29 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 4818

Pencurian Uang Pemprovsu, Tidak Ingin Ditembak, Pelaku Diminta Menyerahkan Diri

Kompol Eko Hartanto Plt Kasat Reskrim Polrestabes Medan
Kompol Eko Hartanto Plt Kasat Reskrim Polrestabes Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Reskrim (Satreskrim) Polrestabes Medan telah mengirimkan berkas perkara 4 tersangka kasus pencurian uang milik Pemprovsu sebesar Rp1,6 miliar.

Keempatnya masing-masing, Niksar Sitorus (36) warga Jalan Sigalingging, Desa Parbuluan IV, Kecamatan Parbuluan, Dairi; Niko Demos Sihombing alias Niko (41) warga Jalan Lintas Duri-Pekanbaru, Kecamatan Bengkalis, Riau; Musa Hardianto Sihombing alias Musa (22) warga Jalan Lintong Ni Huta, Kecamatan Siborong-borong, Humbahas, dan Indra Haposan Nababan alias Irvan (39) warga Jalan Bringin 9, No. 2 B, Medan Helvetia.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto mengatakan, berkas perkara keempat tersangka itu telah dikirim ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Medan pada awal pekan lalu, Senin (21/10).

Eko mengaku, pengiriman berkas tersebut dilakukan setelah penyidik merampungkan pemeriksaan terhadap para tersangka.

“Begitu berkas acara pemeriksaan (BAP) rampung, kami langsung mengirimkan ke jaksa (JPU Kejari Medan) untuk diteliti. Berkasnya sudah kita kirim pada Senin (21/10),” ujar Eko, Minggu (27/10).

Diutarakan Eko, apabila nantinya dari hasil pemeriksaan dari jaksa dinyatakan berkas sudah lengkap, maka penyidik segera mengirimkan empat tersangka dan barang bukti. Namun, saat kini masih menunggu tindak lanjutnya.

“Kita masih menunggu petunjuk dari jaksa apakah berkas tersebut lengkap atau masih ada kekurangan. Namun, berharap agar berkas perkara keempat tersangka itu P-21 (lengkap). Jika memang masih ada kekurangan, maka segera dilengkapi,” ucap mantan Kapolsek Medan Sunggal ini.

Disinggung dua pelaku lagi yang belum ditangkap yaitu Tukul dan Pandiangan, Eko menyatakan keduanya sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Kata dia, kedua pelaku tersebut terus diburu.

“Keduanya masih kita buru, kita sudah melakukan pencarian ke berbagai lokasi bahkan di luar Medan,” ungkapnya.

Eko mengimbau kepada kedua pelaku agar segera menyerahkan diri sebelum diambil tindakan tegas terukur (ditembak).

“Pokoknya masih terus kita kejar, mudah-mudahan dapat segera ditangkap. Namun, kita minta mereka segera menyerahkan diri karena identitasnya sudah disebar, tinggal tunggu waktu saja,” tukasnya.

Diketahui, empat pelaku ditangkap dari tempat dan waktu terpisah. Niksar ditangkap dari tempat persembunyiannya di Pekanbaru pada Minggu (22/9) sekitar pukul 21.00 WIB.

Sedangkan Niko dan Musa ditangkap di Kabupaten Duri, Riau, pada Senin (23/9) sekitar pukul 08.00 WIB. Sementara, Irvan ditangkap di Medan pada Selasa (24/9) pukul 03.00 WIB.

Sebelumnya, uang tunai Rp1,6 miliar lebih milik Pemprovsu tersebut hilang di pelataran parkir Kantor Gubernur Sumut pada Senin (9/9) sekitar pukul 17.00 WIB. Uang yang disebut-sebut untuk membayar honor TAPD hilang dicuri.

Uang itu dibawa oleh ASN Pemprovsu bernama Muhammad Aldi Budianto (40), yang tiba di parkiran sekitar pukul 15.40 WIB. Selanjutnya, korban bersama seorang rekannya Indrawan Ginting memarkirkan mobil tersebut dalam keadaan pintu terkunci.

Kemudian, keduanya melaksanakan sholat ashar sekitar pukul 17.00 WIB. Usai sholat, keduanya kembali ke mobil dan terkejut mengetahui uang yang mereka tinggalkan di mobil telah raib.

Uang Rp1,6 miliar lebih itu disimpan dalam tas dan diletakan di jok paling belakang. Selain uang, jam tangan merek Expedition juga hilang. (ris)

Tiga Tersangka Baru Korupsi Tapian Siri-siri Segera Disidang

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga tersangka baru kasus korupsi pembangunan proyek Tapian Siri-siri Syariah (TSS) dan Taman Raja Batu (TRB) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), telah dilimpahkan untuk segera disidang ke Pengadilan Negeri (PN) Medan.

Ketiganya masing-masing, Plt Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Syahruddin dan dua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUTR, Nasarudin dan Lianawati.

“Sudah kita limpahkan ke pengadilan, mungkim minggu-minggu depan sudah disidangkan,” ungkap Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejatisu, Sumanggar Siagian kepada Sumut Pos, Minggu (27/10).

Namun Sumanggar mengaku tidak ingat, kapan ketiga tersangka yang ditahan di Rutan Tanjunggusta Medan ini, dilimpahkan ke pengadilan.

Sementara, pasca pemeriksaan Bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution terkait dugaan keterlibatannya, sepertinya jauh dari harapan. Pasalnya, Dah lan hanya diperiksa sebagai saksi sekaitan dengan perkara Plt Kadis PUTR.

“Bupati (Dahlan) diperiksa hanya melengkapi perkara Dinas PU saja. Bukan sebagai tersangka,” kata Sumanggar.

Agaknya keterangan tiga terdakwa, Plt Kadis Perkim Kabupaten Madina dan dua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Perkim yang menyebut adanya dugaan keterlibatan Bupati, sepertinya belum cukup menjadikan Dahlan sebagai tersangka.

“Statusnya (Bupati) hanya saksi untuk Dinas PU. Jadi belum ada mengarah ke tersangka baru lagi,” pungkas Sumanggar.

Sebagaimana diketahui, Bupati Dah lan Hasan Nasution, memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Senin (14/9) lalu.

Kehadiran Dahlan untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi pembangunan Tapian Siri-siri Syariah dan Taman Raja Batu.

Dalam kasus yang merugikan keuangan negara sebesar Rp1,6 miliar ini, Kejatisu telah menetapkan 6 orang tersangka. Tiga diantaranya masih menjalani proses persidangan, sedangkan 3 tersangka lainnya telah dilimpahkan ke pengadilan.(man/ala)

Merasa Ditipu Atas Jual-Beli Rumah, Pembeli Gugat Bank Sampoerna Area Medan

Ilustrasi
Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum DPP Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B), Suwarno (46) menggugat Bank Sampoerna Area Special Projects Medan dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Medan. Pimpinan Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional (LPKN) Khairil Anwar, menjelaskan gugatan itu sudah dilayangkan pihaknya terhitung sejak 15 Oktober 2019.

“IYA, gugatan sudah kita layangkan di Pengadilan Negeri Medan dengan nomor perkara 749/Pdt.G/PN Mdn,” ucapnya.

Khairil Anwar mengatakan, gugatan ini dilakukan karena tidak transparan dalam transaksi pembelian rumah seharga Rp102 juta di Km 10,5 Kecamatan Jalan Mesjid, Sunggal, Kabupaten Deliserdang.

“Perkara ini terjadi tepatnya pada Agustus 2018 lalu, saat Suwarno melakukan kesepakatan jual-beli sebuah rumah melalui lelang sesuai dengan kutipan Risalah lelang Nomor : 884/04/2018,” katanya.

Selanjutnya proses pun berlanjut, Suwarno memenuhi kewajibannya untuk membayar rumah tersebut. Setelah didatangi, ternyata rumah tersebut belum dapat ditempati karena pemilik lama masih bersikeras merasa berhak untuk memiliki rumah tersebut.

Sementara itu, Suwarno juga menilai ada kejanggalan dalam proses jual-beli yang ia lakukan dan jelas perbuatan melawan hukum. Sebelumnya, Suwarno juga sudah menyatakan keberatannya atas belum kosongnya rumah yang telah dibelinya Rp102 juta melalui proses lelang itu kepada pihak PT. Bank Sampoerna tersebut. Namun, pihak bank tersebut terkesan buang badan.

Meski ini bukan pertama kali dirinya melakukan pembelian rumah, Suwarno mengaku heran dengan proses jual-beli kali ini. Sehingga ia terpaksa harus menempuh jalur pengadilan dalam pencarian kebenaran memperjuangkan hak-haknya. Sebab, selama ini semua prosedur sudah dia lalui. Bahkan melibatkan pihak-pihak terkait yang memang diberi wewenang oleh negara.

“Sebenarnya sederhana saja, tidak akan mungkin rumah tersebut (dari bank) dilelang kalau ada sengketa. Tidak akan mungkin akta perjanjian otentik notaris bisa terwujud kalau ada permasalahan,” ucap Suwarno, Ketua Umum DPP P4B kepada Sumut Pos, Minggu (27/10).

“Kalau dua hal itu sudah terwujud, berarti semua nggak ada masalah. Masalah itu mun cul setelah semua pembayaran dilakukan. Dan yang saya bingungkan, kenapa masih ada orang yang merasa berhak menempati rumah tersebut?” sambung Suwarno.

Dalam gugatannya, Suwarno melalui Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional (LPKN) meminta pengembalian uang pembelian rumah sebesar Rp102 juta, uang biaya pengurusan perkara Rp10 juta, uang harga diri dan rasa malu dirinya karena tidak dapat masuk dalam rumah yang dibelinya sebesar Rp200 juta.

Suwarno juga meminta apabila perkara ini telah memiliki putusan berkekuatan hukum tetap tetapi dilalaikan oleh tergugat, maka tergugat didenda Rp1 juta perhari berikut membayar ongkos perkara tersebut. Suwarno juga berharap agar mendapat keadilan dalam kasus ini. Mengingat sidang gugatan tersebut akan digelar pada Senin (28/10) di Pengadilan Negeri Medan.(prn/ala)

Tiga Hari Tenggelam di Sungai Kualanamu, Jasad Pelajar SMP Ditemukan

EVAKUASI: David Lase ditemukan tidak bernyawa usai dinyatakan tenggelam selama tiga hari.
EVAKUASI: David Lase ditemukan tidak bernyawa usai dinyatakan tenggelam selama tiga hari.
EVAKUASI: David Lase ditemukan tidak bernyawa usai dinyatakan tenggelam selama tiga hari.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Setelah dinyatakan hilang tenggelam di Sungai Kualanamu, Kelurahan Syahmada, Lubukpakam, Jumat (25/10) lalu, David Lase (13) ditemukan tidak bernyawa.

Jenazah warga Gang Katu, Kelurahan Syahmada, Kecamatan Lubukpakam itu ditemukan Tim Tagana BPBD Deliserdang, Minggu (27/10) sekira pukul 09.45 WIB.

Korban yang berstatus pelajar SMP Negeri 2 Lubukpakam ditemukan di percabangan Sungai Kualanamu dan Sungai Paluh Kemiri, Desa Aras Kabu, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang.

Informasi dihimpun, Jumat (25/10) sekira pukul 15.00 WIB korban bersama temannya mandi di Sungai Kualanamu.

Saat itu, bersama temannya korban melompat dari jembatan sungai. Kemudian, mereka berenang menggunakan batang pisang yang dinaiki beberapa orang anak.

Sekira pukul 16.30 WIB, batang pisang yang mereka naiki terbalik. Disaat bersama, korban menolong rekannya yang hanyut. Namun akhirnya korban tenggelam. Karena rasa takut dan terkejut, rekan korban tidak memberitahukan kepada warga sekitar. Setelah setengah jam baru memberitahu warga.

Dengan sigap warga berinisiatif membuat sekat dari bambu untuk menghambat korban hanyut lebih jauh.

Tim Tagana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang dibantu masyarakat melakukan pencarian korban dengan menyisir sungai.

Namun, arus air yang saat itu masih tinggi menyulitkan pencarian korban. Hingga dua hari dilakukan pencarian, korban belum juga ditemukan.

Memasuki hari ketiga, tim kembali melakukan pencarian korban di sepanjang aliran sungai. Ketinggian air yang sudah mulai menurun itu membantu tim untuk melakukan pencarian.

Akhirnya, Minggu (27/10) sekira pukul 09.45 WIB, pencarian tim membuahkan hasil. Saat ditemukan, korban yang memakai celana training tanpa baju itu ditemukan dengan kondisi sudah mulai membusuk dan kembung.

Selanjutnya, jenazah korban diboyong menggunakan ambulance. Jasad anak keempat dari lima bersaudara pasangan suami istri Julianes Lase dan Magda boru Siahaan itu disemayamkan dirumah duka.

Rencananya korban akan dimakamkan di Pemakaman Kristen di Kampung Bersama, Kelurahan Cemara, Kecamatan Lubukpakam.(btr/ala)

Penumpang Lion Air Bawa 1.800 Butir Ekstasi

GAGAL: M Reza Fahlevi gagal menyelundupkan 1.800 butir ekstasi ke Jakarta melalui Bandara Kualanamu, Minggu (27/10).
GAGAL: M Reza Fahlevi gagal menyelundupkan 1.800 butir ekstasi ke Jakarta melalui Bandara Kualanamu, Minggu (27/10).
GAGAL: M Reza Fahlevi gagal menyelundupkan 1.800 butir ekstasi ke Jakarta melalui Bandara Kualanamu, Minggu (27/10).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Seorang calon penumpang Lion Air gagal terbang, Minggu (27/10). M Reza Fahlevi ditahan petugas Avsec Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang setelah terdeteksi membawa pil ekstasi sebanyak 1.800 butir.

Warga Dusun Station, Desa Keude Bagok, Kecamatan Nurussalam Aceh Timur, Provinsi Aceh ini rencananya akan terbang menuju Jakarta. Ia akan menumpang pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT- 397 dan duduk di kursi 19E.

Tersangka diamankan dari area pemeriksaan Security check poin (SCP) lantai dua terminal penumpang Bandara Kualanamu.

Selanjutnya, tersangka dan barang bawannya diperiksa di ruangan khusus oleh petugas Avsec. Petugas menemukan 1 buah kotak makanan berisi satu warna kuning bertulisan jumlah 1800 butir.

Duty Manager Bandara Kualanamu Supri Handoyo membenarkan penangkapan tersebut.

“Pelaku dan barang bukti diamankan di SCP dua saat akan berangkat. Setelah dilakukan pemeriksaan pada tas ransel pelaku ditemukan 1.800 butir pil diduga ekstasi,” kata Supri.

“Calon penumpang dengan barang bawaan tersebut (barang bukti) pil ekstasi, sejumlah uang, handphone, jam tangan, dompet bersama kartu identitas dan lainnya kemudian diserahkan ke KBO Satnarkoba Polres DS dan disaksikan pihak Lion Air, BKO TNI & OIC,” pungkasnya. (btr/ala)

Ditemukan di Sungai Belawan, Warga Sunggal Sudah Jadi Mayat

TEWAS: Agung Prayoga ditemukan tewas mengapung di Sungai Belawan.
TEWAS: Agung Prayoga ditemukan tewas mengapung di Sungai Belawan.
TEWAS: Agung Prayoga ditemukan tewas mengapung di Sungai Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Agung Prayoga alias Sugeng (19) ditemukan mengapung di Sungai Belawan, Dusun II, Desa Sialangmuda, Kecamatan Hamparanperak, Kabupaten Deliserdang, Minggu (27/10) pukul 08.00 WIB.

Dari tubuh pria yang menetap di Jalan TB Simatupang, Gang Abadi, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang itu tidak ada ditemukan tanda kekerasan. Jenazah telah disemayamkan keluarga ke rumah duka.

Informasi menyebutkan, penemuan mayat yang hanyut terbawa arus dari Panyai Anto, Sunggal itu pertama kali ditemukan Ramlan Isma. Ia melihat sesosok mayat pria saat menyebrang di Jembatan Gantung Klambir V Kampung, Kecamatan Hamparanperak.

Penemuan itu diberitahukan kepada warga sekitar, masyarakat mengikuti mayat itu terbawa arus. Tak jauh dari jembatan itu, warga mengevakuasi jenazah tersebut dari Sungai Belawan. “Tadi saya mau nyebrang, ada mayat hanyut. Saya langsung beritahu ke warga, kami ikuti mayat itu sampai ke Desa Sialangmuda. Akhirnya mayat itu diangkat warga dari sungai,” cerita saksi kepada polisi.

Informasi penemuan mayat itu diterima petugas Polsek Hamparanperak. Polisi melakukan olah TKP dibantu petugas Puskesmas. Pihak keluarga yang datang ke lokasi menolak jenazah korban diautopsi ke rumah sakit. Keluarga membuat pernyataan tidak keberatan dan membawa jenazah untuk disemayamkan ke rumah duka.

Kapolsek Hamparanperak, AKP Ozhar mengatakan, pihaknya sudah turun ke lokasi melakukan olah TKP. Mayat tersebut tewas hanyut terbawa arus dari Pantai Anton, Sunggal. “Tidak ada ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban, jenazahnya sudah disemayamkan ke rumah duka,” katanya. (fac/ala)

PLTA Batangtoru Latih Warga Petakan Jelajah Orangutan

Foto: istimewa
MANTARI BONDAR: Senior Riset Commodity Development PLTA Batang Toru, Kusnadi Wirasaputra (dua kanan) bersama Publik Relations PT.NSHE Dede Wafiza Ashia (kanan) saat menyambangi Mantari Bondar (petugas pengatur irigasi) di desa Haunatas baru ini.

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Tapanuli Selatan,  memberikan pelatihan mitigasi kepada masyarakat sekitar proyek strategis nasional energi terbarukan berkapasitas 510 megawatt itu, belum lama ini.

“Tujuannya meningkatkan kapasitas dan jejaring masyarakat bagaimana mengelola koridor konservasi Batang Toru,” kata Senior Riset Commodity Development PLTA Batang Toru, Kusnadi Wirasaputra, Jumat (25/10).

Sebanyak 26 orang jumlah masyarakat sembilan desa dari Kecamatan Sipirok, Marancar, dan Batang Toru dibekali ilmu, seperti cara memetakan jelajah Orangutan, memetakan habitat-habitat utamanya cagar alam, dan sebagainya.

“Harapan kita (PLTA) kelak masyarakat bisa memetakan sendiri wilayah cagar alam Sibual-buali, suaka alam Lubuk Raya, dan cagar alam Dolok Sipirok sekaligus menginventarisir kebun-kebun yang ada di wilayah konservasi Batang Toru,” katanya.

Tambah menginventarisasi jenis tanaman alam pakan orangutan berapa yang ada berapa yang tersisa sebagai langkah PLTA untuk melakukan pengkayaan. “Jadi rencana aksi koridor itu pengayaan jenis tanaman orangutan,” sebutnya.

Dia mencontohkan, bila hasil pemetaan masyarakat tanaman aren yang sangat disukai orangutan misalnya kurang, maka akan dilakukan pengkayaan dengan menanam kembali bibit aren termasuk terhadap jenis tanaman lainnya.

Sebetulnya, kata dia, tujuan lain bagaimana membuat satu monitoring bersama masyarakat khususnya antaralain masyarakat  Desa Tanjung Dolok, Sitandiang, Haunatas, Bulu Mario, Aek Sabaon, Aek Nabara, Huraba dan lainnya.

Karena selama ini monitoring hanya bersama BKSDA. Masyarakat sifatnya cuma melapor.

“Tapi sekarang PLTA menginginkan bagaimana  ada sistem pelaporan hasil monitoring masyarakat agar mengetahui terhadap perkembangan konservasi Batang Toru itu sendiri,” katanya.

Apalagi di kampung sudah terbentuk satuan tugas (Satgas) konservasi Batang Toru. “Rencana kita setiap Satgas diberikan mekanisme yang namanya “SMS Getway” atau sebagai pintu gerbang berhubungan dengan pihak BKSDA.

“Artinya, melalui SMS Getway tanpa menunggu waktu para Satgas konservasi Batang Toru selaku perwakilan masyarakat desa dan kampug nantinya dapat memberikan informasi langsung ke pihak BKSDA,” katanya. (rel)

Konser karena Cinta, PLN Persembahkan Judika dan Andmesh

BERSAMA: Promotor Acara dari Persisi Entertaiment, Ferry Budiman Sumbayak, Manager Layanan Prioritas PLN UIW Sumut, Gading Aji, dan Andmesh foto bersama saat konferensi pers 'Konser Karena Cinta' di Cambeidge Hotel Medan, Sabtu (26/10).
BERSAMA: Promotor Acara dari Persisi Entertaiment, Ferry Budiman Sumbayak, Manager Layanan Prioritas PLN UIW Sumut, Gading Aji, dan Andmesh foto bersama saat konferensi pers 'Konser Karena Cinta' di Cambeidge Hotel Medan, Sabtu (26/10).
BERSAMA: Promotor Acara dari Persisi Entertaiment, Ferry Budiman Sumbayak, Manager Layanan Prioritas PLN UIW Sumut, Gading Aji, dan Andmesh foto bersama saat konferensi pers ‘Konser Karena Cinta’ di Cambeidge Hotel Medan, Sabtu (26/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menyambut Hari Listrik nasional, Perusahaan Listrik Negara mempersembahkan ‘Konser Karena Cinta’ yang menampilkan Judika dan Andmesh Kamaleng  di Pardede Hall pada Sabtu malam (26/10).

Manager Layanan Prioritas PLN UI Wilayah Sumatera Utara, Gading Aji mengatakan, konser ini mengundang artis yang terkenal dengan lagu-lagu cinta yang disenangi oleh masyarakat di Indonesia terutama di Medan dan Sumatera Utara.

“Ada dua hal yang bisa menyatukan, yaitu olahraga dan musik. PLN memilih musik karena bahasanya lebih universal. Dan pemilihannya Judika dan Andmesh karena artisnya mewakili Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian Timur. Dan ke depannya PLN yang akan menyatukan,” ujarnya saat konferensi pers ‘Konser Karena Cinta’ di Cambridge Hotel Medan, Sabtu (26/10).

Dijelaskannya, dalam konser ini setiap unit layanan ikut berpartisipasi untuk memeriahkan acara. Selain itu, ada pelanggan prioritas yang juga ikut diundang untuk menyemarakkan acara.

“Untuk pelanggan prioritas kita berikan gratis. Tetapi yang bersedia hadir hanya 200an. Karena pelanggan prioritas kita ada di Nias dan di berbagai daerah di Sumit,” tambahnya.

Sementara itu, Andmesh Kamaleng menyatakan dalam konser nanti dia akan menyayikan sebanyak 10 lagu termasuk lagu berjudul ‘nyaman’ yanh baru rilis.

“Saya sudah 4 kali ke Medan. Dan untuk nyanyi dengan tribun yanh besar di Medan ini yang kedua kali. Semoga acara nanti sukses ya,” tambahnya.
Andmesh mengharapkan masyarakat di Medan akan senang dengan penampilannya. Karena dirinya menyadari tampil dengan artis sekelas Judika bukanlah hal yang mudah. “Saya sudah biasa tampil samabang Judika, tapi hanya di kafe. Tapi, kalau untuk tribun besar, ya rasanya seperti itu,” tutupnya.

Promotor acara, Persisi Entertaiment, M Ferry Budiman Sumbayak menyatakan hampir setiap tahun pihaknya selalu mengadakan konser dengan mendatangkan acara dari artis nasional.

“Sebelumnya ada Agnes, Cherrybelle, Moka, dan lainnya. Ini harapannya akan berlanjut terus agar masyarakat terus merasa terhibur,” ungkapnya. (ram)

PSM Kalahkan Madura United, Amido Balde Bawa Keberuntungan

RAYAKAN GOL: Amido Balde (kanan) ikut merayakan gol yang dicetak Marc Klok melalui titik penalti ke gawang Madura United di Stadion Andi Mattalatta (24/10).
RAYAKAN GOL: Amido Balde (kanan) ikut merayakan gol yang dicetak Marc Klok melalui titik penalti ke gawang Madura United di Stadion Andi Mattalatta (24/10).
RAYAKAN GOL: Amido Balde (kanan) ikut merayakan gol yang dicetak Marc Klok melalui titik penalti ke gawang Madura United di Stadion Andi Mattalatta (24/10).

MAKASSAR, SUMUTPOS.CO – Stadion Andi Mattalatta, Makassar, masih tak bersahabat bagi Madura United. Lagi-lagi tim berjuluk Laskar Sape Kerrap itu tumbang di tangan PSM Makassar. Kemarin mereka takluk 0-1 di stadion berkapasitas 30 ribu penonton tersebut. Secara performa, bisa dikatakan Madura United lebih dominan. Tampil sebagai tim tamu, Greg Nwokolo dkk justru mampu memberikan tekanan kepada tuan rumah. PSM tak banyak mendapatkan kesempatan untuk membangun serangan.

Peluang yang didapat Madura United pun tidak sedikit. Sayang, poin yang hampir digenggam harus hilang setelah Sape Kerrap mendapatkan hukuman penalti pada menit ke-58. Pemain belakang Madura United Andik Rendika Rama dinilai melakukan pelanggaran kepada Amido Balde di kotak terlarang.

Marc Klok yang menjadi eksekutor pun menjalankan tugasnya dengan baik. Sekaligus mengubur mimpi Madura United untuk memutus catatan tak pernah pulang dengan poin dari Makassar. ’’Sangat disayangkan. Terutama babak kedua, kami mengontrol semuanya. Kami menguasai bola hingga 60 persen. Dan saya yakin ini kali pertama PSM kalah ball position ketika bermain di kandang,’’ ucap pelatih Madura United Rasiman.

Kekalahan atas PSM memang sedikit disayangkan. Kalau saja Madura sukses memetik tiga angka, jarak mereka dengan pemuncak klasemen sementara, Bali United, bisa semakin dekat. Namun, akibat kekalahan kemarin, Madura United tertahan di posisi kedua dengan total 41 poin.

’’Tentu ini akan menjadi bahan koreksi kami. Hasil memang belum sesuai, tetapi secara permainan saya puas,’’ kata pelatih asal Banjarnegara itu.

Kemenangan atas Madura United sangat berarti bagi PSM. Setidaknya, hasil tersebut bisa mejadi obat setelah mereka kalah oleh Persija Jakarta di laga sebelumnya (20/10). Meski, pelatih PSM Darije Kalezic mengakui, duel kontra Madura United bukanlah performa terbaik anak asuhnya.

’’Kami tahu dari awal pertandingan ini akan sangat sulit. Kami melawan tim yang bagus. Tetapi, pertahanan kami cukup solid hari ini (kemarin, Red),’’ kata Kalezic.

Sementara itu, pada laga lainnya, lagi-lagi PS Tira Persikabo tidak bisa memaksimalkan laga kandang. Menjamu Arema FC, Tira Persikabo hanya puas berbagi setelah laga berakhir imbang 1-1. Arema FC unggul lebih dulu lewat gol Ahmad Nur Hardianto (302 ). Selanjutnya, gol balasan Tira Persikabo dilesatkan Wawan Febrianto (592 ). (jpc/saz)

PSMS Hadapi Babak 8 Besar, Empat Pemain Cedera

SELEBRASI: Para penggawa PSMS Medan saat merayakan gol pada laga lawan Aceh Babel United, baru-baru ini. triadi wibowo/sumut pos
SELEBRASI: Para penggawa PSMS Medan saat merayakan gol pada laga lawan Aceh Babel United, baru-baru ini.
triadi wibowo/sumut pos
SELEBRASI: Para penggawa PSMS Medan saat merayakan gol pada laga lawan Aceh Babel United, baru-baru ini. triadi wibowo/sumut pos

Pelatih PSMS Medan, Jafri Sastra mempersiapkan skuad untuk menatap babak 8 besar, yang mulai digelar 15 November mendatang. Menurutnya, yang jadi masalah utama adalah ada beberapa pemain penting yang cedera.

“Kami fokus persiapan babak 8 besar. Aspeknya peningkatan kondisi fisik, dikombinasikan dengan kemampuan teknik dan kerja sama tim,” ungkap Jafri, Jumat (25/10).

Jafri juga mengatakan, peningkatan kondisi fisik pemain jadi fokus untuk beberapa pemain yang menjalani latihan terpisah akibat cedera. Adapun pemain yang cedera, yakni Syaiful Ramadhan, Rendi Syahputra, Tri Handoko, dan Yoga Tri. “Ada beberapa pemain yang cedera juga sedang menjalani perawatan. Ada 4 pemain penting yang cedera,” bebernya.

Disinggung soal lawan yang akan dihadapi, Jafri tak mau memikirkan hal tersebut. Dia menilai, terlalu dini melihat kondisi dan kesiapan lawan yang akan dihadapi di babak 8 besar nanti. “Satu-satu saja. Kami persiapan tim dulu. Tapi bukan teknikal, namun yang sudah saya sebutkan tadi,” katanya.

Soal jadwal yang digelar pada 15 sampai 23 November mendatang, dia mengaku, tak mempersoalkannya. Terpenting baginya evaluasi sejak PSMS ditangganinya dalam 7 pertandingan terakhir. “Yang pasti apapun bentuknya, ini olahraga, ini pekerjaan kami. Tapi yang pasti, kami tidak merasa dirugikan. Apa pun kondisinya, kami harus persiapkan diri saja. Apakah ditunda, apakah nanti home away, apakah home tournament, yang penting disyukuri saja. Ada waktu space yang lumayan untuk membenahi dan menutupi kelemahan tim,” ujar Jafri.

Di sisi lain, Jafri mengaku, pertandingan yang akan digelar di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang itu, memberi keuntungan bagi PSMS. Terpenting dalam segi dukungan para supporter. “Harapannya begitu (ada dukungan supporter), masih main di Sumatera. Kemudian fasilitas yang baik dan bagus. Camp yang dekat dengan stadion. Kalau dari aspek supporter, mudah-mudahan pendukung PSMS bisa memberikan dukungan lebih lagi,” harapnya.

Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memutuskan melalui rapat manajer di Jakarta, penambahan ‘amunisi’ baru untuk menghadapi babak 8 besar ditiadakan. PSMS yang diwakili Sekretaris Julius Raja, mengatakan, hal tersebut telah disepakati. Dengan kesepakatan tersebut, manajemen pun meminta pelatih maksimalkan pemain yang ada. “Untuk regulasi penambahan pemain tidak ada. Maka para pelatih, termasuk PSMS, diharapkan mempersiapkan tim dengan pemain yang ada, agar bisa lolos ke semifinal, dan mudah-mudahan promosi ke Liga 1,” harap King, sapaan karib Julius Raja.

Sebelumnya, Pelatih PSMS, Jafri Sastra membeberkan keinginannya mendatangkan 5 pemain baru untuk menghadapi babak 8 besar. “Ada 4 sampai 5 pemain kami rekomendasikan ke manajemen. Masing-masing untuk mengisi lini depan, tengah, belakang, dan bek kanan,” ungkapnya.

Alasan Jafri butuh amunisi baru, melihat beberapa pemain tak siap bersaing, terutama para pemain lapis. “Para pemain lapis di tim ini, saya rasa belum bisa bersaing satu sama lain. Sehingga kami mencari pemain yang siap bersaing, sehingga tim ini bisa solid,” pungkasnya. (mbd/bbs/saz)