26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 4895

Sambut Milad ke-89 Alwashliyah, PD Alwashliyah Medan Gelar Dialog dan Porseni

KONFRENSI PERS: Para pengurus PD Al Jami’yatul Washliyah Medan usai memberikan keterangan.
KONFRENSI PERS: Para pengurus PD Al Jami’yatul Washliyah Medan usai memberikan keterangan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus daerah (PD) Al Jami’yatul Washliyah Medan akan menggelar berbagai kegiatan dalam menyambut Milad Al Washliyah ke-89. Rangkaian kegiatan akan dimulai 12 Oktober hingga puncak acaranya pada 30 November mendatang.

Ketua PD Al Washliyah Medan Drs A’zam Nasution mengatakan, Al Washliyah Medan senantiasa melanjutkan eksistensi Al Washliyah dalam usia yang semakin tua ini.

“Al Washliyah Medan sebagai ibu kota Al Washliyah berupaya mengembalikan persoalan umat ke dalam umatnya. Sebagai wadah pemberdayaan umat. Jadi kami akan menggelar berbagai kegiatan mulai dari dialog hingga Pekan Olahraga dan Seni (Porseni),” kata A’zam pada konfrensi pers, Minggu (29/9).

A’zam mengatakan, selain Porseni beberapa kegiatan berbeda adalah jalan santai massal yang dilaksanakan di acara Car Free Day di Lapangan Merdeka.

A’zam berharap dari perayaan Milad ini jadi momentum, agar warga muslim khusus Al-Washliyah kembali bersatu untuk bisa melanjutkan perjuangan keumatan.

“Kembali kepada azasnya sendiri Alquran dan Sunnah. Sebelumnya kami sudah berdialog dengan organ lain seperti Muhammadiyah, NU. Kalau perbedaan furiyah masalah keduniaan kembali ke sumbernya. Sumber hukum bagi umat Islam. Momentum milad merupakan momen menyatukan kembali individu yang terlibat dalam organisasi berbeda termasuk politik dalam satuan pandang umat khususnya ukhuwah islamiyah,” tambahnya.

Sementara Steering Committe Dedy Suhairi SPdi memaparkan beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain, 12 oktober dimulai dengan dialog bertema pendidikan dan rapat koordinasi Al Washliyah Medan. “Temanya membangun sinergitas menyongsong 89 tahun Al Washliyah. Dialog digelar di Asrama Haji. Nantinya akan tampil sebagai pemateri Kanwil Kemenag Sumut, Dinas Pendidikan Sumut, dan MPPB Al Washliyah. Ini akan menjadi dialog awal yang rencananya jadi program rutin bulanan,” kata Dedy.

“Dialog ini bertujuan untuk implementasi peraturan pemerintah RI 17 tahun 2010 tentang penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan. Kita berharap ada perhatian pemerintah. Lembaga pendidikan kita cukup signifikan mendukung pemerintah mencercaskan kehidupan anak bangsa. Namun dari tata pengelolaan belom menemukan sinergitas. Sedangkan rapat koordinasi kita laksanakan untuk mengkoordinasikan perkembangan PC dan pengurus organ bahagian Al Washliyah se-kota Medan. Program kerja yang terlaksana dan akan dilaksanakan akan dikoordinasikan,” bebernya.

Selanjutnya, puncak acara pada 25-30 November akan digelar Porseni pelajar dan pengurus serta organ bagian.

“Untuk Porseni akan mempertandingkan beberapa cabang olahraga seperti tenis meja, futsal, voli, jalan santai, dan bakti sosial donor darah, sunat massal, pembersihan kamar mandi sekolah-sekolah, paduan suara, nasyid modern, pildacil, MTQ. Pesertanya dari siswa sekolah. Dirangkai dengan kegiatan zikir ditutup dengan resepsi pada 30 November,” tambah Wakil Bendahara Shahbudi.

Turut hadir Ketua Panitia Rakor dan Dialog, M Rahmat MSi dan Sekretaris Ahmad Aliandi Nasution SE, Ketua Panitia ultah Drs Ansoruddin Amir SH MA dan Sekretaris Samsu Rizal. (dek)

Rapat Koordinasi di Kecamatan Merek, Bupati: Pemimpin Harus Siap Dikritik & Dibully

SOLIDEO/SUMUT POS HADIRI: Bupati Karo Terkelin Brahmana saat menghadiri rapat koordinasi di Kecamatan Merek.
HADIRI: Bupati Karo Terkelin Brahmana saat menghadiri rapat koordinasi di Kecamatan Merek.
SOLIDEO/SUMUT POS

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana menyatakan menjadi pemimpin harus siap dibully dan dikritik. Jika tidak siap dengan konsekuensi itu, Terkelin menyarankan tidak usah menjadi pemimpin.

Penegasan itu disampaikan Bupati Karo Terkelin Brahmana saat menghadiri rapat koordinasi pemerintahan Kecamatan Merek yang dihadiri seluruh kepala desa (Kades), Jumat (27/9), di Kafe Kampung Kita Merek.

Camat Merek Tommy Heriko Sidabutar menyebutkan, kegiatan yang dilangsungkan bertujuan untuk menigkatkan pelayanan kepada masyarakat Kecamatan Merek. “Ini bagian dari salah satu cara yang kita gelar untuk mewujudkan program pemerintahan daerah yang sesuai dengan visi misi Bupati Karo. Sehingga keselarasaan sesama instansi kita wujudkan. Salah satunya di Kecamatan Merek ini bekerja sama mengaplikasikan program, religius, sehat, cerdas dan mandiri,” ujar Tommy.

Dia mendorong agar setiap desa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Kepala desa menjadi ujung tombak dan bersentuhan langsung dengan masyarakat yang selanjutnya perpanjangan tangan dari pemerintahan di lapangan,” katanya.

Bupati Karo Terkelin Brahmana mendukung acara yang diselenggarakan. Hal ini, sebutnya, salah satu ciri menunjukkan adanya kemauan dan kebersamaan sesama perangkat daerah dan kepala desa.

Menurut Terkelin, dengan seringnya bersilaturahmi maka ada pertemuan, ada pertemuan maka ada persatuan, ada persatuan maka ada kesatuan, ada kesatuan maka ada kekuatan. “Filosofi ini sudah jarang masyarakat menerapkannya. Pertemuan seperti ini sangat baik dan positif,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Karo mengingatkan, bahwa kepala desa harus ada kreativitas dan inovasi. Terlebih untuk kepala desa di Kecamatan Merek, sebab Merek merupakan kawasan yang dekat dengan program nasional; Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

“Ini harus kades tahu semua. Pemerintah pusat terus berbenah melakukan pembangunan sesuai program KSPN tadi. Di sini kita dituntut bekerja dengan tulus dan ikhlas. Menjadi seorang pemimpin harus ada kreativitas dan inovasi. Jangan selama menjabat kita tidak pernah berbuat kepada masyarakat,” ujar Terkelin.

Dia juga mengingatkan para kades bahwa menjadi pemimpin harus siap dibully dan dikritik. “Seorang pemimpin harus siap dibully, dikritik, dicacimaki, diadukan. Ini tantangan seorang pemimpin. Jika tidak siap maka jangan mau jadi pemimpin,” tegas Terkelin. (deo)

Sertifikat Tanah Tumpang Tindih, Warga Barung Kersap Demo Kantor BPN

TEDDY/SUMUT POS Unjukrasa: Warga Desa Barung Kersap, Kecamatan Munte, saat berunjukrasa di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Karo, Kabupaten Karo, Jumat (27/9) siang.
Unjukrasa: Warga Desa Barung Kersap, Kecamatan Munte, saat berunjukrasa di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Karo, Kabupaten Karo, Jumat (27/9) siang.
TEDDY/SUMUT POS

KARO, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga Desa Barung Kersap, Kecamatan Munte, didominasi kaum emak-emak, berunjukrasa di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Karo, Kabupaten Karo, Jumat (27/9) siang.

Aksi ini dilatari persoalan tumpang tindih sertifikat tanah atas objek tanah seluas 4 hektare di area Perjumaan Kenjulu simpang Tambak Belang, Jalan Barung Kersap, Gurubenua.

Dalam tuntutannya, warga meminta kejelasan tentang sertifikat hak milik (SHM) mereka, yang sampai saat ini tumpang tindih atas lahan seluah 4 hektare yang dimiliki oleh tiga orang.

Selain itu, warga juga mempertanyakan soal keabsahan program Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona). Aksi warga itu juga didampingi kepala desa se-Kecamatan Munte.

Kepala Dusun I, Desa Barung Kersap, Bayu Andika Peranginangin kepada wartawan, menyatakan, warganya melakukan aksi tersebut guna meminta kejelasan kepada pihak BPN Karo terkait tumpang tindihnya sertifikat tanah yang sudah dialami bertahun-tahun tidak juga selesai.

“Membuat warga menjadi was-was tentang sertifikat yang diterbitkan pihak BPN Karo,” katanya.

Hingga pukul 17.30 WIB, aksi damai ratusan emak-emak membubarkan diri setelah mendengarkan penjelasan dari BPN Karo. Meski begitu, mereka merencanakan akan melanjutkan aksinya hari ini, Senin 30 September 2019, akan dimediasi oleh Polres Tanah Karo. (deo/han)

Pencairan Dana Bos Disunat di Langkat

ilustrasi
ilustrasi

LANGKAT, SUMUTPOS.Co – Sejumlah Kepala Sekolah (Kasek) di Madrasah Aliah-Tsanawiyah se-Kabupaten Langkat mengaku pencairan dana bantuan operasional sekolah (Bos) yang mereka terima tidak mencapai 100 persen. Mereka menduga, pihak Kementerian Agama(Kemenag) Kabupaten Langkat melakukan penyunatan dana program bantuan pemerintah untuk para pelajar tersebut.

“Pencairan dana BOS tahun 2019 untuk semester 1 dan semester 2 yang diterima kepala sekolah sudah tidak sesuai dengan ketentuan dalam juknis sebagaimana yang ditetapkan,”Ungkap beberapa Kepala Madrasah Aliah dan Mts di Langkat diwakili masing-masing Nyonya Ina dan Rahmadsyah kepada Sumut Pos di Stabat, Sabtu (28/9)

Menurut keduanya, pemotongan dana BOS yang dilakukan pihak Kemenag Langkat, bukanlah kali ini saja, melainkan sudah sering terjadi persisnya pada tahun 2017.

Seharusnya pencairan dana BOS sebagaimana biasanya diterima penuh 100 persen menurut jumlah siswa. Tapi kenyataannya yang dicairkan hanya 45-50 persen saja. Sedangkan sisanya dari tahun 2017, hingga kini tidak dicairkan lagi.

“Bayangkan saja, andaikan jumlah Madrasah Aliah dan Madrasah Tsanawiyah Negeri Swasta di Langkat ini, masing-masingnya berkisar 50 sekolah saja. Berapa banyak dana BOS yang ditilep Kemenag Langkat,”terang Rahmadsyah.

Berdasarkan data yang mereka miliki, jumlah siswa Aliah yang terdaftar di Dapodik Kemenag Langkat sebanyak 190 siswa. Sedangkan jumlah dana BOS yang diterima per siswa sebesar Rp1,4 juta, dan per tahun sekitar Rp266 juta.

Sesuai ketentuan yang berlaku di Kemenag Langkat, pencairan dana BOS dalam setahun 2 kali, yakni Semester 1 dan Semester 2.

“Akan tetapi, tahun ini yang membuat para kepala sekolah nggak habis pikir dan bertanya-tanya, mengapa pencairan dana BOS yang diterima seluruh Madrasah Aliah Negeri dan Swasta se-Langkat tidak utuh 100 persen, namun hanya 45 persen. Begitu juga di Tsanawiyahnya, kemana 55 persennya lagi. Siapa yang bertanggungjawab dengan tindakan penyutanan dana BOS MA dan Mts di Kemenag Langkat itu.

“Karena itu perwakilan kepala sekolah di jajaran Kemenag Langkat ini mempertanyakan, apakah ketentuan penundaan atau pemotongan dana BOS di jajaran sekolah-sekolah Kemenag Langkat yang seperti ini memang merupakan kebijakan Kementerian Agama Pusat atau memang akal-akalan dari para pejabat terkait di Kemenag Langkat,”tanya para kepala sekolah.

“Karena itu, kami seluruh Kasek MA dan Mts di Langkat baik Negeri maupun Swasta sangat bermohon kiranya dapat menanggapi apa yang kami keluhkan ini, terkait kebijakan penyutan dana BOS, demi kebutuhan operasional sekolah,” pinta para Kepala Sekolah.

Menanggapi keluhkan para kepala sekolah Aliah dan Tsanawiyah terkait pencairan dana BOS yang diduga disunat, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan. Kemenag Langkat) H Zulfan Effendy, SAg, MSi yang dihubungi Sumut Pos mengaku enggan memberikan keterangan secara rinci dari telepon.

“Tak baik dan tak enaklah bicara melalui hand phone atau WA. Sebaiknya datang saja ke Kantor Kemenag Langkat,” ujar H Zulham. (yas/han)

Berwatak Setia Kawan, Airlangga Hartarto Didukung Kembali Menjadi Ketum Partai Golkar

Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekali lagi publik telah mendapatkan pelajaran berharga dari Partai Golkar dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yang telah mencontohkan bagaimana mengedepankan persatuan bangsa diatas kepentingan golongan.

Seperti diketahui setelah rapat terbatas DPP Partai golkar pada, Jumat (27/9/2019), terlihat kematangan Airlangga Hartarto, dalam memimpin Partai Golkar, berhasil merangkul lawan politik, Bambang Soesatyo untuk bersama-sama membesarkan Partai Golkar.

“Beliau juga mengajak dan menjaga persatuan bangsa dengan tatap terus mendukung kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam upaya mensejahterakan rakyat,” ucap Ketua Umum PP Bakumham DPP Partai Golkar, Robi Anugrah Marpaung SH, MH, Minggu (29/9).

Sikap teladan Airlangga Hartarto, haruslah disambut dengan pembuktian nyata dari Kader Partai Golkar, Bambang Soesatyo yang telah mundur sebagai calon ketua umum dan mendukung penuh tanpa syarat, Airlangga Hartarto pada munas Partai Golkar, Desember 2019 mendatang.

“Pernyataan mundur dari pencalonan ketua umum dari mas Bambang Soesatyo dan mendukung sepenuhnya pencalonan kembali Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, tidak diikuti dengan para pendukung yang terlanjur telah melakukan tindakan non prosedural,” kata Robi.

“Memecah persatuan Partai Golkar dan kepengurusan ormas pendiri Partai Golkar sebut saja diantaranya MKGR dan organisasi Partai Golkar lainnya seperti AMPG, KPPG, terlihat nyata masih melakukan gerakan memecah organisasi sampai tingkat daerah. Serta masih saja terpasang jelas Bilbord Bambang Soesatyo sebagai calon ketua umum bersama pihak pihak yang telah memecah kepengurusan ormas Partai Golkar di beberapa tempat di Jakarta,” sambungnya.

Menurutnya, sikap setia Airlangga Hartarto sebagai cerminan pasal 3 ikrar Panca Bhakti Partai Golkar yang menjelaskan, warga Partai Golkar adalah Pembina Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang berwatak setia kawan, dan mengedepankan persatuan bangsa, dengan tegas berkomitmen demi kebesaran Partai Golkar.

“Pengamalan Ikrar Panca Bhakti oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sudah seharusnya di ikuti Mas Bambang Soesatyo, dan seluruh pendukungnya dengan tidak lagi memecah Partai Golkar dan ormas pendiri dan didirikan. Menurunkan seluruh alat kampanye yang bernarasi memecah partai secara total,” jelasnya.

Mengembalikan kembali dan mendukung soliditas pengurus ormas pendiri dan didirikan Partai Golkar yang sesuai dengan aturan untuk kejayaan Partai Golkar.

“Sehingga pernyataan mas Bambang Soesatyo sempurna sebagai pernyataan yang sungguh-sungguh untuk kebesaran Partai Golkar dan bangsa indonesia,” urainya.

Kedepan kata Robi, dapat dijadikan contoh bagi kader Partai Golkar sebagai senior dan juga kader Partai Golkar, yang matang berdemokrasi mengedepankan aturan. Apabila tidak dilakukan, katanya, akan berdampak pada konsolidasi partai, dapat diduga pernyataan tersebut syarat kepentingan dan wajib diwaspadai sebagai suatu strategi pemecah Partai Golkar.

“Semoga Partai Golkar jaya dibawah kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar bapak DR Ir H Airlangga Hartarto,” pungkasnya. (man)

Keluarga Minta Pendemo Jangan Musuhi Polisi

Siti Romlah, kakak kandung Baratu Rafifuljana yang menunggui korban di RS Polri, Kramatjati, Jaktim

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sejumlah keluarga polisi yang menjadi korban kekerasan mahasiswa/pelajar dalam aksi demonstrasi menuntut penolakan UU KPK dan RUU lainnya menyesalkan tindakan anarkis sejumlah oknum pendemo. Sebab para pendemo tak seharusnya memusuhi polisi, karena mereka hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.

“Kami sedih sekali karena keluarga kami yang menjadi anggota Polri mengalami musibah seperti ini kala bertugas. Kami berharap tidak ada demo-demo anarkis seperti ini lagi,” kata Siti Romlah, salah seorang anggota keluarga polisi yang menjadi korban bentrokan mahasiswa-polisi saat ditemui di RS Polri Kramatjati, Sabtu (28/9).

Kakak kandung Baratu Rafifuljana yang mengalami luka patah tulang hidung akibat lemparan batu ini menuturkan bahwa adiknya terluka ketika bertugas mengawal demonstrasi mahasiswa di Gedung DPR. Adiknya mengalami patah tulang hidung karena helm yang digunakan pecah akibat lemparan batu.

“Saya berharap, para mahasiswa jangan menjadikan polisi sebagai musuh, tapi seharusnya merekaberterima kasih dengan kehadiran polisi dalam mengatur ketertiban umum,” ujar Siti.

Hal senada juga disampaikan Maria Pardede, ibu kandung Bripda Slamet R Sihombing yang harus menderita luka patah tulang bahu akibat lemparan batu.

“Harapan saya kalau demo damai-damai saja. Peristiwa kemarin sungguh mengerikan, polisi seperti anak saya hanya menjaga ketertiban saja dan bukan musuh para mahasiswa,” katanya.

Maria menuturkan saat anaknya mengalami musibah itu, anaknya sama sekali tak memberi tahu dia dan keluarganya. “Dia cuma menanyakan kondisi satu persatu keluarga kami, padahal saat itu dia sendiri sudah mengalami luka parah,” katanya.

Menurut Kasubdit Kedokteran Forensik RS Polri, dr Lastri, selama sepekan kemarin sebanyak 39 orang anggota Polri (di luar mahasiswa) menjadi korban bentrokan. Rata-rata mereka mengalami luka-luka di bagian kepala akibat lemparan batu dan pukulan benda tumpul.

“Dari 29 orang anggota Polri yang dirawat, 15 terpaksa dirawat bahkan 7 orang yang masih dirawat sampai Sabtu (28/9), karena baru saja menjalani operasi. Sementara sisanya bisa langsung pulang karena mengalami luka ringan,” kata Lastri. (rel/adz)

Megawati Tunjuk Syarif Sitepu Isi Kursi Wakil Ketua DPRD Binjai

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menunjuk Syarif Sitepu isi kursi Wakil Ketua DPRD Binjai. Penunjukkan itu tinggal diparipurnakan oleh Sekretariat DPRD Binjai.

“Pak Syarif Sitepu yang merupakan Ketua DPC PDIP Kota Binjai, yang diamanahkan sebagai Wakil Ketua DPRD Binjai,” jelas Sekretaris DPC PDIP Kota Binjai, Fahrul Putra, Minggu (29/9).

PDIP meraih 4 kursi berdasarkan hasil Pemilihan Legislatif 2019 kemarin. Karenanya, partai berlambang banteng itu berhak kursi Wakil Ketua DPRD Binjai.

Fahrul menambahkan, Ketua Fraksi PDIP yang ditunjuk oleh Ketum yakni Gim Ginting. Sementara, PDIP juga sudah membuka penjaringan bakal calon wali kota Binjai jelang Pilkada serentak pada 2020 mendatang.

Proses penjaringan yang berlangsung sejak 2 September 2019 sampai 15 September 2019 ini, diramaikan 11 nama. Mayoritas nama-nama itu berasal dari non kader.

Bahkan, Ketua Tim Penjaringan Bacalon Wali Kota Binjai, Raidertha Sitepu pun ikut meramaikan jalannya proses. “11 nama yang telah mendaftarkan diri ke PDI Perjuangan. 4 di antaranya adalah kader partai,” jelas dia.

Berkas para pelamar sudah diserahkan ke DPD PDIP Sumut. Pelamar asal Kota Rambutan pun sudah menjalani proses fit and proper test.

“Seluruh proses seleksi ini nanti muaranya ada di DPP yang akan menentukan siapa yang akan direkomendasikan sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Binjai yang diusung oleh PDI Perjuangan. Jadi kita tunggu semua prosesnya berjalan untuk mengetahui pasangan calon yang diusung oleh PDI Perjuangan,” kata dia.

“Ini masih proses paling awal. Harapan kita, calon yang terbaiklah yang akan mendapatkan rekomendasi DPP,” tambah dia.

Mengenai perpanjangan proses penjaringan seperti yang dilakukan DPD PDIP Sumut, kata dia, hal tersebut tak dilakukan pada tubuh DPC Binjai. “PDI Perjuangan tidak memperpanjang masa penjaringan. Tapi balon bisa melaksanakan pendaftaran di tiap-tiap tingkatan struktur partai. Untuk masa waktu penjaringan di tiap tingkatan, bisa konfirmasi ke pengurus di masing-masing tingkatan,” pungkasnya. (ted)

Laga Lawan Aceh Babel United Ditunda

file/sumut pos LATIHAN: Para penggawa PSMS Medan saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, belum lama ini.
LATIHAN: Para penggawa PSMS Medan saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, belum lama ini.

SUMUTPOS.CO – Peluang PSMS Medan melaju ke babak 8 besar semakin terbuka. Pasalnya, pada laga Persibat Batang kontra PSCS Cilacap, berkesudahan dengan skor 3-2 untuk keunggulan Persibat. Artinya, jarak poin antara PSMS dan tim di atasnya, khususnya posisi 4 besar, pada klasemen sementara Liga 2 2019 Wilayah Barat, semakin dekat. Syaratnya, Ayam Kinantan harus menang saat bentrok Aceh Babel United.

Namun, laga lawan Aceh Babel yang rencananya berlangsung di Stadion Teladan Medan, Sabtu (28/9) sore ini, resmi ditunda. Pertandingan ini tak mendapat izin dari pihak kepolisian. Kota Medan tengah marak aksi unjuk rasa menolak revisi UU KPK, RKUHP, dan sebagainya. Karena harus menurunkan personel dalam penanganan aksi ini, pihak kepolisian tak dapat membagi personel untuk diturunkan pada pertandingan tersebut.

Kembali ke peluang PSMS menuju babak 8 besar, kini tim besutan Jafri Sastra ini berada di posisi 6 dengan koleksi 28 poin, sama dengan Cilegon United di posisi 5. Sementara PSCS tertahan di posisi 4 dengan 32 poin. Selanjutnya Persiraja Banda Aceh di posisi ketiga (33 poin), namun masih menyisakan satu pertandingan. Sama dengan Sriwijaya FC yang menyisakan satu laga, turun ke posisi kedua (37 poin). Dan Persita Tangerang kini memuncaki klasemen dengan 37 poin, hanya unggul agresivitas gol dari Sriwijaya.

Jadi, jika PSMS mampu membekuk Aceh Babel di Stadion Teladan Medan nantinya, maka jarak dengan PSCS tinggal satu poin saja (PSMS 31, PSCS 32). Tentu peluang Legimin Raharjo dan kawan-kawan semakin besar menuju 4 besar klasemen, dan berpeluang ke babak 8 besar.

Melihat hasil itu, Pelatih PSMS Jafri Sastra, tak mau ambil pusing. Dia mengaku ingin fokus menghadapi Aceh Babel lebih dulu, agar bisa mengejar poin PSCS.

“Kami tidak perlu hitung-hitungan soal hasil pertandingan lain. Intinya, di 4 laga sisa, kami harus meraih kemenangan. Satu demi satu laga akan kami jalani dengan penuh konsentrasi,” tutur Jafri, Jumat (27/9).

Mengenai laga kontra Aceh Babel yang resmi ditunda, Jafri pun menginstruksikan skuad Ayam Kinantan menggelar latihan di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, Jumat (27/9) sore. “Batalnya pertandingan ini, bukan berarti anak-anak kami liburkan. Sore kami berlatih dengan intensitas tinggi, sesuai kebutuhan tim untuk bertanding besok (hari ini, red). Karena ada kemungkinan tetap main,” katanya.

Tim yang sudah siap tempur, mau tak mau harus menerima kondisi tersebut. Jafri pun hanya bisa pasrah, dan mengikuti instruksi dari manajemen, bagaimanapun keputusannya nanti. Dengan kondisi saat ini, masih ada keuntungan buat tim, untuk berlatih mematangkan strategi. “Keuntungannya kami dapat jatah latihan sehari lagi. Kami bisa mematangkan strategi dan taktik,” katanya.

Sementara Media Officer PSMS, Faisal Pardede membeberkan, penundaan laga PSMS kontra Aceh Babel sudah resmi diumumkan. “Namun sampai kapan ditunda, belum ada kejelasan. Semuanya tergantung PT LIB,” pungkasnya. (bbs/saz)

Derby Perdana, Atletico vs Madrid

SUMUTPOS.CO – Atletico Madrid akan menjamu sang rival sekota Real Madrid pada pekan ke-7 LaLiga 2019/2020, Minggu (29/9) dini hari WIB. Bertemu untuk pertama kalinya di kompetisi resmi musim ini, Atletico tentu ingin kembali meraih kemenangann

Namun, Madrid pasti takkan rela tetangganya itu berbuat sekehendak hati mereka.

Bagi Atletico, derby melawan Madrid di pramusim lalu adalah momen yang sangat berkesan. Atletico menang dengan skor mencolok 7-3, dan Diego Costa memborong 4 gol pada laga itu. Tapi kemudian dia dikartu merah.

Atletico sempat melalui 3 laga di semua kompetisi tanpa kemenangan. Setelah takluk 0-2 di kandang Real Sociedad, pasukan Diego Simeone imbang 2-2 menjamu Juventus di Liga Champions, dan 0-0 menjamu Celta Vigo di liga.

Atletico bangkit tengah pekan lalu, menang 2-0 di kandang Real Mallorca. Atletico menang lewat gol-gol Diego Costa dan Joao Felix, tapi kehilangan Alvaro Morata yang mendapatkan 2 kartu kuning di pertengahan babak kedua.

Atletico bangkit di saat yang tepat. Mereka sudah siap untuk partai derby melawan sang rival sekota.

Madrid sempat dilanda mimpi buruk, kalah 0-3 melawan tuan rumah PSG di Liga Champions matchday pertama. Namun, Madrid kemudian sukses mencatatkan 2 kemenangan beruntun tanpa kebobolan di LaLiga.

Pasukan Zinedine Zidane menang 1-0 di kandang Sevilla lewat gol tunggal Karim Benzema. Setelah itu, mereka menang 2-0 lewat gol-gol Vinicius Junior dan Rodrygo saat menjamu Osasuna.

Melawan Atletico di Wanda Metropolitano, Zidane kemungkinan belum bisa menurunkan Luka Modric. Gelandang Kroasia itu belum 100 persen fit.

Zidane bisa saja menerapkan skema 4-2-3-1 untuk melawan 4-4-2 racikan Simeone. Toni Kroos dan Casemiro bakal jadi jangkar di lini tengah. Sementara Benzema dipasang striker tunggal, dengan dukungan Eden Hazard, James Rodriguez, dan Gareth Bale di belakangnya. (bln/saz)

Kapoldasu Bertemu Para Rektor Universitas di Medan, Sepakat Tangguhkan Penahanan Mahasiswa

solideo/Sumut Pos Kapoldasu Irjen Pol AgusAndrianto
Kapoldasu Irjen Pol AgusAndrianto

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polda Sumut akhirnya mau menangguhkan penahanan seluruh mahasiswa yang sebelumnya ditahan dalam kerusuhan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, Selasa (24/9). Penangguhan ini dilakukan setelah Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dan sejumlah pimpinan kampus menggelar pertemuan tertutup di Mapolrestabes Medan, Jumat (27/9) sore.

Dalam pertemuan tersebut, hadir Rektor Unimed Dr Syamsul Gultom, Rektor UMSU Dr Agussani, Wakil Rektor I USU Prof Dr Ir Rosmayati, Wakil Rektor I Universitas Pancabudi Bhakti Alamsyah PhD, Wakil Rektor III UINSU Prof Dr Amroeni Drajat, Wakil Rektor III Universitas Medan Area (UMA) Muazul dan pimpinan perguruan tinggi lainnya.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyatakan sepakat untuk saling berkoordinasi dan sama-sama berpartisipasi untuk memberikan pemahaman kepada para mahasiswa agar menjaga kondusivitas serta kamtimbas.

“Kami sudah mendengarkan komitmen dari para pimpinan perguruan tinggi yang akan menyampaikan kepada para mahasiswanya untuk cooling down. Polisi sendiri akan menangguhkan penahanan mahasiswa yang ditahan, karena mereka ada juga agenda ujian tengah semester pada beberapa kampus,” ungkap Agus.

Sementara, mewakili pimpinan perguruan tinggi, Rektor UMSU Dr Agussani menyambut baik penangguhan penahanan. Kata dia, penangguhan ini terjadi atas permintaan jajaran pimpinan perguruan tinggi kepada Polda Sumut. “Setelah ditangguhkan, para pimpinan kampus menurutnya akan langsung menggelar pertemuan dengan para mahasiswa mereka untuk menyampaikan hal-hal yang menurut mereka sangat penting demi menjaga kondusifitas,” ujar Agussani.

Ia menyatakan, dengan ditangguhkannya penahanan mahasiswa maka diminta menjaga kondusivitas. “Ini adalah pasang badan kami, artinya kami bertanggung jawab atas mahasiswa kami masing-masing. Kami juga meminta agar mahasiswa kami seluruhnya memahami posisi kami agar tidak lagi melakukan hal-hal yang merusak kondusifitas di Medan. Kami berterima kasih kepada pak Kapolda Sumut atas kebijaksanaannya,” kata Agussani.

Sebelumnya, Polda Sumut menetapkan 40 orang sebagai tersangka dari 55 orang yang diamankan terkait kerusuhan tersebut. Sisanya, 15 orang dipulangkan.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, penetapan status 40 tersangka tersebut dilakukan dari hasil pemeriksaan dan gelar perkara. Ke-40 orang itu merupakan 38 mahasiswa dan 2 bukan mahasiswa. Namun, Tatan tak menyebutkan secara detail identitas para tersangka.

“Dari 55 orang yang diamankan ditambah 1 orang (terduga teroris), ada 40 orang ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan 15 orang lagi sudah dipulangkan tadi malam (Rabu, 25/9) karena tidak terbukti dan hanya sebagai saksi,” ujarnya.

Disebutkan Tatan, 15 orang yang dipulangkan di antaranya 13 mahasiswa dan 2 bukan mahasiswa (alumni, warga sipil). Disinggung berasal dari perguruan tinggi mana saja dan identitasnya, lagi-lagi Tatan tak menyebutkannya.

“Masing-masing tersangka memiliki peran yang berbeda-beda. Jadi, kita terapkan Pasal 200 ayat 1 e (pengerusakan) subsider Pasal 160 (penghasutan melakukan kekerasan di muka umum), 170 (penganiayaan) KUHPidana dan primer Pasal 214 subsider Pasal 212 subsider Pasal 213 (kekerasan terhadap pejabat negara), 218 KUHPidana,” pungkasnya. (ris/ila)