MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menurut Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sumatera Utara (Sumut), Idau Ginting, tingginya AKI melahirkan yang terjadi disebabkan beberapa faktor. Menurutnya, faktor ini sering disebut 4 Terlalu atau 4T.
“4T yang dimaksud yakni usia ibu terlalu muda saat hamil dan melahirkan, terlalu tua masih melahirkan, jaraknya terlalu dekat, dan terlalu sering melahirkan. Inilah penyebab masih tingginya angka kematian ibu melahirkan,” ungkap Idau kepada wartawan di Medan baru-baru ini.
Kata dia, tahun 2019 ini untuk di kabupaten/kota Sumut memiliki AKI melahirkan yang cenderung dinamis. Ada yang menurun dan ada juga yang bertambah. Sebab, di Sumut memiliki daerah yang luas dengan jumlah 33 kabupaten/kota, sehingga penyumbang AKI melahirkan menjadi banyak.
“Salah satunya di Serdang Bedagai, berdasarkan informasi terakhir sampai September tahun ini ada peningkatan AKI. Kalau tahun 2018 pada bulan yang sama masih 6. Namun, di September 2019 ini sudah 8. Begitupun, kita tunggu lah sampai akhir tahun ini,” bebernya.
Diutarakan Idau, untuk menurunkan AKI melahirkan bisa dilakukan dengan ber-KB. “Tidak ketahuan seorang ibu hamil lagi bisa juga menjadi faktor. Hal itu kemungkinan tidak menjadi peserta KB. Padahal, dengan KB AKI melahiran bisa ditekan,” tukasnya.
Pengamat kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU), Dr dr Umar Zein DTM&H SpPD KPTI mengatakan, permasalahan kematian ibu melahirkan bukan hanya dikarenakan 4T saja tetapi juga 3 Terlambat atau 3T. Artinya, terlambat mengambil keputusan, sehingga terlambat untuk mendapat penanganan.
Lalu, terlambat sampai ke tempat rujukan karena kendala transportasi, dan terlambat mendapat penanganan karena terbatasnya sarana dan sumber daya manusia. “Banyak faktor yang menentukan angka kematian ibu ini, termasuk ketersediaan dokter kandungan,” ujarnya.
Mantan Kepala Dinkes Medan ini menuturkan, permasalahan kematian ibu terbilang kompleks, sehingga penanganan yang harus dilakukan oleh pemerintah harus secara menyeluruh. Hal ini supaya kasus kematian ibu benar-benar dapat ditekan. “Bukan hanya persoalan sumber daya manusia saja, karena persoalan kesehatan setiap daerah berbeda-beda. Misalnya, di Aceh, Sumut, atau pun Papua, tentu berbeda,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Kadis PPKB) Medan Usma Polita Nasution mengatakan, untuk di Medan sendiri pihaknya terus berupaya bagaimana bersinergi dalam peran pelayanan baik dengan BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan, PKK. Dengan begitu, diharapkan bisa menurunkan angka kematian ibu melahirkan.
“Dengan menurunkan AKI melahirkan, artinya untuk keberhasilannya dengan keluarga yang berencana ini tidak hanya kami saja tapi semuanya. Maka, dari kami dimulai dari Kampung KB. Memang untuk kesadaran masyarakat kita minim dan tidak bisa kita pungkiri. Karena itu, kita lebih optimal mengomunikasikan untuk KB dengan jemput bola atau door to door serta bersinergi dengan yang lainnya akan kesadaran untuk ber-KB,” pungkasnya. (ris/ila)
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PIRNGADI: Suasana di RSU Pirngadi Medan. Rumah sakit ini terganggu biaya operasionalnya hingga tak mampu membayar gaji honorernya akibat klaim belum dibayar BPJS Kesehatan.
PIRNGADI: Suasana di RSU Pirngadi Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan akhirnya kembali meraih akreditasi paripurna Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS).
Akreditasi tersebut diraih setelah melalui proses reakreditasi yang dilakukan tim surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Pusat pertengahan bulan lalu.
Direktur Utama RSUD Dr Pirngadi Medan dr Suryadi Panjaitan mengatakan, dari proses reakreditasi yang dilakukan tersebut diketahui hasilnya lulus melalui website KARS. “Hasilnya keluar tanggal 2 Oktober kemarin. Direncanakan, akan menerima sertifikat ke Kantor KARS di Jakarta pada Senin pekan depan (7/10),” ujar Suryadi, Kamis (3/10).
Dengan kembali meraih akreditasi paripurna tersebut, kata Suryadi, membuktikan bahwa pelayanan di RSUD Dr Pirngadi Medan cukup baik selama ini dalam melayani masyarakat. Ke depan, pihaknya bersama perawat dan tim medis terus meningkatkan pelayanan baik sumber daya manusia. Hal ini dilakukan untuk kembali meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan ini. “Kami sudah pasti semakin semangat memberikan pelayanan kepada masyarakat yang datang berobat,” ucapnya.
Suryadi mengaku, selain pelayanan yang ditingkatkan, sarana medis juga begitu. “Tujuan kita ke depannya agar rumah sakit ini menjadi rujukan kanker terpadu. Untuk itu, sudah pasti kami akan mempersiapkan alat medisnya yang didukung dari APBD Kota Medan 2020 dan Kemenkes RI,” pungkasnya.
Sebelumnya, tim surveyor KARS Pusat selama lima hari pada 17-21 September melakukan penilaian reakreditasi paripurna SNARS terhadap RSUD Dr Pirngadi Medan. Ketua tim surveyor KARS Pusat, dr Gatot Suharto MKes (MMR) mengatakan, penilaian yang dilakukan pihaknya menjadi salah satu persyaratan dimana rumah sakit itu harus memiliki sertifikat akreditasi untuk bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kemudian, untuk izin operasional 5 tahun sekali.
“Jadi, ini merupakan sesuatu yang harus dilalui, ada 1.363 element penilaian. Berdasarkan elemen itulah kita cek dan lihat di rumah sakit selama 5 hari. Tim survei juga telah menelaah dokumen dan melakukan beberapa telaah, apakah dokter sudah melakukan rekam medisnya dengan benar? Selanjutnya, kami melakukan telusur ke lapangan, hal ini untuk melihat apakah aturan yang dibuat oleh rumah sakit sudah dilaksanakan atau tidak,” jelasnya. (ris/ila)
Kuasa hukum Universitas Sumatera Utara (USU), Bachtiar Hamzah SH, MH meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Bina Kasih, Medan, Rabu (2/10) sore. Sebelumnya, almarhum menjalani sidang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan terkait gugatan Surat Keputusan (SK) Pemberhentian Pengurus Pers Mahasiswa Suara USU.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala Humas USU, Elvi Sumanti.
Ia mengatakan, Bachtiar Hamzah saat sidang sudah terlihat lemas dan terduduk saja di kursi. Rekan-rekan almarhum yang lain langsung membawa rumah sakit terdekat dari PTUN Medan, yakni RS Bina Kasih Medan.
“Ya benar, meninggal dunia sekitar pukul 14.45 WIB. Dari keterangan pengacara USU yang lainnya, beliau (Bachtiar Hamzah) terkulai saat duduk,” ungkap Elvi kepada wartawan, Kamis (3/10) pagi.
Elvi menjelaskan, dalam riwat medis dari pemeriksaan dokter di RS Bina Kasih Medan, tidak ada mengalami serangan jantung. Namun, jantung Bachtiar Hamzah yang lemah. “Tidak ada indikasi apa-apa soalnya sampai di rumah sakit kata dokter jantungnya sudah lemah,” jelas Elvi.
Sementara itu, Rektor USU, Prof.Runtung Sitepu mengungkapkan bela sungka atas meninggalnya pengecara USU tersebut. Kemudian, keluarga yang ditinggali diberikan ketabahan.
“Benar, Bachtiar Hamzah merupaka dosen khusus di Fakultas Hukum USU meninggal di RS Bina Kasih,” kata Runtung kepada wartawan.
Runtung mengatakan, jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Suka Terang/Jalan STM Ujung, Kota Medan.”Dikebumikan di Sei Buluh, Kabupaten Serdang Begadai,” pungkas Runtung.
Sidang ini, merupakan buntut dari pemberhentian 18 anggota redaksi Suara USU akibat tulisan berjudul ‘Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya’ yang bertema LGBT dan berisi kata-kata vulgar yang diunggah pada website suarausu.co pada 12 Maret 2019 silam.
Atas hal itu, Rektor melalui Surat Keputusan (SK) Rektor Univesitas Sumatera Utara (USU) Nomor 1319/UN5.1.R/SK/KMS/2019 untuk memperhentian semua aktivitas redaksi Suara USU.
Yang sebelumnya, sudah dilakukan pertemuan, agar pihak Suara USU mencabut tulisan dinilai vulgar tersebut. Namun tidak dijalani, hingga Rektor USU mengeluarkan SK tersebut.(gus/ila)
Peresmian:
Pihak Mitsubishi Group, Kementerian Perindustrian, BPPT, PT PLN (Persero), Kyudenko.co dan lainnya, saat meresmikan Joint Study Energi Baru Terbarukan dan Kendaraan Listrik.
Peresmian:
Pihak Mitsubishi Group, Kementerian Perindustrian, BPPT, PT PLN (Persero), Kyudenko.co dan lainnya, saat meresmikan Joint Study Energi Baru Terbarukan dan Kendaraan Listrik.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebagai kelanjutan dari komitmen Mitsubishi Motors terhadap pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, 2019 PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), distributor resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC), melakukan peresmian studi bersama pemanfaatan energi baru dan terbarukan untuk pengisian daya kendaraan listrik di Pulau Sumba, Kamis (3/9).
Acara peresmian dilaksanakan di kantor Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) Tambolaka, Sumba Barat Daya. Studi Bersama ini diresmikan oleh perwakilan dari Mitsubishi Group (Mitsubishi Corporation, Mitsubishi Motors Corporation, dan PT MMKSI), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), PT PLN (Persero), dan Kyudenko.co.
Mitsubishi Motors bekerja sama dengan BPPT dan Kyudenko.co dalam rangka mengembangkan energi panel surya sebagai energi baru terbarukan di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bilacenge, Sumba Barat Daya yang kemudian disalurkan ke alat pengisian daya cepat mobil listrik. Proyek studi bersama ini, menggunakan Mistubishi i-MiEV sebagai kendaraan listrik yang diuji beserta perangkat pengisian daya cepat tipe chademo yang dipasangkan di kantor PLN Tambolaka.
Keikutsertaan Mitsubishi Motors dalam studi bersama ini merupakan salah satu bentuk komitmen Mitsubishi untuk mendukung perkembangan era kendaraan listrik di Indonesia. Sebelumnya, pada Februari 2018, MMC menyerahkan 8 unit Mitsubishi OUTLANDER PHEV, 2 unit i-MiEV, dan 4 unit alat pengisian daya cepat pada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian terkait pengembangan infrastruktur kendaraan listrik Indonesia.
“Mitsubishi Motors telah membentuk sinergi positif dengan pemerintah dan lembaga terkait di Indonesia sejak tahun lalu dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan melalui pengenalan kendaraan listrik. Sebagai bagian dari kontribusi kami untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, kami ingin lebih melanjutkan studi bersama dan kolaborasi dengan lebih banyak pihak di masa depan.
Ditambah lagi, kini kami telah memulai penjualan plug-in hybrid electric vehicle kami, Outlander PHEV mulai tahun ini, kami ingin menyosialisasikan manfaat EV kepada masyarakat untuk menjadi top of mind brand mobil listrik di Indonesia dan menjadi bagian dari pengembangan energi baru,” ungkap Naoya Nakamura, President Director PT MMKSI.
Dengan masih banyak kendala dalam penjualan EV di Indonesia, MMKSI memutuskan untuk memperkenalkan OUTLANDER PHEV di GIIAS 2019, sebagai Plug-in Hybrid Electric Vehicle pertama yang diperkenalkan di ASEAN.
Mitsubishi Motors Corporation sebagai perusahaan otomotif global, memiliki perhatian terhadap pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan, melalui upaya mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan kendaraan, dengan fokus mengembangkan teknologi untuk meningkatkan ekonomi bahan bakar dan sistem bertenaga listrik.
Hal ini terbukti dengan diluncurkannya i-MiEV – kendaraan listrik massal pertama yang diproduksi pada tahun 2009, dan diikuti dengan peluncuran OUTLANDER PHEV untuk pertama kalinya pada tahun 2013. Sejalan dengan hal tersebut, MMC berupaya untuk turut berkontribusi dalam komitmen pemerintah Republik Indonesia dalam pengurangan emisi Gas Rumah Kaca dan menghadapi pergeseran dunia otomotif global yang lebih ramah lingkungan.
Energi Terbarukan & Studi Pengembangan EV di Sumba Studi bersama Kendaraan Listrik di Sumba Barat Daya adalah studi kolaboratif antara Laboratorium Nasional untuk Teknologi Konversi Energi – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (B2TKE-BPPT), MMKSI, PT PLN dan Kyudenko.co Corporation.
BPPT telah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Bilacenge dengan kapasitas 700 kWp. Pembangkit listrik ini dilengkapi dengan teknologi Sistem Manajemen Energi (EMS) bekerja sama dengan pemerintah Jepang melalui Kyudenko.co.
Dengan EMS, daya stabil 200 kW dapat disuplai ke jaringan listrik selama durasi 7 jam, mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 15.00 sore, terlepas dari sifat intermittency dari pembangkit listrik tenaga surya. Pengaturan output ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Jaringan komunikasi data dibangun untuk menghubungkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Bilacenge dan Stasiun Pengisian Daya di kantor PLN Tambolaka. Metode EMS adalah sebagai berikut:
Mobil EV terhubung ke pengisi daya; Pengisian sinyal awal dapat dikirim ke EMS dari smart meter yang terpasang ke charger; EMS menangkap informasi smart meter dan kapasitas muatan keluaran dari fasilitas EMS; Ketika pengisian selesai, sinyal akhir diterima dari smart meter secara bersamaan, maka transmisi daya dari EMS akan berhenti.
Mekanisme ini tidak mengirimkan energi terbarukan langsung ke pengisi daya. Namun, segera setelah pengisian dimulai, listrik yang berasal dari energi terbarukan segera dikirim ke jaringan, pembangkit listrik “semu” sehingga rantai pasokan EV akan terealisasikan.
Dalam hal ini, i-MiEV mewakili 40 tahun pengembangan kendaraan listrik di Mitsubishi Motors. Mobil ramah lingkungan ini menjadi solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi mobil saat ini termasuk polusi, pemanasan global dan menipisnya pasokan energi berbasis minyak bumi.
i-MiEV adalah kendaraan tanpa emisi (ZEV) yang tidak menghasilkan emisi CO2 saat dikendarai. Mobil ini juga sangat ekonomis karena hanya menggunakan energi listrik sebagai sumber dayanya. i-MiEV menghadirkan pengalaman berkendara yang tenang dan nyaman hanya dari pembakaran mesin internal yang engine-less. Memaksimalkan respons luar biasa dan torsi high low-end yang melekat pada motor listriknya.
Mitsubishi Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle). Demi mendukung dan mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik, Mitsubishi Motors menghadirkan Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) yang mengintegrasikan SUV, teknologi 4WD dan keunggulan PHEV, yang mampu mengubah mobilitas masyarakat yang penuh polusi menjadi aktivitas yang lebih bersahabat untuk lingkungan.
Kendaraan Plug-in Hybrid Electric Vehicle ini merupakan perpaduan mesin gasoline 2,4 L, motor dan juga baterai. Dilengkapi dengan teknologi elektrik yang terintegrasi, Outlander PHEV ini hadir dengan 3 (tiga) mode: EV Drive Mode, Series Hybrid Mode dan Parallel Hybrid Mode. Outlander PHEV hadir dalam dua pilihan warna Ruby Black dan Silky White.
Outlander PHEV terbukti ketahanan dan keamanannya dengan diraihnya skor 5 (lima) Bintang dari ASEAN NCAP (New Car Assessment Program). Outlander PHEV ini menjadi produk PHEV pertama yang diuji dan mendapatkan hasil yang sangat baik. Untuk spesifikasi Outlander PHEV yang lebih lengkap kunjungi https://www.mitsubishi-motors.co.id/our-cars/outlander-phev. (rel)
ist
TERIMA: Sekdakab Langkat, dr H. Indra Salahuddin menerima penghargaan terbaik II Penyaluran Kredit Ultra Mikro dari Gubsu H. Edy Rahmayadi di Ruang Kuala Deli Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Jalan Balai Kota, Medan, Rabu (2/10).
TERIMA: Sekdakab Langkat, dr H. Indra Salahuddin menerima penghargaan terbaik II Penyaluran Kredit Ultra Mikro dari Gubsu H. Edy Rahmayadi di Ruang Kuala Deli Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Jalan Balai Kota, Medan, Rabu (2/10).
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Langkat meraih terbaik II tingkat Provsu, dalam penyaluran Kredit Ultra Mikro terbanyak tahun 2017-2019, dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara (Provsu).
Piagam penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Langkat Terbit Rencana PA melalui Sekdakab Langkat, dr H. Indra Salahuddin dari Gubsu H. Edy Rahmayadi di ruang Kuala Deli Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut, Jalan Balai Kota, Medan, Rabu (2/10).
Pada Rakor Pemda se-Sumut tersebut, Edy Rahmayadi berharap, Rakor dapat menjadi kesempatan bagi para kepala daerah, untuk menggali dan memperkaya wawasan dari para pakar keuangan, ekonomi, dan lainnya yang hadir sebagai nara sumber. “Agar mengetahui langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk akselarasi perekonomian di daerah masing-masing,” harapnya.
Sebab, kata Edy, peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat menggerakkan sektor perekonomian di Indonesia. Bahkan, selain dapat mensejahterakan masyarakat di tingkat lokal, UMKM juga dapat menjadi fondasi yang menjaga stabilitas ekonomi di tingkat nasional saat terjadi krisis.
Sebelumnya, Kepala BI Perwakilan Sumut Wiwiek Siswo Widayat, mengatakan, tujuan pelaksanaan Rakor Pemda salah satunya, untuk membangun sinergi dan komunikasi dalam rangka mengakselarasi pertumbuhan ekonomi di Sumut. Gejolak ekonomi yang tidak stabil, menuntut untuk terus berbenah, khususnya untuk wilayah seperti Sumut yang perekonomiannya berbasis komoditas.
“Ada tiga hal yang perlu dilakukan saat ini. Pertama, meningkatkan kualitas SDM, kemudian memperbanyak investasi dan yang terakhir meningkatkan kualitas infrastruktur. Mudah-mudahan, jika ketiganya benar terlaksana, akselarasi ekonomi bisa terwujud,” ucapnya.
Terpisah, Sekdakab mengatakan, Pemkab Langkat secara kontiniu akan terus berupaya mendorong pertumbuhan UMKM di wilayah negeri bertuah. “Agar ekonomi kerakyatan terus meningkat, sehingga semakin sejahtera dan makmur masyarakat Langkat, sebagaimana tujuan visi dan misi Bupati Langkat saat ini,” ungkapnya. (bam/han)
ISTIMEWA
SERAHKAN: Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zuljarnain Hutajulu didampingi Sekretaris Hj Melizar Latif menyerahkan SK kepada Wanseptember Situmorang dan Mardaulat Girsang di Kantor DPD Partai Demokrat Sumut, Jalan Gatot Subroto Medan.
SERAHKAN: Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zuljarnain Hutajulu didampingi Sekretaris Hj Melizar Latif menyerahkan SK kepada Wanseptember Situmorang dan Mardaulat Girsang di Kantor DPD Partai Demokrat Sumut, Jalan Gatot Subroto Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menunjuk dan menetapkan Wanseptember Situmorang SH menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dairi dan Mardaulat Girsang sebagai Ketua Fraksi Demokrat periode 2019-2024. Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan DPP Partai Demokrat yang diserahkan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain Hutajulu dan Sekretaris Hj Melizar Latif kepada Wanseptember Situmorang dan Mardaulat Girsang di Kantor DPD Partai Demokrat Sumut, Jalan Gatot Subroto Medan, kemarin.
Sesuai hasil Pemilu serentak 2019 lalu, Partai Demokrat Kabupaten Dairi berhasil menempatkan 5 kadernya di DPRD Dairi. Mereka adalah Wanseptember Situmorang, Mardaulat Girsang, Bona Hasudungan Sitindaon, Cipta Karo-Karo, dan Rukiatno Nainggolan. Dengan begitu, Partai Demokrat mendapat jatah satu kursi pimpinan dewan yang akan ditempati Wanseptember Situmorang. Sebelum penetapan ini, DPD Partai Demokrat Sumut telah melakukan interview atau wawancara kepada para anggota legislatif terpilih sebagai bahan pertimbangan untuk direkomendasikan ke DPP Partai Demokrat sebagai pimpinan DPRD dan ketua fraksi di kabupaten/kota se-Sumut.
Usai penyerahan SK kepada Wanseptember Situmorang dan Mardaulat Girsang, Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain Hutajulu berharap keduanya dapat menjalankan amanah dan tugas yang mereka emban dengan sebaik-baiknya. “Anggota legislatif dari Partai Demokrat harus amanah, dan tidak melakukan tindakan korupsi, tindakan kriminal dan jangan terlibat narkoba,” kata Herri.
Dia juga mengamanatkan, selain wajib membesarkan Partai Demokrat di Kabupaten Dairi, anggota DPRD Dairi juga harus dapat menjadi panutan bagi masyarakat sekitar. “Kader partai Demokrat juga harus santun, cerdas, berkualitas, selalu peduli dan memberi solusi kepada rakyat serta tampil paling depan,” ungkap Herri seraya menambahkan, selalu menjalin komunikasi kepada seluruh elemen masyarakat dan unsur pemerintahan. (adz)
ILEGAL: Lokasi tambang Galian C Illegal di lahan eks hak guna usaha (HGU) PTPN2 di Desa Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai.
Ilustrasi galian C
SERGAI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak empat Daerah Aliran Sungai (DAS) rusak akibat maraknya kegiatan penambangan galian C di Dusun I dan II, Desa Perbahingan, Kecamatan Kotarih, Kabupaten Sergai, Kamis (3/10).
Aktivitas penambangan material seperti tanah dan batu tersebut, mengakibatkan DAS yang menahan masuknya aliran air ke perladangan warga kini rata dengan permukaan air.
“Dulunya DAS ada setinggi 4 meter. Karena terus dikorek, permukaan sungai uda hampir sama dengan daratan. Kalau hujan deras air sungai membanjiri perladangan warga,”ungkap P Damanik (45) warga setempat.
Disebutkan, sudah hampir 100 hektare lahan milik warga yang dulunya permukaannya tinggi. Kini rata dengan permukaan air sungai.
“Sekarang pinggir sungai dibuat sebagai jalan, dan truk pengangkut batu koral. Dulunya itu tinggi, dan menjadi benteng alami menahan air masuk kedaratan,”sebutnya lagi.
Pengamatan Sumut Pos, di lokasi, ada dua alat berat berupa beko sedang melakukan penggalian tanah dan batu. Sedangkan belasan-belasan truk sudah mengantri untuk mengangkut material.
Setelah penuh, dam truk mengantar bahan galian ke lokasi ston kloser kilang pemecah yang jaraknya sekitar seratus meter. Kepala Desa Parbahingan, Pardamian Sinaga mengaku pernah menerbitkan rekomendasi izin galian C beberapa tahun lalu.
“Saya akui ada kegiatan galian. Itu uda lama. Dan kini lahan bekas korekan itu akan direklamasi,” ucapnya.
Bahkan Perdamaian sempat membantah bahwa tidak ada lagi kegiatan galian C diduga ilegal tersebut.
Namun, ketika ditanyakan bahwa barusan Sumut Pos menyaksikan di lokasi ada dua unit alat berat bekok sedang melakukan aktivitas. Perdamaian tidak bisa berkelok. “Sekarang tinggal reklamasi. Dulu ada kegiatan pengorekan. Ada mendapat izin galian C PT ME, “ jawabnya. (btr/han)
ist/Sumut Pos
JELAS: Karyawan IndoPremier Sekuritas (IndoPremier) menjelaskan kepada calon nasabah tentang pasar modal.
JELAS: Karyawan IndoPremier Sekuritas (IndoPremier) menjelaskan kepada calon nasabah tentang pasar modal.
SUMUTPOS.CO – Sebagai perusahaan penyedia jasa keuangan terintegrasi di bidang pasar modal, PT IndoPremier Sekuritas (IndoPremier) berhasil merebut sekuritas terbaik di Indonesia di ajang penghargaan Asiamoney Awards 2019 dengan menyabet ‘Best Securities Houses Awards 2019’.
Asiamoney menyebut IndoPremier sebagai sekuritas independen sukses mempertaruhkan posisi yang mengagumkan di pasar modal Indonesia di tengah persaingan ketat sekuritas nasional dan internasional saat ini. IndoPremier menunjukkan dominasinya dalam lanskap pasar modal Indonesia untuk nasabah institusi dan individu.
Selama ini IndoPremier yang bergerak di bidang bisnis perantara pedagang efek, penjamin emisi efek, dan manajemen investasi memang biasa menangani IPO-IPO kecil di bawah US$ 100 juta, tetapi sejak April 2019 mulai menggeliat dan sukses mencatatkan angka senilai Rp.4,2 triliun (US$ 296 juta).
IndoPremier sukses mendongkrak reputasinya sebagai sekuritas swasta tanpa afiliasi dengan badan usaha milik negara (BUMN) atau pemerintah. Menurut data Bloomberg, IndoPremier di posisi teratas dalam persaingan pasar obligasi di paruh pertama 2019 dengan volume transaksi sebesar Rp.10 triliun (menguasai pangsa pasar 20%) dan per 31 Agustus 2019 berada di peringkat kedua dalam perdagangan saham dengan volume transaksi Rp.1,9 triliun (menguasai pangsa pasar 12,9%).
President Director PT Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The mengungkapkan kunci keberhasilan ini tak hanya profesionalisme dan ketulusan dalam pelayanan, tetapi juga sinergi seluruh SDM IndoPremier.
“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan pasar modal Indonesia dari sisi bisnis underwriting perusahaan tercatat maupun sisi investor,” sebut Moleonoto, Selasa (1/10).
Ia menambahkan totalitas pelayanan dan pengembangan teknologi investasi akan terus ditingkatkan untuk semakin menunjang kebutuhan masyarakat akan investasi di pasar modal.
“Infrastruktur IndoPremier melalui IPOT (Indo Premier Online Technology) dengan pembukaan rekening secara full digital juga mendukung kemudahan akses masyarakat dalam menikmati produk-produk IndoPremier. IPOT melayani transaksi saham, reksa dana, obligasi, dan ETF yang dilengkapi payment gateway,” pungkasnya.(gus/ram)
BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
BERSAMA: Direktur Komersial PGN, Dilo Seno Widagdo berfoto bersama rekan dan perwakilan Bank Bukopin dan PT Bank Bukopin Tbk Cabang Karawang dan PT Asia Pacific Fibers Tbk (APF) usai penandatanganan kerja sama di Jakarta, Selasa (1/10).
BERSAMA: Direktur Komersial PGN, Dilo Seno Widagdo berfoto bersama rekan dan perwakilan Bank Bukopin dan PT Bank Bukopin Tbk Cabang Karawang dan PT Asia Pacific Fibers Tbk (APF) usai penandatanganan kerja sama di Jakarta, Selasa (1/10). BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bekerja sama dengan PT Bank Bukopin Tbk Cabang Karawang dan PT Asia Pacific Fibers Tbk (APF) dalam Pembiayaan Tagihan Pemakaian Gas Pelanggan PGN. Kerja sama yang dilaksanakan pada Selasa (1/10) ini merupakan bentuk upaya PGN dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Direktur Komersial PGN, Dilo Seno Widagdo mengatakan, kerja sama antara PGN, Bank Bukopin, dan Asia Pacific Fibers dapat memberikan benefit yang berkelanjutan bagi seluruh pihak.
Sebagai subholding gas bumi, PGN terus memberikan layanan terbaik dan saling bersinergi bersama seluruh pihak yang terlibat untuk kemajuan pemanfaatan gas bumi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.
“Fasilitas pembiayaan tagihan gas merupakan kerja sama PGN dengan pihak perbankan seperti Bank Bukopin dapat memudahkan para pelanggan PGN untuk melakukan pembayaran serta memfasilitasi mereka jika terjadi kendala pembayaran akibat perbedaan arus kas,” ujar Dilo usai penandatangan kerja sama di Jakarta.
Kemudian Dilo menambahkan, seiring bertumbuhnya pelanggan industri, PGN berupaya untuk terus melakukan layanan terbaik yaitu dengan membangun infrastruktur serta melakukan penyaluran gas bumi.
Lebih dari 54 tahun PGN hadir di Indonesia, PGN telah melakukan perluasan jaringan gas lebih dari 10.000 kilometer, memiliki tiga fasilitas regasifikasi LNG, dan 16 stasiun pengisian BBG untuk kendaraan.
Pada tahun 2017, PGN meluncurkan produk yang bernama Sinergi untuk keperluan energi pelanggan Industri dan Komersial.
Maksud filosofi dari penamaan ini adalah PGN bersama Pelanggan bekerja bersama dan bersinergi untuk memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak terutama Pelanggan PGN yang tersebar.
Terdapat 5 pilar pada produk Sinergi yaitu Sustainability, Flexibility, Transparency, Excellent Service dan Fairness; dimana PGN terus mengupayakan peningkatan seiring dengan ekspektasi pelanggan yang terus bertumbuh.
PGN berkomitmen untuk terus melakukan upaya peningkatan nilai tambah bagi pelanggan melalui program produk dan layanan baik yang berasal dari inisiatif PGN maupun program dalam bentuk sinergi dengan badan usaha lain.
Hal ini tercermin dalam bentuk fleksibilitas metode pembayaran melalui fasilitas Dana Talangan.
PGN juga memberikan fleksibilitas pemakaian gas di atas nilai kontrak yang sewaktu-waktu diperlukan oleh pelanggan melalui fasilitas Spot Gas dan fleksibiltas pengaturan pemakaian gas untuk beberapa lokasi industri pelanggan dalam satu grup perusahaan yang berada dalam satu jaringan operasional pipa PGN melalui fasilitas Multi Destinasi.
Melalui produk dan layanan ini PGN berkontribusi terhadap penguatan daya dukung untuk kemajuan dan pertumbuhan industri di dalam negeri sehingga dapat berkontribusi bagi peningkatan perekonomian Indonesia. (rel/ram)
TEKS/FOTO: DEDDI MULIA PURBA | LOKASI: STIKES MITRA HUSADA
TERBAIK: Wisudawati terbaik STIKes Mitra Husada bersama keluarga, pimpinan STIKes Mitra Husada, dan undangan wisuda lulusan Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan dan Pelantikan Lulusan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi STIKes Mitra Husada.
TEKS/FOTO: DEDDI MULIA PURBA | LOKASI: STIKES MITRA HUSADA
TERBAIK: Wisudawati terbaik STIKes Mitra Husada bersama keluarga, pimpinan STIKes Mitra Husada, dan undangan wisuda lulusan Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan dan Pelantikan Lulusan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi STIKes Mitra Husada.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada menempati nomor satu STIKes terbaik di Indonesia, berdasarkan pemeringkatan kinerja kemahasiswaan perguruan tinggi non-vokasi 2019. Secara keseluruhan termasuk universitas, STIKes Mitra Husada menempati posisi 54 nasional.
Hal ini diungkapkan Ketua STIKes Mitra Husada Siti Nurmawan Sinaga SKM MKes pada wisuda 220 lulusan Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan, dan pelantikan lulusan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi STIKes Mitra Husada, pekan lalu.
Acara ini dihadiri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Indonesia, diwakili Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia Dra Oos Fatimah Rosyati MKes, Kepala L2Dikti Sumut Prof Dian Armanto MPd MA MSc PhD, Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan Mkes, dan Ketua Aptisi Sumut Dr H Bahdin Nur Tanjung MM.
Turut hadir Ketua Yayasan STIKes Mitra Husada Drs Imran Saputra Surbakti MM, Kabag Diklit RSUP H Adam Malik Dra Desi Rinza Apt MKes, Direktur Diklat, Penelitian dan Kerja Sama RS USU dr Sake Juli Martina SpFK, Wadir SDM dan Pendidikan RSUD Dr Pringadi Medan dr Syamsul Nasution SpOG, Danrai Arhanudse-II Wira Buana Yudha Kapt Arh Iroma Harahap, dan undangan lainnya.
Raihan peringkat STIKes terbaik di Indonesia, antara lain berkat seabrek prestasi berskala internasional. Di antaranya menjadi juara dunia dengan meraih emas World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2019 yang diikuti lebih 40 negara dengan produk inovasi Tea Honey Genre to Reduce Nause and Vomiting in Pregnan Women, berupa teh jahe madu untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil.
STIKes Mitra Husada juga meraih medali emas dengan produk Go-Midwifery Mitra Husada yang merupakan inovasi berbasis teknologi kebidanan. Di Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Thecnology Exposition (IPITex) Thailand Inventors Day 2019, STIKes Mitra Husada juga mendulang prestasi menerima medali perak dengan inovasi Katuk Leaf Tea untuk menambah produksi Air Susu Ibu (ASI) pada ibu menyusui.
STIKes Mitra Husada meraih penghargaan dari Hong Kong International Student Innovative Contest sebagai International Best Invention Award. Pada International Young Inventors Award (IYIA) di Bali, STIKes Mitra Husada meraih medali silver dengan produk inobasi Biskuit Katuk SUM untuk ibu menyusui.
Ketua STIKes Mitra Husada Siti Nurmawan Sinaga SKM Mkes, menambahkan, perguruan tingginya juga ikut Clinic Tour College of Health Science Savanna-khet Lao PDR and Hue Medical College Vietnam Klinik Tour yang dilakukan 4 negara, yakni Indonesia, Thailand, Laos, dan Vietnam. Juga pernah melaksanakan praktik clinic tour di Mahsa University RS KPJ Ampang Putri Malaysia.
STIKes Mitra Husada juga telah menjalin kerja sama dengan beragam institusi, antara lain American Heart Association dan perguruan ternama di Indonesia, serta 10 rumah sakit. STIKes Mitra Husada telah melaksanakan akreditasi institusi dengan akreditasi B dari BAN-PT dan akreditasi program studi dengan akreditasi B dari LAM-PTKes.
Ditegaskan Siti Nurma-wan, lulusan STIKes Mitra Husada harus memiliki keunggulan, memiliki daya saing nasional dan internasional yang berlandaskan nilai Profesional, Akuntabilituly, Colaborative, Emphaty dan Rehability (PACER).
Kepala L2Dikti Sumut Prof Dian Armanto MPd MA MSc PhD, berharap, STIKes Mitra Husada terus berprestasi termasuk meraih akreditasi A untuk institusi perguruan tinggi di masa mendatang.
‘’Kinerja mahasiswa yang baik termasuk dalam kegiatan penelitian membawa STIKes ini meraih peringkat yang baik,’’ katanya.
Kepala Badan PPSDM Kesehatan Indonesia diwakili Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia Dra Oos Fatimah Rosyati MKes, menyatakan, kuliah di STIKes Mitra Husada merupakan pilihan tepat.
Dia berharap, lahirnya bidan kompeten yang dihasilkan STIKes Mitra Husada dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes, juga mengaku bangga dengan prestasi yang diukir civitas akademika STIKes Mitra Husada. Sedangkan Ketua Aptisi Sumut Dr H Bahdin Nur Tanjung MM, mengakui, STIKes Mitra Husada adalah satu perguruan tinggi besar di Sumut berkat kesungguhan civitas akademikanya.
Alwi juga berharap para lulusan saat masuk dalam dunia nyata ditengah masyarakat dapat bekerja dengan sukses. Dia juga memberi dukungan agar STIKes Mitra Husada dapat meraih akreditasi institusi perguruan tinggi dengan nilai A.
Ketua Yayasan STIKes Mitra Husada Drs Imran Saputra Surbakti MM, berterima kasih atas dukungan semua pihak terhadap STIKes Mitra Husada. Dia berharap lulusan STIKes terus meningkatkan kemampuan softskill termasuk dalam penguasaan bahasa asing. (*)