istimewa
SERAHKAN: Nezar Djolei menyerahkan berkas pendaftaran kepada Sekretaris DPD Partai NasDem Medan Zainal Abidini, Rabu (2/10).
SERAHKAN: Nezar Djolei menyerahkan berkas pendaftaran kepada Sekretaris DPD Partai NasDem Medan Zainal Abidini, Rabu (2/10).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sepuluh hari sudah DPD Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kota Medan membuka penjaringan bakal calon (Balon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan untuk Pilkada serentak 2020. Setidaknya, sudah ada 9 formulir pendaftaran yang diambil bakal calon yang ingin mendaftar, dari kantor DPD NasDem Medan di Jalan T Amir Hamzah Medann
Namun, dari sembilan tokoh yang sudah mengambil formulir pendaftaran, Nezar Djoeli menjadi orang pertama yang resmi mendaftar, dengan menyerahkan berkas pendaftaran. Kedatangan mantan anggota DPRD Sumut dari Fraksi Nasdem itu disambut langsung Sekretaris DPD Nasdem Kota Medan, Zainal Abidini.
Ketua DPD Partai Nasdem Kota Medan, Afif Abdillah mengakui, Nezar Djoeli merupakan kader pertama yang mendaftar ke tim penjaringan. “Bang Nezar untuk sementara sudah mengembalikan formulir, diterima langsung oleh sekretaris DPD Nasdem Medan,” kata Afif kepada Sumut Pos, Rabu (2/10).
Menurutnya, dari 9 formulir yang sudah diambil, baru empat yang sudah diketahui siapa sosoknya. Sedangkan lima formulir lainnya belum diketahui, karena diambil oleh perwakilannya dan belum bersedia menyebutkan siapa nama orang yang akan mendaftar. “Katanya nanti saat pengembalian, barulah orangnya langsung yang akan mengembalikan,” ungkap Afif.
Keempat nama yang sudah diketahui mengambil formulir tersebut yakni Ketua DPC PKB Medan, Hamdan Simbolon yang mengambil sendiri formulir pendaftaran ke Kantor DPD Partai NasDem di hari pertama buka penjaringan. Kemudian ada Dirut PD Pembangunan Kota Medan Putrama Alkhairi, Kolonel Datuk Syaiful Azhar, dan Nezar Djoeli.
“Kapan mereka semua mengembalikan formulir itu, kita belum tahu. Karena waktunya masih panjang, kita buka pendaftaran sampai 23 Oktober, masih sekitar 3 minggu lagi,” jelas Afif.
Dijelaskan Afif, Hamdan Simbolon mendaftar sebagai Balon Wakil Wali Kota Medan, begitu juga dengan Putrama Al Akhairi dan Nezar Djoeli. Sedangkan untuk Kolonel Datuk Syaiful Azhar, ia menyatakan niatnya yang ingin maju sebagai calon Wali Kota Medan.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution kepada Sumut Pos mengaku ingin mendaftar sebagai Balon Wali Kota Medan ke Partai NasDem. Namun dia belum memastikan kapan dia akan mendaftar. “Ya niatnya ada, koordinasi dengan mereka (DPD NasDem) juga sudah, kita lihat nantilah,” ucap Akhyar ketika ditanya Sumut Pos.
Ditanya mengenai rencana Akhyar mendaftar ke Partai NasDem, Afif membenarkanya. “Iya, tempo hari saat kita sudah buka pendaftaran, beliau sudah koordinasi. Pak Akhyar masih sekadar nanya, kapan bisa ambil formulir. Ya saya bilang, kapan saja bisa pak, tutup pendaftaran sampai 23 Oktober,” jelas Afif.
Dijelaskan Afif, selain Akhyar sudah ada beberapa tokoh yang mulai membuka komunikasi dengan pihaknya di DPD terkait pendaftaran Balon Wali Kota da Wakil Wali Kota.
“Tapi rata-rata bilang, belum bersedia kalau namanya disebut-sebut dulu sebelum ia atau perwakilannya datang langsung untuk mengambil formulir. Dan kita yakin, semakin mendekati hari-hati terakhir pendaftaran, yang datang untuk mendaftar akan semakin ramai,” tutupnya.
Seperti diketahui, NasDem berhasil meraih 4 kursi di DPRD Medan pada Pemilu 2019 yang lalu. Posisi itu tidak bisa membuat NasDem mengusung calonnya sendiri tanpa harus berkoalisi terlebih dahulu. Di sisi lain, hanya ada dua partai yang berhak untuk mengusung calonnya sendiri tanpa harus berkoalisi terlebih dahulu, mereka adalah PDIP dan Gerindra. (map)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memberi sinyal, jabatan Raja Indra Saleh sebagai Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Setdaprovsu, kembali dipulihkan. Hal tersebut seiring pengungkapan komplotan pencuri uang milik Pemprovsu senilai Rp1,6 miliar oleh Polrestabes Medan.
“Lho dia kan sifatnya sementara (dinonaktifkan dari jabatan sekretaris dan Plt kepala BPKAD), untuk memudahkan dalam pemeriksaan. Selesai pemeriksaan semua, dia kembali ke posisinya. Dia apa jabatannya? Ya sudah,” kata Edy menjawab wartawan, Selasa (1/10).
Menurut Gubsu, jabatan pelaksana tugas kepala BPKAD Setdaprovsu hanya bersifat sementara. Artinya, siapa saja pejabat boleh ditempatkan jika memang memenuhi syarat. “Kalau pelaksana itukan wewenangnya saya. Kalau sudah Plt-nya yang lain kita lihatlah nanti. Siapapun, perbuatan apapun harus dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Selain memberi apresiasi tinggi kepada Polrestabes Medan, mantan Pangkostrad juga menegaskan keberhasilan pengungkapan kasus yang menghebohkan Sumut tersebut membuktikan tidak adanya permainan antara Pemprovsu dengan DPRD Sumut dalam kaitan pengesahan Perubahan APBD 2019, pada 9 September lalu. Hari yang sama dengan raibnya uang Pemprovsu untuk pembayaran honor Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tersebut.
“Sekarang yang kedua, uang itu harus kembali, dari mana kembali? Apapun alasannya semasih itu aku gubernurnya, saya yang bertanggungjawab. Yang selama ini kalian menuduh aku, menanyakkan samaku bahwa sangkutpautkan dengan DPR segala macam, Tuhan memberikan kejelasan, makanya aku tak pernah mau menjawab karena kalian suka begitu,” sebut Edy.
“Sekarang sudah membuktikan bahwa itu adalah kenakalan manusia, kejahatan manusia, ada kecerobohan di pihak ASN yang melakukannya,” sambungnya.
Ia mengakui, ada yang salah dalam pengelolaan keuangan selama ini. Apalagi dari hasil pemeriksaan Tim Inspektorat Sumut yang sudah dia terima, menyebutkan bahwa ada kelalaian anggotanya dalam pengambilan uang miliaran rupiah tersebut. “Dan saya minta maaf.
Yang perlu saya sampaikan ke kalian semua, itu sudah berjalan setiap saat. Itulah yang salah. Itulah ditunjukkan kesalahan itu dan akan segera dievaluasi,” katanya. Ditegaskannya lagi bahwa siapapun tidak boleh sembarangan membuat suatu kesalahan yang merugikan orang lain. (prn)
istimewa
CALDERA RESORT: Camping ground merupakan salah satu fasilitas yang ada di Caldera Resort, di Kecamatan Ajibata, Tobasa.
CALDERA RESORT: Camping ground merupakan salah satu fasilitas yang ada di Caldera Resort, di Kecamatan Ajibata, Tobasa.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Minggu depan, Pemerintah Indonesia melalui Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) akan melaksanakan groundbreaking percepatan pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba di lahan otorita di Kecamata Ajibata, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).
“Groundbreaking di lahan zona otorita itu kita rencanakan tanggal 10 Oktober 2019 Saat ini kami sedang dalam tahap pematangan rencana, termasuk konfirmasi para menteri. Nama zona itu kami usulkan Toba Caldera Resort atau TCR. Nanti akan penandatangan prasasti oleh Bapak Menteri Pariwisata, Arief Yahya,” ungkap Direktur Utama (Dirut) BOPDT, Arie Prasetyo didampingi Kepala Humas BOPDT, JMP Sitorus kepada wartawan di Medan, Rabu (2/10).
Pelaksanaan groundbreaking direncanakan akan dihadiri Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Arie menjelaskan, pelaksanaan groundbreaking ini ada 5 sub acara dan satu pra-event akan digelar pekan depan. Untuk pra-event, BOPDT akan menggelar acara adat yang rencananya dihadiri ratusan warga setempat.
“Pra-event acara adat akan dilakukan 1 atau 2 hari sebelum groundbreaking, dengan mengundang seluruh masyarakat untuk sama-sama membahas dan mendukung percepatan pembangunan Danau Toba,” jelas Arie.
Di groundbreaking ini, Pemerintah Indonesia akan menyampaikan komitmennya dalam percepatan pembangunan destinasi superprioritas Danau Toba, lewat dengan pembangunan infrastruktur. Seperti membangun akses atau jalan, terlebih dahulu di kawasan lahan otorita.
“Saat ini sedang dibangun jalan akses ke lahan otorita sepanjang 1,9 kilometer, dan terus dikerjakan Kementerian PUPR hingga tahun 2020 dan seterusnya. Pembangunan jalan itu untuk memastikan para mitra yang akan membangun fasilitas-fasilitas seperti hotel, komersial, rumah sakit dan sebagainya,” kata Arie.
Yang kedua, akan dilakukan penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan mitra dalam pengerjaan pembangunan fasilitas pariwisata di Danau Toba berstandar internasional di lahan otorita tersebut.
“Kita sedang mematangkan draf perjanjian dengan para mitra tersebut. Hampir dipastikan 100 persen lokal. Artinya, orang Indonesia yang akan memulai pembangunan ini,” ungkap Arie.
Pelibatan anak bangsa dalam percepatan pembangunan kawasan Danau terbesar di Asia Tenggara itu menunjukan kepada mata dunia, bahwa masyarakat Indonesia mampu membangun objek wisata berstandar internasional, sesuai dengan kebutuhan pasar pariwisata internasional saat ini.
“Kenapa tidak orang asing? Karena kita ingin masyarakat atau orang Indonesia dulu yang membangun ini, sehingga dampaknya bagus bagi dunia internasional. Setelah kita membuktikan bisa membangun di atas lahan dengan total 386,7 hektar, ke depannya mitra-mitra internasional akan masuk untuk membangun Danau Toba,” jelasnya.
Ketiga, para menteri akan menggelar peletakan batu pertama pembangunan hotel berbintang lima di lahan otorita. Peletakan batu pertama ini menandakan pembangunan kawasan Danau Toba dimulai.
“Pembangunan hotel pertama di lahan otorita ini menunjukan gerakan positif. Ada investasi yang masuk dan tidak melulu pemerintah yang bangun,” ujar Arie.
Keempat, akan dilakukan penandatanganan untuk penetapan nama kawasan otorita, yang akan dilengkapi dengan fasilitas mewah berstandar internasional, seperti hotel, resort, rumah sakit, gedung pertemuan, hingga sarana olahraga. Nantinya Toba Caldera Resort ini akan dibranding secara internasional.
“Terakhir atau kelima, ada aksi penanaman pohon, yang diperuntukkan untuk pengembangan lahan. Sebelumnya, kawasan otorita ini kawasan hutan. Kami komit melestarikan lingkungan dan mempertahankan tanaman-tanaman yang ada di sana. Kita harapkan, resapan air dan lingkungan serta kelestarian flora dan fauna tetap terjaga,” pungkasnya.
Setelah Pemerintah Indonesia hadir dalam pembangunan infrastruktur, Menteri Pariwisata dan BOPDT bekerjasama dengan para investor untuk membangun berbagai fasilitas mewah.
“Waktu penandatanganan di Bali tanggal 21 Oktober 2018 lalu, ada 7 investor melakukan penandatanganan MoU dengan BOPDT. Kita hitung nilainya sekitar Rp 6,1 triliun. Kita realisasikan,” tandasnya. (gus)
m idris/sumut pos
PANTAU: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto didampingi Kabid Propam Kombes Pol Yofie Girianto Putro menerima sekuntum bunga saat memantau unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, Rabu (2/10). Kapoldasu mengingatkan seluruh elemen masyarakat termasuk mahasiswa agar menyampaikan pendapat dengan cara-cara yang santun.
PANTAU: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto didampingi Kabid Propam Kombes Pol Yofie Girianto Putro menerima sekuntum bunga saat memantau unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, Rabu (2/10). Kapoldasu mengingatkan seluruh elemen masyarakat termasuk mahasiswa agar menyampaikan pendapat dengan cara-cara yang santun.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gedung DPRD Sumatera Utara di Jalan Imam Bonjol Medan kembali menjadi sasaran aksi unjuk rasa. Rabu (2/10) siang, secara bergantian tiga elemen massa berdemonstrasi di sana. Aksi diawali ribuan buruh. Disusul elemen dari mahasiswa Muhammadiyah. Terakhir elemen buruh, mahasiswa, dan LSM. Ketiga aksi demo berlangsung tertib dan damai. Namun sore harinya, puluhan pelajar mencoba memancing kegaduhan di kawasan Lapangan Merdeka Medan.
SAAT mengawali aksi demo kemarin, ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Sumut menyampaikan tiga tuntutan. Di bawah guyuran hujan deras, buruh menyatakan menolak revisi Undang-undang Ketenagakerjaan, batalkan kenaikan iuran BPJS dan hapuskan PP 78/2015 tentang Pengupahann
“Kami minta kepada DPRD Sumut memastikan kepada buruh bahwa tuntutan tentang pembatalan kenaikan iuran BPJS, revisi UU Ketenagakerjaan, dan penghapusan PP 78 dipenuhi pemerintah,” ujar Ketua KSPSI Sumut, Sabam Manalu dalam orasinya.
Elemen ini tidak lama menyuarakan aspirasi. Aksi damai itu hanya sekitar satu jam. Setelah mereka pulang, masuk elemen dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut. IMM menyampaikan sikap agar setiap aksi demonstrasi harus dilakukan secara tertib dan tidak anarkis. Dalam kesempatan tersebut, IMM menandatangani petisi sebagai penguatan atas penolakan unjuk rasa anarkis.
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto ikut menandatangani petisi tersebut. Setelah itu, seorang mahasiswa dan kader IMM memberikan bunga tanda damai kepada polisi wanita berkerudung putih. Usai aksi tersebut, seratusan massa IMM membubarkan diri dengan tertib.
Selanjutnya elemen ketiga hadir sekitar pukul 15.00 WIB. Yakni dari 10 elemen massa terdiri dari buruh, mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Gerakan Rakyat dan Buruh Bangkit (Gerbang) Sumut.
Sebanyak 15 tuntutan terkait perbaikan kondisi kehidupan buruh, mereka teriakkan. Terutama tentang penolakan terhadap revisi UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 serta kebaikan iuran BPJS. Ketua GSBI Sumut, Eben mengatakan setidaknya ada empat alasan pokok penolakan revisi UU Ketenagakerjaan. Pertama, merampas kesejahteraan rakyat.
Kedua, mempermudah pihak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja. Ketiga, melonggarkan pengusaha memptaktikkan sistem kerja kontrak dan keempat, membatasi kebebasan berserikat serta berunding. “Revisi UU Ketenagakerjaan oleh Presiden Jokowi harus dilakukan akibat desahan Bank Dunia. Dia menjadi budak investor asing,” katanya.
Sekjen SBSI, Bambang Hermanto, menyatakan UU Ketenagakerjaan yang selama ini diberlakukan tidak berpihak kepada buruh. Sangat fleksibel bagi pengusaha. Kemudian akan direvisi lagi agar kian fleksibel. Oleh karena itu harus dilawan. “Lawan revisi UU Ketenagakerjaan, sebab cuti haid dan cuti melahirkan akan dihapus. Kebaikan upah dilakukan dua tahun sekali. Buruh akan semakin miskin,” ujarnya.
Tony Rickson Silalahi, Sekretaris FSPMI Sumut, menyatakan keheranannya terhadap sikap ketua DPR RI yang baru dilantik, Puan Maharani, yang menyatakan memasukkan revisi UU Ketenagakerjaan sebagai salah satu prioritas Prolegnas. Itu bukti DPR RI tidak berpihak kepada buruh. “Aneh, digaji dengan uang rakyat tetapi DPR RI tidak berpihak kepada rakyat,” katanya.
Oleh dua anggota DPRD Sumut, Hendro Siswanto (Fraksi PKS) dan Pdt. Berkat Kurniawan Laoli menyambut baik demonstrasi buruh yang berlangsung aman. Keduanya mendukung desakan pembatalan revisi UU Ketenagakerjaan. Sebagai bukti dukungan tersebut, masing-masing mereka membubuhkan tanda tangan terhadap surat penolakan yang akan disampaikan Gerbang Sumut kepada Presiden Jokowi.
“Penolakan terhadap revisi UU Ketenagakerjaan yang ikut ditandatangani anggota DPRD Sumut akan kita kirimkan ke Jokowi agar dia mendengar sikap buruh,” ujar Tony.
Aksi demonstrasi Gerbang Sumut merupakan bagian dari aksi serupa yang berlangsung di 12 provinsi di Indonesia. Amatan Sumut Pos, setiap sudut gedung dewan para polisi, brimob, tentara dan intel, bertebaran mulai dari gerbang utama yang menghadap ke Jalan Imam Bonjol Medan, di sisi kiri dan kanan gedung, di seluruh pekarangan, di bagian belakang, di tiap lantai gedung, sampai di lorong-lorong antar ruangan.
Begitupun sejumlah kendaraan taktis milik TNI dan polisi juga terlihat, guna mendukung pengamanan aksi. Sampai-sampai seluruh areal gedung dewan terasa sedak. Dari sisi depan, belakang, samping kiri dan kanan, aneka jenis kendaraan taktis diparkir.
Beberapa unit mobil water canon, mobil pemadam kebakaran dan truk pengangkut pasukan berada di bagian depan pekarangan gedung dewan. Ada pula mobil ambulan milik Pemko Medan. Di sisi belakang, dekat dengan sekretariat dewan terdapat sejumlah sepedamotor jenis trail milik Sabhara. Satu unit mobil escape barracuda milik brimob serta beberapa truk. Disamping kanan gedung, selain truk brimob juga terparkir truk milik TNI dari Batalyon Zeni Tempur. (prn)
27 Pelajar Diamankan
Setelah ketiga aksi massa berlalu, sore harinya sekitar pukul 16.00 Wib, puluhan pelajar mencoba membuat kegaduhan di kawasan Lapangan Merdeka Medan.
Kasat Sabhara Polrestabes Medan AKBP Sonny Siregar mengatakan, sejak siang pihaknya telah memonitor adanya pergerakan dari pelajar SMA di seputaran Lapangan Merdeka Medan. Namun, saat dimonitor, mereka masih terpencar-pencar.
“Ssekitar pukul 16.00 WIB, tiba-tiba mereka (pelajar, Red) masuk ke arah Titi Gantung lalu melakukan perusakan. Selain itu, mereka berusaha membuat kerusuhan di dekat Stasiun Kereta Api Medan. Sejumlah pelajar berhasil diamankan, namun lainnya melarikan diri sembari melempar petugas dengan batu,” kata Sonny.
Ia menyebutkan, ada 27 pelajar yang diamankan di antaranya berstatus siswa SMP dan SMA. Selain itu, ada juga yang berstatus bukan pelajar dan sudah tamat. “Setelah para pelajar diamankan, dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan dan tas mereka. Saat digeledah, kami menemukan berbagai barang bukti dari dalam tas seperti batu, kunci T hingga obeng,” sebutnya.
Para pelajar yang berhasil diamankan tersebut kemudian dibawa ke Mapolrestabes untuk didata. Selanjutnya, diberi pengarahan dan dipanggil orang tuanya masing-masing untuk menjemputnya pulang.
Demokrasi Tidak Paksakan Kehendak
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto, turun langsung memantau jalannya aksi unjuk rasa yang dilakukan kelompok buruh dan mahasiswa. Bahkan, Agus yang didampingi Kabid Propam Kombes Pol Yofie Girianto Putro dan jajaran, sempat menemui massa dan berinteraksi.
Ketika diwawancarai, Agus kembali mengingatkan agar seluruh elemen masyarakat termasuk mahasiswa yang ingin menyampaikan pendapat, agar melakukannya dengan cara-cara yang santun. Dengan demikian, kondusifitas kota Medan tidak terganggu.
“Jangan merasa ketika menyampaikan aspirasi mengatasnamakan masyarakat, dapat seenaknya melanggar aturan hukum. Boleh menyampaikan pendapat, namun harus dipahami juga ada masyarakat yang memiliki pendapat lain dan belum tentu sama dengan mereka,” katanya.
Agus menegaskan, pihaknya tetap akan menjalankan tugas menjaga dan mengawal aksi-aksi unjuk rasa. Hal ini dilakukan untuk memastikan jalannya aksi sesuai dengan aturan hukum yang ada.
“Silakan sampaikan aspirasi karena pemerintah juga sudah menerimanya. Revisi KUHP dan beberapa wacana revisi undang-undang lainnya sudah ditunda, lantas mau apa lagi? Begitupun, kalau tetap mau turun aksi, saya minta jaga kesopanan dan ketertiban umum,” tegasnya.
Menurut dia, keberatan masyarakat terhadap undang-undang yang sudah disahkan juga punya jalur untuk menggugat, yaitu melalui Mahkamah Konstitusi (MK). Karenanya, diharapkan kalangan yang betul-betul merasa keberatan dengan undang-undang yang sudah disahkan, agar menempuh jalur tersebut.
“Kalau keberatan, ada jalurnya judicial review. Sebaiknya digunakan. Itu ‘kan langkah yang lebih elegan dibanding harus turun ke jalan. Demokrasi tidak memaksakan kehendak atau pendapat, tetapi menghargai hak dan pendapat orang lain. Artinya, demokrasi yang memaksakan kehendak maka bukan demokrasi,” cetusnya.
Disinggung mengenai oknum anggota polisi yang diduga melakukan penganiayaan terhadap pengunjuk rasa, Agus menyatakan yang bersangkutan tidak patuh dengan perintah pimpinan. Oleh sebab itu, diberikan hukuman disiplin.
“Kalau semua anggota polisi dihukum, siapa yang menjaga kondusifitas negara ini? Makanya, kalau anggota salah dalam bertugas tentu diberi sanksi. Perlu diketahui, ketika mengamankan aksi demo, senjata api anggota tidak ada yang dibawa karena sudah disita terlebih dahulu guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan,” ungkap Agus.
Terkait membubuhkan tanda tangan untuk aksi damai tersebut, Agus menyatakan sangat mendukung dan mengapresiasi. “Sebagai aparat keamanan tentunya saya sangat mendukung semua pihak yang menginginkan stabilitas kambtimbas di kota Medan. Untuk itu, saya berterima kasih dan salam damai,” pungkasnya.
DPRD Medan Perketat Keamanan
Saat ada aksi unjukrasa ke DPRD Sumut, kemarin, Sekretariat DPRD Medan memperketat penjagaan keamanan di kantor DPRD Medan jalan Kapten Maulana Lubis. Sekwan tidak mau kecolongan kembali seperti dua kejadian sebelumnya, yakni pada aksi Selasa (24/9) dan Jumat (27/9) yang lalu.
Saat aksi massa pekan lalu, gedung DPRD Medan rusak parah dengan kaca gedung yang pecah mulai dari lantai dasar sampai lantai 5. Kerusakan itu akibat lemparan batu yang dilakukan oleh para pengunjukrasa yang kocar-kacir dibubarkan pihak Kepolisian. Para pengunjukrasa berlarian ke arah gedung DPRD Medan yang berada di sebelah DPRD Sumut, dan melempari gedung DPRD Medan hingga merusak pintu pagar.
Karena itu, kemarin Sekretariat DPRD Medan meminta pengawalan ketat dari pihak kepolisian pada hari Rabu (2/9).
Pantauan Sumut Pos, ratusan personil Kepolisian telah berjaga-jaga di kantor DPRD Medan mulai dari sebelum aksi dimulai hingga aksi dibubarkan. “Itu antisipasi dari kita. Kita minta bantuan dari pihak kepolisian untuk mengamankan gedung ini,” ucap Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Medan, Andi Harahap.
Sebelumnya, Andi menjelaskan DPRD Medan mengalami kerugian hingga Rp700an juta rupiah, akibat pecahnya kaca hingga 106 titik, rusaknya sejumlah kamera CCTV, hingga hilangnya beberapa barang akibat dijarah oleh pengunjukrasa. (prn/ris/map)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan turut serta dalam Perlombaan Pementesan Media Tradisional/Pertunjukan Rakyat (Merta/Pertunra) Tingkat Sumut 2019 yang digelar di Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (2/10).
Kegiatan yang diinisiasi Pemprov Sumut melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provsu ini dihadiri Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Kadis Kominfo Kota Medan Zain Noval.
Pemukulan alat musik Gondang yang dilakukan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Provsu Agus Tripriyono disaksikan Kadis Kominfo Kota Medan dan seluruh Kadis Kominfo kabupaten/kota se-Sumut menjadi pertanda dibukanya perlombaan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan, memperkenalkan dan melestarikan kesenian tradisional kabupaten/kota di Sumut melalui tim kesenian dibawah binaan Dinas Kominfo masing-masing.
Selain Kota Medan, perlombaan yang mengusung tema Peran Media Tradisional Pertunjukan Rakyat Sebagai Saluran Komunikasi Tatap Muka di Era Industri 4.0 ini juga diikuti 14 kabupaten/kota lainnya. Di antaranya, Kabupaten Karo, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Nias Utara. Diharapkan, kegiatan ini dapat menumbuh kembangkan kepedulian dan kecintaan generasi muda pada kesenian tradisional di tengah-tengah kemajuan dan perkembangan zaman yang semakin pesat.
Dalam sambutan Gubsu yang dibacakan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Agus Tripriyono mengatakan bahwa perlombaan Merta/Pertunra merupakan upaya untuk menghidupkan dan memasyarakatkan kesenian tradisional di Sumut.
Selain itu juga menjadi wadah dan motivasi para pelaku seni dalam mengasah diri dan kemampuan dalam bidang seni seperti tari dan teater.”Kegiatan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk melestarikan beragam kesenian tradisional yang dimiliki Sumut sehingga tetap hidup dan bahkan mampu dikenal di mata dunia. Untuk itu, mari bersama kita lestarikan kekayaan budaya yang kita miliki sebagai sarana perekat hubungan pemerintah dan masyarakat lewat komunikasi pembangunan yang disampaikan,” kata Agus.
Agus berpesan kepada seluruh kabupaten/kota untuk membina dan memelihara kesenian tradisional yang menjadi ciri khas masing-masing daerah. Selain dapat melestarikan budaya bangsa, upaya ini digunakan sebagai alat penyampai pesan terutama sebagai sarana untuk membantu pemerintah dalam mendiseminasikan informasi dengan cara tradisional.
Kadis Kominfo Kota Medan Zain Noval mengaku senang karena tim kesenian Kota Medan dalam kembali ikut serta dalam perlombaan tersebut. Noval berharap tim yang tampil dapat menunjukkan yang terbaik sehingga memporelah hasil yang memuaskan nantinya. Apalagi di tahun 2018, Kota Medan menjadi perwakilan perlombaan Merta/Pertunra tingkat nasional dan berhasil meraih juara tiga.
“Kita berharap di perlombaan tahun ini tim kesenian Kota Medan dapat lebih menampilkan yang terbaik. Dengan demikian, Kota Medan akan semakin dikenal sebagai kota yang memiliki beragam kesenian tradisional yang dapat dibanggakan. Yang terpenting adalah fokus dan keseriusan dan buatlah bangga Kota Medan,” harap Noval.
Nantinya tim kesenian Kota Medan akan membawakan drama dan tarian tradisional berjudul Kecak Mendai yang menceritakan tentang cara memperkenalkan kearifan lokal kepada dunia melalui sambungan media modern menggunakan internet. “Ini menunjukkan bahwa media tradisional dapat berjalan selaras dan tidak ditinggalkan karena kehadiran media modern. Selanjutnya peserta yang menang akan mewakili Sumut mengikuti lomba metra/pertunra tingkat nasional di Bangka Belitung,” pungkasnya. (map/ila)
foto-foto pemko medan for sumu tpos
DIABADIKAN: Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi diabadikan bersama seluruh perwakilan pemkab dan pemko penerima penghargaan sebagai Pemda Terbaik kategori Penyaluran Kredit Ultra Mikro Terbanyak 2017-2019 tingkat Sumatera Utara di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Jalan Balai Kota Medan, Rabu (2/10).
DIABADIKAN: Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi diabadikan bersama seluruh perwakilan pemkab dan pemko penerima penghargaan sebagai Pemda Terbaik kategori Penyaluran Kredit Ultra Mikro Terbanyak 2017-2019 tingkat Sumatera Utara di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Jalan Balai Kota Medan, Rabu (2/10). foto-foto pemko medan for sumu tpos
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan mendapat penghargaan sebagai Pemerintah Daerah (Pemda) Terbaik kategori Penyaluran Kredit Ultra Mikro Terbanyak Tahun 2017-2019 tingkat Provinsi Sumatera Utara di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut, Jalan Balai Kota Medan, Rabu (2/10).
Keberhasilan ini diraih setelah Kota Medan selama kurun waktu tiga tahun paling banyak menyalurkan Kredit Ultra Mikro dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumut. Penghargaan tersebut diberikan Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharan (DJPb) Provinsi Sumut Tiarta Sebayang kepada Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Wakil Wali Kota Ir H Akhyar Nasution MSi.
Di samping itu, Kota Medan juga meraih penghargaan peringkat kedua Pemda Terbaik Kategori Kemandirian Fiskal 2018. Sebab, ibukota Provinsi Sumut ini dinilai mampu mengelola sumber daya alam sehingga pendapatan asli daerah (PAD) lebih besar dari pendapatan daerah dari sumber lain.
Sebelum penghargaan diberikan, Rakor yang mengusung tema Bersinergi Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Menuju Sumut Bermartabat lebih dulu dibuka Gubsu Edy Rahmayadi. Rakor yang bertujuan untuk mensinergikan pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan keuangan, termasuk program pembangunan dihadiri Bupati/Wali Kota se-Sumut.
Di hadapan seluruh Bupati/Wali Kota, Gubsu mengajak seluruh kepala daerah di Sumut untuk sama-sama bergerak dan berkolaborasi dalam mensinergikan peningkatan perekonomian masyarakat. Dikatakan Gubsu, walaupun rakyat Sumut memiliki keberagaman suku, agama dan ras, namun tidak menjadi hambatan dalam upaya mewujudkan Sumut Bermartabat.
Gubsu menekankan kepada seluruh kepala daerah agar mengikuti Rakor ini dengan sebaik-baiknya. ‘’Manfaatkan rakor ini untuk mengambil ilmu dan manfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya masing-masing. Dengan demikian, Insya Allah kita dapat bersama-sama mewujudkan Sumut Bermartabat,’’
Usai menerima kedua penghargaan tersebut, Wakil Wali Kota mengatakan atas nama Pemko Medan dan seluruh warga Kota Medan tentunya sangat senang dan bangga atas penghargaan yang baru diterima tersebut.
Dikatakannya, keberhasilan ini berkat kerja keras dari seluruh jajaran Pemko Medan dan seluruh warga.
‘’Alhamdulillah pagi ini, kita mendapatkan dua penghargaan dari Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharan (DJPb) Provinsi Sumut. Semoga penghargaan ini semakin memotivasi kita untuk bekerja lebih baik lagi ke depannya. Di samping itu juga, menjadi spirit untuk terus bersinergi dengan pemerintah pusat dalam pengelolaan keuangan, termasuk program-program pembangunan,’’ harap Wakil Wali Kota.
Usai pembukaan, Rakor selanjutnya diisi dengan sesi diskusi bersama Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumut, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut Wiwiek S Widayat, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumut Yusup Ansori serta Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut Syech Suhaimi. (map/ila)
KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana memuji keberpihakan dan kegigihan Ketua DPRD Sumatera Utara periode 2019-2024, Baskami Ginting dalam pembangunan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Hal ini disampaikan Terkelin dalam acara pelantikan 35 anggota DPRD Karo periode 2019-2024 pada Selasa 1 Oktober 2019, turut dihadiri Baskami Ginting dan sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara, Ingan Amin Barus, Salnon Sumihar Sagala, Remita br Sembiring, Siti Aminah br Perangin-angin, Kepala Biro Otda Basarin Yunus Tanjung, Wakil Bupati Karo Cory seriwaty br Sebayang, Dandim 0205 /TK, Letkol Inf Taufik Rizal, Danyon 125/Simbisa Letkol Anjuanda Pardosi, Kapolres Tanah Karo AKBP Benny Remus Hutajulu, Kajari Karo Gloria.
“Prestasi dan kegigihan beliau memihak kepentingan masyarakat, khususnya dalam memperjuangkan jalan tembus Karo-Langkat. Pak Baskami Ginting ikut sebagai konseptor dan pemain menggolkan jalan tembus Karo-Langkat,” ungkap Terkelin Brahmana.
“Terima kasih Pak Baskami Ginting. Kami warga Karo dan atas nama Pemda Karo sangat terbantu dengan terbukanya akses jalan tembus Karo-Langkat, sudah tidak jauh lagi. Bahkan roda perekonomian, menjual hasil pertanian semakin lancar,” tutur Terkelin.
Dalam kesempatan itu, Bupati Karo meminta bantuan Baskami Ginting dalam proses penyelesaian akses jalan tembus Karo dan Kabupaten Deli Serdang, dari Desa Serdang, Kecamatan Barus Jahe menuju Desa Rumah Liang, Kecamatan STM Hilir, Deli Serdang.
“Hingga saat sekarang masih terkendala di Dinas Kehutanan provinsi. Jalan yang akan dibuka tersebut masuk kawasan hutan sepanjang kira kira 1,2 kilometer lagi. Kami butuh pelepasan dan izin pakai dari instansi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara. Kami butuh sentuhan tangan bapak memainkan peran selaku Ketua DPRD Sumut,” ungkap Terkelin.
Ketua DPRD Sumatera Utara Baskami Ginting menuturkan kehadirannya di acara pelantikan 35 anggota DPRD Karo, atas undangan dari Pemkab Karo. “Kehadiran saya tindaklanjut komunikasi sebelumnya saat Bupati Karo Terkelin Brahmana berkunjung ke kantor DPRD Sumut sepekan lalu,” kata Baskami. (deo/han)
LANGKAT, SUMUTOS.CO – Pemerintah Kabupaten Langkat diminta untuk segera memperbaiki gorong-gorong di Jalan Dahlia, Kelurahan Berandan Timur Baru, Kecamatan Babalan.
“Soalnya gorong-gorong sudah terbenam yang mengakibatkan aliran air tersumbat. Akibatnya, sering kebanjiran disaat intensitas curah hujan meningkat,”ujar Slamet dan Sri yang ditemui Sumut Pos di Jalan Dahlia Kampung Baru, Selasa (1/10)
Menurut kedua warga tersebut, gorong-gorong di lingkungan mereka sudah terbenam sekira 6-10 tahun. “Akibat tersumbat, air tidak bisa mengalir ke kanal besar. Alhasil, air pun meluap ke badan jalan,”Ucap warga.
Menanggapi keluhan warga, Lurah Berandan Timur Baru Drs H Asyari Siregar mengakui jika usia gorong-gorong sudah terbilang tua. Karena kondisi itu pula, pihaknya sudah mengusulkan untuk perbaikan dalam musrenbang Kelurahan hingga tingkat Kecamatan Babalan. “Keinginan kami, kalau bisa gorong-gorong itu diganti dengan gorong-gorong yang terbuat dari “plat deker” supaya lebih kuat dan terjamin tidak terbenam.
“Kita berdoa saja, pemerintah dapat segera merealisasi usulan.warga Berandan Timur Baru terkait perbaikan gorong-gorong tersebut,”sambung Lurah Asyari Siregar berharap. (yas/han)
PENGHARGAAN:
Wali Kota Binjai HM Idaham menerima penghargaan juara II pengunaan DAK dan Dana Desa yang diserahkan langsung oleh Gubsu, Edy Rahmayadi, Rabu (2/10).
PENGHARGAAN:
Wali Kota Binjai HM Idaham menerima penghargaan juara II pengunaan DAK dan Dana Desa yang diserahkan langsung oleh Gubsu, Edy Rahmayadi, Rabu (2/10).
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Binjai meraih penghargaan sebagai Juara II Pemerintah Daerah (Pemda) terbaik atas kinerja Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Dana Desa tahun 2018 tingkat Provinsi Sumatera Utara.
Penghargaan itu langsung diserahkan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi kepada Wali Kota Binjai H Muhammad Idaham pada acara Rakor Pemda se-Sumatera Utara di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Rabu (2/10).
Penghargaan ini sesuai Keputusan Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPBN) Provsu. Adapun sebagai juara pertama diraih Pemkab Tapanuli Tengah.
Idaham mengucapkan puji syukur, sekaligus terimakasih kepada semua pihak atas diraihnya penghargaan dari Kementerian Keuangan RI.
Idaham menegaskan, penghargaan ini sebagai bukti bahwa Pemko Binjai bersungguh-sungguh dalam pemanfaatan DAK yang disalurkan oleh pemerintah pusat. Bahkan, telah direalisasikan secara optimal. Tujuannya, agar manfaat DAK dapat dirasakan oleh masyarakat, dan ikut mendukung prioritas pembangunan nasional. (ted/han)
file/sumut pos
BESAR: Para pemain PSMS latihan di Kebun Bunga, beberapa waktu lalu. Peluang PSMS untuk lolos semakin besar.
BESAR: Para pemain PSMS latihan di Kebun Bunga, beberapa waktu lalu. Peluang PSMS untuk lolos semakin besar.
SUMUTPOS.CO – Peluang PSMS Medan untuk lolos ke babak delapan besar, semakin terbuka. Hal itu terjadi setelah PSCS Cilacap ditahan PSPS Riau dengan skor 1-1 di Stadion Wijaya Kusuma, Cilacap, Rabu (2/10).
PADA pertandingan ini, PSCS unggul terlebih dahulu melalui Rendi Saputra di menit ke-35. PSPS menyamakan kedudukan melalui Firman Septian di menit ke-71. Pertandingan berakhir imbang.
Hasil imbang tersebut tidak mengoyahkan posisi PSCS di peringkat empat. Hanya saja, raihan poin mereka gagal menjauhi PSMS di posisi kelima.
PSCS mengoleksi 33 angka dari 20 pertandingan. Sedangkan PSMS meraih 31 angka dari 19 laga. Artinya selisih hanya dua angka, namun Ayam Kinantan masih memiliki satu laga sisa. Dengan posisi tersebut, Legimin Raharjo dkk bisa menentukan nasib sendiri untuk lolos ke babak delapan besar.
Pelatih PSMS Jafri Sastra mengakui hasil imbang antara PSCS dengan PSPS memang sangat menguntungkan bagi PSMS. Pasalnya, peluang Ayam Kinantan untuk melaku ke babak selanjutnya semakin besar. Namun dia mengaku enggan jemawa.
“Hasil imbang itu memang menguntungkan bagi kita. Kita bisa menentukan nasib sendiri. Tapi, kita tidak bisa jemawa. Masih ada tiga pertandingan sisa yang harus di hadapi,” ujar Jafri Sastra.
PSMS saat ini fokus menghadapi tuan rumah PSGC Ciamis pada Senin (7/10) mendatang. Jafri Sastra berharap anak asuhnya tampil konsisten. Untuk itu pembenahan terus dilakukan.
“Saya akan terus memperbaiki kekurangan tim. Saat melawan Sriwijaya, penyelesaian akhir sudah mulai membaik. Namun masih ada beberapa kekurangan. Ini akan diperbaiki sebelum melawan PSGC,” ungkapnya.
Pelatih asal Sumatera Barat itu mengakui, dia juga akan terus melakukan rotasi. Rotasi merupakan bagian dari strategi, dan tidak perlu diungkapkan,” pungkasnya. (dek)