-19 Mebidang Kolonel Inf Azhar Muliyadi menutup tempat hiburan yakni Soho dan Restrospective di Capital Building, Medan.Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/Parada Al Muqtadir .

Ini kedua kalinya Tim Satgas yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Parisiwata Pemko Medan dan Humas Pemprov Sumut, merazia tempat hiburan malam Capital Building. Sebelumnya Tim Satgas mendatangi tempat ini pada 6 Oktober. Namun saat ditinjau kembali Sabtu (17/10) malam, ternyata tempat hiburan malam itu masih melakukan pelanggaran prokesn

Ada dua tempat hiburan malam di Capital Building yang ditutup sementara. Yaitu Soho di lantai 2 dan Restrospective di lantai 6. Kedua tempat hiburan malam ini mendapat sanksi penutupan selama dua minggu. Selain menutup, Tim Satgas juga membubarkan pengunjung hiburan malam di Capital Building.

“Banyak orang yang meminta Capital Building ini ditutup. Baru kali ini saya tahu alasannya. Ternyata orang-orang penuh di ruangan yang kecil. Tidak pakai masker. Ini sangat berbahaya,” kata Wakil Ketua Satgas Covid-19 Mebidang, Kolonel Inf Azhar Muliyadi, dengan nada sangat kecewa, Minggu (18/10).

Andi, pengelola Soho di lantai 2 Capital Building, mengakui kesalahan mereka dan berjanji akan memperbaikinya ke depan. “Kami menerima kesalahan kami, dan akan memperbaikinya ke depan. Akan menerapkan protokol kesehatan di tempat usaha kami,” kata Andi.

Selain operasi ke Capital Building, Tim Satgas Covid-19 Mebidang yang terdiri dari dua tim, juga melakukan razia ke beberapa tempat. Seperti Durian Sibolang dan Krypton Jalan Iskandar Muda, Hotel Sibayak Jalan Nibung Raya, Urban Club Jalan Imam Bonjol, Foodpoint, Mie Aceh Aulia Jalan Sakti Lubis, dan Electra di Komplek Central Bussiness District (CBD).

Tempat-tempat ini diberikan teguran lisan dan teguran tertulis oleh Tim Satgas Covid-19 Mebidang, agar disiplin menerapkan protokol kesehatan di tempat usahanya. Tim Satgas Covid-19 juga mendatangi kawasan Kesawan di Jalan Jendral Ahmad Yani, dan menindak 23 orang dengan sanksi fisik dan non fisik.

“Di malam hari, ternyata banyak sekali pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi, terutama di malam minggu. Anak-anak muda sering kali abai. Kita tidak ingin mengusik aktivitas atau usaha orang-orang. Kita hanya ingin masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” kata Azhar.

Tidak semua tempat yang menjadi sasaran razia Tim Satgas, ditemukan melanggar protokol kesehatan. Salahsatu tempat yang mendapat pujian dari Azhar adalah Holy Wings di Jalan Ahmad Rivai. Tempat hiburan malam ini menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Mulai dari pembatasan jumlah pengunjung, susunan kursi dan meja yang berjarak, serta fasilitas cuci tangan dan pendeteksi suhu tubuh.

Pengunjung di tempat hiburan malam ini juga tidak ada yang tidak mengenakan masker.

“Saya berterima kasih kepada pengelola dan juga pengunjung karena mau menerapkan protokol kesehatan. Pertahankan ini dengan baik, karena saat ini hanya dengan cara ini kita bisa menghentikan penyebaran Covid-19,” kata Azhar, disambut tepuk tangan dari pengunjung Holy Wings.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan, Drs H Agus Suriyono, mengakui dua lokasi hiburan malam di Kota Medan, ditutup sementara oleh Satgas Covid-19 Mebidang. Kata Agus, Tim Satgas Kota Medan juga turut ambil bagian dalam razia pada Sabtu (17/10) malam tersebut.

“Harapan kita, semua pihak dapat mematuhi protokol kesehatan. Percayalah, bila semua disiplin maka wabah Covid-19 ini tidak akan lama lagi di Kota Medan. Kalau pandemi ini cepat berlalu, semua pihak akan merasakan manfaat dan keuntungannya,” tutupnya.

Sebelumnya, Satgas Covid-19 Mebidang juga telah menutup sementara tempat wisata Hairos Waterpark, pada awal bulan Oktober lalu.

Kasus Positif Naik 83 Orang

Terpisah, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, mengingatkan agar seluruh masyarakat termasuk pelaku usaha, jangan pernah lalai menjalankan protokol kesehatan. Sebaliknya, masyarakat diminta saling mengingatkan satu sama lain, agar patuh terhadap protokol kesehatan.

“Mari kita putus mata rantai penularan virus ini dengan 3M. Yaitu selalu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak. Selain itu, jaga kesehatan dan hindari kerumunan,” ungkap Aris.

Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut ini, 90 persen virus mematikan itu masuk melalui hidung, mulut, dan mata, melalui orang lain yang membawa virus. Karena itu, masyarakat diimbau selalu disiplin menerapkan prokes.

Hingga Minggu (18/10) sore, penambahan kasus konfirmasi masih tetap terjadi di Sumut. Terdapat penambahan 83 orang lagi yang positif terpapar Covid-19. Kini akumulasi kasus Covid-19 menjadi 11.944 orang.

Namun angka kesembuhan lebih tinggi, yakni 108 orang. Sehingga total kasus sembuh menjadi 9.605 orang. “Artinya, penyakit menular Covid-19 tetap bisa disembuhkan,” pungkasnya

Adapun angka kematian bertambah 2 orang, dengan total 499 orang. “Dari data ini diketahui, kasus aktif Covid-19 menjadi 1.840 orang, atau turun 46 poin dari Jumat (16/10) lalu sebanyak 1.886 orang,” paparnya.

Karena penyebaran Covid-19 masih berlangsung di Sumut, Pemprovsu menetapkan masyarakat harus tetap patuh mengenakan masker. (prn/ris/map)

Foto: Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/Imam Syahputra

PENERTIBAN: Wakil Ketua Satgas Covid-19 Mebidang, Kolonel Inf Azhar Muliyadi, memimpin penertiban pusat keramaian di tempat-tempat hiburan malam, kafe dan food court di sekitaran Kota Medan, Sabtu (17/10) malam.

Foto: Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/Parada Al Muqtadir

TUTUP: Wakil Ketua Satgas Covid-19 Mebidang Kolonel Inf Azhar Muliyadi menutup tempat hiburan yakni Soho dan Restrospective di Capital Building, Jalan Putri Hijau No.1A, Kota Medan, Minggu (18/10) dini hari.

Waspadai Hujan Lebat Sepekan Akibat La Nina, Gubsu Edy: Bangun Posko Darurat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memperkirakan, akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, di 29 provinsi Indonesia. Hujan lebat terjadi mulai Minggu (18/10) hingga sepekan ke depan. Penyebabnya, aktivitas La Nina dari timur dan Madden Julian Oscillation (MJO) dari barat secara bersamaan.

PERINGATAN INI disampaikan BMKG lewat siaran pers, kemarin. Masyarakat diimbau untuk waspada dampak yang dapat ditimbulkan dari kondisi cuaca ekstrem seperti banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan jalan licin.

BMKG sebelumnya telah merilis informasi yang menyatakan, saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang. Bagi Indonesia, La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah.

“Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudera Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi penjalaran gelombang atmosfer ekuatorn

dari barat ke timur berupa gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby,” kata Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, dalam keterangan tertulis, Minggu (18/9).

Ia menerangkan, hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan klaster/kumpulan awan berpotensi hujan.

“Aktivitas La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

“Masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” tuturnya.

Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal. “Bergantung pada musim atau bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri,” kata Guswanto.

Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut mendingin minus 0,5 hingga minus 2,5 derajat Celcius selama tujuh dasarian terakhir (70 hari), diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasat.

Berdasarkan data BMKG, pada periode 18 Hingga 24 Oktober 2020 dampak MJO berpotensi terjadi beberapa wilayah, yakni di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat. Kondisi yang sama juga berpotensi terjadi di Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Ke-29 wilayah itu terdampak yang sama sepekan ke depan: hujan tambah lebat disertai petir dan angin kencang.

Berdasarkan data BKMG, prakiraan dampak La Nina terjadi pada akhir 2020 hingga awal 2021. Sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sudah memasuki musim hujan sejak Oktober hingga November 2020.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, di antaranya melalui situs resmi dan akun di media sosial. “Atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.”

Edy: Segera Bangun Posko Darurat

Terpisah, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menekankan kepada seluruh kepala daerah, agar waspada terhadap bencana setiap akhir tahun. Ia minta terhadap daerah yang rawan longsor dan banjir, segera membangun posko darurat sebagai upaya antisipasi dini.

“Membangun posko, bila terjadi bencana akan menjadi penanggulangan bencana,” katanya menjawab wartawan, akhir pekan kemarin.

Edy tidak ingin, pandemi Covid-19 yang sudah banyak menyulitkan perekonomian rakyat, menjadi lebih terpuruk lagi nantinya ketika bencana alam datang tanpa diantisipasi sejak dini.

Melalui posko-posko, menurut Edy, petugas dapat memantau daerah-daerah rawan terjadi bencana seperti tanah longsor, banjir, lahar dingin hingga jalan wilayah pegunungan yang amblas.

“Kalau di Madina (Kabupaten Mandailing Natal) cuma banjir. Kita minta bupati dan wali kota lainnya dapat mengantisipasi bencana akhir tahun,” imbuh Edy.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya sudah meminta kepada seluruh daerah untuk dapat meningkatkan antisipasi bencana alam jelang akhir tahun. Dirinya berharap, antisipasi bencana ini juga sebagai langkah pemulihan ekonomi. Dia tidak menginginkan bencana alam yang terjadi sampai menimbulkan dampak lebih terhadap mewabahnya Covid-19.

“Ini harus kita antisipasi dengan strategi yang benar. Siapkan pengungsian dan lainnya. Apalagi saat ini kita juga masih dalam kondisi pandemi. Jangan sampai kalau ada bencana nanti menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Untuk itu perlu strategi dan perencanaan,” ujarnya.

Kepala Satgas Nasional Penanganan Covid-19 yang juga Kepala BNPB, Doni Monardo, menambahkan, masyarakat yang bermukim di bawah wilayah dengan kemiringan lebih 30 derajat untuk segera dievakuasi. Sehingga saat ada longsor pada musim hujan tidak tertimbun.

“Setiap provinsi kami harapkan mengadakan apel kesiapsiagaan untuk melihat kesiapan alat perlengkapan, perahu, tenda, dapur, obat-obatan, makanan, perlengkapan bayi dan lainnya. Susur sungai, perbaiki drainase dan pemukiman padat dialihkan,” pesan dia. (tc/kps/prn)

PGN Dorong Perekonomian Daerah dan Nasional di Proyek Pipa Minyak Rokan

Blok Rokan tampak dari atas

JAKARTA, SUMUTPOS.CO– PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) grup berkomitmen memberikan dukungan terbaik untuk Holding Migas PT Pertamina (Persero) agar proses transisi pengelolaan Blok Rokan berjalan lancar dan dapat meningkatkan pencapaian efisiensi pembiayaan dalam pelaksanaan Proyek Strategis Nasional pipa minyak Rokan.

Dalam pembangunan Pipa Transmisi Minyak Rokan tersebut, PGN menargetkan dapat memberikan dampak positif terhadap pembangunan wilayah. Dikarenakan pembangunan proyek strategis nasional ini melibatkan lebih dari 60% scope konstruksi dan tenaga kerja lokal.

“Dengan pembangunan yang melibatkan sumber daya lokal, maka diharapkan multiplier effectnya mampu berkontribusi secara nyata bagi peningkatan kapasitas SDM dan transfer knowledge di daerah,” ujar Direktur Utama PGN Suko Hartono, (18/10/2020).

Menurut Suko, pemberdayaan pengusaha dan tenaga kerja lokal juga turut menunjang pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat di masa krisis. Dari transfer knowledge yang nanti terjadi, dapat memberikan manfaat dalam pengelolaan SDM khususnya pada aspek pemahaman teknologi dan komersial dalam pembangunan Pipa Minyak Rokan.

“Pembangunan proyek Pipa Minyak Rokan termasuk proyek strategis yang penuh risiko dan berbiaya besar, sehingga dibutuhkan peningkatan penguasaan teknologi dan pemahaman yang baik terhadap aspek komersial. Dua aspek ini menjadi patokan utama, agar hasilnya dapat optimal dan memberikan manfaat yang luas,” imbuh Suko.

Melalui PT Pertagas sebagai pelaksana pembangunan, telah dilakukan kerja sama dalam pengadaan material pipa baja untuk Pipa Minyak Rokan dengan PT Krakatau Steel. Dari kerja sama ini ditargetkan dapat menekan biaya pengadaan material sebesar 16% dan memberikan nilai lebih bagi industri baja dalam negeri karena menjadi upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).

“Pada prinsipnya pembangunan Pipa Minyak Rokan ini menjadi upaya untuk mendorong efisiensi anggaran energi di Indonesia, seiring dengan upaya pemerintah untuk mengurangi impor minyak. Dengan nilai CAPEX USD 300 juta, optimasi efisiensi yang didapatkan sebesar USD 150 juta atau sekitar Rp2,1 Triliun, karena nilai alokasi CAPEX pada awalnya sebesar USD 450 juta,” ungkap Suko.

Proyek ini dibangun untuk menjaga ketahanan produksi energi setelah alih kelola Blok Rokan Hulu dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 2021 mendatang.

“PGN grup sebagai subholding gas Pertamina berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi bagi pemenuhan energi nasional. Dengan kompetensi kami dalam pengembangan infrastruktur migas dan penyaluran energi baik gas bumi keseluruh sektor, kami berupaya untuk meningkatkan efektifitas & efisiensi seluruh mata rantai penyaluran energi. Selain itu dalam pelaksanaan operasi investasi selalu ditujukan untuk menggerakkan roda perekonomian daerah maupun nasional, terlebih lagi dimasa yang sangat menantang saat ini dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi,” tutup Suko. (rel/ram)

Tahanan Polrestabes Medan Tewas usai Dirawat, Kasat: Tersangka Meninggal karena Demam

TAHANAN TEWAS: Jasad tahaan Polrestbaes yang meninggal dunia karena sakit di RS Bhayangkari Medan.M IDRIS/sumutpos.
TAHANAN TEWAS: Jasad tahaan Polrestbaes yang meninggal dunia karena sakit di RS Bhayangkari Medan.M IDRIS/sumutpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang tahanan Rumah Tahanan Polisi (RTP) Polrestabes Medan, Fery Pasaribu (49), tewas, Sabtu (17/10). Tahanan kasus pembunuhan janda dua anak bernama Fitri Yanti (44) itu tewas disebut akibat sakit demam.

TAHANAN TEWAS: Jasad tahaan Polrestbaes yang meninggal dunia karena sakit di RS Bhayangkari Medan.M IDRIS/sumutpos.
TAHANAN TEWAS: Jasad tahaan Polrestbaes yang meninggal dunia karena sakit di RS Bhayangkari Medan.M IDRIS/sumutpos.

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polrestabes Medan Kompol Martuasah Tobing membenarkan tahanan tersebut meninggal dunia. Kata dia, tersangka kasus pembunuhan itu meninggal setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

“Iya benar tahanan atas nama Fery Pasaribu meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Medan (Sabtu) pagi sekira pukul 06.30 WIB,” ujarnya dikonfirmasi wartawan.

Disebutkan Martuasah, Ferry Pasaribu mengeluh sakit demam dan lemas sejak hari Jumat (16/10) siang sekitar pukul 14.15 WIB. Kemudian, petugas Sat Tahti Polrestabes medan membawanya ke RS Bhayangkara Medan. Namun Ferry dinyatakan meninggal esok paginya.

“Petugas kemudian menghubungi pihak keluarga, lalu jenazah Ferry dibawa pulang oleh Sumarlah yang merupakan istrinya. Jenazah telah diserahkan kepada keluarga pada hari Sabtu sekira pukul 11.30 WIB,” jelas Martuasah.

Ia menambahkan, atas penyerahan jenazah, pihak keluarga almarhum telah sepakat untuk tidak dilakukan autopsi. “Pihak keluarga juga telah membuat surat pernyataan tidak keberatan atas meninggalnya Ferry,” tukasnya.

Sebelumnya, Fery Pasaribu dibekuk di Riau oleh personel Polsek Tapung Polda Riau saat bersembunyi di rumah kerabatnya pertengahan September lalu. Tersangka kemudian diserahkan kepada Satreskrim Polrestabes Medan untuk proses hukum selanjutnya.

Diketahui, Fitri Yanti ditemukan tewas mengenaskan bersimbah darah di parit kawasan Jalan Mahoni Pasar 2 tanah garapan Desa Bandar Klippa, Percut Seituan, Minggu (30/8) pagi. Terdapat luka sayatan di leher warga Jalan Bromo Gang Bahagia, Medan Area ini.

Mayat perempuan itu ditemukan warga sekitar tempat kejadian perkara dengan posisi keadaan telungkup. Dalam hitungan menit, warga langsung berkerumun dan geger. Tak lama, petugas dari Polsek Percut Seituan yang mendapat kabar tiba di lokasi kejadian.

Kepala Lingkungan III, Kelurahan Tegal Sari II, Medan Area, Abdul Kadir (49) membenarkan mayat perempuan itu adalah warganya. “Dia (korban) seorang janda yang memiliki dua orang anak, tinggalnya tak jauh dari kantor Lurah Tegal Sari II,” ucapnya.(ris/azw)

LBH Minta Jasad Dua Tersangka Polisi Gadungan Diotopsi

STATEMENT: Kuasa hukum keluarga istri Suprianto yang juga adik Edi Saputra, Sri Rahayu dari LBH Medan memberikan statement terkait dipersulit mengambil kuasa di Polsek Sunggal, beberapa waktu lalu.agusman/sumut pos.
STATEMENT: Kuasa hukum keluarga istri Suprianto yang juga adik Edi Saputra, Sri Rahayu dari LBH Medan memberikan statement terkait dipersulit mengambil kuasa di Polsek Sunggal, beberapa waktu lalu.agusman/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan meminta Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) untuk mengambil tindakan ekshumasi (pembongkaran mayat) guna melakukan autopsi. Hal itu mengingat kematian Joko Dedi Kurniawan dan Rudi Efendi, tersangka polisi gadungan yang tewas di sel tahanan Polsek Sunggal belum diketahui penyebabnya.

STATEMENT: Kuasa hukum keluarga istri Suprianto yang juga adik Edi Saputra, Sri Rahayu dari LBH Medan memberikan statement terkait dipersulit mengambil kuasa di Polsek Sunggal, beberapa waktu lalu.agusman/sumut pos.
STATEMENT: Kuasa hukum keluarga istri Suprianto yang juga adik Edi Saputra, Sri Rahayu dari LBH Medan memberikan statement terkait dipersulit mengambil kuasa di Polsek Sunggal, beberapa waktu lalu.agusman/sumut pos.

“Kami meminta Kapolda Sumut untuk sepatutnya menindaklanjuti laporan dan segera melakukan ekshumasi guna melakukan otopsi demi terangnya perkara ini dan tegaknya keadilan,” kata Wakil Direktur LBH Medan, Irvan Sahputra melalui pesan siaran, Minggu (18/10).

Lebih lanjut, kata dia, keluarga kedua korban awalnya tidak ingin untuk melakukan otopsi dikarenakan ada hasutan dari seorang perawat yang menyatakan organ dalamnya akan diambil. “Tapi kejanggalan itu terlihat ketika jenazah dimandikan,” ujarnya.

Kejanggalan lain ditemukan oleh LBH Medan, saat hendak mengambil tanda kuasa kepada para tersangka di Polsek Sunggal. Katanya, hal itu dikarena dirinya dipersulit untuk mengambil kuasa, bahkan istri dari tersangka yang ingin bertemu dibentak dan tidak di izinkan masuk.

“Kami menduga tindakan Kanit Polsek Sunggal yang membentak istri tersangka Supriyanto saat hendak bertemu dengan suami Selasa tanggal 13 Oktober 2020 mendapatkan pelayanan yang tidak baik,” katanya.

LBH Medan menilai Polsek Sunggal mencoba mempersulit dalam mengambil atau tanda tangan kuasa kepada tersangka, tindakan menghalangi tersebut telah melanggar Pasal 28D, Pasal 28H UUD 1945 Jo Pasal 70 (1) KUHAP, dan dalam kasus penyiksaan, telah melanggar pasal 351 ayat 3 KUHPidana.

“Pada intinya menyebutkan setiap warga negara di jamin hak-haknya dan penasihat hukum berhak menghubungi dan berbicara dengan tersangka pada setiap tingkat pemeriksaan dan setiap waktu untuk kepentingan pembelaan perkaranya. Bahwa kami menduga tindakan penyiksaan ini telah melanggar Pasal 351 ayat (3) KUHPidana,” pungkasnya. (man/azw)

Anak Kos Dihajar Warga karena Mencoba Perkosa Pembantu Rumah Tangga

BEKUK: Warga menggiring, Akbar (tengah) pelaku percobaan pemerkosaan pembantu rumah tangga. sopian/sumut pos.
BEKUK: Warga menggiring, Akbar (tengah) pelaku percobaan pemerkosaan pembantu rumah tangga. sopian/sumut pos.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Akbar (20) warga Desa Srisarimah, Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) babak belur dihajar warga. Pemuda yang selama ini ngekos di Kota Tebingtinggi ini mencoba memperkosa seorang pembantu rumah tangga (PRT) Sri (32), Minggu (18/10).

BEKUK: Warga menggiring, Akbar (tengah) pelaku percobaan pemerkosaan pembantu rumah tangga. sopian/sumut pos.
BEKUK: Warga menggiring, Akbar (tengah) pelaku percobaan pemerkosaan pembantu rumah tangga. sopian/sumut pos.

Informasi menyebutkan sekitar pukul 09:00 WIB, korban Sri, sebelum aksi pemerkosaan itu, dia sedang mencuci piring di rumah majikannya di Jalan Prof HM Yamin Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi.

“Tiba tiba ketika saya sedang mencuci piring dari arah belakang tubuh saya dipeluk oleh pelaku (anak kos dirumah majikannya),” bebernya.

Merasa tidak terima, korban mencoba melakukan perlawanan. Namun pelaku semakin erat memeluknya dan mulai meremas payudara miliknya dan mulai berusaha membuka celana yang dipakai korban.

Ketika celana korban hendak dibuka oleh pelaku, korban terus menjerit minta tolong kepada tetangga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Setelah kurang lebih lima menit saya menjerit jerit, akhirnya tetangga majikan, Riswan Nasution dan R Situmorang masuk ke dalam rumah dan menolong saya dari niat jahat pelaku yang mencoba memperkosa saya,” ungkapnya.

Setelah berhasil mengamankan korban dari aksi bejat pelaku, kedua orang pria paruh baya tersebut langsung menyeret pelaku ke luar dari dalam rumah. Ketika diseret ke luar dari dalam rumah, warga sekitar yang saat itu sedang ramai langsung memukuli pelaku karena geram melihat tindakan bejat yang dilakukannya.

Kurang lebih 10 menit usai pelaku diseret dan dipukuli warga, personel Satreskrim Polres Tebingtinggi tiba di lokasi kejadian dan langsung memboyong pelaku ke Mapolres Tebingtinggi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Kasat Reskrim Polres Tebingtinggi, AKP Wirhan Arif membenarkan kejadian tersebut. “Benar, pagi tadi ada tindak kejahatan pelecehan seksual, namun saat ini pelakunya sudah kita amankan, korban juga sudah kita panggil untuk dimintai keterangan,” katanya.

Dijelaskannya, ketika kejadian pelecahan seksual tersebut berlangsung, pemilik rumah (majikan korban) sedang berada di Kabupaten Samosir, jadi di dalam rumah hanya ada pelaku dan korban. (ian/azw)

Polsek Delitua Tembak Dua Pelaku Begal, Setiap Beraksi Sembunyi di Semak-semak

PAPARKAN: Polsek Delitua memaparkan tersangka begal di Mapolsekta Delitua, Minggu (18/10).M IDRIS/sumutpos.
PAPARKAN: Polsek Delitua memaparkan tersangka begal di Mapolsekta Delitua, Minggu (18/10).M IDRIS/sumutpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua pelaku perampokan jalanan ditembak Reskrim Polsek Delitua. Kedua pelaku begal dengan modus sembunyi di semak-semak ini ditembak karena melakukan perlawanan dan mencoba kabur saat dibawa untuk pengembangan kasus.

PAPARKAN: Polsek Delitua memaparkan tersangka begal di Mapolsekta Delitua, Minggu (18/10).M IDRIS/sumutpos.
PAPARKAN: Polsek Delitua memaparkan tersangka begal di Mapolsekta Delitua, Minggu (18/10).M IDRIS/sumutpos.

Keduanya masing-masing, Muhammad Suranta (33) warga Jalan Bunga Pancur Siwah Gang Kenanga, Kelurahan Simpang Selayang, Medan Tuntungan, dan Tomi Bastanta Ginting (34) warga Jalan Jamin Ginting kilometer 11,5, Simpang Selayang, Medan Tuntungan. Selain kedua pelaku, polisi juga menangkap penadah sepeda motor curian yaitu Didik Kusworo (53) warga Jalan Eka Surya Gang Eka Surya, Kelurahan Gedung Johor, Medan Johor.

Kapolsek Delitua AKP Zulkifli Harahap melalui Kanit Reskrim Iptu Martua Manik menjelaskan, penangkapan keduanya berdasarkan laporan korbannya Sri Aminah (32) warga Jalan Lizardi Putra, Simpang Selayang, Medan Tuntungan pada Sabtu (17/10).

Dalam laporannya, korban menyatakan sekira pukul 19.30 WIB menjadi korban begal oleh pelaku saat melintas di Jalan Seroja VII ketika menuju Pajak Melati. Sepeda motor Honda Scopy plat BA 2949 AES dirampas pelaku dan kemudian melarikan diri.

“Korban bersama temannya (Mela Ritonga) melintas dengan mengendarai sepeda motor di Jalan Seroja VII menuju Pajak Melati untuk membeli bakso. Namun, dalam perjalanan tiba-tiba korban dikejutkan oleh kedua pelaku yang keluar dari semak-semak sambil berlari mengejar,” ungkap Martua, Minggu (18/10).

Karena terkejut, korban hilang kendali sehingga terjatuh ke pinggir jalan bersama temannya yang dibonceng. Selanjutnya, pelaku mendekati dan mengancam korban bersama temannya menggunakan kayu broti untuk diam.

Korban yang ketakutan lalu mencabut kunci sepeda motornya dan lari sambil meminta tolong. Namun, lantaran tidak ada orang yang mendengar dan melintas di lokasi sehingga tidak ada yang menolong korban. Melihat kesempatan itu, kedua pelaku mengambil sepeda motor korban dan menghidupkannya kemudian melarikan diri.

“Dari laporan korban, kemudian dilakukan penyelidikan dan olah TKP (Tempat Kejadian perkara) di lokasi kejadian. Berdasarkan hasil cek TKP dan penyelidikan, diketahui ciri-ciri pelaku menurut keterangan korban dan saksi,” terang Martua.

Ia melanjutkan, dari penyelidikan tersebut diperoleh informasi pada Minggu (18/10) dini hari sekira pukul 03.00 WIB keberadaan pelaku Tomi Bastanta Ginting lagi di warung kopi belakang Hotel Murai Jalan. Setiabudi, Simpang Selayang. Karena itu, dilakukan pengejaran dan penyelidikan.

“Informasi tentang keberadaan pelaku Tomi lagi di warung kopi ternyata benar dan berhasil menangkap yang bersangkutan. Dari interogasi terhadapnya, Tomi mengakui perbuatannya merampas sepeda motor korban bersama Muhammad Suranta dengan cara sembunyi di semak-semak pinggir jalan,” sambungnya.

Diutarakan Martua, menurut keterangan Tomi disebutkan bahwa Muhammad Suranta sedang bersembunyi di Hotel Cemara Jalan Jamin Ginting. Selanjutnya, personel langsung meluncur ke hotel tersebut saat itu juga dan berhasil menangkapnya. “Pengakuan pelaku Muhammad Suranta, sepeda motor korban sudah dijual kepada penadah bernama Didik Kusworo di kawasan Gedung Johor seharga Rp2.550.000. Tim lalu bergerak cepat mengejar penadah tersebut dan melakukan penggerebekan di rumah Jalan Eka Surya Gang Eka Surya No. 53,” jelasnya.

Alhasil, penadah kendaraan bermotor curian tersebut diringkus dan ditemukan sepeda motor korban tetapi tanpa plat nomor. Personel lalu melakukan pengembangan kasus mencari plat nomor kendaraan korban yang sudah dibuang. Pada saat pencarian barang bukti, ternyata pelaku Tomi dan Muhammad Suranta melakukàn perlawànàn dan berusaha melarikan diri.

“Tim terpaksa menembak kaki kedua pelaku karena saat dilakukan tembakan peringatan mereka tidak mengindahkannya. Setelah itu, membawa kedua pelaku RS Bhayangkara Medan untuk mendapat perawatan medis. Usai dirawat, keduanya langsung diboyong beserta barang bukti ke Mako Polsek Delitua guna proses hukum lebih lanjut,” kata Martua.

Ia menambahkan, selain sepeda motor milik korban, dari kedua pelaku turut disita kayu broti yang digunakan untuk mengancam korban dan barang bukti lainnya. “Berdasarkan catatan kepolisian, Muhammad Suranta sudah pernah dihukum di Lapas Tanjunggusta dalam kasus curanmor selama 2 tahun 6 bulan. Sedangkan Tomi sudah pernah dihukum di Lapas Tanjunggusta terkait kasus penganiayaan selama 6 bulan,” pungkas Martua. (ris/azw)