27 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 4723

Kejatisu Periksa Kadisdik Sumut Terkait Dugaan Korupsi DAK Tahun 2018

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut, Arsyad Lubis.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut, Arsyad Lubis.

MEDAN, SUMTUPSO.CO – Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumut, Arsyad Lubis. Ia diperiksa di Kantor Kejatisu, Selasa (26/11).

“IYA memang betul dia dipanggil penyidik. Ada kita ambil keterangannya,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejatisu, Sumanggar Siagian, Rabu (27/11).

Saat ditanya terkait soal apa, Arsyad Lubis diperiksa penyidik Kejatisu, Sumanggar enggan untuk menjelaskan. Dia juga tidak mau menyebutkan seputar materi pemeriksaan.

“Kalau terkait itu, sudah masuk ke substansi. Kami tidak bisa menyampaikan. Itu kewenangan penyidik. Pokoknya adalah kita periksa dia,” ujar Sumanggar.

Sumanggar juga tidak tahu pasti, siapa saja yang diperiksa tim penyidik Kejatisu dari instansi Dinas Pendidikan Sumut.

“Setahu saya hanya dia saja yang diperiksa, tidak tahu apakah ada yang lain,” jelas Sumanggar.

Namun disinyalir, Kadisdik Sumut diperiksa terkait dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan Sumut tahun 2018. Sebagaimana diketahui, dugaan korupsi itu terus mencuat pasca sejumlah elemen mahasiswa melakukan serangkaian unjukrasa.

Pada Agustus lalu, massa dari PMII dan Himmah Sumut sudah pernah berunjukrasa di Kantor Gubsu. Massa meminta agar Gubsu Edy Rahmayadi, tidak lagi melindungi Kadisdik Sumut Arsyad Lubis, karena terindikasi melakukan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018 senilai Rp45 miliar.

Sebelumnya, PMII dan Himmah Sumut telah melaporkan kasus ini ke Polda Sumut. Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Polda Sumut kemudian melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bahan keterangan dugaan korupsi.

Indikasi terjadinya penyimpangan uang milik negara terendus dalam pengadaan alat praktik SMK Pertanian dan Otomotif senilai Rp45 miliar, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2018.

Hal ini dibenarkan Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan, Jumat 6 September 2019 di Medan. Hanya saja dia menyebut perkara ini masih membutuhkan waktu yang panjang.

Untuk pemeriksaan saksi-saksi dan terlapor masih menunggu hasil dari penyelidikan. “Masih penyelidikan, untuk naik ke penyidikan membutuhkan proses yang panjang, pulbaket dahulu,” ucap Nainggolan.

Karena masih pengumpulan bahan keterangan, polisi belum melakukan pemeriksaan sejumlah saksi ataupun terlapor secara mendetail.

“Untuk pemeriksaan saksi-saksi dan terlapor masih menunggu hasil dari penyelidikan,” tandas Nainggolan.(man/bbs/ala)

Pisah Sambut GM PLN UIW Sumut, Listrik di Sumut Kian Andal, Wagubsu Puji Feby

m idris/sumut pos PLAKAT: Wagubsu, Musa Rajekshah, serahkan plakat kepada GM PLN UIW Sumut, Feby Joko Priharto sebagai tanda terima kasih. Feby akan pindah tugas ke PLN UIW Jateng-DI Yogyakarta.
PLAKAT:  Wagubsu, Musa Rajekshah, serahkan plakat kepada GM PLN UIW Sumut, Feby Joko Priharto sebagai tanda terima kasih. Feby akan pindah tugas ke PLN UIW Jateng-DI Yogyakarta.   
 m idris/sumut pos
PLAKAT: Wagubsu, Musa Rajekshah, serahkan plakat kepada GM PLN UIW Sumut, Feby Joko Priharto sebagai tanda terima kasih. Feby akan pindah tugas ke PLN UIW Jateng-DI Yogyakarta.
m idris/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumut menggelar acara pisah sambut dengan melepas GM PLN UIW Sumut sebelumnya, Feby Joko Priharto yang ditugaskan di PLN UIW Jateng-DI Yogyakarta.

Penggantinya adalah M Irwansyah Putra, yang sebelumnya GM PLN UIW Riau-Kepulauan Riau. Acara pisah sambut ini dilakukan di Aula Astakona, Kantor PT PLN UIW Sumut, Jalan Krakatau, Medan, Rabu (27/11).

Hadir dalam pisah sambut itu, Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah, Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, perwakilan Kodam I/BB dan Kajati Sumut, Executive Vice President Pengembangan Regional Sumatera PLN, Budi Pangestu, Kadis ESDM Sumit, Zubaidi, para Senior Manager PLN UIW Sumut, para Manager PLN UP3 se-Sumut, tokoh agama Buya KH Amiruddin MS dan undangan, termasuk dari Kelompok Kerja Wartawan Listrik Sumut (Korwalis).

Wagubsu dalam sambutannya mengatakan, selama PLN UIW Sumut dipimpin oleh Feby keandalan listrik di Sumatera Utara semakin terjamin. Salah satu indikasinya yakni semakin minimnya pemadaman listrik di tengah masyarakat.

“Kalau dulu di media pemadaman listrik sering menjadi topik utama. Namun saya lihat di tangan Pak Feby, hal ini sudah sangat jarang terjadi. Ini membuktikan beliau mampu bekerja dengan sangat baik dalam melayani masyarakat. Semoga hal-hal yang baik seperti ini terus ditingkatkan di tangan pimpinan yang baru, Pak Irwansyah,” ujar Wagubsu memuji.

Keandalan listrik yang semakin membaik, lanjut Wagubsu, berpengaruh positif bagi iklim investasi di Sumatera Utara. Saat ini sejumlah investor dari luar negeri bahkan sudah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Sumatera Utara.

“Kami dari Pemprov Sumut mengucapkan terima kasih kepada pihak PLN yang selama ini selalu mendukung upaya kami menarik investor untuk berinvestasi,” katanya.

Wagubsu juga berharap agar PLN terus menguatkan komitmennya membantu Pemprovsu dan Pemkab/Pemko di Sumut untuk menarik investor menanamkam modalnya di berbagai sektor yang ada, seperti industri dan pariwisata. “Sumut punya banyak potensi, yang tentu kalau didukung energi listrik yang handal, akan semakin dilirik investor,” kata Wagubsu.

Karenanya, Wagubsu meminta agar PLN terus memperkuat keandalan ketersediaan daya maupun pelayanan. “Pariwisata Danau Toba yang saat ini kita galakkan bersama, tentu harus didukung juga dari ketersediaan listrik yang andal,” pungkas Wagubsu.

Sebelumnya Feby Joko Priharto mengatakan layanan kelistrikan merupakan salah satu bagian penting dalam pembangunan Indonesia. Kebutuhan akan listrik diyakini akan semakin besar dan hal tersebut harus diimbangi dengan layanan dan kinerja yang juga harus terus ditingkatkan.

“Juga kita dituntut untuk melakukan pengembangan-pengembangan untuk inovasi lain. Dan ini yang sudah kita lakukan selama ini di Sumatera Utara lewat peluncuran beberapa fasilitas yang menggunakan listrik seperti kendaraan listrik,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Feby juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh karyawan dan jajaran manajemen PLN di Sumatera Utara yang selalu bahu-membahu dalam memberikan layanan kelistrikan. “Pada akhirnya saya sangat berterima kasih dan sangat senang sudah menjadi bagian dari keluarga besar PLN Sumut dalam beberapa tahun terakhir,” ucap Feby.

Sementara itu, GM PLN UIW Sumut yang baru M Irwansyah Putra berharap kinerja yang maksimal dari seluruh jajarannya tetap terjaga. “Saya berharap dapat diterima dan kita dapat terus bekerja sama dalam meningkatkan kualitas layanan dan keandalan kelistrikan di Sumatera Utara,” pungkas pria kelahiran Kota Binjai ini.

Ketua Serikat Pekerja (SP) PLN Sumut, Rudi Artono dalam kata sambutannya mengatakan, di bawah kepemimpinan Feby sangat jarang terjadi padam listrik. “Sangkin jarangnya terjadi padam listrik di tangan Pak Feby, jadi ketika padam listrik empat menit saja, masyarakat sudah langsung heboh. Jarangnya padam listrik ini karena kelistrikan Sumut saat ini sudah andal,” kata Rudi.

Pada kesempatan pisah sambut tersebut, baik Feby maupun M Irwansyah Putra diberika ulos (diulosi). Begitu juga Kelompok Kerja Wartawan Listrik Sumut (Korwalis) turut serta mengulosi. (ila)

Serah Terima Terminal Amplas & Pinangbaris Belum Final

TERMINAL AMPLAS: Suasana di Terminal Terpadu Amplas. Terminal Amplas dan Pinangbaris akan diserahkan ke pusat dalam waktu dekat ini.

Pemko Medan Sedang Hitung Nilai Aset

TERMINAL AMPLAS: Suasana di Terminal Terpadu Amplas. Terminal Amplas dan Pinangbaris akan diserahkan ke pusat dalam waktu dekat ini.
TERMINAL AMPLAS: Suasana di Terminal Terpadu Amplas. Terminal Amplas dan Pinangbaris akan diserahkan ke pusat dalam waktu dekat ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyerahan aset dua terminal tipe A di Kota Medan, yakni Terminal Terpadu Amplas dan Pinangbaris saat ini belum final dilakukan karena ada prosudur yang dilakukan. Pemerintah Kota (Pemko) Medan pun mengaku sedang melalui tahap demi tahap yang dibutuhkan untuk bisa membuat finalisasi berita acara serah terima kedua terminal tersebut ke pemerintah pusat yang dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan.

Kepala Bidang (Kabid) Aset pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Medan, Sumiadi mengatakan,

ada tiga tahap sebelum penyerahan. Pertama, penandatanganan persetujuan penyerahan asset. Ini sudah dilakukan. Kedua, berita acara serah terima asset. “Nah kalau yang ini sedang berjalan dan belum final. Kita sudah kirimkan draf-draf penyerahan aset ke (pemerintah) pusat, tapi masih ada yang kurang. Saat ini kita sedang menghitung nilai aset yang akan diserahterimakan itu,” ujar Sumiadi kepada Sumut Pos, Rabu (27/11).

Disebutkan Sumiadi, perhitungan itu harus dilakukan mengingat aset yang diserahterimakan ke pusat tidaklah secara menyeluruh, melainkan sebagian besar dan sebagian kecilnya masih menjadi aset milik Pemko Medan.

“Contohnya Pinangbaris, itu kan dari depan sampai batas tempat uji KIR yang diserahkan ke pusat, lahan uji KIR itu sendiri tetap milik Pemko Medan, begitu juga dengan Amplas. Jadi kan harus dihitung, walaupun sebagian besar untuk pusat tapi masih ada aset punya Pemko Medan. Nah berapa luas lahannya dan fasilitas-fasilitas lainnya, itu yang sedang dihitung secara rinci,” ujarnya.

Perhitungan itu sendiri, kata Sumiadi telah dilakukan sejak satu minggu yang lalu dan ditargetkan akan selesai akhir November ini. “Untuk itu kita sudah berkoordinasi dengan OPD-OPD terkait seperti Dinas PU, Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, termasuk juga dengan Dinas PKPPR. Begitu selesai dihitung dan ditentukan mana-mana saja bagian yang akan diserahkan ke pusat dan yang akan tetap menjadi aset Pemko Medan, barusan akan kita sampaikan hasilnya ke pusat,” katanya.

Setelah itu, lanjut Sumiadi, barulah proses berita acara serah terima kedua terminal tipe A Kota Medan dapat dilakukan.

“Setelah berita acara serah terima selesai dilakukan barulah kami akan melakukan tahap terakhir yaitu penghapusbukuan aset,” pungkasnya.

Seperti diketahui, berdasarkan UU No 23/2014 tentang Pemerintah Daerah, seluruh terminal tipe A yang semula dikelola oleh pemerintah Kabupaten/Kota harus diserahkan kepada Kementrian Perhubungan (Kemenhub). Namun, Pemerintah Kota (Pemko) Medan butuh waktu berpikir hingga 5 tahun sejak UU disahkan untuk bisa menyerahkan asetnya kepada Kemenhub.(map/ila)

Revitalisasi Pasar Inpres Belawan, Hingga Akhir Tahun Tak Juga Dibangun

ilustrasi Pasar Modern
ilustrasi Pasar Modern

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Rencana reviltalisasi Pasar Inpres Belawan di Jalan Bunga, Kelurahan Belawan II, Medan Belawan, tahun ini gagal terwujud. Akibatnya, lapak relokasi pedagang sementara yang sudah dibangun dengan alokasikan anggaran Rp4 miliar dari APBD Kota Medan, jadi terbuang sia – sia.

Pada areal lokasi yang sudah dikontrak selama se-tahun telah dibangun deng-an lapak lebih kurang 400 kios menjadi pajangan. Bahkan lapak kios itu telah rusak terbengkalai karena penundaan pembangunan pasar tersebut.

Pengamat Tata Kota Medan Rafriandi Nasution mengatakan, perencanaan anggaran yang sudah ada dialokasikan di APBD, harusnya dilaksanakan. Tetapi, pelaksanaannya tidak terlaksana adalah bentuk kegagalan Pemko Medan merencanakan manajemen untuk revitalisasi pasar tersebut.

“Anggarannya sudah sama-sama disahkan, artinya sudah matang untuk pelaksanaannya. Jadi kalau alasan tidak cukup anggarannya yang Rp20 miliar, harusnya dibangun dulu dengan anggaran yang ada, bukan menunda. Kalau sudah seperti itu, kita nilai Pemko Medan tidak punya menajemen yang matang,” tegasnya.

Mengenai sudah dikeluarkannya anggaran Rp4 miliar untuk relokasi, Rafriandi meminta untuk segera dilakukan evaluasi terhadap anggaran relokasi tersebut. Apakah sudah efektif pelaksanaanya dan bagaimana kelanjutan dengan adanya penundaan revitalisasinya.

“Harusnya dewan memanggil wali kota dan dinasi terkait, kenapa gagal terlaksana revitalisasi serta bagaimana dengan anggaran yang mubajir terhadap relokasi Rp4 miliar itu. Dewan harus meminta pertanggungjawaban, biar beban persoalan anggaran itu tidak jatuh ke dewan. Sehingga pengawasan dewan ada,” cetus Rafriandi.

Tak hanya itu, pemko Medan seharusnya, kata Rafriandi, membuat perencanaan multiyears atau pengusulan anggaran terbaru dari kekurangan Rp20 miliar dengan tetap membangun pasar itu dengan anggaran yang ada. Sehingga, pembangunannya tetap terlaksana.

“Jangan karena anggaran yang direncanakan kurang, pembangunannya ditunda. Harusnya Wàli Kota membangun komunikasi dengan dewan, supaya ada memori catatan yang dikeluarkan DPRD agar diajukan anggaran kelanjutan. Maka, pembangunan tetap terlaksana dan tidak terkesan Pemko Medan tidak serius membangun pasar itu,” tegas Rafriandi.

Harapan mantan Dirut BUMD Kota Medan ini, eksekutif harus mampu membangun komunikasi dengan legislatif terhadap kendala angggaran. Sehingga, ada komitmen bersama yang disepakati untuk pembangunan di Kota Medan.

“Kalau sudah terbangun komunikasi tentang masalah anggaran, maka semua permasalahan pembangunan di Kota Medan dapat terlaksana dan bisa dipertanggungjawabkan kepada BPK. Tapi kalau komunikasi tidak bàik maka kinerja tidak baik, pembangunan pun terkendala,” pungkas Rafriandi.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Medan HT Bahrumsyah mengatakan, proyek revitalisasi Pasar Inpres Belawan batal dilaksanakan akibat dua hal. Pertama, proses penghapusan aset PD Pasar jadi nol karena Pemko Medan tidak bisa membangun pasar milik PD Pasar. “Karena itu aset yang dipisahkan muncul kelalaian waktu sehingga proses tersebut terlambat,” katanya.

Kedua, ada perhitungan ulang biaya karena anggaran Rp20 miliar tidak cukup setelah dilakukan pengecekan kondisi tanah yang labil di dasar. “Kita keberatan saat ekspos yang dilakukan Perkim saat rapat P.APBD 2019, karena sudah merugikan warga Belawan dan kita minta agar diteruskan melalui sistem multiyears artinya anggaran yang ada dilaksanakan pembangunannya kekurangan dilanjutkan pada tahun 2020,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahaan, Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR) Kota Medan, Benny Iskandar waktu itu menargetkan kalau pada Desember 2019 Pasar Inpres sudah harus bisa ditempati.

Kata Benny, lokasi Pasar Inpres Belawan akan dibangun di lokasi yang lama yakni di Jalan Bunga, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan.

“Anggaran yg disiapkan Rp 20 miliar yang akan dibangun dilokasi lama pasar dan target kita segera lelang setelah masalah aset selesai,” ujarnya waktu itu.

Diuraikan Benny, proses penilaian aset dilakukan mengingat bangunan pasar yang lama akan dibongkar seluruhnya, maka nilai aset yang tercatat secara akutansi pun harus dihapus. “Pembongkarannya dilelang dan seterusnya baru bisa dikerjakan bangunan baru,” tukasnya.

Sebagai gantinya, Perkim diketahui telah membangun Pasar Relokasi di Jalan Sumatera, Kelurahan Belawam II atau tepat di belakang stasiun PMB untuk para pedagang sembari menunggu proses revitalisasi Pasar Inpres Belawan selesai dibangun. Pembangunan Pasar Relokasi itupun menghabiskan biaya Rp4 miliar.

Benny melanjutkan pasar relokasi yang sudah dibangun sudah diserahkan Dinas Perkim ke Perusahaan Daerah (PD) Pasar. (fac/ila)

PB IKLAS akan Gelar Silaturahmi dengan IMAMI

Ketua Umum PB IKLAS, Drs Rivai Nasution MM
Ketua Umum PB IKLAS, Drs Rivai Nasution MM
Ketua Umum PB IKLAS, Drs Rivai Nasution MM

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus Besar Ikatan Keluarga Labuhanbatu Selatan (PB IKLAS) akan menggelar malam silaturahmi dengan Ikatan Mandailing Malaysia-Indonesia (IMAMI) di Convention Hall Sudi Mampir Blok Songo, Labuhanbatu Selatan, Sabtu (30/11). Silaturahmi yang digagas PB IKLAS ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan IMAMI bertajuk “Mulak tu Huta” yang diikuti 73 orang warga Mandialing yang ada di Malaysia.

Ketua Umum PB IKLAS, Drs Rivai Nasution MM menyambut gembira rencana kedatangan rombongan IMAMI ke Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan ini. Menurutnya, ini merupakan suatu kebanggaan bagi PB IKLAS dapat bersilaturahmi dengan IMAMI yang terdiri dari warga Mandailing yang sukses di negeri jiran Malaysia. Dan silaturahmi ini nantinya juga akan dihadiri beberapa tokoh masyarakat Labusel serta ahli waris Kesultanan Kotapinang.

Adapun sejumlah tokoh yang ikut dalam rombongan yang dipimpin Ramli Hasibuan, selaku Sekjend IMAMI itu diantaranya, Dato’ Seri Zul Hasnan Najib bin Baharudin Hasibuan, asal Ayer Tawar di Perak, yang merupakan mantan Kepala Polisi Kota Kualalumpur dan isterinya yang juga pejabat tinggi polisi.
Kemudian Dato’ Shahrom bin Abdul Malik Hasibuan, mantan Wali Kota Kuala Kangsar, asal Ayer Tawar, Perak. Selanjutnya, Dato’ Mohd Shuhaili bin Mohd Taufek Nasution, yang saat ini masih menjabat Direktur MAMPU, yakni satu department pemerintah Pusat di Sabah. Asalnya dari Chemor, Perak. Serta Dato’ DR Sharifuddin bin Zainudin Batubara, profesor di salah satu universitas Malaysia.

Rivai berharap, PB IKLAS dan IMAMI dapat terus bersinergi dalam membangun persaudaraan serta dapat mengikat suatu kerjasama dalam mengembangkan program organisasi terkait bidang pendidikan dan kebudayaan serta investasi dan lainnya.
“Apalagi, orang Mandailing yang saat ini berada di Malaysia sudah mencapai ratusan ribu orang dan mempunyai jabatan penting serta banyak yang juga jadi pengusaha,” tandasnya. (*)

Persikasi Terbukti Menyuap Wasit, Enam Orang Jadi Tersangka Match Fixing

Brigjen Pol Argo Yuwono
Brigjen Pol Argo Yuwono
Brigjen Pol Argo Yuwono

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Satgas Anti Mafia Bola Bareskrim Polri kembali menemukan adanya dugaan pengaturan skor di laga Liga 3, antara Perses Sumedang menjamu Persikasi Bekasi. Sejumlah pihak pun diamankan guna menjalani pemeriksaan intensif.

“Satgas Anti Mafia Bola telah berhasil mengungkap dan menangkap pelaku tindak pidana suap atau match fixing pertandingan Liga 3, antara Perses lawan Persikasi,” ungkap Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono, Selasa (26/11).

Argo menuturkan, penangkapan dilakukan pada Senin (25/11) lalu. Sebanyak 6 orang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pengaturan skor tersebut. Adapun mereka, yakni DSP (wasit utama), BTR (Manajemen Persikasi), HR (Manajemen Persikasi), MR (perantara), SHB (Manager Tim Persikasi), dan DS (Komisi Penugasan Wasit Asprov PSSI Jawa Barat).

Argo menerangkan, tercium aroma kejanggalan dalam laga Perses dan Persikasi yang digelar pada 6 November lalu di Stadion Ahmad Yani, Sumedang, Jawa Barat. Berdasarkan informasi dari masyarakat, Satgas pun segera bergerak melakukan penyelidikan. “Hasil penyelidikan diketahui adanya dugaan tindak pidana suap dari pengurus Persikasi dengan memberikan sejumlah uang ke perangkat wasit,” jelasnya.

Pemberian uang itu guna memenangkan Persikasi dalam laga tersebut. Betul saja, saat peluit panjang dibunyikan, Persikasi berhasil unggul dengan skor 3-2. Saat ini penyidik masih melakukan pendalaman atas kasus ini.

Keenam orang yang ditetapkan tersangka, seluruhnya dikenakan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1980, tentang Tindak Pidana Suap, dan/atau Pasal 55 KUHP. (jpc/saz)

Maria Ozawa Bakal Kembali Dukung Timnas

Maria Ozawa saat memberikan dukungan.
Maria Ozawa saat memberikan dukungan.

SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia U-23 mendapat dukungan spesial. Ya, dari sekitar 200 pendukung Garuda Muda di tribun, di sana terlihat sosok Maria Ozawa. Mantan bintang film dewasa dari Jepang itu, tampak bersemangat mendukung penampilan Evan Dimas dkk.

Maria mengenakan atribut jersey Timnas Indonesia yang berwarna merah. Sesekali dia membentangkan Bendera Merah Putih. “Buat saya Indonesia adalah negara yang spesial, makanya saya pakai jersey Indonesia,” beber wanita 33 tahun tersebut.

Pemeran film Menculik Miyabi itu, sempat memprediksi kemenangan 2-0 untuk Indonesia. Prediksinya ternyata tepat. Dan, Maria ternyata ketagihan nonton di tribun dan memberikan dukungan buat timnas. “Saya akan datang lagi saat pertandingan Indonesia berikutnya,” lanjut duta besar satu situs judi tersebut.

Sebelumnya, banyak yang tidak sadar kalau ada Maria di antara ratusan penonton. Nah, setelah tahu kalau Maria di tribun, dia langsung diserbu penonton yang ingin berfoto bersama. (nap/bas/jpc/saz)

Start Mulus Berkat Bonus

SELEBRASI: Pemain Timnas U-23 selebrasi usai cetak gol.
SELEBRASI: Pemain Timnas U-23 selebrasi usai cetak gol.

Manajemen Timnas Indonesia U-23 punya strategi khusus untuk mendongkrak performa para pemain di laga pertama SEA Games 2019. Mereka mengguyur bonus kemenangan dari laga ujicoba melawan Iran U-23. Ya, sebelum bertolak ke Filipina, Garuda Muda sempat menjajal kekuatan Iran. Timnas berhasil meraih kemenangan 2-1 pada laga ujicoba di Stadion Pakansari, 16 November lalu.

Nah, kemarin, Evan Dimas dkk menerima hasil jerih payah mereka saat mengalahkan Iran. Manajemen mengucurkan bonus jelang kickoff laga melawan Thailand. Dari informasi internal tim yang diterima Jawa Pos (Grup Sumut Pos), Garuda Muda mendapat guyuran bonus sekitar Rp150 juta. Jumlah tersebut dibagi rata buat pemain dan official.

“Ya ini kan bagian dari strategi juga. Sengaja kami cairkan sebelum pertandingan, biar anak-anak lebih semangat,” ungkap Manajer Garuda Muda, Sumardji, kepada Jawa Pos.

Perwira Polri yang juga Manajer Bhayangkara FC itu, menjelaskan, pemberian bonus merupakan upaya agar penampilan skuad asuhan Indra Sjafri itu lebih mengkilap di SEA Games. “Ya, kami tetap siapkan bonus buat pemain, jumlahnya enggak usah disebutinlah,” timpal Waketum PSSI Cucu Soemantri.

Janji itu direalisasikan setelah laga melawan Thailand. Total, Rp600 juta didapatkan pasukan timnas. Masing-masing Rp300 juta dari manajer tim dan PSSI. (nap/bas/jpc/saz)

Buntut Kegagalan PSMS, Klub Minta Benahi Badan Hukum

PSMS
PSMS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kegagalan PSMS Medan lolos ke Liga 1, mendapat perhatian dari 40 klub. Klub anggota PSMS, meminta agar pengurus segera membenahi kisruh badan hukum Ayam Kinantan, dengan melibatkan 40 klub.

Saat ini, kisruh badan hukum PSMS memang belum menemukan titik terang. Setidaknya ada 3 badan hukum mengaku punyak hak sebagai pengelola PSMS, yakni PT Kinantan Indonesia, PT PeSeMeS, dan PT Perintis Raya Sakti.

Menurut Sekretaris Bintang Utara, Sari Azar Tanjung, ketiga badan usaha tersebut hingga kini tidak pernah berhungan dengan 40 klub.

“Padahal, 40 klub adalah pemilik saham PSMS,” ujar Sari Azar, Selasa (26/11).

Mantan pemain PSMS era 90-an tersebut, menambahkan, hingga saat ini PSMS masih milik 40 klub. Hal itu sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/RT) PSMS. “Dan sampai sekarang, AD/RT PSMS belum juga diplenokan. Jadi belum berubah,” tegas Sari Azar lagi.

Putra mantan pemain PSMS era 50-60an, Azis Tanjung tersebut, juga meminta agar struktur organisasi dan badan usaha PSMS segara dibenahi. Pasalnya kisruh badan usaha dan struktur organisasi PSMS tersebut tidak sesuai dengan AD/RT PSMS. “Struktur organisasi kepengurusan dan badan usaha harus dibenahi, tapi sesuai dengan AD/RT. Dan, yang paling penting harus melibatkan 40 klub. Karena kisruh itu akan mengganggu sponsor,” jelas Sari Azar.

Sari Azar juga menambahkan, 40 klub mempersilakan orang mengelola PSMS. Namun harus sesuai dengan aturan. “Klub menerima siapapun yang ingin mengelola PSMS, tapi harus melibatkan klub,” ungkapnya.

Sari Azar juga mengkritisi oknum yang mengaku pengurus PSMS saat ini. Dia menilai oknum tersebutlah yang membuat kisruh dan meninggalkan klub. “Saat Sihar Sitorus mau mengelola PSMS 2008 lalu, dia memprovokasi klub untuk menolak tawaran tersebut. Padahal saat itu Sihar memberi tawaran saham 16 persen untuk klub. Tapi oknum itu meminta saham 100 persen,” bebernya.

Dia pun meminta pengelola PSMS untuk segara memanggil 40 klub dan membicarakan bagaimana nasib Ayam Kinantan ke depan. “Kalau tidak, persoalan PSMS tidak akan selesai,” pungkas Sari Azar. (dek/saz)

Jelang Natal & Tahun Baru 2020, Garuda Jamin Tak Naikkan Harga Tiket

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Maskapai Garuda Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menaikkan harga tiket pesawat saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan hal ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan kesempatan berlibur dengan pesawat.

Pikri juga menegaskan pihaknya tetap akan mematuhi peraturan tarif batas atas dan tarif batas bawah dalam menentukan tarif.

“Pokoknya kita nggak ada (tiket) naik, nggak boleh naik. Kita beri kesempatan masyarakat libur Nataru. Harga kita itu tak boleh tentukan sendiri kita sudah ditentukan pemerintah dimana ada TBA (tarif batas atas),” ungkap Pikri di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).

Pikri juga menjelaskan harga tiket pun dipengaruhi biaya operasional airport tax atau passenger service charge, dan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%.

“Di samping TBA, harga tiket pesawat kalau beli tiket ada komponen lain, PSC dan airport tax. Contoh Jakarta-Yogyakarta itu Rp 846 ribu, di terminal 3 airport tax Rp 130 ribu, ditambah PPN 10%. Ditambah lagi iuran asuransi Rp 5 ribu jadi harga bisa Rp 1 juta lebih,” papar Pikri.

Pikri juga menyampaikan masyarakat lebih cermat apabila membeli tiket di online travel agent (OTA). Pasalnya terkadang dalam laman OTA ada beberapa rute yang digabungkan, harga pun menjadi mahal.

“Masalah di OTA dia bisa gabung-gabungkan rute yang sebabkan harga mahal. Contoh Bandung-Medan itu TBA-nya Rp 2,4 juta. Tapi karena Garuda tak punya rutenya, OTA akan cari gabungkan rute,” jelas Pikri.

“Bandung-Denpasar-Cengkareng-Medan misalnya, sehingga harganya gabungan total bisa Rp 5 jutaan,” lanjutnya.

Garuda juga memproyesikan lonjakan penumpang akan berlangsung dari tanggal 20 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020. Guna menghadapi meningkatnya penumpang di musim liburan (peak season), maskapai pelat merah itu menyiapkan sedikitnya 2.495 kursi tambahan (extra seat).

“Penambahan kapasitas tersebut kami lakukan baik melalui pengoperasian armada dengan kapasitas yang lebih besar (bigger aircraft) maupun melalui penambahan jadwal penerbangan (extra flight),” tambahnya.

Dia mengatakan, Garuda Indonesia akan terus memonitor permintaan pasar dan menyesuaikan penambahan kapasitas penerbangan tersebut dengan permintaan pasar. Pikri mengatakan, peningkatan layanan dan operasional dilakukan secara menyeluruh dari segala sisi. Di antaranya, memastikan kesiapan SDM, armada, infrastruktur, dan layanan darat dan aspek lainnya. (bbs/ram)