batara/sumut pos
SKUAD: Tim PSDS Junior diabadikan sebelum laga bentrok DSU.
SKUAD: Tim PSDS Junior diabadikan sebelum laga bentrok DSU. Batara/sumut pos
LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Laga derby PSDS Junior Deliserdang menghadapi Deliserdang United (DSU), berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan PSDS, pada lanjutan babak 8 besar Grup E Piala Soeratin di Stadion Baharoeddin Siregar, Minggu (6/10).
Kemenangan PSDS pada laga itu, cukup dramatis. PSDS unggul cepat di menit 9, melalui tendangan keras Hamzah Depan. Berselang 4 menit, skor berubah menjadi 1-1. DSU mendapatkan gol dari aksi bunuh diri Farhan Nadan yang kurang berkoordinasi dengan Kiper Irsyah Ramahha. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, pertandingan semakin menarik. DSU beberapa kali mendapat peluang gol. Namun belum berhasil dikonversikan menjadi gol oleh anak-anak asuh Sugiantoro itu. Untuk mendapatkan determinasi, Sugiantoro pun melalukan pergantian pemain. Namun, tindakan itu tak mampu mengubah kedudukan.
Tak mau timnya menjadi bulan-bulanan, Pelatih PSDS Syahrial Effendi juga melakukan rotasi pemain. Hasilnya, pada menit 71, PSDS berhasil mengubah kedudukan menjadi 2-1. Melalui Dedek Syahputra yang menggantikan Tregana Lubis.
Filing Syahrial memasukkan Dedek sangat tepat. Pada masa injury time, Dedek kembali menambah keunggulan PSDS menjadi 3-1. Bahkan kedudukan tak berubah sampai wasit Harmoko, meniup pluit panjang. (btr/saz)
triadi wibowo/sumut pos
LATIHAN: Pemain PSMS Medan berlatih di Stadion Teladan Medan, belum lama ini.
LATIHAN: Pemain PSMS Medan berlatih di Stadion Teladan Medan, belum lama ini. Triadi wibowo/sumut pos
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajemen PSMS Medan tak mendapat surat izin keramaian dari pihak Polrestabes Medan. Hal ini sangat merugikan, apalagi 2 laga kandang yang bakal dilakoni Ayam Kinantan, sangat penting di akhir-akhir musim ini, demi mencapai target lolos ke babak 8 besar.
Keinginan warga Kota Medan untuk melihat langsung 2 laga PSMS di Stadion Teladan Medan, tampaknya tidak akan terwujud. Seyogianya PSMS yang sedang berjuang untuk bisa lolos menuju babak 8 besar, diuntungkan dengan 2 laga home. PSMS akan menjamu Aceh Babel United pada 12 Oktober, sebelum akhirnya kembali menjamu Persiraja Banda Aceh di laga akhir musim pada 17 Oktober.
Sekretaris PSMS, Julius Raja mengatakan, putusan itu merupakan hasil rapat pihaknya dengan Polrestabes Medan, Sabtu (5/10) lalu. Dalam putusan tersebut pihak kepolisian hanya memberi izin pertandingan di Stadion Teladan Medan setelah pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 pada 20 Oktober mendatang.
King, sapaan karib Julius Raja, mengatakan, pihak Polrestabes Medan menilai, alasan tidak dikeluarkan izin keramaian karena masih ada potensi kerawanan kondisi kamtibmas di wilayah Kota Medan, menjelang pelantikan presiden.
“Ya mau apalagi dibilang? Lucu juga. Ku bilang juga, kabupaten dan kota lain, liganya berjalan dan tidak ada masalah. Kok kita begini? Katanya (Polrestabes Medan), iya masing-masing kondisi di daerah berbeda-beda, alasan mereka seperti itu. Intinya mereka tidak memberi izin, sampai di atas 20 Oktober,” ungkap King, Minggu (6/10) sore.
King juga langsung membuat laporan secara lisan kepada PT LIB terkait putusan itu. Pihak LIB juga telah memberikan alternatif. Laga akan tetap berlangsung di luar Kota Medan, atau di lokasi netral. Begitupun, dia mengupayakan akan tetap mengusahakan laga digelar tidak jauh dari Kota Medan. Pilihannya adalah Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang. “Infonya enggak dikasih, makanya rencana pindah ke Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam. Mereka (Polrestabes Medan) mau sampai pelantikan presiden nanti, supaya Medan aman. Masih was-was mereka,” jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, manajemen kembali mengalami kerugian, terutama masalah finansial. Manajemen mengaku, kerugian ditaksir hingga ratusan juta rupiah. Ini sudah termasuk kerugian laga tunda PSMS kontra Aceh Babel United.
Pihaknya juga menyayangkan dengan putusan Polrestabes Medan. Padahal, laga kandang sangat menentukan masa depan PSMS untuk bisa lolos ke babak 8 besar. “Kalau mengganggu pemain, sudah tentu, karena bermain di tempat netral. Walaupun supporter kami tetap ada di sana. Segala arah sudah kami buat, tapi apa boleh buat. Sebenarnya Kapolrestabes bisa ambil putusan untuk tetap siap dilaksanakan. Mungkin dia enggak mau ambil risiko,” kata King.
Sementara itu, Polres Deliserdang memberikan izin keramaian kepada Manajemen PSMS, jelang laga kontra Aceh Babel United (12/10) dan Persiraja Banda Aceh (17/10). Kapolres Deliserdang AKBP Eddy Suranta Tarigan, saat dikonfirmasi, membenarkan, Manajemen PSMS, menggurus izin keramaian untuk laga Ayam Kinantan menjamu Aceh Babel dan Persiraja. “PSMS sudah mengurus izin, dan (izin) kami diberikan,” jelasnya.
Polres Deliserdang diketahui, bakal menyiapkan sebanyak 300 personel untuk pengamanan laga tersebut, nantinya.
Saat ini, PSMS masih akan menjalani laga away melawan PSGC Ciamis, Senin (7/10) sore ini. PSMS kini berada di peringkat 5 klasemen sementara Liga 2 Wilayah Barat, dengan 31 poih, dari 19 laga. (mbd/btr/saz)
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
WISMAN: Wisawatan mancanegara (wisman) berjalan di depan stasiun kereta api Jalan Stasiun Medan, beberapa waktu lalu.
WISMAN: Wisawatan mancanegara (wisman) berjalan di depan stasiun kereta api Jalan Stasiun Medan, beberapa waktu lalu. TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
SUMUTPOS.CO – Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) di Sumatera Utara (Sumut) di bulan Agustus 2019 mencapai 26.835 kunjungan atau mengalami kenaikan 19,71 persen. Bila dibandingkan yang datang pada bulan Juli 2019 mencapai 22.417 kunjungan.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, Minggu (6/10). Syech Suhaimi mengungkapkan, Wisman masuk ke Sumut melalui Bandara Kualanamu Internasional, Kabupaten Deli Serdang, Pelabuhan Belawan, Kota Medan, Pelabuhan Tanjungbalai-Asahan dan Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).
“Begitu juga, periode Agustus 2019, jumlah wisman yang berkunjung di Sumut mengalami kenaikan 11,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018, yaitu dari 24.044 kunjungan tahun 2018 naik menjadi 26.835 kunjungan tahun 2019,” jelas Suhaimi.
Pada bulan Agustus 2019, wisman dari Malaysia merupakan pengunjung yang terbanyak dengan 12.360 kunjungan atau 46,06 persen dari total wisman yang berkunjung di Sumut.
Sementara itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumut pada bulan Agustus 2019 mencapai rata-rata 47,88 persen, atau turun 0,54 poin dibanding Juli 2019 sebesar 48,42 persen.”Rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang bulan Agustus 2019 mencapai 1,52 hari, turun 0,09 poin dibanding bulan Juli 2019,” katanya.
Ia menambahkan bilan dibandingkan dengan bulan yang sama tahun tahun 2018, lalu. TPK Agustus 2019 naik 12,81 poin dari 35,07 persen bulan Agustus 2018 menjadi 47,88 persen bulan Agustus 2019.
Sedangkan, secara agregat, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang bulan Agustus 2019 mencapai 1,52 hari, turun 0.09 poin dibanding bulan Juli 2019 yang mencapai 1,61 hari.
“Jika diamati secara parsial, rata-rata lama menginap tamu asing bulan Agustus 2019 mencapai 1,36 hari, turun 0,38 poin dibanding bulan Juli 2019 dan rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan Agustus 2019 mencapai 1,54 hari, atau turun 0,06 poin dibanding bulan sebelumnya,” pungkasnya. (gus/ila)
BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
Outlet Baru: Pemilik Outlet The Daily Wash Laundromat, dr Lennymenggunting pita tanda dibukanya outlet baru ke -25 ini di Jalan Panglima Denai, Medan.
Outlet Baru: Pemilik Outlet The Daily Wash Laundromat, dr Lennymenggunting pita tanda dibukanya outlet baru ke -25 ini di Jalan Panglima Denai, Medan. BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
MEDAN, SUMUTPOS.CO – The Daily Wash Laundromat menjadi solusi terbaik bagi masyarakat untuk mencuci pakaian sehari-hari yang ekonomis, praktis dan bersih. Kini, laundry franchise PT Anugerah Lima Semesta kembali outlet baru di Jalan Panglima Denai No.69 Medan, Minggu (6/10) siang.
Pemilik outlet The Daily Wash Laundromat dr Lenny mengungkapkan, outlet ini merupakan 25 outlet di Medan dan sudah ada 63 outlet seluruh Indonesia. Jumlah besar ini menunjukan bisnis yang menjanjikan dan menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat.
dr Lenny menjelaskan, bahwa bisnis laundry seperti ini dinilai aman untuk investasi. Pasalnya, dengan perubahan gaya hidup masyarakat terutama di kota-kota besar banyak masyarakat tidak lagi mencuci baju sendiri dan menyerahkan ke tempat loundry.
“Yang pasti bisnis ini sangat menguntungkan. Konsep laundry kami sangat cepat pengerjaannya, bersih, higienis dan harga sangat terjangkau sehingga diterima masyarakat,” tutur dr Lenny kepada wartawan, kemarin.
Sementara itu, Marketing Director PT Anugrah Lima Semesta, Dian Lesmana menjelaskan, The Daily Wash Laundromat berdiri sejak tahun 2007 berkembang sampai 12 outlet dengan kapasitas produksi 2,5 ton cucian pakaian per hari pada tahun 2014. Mulai dari laundry kiloan dan sejak 2014 mulai mengembangkan bisnis Coin Laundry.
“Proses cuci kering pakaian hanya 1,5 jam. Pakaian dicuci terpisah antar customer lalu lebih bersih dan sehat karena anti Tungau karena mati setelah di dryer panas 90 derajat. Dan untuk harga juga sangat terjangkau dan jauh lebih murah dari laundry biasanya,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, di tengah musim hujan seperti ini peminat laundry juga bertambah. Biasanya setiap outlet bisa 50 load atau 350 kilogram pakaian hingga bisa dua kali lipat per hari.
“Karena prosesnya cepat ya. Nah dalam launching kali ini kami memberikan free laundry self service mulai hari ini yakni 6 sampai 8 Oktober 2019. Lalu promo 7 kg hanya Rp 10.000 saja sejak 9 sampai 15 Oktober 2019,” pungkasnya. (gus/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program Gebyar Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, yakni diskon penambahan daya listrik, masih berlanjut hingga 31 Oktober 2019. Masyarakat diajak untuk memanfaatkan program diskon itu.
Manager PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Lubuk Pakam, Evan Suseno Sirait, mengatakan diskon tambah daya itu hingga 50 persen untuk masyarakat umum, 75 persen bagi yang punya kompor induksi dan 100 persen bagi yang punya kendaraan bermotor listrik.”Sudah ada 1.100 yang memanfaatkan diskon tambah daya ini, dan kami optimis akan bertambah terus,” kata Evan Sirait.
Didampingi Manager Bagian KSA Surya Sitepu, Manager Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan, Gebyar Pandito, Manager Bagian TEL, Firdaus, Manager Bagian Jaringan, Lensa Sembiring, Manager Bagian Perencanaan, Henko, dan Manager Bagian Konstruksi, Fery, Evan Sirait juga mengatakan diskon penambahan daya itu juga bentuk dari komitmen PLN mengakomodir kebutuhan hidup masyarakat pelanggan yang serba listrik (electrifying lifestyle) saat ini.
Lebih khusus lagi kalangan industri atau pelaku usaha, juga disiapkan layanan prioritas demi melancarkan kapasitas produksi. Layanan prioritas seperti layanan premiun itu, akan menjamin ketersediaan dan kehandalan daya listrik. “Jadi keberlangsungan usaha tetap terjaga,” kata Evan.
Di samping itu, juga komitmen PLN UP3 Lubuk Pakam yang senantiasa menjaga kehandalan listrik bagi pelanggan. “Kami akan terus bekerja keras memastikan kehandalan listrik bagi pelanggan,” katanya.
Evan menjelaskan pasokan kelistrikan di Sumatra Utara yang sudah sangat mumpuni, membuat kinerja mereka dalam memberikan layanan semakin terjamin. Walau demikian, berbagai gangguan yang sifatnya insidental masih kerap akan terjadi. Karenanya, mereka berharap agar masyarakat dapat memahami gangguan-gangguan pelayanan akibat peristiwa yang sifatnya insidental tersebut.“Di internal kami juga selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan personel untuk dapat mengatasi persoalan dalam waktu yang sesingkat mungkin dalam memberikan layanan 24 jam,” ujarnya.
Menurut Evan, pihaknya selalu mengikuti berbagai perkembangan teknologi informasi yang menjadi salah satu barometer mengukur tingkat keberhasilan dalam memberikan layanan. (ila)
MADINA, SUMUTPOS.CO – Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Mandailing Natal (Madina) Muhammad Syafi’I mengaku, bahwa proyek pembangunan Tapian Siri-siri Syariah (TSS) dan Taman Raja Batu (TRB) atas inisiatif Bupati Dahlan Hasan Nasution. Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menyidangkan perkara ini, diminta memanggil sang bupati ke persidangan.
“BAHWA jelas dalam azas negara kita, semua sama di hadapan hukum. Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) harus memanggil Bupati (Dahlan Hasan Nasution) yang namanya disebutkan di persidangan berdasarkan keterangan mantan sekda,” ungkap Direktur LBH Humaniora, Redyanto Sidi kepada Sumut Pos, Minggu (6/10).
“Ini harus segera dilaksanakan Kejaksaan Tinggi. Hakim juga memerintahkan untuk memanggil bupati tersebut, demi penegakan hukum korupsi di Sumatera Utara,” sambungnya.
Hal ini diperlukan kata Redyanto, demi menjaga marwah lembaga masing-masing, agar masyarakat tidak menduga ada kongkalikong terkait kasus ini.
“Semuanya harus sama tidak ada yang di istimewakan,” tegasnya.
Mengenai adanya desakan dari elemen mahasiswa dan masyarakat yang meminta agar Bupati ditangkap, sebaiknya Kejatisu tidak terintervensi. Menurutnya, jalani saja faktanya dan jalani saja buktinya, maka hukum akan berjalan dengan baik.
“Sebaiknya bupati juga kooperatif, ini menyangkut dengan marwah lembaga yaitu di Madina. Ini juga menyangkut dengan contoh yang baik bagi seorang pemimpin yang bertanggungjawab. Datanglah untuk memenuhi panggilan tersebut, supaya jelas dan terang benderang,” urainya.
Menurut Redianto, kalau tidak melakukan kesalahan tidak ada yang harus dikhawatirkan. Sebab, pihak Kejaksaan Tinggi juga harus menjaga marwahnya.
“Kalau ada orang yang dipanggil berdasarkan perintah dan kewenangan undang-undang, mereka tidak hadir, saya pikir pihak Kejatisu harus melakukan tindakan yang serius. Yaitu dengan cara menerbitkan surat perintah untuk membawa atau untuk menghadirkan saksi tadi,” jelasnya.
Agar kasus ini terang benderang, kata Redianto, bupati harus dihadirkan ke persidangan selaku yang disebut-sebut sebagai inisitor proyek pembangunan TSS dan TRB.
“Saya pikir karena ini berdasarkan fakta persidangan, sumber informasi itu berasal dari orang yang ikut menyetujui proyek itu, sumber utama dari proyek itukan atas inisiatif bupati. Maka bupati wajib dipanggil untuk menjelaskan itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam keterangan mantan Sekda Muhammad Syafi’i pada persidangan minggu lalu, menyebut bahwa proyek yang merugikan negara Rp1,63 miliar ini, atas inisiatif Bupati Madina.
Dalam kasus ini, tiga terdakwa sedang dalam proses persidangan. Di antaranya, Plt Kadis Perkim Madina Rahmadsyah Lubis dan dua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Edy Djunaedi dan Khairul Akhyar Rangkuti.
Kemudian, Kejatisu menetapkan tiga tersangka lainnya, yakni berisial SD (46) selaku Plt Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Mandailing Natal (Madina) serta NS (45) dan (LS) masing-masing Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) di Dinas PU dan Tata Ruang Madina.(man/ala)
ILYAS/SUMUT POS
MENGINAP: Ketiga tersangka menginap di Mapolres Langkat karena menggunakan sabu.
MENGINAP: Ketiga tersangka menginap di Mapolres Langkat karena menggunakan sabu. ILYAS/SUMUT POS
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Personel Satres Narkoba Polres Langkat mengamankan tiga pemakai narkotika jenis sabu dari lokasi terpisah. Kini ketiganya terpaksa merasakan pengap sel tahanan Mapolres Langkat.
“Ya, kita amankan tiga tersangka. Pertama, Nazaruddinn alias Udin (57) warga Dusun III, Desa Simpang Ladang, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat,” tutur Kasatres Narkoba Polres Langkat AKP Adi Hariono kepada Sumut Pos Sabtu (4/10).
Udin ditangkap saat sedang duduk di teras depan rumah. Sewaktu rumahnya digeledah, petugas mengamankan 1 paket sabu seberat 0,20gram, 1 set alat hisap sabu/bong, 2 buah kaca pireks, 2 buah mancis dan 1 bungkus kotak rokok merk Hero.
“Penangkapan tersangka berawal dari informasi masyarakat yang resah melihat aktifitas tersangka,” sebut AKP Adi.
Kemudian, sebelumnya petugas juga mengamankan dua pelaku narkotika dari tempat berbeda. Kedua tersangka diamankan dari rumah masing-masing.
Keduanya, Muhammad Habibi (27) warga Dusun VI, Desa Bubun, Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat dan Muhammad Fadly (29) warga Pasar VII, Jalan Penggabungan, Desa Baru, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat.
“Dari tersangka Muhammad Habibi kita sita barang bukti 1 paket kecil sabu seberat 0.17 gram dan 1 unit handphone merek Vivo berwarna putih,” kata AKP Adi.
“Sedangkan dari tersangka Muhammad Fadly, kita mengamankan barang bukti 7 bungkus plastik bening sabu seberat 0,45 gram, 1 buah kotak rokok Dunhil dan 1 buah sekop yang terbuat dari pipet plastik,” pungkasnya.
Kini ketiga tersangka sedang diperiksa penyidik Polres Langkat. Selanjutnya, akan dikembangkan kepada pengedar.(yas/ala)
IST/SUMUT POS
BARANGBUKTI: Petugas Satresnarkoba Polres Langkat mengamankan barangbukti 6 kg ganja dari tersangka Andika yang telah ditembak.
BARANGBUKTI: Petugas Satresnarkoba Polres Langkat mengamankan barangbukti 6 kg ganja dari tersangka Andika yang telah ditembak. IST/SUMUT POS
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Andika (24) terpaksa ditembak petugas Satres Narkoba Polres Langkat, Minggu (6/9) sekira pukul 07.00 WIB. Warga Dusun Lama, Desa Sawang, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh itu tertangkap membawa 6 kilogram ganja asal Aceh.
“Tersangka terpaksa kita tembak karena berusaha kabur saat akan ditangkap,” ujar Kasatres Narkoba Polres Langkat AKP Adi Haryono, Minggu (6/9) sekira pukul 07.00 WIB.
Dijelaskan AKP Adi, penangkapan berawal dari informasi masyarakat. Informan menyebut, ada seorang pria akan membawa narkotika dengan me numpang bus Putra Pelangi BL 7307 AK. “Bus kemudian terpantau melintas di Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat,” sebut AKP Adi.
Setelah dihentikan, satu per satu penumpang diperiksa. Petugas kemudian menemukan 6 kilogram ganja dibawa oleh tersangka.
“Tapi saat akan diboyong, tersangka melawan dan mencoba kabur. Kita sudah lepaskan tembakan peringatan tiga kali, tapi tidak digubris. Terpaksa kita tembak betis kirinya,” jelas AKP Adi.
Oleh polisi, tersangka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Surya di Stabat. Kepada petugas, tersangka mengaku mendapat barang haram itu dari seorang pria asal Aceh berinsial Z (DPO).
“Rencananya ganja itu akan dibawa ke Pematangsiantar untuk diedarkan. Per kilogram tersangka mendapat upah Rp200 ribu jika berhasil mengantar,” sebutnya.
“Yang diperoleh tersangka baru Rp200 ribu untuk upah uang jalan,” pungkasnya.(bam/ala)
IST/SUMUT POS
AMANKAN: Lima orang pria yang tergabung dalam satu komplotan pengedar narkotika diamankan petugas Satresnarkoba Polres Asahan.
AMANKAN: Lima orang pria yang tergabung dalam satu komplotan pengedar narkotika diamankan petugas Satresnarkoba Polres Asahan.
ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Personel Satres Narkoba Polres Asahan menangkap 4 pria asal Medan dan seorang warga Kisaran, di Jalan Tusam, Kelurahan Mekar Baru, Kisaran Barat, Asahan, Minggu (6/10) dinihari. Kelima pria tersebut ditangkap dengan barang bukti 414,61 gram sabu-sabu serta 39 butir ekstasi.
Keempat pria asal Kota Medan, yaitu; Handri Syahputra (38) warga Jalan Bajak II, Lingkungan XIV, Medan Amplas; Andreas Pasaribu (27) warga Jalan Sederhana, Pasar VII Medan Tem bung; M Sarial (37) warga Jalan Taruna, Kampung Kubur, Petisah Tengah dan Hafizil Azhar (30) warga Jalan Sei Babalan, Sei Sikambing, Medan Petisah. Sedangkan seorang pria asal Kisaran diketahui bernama Erwin (34), beralamat di Jalan Pramuka, Gang Family.
Kasat Narkoba Polres Asahan, AKP Anthony Tarigan mengatakan, penangkapan kelima tersangka berawal dari laporan informan.
“Personel Sat Res Narkoba Polres Asahan mendapat informasi bahwa di Jalan Tusam Kisaran akan ada transaksi narkotika jenis sabu,” katanya.
Mendapat informasi tersebut, AKP Anthony didampingi Kanit I Narkoba beserta sejumlah personel langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Tiba di sana, sekira pukul 02.00 WIB, petugas melihat 3 pria sedang melakukan transaksi. Handri dan Andreas yang terlihat datang mengendarai mobil Suzuki Swift warna silver, BK 1178 RD, langsung melakukan transaksi dengan Erwin.
Tak membuang waktu, petugas yang melakukan pengintaian langsung melakukan penyergapan. Ketika dilakukan penggeledahan, dari ketiga tersangka tersebut, polisi menemukan barang bukti berupa bungkusan plastik kresek warna hijau dari tangan Handri.
Setelah dibuka, ternyata berisi 4 paket besar sabu yang dibalut jilbab warna putih.
“Berdasarkan interogasi terhadap Erwin, sabu tersebut adalah milik Handri dan Andreas yang dibawa dari Medan dan diperoleh dari seorang laki-laki bernama Satia Yoghas, warga Medan. Rencananya barang tersebut akan diantarkan ke Kisaran untuk dijual dengan bantuan Erwin,” beber Anthony.
Berdasarkan keterangan ketiga pria itu, polisi kemudian melakukan pengembangan ke Kota Medan untuk mencari Satia Yoghas. Polisi kemudian mengatur siasat dengan melakukan undercover buy hingga akhirnya menangkap M Sarial yang diduga orang kepercayaan Satia Yoghas.
“Dari keterangan M Sarial ini, diketahui Satia Yoghas berada di sebuah rumah daerah Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Babura Medan,” urainya.
Polisi pun bergerak ke rumah dimaksud. Namun, ketika sampai di sana, petugas hanya menemukan seorang laki-laki yang mengaku bernama Hafizil Azhar. Saat dilakukan penggeledahan di kediaman Hafizil, petugas kembali menemukan pil ekstasi dan sabu.
Selanjutnya, kelima tersangka berikut barang bukti diboyong ke Mapolres Asahan untuk dilakukan penyidikan.(bbs/ala)
ist
SERUDUK: Andes Rio Transport menyeruduk rumah warga di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sabtu (5/10) sekira pukul 10.30 WIB.
SERUDUK: Andes Rio Transport menyeruduk rumah warga di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sabtu (5/10) sekira pukul 10.30 WIB.
KARO, SUMUTPOS.CO – Armada angkutan desa (Andes) Rio Transport menyeruduk rumah warga di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sabtu (5/10) sekira pukul 10.30 WIB. Kecelakaan lalu lintas itu menyebabkan enam penumpang dilarikan ke Puskesmas Simpang Empat.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ta nah Karo, Iptu A. Ridwan Harahap mengatakan, kecelakaan diduga dise babkan as roda patah. Sehingga Andes yang dikemudikan Andre Sitepu (22) warga Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, membanting setir.
“Akibat patah as roda depan, (sopir) banting setir dan belok ke kiri sehingga menghantam bagian depan rumah warga, Gunung Ginting,” ujar Iptu A. Ridwan.
Ditegaskan Ridwan, tidak ada penghuni rumah yang mengalami luka-luka akibat kejadian itu. Namun, sejumlah penumpang dilarikan ke Puskesmas Simpang Empat akibat mengalami luka-luka ringan.
Korban yang dibawa ke Puskesmas masing-masing, Juniarti br Surbakti (39) warga Desa Gajah, Santoso (22), Nasib (39), Mail (33), Ali Usri (34) dan Julham Efendi (25).
“Tidak ada korban jiwa (dari penghuni) rumah. Penumpang Rio Transport yang mengalami luka ringan dilarikan ke Puskesmas Simpang Empat mendapat perawatan,” ujar Ridwan.
Guna menindaklanjuti kecelakaan lalu lintas tersebut, armada Rio Transport BK 1839 SG diamankan ke Pos Lantas Berastagi. Polisi juga telah meminta keterangan dua orang saksi, warga setempat yang mengetahui kejadian kecelakaan lalu lintas.(deo)