MEMBLENDER SABU: Cabjari Labuhandeli dan undangan menyaksikan memblender barang bukti sabu-sabu di Halaman Kantor Cabjari Labuhandeli, Senin (20/7). FacRil/SUMUT POS.
MEMBLENDER SABU: Cabjari Labuhandeli dan undangan menyaksikan memblender barang bukti sabu-sabu di Halaman Kantor Cabjari Labuhandeli, Senin (20/7). FacRil/SUMUT POS.
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Petugas cabang Kejaksaan Negeri Lubukpakam di Labuhandeli, memusnahkan sejumlah barang bukti yang disita dari hasil penindakan berbagai kasus yang ditangani instansi penegak hukum tersebut, Senin (20/7).
Selain barang bukti berupa narkotika dan psikotropika, juga terdapat senjata tajam, peralatan bermain judi seperti mesin jackpot dan mesin judi tembak ikan.
Prosesi pemusnahan barang bukti dengan cara dibakar ini, digelar di halaman kantor Adhiyaksa itu yang
dipimpin Kepala Cabjari Labuhandeli, Hadi Suprayitno, dihadiri Hakim Tarima Saragih, perwakilan Rutan Labuhan Deli, dan Lembaga Bantuan Hukum.
“Kegiatan ini merupakan amanat dari Pasal 270 KUHAP, yakni jaksa melakukan eksekusi terhadap putusan hakim selain tubuh juga memusnahkan barang bukti tindak kejahatan tersebut,” kata Kacabjari Hadi Suprayitno, didampingi Kasubsi Pidum Pantun Marojahan Simbolon dan Humas Eko Maranatha Simbolon.
Untuk rincian barang bukti yang dimusnahkan hari itu,
merupakan penyisihan barang bukti hasil penyidikan di Kepolisian dari tindak pidana umum sepanjang 2018 hingga tahun ini, sebanyak 592 perkara. Orang dan harta benda 147 perkara, keamanan dan ketertiban umum 10 perkara yang statusnya telah berkekuatan hukum tetap.
Sedangkan untuk barang bukti narkotika dan psikotropika, proses pemusnahannya dilarutkan ke dalam mesin blender, agar tidak dapat digunakan lagi.
Hadi menambahkan, sebagian besar barang bukti merupakan kasus penyalahgunaan narkotika yang sudah terlebih dahulu dimusnahkan oleh instansi penegak hukum lainnya, seperti jajaran Polres Pelabuhan Belawan. (fac/ila/azw)
PAPARKAN: Polsek Medan Labuhan memaparkan tersangka curanmor Andri Syahputra (duduk) di Mapolsek Medan Labuhan.Fahhril/sumut pos.
PAPARKAN: Polsek Medan Labuhan memaparkan tersangka curanmor Andri Syahputra (duduk) di Mapolsek Medan Labuhan.Fahhril/sumut pos.
BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Polsek Medan Labuhan menembak tersangka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Pasar I Tengah, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Senin (20/7) pukul 02.00 WIB. Terangkanya, Andri Syahputra alias Tabes alias Kumis (27) warga Jalan Sekrap, Gang Famili, Pasar I Tengah, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan. Dari tangan pelaku ini, polisi menyita barang bukti kunci T dan L serta pakaian yang digunakan saat beraksi.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Edy Safari mengatakan, pelaku melakukan pencurian bersama dua temannya masih berstatus daftar pencarian orang (DPO). Mereka ini sudah dua kali membongkar rumah warga di Marelan, terakhir mereka menyantroni rumah di Pasar IV Barat, Kecamatan Medan Marelan.
“Berdasarkan laporan dengan nomor LPM/499/VII/2020/SU/PEL.BEL/SEK-MEDAN LABUHAN, kita melakukan penyelidikan di lapangan,” katanya.
Pihaknya langsung menangkap pelaku di sekitar rumahnya, pada saat pelaku ditangkap mencoba melakukan perlawanan. Pihaknya pun melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki kanan pelaku.
“Kita terpaksa melakukan tembakan ke kaki kanan pelaku, karena dia mencoba melawan. Kita masih melakukan pengembangan terhadap pelaku lainnya,” pungkas Edy Safari. (fac/azw)
TINJAU:
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi meninjau ruang isolasi tambahan untuk menampung pasien Covid 19 yang dibangun tepat berada di belakang Rumah Sakit Adam Malik, Jalan Cardiac Center Medan, Senin (20/7).
TINJAU:
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi meninjau ruang isolasi tambahan untuk menampung pasien Covid 19 yang dibangun tepat berada di belakang Rumah Sakit Adam Malik, Jalan Cardiac Center Medan, Senin (20/7).
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah membentuk Gugus Tugas Pemulihan Covid-19 dan Ekonomi Nasional, untuk membawa Indonesia pulih dari krisis pandemi dan ekonomi berkepanjangan. Gugus Tugas ini dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dibantu oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Presiden juga menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Pelaksana Gugus Tugas tersebut. Peran Erick yaitu menyinergikan seluruh Kementerian di Kabinet Indonesia Maju jilid II dalam menjalankan program-program penanganan wabah Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomin
Penunjukan Erick Thohir murni didasari pertimbangan utama bahwa BUMN menggerakkan sepertiga perekonomian nasional. Kegiatan usaha BUMN juga mencakup berbagai bidang yang berkaitan langsung ke pelayanan publik, bidang ekonomi, serta kesehatan.
Mendapat amanat ini, Erick merasa ini merupakan tanggung jawab yang sangat besar, karena pertaruhannya sangat tinggi. “Di antara pilihan gagal atau berhasil, sudah tentu kita akan komitmen untuk berhasil. Harus yakin itu,” katanya dalam pernyataan resmi Kementerian BUMN, Senin (20/7).
Erick melihat ada banyak negara yang sukses menekan virus dan ekonominya mulai bangkit. Dia mengajak Indonesia untuk meniru negara-negara tersebut. “Tapi ada juga yang terkena resesi. Itu juga harus dijadikan contoh supaya kita tidak mengalami. Jika kita bersama, pasti kita bisa,” ujarnya.
Yang pasti kata dia, misi yang diemban Gugus Tugas Pemulihan ini tidaklah mudah. Angka penyebaran Covid-19 harus ditekan. Di sisi lain sektor ekonomi harus kembali dihidupkan. “Sama seperti dua tahun lalu, saat kita menggelar Asian Games 2018. Ketika itu, hampir semua suara, baik dari dalam atau luar negeri, meragukan dan pesimistis. Tapi, saat kita semua bergerak dan bersatu, lalu pemerintah support habis-habisan, hasilnya kita bisa menjadi tuan rumah yang sukses,” pungkas Erick. (
88.214 Orang Positif Covid-19
Sementara, kasus baru positif Covid-19 di Indonesia bertambah 1.693 orang dalam 24 jam terakhir. Per Senin (20/7), total kasus positif covid-19 mencapai 88.214 orang.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, penambahan jumlah kasus disebabkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang dilakukan tanpa mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat banyak yang belum benar dalam memakai masker. Belum menjaga jarak aman dan tidak rajin cuci tangan dengan sabun.
“Gambaran kasus ini karena aktivitas produktif semakin tinggi namun tak mematuhi protokol kesehatan. Tidak menggunakan masker dengan baik dan benar. Dan tidak rajin mencuci tangan,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (20/7).
Yurianto meminta pihak perkantoran, industri, dan pabrik dengan ketat menciptakan suasana yang aman dari Covid-19. Tujuannya untuk menekan penularan kasus baru. “Tempat bekerja, kantor, industri, pabrik kami mohon untuk betul-betul bisa ciptakan suasana yang aman untuk Covid-19. Protokol ini menjadi pegangan kita untuk dipatuhi,” tambahnya.
Hari ini ada 14.027 spesimen harian yang diperiksa. Semua spesimen yang sudah diperiksa sebanyak 1.235.545 spesimen. Sebaran kasus konfirmasi positif terbanyak adalah DKI Jakarta 361 positif, 154 sembuh. Jawa Tengah 354 positif, 300 sembuh. Jawa Timur 237 positif, 375 sembuh. Sulawasi Selatan 125 positif, 278 sembuh. Gorontalo 105 positif, dan tak ada pasien yang sembuh. Sulawesi Utara 64 positif, 39 sembuh. Jawa Barat 60 positif, 93 sembuh.
Ada 16 provinsi yang melaporkan kasus di bawah 10. Dan ada 7 provinsi yang tak mencatat penambahan kasus sama sekali di antaranya Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, dan Lampung.
Ada tambahan 1.578 pasien sembuh sehingga sudah 46.977 pasien sembuh. Dan kasus kematian bertambah 98 jiwa sehingga menjadi 4.239 kasus kematian. Ada 36.380 orang berstatus suspek Covid-19. Dan sudah 467 kabupaten kota terdampak Covid-19. (jpc)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sempat tertunda gara-gara pandemi Covid-19, akhirnya pelaksanaan ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil 2019, diagendakan akan digelar.
“Ya, rencana September 2020 sampai Oktober 2020,” kata Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara (Kanreg BKN) VI Medan
English Nainggolan, menjawab Sumut Pos via WhatsApp, Senin (20/7).
Untuk itu, Kanreg BKN VI Medan akan segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara, ihwal lokasi pelaksanaan ujian SKB nanti. Koordinasi akan melibatkan instansi penyelenggara CPNS, termasuk Kanreg BKN VI Medan.
“Kami masih mau koordinasi untuk lokasi ujiannya. Instansi nanti yang koordinasi dengan gugus tugas adalah instansi yang menyelenggarakan ujian SKB, termasuk Kanreg BKN,” pungkasnya.
Tunggu Juklak
BKD Setdaprovsu terlebih dulu akan menunggu petunjuk pelaksanaan atau juklak dari BKN pusat atas penyelenggaraan ujian SKB tersebut. “Supaya kita juga tau nanti ujiannya di mana. Apakah di tempat yang telah kita tentukan sebelumnya, atau di rumah. Nanti ‘kan ada juklak untuk teknis penyelenggaraan ujian tersebut. Ya, kami menunggulah,” kata Sekretaris BKD Setdaprovsu, Syahruddin Lubis.
Pihaknya secara resmi belum menerima surat atau pemberitahuan tentang kelanjutan seleksi CPNS 2019 dari Panselnas maupun Kanreg BKN VI Medan. “Baru kabar dari media saja. Kita tunggulah surat resminya dulu. Pada prinsipnya kami siap,” pungkasnya.
Kepala BKN Bima Hari Wibisana sebelumnya mengatakan, tes SKB CPNS 2019 yang sempat ditunda akibat pandemi Covid-19, akan digelar kembali. Rencananya, pelaksanaan SKB CPNS 2019 itu akan dilakukan pada Agustus hingga Oktober 2020.
“Jadwal SKB rencana akan dilakukan pada akhir Agustus hingga awal Oktober 2020, setelah ujian seleksi sekolah kedinasan selesai,” kata Bima dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR, Selasa (23/6).
Pelaksanaan SKB CPNS 2019 akan dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) akan berkoordinasi dengan GTPP Covid-19 untuk menetapkan lokasi ujian yang layak.
“Panselnas akan menetapkan lokasi ujian yang meminimalisir pergerakan peserta karena potensi pergerakan peserta kemungkinan bisa saja terjadi lintas kabupaten/kota, lintas provinsi, atau bahkan harus ke Jakarta. Oleh sebab itu, Panselnas akan melakukan koordinasi dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 di pusat atau daerah,” terang dia.
Senada dengan English, Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan, Muslim Harahap, juga mengatakan Pemko Medan akan kembali melanjutkan tahapapan seleksi CPNS di jajaran Pemko Medan. SKB akan digelar bagi para pesarta dengan peringkat 3 besar dari hasil SKD.
“Terakhir ‘kan SKD kita gelar di pertengahan bulan Februari lalu. Nah, September akan kita gelar SKB-nya,” ucap Muslim kepada Sumut Pos, Senin (20/7).
Namun, Pemko Medan belum dapat memastikan tanggal digelarnya SKB. “Untuk tanggal, kita belum tahu, disesuaikan dengan jadwal BKN,” ujarnya
Ditanya mengenai lokasi ujian, Muslim mengatakan, pihaknya juga belum dapat memastikan lokasi. “Sekitar 200-an orang akan ikut SKB itu. Sekarang kita sedang cari lokasi yang pas buat pelaksanaan SKB itu,” tuturnya.
Muslim memastikan, pihaknya akan berusaha untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai Perwal No.27/2020 tentang penerapan AKB ditengah pandemik Covid-19 di Kota Medan. “Kita juga tidak mau kalau SKB akan menjadi menjadi penyebab penularan atau penyebaran Covid-19,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemko Medan telah membuka 193 formasi CPNS Pemko Medan pada akhir tahun 2019. Terakhir, Pemko Medan telah menggelar SKD yang diikuti oleh 2.316 peserta dan 1139 peserta dinyatakan lulus serta diambil peringkat 3 besar untuk mengikuti tahapan SKB. (prn/map)
CONTOH BEBATUAN: Staf Tambang Emas Martabe menunjukkan contoh bebatuan hasil pengeboran.
CONTOH BEBATUAN: Staf Tambang Emas Martabe menunjukkan contoh bebatuan hasil pengeboran.
Di tengah pandemi Covid-19, komoditas emas justru makin berkilau. Harganya sempat melonjak tajam hingga Rp963 ribu per gram (emas Antam) April lalu. Juli ini turun menjadi Rp949 ribu per gram. Angka itu di atas harga Desember 2019 yang masih Rp700 ribu per gram. Meski berkilau, produksi emas di tanah air justru menyusut dibanding tahun lalu. Apa penyebab?
“PERIODE Januari-Mei 2020, produksi tambang emas nasional hanya 9,98 . Jauh di bawah pencapaian 2019 sebesar 109,02 ton. Dan turun jauh dibandingkan realisasi produksi emas tahun 2018 yang mencapai 135,25 ton. Kita belum tau berapa pencapaian pada akhir Desember 2020 nanti,” kata Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif, Prof Dr Irwandi Arif, dalam webinar ‘Sektor Pertambangan Minerba di Era Pandemi Covid-19’ yang digelar PT Agincourt Resources, Kamis (16/7).
Sebenarnya, kata dia, operasi penambangan bijih emas dan pemurnian menjadi dore bullion, hingga saat ini masih berjalan normal. Belum ada pembatasan produksi di tengah pandemi. Lantas, mengapa produksi emas hingga Mei lalu tidak sampai 10 ton?
Menurut Irwandy, ada dua hal yang memicunya. Pemicu pertama, operasi pemurnian dore bullion menjadi emas pada fasilitas Logam Mulia Antam sempat berhenti 27 Maret sampai 5 April 2020. “Ini menyebabkan produksi emas sempat turun, karena seluruh produksi dore bullion tidak dapat dimurnikan menjadi emas 99,99 %,” jelasnya.
Akibat tidak beroperasinya LM Antam, seluruh penambang emas (KK & IUP) hanya melakukan penjualan dari stok yang terbatas (pendapatan menurun).
Pada 6 April 2020, fasilitas Logam Mulia Antam mulai beroperasi secara terbatas. Sehingga pemurnian emas mulai berjalan normal. Namun dampaknya sudah sempat memperngaruhi kuantitas produksi hingga Mei.
Pemicu kedua, penurunan produksi emas tanah air terjadi menyusul transisi kegiatan produksi PT Freeport Indonesia di Papua, dari penambangan terbuka (open pit) ke tambang bawah tanah. “Dengan total produksi mencapai 80 ton per tahun, selama ini Freeport menjadi penyumbang terbesar produksi emas Indonesia,” kata Irwandy. Bandingkan dengan produksi tambang emas Martabe yang kurang lebih ‘hanya’ 11-12 ton emas per tahun.
Irwandy memperkirakan, masa transisi kegiatan penambangan Freeport bisa mencapai dua tahun. Namun jika perusahaan yang 51 persen sahamnya telah dikuasai pemerintah Indonesia sejak tahun lalu tersebut bisa mempercepat proses transisinya, produksi emas RI akan kembali normal ke kisaran 120 ton per tahun.
Meski produksi emas turun karena dua hal di atas, Irwandy yakin, produksi emas nasional tahun ini tak akan jauh dari angka 100 ton. Prediksi tersebut berdasarkan jumlah perusahaan tambang emas di dalam negeri yang saat ini mencapai 28 di seluruh Indonesia.
“Produksi emas mungkin akan berkurang tahun ini, karena Freeport belum normal. Kurangnya berapa? Harus dilihat secara detail sampai akhir tahun ini. Tapi mudah-mudahan tidak terlalu jauh dari 100 ton,” katanya.
Menyikapi pandemi Covid-19, pemerintah telah mengeluarkan Permen ESDM No. 7 Tahun 2020 yang memungkinkan perusahaan mengajukan peningkatan rencana produksi melalui perubahan RKAB 2020.
Bagaimana dengan Tambang Emas Martabe yang dikelola PT Agincort Resource, apakah produksi dan penjualannya terdampak Covid-19?
Senior Manager Mining PT Agincort Resource, Rahmat Lubis, dalam zoom webinar yang sama mengatakan, pandemi corona sempat berdampak pada sejumlah proses produksi. Khususnya saat perusahaan melakukan lockdown pada pertengahan April 2020 lalu.
“Untuk menyiasati kekurangan karyawan yang sebagian dirumahkan, Martabe hanya menambang bebatuan dengan high ratio, dan mengurangi batuan waste,” jelasnya.
Selama ini, produksi dilakukan dengan mencampur high ratio dan waste. Dengan metode ini, produksi emas Tambang Emas Martabe tetap on the track. “Malah, Januari ke Juni capaiannya sedikit di atas target,” katanya.
Meski sempat lockdown, PT Agincort Resource juga menjamin perusahaan tidak melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), melainkan hanya meminta karyawan standby di rumah saat lockdown.
Kondisi Martabe kembali normal mulai awal Juli 2020, setelah Tambang tidak lagi lockdown. “Bulan Juli, seluruh karyawan kembali bekerja dan operasional Martabe sudah kembali normal. Emas juga sudah bisa dijual karena Logam Mulia di Jakarta sudah full produksi, sehingga target produksi tahunan kita masih on the track,” pungkasnya.
Adapun Tambang emas Martabe memiliki cadangan 7,86 juta ons emas dan 73,48 juta ons perak. Cadangan yang siap ditambang mencapai 3,03 juta ons emas dan 33,63 juta ons perak. Target produksi emas tambang emas Martabe sepanjang 2020 diperkirakan mencapai 360 ribu ounces (sekitar 10,2 ton) atau lebih rendah 10 persen dari target 2019 yang mencapai 400 ribu oz (sekitar 11,3 ton).
Adapun dampak pandemi Covid-19 yang dialami oleh Tambang Emas Martabe, yakni mengurangi sejumlah program Corporate Social Responsibility (CSR) yang membutuhkan pertemuan orang banyak . “Sebagian program ditunda sementara. Tetapi setelah kondisi mulai normal, mungkin Agustus nanti, sejumlah program CSR akan kembali diaktifkan,” kata Rahmat seraya tersenyum. (mea/bersambung)
DIAMANKAN: Anggota DPRD Sumut, KHS yang diamankan karena terlibat pengeroyokan personel Polisi.
DIAMANKAN: Anggota DPRD Sumut, KHS yang diamankan karena terlibat pengeroyokan personel Polisi.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang oknum anggota DPRD Sumut berinisial KHS bersama rekan-rekannya diduga mengeroyok dua anggota polisi, yakni Bripka KG (Banit Kompi 4 Batalion C Sat Brimob Polda Sumut) dan Bripka MA (personel Ditlantas Polda Sumut), usai pulang dugem di pelataran parkir diskotik yang berada di Capital Building, Medan, Minggu (19/7) dini hari. Alhasil, KHS dan rekan-rekannya diamankan Satreskrim Polrestabes Medan.
Informasi diperoleh, Senin (20/7), kasus terjadi saat Bripka KG (anggota Brimob) mendatangi lokasi tempat hiburan malam tersebut atas undangan rekannya Bripda MO sekitar pukul 03.00 WIB dinihari. Sekira pukul 03.30 WIB, Bripka KG tiba di lokasi dan bertemu dengan Bripda MO.
Tak lama, tiba-tiba terjadi keributan antara kelompok oknum anggota DPRD Sumut dengan pengunjung lain. Keributan berimbas kepada kedua anggota Polri itu yang berada di lokasi.
Bripda MO langsung menghindar. Namun Bripka KG menjadi bulan-bulanan kebrutalan oknum anggota DPRD Sumut.
Bripka MA (anggota Direktorat Lalu Lintas) yang mendapat kabar langsung datang ke lokasi dan mencoba melerai, karena melihat Bripka KG dianiaya KHS beserta rekannya yang berjumlah sekitar 20 orang.
Tetapi Bripka MA malah ikut dianiaya. Beruntung, Bripka MA berhasil kabur mencari bantuan.
Tak berapa lama, personel kepolisian dari Brimob Polda Sumut dan Satreskrim Polrestabes Medan tiba di lokasi. Selanjutnya polisi membawa Bripka KG dan Bripka MA ke Rumah Sakit Materna untuk perawatan, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Informasi diperoleh, Bripka KG mengalami luka di kepala dengan empat jahitan. Tengkorak kepala agak melesak ke dalam akibat pukulan yang diduga benda tumpul. Selain itu, ruas jari telunjuk sebelah kiri mengalami pergeseran dan luka lecet serta lebam di wajah.
Sedangkan Bripka MA mengalami luka di kepala sebelah kanan, lebam di wajah, dan tulang rusuk sebelah kiri sakit, dan hingga saat ini masih belum sadarkan diri.
Polisi gabungan lalu melakukan penyelidikan mendalam. Pada Minggu malam sekira pukul 23.00 WIB, salahsatu pelaku bernama Jefanya Bangun ditangkap sedang berada di tempat hiburan malam Jet Plane.
Berikutnya, tim menangkap KHS dan Suparlin Sembiring pada Senin dini hari.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, membenarkan dua orang anggota Polri menjadi korban pemukulan. Kata dia, penganiayaan terjadi di parkiran Capital Building.
“Sudah 17 orang diamankan terkait kasus itu. Saat ini, kasusnya masih dalam pemeriksaan penyidik. Dari tes urine awal, ada 7 orang yang positif mengonsumsi narkoba. Untuk nama-namanya nanti akan kita rilis setelah selesai gelar perkara,” ujarnya di RS Bhayangkara Medan, Senin sore.
Disinggung salahseorang yang diamankan merupakan oknum anggota DPRD Sumut, Riko enggan membeberkan. “Nanti kita sampaikan itu,” akunya.
Untuk motifnya, sementara ini diduga terkait penganiayaan juga. “Motifnya, saudara K (KHS) menerima pesan Whatsapp dari teman wanitanya, bahwa dia dipukul oleh seseorang yang katanya anggota polisi. Kejadiannya di halaman parkir dan sedang kita dalami lagi,” katanya singkat.
Polda: Kita Belum Dapat Bahan
Penmas Bid Humas Poldasu, AKBP MP Nainggolan, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (20/7), menyebutkan, pihaknya belum mendapatkan bahan laporan terkait kasus tersebut.
“Kita belum dapat bahan. Baru pagi ini (Senin, red) saya tahunya. Jika sudah dapat bahannya, pasti kita bagikan. Saat ini korban sedang ditangani di RS Bhayangkara Medan. Kasus ini pun sedang ditangani Polrestabes, Medan,” ujarnya di Mapoldasu.
PDIP Siap Beri Dampingan Hukum
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut, Mangapul Purba merespon dugaan kasus keributan yang melibatkan oknum anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDIP berinisial KS. “Kami masih mempelajari duduk masalahnya dan mencarikan solusi yang terbaik,” kata Mangapul, Senin (20/7).
Dikatakan Mangapul, pihaknya meminta agar semua pihak mengedepankan azas musyawarah dan mufakat dan menghormati hukum yang ada. Apalagi kejadian itu terjadi di tempat hiburan. Padahal ini masih dalam kondisi pandemi.
Jadi, sambung Mangapul, pihaknya juga mempertanyakan mengapa dalam situasi sekarang ini tempat-tempat hiburan di Medan yang berstatus zona merah tetap buka. “Ini perlu juga ditanyakan sama Kadis Pariwisata dan Pemko Medan,” katanya.
Disinggung soal pendampingan hukum terhadap KHS, Mangapul memastikan, pihaknya akan mendampingi kasus ini dengan memberikan pembelaan hukum. “Mekanisme pendampingan dan pembelaan hukum pasti akan kami lakukan,” pungkas Mangapul. (ris/mag-1/adz)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 8 orang di lingkungan Keuskupan Agung Medan positif Covid-19. Mereka kini tengah diisolasi dan menjalani perawatan di RSU Martha Friska Multatuli serta RS Santa Elisabeth. Mengantisipasi penyebaran semakin meluas, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 kini melakukan penelusuran kontak eratnya.
JUBIR Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan MKes menyebutkan, kedelapan orang yang positif Covid-19 itu diantaranya Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung OFM Cap, Vikaris Jendral (Vikjen)n
Pastor Mikhael Manurung serta 3 pastor lainnya, seorang suster, pembantu rumah tangga, dan petugas kebersihan.
“Mereka tinggal dalam satu kawasan di Keuskupan Agung Medan. Ada 10 orang yang tinggal dalam satu kawasan yang telah dilakukan swab PCR, hasilnya 8 orang positif termasuk Uskup Agung Medan dan Pastor Mikhael Manurung. Untuk 2 orang yang negatif Covid-19, sudah melakukan isolasi mandiri,” ujar Mardohar diwawancarai di Kantor GTPP Covid-19 Kota Medan, Senin (20/7).
Menurut Mardohar, penularan virus Corona yang terjadi itu tertular dari luar Keuskupan Agung Medan. Namun, karena tinggal berada di satu kawasan sehingga terjadi kontak langsung dan cepat menyebar.
“Berdasarkan informasi yang didapat dari dokter di RS Santa Elisabeth dan tim Keuskupan Agung Medan, pada 27 Juni 2020 lalu Pastor Mikhael Manurung ada kegiatan atau acara Misa di sekitar Pasar 8 Jalan Ringroad, Medan. Dalam acara tersebut, dihadiri para suster dari berbagai cabang termasuk di luar Medan. Pada kegiatan itu, Pastor Mikhael Manurung ada kontak fisik dengan sejumlah suster dari berbagai daerah. Bahkan, beliau menyampaikan ada diduga salah satu suster yang terpapar Covid-19 ikut di acara tersebut. Hal itu disampaikannya ketika menjalani perawatan di rumah sakit setelah beberapa waktu terpapar virus tersebut,” terangnya.
Lalu, sambung Mardohar, pada 28 Juni Pastor Mikhael Manurung menghadiri acara di Keuskupan Agung Medan yang dihadiri juga Uskup Agung Medan dan mengundang Parlindungan Purba serta tamu penting lainnya. Kalau tidak salah, acaranya mengenai perpisahan salah seorang pejabat. “Selanjutnya, pada 7 Juli Pastor Mikhael Manurung masuk dan diopname di RS Santa Elisabeth karena mengalami gejala Covid-19, seperti demam dan batuk. Gejala yang dialaminya mulai terasa beberapa hari sebelum dirawat. Saat dirawat dilakukan swab PCR dan hasilnya positif Covid-19,” beber Mardohar.
Ia melanjutkan, selain Pastor Mikhael Manurung, Uskup Agung Medan juga banyak mengikuti kegiatan. Seperti, Misa, pertemuan dengan cabang baik sampai ke Dairi maupun Binjai dan daerah lainnya termasuk juga kunjungan kerja pada 4 sampai 10 Juli. “Pada 13 Juli Uskup Agung Medan menjalani perawatan di RS Santa Elisabeth dengan gejala yang sama seperti dialami Pastor Mikhael Manurung. Kemudian, pada 14 Juli dirujuk ke RSU Martha Friska Multatuli hingga sekarang. Untuk kondisi Uskup Agung Medan dalam keadaan stabil dan masih menjalani perawatan intensif,” jelas Mardohar.
Dia mengaku, klaster penularan virus corona ini pihaknya sudah menelusuri atau tracing terhadap orang-orang yang kontak dengan Uskup Agung Medan dan Pastor Mikhael Manurung. Termasuk, mereka yang berada di Keuskupan Agung Medan. “Kita sudah koordinasi dengan Keuskupan Agung Medan. Untuk itu, kepada jemaat yang merasa melakukan kontak erat dengan Uskup Agung Medan dan Pastor Mikhael Manurung diminta segera melakukan swab PCR pada Gugus Tugas di daerahnya masing-masing,” ungkapnya.
Lebih jauh Mardohar mengatakan, selain tracing, dilakukan juga penyemprotan disinfektan di gedung Keuskupan Agung Medan. Bahkan, gedung tersebut diisolasi sementara waktu. “Bisa saja dilakukan swab PCR massal nantinya. Akan tetapi, masih menunggu perkembangan kedepannya dan koordinasi dari tim Keuskupan Agung Medan apakah memang perlu dilakukan,” tukasnya.
Semangati Pastor dan Jemaat
Meski tengah dirawat, Uskup Agung Medan, Mgr Kornelius Sipayung OFM Cap tetap menyemangati umat Katolik, khususnya para pastor di Keuskupan Agung Medan yang terpapar Vovid-19. Motivasi itu ia sampaikan dalam video yang dibuatnya sendiri, Senin (20/7).
Dalam video itu, Uskup mengajak masyarakat rajin berolahraga, terutama para pastor yang terpapar Covid-19. “Ayo olahraga. Pastor Jodi jangan takut minum obat. Ikuti saran dokter. Ayo semangat,” kata Uskup.
Dalam video itu, Uskup juga mengatakan kondisinya semakin sehat bahkan semakin gemuk. “Dokter ngasih makan yang enak-enak,” katanya.
Sebelumnya, Jubir Keuskupan Agung Medan (KAM), RP Benyamin Purba OFM Cap mengatakan, Uskup Agung Medan sempat menjalani perawatan awal di RS Santa Elisabeth pada 13 Juli lalu. Keesokannya, Uskup dirujuk ke RS Martha Friska untuk menjalani perawatan terkait kondisi terjangkit Virus Corona. “Hasil ini diinformasikan oleh dokter RS Martha Friska dr Fransiscus Ginting, Uskup dinyatakan positif,” kata Benyamin.
Ia menambahkan, meski saat ini Uskup Agung Medan resmi positif mengidap Covid-19 namun kondisinya stabil. Selain itu, juga tetap bisa mendapat asupan makanan. “Kepada semua pihak agar tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, dengan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan gunakan masker,” ujarnya.
Pasien Sembuh di Sumut 768 Orang
Kabar gembira datang dari Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Sumut. Sebanyak 49 orang penderita Covid-19 di Sumut dinyatakan sembuh melalui hasil pemeriksaan swab Polymerase Chain Reaction (PCR), Senin (20/7). Karenanya, total jumlah penderita virus corona yang sudah dinyatakan sehat saat ini sudah mencapai sebanyak 768 orang.
“Saat ini jumlah pasien yang sembuh kembali mengalami peningkatan signifikan dari 719 menjadi 768 orang,” ungkap Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah.
Kendati begitu, Aris menjelaskan, peningkatan angka konfirmasi (yang sebelumnya disebut positif) masih terus terjadi. Akan tetapi, kata dia, kecenderungannya mengalami perlambatan dari kasus-kasus sebelumnya, sebab hanya terjadi sebanyak 15 kasus. “Untuk kasus konfirmasi masih naik dari 2.937 menjadi 2.952,” jelasnya.
Peningkatan lainnya, sambung Aris, juga terjadi pada kasus suspek (sebelumnya disebut PDP) sebanyak 11 kasus sehingga menjadi 329 kasus. Kemudian untuk pasien meninggal terjadi peningkatan sebanyak 3 orang, sehingga menjadi 150 kasus. “Untuk total spesimen yang masuk sudah mencapai sebanyak 17.701 spesimen,” tandasnya.
//Gubsu Resmikan 15 Ruang Isolasi Tambahan
Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan dalam menangani pasien Covid-19, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik mengoperasionalkan 15 ruang isolasi tambahan. Bangunan baru ruang isolasi tersebut tepat berada di belakang RSUP Adam Malik, Jalan Cardiac Center Medan.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi langsung meninjau sekaligus meresmikan ruang isolasi tambahan tersebut untuk beroperasi. “Ini salah satu langkah antisipasi untuk saudara-saudara kita yang terkena atau terpapar Covid-19. Setelah ini, mulai sore ini, ruangan sudah bisa mulai beroperasi,” ujar Edy Rahmayadi, Senin (20/7).
Bersama Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, beserta Koordinator Medis dan Paramedis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut Restuti Hidayani Saragih, gubernur meninjau satu demi satu ruangan dan melihat kelayakan ruangan dengan segala jenis fasilitas pendukungnya.
“Ruangan ini disiapkan khusus untuk pasien positif Covid-19 yang berat. Fasilitasnya pun lebih lengkap karena ada ventilatornya. Lengkap juga pengamanan untuk orang yang sehat, dan juga lengkap pengamanan untuk tenaga kesehatan yang mendampinginya. Tapi begitu pun saya berharap kalau bisa ruangan ini jangan sampai digunakan,” tambahnya.
Usai meninjau ruang isolasi, Gubernur bersama rombongan menyempatkan diri untuk menjenguk anak penderita penyakit hidrosefalus di RSUP Adam Malik. Gubernur memberi semangat dan santunan kepada Adriyan Efrimsa Depari (3,5 tahun), warga Desa Raya Dusun I Brastagi dan Gihon Efrata Purba (4 tahun) warga Desa Singa Tiga Panah.
Sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh) Direktur Utama (Dirut) RSUP Adam Malik Zainal Safri menjelaskan bahwa ruangan isolasi tambahan tersebut dibuat dengan tingkat keamanan yang cukup tinggi, sehingga tidak memungkinkan ada pasien positif yang bisa melarikan diri. “Dalam memberikan layanan kesehatan, rumah sakit harus menerapkan kewaspadaan isolasi yang terdiri dari Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Berbasis Transmisi. Setiap pintu ruangan kita pasangi alarm, sehingga ketika pintu terbuka alarm akan hidup,” tambahnya.
Kemudian, Zainal Safri juga mengingatkan agar masyarakat selalu menggunakan masker. “Jangan masuk rumah sakit bila Anda flu, memang yang ditakutkan adalah orang tanpa gejala. Untuk itu kita ke mana-mana harus menggunakan masker, karena bila orang yang bergejala dan orang yang tidak bergejala sama-sama menggunakan masker, maka kemungkinan tertularnya hanya sekitar 1,5 %,” jelasnya. (ris/prn)
UJI COBA: Para pemain PSMS akan melakoni laga uji coba melawan Persiraja Banda Aceh, Agustus mendatang.triadi wibowo/sumut pos.
UJI COBA: Para pemain PSMS akan melakoni laga uji coba melawan Persiraja Banda Aceh, Agustus mendatang.triadi wibowo/sumut pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selain melakukan latihan rutin, PSMS Medan juga mengagendakan mengelar sejumlah pertandingan uji coba. Salah satunya adalah melawan tim Liga 1, Persiraja Banda Aceh, Agustus mendatang.
SEJAUH ini, PSMS merupakan tim yang paling cepat melakukan persiapan menghadapi Liga 2 mendatang. Bahkan, dibandingkan tim Liga 1, tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut masih lebih cepat.
“Persiapan matang tentu akan membuahkan hasil yang baik. Itu yang kita harapkan. Lagipula, daripada pemain tidak ada kegiatan, lebih baik melakukan latihan dengan memenuhi protokol kesehatan,” ujar Sekretaris PSMS, Julius Raja, kemarin.
Persiapan tersebut ternyata mendapat perhatian dari tim lain. Terbukti, banyak tantangan uji coba kepada PSMS, terutama tim asal Liga 1. “Ada tim yang mengajukan uji coba melawan PSMS, salah satunya Persiraja Banda Aceh,” ujar Julius Raja.
Pria yang akrab dipanggil King ini mengungkapkan, tantangan uji coba tersebut diutarakan langsung oleh manajemen Persiraja. Hanya saja, uji coba itu baru bisa digelar pada Agustus mendatang, Karena Persiraja baru mulai latihan saat itu.
“Persiraja kan mulai latihan pada Agustus mendatang, jadi mereka minta agar uji coba digelar Agustus nanti. Kita tidak masalah, tantangan diterima. Kita siap melakukan uji coba lawan Persiraja,” paparnya.
Namun King belum bisa memastikan lokasi uji coba tersebut. Namun, pihaknya siap melakukan uji coba di mana saja. “Kalau di Banda Aceh ataupun di Medan, kita siap. Lagipula uji coba ini bagus untuk persiapan menghadapi Liga 2 nanti,” sebutnya.
Tantangan Persiraja tersebut disambut gembira oleh pelatih PSMS Philip Hansen. Philip Hansen mengakui, pihaknya sebenarnya sudah mempersiapkan sejumlah agenda uji coba. Nah, tawaran dari Persiraja ini merupakan kesempatan bagus.
“Kami memang mengagendakan sejumlah uji coba mulai Agustus mendatang. Nah, dapat tawaran dari Persiraja merupakan hal yang bagus. Kita tunggu apakah ujicoba dilakukan di Medan atau Aceh?” sebut Philip Hansen.
Pelatih asal Riau ini menambahkan, mengingat lanjutan Liga 1 dan Liga 2 nanti menggunakan system home tournament, dia menyarakan agar uji coba melawan Persiraja dilakukan dua kali.
“Kalau sistem home tournament, pasti waktu istirahat singkat. Mungkin saat uji coba, kita bisa melakukan adaptasi. Misalnya melawan Persiraja dua kali, dengan selang waktu dua hari. Ini akan bermanfaat bagi PSMS maupun Persiraja sendiri,” ungkapnya. (bbs/dek)
GOWES: Menkumham RI, Yasonna Laoly gowes sepeda di kawasan Namorambe, Deliserdang saat sedang pulang ke kampung halamannya.istimewa/SUMUT POS.
GOWES: Menkumham RI, Yasonna Laoly gowes sepeda di kawasan Namorambe, Deliserdang saat sedang pulang ke kampung halamannya.istimewa/SUMUT POS.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI, Yasonna Laoly menyempatkan waktu untuk berolahraga di kampung halamannya di Kota Medan. Hal ini dilakukannya untuk meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi Covid-19.
Mengenakan baju hitam, berhelm dan sepatu, Yasona mengayuh sepedanya memasuki halaman T Garden Jalan Jati Kesuma, Kecamatan Namorambe, Deliserdang. Dia menempuh jarak 24 kilometer yang diikuti oleh 10 orang rekannya. “Ya setiap kali saya pulang ke Medan, Sabtu atau Minggu saya memang rutin gowes di T Garden ini,” ujar Yasonna, Sabtu (18/7).
Selain itu, katanya, walau masih dalam pandemi covid-19, ia juga tetapn
menyempatkan waktu di hari weekend untuk tetap bersepeda. Menurutnya, bersepeda juga dapat menambah Imunitas tubuh, untuk mencegah Covid-19.
“Maka dari itu, saya mengajak masyarakat untuk bersepeda untuk meningkatkan imunitas tubuh agar tercegah dari Covid-19, dan saya juga bersyukur bahwa sepeda juga sudah menjadi tren baru dimasyarakat. Sehingga polusi, dan cost dapat berkurang,” jelasnya.
Ia memprediksi, tren bersepeda ini nantinya akan terus berlanjut hingga sehabis pandemi covid-19, di mana menurutnya beberapa negara maju lainnya sudah melakukan tren seperti ini.
“Saya yakin tren bersepeda nantinya menjadi budaya, walau sekalipun setelah pandemi covid-19, warga Indonesia pastinya sudah terbiasa dengan bersepeda, ini sehat. Karena Belanda sendiripun sudah mengadopsi kebiasaan tersebut,” ujarnya.
Budaya bersepeda yang dimaksud olehnya adalah kebudayaan bersepeda yang dilakukan oleh Kepala SKK Migas, Dei Soetjipto yang kesehariannya menaiki sepeda untuk kekantor.
“Kemarin saya gowes dengan bapak Dwi Soetjipto, kekantor menaiki sepeda. Maka dari itu, saya meminta untuk seluruh masyarakat terbiasalah untuk menaiki sepeda,” katanya.
Dia berharap agar seluruh masyarakat, khususnya Medan, tetap menjaga kesehatannya dengan mematuhi protokol kesehatan.
“Maka dari itu saya berharap, bila bersepeda tidak perlu terlalu banyak sehingga tidak menjadi penumpukan dan perkumpulan, lihatlah kita saat ini hanya 10 orang saja, jadi daat menjaga jarak satu dengan lainnya,” pungkasnya. (man/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Akhyar Nasution tak lama lagi akan jadi wali kota Medan defenitif. Tentu ada plus dan minus terhadap suami Nurul Khairani itu dalam menyongsong perhelatan Pilkada Medan, 9 Desember mendatang.
Menurut akademisi Universitas Sumatera Utara, Agus Suriadi, sisi plus Akhyar Nasution sebagai wali kota defenitif tentu merupakan keuntungan sebab dirinya juga adalah bakal calon kepala daerah petahana.
“Plusnya dia sebagai petahana tentu punya infrastruktur walaupun hanya beberapa bulan saja. Ini bisa dia gerakkan sesuai keinginan dan target yang dia mau. Sebab itu pula yang menjadi plusnya seorang petahana. Tak perlu dia capek-capek bentuk tim lagi, karena perangkat sudah tersedia,” katanya menjawab Sumut Pos, Minggu (19/7).
Namun sisi minus dari seorang Akhyar, hemat dia, sampai kini elektabilitas dan kapabilitas mantan anggota DPRD Medan itu belum begitu baik di mata publik. Dan cara meningkatkan kedua aspek tersebut menurutnya, Akhyar sendirilah yang tau strateginya.
“Untuk minusnya ya semua orang bisa lihat, bahwa lima tahun ini dia tidak banyak berbuat apa-apa. Jadi orang belum begitu simpati melihatnya. Karena itu elektabilitasnya masih rendah,” katanya.
Kata Agus, justru sebelum jadi wali kota defenitif, Akhyar Nasution mesti banyak-banyak turun ke bawah dan mencari simpati masyarakat.
“Semua tergantung beliau. Kuncinya justru sejak dia Plt ini. Harus dia tunjukkan kemampuan bahwa dia pantas dipilih masyarakat. Jika tidak, orang akan lebih tertarik dengan calon yang baru dan lebih fresh tentunya,” katanya.
Kemudian mengenai pendefenitifan Akhyar, diakui dia bahwa hal tersebut sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku. Sebab kasus yang menjerat wali kota nonaktif Dzulmi Eldin, telah inkrah atau berkekuatan hukum tetap.
“Walaupun masa Akhyar tinggal 1 bulan lagi itu tidak menjadi masalah, itukan hak dan itu diatur oleh UU. Begitu sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, maka wakil itu harus kemudian defenitif dan Mendagri harus mengeluarkan surat untuk itu. Apalagi Eldin tidak jadi banding,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov Sumut segera mengusulkan Akhyar Nasution sebagai wali kota Medan defenitif pasca putusan inkrah pengadilan terhadap Dzulmi Eldin dalam kasus suap senilai Rp2,1 miliar, dan divonis hukuman enam tahun penjara.
Kepala Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Setdaprovsu, Basarin Yunus Tanjung mengatakan, terlebih dahulu pihaknya akan meminta salinan putusan resmi yang telah inkrah dari pengadilan atas kasus yang menimpa Wali Kota Medan nonaktif, Dzulmi Eldin.
“Bisa (Akhyar menjadi wali kota Medan defenitif). Setelah kita minta dari pengadilan salinan putusan inkrah itu, akan disampaikan ke Jakarta untuk pemberhentian Pak Eldin,” katanya menjawab Sumut Pos, Jumat (17/7).
Mekanisme usulan ini, kata dia, tergantung dari pihak pengadilan berapa lama untuk memberikan salinan putusan inkrah tersebut kepada Pemprov Sumut.
“Tentu nanti pengadilan buat dulu surat keterangan inkrah itu. Mereka jelaskan di situ tidak jadi banding dan telah inkrah putusan atas kasus tersebut. Berdasarkan itulah nanti kami usulkan ke pusat,” katanya.
Mengingat masa jabatan wali kota Medan tidak sampai setahun ke depan, Basarin mengungkapkan tidak menjadi hambatan Akhyar Nasution dilantik sebagai kepala daerah defenitif. Kata dia, sesuai perundangan-undangan yang berlaku, hal tersebut bukanlah persoalan.(prn/ila)