26 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 4734

Bayi Lahir Cacat Diduga Akibat Tambang Emas Liar, Pusat Ambil Sampel Tanah di Madina

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus sejumlah bayi lahir cacat di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, diduga akibat maraknya aktivitas pertambangan liar menggunakan zat kimia merkuri. Kejadian ini mendapat perhatian dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumut, Zubaidi mengatakan, tim dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Dirjen Minerba Kementerian ESDM sudah turun ke Madina.

“Saya sudah mengutus inspektur tambang untuk mendampingi tim ke sana. Mereka memang melacak semua, terutama di lima titik kejadian. Di semua titik itu telah diambil sampel, baik tanah, air dan rambut orangtuanya untuk dianalisa,” katanya kepada wartawan di Medan, Sabtu (23/11).

Pihaknya berharap, dalam sebulan ini analisa terhadap sampel sudah membuahkan hasil. Zubaidi juga menyebut, kasus tersebut menyebar pada beberapa desa yang ada di Madina.

“Yang kami tahu, masyarakat di sana sudah lama mengambil emas. Namun di sekitar sungai mereka tidak menggunakan merkuri. Umumnya mereka pakai saringan dan didulang gitu, berupa sabut-sabut gitu,” katanya.

Diungkapkan dia, penambangan memakai merkuri di Madina masih dilakukan pada lokasi batuan induk. Sebab merkuri itu bertujuan mengambil dan memecahkan batuan emas tersebut.

“Jadi (yang pakai merkuri) tinggal di wilayah pengunungan. Seperti di Hutabargot dan Sihayo. Dan memang kalau di darat itu, bukan masyarakat murni lagi. Karena banyak terlihat alat-alat berat. Tidak mungkinlah orang awam yang menambang. Antara orang yang punya kekuasaan dan punya modal,” terangnya.

Zubaidi mengaku mayoritas aktivitas tambang liar di Madina dilakukan kelompok masyarakat bukan perusahaan. Bahkan pada lahan konsesi di Hutabargot dan Sihayo milik PT Sorik Mas Mining (SMM), juga terdapat kelompok masyarakat penambang emas di sana.

“Namun itu belum dibebaskan. Dan Sorik Mas Mining sendiri juga belum eksplorasi. Sampai saat ini mereka masih dalam tahap konstruksi. Izin mulai dari 1997,” katanya.

Lantas kenapa PT SMM seperti membiarkan pemanfaatan lahan mereka untuk aktivitas tambang liar oleh masyarakat setempat?

“Mungkin karena SMM akan berhadapan dengan masyarakat. Jadi mereka tidak sanggup (melarang aktivitas tambang liar),” katanya.

Sebelumnya Gubsu Edy Rahmayadi dengan tegas akan menutup tambang emas liar yang ada di Madina. Ia pun mengaku sudah membentuk tim khusus untuk itu. Meski mengaku itu bukanlah pekerjaan mudah, ia mengamini kehidupan dan masa depan anak-harus menjadi prioritas dan pemerintah punya andil melakukan upaya ke arah itu.

Sampai sekarang perizinan tambang aktif di Madina yang masih hidup, sebut Zubaidi lagi, yakni PT SMM dan PT Kontrak Karya. Masing-masing mengantongi satu izin. Khusus PT SMM adalah IUP logam.

“Yang PT Madina Maining belum aktif tapi sudah proses pencarian yang baik, namun belum produksi. Sedangkan SMM sudah mengarah ke konstruksi dan OP nantinya,” katanya.

Sementara untuk izin batuan dan nonlogam di Madina, sekarang ini ada enam yang masih aktif. Namun Zubaidi tak ingat persis kepada siapa diberikan enam izin itu. Ia hanya kembali menekankan, bahwa proses izin tersebut juga tidak semata-mata menjadi tanggung jawab pemprov.

Seperti diketahui sebelumnya, Bupati Madina Dahlan Nasution dalam suratnya ke Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, melaporkan sedikitnya ada lima bayi yang lahir cacat diduga dampak aktivitas pertambangan liar di Madina. Sementara berdasarkan catatan Pemkab Madina, jumlah bayi cacat 6 orang.

Gubsu pun lantas merespon hal itu dengan membentuk tim. Edy menyebutkan aktivitas pertambangan liar di Madina itu menggunakan merkuri. Karenanya aktivitas pertambangan itu harus dihentikan.

Adapun 6 bayi yang lahir cacat itu adalah (berdasarkan data Pemkab Madina):

  1. Fatimah (Pr) 21 November 2013 warga Kelurahan Dalan Lidang Panyabungan. Diagnosa Omphalocele (cacat lahir di mana usus atau organ-organ perut lain keluar dari pusar), meninggal setelah 1 minggu di rawat di RSU Adam Malik Medan.
  2. Nama bayi belum ada (lk) lahir 2017, warga Desa Simalagi Hutabargot. Diagnosa Anencephaly (cacat lahir serius yang menyebabkan bayi terlahir tanpa sebagian otak dan tengkoraknya. Anencephaly adalah jenis cacat tabung saraf), meninggal 1 jam setelah lahir.
  3. Siti Aisah (pr), 13 September 2018, warga Kelurahan Kayu Jati Panyabungan. Diagnosa Cyclopian( bentuk langka dari holoprosencephaly dan merupakan kelainan kongenital (cacat lahir) yang ditandai oleh kegagalan prosencephalon embrionik untuk membagi orbit mata menjadi dua rongga), meninggal 7 jam setelah lahir.
  4. Siti Fatimah (pr), 10 Maret 2019, warga Desa Sabaijor. Diagnosa Anencephaly, (cacat lahir serius yang menyebabkan bayi terlahir tanpa sebagian otak dan tengkoraknya. Anencephaly adalah jenis cacat tabung saraf), meninggal 4 jam setelah lahir.
  5. Nama bayi belum ada (pr) lahir Agustus 2019, warga Sihepeng Dua-Siabu. Diagnosa omphallocele (cacat lahir di mana usus atau organ-organ perut lain keluar dari pusar), meninggal 15 menit setelah lahir.
  6. Nama bayi belum ada (pr) lahir 9 November 2019, warga Desa Batang Toru-Lingga Bayu. Diagnosa gastroschicis (cacat lahir pada dinding perut bayi, di mana usus keluar melalui lubang di sisi pusar), dan telah meninggal dunia. (prn)

Longsor di Jalinsum Asahan dan Tobasa

LONGSOR: Curah hujan yang tinggi di Asahan, menyebabkan tanah longsor di Dusun V Desa Marjanji Aceh Kecamatan Aek Songsongan.
LONGSOR: Curah hujan yang tinggi di Asahan, menyebabkan tanah longsor di Dusun V Desa Marjanji Aceh Kecamatan Aek Songsongan.
LONGSOR: Curah hujan yang tinggi di Asahan, menyebabkan tanah longsor di Dusun V Desa Marjanji Aceh Kecamatan Aek Songsongan.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Curah hujan yang tinggi yang melanda di kabupaten Asahan, menyebabkan tanah longsor di daerah Dusun V Desa Marjanji Aceh Kecamatan Aek Songsongan, Sabtu (23/11) sekira pukul 23.00 WIB. Longsor terjadi di badan jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Asahan dengan Toba Samosir.

Sekretaris BPBD Asahan Khaidir Sinaga, Minggu (24/11), mengatakan tanah longsor terjadi akibat intensitas curah hujan yang sangat tinggi dengan tempo yang cukup lama. “Lokasi terdampak tanah longsor berada di Dusun V Desa Marjanji Aceh, Asahan,” katanya.

Longsor terjadi pada Jumat 22 November mulai pukul 19.00 Wib hingga pukul 23.30 Wib. Diameter longsor antara 1,5 meter hingga 2 meter, dengan panjang lebih dari 10 meter. Akibat longsor, arus lalu lintas dari Asahan menuju Toba Samosir terganggu. Pengguna jalan raya mesti ekstra hati-hati karena lobang pascalongsor.

“Langkah awal dari BPBD Asahan yakni memasang rambu-rambu peringatan, serta memberikan tanda pada badan jalan dengan cat yang dapat memantulkan sinar pada malam hari, serta tanda tanda lain yang mudah terlihat pengguna jalan raya,” bilangnya. Longsor ini telah dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk segera dilakukan perbaikan. (omi)

Hadiri Pesta Budaya Tugu Silahisabungan, Bupati Dairi Lepas 108 Peserta Funtrack Bukit Siantar Atas

ANGKAT BENDERA: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu didampingi Sukardi Silalahi, mengangkat bendera melepas peserta funtrack di kawasan Danau Toba tepian Pantai Silalahi. Istimewa
ANGKAT BENDERA: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu didampingi Sukardi Silalahi, mengangkat bendera melepas peserta funtrack di kawasan Danau Toba tepian Pantai Silalahi.
Istimewa
ANGKAT BENDERA: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu didampingi Sukardi Silalahi, mengangkat bendera melepas peserta funtrack di kawasan Danau Toba tepian Pantai Silalahi. Istimewa

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Hadiri pesta budaya Tugu Silahisabungan, Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu melepas 108 orang peserta Funtrack Bukit Siantar Atas di kawasan Danau Toba, tepatnya di tepian pantai Silalahi Kecamatan Silahisabungan, Sabtu (23/11).

“olahraga funtraCk salahsatu rangkaian kegiatan pesta budaya Tugu Marga Silahisabungan, yang dibuka Jumat (22/11) dan berlangsung hingga 24 November 2019,” kata Plt Kabag Humas Pemkab Dairi, Palti Pandiangan, lewat pesan elektronik, Minggu (24/11).

Saat melepas peserta, Bupati Eddy KA Berutu didampingi panitia Sukardi Silalahi serta para tokoh dan Raja Turpuk marga Silahisabungan.

Dalam sambutanya, Bupati Eddy menyampaikan, kehadirannya merupakan wujud keseriusan Pemkab Dairi membangun Silahisabungan menjadi salah satu pusat destinasi wisata unggulan. “Saya bukan hanya mewakili Pemkab Dairi, namun juga mewakili Pemerintah Pusat. Karena Danau Toba telah ditetapkan oleh negara menjadi kawasan strategis parawisata nasional, di mana Dairi dengan Silahisabungan, Taman Wisata Iman (TWI), Danau Sicikecike sebagai unggulan,” sebut Eddy.

Funtrack merupakan sebuah kegiatan menyusuri bukit, yang kini banyak digemari oleh turis dunia seperti di Santorini di Yunani. Menjadi kebanggan bagi Dairi, karena mulai mempopulerkan funtrack dalam rangkaian kegiatan dari Pesta Budaya Tugu Silahisabungan.

Pemkab Dairi terus membenahi infrastruktur dikawasan pariwisata Silalahi, termasuk tahun ini sedang dibangun dermaga supaya kapal-kapal wisata bisa bersandar di Silalahi.

“Kita rencanakan akan rampung pengerjannya bulan Desember ini. Dermaga tersebut diharapkan akan mempersingkat kunjungan wisatawan melalui jalur darat dan akan di tempuh melalui jalur danau,” tandasnya. (rud)

KM Restu Bundo Tenggelam di Perairan Nisel, H5, 1 Lagi Nelayan Belum Ditemukan

EVAKUASI: Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi jenazah korban tenggelam KM Restu Bundo, ke Kapal AL, menuju Sibolga. KM Restu Bundo tenggelam di perairan Pulau Pini, Kecamatan Batu Timur, Kab Nias Selatan pada Selasa (19/11). Adi Laoly/Sumut Pos
EVAKUASI: Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi jenazah korban tenggelam KM Restu Bundo, ke Kapal AL, menuju Sibolga. KM Restu Bundo tenggelam di perairan Pulau Pini, Kecamatan Batu Timur, Kab Nias Selatan pada Selasa (19/11).
Adi Laoly/Sumut Pos
EVAKUASI: Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi jenazah korban tenggelam KM Restu Bundo, ke Kapal AL, menuju Sibolga. KM Restu Bundo tenggelam di perairan Pulau Pini, Kecamatan Batu Timur, Kab Nias Selatan pada Selasa (19/11). Adi Laoly/Sumut Pos

NIAS, SUMUTPOS.CO – Hingga hari kelima tenggelamnya Kapal Motor Restu Bundo berukuran 5 GT di perairan Pulau Pini, Kecamatan Batu Timur, Kabupaten Nias Selatan, akibat sambaran petir, Sabtu (23/11), seorang nelayan yang hilang belum ditemukan. Kapal nelayan asal Sibolga itu tenggelam pada Selasa (19/11)

“Hingga saat ini sudah ditemukan 6 orang korban. Dua orang selamat, 4 orang meninggal dunia, dan satu orang lagi belum ditemukan tim sar gabungan masih melakukan pencarian,”ungkap komandan pos Sar Nias Sukroadi Sastrawijaya kepada Sumut Pos melalui pesan whatsapp, Sabtu (23/11).

Dijelaskan Sukro, pada hari Minggu (17/11), KM Restu Bundo, bertolak dari Sibolga tujuan mencari ikan.

Namun pada Selasa (19/11) sekira pukul 01.00 WIB, KM Restu Bundo yang sedang berlayar mencari ikan di perairan Pulau Pini, tersambar petir mengakibatkan kapal tenggelam.

“Informasi awal kita peroleh dari dua orang korban selamat atas nama Yanto (40) dan Hutauruk (36) alias Wak Kuru, mereka selamat setelah berenang ke pulau Pini menggunakan jeriken. Kemudian mereka melapor ke Pos TNI AL Pulau Pini,” terang Sukro.

Keterangan saksi selamat, posisi kejadian persisnya tidak diketahui karena terjadi pada malam hari di tengah laut. Namun perkiraan sementara, KM Restu Bundo hilang pada posisi koordinat 00°04’18.-096″S 98°54’27.121’E.

Pada Rabu (20/11), warga Desa Labuhan Bajau Pulau Pini menemukan satu orang korban atas nama Ama Eno Zebua (35) dengan kondisi luka bakar serius. Meskipun Ama Enos sempat mendapatkan pertolongan pertama (medis), nyawanya tidak tertolong. Esok harinya kamis (21/11) tepatnya pukul 11.00 Wib, dia meninggal dunia.

Selanjutnya pada Sabtu (23/11), tim SAR gabungan berhasil menemukan 3 orang korban lainnya, di Labuhan Hiu, Kecamatan Pulau-Pulau Batu Timur. Ke-3 korban yang ditemukan ini sudah tidak bisa dikenali lagi, namun dari pengakuan korban selamat ketiganya bernama Meti (40), Dar (40) dan Suparman (40).

“Ketiganya kita temukan pada titik kordinat 00°04’15.781″N 98°44’26.864″E. Kemudian ke tiga korban langsung dievakuasi ke KAL I-2-04/MANSALAR, menuju pelabuhan Sambas Sibolga bersama dengan ke-2 korban selamat,” ungkap Sukro.

“Sampai saat ini, 1 korban lagi yang belum ditemukan atas nama Hutabarat (50). “Tim SAR gabungan masih terus berupaya mencari,” kata Sukro mengakhiri. (adl)

Poskesdes Desa Percut Ditelantarkan

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Bangunan gedung Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Desa Percut, Percut Seituan ditelantarkan dan tak berfungsi lagi, Minggu (24/11). Amatan Sumut Pos, pada Sabtu (23/11), terlihat bangunan Poskesdes itu mengalami kerusakan. Di mana pintunya rusak dan satu kepingin daun pintunya telah copot, kaca nako jendela pecah serta kosen jendela juga telah rusak.

Bangunan yang dibangun pada tahun 2002 itu tidak pernah ditempati sejak pertama kali dioperasikan. Pekarangan gedung sarana kesehatan itu ditumbuhi semak belukar. Selain bangunan gedung mengalami kerusakan karena tak terawat, atap dan sengnya juga rusak. “Kalau malam bangunan itu kerap dipakai pasangan muda mudi berpacaran. Entah apalah kerjaan mereka di sana. Warga sini berapa kali mempergokinya,” ungkap Sawall (45) warga setempat.

Menurut Kepala Puskesmas Tanjung Rejo, Percut Seituan, dr Budi Afiyan, bangunan Poskesdes berfungsi sebagai promosi kesehatan secara prefentif. Dan gedung itu dibangun untuk menunjang program Desa Siaga.

Kata dia, pihak Puskesmas tidak menempatkan tenaga medis bertugas di Poskesdes itu. “Sudah ada pembicaraan bangun Poskesdes itu diserahkan pengelolaan dan perawatannya ke desa. Tetapi untuk tenaga medisnya nanti dari kita. Kalau tak salah akan dilakukan rehab tahun 2020 atau 2021. Tetapi mengunakan dana Desa,” jelasnya. (btr/ila)

Dinilai sebagai Pegiat Koperasi Terbaik se-Sumut, Pengurus KPRI Babalan Raih Penghargaan

5 orang pengurus kpri babalan masing-masing Umar Sitepu ( ketua). Gustama Tarigan ( wakil ) Joni Duiman Naenggolan ( sekretaris) H.Rusli (wakil) dan H.Sandi ( bendahara ) photo bersama usai menerima penghargaan
5 orang pengurus kpri babalan masing-masing Umar Sitepu ( ketua). Gustama Tarigan ( wakil ) Joni Duiman Naenggolan ( sekretaris) H.Rusli (wakil) dan H.Sandi ( bendahara ) photo bersama usai menerima penghargaan
5 orang pengurus kpri babalan masing-masing Umar Sitepu ( ketua). Gustama Tarigan ( wakil ) Joni Duiman Naenggolan ( sekretaris) H.Rusli (wakil) dan H.Sandi ( bendahara ) photo bersama usai menerima penghargaan

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Lima pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Babalan Pangkalan Brandan meraih penghargaan dari Pemerintah Sumatera Utara. Penghargaan tersebut diberikan saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Koperasi yang diserahkan di USU, baru-baru ini.

Adapun lima pengurus tersebut, Ketua KPRI Umar Sitepu, S.Pd, Wakil, Gustama Tarigan, A.MaPd, Sekretaris, Joni Duiman Naenggolan, S.Pd, Wakil Sekretaris, H.Rusli serta Bendahara H.Sandi.

Ketua KPRI Babalan Umar Sitepu, S.Pd didampingi pengurus mengatakan, penghargaan yang mereka raih karena dinilai gigih .

“Dengan kegigihan dan kerja keras para pengurus yang tak mengenal lelah inilah, akhirnya seluruh ASN di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat bergairah bergabung menjadi anggota ataupun peserta Koperasi, khususnya di Pangkalan Berandan Langkat,” kata Umar Sitepu, S.Pd, kepada Sumut Pos di Kantor KPRI Babalan, Jalan Kartini P.Brandan sSabtu ( 23/11).

Menurut Umar Sitepu, S.Pd, selain itu pula, KPRI di lingkungan Dinas Pendidikan Kecamatan Babalan ini dinilai merupakan salah satu koperasi terbaik di Kecamatan Babalan, termasuk di Kabupaten Langkat, dalam soal managemen dan administrasi pengelolaan keuangan. Termasuk, dalam soal kesejahteraan anggotanya.

“Pengurus membantu anggota dalam memenuhi dan menjawab kebutuhan anggota. Seluruh anggota koperasi saat ini mencapai 500 orang lebih yang berada di sekolah-sekolah di 3 wilayah masing-masing Babalan, Sei Lepan dan Berandan Barat,” ujarnya.

Dia berharap, penghargaan yang diberikan Pemerintah Sumatera Utara yang menetapkan mereka sebagai pegiat koperasi terbaik se-Sumatera Utara ini, bisa membuat mereka nantinya dapat terus semakin lebih giat lagi. “Ini menjadi semangat kami untuk lebih giat lagi mengembangkan koperasi di Langkat, khususnya di Lingkungan Dinas Pendidikan Kecamatan Babalan. (yas/ila)

PHOTO : ISTIMEWA / SUMUT POS

5 ORANG PENGURUS KPRI BABALAN MASING-MASING UMAR SITEPU ( KETUA). GUSTAMA TARIGAN ( WAKIL ) JONI DUIMAN NAENGGOLAN ( SEKRETARIS) H.RUSLI (WAKIL) DAN H.SANDI ( BENDAHARA ) PHOTO BERSAMA USAI MENERIMA PENGHARGAAN

Bupati Karo Temui Komisioner KASN

MENEMUI: Bupati Karo Terkelin Brahmana menemui Komisi Apartur Sipil Negara (KASN) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PANRB) di Jakarta, Jumat (22/11). istimewa/sumut pos
MENEMUI: Bupati Karo Terkelin Brahmana menemui Komisi Apartur Sipil Negara (KASN) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PANRB) di Jakarta, Jumat (22/11).
istimewa/sumut pos
MENEMUI: Bupati Karo Terkelin Brahmana menemui Komisi Apartur Sipil Negara (KASN) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PANRB) di Jakarta, Jumat (22/11). istimewa/sumut pos

KARO, SUMUTPOS.CO – Bahkan dalam pertemuan itu, Komisioner KASN memperbole-hkan Kabupaten Karo memperpanjang waktu lelang JPT meski sudah diperpanjang dua kali. Artinya, untuk ketiga kalinya lelang JPT diperpanjang.

“Sampai dengan hari ini jumlah pelamar belum sesuai dengan ketentuan dan telah diperpanjang pengumuman penerimaan sebanyak dua kali melalui pengumuman Nomor 006/ JPT/ 2019 tanggal 8 November 2019, dan Nomor 009 JPT/ 2019 tanggal 15 November 2019,” ujar Terkelin Brahmana didampingi Kasi BKD Andre Milala, saat bertemu dengan Komisioner KASN, Sri Hadiati Wara Kustriani didampingi Asisten KASN Irwansyah, di Jakarta.

Dalam penjelasan Terkelin kepada Komisioner KASN, minimnya peserta pelamar lelang jabatan di lingkungan Pemkab Karo disebabkan terganjal persyaratan bagi PNS untuk mengikuti lelang jabatan tersebut. Sebab, berdasarkan Surat Komisi Aparatur Sipil Negara Nomor: B-3438/KASN/10/2019 Tanggal 18 Oktober 2019, Perihal Rekomendasi Pelaksanaan Seleksi Terbuka JPT Pratama, mensyaratkan salah satu syarat harus memiliki Diklat Tk.Pim III.

Meski telah dilakukan perpanjangan masa pendaftaran lelang jabatan, kata dia, pelamar masih belum memenuhi kuota. “Ini akibat terganjal persyaratan bagi ASN yang ikut lelang JPT tidak memiliki Diklat TK. PIM III. Untuk itu kita datang ingin berkonsultasi dan bekomunikasi dan berharap ada jalan keluar. Harapan ini tentu harus ada konsekuensi melalui usaha dengan sistem koordinasi dan bertanya kepada yang berkompten yaitu KASN,” ungkapnya.

Komisioner KASN, Sri Hadiati Wara Kustriani mengakui bahwa apa yang dialami di Pemkab Karo juga terjadi di daerah lain. Karena itu, Hadiati mempersilahkan Panitia Seleksi (Pansel) Pemkab Karo memperpanjang masa pendaftaran lelang jabatan kembali. “Ini mengingat sudah dua kali diperpanjang namun minim peserta akibat (syarat) Diklat Pim Tk III. Ya bisa diperpanjang kembali,” kata Sri Hadiati Wara Kustriani.

Menyangkut soal persyaratan, Hadiati memberikan kelonggaran bagi para pelamar PNS/ASN yang belum memenuhi persyaratan. “Caranya, buat pengumuman kembali bagi ASN yang mengikuti lelang JPT diberikan kesempatan walaupun tidak memenuhi syarat (Diklat TK Pim III). Namun, buat surat pernyataan Diklat setelah terpilih,” kata Hadiati memberikan solusi. Dalam pertemuan itu, Hadiati mengingatkan Bupati Karo Terkelin Brahmana agar Pemerintah Kabupaten Karo menyampaikan surat pemberitahuan lelang jabatan di delapan dinas Pemkab Karo kepada KASN.

“Yang penting jangan lupa, layangkan surat pemberitahuan kepada kami (KASN) terkait delapan dinas yang dilelang tersebut. Tujuannya agar kami monitor dan dispensasi sesuai ketentuan yang ada,” tegas Hadiati.

Sekadar diketahui, lelang JPT di delapan dinas lingkungan Peme-rintah Karo hingga kini masih masih sepi peminat. Sepinya peminat akibat ada persyaratan yang membuat peserta tak bisa ikut mendaftar. Yakni, peserta sudah mengikuti Diklat Tingkat Pim III (Kepemimpinan III) yang ditetapkan Komisi Apartur Sipil Negara (KASN). (deo/ila)

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PANRB). (deo/ila)

BKM Ubudiyah Pangkalan Berandan Terima Bantuan APE

TERIMA APE: Ketua BKM Ubudiyah P.Brandan, H.SYAHRUM HAKIM, SH, menerima APE dari Kadis KB Langkat, HJ.Purnama Dewi Tarigan, SH. ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS
TERIMA APE: Ketua BKM Ubudiyah P.Brandan, H.SYAHRUM HAKIM, SH, menerima APE  dari Kadis KB Langkat, HJ.Purnama Dewi Tarigan, SH.
 ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS
TERIMA APE: Ketua BKM Ubudiyah P.Brandan, H.SYAHRUM HAKIM, SH, menerima APE dari Kadis KB Langkat, HJ.Purnama Dewi Tarigan, SH. ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Ubudiyah Pangkalan Berandan menerima bantuan alat permainan edukatif (APE ) untuk anak. Bantuan tersebut diberikan karena dinilai ikut serta dalam mewujudkan program masjid ramah anak, sebagaimana visi dan misi Bupati dan Wakil Langkat

Bantuan APE diserahkan langsung Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan, Hj Purnama Dewi Tarigan, SH di Masjid Ubudiyah P. Berandan, Jumat (22/11) dan diterimaKetua BKM Ubudiyah, H. Syahrum Hakiem, SH didampingi Sekretaris Syafriansyah Nasution S.Sos.

“Diharapkan alat-alat permainan ini dapat dipergunakan dan dimanfaatkan sebagai penarik minat bagi anak-anak kita di masjid. Sehingga, kecintaan anak-anak kita terhadap masjid sudah tertanam sejak kecil,” harap Purnama.

Ketua BKM Ubudiyah, H.Syahrum Hakim, SH didampingi Sekjen Syafriansyah Nasution, S.Sos mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Masjid Ubudiyah P.Brandan untuk mendapatkan bantuan alat APE. (yas/ila)

Festival Kopi Karo ke-3 Sepi Pengunjung, APKK Kecewa, Pelaku Kopi Tak Digandeng

SEPI: Festival Kopi Karo ke-3 di Taman Menjuah Juah, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, tampak sepi pengunjung. solideo/sumut pos
SEPI: Festival Kopi Karo ke-3 di Taman Menjuah Juah, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, tampak sepi pengunjung.
solideo/sumut pos
SEPI: Festival Kopi Karo ke-3 di Taman Menjuah Juah, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, tampak sepi pengunjung. solideo/sumut pos

KARO, SUMUTPOS.CO – Festival Kopi Karo ke-3 yang digelar sejak Sabtu (23/11) hingga Minggu (24/11) di Taman Menjuah Juah, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, sepi pengunjung. Penyelenggaraan Festival Kopi Karo tersebut menggunakan dana dari APBD Karo sebesar

Pantauan wartawan Koran ini, sejumlah tenda (stan) yang disediakan panitia tidak terisi. Beberapa stand tampak kosong melompong. Padahal, pemerintah Kabupa-ten Karo telah berulangkali menginstruksikan kepada panitia yakni Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Karo, seperti Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata Karo untuk bisa mensukseskan acara tersebut.

Koordinator Festival Kopi Karo ke-3, Debora Morina Barus mengakui sejumlah stan yang disiapkan tidak terisi. Padahal, pa-nitia telah berulang kali mengadakan rapat dengan lintas OPD Pemkab Karo, seperti Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata Karo. Tak hanya itu, pihaknya sudah menggandeng asosiasi kopi Karo agar pelaksanaan festival kopi ini sukses.

“Selain OPD, asosiasi kopi yang ada di Kabupaten Karo juga telah kita gandeng untuk mensukseskan kegiatan ini. Sejumlah spanduk dan undangan telah kita sebar. Target kita memang lebih memperkenalkan kopi Karo kepada masyarakat dan wisatawan,” katanya.

Debora tidak mengetahui alasan beberapa peserta batal mengikuti festival kopi tersebut. ”Ada beberapa peserta yang telah mendaftar namun belum datang. Belum diketahui alasan pasti mengapa mereka belum membuka stannya. Tetapi kita telah berupaya keras untuk menyukseskan acara ini,” ungkap Debora Morina.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Asosiasi Pelaku Kopi Karo (APKK), Elfran Surbakti mengungkapkan rasa kecewanya atas penyelenggaraan Festival Kopi Karo ke-3 yang kurang menggandeng pelaku kopi.

Menurut dia, sejarah digelarnya Festival Kopi Karo tak lepas dari usaha keras pegiat dan asosiasi kopi Karo hingga terealisasi dan sukses pada penyelenggaraan Festival Kopi Karo pertama dan kedua saat itu.

“Festival Kopi Karo ke-1 dan ke-2 saat itu asosisasi yang pontang- panting merintisnya dan malaksanakannya. Namun, dalam perjalanan ke depannya, seolah Pemda Karo yang mensukseskan dan memegang peran penting dalam memajukan perkopian Karo,” ungkap Elfran kepada wartawan.

Kejadian ini, kata Elfran, mesti dijadikan pelajaran dan bahan evaluasi. “Pelajaran berharga ke depannya. Ini sebagai bahan evaluasi. Pemda Karo punya uang tetapi asosisasi miliki komunitas, wajar sepi,” tuturnya. (deo/ila)

6 Nyawa Melayang Akibat DBD

FOGGING: Petugas dari Dinas Kesehatan melakukan pengasapan (fogging) nyamuk DBD.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
FOGGING: Petugas dari Dinas Kesehatan melakukan pengasapan (fogging) nyamuk DBD.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
FOGGING: Petugas dari Dinas Kesehatan melakukan pengasapan (fogging) nyamuk DBD.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, hingga Oktober tahun ini tercatat 913 kasus atau orang yang mengalami DBD. Dalam jumlah tersebut, 6 nyawa di antaranya melayang akibat penyakit yang disebab oleh nyamuk Aedes Aegypti ini n

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Medan, dr Mutia Nimpar menyebutkan, 913 kasus DBD tersebut paling banyak terjadi pada Januari dengan jumlah 229 kasus dan Februari 135 kasus (lihat grafis).

Namun demikian, lanjutnya, jumlah 913 kasus tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2018 pada periode yang sama Januari-Oktober karena terjadi 1.005 kasus.

“Jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan warga Medan, jumlah ini (913 kasus dan 6 meninggal) sebetulnya masih tergolong rendah. Hal ini karena Kota Medan jumlah penduduknya banyak (2,3 juta jiwa, data BPS Agustus 2019),” ungkap Mutia belum lama ini.

Disebutkan Mutia, untuk jumlah 6 korban yang meninggal dunia terjadi pada Januari (2), Februari (2), Maret (1) dan Agustus (1). Jumlah korban meninggal ini juga cenderung turun dibanding tahun 2018, dimana jumlahnya 13 korban meninggal.

“Jumlah 6 korban meninggal akibat DBD tahun ini terjadi di Puskesmas Helvetia 1 kasus, Puskesmas Medan Deli 1 kasus, Puskesmas Titi Papan 1 kasus, Puskesmas Sukaramai 1 kasus, Puskesmas Medan Labuhan 1 kasus dan Puskemas Desa Lalang 1 kasus,” paparnya.

Mutia mengatakan, dari 913 kasus hingga Oktober 2019, paling banyak terjadi di Puskesmas PB Selayang 77 kasus, Puskesmas Helvetia 70 kasus, Puskesmas Medan Johor 66 kasus, Puskesmas Belawan 62 kasus, Puskesmas Medan Deli 52 kasus, dan seterusnya. Sedangkan terendah, ditangani oleh Puskesmas Rantang dan Darussalam 1 kasus, Puskesmas Pulo Brayan dan Teladan 4 kasus, Puskesmas Kota Matsum dan Bromo 5 kasus.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar selalu peduli dengan lingkungan seperti membersihkan tempat penampungan air hujan, mengingat bulan November memasuki musim penghujan. Selain itu, menjaga kebersihan 3M yaitu menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi, mengubur barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk serta menghindari gantungan-gantungan baju di rumah.

“Saat ini, kami melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di setiap kecamatan, yang bekerja sama dengan Puskesmas sekitar. Kegiatan ini sudah rutin dilakukan pada Jumat setiap pekannya. Namun, jika ada anggota keluarga yang terkena DBD maka langsung bawa ke Puskesmas terdekat. Hal ini supaya bisa langsung ditangani,” pungkasnya. (ris/ila)