MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua jamaah haji Embarkasi Medan yang belum kembali ke Indonesia, masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit Arab Saudi. Kondisi kedua jamaah saat ini belum layak untuk diterbangkan. Sebab, satu jamaah dalam kondisi koma, satu jamaah lagi sadar namun masih butuh perawatan.
Kepala Seksi (Kasi) Pendaftaran dan Dokumen Haji, Kemenag Sumut, Iyong Sahrial mengatakan, kedua jamaah saat ini dirawat secara terpisah di Kota Madinah dan Makkah.
“Yang satu dalam keadaan koma, yang satunya lagi sadar tapi belum bisa diterbangkan,” ungkapnya kepada Sumut Pos, Minggu (13/10).
Untuk memastikan, pihaknya pun telah bertemu dengan bagian evaluasi haji luar negeri dan transportasi di Kota Bandung. Disebutnya, bahwa kedua jamaah memang belum layak diterbangkan. “Sudah bertemu di sana, bahkan kami bilang bila perlu kami yang jemput,” katanya.
Iyong pun belum bisa memastikan, kapan kedua jamaah itu bisa pulang untuk berkumpul dengan sanak keluarganya. “Sampai betul-betul ada rekomendasi dari rumah sakitlah. Jadi kalau yang satu sudah bisa diterbangkan, tidak harus menunggu yang satunya lagi,” jelasnya.
Menurutnya, tidak hanya jamaah asal Embarkasi Medan saja yang belum pulang. Ada beberapa jamaah asal Embarkasi lain yang juga masih mendapatkan perawatan di sana.
“Kemarin kami bertemu dengan petugas haji asal Sulawesi, ada tiga jamaahnya juga belum pulang,” pungkas Iyong.
Sebelumnya, tiga dari lima jamaah wafat di Arab Saudi, menunaikan rukun Islam kelima. Ketiganya masing-masing, Raminah Baginda Harahap binti Baginda P Harahap (73) warga Jalan Pelita VI Medan, Jarwani Mat Kabari bin Ambari (89) warga Jalan Pendidikan I Dusun XII Sei Rotan, Percut Seituan, Deliserdang dan Baginda Satio Malim Pohan bin Mara Perdamean (67) warga Portibi Julu, Padang, Kabupaten Padanglawas Utara.
Sedangkan, Muhammad Syafri Khaidir bin Khaidir NR (58) warga Kampung Baru Alur Dua Babalan, Kabupaten Langkat dan Syawaluddin Abdul Sinaga bin Abdul Hamid (68) warga Jalan Pancing Perjuangan, Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, masih di rawat di RS Arab Saudi. (man)
REBUT KEMENANGAN
Hary Kane, Kapten Inggris akan bangkit untuk merebut kemenangan melawan Bulgaria pada dini hari.
REBUT KEMENANGAN
Hary Kane, Kapten Inggris akan bangkit untuk merebut kemenangan melawan Bulgaria pada dini hari.
SUMUTPOS.CO – Inggris menelan kekalahan pada pertandingan terbaru di Kualifiaksi Euro 2020 Grup A. Tim berjuluk The Three Lions tersebut bertekad bangkit saat bertandang ke markas Bulgaria di Vasil Levski National Stadium, Selasa (15/10).
Rekor kemenangan Inggris di Kualifikasi Euro 2020 terhenti setelah tumbang di kandang Republik Ceko, Sabtu (12/10) kemarin Anak asuh Gareth Southgate tersebut kalah dengan skor 1-2.
Kekalahan itu membuat posisi Inggris mulai terancam. Mereka mengoleksi 12 angka dari lima laga, sama dengan raihan Ceko. Kekalahan itu juga mengakhir rekor tak terkalahkan The Three Lions dalam 42 laga di kualifikasi.
Namun Inggris tidak perlu lama-lama dalam kesedihan. Mereka memiliki peluang bangkit saat bertandang ke markas Bulgaria. Di atas kertas, Bulgaria bukanlah lawan yang terlalu sulit bagi Inggris. Pasalnya mereka mempunyai rekor cukup bagus ketika menghadapi tuan rumah.
Dalam 11 pertemuan terakhir dengan Bulgaria, Inggris belum pernah kalah. Hasilnya tujuh kali menang dan empat kali imbang.
Pada pertemuan pertama mereka, September lalu, Inggris menghajar Bulgaria di Wembley dengan empat gol. Gol The Three Lions dicetak oleh hattrick Harry Kane dan Raheem Sterling.
Pelatih Inggris Gareth Southgate sudah belajar dari kekalahan melawan Ceko. Dia memberikan sinyal akan mengubah formasi di kandang Bulgaria. Southgate kemungkinan akan memasang tiga bek dari awal pertandintan.
“Saya pikir (formasi 3 bek) itu adalah sesuatu yang sudah kami pertimbangkan. Saya rasa kami tidak boleh menghiraukannya,” kata Southgate jelang laga tandang ke markas Bulgaria.
“Saya kira kami berada dalam situasi sulit dalam kaitan pemain yang pernah bermain di level internasional bersama kami dengan memakai formasi tersebut. Mereka yang bermain reguler dengan klubnya masing-masing. Itu adalah alasan kami tidak memakai itu,” paparnya.
Inggris bisa memastikan tiket ke putaran final, dengan mampu mengalahkan Bulgaria. Kemudian, Kosovo gagal menang saat menjamu Montenegro.
Sedangkan Bulgaria tidak memiliki peluang lagi untuk lolos. Namun, tim asuhan Krasimir Balakov tersebut diperkirakan akan tetap memiliki motivasi tinggi mengalahkan Inggris. (bbs/dek)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyatakan kalau kematian ratusan babi di Kabupaten Dairi ternyata belum terpapar virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika. Hal ini diketahui setelah dilakukan penelitian oleh tim gabungan, baik dari pusat, provinsi dan kabupaten, paskamendapat laporan tentang kematian hewan kaki empat tersebut.
“Dari laporan yang kita terima kejadiannya itu pada 21 September 2019n
Sejak itu, kami bersama Balai Veteriner Medan didampingi petugas kabupaten setempat sudah turun ke lapangan. Sebagai bagian dari tugasnya, Balai Veteriner menginvestigasi penyebab kematian babi tersebut untuk kemudian diambil sampel.
Hasil isolasi sementara kita, kematian mendadak babi tersebut bukan karena ASF, namun akibat penyakit endemik biasa,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Mulkan Harahap menjawab Sumut Pos, Minggu (13/10).
Sejak tanggal tersebut, kata dia, tim turun ke lapangan dan mengambil sampel di Dairi, Humbang Hasundutan, Deliserdang, Simalungun, Binjai, Batubara dan Tapanuli Utara. Bahkan sampel babi yang mati mendadak di Dairi, sudah diperiksa Balai Veteriner lewat laboratorium.
“Dan sampai dengan pemeriksaan terakhir belum dinyatakan ASF. Masih diperlukan tahapan pemeriksaan lebih lanjut. Karena untuk menyatakan ada penyakit baru tidak mudah, ada tahapan-tahapannya,” katanya.
Pihaknya dalam hal ini juga telah bekerja sama dengan Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, di mana tim mereka sudah turun untuk melakukan peninjauan langsung. Tim dari pusat itu juga telah melihat langsung hasil laboratoriumnya dan pihaknya sudah menggelar lokakarya di hotel berbintang di Medan sekaligus mengkaji bahaya dari virus ASF tersebut.
“Kegiatan juga diikuti kabupaten terkait yang punya populasi babi dominan di Sumut. Dan hasil labnya belum menyatakan itu (virus ASF) sembari kita menunggu tahapan berikutnya oleh Balai Veteriner,” katanya.
Sembari menunggu hasil tersebut, pihaknya sudah mengeluarkan edaran dan standart operasional prosedur (SOP) sebagai upaya antisipasi penyebaran virus ASF di Sumut. Salah satunya dengan memperketat lalu lintas area dari wilayah peternakan babi tersebut. “Apalagi kalau sudah ada yang mati itu, langsung dikubur di situ dan jangan diperjualbelikan atau dibuang di sungai,” katanya.
Lantas wabah atau penyakit apa yang menyerang ratusan babi di Dairi sampai bisa mati mendadak? “Itu penyakit endemik yang secara alamiah memang ada di negara kita. Namanya hog cholera, penyakit menular pada babi,” katanya.
Diberitakan, para peternak babi di 11 kecamatan Kabupaten Dairi mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Pasalnya, ratusan ternak babi milik mereka mati mendadak, mulai dari anakan hingga indukan berbobot besar.
Salah satu peternak babi, Lumpin Pangaribuan (40) kepada wartawan, Kamis (10/10) menyampaikan, hewan ternaknya sejak beberapa minggu terakhir sudah mati sebanyak 7 ekor. Akibatnya ia mengalami kerugian mencapai Rp 50 juta, karena babi yang mati itu sudah indukan dan memiliki bobot di atas 80 kilogram (kg).
Kerugian lebih besar dialami peternak lainnya. Lumpin menyebut, ternak babi milik tetangganya bermarga Simorangkir, sudah mati 15 ekor. “Di Sidikalang ini, serangan penyakit itu sudah luar biasa. Babi yang sudah divaksin pun turut mati,” katanya.
Ia meminta pemerintah turun tangan untuk mengendalikan serangan penyakit itu. Baik memberikan bantuan obat-obatan mau pun lainnya. “Agar kerugian warga Dairi tidak bertambah,” ungkapnya.
Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian Dairi, Jhon Manurung, Kamis (10/10) di Sidikalang mengatakan, hingga kini penyebab kematian babi di daerah itu belum diketahui pasti. Sesuai laporan warga, ternak babi yang mati mendadak sudah mencapai 700-an ekor. Penyakit itu dominan menyerang babi indukan. “Sesuai laporan warga, sudah sekitar 700 ekor hewan ternak itu mati sejak satu bulan terakhir,” ucapnya.
Kasus itu, menurutnya, belum bisa disebut wabah. Karena populasi hewan ternak babi di Dairi mencapai 100 ribu ekor. Begitupun, menurutnya tetap akan dilakukan pencegahan.
Beberapa waktu lalu, Balai Veteriner sudah membawa 12 ekor babi sebagai sampel. Dari sampel itu, tiga di antaranya diketahui terkena penyakit kolera. Tetapi yang 9 ekor masih dilakukan penelitian lebih intensif. Karena jenis penyakit kematian babi itu belum bisa disimpulkan,” katanya.
Ditanya apakah penyebab kematian babi itu disebabkan african swine fiver, Manurung mengaku belum mengetahui. Ditunggu saja hasilnya. Pihaknya selalu mengimbau peternak untuk membersihkan kandang dan mensterilkannya. “Kita membina peternak menerapkan biosekuriti (upaya mengurangi penyebaran organisme penyakit dengan cara menghalangi kontak langsung antara hewan dan mikroorganisme) di kandang,” ucapnya.
Penyakit yang menyerang ternak babi tidak menular kepada manusia. Untuk mengonsumsi daging babi, ia menyarankan agar betul- betul masak/dimasak di atas suhu 100 derajat Celsius.
Jhon Manurung juga mengimbau warga agar tidak membuang bangkai babi sembarangan, untuk mencegah penularan dan mencemari lingkungan. “Bangkai babi jangan dibuang ke sungai dan di daratan. Baiknya dibakar dan ditanam,” pungkasnya. (prn)
LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Sebanyak delapan Fraksi disahkan di DPRD Labuhanbatu, Selasa (8/10) dalam sidang paripurna. Enam Fraksi murni dan dua fraksi gabungan.
Ketua DPRD Labuhanbatu sementara, Eko Ardiansyah Hasibuan memimpin sidang didampingi Wakil Ketua sementara, Abdul Karim Hasibuan membacakan susunan Fraksi yang ada.
Diantaranya Fraksi Golkar beranggotakan 10 orang dan gabungan partai Berkarya dipimpin Ketua Haryanto Ritonga, Sekretaris Truly Simanjuntak, Bendahara Poltak Marsada Rambe dan Penasehat Meika Riyanti Siregar.
Sementara Fraksi Gerindra sebanyak 6 orang, Ketua Sudin Satia Raja Harahap, Sekretaris Maisyarah, Bendahara Dipatopan dan penasehat Abdul Karim Hasibuan.
Fraksi Hanura sebanyak 5 orang, Ketua Burhanuddin Harahap, Sekretaris Rudi IR Saragih, Bendahara Nurjannah Ritonga dan penasehat Juraidah Harahap.
Kemudian, Fraksi NasDem beranggotakan 4 orang, ketua Arjan Priadi, Sekretaris Josman Sinaga dan penasehat Arsyad Rangkuti.
Fraksi PDIP 4 orang, dengan Ketua Sujarwo, Sekretaris Melisa Anggelina Hutabarat dan bendahara Jismer Lumbanbatu.
Fraksi Perindo Bangkit gaungan Partai Perindo sebanyak 4 orang dan PKB satu orang. Ketua Akhir Putra Sa mosir, Sekretaris Sumiati Manurung.
Lalu, Fraksi PAN sebanyak 4 orang. Ketua Matnor Ritonga, Sekretaris Ponimin dan bendahara Khojali Nasution.
Terakhir Fraksi Persatuan Bulan Bintang. Gabungan Partai PPP sebanyak 3 orang dan PBB sebanyak 3 orang. Ketua Siti Rohaiya, Sekretaris Ahmad Khairul.
Pada kesempatan itu, pimpinan sidang juga sudah melayangkan surat usulan pimpinan DPRD Labuhanbatu defenitif ke Bupati Labuhanbatu untuk ditetapkan dengan keputusan Gubernur Sumatera Utara.
Diantaranya sebagai Ketua DPRD Labuhanbatu, Meika Riyanti Siregar berdasarkan Surat Partai Golkar bernomor R-1069/GOLKAR/IX/2019.
Sedangkan Wakil Ketua I, Abdul Karim Hasibuan berdasarkan surat Partai Gerindra nomor 08-0404/KPTS/DPP-GERINDRA/2019.
Dan Wakil Ketua II, Juraidah Harahap berdasarkan surat mandat partai Hanura bernomor Skep/318/DPP-HANURA/VIII/2019. Dan, Wakil Ketua III, Arsyad Rangkuti berdasarkan surat Partai NasDem bernomor 048-SK/DPP-NASDEM/IX/2019.
“Posisi usulan pimpinan saat ini berada di Bagian Pemerintahan Setdakab Labuhanbatu untuk diteruskan ke Pemprovsu agar mendapat keputusan dari Gubernur Sumut,” ujar Kabag Persidangan dan Perundangan Sekretariat Dewan, Orlando Pakpahan. (mag-13/han)
ist
SERAHKAN: Ketua DPC Gerindra Sergai Budi SE didampingi Bendahara Dedi Irwansyah SPd menyerahkan Surat Keputusan (SK) pimpinan DPRD Sergai kepada Sekwan Drs Suprin MM, Jumat (11/10).
SERAHKAN: Ketua DPC Gerindra Sergai Budi SE didampingi Bendahara Dedi Irwansyah SPd menyerahkan Surat Keputusan (SK) pimpinan DPRD Sergai kepada Sekwan Drs Suprin MM, Jumat (11/10).
SERGAI, SUMUTPOS.CO – DPC Partai Gerindra Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) secara resmi menunjuk dr M. Riski Ramadhan Hasibuan, SH, SE, MKM sebagai pimpinan Ketua DPRD Sergai sementara, dan seterusnya berdasarkan Surat Keputusan (SK) DPP Partai Gerindra nomor ST-321/10-083/B/DPC-GERINDRA/2019.
Selanjutnya, DPC Partai Gerindra Sergai dipimpin Ketua DPC Gerindra Sergai Budi SE, didampingi Bendahara Dedi Irwansyah SPd menyerahkan mandat tersebut kepada sekretariat DPRD Sergai yang diterima langsung oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) Drs H Suprin MM, di kantor Sekretariat DPRD Sergai, Jalan Negara Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Jumat (11/10).
Usai menerima mandat tersebut, Drs H Suprin MM mengatakan, bahwa sesuai surat penunjukan dari DPP Partai Gerindra yang diserahkan oleh DPC Gerindra Sergai sebagai pimpinan sementara dan seterusnya menunjuk dr.M.Riski Ramadhan Hasibuan sebagai Ketua pimpinan DPRD Sergai sementara dan defenitif.
Dikatakan Suprin, setelah menerima SK tersebut, Sekretariat DPRD Sergai akan memproses untuk pembuatan SK Ketua DPRD Sergai yang ditandatangani oleh Sekretaris Dewan.
“Kemudian pimpinan DPRD sementara akan dilantik pada 28 Oktober mendatang dan diserah terima pada waktu bersamaan dengan anggota DPRD Sergai periode 2019-2024 yang dilantik, katanya.
Suprin menjelaskan, sebelum ada pimpinan resmi DPRD Sergai akan dipimpin oleh dua pimpinan sementara yang berasal dari dua partai dengan perolehan kursi terbanyak yakni berasal dari Partai Gerindra sebagai ketua sementara, dan dari Partai Nasdem untuk posisi wakil ketua sementara.
“Pimpinan sementara nantinya bertugas untuk menfasilitasi rapat-rapat dan pembentukan fraksi. Setelah menfasilitasi rancangan tata tertib dewan serta memproses pimpinan DPRD definitif,” jelas Suprin.
Suprin menambahkan, bahwa sesuai surat penunjukan pimpinan DPRD Sergai yang telah diterimanya adalah pimpinan ketua DPRD Sergai dr Riski Ramadhan Hasibuan dari Partai Gerindra, Siswanto dari Partai NasDem, Syamsul Bahri dari Golkar. Dari semua usulan itu hanya saja Partai PDI P yang mengusulkan Merlin Barus belum diterima surat tersebut.
Sementara itu Ketua DPC Gerindra Sergai, Budi SE memgatakan, surat penunjukan itu berdasarkan sesuai rapat pimpinan DPC partai Gerindra pada tanggal 9 Oktober 2019, surat sekretariat DPRD no.18.9/170/688/2019 tanggal 7 Oktober 2019, dan UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang perubahan kedua atas UU No 17 Tahun 2014.
Kemudian surat DPC Nomor ST-32/07-080/A/DPC-GERINDRA/2019 tentang pengusulan nama calon pimpinan DPRD Kabupaten Serdang Bedagai dan Surat Keputusan DPP nomor 08-0407/Kpts/DPP-GERINDRA/2019 tentang Pimpinan DPRD Kabupaten Serdangbedagai.
Setelah keputusan tersebut, DPC Gerindra Sergai menunjuk dan menetapkan dr.M.Riski Ramadhan Hasibuan sebagai Pimpinan DPRD sementara dan seterusnya dan James Hotlan Pangaribuan SE sebagai ketua Fraksi Gerindra Periode 2019-2024, katanya.
Budi SE pun berharap kepada pimpinan DPRD sementara dan seterusnya serta ketua fraksi Gerindra DPRD Sergai tersebut, agar bekerja dengan baik sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (tupoksi) dalam menjalankan ama nah partai dan amanah rakyat. (sur/han)
FAJAR DAME HARAHAP/SUMUT POS
TERBENGKALAI-Eks Akademi Keperawatan (AKPER) di Jalan Amir Hamzah, Rantauprapat mulai tak terawat.
TERBENGKALAI-Eks Akademi Keperawatan (AKPER) di Jalan Amir Hamzah, Rantauprapat mulai tak terawat. FAJAR DAME HARAHAP/SUMUT POS
LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Pemkab Labuhanbatu diimbau memanfaatkan gedung eks Akademi Keperawatan (AKPER) yang berada di Jalan Amir Hamzah, Rantauprapat. Sebab, pasca penutupan sekolah tinggi tersebut, gedung yang berada di depan kantor Camat Rantau Selatan itu tak terawat dan terbengkalai.
“Sebaiknya segera dimanfaatkan gedung bekas AKPER Rantauprapat itu,” kata Wakil Ketua DPRD Labuhanbatu sementara, Abdul Karim Hasibuan, Minggu (13/10), di Rantauprapat.
Pemkab Labuhanbatu disarankan untuk mendirikan kembali perguruan tinggi sejenis dengan memanfaatkan fasilitas tersebut. Pemkab setempat sudah sepantasnya mengelola lembaga pendidikan tinggi.
“Sebaiknya dipergunakan kembali sebagai tempat lembaga pendidikan vokasi. Lokasi pembelajaran yang membimbing pembekalan ilmu lifeskill,” sarannya.
Menurut Karim, sekaitan potensi tingginya jumlah generasi muda di Labuhanbatu dalam dekade kedepan. Dimana para generasi yang masuk dalam bonus demografi tersebut akan mendominasi populasi penduduk di masa mendatang. Jika generasi ini tak terbina secara baik, maka akan menjadi beban bagi pemerintah dan keluarga. Tapi jika terbimbing secara baik, akan menjadi penopang pembangunan dan penggerak perekonomian daerah.
“Generasi muda Labuhanbatu agar dibina secara baik baik, sehingga tercipta SDM unggul nantinya,” katanya.
Selain itu, kata Karim, jikapun gedung dipergunakan sebagai lokasi pemindahan Kantor Dinas Kesehatan Labuhanbatu, tak ada salahnya mencari lokasi lain sebagai alternatif pendirian sekolah tinggi ilmu vokasi.
“Memang ada wacana memanfaatkan gedung itu sebagai kantor Dinkes. Maka alternatifnya bisa memanfaatkan gedung lain, milik Yayasan Islamic Center Rantauprapat,” usulnya.
Pantauan di lokasi, gedung Akper yang telah menamatkan ribuan perawat sejak tahun 90-an lalu itu ditutup. Akibatnya, kondisi bangunan dan sarana di dalamnya tak terawat.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Labuhanbatu, Faisal membenarkan adanya wacana pemindahan Kantor Dinkes Labuhanbatu ke gedung eks Akper tersebut.
“Iya. Tapi masih sebatas wacana,” kata Faisal.
Tapi menurut dia, lokasi Dinkes yang ada saat ini masih representatif untuk dimanfaatkan. Sebab, lebih strategis. Karena posisinya lebih dekat dengan RSUD Rantauprapat dan kantor BPJS Kesehatan.
“Sebenarnya lokasi saat ini juga strategis. Lebih dekat ke komplek fasilitas kesehatan yang ada,” ujarnya.
Sedangkan alasan penutupan Akper kata dia, dikarenakan pihak Kementerian Kesehatan RI tidak lagi mengizinkan lembaga pendidikan bidang kesehatan dikelola daerah. Melainkan dikelola pihak Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan.
“Karena Kementerian Kesehatan mengambilalih pendidikan dibidang kesehatan,” katanya seraya mengaku angkatan terakhir AKPER berakhir pada Agustus 2019 kemarin.(mag-13/han)
SOPIAN/SUMUT POS
TES URINE: Petugas BNNK Tebingtinggi saat melakukan tes urine kepada pegawai Lapas Kelas II Tebingtinggi.
SOPIAN/SUMUT POS
TES URINE: Petugas BNNK Tebingtinggi saat melakukan tes urine kepada pegawai Lapas Kelas II Tebingtinggi.
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan pemeriksaan urine terhadap pegawai Lapas Kelas II B Kota Tebingtinggi, Sabtu (12/10). Hasilnya, 103 orang pegawai Lapas dinyatakan negatif dari penggunaan narkotika dan obat-obatan.
Pemeriksaan urine ini juga dalam rangka Hari Dharma Karyadhika tahun 2019, yang bertujuan untuk membersihkan peredaran narkotika di kalangan Lapas Kelas II B Kota Tebingtinggi.
Kalapas Kelas II B Kota Tebingtinggi Theo Adrianus mengatakan, sebelum dilakukan tes urine, seluruh pegawai di data satu persatu.
“Ini dilakukan agar petugas tim pemeriksa bisa mendata bagi pegawai yang terindikasi menggunakan narkoba,”bilang Theo.
Dari hasil pemeriksaan oleh BNNK Tebingtinggi, sementara belum ada satu pegawai Lapas Kelas II Kota Tebingtinggi yang terindikasi sebagai pengguna narkoba atau masih nihil. (ian/han)
ist
KEBERSAMAAN: Satgas TMMD ke-106 Kodim 0204/Deliserdang tampak semangat dalam pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) milik Horaimin br Damanik (80) di Desa Pispis Kampung, Kecamatan Sipispis, Serdang Bedagai, kemarin.
KEBERSAMAAN: Satgas TMMD ke-106 Kodim 0204/Deliserdang tampak semangat dalam pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) milik Horaimin br Damanik (80) di Desa Pispis Kampung, Kecamatan Sipispis, Serdang Bedagai, kemarin.
SERGAI, SUMTPOS.CO – Satuan Tugas (Satgas) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-106 Kodim 0204/Deliserdang tampak semangat dalam membangun rumah tidak layak huni (RTLH) milik Horaimin br Damanik (80) di Desa Pispis Kampung, Kecamatan Sipispis, Serdang Bedagai, kemarin.
Adapun tahap pembangunan rumah Horaimin saat itu sudah memasuk pengecoran pemasangan pondasi rumah. Dalam program pembangunan RTLH kali ini dipimpin Serka Kahiril sekaligus sebagai kepala tukang bangunan.
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari Kemanunggalan TNI dan Rakyat di dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD),” tutur Serka Kahiril.
Serka Kahiril berharap kepada tim yang terlibat dalam pembangunan RTLH ini untuk mempercepat pembangunan rumah nenek Horaimin, agar pemilik rumah tidak lama menunggu dan siap menempati rumahnya. (azw)
HADIRI: Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Kepala BNPB, Doni Monardo, di sela-sela acara Peringatan PRB di Hotel Novotel, Bangka Belitung.
KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana menyatakan pelaksanaan pemulangan pengungsi Gunung Sinabung ke desa asalnya, akan dilaksanakan pada 17 Oktober 2019.
Hal ini disampaikan Terkelin saat bertemu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, di sela-sela acara Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2019 yang diselenggarakan sejak Jumat (11/10) hingga Minggu (13/10), di Hotel Novotel Bangka Belitung.
Rencana pemulangan pengungsi dampak erupsi Gunung Sinabung dilakukan menyusul keputusan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Badan Geologi (PVMBG), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sejak Senin 20 Mei 2019, menurunkan status Gunung Sinabung dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).
Ada pun pengungsi yang akan dikembalikan ke desa asalnya, Desa Tiga Pancur, Desa Jeraya, Desa Pintu Besi, Desa Kuta Tengah (Kecamatan Simpang Empat), dan pengungsi asal Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran.
“Pemda Karo berencana tanggal 17 Oktober 2019 ini mengadakan pemulangan pengungsi. Jika tidak ada perubahan waktu,” ujar Terkelin kepada Kepala BNPB Doni Monardo, Jumat (11/10).
Mendapat laporan itu, sebut Bupati Karo, Kepala BNPB merespons positif dan mengapresiasi kinerja Pemkab Karo. “Respons Kepala BNPB, silakan saja Pak Bupati, nanti Pak Gubernur Sumatera Utara saja di situ. Sampaikan salam dari saya ya, kepada Pak Edy,” kata Terkelin mengutip pernyataan Kepala BNPB Doni Monardo.
Di waktu bersamaan, Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama Wakil Ketua DPRD Karo Sadarta Bukit, Kalak BPBD Karo Martin Sitepu , menghadiri Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2019 yang digelar BNPB.
Dikatakannya, dalam pelaksanaan PRB setiap daerah harus mengklasifikasikan situasi kawasan; tidak ada bencana dan situasi potensi bencana. “Untuk itu, hal-hal yang wajib diketahui oleh dinas terkait (BPBD Karo), situasi tidak ada bencana yang harus dilakukan agar melakukan identifikasi dan sosialisasi daerah rawan bencana, pembentukan desa tangguh bencana, sosialisasi sekolah, aman bencana, pembentukan unit layanan disabilitas, pengembangan forum PRB, penyusunan peta risiko bencana,” ungkap Terkelin.
Mengenai situasi potensi ada bencana yang harus dijalankan pemasangan sistem peringatan dini, pemasangan jalur rambu evaluasi, penyusanan dokumen rencana kontijensi (banjir, gunung api,gas beracun), gladi dan simulasi bencana.
“BPBD Karo, saya menegaskan agar selalu berani dalam mengambil keputusan, cekatan dan tanggap, tegas, sabar memahami kondisi lapangan, komunikasi dengan baik, Ikhlas, manajemen waktu yang baik,” ujarnya.
Lebih lanjut Terkelin mengatakan, meningkatkan koordinasi kemitraan antar-pemerintah. lembaga usaha dan masyarakat dalam pengembangan, pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis PRB dan komitmen bersama. (deo/han)
HADIRI: Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Kepala BNPB, Doni Monardo, di sela-sela acara Peringatan PRB di Hotel Novotel, Bangka Belitung.
KARO, SUMUTPOS.CO – Pengunduran diri Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karo, Kasman Sembiring menuai sejumlah spekulasi.
Sejak ditunjuk sebagai pelaksana tugas, Kasman mengambil sejumlah kebijakan di antaranya menutup lokasi pengutipan retribusi ilegal menuju lokasi wisata di Kabupaten Karo.
Kasman Sembiring mengakui dirinya mengundurkan diri. Surat pengunduran diri sebagai Plt Kadis Pariwisata dan Kebudayaan telah dilayangkan Kasman Sembiring kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana. “Sudah diserahkan kepada Bupati Karo pada Senin 7 Oktober 2019. Karena belum ada SK-nya, saya masih masuk kantor dan bekerja seperti biasa,” kata Kasman.
Menyoal alasannya mengundurkan diri, Kasman mengungkapkan karena kondisi kesehatan. Dia pun menampik sebab lain alasannya mengundurkan diri, karena adanya tekanan dari pihak-pihak tertentu terkait kebijakannya menutup lokasi retribusi ilegal di sejumlah lokasi wisata khususnya wisata air panas.
Awal Agustus 2019 lalu, Kasman Sembiring langsung bereaksi menyikapi kejadian penamparan terhadap seorang turis asal Malaysia oleh seorang pedagang. Insiden itu pun viral di media sosial. Kasman langsung mengumpulkan para pedagang Pasar Buah Berastagi, dan menekankan agar para pedagang memahami dan meneladani arti dan makna Sapta Pesona.
“Sapta Pesona tersebut aman bersih, tertib, indah, sejuk, dan kenangan. Jika pedagang di Pasar Buah dapat menerapkan hal itu, saya yakin wisatawan tidak akan enggan berkunjung berkali-kali ke mari (Pasar Buah Berastagi). Sebab dalam ingatan mereka, penuh dengan kenangan yang indah akan Berastagi,” ujar Kasman saat itu. (deo/han)