26 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 4253

Berikan Bantuan Paket Sembako, Polsek Rambutan Bantu Komunitas Tunarungu

TERIMA: Komunitas Ikatan Tunarungu Kota Tebingtinggi menerima paket bantuan sembako dari Kapolsek Rambutan AKP Suhartono. SOPIAN/SUMUT POS
TERIMA: Komunitas Ikatan Tunarungu Kota Tebingtinggi menerima paket bantuan sembako dari Kapolsek Rambutan AKP Suhartono. SOPIAN/SUMUT POS
TERIMA: Komunitas Ikatan Tunarungu Kota Tebingtinggi menerima paket bantuan sembako dari Kapolsek Rambutan AKP Suhartono. SOPIAN/SUMUT POS
TERIMA: Komunitas Ikatan Tunarungu Kota Tebingtinggi menerima paket bantuan sembako dari Kapolsek Rambutan AKP Suhartono. SOPIAN/SUMUT POS

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Jajaran Polres Tebingtinggi melalui Polsek Rambutan memberikan bantuan berupa paket sembako kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang tergabung dalam Komunitas Ikatan Tunarungu Kota Tebingtinggi, Rabu (6/5) lalu.

Kapolsek Rambutan, AKP Suhartono mengatakan, Komunitas Ikatan Tunarungu agar senantiasa tetap semangat dalam menghadapi pandemi virus corona.

“Patuhi dengan disiplin anjuran pemerintah, guna memutus mata rantai penyebaran virus corona. Dengan tetap memakai masker, rajin mencuci tangan, jaga jarak, dan lakukan kegiatan olahraga,” ungkap Suhartono.

Suhartono juga berharap, bantuan paket sembako ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya selama mengadapi pandemi virus corona ini.

“Kami harap, komunitas ini dapat membuat kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi anggotanya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Lingkungan 1, Kelurahan Sri Padang, Erwan mewakili Komunitas Ikatan Tunarungu, menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Tebingtinggi dan jajaran, yang telah memberikan bantuan paket sembako ini.

“Semoga bantuan ini akan dimanfaatkan dengan sebaik baiknya,” pungkasnya. (ian/saz)

ASN Pemkab Dairi Kumpulkan Sumbangan Sukarela, Rp299 Juta Disiapkan untuk Pedagang Musiman

PENJELASAN: Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu saat menjelaskan peruntukan bantuan yang disalurkan para donatur ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Dairi. RUDY SITANGANG/SUMUT POS
PENJELASAN: Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu saat menjelaskan peruntukan bantuan yang disalurkan para donatur ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Dairi. RUDY SITANGANG/SUMUT POS
PENJELASAN: Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu saat menjelaskan peruntukan bantuan yang disalurkan para donatur ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Dairi. RUDY SITANGANG/SUMUT POS
PENJELASAN: Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu saat menjelaskan peruntukan bantuan yang disalurkan para donatur ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Dairi. RUDY SITANGANG/SUMUT POS

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengungkapkan, dana yang terkumpul hasil sumbangan sukarela dari aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, dan sebagian dari pihak swasta, akan disalurkan kepada parengge-rengge alias para pedagang musiman di seputaran Pusat Pasar Sidikalang.

Hal itu disampaikan Eddy saat menjawab pertanyaan wartawan, terkait peruntukan dana berjumlah Rp299.555.000 dari ASN dan pihak swasta tersebut. Dana itu, saat ini masih disimpan di Bank Sumut Cabang Sidikalang.

“Bantuan yang akan diberikan berupa bahan pangan, bukan uang tunai. Saat ini Gugus Tugas Penanganan Covid-19 masih menyusun cara pendistribusianya,” ungkap Eddy, usai menerima bantuan dari sejumlah pihak swasta dan partai politik di Pendopo Bupati Dairi Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Rabu (6/5) lalu.

Eddy juga menyebutkan, dia memilih Parengge-rengge sebagai sasaran bantuan, karena tidak sedikit dari mereka ikut terimbas dampak virus corona.

“Ekonomi mereka turut terpuruk akibat wabah ini corona,” jelasnya.

Sementara itu, terkait bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk lebih kurang 30 ribu kepala keluarga dengan besaran bantuan Rp600 ribu per bulan selama 3 bulan (April-Juni 2020), serta bantuan dari Pemkab Dairi, direncanakan mulai Senin (11/5) mendatang, akan mulai disalurkan kepada penerima.

Eddy mengimbau agar warga yang menerima bantuan, benar-benar menggunakannya dengan baik.

“Uang bantuan untuk penanganan virus corona ini jangan digunakan untuk membeli tuak. Jangan dibelikan ke tuak ya,” tegasnya lagi. Begitu juga kepada masyarakat, Eddy mengajak agar sama-sama mengawasi data penerima bantuan, supaya tidak salah sasaran.

“Pastikan bantuan diterima oleh yang pantas menerima. Jika 2-3 tahun lalu ekonominya susah, tapi sekarang sudah membaik, bisa dicoret. Mari sama-sama mengevaluasi. Bantuan sosial tunai dari pemerintah pusat, provinsi, serta kabupaten, akan disalurkan melalui BNI, BRI, dan Kantor Pos,” pungkasnya. (rud/saz)

Anggota DPRD Sergai Peduli Dampak Covid-19, Sumbangkan Gaji untuk Beli Sembako

BERIKAN BANTUAN: Anggota DPRD Sergai Ilham Ritonga saat memberikan bantuan sembako kepada warga kurang mampu terdampak virus corona, Selasa (5/5).
BERIKAN BANTUAN: Anggota DPRD Sergai Ilham Ritonga saat memberikan bantuan sembako kepada warga kurang mampu terdampak virus corona, Selasa (5/5).
BERIKAN BANTUAN: Anggota DPRD Sergai Ilham Ritonga saat memberikan bantuan sembako kepada warga kurang mampu terdampak virus corona, Selasa (5/5).
BERIKAN BANTUAN: Anggota DPRD Sergai Ilham Ritonga saat memberikan bantuan sembako kepada warga kurang mampu terdampak virus corona, Selasa (5/5).

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Peduli dampak virus corona, seorang anggota DPRD Sergai, Ilham Ritonga menyumbangkan gajinya untuk membeli sembako, yang akan diberikan kepada warga kurang mampu yang terdampak covid-19 ini.

Adapun sembako tersebut, berupa beras, minyak goreng, mie instan, telur, dan masker. Bantuan ini pun diberikan ke sejumlah daerah, seperti Desa Batang Terap, Citaman Jernih, Simpang Tiga Pekan, Kota Galuh, Lidah Tanah, Kesatuan, Tanah Merah, Suka Jadi, Ujung Rambung, dan Desa Besar Dua Terjun, Selasa (5/5) lalu.

“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian saya kepada warga kurang mampu yang terdampak virus corona. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban warga yang terdampak virus corona,” ungkap Ilham di sela-sela pembagian sembako tersebut.

Menurut Ilham, sembako yang dibagikan ini dibeli dari gajinya sebulan. De-ngan menyisihkan sedikit rezeki, dia ingin saling berbagi di saat Bulan Suci Ramadan ini.

Anggota dewan dari Fraksi Gerindra ini, juga mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi peraturan dan anjuran pemerintah, seperti menghindari keramaian, tetap jaga jarak (physical distancing).

“Selain itu, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, tetap berdiam diri di rumah, dan selalu menerapkan pola hidup sehat dengan berolah raga,” imbau Ilham.

Ilham pun mengimbau masyarakat, untuk tidak melakukan mudik ke kampung halaman, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Selain itu, dia juga mengajak untuk tetap bertawakal dan bermunajat kepada Allah Subhanahu wa Taala, agar pandemi virus corona ini segera berakhir. (sur/saz)

Pihak Swasta Ikut Tangani Virus Corona di Dairi, Gugus Tugas Terima Bantuan Beras dan APD

TERIMA: Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu (kiri), secara simbolis menerima ban tuan dari Sosial Capital Head TPT Jusuf Wibisono (2 kanan) didampingi Deputi Jan res Silalahi di Pendopo Bupati Dairi Jalan Sisingamangara Sidikalang, Rabu (6/5). RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
TERIMA: Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu (kiri), secara simbolis menerima ban tuan dari Sosial Capital Head TPT Jusuf Wibisono (2 kanan) didampingi Deputi Jan res Silalahi di Pendopo Bupati Dairi Jalan Sisingamangara Sidikalang, Rabu (6/5). RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
TERIMA: Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu (kiri), secara simbolis menerima ban tuan dari Sosial Capital Head TPT Jusuf Wibisono (2 kanan) didampingi Deputi Jan res Silalahi di Pendopo Bupati Dairi Jalan Sisingamangara Sidikalang, Rabu (6/5). RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
TERIMA: Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu (kiri), secara simbolis menerima ban tuan dari Sosial Capital Head TPT Jusuf Wibisono (2 kanan) didampingi Deputi Jan res Silalahi di Pendopo Bupati Dairi Jalan Sisingamangara Sidikalang, Rabu (6/5). RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disiase 2019 (Covid-19) Kabupaten Dairi, menerima bantuan beras dan alat pelindung diri (APD) dari PT Toba Pulp Lestari (TPL), DPC Gerindra Dairi, Gekira, serta BNI Cabang Sidikalang.

Bantuan dari pihak swasta itu, diterima Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bersama Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, didampingi Forkopinda di Pendopo Bupati Dairi, Rabu (6/5) lalu.

Dalam kesempatan itu, PT TPL menyalurkan bantuan beras 2,5 ton serta APD, yang diserahkan Sosial Capital Head Jusuf Wibisono, didampingi Deputi Janres Silalahi. Sementara DPC Gerindra dan Gekira diserahkan Ketua DPC Gerindra, yang juga anggota DPRD Dairi, Rasiden Damanik, didampingi Rade Simamora, serta Fernando Tobing. Serta pihak BNI secara simbolis juga menyerahkan bantuan.

Jusuf menyampaikan, bantuan beras serta APD yang diberikan tersebut, untuk membantu masyarakat dan Pemkab Dairi dalam penanganan wabah virus corona. Bantuan diharapkan dapat membantu warga serta petugas medis yang melaksanakan tugas sebagai garda terdepan penanganan wabah dimaksud.

Ketua DPC Gerindra Dairi, Rasiden Damanik menegaskan, bantuan yang diberikan pihaknya adalah bahan pangan berupa beras, telur, dan mie instan. Sementara bantuan Gekira Pusat merupakan APD baju hazmat.

“Bantuan ini tidak seberapa jumlahnya. Namun inilah bentuk kepedulian kami dalam membantu warga serta pemerintah untuk menangani wabah virus corona saat ini,” ungkap Rasiden.

Rasiden juga mengatakan, bantuan dari Gekira ini merupakan bantuan seorang pengurus pusat, yang notabene putra Dairi, yakni Nikson Silalahi. “Semoga bantuan yang diberikan bermamfaat bagi warga Dairi,” imbuhnya.

Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu pun menyampaikan terima kasih kepada PT TPL, Gerindra Dairi, Gekira, dan BNI, serta semua donatur yang telah peduli dan menyumbangkan bantuan kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Dairi.

Eddy mengatakan, bantuan ini akan menyelamatkan masyarakat yang membutuhkan. Dia juga menyebutkan, mencari bantuan ini tentunya tidak mudah. Bukan saja uang yang perlu disiapkan, tapi bantuan seperti ini (APD), pastinya terbatas di pasaran dan sulit diperoleh.

“Bantuan ini akan disalurkan ke warga dan tenaga medis dalam penanganan virus corona,” katanya.

Eddy menyampaikan, jumlah warga terindikasi virus corona mengalami tren menurun. “Kita tentu mengucap syukur kepada Tuhan. Keberhasilan menurunkan angka terindikasi virus corona ini, atas upaya yang dilakukan dalam 2 hingga 3 minggu lalu, dengan mendisiplinkan diri serta penerapan protokol kesehatan yang baik,” jelasnya.

Tapi, lanjutnya, jika seluruh pihak tidak disiplin, tren naik terindikasi virus corona bisa saja akan kembali. Untuk itu, Eddy mengimbau agar seluruh pihak tetap disiplin.

“Jika tidak perlu, jangan ke luar rumah, jauhi diri dari kerumuman. Dan kalau ke luar rumah, harus pakai masker. Seringlah mencuci tangan dan jaga kebersihan, serta komsumsi makanan bergizi,” imbaunya.

Eddy juga kembali mengingatkan para perantau untuk tidak mudik dulu ke Dairi. Jika memang dalam keadaan terpaksa harus pulang ke Dairi, wajib melakukan isolasi selama 14 hari di lokasi yang disediakan Pemkab Dairi, yakni di Rumah Singgah Covid-19, Komplek Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo, ataupun melakukan isolasi mandiri di rumah, bila melakukan perjalanan keluar dari Dairi ke daerah pandemi virus corona. (rud/saz)

Bupati Langkat Bantu PWI dan Wartawan

SERAHKAN: Bupati Langkat didampingi Sekdakab Langkat, Ketua DPRD Langkat dan sejumlah pejabat lainnya terlihat sedang menyerahkan bantuan yang diterima Ketua PWI Langkat. ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS
SERAHKAN: Bupati Langkat didampingi Sekdakab Langkat, Ketua DPRD Langkat dan sejumlah pejabat lainnya terlihat sedang menyerahkan bantuan yang diterima Ketua PWI Langkat. ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana PA memberikan bantuan pangan berupa beras, minyak goreng, dan gula pasir kepada wartawan yang bertugas di Langkat, yang tergabung dalam PWI dan wartawan non-PWI yang bertugas di Langkat

Bantuan secara simbolis diterima Ketua PWI Langkat Hery Putra Ginting, di Kantor PWI Langkat, didampingi Wakil Ketua PWI Langkat Imam Fauzi Hasibuan, Sekretaris Endang Junaidi, Bendahara M Wahyudi, dan sejumlah pengurus lainnya.

Ikut serta mendampingi Bupati Langkat saat penyerahan bantuan tersebut antara lain Ketua DPRD Langkat Surialam, Sekdakab Langkat Dr Indra Salahudin, Wakil Ketua DPRD Langkat Antoni Ginting, Kepala Kantor BPBD Langkat Iwan Sahri, Kadis Kominfo Syahmadi dan perwakilan dari Kodim 0203/Langkat.

Bupati Langkat dalam kesempatan tersebut mengatakan, PWI selama ini telah bersinergi dan merupakan mitra pemerintah sehingga diharapkan dapat terus bisa bekerja sama dalam memberitakan yang tepat dan benar serta jelas sumbernya.

“Mungkin dikepemimpinan saya bersama wakil saya Syah Afandin yang baru berjalan setahun tiga bulan, masih banyak kekurangan. Tetapi ke depan PWI dan Pemkab Langkat bisa lebih meningkatkan sinergitas demi pembangunan,” kata Bupati.

Menyinggung Covid 19, Bupati Langkat meminta kepada PWI untuk menyajikan pemberitaan yang tidak simpang siur dan harus ada sumber yang berhak memberikan keterangan.

“Soalnya masyarakat saat ini sedang bingung, Karena itu insan yang tergabung dalam PWI diharapkan tidak membuat, apalagi menambah keresahan masyarakat akibat pemberitaan yang tidak profesional,” kata Bupati Langkat.

Sementara, itu Ketua PWI, mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan yang diberikan kepada wartawan. Di tengah kesibukan sebagai kepala daerah ternyata Pak Bupati Langkat kita ini masih menyempatkan diri bersilaturahmi dan berbagi kepada rekan PWI.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Bupati, sembari menyampaikan, anggota PWI Langkat ada 32 orang, dan non PWI ada 24 orang yang menerima bantuan dari Bupati Langkat, dengan demikian jumlah paket yang terima dan dibagikan sebanyak 56 paket pangan,” pungkasnya. (yas/azw)

Dugaan Keterangan Palsu Oknum DPRD Binjai, Polisi Diminta Segera Tetapkan Tersangka

POLRES: Gedung Polres Binjai di Binjai.
POLRES: Gedung Polres Binjai di Binjai.
POLRES: Gedung Polres Binjai di Binjai.
POLRES: Gedung Polres Binjai di Binjai.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – RW, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Binjai dilaporkan oleh seseorang berinisial LS, berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/097/I/2020/SPKT-A/RES.BINJAI pada 29 Januari 2020. Perkara yang sudah berjalan 4 bulan ini seakan belum menunjukkan perkembangan tentang pengklaiman dirinya bukan pengurusan partai saat pendaftaran calon legeslatif (caleg).

Karena, kuasa hukum dari pelapor mendesak agar penyidik Unit Ekonomi Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai menetapkan tersangka dalam perkara tersebut. “Menyikapi perkara ini, saya menilai sudah memenuhi unsur dalam Pasal 266 ayat (2). Untuk menetapkan tersangka, polisi harus memiliki 2 alat bukti. Nah, putusan Bawaslu sebagai dasar kami melaporkan dan SK Nomor 188 serta surat jawaban dari PDIP itu merupakan sebuah alat bukti. Harusnya, penyidik sudah bisa menetapkan tersangka,” kata Kuasa Hukum LS, Surya Wahyu Danil, Kamis (7/5).

“Tidak harus rumit kita buat, gitu saja kok repot seperti kata Gusdur. Kenapa harus menunggu keterangan ahli lagi? Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi, keterangan ahli itu tidak wajib. Tapi sekarang, jadi timbul trend dan keterangan ahli menjadi wajib dan sebuah bukti,” sambung dia.

Lebih jauh, dia juga meminta agar penyidik dapat bersikap independen, adil dan transparan dalam proses penegakan hukum yang dilaporkan oleh kliennya. Dia meyakini, penyidik saat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap ahli hukum tindak pidana dari Universitas Sumatera Utara.

“Kita sebagai praktisi hukum, ahli pidana itu sama pengetahuannya dengan kita, tapi kapasitasnya sebagai ahli. Kasus ini sudah memenuhi unsur formilnya dengan menempatkan keterangan palsu. Kami berharap, penyidik dapat mengundang pelapor dalam gelar perkara dan digelar secara transparan dan terbuka. Kalau bisa kami juga ikut menghadirkan saksi ahli untuk membantu dalam menganalisa hukum,” beber dia.

Dalam perkara ini, penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi. Mulai dari Ketua NasDem Kota Binjai dr Edy Putra, Sekretaris NasDem Kota Binjai Tengku Matsyah, Ketua PDI-Perjuangan Kota Binjai Syarif Sitepu, Ketua KPU Kota Binjai Zulfan Effendi, Ketua Bawaslu Kota Binjai Arie Nurwanto hingga terlapor.

Menanggapi hal ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai, AKP Wirhan Arif menjelaskan, proses perkara tersebut tetap berjalan. Namun hingga kini, penyidik belum juga menetapkan tersangka.

“Keterangan saksi ahli sudah diambil, masih menunggu hasil pemeriksaan itu,” pungkasnya.

Kasus ini berawal dari adanya sengketa administrasi yang dilaporkan LS ke Bawaslu Kota Binjai. Pasalnya, RW yang kini berbaju PDI-Perjuangan, pernah diamanahkan sebagai pengurus dengan struktural Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat Kota Binjai. Ini tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 188-SK/DPP/NasDem/IV/2016.

Belakangan keluar selebaran surat yang ditulis pada 25 Mei 2019 dengan kepala surat bertuliskan DPD Partai NasDem Kota Binjai beserta lambang parpol ini ditandatangani Ketua dr Edy Putra dan Wakil Sekretaris Zubri Maktur Harahap serta berstempel menuliskan, RW belum pernah menyampaikan surat pengunduran diri secara resmi dari partai besutan Surya Paloh tersebut. Namun, RW melawan dengan menunjukkan SK Nomor 118-S?K/DPP-Nasdem/IV/2018 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Surya Paloh dan Sekretaris Johnny G Plate dengan keterangan bahwa yang bersangkutan menjadi pengurus NasDem Medan.

Sebelumnya, Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Binjai menerima Surat Perintah Dimulai Penyidikan dengan tersangka atau terdakwa berinisial RW dari penyidik kepolisian. RW merupakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Binjai terpilih pada 2019 lalu.

SPDP ini tercatat nomor K/51/II/2020/Reskrim. Dalam SPDP itu, RW tersandung perkara sumpah palsu atau keterangan palsu sesuai Pasal 242 dan atau Pasal 266 KUHPidana. (ted/azw)

Jalan Longsor di Desa Basam Karo Sudah Ditangani, Dinas BMBK: Untuk Permanen Usul di PAPBD 2020

IST/ SUMUT POS LONGSOR: Jalan provinsi di Desa Basam, Kabupaten Karo yang menghubungkan Medan-Tigapanah-Simalungun dan Dairi mengalami longsor dan rumah penduduk nyaris ambruk tergerus tanah yang amblas.
IST/ SUMUT POS
LONGSOR: Jalan provinsi di Desa Basam, Kabupaten Karo yang menghubungkan Medan-Tigapanah-Simalungun dan Dairi mengalami longsor dan rumah penduduk nyaris ambruk tergerus tanah yang amblas.
IST/ SUMUT POS LONGSOR: Jalan provinsi di Desa Basam, Kabupaten Karo yang menghubungkan Medan-Tigapanah-Simalungun dan Dairi mengalami longsor dan rumah penduduk nyaris ambruk tergerus tanah yang amblas.

KARO, SUMUTPOS.CO – Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumatera Utara bergerak cepat memperbaiki ruas jalan rusak akibat longsor di Desa Basam, Kabupaten Karo, Selasa (5/5). Pasalnya, jika tak segera diperbaiki, jalan alternatif Medan-Simalungun-Dairi tersebut terancam putus total.

“Penanganan sementara longsor pada ruas jalan provinsi, simpang Tongkoh-simpang Sinaman, Desa Basam, Kecamatan Dolok Rayat, Kabupaten Karo, sudah dikerjakan pada 5 Mei kemarin,” kata Kepala Dinas BMBK Sumut, Armansyah Effendy Pohan menjawab Sumut Pos, Kamis (7/5).

Lantaran masih penanganan sementara, pihaknya mengaku akan terus memantau kondisi jalan terutama bilamana ada terjadi longsoran lanjutan. Pohan juga menegaskan, bahwa kondisi jalan sudah bisa dilalui namun pengendara tetap mesti ekstra waspada sebab jalannya belumlah permanen.

“Untuk permanen akan kira usul di Perubahan APBD 2020 nanti. Namun buat sementara, jalan tersebut sudah dapat dilalui,” pungkasnya.

DPRD Sumut sebelumnya mendesak Dinas BMBK Sumut segera memperbaiki jalan provinsi jurusan Desa Tongkoh – Barusjahe (persisnya di Desa Basam Karo) yang mengalami longsor. “Akibat longsor yang berkedalaman lebih kurang 20 meter itu, jalan alternatif yang menghubungkan Medan-Karo menuju Sidikalang Dairi dan Simalungun itu nyaris putus total, karena hampir setengah badan jalan amblas dan rumah penduduk yang ada disekitar jalan, nyaris ambruk tergerus longsor,” ujar Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, Selasa (5/5).

Informasi jalan longsor ini diperolehnya dari Bupati Karo Terkelin Brahmana yang sudah turun ke lokasi untuk melihat secara langsung kondisi jalan serta keadaan penduduk sekitar yang terpaksa diungsikan dari kawasan longsor. Dari penuturan bupati kepadanya, longsor terjadi akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi selama sepekan terakhir, sehingga jalan raya yang tergenang air perlahan-lahan menggerus jalan dan longsor yang mengakibatkan rumah warga nyaris ambruk.

Berkaitan dengan itu, Baskami mendesak Dinas BMBK Sumut melalui Unit Pelayanan Teknis (UPT) di Karo untuk segera memperbaiki sebelum ada jatuh korban serta rumah-rumah warga ikut tergerus dan jatuh ke dasar jurang. “Alangkah baiknya untuk sementara dibangun bronjong di lokasi yang longsor, agar rumah masyarakat bisa diselamatkan serta mengantisipasi jalan jangan sampai putus total,” kata politisi PDI Perjuangan itu. (prn/azw)

Pengembangan Pegawai Honorer Terjaring OTT, Polisi Akui Belum Periksa Pegawai Samsat

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Resort (Polres) Humbang Hasundutan (Humbahas), Provinsi Sumatera Utara, sampai saat ini belum menyentuh pegawai Sistem Adminitrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Dolok Sanggul, terkait pengakuan Edy Harianto Hutagalung, pegawai honorer Samsat hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT), Sabtu (2/5) lalu dengan merugikan korban kurang lebih Rp373.000. Saat ini, pihak ini masih menyiapkan pemberkasan, Edy untuk dikirim ke Kejaksaan.

Paur Subbag Kehumasan Polres Humbang Hasundutan, Bripka Syawal mengatakan, penyidik sampai saat ini masih menyiapkan pemberkasan Edy untuk dikirim ke Kejaksaan.

Dan belum mengarah kepada pegawai Samsat, karena masih sebatas pemeriksaan Edy. “Belum ada perkembangan, masih sebatas pemeriksaan Edy,” kata Syawal saat dihubungi, Kamis (7/5).

Sebelumnya, Kepala Polisi Resort (Kapolres) Humbang Hasundutan, AKBP Rudi Hartono mengungkapkan, atas pengakuan tersangka, bahwa setiap pengurusan ada memberikan uang pungutan liar ke pegawai yang berada di loket.

Selain itu, lanjut Rudi, tersangka mengaku sudah 4 kali sebelum tertangkap telah mengurus pengurusan adminitrasi perpanjangan STNK dan pajak.

Dan tersangkapun mengaku, ada 13 orang juga sama seperti tersangka sebagai calo pengurusan. “ Hari Senin (4/5) kita akan kembangkan ke pegawai dispenda yg melakukan pemungutan yg sdh berlangsung lama,” terang Kapolres,

Syawal menuturkan, Edy yang sudah ditetapkan tersangka dan tidak ditahan dikarenakan sakit maag akun, dijerat pasal penipuan dan penggelapan.

Menurut Syawal, kasus yang menjerat Edy, bisa juga tidak tertutup kemungkinan penyidik akan mengarah ke pemeriksaan pegawai Samsat. Namun tersangka, belum ada mengaku kepada penyidik soal tersebut. Itupun dapat dipedalamin lebih lanjut penyidik, pada pemeriksaan lanjutan tersangka. “Kalau kabarnya dari penyidik, belum ada mengarah ke pegawai Samsat atas keterangan tersangka,” kata Syawal.

Syawal menambahkan, Edy yang tidak dilakukan penahanan dikarenakan jaminan istrinya karena sakit maag akun. Penyidik saat ini belum ada melakukan pemeriksaan lanjutan.

Syawal mengatakan, saat ini pihak satuan reksrim masih melakukan kegiatan Covid 19 dan pemberkasan Edy untuk dikirim ke Kejaksaan.

Namun tidak menutup kemungkinan , kasus OTT ini akan lanjut kepemeriksaan yang lainnya.

“Pokoknya berkas perkara itu pemberkasan. Kalau ada kukabarin pun, hanya kegiatan covid tidak ada pemeriksaan,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, kasus OTT ini bermulai dari laporan, Mutiara kepada pihak kepolisian yang mengaku curiga dalam kepengurusan perpanjangan STNK dan pajaknya.

Dalam keterangan pers, Kapolres AKBP Rudi menerangkan, berawal ketika Mutiara datang ke kantor Samsat, pada Senin 27 April 2020 lalu sekitar pukul 11.00 WIB. Dimana, Mutiara hendak mengurus perpanjangan STNK dan pajak kendaraannya.

Disaat didalam kantor, Mutiara jumpa dengan tersangka. Yang ketika itu tersangka menegur dengan menanyakan maksud kedatangan Mutiara.

Lalu, Mutiara menceritakan, bahwai dirinya mau mengurus pajak dan perpanjangan STNK kendaraan suaminya. Yang kemudian, pelakupun langsung menawarkan jasa pengurusan dengan biaya Rp2.930.000,00 dan meminta buku kendaraan suaminya.

Mendengar itu, Mutiarapun menyerahkan buku kendaraan suaminya yakni BPKB dengan jenis kendaraan mobil toyota Avanza berwarna abu-abu metalic dengan nomor Polisi BB 1360 DB atas nama Sabar Nababan dan satu buah 1 (satu) Lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK). Ditambah, uang senilai Rp2 juta sebagai uang muka. “Kemudian, korban diberikan nomor telepon pelaku sebagai tempat komunikasi selanjutnya,” kata Kapolres.

Tak lama kemudian, pelaku menghubungi korban untuk datang, Sabtu (2/5) menjemput BPKB dan STNK ke kantor Samsat.

“Sekalian pelaku meminta sisanya Rp930 ribu agar jangan lupa dibawa oleh korban,” sambung Kapolres.

Lalu, pada Sabtunya, sekitar pukul 10.30 WIB, Mutiara jumpa dengan pelaku dikantor Samsat, kemudian pelaku menyerahkan buku kendaraan suami korban.

Setelah itu, korban menyerahkan sisa uang senilai Rp 930 ribu, yang sebelumnya uang dikasih kepada pelaku sejumlah Rp950 ribu.

“Dan disaat membalikkan sisanya Rp20 ribu lagi, disaat itulah tim saber kita menangkap pelaku,” ungkap Rudi.

Atas kejadian tersebut, lanjut Rudi, korban mengalami kerugian senilai kurang lebih Rp373.000. Yang mana biaya pengurusannya senilai Rp2.556.125 digenapkan senilai Rp2.557.000, namun uang yang diminta tersangka senilai Rp2.930.000. “ Atas perbuatannya, pelaku kita kenakkan pasal penipuan dan penggelapan,” pungkas Rudi. (des/azw)

Kades di Langkat Dikampak OTK, Diduga Pelaku Tunggal

KEPALA: Kepala Desa Tangjung Gunung, Seibingei, Langkat saat diperiksa bagian kepala karena dikampak oleh OTK. Tedi/SUMUT POS
KEPALA: Kepala Desa Tangjung Gunung, Seibingei, Langkat saat diperiksa bagian kepala karena dikampak oleh OTK. Tedi/SUMUT POS

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kepala Desa Tanjung Gunung, Seibingai, Langkat, Joni Surbakti menjadi korban penganiayaan. Kini, diirnya mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Bidadari, Kelurahan Kebun Lada, Binjai Utara karena luka yang diterimanya. Hingga kini, polisi masih mendalami motif tindak pidana penganiayaan dengan korbannya dikampak pada kepala dan tangan.

“Korban belum bisa diperiksa. Saat ini masih di rumah sakit,” jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai, AKP Wirhan Arif, Kamis (7/5).

Korban mendapat serangan kampak dari Orang Tak Dikenal (OTK) saat mau keluar kantor di Dusun II, Desa Tanjung Gunung, Seibingai, Langkat, Rabu (6/5) pukul 11.00 WIB. Kejadian tersebut tanpa diduga. Sebab, dilakukan oleh OTK saat korban mau melakukan pengecekan Posko Covid-19 bersama supirnya.

Secara tiba-tiba, pelaku yang diduga tunggal menyerang korbannya dengan sebilah kampak. Tak ayal, tangan dan kepala korban berlumuran darah.

Usai dikampak, sang kades berlindung dengan kembali masuk ke kantornya. Sementara pelaku, melarikan diri tanpa ada yang berani mengejarnya lantaran masih menggenggam kampak.

“Diduga pelaku tunggal. Sampai saat ini, belum diketahui keberadaannya. Kita masih melakukan pengejaran,” sambung perwira pertama yang akan dimutasi sebagai Kasat Reskrim Polres Tebingtinggi ini.

Penyelidikan perkara ini dilakukan Satreskrim Polres Binjai. Ini menyusul laporan korban dilayangkan ke Polres Binjai dengan pelapor anaknya, Lisna Devi Sari dengan terlapor berinisial RG.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi di TKP. Seperti masyarakat sekitar, sopir korban dan perangkat desa,” pungkasnya. (ted/ram)

Sidang Pembunuhan Hakim, Zuraida Sempat Ingin Sogok Sopir Cabut BAP

SIDANG: Liber Junianto Hutasoit, mantan sopir terdakwa Zuraida Hanum memberikan keterangan terkait pembunuhan hakim Jamaluddin, Rabu (6/5). agusman/sumut pos
SIDANG: Liber Junianto Hutasoit, mantan sopir terdakwa Zuraida Hanum memberikan keterangan terkait pembunuhan hakim Jamaluddin, Rabu (6/5). agusman/sumut pos
SIDANG: Liber Junianto Hutasoit, mantan sopir terdakwa Zuraida Hanum memberikan keterangan terkait pembunuhan hakim Jamaluddin, Rabu (6/5). agusman/sumut pos
SIDANG: Liber Junianto Hutasoit, mantan sopir terdakwa Zuraida Hanum memberikan keterangan terkait pembunuhan hakim Jamaluddin, Rabu (6/5). agusman/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sidang pembunuhan Hakim Jamaluddin kembali berlanjut menghadirkan saksi Liber Junianto Hutasoit, mantan sopir freelance terdakwa Zuraida Hanum. Terungkap dalam keterangannya, dia sempat ingin disogok oleh Zuraida untuk mencabut atau menarik keterangannya di berita acara pemeriksaan (BAP) saat di Kepolisian.

Hel tersebut dikarenakan dalam keterangannya, selain menjadi supir Liber adalah teman curhat Zuraida Hanum dan beberapa kali menyampaikan ingin membunuh Korban.

“Ada 5 kali atau lebih bu Hanum meminta saya untuk membunuh korban, tiga kali di mobil, dan selebihnya melalui telepon,” ungkapnya dihadapan majelis hakim diketuai Erintuah Damanik, di ruang Cakra 8 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (6/5).

Saat ditanyakan majelis hakim, soal Alasan Zuraida ingin membunuh, ia menjawab karena korban suka selingkuh, dan sering berkata kasar kepada terdakwa Zuraida.

Selain itu, Ia sempat menyarankan Zuraida Hanum untuk berdukun kepada orang tua angkat adiknya agar Jamal sayang kepadanya. Namun sarannya ditolak Zuraida karena dirinya tak mempercayai itu.

“Udah saya sarankan dia (Zuraida) untuk berdukun sama mamak angkat adik saya, tapi dia (Zuraida) gamau,” katanya.

Kemudian, ditanyakan Hakim, apakah saksi Liber diperiksa di Kepolisian, dia menjelaskan dirinya diminta keterangan oleh kepolisian.

Saat itu ia mengatakan sempat dikonfotontir selama 19 hari dengan Zuraida Hanum di Polres Kota Medan untuk memberikan keterangan.

“Saya dikonfrontir selama 19 hari di Polres. Dan disitu saya di hadapkan dengan Zuraida,” ucapnya.

Kemudian ia menjelaskan, ada dimintai beberapa keterangan dengan sangkut-pautnya dengan kasus pembunuhan Suami mantan bosnya tersebut.

Setelah itu, ia menjelaskan, saat dilakukan pemeriksaan tersebut, Zuraida Hanum masih belum ditetapkan sebagai tersangka.

“Belum yang mulia, dia belum manjadi tersangka, dan disitu masih ada pengacaranya pak Purba (sambil menunjuk Onan Purba selaku penasihat hukum Zuraida),” jelasnya.

Kemudian hal mengejutkan dikatakannya, bahwa Zuraida Hanum ingin membayar Rp100 juta agar Liber mencabut BAP-nya di Kepolisian.

“Perlu saya tambahkan, waktu itu saya di berikan catatan kecil, bila menarik kesaksian makan saya akan di berikan Rp100 juta,” bebernya.

Dijelaskannya dengan gerakan, bahwa Zuraida Hanum menunjukkan kertas tersebut dan menunjukannya kepadanya dengan tangan ke paha sebelah kirinya.

Kemudian ditanyakan majelis hakim kembali, bahwa disitu saksi dan terdakwa sama-sama sedang diperiksa, bagaimana bisa dia melakukan hal tersebut. “Saat itu break pak, dan pak purba keluar, hanya kami berdua diruangan itu,” katanya.

Lebih lanjut, bahwa setelah itu dirinya memberitahukan kepada juru tulis perkara (Juper) untuk memeriksa terdakwa Zuraida Hanum. “Maka saya bilang kejuper, tolong diperiksa. Namun saat itu tidak diperiksa,” urainya.

Kemudian dijelaskan Liber, kalau saat itu ia akan membuktikannya, dan hal tersebut dinuktikannya.

“Saya yakin, saat itu pasti saya akan ditelpon oleh dia (Zuraida), dan Benar saya ditelfon. Saya jumpai dia, dan didada saya ada kamera handphone, disitu dimintanya saya untuk mencabut bap saya,” jelasnya.

“Kemudian, saya minta Rp 100 jutanya, dan dia ga berikan. Dibilangnya tarik dulu baru diserahkan uangnya,” sambungnya lagi.

Setelah itu, penasihat hukum Zuraida Hanum Zakir menanyakan bagaimana caranya Zuraida Hanum menuliskan kertas tersebut.

“Jadi udah saya jelaskan, waktu itu break istirahat. Dia keluarkan pulpen, kertas oret-oret dari dalam tasnya. Baru ditulisnya dan ditunjukannya kepada saya,” pungkasnya.

Setelah itu, Majelis hakim menanyakan kepada terdakwa Zuraida Hanum untuk keterangan saksi yang mengatakan dirinya ingin Menyogok, dan Zuraida Hanum menyangkal hal tersebut, namun Zuraida Hanum tidak membantah keterangan yang dirinya ada mengatakan ingin membunuh korban. (man/ram)