ISTIMEWA
RUSAK: Salah satu rumah rusak tertimpa pohon akibat angin puting beliung.
RUSAK: Salah satu rumah rusak tertimpa pohon akibat angin puting beliung.
ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Hujan deras dan angin kencang melanda Kabupaten Asahan, Rabu (16/10) sekira pukul 5.30 WIB. Sejumlah rumah dan perkantoran rusak berat akibat tertimpa pohon tumbang.
Informasi diterima, lokasi yang terdampak adalah Dusun VI Masundang, Desa Batu Anam Kecamatan Rahuning dan Desa Perkebunan Air Batu III/IX Kecamatan Air Batu, Asahan.
Sebatang pohon tumbang menimpa Kantor Desa Perkebunan Air Batu III/IX. Akibatnya, atap seng kantor desa rusak serta tiang WiFi tumbang.
Di Dusun VI Masundang Desa Batu Anam, tiga bangunan rumah tempat tinggal warga juga mengalami kerusakan karena tertimpa pohon tumbang.
Dampak bencana angin kencang dan hujan deras, juga mengakibatkan aliran listrik PLN terputus. Satu unit trafo dan mesin ATM Mandiri di PTPN 4 Air Batu meledak akibat disambar petir.
Sekretaris BPBD Asahan Khaidir Sinaga mengatakan, pihaknya kini bersama perangkat kecamatan dan desa yang terkena bencana melakukan kerja cepat membantu pembersihan pohon tumbang.
“Kondisi cuaca saat ini sudah stabil. Kita sudah menyerahkan bantuan logistik pemenuhan kebutuhan dasar kepada korban. Selanjutnya mengevakuasi pohon pohon tumbang,” jelasnya.
Hingga kini, BPBD Asahan masih bekerja di lokasi sambil menunggu kaji cepat dampak serta kerusakan yang terjadi.(bbs/ala)
ISTIMEWA
DIBOYONG: Dame Tampubolon diboyong menuju ruang penyidik oleh petugas Reskrim Polsek Siantar.
DIBOYONG: Dame Tampubolon diboyong menuju ruang penyidik oleh petugas Reskrim Polsek Siantar.
SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Satu rekaman video yang memperlihatkan seorang pria mengompas (memalak) sopir truk di Jalan Sisingamangaraja, Siantar Utara, sempat viral di media sosial, Selasa (15/10).
Dari rekaman terlihat, aksi pemalakan itu dilakukan di seputaran traffic light (lampu merah) Parluasan. Menyusul viralnya rekaman video tersebut, polisi langsung bergerak untuk mencari terduga pelaku.
Kurang dari 12 jam, terduga pelaku yang diketahui bernama Dame Tampubolon (35) warga Tarutung, akhirnya diringkus personel Unit Jahtanras Sat Reskrim Polres Siantar dari sekitar eks terminal Parluasan, Rabu (16/10) sekira pukul 11.00 WIB.
Pria itu sehari-hari diketahui menjajakan jasa sebagai pembuat tato di jalanan seputaran Pasar Dwikora Parluasan, Siantar Utara. Kanit Jantanras Polres Pematangsiantar, Iptu Yuken Saragih membenarkan penangkapan tersebut.
“Benar, pelaku sudah kita amankan tadi pagi, setelah kita lihat video yang beredar di media sosial,” kata Yuken.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku meminta uang kepada sopir-sopir truk yang lewat dengan modus uang dukacita.
“Modusnya minta uang dukacita kepada sopir-sopir truk, dibilangnya ada yang meninggal (dunia),” terang Yuken.
Saat ini, Dame masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Siantar.(bbs/ala)
PERAWATAN: Tersangka Rahmad Tarigan mendapat perawatan di Puskesmas.
PERAWATAN: Tersangka Rahmad Tarigan mendapat perawatan di Puskesmas.
KARO, SUMUTPOS.CO – Satu dari empat kawanan pencuri baterai tower PT. Telkomsel di Dusun Parimbaleng, Desa Lau Peradep, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, babak belur dihajar massa, Rabu (16/10). Rahmad Tarigan (39) warga Desa Pertampile, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang adalah pelaku yang bernasib apes itu.
BERUNTUNG personel Polsek Mardinding lekas tiba di lokasi hingga nyawa korban berhasil diselamatkan. Oleh polisi, pelaku diboyong ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
“Karena melawan, tersangka Rahmad diamuk massa setempat. Sehingga harus menjalani perawatan sementara di Puskesmas Lau Baleng. Kepalanya robek. Usai ditangani pihak medis, Rahmad Tarigan kembali dibawa ke Polsek Mardinding, untuk menjalani proses lebih lanjut,” terang Paur Humas Polres Tanah Karo,” ujar Aiptu J Sitepu.
Kepada polisi, Rahmad mengaku tidak sendiri beraksi. Ia ditemani tiga temannya.
Masing-masing, Nuel Karo-Karo (39), Rasta br Ginting (35) dan Bangun (34). Semuanya merupakan warga Pancur Batu, Kecamatan Deliserdang dan berhasil meloloskan diri.
Ketiganya meninggalkan tersangka Rahmad berikut barang bukti satu baterai tower Telkomsel dan mobil Avanza BK 1813 ES dalam kondisi kaca depan dan samping pecah.
“Hingga saat ini, ketiga tersangka masih dalam buruan petugas,” imbuh J. Sitepu.(deo/ala)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tak ada kata lain kecuali menang. Itulah target PSMS Medan saat menjamu Persiraja Banda Aceh dalam lanjutan Liga 2 musim 2019 di Stadion Langsa, Langsa, Kamis (17/10) sore ini.
Laga ini terpaksa digelar di Langsa, karena tidak mendapat izin kepolisian di Medan. Kondisi ini tentu sangat merugikan PSMS Medan. Dukungan suporter pasti akan berkurang dibanding jika bermain di Stadion Teladan.
Padahal, laga ini sangat menentukan langkah PSMS menuju babak delapam besar. Saat ini tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut berada di posisi keenam klasemen Wilayah Barat dengan 31 angka dari 20 laga.
Mereka tertinggal dua angka dari Perserang dan PSCS di posisi keempat serta kelima. Namun kedua tim pesaing tersebut sudah melakoni 21 laga.
Untuk kembali masuk ke posisi empat besar, PSMS harus meraih kemenangan dari Persiraja. Jika gagal menang, maka langkah Ayam Kinantan semakin sulit dan hampir dipastikan gagal.
Pelatih PSMS Jafri Sastra mengakui, timnya memang harus menang pada laga ini. Tidak ada kata lain, kecuali menang. “Kita memang harus menang. Tidak boleh imbang, apalagi kalah,” ujar Jafri Sastra ketika dihubungi, Rabu (16/10).
Jafri Sastra sadar misi tersebut sangat berat. Misi sudah memastikan lolos ke babak delapan besar, Persiraja akan tetap ngotot. “Persiraja merupakan tim kuat dan belum pernah kalah saat bermain di Aceh,” sebut Jafri Sastra.
Demi meraih kemenangan, Jafri Sastra melakukan pertemuan dengan pemain untuk membedah kekuatan Laskar Rencong, julukan Persiraja, melalui video room, Rabu (16/10). “Sore ini (Rabu, red), kami sengaja tidak latihan, sebab kami sedang mempelajari kekuatan Persiraja melalui video room,” ungkap Jafri Sastra.
PSMS sendiri sudah berangkat menuju Langsa, sejak Selasa (15/10) sore dengan membawa 20 pemain. Dari deretan pemain tersebut, beberapa nama yang sempat diragukan tampil karena cedera sudah kembali fit, seperti Ilham Fathoni, Legimin Raharjo, Bruno Casimiir dan Andre Sitepu.
Namun Rendi Saputra terpaksa ditinggalkan karena akumulasi kartu. Sedangkan Nasirin cedera dan Natanael Siringoringo yang dipanggil timnas U-23.
“Kita bawa semua pemain dalam kondisi baik, dan kalau yang sakit-sakit pasti tidak kita bawa. Legimin sudah bergabung dan sejak kemarin sudah latihan tiga hari. Bruno secara regulasi lawan Persiraja sudah bisa main, tapi kalau lawan Babel tidak bisa,” tambahnya.
Sementara itu, Persiraja datang ke Langsa dengan misi menang. Meski sudah memastikan lolos ke babak delapan besar, anak asuh Hendri Susilo itu tetap akan ngotot. Mereka ingin mempertahankan posisi puncak.
Persiraja turut membawa 26 pemain ke Langsa. “Kita membawa 26 pemain ke Langsa untuk menghadapi PSMS, kecuali pemain cedera,” ujar Media Officer Persiraja Ariful Usman. Di kubu Persiraja hanya Andri Abubakar yang bakal absen, karena akumulasi kartu kuning.
Pertandingan ini bakal berjalan sengit. Apalagi, suporter kedua tim sudah datang ke Kota Langsa. (dek)
Tes CASN Salah seorang peserta saat mengikuti ujian Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), beberapa waktu lalu. Pemerintah membuka seleksi CASN pada 25 Oktober. Sedangkan Sumatera Utara mendapatkan formasi atau kuota CASN 2019.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengusulkan 417 formasi calon aparatur sipil negara (CASN) 2019 ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Jumlah tersebut jauh menurun dibanding kuota rekrutmen CASN 2018, yakni 1. 242 formasi.
“Total formasi yang kita usulkan 417. Tapi berapa yang disetujui masih menunggu pusat. Kita berdoalah semoga dipenuhi semua usulan itu,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu, Syahruddin Lubis menjawab Sumut Pos, Rabu (16/10).
Menurut dia, formasi yang telah diusulkan itu masih dominan untuk kebutuhan tenaga pengajar dan tenaga kesehatan atau medis. Namun, tetap ada juga sejumlah formasi yang dapat dicoba peserta lulusan untuk bidang umum. “Untuk klasifikasinya berapa kami belum bisa sampaikan, karena nanti menunggu persetujuan pusat dulu. Yang jelas masih lebih banyak kebutuhan tenaga pendidik dan medis ditambah untuk umum,” ujarnyan
Hari ini, pihaknya diundang pertemuan untuk penentuan formasi CASN 2019 di Jakarta. Paling lama, pada Senin depan sudah akan diketahui berapa kebutuhan formasi CASN Pemprovsu yang disetujui pusat. “Saya sudah tugaskan kepala bidang dan kasubdit terkait untuk hadir dalam rapat besok (hari ini, Red),” katanya.
Kesempatan itu, dirinya mengakui jauh lebih berat untuk menyelenggarakan ujian CASN kali ini. Sebab pemda terkait yang membuka penerimaan mesti menyiapkan sendiri tempat dan perangkat ujian bagi para peserta.
“Ini hal yang cukup berat kami pikir. Karena diminta menyiapkan semuanya sendiri. Dari mana pula kita punya perangkat yang lengkap dan banyak untuk para peserta ujian? Mengenai ini akan coba kami pertanyakan lagi kepada panitia pusat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kantor Regional (Kanreg) VI BKN Medan mengungkapkan sejauh ini sudah ada 28 kabupaten/kota di Sumut yang akan membuka rekrutmen CASN 2019. Dalam waktu dekat direncanakan seluruh kepala BKD akan diundang untuk membahas soal formasi CASN di Jakarta. “Sampai dengan saat ini ada 28 kabupaten/kota yang mendapatkan formasi,” ucap Kepala Kanreg VI BKN Medan, English Nainggolan menjawab wartawan, Selasa (15/10).
Pekan lalu, pihaknya sudah mengundang perwakilan kabupaten/kota se Sumut untuk berkoordinasi membahas persiapan seleksi CASN. Dan rencananya pekan depan, seluruh perwakilan daerah akan diundang ke pusat untuk membahas mengenai formasi apa saja yang dibutuhkan.
Pendaftaran tetap dilakukan secara online. Namun ada yang berbeda pada penerimaan kali ini. Yakni seluruh instansi yang membuka formasi, diwajibkan memfasilitasi para calon pelamar. Serta menyiapkan lokasi dan alat ujian berupa komputer.
“Metode yang dipakai CAT mandiri. Artinya instansi menyiapkan fasilitas seperti komputer dan lokasi. BKN sebagai pelaksana dan pengawas dalam ujian itu. Karena dulu BKN yang fasilitasi,” ungkap dia. (prn)
BERDOA: Bupati Karo, Terkelin Brahmana, Kepala BPTD Wilayah II Sumut, Putu Sumarjaya, dan sejumlah OPD, kepala desa dan tokoh adat, berdoa bersama sebelum tiang pancang ditancapkan ke Danau Toba, Rabu (16/10).
BERDOA: Bupati Karo, Terkelin Brahmana, Kepala BPTD Wilayah II Sumut, Putu Sumarjaya, dan sejumlah OPD, kepala desa dan tokoh adat, berdoa bersama sebelum tiang pancang ditancapkan ke Danau Toba, Rabu (16/10).
TONGGING, SUMUTPOS.CO – Pembangunan tahap I pelabuhan dermaga wisata bertaraf internasional di Tongging Danau Toba, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dimulai. Kemarin, Bupati Karo dan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah II Provinsi Sumatera Utara, melaunching pemancangan tiang dermaga Tongging, Rabu (16/10) pagi.
“KARO merupakan satu dari 7 kabupaten yang masuk dalam Kawasan Strategis Nasional (KSN) bidang pariwisata, persisnya di Tongging Danau Toba. Kita optimis, untuk mewujudkan mimpi, kita harus bangun dan bekerja. Inilah wujud mimpi kita. Karena itu mari kita dukung program pemerintah pusat agar Tongging menjadi objek wisata andalan,” kata Bupati Karo, Terkelin Brahmana, saat menyaksikan pemasangan tiang pancang bersama warga Tongging.
Dengan adanya dermaga Tongging, menurut Terkelin, akan meningkatkan kualitas dan kemudahan sistem transportasi penyeberangan barang dan orang di Danau Toba, serta mendukung kegiatan Geopark Kaldera Danau Toba.
Kepala BPTD Wilayah II Sumut, Putu Sumarjaya, dalam sambutannya mengatakan, tahun 2019 ini dilakukan pemancangan tiang tahap pertama sebanyak 20 titik. Akan dilanjutkan tahun 2020 dengan pembangunan fisik, yaitu pembangunan terminal, lahan parkir, dan fasilitas pendukung lainnya.
“Dermaga ini akan kita bangun dengan luas 10 x 40 m. Tahap awal ini, jumlah tiang pancang yang sudah disiapkan sebanyak 90 buah. CV. Ridho Pratama yang dapat pekerjaan di tahap I ini,” katanya.
Dermaga Tongging ditargetkan rampung tahun 2020. Selanjutnya, Kemenhub akan membangun syahbandar di dermaga. Pihaknya juga akan menempatkan kapal wisata dari Dermaga Tongging, guna menarik para wisatawan yang sedang berlibur.
Kadis Perhubungan, Gelora Fajar Purba, SH, mengatakan pembangunan Dermaga Tongging diprediksi akan clear and clean per Desember 2020.
Di penghujung acara, Bupati Karo, Kepala BPTD, Kadishub, Kepala Bappeda Karo, Kades dan tokoh adat Tongging, secara simbolis melakukan acara pecah telor menurut adat setempat, ke tiang pancang yang sudah dipersiapkan CV Ridho Pratama. (deo)
FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS/jpg
SERUDUK: Staf Protokoler Pemko Medan, And, tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (16/10/19). Ia sempat menyeruduk anggota tim KPK, saat kabur.
SERUDUK: Staf Protokoler Pemko Medan, And, tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (16/10/19). Ia sempat menyeruduk anggota tim KPK, saat kabur. FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS/jpg
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jurubicara KPK, Febri Diansyah, membenarkan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, terjaring OTT KPK pada Rabu (16/10) dinihari. Eldin diamankan bersama 6 orang lainnya terkait kasus dugaan praktik setoran dari dinas-dinas. Enam orang lainnya yakni Kadis PU, protokoler, ajudan wali kota, dan pihak swasta.
“Ada tim KPK yg ditugaskan di Medan. Dari OTT malam sampai dini hari tadi, total 7 orang diamankan,” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, dalam pesan whatsapp-nya kepada Sumut Pos.
Uang yang diamankan, kata dia, lebih dari Rp200 juta. Diduga praktik setoran dari dinas-dinas ini sudah berlangsung beberapa kali. “Tim sedang mendalami lebih lanjut,” lanjutnya.
Masih kata Febri, Eldin diterbangkan ke Jakarta melalui jalur udara. Pukul 11.50 WIB, Eldin tiba di kantor KPK dan langsung diperiksa. Enam orang lainnya diperiksa di Polrestabes Medan. “Direncanakan 4 orang lainnya akan dibawa secara bertahap siang dan sore ini (kemarin, Red) ke Jakarta. Yakni kepala dinas, ajudan, dan protokoler wali kota,” sebutnya.
AJUDAN: Ajudan Wali Kota Medan (baju putih) ikut diamankan KPK.
Menurut Febry, KPK akan menentukan status hukum perkara dan pihak yang diamankan dalam waktu maksimal 24 jam. “Status perkara dan orang-orang yang diamankan nanti akan kami sampaikan melalui konferensi pers malam ini,” pungkasnya.
Seorang sumber yang dapat dipercaya di lingkungan Pengadilan Negeri Medan mengatakan, KPK sudah memantau aktivitas Wali Kota Medan sejak 9 bulan lalu. Informasinya, KPK mencium adanya praktik setoran dari dinas-dinas kepada Wali Kota. “Nominalnya (Rp200 juta) memang kecil. Tapi dari OTT dinas ini (dinas PU, Red), menjadi pintu masuk KPK untuk mengembangkan kasus ini,” pungkasnya.
Staf Protokol Sempat Kabur
Sementara itu, KPK masih memburu seseorang berinisial And, diduga staf protokol Walikota. And berusaha melarikan diri dengan menabrak petugas KPK, setelah tim KPK mendatangi rumah Kepala Dinas PU, pada pukul 21.25 WIB. Saat itu, And terpantau mengendarai sebuah mobil Avanza silver.
Merasa diikuti, pengemudi melajukan mobil dengan kencang di salah satu ruas jalan di Kota Medan. Sampai akhirnya dalam posisi yang sudah diapit oleh tim, mobil berhenti. Namun And tidak mau turun.
Selanjutnya, tim menghampiri mobil tersebut dan menyampaikan bahwa tim berasal dari KPK sekaligus menunjukkan ID/identitas KPK. Tetapi pengemudi justru memundurkan mobil dan memacu kecepatan hingga hampir menabrak Tim KPK. Dua anggota tim selamat karena langsung meloncat menghindari kecelakaan.
“Kami ingatkan pada seluruh pihak agar tidak mengambat pelaksanaan tugas KPK dan bersikap kooperatif. Kepada saudara And agar segera menyerahkan diri dan tidak berupaya menghindar dari petugas,” kata Febri And diduga menerima tambahan Rp50 juta dari Kepala Dinas, yang akan disetor ke atasannya.
Namun And akhirnya berhasil diamankan. Staf protokol Wali Kota Medan itu tampak di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Jakarta, pukul 19.50 WIB, Rabu (16/10/2019), dengan mengenakan jaket hitam dan membawa tas punggung berisi penuh. Ia didampingi penyidik KPK.
Gubsu Doakan Eldin
Menanggapi status terperiksa Wali Kota Medan, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mendoakan agar Dzulmi Eldin tidak benar-benar terlibat dalam pusaran pelanggaran oleh komisi antirasuah. Ia juga memberi dukungan penuh kepada penyidik agar dapat menangani kasus tersebut secara objektif.
“Biarkan hukum yang menentukan. Saya yakin kalau ada asap, pasti ada api. Namun demikian, kita doakan beliau semoga bisa menyelesaikan persoalan ini. Biarkan pihak hukum melakukan seobyektif mungkin. Kita prihatin sama-sama kita doakan,” ujarnya menjawab wartawan, usai membuka sebuah acara di Kampus USU, Jl. Dr Mansyur Medan, kemarin.
Ditanya apa tindakan preventif terhadap kepala daerah sekaitan pusaran kasus korupsi, Edy mengatakan, sejak diamanahkan sebagai gubernur, dirinya kerap mengingatkan akan hal itu. “Pasti kalian tahu sudah sekian banyak saya mengingatkan. Selama itu kepentingan rakyat, pasti Tuhan melindungi kita,” pungkasnya. (man/mag-13/prn)
SEDIH
Wakil Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution dan Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, mengaku sedih atas OTT KPK terhadap 7 orang di lingkungan Pemko Medan, Rabu (16/10).
SEDIH: Wakil Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution dan Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, mengaku sedih atas OTT KPK terhadap 7 orang di lingkungan Pemko Medan, Rabu (16/10).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pejabat teras di lingkungan Pemko Medan langsung menggelar rapat tertutup, pascaoperasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, dan 6 orang lainnya, Rabu (16/10) siang. Usai rapat, Wakil Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution dan Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, mengatakan sangat terkejut dan sedih atas kejadian tersebut.
“HINGGA Selasa (15/10) sore, saya masih berkomunikasi dengan Pak Wali terkait laporan seluruh aktivitas pada hari itu. Jadi sangat terkejutlah. Menangis yaa… Beliau abang saya. Saya hormat sama beliau. Kami semuanya hormat kepada Pak Wali,” tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca kepada awak media. Ia didampingi Sekretaris Daerah Wiriya Alrahman, Kabag Humas Arrahman Pane, Kepala BKDPSDM Muslim Harahap, dan sejumlah pejabat Pemko Medan lainnya.
Akhyar mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait berapa jumlah pejabat Pemko Medan dan siapa-siapa saja yang turut terjaring oleh KPK, berikut kronologi jalannya penangkapan itu. “Saya di sini bersama Pak Sekda, para asisten dan OPD hadir bersama-sama untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan. Di kantor wali kota ini, memang ada beberapa lokasi yang sudah dilakukan penyegelan oleh KPK. Tapi mengenai apa dan siapa, kami belum tahu karena kami belum mendapatkan konfirmasi dari KPK,” ucap Akhyar kepada para awak media.
Saat memberikan keterangan, raut wajah Akhyar dan pejabat lainnya tampak ketat OTT KPK kali ini diduga begitu mengejutkan jajaran Pemko Medan.
Data dihimpun Sumut Pos, KPK mengamankan Dzulmi Eldin dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Isa Anshari, pada Rabu (16/10) dini hari. Selain Eldin dan Kadis PU Kota Medan, dikabarkan KPK juga mengamankan 5 orang lainnya, yakni ajudan Dzulmi Eldin, protokoler maupun pihak swasta.
Sebelum memboyong Eldin ke Jakarta pada Rabu (16/10) pagi, KPK sempat membawa orang nomor satu Medan itu ke Mapolrestabes Kota Medan. Sedangkan enam orang lainnya masih diperiksa di Polrestabes Medan. Rencananya akan turut diterbangkan ke Jakarta secara bertahap. Selain mengamankan tujuh orang, KPK juga membawa barang bukti berupa uang tunai senilai Rp200 juta rupiah, diduga sebagai uang suap.
Akhyar juga mengatakan, pihaknya belum mengetahui kasus apa yang tengah diselidiki dan dimintai keterangan oleh KPK yang melibatkan Wali Kota dan Kadis PU. Dan belum bisa menjalin komunikasi secara langsung dengan Wali Kota Medan. “Kami betul-betul belum tahu pasti informasi soal ini. Belum ada yang bisa kami tanyai. Belum terdata siapa yang dimintai keterangan oleh KPK dan di mana posisinya, karena kita belum bisa berkomunikasi. Intinya, kami belum bisa memberikan informasi terkait siapa saja yang ikut dimintai keterangan. Belum terkonfirmasi,” katanya.
Mengenai langkah Pemko Medan terkait kejadian ini, Akhyar mengaku, akan berkonsolidasi. Ia berharap dan meminta partisipasi masyarakat agar terus mendukung kinerja Pemko Medan, sehingga pemerintahan tetap berjalan baik. “Yang pasti kami berharap hal ini tidak mengganggu aktivitas di jajaran Pemko Medan, dan pelayanan kepada masyarakat Kota Medan tetap bisa berjalan baik,” ujarnya.
Jika nanti KPK ingin meminta keterangan, ia dan seluruh pejabat di jajaran Pemko Medan akan kooperatif memberikan keterangan yang dibutuhkan. Akhyar juga berpesan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemko Medan, untuk tetap bekerja seperti biasa. “Kita imbau tetap bekerja seperti biasa. Hindari perbuatan melanggar hukum,” tegasnya.
Jangan Bebani Pejabat
Selain itu, Akhyar juga meminta kepada masyarakat Kota Medan agar ke depannya tidak lagi membebani para pejabat di Pemko Medan dengan permohonan-permohonan bantuan dana. “Selama ini masyarakat berpikir kalau pejabat itu bisa dimintai sumbangan. Inilah yang jadi beban bagi para pejabat. Jadi tolong, mari kita jaga para pejabat ini,” tutupnya.
Pantauan Sumut Pos, ada dua titik pada gedung Balai Kota Medan yang disegel oleh KPK pascaOTT. Pertama, KPK menyegel ruang kerja Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin di lantai 2 gedung Balai Kota Medan. Kedua, KPK juga menyegel ruang Subbag Protokoler Pemko Medan.
Selain itu, KPK juga menyegel sejumlah ruangan di Kantor Dinas PU Kota Medan di Jalan Pinangbaris, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. Dari sejumlah ruangan yang terletak di lantai 1 dan lantai 2 Kantor Dinas PU Binamarga Kota Medan itu, KPK turut menyegel ruang kerja Kadis PU, Isa Anshari.
OTT KPK yang menjaring Wali Kota Medan dan enam orang lainnya, langsung menarik perhatian awak media. Pantauan Sumut Pos, sejak pukul 08.00 WIB, Rabu (16/10), puluhan wartawan telah mengerumuni lobby Gedung Balaikota Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis No. 2, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.
Sejumlah pejabat eselon II maupun eselon III terlihat tergopoh-gopoh dari mobil menuju gedung Pemko, namun tak ada satupun yang bersedia memberikan keterangan. Pengamanan dari Satpol PP lengang seperti biasa, baik di pintu utama maupun di pintu parkir belakang. Tak tampak penjagaan dari pihak kepolisian. Administrasi perkantoran juga tampak berjalan seperti biasanya. (map)
TUNDA:
Suasana RS Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem. Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) untuk RS ini diusulkan seleksi ulang pada 1 Oktober 2019 lalu.
TUNDA:
Suasana RS Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem. Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) untuk RS ini diusulkan seleksi ulang pada 1 Oktober 2019 lalu.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu membantah kabar bahwa pembukaan kembali lelang Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama 2019 untuk mengisi sembilan organisasi perangkat daerah (OPD) ditolak Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
“Bukan (ditolak) tapi belum mendapat izin. Inilah kadang-kadang kita cepat kali menafsirkan sesuatu,” kata Pelaksana Tugas Kepala BKD Setdaprovsu, Syahruddin Lubis menjawab wartawan di kantor Gubsu, Rabu (16/10).
Dia mengamini bahwa Gubernur Edy Rahmayadi melalui panitia seleksi sudah memohonkan lagi penerimaan seleksi JPT Pratama tersebut ke KASN. Pengusulan berkas itu baru dilakukan pada pekan lalu. Semula yang diusulkan seleksi ulang JPT yakni Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr Muhammad Ildrem. Persisnya pada 1 Oktober lalu.
Selang seminggu kemudian, sambung dia, delapan posisi JPT diusulkan agar dilakukan seleksi ulang ke KASN. “Baru memang (dimohonkan ke KASN), Kamis apa Jumat minggu lalu kalau saya tak salah,” kata pria yang akrab disapa Ucok ini.
Ucok menambahkan, alasan izin KASN belum keluar untuk penerimaan kembali seleksi lelang jabatan eselon II, lantaran ada pergantian pimpinan KASN baru-baru ini. Oleh bidang terkait di instansi tersebut, meminta lagi berkas dari pansel JPT Pratama Pemprovsu sesuai nama pimpinan mereka yang baru.
“Jadi karena ini alasannya. Kebetulan kan berganti ketua KASN yang sekarang, jadi kembalilah kita usulkan. Selanjutnya ya kita tunggulah jawaban mereka. Apakah ada catatan-catatan khusus juga dari pelaksanaan lelang sebelumnya,” pungkasnya.
Sebelumnya beredar kabar bahwa KASN menolak permohonan Pemprovsu untuk membuka ulang seleksi lelang jabatan eselon II. Baik terhadap JPT Pratama RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem maupun delapan posisi OPD lain yang sebelumnya juga digantung Gubsu Edy Rahmayadi hasil seleksinya ke publik.
Adapun posisi calon pimpinan delapan OPD tersebut yakni; Asisten Pemerintahan, Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan, kepala Badan Kepegawaian Daerah, kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, kepala Dinas Kehutanan, serta kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Gubsu Edy sendiri saat ditanyakan ihwal ini mengakui kalau penundaan seleksi tersebut lantaran pihaknya belum mendapat izin dari KASN.
“Belum keluar dari KASN (izin seleksinya). Nanti kalian ribut lagi. Kita berharap kemarin, ini (seleksi dibuka) keluar, izin dari KASN keluar. Tapi akhirnya sampai waktu pendaftaran habis, izin ini belum keluar. Memang kita yang salah. Harusnya tunggu dulu izin itu keluar, baru kita umumkan. Makanya kita yang mengalah,” katanya usai melantik tiga pejabat eselon III dilingkungan Pemprovsu, Rabu (9/10) lalu.
Lantas bagaimana untuk seleksi ulang delapan JPT Pratama lainnya? Gubsu menyebut setelah mendapat izin KASN maka akan dibuka juga seleksi ulang pada delapan posisi pimpinan di organisasi perangkat daerah tersebut. “Sama. Dia harus dapat surat izin. Ketentuannya begitu (dapat izin baru akan dibuka lagi seleksi),” pungkasnya.
Alasan dirinya kembali membuka seleksi ini lantaran tidak puas dengan hasil lelang sebelumnya, dimana menurutnya belum mememuhi ekspektasinya sebagai user (pengguna) para pimpinan OPD tersebut. (prn)
ISTIMEWA/sumut pos
PENANDATANGANAN: Dirut PDAM Tirtanadi Trisno Sumantri menyaksikan penandatanganan berita acara pelantikan 35 pejabat PDAM Tirtanadi.
di Aula Lantai IV Kantor Pusat PDAM Tirtanadi, Jalan Sisingamangaraja No. 1 Medan, Rabu (16/10).
PENANDATANGANAN: Dirut PDAM Tirtanadi Trisno Sumantri menyaksikan penandatanganan berita acara pelantikan 35 pejabat PDAM Tirtanadi. di Aula Lantai IV Kantor Pusat PDAM Tirtanadi, Jalan Sisingamangaraja No. 1 Medan, Rabu (16/10). ISTIMEWA/sumut pos
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memenuhi kebutuhan perusahaan dan mengisi formasi jabatan yang kosong serta dalam upaya meningkatkan produktivitas Sumber Daya Manusia yang efektif, maka dipandang perlu dilakukan rotasi dan mutasi serta pengangkatan jabatan Pegawai di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.
Demikian disampaikan Direktur Utama PDAM Tirtanadi dalam sambutannya saat melantik pejabat di lingkungan PDAM Tirtanadi di Aula Lantai IV Kantor Pusat PDAM Tirtanadi, Jalan Sisingamangaraja No. 1 Medan, Rabu (16/10).
“Terdapat total 35 Pegawai yang dilakukan rotasi dan mutasi serta diangkat dan dilantik di berbagai jabatan di lingkungan PDAM Tirtanadi,” ujar Trisno Sumantri didampingi Direktur Air Limbah Fauzan Nasution, Direktur Administrasi dan Keuangan Feby Milanie.
Semua pegawai yang dilantik tersebut, lanjutnya, dipandang cakap dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkann
oleh perusahaan. Di samping itu pelaksanaan kegiatan ini juga nantinya akan dirangkaikan dengan pelaksanaan assesment untuk melihat dan memastikan apakah pegawai-pegawai tersebut sudah sesuai kapasitas dan kompetensinya di jabatannya masing-masing.
Ucapan selamat disampaikan langsung oleh Dirut PDAM Tirtanadi Trisno Sumantri yang juga mewakili jajaran direksi dan jajaran dewan pengawas kepada para pejabat yang baru saja dilantik, sembari mengingatkan bahwa sumpah jabatan mengandung tanggung jawab kepada masyarakat dan kepada Allah SWT. Karena itu, Trisno Sumantri berharap pejabat yang baru dilantik menjaga amanah yang hari ini menjadi tanggung jawab.
“Selamat dan sukses atas amanah yang diberikan perusahaan. Jagalah amanah yang hari ini menjadi tanggung jawab Saudara. Jagalah loyalitas dan integritas dalam menjalankan amanah ini. Jabatan hanya sementara tetapi harus diterima dengan hati yang ikhlas agar dapat melaksanakan tugas ini dengan sunguh-sungguh dan penuh tanggung jawab,” pesan Trisno Sumantri.
Sementara itu, Kepala Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi yang baru dilantik, Humarkar Ritonga menyatakan siap mengimplementasikan visi dan misi perusahaan dan program kerja manajemen baru PDAM Tirtanadi.
“Kami akan fokus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan menambah kapasitas produksi air minum dan mengurangi tingkat kehilangan air serta memberi kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD),” terang Humarkar Ritonga.
Pelantikan ini dihadiri seluruh Kepala Divisi, Kepala Cabang dan Kepala IPAM /IPAL di lingkungan PDAM Tirtanadi. (adz/ila)