28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 4181

PT PAA Laporkan 3 Media ke Dewan Pers

BELAWAN – PT Petro Andhara Artha (PAA) melaporkan 3 media lokal ke Dewan Pers. Laporan tersebut terkait pemberitaan tidak berimbang yang menyudutkan perusahaan yang bergerak di bidang penyuplai bahan bakar minyak (BBM) tersebut.

“Secara resmi, kita sudah melaporkan 2 media online dan 1 media cetak lokal ke Dewan Pers. Surat yang kita laporkan terkait pemberitaan miring bersifat tendensius terhadap penyuplaian minyak PT PAA ke Gabion Belawan,” kata Kuasa Hukum PT PAA, Andry Mahyar Matondang, SH, MH, Senin (8/6).

Dikatakan LBH Bekend ini didampingi temannya, Irwansyah Tanjung SH. Selama pemberitaan yang ditayangkan 3 media tentang dugaan penyaluran BBM oleh PT PAA tidak resmi atau illegal. Wartawan yang bersangkutan tidak pernah mengkonfirmasi dan berita yang ditayangkan tidak benar.

“Minyak yang disalurkan selama ini resmi, karena PT PAA membayar pajak dan didistribusikan secara resmi oleh PT Pertami. Dampak dari pemberitaan itu, PT PAA mengalami kerugian secara goodwill atau merusak nama baik perusahaan di Pertamina dan rekanan,” cetusnya.

Selain itu, katanya, dampak yang ditimbulkan dari pemberitaan tanpa konfirmasi, PT PAA selaku rekanan PT Pertamina menjadi sorotan tidak baik. Padahal, apa yang ditayangkan oleh media tersebut tidak benar.

“Kita saat ini masih menunggu jawaban dari Dewam Pers. Apa hasilnya nanti, mungkin akan dilakukan langkah hukum atas pencemaran nama baik perusahaan klien kita. Harapannya, setiap pemberitaan menyangkut nama baik harus dilakukan konfirmasi, agar kedepannya pemberitaan tidak merugikan sepihak,” ungkap Andry Mahyar.

Sementara, Kepala Operasional PT PAA, Husein mengaku, selama ini perusahaan menyuplai minyak tidak pernah menyalah. Pendistribusian sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh PT Pertamina.

“Kita ini perusahaan rekanan Pertamina. Ada 6 perusahaan yang memesan minyak ke PT PAA. Artinya, pemesanan ke kita dijalankan sesuai dengan prosedur. Setiap pesanan minyak yang kita antar ke perusahaan telah sesuai dengan DO dan pembayaran pajak. Kalau minyak yang diantarkan disalahgunakan oleh perusahaan lain, itu bukan tanggung jawab dari PT PAA lagi,” ungkapnya. (fac/azw)

Objek Wisata di Pandan Mulai Menggeliat

RAMAI: Suasana di Pantai Pandan di Kabupaten Tapteng terlihat ramai saat lebaran pertama.
RAMAI: Suasana di Pantai Pandan di Kabupaten Tapteng terlihat ramai saat lebaran pertama.
RAMAI: Suasana di Pantai Pandan di Kabupaten Tapteng terlihat ramai saat lebaran pertama.
RAMAI: Suasana di Pantai Pandan di Kabupaten Tapteng terlihat ramai saat lebaran pertama.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Keberadaan hotel dan objek wisata di Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, mulai menggeliat walaupun belum diberlakukan tatanan normal baru. Namun setelah diumumkannya Kabupaten Tapanuli Tengah masuk dalam zona hijau Covid-19 oleh Gugus Tugas Pusat dan diperkenankan melakukan kegiatan normal, aktivitas warga di daerah itu sudah menggeliat.

Sementara itu menurut Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Amhad Sibarani yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu menyampaikan, bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari Gugus Tugas Pusat terkait penerapan tatanan normal kembali. Pun demikian Bupati tetap mengingatkan agar masyarakat wajib mematuhi protokoler kesehatan Covid-19 dengan memakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan pakai sabun.

Seiring dengan itu geliat ekonomi khusus perhotelan dan objek wisata di Pandan mulai menggeliat. Berdasarkan pantuan di lapangan, sejumlah pantai yang ada di Pandan mulai ramai dikunjungi tamu. Demikian juga dengan hotel.

Head Marketing PIA Hotel Pandan, Dina Siagian, yang dikonfirmasi, Minggu (7/6) mengungkapkan, bahwa jumlah penghuni hotelnya mulai ada peningkatan walaupun belum seramai dulu.

“Peningkatan itu ada, apalagi saat lebaran kemarin. Dan beberapa hari ini ada juga penambahan tamu, tapi jumlahnya masih jauh dibanding masa normal dulu. Hanya saja dengan adanya peningakatan jumlah tamu, pihaknya sudah bisa mulai mempekerjakan karyawannya yang sempat dirumahkan walaupun sistemnya bergantian,” ungkapnya.

Untuk itulah ia berharap agar pengunjung atau tamu hotel semakin banyak yang datang ke Tapteng, agar kamar hotelnya dapat terjual dan karyawannya dapat dipekerjakan kembali secara keseluruhan.

Demikian juga para pengelola tempat wisata mengharapkan hal yang sama. Karena mereka sudah merasakan hampir 4 bulan ekonomi mereka lumpuh karena tidak ada pengunjung.

“Sejak lebaran kemarin jumlah pengunjung sudah mulai berdatangan, dan itu membawa angin segar bagi kami pelaku wisata yang ada di Pandan ini. Dan harapan kami agar masyarakat semakin ramai datang untuk berlibur atau menikmati keindahan pantai yang ada di Pandan ini,” harap sejumlah pengelola objek wisata yang ada di Pandan. (ant/ram)

Persaingan Masuk SMAN 1 Sidikalang Ketat, Daya Tampung 432 Orang

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
JELASKAN: Kasek SMAN 1 Sidikalang Kabupaten Dairi, Anna Lowisa Sianturi menjelaskan PPDB daring 2020,Senin (8/6).
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
JELASKAN: Kasek SMAN 1 Sidikalang Kabupaten Dairi, Anna Lowisa Sianturi menjelaskan PPDB daring 2020,Senin (8/6).

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Persaingan masuk SMA Negeri 1 Sidikalang Kabupaten Dairi sangat ketat. Hal itu terlihat pada seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara tahun 2020.

Kepala SMAN 1 Sidikalang, Anna Lowisa Sianturi mengatakan , untuk tahap pertama PPDB daring sudah berlangsung sejak, 30 Mei-2 Juni 2020 lalu. Pengumuman hasil seleksi dijadwalkan, 10 Juni 2020 mendatang.

“PPBD dilakukan 2 tahap yakni tahap 1 penerimaan melalui jalur prestasi akademik dan nonakademik, jalur afirmasi, jalur perpindahan orangtua serta anak guru. Lalu, tahap 2 penerimaan melalui jalur zonasi,” ujarnya.

Persentase alokasi untuk jalur afirmasi paling sedikit 15%, jalur perpindahan orangtua dan anak guru paling banyak 5%, jalur prestasi paling banyak 30% serta penerimaan lewat jalur zonasi 50%, sebut Anna. Jumlah pendaftar sampai, Senin (8/6) untuk jalur afirmasi 62 orang.

Jalur perpindahan orangtua dan anak guru 15 orang, jalur prestasi akademik 334 orang, nonakademik 10 orang dengan total pendaftar untuk tahap 1 ini sebanyak 421 pendaftar sudah diverifikasi sekolah dan sudah kami lapor ke cabang dinas (Cabdis) Kabanjahe.

“Tetapi verifikasi akhir di Disdik Provsu karena mereka yang punya server atau penyelenggara,” jelasnya.

Melihat jumlah pendaftar di tahap 1 yang telah mencapai 421 orang, dipastikan persaingan sangat ketat. Sementara pendaftaran tahap 2 untuk jalur zonasi belum dibuka menunggu pengumuman PPDB tahap 1. Padahal daya tampung PPDB SMAN 1 Sidikalang tahun 2020 ini hanya 432 orang, 12 rombongan belajar (Rombel).

Anna Lowisa mengatakan, jika kalah di tahap pertama. Siswa bisa mendaftar lewat jalur zonasi. Begitu juga kepada peserta seleksi PPDB tahap 1 yang ditolak sistem karena salah mengupload data, masih diberi kesempatan sampai, 9 Juni 2020 untuk mengulang pendaftaran.

“Bagi yang mau mendaftar lagi untuk tahap kedua, harus menggunakan akun lama atau yang digunakan saat pendaftaran awal, pungkasnya. (rud/ram)

Polda Sumut Geledah Kantor BBPJN II

GELEDAH: Tim Tipikor Polda Sumut saat melakukan penggeledahan di gudang perlengkapan dan ruangan BBPJN II Medan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional, Senin (8/6) siang.
GELEDAH: Tim Tipikor Polda Sumut saat melakukan penggeledahan di gudang perlengkapan dan ruangan BBPJN II Medan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional, Senin (8/6) siang.
GELEDAH: Tim Tipikor Polda Sumut saat melakukan penggeledahan di gudang perlengkapan dan ruangan BBPJN II Medan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional, Senin (8/6) siang.
GELEDAH: Tim Tipikor Polda Sumut saat melakukan penggeledahan di gudang perlengkapan dan ruangan BBPJN II Medan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional, Senin (8/6) siang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Personel Subdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut menggeledah Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumut, di Jalan Busi, Kecamatan Medan Kota, Senin (8/6) siang.

Dari pantauan di lokasi, personel Subdit Tipikor yang memakai rompi dikawal dengan personel dari Direktorat Sabhara (Ditshabara) Polda Sumut yang berpakaian lengkap. Petugas sendiri, terlihat menggeledah ruangan yang posisinya berada di sudut kantor tersebutn

Tampak, petugas melakukan penyitaan terhadap sejumlah berkas yang ada di ruangan itu. Satu persatu berkas dikumpulkan di beberapa box, kemudian dibawa.

Penggeledahan ini diperkirakan, telah dimulai pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Usai melakulan penggeledahan, sejumlah berkas yang ada di box tersebut dimasukan ke mobil inova warna abu-abu BK 808.

Sebelum meninggalkan lokasi tersebut, sejumlah personil Tipidkor Ditreskrimsus Polda Sumut masuk ke gedung utama BBPJN II. Di gedung ini, sejumlah wartawan tidak diperbolehkan masuk.

Hampir satu jam di dalam, para personel kemudian keluar. Namun, para petugas tidak mau memberi komentar apapun. “Nanti saja, sama pak direktur aja ya,” kata seorang perwira bernama Kompol Wira Prayatna.

Menurut informasi di lokasi kantor BBPJN II, penggeledahan itu terkait tender pengerjaan jalan nasional di 6 daerah Sumatera Utara. Sayang, belum ada yang dapat memberikan keterangan resmi terkait penggeledahan itu. Sejumlah wartawan sempat mencoba meminta konfirmasi kepada pihak BBPJN II terkait penggeledahan itu. Tidak seorang pun mau memberi komentar.

Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut Kombes Pol Rony Santama yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya beberapa kali, juga tidak merespon. Bahkan, saat dikonfirmasi via pesan whatsapp juga tidak ada memberikan penjelasan. (bbs)

Banyak Penyimpangan, Gubsu Diminta Evaluasi Total GTPP Covid-19

Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut, Mangapul Purba
Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut, Mangapul Purba

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumatera Utara, Mangapul Purba meminta Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) mengevaluasi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGPP) Covid-19 secara menyeluruh, karena masih banyak ditemukan penyimpangan di lapangan, khususnya terkait penyaluran bantuan Covid-19.

“Penyaluran paket bantuan ke masyarakat masih tetap ditemukan penyimpangan di lapangan dan sepertinya kritik dan pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat tidak dipedulikan oleh tim penyalur bantuan bahkan terkesan diabaikan,” kata Mangapul kepada wartawan dalam siaran persnya, Senin (8/6).

Menurutnya, Fraksi PDI Perjuanagan sudah menelusuri model penyediaan dan methode pendistribusian bantuan yang dilakukan, sangat terlihat tata kelola atau manajemen penyaluran di lapangan amburadul dan terbukti banyaknya temuan dugaan penyimpangan. “Kita masih beritikad baik agar Pemprovsu segera melakukan perbaikan dan perubahan tata kelola pemberian bantuan, dan ke depannya jika tidak dilakukan perbaikan maka kita akan sampaikan kepada rakyat dan laporkan kepada aparat penegak hukum agar menangani kompleksitas persoalan pengadaan bantuan paket sembako, dan kita akan mendorong investigasi total terhadap siapa yang mengelola anggaran, pihak penyedia barang dan jasa serta pihak, oknum, lembaga lain yang terlibat di dalam permaslahan itu,” tegas Mangapul.

Terkait dengan maraknnya dugaan manupilasi dalam paket bantuan, menurut Mangapul, fraksinya merekomendasikan agar bantuan yang akan disalurkan ke depannya tetap dilanjutkan, namun sistemnya diubah menjadi bantuan langsung tunai (BLT) dan di tranfer ke penerima bantuan dengan nilai nominal yang di publikasikan, sehingga tidak terjadi sunat sana-sini.

“Kita sangat mendukung bantuan ke masyarakat dengan  kondisi seperti sekarang ini, dan Fraksi PDI Perjuangan menganggap hal tersebut sebagai upaya serius Pemprovsu dalam menopang kehidupan masyarakat menghadapi Covid-19 sesuai dengan visi Gubernur menjadikan Sumut Bermartabat, namun dalam pelaksanaannya tim yang mengerjakan masih ada mengutak-atik bantuan kemanuasiaan yang berasal dari APBD yang notabene adalah uang rakyat Sumut, dan kita minta supaya Gubsu segera melakukan evaluasi,” pintanya.

Untuk itu Fraksi PDI Perjuangan melalui seluruh jaringan pimpinan dan anggota Pansus dan non-Pansus sudah mengumpulkan bukti siapa-siapa saja yang berlaku curang dan bagaimana modus yang dilakukan. “Kita percaya Gubernur bisa mencarikan solusi dan menegur pihak-pihak yang melakukan pelanggaran, baik person maupun lembaga untuk perbaikan manajemen bantuan bencana ke depannya. Apalagi pendemi Covid-19 masih belum bisa kita prediksi seperti apa  dan kapan berakhirnya,” pungkasnya. (adz)

Berupaya Kabur dan Serang Petugas, Buronan Curanmor ini Ditembak Polisi

DIAMANKAN: Iskandar (tengah) ditembak petugas karena hendak melarikan diri dan melaawaan petugas.
DIAMANKAN: Iskandar (tengah) ditembak petugas karena hendak melarikan diri dan melaawaan petugas.
DIAMANKAN: Iskandar (tengah) ditembak petugas karena hendak melarikan diri dan melaawaan petugas.
DIAMANKAN: Iskandar (tengah) ditembak petugas karena hendak melarikan diri dan melaawaan petugas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KAPOLSEK Medan Area Kompol Faidir Chaniago menjelaskan pihaknya menangkap Iskandar dari Jalan Laut Dendang saat asyik bermain game online di warnet sekitar pukul 14.00 WIB.

Ditangkapnya pemuda pengangguran ini berdasarkan penyelidikan kasus laporan pengaduan Rijon Hutasoit (38), yang kemalingan sepeda motor Suzuki GSX warna merah BK 3538 AIG dan dua handphone dari rumahnya di Jalan Mandala By Personel Polsek Medan Area terpaksa menembak kaki Iskandar (30) warga Jalan Pukat Nomor 47, Kelurahan Tegal Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai.

Tindakan tegas dilakukan Polisi, karena Iskandar berupaya melarikan diri dan menyerang polisi saat dilakukan pengembangan kasus, Jumat (5/6) sore lalu.

Iskandar sendiri sempat buron selama sebulan lebih kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Pass Jumat (3/4) dini hari.

“Korban membuat laporan kepada polisi, selanjutnya dilakukan lidik (penyelidikan).

Setelah sebulan lebih lidik, kami mendapat informasi keberadaan tersangka Iskandar berada di Jalan Laut Dendang.

Kemudian, diturunkan tim ke lokasi hingga akhirnya meringkus tersangka saat bermain game online di warnet,” ungkap Faidir, Minggu (7/6).

Setelah berhasil diringkus, sambung Faidir, dilakukan introgasi terkait kasus curanmor yang dilakukan tersangka.Dari pengakuannya, tersangka mengakui perbuatannya.

“Personel lalu melakukan pengembangan untuk mencari barang bukti kasus tersebut.Namun, ternyata tersangka berusaha kabur dan menyerang petugas,” sebut Faidir.

Tak ingin tersangka kabur, kata dia, personel memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak dua kali.Akan tetapi, tetap saja tersangka terus melakukan perlawanan.

“Personel terpaksa memberikan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki kanan tersangka.

Setelah itu, tersangka dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diberi perawatan,” jelas mantan Kapolsek Pancurbatu ini.Ditambahkanya, saat ini tersangka dijebloskan ke dalam sel tahanan untuk proses hukum lebih lanjut.

“Kasusnya terus dikembangkan.

Akibat perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 363 KUHPidana dengan ancaman minimal 5 tahun kurungan penjara,” pungkasnya.(ris/btr)

Pelaku Jambret Babak Belur Dihajar Warga

TANGKAP: Petugas Polres Tebingtinggi mengamankan Jalohon pelaku jambret dari amukan massa.
TANGKAP: Petugas Polres Tebingtinggi mengamankan Jalohon pelaku jambret dari amukan massa.
TANGKAP: Petugas Polres Tebingtinggi mengamankan Jalohon pelaku jambret dari amukan massa.
TANGKAP: Petugas Polres Tebingtinggi mengamankan Jalohon pelaku jambret dari amukan massa.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Jalohon Damanik (38) babak belur dihajar warga usai gagal mencuri handphone milik korbannya, di Jalan Sei Babura Kelurahan Durian Kecamatan Bajenis Tebingtinggi Sabtu (6/6).

Jalohon tidak sendiri, ia bersama rekannya Franki Sianipar (27) yang berhasil kabur.

Keduanya tersangka samasama warga Jalan Gatot Subroto Kelurahan Lubuk Raya Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebingtinggi.

Beruntung nyawa pelaku Jalohon dapat terselamatkan setelah pihak kepolisian Polres Tebingtinggi datang kelokasi kejadian.

“Kini pelaku Jalohon ditahan dan menjalani pemeriksaan di Mapolres Tebingtinggi,” jelas Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi AKP Josua Nainggolan.

Dijelaskan AKP J Nainggolan pelaku pencurian yang dipukuli warga usai pelaku terjatuh dari sepeda motornya di Jalan Sei Babura Kelurahan Durian Kecamatan Bajenis Tebingtinggi saat berusaha kabur.

Kejadian pencurian ini berawal ketika korban Dwi Oktavianti (16) warga Jalan Pala Lingkungan III Kelurahan Bandar Utama Kecamatan Tebingtinggi Kota, yang berboncengan sepeda motor matic bersama temannya Wan Fadillah (16) warga Jalan Gelang Kelurahan Pinang Mancung Kecamatan Bajenis, berhenti di salah satu toko buah yang berada di Simpang Gang Kaskas Jalan KF Tandean Kelurahan Bulian Kecamatan Bajenisuntuk membeli buah.

“Ketika itu korban Dwi Oktavianti dan temannya langsung turun dari sepeda motor lalu menuju ke salah satu toko buah.

Namun saat akan membeli buah dan merogoh salah satu sakunya, korban menyadari jika Handphone miliknya masih tertinggal di dashboard sepeda motor.

Saat korban hendak kembali menuju sepeda motornya untuk mengambil handphone, tiba-tiba anak dari pedagang buah melihat kedua pelaku dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario warna merah mengambil handphone dari dashboard sepeda motor korban.

“Kini pelaku Jalihon dan barang bukti 1 unit handphone Merk Vivo Y91 C milik korban telah diamankan di Mapolres Tebingtinggi.

Sementara rekan pelaku yang berhasil kabur masih kita lakukan pengejaran,” bilang AKP J Nainggolan.(ian/btr)

Tujuh Pengeroyok Surbakti Diamankan Polisi

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Sat Reskrim Polresta Deliserdang mengamankan 7 pelaku pengeroyokan Martinus Flantanius Surbakti (40) yang tewas di lapo tuak Pariban Dusun I Gang Wakap Desa Sidodadi Kecamatan Biru-Biru Kabupaten Deliserdang, Jumat (5/6) sekira pukul 02.00 WIB.

Ketujuh pelaku itu Peringeten Barus (37) warga Dusun I Desa Batu Gemuk Kecamatan Namorambe Kabupaten Deliserdang, Leo Fernando Karo Karo (21) warga Dusun I Desa Timbanglawan Kecamatan Namorambe, Andi Setiawan Ginting alias Penjahat (19) warga Dusun I Desa Timbanglawan Kecamatan Namorambe, Pranta Tarigan (31) warga Dusun I Desa Batu Gemuk Kecamatan Namorambe, Edi Inganta alias Gondrong (40) warga Dusun II Desa Salang Tungir Kecamatan Namorambe, Alfian Barus (28) warga Desa Batu Gemuk Kecamatan Namorambe dan Samuel Purba (34) warga Desa Batu Gemuk Kecamatan Namorambe.

Hasil interogasi petugas terhadap ketujuh pelaku itu bahwa peristiwanya berawa pada, Kamis (4/6), sekira pukul 21.00 Wib korban Markus Flantanius Surbakti datang ke Lapok tuak Pariban dan duduk di meja no 4 bersama waiters bernama Suryani alias Aan.

Kemudian sekitar pukul 22.30 WIB, Alfian Barus dan Samuel Purba yang berjumlah 7 orang datang ke Lapok tuak Pariban dan duduk meja no 7 dan meja no 8.

Lalu Aan yang sebelumnya duduk bersama korban, tibatiba mendatangi meja no7 dimana Alfian Barus, dkk sedang duduk dimejanya dan menanyakan kepada pelaku “Mau minum apa” dan Aan selesai mengorder dimeja no 7.

Sekitar pukul 02.00 WIB tiba-tiba sikorban yang duduk dimeja no 4, mendatangi Aan mengajak joged.

Saat korban sedang berjoged dengan Aan tiba-tiba Alfian Barus mendatangi korban dan mengantuk kepalanya ke kepala korban. Korban merasa kesakitan.

Korban pergi kearah sepeda motornya yang diparkirnya disebelah pondok no 12 dan mengambil sebilah parang dari along-along sepeda motornya dan melihat hal itu, Aan memeluk korban dan mengajak korban keluar dari lapo tuak tersebut untuk tidak melakukan perbuatan yang macam-macam.

Lalu Alfian Barus dan seorang temannya menghampiri korban.

Saat itu Alfian Barus dan korban berbincang dengan menggunakan bahasa karo.

korban mengambil parang yang ada dipinggangnya dan membacokkan kearah kepala Alfian Barus sebanyak dua kali.

Melihat kejadian tersebut Aan mendorong korban kepondok 11 dan memeluknya.

Kemudian teman–teman Alfian Barus datang dari meja no 7 dan no 8 membawa kayu balok memukuli korban.

Korban yang saat itu dipeluk Aan mendorong tubuh Aan sehingga terjatuh.

Lalu korban mengejar orang yang mengeroyoknya sambil mengayunkan parang yang dipegangnya, kemudian Aan pergi menjuh dan masuk kedalam lapo tuak.

Dari dalam lapo tuak Aan melihat korban dikeroyok Alfian Barus dan teman-temannya.

Alfian Barus kembali mengambil parang yang tergeletak didekat korban lalu membacokkan ke kaki kanan korban sebanyak dua kali lalu pergi.

Aan pergi memberitahu keluarga korban.Kasat Reskrim Polresta Deliserdang Kompol M Firdaus SIk saat dikonfirmasi, Sabtu (6/ 6) membenarkan ketujuh tersangka diamankan dan masih dilakukan pemeriksaan.(btr)

7 Orang Positif, Karo Zona Merah Covid-19

KARO, SUMUTPOS.CO – Pasca penetapan zonamerah penyebaran Covid-19 diKabupaten Karo yang di umumkansecara resmi melalui Media CanterCovid-19 Pemprov Sumatera Utarapertanggal (6/6) Tak sedikit kalangan masyarakatyang cemas dan khawatir denganadanya kemungkinan dampaknyasemakin meluas.

Apalagi data terahir tercatat, bahwa 7 orang pasienasal Karo dinyatakan positif berdasarkan hasil PCR Swab test yangdiumumkan media center tersebut.

Lima 5 orang di antaranya ad alah pasien baru yang berstatusOrang Tanpa Gejala (OTG) namunpositif terpapar Virus Covid-19berdasarkan RP-PCR Swab test.

Dua di antaranya adalah pasienlama yaitu warga asal Berastagidan warga asal Tiganderket dantelah dinyatakan sembuh dari serangan Virus berbahaya tersebut.

Minggu (7/6) siang, 2 orang pasienOTG yang dinyatakan positif Covid19 berinisial IG dan SS yang berprofesi sebagai APH dirujuk ke kotaMedan Terkait informasi tersebut, dibenarkan oleh pihak Humas RSUD Kabanjahe Tati Anggreini.

“Ya benar , 2 orang pasien atasdasar permintaan pihak keluargabahwa mereka meminta untukdirujuk ke Kota Medan.

Awalnyadisarankan ke RS BhayangkaraMedan namun pihak keluarga meminta agar pasien di rujuk RS Bunda Thamrin saja,”katanya.

Ditanya terkait alasan apa sehingga pihak RSUD Kabanjahemerujuk ke 2 pasien tersebut keMedan? Pihak Humas RSUD Menjelaskan, hal itu bukan saran daripihaknya, namun murni permintaan keluarga pasien.

“Namunbelum diketahui pastinya ke rumah sakit mana diantara ke duaRumah Sakit yang disebutkan tadi,ini lagi diproses surat rujukannya.

Nanti dikabari kalau sudah taupastinya ke rumah sakit manapasien akan dirujuk,”ungkap Tati.

Kadis Kesehatan Kab. Karo DrgIrna S Br Milala yang dikonfirmasisecara terpisah juga membenarkanKabupaten Karo sudah berstatuszona merah Covid-19.

“Ya benar, sampai hari Sabtu soreini sudah 7 orang yang dinyatakanpositif berdasarkan RT-PCR (SwabTest tahap 1),” katanya.

(deo/han)

Paket Bansos Covid-19 Diduga Disunat, Teyza: Penyakit Lama Belum Juga Hilang

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Ditemukannya ratusan paket bantuan sosial (Bansos) dari Pemrovsu melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut di Kabupaten Asahan yang isi tidak sesuai ketentuan, menunjukkan bahwa mental korupsi di lingkungan kerja Pemprovsu belum juga hilang. Padahal sudah berkali-kali KPK menangkap dan memenjarakan banyak pejabat publik di Sumut.

“Disunatnya bansos untuk rakyat terdampak Covid-19 di Kabupaten Asahan, menandakan bahwa panyakit korup di lingkungan Pemprovsu sudah sampai pada titik terparah. Saat rakyat lagi kesusahan, bangsa dan negara lagi kelimpungan menghadapi pandemi Corona, tapi masih saja ada sekelompok orang secara sistematis mengambil keuntungan,” kata Wakil Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, Teyza Cimira Tisya melalui siaran persnya, Minggu (7/6).

Menurut Teyza, Pemrovsu melalui GTPP Covid-19 tidak juga mau berbenah dan belajar dari pengalaman saat anggota DPRD Sumut juga menemukan ribuan paket bansos yang tak sesuai takaran di Kabupaten Simalungun. “Kalau GTPP Covid-19 Sumut beritikad baik dan jujur dalam memberikan bantuan kepada rakyat, pastilah mereka akan mengevaluasi dan memperbaiki kesalahan saat kejadian di Simalungun” imbuh Teyza.

Lebih lanjut, Teyza menduga bahwa Pemprovsu melakukan pembiaran dan juga ikut mengambil keuntungan bersama pihak ketiga dalam kelalaian kuantitas bantuan sosial untuk rakyat ini. “Kami meminta kepada Pansus Covid-19 DPRD Sumut untuk secara serius menyikapi temuan ini, kasihan rakyat yang selalu menjadi korban dari orang-orang yang tamak dan serakah,” pungkas Teyza. (adz)