25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 4913

Terdampak Asap Karhutla Riau, 10 Daerah di Sumut Berkabut

ist WAWANCARA: Gubsu Edy Rahmayadi bersama Pangdam I/BB menjawab pertanyaan wartawan, usai rapat koordinasi Karhutla di Kantor Gubsu, Jumat (20/9).
WAWANCARA: Gubsu Edy Rahmayadi bersama Pangdam I/BB menjawab pertanyaan wartawan, usai rapat koordinasi Karhutla di Kantor Gubsu, Jumat (20/9).

MEDAN, SUMTUPOS.CO – Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, menyebabkan 10 daerah di Sumut berkabut. Dampak kabut asap ini mengakibatkan jarak pandang terganggu. Selain itu, juga menyebabkan iritasi mata dan kulit, gangguan saluran pernafasan, (ISPA) dan memperberat penyakit kronis dan jantung.

KEPALA Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut, Riadil Akhir Lubis menyampaikan hal itu dalam Rapat Koordinasi Karhutla di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (20/9). Rapat ini dihadiri Gubsu Edy Rahmayadi, Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, mewakili unsur Forkopimda lainnya, bupati/walikota se-Sumut, BPBD Sumut dan kabupaten/kota, serta kalangan pengusahan

Selain itu, kata Riadil, dampak asap juga mengakibatkan berkurangnya jarak pandang antara 1 – 5 km dan terganggunya penerbangan, seperti di Bandara Aek Godang Padang Lawas Utara dan Bandara Silangit, Tapanuli Utara.

Mengenai langkah pencegahan, Riadil menyebut, pihaknya siap melakukan pembagian masker, imbauan memakai kacamata, posko karhutla, penyediaan informasi melalui BMKG dan BPBD serta ajakan jangan melakukan pembakaran di pekarangan dan di sekitar kebun dan hutan.

Hingga periode September ini, juga ditemukan 83 hotspot pada 19 kabupaten/kota di Sumut. Secara khusus pada tiga hari terakhir, ada 8 titik api yang berada di Asahan, Dairi, Humbahas, Labuhanbatu, Padang Lawas Utara dan Tapanuli Tengah.

Untuk menghindari dampak buruk Karhutla tersebut, Gubsu Edy Rahmayadi meminta seluruh komponen pemerintah dan masyarakat peduli terhadap dampak Karhutla. “Setiap kabupaten/kota harus membentuk posko kesehatan akibat asap Karhutla dan membagikan masker kepada masyarakat yang terdampak,” tegas Edy.

Hujan yang turun beberapa hari terakhir, kata Edy, menjadi penyelamat sehingga dampak kabut asap tidak begitu parah. “Memang dampak yang kita rasakan kecil, karena kita diselamatkan hujan. Sumatera Utara sedang sering hujan, kalau tidak kita bisa jadi penyumbang asap. Saya pernah meninjau langsung lokasi kebakaran hutan, hanya 10 menit saja tidak tahan, bayangkan betapa menderitanya warga yang merasakan berhari-hari,” terang Edy.

Untuk penanggulangan Karhutla, Gubsu juga mengingatkan pentingnya kerja sama antara TNI, Polri dan Pemerintah untuk memantau hotspot (titik api) di lapangan, dan senantiasa mempedomani instruksi Presiden Nomor 11 tahun 2015 tentang peningkatan pengendalian Kahutla dan Peraturan Perundang-undangan terkait pengendalian Karhutla. “Saya harap dengan rapat yang terbatas ini bisa mencegah meluasnya kebakaran hutan, “ tegas Edy yang juga Dansatgas Karhutla.

Kepada pihak berwajib, Gubsu pun berpesan agar segera mencari dan mendapatkan pelaku. “Kepada Polisi saya sudah minta untuk segera mencari dan mendapatkan para pelaku, kita akan lakukan tindakan tegas, hingga pada pencabutan izin bila memang ada perusahaan yang lalai yang mengakibatkan Karhutla,” terang Edy.

Para pengusaha yang hadir, juga diminta turut andil dalam menjaga hutan. “Saya tidak mau berburuk sangka, kepada pengusaha tolong bantu dan ikut jagalah hutan kita, saya tak mau menuduh, yang saya inginkan bapak-bapak berpartisipasi untuk mencegah ini, karena kebanyakan kebakaran hutan terjadi didekat usaha bapak,” tegasnya.

Edy juga meminta para bupati/walikota mengaktifkan Satgas Karhutla dan melibatkan masyarakat secara intensif. Kepala daerah harus siaga penanggulangan Karhutla di wilayahnya. Dalam keadaan mendesak atau darurat, kepala daerah dapat menggunakan belanja tidak terduga untuk memenuhi kebutuhan daerah atau masyarakat. Serta mendukung penegakan hukum terhadap pelaku Karhutla.

Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah menyampaikan, terjadinya Karhutla 95 % karena ulah manusia. “Kebakaran hutan ini 95 persen karena ulah manusia, ada yang tingkatnya kecil hingga tingkat korporasi, motivasinya pun beragam, ada motivasi karena tuntutan ekonomi, ada juga yang termotivasi melakukan Karhutla karena urusan politik. Untuk itu semua berpikirlah untuk melakukan terbaik, kita cinta Sumut, kita hidup di sini, mari kita jaga hutan kita. Mari kita bergandengan tangan selamatkan bumi kita dan anak anak kita, karena yang menjadi korban adalah generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menyampaikan, untuk wilayah Sumut ada tiga daerah yang rawan Karhutla dan perlu diwaspadai, yakni Mandailing Natal, Labuhanbatu Selatan, dan Taman Nasional Gunung Leuser. “Saat musim kemarau, tiga lokasi tersebut rawan terjadi Karhutla, namun Taman Nasional Gunung Leuser yang berada di dekat Bahorok bisa diatasi karena sering terjadi hujan,” terangnya.

Deteksi Terakhir, Tak Ada Hotspot di Sumut

Sementara dari hasil pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Medan terhadap perkembangan titik panas (hotspot) dan penyebaran kabut asap melalui pengamatan Satelit Aqua dan Terra, jumlah hotspot dengan tingkat kepercayaan tinggi (81-100 persen) di Provinsi Sumatera Utara dalam tiga hari terakhir, sebanyak satu titik yakni di Kabupaten Tapanuli Tengah. Namun dari pantauan terakhir, hotspot tersebut sudah tidak tampak lagi.

“Beberapa hari terakhir, memang ada terlihat titik panas di sana. Tapi karena itensitas curah hujan di Sumut yang saat ini sedang tinggi, hal itu justru dapat mengatasi titik panas di sana,” kata Kepala Bidang Data BMKG Medan, Erida kepada Sumut Pos, Jumat (20/9).

Asap yang sampai di wilayah Sumatera Utara, sebut Erida, memang diperkirakan merupakan akumulasi dari asap akibat kebakaran hutan di wilayah Sumatera Utara sendiri dan dari Provinsi tetangga. Hal ini didukung dengan pergerakan angin yang dominan dari arah Tenggara hingga selatan yang membawa partikel asap ke arah utara termasuk wilayah Medan.

“Jadi asap memang sudah terdeteksi di Kota Medan dengan satelit dan diprediksi sebagai asap kebakaran hutan dari luar Sumut. Untuk prospek ke depan, hotspot dan kabut asap masih perlu diwaspadai meskipun dalam beberapa hari kedepan wilayah Sumatera Utara cenderung hujan dengan intensitas ringan hingga sedang,” terangnya.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka BMKG mengimbau agar masyarakat dapat mengurangi aktivitas di luar rumah dan menggunakan masker jika beraktifitas di luar rumah, tetap waspada namun tidak perlu terlalu cemas. “Kami tadi sudah rapat dengan Pak Gubernur (Sumut). Alhamdulillah, Kota Medan tidak terlalu terkena paparan asap. Namun begitu, kami tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dengan mengurangi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker apabila harus berada diluar ruangan,” tandasnya.

Nelayan Tak Melaut

Para nelayan di Medan Belawan, Labuhan dan Marelan terpaksa mengurungkan niat untuk pergi melaut. Pasalnya, selain relatif tingginya gelombang ombak, jarak pandang hanya 20 meter ke depan yang disebabkan kabut asap dari kebakaran hutan di sejumlah daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Akibatnya, ratusan kapal ikan pun tertonggok di sejumlah tangkahan, terutama di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) Gabion, Belawan Lama dan Sungai Deli, Medan Marelan. Yusuf (45), warga Jalan Young Pana Hijau, Medan Marelan mengatakan, kondisi ombak yang relatif tinggi di atas dua meter sebenarnya, bisa diharungi nelayan, namun karena terbatasnya jarak pandang 20 meter akibat kabut asap, menimbulkan kekhawatiran bagi nelayan bila terjadi tabrakan antar kapal yang sedang berlayar.

“Kalau masalah ombak, nelayan masih bisa menyiasati bila siang hari, namun kalau keterbatasan jarak pandang, itu yang dikhawatirkan nelayan karena takut terjadi tabrakan dengan sesama kapal ikan maupun kapal niaga atau tanker yang sedang berlayar,” ujar Yusuf.

Syamsul Bahri Nasution, pedagang ikan yang setiap hari membeli ikan hasil tangkapan para nelayan di tangkahan Jalan Yong Panah Hijau Lingkungan 7 Kelurahan Labuhandeli, Medan Marelan membenarkan, jika sebagian besar nelayan tidak melaut karena tingginya gelombang ombak dan terhalang jarak pandang yang hanya 20 meter.

“Kemarin, sejumlah nelayan yang sudah berangkat melaut kembali ke pangkalan, karena tingginya ombak dan jarak pandang hanya 20 meter,” ujar Syamsul. Kalau pun ada nelayan yang tetap pergi melaut, hanya melakukan penangkapan ikan di pinggir saja, untuk menghindari gelombang ombak dan jarak pandang dampak kebakaran hutan.

Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Medan, Isa Albasir mengatakan, hampir 90 persen nelayan tidak melaut saat ini, karena ombak relatif tinggi ditambah dampak asap dari kebakaran hutan yang menghalangi jarang pandang nelayan hanya 20 meter ke depan. “Saat ini ada 90 persen nelayan Kota Medan yang mengambarkan kapalnya, karena dan dampak tingginya ombak dan kabut asap,” ujar Isa Albasir. (prn/map/mbc)

Sambut HUT TNI sekaligus Pulihkan Turisme, Marinir Lomba Renang & Dayung di Danau Toba

MENDAYUNG: Personel Marinir dari Yonmarhanlan I Belawan, mendayung peahu karet saat mengikuti try-out renang dan dayung di Danau Toba, Jumat (20/9).
MENDAYUNG: Personel Marinir dari Yonmarhanlan I Belawan, mendayung peahu karet saat mengikuti try-out renang dan dayung di Danau Toba, Jumat (20/9).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) I Belawan, Sumatera Utara menggelar try-out bagi anggotanya untuk berenang dan mendayung di Danau Toba, Jumat (20/9). Mengambil titik start di Pelabuhan Feri Tigaras, Kabupaten Simalungun, puluhan anggota pasukan elite TNI AL itu berenang dan mendayung hingga Pelabuhan Simanindo di Pulau Samosir Pelepasan peserta try-out renang dan dayung marinir itu dilakukan

oleh Komandan Yonmarhanlan I Letkol (Mar) James Munthe M.Tr. Hanla, Kepala Dinas Potensi Maritim (Kadispotmar) Lantamal I Belawan Letkol (Mar) Felix Pakpahan, serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumut Baharuddin Siagian. Ada juga pemuka masyarakat dan Kepala Desa Tigaras Mika Jaya Sitio yang ikut melepas peserta try-out renang dan dayung di danau kaldera terbesar di dunia itu.

James Munthe dalam sambutannya mengatakan, ada dua sasaran dalam kegiatan itu. Yang pertama adalah untuk melatih anggota Korps Marinir sekaitan dengan hari ulang tahun ke-74 Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) . “Kegiatan ini digelar dengan harapan bisa meningkatkan ketahanan fisik prajurit,” ujar James Munthe, kepada media.

Adapun sasaran kedua dalam kegiatan itu adalah memulihkan aktivitas turisme di Danau Toba yang merosot pasca-tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun pada 16 Juni 2018. “Menggalakkan kembali pariwisata di kawasan Danau Toba, khususnya di alur pelayaran kapal dari Tigaras ke Simanindo, pasca-tenggelamnya KM Sinar Bangun,” ucapnya.

Munthe menjelaskan, jarak antara Pelabuhan Feri Tigaras di Simalungun hingga Pelabuhan Simanindo di Kabupaten Samosir mencapai 8 kilometer dan melewati salah satu titik terdalam di Danau Toba. Meski demikian, puluhan anggota Yonmarhanlan I Belawan yang berenang dan mendayung sudah membuktikan rute itu aman.

Tim dayung Yonmarhanlan I Belawan mencapai garis finis di Pulau Samosir dengan catatan waktu 1 jam 5 menit. Adapun tim renang tim renang mencapai titik akhir dalam waktu 2 jam 20 menit.

“Danau Toba aman bagi wisatawan yang hendak menyeberang dalam menikmati masa liburan asalkan tetap mengikut aturan yang ada dan menjaga kearifan lokal,” katanya.

Lomba renang dan mendayung perahu karet bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, bahwa Danau Toba aman bagi wisatawan yang hendak menyeberang dalam menikmati masa liburan, dengan tetap mengikut aturan yang ada dan menjaga kearifan lokal.

“Dengan ini, kita berharap Danau Toba dapat berkembang bagi wisatawan. Mari kita bangkitkan budaya dan destinasi Danau Toba untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan asing,” pungkas James.

Kadispora Sumut, Baharuddin Siagian dalam sambutannya mengapresiasi upaya Yonmarhanlan I Belawan menggelar try-out selam dan renang di Danau Toba. “Kami berharap para turis merasa aman dan dapat menikmati keindahan alam yang ada di sekitar Danau Toba,” katanya.

“Atas nama Pemerintah Sumut, semoga renang dan dayung ini berjalan lanca dan aman, tetap semangat patriotisme TNI AL tetap terjaga,” pungkas Baharuddin.

Kepala Desa Tigaras Mika Jaya Sitio mengatakan, kegiatan pariwisata di daerahnya menjadi lesu pasca-karamnya KM Sinar Bangun. Karena itu Mika ikut senang dengan kegiatan yang diinisiasi Yonmarhanlan I Belawan itu.

“Kami berharap kegiatan ini sangat membantu memulihkan pariwisata di Tigaras yang lesu pasca-tragedi KM Sinar Bangun. Selama ini kami sudah berupaya semaksimal mungkin mengembalikan gairah pariwisata di Danau Toba, khususnya di alur pelayaran Tigaras ke Simanindo. Kegiatan positif ini menjadi daya tarik terhadap kunjungan wisatawan,” tutup Mika Jaya.

Tebar Bibit Ikan Emas di Tigaras

Sehari sebelumnya, Kamis (19/9) siang, puluhan anggota Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) I Belawan, Sumatera Utara dipimpin langsung Komandan Yonmarhanlan I Letkol (Mar) James Munthe, menebar bibit ikan emas di Danau Toba.

Sejumlah tokoh agama dan pemuka masyarakat Simalungun juga hadir pada penaburan bibit ikan emas di danau kaldera terbesar di dunia itu. Antara lain Pendeta Jack Marpaung dan Pendeta Edison Panjaitan.

Doa mengawali kegiatan itu, selanjutnya tak kurang 10 ribu bibit ikan emas dalam kantong-kantong plastik dilepas ke Danau Toba. “Penaburan bibit ikan emas ini adalah wujud kepedulian terhadap pelestarian ikan di perairan Danau Toba,” ujar James.

Pendeta Jack Marpaung dalam sambutannya mengapresiasi kepedulian pasukan elite yang terkenal dengan baret ungunya itu, terhadap Danau Toba. “Saya sangat salut dan bangga dengan kepedulian yang dilakukan oleh TNI AL dalam hal ini marinir di Perairan Danau Toba ini,” ujar pendeta yang juga dikenal sebagai penyanyi rock itu. (fac/ara/jpnn)

Hari Ini hingga Kamis, PLN UP3 Medan Lakukan Pemeliharaan Jaringan

TRIADI/sumut pos JARINGAN LISTRIK: Petugas PLN UP3 Medan saat melakukan pemeliharaan jaringan listrik.
JARINGAN LISTRIK: Petugas PLN UP3 Medan saat melakukan pemeliharaan jaringan listrik.
TRIADI/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Medan kembali melakukan pemeliharaan jaringan listrik di Kota Medan, mulai hari ini, Sabtu (21/9) hingga Kamis (26/9).

Adapun pemeliharaan tersebut berada rayon PLN Medan Johor, Medan Baru, Medan Kota, dan Selatan. Adapun pemeliharaan jaringan listrik di rayon tersebut menyebabkan terjadinya pemadamann

Seperti hari ini, Sabtu (21/9), pemadaman terjadi di Jl. Karya Bakti, Jl. Mawar, Jl. Cinta Rakyat, Jl. Cempaka, Jl. Anatariksa, Jl. Karya perbatasan, komplek purna bakti, Komplek Paskhas, Jl. Jamin Ginting, Jl. Mesjid Syuhada, Jl. Bunga Ester, Jl. Bunga Kantil, Jl. Dwi Warna, Jl. Saudara, Jl. Rebab, Jl. Bunga Mawar, Jl. Sembada, Jl. Bunga Kenanga, Jl. Bunga Wijaya, Jl.Karya Bakti,Jl.Karya Tani,Jl.Karya Wisata,Asrama Haji,Kantor Kejaksaan Tinggi.

Kemudian, Jl. Patriot, Jl. Amal, Jl. Merak, Jl. Rajawali, Jl. Sunggal, Perkampungan Kodam, Jl. Tagwa, Jl. Abadi, Jl. Kesatria, Jl. Kiwi, Jl. Kaswari, Jl. Titi Bobrok, Jl. Kutilang, Jl. Sei Batang Hari, Jl. Beo, Jl. Garuda, Simpang Sei Sekambing, Jl. Sekip, Jl. Agus Salim, Jl. Surau, Jl. Pabrik Tenun, Jl. H. Adam Malik, Jl. Mayang, Jl. Rambung, Jl. Waringin, Jl. Tualang, Jl. Sikambing, Jl. Damar, Jl. Merbau, Jl. Meranti, Jl. Gatot Subroto, Jl. Kota Baru Pajak Petisah, Jl. Razak, Jl. Guru Patimpus, Jl. Manggis, Jl. Pepaya, Jl. Kelapa.

Lalu, JL. Diponegoro, Jl. T. Daut,, Jl. Hang Tuah, Jl. Hang Kesturi, Jl. Hang Jebat,Jl. Cik Ditiro, Jl. Kartini, Ktr Gubsu, Ktr BII, Ktr Dep Keuangan, Univ Metodis SMAN.1, JL.Kejaksaan , Jl. Candi Biara, Jl. Candi Prambanan, Jl. T. Umar, Jl. Kediri, Jl. Tumapel, Jl. Taruma, Jl. Jl.KPT. Maulana Lbs, Jl. Raden Saleh, Swalayan Maju Bersama, Jl. Yos Sudarso, Jl. Alfalah, Jl Mukhtar Basri, UMSU, Jl. Karantina, Jl. Bukit Barisan, Jl. Gaharu, Jl. Perintis, Jl. Timor, Jl. Sutomo, Jl. Sena, Jl. M. Said, Jl. Sejati, Jl. Arif Lubis.

Selanjutnya pada Selasa (24/9), pemadaman terjadi di BCA Jl. Krakarau, Jl. GB Josua, Jl. Thamrin, Jl. Sei Kera, Jl. Malaka, Jl. Madong lubis, Jl. Sumatera, Jl. Singa, Jl. Gajah, Jl. Parapat, Jl. Penyabungan, Jl. Ayahanda, RS Royal Prima, Jl. Panci, Jl. Rantang, Jl. Ceret, Jl. Sendok, Jl. Cangkir, Jl. Gelas, Jl. Pabrik Tenun sebagian, Jl. Periuk, Jl. Kuali, Jl. Tinta, Jl. Agenda, Jl. Sampul, Jl. Notes, Jl. Buku, Jl. Kertas, Jl. Jangka, Jl. Darussalam, Jl. Sei Arakundo, Jl. Pasar Melintang, Jl. Sei Batu Gingging Ujung, Jl. Sei Silau.

Kemudian, Swalayan Maju Bersama, Jl. Yos Sudarso, Jl. Alfalah, Jl Mukhtar Basri, UMSU, Jl. Karantina, Jl. Bukit Barisan, Jl. Gaharu, Jl. Perintis, Jl. Timor, Jl. Sutomo, Jl. Sena, Jl. M. Said, Jl. Sejati, Jl. Arif Lubis, Jl.Seksama, Jl. Selamat, Jl. Harapan Pasti, Jl. Bahagia Bypas, Jl. Saudara, Jl. Air Bersih, Jl. Sempurna, Jl. Turi, Jl. Bahagia, Jl. Pelajar, Jl. Jaati II, Jl. Jati III, Jl. AR Hakim, Jl. Halat.

Sedangkan pada Rabu (25/9), pemadaman di wilayah Jl. Jermal 15. Sementara pada Kamis (26/9), pemadaman di wilayah Jl.Karya Jaya, Jl.Eka Surya,JL.Eka Warni,Jl Karya Kasih,Jl.Karya Darma, jl.Eka Rasmi, Jl. Namorambe Gg. Becek. Jl.Karya Wisata Ujung.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan pemadaman ini,” ujar Manager Bagian Jaringan PLN UP3 Medan, Hasudungan Siahaan. (rel/ila)

Pemko Medan Gelar Ujian Kenaikan Pangkat, Diikuti 126 ASN

istimewa/sumut pos SALAMI: Kepala BKD&PSDM Kota Medan, Muslim Harahap, menyalami salah satu ASN yang ikut ujian.
SALAMI: Kepala BKD&PSDM Kota Medan, Muslim Harahap, menyalami salah satu ASN yang ikut ujian.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan melalui Badan Kepegawaian Daerah & Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKD&PSDM) Kota Medan menggelar Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat di lingkungan Pemko Medan Tahun Anggaran 2019 di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik &Tenaga Kependidikan (P4TK), Jalan Setia Budi Medan, Kecamatan Medan Helvetia, Jumat (20/9).

Ujian yang diikuti sebanyak 126 peserta dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut dibuka Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Kepala BKD&PSDM Kota Medan Muslim Harahap. Nantinya, para peserta akan menerima materi dasar dan mekanisme umum pelaksanaan ujian oleh narasumber yang dihadirkan yakni dari Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional VI Medan.

Wali Kota dalam sambutannya yang disampaikan Kepala BKD&PSDM Muslim Harahap mengatakan ujian kenaikan pangkat merupakan bentuk perhatian Pemko Medan sekaligus memberi kesempatan bagi ASN agar dapat mengembangkan potensi dan kapasitasnya untuk naik pangkat melalui ujian. Dengan harapan, dapat diperoleh dan terbentuk ASN yang mumpuni dan kompeten sehingga memberi dampak signifikan dalam tatanan birokrasi pemerintahan.

“Ujian ini menjadi wujud kepedulian Pemko Medan untuk memberi kesempatan bagi ASN agar dapat menaiki dan memperoleh kenaikan pangkat yang sesuai dengan pendidikan dan kompetensinya. Oleh karenanya, kami berharap para peserta dapat mengikuti ujian dengan sungguh-sungguh sehingga dapat menjawab sejumlah pertanyaan dengan teliti dan benar,” kata Muslim.

Selain untuk kenaikan pangkat, Muslim mengungkapkan, ujian tersebut juga untuk membentuk karakter ASN yang kapabilitas dan berintegritas serta memiiliki loyalitas tinggi dalam bekerja sehingga mampu memberi sumbangsih untuk mendukung percepatan pembangunan kota yang nantinya bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

“ASN merupakan seorang abdi negara dan abdi masyarakat yang bertugas sebagai pelayan bagi masyarakat. Untuk itu, jika nantinya seluruh peserta lulus dalam ujian dan berhasil memenuhi kualifikasi, hendaknya dapat berbuat, bertindak dan berlaku sesuai tingkatan pendidikan dan pangkat yang diemban. Jadilah contoh dan mitra yang baik sehingga tupoksi dapat berjalan dengan maksimal,” pesannya.

Sebelumnya, Kabid Pengembangan SDM Saleh Adrian dalam laporannya menjelaskan tujuan ujian ini secara umum untuk memberi kesempatan ASN dalam kenaikan pangkat di instansi masing-masing. Ujian ini bilang Saleh berlangsung selama satu hari dan diikuti sebanyak 126 peserta dari golongan II D dan III D. (map/ila)

RS Turun Kelas, Dokter Migrasi ke RS Lain, Pemko Medan Harus Benahi RS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penurunan kelas sebanyak 615 Rumah Sakit dari tipe B ke tipe C di Indonesia akhirnya memberikan dampak negatif bagi pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Begitupun dengan 26 RS yang ada di Sumatera Utara, termasuk beberapa di antaranya merupakan Rumah Sakit yang ada di Kota Medann

Imbas dari turunnya kelas RS dari tipe B ke tipe C di sejumlah RS di Kota Medan, mayoritas dokter praktik di beberapa RS yang turun kelas itu memilih bermigrasi ke rumah sakit yang memiliki kelas lebih tinggi, yakni tipe B dengan alasan kesejahteraan para dokter.

Akibatnya, sejumlah RS yang turun kelas dari tipe B ke tipe C tersebut langsung kekurangan tenaga dokter. Padahal, keberadaan tenaga medis berupa dokter praktik merupakan hal yang sangat vital karena menjadi pondasi awal dari pelayanan kesehatan itu sendiri.

Menyikapi hal ini, anggota DPRD Medan dari Fraksi Golkar, Mulia Asri Rambe alias Bayek menyampaikan kemirisannya. Menurut Bayek, hal ini menjadi salah satu barometer bobroknya pelayanan sejumlah RS di Kota Medan saat ini.

“Miris, di saat kita ingin pelayanan kesehatan di Kota Medan semakin meningkat, justru di saat itu RS kita malah kekurangan tenaga dokter yang sejatinya menjadi salah satu tonggak utama pelayanan kesehatan. Ini ada apa? Ini jadi salah satu barometer betapa buruknya pelayanan kesehatan di Kota Medan,” ujar Bayek kepada Sumut Pos, Jumat (20/9).

Untuk itu, kata Bayek, ini harus menjadi momen penting bagi pemerintah untuk semakin peduli terhadap pelayanan RS di Kota Medan. Selain itu, Pemerintah Pusat juga harus bertanggungjawab dari dampak yang terjadi atas keputusan mereka menurunkan kelas sejumlah 615 RS di Indonesia.

“Kenapa diturunkan? Tentu kan ada sebabnya dan Kementerian Kesehatan lebih tahu menilainya. Tapi pemerintah pusat juga tidak boleh lepas tangan atas dampak negatif ini. Harusnya tetap ada regulasi dari pemerintah kepada RS agar turunnya kelas RS tidak berdampak kepada turunnya honor para dokter yang pada akhirnya membuat mereka ‘kabur’ ke RS yang lebih tinggi kelasnya,” ujarnya.

Namun, lanjut Bayek, nasi sudah menjadi bubur, para dokter telah terlanjur bermigrasi ke RS yang kelasnya lebih baik dan RS yang turun kelas harus rela kehilangan para dokternya. Saat ini yang harus menjadi fokus pemerintah Kota Medan adalah mencari jalan keluar agar sejumlah RS itu kembali mendapatkan tenaga dokter yang mencukupi.

“Apapun alasannya, kebijakan pemerintah tidak boleh merugikan masyarakat. Kalau masyarakat mau berobat, dokternya harus ada, itu tugas RS dan Pemko harus menekankan itu kepada semua RS yang turun kelas itu. Terserah apakah dengan mengembalikan dokter yang telah bermigrasi atau dengan mendatangkan dokter-dokter yang baru, yang penting masyarakat yang mau berobat bisa dilayani,” lanjutnya.

Terakhir, tegas Bayek, Pemko Medan tidak boleh tinggal diam akan hal ini. Mereka harus segera berkoordinasi dengan sejumlah RS yang kekurangan tenaga medis tersebut dan mencari jalan keluar untuk mengatasi persoalan ini. Termasuk, soal kesejahteraan para dokter yang saat ini masih bekerja di RS tipe C dan D, mereka juga harus turut diperhatikan kesejahteraannya agar tetap dapat bekerja secara profesional.

“Turunnya kelas RS itu tentu ada indikatornya dan Pemko Medan juga harus turut mengevaluasi semua RS yang ada di Kota Medan agar dapat berbenah. Tujuannya jelas, agar RS yang turun kelas itu bisa direkomendasikan kembali untuk naik kelas dan agar RS yang kelasnya sudah baik saat ini dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pelayanannya,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, adapun 10 RS di Sumut turun kelas yakni, RS Jiwa Prof M Ildrem Medan dari kelas A turun ke B; RSU Permata Madina Panyabungan dari kelas C ke D; RS Bhayangkara Tebing Tinggi dari kelas C ke D; RSU Siti Hajar Medan dari kelas C ke D; RS AL Dr Komang Makes Belawan dari kelas C ke D; RSU Martha Friska Medan dari kelas B ke C; RSU Martha Friska Multatuli Medan dari kelas B ke C; RSU Permata Bunda Medan dari kelas B ke C; RSU Bahagia Medan dari kelas C ke D; RSUD Padang Sidimpuan dari kelas B ke C.

Sedangkan 16 RS yang mendapat pendampingan Dinkes yakni, RSUD dr Husni Thamrin; RSU Ibu Kartini; RSU Setio Husodo; RSU Wiro Husada; RSU Bunda Mulia; RSU Bethseda GKPS; RSU Karya Husada; RSIA Mina Husada; RSUD Lukas Hilisimaetano; RSU Lagi Kartika; RSU Tiga Bersaudara; RSU Mina Padi; RSK Bedah Accuplast; RSU Muhammadiyah; SK Ginjal Rasyida dan RSU Bethseda. (map/ila)

Kapoldasu Ikut Aksi Bersihkan Gedung Warenhuis

markus/sumut pos KE ATAS: Wali Kota Medan, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin menunjukkan bagian atap Gedung Warenhuis kepada Kapoldasu, Irjen Pol Drs Agus Andrianto.
Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin menunjukkan bagian atap Gedung Warenhuis kepada Kapoldasu, Irjen Pol Drs Agus Andrianto.
Markus/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Upaya Pemko Medan untuk menata Gedung Warenhuis dan kawasan sekitarnya di Jalan Hindu, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat mendapat dukungan Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Agus Andrianto SH MH. Jumat (20/9), Pemko Medan dan Polda Sumut bekerja sama melakukan pembersihan di lokasin

gedung bersejarah yang dulunya merupakan bangunan supermarket pertama di Kota Medan tersebut.

Sebelum gotong royong dilakukan, Kapolda Sumut lebih dulu memimpin apel yang dihadiri Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH, Sekda Kota Medan Ir Widiya Al-rahman MM serta sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan. Sebagai tanda simbolis dimulainya aksi bersih-bersih, Kapolda selanjutnya menyerahkan peralatan gotong royong kepada dua orang personel.

Usai apel, Kapolda dan Wali Kota selanjutnya mendengar penjelasan Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan Benny Iskandar. Dalam penjelasan singkatnya, Pemko Medan akan mengembalikan Gedung Warenhuis sebagai bangunan heritage, termasuk memperlihatkan gambar Gedung Warenhuis usai ditata nantinya berikut wilayah sekitarnya.

Setelah itu Wali Kota dan Kapolda Sumut memasuki Gedung Warenhuis untuk melihat langsung kondisi bangunan bersejarah tersebut. Keduanya tampak kagum dengan desain dan arsitektur bangunan peninggalan Belanda sekalipun kondisinya sudah banyak yang rusak. Sebagai wujud kepedulian untuk mengembalikan Gedung Warenhuis sebagai salah satu bangunan cagar budaya di Kota Medan, Wali Kota dan Kapolda Sumut sempat mengecet tiang bangunan.

Kemudian Wali Kota dan Kapolda berjalan kaki menuju Pasar Hindu yang lokasinya tidak jauh dari Gedung Warenhuis. Di belakang Pasar Hindu ternyata terdapat bangunan Madrasah Al Washliyah yang dibangun 30 Nopember 1930 dan kini dijadikan sebagai museum. Direcanakan, bangunan Madrasah itu juga akan direvitalisasi bersama Masjid Bengkok yang berada di Jalan Masjid.

Aksi bersih-bersih Pemko Medan bekerja sama dengan Polda Sumut berjalan dengan lancar. Seluruh petugas yang terlibat tampak penuh semangat membersihkan Gedung Warenhuis dan kawasan sekitarnya. Di samping itu, pembersihan serupa juga dilakukan di seputaran Kantor Pos yang berada di kawasan Titik O Kota Medan (kawasan Lapangan Merdeka). Aksi bersih-bersih ini mendapat apresiasi penuh warga sekitar, sebab mereka ingin melihat kembali Gedung Warenhuis seperti masa kejayaannya dulu.

Kapolda Sumut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wali Kota atas dilaksanakannya aksi bersih bersama di lokasi Gedung Warenhuis. Sebab, kegiatan ini dinilai sebagai bentuk kehadiran negara bagi masyarakat dalam upaya menghadirkan kembali Kota Medan yang pernah dijuluki sebagai Parijs Van Sumatera.

“Kita punya banyak warisan bersejarah di Kota Medan, salah satunya Gedung Warenhuis. Apabila kita rawat dengan baik tentunya akan menjadi ikon Kota Medan. Untuk itu mari kita rawat dan lestarikan seluruh bangunan bersejarah sehingga menjadi bangunan heritage. Dengan demikian akan menarik perhatian wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” kata Kapolda.

Kapolda selanjutnya menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemko Medan dalam melakukan penataan di Kota Medan. Salah satu buktinya hingga kini Pemko Medan telah menumbangkan sekitar 4.500 papan reklame bermasalah yang ada. Atas dasar itulah, Polda Sumut beserta seluru jajaran siap mendukung penuh upaya Pemko Medan tersebut.

Sementara itu Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang telah diberikan Kapolda Sumut beserta seluruh jajaran dalam rangka melakukan penataan selama ini, termasuk upaya mengembalikan bangunan bersejarah menjadi cagar budaya.

“Dukungan yang telah diberikan Bapak Kapolda beserta seluruh jajaran tentunya semakin memotivasi kita dalam melakukan penataan di Kota Medan.Sebab, Pemko Medan tidak dapat melakukan penataan sendiri tetapi harus mendapat dukungan semua pihak. Tidak hanya Polda Sumut, juga seluruh lapisan masyarakat sehingga Kota Medan akan menjadi lebih baik ke depannya,” ungkap Wali Kota.

Berkat dukungan yang telah diberikan Polda Sumut, lanjut Wali Kota, upaya penataan yang dilakukan Pemko Medan bersama OPD terkait mulai membuahkan hasil diantaranya penertiban papan reklame bermasalah, parkir liar, terminal liar, kebersihan, pedagang kaki lima serta mengembalikan bangunan bersejarah menjadi cagar budaya.

“Alhamdulillah hasil dari penataan yang dilakukan, kita mulai merasakan hasilnya. Untuk itu kita berharap agar Polda Sumut beserta seluruh jajaran terus mendukung Pemko Medan dalam melakukan penataan sehingga keinginan menjadikan Kota Medan sebagai Parijs Van Sumatera dapat terwujud,” harapnya.

Terkait dengan penataan Gedung Warenhuis, Wali Kota ingin menjadikan bangunan bersejarah itu sebagai salah satu ikon membanggakan di Kota Medan. Dengan demikian Kota Medan tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata kuliner saja tetapi juga wisata heritage yang menarik di Tanah Air. “Jika ini terwujud, saya optimis jumlah wisatawan yang datang mengunjungi Kota Medan akan lebih banyak lagi ke depannya,” jelasnya.

Setelah melihat pelaksanaan bersih-bersih di lokasi Gedung Warenhuis berjalan lancar, Wali Kota dan Kapoldasu selanjutnya berjalan kaki menuju Kantor Pos yang juga menjadi salah satu objek pembersihan. Kantor pos yang dibuka tahun 1911 merupakan salah satu bangunan heritage yang dimiliki Kota Medan dan masih berdiri dengan kokoh hingga kini.

Tidak hanya melihat tim gabungan Pemko Medan dan Polda Sumut tengah bekerja membersihkan seputaran Kantor Pos, Wali Kota dan Kapolda Sumut juga ikut mengecet dinding depan dekat pintu masuk bangunan Kantor Pos yang diarsiteki Snuyp, oleh salah seorang diarsiteki oleh Snuyf, salah seorang arsitek Belanda. Selain Kantor Pos, air mancur yang berada di depannya juga ikut dibersihkan karena masuk cagar budaya yang dimiliki Kota Medan. (map/ila)

Iuran BPJS Kesehatan Kelas III Naik, Anggaran akan Diusul Dinkes

istimewa/sumut pos LAYANI: Petugas melayani warga yang mengajukan BPJS Kesehatan. Iuaran BPJS Kesehatan Kelas III bakal naik tahun depan.
LAYANI: Petugas melayani warga yang mengajukan BPJS Kesehatan. Iuaran BPJS Kesehatan Kelas III bakal naik tahun depan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana naiknya iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berupa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kelas III dari Rp25.500 menjadi Rp42.000, dipastikan akan menaikkan anggaran kesehatan, baik di tingkat pusat maupun daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota)n

Begitupun dengan pemerintah Kota Medan, bila tarif iuran BPJS Kesehatan kelas III dipastikan naik, maka Pemko Medan juga harus meningkatkan anggarannya agar dapat menanggung biaya para peserta BPJS Kesehatan PBI yang dananya bersumber dari APBD Kota Medan.

Namun, hingga saat ini APBD untuk anggaran Kesehatan belum juga ditampung dalam R APBD 2020. Pasalnya, hingga saat ini Dinas Kesehatan belum mengajukan besarnya nilai anggaran yang mereka butuhkan untuk menutupi selisih kenaikan iuran tersebut.

“Ya kita tidak soal itu, berapa besarnya kenaikan anggaran yang dibutuhkan untuk menutupi besarnya kenaikan iuran BPJS Kesehatan kelas III di tahun 2020. Itu yang tahu Dinas Kesehatan (Kota Medan), mereka yang tahu berapa banyak jumlah peserta BPJS PBI di Kota Medan,” ujar Kepala Bagian Anggaran pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Medan, Syahrial kepada Sumut Pos.

Menurut Syahrial, jumlah itu bisa terus berubah dari waktu ke waktu. Karena itu, hingga saat ini mereka belum menerima adanya pengajuan nilai anggaran yang dibutuhkan oleh Dinkes.

“Bisa saja mereka mau menambah peserta BPJS PBI dari APBD Kota Medan karena memang masih ada warga yang layak dan membutuhkan. Bisa jadi juga, karena memang naiknya tarif iuran kelas III belum ditetapkan oleh pemerintah pusat karena belum mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak lainnya,” ujarnya.

Maka dari itu, kata Syahrial, kemungkinan Dinas Kesehatan baru akan memberikan usulan anggarannya setelah adanya kepastian akan naik atau tidaknya iuran BPJS kelas III dari pemerintah pusat.

“Mungkin kalau sudah ada kepastian naik atau tidaknya iuran kelas III itu dari pemerintah pusat, baru lah mereka akan memberikan usulan anggaran yang mereka butuhkan. Sebab, semua anggaran terkait BPJS Kesehatan, itu Dinas Kesehatan yang akan menganggarkannya. Kalau mereka sudah menganggarkannya dan disetujui dewan (DPRD Medan), tentu kami siap untuk memfasilitasi anggarannya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pemerintah pusat telah memastikan kenaikan iuran BPJS Kesehatan untuk kelas I dan II mulai Januari 2020 mendatang dengan rincian Kelas I naik dari Rp80 ribu menjadi Rp160 ribu, kelas II naik dari Rp51 ribu menjadi Rp110 ribu. Sedangkan untuk kelas III, pemerintah berencana menaikkan iuran dari Rp25.500 menjadi Rp42 ribu. Namun hal itu belum dipastikan karena belum mendapatkan persetujuan dari DPR.

Di lain pihak, Kemensos juga telah menonaktifkan 16.816 peserta BPJS PBI di Kota Medan yang bersumber dari APBN. Dari total itu, Kemensos memutuskan untuk memangkas 6.816 di antaranya.(map/ila)

Pengelolaan Keuangan BLU dan BLUD, Harus Berani Inovasi Melalui Optimalisasi Aset

prans/sumut pos FGD BLUD: Kasubdit PK BLU DJPb, Ana Mariana (tengah) didampingi Kabid PPA I, Iwan Kurniawan dan Kabid PPA II, Mercy Monika Sitompul menjadi narasumber. dalam FGD soal pengelolaan keuangan BLUD yang diinisiasi Kanwil DJPb Sumut, di aula kantor instansi tersebut, Jl. P Diponegoro Medan, Jumat (20/9). PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
FGD BLUD: Kasubdit PK BLU DJPb, Ana Mariana (tengah) didampingi Kabid PPA I, Iwan Kurniawan dan Kabid PPA II, Mercy Monika Sitompul menjadi narasumber. dalam FGD soal pengelolaan keuangan BLUD yang diinisiasi Kanwil DJPb Sumut, di aula kantor instansi tersebut, Jl. P Diponegoro Medan, Jumat (20/9). PRAN HASIBUAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Sumatera Utara diingatkan untuk berani berinovasi. Salah satunya dengan mengoptimalkan aset yang dimiliki. Demikian dikatakan Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumatera Utara Kementerian Keuangan, Tiarta Sebayang menjawab wartawan usai acara Fokus Grup Diskusi (FGD) bertajuk Pengelolaan Keuangan BLU dan BLUD di Aula Kantor DJPB Sumut, Jumat (20/9).

Dalam hal pengelolaan keuangan daerah oleh BLU atau BLUD seperti rumah sakit, lanjutnya, memang diperlukan keberanian mengoptimalkan penggunaan aset yang mereka miliki. “Apakah menyewakan lahan untuk parkir, mobil yang disewakan ataupun cara lain dari aset yang mereka punya sehingga sumber pengelolaan keuangan mereka lebih baik,” papar Tiarta Sebayang.

Menurutnya, pengelolaan keuangan daerah bagi setiap BLUD sangat penting dilakukan. Sebab, BLU memiliki tujuan selain untuk profit (bisnis) juga pelayanan kepada masyarakat.

“BLU atau BLUD ini ibarat hidup di dua alam. BLU sengaja diciptakan pemerintah. Yang tugasnya bagaimana meningkatkan pelayanan. Namun dalam mengelolanya harus seperti bisnis,” katanya didampingi Kepala Bidang PPA II, Iwan Kurniawan.

Oleh karenanya, sambung dia, mengelola fiskal BLUD agar mampu berjalan di dua sisi tersebut harus melakukan pendekatan profesional, biaya murah, efisien dan produktif.

“Umumnya kalau pemerintah dianggap lambat (mengelola instansi pelayanan). Makanya prinsip efisiensi harus dikedepankan rumah sakit. Termasuk dalam pengelolaan aset dan penggunaan obat-obatan,” katanya.

Terkhusus Sumut, rumah sakit mana saja yang sudah melakukan pengelolaan keuangan BLU dengan baik, Tiarta menjawab normatif. “Sesuai data dari Kementerian Kesehatan, semua RS sedang bertumbuh (termasuk di Sumut). Kalau di Jawa, ada RS Kariadi yang sudah mengelola keuangan dengan baik. Termasuk juga RSUP Semarang yang sudah bisa melayani 24 jam. Di sini kita punya RSUP Adam Malik, yang kita harapkan juga mampu mencontoh BLU seperti RS di pulau Jawa,” terangnya.

Ia menambahkan, FGD digelar bertujuan meningkatkan pemahaman para pengelola keuangan BLUD sekaligus mencari solusi terhadap berbagai permasalahan yang ada. Diharapkan pula, terjalin sinergitas antar pengelola BLU baik ousat maupun daerah melalui acara tersebut. “Dengan adanya sinergitas ini maka dapat terbentuk suatu forum sebagai sarana sharing pengalaman,” ujarnya.

Narasumber lain, Kasubdit PK BLU DJPb Ana Mariana, pada kesempatan itu menyampaikan beberapa isu terkini dalam pengelolaan keuangan BLU dan BLUD yakni optimalisasi aset BLU, optimalisasi kas dan sinergi antar BLU dan sinkronisasi regulasi, inovasi teknologi dan transformasi proses bisnis BLU.

Ia berharap melalui acara ini terjalin kesepahaman dalam pengelolaan keuangan BLU yang semakin transparan dan akuntabel. “Sesuai UU No.1/2004 maka pengelolaan keuangan BLU merupakan ruang lingkup dari pengaturan Perbendaharaan Negara. Sedangkan pembentukan BLU diatur melalui PP 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU,” katanya.

FGD berjalan interaktif dimana pada sesi diskusi peserta yang terdiri dari para direktur BLU dan BLUD, terlihat aktif mengajukan pertanyaan terkait pengelolaan keuangan BLUD. (prn/ila)

1.000 Anak Muda Ikuti Inspiring Festival di Medan

PEMBICARA: Senior Manager Corporate Marketing Communication BINUS University, Haris Suhendra bersama pembicara erpreneur muda di Hotel Santika Medan.
PEMBICARA: Senior Manager Corporate Marketing Communication BINUS University, Haris Suhendra bersama pembicara erpreneur muda di Hotel Santika Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekitar seribu lebih anak muda menjadi peserta kegiatan Inspiring Festival (IFEST) di Ballroom 1 Santika Dyandra Hotel Medan, Jumat siang (20/9).

Event yang digelar Binus University ini mengundang eterpreneur muda di tanah air. Para pakar tersebut di antaranya, Tyovan Ari Widagdo (Founder bahasa.com) Yasa Singgih (Founder Men’s Republic), Enrico Hugo (co-founder of cause virtual run), Freddy Jingga (digital business expert), Sofyan (automotive and robotics engineering expert) dan beberapa pakar lainnya.

Secara bergantian mereka membagikan pengalaman mereka membangun bisnis dengan memanfaatkan teknologi. “Dengan digelarnya kegiatan ini kita harapkan peserta dapat memiliki pandangan akan masa depan untuk menyusun masa depan yang lebih baik mulai hari ini,” kata Senior Manager Corporate Marketing Communication BINUS University, Haris Suhendra.

Haris menjelaskan, lewat acara ini pihaknya mengeksplorasi semua potensi anak-anak muda dan memberi inspirasi kepada mereka untuk membangun masa depan. Selain di Medan, kegiatan yang sama juga akan di 10 kota berbeda di Indonesia, diawali di kota Pekanbaru, disusul kota Semarang.

Sementara itu, Novi Andriani , Brand Communication BINUS University menjelaskan, IFESTmewujudkan semangat dalam memberdayakan sumber daya manusia berkualitas yang ditargetkan menjadi Jalan inspirasi bagi perubahan Indonesia. IFEST disajikan beberapa jenis acara yang berbeda seperti discuss talk yang menghadirkan pembicara andal dari berbagai perspektif bisnis yang berbeda.

, dan membagi ilmu serta pengalaman exhibition yaitu pagelaran pameran yang keren persembahan dari Binus University dan yang terakhir adalah pendaftar beasiswa kuliah.

Dengan diadakannya acara ini menurut Novi Andriani gerakan peserta dapat memiliki pandangan akan masa depan salah satunya untuk menyusun masa depan yang lebih baik dimulai dari hari ini dapat menyediakan atau menjadi sumber daya manusia yang baik berkelanjutan berkembang mempunyai pengaruh atau kontribusi bagi Indonesia sehingga semangat Membina dan memberdayakan yang telah digabungkan dapat terus menjangkau setiap kalangan dan mempunyai efek yang dapat dirasakan bagi setiap masyarakat. (ila)

Protes Aktivitas Truk Galian C, Warga Desa Sosorlontung Blokir Jalan

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS MELINTAS: Truk pengangkut batu galian C saat melintas di Desa Sosorlontung, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi.
MELINTAS: Truk pengangkut batu galian C saat melintas di Desa Sosorlontung, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Desa Sosorlontung, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi menutup badan jalan karena truk-truk galian C yang melintas di desa mereka menimbulkan polusi udara.

Hal itu disampaikan sejumlah warga Desa Sosorlontung, Parlindungan Sihombing (50), Meriani boru Lumbangaol (47) serta Sahat Sinaga (51) kepada wartawan, Jumat (20/9). Aksi protes itu mereka lakukan, karena sejak 3 bulan terakhir menghirup debu yang ditimbulkan truk-truk pengangkut batu dari tangkahan Dolok Siraut (daerah- red). Akibatnya, anak- anak mereka banyak mengalami batuk dan flu.

Tak hanya itu saja, menurut warga, pakaian yang mereka jemur menjadi kotor. “Piring yang tersusun di rak, harus dicuci kembali saat hendak mau digunakan,” ucap mereka. Terkait aksi warga, Kepala Desa Sosorlontung melakukan mediasi dan meminta pengusaha galian C untuk menyiram badan jalan.

Setelah sepakat, warga pun membuka akses jalan sehingga truk-truk pengangkut batu galian C dapat melintas kembali. Kepala Desa Sosor Lontung, Budi Manullang mengatakan pengusaha galian C lainnya meminta agar turut memperhatikan badan jalan Desa Sosorlontung. “Kita berharap mereka bisa koordinasi sesama pengusaha galian C,”ujar Budi. (rud/han)