25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 4742

Bakal Terbentuk Tahun Depan, Holding BUMN Pelabuhan

istimewa Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya.
istimewa
Direktur Utama Pelindo II 
Elvyn G Masassya.
Direktur Utama Pelindo II
Elvyn G Masassya.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan holding pelabuhan terus dikaji. Menurutnya holding ini ditargetkan terbentuk 2020.

Elvyn menyebutkan kini pihaknya sedang berbicara dengan Menteri dan Wakil-wakil Menteri BUMN. Dia mengatakan saat ini juga pihaknya sedang melakukan kajian soal sistem holding yang akan dibentuk, dia memperkirakan kajian akan selesai enam bulan ke depan.

“Saya sedang diskusikan secara mendalam dengan Pak Menteri (Menteri BUMN), Wamen mengenai konsep holding paling pas. Kami sudah ada kajian holdingnya, enam bulan kelar. Plan saya 2020 mulai terwujud,” ucap Elvyn kepada wartawan di kantor Kementerian BUMN, Rabu (20/11).

Elvyn juga memaparkan beberapa bentuk holding yang kemungkinan digunakan. Meski belum detail, Elvyn menegaskan holding pelabuhan pasti terbentuk.

“Kajian itu memberikan opsi menggunakan champion, ada opsi gunakan cangkang. Artinya pola-pola holding masih akan dibahas lebih detail tapi sudah mulai mengerucut holding ini akan dibahas ke holding pelabuhan,” ucap Elvyn.

Elvyn bahkan sudah menyebutkan rencana nama holding yang akan digunakan. Bukan lagi Pelindo I, II, III, atau IV, nantinya perusahaan pelabuhan akan menjadi Pelindo Incorporated.

“Apa jadi holding? Saya yakin akan jadi holding. Someday hanya akan ada satu pelabuhan, Pelindo Incorporated yang kelola Sabang-Merauke,” ucap Elvyn. (dtc/ram)

Pemanfaatan Kulit Pisang Jadi Pakan Ternak

CONTOH: Prof Hasnudi saat memberikan contoh membuat pakan dari kulit pisang.
CONTOH: Prof Hasnudi saat memberikan contoh membuat pakan dari kulit pisang.
CONTOH: Prof Hasnudi saat memberikan contoh membuat pakan dari kulit pisang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar pelatihan kepada para peternak di Jalan Bunga Rinte, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, baru-baru ini. Pelatihan ini memberikan cara memanfaatkan limbah holtikultura sebagai pakan ternak melalui teknologi fermentasi.

Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat USU Skema Profesor Mengabdi, Prof.Dr.Ir Hasnudi, MS memberi pengarahan materi pelatihan tentang pentingnya manajeman pakan dalam usaha peningkatan produksi ternak melalui pemanfaatan limbah kulit pisang yang melimpah.

“Pemanfaatan limbah holtikultura sebagai pakan ternak melalui teknologi fermentasi sehingga dapat mengurangi biaya pakan mengingat pakan merupakan biaya terbesar bagi usaha peternakan,” ujarnya yang dibantu oleh 5 mahasiswa.

Hasnudi menjelaskan saran untuk memanfaatkan limbah kulit pisang yang difermentasi sehingga permasalahan seperti ketersediaan pakan dimusim kemarau yang sulit dan harga pakan yang cukup tinggi.

“ Fermentasi kulit pisang sendiri bertujuan untuk pengkayaan protein dan kecernaan dengan memanfaatkan organisme tertentu sehingga dapat digunakan sebagai pakan ternak yang lenih berkualitas dan efisien,” jelasnya.

Ketua Kelompok Tani dan Para Peternak, Praditya Rahardja mengatakan mereka berkeinginan untuk berternak lebih intensif dengan limbah kulit pisang fermentasi dan berharap kegiatan pengabdian yang dilaksanakan Tim Pengabdian Masyarakat USU berkelanjutan sehingga dapat tercipta usaha peternakan yang lebih maju.(gus/ram)

Jargas Kota Dumai Rampung, 4.743 RT Nikmati Gas Bumi

RESMI: Jajaran manajemen PT PGN (Perusahaan Gas Negara) Tbk meresmikan pengoperasian jaringan gas di Dumai, Rabu (20/11).
RESMI: Jajaran manajemen PT PGN (Perusahaan Gas Negara) Tbk meresmikan pengoperasian jaringan gas di Dumai, Rabu (20/11).
RESMI: Jajaran manajemen PT PGN (Perusahaan Gas Negara) Tbk meresmikan pengoperasian jaringan gas di Dumai, Rabu (20/11).

DUMAI, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus berkomitmen untuk melaksanakan mandat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dakan mengembangkan jaringan gas rumah tangga (Jargas). Menjelang akhir tahun 2019 ini, Jargas di Kota Dumai siap beroperasi guna melayani kebutuhan energi masyarakat.

Pengoperasian Jargas Dumai dilaksanakan mulai hari ini, Rabu (20/11) akan melayani 4.743 Sambungan Rumah (SR) meliputi dua kelurahan, dengan rincian 1.283 rumah di Kelurahan Teluk Binjai dan 3.460 rumah di Kelurahan Jaya Mukti. Jenis pelanggan yang dilayani meliputi kategori RT 2 atau setara dengan tingkat masyarakat dengan konsumsi listrik 1.300 watt. Jargas Dumai yang dibangun sejak Mei 2019 oleh Kontraktor PT Hutama Karya (Persero) tersebut memanfaatkan sumber gas yang berasal dari PT Energi Mega Persada (EMP) Bentu Ltd.

“Dengan pemanfaatan gas bumi melalui Jargas di Dumai , masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup perekonomian dengan efisiensi yang didapatkan. Melalui energi baik yang mengalir non stop 24/7, masyarakat akan mendapatkan nilai lebih,” ungkap Santiaji Gunawan, SVP Strategic Stakeholder Management PGN yang hadir mewakili manajemen PGN.

Total panjang pipa Jargas yang dibangun di Dumai ini mencapai lebih kurang 89 km, meliputi 79 km pipa PE 63 mm, ditambah 1,6 km pipa PE 180 mm, dan pipa CS 4 Inchi sepanjang 112 meter.

“Kami berharap pembangunan Jargas ke depan akan lebih massif, karena gas bumi merupakan energi baik yang aman efisien untuk penggunaan sehari-hari sehinga rumah tangga mendapatkan manfaat langsung,” imbuh Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama.

Pembangunan Jargas merupakan salah satu bentuk upaya sinergi Pemerintah dalam meningkatkan bauran energi dan menciptakan kedaulatan energi nasional. Rachmat menilai, upaya tersebut patut untuk diapresiasi dan didukung. Pada tahun 2020, Pemerintah mentargetkan akan membangun sebanyak 293.533 SR di 54 Kabupaten/ Kota dan kota Dumai termasuk dalam daftar wilayah tersebut.

Jargas di Dumai merupakan salah satu tindaklanjut proyek jaringan pipa transmisi Duri-Dumai yang ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah Dumai.

Jaringan pipa Duri – Dumai juga menyasar sektor komersial, rumah tangga, dan industri. Gas yang dialirkan ke pipa ini berasal dari Blok Corridor yang dikelola oleh ConocoPhilips di Sumatera Selatan dan tambahan gas dari Blok Bentu yang dioperasikan oleh EMP.

Saat ini, PGN tengah menyelesaikan proyek pembangunan pipa gas sepanjang 486 kilometer (km) sampai dengan 2021. Proyek tersebut terdiri dari pipa gas Duri-Dumai tahap II sepanjang 67 km, yang nantinya diharapkan akan dapat menyalurkan gas untuk memenuhi kebutuhan Refinery Unit (RU II) Dumai. Rencana pengembangan pipa distribusi Dumai sepanjang 56 km untuk melayani kebutuhan industri, komersial dan rumah tangga di wilayah Dumai, Pekanbaru, dan sekitarnya.

PGN konsisten membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan bagi pelanggannya. Sampai saat ini, PGN telah mengelola jaringan infrastruktur pipa gas lebih dari 10.000 km. Dari infrastruktur tersebut, PGN telah menyalurkan gas bumi sebagai energi untuk pelanggan pada berbagai segmen, seperti pelanggan komersial (restoran,hotel, rumah sakit), industri manufaktur, pembangkit listrik, dan Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM), serta pelanggan rumah tangga. Persebaran pelanggan PGN tersebar di Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Sorong.

PGN sebagai Subholding Gas diharapkan dapat mengemban tugas untuk menjadi bagian strategis pemerintah dalam menyukseskan pemanfaatan gas bumi domestik serta berperan nyata dalam mencapai target bauran energi nasional sebagai upaya menjaga ketahanan energi nasional khususnya pencapaian target 4,7 juta sambungan jaringan gas bumi rumah tangga untuk menekan subsidi energi.

“PGN berkomitmen terus memberikan layanan terbaik dan saling bersinergi bersama seluruh pihak yang terlibat untuk kemajuan pemanfaatan gas bumi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan,” tutup Rachmat. (rel/ram)

Ikan Tidak Tertular Virus Hog Cholera

BUKA LOMBA: Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumut, Nawal Lubis didampingi Kepala DKP Sumut, Mulyadi Simatupang dan juri saat membuka resmi lomba memasak serba ikan tingkat Sumut XIV, Rabu (19/11). ISTIMEWA
BUKA LOMBA: Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumut, Nawal Lubis didampingi Kepala DKP Sumut, Mulyadi Simatupang dan juri saat membuka resmi lomba memasak serba ikan tingkat Sumut XIV, Rabu (19/11).
ISTIMEWA
BUKA LOMBA: Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumut, Nawal Lubis didampingi Kepala DKP Sumut, Mulyadi Simatupang dan juri saat membuka resmi lomba memasak serba ikan tingkat Sumut XIV, Rabu (19/11). ISTIMEWA

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumatera Utara memastikan ikan yang beredar di Sumut tidak terpapar dan terkontaminasi dengan virus Hog Cholera atau kolera babi karena banyak bangkai babi dibuang ke sungai dan muara laut.

“DKP Sumut bersama Badan Karantina Belawan sudah mengambil sampel ikan nila dari Sungai Badera dan Danau Siombak, di mana hasil laboratorium pengendalian mutu perikanan di Belawan dinyatakan negatif atau artinya tidak terjangkit penyakit kolera babi,” ujar Kepala DKP Sumut, Mulyadi Simaputang kepada wartawan di acara Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Provinsi Sumut XIV/2019, Rabu (20/11).

Diketahui, banyaknya bangkai babi dibuang ke sungai dan muara laut membuat masyarakat enggan mengkonsumsi ikan sehingga di Pusat Pasar Medan dan juga sejumlah pasar ikan, pedagang mengeluhkan turunnya omset.

Menurutnya, ikan yang ada di air tawar saja tidak terpapar virus kolera babi karena ikan-ikan tersebut tidak memakan bangkai babi. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan menteri Kesehatan yang disampaikan gubernur Sumut bahwa hog cholera hanya menular pada babi dan tidak menular kepada semuanya baik binatang n

lain dan manusia. “Kita paham mungkin saja karena rasa jijik dan takut tertular membuat masyarakat tidak mau mengkonsumsi ikan. Padahal sebenarnya ikan-ikan itu tidak terkontaminasi kolera. Bahkan ikan sangat baik dikonsumsi untuk kesehatan manusia dan kecerdasan anak,” papar Mulyadi.

Lomba Masak

Sebelumnya, lomba masak serba ikan tingkat Sumut 2019 dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumut, Nawal Lubis, diikuti 19 peserta se Sumut yang nantinya pemenang bakal diikutkan pada Desember 2019 lomba masak tingkat nasional di Jakarta.

Dikatakan Nawal , pihaknya sangat mendukung lomba memasak serba ikan ini untuk memasyarakatkan konsumsi ikan sebagai kedaulatan pangan dan mencerdaskan masyarakat. “Makan ikan itu sehat apalagi untuk anak-anak dan ibu hamil. Jadi kalau gemar makan ikan harapan kita bisa menjadikan Provinsi Sumut ini bebas dari kasus stunting,” ujarnya.

Sebab, lanjut dia, kasus stunting banyak terjadi di daerah-daerah yang dikelilingi laut atau kawasan penghasil ikan. Artinya masyarakat setempat tidak makan ikan hasil tangkapannya sehingga membuat mereka banyak kekurangan gizi ditambah lagi dengan kebersihan dan sanitasi yang tidak dijaga.

“Jadi saya berharap semua pihak di kabupaten/kota dapat turun ke lapangan mencari tahu apa masalah mereka. Karena kasus stunting harus kita eliminasi dari Sumut ini dan acara lomba memasak serba ikan yang diikuti kabupaten/kota tidak hanya sekadar seremoni tapi bermanfaat bagi kita semua,” katanya.

Ia juga berharap peran ibu dalam setiap rumah tangga ditingkatkan untuk memenuhi variatif menu ikan. Dan peran PKK turun sosialisasi ke masyarakat untuk mengkreasikan menu makanan ikan berbasis budaya lokal. “Peran ibu sebagai pengambil keputusan harus mementingkan gizi keluarga, maka seorang ibu perlu dibekali pengetahuan terkait penyajian ikan yang higienis dan tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan,” pungkasnya.

Peternak Babi Diamankan Polisi

Personel Polsek Medan Sunggal mengamankan seorang peternak babi yang diduga hendak membuang bangkai babi, Selasa (19/11) malam. Peternak babi tersebut diamankan ketika membawa seekor bangkai babi dengan menggunakan becak bermotor di persimpangan Jalan Karya 7/Kapten Sumarsono, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.

Kapolsek Medan Sunggal Kompol Yasir Ahmadi mengatakan, terduga pelaku adalah Hormat Sianturi (65), warga Jalan Mega, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal. Hormat Sianturi diamankan saat petugas melakukan patroli dan pemantauan di seputaran Desa Helvetia untuk mengantisipasi pembuangan bangkai babi secara sembarangan.

“Patroli tersebut dilaksanakan gabungan bersama para Kepala Dusun Desa Helvetia di seputaran lingkungan yang ada ternak babi. Saat berpatroli sekira pukul 22.30 WIB, petugas bersama tim mendapati yang seorang pria mengenderai becak barang sedang membawa seekor bang babi yang dimasukkan ke dalam goni,” sebut Yasir, Rabu (20/11).

Lanjut Yasir, petugas lalu memberhentikan laju becak tersebut dan mengintrogasinya. Pengakuannya, bangkai babi itu dibawa dari tanah garapan Jalan Karya 7 Ujung Dusun 6 Desa Helvetia. “Pelaku mengakui satu ekor bangkai babi yang dibawanya, dan itu merupakan babi ternak miliknya yang dibawa dari kandang tanah garapan Jalan Karya 7 Ujung. Terduga pelaku ini memiliki jumlah babi yang diternaknya lebih kurang 7 ekor,” ungkap Yasir.

Dikatakannya, dari hasil pemeriksaan sementara, yang bersangkutan mengaku bangkai babi tersebut akan dibawa ke tempat tinggalnya di Jalan Mega Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, untuk dikuburkan di belakang rumah. Namun begitu, keterangannya tetap didalami lebih lanjut. “Alasan pelaku dibawa dari kandang miliknya dengan tujuan ke rumahnya, dikarenakan tempat penguburan di lokasi penguburan dengan nama Posko (kawasan Desa Helvetia) sudah penuh,” ujar Yasir.

Ia menyatakan, yang bersangkutan sejauh ini statusnya masih saksi. Sebab, pihaknya tengah mendalami lebih jauh. “Kita gelarkan dulu (kasusnya). Ini lebih kepada pencegahan, jangan sampai orang buang baru kita tangkap,” pungkasnya.

Tak jauh beda disampaikan Kanit Reskrim Polsek Medan Sunggal Iptu Syarif Ginting. Kata dia, status yang bersangktan masih sebagai saksi karena kasusnya sedang didalami. “Masih kita dalami, apakah ada tindak pidana atau tidak? Dari hasil introgasi, terduga pelaku belum sempat membuang bangkai babi tersebut. Makanya, kita lakukan gelar perkara untuk menetapkan kasusnya,” tukas Syarif.

Sebelumnya, pada Selasa (19/11) lalu, tiga peternak babi juga diperiksa polisi terkait diamankannya penarik becak bernama Senang Hati Bulolo, pelaku pembuang dua bangkai babi di wilayah Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Minggu (17/11).

Ketiga peternak babi yang diperiksa, masing-masing berinisial PSS (38), warga Jalan Helvetia by Pass Desa Helvetia, DS (47) warga Jalan Karya Ujung Desa Helvetia, dan JVP (45) warga Jalan Karya 5 Desa Helvetia.

PSS memngaku memiliki 12 ekor babi di kandang yang berada di samping rumahnya, DS memiliki kandang di kawasan Jalan Pra Sejahtera 1, Dusun 6, Desa Helvetia dengan ternak babi sebanyak 20 ekor, serta JVP memiliki kandang babi di belakang rumah dengan ternak sebanyak 5 ekor. “Dari hasil pemeriksaan, ketiganya mengaku tidak mengenal pelaku,” ujar Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi.

Selain itu, Yasir menjelaskan, peternak PSS juga mengaku jika sampai saat ini ternak miliknya belum atau tidak pernah terkena penyakit hog cholera. Akan tetapi, PSS mengatakan jika memang ada babi tetangganya yang mati karena penyakit tersebut, namun dikuburkan di tanahnya sendiri di Dusun 4, Desa Helvetia.

Sedangkan DS, lanjut Yasir, memang mengakui pernah ada 2 ekor ternak babi miliknya yang mati karena penyakit hog cholera. Namun ia langsung menguburkan bangkainya di tanahnya sendiri, persis di dekat kandangnya. “Sementara JVP mengatakan, jika memang ada babi milik tetangganya yang mati akibat penyakit hog cholera. Akan tetapi bangkainya juga tidak dibuang, melainkan dikubur di sekitar kandang babinya,” pungkasnya. (prn/ris)

Festival Danau Toba 9-12 Desember di Parapat

PERSIAPAN FDT: Wagub Sumut, Musa Rajekshah, mendengarkan penjelasan tentang persiapan FTD ke-7 tahun, dari Kadisbudpar Sumut, Ria Novida Telaumbanua, di Ruang Kerja Wagubsu, Medan, Selasa (19/11).
PERSIAPAN FDT: Wagub Sumut, Musa Rajekshah, mendengarkan penjelasan tentang persiapan FTD ke-7 tahun, dari Kadisbudpar Sumut, Ria Novida Telaumbanua, di Ruang Kerja Wagubsu, Medan, Selasa (19/11).
PERSIAPAN FDT: Wagub Sumut, Musa Rajekshah, mendengarkan penjelasan tentang persiapan FTD ke-7 tahun, dari Kadisbudpar Sumut, Ria Novida Telaumbanua, di Ruang Kerja Wagubsu, Medan, Selasa (19/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Festival Danau Toba (FDT) akan kembali digelar di Parapat, Kabupaten Simalungun, pada 9-12 Desember 2019 mendatang. Serangkai kegiatan kebudayaan dan acara sedang disiapkan oleh Dinas Pariwisata Sumut, Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BOPDT), serta 8 Pemerintah Kabupaten se-Kawasan Danau Toba.

“FDT 2019 mengusung tema “Inspiring Toba”, yang akan melibatkan banyak masyarakat lokal. Kegiatan pra FDT terdiri dari Lomba Solubolon, penanaman pohon, kegiatan sosial berupa pembersihan Danau Toba, diskusi kelompok terarah Geopark, lomba lari 10 K,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Utara (Sumut), Ria Novida Telaumbanua, saat menjelaskan kemajuan persiapan FTD ke-7 tahun ini kepada Wagub Sumut, Musa Rajekshah, di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Selasa (19/11).

Adapun kegiatan inti FDT terdiri dari penampilan tari kolosal, hiburan rakyat lokal dan nasional, beragam lomba, fashion show busana etnis, demo kuliner dan lainnya.

Menanggapi laporan itu, Wagubsu mengatakan salahsatu hal yang paling urgen dalam persiapan jelang FDT, adalah publikasi. “Event-event seperti ini harus kita manfaatkan untuk menarik wisatawan. Walaupun banyak yang beda dari sebelumnya, jika tidak gencar dan menarik publikasinya, orang tidak tahu,” katanya.

Untuk itu, Wagub menyarankan publikasi menjadi perhatian utama. Sambil menyelam minum air, FDT juga diharapkan bisa menjadi ajang promosi pariwisata Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas. Produk-produk unggulan Sumut diharapkan bisa dipamerkan di ajang FDT. Misalnya, kopi, andaliman, dan teh.

“Selain itu, kita tidak boleh sepele hal-hal yang kita anggap kecil seperti petunjuk arah, detail kegiatan-kegiatan, parkir, dan sebagainya harus dipastikan. Hal-hal kecil seperti itu bisa mengganggu kenyamanan pengunjung kalau tidak diatur dengan benar. Penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, harus menjadi bahan evaluasi,” pesannya.

Menanggapi saran dan arahan dari Wagub, Kepala Disbudpar Sumut, Ria Novida Telaumbanua, menyampaikan upaya publikasi akan terus dimaksimalkan.

“Beberapa langkah yang telah diambil adalah berkoordinasi dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sumut, kementerian di pusat, Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba, pihak hotel, media dan lainnya. Terima kasih, Pak atas masukan-masukan yang diberikan,” tutur Ria.

Pra hingga Pasca Event

Senada dengan Kadispar, Direktur Utama (Dirut) BOPDT, Arie Prasetyo mengatakan, sebelum event utama FDT, ada rangkaian acara pra event akan dimulai sejak tanggal 23 November 2019. Seperti tarian dan musik khas batak, festival band dan akustik bekerjasama dengan Viky Sianipar, dan Joy Tobing sebagai pengisi acara FDT tahun ini.

“Dalam FDT, yang mengutama sebenarnya budaya. Mempopulerkan dan melestarikan budayakan lokal seperti tarian, musik, paduan suara dan lain-lain,” tutur Arie kepada Sumut Pos, Rabu (20/11).

Selain itu, ada kegiatan berorientasi ke Danau Toba sendiri. Seperti Solu Bolon di Kabupaten Toba Samosir. Dan kegiatan fun bike untuk Geopark.

“Kemudian ada acara di Kabupaten Asahan. Yakni kayak di Sungai Asahan dari 4 sampai 8 Desember 2019. Itu menjadi rangkaian dari FDT. Banyak kegiatan akan dilakukan. Ini iternasional event dengan melibatkan beberapa negara datang untuk kompetisi kayak di Sungai Asahan,” jelas Arie.

Arie mengatakan pada FDT tahun ini, pihaknya akan mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio. “Belum ada konfirmasi, api terus kita komunikasikan dengan pihak Kementerian,” katanya.

FDT akan dihadiri oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi bersama 8 Bupati se-kawasan Danau Toba.”Kita melihat FDT sebagai gong terakhir untuk menutup event tahunan di Danau Toba. Jadinya, digelar dengan bagus,” sebut Arie.

Mengapa Parapat menjadi venue utama pada FDT 2019? Menurutnya, karena Parapat memiliki fasilitas penunjang yang lengkap dari segi amenitas. Misalnya, hotel-hotel sehingga wisatawan tidak kebingungan mencari penginapan.

“Berharap FDT tahun ini menjadi FDT terbaik dari tahun-tahun sebelumnya. Pada penutupan FDT nanti, akan diputuskan tanggal FDT 2020,” tutur Arie. (prn/gus)

Dugaan Suap Proyek dan Jabatan di Pemko Medan, 3 Pihak Swasta Diperiksa KPK

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyidik KPK kembali melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi di Kantor BPKP Perwakilan Sumut, Rabu (20/11). Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah menyebutkan, kemarin ada enam orang saksi yang diperiksa terhadap tersangka Syamsul Fitri.

Serta satu orang saksi untuk tersangka Kadis PU Medan, Isa Ansyari (IAN). “Pemeriksaan kasus suap terkait proyek dan jabatan pada Pemerintah Kota Medan Tahun 2019, Hari ini KPK mengagendakan pemeriksaan 6 saksi untuk tersangka SF,” katanya.

Febri menuturkan keenam orang tersebut terdiri dari pihak swasta dan pejabat Pemko Medan. Dari pihak swasta yaitu, Yencel alias Ayen, Jamaluddin alias Syaipul Aswasta, dan M Chairul Irfan. Sedangkan pejabat Pemko Medan yakni, Plt Kadis PU Kota Medan Khairul Syahnan, Kabid Drainase Dinas PU Kota Medan Edi Zalman, dan Staf pada Dinas PU Kota Medan Togar Situmorang.

Sementara Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK, Yuyuk Andriati Iskak menambahkan, satu orang yang menjadi saksi untuk Isa Ansyari adalah Sekdis Pendidikan Kota Medan Abdul Johan. “Untuk tersangka IAN yang diperiksa Abdul Johan, yang lain untuk saksi SF,” tuturnya. Untuk diketahui, KPK memeriksa sejumlah pejabat Pemko Medan di gedung BPKP selama lima hari, sejak Senin sampai Jumat 18 – 22 November 2019.

Plt Kadis PU Kota Medan, Khairul Syahnan terlihat turun dari lantai 3 gedung BPKP Perwakilan Sumut, hendak menunaikan ibadah salat zuhur, sekira pukul 13.15 WIB. Syahnan yang saat ini juga menjabat Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Medan tidak datang sendiri, ia ditemani salah satu stafnya. Namun, ia berkilah sedang diperiksa KPK. “Saya kemari bukan diperiksa KPK, saya hanya bertamu,” ujarnya.

Ketika ditanya, apakah ada memberikan sejumlah uang kepada Wali Kota Medan Dzulmi Eldin untuk menutupi biaya perjalanan ke Jepang dan terkait jabatan, ia memilih bungkam dan berjalan menuju masjid yang berada di bagian belakang gedung BPKP Perwakilan Sumut.

Belakangan, setelah selesai menjalani pemeriksaan, Syahnan akhirnya buka suara. Ia mengaku bukan dipanggil sebagai saksi, melainkan hanya sebagai pembanding antara apa yang ditemukan KPK dan dicocokkan dengan keterangan dirinya. “Aku ini dipanggil bukan sebagai saksi, melainkan hanya sebagai pembanding antara data yang diperoleh KPK dengan pengetahuan yang kumiliki,” ujar.

Ia mengaku dikonfrontir dengan data yang dimiliki penyidik KPK. Kata dia, data tersebut didapat dari beberapa orang di Dinas PU Medan yang diperiksa sebelumnya. “Sepanjang yang saya ketahui itu benar, saya katakan benar.

Namun sepanjang yang saya ketahui itu salah, saya katakan salah. Misalnya soal ukuran drainase, atau masalah jalan. Kalau yang dibuat mantan anak buah saya itu benar dan ketika dikonfrontir ke KPK kepada saya saya katakan itu benar. Tapi kalau salah ya saya katakan itu salah,” jelasnya.

Pria berkacamata ini mengaku sudah pernah dipanggil ke Jakarta untuk mencocokkan informasi yang diperoleh KPK di lapangan. “Hari ini sudah pemanggilan yang kedua kali materinya sama hanya mengkonforntir saja,” jelasnya.

Honor PHL Sempat Terlambat

Di sisi lain, Khairul Syahnan juga mengungkapkan, penunjukkan dirinya sebagai Plt Kepala Dinas PU menggantikan Isya Ansari paska OTT merupakan tugas yang cukup berat baginya. “Amanah ini bagi saya tugas yang sangat berat. Di tengah saya sudah nyaman sebagai Asisten Ekbang, saya harus mengurusi Dinas PU yang sedang dalam persoalan,” sebutnya.

Ia juga mengungkapkan, ratusan Pegawai Harian Lepas (PHL) di Dinas PU Medan sempat terlambat menerima gaji karena tidak ada yang menandatangani berkasnya. “Tapi sudah ku teken, gajian mereka,” katanya.

Dokumen lelang yang sudah bisa dicairkan tak bisa dicairkan karena kadisnya ditahan di Jakarta. “Akhirnya kuteken saja agar bisa dicairkan,” jelasnya.

Menurutnya, perlu waktu empat bulan untuk memulihkan kondisi di Dinas PU agar bisa berjalan dengan normal kembali. (bbs/adz)

Penangkapan Jaringan Bomber Medan, 74 Terduga Teroris Anggota JAD

DIPULANGKAN: Svt, ibu rumah tangga yang sempat diciduk Tim Densus 88 dipulangkan ke rumahnya di Kota Binjai, Rabu (20/11). Istimewa
DIPULANGKAN: Svt, ibu rumah tangga yang sempat diciduk Tim Densus 88 dipulangkan ke rumahnya di Kota Binjai, Rabu (20/11).
Istimewa
DIPULANGKAN: Svt, ibu rumah tangga yang sempat diciduk Tim Densus 88 dipulangkan ke rumahnya di Kota Binjai, Rabu (20/11). Istimewa

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pasca-bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada 13 November 2019 baru lalu, polisi berhasil menangkap 74 orang terduga jaringan teror di 10 wilayah. Para pelaku terduga teroris itu merupakan kelompok dari bagian Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi pada ISIS.

“Penangkapan 74 terduga teroris itu, Sumatera Utara 30 orang, Jabar 11 orang, Jateng 11 orang, Pekanbaru 5 orang, Banten 5 orang, Kaltim 4 orang, DKI Jakarta 3 orang, Aceh 2 orang, Jatim 2 orang, Sulsel 1 orang,” kata Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis, dalam rapat kerja bersama Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).

Para pelaku, kata dia, terpapar radikalisme melalui sosial media. “Sehingga memiliki tujuan menyerang pemerintah dan aparat kepolisian, karena dianggap sebagai thagut,” ucap dia.

Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap 71 orang terduga teroris per Selasa (19/11). Sebanyak 71 orang terduga teroris itu ditangkap, baik yang berkaitan dengan serangan bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, beberapa waktu lalu, maupun dengan rencana pengamanan Natal dan tahun baru.

“Ini merupakan preventive strike. Sudah kami tangkap total 71 orang (terduga teroris),” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal di Gedung The Tribrata, Jakarta Selatan, Selasa sore.

Rinciannya, lima orang di Pekanbaru, tiga orang di Jabodetabek, lima orang di Banten, dan 11 orang di Jawa Tengah. Selain itu, aparat menangkap 11 orang di Jawa Barat, satu orang di Kalimantan, dua orang di Aceh, dua orang di Jawa Timur dan satu orang di Sulawesi Selatan. Kemudian, sebanyak 30 orang diamankan di Medan.

Hanya Saksi, Svt Dipulangkan

Terpisah, Datasemen Khusus 88 Anti Teror mengembalikan seorang ibu rumah tangga berinisial Svt, ke rumahnya di Binjai, Rabu (20/11). Kedatangan Svt diterima Camat Binjai Utara, Adri Rivanto di Mapolsek Binjai Utara.

Adri membawa Svt ke rumah kontrakan yang digerebek Densus 88 di Jalan Gumba, Lingkungan X, Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara. Terhitung wanita berusia 31 tahun ini ditahan selama 5 hari sejak Kamis (14/11) lalu.

Adri hanya mengetahui soal pemulangan saja. Soal perkembangan kasus, bukan ranahnya. “Menurut saya, yang bersangkutan bersih. Makanya dipulangkan,” ujar Adri.

Kepada masyarakat, dia berpesan untuk tetap berhati-hati dalam pergaulan. Dapat saja pergaulan tersebut terjurumus menjadi salah. “Kalau ada yang mencurigakan, laporkan kepada pihak terkait,” imbau Ardi.

Langkah Pemerintah Kota Binjai, ujar dia, terus melakukan koordinasi dengan lurah dan kepling di wilayah Kecamatan Binjai Utara agar dapat mendata ulang kembali warga baru, apalagi yang pendatang. “Kita mengucapkan terima kasih kepada pihak berwajib yang telah bekerja secara baik dan profesional. Dan kita siap membantu tugas pihak-pihak yang membutuhkan bantuan kita. Ke depanya kita siap untuk lakukan kordinasi berikutnya,” sambungnya.

Svt yang berpakaian serba hitam hingga menutup bagian wajah itu, terlihat berada di ruang Kanit Reskrim. Informasinya, Svt tidak terbukti terlibat dengan jaringan teroris yang sedang heboh pada sepekan belakang pascabom bunuh diri di Polrestabes Medan.

Usai diperiksa di Mapolsek Binjai Utara, SVT yang bicara dengan logat Jawa, mengungkapkan kekesalannya lantaran Densus salah ditangkap. Pun demikian, Svt bersyukur tidak ada tindak kekerasan selama ia diamankan petugas. “Kesel banget. Tidak ada kekerasan, mereka baik-baik. Saya belum tahu di mana anak saya,” katanya di dalam mobil Camat Binjai Utara, Adri Rivanto.

Kanit Reskrim Polsek Binjai Utara, Iptu Nasrudin Nasution mengatakan, pihaknya hanya menerima Svt yang diperiksa sebagai saksi terkait kejadian terorisme. Kata dia, pihaknya dan Camat telah mengembalikan SVT ke pihak keluarga.

“Dia dibutuhkan diperiksa sebagai saksi saja, tadi telah diantar dan bersama Camat telah dikembalikan ke keluarganya,” tukasnya.

Sebelumnya, sebuah rumah kontrakan bercat hijau muda yang dihuni seorang wanita berinisial Svt (31) dan anaknya Ul (5) digerebek petugas dari Datasemen Khusus 88 Anti Teror Polri, Kamis (14/11). Penggerebekan yang dilakukan personel dilengkapi dengan senjata laras panjang tersebut menyita perhatian warga yang bermukim di Jalan Gumba, Lingkungan X, Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai Utara.

Informasi dihimpun, Svt mengontrak rumah milik Anim (62) yang sudah berjalan 2 bulan lebih. Keseharian Svt berpakaian serba tertutup.

Svt sudah menikah 3 kali. Dari suami pertama, Svt dikaruniai 3 orang anak. Pernikahan kedua, Svt menikah secara siri. Artinya menjadi istri kedua dari seorang pria yang belum diketahui identitasnya.

Terakhir, Svt menikah dengan seorang lajang yang terpaut usia sekitar 9 tahun. Suaminya ketiga kerja di Malaysia. “Suaminya yang di Malaysia juga ditangkap. Cuma enggak tahu masalahnya apa kenapa ditangkap,” ujar warga setempat saat Sumut Pos melihat rumah yang digerebek, Kamis (14/11) petang.

Penggerebekan berjalan pagi. Pemilik rumah yang mendapat kabar syok hingga nyaris pingsan. Soalnya, Anim tak sangka kalau Svt diduga terlibat jaringan teroris. “Ramai kali tadi dia dibawa orang. Ada juga yang bawa senjata panjang,” ujar Anim.

Orang Depresi Mudah Didoktrin

Terkait aksi bom bunuh diri yang dilakukan Rabial Muslim Nasution alias Dedek (24) di Medan, dokter spesialis kejiwaan Dr dr Elmeida Effendy MKed KJ SpKJ (K), mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi seseorang atau kelompok terlibat dalam aksi terorisme. Namun, orang yang mudah didoktrin hingga nekat melakukan aksi bom bunuh diri, menurutnya adalah mereka yang kerab merasa sunyi dan depresi.

“Salah satunya adalah karena masalah psikologi. Terutama bagi mereka yang tidak memiliki tujuan hidup lagi di dunia. Yang selalu merasa kesunyian di tengah keramaian. Merasa sendiri dan tidak memiliki siapa-siapa. Mengalami depresi atau gangguan jiwa lainnya akan lebih rentan untuk disugesti (didoktrin),” ungkap Ketua Departemen Psikiatri FK USU ini, kepada wartawan, kemarin.

Faktor lainnya, sebut Elmeida, yaitu keterbatasan intelegensi. “Biasanya orang yang intelegensinya terbatas akan menganut paham aneh, sehingga menganggap aksi bom bunuh diri termasuk perbuatan jihad. Bahkan percaya jika terluka atau mati akan masuk surga. Makanya mereka akan melakukan apapun yang disuruh orang lain, meski hal itu berbahaya dan kurang masuk akal,” ujar dia.

Karenanya, Elmeida mengimbau bagi siapa saja yang memiliki anggota keluarga dengan masalah-masalah tersebut, agar senanatisa menjaga dan mengawasinya. Jalin komunikasi yang lebih intens dan terbuka, agar dapat mencegah hal yang tidak diinginkan itu sampai terjadi.

“Jika hal itu terjadi pada diri sendiri, agar jangan pernah mudah mempercayai ajakan orang lain untuk berbuat sesuatu di luar koridor hukum dan kebenaran. Berbicaralah terlebih dahulu dengan orang atau keluarga terdekat sebelum memutuskan sesuatu,” jelas dia.

Elmeida menyebutkan, carilah teman-teman yang baik dan mau membantu memilah apa yang dianggap pantas maupun tidak. “Teman-teman yang selalu bersedia diganggu untuk ditanyakan pendapat, berdiskusi dan membahas berbagai hal,” sambungnya.

Ia menambahkan, sebisa mungkin hindari kebiasaan untuk melamun dan kosong pikiran dengan cara selalu menjaga konsentrasi. “Senanatiasa berdoa bila memiliki masalah atau dalam menentukan suatu keputusan terbaik. Dengan begitu, pikiran tidak akan kosong meskipun disaat sedang sendirian,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, Rabial melakukan aksi bom bunuh di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11) pekan lalu. Polisi kemudian melakukan pengembangan kasus, hingga menangkap 30 orang di Sumut dan Aceh. Dua di antaranya ditembak mati karena melakukan perlawanan. Selebihnya, para tersangka ditahan di Mako Brimob dan Mapolda Sumut.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, 5 dari para tersangka teroris itu merupakan perempuan. Rata-rata yang ditangkap masih muda dan menyesal ikut dalam jaringan tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menuturkan, kelompok jaringan teroris ini memanfaatkan media sosial. Artinya, media sosial cukup berperan dalam jaringan ini apalagi rata-rata para tersangka usianya antara 20 tahun hingga 40 tahun. (ted/ris/kps)

lagi, Sinkhole Terjadi di Dairi

Sinkhole Tanah di belakang rumah warga tiba-tiba amblas membentuk sinkhole dengan diameter 8 meter dan kedalaman 15 meter. Tanah amblas ini terjadi setelah hujan deras melanda kawasan itu pada 17 November 2019 lalu, menyebabkan 4 rumah warga rusak.
Sinkhole
Tanah di belakang rumah warga tiba-tiba amblas membentuk sinkhole dengan diameter 8 meter dan kedalaman 15 meter. Tanah amblas ini terjadi setelah hujan deras melanda kawasan itu pada 17 November 2019 lalu, menyebabkan 4 rumah warga rusak.
Sinkhole Tanah di belakang rumah warga tiba-tiba amblas membentuk sinkhole dengan diameter 8 meter dan kedalaman 15 meter. Tanah amblas ini terjadi setelah hujan deras melanda kawasan itu pada 17 November 2019 lalu, menyebabkan 4 rumah warga rusak.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Fenomena alam kembali terjadi di Dusun Kutanangka, Desa Kempawa, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Lubang besar dengan kedalaman 15 meter berdiameter delapan meter muncul di permukiman warga, menyebabkan 4 rumah amblas.

Kepala BPBD Dairi, Bahagia Ginting menyebutkan, lubang misterius sudah 3 kali muncul di Kabupaten Dairi. “Kemunculan lubang merupakan yang ketiga kalinya terjadi di kawasan tersebut. Saya menyebutnya fenomena alam, yakni sinkhole. Kita belum bisa pastikan apa penyebabnya, karena butuh kajian dari ahlinya,” ujar Bahagia Ginting kepada wartawan, Rabu (20/11).

Pihaknya sudah menyurati Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar menurunkan tim ahli guna meneliti faktor penyebab kemunculan lubang yang terjadi Minggu (17/11). “Pada Agustus lalu kita sudah buat surat ke Kepala BNPB, mohon bantuann

untuk dikirimkan tim ahli untuk mengecek apa yang menyebabkan kemunculan sinkhole,” jelasnya.

Kemunculan lubang misterius pertama terjadi pada tahun 2016. Lubang dengan kedalaman 4 meter dan diameter 2 meter muncul di tengah gedung Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Kutanangka, Desa Kempawa. Bagian lantai gereja tersebut amblas.

Peristiwa kedua terjadi pada 2018. Ukuran lubang yang muncul hampir sama dengan yang pertama. Lubang itu muncul di daerah perladangan warga yang lokasinya masih di dusun dan desa yang sama.

Terakhir, lubang ketiga yang muncul di permukiman Dusun Kutanangka, Desa Kempawa, Kecamatan Tanah Pinem. Lokasinya juga bisa dikatakan berdekatan dengan lubang pertama dan kedua.

Pada kejadian ketiga ini, tidak ada korban jiwa. Namun empat keluarga terpaksa mengungsi.

Beruntungnya, empat rumah yang tercakup dalam radius lingkaran lubang hanya rusak pada bagian belakang saja. Kini, keempat keluarga yang menghuni rumah-rumah tersebut sudah mengungsi ke rumah tetangga.

“2019 sekarang ini di permukiman. Sebenarnya lokasinya berdekatan. Agak unik ya saya katakan. Kok bisa muncul lubang,” ujar Bahagia Ginting.

Dia berharap BNPB segera mengirimkan tim ahli agar dapat meneliti faktor penyebab munculnya lubang. Dari situ, BPBD juga bisa menyiapkan langkah antisipasi agar tidak jatuh korban jiwa.

“Itulah yang kita butuh, jawaban dari pertanyaan itu. Kalau surat itu belum digubris, nantinya akan kami buatkan surat lagi melalui Pak Bupati,” sebut Bahagia.

Informasi dihimpun, tanah amblas terjadi setelah hujan deras yang melanda kawasan itu pada 17 November 2019. Akibatnya terbentuk lubang dengan diameter 8 meter dan kedalaman 15 meter di sana.

Bagian dapur rumah warga ikut amblas. Demi keselamatan, empat keluarga penghuni rumah di sekitar lubang harus mengungsi ke kediaman tetangga yang dinilai lebih aman.

Antisipasi Banjir dan Longsor

Sementara itu, sesuai prakiraan Badan Metreologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, beberapa wilayah di Sumatera Utara (Sumut) berpotensi mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi, yang akan berdampak pada pemukiman, lahan pertanian, perkotaan, dan infrastruktur lainnya.

Untuk itu, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi kembali mengeluarkan surat edaran bernomor 360/11239/2019 tertanggal 29 Oktober 2019 ke seluruh bupati dan wali kota terkait peringatan dini dan antisipasi potensi banjir dan gerakan tanah.

“Atas dasar itu selanjutnya diminta kepada bupati/wali kota untuk melakukan sosialisasi kesiapsiagaan antisipasi banjir atau longsor kepada masyarakat, terutama di kawasan daerah aliran sungai (DAS) dari hulu hingga hilir,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis menjawab Sumut Pos, Rabu (20/11).

Bupati dan wali kota se-Sumut, kata dia, diminta menyiagakan sumber daya perangkat daerah, masyarakat dan dunia usaha guna antisipasi terjadi bencana banjir atau longsor di wilayah masing-masing. Terutama di kawasan yang rawan terjadi bencana akibat curah hujan yang tinggi.

“Poin berikutnya, seluruh kepala daerah di Sumut diminta menata kembali kawasan perumahan, pemukiman, pertanian dan bangunan lain yang berada pada kawasan atau daerah rawan banjir dengan memedomani RTRW,” katanya.

Di samping itu, diinstruksikan Gubsu pula, agar pemda dapat mengendalikan izin mendirikan bangunan (IMB) sesuai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) pada masing-masing wilayahnya. Kemudian memprioritaskan anggaran untuk kepentingan mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini dan kedaruratan penanggulangan bencana di masing-masing wilayah.

“Dimintakan juga untuk selalu melakukan pengawasan atau pemantauan terhadap kegiatan yang berpotensi pada alih fungsi hutan. Melaporkan upaya kesiapsiagaan antisipasi banjir yang sedang dan akan dilaksanakan di wilayah rawan banjir dan longsor kepada pemerintah provinsi. Lalu membuat posko 24 jam di wilayah masing-masing, dan senantiasa menyiapkan SDM (Satgas), logistik dan peralatan,” papar mantan kepala Bappeda Sumut itu.

Pada bagian akhir surat edaran Gubsu, diharapkan kepada seluruh kepala daerah dan jajarannya supaya memanfaatkan informasi dan publikasi cuaca dari BMKG, serta yang terpenting cepat untuk saling berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Basarnas dan TNI/Polri.

“Mengenai data BMKG terhadap kabupaten/kota di Sumut yang rawan terjadi banjir dan longsor akibat curah hujan yang tinggi selama periode November-Desember ini, hampir semua daerah ada dalam daftar tersebut. Termasuk kemungkinan terjadi gerakan tanah pada daerah-daerah dataran tinggi seperti Karo, Dairi, Mandailing Natal dan Kepulauan Nias,” kata Riadil. (dtc/mc/prn)

Peringati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun di SMAN 2, Pemkab Asahan Tingkatkan Sadar Kesehatan

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Pemkab Asahan memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun, yang digelar TP PKK Asahan, di SMAN 2 Kisaran, Jalan Latsitarda Nusantara VIII, Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kisaran Timur, Selasa (19/11) lalu.

Ketua PKK Kabupaten Asahan, Titiek Sugiharti Surya mengatakan, kegiatan cuci tangan pakai sabun sejak dini, hendaknya terus dipraktikkan dan dicontohkan di manapun berada. Hal ini untuk meningkatkan derajat kesehatan anak, dengan mengajak mereka hidup sehat sejak dini.

“Selaku orang tua, harus menjadi contoh dan teladan bagi anak-anak. Kita harus sama-sama tanamkan kepada mereka untuk selalu mencuci tangan pakai sabun. Sehingga bisa membersihkan kotoran dan kuman di tangan, sebelum melakukan aktivitas, seperti makan,” tutur Titiek.

Titiek lebih lanjut mengatakan, cuci tangan pakai sabun merupakan program pengendalian infeksi. Hal ini berguna untuk menghindari penyebaran penyakit ke diri sendiri, maupun orang lain. Karena 98 persen penyebaran kuman di tubuh bersumber dari tangan.

“Harus perlu kesadaran masyarakat untuk melakukan cuci tangan pakai sabun. Karena kesadaran kegiatan ini masih belum memadai,” bebernya.

Sehingga, sambungya, banyak yang tidak menyadari angka kejadian berbagai penyakit infeksi di Indonesia cukup tinggi. Padahal, penyakit infeksi itu bisa dicegah dengan langkah sederhana dan murah, seperti mencuci tangan pakai sabun.

Adapun Kegiatan tersebut dirangkai dengan pembagian tempat minuman kepada pelajar, serta memberikan kuis berhadiah. (omi/saz)

Bupati: Gereja Berperan Bangun Kualitas SDM

DIABADIKAN: Bupati Dairi Eddy KA Berutu (4 kiri) didampingi Ketua Tim PKK Romy Mariani boru Simarmata, diabadikan bersama jemaat saat menghadiri Pesta Puncak Ulaon Parasinirohaon HKBP Distrik VI Dairi. RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
DIABADIKAN: Bupati Dairi Eddy KA Berutu (4 kiri) didampingi Ketua Tim PKK Romy Mariani boru Simarmata, diabadikan bersama jemaat saat menghadiri Pesta Puncak Ulaon Parasinirohaon HKBP Distrik VI Dairi.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
DIABADIKAN: Bupati Dairi Eddy KA Berutu (4 kiri) didampingi Ketua Tim PKK Romy Mariani boru Simarmata, diabadikan bersama jemaat saat menghadiri Pesta Puncak Ulaon Parasinirohaon HKBP Distrik VI Dairi. RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik VI Dairi, menggelar Pesta Puncak Ulaon Parasinirohaon di Gereja HKBP Sidikalang, akhir pekan lalu.

Hadir Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, didampingi Ketua TP PKK Romy Mariani Eddy Berutu, angota DPRD Dairi Sabam Sibarani, Kepala Departemen Diakonia HKBP Pdt Debora Furada Sinaga, Praeses HKBP Distrik VI Dairi, serta para Pendeta HKBP se-Distrik VI Dairi. Hal ini disampaikan Plt Kabag Humas Pemkab Dairi Palti Pandiangan, Selasa (19/11) lalu.

Dalam kesempatan itu, Eddy menyampaikan, peranan gereja merupakan satu poros yang diharapkan mendukung peningkatan sumber daya manusia (SDM).

“Peranan gereja selaras dengan apa yang sedang dikerjakan pemerintah saat ini, yakni menyiapkan SDM yang berkualitas,” tutur Eddy.

Eddy juga mengatakan, melalui pelayanan di gereja, kualitas SDM akan meningkat di tengah-tengah jemaat. “Pemerintah sangat membutuhkan peran gereja menyampaikan pesan pembangunan kepada masyarakat. Karena itu, saya mengharapkan dukungan seluruh jemaat HKBP, supaya perubahan menuju ke arah lebih baik bisa berjalan maksimal,” jelasnya.

Perayaan pesta Ulaon Parasinirohaon ini, dilaksanakan jemaat HKBP sebagai momentum meningkatkan rasa persaudaraan di kalangan jemaat.

Sementara itu, Kepala Diakonia HKBP Pdt Debora Furada Sinaga, serta Praeses HKBP Distrik VI Dairi Pdt W Sitorus, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Dairi dan rombongan, yang turut serta meng hadiri pesta tersebut.

Pdt Debora Furada Sinaga maupun Pdt W Sitorus menyebutkan, gereja berkomitmen terus berkontribusi serta bersinergi dengan pemerintah, untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat (jemaat). Usai acara, panitia memberikan cenderamata kepada Bupati dan anggota DPRD. (rud/saz)