PANEN: Sadarman Tarigan sedang panen daun selada di ladangnya Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi.
sopian/sumut pos
PANEN: Sadarman Tarigan sedang panen daun selada di ladangnya Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi.
sopian/sumut pos
KARO, SUMUTPOS.CO – Di musim hujan seperti ini harga sayur biasanya melonjak naik, karena tanaman muda seperti daun selada, Bawang Perai, peleng, Sop sangat rentan gagal panen. Jadi butuh perawatan maksimal terhadap tanaman. Hal ini dikatakan Sadarman Tarigan (43) salah seorang petani sayur daun selada, daun bawang dan daun sop saat ditemui di lahan taninya, Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo pada Minggu, (17/5).
Sadarman menuturkan, di masa pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) dan masa bulan Ramadan ini, kenaikan harga sayur tersebut sangat membantu perekonomian keluarga khususnya petani. “Sebelum kenaikan harga, kami sangat merana. Banyak hasil panen tidak laku di buang begitu saja.
Masa itu kita mengalami banyak kerugian baik dari segi waktu, tenaga dan materi. Harga belakangan hari sayuran ini hanya di kisaran Rp 2000/kg saja”. Namun sekarang saya bisa menjual per kilo di kisaran harga Rp. 10.000 ke atas, seperti daun selada, sop dan peleng. Sedangkan harga daun bawang perai mencapai kisaran harga Rp. 20.000/kg.
Sadarman yang sudah puluhan tahun bercocok tanam menceritakan suka duka dalam bertani. “Ada suka ada duka, kalau sukanya, ketika tanaman kita harga stabil didukung cuaca yang baik dan tanaman terhindar dari hama. Dukanya ya pas harga anjlok, ditambah cuaca yang gak bagus terhadap pertumbuhan tanaman dan hama menyerang, apalagi modal kita pas pasan,”ujarnya.
Sambungnya, kalau pas harga naik, wah untungnya bisa berlipat, tak perlu lahan yang luas pun kebutuhan kita bisa tercukupi untuk menanam beberapa musim ke depan lagi. Saat melakukan panen daun selada di ladangnya, Sadarman terlihat semangat. Ini sudah ada pesanan 450 kg ke langganannya di Aceh dengan harga Rp 13.000 – 15.000/kg tergantung mutu dan kwalitas sayurnya.
“Bersyukur sekali di masa pandemi seperti ini, kenaikan harga sangat membantu kebutuhan di rumah. Seperti kebutuhan sekolah anak -anak dan kebutuhan sehari hari di rumah,”tandasnya. (deo)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Pemko Medan kembali melakukan razia masker sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Medan, Senin (18/5). Kali ini, razia difokuskan di wilayah perbatasan Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang. Hasilnya, sebanyak 122 KTP warga yang tak mengenakan masker disita.
Razia masker dilakukan GTPP Covid-19 Kota Medan di 4 titik perbatasan Kota Medan dengan Kabupaten Deliserdang, yakni Jalan Letda Sudjono, Titi Sewa, Jalan Sisingamangaraja Komplek Rivera Tanjungmorawa, Jalan Young Panah Hijau Ujung simpang tiga jembatan Sungai Deli, dan Jalan Gatot Subroto, sebelum jembatan Kampunglalang, Medan Sunggal. “Hari ini kita fokuskan di kawasan perbatasan. Hasilnya, ada 122 KTP yang sudah kita tahan,” kata Kasat Pol PP Kota Medan, Muhammad Sofyan kepada Sumut Pos, Senin (18/5).
Dikatakan Sofyan, seperti razia masker yang lalu, selain untuk memberikan sanksi bagi para pelanggar berupa penahanan KTP atau push-up bagi yang tidak membawa KTP, maka razia di kawasan perbatasan tersebut juga bertujuan sebagai sosialisasi penegakan Perwal No.11 tahun 2020 kepada seluruh masyarakat termasuk masyarakat yang bukan merupakan warga Kota Medan. “Sebab jelas, Perwal itu dibuat untuk setiap orang yang berada atau beraktifitas di Kota Medan, terlepas dia warga Kota Medan ataupun tidak. Sanksinya tetap sama, KTP nya kita tahan, silakan diambil tiga hari kedepan di Kantor Satpol PP Kota Medan,” katanya.
Ditanya soal efektivitas Perwal No.11/2020 tentang karantina kesehatan dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 Kota Medan itu, jelas Sofyan, sudah cukup baik. Terbukti, masyarakat Kota Medan sudah cukup meningkat kesadarannya dalam menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah. “Terbukti yang pakai masker sudah jauh lebih banyak dari yang tidak.
Lalu dari 122 KTP yang kita tahan hari ini, hanya 59 lembar yang merupakan KTP warga Kota Medan, sedangkan 63 lembar KTP lainnya merupakan KTP diluar warga Kota Medan. Artinya warga luar Kota Medan justru mendominasi banyaknya pelanggar, bukan warga Kota Medan. Itu sebabnya, razia di perbatasan wilayah ini akan terus kita lakukan agar masyarakat sekitar Kota Medan juga mengetahuinya,” tandasnya.
Berdasarkan data yang diterima Sumut Pos dari Satpol PP Kota Medan, adapun rincian KTP yang ditahan dari 4 lokasi tersebut yakni; di Jalan Letda Sudjono Titi Sewa 27 KTP, di Jalan Sisingamangaraja Komplek Rivera Tanjungmorawa 26 KTP, di Jalan Young Panah Hijau Ujung simpang tiga jembatan Sungai Deli 47 KTP, dan di Jalan Gatot Subroto sebelum jembatan Kampunglalang 22 KTP. (map)
PAPARKAN: External Affairs Senior Manager Regal Springs Indonesia, Kasan Mulyono dan Dian Octavia selaku Senior Community Manager Regal Springs Indonesia menjelaskan rencana relokasi budidaya ikan tilapia dari perairan Ajibata ke Uluan-Porsea, Minggu (17/5).
PAPARKAN: External Affairs Senior Manager Regal Springs Indonesia, Kasan Mulyono dan Dian Octavia selaku Senior Community Manager Regal Springs Indonesia menjelaskan rencana relokasi budidaya ikan tilapia dari perairan Ajibata ke Uluan-Porsea, Minggu (17/5).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Regal Springs Indonesia (RSI) berencana merelokasi operasi budidaya ikan tilapia (nila) dari perairan Ajibata ke perairan Uluan-Porsea, Kabupaten Toba, Desember tahun ini. Belasan Keramba Jaring Apung (KJA) milik perusahaan akan dipindahkan ke daerah hulu Sungai Asahan tersebut, yang memang ditetapkan pemerintah sebagai zona perikanan, setelah seluruh izin diperoleh.
“Lokasi baru keramba jaring apung (KJA) milik perusahaan sebagai lokasi pembesaran ikan, direncanakan berada di kawasan Uluan, Porsea dan Balige, Kabupaten Toba, dengan luas kurang-lebih 2,1 kilometer persegi. Sedangkan lokasi peristirahatan ikan sebelum panen, di areal kurang lebih 1,5 km persegi,” kata External Affairs Senior Manager Regal Springs Indonesia, Kasan Mulyono, kepada wartawan di Medan, Minggu (17/5).
Areal lainnya yang dibutuhkan adalah pembangunan dermaga pendaratan seluas kurang lebih 0,3 persegi untuk penarikan ikan dari KJA sebelum diangkut ke pabrik. “Hasil kajian awal, lokasi baru sangat memenuhi persyaratan untuk budidaya akuakultur berkelanjutan. Baik dari kualitas air seperti kadar oksigen terlarut, PH, kedalaman air, dan sebagainya, maupun dari segi lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk,” kata Kasan.
Untuk mendapatkan izin lokasi, jajaran manajemen Regal Springs Indonesia telah berdiskusi dengan Bupati Toba, Darwin Siagian, dan jajarannya. Pada prinsipnya, rencana ini didukung pemkab dan masyarakat setempat sepanjang memenuhi perizinan dan memberi manfaat ke masyarakat.
Perpindahan lokasi operasi dari kawasan Ajibata ke Porsea dilakukan perusahaan secara sukarela, sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah mengembangkan Kota Parapat/Ajibata sebagai kawasan pariwisata. Apalagi, kawasan Ajibata semakin padat dan ramai, menyusul bertambahnya pelabuhan ferry di gerbang masuk Pulau Samosir tersebut.
Di lokasi baru, produksi tilapia RSI tetap seperti semula, sesuai kapasitas dukungan air Danau Toba. “Tidak ada penambahan produksi. Jika pun nanti ada kenaikan permintaan pasar akan produk tilapia, perusahaan tidak akan menambah produksi sebelum ada izin,” ungkapnya.
Menurut Kasan, Pemkab Toba dan jajaran mendukung rencana relokasi RSI ke lokasi baru, dengan tenaga kerja lokal terekrut dan sejumlah prasarana terbangun. Saat ini, RSI sedang mengurus berbagai perizinan yang dibutuhkan, baik di tingkat kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat. “Karena itu, kami berharap dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk relokasi ini,” jelasnya.
Dian Octavia selaku Senior Community Manager Regal Springs Indonesia, mengatakan, sejalan dengan rencana relokasi tersebut, Regal Springs Indonesia juga melakukan kajian pemetaan sosio ekonomi di Kecamatan Uluan dan Porsea, Kabupaten Toba. “Kami berdiskusi dengan jajaran pemerintah setempat, tokoh masyarakat, dan warga setempat untuk memperoleh masukan terkait rencana relokasi ini.
Kami melakukan pemetaan tentang kebutuhan masyarakat setempat. Intinya, kami ingin kehadiran Regal Springs Indonesia di lokasi yang baru dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Termasuk untuk memprioritaskan penggunaan tenaga kerja lokal,” ujarnya.
Sesuai komitmen perusahaan menerapkan Program Keberlanjutan Terpadu KAMI PEDULI, pihaknya ingin menjalankan operasional sesuai dengan prinsip-prinsip bertanggungjawab dan ramah lingkungan.
“Secara umum, masyarakat di sana hidup dari sektor informal, seperti pertanian, tenun ulos, perikanan, tambang batu, dan sebagainya. Populasi tenaga kerja produktif relatif kecil, karena kebanyakan generasi muda merantau ke kota untuk melanjutkan sekolah. Perusahaan sedang memetakan kebutuhan tenaga kerja perusahaan dari masyarakat lokal, sesuai populasi warga setempat,” jelasnya. (mea)
RAPID TEST: Wakil Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar saat mengikuti rapid test di Kantor Bupati Deliserdang, Lubukpakam, Senin (18/5).
batara/sumut pos
RAPID TEST: Wakil Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar saat mengikuti rapid test di Kantor Bupati Deliserdang, Lubukpakam, Senin (18/5).
batara/sumut pos
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Sebanyak tujuh Pejabat Pemkab Deliserdang dinyatakan reaktif usai mengikuti rapid test di Kantor Bupati, Lubukpakam, Senin (18/5). Lima di antaranya merupakan kepala dinas dan dua di antaranya camat.
Rapid test itu diikuti Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan, Ketua TP PKK H Yunita Ashari, Wabup HMA Yusuf Siregar, Wakil Ketua TP PKK Sri Pepeni Yusuf, Sekdakab Darwin Zein, staf ahli bupati, asisten, para pimpinan OPD, para Kabag dan camat.
Sebelum rapid test, para pejabat itu terlebih dahulu mengisi biodata. Kemudian dilakukan wawancara singkat soal keluhan kesehatan dan riwayat perjalanan. Beberapa pejabat terlihat merasa khawatir, namun ada juga pejabat yang antusias mengikuti untuk kebaikan bersama.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Deliserdang dr Ade Budi Krista bersama jajaran mengunakan alat pelindung diri melakukan rapid tes. Sampel darah diambil menggunakan jarum lalu diletakkan ke media lalu dicampurkan cairan rapid. Hasil reaktif atau nonreaktif baru bisa diketahui 15 menit kemudian.
Selesai melakukan rapid tes, Ade Budi mengumukan, Pemkab Deliserdang akan mulai memberlakukan karantina kesehatan. Hal itu dilakukan usai pertemuan Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama kepala daerah Mebidangro.
“Deliserdang akan diberlakukan karantina kesehatan. Semua orang tanpa gejala (OTG) dan orang dalam pemantauan (ODP) ternyata rumahnya tidak layak dilakukan isolasi mandiri maka Taman Cadika di Komplek Pemkab Deliserdang, Lubukpakam dibuat jadi tempat isolasi mandiri,” kata Ade.
Menurut Ade, dilaksanakannya karantina kesehatan karena angka positif Covid-19 di Medan naik. Disebut, 85 persen jumlah Covid-19 di Sumut berasal dari Kota Medan, kemudian 10 persen dari Deliserdang serta sisanya berasal dari daerah lain.
Memakan waktu kurang lebih satu jam, pelaksanaan rapid selesai. Informasi diketahui ada sebanyak 7 orang pejabat yang reaktif. Selebihnya diketahui nonreaktif. Begitu reaktif 7 pejabat itu, Sekda langsung perintahkan jajaran untuk memanggil yang bersangkutan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Darwin Zein menyebut, para pejabat yang dinyatakan reaktif usai pemeriksaan akan dilakukan pengambilan swab. Selanjutnya akan dilaksanakan isolasi mandiri. Tujuh pejabat yang reaktif itu juga dibenarkan Ade Budi. “Untuk hari ini hasil rapid test sebanyak 7 orang dinyatakan reaktif,” katanya.
Menurut Ade, reaktif artinya dalam tubuh sudah terdapat antibody yang terbentuk karena terpapar virus. Tetapi virus jenis apa belum diketahui. Sehingha harus dilakukan swab/PCR
(Polymerase Chain Reaction) untuk memastikan jenis virusnya. “Yang nonreaktif artinya juga bukan berarti aman. Sampai saat ini belum terpapar virus dan harus dijaga ke depan agar semakin disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan,” pungkas Ade.
Informasi yang dihimpun baru-baru ini juga Pemkab Deliserdang melakukan rapid test di Tanjungmorawa. Dua orang dari 10 orang yang dinyatakan reaktif merupakan pejabat Pemkab Deliserdang.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang kasir di Brastagi Supermarket dikabarkan terpapar Covid-19. Hal itu diketahui Sumut Pos berdasarkan surat dari Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Sumut) No.443.33/6258.3/Dinkes/V/2020 tertanggal 13 Mei 2020 yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan tentang hasil pemeriksaan Covid-19 terhadap tiga orang, yang satu diantaranya kasir di Brastagi Supermarket.
Berdasarkan pemeriksaan sampel di Laboratorium Klinik Terpadu Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU), dari tiga orang yang diperiksa, satu diantaranya dinyatakan positif yakni berinisial YH (23), berjenis kelamin perempuan. Sedangkan dua lainnya, SK (laki-laki) berusia 52 tahun dan RS (perempuan) berusia 50 tahun dinyatakan negatif.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Medan, Muslim Harahap membenarkan kabar tersebut. “Iya, seorang pekerja Brastagi Supermarket di Jalan Gatot Subroto itu positif (Covid-19),” kata Muslim kepada Sumut Pos, Senin (18/5).
Dikatakan Muslim, dalam waktu dekat GTPP Covid-19 Kota Medan akan melakukan rapid test massal kepada karyawan Brastagi Supermarket Gatot Subroto Medan. “Kalau tidak besok (hari ini), mungkin lusa, yang pasti diusahakan secepatnya,” ujar Muslim yang juga Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan.
Oleh sebab itu, lanjut Muslim, saat ini pengelola Brastagi Supermarket dan pangunjung telah diminta untuk selalu menggunakan masker serta menjaga Social Distancing antara satu dengan yang lain. “Tidak tertutup kemungkinan kita juga akan melakukan penutupan sementara Brastagi Supermarket,” tandasnya.
Sementara itu, Kasatpol PP Kota Medan, Muhammad Sofyan juga turut membenarkan kabar tersebut. Sofyan mengaku pihanya telah berkoordinasi dengan GTTP Kota Medan dalam mengambil langkah berikutnya. “Jadi langkah berikutnya kita akan melakukan rapid test massal terhadap para pekerja di Brastagi Supermarket yang di Jalan Gatot Subroto Medan,” katanya.
Hasil rapid test nanti, kata Sofyan, akan cukup menentukan langkah yang akan diambil GTPP Covid-19 Kota Medan terhadap kelanjutan Brastagi Supermarket di Jalan Gatot Subroto Medan tersebut ditengah pandemi Covid-19. “Setelah test massal nanti kita akan rapat lagi. Nanti akan diambil keputusan apakah akan tetap sibuk dengan menjaga protokol kesehatan seperti selalu menggunakan masker dan menjaga social distancing atau justru akan kita minta untuk menutup sementara supermarket tersebut karena sudah menjadi klaster penyebaran Covid-19,” katanya.
Sedangkan untuk kasir berinisial YH tersebut, saat ini sudah dirawat di rumah sakit dengan protokol kesehatan. (btr/map)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – KABAR duka datang dari tenaga medis yang menjadi garda tedepan dalam memerangi wabah virus corona (Covid-19). Seorang dokter di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU) bernama dr Irsan Lubis SpS meninggal dunia karena Covid-19, Senin (18/5).
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut sekalgus Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi, membenarkan bahwa doktern
yang juga dosen tersebut telah meninggal karena terpapar virus Corona. “Benar, konfirmasinya positif,” ucapnya saat dikonfrimasi.
Aris menyebutkan, dokter tersebut dirawat sejak Jumat (8/5) di Rumah Sakit Columbia Asia. Saat ini kata dia, almarhum sudah dikebumikan sesuai protokol Covid-19. “Untuk riwayatnya, kita masih melakukan tracing,” tuturnya.
Sementara itu, terhadap istri almarhum dr Evo Elidar Harahap, SpRad, Aris mengaku jika dirinya belum mendapatkan informasi, apakah juga tertular Covid-19. Akan tetapi menurut kabar yang beredar, dr Evo masih menunggu hasil laboratorium, apakah benar tertular Covid-19 atau tidak seperti suaminya.
“Kalau isterinya kayaknya nggak, hanya dia (dr Irsan) sendiri,” tandasnya.
Sementara, jumlah kasus positif Covid-19 di Sumut terus meningkat. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Sumut hingga Senin (18/5) sore, jumlah pasien positif sebanyak 225 orang. Angka ini mengalami peningkatan 7 orang dibanding hari sebelumnya yaitu 218 orang. Peningkatan juga diikuti dengan pasien yang meninggal dunia, sebelumnya berjumlah 26 orang kini menjadi 27 orang.
Lain halnya dengan angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih dirawat, saat ini jumlahnya sebanyak 192 orang. Jumlah ini menurun dibanding hari sebelumnya yakni 202 orang. Dengan kata lain, mengalami penurunan 10 orang. Sedangkan pasien sembuh dari Covid-19 masih tetap, yaitu 58 orang.
Juru Bicara (Jubir) GTPP Covid-19 Sumut dr Whiko Irwan D mengatakan, data-data tentang Covid-19 tersebut merupakan gambaran secara tegas yang bisa dilihat, bahwa penambahan kasus baru masih terus terjadi. “Pembawa virus masih berada di tengah-tengah masyarakat, dan kemungkinan tanpa gejala tetapi bisa menularkan. Untuk itu, rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir menjadi cara pencegahan efektif serta menggunakan masker,” ujar Whiko dalam keterangan persnya melalui video streaming YouTube.
Dikatakannya, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menyampaikan, virus Corona tidak akan mudah dan dengan cepat hilang dari muka bumi ini. Oleh sebab itu, mau tidak mau harus memiliki sikap, cara berpikir yang mengacu kepada protokol kesehatan di dalam kehidupan sehari-hari. “Inilah kehidupan normal yang baru, harus hidup berdampingan (virus corona). Akan tetapi, harus tetap produktif,” ujarnya.
Menurut Whiko, hidup berdampingan dengan virus corona tidak dimaknai bahwasannya menyerah. Melainkan, harus mengubah perilaku dan cara pandang. “Beberapa hal yang sudah ditutut pemerintah (protokol kesehatan) telah kita lakukan bahkan dengan baik, seperti kebiasaan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun, memakai masker manakala ke luar rumah kalau memang tidak memungkinkan untuk dikerjakan dari rumah. Artinya, kita memilih untuk tidak keluar rumah dan bisa produktif di rumah, menghindari kerumunan orang dan lain sebagainya,” papar dia.
Apa yang sudah diterapkan selama ini, sambung Whiko, tentunya menjadi budaya yang bagus. Bukan hanya terkait persoalan Covid-19, tetapi juga penyakit-penyakit lainnya. “Inilah yang harus terus dilakukan sebagai upaya melawan Covid-19, sudah tidak bisa lagi mengatakan tidak mungkin terserang Covid-19. Sebab, virus ini bisa menyerang siapa saja, kelompok usia berapapun, latar belakang apapun,” jabarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sehubungan dengan waktu lebaran yang tinggal menghitung hari sudah barang tentu sesuai tradisi pada umumnya masyarakat pasti berkeinginan kuat melakukan mudik ke kampung halaman untuk bertemu keluarga tercinta. Untuk itu, perlu kembali diingatkan bahwa pada saat ini masih tetap berlaku imbauan larangan mudik karena tidak bisa memberikan jaminan yang pasti bahwa sepanjang perjalanan berpergian mudik aman untuk tidak tertular Covid-19.
“Besar kemungkinan kita tertular dengan orang yang tanpa gangguan atau tanpa gejala, mungkin juga dengan orang yang gejala. Oleh sebab itu, protokol kesehatan menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar dan harus dipatuhi secara bersama-sama. Karenanya, hanya inilah yang bisa dijadikan untuk mencegah penularan Covid-19,” tukasnya.
SEKAT
Personel Satlantas Polres Deliserdang bersama TNI, Polri, Dinas Perhubungan serta Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang, melakukan penyekatan arus lalu lintas di Tanjungmorawa, Senin (18/5).
SEKAT
Personel Satlantas Polres Deliserdang bersama TNI, Polri, Dinas Perhubungan serta Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang, melakukan penyekatan arus lalu lintas di Tanjungmorawa, Senin (18/5).
SUMUTPOS.CO – Mengantisipasi pergerakan arus pemudik, Polresta Deliserdang melakukan penyekatan arus lalu lintas pada Pos Pam Cek Poin ataupun pos pantau di Desa Ujung Serdang Kecamatan Tanjung Morawa.
Penyekatan arus lalulintas ini dipimpin Wakasat Lantas Polresta Deliserdang AKP MP Pardede bersama personel gabungan TNI-Polri dan Dinas Perhubungan serta Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang, Senin (18/5). Hal ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan operasi Ketupat Toba 2020 sekaligus langkah dan upaya Polresta Deliserdang mengantipasi penyebaran wabah Covid-19.
Dalam penyekatan arus lalu lintas ini, dilakukan pemberhentian terhadap kendaraan yang penumpangnya tidak menggunakan masker. Kemudian dilakukan pengecekan suhu tubuh terhadao pengemudi dan penumpang bus/truk serta pengendara sepeda motor. Memberhentikan kendaraan yang membawa penumpang melebihi ketentuan dan melakukan imbauan-imbauan kepada masyarakat pengguna jalan untuk tidak melakukan perjalanan mudik dalam merayakakan Hari Raya Idul Fitri.
Dari pelaksanaan penyekatan arus lalu lintas ini, tidak ditemukan pengendara atau pun penumpang yang suhu tubuhnya di atas normal. Sedangkan bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker, diminta agar menggunakannya untuk dapat melanjutkan perjalanan. Selain itu, tampak bagi kendaraan yang ditemukan tidak menjaga jarak didalam kendaraan, petugas melakukan penurunan terhadap penumpang yang berlebih, sehingga terdapat jarak antar penumpang satu dengan penumpang lainnya.(*)
SEKAT
Personel Satlantas Polres Deliserdang bersama TNI, Polri, Dinas Perhubungan serta Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang, melakukan penyekatan arus lalu lintas di Tanjungmorawa, Senin (18/5).
SEKAT
Personel Satlantas Polres Deliserdang bersama TNI, Polri, Dinas Perhubungan serta Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang, melakukan penyekatan arus lalu lintas di Tanjungmorawa, Senin (18/5).
SUMUTPOS.CO – Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Martuani Sormin Siregar, menyampaikan beberapa kebijakan dan penegakan hukum yang dilakukan Polda Sumut di masa pandemi Covid-19. Di antaranya, penindakan masyarakat yang mudik, pengawasan dalam penyaluran bansos, dan turut serta dalam pemberian bansos.
Mengenai mudik, Martuani Sormin Siregar mengatakan, Polda Sumut telah membentuk 125 posko mudik di sejumlah daerah di Sumut serta 25 cek poin atau posko pemeriksaan di daerah perbatasan yang harus dilalui untuk dapat masuk ke Sumut.
“Di dalam 25 cek poin itu, kami akan perintahkan kembali lagi ke tempat asalnya apabila ada masyarakat yang ingin masuk ke Sumut tetapi tidak memenuhi syarat, di antaranya tes suhu tubuh, rapid test dan lainnya,” ucap Irjen Pol Martuani Sormin Siregar saat memberikan keterangan di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (18/5).
Dijelaskannya, pos cek poin untuk wilayah Aceh yang masuk ke Sumut, Polda Sumut mengamankan di dua wilayah yakni Pakpak Bharat dan Langkat Selatan. Dari arah Riau, pos penjagaan berada di Labuhanbatu Selatan. “Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas ini adalah rute-rute tradisional yang akan masuk ke Sumut dari Sumatera Barat.” katanya.
Untuk saat ini, menurut Sormin, kurang lebih sekitar 700 kendaraan baik roda dua, roda empat dan bus sudah diperintahkan untuk kembali (putar balik) karena diantara penumpangnya ada yang tidak lolos cek poin tersebut. Dari jumlah tersebut yang paling banyak adalah kendaraan pribadi yakni sekitar 300-an. “Ada yang tidak memiliki catatan kesehatan dan sebagainya,” katanya.
Polda Sumut juga akan menggunakan Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2018 tentang karantina bagi masyarakat yang tetap berupaya dan melawan petugas. Ancaman UU ini adalah sanksi hukum pidana 1 tahun penjara.
“Saya mengimbau tidak perlu ini kita lakukan. Mari kita turuti dan taati instruksi Bapak Presiden untuk tidak mudik. Untuk TNI, Polri dan PNS secara tegas bahwa presiden melarang. Dan khusus untuk jajaran kepolisian, Bapak Kapolri telah memerintahkan tidak ada seorang anggota PNS Polri dan anggota Polri yang melaksanakan mudik,” katanya.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan dalam penyaluran bantuan sosial (Bansos) terdampak Covid-19 untuk tidak melakukan tindakan melanggar hukum. Polda tidak akan memberikan toleransi untuk tindakan perbuatan yang sangat menyentuh rasa kemanusiaan dan rasa keadilan.
“Siapapun yang melakukannya dan kami akan teruskan sampai penegakan hukum yang tidak perlu disebutkan di sini untuk beberapa wilayah tersebut. Yang pasti saya sudah perintahkan Direktur Tindak Pidana Khusus Polda Sumut untuk melaksanakan penyelidikan untuk dugaan-dugaan penyimpangan dan penyalahgunaan,” tegasnya.
Polda Sumut sendiri juga telah menyalurkan bantuan 25 ton beras didukung anggaran dari Mabes Polri. Polda Sumut juga sudah mulai lakukan tindakan berupa bantuan sosial dapur umum dan pembagian sembako kepada seluruh lapisan masyarakat.
Nekat Mudik, Karantina Menanti
Pengawasan ketat juga dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tebingtinggi bersama Kepolisian, TNI, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan, terhadap bus penumpang yang membawa penumpang yang memasuki Kota Tebingtinggi, Senin (18/5). Setiap bus yang mengangkut penumpang diberhentikan, untuk dilakukan pemeriksaan. Begitu juga dengan mobil pribadi yang terindikasi ingin mudik tidak luput dari pemeriksaan tim kesehatan di beberapa titik titik cek poin yang tersebar di empat wilayah di Kota Tebingtinggi.
Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi Safrin Harahap menyatakan, pemeriksaan penumpang angkutan umum menuju Kota Tebingtinggi tetap dilakukan setiap hari. Mereka yang hendak memasuki wilayah Tebingtinggi harus menjalani pemeriksaan kesehatan mulai pengukuran suhu tubuh dan riwayat perjalanan serta penyemprotan disifektan. “Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Tebingtinggi, karena terlihat masih banyaknya penumpang dengan tujuan Kota Tebingtinggi berdatangan dari daerah zona merah seperti Kota Medan,” jelas Saprin.
Dijelaskan Saprin, saat ini hasil pemeriksaan di beberapa titik pos cek poin di Kota Tebingtinggi pada pos pantau eks Terminal Bandar Kajum terdata sebanyak 63 orang penumpang dengan hasil pemeriksaan nihil. Untuk Pos pantau wilayah Paya Pasir dengan jumlah penumpang 102 hasilnya juga nihil. “Untuk Pos Pabatu dengan jumlah penumpang sebanyak 7 orang dan Pos Terminal Pasar Sakti sebanyak 10 orang juga hasil pemeriksaan dinyatakan nihil,” bilang Saprin.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Tebingtinggi, dr Nanang menyatakan, saat ini terjadi penurunan atas penyebaran virus corona di wilayah Kota Tebingtinggi. “Terjadi penurunan angka penyebaran Covid -19 di wilayah Kota Tebingtinggi. Jika ini bisa kita pertahankan maka penyebarannya bisa diputus mata rantainya,” jelas dr Nanang di Posko Penanganan Covid -19 Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Senin (18/5).
Nanang juga meminta kepada seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi yang masih berada di perantauan agar tidak pulang kampung atau mudik, apalagi pemudik yang berasal dari zona merah penyebaran Covid -19 akan mengkhawatirkan warga di Tebingtinggi. “Jika mereka tetap melakukan mudik saat lebaran ini, maka mereka harus karantina selama 14 hari, tempat dan lokasinya sudah disediakan oleh pihak Pemerintah Kota Tebingtinggi. Hal karantina ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Tebingtinggi,” papar Nanang.
Untuk penyebaran Covid- 19 di Kota Tebingtinggi saat ini terjadi trend penurunan kasus, tercatat saat ini untuk orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 214 orang, Pasien Dalam Pemantauan (PDP) meninggal sebanyak 2 orang, PDP positif setelah hasil pemeriksaan PCR sebanyak 1 orang, dinyatakan sembuh dari positif Covid-19 sebanyak 1 orang dan selesai masa pemantauan dan dinyatakan sehat sebanyak 1.331 orang. (prn/btr/ian)
BANTUAN: IPS Sibolga saat memberikan bantuan kepada anak yatim di Gedung Nasional Sibolga, Sumut.
BANTUAN: IPS Sibolga saat memberikan bantuan kepada anak yatim di Gedung Nasional Sibolga, Sumut.
SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Ikatan Persatuan Sorkam (IPS) Kota Sibolga yang dipimpin Delmeria Sikumbang menyalurkan paket sembako sekaligus menyantuni anak yatim piatu, Senin (18/5) di Gedung Nasional Sibolga, Sumatera Utara.
Bantuan sosial itu menurut Delmeria Sikumbang runtin dilaksanakan organisasi yang dipimpinnya setiap tahun.
Untuk tahun ini yang menerima bantuan sembako sebanyak 1.500 orang terdiri dari Guru Madrasah, Guru TPQ, Guru PAI, Muslimat NU, Aisyiah, Al-Wasliyah, Bintang dan Penyuluh Agama Kristiani. Sedangkan jumlah anak yantim yang disantuni berjumlah 70 orang.
Wali Kota Sibolga M Syarfi Hutauruk yang turut hadir dalam kegiatan itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada organisasi persatuan masyarakat maupun etnis-etnis yang ada di Kota Sibolga. Di mana masing-masing organisasi menghimpun dana menunjukkan kepedulian dan perhatiannya atas situasi pandemi saat ini.
“Terima kasih kami ucapkan kepada IPS Sibolga yang ketuanya adalah ibu Delmeria Sikumbang (Anggota DPR-RI). Terima kasih jug akepada HIKKBAR, Haholongan, Minang, Aceh dan organisasi lain yang sudah membantu meringankan beban pemerintah,” kata Syarfi.
Disebutkan , dirinya sebagai Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Sibolga, sangat disibukkan pemikiran bagaimana virus corona tidak berkembang di Kota Sibolga, karena hal itu merupakan amanah yang diperintahkan langsung oleh Presiden ke masing-masing pimpinan wilayah.
“Saya melaporkan kepada Ibu-ibu Muslimat Nahdatul Ulama, Aisiyah, Al-Wasliyah yang hadir saat ini, bahwa kami dari Gugus Tugas telah melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah ibadah, sekolah, kantor-kantor, terminal, pelabuhan, pasar, dan tempat serta fasilitas umum lainnya sebagai upaya menghempang penularan corona di Kota Sibolga. Dan alhamdulillah sampai saat ini belum ada warga Sibolga yang terdampak Covid-19. Kalau pun kemarin ada yang meninggal dan PDP, setelah keluar hasil swabnya negatif Covid-19,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua PC Muslimat NU Kota Sibolga mewakili penerima bantuan sembako mengucapkan terima kasih kepada Anggota DPR RI Delmeria Sikumbang, sekaligus Ketua IPS Kota Sibolga. (ant/ram)
ANTRE: Warga Sidikalang dan sekitarnya terlihat antre pada operasi pasar murah digelar Disperindag UKM bekerja sama dengan agen tabung 3 kg bersubsidi di pusat pasar Sidikalang, Senin (18/5).
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
ANTRE: Warga Sidikalang dan sekitarnya terlihat antre pada operasi pasar murah digelar Disperindag UKM bekerja sama dengan agen tabung 3 kg bersubsidi di pusat pasar Sidikalang, Senin (18/5).
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Usaha Kecil Menengah (Perindag UKM) bekerjasama dengan agen Liquified Petroleum Gas (LPG) menggelar operasi pasar murah tabung gas ukuran 3 Kilogram (kg) serta sembilan bahan pokok (Sembako) menyambut perayaan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H.
Operasi pasar murah berlangsung di 2 tempat yakni di depan Kantor Bupati Dairi di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang serta di pusat pasar Sidikalang, Senin (18/5).
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pengawasan Barang Penting pada Disperindag UKM Dairi, Mawarni Sinambela ditemui wartawan di pusat pasar Sidikalang, mengatakan, operasi pasar murah tabung gas 3 kg bersubsidi ini hasil kerjasama antara Disperindag UKM dengan agen tabung gas salah satunya PT Maholimo Karosine Gasindo.
Mawarni menjelaskan, operasi pasar ini dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri 1441 H untuk membantu masyarakat miskin di Kabupaten itu. Tabung isi ulang 3 kg dijual seharga Rp15 ribu. Setiap pembelian, warga harus membawa kartu tanda pemduduk (KTP). Untuk 1 KTP bisa mendapat 2 tabung.
“Operasi ini melibatkan semua agen tabung gas subsidi. Operasi pasar ini akan berlangsung di 3 kecamatan Sidikalang, Sitinjo serta Tigalingga dengan target sekitar 1000 tabung lebih atau sesuai stok mereka (agen),” sebut Mawarni.
Selain operasi pasar murah tabung 3 kg, Disperindag UKM menggelar pasar murah sembako. Operasi pasar murah sembako akan dilaksanakan di 3 lokasi yakni di Desa Bintang Mersada Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat Kecamatan Sidikalang serta di Desa Sitinjo 1 Kecamatan Sitinjo.
Operasi pasar murah sembako berlangsung mulai , Selasa (19/5) di Desa Bintang Mersada. Pasar murah sembako akan menjual gula pasir seharga Rp14.500, beras Rp14.500, telur ayam Rp30.000/papan, minyak goreng ukuran 1 liter seharga Rp13.500 serta tepung roti Rp6500 per kilogram.
“Kita berharap, melalui operasi pasar ini bisa membantu masyarakat khususnya warga muslim yang akan menyambut Idul Fitri,” pungkasnya.
Direktur Utama PT Maholimo Karosine Gasindo, Nesar Situmrang melalui Penanggunungjawab Kantor dan Gudang di Dairi, Evan Batubara kepada wartawan disela operasi di pusat pasar Sidikalang mengatakan, operasi pasar melibatkan sejumlah pangkalan binaan mereka antara lain, UD Gabe Bolon, Jaka Subadra, UD Raymon, UD Maria serta UD Wiwi.
“Untuk hari pertama telah menyalurkan tabung 3 kg sebanyak 905 tabung. Mereka menjual isi ulang tabung 3 kg dengan harga HET agen sebesar Rp15.000/tabung,” ujarnya.
Evan menambahkan, antusias warga pada operasi pasar murah sangat besar, hal ini dapat terlihat dari banyaknya tabung gas yang terjual. Sementara itu, pendistribusian tabung 3 kg bersubsidi di kabupaten Dairi dimasa pandemi Corona Virus Disiase 2019 (Covid-19) serta menjelang hari raya Idul Fitri berjalan lancar dan tidak ada terjadi kelangkaan, ungkapnya. (rud/ram)