istimewa
RAMAI: Para penumpang pesawat memadati terminal kedatangan di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, belum lama ini. ASITA menilai, kebijakan penurunan harga tiket LCC masih sebatas wacana.
AP II Terapkan Digitalisasi Bandara
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menjelang libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, PT Angkasa Pura II dan PT Pelni melakukan berbagai persiapan untuk melayani penumpang. Diperkirakan, mulai 19 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020, jumlah penumpang pesawat dan kapal laut bakal mengalami lonjakan.
Pada periode tersebut, PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) memperkirakan, jumlah penumpang di 16 bandara yang dikelolanya diperkirakan mencapai 5,59 juta orang dengan 42.379 penerbangan. Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, jumlah penumpang di high season seperti liburan pasti akan meningkat. Berbeda jika dibandingkan dengan kondisi normal di hari-hari biasa.
“Kami siap menyambut high season pada periode Angkutan Nataru 2019/2020, dan optimistis pelayanan di seluruh Bandara Angkasa Pura II dapat terjaga. Pelayanan akan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena digitaliasi operasional dan layanan telah secara penuh diterapkan,” terang Awaluddin dalam keterangan tertulis yang diterima Jawapos.com (grup Sumut Pos), Minggu (8/12).
Digitalisasi layanan berfokus pada People (penumpang), Process (proses), dan Facilities (fasilitas) agar angkutan Nataru berjalan lancar. Untuk persiapan Nataru, pihaknya menyiagakan 10.240 personil di lapangan. Terdiri dari 1.089 personil teknik, lalu 4.564 personil operasi dan 4.587 personel pelayanan.
“Sejumlah personel dilengkapi dengan gadget digital guna mempercepat proses pekerjaan dan koordinasi. Personil dengan gadget digital tersebut dikenal dengan Digital Officer with Digital Devices (DODD), biasa juga disebut Petugas DiLan (Digital Melayani), di antaranya adalah mereka yang bertugas sebagai Aviation Security, Terminal Services dan Safety, Risk & Quality Control,” ungkap dia.
Di gadget digital tersebut terdapat aplikasi khusus internal yang digunakan untuk memantau aktivitas operasi dan layanan di lapangan. Hal ini tentunya berguna untuk berkoordinasi dengan berbagai unit kerja agar pelayanan dan keamanan tetap terjaga.
“Secara berkelanjutan, kami meningkatkan kapasitas dan kapabilitas personil, termasuk di antaranya adalah Petugas DiLan, agar pekerjaan bisa selesai lebih cepat. Personil di lapangan adalah ujung tombak dalam menjaga standar pelayanan dan keamanan terlebih di saat musim libur panjang seperti Periode Angkutan Nataru ini,” tambahnya.(*)
BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sementara, untuk melayani angkutan massal di masa peak season Natal dan Tahun Baru 2020, PT Pelni menambah armadanya yakni kapal KM Dorolonda ke Pelabuhan Belawan.
Selain menambah satu armadanya untuk membantu KM Kelud dalam melayani arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020 ke Pelabuhan Belawan, PT Pelni yang mendapat kepercayaan untuk melayani angkutan massal juga akan menambah frekuensi kunjungan kapal.
Kepala Cabang PT Pelni Medan Belawan, Luthfi Israr kepada wartawan mengatakan, untuk persiapan rerounting angkutan Natal 25 Desember 2019 dan Tahun Baru 1 Januari 2020, PT Pelni menambah satu armadanya yakni KM Dorolonda dari Batam ke Pelabuhan Belawan. “Penambahan KM Dorolonda hanya satu trip pada pelayaran 21 Desember 2019 dari Batam ke Pelabuhan Belawan. Setelah itu angkutan hanya dilayani KM Kelud seminggu 3 kali pelayaran,”kata Luthfi.
Jika selama ini KM Kelud hanya melayani pelayaran Tanjungpriok-Batam-Belawan satu trip dalam semingggu, yakni tiba Senin dan bertolak esok harinya, kata Luthfi, maka selama peakseason khusus Belawan-Batam menjadi 3 kali seminggu pulang pergi. Artinya, jika kapal bersandar di Pelabuhan Belawan siang hari maka akan berangkat sore hari dan jika kapal bersandar pagi hari akan berangkat siang harinya.
Luthfi mengimbau agar calon penumpang yang akan berangkat dari Pelabuhan Belawan sudah ada di pelabuhan 2 jam sebelum kapal barangkat. Hal ini dimaksudkan guna menghindari keterlambatan naik ke kapal karena jumlah penumpang diperkirakan akan melonjak. Ia memprediksi, puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020 melalui Pelabuhan Belawan terjadi di atas tanggal 20 Desember 2019.
Masyarakat Diajak Beli Tiket Kapal via Online
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut telah mempersiapkan angkatan laut Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Salah satunya adalah dengan memberikan pelayanan tiket berbasis elektronik atau e-tiketing (tiket online).
Hal tersebut dilakukan guna memastikan masyarakat yang menggunakan transportasi laut dapat terlayani dengan aman, nyaman, dan mudah. Selain itu juga untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan percaloan tiket.
“Pemerintah juga mendorong setiap perusahaan pelayaran sudah melakukan penjualan tiket secara online sehingga lonjakan dan penumpukan penumpang dapat diantisipasi serta menghindari praktek percaloan,” terang Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Wisnu Handoko dalam keterangan tertulis, Minggu (8/12).
Pelayanan tersebut pun telah disiapkan sejak beberapa bulan yang lalu, yakni dengan melakukan uji petik (pengendalian kualitas) kelaikan kapal penumpang. Sarana dan prasarana pun juga ditingkatkan untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat.
“Betul sekali, selain memastikan keselamatan dan keamanan pelayaran melalui uji petik kelaiklautan kapal penumpang dan peningkatan sarana prasarana pelabuhan agar membuat nyaman penumpang,” ungkapnya.
Maka dari itu, diperlukan komitmen dari seluruh elemen dan stakeholder pelayaran dalam hal ini perusahaan pelayaran dan operator pelabuhan agar memastikan penjualan tiket sudah berbasis elektronik.
Wisnu menyebutkan agar perjalanan aman, selamat, tertib dan nyaman, para calon penumpang diimbau untuk membeli tiket kapal dengan online serta menghindari calo. “Jangan membawa barang berlebihan ke dalam kapal karena akan mengganggu kenyamanan diri sendiri dan juga penumpang lain,” ujarnya.
Kemudian, diharapkan para penumpang memperhatikan cuaca sebelum berangkat dan tidak memaksakan diri ketika kapal tidak dapat berlayar karena cuaca. Hal lainnya adalah tidak memaksakan diri ke atas kapal jika tidak memiliki tiket.
“Para penumpang jangan menempatkan barang-barang bawaan di lorong kapal dan sembarangan tempat di kapal dan selalu patuhi dan ikuti instruksi awak kapal terkait keselamatan dan keamanan pelayaran serta segera melaporkan ke awak kapal jika menemukan hal-hal yang mencurigakan atau membahayakan keselamatan pelayaran,” jelasnya. (jpc/bbs)
RENOVASI
Sejumlah penumpang turun dari pesawat di Bandara Silangit. Pemerintah menargetkan, Januari 2020 renovasi Bandara Silangit ini tuntas untuk menunjang sektor pariwisata Kawasan Danau Toba.
RENOVASI
Sejumlah penumpang turun dari pesawat di Bandara Silangit. Pemerintah menargetkan, Januari 2020 renovasi Bandara Silangit ini tuntas untuk menunjang sektor pariwisata Kawasan Danau Toba.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah menetapkan kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, sebagai salah satu dari 5 destinasi super prioritas untuk menjadi kebanggaann
Indonesia. Untuk mempermudah akses ke wilayah tersebut, Bandara Internasional Silangit yang sedang direnovasi diperkirakan akan selesai pada Januari 2020.
“Sampai tahun 2017 lalu, pengembangan sudah dilakukan PT Angkasa Pura II di Bandara Internasional Silangit. Pekerjaan ini ditargetkan tuntas pada bulan Januari tahun depan,” ungkap President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis, Minggu (8/12).
Pengembangan yang dilakukan meliputi modernisasi dan revitalisasi terminal menjadi berkapasitas 750 ribu penumpang per tahun. Kemudian juga peningkatan kapasitas runway agar bisa melayani penerbangan pesawat berbadan sedang (narrow body) seperti Boeing 737 dan sejenis.
“Menyusul hal tersebut, Angkasa Pura II sejak beberapa tahun terakhir fokus dalam melakukan pengembangan secara berkelanjutan di Bandara Internasional Silangit. Angkasa Pura II juga sudah menyelesaikan perluasan apron, sehingga kini Silangit memiliki 5 parking stand untuk pesawat,” kata dia.
Kapasitas terminal yang ditambah ini dilakukan seiring meningkatnya pertumbuhan penumpang pesawat. Hal ini tentunya untuk menjaga standar pelayanan di Bandara Internasional Silangit.
“Jumlah penumpang pesawat terus meningkat sejak Bandara Internasional Silangit dibuka untuk penerbangan langsung dari dan ke Jakarta pada 2016. Pada 2016 jumlah penumpang tercatat 155.214 orang, kemudian naik pada 2017 menjadi 282.586 orang, lalu pada 2018 sebanyak 425.476 orang,” tuturnya.
Kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan ini di karenakan popularitas Danau Toba yang meningkat sebagai destinasi utama di Indonesia.
“Ini menandakan bahwa Bandara Silangit memang gerbang utama menuju Danau Toba. Oleh karena itu, pengembangan di Silangit harus dilakukan berkelanjutan,” katanya.
Tidak hanya melakukan pengembangan infrastruktur, pihaknya juga menghadirkan Airport Digital Journey Experience melalui mesin self check-in, E-kiosk dan digital banner. Selain itu, juga terdapat digital feedback, flight information display system (FIDS), serta informasi dan layanan di aplikasi Indonesia Airports yang dapat diakses langsung dari smartphone.
“Airport Digital Journey Experience sudah menjadi standar layanan di seluruh bandara Angkasa Pura II untuk mengakomodir kebutuhan traveler yang saat ini lebih banyak berasal dari kalangan millennial. Di Bandara Silangit penumpang pesawat juga bisa menemukan Millennial Corner sebagai tempat bersantai dan berkumpul di bandara,” tutupnya.
Silangit sendiri adalah bandara terdekat dengan kawasan Danau Toba, di mana jarak Silangit-Danau Toba dapat ditempuh dengan waktu berkisar 30 menit hingga 1 jam menggunakan kendaraan bermotor. Saat ini, bandara tersebut melayani sejumlah penerbangan rute domestik dan internasional, seperti dari dan ke Jakarta, Kualanamu, Gunung Sitoli, Subang (Malaysia), dan Kuala Lumpur (Malaysia).
Jadikan Pintu Gerbang Wisata Sumut
Sebelumnya, Komisi VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Bandara Internasional Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu, (7/12). Dalam Kunker ini, Komisi VI mengharapkan Bandara Internasional Silangit dapat menjadi pintu gerbang pariwisata di Sumatera Utara.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung yang sekaligus memimpin Kunjungan Kerja kali ini mengatakan, saat ini pihaknya ingin mengetahui, sejauh mana progress pembangunan Bandara sudah dilakukan, bagaimana perencanaan ke depan dan apa yang diperlukan guna memastikan pembangunan Bandara itu selesai sesuai target dan memiliki efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian masyarakat.
Apalagi, Bandara Internasional Silangit sudah cocok dijadikan sebagai pintu gerbang pariwisata di Sumatera Utara. Karena, selain Danau Toba, di kawasan Tapanuli Utara juga ada wisata lain, seperti Salib Kasih, dan Danau Air Soda.
“Oleh karena itu, saya berharap, Bandara Silangit harus memberikan suasana ‘berlibur’ begitu penumpang mendarat. Diantaranya dengan sentuhan budaya penyambutan penumpang yang datang di masa libur, seperti saat ini ketika memasuki Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.
Kepada pihak Angkasa Pura II, Martin berharap agar menyediakan fasilitas hiburan selamat datang untuk pengunjung, dengan musik tradisional. Menurutnya, selain dapat menjadi ciri khas daerah, hak ini juga dapat membantu masyarakat.
“Seperti di Bali dan Yogyakarta, itu sudah membuat musik-musik tradisional. Jadi kesan pertama terasa menyenangkan dan ada rasa kerinduan. Tolong segeralah dibuat. Apalagi ini sudah memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru,” ungkap Martin yang merupakan anggota DPR RI dari Fraksi NasDem dapil Sumut II.
Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Subardi mengatakan bahwa Angkasa Pura II harus bisa memanfaatkan potensi pariwisata, dengan tetap bersinergi dengan pemerintah daerah, dengan tetap bersentuhan dengan masyarakat. “Ini (Danau Toba) potensi alamnya luar biasa. Jadi kita harapkan untuk lebih mengedepankan sentuhan budaya kearifan lokal. Selain itu juga, pemanfaatan sumber daya alam dari hasil pertanian masyarakat juga harus didorong untuk meningkatkan minat wisatawan,” ujar pria yang akrab dipanggil Mbah Bardi ini.
Menanggapi itu, Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin menyampaikan terima kasih atas masukan Martin Manurung terkait kegiatan sambutan kedatangan penumlang di Bandara Silangit. “Masukan yang sangat penting. Dan kami akan tindak lanjuti. Minggu depan akan segera ada seremonial penyambutan penumpang dalam bentuk budaya lokal,” ucapnya mengakhiri rapat.
Kunjungan kerja ini merupakan kali pertama Komisi VI periode 2019-2024 meninjau Bandara Silangit. Saat tiba di Bandara, 17 anggota DPR ini langsung disambut oleh Wakil Bupati Tapanuli Utara Sarlandy Hutabarat dan juga Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor. Seluruh wakil rakyat ini juga disematkan ulos, sebagai simbol selamat datang.
Setelah memantau beberapa bagian bandara, Tim yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung ini melanjutkan perjalanan ke Kaldera Danau Toba Geosite Sipinsur, Kabupaten Humbang Hasundutan untuk melakukan monitoring kawasan wisata pendukung, sekaligus rapat koordinasi dengan pihak Angkasa Pura II.
Rapat berlangsung di pendopo terbuka Kaldera Toba. Saat penyampaian pemaparan, pihak Angkasa Pura II menyatakan telah banyak peningkatan dalam hal pembangunan fasilitas umum yang juga pendukung pariwisata Danau Toba, seperti kendaraan penghubung antar kabupaten, seperti fasilitas umum di Bandara Silangit.
Silangit sendiri adalah bandara terdekat dengan kawasan Danau Toba, di mana jarak Silangit-Danau Toba dapat ditempuh dengan waktu berkisar 30 menit hingga 1 jam menggunakan kendaraan bermotor. Saat ini, bandara tersebut melayani sejumlah penerbangan rute domestik dan internasional, seperti dari dan ke Jakarta, Kualanamu, Gunung Sitoli, Subang (Malaysia), dan Kuala Lumpur (Malaysia). (jpc/ram)
SIDANG: Sidang pelanggaran Perda KTR di depan Masjid Raya Medan. Nantinya, para pelanggar Perda KTR akan disidang di PN Medan.
SIDANG: Sidang pelanggaran Perda KTR di depan Masjid Raya Medan. Nantinya, para pelanggar Perda KTR akan disidang di PN Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wacana Pemerintah Kota Medan melalui Satuan Polisi Pamong Praja membawa pelanggar Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ke pengadilan, mendapat dukungan penuh DPRD Medann
Namun sebelum itu, legislatif meminta Satpol PP memaksimalkan penegakkan hukum atas regulasi tersebut setiap hari.
“Ini yang mestinya rutin dilakukan Satpol PP. Jangan harus menunggu tahun depan. Maksimalkan saja anggaran disisa tahun ini untuk razia ke lokasi-lokasi yang ditetapkan sebagai KTR. Apalagi baru-baru ini mereka melakukan razia dan menyidangkannya di tempat,” kata Wakil Ketua DPRD Medan, Rajuddin Sagala menjawab Sumut Pos, Minggu (8/12).
Tak hanya kepada jajaran Satpol PP, Dinas Kesehatan Medan juga diminta getol lakukan sosialisasi Perda KTR, terutama pada wilayah-wilayah yang tidak mengizinkan orang merokok sembarangan. Sebab sebut Rajuddin, masih ada lokasi KTR yang belum terpasang plang maupun himbauan dilarang merokok.
“Dengan seringnya turun ke lapangan, sosialisasi tentang KTR akan semakin dipahami masyarakat. Termasuk apa sanksi yang akan ditanggung pelanggar perda. Untuk itu Dinkes kami harapkan lebih getol lagilah menegakkan dan menyosialisasikan Perda KTR ini ke masyarakat,” katanya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengungkapkan, jangan sampai alasan ketiadaan anggaran menjadi pemicu inkonsistensi regulasi tersebut berjalan. Terlebih, ungkap dia, khusus instansi terkait sebenarnya bisa mengelola anggaran untuk hal itu, selama punya kemauan yang kuat.
“Kuncinya di situ. Kemauan untuk melakukan penegakkan atas aturan KTR ini. Dinas-dinas seperti Dinkes dan Satpol PP, meskipun tidak mengalokasikan khusus untuk itu, tentu bisa memindahkannya dari anggaran yang kurang prioritas. Yang penting ada niat dan kemauan,” tegasnya.
Secara kelembagaan, Rajuddin menilai sangat baik dan mendukung penuh wacana yang dihembuskan jajaran Satpol PP itu. Supaya ada efek jera secara luas, terutama bagi para pelanggar perda Kota Medan.
“Sangat baik tentunya membawa ke arah itu (sampai pengadilan). Namun jangan tunggu mesti tahun depan. Kalau memang bisa disisa tahun ini dilaksanakan, kenapa tidak. Ya, minimal razia setiap hari rutinlah dilakukan. Jadi gak terkesan perda yang diterapkan itu sifatnya musiman. Memang saya pikir seperti itu, bahkan terkesan tidak konsisten,” paparnya.
Sekretaris Satpol PP Medan, Rakhmat Harahap sebelumnya mengatakan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri Medan agar pelanggar perda KTR bisa disidang sehingga tidak hanya sekadar sanksi administratif. “Saat ini kan hanya bisa disidang di tempat, hanya bisa diberi sanksi administrasi. Nantinya kita upayakan juga supaya ada sidang di pengadilan, agar ada efek jera yang lebih besar, sekalipun mungkin tetap akan dijatuhkan sanksi administrasi,” tegasnya kepada Sumut Pos, Jumat (6/12).
Pihaknya akan mulai menjadikan KTR sebagai salah satu prioritas penegakan Perda di 2020 nanti. “Tahun 2020 kita akan intens melakukan penertiban KTR,” ujarnya seraya menyebut pihaknya masih menunggu perda pendukung untuk mendukung penertiban tersebut. “Karena sebelumnya itu wewenangnya Dinas Kesehatan, nantinya akan ada di Satpol PP. Tapi sejak bulan kemarin sudah mulai kita tertibkan,” ujar dia. (prn/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menjelang tutup tahun anggaran 2019, dana kelurahan di Kota Medan belum terserap maksimal. Pemerintah Kota Medan dinilai lemah dalam memberi supervisi dan monitoring pada pihak kelurahan.
“Secara umum pengelolaan (dana kelurahan) tentu menjadi tanggung jawab pemerintahan kelurahan. Prinsip akuntabitas menjadi syarat untuk pencairan tahap berikutnya. Kalau dilihat dari penjelasan pemko soal dana yang tak kunjung cair, bisa jadi ini menjadi kelemahan Pemko Medan,” kata Pengamat Anggaran Elfenda Ananda menjawab Sumut Pos, Minggu (8/12).
Harusnya, menurut dia, Pemko Medan bisa melakukan fungsi supervisi, monitoring dan evaluasi terhadap kelurahan. Bila keterlambatan itu berlangsung di sebagian kelurahan, menunjukkan bahwa peran supervisi, pembinaann
monitoring dan evaluasi yang dilakukan Pemko Medan tidak berjalan dengan baik.
“Karena lurah adalah bawahan wali kota, tentunya bisa diperintahkan untuk menjalankan program kelurahan secara disiplin. Jangan sampai lurah lalai menjalankan tugasnya untuk melayani masyarakat,” ujar mantan sekretaris Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sumut itu.
Elfenda menyarankan agar ke depan Pemko Medan harus melakukan langkah-langkah antara lain perencanaan dengan baik, pelaksanaan program secara disiplin dan terukur, serta monitoring dan evaluasi berkelanjutan. Dengan demikian, program pembangunan pada 151 kelurahan di Kota Medan dapat dirasakan betul manfaatnya oleh rakyat.
“Ya, ke depan ini mesti jadi peran pemko melakukan pembinaan ke para lurah. Harusnya kalau dana ini sudah diterima bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan di masyarakat perkotaan Kota Medan,” katanya.
Ia menambahkan akibat kelalaian ini berakibat lamanya pencairan dana kelurahan. Dampaknya akan membenturkan keinginan masyarakat juga. “Selain menjadi Silpa, keinginan masyarakat pada pelayanan yang berkualitas akan terhambat. Masyarakat sebenarnya dirugikan dengan lurah yang modelnya seperti ini yaitu mengabaikan tanggung jawab,” pungkas pria yang akrab disapa El ini.
Seperti diketahui, dana kelurahan baru cair di sejumlah kelurahan di Kota Medan pada Desember ini. Namun masih ada beberapa kelurahan lain justru belum menerima pencairan. Pemicunya karena tak lengkapnya dokumen. Meski demikian, anggaran kelurahan untuk Kota Medan malah naik, dari Rp52 miliar menjadi Rp54 miliar.
Kepala Bidang Anggaran pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Medan, Syahrial mengakui memang ada beberapa kelurahan yang belum dilakukan pencairan.
Ia tak menampik meskipun dana kelurahan di Kota Medan banyak menjadi Silpa (sisa lebih penggunaan anggaran) karena tidak terpakai, tapi alokasi anggaran dana kelurahan untuk tahun anggaran 2020 naik. “Tahun ini sekitar Rp52 miliar, tahun depan naik menjadi Rp54 miliar,” katanya menambahkan dana tersebut bersumber dari APBN tidak sepenuhnya ditransfer ke Pemko Medan. (prn/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang angkutan laut antar pulau atau dalam negeri yang berangkat dari Pelabuhan Belawan, Kota Medan pada bulan Oktober 2019 sebanyak 2.320 orang atau turun 76,68 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 9.948 orang. Hal ini diungkapkan oleh ?Kepala BPS Provinsi Sumut, Syech Suhaimi kepada wartawan di Medan, Minggu (8/12).
Syech mengatakan selama bulan Januari – Oktober 2019 mencapai 153.560 orang, atau naik 127,57 persen dibanding periode n
yang sama tahun 2018 yang mencapai 67.477 orang. “Sedangkan, jumlah penumpang yang datang pada bulan Oktober 2019 tercatat sebanyak 2.163 orang, atau turun 74,70 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 8.548 orang,” papar Syech.
Syech menjelaskan, selama Januari-Oktober 2019 jumlah penumpang yang datang mencapai 249.779 orang atau mengalami kenaikan 287,39 persen.”Kemudian, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 64.478 orang,” tutur Syech.
Sementara itu, dilihat dari transportasi barang melalui laut di Pelabuhan Belawan, selama bulan Oktober 2019 angkutan barang antar pulau untuk kegiatan muat barang sebesar 26.745 ton, atau mengalami kenaikan 54,83 persen dibanding bulan September 2019 sebesar 17.274 ton. “Selama Januari-Oktober 2019 mencapai 383.808 ton, atau naik 124,95 persen dibanding periode yang sama tahun 2018 sebesar 170.621 ton,” kata Syech.
Ia menambahkan untuk kegiatan bongkar barang pada bulan Oktober 2019 mengalami kenaikan 6,37 persen, dari 166.453 ton pada bulan September 2019 menjadi 177.052 ton pada bulan Oktober 2019.
“Selama Januari-Oktober 2019 barang yang dibongkar mencapai 6.224.136 ton, mengalami kenaikan 147,87 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2.511.044 ton,” pungkasnya.(gus/ila)
NATAL PPSD : Penyalaan lilin pada Natal PPSD Siahaan Sektor V Teladan dilakukan antara lain Ketua Sektor, Saut Siahaan didampingi Ketua Panitia Natal Ny A.S. Siahaan, Sekretaris Umum PPSD Siahaan Kota Medan, Henry Siahaan dan lainnya di HKBP Pardomuan Medan, Kamis (5/12).
Natal Bukan Sekadar Berpakaian yang Megah
NATAL PPSD : Penyalaan lilin pada Natal PPSD Siahaan Sektor V Teladan dilakukan antara lain Ketua Sektor, Saut Siahaan didampingi Ketua Panitia Natal Ny A.S. Siahaan, Sekretaris Umum PPSD Siahaan Kota Medan, Henry Siahaan dan lainnya di HKBP Pardomuan Medan, Kamis (5/12).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Punguan Parsadaan Pomparan Somba Debata (PPSD) Siahaan Dohot Boruna Sektor V Teladan Medan merayakan Natal dengan penuh sukacita di Gereja HKBP Pardomuan Medan, Kamis (5/12).
Pendeta A Sanjaya Siahaan dalam khotbahnya menjelaskan Lukas 2 : 1 yang menyatakan hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud. Ia menegaskan bahwa Kristus menjadi pedoman dalam kehidupan umat Kristiani dan menjadi terang bagi orang-orang yang masih dalam kegelapan.
“Kehadiran Santa pada setiap Natal sebenarnya mengajarkan pada anak-anak inilahn
hadiah dari Yesus Kristus yang mengasihi mereka. Begitu pula tradisi penyalaan lilin, sebenarnya menunjukkan betapa besarnya kasih setia Allah yang mau memberi secercah cahaya di tengah kegelapan, sebagai suatu harapan baru bagi umat manusia,” paparnya.
Ditegaskan Pendeta Siahaan, Natal bukan sekadar berpakaian yang megah dan menampilkan kemegahan dunia. Tapi makna Natal adalah sebagai pengorbanan, sebagaimana tertulis pada Yohannes 3, 16. Bahwa kasih setia Allah turun ke dunia ini melalui Yesus Kristus. Kedua, makna Natal adalah kesederhanaan, di mana Yesus lahir di kota kecil Betlehem, di sebuah palungan. Ketiga, makna Natal adalah universalitas. Bahwa Yesus dan keselamatan itu adalah untuk seluruh bangsa. Kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Ke empat, makna Natal adalah kemenangan di mana perjanjian digenapi.
“Karena itu Umat Kristiani menerima Kristus dan mengingat pelayanan Kristus dalam kehidupan di dunia. Orang Kristen harus punya arah dan tujuan kehidupan, yaitu menjadi garam dan terang di dunia,” paparnya.
Ketua Panitia Natal, Ny A.S. Siahaan L br Tampubolon menyatakan sukacitanya karena semua pengurus dan anggota menyambut dan mendukung perayaan Natal ini.
Ketua Sektor V Teladan, Saut Siahaan menambahkan bahwa dukungan untuk perayaan Natal ini menunjukkan kebersamaan keluarga besar Siahaan di sektor V dan berharap hal ini akan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Sementara Sekretaris Umum Badan Pengurus Harian PPSD Siahaan Kota Medan, Henry Siahaan, menyatakan bahwa kegiatan perayaan Natal mulai dilaksanakan di masing-masing sektor pada 61 sektor PPSD Siahaan Kota Medan. “Kita harapkan hal ini menjadi sukacita bagi keluarga besar Siahaan di Kota Medan dan sekitarnya. Biarlah kita semakin bersyukur dengan sukacita Natal,” pungkasnya.
Adapun Panitia Natal tahun ini diisi oleh kaum Ibu dengan Ketua Ny A.S Siahaan Dra L br Tampubolon, Wakil Ketua Ny K Siahaan P br Hasibuan, Sekretaris Ny P Silitonga Mindo br Siahaan, Wakil Sekretaris Ny Siahaan D br Hasibuan dan Bendahara Ny G Butar-Butar R br Siahaan. Seksi Acara/Kerohanian Koordinator Ny Pdt Siagian L br Siahaan, Ny Dr H Siahaan Drg M Tampubolon, Ny St S Siahaan br Sibarani, Ny Drs Simorangkir br Siahaan. Seksi Konsumsi Koordinator Ny Siahaan br Malau, Ny Zendrato br Siahaan, Ny Sinaga Lisbeth br Siahaan, Ny Nainggolan br Siahaan. Seksi Tempat/Peralatan Koordinator Ny B Simbolon MZ br Siahaan dan Ny Sitinjak Ruth br Siahaan.
Kemudian, Seksi Penerima Tamu Koordinator Ny Siahaan br Tampubolon, Maya br Siahaan, Ny Siahaan br Nababan, Ny Panjaitan br Siahaan, Ny Manalu br Siahaan, Ny Siahaan br Tambunan dan Ny Siahaan br Siagian. Sebelumnya, sebagai rangkaian kegiatan Natal, Panitia melaksanakan kunjungan sosial dengan memberikan bingkisan Natal bagi yang sudah lanjut usia dan tidak dapat hadir ke acara Natal tersebut. (rel/mea)
ASRAMA HAJI MEDAN:
Salah satu gedung baru di Asrama Haji di Komplek Asrama Haji, Jalan AH Nasution Medan. Gubsu berencana memindahkan Asrama Haji Medan ke Kawasan Kualanamu, sedangkan Balai Kota dipindahkan ke Asrama Haji Medan.
ASRAMA HAJI MEDAN:
Salah satu gedung baru di Asrama Haji di Komplek Asrama Haji, Jalan AH Nasution Medan. Gubsu berencana memindahkan Asrama Haji Medan ke Kawasan Kualanamu, sedangkan Balai Kota dipindahkan ke Asrama Haji Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana pemindahan Asrama Haji ke kawasan Bandara Kualanamu oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi ditanggapi Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Asrama Haji Medan, Ramlan Sudarto.
Menurut Ramlan, rencana itu masih perlu pembicaraan yang matang antara Kementerian Agama (Kemenag) RI dan pemerintah provinsi. “Itu sah-sah aja. Hanya sampai sekarang belum ada pembicaraan dengan Kementerian Agama selaku pemilik asetn
Kalau saya selaku pengelola (Asrama Haji), tunggu keputusan Kementerian Agama pusat,” ujarnya kepada Sumut Pos, Minggu (7/12).
Namun sampai saat ini, kata Ramlan, pihaknya belum diberitahu rencana pemindahan Asrama Haji tersebut ke Kualanamu. “Belum ada baik pemberitahuan ataupun melalui surat,” katanya.
Diapun sepenuhnya menyerahkan semua kepada Kemenag RI, apabila Asrama Haji dipindahkan ke Kualanamu. Namun, kata Ramlan, idealnya Asrama Haji itu haruslah memiliki akses yang mudah menuju bandara.
“Tapi kalau dihitung-hitung perjalanan calon haji ke Bandara Kualanamu tidak memakan waktu yang banyak. Apalagi sekarang sudah dikawal oleh voorijder, jadi bisa sampai tepat waktu,” urai Ramlan.
Kendati demikian, Ramlan tak memungkiri, jika dibanyak Embarkasi yang ada di daerah, salah satunya dekat dengan bandara. “Tapi ada juga seperti di Aceh dan Padang, Embarkasinya jauh dari bandara. Tapi nggak ada masalah kok,” jelasnya.
Terlebih, katanya, aset Asrama Haji Medan seperti hotel, beberapa aula dan lainnya yang dimiliki Kemenag RI, tentunya menjadi pertimbangan bersama mengenai pemindahan tersebut.
“Kalau dukung mendukung ya sah-sah saja, namanya juga program Gubernur. Tapi intinya semuanya perlu dibicarakan bersama dengan pemerintah pusat,” pungkas Ramlan.
Sebelumnya, Gubernur Edy berencana memindahkan Asrama Haji Medan ke kawasan Bandara Kualanamu. Nantinya, Asrama Haji akan menempati lahan milik Pemprov Sumut seluas 50 hektare, yang didapat dari PTPN II. Kemudian, Kantor Wali Kota Medan akan dipindahkan ke Asrama Haji Medan. (man/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keluarga besar Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS) Sumut menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H di Jalan STM Suka Indah, Minggu (8/12).
Acara Maulid ini dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution, Ketua Dewan Penasehat IKANAS Sumut H Pandapotan Nasution, Sekjen DPD IKANAS Sumut H Ahmad Raja Nasution, Ketua IKANAS Kota Medan Sahlan Jukri Nasution, Ustad H Aidil Mukgaidir Ritonga, tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, serta seluruh Keluarga Besar IKANAS Sumut.
Dalam sambutannya Akhyar mengatakan, mari mulai kini kuatkan tekad dalam hati untuk senantiasa mencintai sosok Rasulullah sebagai sang teladan yang utama. Mari terus berusaha agar mampu menjadi salah satu insan terbaik yang senantiasa mendapat ridho Allah SWT dan Syafaat Rasulllah di akhirat kelak. “Peringatan Maulid ini sebagai wadah silaturahmi diantara kita, karena itu mari kita terus menjaga silaturahmi dan ukhuwa islamiah diantara kita semua,” ajak Akhyar.
Akhyar juga mengharapkan dukungan agar dapat menjalankan tugas-tugas Pemerintahan dengan baik. “Kepada seluruh pengurus IKANAS, saya mengharapkan dukungan dan masukan sehingga saya dapat menjalankan amanah ini dengan baik,” harap Akhyar.
Sementara itu Wagubsu, Musa Rajekshah mengatakan marga Nasution merupakan marga yang tersebar di banyak daerah untuk itulah semoga IKANAS kedepanya dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat Sumut.
Sebelumnya Wakil Ketua DPD IKANAS Sumut, Ricki Prananda mengharapkan melalui Maulid Nabi Muhammad SAW ini seluruh pengurus IKANAS dapar meneladani sikap Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.(map/ila)
BANTUAN:
Penyerahan bantuan secara simbolis kepada Yayasan Pelayanan Anak Bintang Terang oleh Ketua Panitia Natal, Nettiwaty Limbong.
BANTUAN:
Penyerahan bantuan secara simbolis kepada Yayasan Pelayanan Anak Bintang Terang oleh Ketua Panitia Natal, Nettiwaty Limbong.
BELAWAN, SUMUTPOS.CO – PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 melalui Keluarga Besar Persekutuan Bahtera Kasih PT merayakan Natal 2019 di Tiara Convention Center, Jumat (6/12).
Perayaan Natal dengan tema Hiduplah sebagai Sahabat bagi Semua Orang (Yoh 15:14-15) dan sub tema Hidup Bersahabat Insan Pelindo 1, Wujud Sinergi dalam Menjalankan Misi Perusahaan.
“Perayaan Natal ini menjadi momen bagi kita untuk merenungkan keselamatan yang pasti dari Tuhan, adanya pembaharuan dalam hidup, dan bermisi mengabarkan Injil. Terlebih dahulu kita harus berdamai dengan Allah, berdamai dengan diri sendiri dan berdamai dengan sesama, sehingga kita bisa hidup bersahabat dan bersinergi dalam mendukung visi misi Pelindo 1,” khutbah Pdt Mangapul.
Direksi Pelindo 1, diwakili oleh Dominggo Pasaribu, SVP Fasilitas Pelindo 1 mengatakan manajemen terus berupaya untuk melakukan terobosan-terobosan baru untuk menambah pendapatan yang nantinya akan meningkatkan kesejahteraan pegawai.
“Untuk itu kita perlu mendukung penuh program kerja manajemen. Kasih Natal kiranya menguatkan persahabatan yang sedang dan akan kita bangun, dari kita dan untuk kita, sehingga kita dapat memberikan yang terbaik bagi perusahaan,” terang Dominggo.
Sebelum perayaan Natal ini, Pelindo 1 juga telah berbagi kasih dengan mengadakan kegiatan bakti sosial dan pemberian santunan. “Kegiatan bakti sosial diberikan kepada panti asuhan Elim dan Mamre di Pematang Siantar, pemberian bantuan kepada Yayasan Pelayanan Anak Bintang Terang berupa alat produksi yang diharapkan dapat membantu pengelolaan pelayanan anak dari keluarga prasejahtera, sementara pemberian santunan diberikan kepada para pensiunan dan tenaga kerja outcoursing pelabuhan,” ujar Nettiwaty Limbong, Ketua Panitia Natal Pelindo 1.
Perayaan Natal Pelindo 1 ini diikuti oleh pegawai Pelindo 1 dan keluarga, pensiunan, pegawai anak perusahaan dan tamu undangan dari pengguna jasa dan berbagai instansi yang ada di lingkungan pelabuhan. (fac/ila)