25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 4955

Transaksi Ekonomi Digital, LAPK: Posisi Konsumen Lemah

Uang digital
Uang digital

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) Sumut menilai pemerintah gagal melindungi hak konsumen dari ancaman transaksi ekonomi digital.

“Transaksi ekonomi digital seringkali menempatkan posisi konsumen makin lemah. Konsumen diposisikan sebagai pihak yang ketergantungan terhadap produk, sehingga ketika pelaku usaha mal-administrasi, konsumen belum diberikan kepastian hukum terkait ganti rugi,” sebut Sekretaris LAPK Sumut, Pandian Adi Siregar, kepada Sumut Pos, Rabu (4/9).

Ia menilai, pemerintah gagal mengantisipasi fenomena ‘diskruptif ekonomi’. Baik di sektor transportasi, telekomunikasi, belanja online, hotel dan restoran.

Digital ekonomi, lanjutnya, memang mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat dan kreatif. Tapi di sisi lain, ancaman terhadap konsumen dalam bertransaksi sangat besar. “Pemerintah harus didorong untuk mewujudkan regulasi yang adil di sektor ekonomi digital, yang berdimensi perlindungan konsumen,” ungkapnya.

Pemerintah juga harus mendorong pelaku usaha ekonomi digital untuk lebih beritikad baik dalam bertransaksi. Dan konsumen lebih berhati-hati melakukan transaksi digital. (gus)

Hari Pelanggan Nasional, Direksi Bank Sumut Ikut Layani Nasabah

Istimewa CENDERAMATA: Dirut Bank Sumut Muchammad Budi Utomo, melayani langsung nasabah di Kantor Bank Sumut Cabang Koordinator Medan, Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (4/9).
CENDERAMATA: Dirut Bank Sumut Muchammad Budi Utomo, melayani langsung nasabah di Kantor Bank Sumut Cabang Koordinator Medan, Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (4/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direksi Bank Sumut turun langsung melayani nasabah pada Hari Pelanggan Nasional, Rabu (4/9). Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah yang telah setia mendukung Bank Sumut, sekaligus memeriahkan Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada 4 September.

Direktur Utama Bank Sumut Muchammad Budi Utomo, yang melayani langsung nasabah Bank Sumut Cabang Koordinator Medan, Jalan Imam Bonjol Medan, mengatakan, kegiatan ini memang rutin dilaksanakan Bank Sumut setiap tahunnya.

Menurut Budi, dengan turun langsung melayani nasabah, dia dapat mendengarkan secara langsung kebutuhan nasabah dan bagaimana tanggapan nasabah terhadap pelayanan Bank Sumut.

“Kami menyadari peran nasabah sangat besar bagi tumbuh kembangnya Bank Sumut. Untuk itu, kami sangat berterima kasih kepada nasabah yang selalu loyal dan setia mendukung Bank Sumut,” tutur Budi.

Budi juga mengatakan, Bank Sumut berupaya untuk terus memberikan pelayanan maksimal kepada nasabah. “Bank Sumut berjanji akan terus memperbaiki layanan agar menjadi lebih baik lagi. Dan berkomitmen di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini, Bank Sumut akan terus melakukan perbaikan, baik dari segi produk, sistem teknologi, maupun kualitas pelayanan,” jelasnya.

Tak hanya Direktur Utama, Direksi Bank Sumut lainnya juga ikut turun melayani nasabah di kantor-kantor cabang Bank Sumut. Direktur Operasional, Rahmat Fadillah Pohan melayani nasabah Bank Sumut Cabang Iskandar Muda. Kemudian Direktur Pemasaran Abdi Santosa Ritonga melayani nasabah Bank Sumut Cabang Simpangkuala, Direktur Bisnis dan Syariah Tengku Mahmud Jeffry melayani nasabah Bank Sumut Cabang Syariah Medan Katamso, dan Direktur Kepatuhan Yulianto Maris melayani nasabah Bank Sumut Cabang Kampunglalang. Sementara di setiap kantor cabang Bank Sumut di daerah, seluruh pemimpin cabang juga turut langsung melayani nasabah.

Selain melayani transaksi nasabah secara langsung, Direksi Bank Sumut juga ikut memberikan cenderamata dan snack kepada nasabah.

Seorang nasabah yang bertransaksi di Kantor Bank Sumut Cabang Koordinator Medan, Sabar Menanti Sitompul, menyampaikan kesannya dilayani langsung oleh Direktur Utama Bank Sumut.

“Kami senang, sebagai nasabah masih diingat dan bisa menjadi lebih dekat dengan pimpinan Bank Sumut. Pesan kami, semoga Bank Sumut jaya ke depannya,” ungkap Sabar, yang telah menjadi nasabah Bank Sumut sejak 1991 itu. (saz)

Indonesia vs Malaysia, Manfaatkan Mata-mata

TUMPUAN Evan Dimas menjadi tumpuan bagi Timnas Indonesia menghadapi Malaysia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9) malam ini.
TUMPUAN Evan Dimas menjadi tumpuan bagi Timnas Indonesia menghadapi Malaysia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9) malam ini.

Andik Vermansah, Evan Dimas, Ferdinand Sinaga, dan Saddil Ramdani, mereka tidak hanya menjadi tumpuan bagi Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun, mereka juga menjadi sumber informasi bagi pelatih timnas Simon McMenemy saat menghadapi Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, besok malam (5/9).

McMenemy sangat membutuhkan masukan dari mereka. Sebab, empat pemain itu pernah bermain di Liga Super Malaysia. Bahkan, hingga kini Saddil masih tercatat sebagai penggawa Pahang.

Keberadaan empat pemain itu juga menjadi ancaman bagi kubu Malaysia. Hal tersebut disampaikan pelatih Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe. Dia pun menyebut empat pemain timnas itu sebagai ’’mata-mata’’. ’’Ya, ada kemungkinan besar mereka akan menyampaikan pengetahuan soal apa yang mereka ketahui tentang pemain kami,’’ kata Cheng Hoe sebagaimana dikutip kantor berita Bernama.

Andik menyadari, dirinya dan tiga rekannya bakal menjadi sorotan dalam laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2022 grup G besok. Dia pun siap memberikan informasi soal kekuatan Malaysia jika McMenemy memintanya. ’’Sejauh ini saya tidak pernah ngobrol soal Malaysia sama coach (McMenemy McMenemy), tapi justru bercanda sama pemain Malaysia,’’ kata Andik. ’’Tapi, kalau dimintai tolong oleh coach, saya nanti kasih tahu kelemahan setiap pemainnya. Saya bisa kasih tahu kekurangan mereka, tapi tetap harus terus bekerja keras karena mereka kompak dan bagus,’’ tambah winger yang pernah membela Selangor FA dan Kedah itu.

Bukan hanya masukan informasi dari Andik dkk. McMenemy juga telah memantau langsung permainan Malaysia ketika uji coba melawan Jordania di Kuala Lumpur Jumat (30/8). Mantan pelatih Bhayangkara FC itu mengumpulkan banyak video pertandingan Harimau Malaya. Bahkan, video-video tersebut ditonton berkali-kali. Misalnya, yang dikatakan asisten pelatih timnas Yeyen Tumena.

Yeyen menjelaskan, McMenemy kerap mengajak dirinya dan asisten lainnya, Joko Susilo, untuk berdiskusi setelah menonton video permainan Malaysia. ’’Kami diskusi, jauh sebelum pemanggilan pemain ini ketika sudah tahu jadwal kualifikasi Piala Dunia,’’ tuturnya.

Nah, dalam lima hari terakhir, McMenemy kerap mengajak para pemain untuk sama-sama menonton video. Tidak hanya menonton, McMenemy juga berdiskusi dengan pemain. Kelemahan-kelemahan Malaysia dianalisis. ’’Setelah nonton langsung praktik di lapangan. Setiap pemain jadi mengerti apa yang harus dilakukan sebelum lawan Malaysia,’’ paparnya.

Selain video, pemain yang mengantar Persebaya Surabaya juara Liga Indonesia pada 2004 itu menyebut McMenemy punya database statistik pemain. Terkait dengan berapa persentase bermain, kaki terkuat, dan sebagainya. ’’Jadi, itu semua dirangkum ketika sama-sama nonton video. Pemain juga diajak beri saran, jadi kami saling terbuka,’’ ucapnya.

Hal tersebut dibenarkan penerjemah timnas Indonesia Bayu Eka Sari. Menurut dia, menganalisis video permainan lawan bukan hal baru di timnas. Langkah itu dilakukan sejak era Luis Milla. ’’Kami di PSSI juga punya tim video yang provide ke McMenemy masalah database plus rekaman pertandingan,’’ kata Bayu.

McMenemy ketika ditanya Jawa Pos setelah latihan kemarin membenarkan bahwa dirinya memang sering menonton video pertandingan lawan. ’’Benar saya tonton video. Tapi, saya tidak akan beri tahu apa kekurangan dan kelebihan tim lawan,’’ jelas pelatih berusia 41 tahun tersebut.

Sementara itu, dalam latihan tadi malam di Stadion Madya, Jakarta, timnas banyak berlatih bola mati. Beberapa pemain dicoba untuk mengeksekusi tendangan bebas dari luar kotak penalti. Otavio Dutra juga terlihat ikut berlatih. Meski tidak masuk formasi, Dutra tetap dilibatkan dalam latihan. ’’Kami sudah sangat dekat. Dutra juga hadir untuk banyak berikan pengalaman. Dia suka rangkul pemain muda dan kasih banyak saran,’’ ungkap McMenemy.

Untuk kondisi Osas Saha, McMenemy menjelaskan bahwa pemain PS Tira-Persikabo itu sebenarnya sudah bisa ikut berlatih. Namun, dia memberikan waktu pada Osas untuk beristirahat. ’’Ya, semoga dia cepat pulih karena tim membutuhkannya,’’ katanya. (jpc)

Menkum HAM dan Mendes PDTT Tinjau Persiapan Sail Nias, Infrastruktur Masih Jadi Kendala

istimewa TINJAU: Menkum HAM Yasonna Laoly dan Mendes Eko Putro Widjojo saat meninjau persiapan Sail Nias, Rabu (4/9).
TINJAU: Menkum HAM Yasonna Laoly dan Mendes Eko Putro Widjojo saat meninjau persiapan Sail Nias, Rabu (4/9).

NIAS SELATAN, SUMUTPOS.CO – Sepuluh hari menjelang perhelatan Sail Nias 2019, masih terdapat sejumlah kendala di lokasi acara, khususnya terkait infrastruktur yang masih belum rampung karena faktor alam. Namun, hal tersebut dipastikan bisa teratasi sebelum even internasional itu digelar.

Ketua Umum Panitia Nasional Sail Nias 2019 yang juga Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo yang juga wakil ketua umum panitia nasional, meninjau persiapan puncakn

Sail Nias di Pelabuhan Baru Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Rabu (4/9). Selanjutnya, kedua menteri memimpin rapat terbatas di Pondopo Bupati Nias Selatan.

Dalam peninjauan itu, Eko Putro Sandjojo mengakui, masih terdapat sejumlah kendala di lokasi acara terkait infrastruktur yang masih belum rampung karena faktor alam. “Masih ada yang becek dan terus dilakukan pengurukan dan pengerasan batu di lokasi acara. Tapi, dengan kerja gotong royong, semuanya akan rampung sebelum puncak acaranya berlangsung,” katanya.

Eko mengatakan, stakeholder harus mengevaluasi pemantapan Sail Nias, karena acara tersebut nantinya juga akan diliput oleh media luar. “Kegiatan Sail Nias akan membawa nama baik Kepulauan Nias serta guna mengejar ketertinggalan. Kita akan diliput oleh media nasional dan media asing supaya kegiatan ini terekspos untuk mempromosikan Kepulauan Nias menjadi lebih dikenal dan lebih maju,” ujar Eko.

Yasona menambahkan, terkait persoalan infrakstruktur jalan yang masih berlobang agar segera diperbaiki dan menjalin koordinasi dengan unsur Forkopimda guna mempercepat penjerjaan. “Persiapan kita supaya dievaluasi lagi. Lebih cepat dilakukan daripada menunggu-nunggu dan saya percaya kita semua bisa melakukan hal itu”. Katanya

Politikus PDIP ini juga meminta agar semua jalan masuk dan di kota supaya dibersihkan, sehingga saat menuju hari H acara puncak sudah benar-benar bersih.

Dalam peninjauan dan rapat terbatas itu hadir Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah; Danrem 023/Kawal Samudera Sibolga, Kolonel Inf Tri Saktiono; Karo Ops Poldasu, Kombes Pol Makmur Ginting; Dir Pam Obvit Poldasu, Kombes Pol Hery S; Bupati Nisel, Hilarius Duha; Danalanal Nias, Letkol Laut (P) Jan Lucky Boy Siburian; Kapolres Nisel, AKBP I Gede Nakti Widhiarta; Kapolres Nias, AKBP Deni Kurniawan; Dandim 0213/ Nias, Letkol Inf TP Lobuan Simbolon; Bupati Nias Barat, Faduhusi Daely; Wabup Nisel, Sozanolo Ndruru.

Wagubsu dalam rapat itu menjelaskan, untuk menyukseskan Sail Nias 2019, pihaknya sudah mengirim tim kesehatan ke Nias dan termasuk sejumlah dinas-dinas lain.

Bupati Hilarius Duha menjelaskan, lambatnya pengerjaan beberapa pekerjaan tersebut berhubung karena cuaca yang kurang bersahabat seperti hujan.

Usai menggelar rapat, Yasona Laoly dan Eko Saputro bersama rombongan menyempatkan diri menyaksikan latihan tari perang kolosal di Lapangan Orurusa Telukdalam sebelum berangkat menuju Gunungsitoli. Yasonna dan Eko pun menyapa dan menyemangati para peserta tari perang yang sedang latihan.

Pelatih tari perang, Dasa Manao mengatakan, sebanyak 500 orang dilibatkan sebagai peserta tari perang kolosal yang akan tampil pada Puncak Sail Nias pada 14 September 2019 mendatang. Ke-500 peserta tari perang kolosal ini terdiri 400 peserta tari perang dan 100 peserta lompat batu. Di mana peserta terdiri dari masyarakat dan sejumlah siswa SMA sekitar Telukdalam.

“Kita libatkan masyarakat dan siswa yang akan menampilkan tari perang ini yang nanti akan dipertunjukkan pada puncak acara Sail Nias di Pelabuhan Baru Telukdalam,” papar Dasa Manao.

Beberapa penampilan yang akan ditunjukkan pada tari perang kolosal ini, diantaranya, penari panji, tari fo’ere, kehidupan sosial masyarakat Nias Selatan, tari moyo, faluaya dan terakhir lompat batu.(bbs)

Gubsu Klarifikasi Wisata Halal di Danau Toba, Edy: Itu Hoax, Fitnah

istimewa DANAU TOBA: Panorama keindahan alam Danau Toba di Balige. Masuknya Geopark Kaldera Toba membuat wisata Danau Toba bakal mendunia.
istimewa DANAU TOBA: Panorama keindahan alam Danau Toba di Balige. Masuknya Geopark Kaldera Toba membuat wisata Danau Toba bakal mendunia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi membantah dirinya pernah melontarkan pernyataan akan membuat Danau Toba syariah. Menurut Edy, informasi yang beredar saat ini adalah hoax dan fitnah. Selaku gubernur, Edy mengaku sangat menyadari masyarakat Sumut beragam. Ada kabupaten/kota yang masyarakatnya mayoritas Muslim. Ada pula yang mayoritas Nasrani.

“APA pernah Anda dengar saya bilang mau membuat Danau Toba syariah?” tanya Edy kepada wartawan di gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (4/9).

Menurutnya, ada kesalahpahaman informasi atas apa yang disampaikannya

“Ada pihak yang salah menafsirkan, kemudian mendramatisir wisata halal, dan akhirnya menyalahkan. Ini yang menjadi masalah. Masyarakat menjadi salah menanggapinya,” ujar Edy.

Dia menjelaskan, usai kunjungan Presiden Jokowi ke Danau Toba beberapa waktu lalu, ia ditanya wartawan mengenai apa tindakannya sebagai gubernur terkait Danau Toba sebagai wisata unggulan. Edy pun menjawab, ada dua hal utama yang perlu diperhatikan mengenai wisata Danau Toba.

Pertama, mengenai wisatawan mana yang paling banyak datang ke Danau Toba.

Dicontohkannya, jika wisatawan Malaysia yang paling banyak datang, segala keperluannya harus dipersiapkan. Hal itu tentu saja perlu disesuaikan dengan kebiasaan dan kebudayaan wisatawan yang datang. Sehingga wisatawan bisa nyaman dan akan kembali lagi ke Danau Toba. Begitu pula dengan bangsa lain yang datang.

Kedua, mengenai infrastuktur. Menurutnya infrasturktur sebagai konsep pariwisata haruslah disiapkan juga. “Harus siap infrastruktur akomodasi yang representatif,” kata Edy Rahmayadi, sembari menegaskan kembali, dirinya tidak pernah menyampaikan tentang rencana menerapkan wisata halal di Danau Toba.

Gubernur pun berharap kepada semua pihak agar polemik ini segera berakhir. Jika terus berlanjut dikhawatirkan akan berpotensi menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat Sumut. Masyarakat pun diingatkan untuk tidak percaya dengan fitnah dan hasutan. “Jangan pernah percaya dengan hasutan dan fitnah,” tegas Edy.

Sebelumnya, saat melakukan kunjungan ke Nias, Selasa (3/9) lalu, Edy juga sudah memberikan klarifikasi tentang wisata halal ini. Mantan Pangkostrad ini menjelaskan, setiap daerah pariwisata menjadi ramai, bukan dipandang karena agama yang dianut masyarakat sekitarnya. Namun, setiap daerah wisata juga harus mempertimbangkan suatu kebutuhan wisatawan.

“Kita tidak memandang apa pun itu agamanya. Tetapi kalau ada orang Islam datang ke tempat itu, contoh di Bali, ada makanan di situ, rumah makan halal. Di Thailand yang mayoritas beragama Buddha, tapi di situ ada rumah makan halal,” jelasnya.

Menurutnya, konsep wisata yang sedang dibangun untuk mengembangkan pariwisata Danau Toba sebagai destinasi wisata internasional, juga tidak menghilangkan akar budaya masyarakat yang sudah turun-temurun di sekitar Danau Toba. “Banyak orang yang tidak memahami. Konsep wisata halal Danau Toba bukan berarti semua rumah makan di sana harus berlabel halal. Ini orang-orang belum mengerti, bahkan sampai ada yang mendramatisir. Itu dia yang menjadikan masalah,” ungkapnya.

Menurut Edy, produk halal itu bukan merupakan kewenangan pemerintah untuk memberikan penjelasan. Itu merupakan kewenangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menjelaskan, termasuk di daerah wisata lainnya. “Seperti penyelenggaran Sail Nias 2019 yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini. Orang-orang tidak akan datang ke Nias apabila tak ada tempat untuk makan. Kita tidak boleh mengecilkan agama apapun,” sebutnya.

Hentikan Polemik

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kerukunan Puak Batak Bersaudara, Mayjend TNI (Purn) Sumiharjo Pakpahan mengajak masyarakat untuk tidak menyikapi polemik wisata halal dengan emosional, tanpa melihat dampak positif dari wacana tersebut.

“Jadi kita harus berpikir positif dan tidak emosional menanggapi masalah ini. Kerukunan Puak Batak Bersaudara tujuannya adalah rukun. Jika ada pernyataan seperti itu, lebih baik kita tanyakan langsung sebelum mengembangkan isu,” ungkap Sumiharjo kepada wartawan di Medan, Rabu (4/9) siang.

Temu pers itu juga dihadiri Ketua DPD Kerukunan Puak Batak Bersaudara Provinsi Sumut, Prof DR Marihot Manullang bersama jajaran pengurus lainnya.

Sumiharjo meminta kepada pihak-pihak yang bertentangan, untuk berpikir postif. Kalau tidak, akan memperkeruh suasana. Dengan polemik tersebut, yang dirugikan adalah orang Batak di Danau Toba sana.”Ini yang harus kita jaga. Jangan sampai pernyataan itu diplesetkan pihak-pihak yang berkepentingan,” ucap Sumiharjo.

Diketahui, wisata halal itu merupakan kebutuhan dan hak bagi wisatawan Muslim untuk mendapatkan fasilitas, seperti makanan dengan sajian halal dan dilengkapi tempat beribadah seperti masjid atau musala. Menurut Sumiharjo, hal itu bukan berarti akan merusak adat istiadat dan kearifan local di kawasan Danau Toba. Malah sebaliknya, akan banyak menarik kunjungan wisatawan muslim dari berbagai negara untuk berkunjung ke Danau Toba. “Jangan menanggapinya, wah akan dibuat nanti aturan halal menurut Islam, tidak. Itu tanggapan kita yang salah. Halal menurut satu agama, belum tentu halal satu agama lainnya,” jelas Sumiharjo.

Sumiharjo yang dikenal sebagai tokoh Batak yang sangat telorenasi itu, sangat memahami kebutuhan serta hak bagi seorang Muslim dalam menjalani ibadahnya. Sudah sepantasnya, danau terbesar di Asia Tenggara itu ramah dengan wisata Muslim. Apalagi, wisatawan mancanegra berkunjung ke Danau Toba didominasi warga Malaysia yang mayoritas pemeluk agama Islam.

“Kita harus menujukan kerukanan itu, kita mendidik manusia itu taat kepada agamanya. Yang Islam salat 5 waktu, salat Jumat. Kalau tidak ada rumah ibadah di sana (Danau Toba), sudah tidak ketuhanan yang maha esa itu. Makanya jangan emosial kita,” sebutnya.

Sumiharjo juga menegaskan, dirinya bukan pada posisi mendukung atau tidak atas konsep wisata halal yang disampaikan mantan Ketua Umum PSSI itu. Akan tetapi dia ingin semua harus berpikir positif dulu. “Bila hal ini cara terbaik untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kawasan Startegi Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, Kerukanan Puak Batak Bersaudra mendukungnya, pasti masyarakat diuntungkan,” tegasnya.

Sumiharjo menambahkan, Pemprov Sumut juga harus terbuka kepada masyarakat soal wacana halal tersebut. Dengan begitu, polemik di tengah masyarakat secepat akan tuntas dan selesai. “Supaya ini tidak berkepanjangan, perlu juga membuat seminar. Undang semua toko agama, toko masyarakat, undang Pak Gubernur dan saya siap sebagai pembicara juga,” pungkasnya.

Dalam jumpa pers itu, juga dihadiri langsung oleh Ketua DPD Kerukunan Puak Batak Bersaudara Provinsi Sumut, Prof.DR. Marihot Manullang? bersama jajaran pengurus lainnya.(gus)

Puting Beliung Sapu Medan Deli, Sungai Kukam Meluap, 10 Rumah dan Gereja Rusak, Jembatan Putus

GOTONG ROYONG: Masyarakat bergotong royong memperbaiki jembatan yang putus di Dusun 8 Bandarmeriah, Desa Namu Ukur Utara, Sei Bingai, Langkat, Rabu (4/9).
GOTONG ROYONG: Masyarakat bergotong royong memperbaiki jembatan yang putus di Dusun 8 Bandarmeriah, Desa Namu Ukur Utara, Sei Bingai, Langkat, Rabu (4/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrim melanda Kota Medan dan Kabupaten Langkat, Selasa (3/9) malam. Dampaknya, sebanyak 10 rumah dan satu gereja rusak diterjang angin puting beliung di Kelurahan Titipapan, Medan Deli. Sementara, satu jembatan di aliran Sungai Kukam, Dusun 8 Bandarmeriah, Desa Namu Ukur Utara, Sei Bingai, Langkat, putus dihantam banjir.

Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian akibat musibah alam itu mencapai ratusan juta. Peristiwa itu saat terjadinya hujan deras disertai angin kencang. Puting beliung dengan seketika melanda 4 lingkungan di Kelurahan Titipapan, Medan Deli. Tanpa disadari, angin itu menerjang rumah penduduk. Akibatnya, atap seng rumah warga berterbangan.

Warga menjadi korban hantaman puting beliung berusaha menyelamatkan diri berlindung ke rumah tetangga. Dalam tempo lebih kurang 5 menit, terjarangan angin merusak 10 rumah dan 1 gereja yang berada di 4 lingkungan.

Seorang warga, Umar mengatakan, awalnya mereka tidak menyangka terjadinya puting beliung, melihat bagian atap mulai berterbangan, ia pun meminta kepada adik kandungnya, Surya Lesmana agar keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri. “Malam itu, awalnya ada suara gemuruh. Setelah kami lihat seng terbang. Saya suruh si Surya untuk keluar rumah. Dalam posisi hujan deras, mereka berlindung ke rumah saya,” kata Umar menceritakan peristiwa menimpa rumah adiknya.

Pascamusibah itu, lanjut pria berusia 60 tahun ini, atap seng dan sejumlah kayu penyangga rumah adiknya kini berhamburan. Musibah menimpa rumahnya di Lingkungan 10 juga terjadi di lingkungan lain. “Tadi, pihak kelurahan sudah ada tangan. Kami berharap, agar ada bantuan bencana yang kami hadapi, lihatlah pakaian basah karena hujan da terpaksa adik saya mengungsi sementar ke rumah saya,” cetus Umar.

Sementara, Lurah Titipapan Asharsi Hasibuan mengatakan, pihaknya sudah turun ke lapangan, dari pengecekan ada sebanyak 10 rumah dan 1 gereja yang diterjang puting beliung. Perinciannya, di Lingkungan 9 ada sebanyak 1 gereja dan 2 rumah, di Lingkungan 10 ada sebanyak 2 rumah, Lingkungan 11 ada sebanyak 1 rumah dan Lingkungan 16 sebanyak 5 rumah.

“Kita sudah data semua, musibah ini sudah kita laporkan ke BPBD Kota Medan. Petugas BPBD sudah turun ke lapangan, untuk tindaklanjutnya akan segera ditangani petugas BPBD,” terangnya.

Erosi, Jembatan Amblas

Sementara, hujan deras yang mengguyur dua hari belakangan, mengakibatkan sebuah jembatan pada aliran Sungai Kukam di Dusun 8 Bandarmeriah, Desa Namu Ukur Utara, Sei Bingai, Langkat amblas, kemarin (3/9). Akibatnya, jembatan yang menghubungkan dua desa antara Desa Emplasmen Kwala Mencirim dan Desa Namu Ukur Utara ini sempat terputus.

Meski demikian, warga sekitar sudah bergotong royong membenahinya. Pantauan wartawan Rabu (4/9), perangkat desa, kecamatan dan BPBD serta Dinas PU Kabupaten Langkat sudah turun ke lokasi. Kapolsek Sei Bingai, Iptu Endramawan Sitepu juga turut mendampingi peninjauan jembatan yang amblas tersebut.

Jembatan itu amblas karena terjadi patahan pada ruas penyangganya. Itu terjadi akibat erosi dampak derasnya dan naiknya volume arus sungai saat hujan. Karenanya, ratusan kepala keluarga nyaris terisolasi jika jembatan tersebut tak dapat dilalui. Pasalnya, jembatan ini merupakan penopang jalannya ekonomi masyarakat setempat yang bekerja sebagai petani dan peternak.

Kadus 8 Bandarmeriah, Imanta Sembiring menyatakan, beruntung akibat kejadian ini tidak ada korban jiwa. Hanya saja, akses sempat terganggu. “Hujan deras jadi erosi, makanya amblas. Pondasi tanah berpasir. Bukan cadas. Pagi ini kami gotong royong biar warga, anak sekolah bisa lewat. Untuk sementara sudah bisa dilalui,” ujar dia di lokasi.

Menurut dia, kejadian amblasnya jembatan tersebut bukan pertama kali. Sebelumnya juga sudah pernah amblas. Bahkan, kejadian sebelumnya juga membuat hancur satu unit rumah warga yang longsor ke sungai.

Sekretaris Kecamatan Sei Bingai, Trio P Sembiring menambahkan, pihaknya sudah koordinasi ke PU dan BNPB denga harapan jembatan dapat kembali terbangun. Karenanya, dia kembali berharap anggaran dan waktu pengerjaan jembatan itu segera dibahas. “Langsung kita koordinasi ke kepala desa, ke kecamatan. Kami pun lapor ke tingkat II. Sifatnya ini sementara dulu,” tandasnya. (fac/ted)

Perahu Layar Tenggelam di Perairan Selat Malaka, 4 Hari, Dua Bule Italia Berenang di Laut

fachril/sumut pos SELAMAT: Dua turis asal Italia yang sempat berenang selama 4 hari di perairan Selat Malaka saat dimintai keterangan di Kantor Imigrasi.
SELAMAT: Dua turis asal Italia yang sempat berenang selama 4 hari di perairan Selat Malaka saat dimintai keterangan di Kantor Imigrasi.
Fachril/sumut pos

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Dua wisatawan mancanegara (Wisman) asal Italia, berenang selama empat hari di laut. Pasalnya, perahu layar yang mereka tumpangi tenggelam di Perairan Selat Malaka, Sabtu (31/8) lalu. Kedua bule Italia yang diketahui bernama Spalette Marsimo (56) dan Guedetti Roberto (58) itu, diselamatkan kapal kargo MV Fortune yang melintas di sekitar perairan mereka tenggelam.

Humas Syahbandar Belawan, Yovie mengatakan, kedua turis itu sebelumnya berlayar dari Batam menggunakan perahu layar kecil berniat menuju ke Bali. Dalam pelayaran itu, kapal digunakan warga asing itu mengalami kerusakan. Akibatnya, kapal mereka tenggelam.

Selama 4 hari kedua turis itu berusaha menyelamatkan diri mengarungi lautan dengan berenang. Beruntung, keduanya diselamatkan kapal kargo MV Fortune yang melintas. Kemudian, keduanya diselamatkan dan dìbawa ke Belawan.

“Kita menerima laporan, kapal MV Fortune membawa dua warga asing di tengah laut. Laporan itu kita terima, kita menjemput kedua turis itu dari kapal MV Fortune yang sedang berada di Perairan Bouy 2. Kedua turis itu kita dievakuasi ke Belawan. Saat ini, kedua turis sudah kita bawa ke Imigrasi Belawan,” sebut Yovie kepada wartawan, Rabu (4/9).

Untuk lebih lanjut, kata Yovie, kedua warga asìng itu telah beristirahat di salah satu hotel di Kota Medan. Rencananya, masing-masing dari mereka akan kèmbali ke Bali dan Bangkok. “Mereka sudah ditangani, untuk saat ini mereka dalam keadaan baik. Rencananya, mereka akan pulang secara terpisah, yang satu ke Bali dan satunya ke Bangkok,” beber Yovie. (fac)

Siswa 2 Sekolah Kesurupan Massal

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS DILIBURKAN:Kompleks SMK/SMP Arina Sidikalang terlihat sepi karena siswa diliburkan pasca kesurupan massal dialami para siswa selama dua hari berturut-turut.
DILIBURKAN:Kompleks SMK/SMP Arina Sidikalang terlihat sepi karena siswa diliburkan pasca kesurupan massal dialami para siswa selama dua hari berturut-turut.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Puluhan pelajar SMA Negeri 1 di Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi mengalami kesurupan. Peristiwa yang sama juga terjadi di Yayasan Pendidikan Arina, Jalan Empatlima Kelurahan Batang Beruh Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi.

Kesurupan yang dialami siswa SMA Negeri I Tebingtinggi terjadi pada Selasa (3/9) sekira pukul 09.00 WIB. Sebanyak 10 orang siswa perempuan menjerit histeris tanpa diketahui penyebabnya.

Khawatir kesurupan tersebut merembes kepada pelajar lainnya, pihak sekolah berinisiatif memulangkan siswanya.

Namun peristiwa yang sama kembali terulang, Rabu (4/9) pagi. Saat mengikuti pelajaran di kelas, lima siswi kembali kesurupan dengan berteriak histeris.

Pihak sekolah pun kembali memutuskan para siswanya untuk dipulangkan ke rumah lebih cepat.

Menyikapi hal kejadian itu, pihak sekolah langsung memanggil orang pintar (dukun) untuk mengusir sang pengganggu anak sekolah.

Ada cerita mistis yang sempat keluar dari beberapa pekerja bangunan di dalam sekolah. Menurut mereka, sejak ada pembongkaran kelas lama untuk di bagian gedung baru, disitulah mulai terjadi para pelajar berteriak histeris.

“Iya, sejak sekolah lama di ujung di bongkar dan mau dibangun gedung baru, ada saja yang kesurupan anak-anak sekolah. Mungkin penunggu di sini marah karena bangunan selama ini kosong tidak dipergunakan di bongkar. Makanya mereka (makluk halus) mengganggu para pelajar,” jelas Pakde.

Para pelajar ketika ditanya enggan berkomentar, bahkan mereka bilang tidak ada kejadian apapun. Sedangkan Wakepsek, Trianda menyatakan, bahwa kondisi pelajar sudah baik , dan tidak ada yang kesurupan lagi. Semua bisa diatasi dan kita sudah mencarikan solusi atas kejadian tersebut. “Aman pak,” bilangnya.

Isu yang berkembang, kejadian yang tidak lazim ini diduga akibat dari permainan memanggil roh yang disebut Charlie Charlie Challenge yang lagi populer di media sosial.

Untuk mencegah terjadinya kesurupan, pihak sekolah akan mengimbau orangtua untuk tidak mengizinkan anak murid membawa Android ke sekolah.

Sementara di SMP dan SMK Arina Sidikalang, peristiwa kesurupan terjadi pada Selasa (2/9) dan Rabu (3/9).

Kepala SMK Arina, Asi Sitanggang didampingi Kepala SMP Marlin Sinaga saat ditemui wartawan, Rabu (4/9), di kompleks sekolah mengatakan, peristiwa Senin (2/9) pagi, tiga orang siswa kesurupan saat berbaris di lapangan sekolah. Untuk mengobati ketiga siswa, pihak sekolah menghadirkan rohaniawan. Setelah siuman, ketiga siswa pun dipulangkan.

Keesokan harinya, Selasa (3/9), peristiwa serupa kembali terulang dan berdampak kepada puluhan siswa yang juga terjadi saat siswa berbaris di lapangan.

“Jumlah pasti, kita tidak tahu. Kala itu situasi benar-benar panik. Di sana-sini ter dengar teriakan, Seperti menular yang satu sembuh dan tersadar, pindah lagi ke yang lain. Mungkin puluhan oranglah yang kena termasuk siswa SMP”, terang Asi Sitanggang yang diamini Marlin Sinaga.

“Daripada anak-anak terus terganggu, maka sesuai rapat dewan guru bersama pimpinan yayasan, siswa disuruh untuk belajar di rumah selama dua hari yakni Rabu dan Kamis” urainya.

Ditambahkannya, Ketua Yayasan adalah Listina boru Sinaga yang juga istri Ketua DPRD Dairi ,Sabam Sibarani.

Terkait kemungkinan akan melakukan kegiatan kerohanian atau ritual tertentu sebagai upaya untuk menetralisir situasi, Asi Sitanggang mengaku belum terpikir dan juga belum pernah dibicarakan.

“Sementara anak diliburkan, untuk hari ini dan besok, guru-guru akan melakukan kegiatan gotong royong membersihkan seluruh komplek sekolah, sesuai saran rohaniawan, langkah lain belum dibahas”, pungkasnya. (ian/mag-10/han)

Evaluasi RDKK dan Pengawasan Pupuk Subsidi, Bupati Dairi Kumpulkan PPL

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS EVALUASI: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu didampingi Kadis Pertanian, Herlina Tobing mengumpulkan semua Koordinator dan para PPL untuk evaluasi RDKK serta pengawasan pupuk bersubsidi.
EVALUASI: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu didampingi Kadis Pertanian, Herlina Tobing mengumpulkan semua Koordinator dan para PPL untuk evaluasi RDKK serta pengawasan pupuk bersubsidi.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka evaluasi Rencana Depenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan Pengawasan pupuk bersubsidi, Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengumpulkan kordinator serta para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di ruang kerja bupati, Selasa (3/9). Demikian disampaikan Plt Kabag Humas Pemkab Dairi, Palti Pandiangan kepada wartawan, Rabu (4/9).

Bupati Eddy KA Berutu didampingi staf ahli Bupati, Marisi Sianturi, Kepala Dinas Pertanian, Herlina Tobing, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Rahmat Syah Munthe serta Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian, Carlos Situmorang.

Dalam pertemuan itu, bupati Eddy KA meminta semua koordinator menyampaikan sejauhmana RDKK telah dilaksanakan, serta apa keluhan dan masukan agar bisa diambil langkah oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Begitu juga kepada semua PPL apa saran dan kendala dihadapi dalam memberikan pendampingan kepada para petani.

Dalam kesempatan itu, Koodinator PPL menyampaikan kendala yang dihadapi adalah minimnya fasilitas, seperti jaringan internet dan laptop yang mengakibatkan proses entry data RDKK terkendala.

“Selain dukungan teknologi, tenaga penyuluh sangat kurang bila dibanding luas lahan serta Desa yang harus didampingi. Koordinator berharap adannya perekrutan atau penambahan PPL untuk mengoptimalkan prnyuluhan,”terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Herlina Tobing menyampaikan, data hingga per 30 Agustus 2019, masyarakat petani di 15 Kecamatan Kabupaten yang selama ini tidak masuk kelompok sudah didata ulang, agar masuk kelompok seperti Kecamatan Sidikalang ada terbentuk 20 kelompok tani baru.

Sedangkan data RDKK yang sudah masuk per Agustus 2019 sebanyak 43.465 orang anggota dengan estimasi jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 67.800 KK sehingga pendataan RDKK sekitar 64,1 %. Bupati Eddy KA Berutu mendorong semua koordinator PPL menjalankan tugas dengan baik. Kalian harus memiliki skill dan pengetahuan dalam membina petani.

Kemudian, koordinator PPL harus mampu meyakinkan para petani bahwa program yang sudah di tetapkan dan di rencanakan harus dilaksanakan. “Kedepan, kita sudah programkan serta anggarkan dana pelatih keahlian dan pengetahuan para koordinator PPL,”tandasnya.

Sedangkan untuk tenaga PPL, lanjut Eddy, akan ditambah jumlahnya. Begitu infrastruktur pendukung seperti alat pengukur PH tanah akan disediakan namun bertahap.”Untuk pupuk bersubsidi, Bupati mengajak semua pihak yang masuk dalam pengawasan pupuk agar mengoptimalkan pengawasan, sehingga penyaluran pupuk berjalan sesuai aturan dan tepat sasaran,”pungkasnya. (mag-10/han)

Bupati Dairi Kunjungi Pendeta HKBP Distrik VI

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS BERI BIBIT KOPI: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu disaksikan Praeses HKBP Distrik VI, Pdt Winners Sitorus memberikan bibit kopi kepada salahsatu pendeta Resort HKBP.
BERI BIBIT KOPI: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu disaksikan Praeses HKBP Distrik VI, Pdt Winners Sitorus memberikan bibit kopi kepada salahsatu pendeta Resort HKBP.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu didampingi sitri Romy Mariani boru Simarmata kunjungi para pendeta HKBP Distrik VI Dairi, Selasa (3/9).

Rombongan Bupati disambut Praeses HKBP Distrik VI, Pdt Winners Sitorus dan belasan pendeta, serta majelis pengerja sinode (MPS) HKBP yang juga Wakil Ketua DPRD Dairi, Benpa Hisar Nababan dan sejumlah anggota DPRD Dairi seperti Markus Purba dan Robin Lingga.

Praeses HKBP Distrik VI Dairi, Pdt Winners Sitorus mengaku sangat senang dan merupakan suatu kehormatan menerima kunjungan Bupati.

Winners juga menyampaikan bahwa HKBP Distrik VI Dairi siap bersinergi, serta mendukung program Pemerintah Kabupaten Dairi dibawah kepemimpinan pasangan Eddy KA Berutu-Jimmy Andrea Lukita Sihombing.

“HKBP siap dilibatkan membangun Kabupaten Dairi kearah lebih baik sesuai orientasi pelayanan diakoni sosial, yakni mengangkat dari kemiskinan supaya semakin sejahtera,”ujar Winners.

Sementara itu, Bupati Eddy KA Berutu mengatakan, saat ini pemerintahannya fokus pembenahan di dalam seperti perampingan organisasi perangkat daerah (OPD) serta peningkatan sumber daya manusia (SDM) aparatur sipil negara (ASN) dimiliki.

Dikatakannya, penciutan OPD terpaksa dilakukan untuk mengoptimalkan pelayanan juga pemghematan (efisiensi) anggaran.”Saat ini pemerintah dan legislatif sedang membahas RPJMD Kabupaten Dairi tahun 2019-2024 untuk kami kerjakan 5 tahun ke depan,”terangnya. (mag-10/han)