28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 4727

46,81 Kg Sabu dan 3.000 Butir Ekstasi Gagal Edar

PAPARKAN: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto didampingi Direktur Reserse Narkoba Kombes Pol Hendri Marpaung memaparkan kasus narkoba jaringan Malaysia, Selasa (26/11). M IDRIS/SUMUT POS
PAPARKAN: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto didampingi Direktur Reserse Narkoba Kombes Pol Hendri Marpaung memaparkan kasus narkoba jaringan Malaysia, Selasa (26/11).
M IDRIS/SUMUT POS
PAPARKAN: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto didampingi Direktur Reserse Narkoba Kombes Pol Hendri Marpaung memaparkan kasus narkoba jaringan Malaysia, Selasa (26/11). M IDRIS/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut mengungkap peredaran jaringan narkoba Malaysia. Dalam pengungkapan kali ini, sedikitnya 6 orang yang terlibat dalam jaringan tersebut ditangkap dari tempat dan waktu terpisah. Dari para tersangka, disita 46,81 kilogram (kg) sabu, 3.000 butir pil ekstasi dan 811 gram serbuk ekstasi.

Keenam tersangka yang ditangkap masing-masing Iswandi alias Aseng, Eko Lesmana alias Eko, Azwar, Saripudin M Jafar, Saifuddin dan Edy Syahputra alias Edy.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, para tersangka yang ditangkap ini merupakan jaringan Malaysia, Aceh dan Medan. Karenanya, Sumut atau Medan bukan hanya menjadi jalur lintas tetapi juga tempat transit dan peredaran narkoba.

“Dengan disitanya seluruh barang bukti narkoba tersebut, maka anak bangsa yang diselamatkan sebanyak 471.911 orang. Dengan rincian, 468.100 orang untuk barang bukti sabu 46,81 kg dengan asumsi 1 gram sabu 10 pengguna. Kemudian, 1 butir ekstasi untuk satu orang penikmat dan 1 gram serbuk ekstasi untuk satu orang pengguna,” ungkap Agus saat memaparkan kasus tersebut, Selasa (26/11).

Sementara, Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Hendri Marpaung menjelaskan, keenam tersangka ditangkap selama dua pekan. Terhitung sejak 7 hingga 20 November 2019.

Awalnya, ditangkap tersangka Iswandi alias Aseng dan Eko Lesmana alias Eko di Jalan Lintas Sumatera Utara Kota Pinang, Labuhan Batu Selatan, Jumat (8/11) sekira pukul 00.45 WIB. Keduanya diringkus setelah mobil Pathner warna silver plat BM 1399 JQ diberhentikan.

“Saat digeledah mobilnya, disita barang bukti berupa 1 tas ransel warna merah yang di dalamnnya terdapat 10 bungkus kemasan teh cina merk Guanyinwang warna hijau berisi sabu seberat 10,1 kg,” jelas Hendri.

Disebutkan Hendri, dari hasil keterangan kedua tersangka kemudian dilakukan pengembangan. Berdasarkan hasil pengembangan, pada Selasa (12/11) sekira pukul 00.30 WIB di Pintu Tol Helvetia Kecamatan Sunggal diberhentikan 1 unit mobil Terrios warna hitam plat BL 1087 PG yang dikendarai Azwar. “Dari tersangka Azwar, disita 1 bungkusan coffee alicaffe di bawah jok depan sebelah kiri yang di dalamnya berisi 3.000 butir pil ekstasi dan serbuk ekstasi sebesat 811 gram,” sebutnya.

Hendri melanjutkan, pengembangan kasus kembali dilanjutkan hingga menangkap Saripudin M Jafar dan Saifuddin pada Senin (18/11) sekira pukul 00.45 WIB di Pintu Masuk Tol Binjai. Me reka ditangkap setelah mobil Toyota Avanza warna hitam plat BL 1180 UL yang dikemudikannya diberhentikan.

“Ketika melakukan pemeriksaan dan penggeledahan di mobil mereka, disita barang bukti 1 tas jinjing di bagasi belakang yang terdapat di dalamnya 30 bungkus teh berwarna hijau yang bertuliskan Gwanyinwang berisi sabu seberat 30 kg,” papar dia.

Tak berhenti sampai di situ, sambung Hendri, pihaknya melakukan pengembangan lagi berdasarkan keterangan tersangka Saripudin M Jafar dan Saifuddin. Kemudian, petugas berhasil menangkap Edy Syahputra alias Edy ketika mengendarai sepeda motor Honda CB 150R warna hitam BK 5014 SAG di kawasan Pancurbatu, Rabu (20/11) sekira pukul 03.00 WIB.

Setelah dilakukan interograsi, diperoleh keterangan bahwa yang ber sangkutan menyimpan sabu di Dusun I, Desa Tiang Layar, Kecamatan Pancurbatu. Tepatnya di ladang sawit.

“Petugas lalu membawa Edy ke lokasi yang ditunjukkannya, dan disita barang bukti 1 kaleng warna silver yang di dalamnya terdapat sabu dengan total 6,691 kg,” bebernya.

Akibat perbuatannya, maka keenam tersangka tersebut dijerat pasal 114 ayat (2), pasal 112 ayat (2) jucnto pasal 132 ayat (1) Undang Undang RI Nomor 35/2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman pidana mati, penjara seumur hidup atau paling singkat penjara 6 tahun dan paling lama 20 tahun.

“Selain itu, denda paling sedikit Rp1 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar,” tegasnya.(ris/ala)

Diduga Tipu Nasabah, Koperasi BMT Amanah Khalifah Dipolisikan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktur Koperasi BMT Khalifah Amanah berinisial NM, dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumut, Selasa (26/11). Laporan Polisi (LP) dengan Surat Tanda Terima Laporan Polisi Nomor : STTLP/ 1768 / XI / 2019 / SUMUT/ SPKT ‘II’, dibuat oleh Dodi Effendi (45), warga Kompleks Sakura Indah Blok C No. 5, Kecamatan Medan Tuntungan, karena merasa telah ditipu.

Dugaan penipuan terjadi pada Juni 2018 sampai dengan November 2019 di Jalan Flamboyan Raya No. 122, Tanjung Selamat, Medan Tuntungan.

“Kami melaporkan Koperasi BMT Amanah Khalifah karena sudah menipu klien kami sebagai nasabah senilai Rp 1 miliar,” kata kuasa hukum pelapor, Edi Sinaga SH MH kepada wartawan di Mapolda Sumut.

Menurut Edi Sinaga, terlapor telah membujuk rayu korban sejak 2016 untuk bersedia berinvestasi di koperasi yang dikelolanya. Janji manis dengan bunga 1,3 persen dari nilai investasi setiap bulan membuat korban terpedaya.

“Sesuai aturan pemerintah, tidak diperbolehkan suatu badan usaha koperasi memberikan bunga tinggi kepada nasabahnya. Hal ini pun menjadi salah indikasi dugaan tindak pidana penipuan yang dilakukan terhadap klien kami,” ujarnya.

Edi meyakini Koperasi BMT khalifah Amanah beroperasi tidak didukung dengan izin resmi yang dikeluarkan instansi terkait, Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan.

Terpisah, Direktur Koperasi BMT Khalifah Amanah, Nasir Mahmud yang dikonfirmasi menyatakan, koperasi yang dikelolanya sudah tutup sejak Juni 2017.

“Kita hadapi saja,” singkatnya. (ris/ala)

Pembunuhan Rian Fani ‘Mengendap’ Setahun, Kuasa Hukum Tuding Polisi Lakukan Kebohongan Publik

TUNJUKKAN: Kuasa hukum Rian Fani dari AAA+ Law Office, yang dikomandoi Alansyah Putra (dua dari kiri) menunjukkan laporan polisi Rian Fani yang sudah ‘mengendap’ selama satu tahun, Senin (25/11). iST/SUMUT POS
TUNJUKKAN: Kuasa hukum Rian Fani dari AAA+ Law Office, yang dikomandoi Alansyah Putra (dua dari kiri) menunjukkan laporan polisi Rian Fani yang sudah ‘mengendap’ selama satu tahun, Senin (25/11).
iST/SUMUT POS
TUNJUKKAN: Kuasa hukum Rian Fani dari AAA+ Law Office, yang dikomandoi Alansyah Putra (dua dari kiri) menunjukkan laporan polisi Rian Fani yang sudah ‘mengendap’ selama satu tahun, Senin (25/11). iST/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kuasa hukum dari AAA+ Law Office menuding Polsek Medan Labuhan melakukan pembohongan publik terkait kasus pembunuhan Rian Fani (20) yang sudah ‘mengendap’ sejak Desember 2018.

Direktur AAA+ Law Office, Alansyah Putra saat mendampingi ibu korban, Asni Hawiyah (54) kepada wartawan, Senin (25/11) sore mengatakan dugaan itu terlihat dari beberapa pemberitaan media online terkait pembunuhan Rian Fani yang mereka dapati.

“Dimana terdapat berita polisi melakukan ekspos penangkapan 4 tersangka pembunuhan Rian Fani,”” kata Alan.

Pihaknya merasa sangat aneh soal ekspos kepolisian tersebut. Ditambah lagi belum lama ini mereka datang ke Polsek Labuhan, ada disebut bahwa korban meninggal akibat terjatuh dari sepeda motor dan polisi mengaku kasus ini masih lidik.

Mereka menyebut pernyataan polisi dalam berita ekspos itu berbanding terbalik dengan kenyataannya. Oleh karenanya, Alan menilai ada motivasi lain dibalik ekspos yang dilakukan tersebut.

“Ini petikan pernyataan Kapolsek Medan Labuhan yang kami kutip dari pemberitaan ekspos itu. Di Waspada.co.id, “Karena kedua korban tidak mau memberi uang keamanan membuat keempat pelaku marah dan memukuli para korban dengan senjata tajam, dan “Saat ini keempat pelaku sudah diamankan dan masih dalam pemeriksaan intensif”,” ungkap dia lagi yang turut didampingi Tim Advokat dan Paralegal AAA+ Law Office, Andi Ardianto, Muhammad Iman Syahputra, Raja Indra Sakti Rangkuti, Al Amin Rasyid Abbas, Muhammad Rayhan, Muhammad Fachri Alamsyah, Chairul Imam, dan Muhammad Amri.

“Di Merdeka.com, “Pengeroyokan terjadi pada Minggu (16/12) dini hari” dan “Usia dua pelaku masih tergolong kategori anak dan masih bersekolah, sehingga peroses penyelidikannya tetap mempedomani UU Perlindungan Anak,” sebutnya.

Di Medanbisnisdaily.com “Ia ada empat orang (pelaku) yang diamankan, dan oleh teman-temannya korban ditemukan sudah dalam keadaan terkapar bersimbah darah. Kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Delima, namun akhirnya meninggal dunia”,” sambung Alan.

Sebelum mengakhiri, Alan menyebut kejadian yang dialami Rian Fani sudah dilaporkan ke Polsek Medan Labuhan yang tertuang pada LP bernomor LP/766/XII/2018/SU/PEL.BLW/SEK-MEDANLABUHAN.

Atas laporan itu, dikatakannya bahwa kliennya sudah menerima surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) Nomor B/137/XII/2018/Reskrim tanggal 18 Desember 2018, SP2HP Nomor B/137A I/2019/Reskrim tanggal 7 Januari 2019 dan SP2HP Nomor B/137B/2019/Reskrim tanggal 1 Oktober 2019.

“Pada SP2HP terakhir diterima klien kami, disebutkan bahwa terjadi pemeriksaan terhadap saksi bernama Febriansyah alias Rian pada 25 Mei 2019. Disebutkan disitu kesaksian Febriansyah melihat Selamat Setiawan alias Gobek menendang paha sebelah kiri Rian Fani,” ungkapnya.

“Selanjutnya Rian Fani berlari mendatangi korban Elvan, kemudian keduanya melarikan diri menggunakan sepeda motor yang dikendarai korban Elvan,” sambungnya.

Masih dalam isi SP2HP itu, disebutkan kalau dalam prarekonstruksi 24 September 2018 pukul 11.00 WIB di Jalan Pulau Nias Selatan KIM II Mabar, Desa Saentis, Percut Seituan, tidak ada saksi yang menerangkan korban Rian Fani dianiaya di lokasi tempat korban ditemukan tergeletak dengan posisi telungkup. Oleh karenanya disebutkan dalam SP2HP itu juga agar pelapor menghadirkan saksi, setidaknya memberikan identitas saksi untuk dapat dipanggil ke Polsek Medan Labuhan sebagai saksi.

“Pada SP2HP sebelumnya yakni SP2HP Nomor 137A/I/2019/Reskrim, disebutkan telah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi Elvan Syahtifa Bastian Sinaga. Disebutkan saksi menerangkan dirinya berboncengan dengan korban dan dikejar oleh pemuda setempat,” tuturnya.

Saat itu, sepeda motor yang ditumpangi Elvan Sinaga dan Rian Fani, menabrak lobang jalan yang sedang diperbaiki hingga keduanya terjatuh ke aspal. Setelah itu, saksi Elvan melarikan diri kearah parit namun dikejar Setiawan alias Gobek, Rian Ananda, Muhammad Khoirul Umam Kariman Lubis dan Dimas Syahputra lalu menganiaya saksi Elvan Sinaga.

Disebutkan juga dalam SP2HP itu, Setiawan alias Gobek, Rian Ananda, Muhammad Khoirul Umam Kariman Lubis dan Dimas Syahputra sudah diperiksa sebagai tersangka dan sudah dilakukan penahanan dalam perkara penganiayaan terhadap Elvan Sinaga LP/768/XII/2018/SU/PEL-BLWN/MEDANLABUHAN tanggal 16 Desember 2018,” pungkasnya.(prn)

Markas Judi Dadu Namorambe Digerebek

AMANKAN: Personel Satreskrim Polresta Deliserdang mengamankan 18 pemain judi dadu di Jalan Becek, Desa Deli Tua, Kecamatan Namorambe.
AMANKAN: Personel Satreskrim Polresta Deliserdang mengamankan 18 pemain judi dadu di Jalan Becek, Desa Deli Tua, Kecamatan Namorambe.
AMANKAN: Personel Satreskrim Polresta Deliserdang mengamankan 18 pemain judi dadu di Jalan Becek, Desa Deli Tua, Kecamatan Namorambe.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Personel Sat Reskrim Polresta Deliserdang mengamankan 18 orang pemain judi dadu di Jalan Becek, Desa Deli Tua, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang, Senin (25/11) sekira pukul 20.00 WIB.

Dua jam sebelum penangkapan, Unit Jahtanras Polresta Deliserdang mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya perjudian dan melakukan penyelidikan titik lokasi perjudian. Tim gabungan Sat Reskrim dan Sabhara langsung mengamankan 18 orang diduga pelaku permainan judi dadu dan mengamankannya ke komando.

Selain itu, barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp1.280.000, 4 piring pemutar dadu, 2 alat pemutar dadu besar, 2 alat pemutar dadu sedang, 2 alat pemutar dadu kecil, 1 alat papan tulis untuk pengumuman para pemain dadu putar dan kotak tempat tong uang.

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang AKP Raffles Langgak Putra SIk membenarkan 18 orang pemain dadu dan barang bukti diamankan.

“Benar diamankan 18 orang pemain judi dadu dan masih diperiksa,” kata Langgak.(btr/ala)

Dihipnotis, Motor Karyawan Karaoke Dilarikan

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Ilham Syahputra Gunawan (24), karyawan karaoke keluarga jadi korban hipnotis. Akibatnya, sepeda motor Supra X 125 BK 2407 AEV milik pria yang menetap di Jalan Rahmadbuddin Dusun I Gang Ikhlas, Kecamatan Hamparanperak dibawa kabur.

Peristiwa dialami korban terjadi di terowongan tol Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Senin (25/11) malam. Ia juga mengalami luka-luka karena terjatuh saat berupaya mempertahankan motor yang dibawah kabur secara paksa oleh OTK tersebut.

“Sewaktu di Pasar V Marelan menuju ke rumah, ban sepeda motor aku terasa kempis. Saya dihampiri oleh seorang tidak dikenal. Dan orang itu minta diantarkan suatu tempat yang tidak disebutkan lokasi tujuan, saya pun menuruti permintaan pelaku dengan memboceng dan mengantarkannya,” sambung Ilham.

Setibanya di lokasi, ia disuruh pelaku untuk turun dari sepeda motor. Lalu, ia menuruti permintaan pelaku.

“Karena aku masih di bawah alam sadar, kemudian turun dari motor. Tapi, setelah itu, tersentak sadar dan lansung memegang tiang gawang kereta yang hendak di bawah kabur oleh pelaku. Tapi pelaku cepat menancapkan gas membuat saya jatuh,” kata Ilham.(fac/ala)

Kecelakaan Beruntun di Binjai Timur Menyebabkan 2 Tewas, 1 Luka Berat

TEWAS: Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Tanah Tinggi, Binjai Timur. Persisnya di Perempatan Jalan Ikan Hiu, Senin (25/11) petang. Akibatnya, dalam kejadian tersebut dilaporkan 2 orang meninggal dunia dan seorang di antaranya mengalami luka berat.
TEWAS: Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Tanah Tinggi, Binjai Timur. Persisnya di Perempatan Jalan Ikan Hiu, Senin (25/11) petang. Akibatnya, dalam kejadian tersebut dilaporkan 2 orang meninggal dunia dan seorang di antaranya mengalami luka berat.
TEWAS: Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Tanah Tinggi, Binjai Timur. Persisnya di Perempatan Jalan Ikan Hiu, Senin (25/11) petang. Akibatnya, dalam kejadian tersebut dilaporkan 2 orang meninggal dunia dan seorang di antaranya mengalami luka berat.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Tanah Tinggi, Binjai Timur. Persisnya di Perempatan Jalan Ikan Hiu, Senin (25/11) petang. Akibatnya, dalam kejadian tersebut dilaporkan 2 orang meninggal dunia dan seorang di antaranya mengalami luka berat.

Informasi dihimpun, kecelakaan tersebut melibatkan 4 kendaraan. Berawal dari dum truk Mitsubishi Fuso BK 9852 XB yang bermuatan batu disopiri Yahya Mawardi (54) warga Dusun Pasar II, Desa Padang Cermin, Selesai, Langkat.

Berjalan dari arah Binjai menuju Medan, diduga rem blong. Kuat dugaan juga sang sopir tak melihat adanya sepeda motor Honda Beat BK 5688 RBA yang dikemudikan M Arif Wicaksono (20) warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Lingkungan IV, Kelurahan Kebun Lada, Binjai Utara menabraknya.

Kehilangan kendali, truk kemudian menabrak mobil Mitsubishi Pajero. Mobil bernopol BK 86 KY dikemudikan oleh Darma Sembiring (51) warga Jalan Gunung Sinabung, Lingkungan II, Kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan.

“Sepeda motor dengan mobil Pajero mau memutar arah kemudian ditabrak Fuso tersebut. Datang juga sepeda motor Suzuki Shogun BK 4258 TU dari arah Medan menuju Binjai,” urai Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting, Selasa (26/11).

“Kendaraan itu juga terlibat dalam kecelakaan beruntun tersebut. Suzuki Shogun dikemudikan Ariadi (39) warga Jalan Pembangunan, Lingkungan I, Kelurahan Kebun Lada, Binjai Utara. Korban Ariadi tewas,” sambungnya.

Dia menambahkan, kecelakaan beruntun tersebut mengakibatkan Pajero Darma terdorong hingga ke luar jalur. Bahkan, Pajero Darma juga kontra dengan Shogun.

Tak lama berselang, Petugas Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Polres Binjai tiba di lokasi. Petugas melakukan olah TKP.

Arif, pengendara sepeda motor Honda Beat mengalami luka memar di dada dan perutnya. Bahkan, mengalami luka lecet di pipi kanan.

Karenanya, Arif dibawa ke Rumah Sakit Umum Latersia Binjai yang berjarak sekitar 1 km untuk mendapat perawatan medis. Namun takdir berkata lain.

“Arif meninggal dunia saat di Rumah Sakit Latersia Binjai,” tambah Kanit Laka Polres Binjai, Ipda Muhammad Ramadhan. “Ariadi dan istrinya Rika Puspita (37) yang merupakan pasangan suami istri saat itu mau ke BSM. Keduanya mengalami luka,” sambung Ramadhan.

Ramadhan menguraikan, Ariadi mengalami luka memang di pinggang kiri dan dadanya. Juga bengkak pada dada kanannya. Sementara istrinya mengalami luka robek di kemaluannya.

“Mereka mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai,” ujar mantan Kanit Reskrim Polsek Binjai Barat ini.

Saat mendapat perawatan medis, Ariadi meninggal dunia. Kerugian materil akibat kejadian ini mencapai Rp20 juta.

“Proses tetap lanjut ke JPU,” pungkas Ramadhan. (ted/ala)

Lembaga Survei Dinilai Tak Punya Determinasi

Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno, menilai pernyataan Ketua Umum Partai Nas dem Surya Paloh soal lembaga survei paling menentang pilkada lewat DPRD, hanya candaan. Menurut Adi, lembaga survei adalah pihak outsider yang tidak punya kekuatan untuk menentukan atau determinasi atas kebijakan sistem pilkada.

“Enggak lah, saya kira bercanda beliau konteksnya. Kalau dibanding kekuatan politik dan kekuatan oligarki partai, apa artinya sih lembaga survei itu?,” ujar Adi usai mengisi diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

“Lembaga survei itu tidak punya determinasi, tidak ada apa-apanya. Enggak terlampau penting dibanding kekuatan oligarki partai. Yang punya kekuatan untuk mendorng soal pelaksanaan sistem pilkada langsung maupun tidak langsung ya partai,” lanjutnya.

Namun, dia pun mengingatkan bahwa yang perlu dikhawatirkan saat ini adalah oligarki partai. Adi menilai ada kecenderungan oligarki ingin mengebiri suara masyarakat yang sebelumnya diakomodasi lewat pilkada langsung.

“Ada kelompok-kelompok di mana suara rakyat ingin diutak-atik sehingga pemilihan jadi diarahkan ke DPRD. Itu saya kira jauh lebih serius daripada ngomongin lembaga survei,” kata Adi.

Kecenderungan ini, menurutnya bisa dilihat dari adanya partai yang setuju sistem pilkada langsung dan yang tidak setuju pilkada langsung.

“Yang tidak setuju (dengan pilkada langsung) ada kecenderungan melanggengkan oligarki. Yang sepakat pemilu langsung adalah yang parpolnya modern, yang mau menerima terhadap perkembangan modernitas demokrasi yang mana rakyat bisa berikan suara secara langsung,” tegas Adi.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berkelakar saat menanggapi wacana mengembalikan pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Ia berseloroh, sejatinya yang paling menentang diberlakukannya pilkada tak langsung ialah lembaga survei.

Sebab, dengan tak adanya pilkada langsung, maka lembaga survei yang kerap dipakai jasanya untuk memprediksi kemenangan calon akan kehilangan salah satu pekerjaan. (bbs/azw)

KPU Minta Pilkada Langsung Dipertahankan

Komisioner KPU Evi Novida Ginting
Komisioner KPU 
Evi Novida Ginting
Komisioner KPU, Evi Novida Ginting

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) berharap pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung tetap dipertahankan. Menurut KPU, Pilkada secara langsung mendekatkan masyarakat ke pemimpin.

“Kalau kita belajar dari pemilu-pemilu yang sudah kita lakukan, ini kan mendekatkan pemilih kepada pemimpinnya kalau secara langsung. Jadi tentunya kita berharap sistem pemilihan langsung ini masih tetap dipertahankan,” kata Komisioner KPU Evi Novida Ginting, di Hotel Le Meridien, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

Dia mengatakan KPU dalam pelaksana sebagai pelaksana Undang Undang (UU). Oleh sebab itu, Evi mengatakan KPU bakal tetap mempersiapkan pelaksanaan Pilkada langsung selagi belum ada perubahan UU.

“KPU kan pelaksana undang-undang. Kita karena sepanjang UU masih mengatur secara langsung ya kita tentu akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sistem pemilu yang sama, secara langsung,” ujar Evi.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian ingin ada kajian soal kedewasaan demokrasi tiap daerah jika nantinya hasil kajian akademik menunjukkan perlu adanya sistem asimetris untuk pilkada.

Menurut Tito, di daerah yang dianggap mengerti demokrasi, pilkada langsung bisa diterapkan. Namun, kata Tito, lain cerita jika di daerah tersebut penduduknya belum memiliki kedewasaan demokrasi yang mumpuni.

“Tapi di daerah tertentu yang tingkat kedewasaan demokrasi rendah, itu mau berbusa-busa calon kepala daerah bicara tentang programnya, nggak didengar. Karena memang kemampuan intelektual literasi rendah, nggak nyampai,” ujar Tito, Senin (18/11).

“Sehingga alternatifnya asimetris mungkin, yaitu di daerah yang Index Democratic Maturity tinggi, ini pilkada langsung. Yang rendah, maka ini mekanisme lain, apakah melalui DPD, DPRD seperti dulu. Tapi bagaimana reduce damage juga kalau problem di DPRD, bagaimana dengan independen tadi, mereka bisa terakomodir solusinya seperti apa?” ungkap Tito. (bbs/azw)

Ketua PKB Medan Kembalikan Berkas ke Golkar

DAFTAR: Balon Wakil Wali Kota Medan, Hamdan Simbolon (kanan) bersama pendukung dan pengurus DPD Partai Golkar Kota Medan, saat mengembalikan formulir pendaftaran ke DPD Partai Golkar Medan, Senin (25/11). M IDRIS/sumut pos
DAFTAR: Balon Wakil Wali Kota Medan, Hamdan Simbolon (kanan) bersama pendukung dan pengurus DPD Partai Golkar Kota Medan, saat mengembalikan formulir pendaftaran ke DPD Partai Golkar Medan, Senin (25/11).
M IDRIS/sumut pos
DAFTAR: Balon Wakil Wali Kota Medan, Hamdan Simbolon (kanan) bersama pendukung dan pengurus DPD Partai Golkar Kota Medan, saat mengembalikan formulir pendaftaran ke DPD Partai Golkar Medan, Senin (25/11). M IDRIS/sumut pos

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Medan menerima pengembalian berkas pendaftaran Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Medan, Hamdan Simbolon, sebagai bakal calon (bacalon) wakil wali kota untuk Pilkada Medan, Senin (25/11). Pengembalian berkas diterima langsung oleh Ketua DPD II Partai Golkar Medan, Syaf Lubis.

Sekretaris DPD II Partai Golkar Medan, Sunardi Ali menyebutkan, Hamdan Simbolon merupakan kandidat ke-12 yang mendaftar ke tim penjaringan. Setelah menerima pendaftaran para balon, tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan survei. “Survei akan dilakukan oleh DPD I Partai Golkar Sumut. Minggu pertama Desember sudah mulai dilakukan survei,” ujar Sunardi.

Kata Sunardi, dia yakin dan percaya Hamdan Simbolon dan pendaftar lainnya sudah menyiapkan diri untuk sosialisasi. “Hamdan Simbolon salah satu tokoh muda yang bisa membawa perubahan di Medan,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua DPD II Partai Golkar Medan, Syaf Lubis mengatakan, biasanya Partai Golkar tidak pernah membuka penjaringan untuk mencari calon wali kota yang akan diusung. Menurutnya, penjaringan ini merupakan yang pertama kali. “Biasanya hanya diinternal kami yang rapat, tapi ini diminta membuka penjaringan. Nantinya, pusat yang memutuskan,” ujar Syaf.

Sementara, balon Wakil Wali Kota Medan, Hamdan Simbolon mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari Partai Golkar. Secara spesifik, ia mengaku memiliki hubungan yang cukup baik dengan Syaf Lubis. “Saya dengan bang Syaf sudah kenal lama,” ujar kader NU ini.

Hamdan juga yakin Syaf Lubis akan membantunya mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar. Hamdan sendiri saat mendaftar turut diantarkan sejumlah pengemudi ojek online dan komunitas SAHAM (Sahabat Hamdan). Turut hadir dalam kesempatan itu anggota DPRD Medan Fraksi Golkar, M Afri Rizki Lubis dan sejumlah pengurus Partai Golkar lainnya. (ris/azw)

200 Kader dan Simpatisan Hadiri TOP PKS Medan Johor

ISTIMEWA SERAHKAN: Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, H Hidayatullah SE menyerahkan cenderamata kepada peserta TOP yang digelar DPC PKS Medan Johor di gedung BLPP, Jalan AH Nasution, Minggu (24/11).

Ajak Para Saksi Pemilu 2019 Jadi Kader

SERAHKAN: Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, H Hidayatullah SE menyerahkan cenderamata kepada peserta TOP yang digelar DPC PKS Medan Johor di gedung BLPP, Jalan AH Nasution, Minggu (24/11).
SERAHKAN: Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, H Hidayatullah SE menyerahkan cenderamata kepada peserta TOP yang digelar DPC PKS Medan Johor di gedung BLPP, Jalan AH Nasution, Minggu (24/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Medan Johor menggelar Training Orientasi Partai (TOP) di Gedung BLPP, Jalan AH Nasution, Minggu (24/11). Kegiatan ini diikuti sekitar 200 orang yang berasal dari saksi-saksi PKS pada Pemilu 2019 lalu.

Ketua DPC PKS Medan Johor, Azmi Syahputra Hasibuan mengatakan, TOP kali ini digelar bukan sekadar untuk bersilaturahim, tapi mereka ingin mengajak para saksi PKS di Pemilu 2019 lalu untuk bergabung bersama PKS dalam rangka membangun bangsa dan negara ini. Disebutnya, PKS ingin memperbanyak kader yang Islami untuk membangun bangsa dan negara Indonesia.

“Saya merasakan ada aura militansi yang tinggi dari para saksi PKS yang hadir pada acara TOP kali ini. Dan ini terasa juga di seluruh Indonesia,” kata Azmi yang disambut pekikan takbir oleh peserta.

Anggota DPRD Medan dari Fraksi PKS Saiful Ramadhan yang terpilih dari daerah pemilihan 5, dalam sambutannya, mengapresiasi lonjakan suara PKS di Medan Johor. Di mana pada Pemilu 2019 lalu, Medan Johor menjadi penyumbang suara terbanyak untuk PKS se-Kota Medan. Untuk itu, Syaiful berharap suara PKS di Medan Johor tetap terjaga dan bahkan terus bertambah.

Sementara, Ustad Parlindungan Nasution yang juga kader senior PKS Kota Medan menyampaikan tausiah kepada peserta yang hadir. Dalam tausiahnya, Parlindungan Nasution mengutip ayat Alquran yang artinya, Kita ini umat terbaik yang menjadi teladan buat umat lain. “Maka dari itu, harus kuat persatuan, ekonomi, dan tekhnologi. Kenapa kita tidak maju-maju? Karena masalah pemimpin. Para pemimpin ini tidak paham akan nilai-nilai Islam, maka itu penting untuk melek politik, khususnya berpolitik bersama PKS,” tandasnya.

Hadir pula pada acara itu Anggota DPR RI dari Fraksi PKS daerah pemilihan Sumut 1, H Hidayatullah SE. (adz/azw)