RAPID TEST: Jajaran Pemerintah Kabupaten Deliserdang saat menggelar rapid test di Deliserdang, baru-baru ini.
RAPID TEST: Jajaran Pemerintah Kabupaten Deliserdang saat menggelar rapid test di Deliserdang, baru-baru ini.
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Seorang pejabat eselon II, Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan anak pejabat di Kabupaten Deliserdang dinyatakan positif Covid-19. Ketiganya masing-masing berinisial GS, BTR, dan AD.
Informasi diposko Gugus Tugas penanganan percepatan Covid-19 Pemkab Deliserdang saat ini ketiganya sedang menjalani isolasi mandiri. Hal ini karena ketiganya positif tanpa gejala.
Diduga dua pejabat itu bisa sama-sama positif karena riwayat sebelumnya ada berjumpa dalam pertemuan rapat beberapa waktu lalu. Sedangkan anak pejabat itu memiliki riwayat perjalanan ke luar kota.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Deliserdang, dr Ade Budi Krista saat dikonfirmasi membenarkannya kalau keduanya sebelumnya sempat menggelar pertemuan. Disebut saat itu ada beberapa pejabat lain.
“Ia benar ada dua orang yang positif memang. Sudah di swab mereka makanya diketahui positif. Karena tanpa gejala ya diisolasi mandirilah,” jelas dr Ade Budi Krista di kantor Bupati Deliserdang, Selasa (14/7).
Untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut maka dilakukan rapid test terhadap beberapa pejabat lain. Pejabat-pejabat yang mempunyai kontak erat dengan keduanya akan dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah reaktif atau nonreaktif. Ketika reaktif disebut akan langsung dilakukan swab.
“Ya ini hari kita lakukan rapitd tes terhadap pejabat eselon II maupun pejabat lainnya yang pernah kontak sama kedua orang tersebut,” kata dr Ade.
Sementara, untuk anak pejabat menjalani rapid test secara mandiri dan sekarang kini isolasi mandiri. Untuk dua pejabat Deliserdang itu, menambah deret panjangnya jumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang yang positif Covid-19.
Sebelumnya sudah ada beberapa pejabat lain seperti Kepala Puskesmas dan Kepala Bidang hanya saja saat ini mereka sudah sembuh. (btr/azw)
RAPAT: Pemko Binjai saat menggelar rapat membahas salat Idul Adha di Kota Binjai, Selasa (14/7). tedii/sumut pos.
RAPAT: Pemko Binjai saat menggelar rapat membahas salat Idul Adha di Kota Binjai, Selasa (14/7). tedii/sumut pos.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Binjai akan melaksanakan Salat Idul Adha 1441 H di Lapangan Merdeka Binjai dengan tetap mematuhi protokol kesehatan penaggulangan Covid-19. Ini merupakan keputusan dari Rapat Evaluasi Tim Gugus Tugas Covid-19 yang dipimpin langsung Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham yang dihadiri oleh Ketua DPRD, H Noor Alamsyah Putra, Dandim 0203 Langkat, Letkol Bachtiar Susanto, Wakapolres, Kompol Nata Nail Panjaitan serta unsur Forkopimda di Aula Pemko Binjai, Senin (13/7).
Idaham mengatakan, terkait momentum Hari Raya Idul Adha tahun ini, sesuai Surat Edaran Menteri Agama Nomor : SE 18 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban Tahun 1441 h / 2020 M Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19, maka pelaksanaan Salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban diperbolehkan di masjid maupun di lapangan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Idul Fitri kemarin tidak ada surat edaran dari menteri yang memperbolehkan untuk salat (di lapangan). Karena itu, Gugus Tugas melarang melakukan. Untuk Idul Adha ini ada surat edarannya, jadi kita izinkan di lapangan merdeka untuk Salat Idul Adha, tapi tetap protokol kesehatan akan diberlakukan,” jelas Idaham.
“Untuk protokol kesehatannya nanti, kita sediakan tempat cuci tangan dengan sabun saja karna sabun tidak membatalkan wudhu. Nanti juga akan diberikan masker bagi yang tidak bawa masker. Untuk tambahan lainnya tolong nanti Panitia Hari Besar Islam (PHBI) dan gugus tugas saling berkoordinasi,” lanjutnya.
Terkait dengan penyembelihan hewan kurban, Idaham akan memberikan bantuan APD berupa masker, sarung tangan, handsanitaizer serta pelindung wajah/face shield bagi setiap tempat pemotongan hewan kurban. “Nanti Gugus Tugas akan keliling untuk mengecek. Jadi, kalau mereka tidak pake masker atau APD lainnya kita bisa peringati. Saya minta untuk Kemenag, tolong didata di mana saja tempat pemotongan hewan kurban agar bisa kita persiapkan APD yang diperlukan,” ujar Idaham.
Sementara, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai, Agustawan Karnajaya menyampaikan untuk tahun ini jumlah pemotongan hewan kurban jauh berkurang sebanyak 45 persen. (ted/azw)
“Untuk tahun lalu ada 1.595 ekor sapi sedangkan tahun ini hanya sekitar 950 ekor saja,” pungkasnya. (ted/azw)
KARO, SUMUTPOS.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan monitoring dan pemantauan secara langsung ke Kabupaten Karo. Monitoring ini khusus dilakukan di daerah yang dianggap rawan Covid-19 dan bersetatus zona merah.
Upaya ini sekaligus melihat perkembangan progres penanganan dan pendisiplinan di Karo dalam kesiapannya diterapkan fase new normal.
“Artinya saat diberlakukan tatanan baru, masyarakat dan pemda harus siap menyongsong. Tentu progresnya kita lihat,” kata Liaison Officer BNPB Pusat, Mayjen TNI (Purn) Darlan Harahap Liaison Officer BNPB Pusat didampingi Kolonel Inf (Purn) Wilson Siregar dan perwakilan BPBD Provsu Putra Nasution, saat mendatangi Posko Gugus tugas Covid-19 Kab. Karo, sore Kabanjahe, Kamis (9/7).
Kedatangan tim Liaison Officer disambut oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH bersama Dandim 0205 /TK Letkol Inf Taufik Rizal Batubara, Plh ketua GTPP Covid-19 Ir Martin Sitepu, Kasatpol PP Hendrik Philemon Tarigan, kadis perkim Paksa Tarigan, ST, dan Dirut RSUD dr Arjuna Wijaya SpP,.
Menurutnya, sejak dari sekarang harus dikampanyekan terkait protokol kesehatan, harus sering cuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker. Antispasi ini, jika Karo diberlakukan new normal, masyarakat sudah terbiasa dan tidak kaku lagi.
Di samping monitoring ini, banyak masukan dan saran didengar, namun secara spesifik tidak ada yang istimewa. Semua hanya masih taraf normal saja dalam penanganan. Apalagi kab. Karo sudah difungsikan tim pendisplinan protokol kesehatan, hal ini sangat membantu program pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Ini kita apreisasi, dan kita sampaikan ke pihak BNPB pusat, bahwa Karo sudah maksimal dan berhasil mengedukasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan,melalui tim displin,”sebut Darlan. (deo/azw)
Sementara Bupati Karo Terkelin Brahmana mengatakan, terima kasih atas kunjungan tim Liaison Officer BNPB Pusat tersebut, sudah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu Kab. Karo dalam Situasi pandemi Covid-19
Hal yang sama dikemukakan oleh Dandim 0205 /TK Letkol Inf Taufik Rizal Batubara, bahwa penertiban pendisplinan sudah terus digalakkan dengan cara menempatkan tim gabungan di titik titik keramaian yang sungguh membutuhkan dalam pencegahan penyebaran Covid-19. (deo/azw)
JAWABAN: Bupati Langkat diwakili Sekdakab Dr H Indra Salahuddin memberikan jawaban kepada Fraksi PDIP terkait Ranperda dalam rapat Paripurna di Gedung DPRD Langkat, Selasa (14/7).
JAWABAN: Bupati Langkat diwakili Sekdakab Dr H Indra Salahuddin memberikan jawaban kepada Fraksi PDIP terkait Ranperda dalam rapat Paripurna di Gedung DPRD Langkat, Selasa (14/7).
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana PA diwakili Sekretaris Langkat Dr H Indra Salahuddin menyampaikan jawaban atas pandangan umum Fraksi-fraksi DPRD Langkat dalam pembahasan Rencangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, pada rapat paripurna di Gedung DPRD Langkat, Selasa (14/7).
Pandangan umum dari 8 fraksi DPRD Langkat, sebelumnya dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) disampaikan oleh H Rahmanuddin Rangkuti, Fraksi Partai Demokrat oleh Ade Khairina, Fraksi Bintang Persatuan Indonesia oleh Siti Nurhayati, Fraksi Partai Golongan Karya oleh Ahmad Senang, Fraksi PDI Perjuangan oleh Juriah, Fraksi Nasional Demokrat oleh Zulihartono dan Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) oleh Sisanol Fahmi.
Sekda mengatakan sebagai jawaban atas Fraksi Golkar dan PAN terhadap Ranperda perubahan kedua, atas Perda No 1 tahun 2012 tentang retribusi jasa umum. Hanya untuk perubahan retribusi pergantian bukti lulus uji, berupa kartu uji smart card dan besarnya tarif sesuai peraturan pemerintah RI No 15 tahun 2016, tentang jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Sementara itu kata Sekda, dari Fraksi KPK, BPI, Gerindra, Nasdem dan Partai Demokrasi Indinesia Perjuangan (PDIP) mengenai perubahan besaran tarif retribusi pengujian berkala kendaraan bermotor. Karena itu Pemkab Langkat sepakat, besaran tarif dengan memperhitungkan nilai ekonomisnya dan diupayakan untuk tidak memberatkan masyarakat. Hal ini, perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu, baik melalui media cetak dan sosial,
Sedangkan untuk Ranperda atas perubahan No 15 tahun 2013, mengenai penambahan kata Prekursor Narkotika. Sekda memberikan jawaban kepada Fraksi Golkar, KPK dan PDIP, di antaranya melakukan pembentukan Satgas P4GN Langkat dan Satgas serta relawan anti narkoba di kecamatan dan desa.
“Serta mengeluarkan surat edaran Bupati Langkat, sebagai upaya tindak lanjut kebijakan nasional di bidang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dalam strategi dan kebijakan pelaksanaan P4GN di lingkungan perangkat daerah,” imbuhnya sembari mengucapkan terimakasih kepada pihak legislatif atas perhatian dan kerjasamanya.
Kemudian, rapat dilanjutkan dengan mendengarkan tanggapan Fraksi-fraksi terhadap jawaban Bupati Langkat. Ketua DPRD Langkat Surialam, saat memimpin rapat, mengatakan rapat paripurna dalam rangka pengesahan/persetujuan Ranperda menjadi Perda akan ditentukan kemudian hari.
Sebelumnya, Tiga Ranperda yang disampaikan Pemkab Langkat, pertama Ranperda yang mengatur perubahan atas Perda No 15 tahun 2013, tentang pencegahan dan penggulangan terhadap penyalagunaan dan peredaran gelap narkotika, sikotropika dan zat adiktif.
Kedua, Ranpera yang mengatur perubahan kedua atas Perda No 1 tahun 2012 tentang retribusi jasa umum.
Ketiga, Ranperda yang mengatur tentang perubahan atas Perda No 6 tahun 2016, tentang pembentukan perangkat daerah Kabupaten Langkat.
Hadir, dalam rapat paripurna tersebut, segenap anggota DPRD Langkat, unsur Forkopimda Langkat, para pejabat Pemkab Langkat, Camat se Kab Langkat, pimpinan BUMD dan BUMN serta jajaran, tokoh agama/masyarakat dan pemuda, pimpinan Parpol dan jajaran, serta undangan lainnya.(yas/azw)
PENYERAHAN: Sekda Binjai M Mahfullah Daulay (kiri) menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban kepada Ketua DPRD H Noor Sri Syah Alam Putra dalam rapat paripurna di Lantai 2 Gedung Sementara DPRD Binjai, Selasa (14/7).
tedi/ Sumut Pos.
PENYERAHAN: Sekda Binjai M Mahfullah Daulay (kiri) menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban kepada Ketua DPRD H Noor Sri Syah Alam Putra dalam rapat paripurna di Lantai 2 Gedung Sementara DPRD Binjai, Selasa (14/7).
tedi/ Sumut Pos.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dicapai Pemerintah Kota (Pemko) Binjai belum maksimal. Tercatat Tahun 2019, PAD yang dicapai Pemko Binjai sekitar 81 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.023.407.509.912.
Ini diketahui dari Rapat Paripurna dengan agenda Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggarapan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2019 di Lantai 2 Gedung Sementara DPRD Binjai, Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Jatinegara, Binjai Utara, Selasa (14/7).
Rapat paripurna itu dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Binjai H Noor Sri Syah Alam Putra didampingi Wakil Ketua Syarif Sitepu dan Ahmad Azra’i Aziz yang memimpin rapat paripurna tersebut. Dari eksekutif, hadir Sekretaris Daerah Kota Binjai, M Mahfullah Daulay.
Pantauan wartawan, rapat berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti jaga jarak dan menggunakan masker. Peserta rapat yang mau masuk ke ruangan juga dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.
Sebagian organisasi perangkat darah (OPD) tidak hadir. Mereka mengikuti rapat paripurna ini melalui telekonfrens.
Selain OPD yang absen, juga ada anggota dewan dari Fraksi Demokrat dan 2 politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak terlihat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Binjai menjelaskan, realisasi Pendapatan Daerah Rp910.979.480.197 atau sebesar 81,09 persen. Termasuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelola Kekayaan Daerah, dan lain-lain PAD yang sah.
“Adapun Anggaran Belanja Daerah setelah perubahan Rp1.065.634.126.708. Dan realisasi belanja daerah Rp905.176.183.077,73 atau sebesar 84,94 persen. Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun 2019 berkenaan sebesar Rp908.429.166.667,73. Yang telah kami uraikan sebagai bukti Pemko Binjai tertib anggaran,” kata Sekda.
“Dan harus diakui, realisasi pendapatan daerah dan khusus PAD masih ada yang belum mencapai target. Seperti pajak hiburan, PBB-P2 dan retribusi daerah yang dilaksanakan OPD teknis,” sambung mantan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Binjai ini.
Sementara, Ketua DPRD Binjai yang akrab disapa Haji Kires mengapresiasi Pemko atas torehan nilai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama empat kali berturut berdasar hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumatera Utara.
Tak lama berselang Kires menskors rapat paripurna.
Disinyalir skors karena peserta rapat paripurna tidak maksimal. Sehingga belum dapat disahkan secara bersama, dan akan dijadwalkan kembali pada 25 Juli 2020 mendatang. (ted/azw)
BERTARUNG: Musa Rajekshah dan Ahmad Yasyir Ridho Loebis bertarung memperebutkan kursi Ketua DPD Golkar Sumut.
BERTARUNG: Musa Rajekshah dan Ahmad Yasyir Ridho Loebis bertarung memperebutkan kursi Ketua DPD Golkar Sumut.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah X akhir Juli 2020, tensi tinggi semakin terasa di internal Partai Golongan Karya Sumatera Utara. Pertarungan dua tokoh, yakni Ahmad Yasyir Ridho Loebis dan Musa Rajekshah, memperebutkan kursi ketua DPD Golkar Sumut, membuat suasana memanas.
Para pendukung kedua tokoh saling klaim dukungan dari DPD tingkat II dan sayap partai, guna memuluskan jalan jagoannya menjadi orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin tersebut.
Seperti pada Senin (13/7) di Le Polonia Hotel Medan ketua plus sekretaris 27 DPD Golkar kabupaten/kota di Sumut menggelar silaturahmi politik, untuk menegaskan deklarasi mendukung Ahmad Yasyir Ridho Loebis dalam Musda X Golkar Sumut. Ikut hadir Ketua MKGR Sumut Wagirin Arman dan Ketua SOKSI Sumut, Indra Alamsyah serta Ketua AMPI Sumut David Lubis dan Ketua AMPG Sumut Agung Sitepu yang hadir di sana.
Di antara DPD Golkar kabupaten/kota yang hadir yakni Ketua DPD Golkar Medan HM Syaf Lubis, Ketua Golkar Simalungun Timbul Jaya Sibarani, Ketua Golkar Binjai Zainuddin Purba, dan Ketua Golkar Labura Ali Tambunan. Sebanyak 27 DPD Golkar kabupaten/kota itu menyatakan dukungan untuk Yasyir Ridho Loebis menjadi Ketua Golkar Sumut pada Musda X Juli ini. Dukungan itu disampaikan lewat deklarasi bersama.
Deklarasi dukungan dipimpin Ketua Golkar Simalungun Timbul Jaya Sibarani. “Pimpinan Partai Golkar kabupaten/kota se Sumut menyatakan, ditambah dengan organisasi Hasta Karya, Sayap, dan AMPG dan AMPI, menyatakan sepenuhnya mendukung saudara Yasyir Ridho Loebis menjadi Ketua Partai Golkar Provinsi Sumut 2020-2025,” kata Timbul.
Di tempat yang sama, Yasyir Ridho dalam sambutan menyampaikan keyakinannya maju sebagai calon ketua Partai Golkar Sumut. Dia optimis bisa membangun Partai Golkar, karena senafas dan searah dengan pengurus Golkar kabupaten/kota.
“Ketua DPD Golkar kabupaten/kota se Sumut hampir seluruhnya hadir, ada 27. Kita masih sama-sama bersatu memperjuangkan keyakinan kita, bahwa apa yang kita lakukan saat ini adalah berangkat dari kekeluargaan dan harapan yang sama. Harapan kami apa yang kita lakukan saat ini dalam rangka membangun Partai Golkar Sumut,” katanya.
Ia juga berharap dukungan 27 kabupaten/kota ini tetap solid. Dia yakin solidnya dukungan ini bisa mengusung kader Golkar maju menjadi bakal calon Gubsu di periode yang akan datang. “Dengan kekuatan kita ini, saya yakin kita mampu melahirkan gubernur kader asli Partai Golkar. Gubernur kader asli, bukan nanti tiba-tiba jadi kader. Dengan kekuatan 27 ini, saya yakin gubernur Sumut ke depan asli orang Golkar,” pungkasnya.
Kubu Ijeck Tidak Goyah
Menyikapi deklarasi dukungan 27 DPD Golkar terhadap Yasyir Ridho, kubu Musa Rajekshah alias Ijeck, tidak goyah sedikit pun. Wakil Ketua Golkar Sumut, Hanafiah Harahap, menyebut pertemuan para ketua dan sekretaris Golkar kabupaten/kota itu, hanya untuk kepentingan sesaat.
“Bertemunya sejumlah pimpinan PG kabupaten/kota, aku memahami bahwa hal tersebut karena kepentingan sesaat. Khususnya menghadapi tahapan pilkada di 23 kabupaten/kota,” katanya menjawab Sumut Pos, Selasa (14/7).
Ia menuturkan pelaksanaan Musda X Golkar Sumut adalah atas perintah Ketum DPP Golkar, Airlangga Hartanto, dengan memerhatikan amar putusan Mahkamah Partai. Menurut pihaknya, pengurus partai di kabupaten/kota juga paham akan diskresi yang diberikan ketum kepada Ijeck.
“Adalah demi kejayaan Partai Golkar khususnya di Sumut. Ijeck diamanahkan ketum karena diyakini mampu memberhasilkan kerja-kerja perjuangan Golkar di Pilkada serentak 2020, Pileg dan Pilpres 2024,” katanya.
Pihaknya menilai, sikap yang ditunjukkan Ahmad Doli Kurnia Tandjung selaku Plt Ketua Golkar Sumut saat ini sebagai bentuk melakukan perlawanan terbuka pada Ketum Airlangga Hartanto.
“Perlawanan tersebut dengan kerja-kerja dan mendorong berpihak pada saudara Ridho. Dibatalkannya musda lalu di jajaran Golkar di Indonesia adalah yang pertama sekali dan seharusnya Doli, dkk paham. Sebagai kader mereka harusnya taat dan patuh pada perintah pimpinan partai. So, pertemuan di Polonia kemarin saya anggap biasa-biasa saja,” pungkasnya. (prn)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar baik bagi warga Sumatera Utara terkhusus Kabupaten Karo dan sekitarnya. Proyek jembatan layang sejenis cantilever di ruas Jalan Medan-Berastagi, siap dilelang tahun ini.
“Pertama kita mendapatkan kabar baik, bahwa proyek tersebut akan dilelang November ini. Pengerjaannya mungkin dilakukan setelah lelang, yaitu di tahun depan,” kata anggota DPRD Sumut, Sugianto Makmur, kepada wartawan, Selasa (14/7). Kepastian lelang itu diperoleh pascapertemuan anggota Komisi V DPR, Bob Andika Sitepu dengan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II, Selamet Rasidi, Kamis (10/7) lalu.
Sugianto yang juga hadir dalam pertemuan pekan lalu di kantor BBPJN II Jalan Sakti Lubis Medan itu, mengapresiasi rencana pembebasan tanah untuk kelancaran pekerjaan fisik proyek ‘kelok sebelas’ tersebut.
“Akan dibuat cantilever di ruas Jalan Medan-Berastagi. Tentu ini sebuah prestasi bagi Sumut yang akan mempunyai kualitas jalan yang baik. Di tempat tekongan (belokan) itu, BBPJN berjanji akan membangun 14 meter. Saya rasa itu akan memperbaiki kondisi titik kemacetan yang selama ini terjadi di sana,” kata politisi PDI Perjuangan yang duduk di Komisi B tersebut.
Pihaknya siap mengawal kelanjutan program pembangunan ini sampai pengerjaan fisiknya selesai. Sebab, selama ini masyarakat Karo sangat membutuhkan pembangunan jembatan layang tersebut, sebagai salahsatu solusi mengurai kemacetan di ruas Medan-Berastagi.
“Pokoknya kita akan mendukung apa yang bisa kita lakukan dari sisi legislatif, dan kita akan kawal terus. Semoga ini membawa kebaikan bagi masyarakat yang melintas di ruas tersebut. Kepada kepala BBPJN II kami juga berterimakasih, karena sudah mengakomodir aspirasi dan kebutuhan masyarakat akan pembangunan ini,” katanya.
Kepala BBPJN II Selamet Rasidi, menurut Sugianto, sebelumnya sudah mendorong pemprov dan pemda, agar mempercepat kebutuhan instrumen untuk dilengkapi dan disampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pasalnya, anggaran di kementerian itu sudah banyak ‘tersedot’ guna percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 tahun ini.
“Jadi proyek ini bukan tertunda, tetap jalan dan kita doakan dimulai pekerjaan fisik di tahun depan,” katanya.
Total biaya pembangunan ruas jalan sepanjang 30,8 Km tersebut senilai Rp179 miliar lebih. Dengan rincian, batas Kota Medan-batas Kabupaten Karo panjang pelebaran 19 Km senilai Rp110 miliar lebih, dan batas Kabupaten Deli Serdang-simpang ujung Aji dengan panjang pelebaran 11,8 Km senilai Rp68,7 miliar.
Sejak periode DPRD Sumut 2014-2019, rencana pembangunan jembatan layang pada jalur Medan-Berastagi terus menjadi atensi dan diperjuangkan. Melalui agenda yang terjadwal rapi, Komisi D mengajak Forum Masyarakat Nasional (Formanas) dan lima bupati di Sumut (Bupati Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Deli Serdang dan Tapanuli Tengah), secara bersama-sama mendatangi Kementerian PUPR di Jakarta, guna mengawal rencana pembangunan tersebut.
Saat itu, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra berjanji segera turun ke lokasi meninjau pemanfaatan lahan di dua titik rencana jembatan layang pada awal Januari 2020 sekaligus membuat kajiannya.
“Tahap awal kita harus mengatasi kemacetan dengan mengganggarkan pembangunan sistem cantilever (tiang beton) sebesar Rp80 miliar, sembari membuat program besarnya. Jika sudah ada kajiannya, maka tinggal pembebasan lahan saja. Untuk menyiasati tempat-tempat rawan kecelakaan, perlu dibebaskan lahan sehingga tidak termakan waktu lama jika ada kecelakaan,” katanya.
Lokasi di dua rencana pembangunan jembatan layang, baik di kawasan PDAM Tirtanadi dan Penatapan Bandarbaru, sudah menjadi catatan pihaknya. Untuk sementara, dianggarkan biaya sebesar Rp80 miliar walaupun diyakini tidak akan mengatasi kemacetan. (prn)
SEPAHAM: Akhyar Nasution foto bersama Ketua PKS Sumut, H Hariyanto, Plt Ketua PKS Medan, Salman Alfarisi, dan Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu di Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (14/7) malam.
SEPAHAM: Akhyar Nasution foto bersama Ketua PKS Sumut, H Hariyanto, Plt Ketua PKS Medan, Salman Alfarisi, dan Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu di Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (14/7) malam.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi tampaknya selangkah lagi akan bertandem di Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Kota Medan 2020. Hal ini terungkap setelah Akhyar Nasution bersilaturahim ke Kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumatera Utara, Jalan Kenanga Raya Medan, Selasa (14/7).
Usai pertemuan dengan para elit PKS Sumut dari sore hingga malam, Akhyar yang saat ini menjabat sebagai pelaksana tugas wali Kota Medan itu menuturkan, sudah ada kesepahaman-kesepahaman antara dirinya dan PKS Sumut.
“Syukur alhamdulillah, dalam diskusi kita, silaturahmi kita hari ini, terjadi kesepahaman bersama untuk menghadapi Pilkada Kota Medan ke depan. Rencananya kita akan bersama-sama dan ingin akan diteruskan ke DPP masing-masing. Insyaallah kita akan berjalan bersama-sama,” kata Akhyar sumringah yang diamini Ketua PKS Sumut, H Hariyanto dan pengurus teras lainnya termasuk Plt Ketua PKS Kota Medan, Salman Alfarisi.
Meski demikian, suami Nurul Khairini ini belum mau buka suara ihwal siapa yang akan menjadi nomor satu dan nomor dua. “Itu tergantung nanti pak ketua,” ujarnya tertawa. “Yang penting kesepahamannya dulu terbangun. Mengenai siapa orangnya, nanti pak ketua yang punya otoritas untuk ngomong,” sambung dia, didampingi Ketua Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu.
Di tempat yang sama, Hariyanto mengungkapkan pertemuan dan komunikasi pada hari itu merupakan lanjutan dari tingkat Kota Medan. Bahwa proses penjaringan bakal calon kepala daerah itu diawali dari bawah, tingkat wilayah (provinsi) hingga ke pusat.
“Nah yang hari ini terjadi, ini lanjutan dari proses-proses sebelumnya. Mudah-mudahan kita tadi semua sudah sepaham dan sudah baik, dan akan kita bawa serta usulkan ke DPP. Putusannya bagaimana, tergantung dari pusat,” katanya.
Informasi yang berkembang di lapangan, Ketua DPP PKS Wilayah Sumbagut, Tifatul Sembiring, sudah meminta Salman Alfarisi sebagai calon wakil wali kota mendampingi Akhyar, meski sebelumnya rekomendasi DPP bahwa Salman diusulkan menjadi Medan 1.
Disinggung ihwal kabar ini, Hariyanto mengaku tidak tahu dan menegaskan bahwa di PKS tidak mengenal pendapat-pendapat pribadi. “Toh akhirnya keputusan nanti adalah hasil musyawarah. Mungkin sah-sah saja jika ada selentingan pribadi, tapi pada akhirnya tetap keputusan partai,” katanya.
Ia menyebut sebelum tahapan pendaftaran balon kepala daerah dibuka, rekomendasi dari DPP akan turun termasuk untuk Pilkada Medan. Pihaknya juga menegaskan, apapun keputusan DPP nanti, akan siap dilaksanakan. “Masalah ikhlas tidak ikhlas, itukan nanti keputusan dari DPP. Karena hal ini bukan kami yang memutuskannya,” katanya yang disinggung apakah PKS ikhlas menjadi nomor dua dengan tujuh kursi yang dimiliki di DPRD Medan, dibanding Demokrat hanya empat kursi sebagai partai pendukung Akhyar.
Di sisi lain, PKS melihat sosok Akhyar pantas didukung untuk melanjutkan program pembangunan di ibukota Provinsi Sumut. “Kita melihat bahwa Pak Akhyar ini adalah salah satu aset Kota Medan, calon pemimpin yang kita lihat bagus dan laik diperjuangkan,” katanya.
Sebelumnya kabar berhembus menyebutkan, Salman Alfarisi bersedia menjadi calon wakil wali Kota Medan, bersanding dengan Akhyar Nasution untuk berkontestasi di Pilkada Medan 2020. “Sudah ada komunikasi intens antara Demokrat dengan PKS. Bahwa Salman telah sepakat untuk menjadi wakil. Kita tunggu saja kelanjutannya,” ujar sumber Sumut Pos baru-baru ini. (prn)
Artis FVT berinisial HH, berstatus sebagai saksi dalam dugaan prostitusi online.
Artis FVT berinisial HH, berstatus sebagai saksi dalam dugaan prostitusi online.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus dugaan prostitusi online terselubung yang melibatkan artis ibukota berinisial HH (23) masih dalam penyidikan polisi. Pria Medan yang memesannya ternyata bukan karyawan swasta berinisial R, melainkan seorang pengusaha Medan. Adapun R adalah pria yang menjemput HH ke Bandara Kualanamu, dan ikut ditangkap saat menemani HH di kamar hotel.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, mengatakan pria yang memesan Hana melalui jasa muncikari di Jakarta adalah pengusaha berinisial A. “Dari bandara, HH dibawa ke hotel di Kecamatan Medan Barat. Yang memesannya pria berinisial A, seorang pengusaha,” kata Riko di Mapolrestabes Medan, kemarin.
Pengakuan artis HH usai ditangkap di salahsatu hotel di Kota Medan, Minggu (12/7), tujuannya ke Medan untuk melayani tamu yang diduga memesannya. “Dia kemari (untuk) melayani tamu yang memesan. Itu yang disampaikan dia (HH),” kata Riko.
Sebelum terbang dari Jakarta ke Medan, si artis yang juga model itu telah menerima uang dari pemesannya. “Sebelum berangkat ke sini (Medan), dia sudah menerima transferan uang sejumlah Rp20 juta,” kata Riko.
Penyidik masih mendalami transferan uang Rp20 juta, apakah itu besaran tarif HH atau hanya uang muka transaksi prostitusi tersebut. “Kalau nanti semua sudah jelas, akan disampaikan,” ujarnya.
Tentang keterlibatan pria berinisial R yang menjemput HH di bandara, dan mengantarnya ke sebuah hotel, masih didalami pihak kepolisian. “Perannya belum diketahui,” terangnya.
Menurut Kapolrestabes, artis HH, pengusaha berinisial A, dan penjemput berinisial R, diamankan di hotel yang sama. Bedanya, HH dan A diamankan dari satu kamar. Hingga saat ini, status ketiganya masih sebatas saksi. “Untuk muncikari masih didalami. Dugaannya, di Medan ada, di Jakarta juga ada. Ada komunikasi, dan sedang didalami,” sebutnya.
Sebelumnya, Riko mengatakan, saat ditangkap di kamar salah satu hotel di Kota Medan, Minggu (12/7) malam, HH sedang bersama seorang pria. Ia ditemukan tanpa busana lengkap. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 kotak alat kontrasepsi, 2 handphone, serta kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Terkait kasus ini, Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan telah melakukan gelar perkara. Hingga kemarin, status ketiganya masih sebagai saksi. “Ketiganya masih berstatus saksi, dan masih kita lakukan pemeriksaan,” sebutnya.
Pengacara, Machi Ahmad, kemarin mengunjungi HH di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan. Selain Machi, keluarga HH juga dikabarkan datang mengunjungi gadis cantik tersebut.
Ditanya kondisi HH, Machi mengatakan, kliennya dalam keadaan sehat. (mag-1/net)
JAM KERJA: Dua orang PNS berbincang di tengah pandemi Covid-19. MenPANRB meminta instansi mengatur jam kerja PNS dua shift.
JAM KERJA: Dua orang PNS berbincang di tengah pandemi Covid-19. MenPANRB meminta instansi mengatur jam kerja PNS dua shift.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo, meminta instansi pemerintah mengatur jam kerja dan membagi shift kerja para pegawai negeri sipil (PNS) selama tatanan normal baru.
Salahsatu tujuan sistem shift adalah demi mengurangi penumpukan penumpang di satu waktu, agar dapat menerapkan physical distancing sesuai Surat Edaran (SE) Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Untuk menindaklanjuti SE Gugus Tugas tersebut, Menteri PANRB mengeluarkan SE No. 65/2020 tentang Pengendalian Pelaksanaan Jam Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS pada Instansi Pemerintah di Wilayah Jabodetabek dalam Tatanan Normal Baru.
“Untuk pengaturan mobilitas ASN dari atau menuju wilayah Jabodetabek, Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) pada instansi pemerintah agar mematuhi pengaturan jam kerja dan pembagian shift,” jelas Tjahjo Kumolo, Selasa (14/7).
Sistem shift kerja yang diatur harus akuntabel dan selektif sesuai dengan persyaratan atau kriteria yang ditetapkan dalam SE Menteri PANRB No. 58/2020 tentang Sistem Kerja Pegawai ASN dalam Tatanan Normal Baru.
Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa jumlah pegawai yang bekerja dalam shift diatur secara proporsional mendekati perbandingan 50:50. Pengaturan jam kerja antar shift PNS wajib dilakukan dengan jeda minimal 3 jam.
Shift pertama masuk antara pukul 07.00-07.30, dan pulang antara pukul 15.00-15.30.
Shift kedua, PNS masuk antara pukul 10.00-10.30, dan pulang sekitar pukul 18.00-18.30.
Pengaturan jam kerja dimaksud agar diikuti dengan optimalisasi penerapan bekerja dari rumah (work from home/WFH) dan keselamatan bagi kelompok rentan.
Penyusunan dan penerapan teknis operasional jam kerja oleh masing-masing instansi dilaksanakan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Dalam SE Menteri PANRB itu, PPK menugaskan Pejabat yang Berwenang pada instansi pemerintah untuk melakukan evaluasi jam kerja, dan melaporkannya kepada Menteri PANRB pada setiap hari Jumat.
“Pejabat yang berwenang pada kementerian/lembaga/daerah agar melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan SE ini dan melaporkannya secara tertulis kepada Menteri PANRB setiap hari Jumat, selambatnya pukul 16.00 WIB,” jelas Menteri PANRB Tjahjo Kumolo di SE tersebut. (lp6)