25 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 4811

Hadiri Diskusi Kepemudaan, Bupati Taput: Pemuda Harus Jadi Pelopor, Bukan Pelapor

DISKUSI: Bupati Nikson bersama Kapolres Taput Horas M Silaen dan Dandim 0210/TU Rony Agus Widodo, Ketua PWI Bonapasogit Posma Simorangkir pada kegiatan Forum Diskusi Kepemudaan di Sopo Rakyat Kanopi Rumah Dinas Bupati, Tarutung. Humas Taput
DISKUSI: Bupati Nikson  bersama Kapolres Taput Horas M Silaen dan Dandim 0210/TU Rony Agus Widodo, Ketua PWI Bonapasogit Posma Simorangkir pada kegiatan Forum Diskusi Kepemudaan di Sopo Rakyat Kanopi Rumah Dinas Bupati, Tarutung.
Humas Taput
DISKUSI: Bupati Nikson bersama Kapolres Taput Horas M Silaen dan Dandim 0210/TU Rony Agus Widodo, Ketua PWI Bonapasogit Posma Simorangkir pada kegiatan Forum Diskusi Kepemudaan di Sopo Rakyat Kanopi Rumah Dinas Bupati, Tarutung. Humas Taput

TAPUT, SUMUTPOS.CO – Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan berharap agar pemuda menjadi pelopor bukan pelapor. Yang artinya, pemuda yang memiliki jiwa ingin berubah, ingin maju dan tidak ingin tertinggal dibanding yang lain serta ingin melakukan inovasi yang bermanfaat bagi orang lain.

Hal ini disampaikan Bupati Taput saat menjadi narasumber pada Forum Diskusi Kepemudaan dengan tema ‘Bersama Pemuda Kita maju’ di di Sopo Rakyat Kanopi Rumah Dinas Bupati, Tarutung, Kamis(24/10)

Bupati menjelaskan, langkah-langkah yang telah dilaksanakan selama 5 tahun kepemimpinannya, salah satunya pada sektor pertanian dengan melakukan program pupuk bersubsidi bayar pasca panen, pasar lelang dan jaminan harga komoditi pertanian, penyediaan bibit pertanian dan Alsintan serta pembukaan jalan pertanian.

“Langkah awal saya setelah menjabat sebagai Bupati adalah memetakan segala permasalahan, dan dilanjutkan dengan menyusun program-program sebagai solusi terutama pada sektor pertanian, SDM, kesehatan dan infrastruktur dengan konsep ‘membangun Tapanuli Utara mulai dari desa’. APBD kita diprioritaskan untuk mewujudkan visi-misi tersebut dengan pertimbangan yang rasional dan etis sesuai kebutuhan utama masyarakat secara umum,” tambah Bupati dihadapan perwakilan seluruh organisasi kepemudaan yang ada di Tapanuli Utara.

Pada Forum Diskusi sekaligus talk show yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara bekerjasama dengan televisi lokal, Bupati memaparkan beberapa rencana program pembangunan kedepannya termasuk cita-cita pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya.

“Kalau pemuda turut di belakang saya, maka saya akan semakin semangat dan berani di depan untuk memperjuangkan kemajuan Tapanuli Utara. Kita harus bersama memperjuangkan pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya yang akan memberikan multi efek bagi masyarakat. Bisakah para pemuda turut menyuarakan hal ini? Kita juga harus bangga atas hasil produksi lokal,” ucap Bupati menggugah semangat para peserta.

Diakhir paparannya, Bupati mengatakan bahwa Balai Latihan Kerja Silangkitang telah mengadakan berbagai pelatihan seperti tehnik meknik, audio visual, meubilair, menjahit, pembuatan pakan ternak organik dan penyaluran tenaga kerja ke luar negri dan konsultasi reka tehnik tentang tehnologi tepat guna.

“Bagi pemuda yang berminat silahkan mendaftar ke BLK, gratis tanpa dipungut biaya sehingga nantinya menjadi orang-orang yang siap pakai dimana pun berada. Mari kita memandang suatu kebersamaan dalam membangun Tapanuli Utara,” ucapnya.

Dandim 0210/TU Rony Agus Widodo dalam paparannya, menjelaskan perkembangan kepemudaan dari sisi presfektif militer.

“Sekarang ini perang yang terjadi adalah perang yang tidak tampak, yaitu ‘proxy war’ yang bertujuan untuk menghancurkan Indonesia. Ahlak pemuda yang perlu dibenahi agar mampu menjadi pemimpin masa depan,” ucap Dandim Roni Agus Widodo.

Kemudian, Kapolres Taput Horas M Silaen menjelaskan beberapa implementasi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Perilaku pemuda Tapanuli Utara harus mampu menjadi ‘agent of change dan agent of development’.

“Semua perubahan itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Saya berharap seluruh OKP harus turut membantu program pembangunan pemerintah termasuk dalam menjaga kamtibmas,” ucap Horas M. Silaen.(mag-12/han)

Geruduk Kantor Bupati Karo, Warga Minta KPK Usut Bantuan Gunung Sinabung

UNJUKRASA: Warga Desa Gurukinayan saat diterima para pejabat di Kantor Bupati, untuk meminta bantuan stimulan segera dicairkan. solideo/sumut pos
UNJUKRASA: Warga Desa Gurukinayan saat diterima para pejabat di Kantor Bupati, untuk meminta bantuan stimulan segera dicairkan.
solideo/sumut pos
UNJUKRASA: Warga Desa Gurukinayan saat diterima para pejabat di Kantor Bupati, untuk meminta bantuan stimulan segera dicairkan. solideo/sumut pos

KARO, SUMUTPOS.CO – Puluhan warga Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, kembali berunjukrasa di kantor Bupati Karo, Kabanjahe, Senin (28/12). Mereka menuntut, agar pemerintah segera menyalurkan dana bantuan stimulan yang telah dijanjikan.

Dan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun ke Kabupaten Karo, guna menelisik pengelolaan dana bantuan bencana erupsi Gunung Sinabung. Aksi unjuk rasa menuntut penyaluran dana stimulan oleh warga Desa Gurukiyanan, dilatari oleh wilayah pemukiman mereka masuk dalam zona merah Gunung Sinabung, hingga warga direlokasi.

Seorang warga Desa Gurukinayan, Samuel Sitepu mengutarakan, aksi unjukrasa menuntut dana stimulan telah mereka suarakan sejak tahun 2014, lalu. Bahkan, kata Samuel, warga desa telah empat kali berunjukrasa menuntut penyaluran dana bantuan tersebut.

Samuel menyebutkan, berdasarkan penjelasan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, warga yang memiliki rumah dan lahan di Desa Gurukinayan mendapatkan bantuan, dana stimulan perumahan swadaya. “Kami sudah didata, kemudian surat kami sudah diverifikasi. Tapi sampai sekarang enggak ada juga pencariannya. Hingga saat ini tidak kami dapatkan meski sudah berkali-kali kami melakukan aksi serupa ini,” ucapnya.

Dia mengklaim warga yang turut melakukan aksi sebanyak 70 orang merupakan warga Desa Gurukinayan, pemilik rumah dan lahan. Warga lainnya, Sikap Sembiring mendesak KPK turun ke Kabupaten Karo guna melakukan penelusuran dana bantuan bencana Gunung Sinabung.

“Kami mau Komisi Pemberantasan Korupsi turun ke Kabupaten Karo ini, supaya tahu seperti apa kinerja dari Pemkab Karo ini,” imbuhnya. Massa yang berunjukrasa akhirnya ditemui Sekda Pemkab Karo Kamperas Terkelin Purba dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Martin Sitepu. (deo/han)

Digugat Pelanggan Rp1 Miliar, PLN Binjai Mangkir Sidang

Ilustrasi
Ilustrasi

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Perusahaan Listrik Negara Rayon Binjai Kota digugat perdata ke Pengadilan Negeri Binjai oleh Dewan Pimpinan Cabang Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional. Perusahaan plat merah tersebut diminta membayar ganti rugi sebesar Rp1 miliar lebih.

Gugatan perdata pelanggan tercacat sesuai nomor 54/Pdt.G/2019/PN Binjai yang didaftarkan pada 23 Oktober 2019 lalu. Ketua DPC LKPN, Andi Nursin Lubis mengatakan, mereka menggugat perusahaan milik BUMN tersebut karena telah melakukan perbuatan melawan hukum.

Bahkan, PLN juga merugikan pelanggan. “PLN mencabut meteran listrik konsumen tanpa diketahui apa kesalahan konsumen,” kata Andi di PN Binjai, Selasa (29/10).

Dia menceritakan permasalahannya. Bermula dari 3 orang petugas Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) PLN mendatangi kediaman Selamat (48) di Jalan Danau Poso, Gang Amal, Kelurahan Sumber Karya, Binjai Timur.

Saat itu, ujar dia, petugas P2TL langsung membongkar meteran listrik yang mengaliri kediaman pria 48 tahun tersebut. “Alasan PLN karena ada menemukan Kwh meter yang berlubang,” ujar Andi.

Usai mencabut meteran listrik di rumah Selamat, petugas kembali menyambung arus listrik langsung dari tiang tanpa meteran. Keesokan harinya, arus listrik yang mengalir mengalami korsleting.

Bahkan, sekring listrik meledak. “Beruntung saat itu pak Selamat berada di rumah melihat kejadian tersebut,” ungkap dia.

Dia menambahkan, Selamat selama menempati rumahnya sekitar 18 tahun sama sekali tidak pernah membongkar meteran listrik yang mengaliri kediamannya. Setelah rumahnya hampir dilalap api, dia langsung mendatangi PLN dan memberitahukan kejadian yang menimpa rumahnya.

“Barulah mereka memasang MCB untuk sementara,” jelas Selamat.

Usai itu, tambah dia, petugas PLN menyuratinya untuk untuk meminta bayaran sebesar Rp6.521.964,00. “Saya dituduh mencuri arus listrik. Sementara, saya tidak melakukan apa-apa,” beber dia.

Saat ini, Selamat dan keluarganya harus rela tidur dengan kondisi gelap gulita. Sebab, seluruh aliran listrik yang mengaliri rumahnya telah dicabut PLN.

Setelah melayangkan gugatan terhadap PLN, cerita Selamat, petugas kembali mendatangi rumahnya untuk memasang kembali aliran listrik. “Saya jelas menolak, karena mereka sudah berbuat semena – mena,” ujar dia.

Sementara, Humas PN Binjai, David Simare-mare mengatakan, sidang perdana gugatan antara DPC LKPN Binjai dan PT PLN UIW Sumatera Utara c/q UP3 Binjai, ULP Binjai Kota, Jalan Jenderal Sudirman, Binjai Kota, diundur dan akan digelar pada Selasa 12 September 2019. “Sidang ini diundur karena hanya dihadiri oleh DPC LKPN Binjai. Sementara pihak tergugat (PLN) tidak hadir,” pungkasnya. (ted/han)

Eksekusi PN Lubukpakam Ditinggal Aparatur Desa

EKSEKUSI: Petugas juru sita Pengadilan Negeri Lubukpakam melakukan eksekusi dengan cara pembongkaran terhadap rumah tergugat di Dusun VII, Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubukpakam, Selasa (29/10).
EKSEKUSI:
Petugas juru sita Pengadilan Negeri Lubukpakam melakukan eksekusi dengan cara pembongkaran terhadap rumah tergugat di  Dusun VII, Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubukpakam, Selasa (29/10).
EKSEKUSI: Petugas juru sita Pengadilan Negeri Lubukpakam melakukan eksekusi dengan cara pembongkaran terhadap rumah tergugat di Dusun VII, Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubukpakam, Selasa (29/10).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Merasa ada kejanggalan terhadap objek yang dieksekusi, aparatur Desa Pagar Jati meninggalkan petugas juru sita Pengadilan Negeri (PN) Lubukpakam saat melakukan eksekusi rumah di Dusun VII, Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Selasa (29/10) pagi.

Sikap aparatur desa itu bermula, saat petugas juru sita PN Lubuk Pakam Azhari SH melakukan eksekusi rumah milik Dori Alam boru Nababan (tergugat) di atas lahan milik Minar Br Tobing (penggugat) yang berada di Dusun VII, Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang.

Seperti biasa, sebelum melaksanakan eksekusi, Azhari SH membacakan berita acara eksekusi dan mengatakan eksekusi berdasarkan Surat penetapan dari PN Lubuk Pakam No 2019/92/per.G/2017/PN. Lubuk Pakam di Desa Pagar Jati, Dusun VII, Kecamatan Lubukpakam.

Usai membacakan Penetapan Eksekusi, juru sita kemudian memerintahkan pekerja untuk mengangkat seluruh barang dari dalam rumah serta mengosongkan isi rumah dan melakukan pembongkaran.

Namun sebelum pekerja melakukan pengosongan terhadap objek eksekusi, aparatur Desa Pagar Jati yang diminta hadir untuk mengikuti eksekusi meninggalkan lokasi sambil mengeluarkan statement, “Lokasi objek eksekusi telah salah. Apabila dilanjutkan, aparat desa akan meninggalkan eksekusi,”.

Menurut aparat desa, lokasi objek eksekusi tidak sesuai dengan alamat yang ada pada surat tanah yang hendak dieksekusi. Dimana pada surat tanah tertera alamat Dusun II, dan lokasi objek yang dilakukan eksekusi di Dusun VII.

Pun begitu, petugas juru sita PN Lubukpakam tetap melakukan eksekusi dengan pegangan, eksekusi dilakukan berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap.

Dibawa pengamanan petugas Polri dan TNI, pelaksanaan eksekusi berjalan lancar hingga selesai pada pukul 11.50 WIB. (btr/han)

PGN Medan Edukasi Kembali Pelanggan RT

BERSAMA: Karyawan PGN Medan berfoto bersama masyarakat saat edukasi kembali pelanggan rumah tangga tentang keamanan penggunaan gas bumi.
BERSAMA: Karyawan PGN Medan berfoto bersama masyarakat saat edukasi kembali pelanggan rumah tangga tentang keamanan penggunaan gas bumi.
BERSAMA: Karyawan PGN Medan berfoto bersama masyarakat saat edukasi kembali pelanggan rumah tangga tentang keamanan penggunaan gas bumi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) Medan mengadakan sosialisasi dan senam bersama dengan pelanggan rumah tangga (RT) di beberapa daerah seperti Sekip, Perumnas Martubung, dan Helvetia.

Sales Area Head PGN Medan, Saeful Hadi mengatakan sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi kembali pelanggan terkait safety penggunaan gas bumi untuk pelanggan rumah tangga dan pelanggan kecil.

“Kegiatan sosialisasi ini sudah menjadi kegiatan aktif kita. Sebelum menjadi pelanggan atau pada awal menjadi pelanggan kita sudah mengedukasi melalui sosialisasi. Nah, saat ini kita menyegarkan kembali ingatan pelanggan terkait dengan safety atau keselamatan,” ujarnya.

Dijelaskannya, para peserta ini sudah menjadi pelanggan sejak beberapa tahun yang lalu. Bahkan, ada yang sudah belasan tahun. Karena itu, sosialisasi ini untuk menyegarkan kembali ingatan para pelanggan akan informasi yang sudah diberikan sejak awal menjadi pelanggan.

“Kita jelaskan, bila ada yang mencium bau gas, matikan melalui meteran, kemudian segera hubungi call center kita di 1500645,” ungkapnya.

Senam sehat menjadi pilihan PGN Medan untuk mengumpulkan para ibu rumah tangga yang menjadi pelanggan. Karena senam sehat pada umumnya sudah menjadi kegiatan rutin bagi ibu rumah tangga, dan tentu saja menjadi ajang bagi mereka untuk bersosialisasi.

Kita memanfaatkan moment, karena bukan hal yang mudah untuk mengumpulkan ibu rumah tangga. Jadi, karena biasanya mereka berkumpul saat senam bersama, maka kita membuat kegiatan ini,,” ungkapnya.

Saeful mengatakan kegiatan sosialisasi dan senam bersama ini mendapat sambutan hangat dari pelanggan. Setidaknya ada ratusan peserta yang ikut dalam kegiatan ini.

Selain sosialisasi, PGN Medan juga memberikan buku saku “Petunjuk Praktis Keselamatan Gas Bumi bagi Rumah Tangga” serta pembagian stiker “Keselamatan Penggunaan Gas Bumi” dan pemberian doorprize bagi pelanggan yang beruntung.

Ke depannya, PGN Medan akan terus melakukan sosialisasi kepada pelanggan RT untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan dan tentu saja sebagai ajang silaturahim antar PGN Medan dan pelanggan.

“Ini sebagai wujud bahwa kita perhatian kepada pelanggan. Baik itu pelanggan industri, komersial, maupun RT. Sebagai sub holding gas, kita ingin memberikan yang terbaik kepada para pelanggan,” tutupnya. (ram)

Audiensi ke DPRD Langkat, HNSI: Bantuan Diskanla Tak Tepat Sasaran

AUDIENSI: Pengurus DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Langkat saat beraudiensi kepada wakil ketua DPRD Sementara Kabupaten Langkat. bambang/sumut pos
AUDIENSI: Pengurus DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Langkat saat beraudiensi kepada wakil ketua DPRD Sementara Kabupaten Langkat.
bambang/sumut pos
AUDIENSI: Pengurus DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Langkat saat beraudiensi kepada wakil ketua DPRD Sementara Kabupaten Langkat. bambang/sumut pos

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Langkat, Zulham Efendi menilai bantuan yang diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanla) tidak tepat sasaran.

Hal itu disampaikan DPC HNSI saat audensi dengan Wakil Ketua Sementara DPRD Langkat Dedek Pradesa, SSos bersama anggota DPRD Langkat lainnya, Senin (28/10).

“Hal ini kami ungkapkan demi kesejahteraan nelayan, makanya besar keinginan sebagai DPC HNSI, dapat dilibatkan dalam urusan nelayan di Pemerintahan Kabupaten Langkat,” kata Zulham Efendi.

Selama ini, jelas dia, DPC HNSI hanya menjadi tempat pengaduan permasalahan nelayan saja. Sehingga tidak bisa berbuat banyak untuk kepentingan para nelayan. “Sebab, segala keputusan bantuan bagi nelayan yang selama ini tidak tepat sasaran tidak melibatkan kami,” kata dia.

Oleh sebab itu, Zulham Efendi berharap, melalui anggota DPRD Langkat masa jabatan 2019-2024, ada perhatian Pemkab Langkat, kepada DPC HNSI untuk dapat berkantor di Stabat karena ada 50 rukun nelayan yang dibawahi DPC HNSI.

“Keberadaan kantor ini untuk mempermudah kerja sama dan kemitraan HNSI dengan Pemkab Langkat,” jelasnya.

Dedek Pradesa yang menerima audiensi mengatakan, saat ini DPRD Langkat hanya bisa menampung aspirasi HNSI dan belum bisa menindak lanjutinya lebih jauh karena komisi-komisi yang merupakan alat kelengkapan DPRD Langkat belum terbentuk.

“Saat ini DPRD Langkat dalam tahap sedang membahas Rancangan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD Langkat, sehingga informasi yang telah disampaikan HNSI, akan kami tindak lanjuti di komisi yang menangani permasalahan nelayan,” jelas Dedek. (bam/han)

Plt Wali Kota Medan Lihat Kondisi Korban Kebakaran, Sisihkan Rezeki, Ayo Kita Bantu..

TINJAU: Plt Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution, MSi, meninjau dapur umum dan tenda pengungsi untuk memberikan semangat kepada warga korban kebakaran di Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Medan Perjuangan.
TINJAU:
Plt Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution, MSi, meninjau dapur umum dan tenda pengungsi untuk memberikan semangat kepada warga korban kebakaran di Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Medan Perjuangan.
TINJAU: Plt Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution, MSi, meninjau dapur umum dan tenda pengungsi untuk memberikan semangat kepada warga korban kebakaran di Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Medan Perjuangan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Plt Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution, MSi menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran di Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Medan Perjuangan, Senin (28/10).

Bantuan tersebut diserahkan Plt Wali Kota secara langsung dengan didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Arjuna Sembiring, Kabag Humas Setda Kota Medan, Arrahmaan Pane dan Camat Medan Perjuangan Afrizal kepada 49 KK (194 jiwa) yang telah kehilangan rumahnya.

Adapun bantuan yang diberikan itu diantaranya berupa semen sebanyak 180 sak, kayu (180 batang), seng (180 lembar)n

kompor gas (36 buah), rice cooker (36 buah), regulator gas (36 buah), tikar (36 buah), selimut BNPB (36 buah), paket rekreasional (36 buah), paket kesehatan keluarga (36 buah), piring (36 buah), gayung (36 buah), perlengkapan sekolah (34 buah).

Plt Wali Kota mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan bentuk rasa empati kepada para korban bencana kebakaran. “Jangan nilai dari harganya, bantuan ini sebagai bentuk rasa prihatin atas musibah kebakaran yang menimpa warga. Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan warga dengan sebaik-baiknya,” kata PltWali Kota.

Plt Wali kota juga menggugah warga lainnya agar terketuk pintu hatinya untuk membantu warga yang tengah ditimpa musibah ini. “Mari kita sisihkan sebagian rejeki, ayo kita Bantu saudara-saudara kita yang menjadi korban kebakaran ini. Insya Allah bantuan yang diberikan itu akan dilipatgandakan oleh Allah SWT,” ucapnya.

Mantan Anggota DPRD Medan itu juga mengingatkan kepada seluruh warga Kota Medan untuk senantiasa waspada akan musibah kebakaran. Selain menjauhkan bahan-bahannyang mudah terbakar, Plt Wali Kota juga berpesan agar warga rutin memeriksa instalasi listrik di rumahnya masing-masing. Sebab kebakaran sering terjadi akibat terganggunya jaringan listrik.

Kepada Dinas P2K Kota Medan, Plt. Wali Kota berpesan untuk siaga dan cepat tanggap terhadap terjadi bencana kebakaran. “Begitu menerima laporan adanya kebakaran harus secepatnya samai di lokasi sehingga api dapat segera dipadamkan agar tidak merambat ke tempat yang lain,” pinta Plt wali Kota.

Disamping itu, kata dia, OPD yang terkait juga harus cepat bersinergi untuk memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban kebakaran. Dengan demikian warga merasakan kehadiran Pemko Medan.

Setelah penyerahan bantuan, Plt Wali Kota juga meninjau dapur umum dan tenda pengungsi untuk memberikan semangat kepada warga setempat. Terlihat beberapa kali ia menyapa dan berdialog dengan beberpaa orang warga. (map/ila)

Cueki Warga Sicanang Bawa Koin ke Balaikota, Dewan Sesalkan Sikap Pemko Medan

ANTAR KOIN: Forum Masyarakat Sicanang mengantarkan uang koin ke Pemko Medan. Uang koin tersebut sebagai bentuk kekecewaan atas mangkraknya pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang. markus/sumut pos
ANTAR KOIN: Forum Masyarakat Sicanang mengantarkan uang koin ke Pemko Medan. Uang koin tersebut sebagai bentuk kekecewaan atas mangkraknya pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang. markus/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sikap Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang mencueki warga Sicanang Belawan saat datang menyerahkan uang koin ke Balai Kota di Jalan Kapten Maulana Lubis, Senin (28/10) lalu, langsung mendapatkan reaksi keras dari wakil rakyat di DPRD Kota Medan, salah satunya dari fraksi PDIP.

Ketua fraksi PDIP DPRD Kota Medan, Robi Barus sangat menyesalkan tindakan Pemko Medan yang tidak mencerminkan sikap pemerintah yang mengayomi dan melayani keluhan masyarakat.

“Saya sangat menyesalkan sikap acuhnya Pemko Medan yang tak mau menggubris masyarakat yang datang untuk mengadu dan menyampaikan aspirasi serta harapannya. Padahal mereka itu kan rakyat Kota Medan juga, mereka juga punya hak untuk menyampaikan keluhan dan harapannya,” kata Robi kepada Sumut Pos, Selasa (29/10).

Tak hanya itu, lanjut Robi, sikap masyarakat yang telah menggalang dana berupa uang koin untuk pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang juga seharusnya menjadi sindiran tajam bagi Pemko Medan yang tak kunjung peka terhadap kebutuhan masyarakat Sicanang atas pembangunan jembatan tersebut.

“Kalau saya jadi pemerintah, saya malu digitukan sama rakyat. Mereka datang membawa uang koin sebagai bentuk kepedulian, tapi pemerintahnya sendiri malah tak peduli, ini kan sangat menyedihkan,” ujarnya.

Robi juga menyebutkan, bahwa Pemko Medan harus berani tampil di depan masyarakat saat mereka datang untuk melakukan protes sekalipun. Bukannya justru ‘bersembunyi’ dan tidak menggubris masyarakat yang datang.

“Mereka kan datang hanya ingin menagih janji dari nota kesepakatan yang sudah ditandatangani tahun lalu antara Pemko dengan warga, itu kan sangat wajar. Kalau memang janji itu belum bisa direalisasikan, maka temui rakyat itu, jelaskan pada mereka apa sebabnya. Jangan malah diam dan tidak mau menemui rakyat yang datang. Ini jelas keliru,” tegasnya.

Robi kembali menegaskan kepada Pemko Medan untuk segera menuntaskan masalah pembangunan jembatan Titi Dua Sicanang yang sudah sangat lama terbengkalai dan seolah tak ada solusi tersebut. Padahal, kebutuhan masyarakat di sana atas keberadaan jembatan tersebut sebagai akses utama dalam aktivitas sangat lah besar.

“Inikan sebenarnya masalah yang sudah lama, tapi tak selesai juga. Apapun kendala pembangunannya saat ini, Pemko harus bisa menyelesaikannya. Apalagi saat ini sudah ada Plt Kadis PU untuk menggantikan fungsi dan kerja dari Kadis PU yang lama. Pemko harus peka terhadap kebutuhan masyarakatnya, jangan diam, jangan acuh dan harus bertindak sigap untuk kepentingan masyarakat Kota Medan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Forum Masyarakat Sicanang (Formasi) Belawan Kota Medan datang ke kantor Wali Kota Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis, Senin (28/10) untuk mengantarkan uang koin yang telah dikumpulkan oleh masyarakat Sicanang Belawan pada Kamis (24/10) dalam sebuah aksi damai. Pengumpulan dan penyerahan koin itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian masyarakat Sicanang agar jembatan titi dua Sicanang Belawan dapat segera dibangun.

Namun dalam aksinya tersebut tidak mendapatkan tanggapan dari Pemko Medan, hingga akhirnya masyarakat yang datang ke Balaikota pulang dengan membawa kembali koin yang sudah dikumpulkan.

Seperti diketahui, Pemko Medan telah menggelontorkan APBD lebih dari Rp21 miliar untuk jembatan yang telah dua kali ambruk tersebut. (map/ila)

Dispora Medan Bekali Keterampilan Pemuda

BERSAMA: Sekretaris Dispora Medan, Drs H A’zam Nasution, para undangan bersama peserta Pelatihan Keterampilan Pemuda Medan. istimewa/sumut pos
BERSAMA: Sekretaris Dispora Medan, Drs H A’zam Nasution, para undangan bersama peserta Pelatihan Keterampilan Pemuda Medan.
istimewa/sumut pos
BERSAMA: Sekretaris Dispora Medan, Drs H A’zam Nasution, para undangan bersama peserta Pelatihan Keterampilan Pemuda Medan. istimewa/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Medan kembali menggelar Pelatihan Keterampilan Bagi Pemuda tahun 2019 pada 7-23 Oktober. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan bagi pemuda dalam menyongsong masa depan.

Pelatihan itu dibuka oleh Wali Kota Medan diwakili Sekretaris Dispora Drs H A’zam Nasution MAP, kemarin. Menurut A’zam, kegiatan ini sangat penting gunan

memberikan pembekalan bagi para pemuda, sehingga memiliki keterampilan dalam menyongsong hari esok “Dengan memiliki keterampilan, pemuda diharapkan sudah siap menghadapi era globalisasi yang pesat, khususnya dalam dunia usaha dan industri,” ujarnya.

Dijelaskan, sebagaimana diketahui, dunia usaha saat ini sangat dibutuhkan masyarakat luas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu mengikuti perkembangan akan kebutuhan pasar. “Dunia usaha dan industri sangat membutuhkan tenaga-tenaga profesional yang terampil dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” jelasnya.

Untuk itu, Pemko Medan memberikan kesempatan bagi pemuda Kota Medan untuk mengasah kemampuan dan keterampilan. .Dengan demikian, Pemko Medan telah membuka peluang tenaga kerja yang handal dan siap pakai. “Mudah-mudahan pelatihan ini memberikan manfaat dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan generasi muda yang cerdas, berdaya saing, terampil dan produktif,” harapnya.

Sedangkan Ketua Panitia Fadly Ardha SH melaporkan, kegiatan ini diikuti 60 orang pemuda Kota Medan yang dibagi dalam tiga kelompok keterampilan. Adapun kelompok tersebut, yakni kelompok kecantikan dari LKP Nenti sebanyak 20 orang. Kemudian kelompok budidaya dan pengelolaan jamur dari Rumah Jamur Saddam Medan sebanyak 20 orang, serta kelompok Handy Craft daru Palang Merah Remaja Unit Wirahusada Medan sebanyak 20 orang.

Kegiatan ini dilaksanakan pada 7-23 Oktober 2019 di Medan. “Kita berharap kegiatan ini dapat membangun pemuda yang handal, siap pakai dan produktif dalam menciptakan lapangan pekerjaam, sehingga mengurangi pengangguran,” ujarnya. (dek/ila)

Merasa Tak Dihargai saat Sidang Paripurna DPRD Sumut, Demokrat Kecewa dengan Gubsu

Herri Zulkarnain Hutajulu
Herri Zulkarnain Hutajulu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fraksi Demokrat DPRD Sumut mengaku kecewa dan tersinggung dengan sikap Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi saat memberikan sambutan pada pelantikan pimpinan DPRD Sumatera Utara di gedung dewan, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (28/10). Kekecewaan itu muncul karena Edy Rahmayadi hanya menyapa Ketua PDIP Sumatera Utara, Ketua Partai Gerindra, dan Ketua Partai Golkar yang justru tak hadir dalam acara pelantikan itu.

Sedangkan para ketua parpol lainnya yang hadir di pelantikan pimpinan DPRD Sumut tidak disebutkan atau disapa Gubernur Edy Rahmayadi. “Jelas kami sangat kecewa, karena saat berpidato dari podium, Gubernur Edy Rahmayadi hanya mengucapkan selamat kepada tiga pimpinan parpol dan satu pimpinan parpol yang tak hadir,” kata Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Drs Herri Zulkarnain Hutajulu SH MSi kepada wartawan, kemarin.

Herri menyebutkan, seharusnya Gubsu tidak hanya menyebutkan tiga partai saja, karena lembaga DPRD itu merupakan tempatnya orang-orang partai. “Ini sama saja tak menghargai para ketua atau yang mewakili partai yang hadir. Inilah yang membuat para anggota dewan, khususnya dari Fraksi Partai Demokrat kecewa,” sebut Herri.

Untuk itu, Herri meminta Gubsu mempelajari lembaga DPRD yang merupakan perwakilan orang-orang partai, karena anggota dewan yang terpilih dan dilantik juga simbol dari banyak partai. Mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Medan inipun menagih janji politik Edy Rahmayadi saat kampanye di Pilgubsu 2018 lalu ,yang sampai saat ini belum terealisasi. Seperti pembuatan lapangangan sepak bola terbesar, membuat RS Haji Medan bertaraf internasional dan pembangunan Islamic Centre.

“Karena sampai saat ini belum nampak sedikit pun pergerakan dari janji tersebut. Saya minta kepada anggota dewan dari Partai Demokrat untuk mengawal program pemerintah dengan baik dan benar,” pungkas Herri. (adz/ila)