25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 4912

Patumbak Kampung Gelar MTQ dan Festival Nasyid

rel/sumut pos PEMBUKAAN: Pengguntingan Pita Oleh Kades Ahmad Arifin SH Bersama Camat Saat Pembukaan MTQ dan Festival Nasyid di Desa Patumbak Kampung
PEMBUKAAN: Pengguntingan Pita Oleh Kades Ahmad Arifin SH Bersama Camat Saat Pembukaan MTQ dan Festival Nasyid di Desa Patumbak Kampung.
rel/sumut pos

PATUMBAK, SUMUTPOS.CO – Camat Patumbak Danang Purnama Yuda SSTP MAP berterima kasih terhadap Kepala Desa (Kades) Patumbak Kampung Ahmad Arifin SH, dan juga kepada masyarakat dalam pelaksanaan MTQ dan Festival Nasyid di Desa Patumbak Kampung.

Hal tersebut diutarakan oleh Danang saat menghadiri Pembukaan MTQ dan Festival Nasyid Tingkat Dusun se-Desa Patumbak Kampung disertai pengguntingan pita, di Masjid Al-Ismailiyah Desa Patumbak Kampung, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (21/9).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua TP PKK Kecamatan Patumbak, Seilla Dewina Siregar, Ahmad Arifin SH (kades), Siti Holijah Lubis Ketua PKK Desa, Abdillah Gurning,Siti Halimah, Asran BPD, AR Siregar Babinsa 15/DT, Aiptu Mhd Aman Bhabinkabtimas Polsek Patumbak, Ridho Nst Reskrim Polsek Patumbak, FKDM Kecamatan Patumbak, Kader PKK, Kadus, Ka-KUA,Dewan Juri, tokoh agama juga tokoh masyarakat dan peserta lomba.

Dengan pelaksanakan MTQ dan Festival Nasyid di Desa Patumbak Kampung Kecamatan Patumbak ini, semoga nanti anak-anak kita dapat menghasilkan qori dan qoriah yang berprestasi nantinya di tingkat Desa sampai Tingkat Kecamatan maupun tingkat Kabupaten.

“Ini kemajuan yang sangat luar biasa saya sangat bangga karena desa patumbak kampung di kecamatan patumbak melaksanakan kegiatan seperti ini. Saya berharap kegiatan positif seperti ini terus dilakukan dan ditingkatkan,” tutur Camat.

Di samping itu juga lanjutnya, kegiatan ini bisa mencari bibit-bibit anak yang berkualitas, karena anak-anak juga merupakan tanggung jawab kita bersama.

Kades Patumbak Kampung Ahmad Arifin SH, mengatakan tujuan kegiatan MTQ dan Festival Nasyid adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta meningkatkan masyarakat cinta Alquran dan seni budaya Islam.

Sementara, Ketua Panitia pelaksana MTQ dan Festival Nasyid Tingkat Dusun se-Desa Patumbak Kampung Asran, yang juga Ketua BPD menjelaskan, bahwa pelaksanaan MTQ dan Festival Nasyid ini dilaksanakan dari tanggal 21-22 September 2019, memperebutkan tropi bergilir Kepala Desa Patumbak Kampung, adapun pesertanya berasal dari 6 dusun. (rel/azw)

Mall Podomoro Jadi Pelanggan PGN Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mall Podomoro City yang direncanakan beroperasi pada Oktober mendatang menjadi pelanggan Perusahaan Gas Negara (PGN) Medan.

Masuknya mall Podomoro ini menyatakan bahwa hampir seluruh pusat pembelanjaan modern di Medan sudah menjadi pelanggan PGN.

Sales Area Head PGN Medan, Saeful Hadi menyatakan mall Podomoro yang menjadi pelanggan pada umumnya sama seperti pusat pembelanjaan lainnya, yaitu untuk tenant makanan. 

“Biasanya untuk restoran, tapi dipusatkan pada manajemen mall,” ujarnya.Dijelaskannya, untuk kerja sama antara Podomoro City Mall dan PGN Medan saat ini hanya untuk pusat pembelanjaannya saja.

Sedangkan untuk apartemen belum ada perjanjian ke arah tersebut.Saeful mengatakan, pada umumnya penggunaan bahan bakar di apartemen masih minim.

Karena biasanya, yang tinggal di apartemen jarang masak sehingga tidak terlalu memberikan kontribusi untuk PGN.

“Memang ada apartemen yang menggunakan gas bumi seperti di Jakarta dan Surabaya. Tapi, kaau di Medan, sepertinya itu belum terlalu tren. Ya, karena pada umumnya yang tinggal di apartemen jarang masak ya,” ungkapnya.

Saeful mengatakan hampir seluruh mall yang ada di Medan sudah menjadi pelanggan PGN Medan, seperti Sun Plaza, Thamrin Plaza, Cambridge Plaza, Plaza Medan Fair, Lippo Mall, dan lainnya.

Ini menyatakan bahwa pihak industri sudah mengetahui penggunaan bahan bakar gas bumi lebih menguntungkan dan aman bila dibandingkan dengan bahan bakar lainnya.

“Bukan hanya di Medan, hampir semua pusat pembelanjaan di Indonesia yang ada PGN nya, lebih memilih menggunakan gas bumi bila dibandingkan dengan bahan bakar lain, ya karena itu, lebih aman dan murah,” ujarnya.

Hingga Juli 2019, jumlah pelanggan PGN Medan sebanyak 22.887, yang terdiri dari pelanggan Rumah Tangga (RT) sebanyak 22.356, Pelanggan Kecil (PK) sebanyak 398, dan pelanggan Komersial dan Industri sebanyak 133. (ram)

GrabFood, Platform Pesan Antar Makanan ‎No 1 di 6 Negara Asian

MEDAN, SUMUTPOS.CO -‎ GrabFood terus berkembang untuk melayani keinginan masyarakat dengan baik. Sebagai platform pesan antar makanan terbesar dengan pertumbuhan terpesat di Asia Tenggara‎ (Asian). GrabFood juga mendorong pertumbuhan UMKM, termasuk di Kota Medan maupun Sumatera Utara (Sumut).

Menurut penelitian pasar yang dilakukan oleh Kantar, GrabFood adalah platform pengiriman makanan #1 yang paling sering digunakan di 6 negara Asia Tenggara. Saat ini GrabFood tersedia di Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

“GrabFood merupakan pilar utama pertumbuhan Grab di Indonesia dan kami sangat senang mengumumkan bahwa kami segera menjadi layanan pesan-antar makanan terbesar di Indonesia pada akhir kuartal ini,” sebut President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, Sabtu (21/9).‎

Diluncurkan dalam versi beta pada tahun 2016. Ridzki menjelaskan GrabFood telah berkembang dari satu negara dan dua kota pada Januari 2018, menjadi 221 kota di enam negara saat ini dan merupakan satu-satunya pemain regional yang menyediakan layanan pesan-antar makanan di seluruh Asia Tenggara.

“Sejak bulan Juni 2018 hingga bulan Juni 2019, nilai pendapatan kotor (GMV) GrabFood di Asia Tenggara berkembang pesat sebesar 900%. Pada paruh pertama 2019 saja, GMV GrabFood di Indonesia naik hingga tiga kali lipat, sedangkan GMV di Vietnam, Thailand, dan Filipina meningkat lebih dari empat kali lipat,” jelas Ridzki.

Saat ini di Indonesia, pangsa pasar GrabFood hampir mencapai 50%. Angka tersebut naik dari 15% sejak satu tahun yang lalu dan akan segera menjadi platform pesan-antar makanan terbesar di Indonesia pada akhir kuartal ini.

“Saat ini GrabFood telah berhasil menjadi platform pesan-antar makanan pilihan utama bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Ridzki.

Menurut penelitian konsumen oleh Kantar, GrabFood adalah platform pesan-antar makanan #1 yang paling sering digunakan di Indonesia. 57% orang Indonesia mengatakan GrabFood adalah platform pesan-antar makanan yang paling sering mereka gunakan, diikuti oleh merk pesaing lainnya sebesar 42% (Q2 2019, April – Juni).

GMV GrabFood mengalami pertumbuhan pesat sebanyak tiga kali lipat pada semester awal tahun ini, menempatkan GrabFood sebagai platform pesan-antar makanan terbesar di Indonesia pada akhir kuartal ini. Hal ini juga didukung oleh pertumbuhan pesat dari kota-kota besar di luar Jakarta seperti Surabaya, Medan, dan Bandung yang mengalami pertumbuhan GMV hampir empat kali lipat, tentunya didukung dengan strategi hyperlocal yang kuat.

Pesatnya pertumbuhan GrabFood di Indonesia juga dapat dikaitkan dengan kehadiran berbagai merchant restoran cepat saji dan berbagai pilihan makanan lokal yang dikenal dan dicintai oleh masyarakat Indonesia. Sejak tahun ini, jumlah mitra merchant yang terdapat di GrabFood meningkat dua kali lipat dan memberikan konsumen lebih banyak lagi pilihan makanan untuk dinikmati.

GrabFood juga telah memperkenalkan konsep cloud kitchen, dan baru saja meresmikan GrabKitchen kesepuluh di Indonesia. GrabKitchen merupakan bagian integral dalam pertumbuhan GrabFood di Indonesia. GrabFood berencana untuk memperluas jaringan cloud kitchen miliknya secara signifikan, dengan membuka lebih dari 50 GrabKitchen yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia pada akhir tahun ini.

“Kami bangga dapat tumbuh bersama mitra merchant kami, mulai dari merk terkemuka nasional dan internasional, hingga ke warung-warung lokal, dan siap memperkokoh kemitraan kami untuk mempersembahkan kuliner terbaik di Indonesia melalui layanan GrabFood,”‎ pungkasnya. (gus)

The Daily Wash Hadir di Jalan Panglima Denai

Grand Opening Outlet The Daily Wash di Jalan Panglima Denai Kota Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – The Daily Wash terus berkembang dengan pesat di Kota Medan. Terbukti, outlet laundry koin tersebut terbanyak di Indonesia dengan total 22 outlet, mengalahkan kota-kota besar di tanah Air seperti Jakarta.

“Kita terbanyak dengan to‎tal 22 outlet, Jakarta jumlahnya tidak sampai di situ. Dengan jumlah keseluruhan di Indonesia sebanyak 60 outlet,” ungkap Chief Executive Office Daily Wash Laundromat Indonesia, Lianto Tim kepada wartawan saat Grand Opening Outlet ‎The Daily Wash di Jalan Panglima Denai Kota Medan, Sabtu (21/9).

Outlet The Daily Wash di Jalan Panglima Denai dimiliki Steven.

Lianto menjelaskan pembukaan outlet baru, pasti terlebih dahulu dilakukan analisis kebutuhan atau pasar bagi masyarakat untuk mencuci baju. Jadinya, tidak sembarangan untuk membuka outlet baru.

“Di Jalan Denai ini pemukiman cukup padat dan ramai. Itu menjadi salah satu sasaran market kita,” tutur Lianto.

Ia mengatakan lokasi outlet baru inisangat strategis. Karena dekat Kampus Paska Sarja Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Selain masyarakat umum, segment market diincar adalah mahasiswa yang kos atau ngontrak di kawasan kampus untuk mencuci pakaiannya.

“Sampai akhir tahun 2019 ini, bisa sampai 10 outlet lagi akan kita buka lagi. Itu melengkapi target perusahaan kita, sampai 80 outlet seluruh Indonesia. Sudah banyak tempat-tempat discreening dan tahap seleksi,” pungkasnya.

Grand Opening Outlet The Daily Wash di Jalan Panglima Denai Kota Medan.

Sementara itu, pemilik Outlet The Daily Wash di Jalan Panglima Denai, Steven mengatakan usaha laundry ‎franchisee ini memiliki prospek yang bagus ke depannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena, memberikan kemudahan dalam urusan mencuci pakaian.‎‎

“Saya melihat bahwa perkembangan bisnis laundry koin ini sangat baik, karena menjawab kebutuhan masyarakat yang selama ini mencari kemudahan dalam urusan mencuci pakaian,” sebut Steven.

Dengan harga ekonomis, Steven mengatakan pihaknya dengan memberikan harga promosi dengan mencuci pakaian seberat 7 kilogram dibandrol Rp 10 ribu sudah termasuk untuk mengiringkan pakaian, yang dicuci.

Selain di Jalan Panglima Medan, Steven juga sudah membuka outlet yang sama di Jalan Veteran.‎“Tentunya ke depan, saya bisa terus mengembangkan bisnis ini, dan ada rencana membuka satu cabang lagi di tahun ini,” tandas Steven. (gus)

Gelandang Serang PSMS ‘Gendut’, Natanael Bersaing ke Tim Inti

triadi wibowo/sumut pos LEWATI: Natanael Siringo-ringo mencoba melewati pemain PSCS Cilacap di Stadion Teladan Medan, baru-baru ini.
LEWATI: Natanael Siringo-ringo mencoba melewati pemain PSCS Cilacap di Stadion Teladan Medan, baru-baru ini.
Triadi wibowo/sumut pos

Seiring masuknya striker baru ke skuad PSMS Medan, posisi gelandang serang pun ‘gendut’. Hal ini menyebabkan Natanael Siringo-ringo, yang sempat jadi andalan di lini serang, harus bersaing masuk tim inti pada setiap laga yang bakal dilakoni Ayam Kinantan.

Ilham Fathoni yang kerap jadi duetnya di sektor serangan, pun kini harus mengisi posisi second striker. Mau tak mau, yang paling siap di antara mereka berdua, baru diturunkan oleh sang Pelatih Jafri Sastra, untuk memperkuat skuad. Dirasa tak siap, maka sang pemain pun harus rela hanya jadi penghangat kursi cadangan.

Ini terbukti, saat PSMS bentrok Blitar Bandung United di Bandung, Selasa (17/9) lalu. Natanael hanya duduk di bangku cadangan hingga laga usai. Berbeda dengan pertandingan sebelumnya, saat meladeni PSCS Cilacap di Stadion Teladan Medan, Natanael diturunkan, meski sebagai pemain pengganti. Dan di 2 laga terakhir, sang pelatih memang lebih memilih Ilham untuk diturunkan sebagai second striker, yang dipasangkan dengan Tri Handoko.

Terkait hal ini, Natanael pun tetap optimistis bisa memberikan permainan terbaiknya jika kembali dipercaya pelatih. Namun dia mengaku, hal tersebut memang hak prerogatif pelatih, dan dia wajib mengikuti instruksi.

“Pasti ada persaingan, dan tentu yang terbaik diturunkan pelatih. Terpenting PSMS tetap bisa menghasilkan poin. Dan semoga tren positif ini bisa kami pertahankan,” tutur Natanael, Jumat (20/9).

“Saya akan terus berikan yang terbaik. Tapi itu semua keputusan pelatih, dan jika dipercaya, saya selalu siap untuk memberikan yang terbaik,” imbuhnya, seraya berharap, para pendukung PSMS, terus memberikan support, agar bisa meraih target terdekat, yakni lolos ke babak 8 besar.

Sementara itu, Pelatih PSMS, Jafri Sastra mengatakan, jika PSMS ingin lolos ke babak 8 besar, target awalnya harus masuk 4 besar klasemen Liga 2 2019 Wilayah Barat. “Kami masih optimis. Makanya di sisa 5 laga ini, kami harus benar-benar memanfaatkannya (meraih poin),” tegasnya.

Hal ini mengingat, persaingan poin tim-tim di Wilayah Barat, sangat ketat, khususnya di papan atas klasemen. Di posisi puncak Sriwijaya FC kokoh dengan 34 poin. Disusul Persita Tangerang dengan 31 poin di posisi kedua. Persiraja Banda Aceh mengamankan peringkat ketiga dengan 30 poin. Dan 4 besar dipungkasi PSCS Cilacap dengan 29 poin.

PSMS yang berada setingkat di bawah PSCS, masih mengoleksi 28 poin. Meski memiliki selisih 6 poin dari Sriwijaya, namun PSMS hanya berbeda satu poin dari PSCS. Artinya, posisi PSCS masih bisa digusur, tentunya dengan hasil-hasil positif dari laga sisa yang dilakoni Ayam Kinantan.

Seperti diketahui, di 5 laga sisa, PSMS masih punya 2 pertandingan kandang, dan 3 laga kandang. Semoga hasil positif terus direngkuh tim kebanggaan warga Kota Medan ini hingga akhir musim. (bbs/saz)

Melawan Saat Ditangkap, Tulang Kaki Pengedar Sabu Ditembak

IST/SUMUT POS KETERANGAN: Kapolres Batubara, AKBP Robin Simatupang memberikan keterangan kepada wartawan.
KETERANGAN: Kapolres Batubara, AKBP Robin Simatupang memberikan keterangan kepada wartawan.

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Polres Batubara kembali mengungkap 6 kasus peredaran narkotika di wilayah hukumnya. Dari 7 tersangka yang diamankan, 1 orang terpaksa ditembak karena melawan petugas.

“Ya, seorang tersangka terpaksa kita tembak karena melawan petugas saat akan ditangkap,” ujar Kapolres Batubara, AKBP Robin Simatupang, Jumat (20/9).

Kapolres kemudian merinci hasil tangkapan personelnya. Muhammad Syahril alias Saril (29) ditangkap Sabtu (14/9). Warga Dusun III Desa Simpang Gambus Kecamatan Lima Puluh ditangkap di rumahnya dengan barang bukti sabu seberat 0,36 gram.

“Kemudian, Mahyudin alias Yuyun ditangkap pada Rabu (16/9). Dari tangan warga Desa Simpang Gambus, Kecamatan Lima Puluh ini disita 1 paket kecil sabu. Tersangka mengaku sabu didapat dari Joko Purwadi alias Joko (DPO),” sebut kapolres.

Selain itu, petugas menangkap Khairul Amri alias Lui (36) di Dusun II, Desa Tanjung Seri, Kecamatan Laut Tador, Batubara. Dari warga Dusun IV, Desa Mekar Sari, Kecamatan Laut Tador itu disita sabu seberat 1,36 gram beserta seperangkat alat hisapnya.

“Selanjutnya, Jumat (16/9) di Dusun III Desa Simpang Gambus Kecamatan Lima Puluh diamankan Jamil (28). Dari warga Dusun IV, Desa Titi Merah, Kecamatan Lima Puluh Pesisir itu disita satu paket sabu seberat 0,12 gram dan kaca pirex,” sebut kapolres.

Kemudian, polisi menangkap Joko Purwadi alias Joko (26). Dari warga Dusun IV, Desa Bulan Bulan, Kecamaatan Lima Puluh Pesisir ini,petugas menyita barang bukti 5,45 gram sabu.

“Tersangka diringkus Kamis (17/9) sekira pukul 17.00 WIB berdasarkan pengembangan kasus narkoba sebelumnya yang diringkus dari sebuah bengkel di Jalinsum Desa Simpang Gambus, Kecamatan Lima Puluh,” ujar kapolres.

Petugas terpaksa menembak kaki tersangka. Sebab, saat akan ditangkap tersangka melawan dan mencoba melarikan diri.

Tembakan petugas di betis mengenai tulang kaki tersangka. Akibatnya, tersangka terpaksa dirawat di rumah sakit.

“Terakhir, kita menangkap Ferry Satria dan Chandra Mirando Nainggolan. Kedua warga Desa Perkebunan Tanah Gambus tersebut ditangkap Senin (14/9) di Divisi 3 Perkebunan Tanah Gambus,” sebut kapolres.

Pada kesempatan tersebut, AKBP Robin Simatupang kembali menegaskan komitmen pemberantasan narkoba.

“Saat ini hampir bisa dikatakan bahwa bandar besar narkoba sudah tidak ada lagi di Batubara. Yang ada sekarang tinggal kurir atau pengecer yang mencoba mengambil alih peredaran narkoba,” terang Simatupang.

Simatupang mengatakan, saat ini pasokan narkoba yang masuk ke Batubara dari luar. Seperti, Medan dan Batubara.

“Sedangkan dari laut sudah dikunci agar tidak masuk,” pungkasnya.(mag-14/ala)

Peras Kepala Dinas Kominfo Tebingtinggi, Kasipidsus Gadungan Dibekuk Intel Kejari

IST/SUMUT POS TANGKAP: Tim Kejari Tebingtinggi mengamankan pelaku pemerasan yang ‘menjual’ nama Kasipidus Chandra ke mapolres.
TANGKAP: Tim Kejari Tebingtinggi mengamankan pelaku pemerasan yang ‘menjual’ nama Kasipidus Chandra ke mapolres.
IST/SUMUT POS

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Mengaku sebagai Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Tebingtinggi, Indra Syahbuddin Saragih memeras Kepala Dinas Kominfo Tebingtinggi, Dedi Siagian. Alhasil, Kasipidsus gadungan ini pun dibekuk Tim Intel Kejari Tebingtinggi, Senin (16/9) lalu.

“PELAKU kita tangkap setelah menyaru sebagai Kasipidsus Kejari Tebingtinggi dan untuk memeras Kepala Dinas Kominfo Kota Tebingtinggi,” terang Kajari Tebingtinggi, Mochammad Novel, Jumat (20/9).

Dijelaskan Novel, pelaku merupakan warga Jalan Ir H Juanda Kota Tebingtinggi. Kejadian bermula saat pelaku Indra menghubungi Dedi Siagian, melalui pesan AhatsApp, Senin (9/9).

“Uda sombong kali sekarang yah, macam uda betul kali pengelolaan dana dinas mu itu, dari Kasi Pidsus Kejari Tebingtinggi, Chandra,” tulis pelaku seperti yang dikirim kepada Dedi Siagian.

Mendapat pesan menohok tersebut, Dedi Siagian kemudian menelpon pelaku.

“Bukan, sombong pak, hanya saja saya sedang berada di Palembang, nanti kita ketemu pak, hari Rabu (11/9),” bilang Dedi.

Rabu (11/9), pelaku kembali menelepon Dedi dan menanyakan apa sudah di kantor.

“Kalau sudah saya mau minta bantuan dana sebesar Rp10 juta, untuk biaya saya selama di Kejati Sumateta Utara,” tutur Novel seperti yang disampaikan Dedi Siagian menirukan ucapan pelaku.

Namun, Dedi Siagian tidak begitu saja menyanggupi permintaan pelaku.

“Kalau uang segitu saya mana ada pak, tapi kalau Rp1 juta saya ada,” kata Dedi Siagian kepada pelaku.

Mendengar pengakuan Dedi Siagian, pelaku buru-buru ‘menyambar’ tawaran itu sambil menentukan lokasi pertemuan.

Namun, pelaku mengaku tidak bisa datang. Ia akan mengutus anggotanya untuk menjemput uang ke Dedi Siagian.

Sekira pukul 16.00 WIB, Dedi Siagian menghubungi pelaku dan mengatakan dia tidak bisa datang juga karena ada kesibukan.

“Nanti anggota saya yang akan mengantar uang itu,” kata Dedi Siagian kepada pelaku.

Kemudian, Dedi Siagian mengutus anggotanya berinisial AS untuk menemui anggota pelaku bernisial IR di depan PDAM Tirta Bulian, Jalan KF Tandean Kota Tebingtinggi.

“Kedua orang suruhan itu pun akhirnya bertemu dan melakukan serah terima uang,” kata Novel.

Selanjutnya, Senin (16/9), pelaku kembali menghubungi Dedi Siagian. Kali ini pelaku meminta uang sebesar Rp350 ribu, dengan alasan memperbaiki komputer.

Merasa curiga, kemudian Dedi Siagian memerintahkan anggotanya untuk mengecek apa betul Kasipidsus Kejari Tebingtinggi meminta uang itu.

Setelah dikonfirmasi, Kasipidsus Kejari Tebingtinggi Chandra, membantah pernah menerima uang sebesar Rp1 juta rupiah dari Dedi Siagian.

Mengetahui ada yang mengaku sebagai dirinya, Kasipidsus Chandra kemudian mengajak Dedi Siagian untuk bekerjasama menangkap pelaku. Dedi Siagian memberikan uang Rp350 ribu yang diminta pelaku.

Dihari yang sama, sekira pukul 15.00 WIB, Dedi Siagian menghubungi pelaku. Dedi meminta bertemu di tempat sebelumnya.

“Pelaku kemudian mengiyakan permintaan si Dedi,” sebut Novel.

Sekira pukul 15.30 WIB, pelaku dan Dedi pun bertemu di tempat sebelumnya. Namun sebelum pertemuan terjadi, pihak Kejari Tebingtinggi sudah mengintai gerak-gerik pelaku dari jarak 20 meter.

“Setelah menerima uang sebesar Rp 350 ribu dari Dedi, kemudian pihak Kejari Tebingtinggi langsung mengkap pelaku. Kemudian dibawa ke Polres Tebingtinggi untuk di proses hukum,” jelas Novel.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tebingtinggi AKP Rahmadani membenarkan penangkapan pelaku pemerasan.

“Barang bukti yang berhasil kita amankan uang sebesar Rp1.350 juta dan 1 buah handphone andorid yang digunakan sebagai alat komunikasi pelaku dengan korban,” kata AKP Rahmadani.(ian/ala)

Persita vs PSMS, Berharap Keberuntungan

ist COMEBACK: Legimin Raharjo kembali memperkuat PSMS saat dijamu Persita, Minggu (22/9). Kehadiran Legimin diharapkan bisa membantu PSMS curi poin.
ist COMEBACK: Legimin Raharjo kembali memperkuat PSMS saat dijamu Persita, Minggu (22/9). Kehadiran Legimin diharapkan bisa membantu PSMS curi poin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ambisi PSMS Medan untuk kembali masuk empat besar pada pekan ini, tampaknya sulit terwujud. Pasalnya, mereka akan bertandang ke markas Persita Tangerang di Sport Center Kelapa Gading, Minggu (22/9) besok.

PSMS saat ini berada di posisi kelima klasemen sementara Wilayah Barat. Tim berjuluk Ayam Kinantan itu mengoleksi 28 angka dari 17 pertandingan. Mereka tertinggal satu angka dari PSCS di peringkat empat dan hanya unggul satu angka dari Perserang, serta dua angka dari Babel United di posisi enam dan ketujuhn

Untuk tetap menjaga peluang lolos ke delapan besar, PSMS wajib mengalahkan Persita. Tapi meraih kemenangan di kandang Pendekar Cisadane bukanlah tugas mudah. Apalagi tuan rumah sedang dalam tren bagus.

Persita meraih kemenangan dalam dua laga terakhir di kandang. Mereka mengalahkan Sriwijaya FC dan Persiraja Banda Aceh. Tim asuhan Widodo C Putro tersebut pasti membidik kemenangan ketiga beruntun.

Pelatih PSMS Jafri Sastra sadar tuan rumah bukanlah lawan mudah. Namun, dia tetap optimis untuk meraih poin dengan kerja keras dan keberuntungan.

“Persita tim yang solid. Tapi kami akan tetap coba bekerja lebih keras lagi, untuk membawa pulang poin demi poin di sisa laga musim ini. Kami harus tetap yakin dan selalu optimistis,” ujarnya.

Untuk menghadapi laga ini, Jafri Sastra sudah menyiapkan beberapa strategi. “Kami sudah mempersiapkan taktik dan strategi. Mudah-mudahan kita beruntung pada pertandingan ini,” harapnya.

Pelatih berusia 54 tahun itu terus meningkatkan kerja sama antar pemain dalam situasi menyerang maupun saat bertahan. Dia juga membenahi finishing yang masih bermasalah. “Finishing memang masih bermasalah. Saat melawan Blitar, kita memiliki banyak peluang, tapi gagal menjadi gol,” ungkapnya.

PSMS bakal kembali diperkuat Legimin Raharjo pada laga ini. Kapten tim ini sempat absen saat melawan Blitar United, karena akumulasi. Kehadiran Legimin diharapkan bisa meningkatkan permainan, meski Bayu Tri Sanjaya masih diragukan karena cedera.

“Semua pemain sudah siap. Hanya Bayu yang latihan terpisah. Dia masih pemulihan cedera. Tapi tidak masalah, masih ada penggantinya,” sebutnya.

Sedangkan Persita kembali membidik kemenangan pada laga ini. Mereka tidak mau kehilangan poin di kandang. “Bermain di kandang, kami tidak ingin kehilangan poin,” ujar pelatih Persita Widodo C Putro.

Widodo tidak peduli timnya memiliki waktu istirahat yang lebih singkat. “Kalau kita bicara cukup, ya ini harus kita lakukan. Saya tidak bisa bicara bahwa ini tidak cukup karena seperti dan sebagainya, sebab jadwalnya sudah ditentukan begitu, mau tidak mau kita ini harus jalankan,” tegasnya.

Persita dipastikan akan kembali mengandalkan Sirvi Arfani untuk menjebol gawang PSMS. Sriker berusia 27 tahun ini telah mencetak 12 gol dan memimpin top skor Liga 2 musim ini. (dek)

Sebut Korban Cabut Laporan, Poldasu: Kasus Benny Sihotang Dihentikan

Kombes Pol Andi Rian Direktur Reskrimum Poldasu
Kombes Pol Andi Rian Direktur Reskrimum Poldasu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemeriksaan kedua terhadap Benny Harianto Sihotang, tersangka kasus dugaan penipuan sebesar Rp1,7 miliar, batal digelar Jumat (20/9). Penyidik Subdit II Harta Benda, Bangunan dan Tanah.

(Hardabangtah) Reskrimum Polda Sumut menyatakan akan menghentikan kasus tersebut. Alasannya, pelapor telah berdamai dan mencabut laporan pengaduannya.

Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Andi Rian, membenarkan pelapor telah mencabut laporan. “Iya betul. Para pihak (pelapor dan terlapor/tersangka) sudah berdamai,” ujar Andi Rian saat dikonfirmasi via seluler, Jumat (20/9).

Disinggung alasan berdamai antara pelapor dan tersangka, Andi Rian enggan membeberkan. Dia menyarankan untuk bertanya langsung kepada pihak pelapor atau tersangka. “Tanya sama para pihak (pelapor dan tersangka) dong,” ucapnya.

Karena pelapor mencabut pengaduan, Poldasu akan segera mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). “(SP3) menunggu pemeriksaan tambahan terhadap korban, baru kemudian dilaksanakan gelar perkara,” tukasnya.

Senada, Kasubdit II/Hardabangtah, AKBP Edison Sitepu, mengatakan pelapor dan tersangka sudah datang membawa surat perdamaian pada Kamis (19/9). “Mereka juga memberikan keterangan. Selanjutnya, pelapor mencabut laporan pengaduannya,” ungkap Edison.

Menurut Edison, pihaknya tidak bisa memaksakan kasusnya tetap lanjut dan mengirim berkas perkara ke pengadilan. Sebab jika tetap dilakukan, akan sulit dipertanggungjawabkan. “Tidak ada dasar untuk melanjutkan kasusnya karena mereka sudah berdamai dan mencabut laporan. Lain halnya dengan kasus pembunuhan atau pemerkosaan. Artinya dalam kasus ini, untuk mencari keadilan tidak harus di pengadilan,” sebutnya.

Ia menyebutkan SP3 dalam kasus ini belum dikeluarkan. “Minggu depan akan dilakukan gelar pekara kasus tersebut. Setelah itu, kemungkinan akan diterbitkan SP3,” tandasnya.

Terpisah, Benny Sihotang yang coba dihubungi via telepon seluler, pesan singkat, dan whatsapp mengenai kasus yang menimpanya, tidak menjawab panggilan seluler, pesan singkat maupun whatsapp.

Sbelumnya, Benny Sihotang –yang baru saja dilantik sebagai anggota DPRD Sumut— ditetapkan sebagai tersangka atas laporan Rusdi Taslim, dalam kasus penipuan sebesar Rp1,7 miliar. Rusdi Taslim melaporkan perkara ini tertanggal 15 Februari 2018 terkait proyek revitalisasi Pasar Horas Pematangsiantar tahun 2018, dengan pagu sebesar Rp24 miliar.

Direktur Utama PD Pasar Horas saat itu dijabat yang Benny Harianto Sihotang, memenangkan perusahaan milik Fernando Nainggolan alias Moses bersama Rusdi Taslim.

Selanjutnya, Benny Sihotang disebutkan meminta uang kepada Rusdi Taslim. Rusdi menyuruh anggotanya bernama Didit Cemerlang, untuk memberikan uang kepada Fernando Nainggolan alias Moses, lewat rekening. Tetapi proyek pembangunan Pasar Horas tidak kunjung ada alias fiktif. Akibat kejadian itu, Rusdi Taslim mengaku mengalami kerugian Rp1,7 miliar.

Merasa jadi korban penipuan, Rusdi Taslim melaporkan kasus itu ke Polda Sumut yang kemudian ditangani Subdit IV/Renakta. Namun karena penanganannya dinilai lambat, kasus diserahkan ke Subdit II/Harbangtah. (ris)

Inspektorat Sumut Selesai Periksa Kasus Raibnya Uang Rp1,6 Miliar, Pekan Depan Dilapor ke Gubsu

Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Pemeriksa Inspektorat telah selesai melakukan pemeriksaan kasus hilangnya uang Rp1,6 miliar di pelataran parkir Kantor Gubsu.

Selanjutnya, dalam waktu secepatnya akan dirampungkan naskah hasil pemeriksaan. Lalu setelah ekspos internal, kemudian Inspektorat segera menyampaikan laporan ke Gubernur Sumatera Utara (Gubsu).

“Kita akan sampaikan kepada Pak Edy setelah semua (pemeriksaan) selesai dilaksanakan,” kata Inspektur Sumut Lasro Marbun menjawab wartawan, Jumat (20/9).

kumen pendukung yang sebelumnya telah disita sewaktu pemeriksaan. Selanjutnya Inspektorat akan menyiapkan naskah untuk diberikan kepada gubernurn Setelah itu, pihaknya akan mempublikasikan apa hasil yang telah didapatkan selama proses pemeriksaan dilakukan. “Tim akan menyiapkan naskah terlebih dahulu, setelah itu baru akan diberikan kepada Pak Edy dan baru akan dipublikasikan. Kita upayakan pekan depan,” imbuhnya.

Inspektorat sendiri sebelumnya telah memeriksa 30 aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga honorer dilingkungan Pemprovsu dalam kasus raibnya uang miliaran rupiah itu. “Bukti-bukti juga sudah kami kumpulkan, dimana ada 23 berkas yang diamankan,” pungkasnya.Sementara, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi masih menekankan kepada jajarannya untuk mengusut tuntas kasus raibnya uang Rp 1,6 miliar dari dalam mobil yang terparkir di pelataran depan kantor Gubsu, Senin (9/9) lalu.

Edy kembali menegaskan kepada pejabat yang bertugas dan berwenang terkait hilangnya uang tersebut agar bertangungjawab penuh. “Saya minta itu diusut sampai selesai. Yang pastinya, yang berwenang dan bertugas di situ harus bertanggungjawab,” katanya.

Ia pun hingga kini masih menunggu hasil pemeriksaan internal Inspektorat dan penyelidikan dari pihak kepolisian. “Tanya sama Inspektorat. Dia melaporkan dan sudah memeriksa sampai dengan 30 saksi,” ujarnya. Dirinya mengaku belum bisa menyampaikan hasil apapun kepada publik terkait uang untuk pembayaran honor Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sumut itu.

Sementara, penyelidikan yang dilakukan Polrestabes Medan hingga kini juga belum mampu mengungkap hilangnya uang Rp1,6 miliar tersebut. Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto yang dikonfirmasi wartawan menyebutkan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Artinya, kita tetap melakukan upaya penyelidikan terhadap kejadian pencuriannya. Tapi juga kita akan ungkap kelalaian daripada si pembawa uang ini,” ucap Agus, Jumat (20/9).

“Sampai saat ini masih penyelidikan. Kasusnya ditangani Polrestabes Medan,” sambungnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Medan, Kombes Dadang Hartanto, saat ditanya mengenai sudah sejauh mana hasil penyelidikan setelah mengantongi identitas para pelaku uang hilang di Kantor Gubsu mengaku akan menyampaikannya sendiri. “Nanti akan saya sampaikan perkembangannya,” ujar Kapolrestabes Medan Dadang Hartanto. (prn/bbs)