29 C
Medan
Friday, December 19, 2025
Home Blog Page 4977

Melawan, Satu Bandar Ditembak Mati, Polda Sumut Amankan 73 Kg Sabu, 70 Kg Ganja & 5.025 Ekstasi

M IDRIS/SUMUT POS KETERANGAN: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto didampingi Direktur Ditres Narkoba Kombes Pol Hendri Marpaung beserta jajaran saat memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Rabu (28/8) sore.
KETERANGAN: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto didampingi Direktur Ditres Narkoba Kombes Pol Hendri Marpaung beserta jajaran saat memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Rabu (28/8) sore.
M IDRIS/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Reserse (Ditres) Narkoba Polda Sumut sepekan mendalami peredaran narkotika jaringan internasional. Hasilnya, tim mengamankan 73 kilogram (kg) sabu-sabu, 70 kg ganja kering dan 5.025 butir pil ekstasi.

BARANG haram tersebut disita dari 8 tersangka yang ditangkap dari tempat dan waktu terpisah. Namun, satu di antaranya terpaksa ditembak mati.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menjelaskan, awalnya personel menangkap 2 orang pria yang membawa ganja di Jalan Selamat Kataren Medan, Selasa (20/8) sekira pukul 08.00 WIB.

Dari kedua tersangka berinisial A dan B, kemudian dikembangkan. Hasilnya, petugas menangkap dua orang lagi berinisial I alias IR dan ME di Jalan Selamat Kataren pada hari yang sama sekira pukul 23.00 WIB. Tepat di samping Indomaret depan Rumah Sakit Haji Medan.

“Tersangka I alias IR dan ME ditangkap ketika angkot warna kuning BK 7225 DM yang dikendarainya diberhentikan. Saat digeledah, di dalam mobil ditemukan barang bukti ganja seberat 70 kg,” ungkap Kapolda Sumut didampingi Direktur Ditres Narkoba Kombes Pol Hendri Marpaung dalam keterangan pers di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Rabu (28/8) sore.

Disebutkan Agus, dari hasil interograsi kasus ini berkembang ke narkotika jenis lain. Salah satu tersangka mengaku ada 1 orang pria berinisial AAS warga Jalan Latsitarda Nusantara 8, Kabupaten Asahan memiliki sabu.

Jumat (23/8), petugas kemudian berangkat menuju Kabupaten Asahan dan berhasil menangkap tersangka AAS.

“Dari tersangka AAS disita barang bukti 2 bungkus plastik teh merek Guanyiwang berisi sabu, dengan berat lebih kurang 2 kg. Tersangka AAS kemudian dibawa pengembangan,” papar Agus.

“Tapi dia coba melarikan diri. Personel sempat memberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan sehingga dengan terpaksa ditembak kaki sebelah kirinya,” tambahnya.

Tak berhenti sampai disitu, personel melakukan pengembangan lagi. Hasil interograsi AAS, diperoleh keterangan bahwa ada 2 pria membawa sabu yang sedang melintas di Jalan Medan-Binjai.

“Pada Minggu (25/8) sekira pukul 09.30 WIB, personel menangkan dua pria berinisial M alias N dan FHP alias F. Keduanya ditangkap ketika tengah melintas dengan mobil Grand Vitara BK 1140 AF warna hitam di Jalan Medan-Binjai dekat Komplek Asrama Abdul Hamid. Saat digeledah mobil mereka, ditemukan 5.025 butir pil ekstasi bentuk minion yang disimpan dari satu tas ransel,” jabarnya.

Berdasarkan interograsi tersangka M alias N, bahwa di sekitar wilayah penangkapan masih terdapat seorang tersangka lainnya yakni AC alias D yang terus berkomunikasi dengannya.

Kemudian, personel melakukan pengembangan dan pengejaran terhadap tersangka lainnya yang belakangan diketahui mengendarai mobil Toyota Avanza BK 1507 OY warna putih.

“Tersangka AC alias D akhirnya bisa ditangkap di Jalan Brahrang depan Kantor Kodim Kecamatan Selesai, Langkat, Minggu (25/8) juga sekira pukul 11.00 WIB. Tersangka terpaksa ditembak mengarah ke badannya karena ketika dibawa untuk pengembangan kasus ke Binjai melarikan diri. Tersangka pun akhirnya tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit,” beber Agus.

Pengembangan jaringan narkoba ini kembali dilakukan hingga akhirnya menangkap tersangka I dan A. Dari keduanya disita 70 kg sabu disimpan di dalam ban serep mobil yang mereka kendarai.

“Tersangka I dan A kita tangkap juga Minggu (25/8) sekira pukul 19.00 WIB, saat melintas di Jalan Megawati Kecamatan Binjai Timur, Binjai dengan mengendarai mobil Grandmax BK 8035 PK,” papar Agus.

“Di dalam ban mobil ditemukan 70 kg sabu yang dibungkus menggunakan kemasan plastik teh merek Daguanyin. Selanjutnya, kedua tersangka bersama barang bukti dibawa ke kantor untuk proses lebih lanjut,” sambungnya.

Dirres Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Hendri Marpaung menambahkan, semua tersangka yang ditangkap dan masih hidup dijerat dengan Pasal 111 Ayat (2), Pasal 114 Ayat (2), Pasal 112 Ayat (2), Pasal 132 Ayat (1) Undang Undang RI Nomor 35/2009 tentang narkotika.

Ancaman hukumannya, pidana mati, penjara seumur hidup atau paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun. Denda minimal Rp1 miliar serta maksimal Rp10 miliar.(ris/ala)

Sidang Germo Jual Dua Wanita, Sekali Short Time Rp1 Juta

AGUSMAN/SUMUT POS SIDANG: Fitri Siregar alias Velistha Vey, germo yang kerap menjual wanita-wanita penghibur menjalani sidang dakwaan, Rabu (28/8).
SIDANG: Fitri Siregar alias Velistha Vey, germo yang kerap menjual wanita-wanita penghibur menjalani sidang dakwaan, Rabu (28/8).
AGUSMAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fitri Siregar alias Velistha Vey (23) hanya terdiam saat menjalani sidang perdana. Pasalnya, warga Jalan Glanggar, Gang Bahagia, Kelurahan Tegalsari III, Kecamatan Medan Area ini, didakwa menjual dua wanita ke hidung belang melalui media sosial (medsos).

Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sri Delyanti, di ruang Cakra 4 Pengadilan Negeri Medan, Rabu (28/8) tersebut, terdakwa memperdagangkan dua korban. Keduanya masing-masing, S alias Alsya dan ARS alias Ade.

Caranya, terdakwa menawarkan dan mengirim foto-foto korban melalui akun MiChat ke lelaki hidung belang.

“Melalui jasa seks short time, terdakwa memasang tarif Rp1 juta per orang kepada pria hidung belang,” ucap JPU dihadapan majelis hakim yang diketuai Morgan Simanjuntak.

Kemudian, pada tanggal 3 Mei 2019, seorang petugas kepolisian yang melakukan penyamaran mengajak terdakwa bertemu di Hotel Le Polonia Medan.

Pada saat terdakwa dan kedua korban tiba di hotel kamar 362 lantai 3, petugas menyerahkan uang Rp2 juta kepada terdakwa untuk diberikan kepada korban.

Setelah menerima uang dan merasa pekerjaannya sudah selesai, terdakwa berpamitan untuk pulang. Namun tidak diperbolehkan oleh laki-laki si hidung belang tersebut, kemudian terdakwa diberikan lagi uang sebesar Rp200 ribu untuk ongkos pulang.

“Lalu tak lama kemudian, datang beberapa seorang laki-laki berpakaian preman dan langsung mengamankan terdakwa, kedua korban ke Polda Sumut,” sebutnya.

Bahwa pada saat penangkapan terdakwa, telah tersita barang bukti berupa, dua buah kondom merk Durex warna merah, tiga unit HP dan uang tunai sebesar Rp2,2 juta.

“Perbuatan terdakwa diancam Pidana Pasal 2 ayat (1) UU RI No 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Pasal 296 KUHPidana,” tandas JPU.(man/ala)

Bazar Buku Terbesar di Dunia Hadir Lagi di Medan, Big Bad Wolf Buka 24 Jam Nonstop

TEMU PERS: Presiden Direktur PT Jaya Ritel, Uli Silalahi didampingi Vice President Funding & E-Channel  Business Bank Central Asia (BCA), Sinta Handajani saat temu pers di Fuku Grill & Sake Bar, Jalan Letjen Suprapto Medan, Rabu (28/8).
TEMU PERS: Presiden Direktur PT Jaya Ritel, Uli Silalahi didampingi Vice President Funding & E-Channel  Business Bank Central Asia (BCA), Sinta Handajani saat temu pers di Fuku Grill & Sake Bar, Jalan Letjen Suprapto Medan, Rabu (28/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bazar buku terbesar di dunia Big Bad Wolf, akan hadir kembali di Kota Medan. Bazar Buku Big Bad Wolf ini akan digelar di Gedung Andromeda Polonia Medan pada 6-16 September 2019 selama 24 jam nonstop dan gratis biaya masuk gedung.

Lebih dari satu juta buku internasional akan hadir dengan diskon mulai dari 60 hingga 80 persen. Misi untuk menggalakkan budaya membaca sejak dini serta menyediakan akses untuk memperoleh buku berkualitas bagi semua kalangan menjadi semangat Big Bad Wolf dalam mempelopori bazar ini.

Presiden Direktur PT Jaya Ritel, Uli Silalahi, mengaku puas atas capaian Bazar Buku Big Bad Wolf yang dilaksanakan tahun lalu. Menurutnya, antusiasme masyarakat Sumut menghadiri bazaar buku ini sangat tinggi. Berdasarkan catatan mereka, sedikitnya 200 ribu pengunjung memadati arena bazaar selama pameran yang digelar pada November 2018 lalu itu.

“Antusias masyarakat Sumut inilah yang membuat kami memutuskan untuk kembali dengan membawa lebih banyak buku-buku bermutu bagi para pecinta buku di Sumatera Utara dan Pulau Sumatera pada umumnya,” kata Uli Silalahi saat temu pers di Fuku Grill & Sake Bar, Jalan Letjen Suprapto Medan, Rabu (28/8).

Disebutnya, dalam bidang literasi, Indonesia masih terus berjuang untuk meningkatkan minat baca masyarakat yang terbilang cukup rendah, namun memiliki potensi peningkatan yang besar jika diberikan fasilitas yang memadai. “Kami juga berharap dengan hadirnya Bazar Buku Big Bad Wolf dapat mengajak masyarakat untuk lebih mencintai buku dan meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia,” beber Uli yang juga dikenal sebagai Ibu Buku ini.

Vice President Funding & E-Channel Business Bank Central Asia (BCA) Sinta Handajani mengatakan, komitmen untuk mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia, BCA terus gerakkan melalui beragam program dan kegiatan. Kali ini, BCA berkesempatan mendukung salah satu bazar buku terbesar di dunia, Bazar Buku Big Bad Wolf. “Bazar Buku Big Bad Wolf Medan akan menghadirkan jutaan buku bacaan terbaik yang sayang untuk dilewatkan. Selama 24 jam tanpa berhenti, masyarakat Medan dapat mencari buku bacaan favorit dengan harga yang terjangkau dan diikuti promo istimewa seperti voucher cashback hingga Rp500.000,- dengan Kartu Kredit BCA & Debit BCA dengan Chip, diskon 50 persen pembelian voucher Bazar Buku Big Bad Wolf dengan Reward BCA, program Beli 7 Gratis 1 Buku Ajaib Augmented Reality dengan Kartu Kredit BCA/ Debit BCA/ Flazz/ Sakuku, serta Cicilan BCA 0% hingga 6 bulan. Harapannya, masyarakat khususnya generasi muda Medan dapat memperluas cakrawala pengetahuannya melalui gelaran Bazar Buku Big Bad Wolf ini,” urai Sinta.

Buku Ajaib

Bazar Buku Big Bad Wolf selalu berusaha memberikan bacaan yang bermutu dan mengikuti perkembangan zaman. Sejak tahun lalu, Bazar Buku Big Bad Wolf telah memperkenalkan Buku Ajaib. Buku ini menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Augmented Reality sendiri adalah penggabungan antara objek virtual dengan objek nyata yang bersifat interaktif secara real time.

Dengan adanya teknologi Augmented Reality anak-anak dapat berinteraksi dengan karakter di dalam buku, hal ini baik untuk mengembangkan imajinasi pada anak-anak. Tahun ini Bazar Buku Big Bad Wolf akan membawa 13 judul Buku Ajaib termasuk tujuh judul baru dalam kategori cerita dongeng dan pembelajaran serta dua Buku Ajaib berbahasa Indonesia yaitu edisi Ayo Shalat – Alif dan Sofia.

Buku ini mengajarkan anak-anak bagaimana cara berwudhu dan tatacara shalat lima waktu yang hanya bias didapatkan secara eksklusif di Bazar Buku Big Bad Wolf Indonesia. Setiap judul Buku Ajaib juga mengajak anak-anak untuk dapat belajar sekaligus bermain, dan juga merasakan pengalaman unik menyaksikan karakter favorit mereka menjadi hidup. Selain itu anak-anak dapat bermain sambil belajar, dan juga melakukan aktivitas lain seperti, membaca, mewarnai, menghitung serta menikmati musik. (adz)

Disersi dan Narkoba Jadi Biang, Empat Personel Polrestabes Medan Dipecat

LEPAS: Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto melepas seragam dinas salah satu personel yang di-PTDH dalam upacara di Markas Polrestabes Medan, Rabu (28/8).
LEPAS: Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto melepas seragam dinas salah satu personel yang di-PTDH dalam upacara di Markas Polrestabes Medan, Rabu (28/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polrestabes Medan melakukan pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) terhadap empat personelnya. Keempatnya dipecat karena bolos selama bertugas (disersi) dan penyalahgunaan narkoba.

Keempat personel yang dipecat masing-masing, Bripda Josua Sitepu, Aiptu Antonius Sitepu, Aiptu Feri Mulia Sinurat dan Aipda Lut Jonson. Pemberhentian mereka dilakukan dengan upacara PTDH di Markas Polrestabes Medan dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, Rabu (28/8).

“Keempat personel yang dipecat terbukti melakukan pelanggaran hukum, baik itu tidak tugas selama 30 hari tanpa ada pemberitahuan dan terlibat penyalahgunaan narkoba,” kata Kombes Dadang.

Dijelaskannya, dari empat yang dipecat, tiga personel diantaranya terbukti disersi karena selama 30 hari tidak bertugas. Sedangkan seorang lagi tengah men jalani proses hukum karena terlibat penyalahgunaan narkoba.

“Dengan adanya kejadian ini, dapat menjadi pelajaran bagi seluruh personel Polrestabes Medan. Diharapkan, upacara PTDH ini merupakan yang terakhir,” tegasnya.

Lebih lanjut Dadang mengatakan, PTDH yang dilakukan untuk menjalankan manajemen sumber daya manusia dengan harapan kinerja individu, unit satuan dan organisasi menjadi lebih baik. Tujuannya untuk membangun kepercayaan masyarakat.

“Perlu saya sampaikan juga dalam pemberian punishment (hukuman), organisasi Polri tidak akan segan-segan untuk mengeluarkan rekan-rekan seandainya sudah tidak memiliki komitmen,” tegas Kombes Dadang.

“Selain itu, tidak memiliki suatu kesungguhan di dalam melaksanakan tugas dalam organisasi Polri, sehingga organisasi tidak sulit untuk melakukan proses maupun melakukan penegakan hukum karena banyak anak-anak muda ribuan orang yang ingin menjadi polisi,” sambungnya.

Diutarakan Dadang, menjadi anggota Polri adalah pekerjaan yang sangat mulia karena diberikan kewenangan untuk mendorong orang berbuat baik.

Tidak hanya sekadar memberikan arahan secara lisan maupun tulisan, tetapi dengan kewenangan dan kekuatan. Sehingga orang lain mampu untuk menjalankan nilai-nilai kehidupan yang baik.

“Saya harapkan jadilah polisi yang baik. Karena rekan-rekan adalah andalan masyarakat untuk memberikan pelayanan keamanan untuk menjaga moral nilai-nilai kehidupan yang ada di dalam masyarakat,” tuturnya.

Dalam upacara tersebut, tidak hanya punishment yang diberikan melainkan juga reward atau penghargaan kepada personel. Reward ini dilakukan berdasarkan prestasi dari seseorang, dimana prestasi tersebut diukur kemanfaatannya dalam organisasi.

“Selamat kepada rekan-rekan kita yang memiliki prestasi luar biasa dan membanggakan,” tandasnya.(ris/ala)

Bandar Sabu Ame Cs Divonis 34 Tahun

ist MENDENGAR: Suarni alias Ame (berdiri) mendengar putusan yang dibacakan Ketua Majelis Hakim di Ruang Sidang Cakra PN Binjai.
MENDENGAR: Suarni alias Ame (berdiri) mendengar putusan yang dibacakan Ketua Majelis Hakim di Ruang Sidang Cakra PN Binjai.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Tiga terdakwa yang merupakan jaringan bandar sabu Suarni Alias Ame (42) divonis Ketua Majelis Hakim Fauzul Hamdi lebih rendah setahun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum Perwira Tarigan. Adalah 14 tahun kurungan penjara dengan denda Rp1 miliar.

Apabila tidak dibayar, hukuman terdakwa ditambah 3 bulan. Kalau dibayar, hukuman terdakwa berkurang 3 bulan.

Sedangkan kaki tangan Ame masing-masing Suratman alias Kutil (36) dan Juna Irawan (30) dijatuhi vonis 10 tahun kurungan penjara. Vonis keduanya lebih ringan dari tuntutan JPU yang menuntutnya 15 tahun penjara.

Pembacaan putusan dilakukan Fauzul secara terpisah di Ruang Sidang Cakra PN Binjai, Rabu (28/8).

“Menyatakan terdakwa Suarni terbukti secara sah dan meyakinkan memiliki narkotika jenis sabu golongan I bukan tanaman dengan berat lebih dari 5 gram. Menjatuhi pidana selama 14 tahun penjara dan denda Rp1 miliar. Apabila tidak dibayar, diganti 3 bulan kurungan penjara,” kata Fauzul didampingi hakim anggota Dedy dan David Simare-mare.

“Menyatakan terdakwa Juna Irawan dan Suratman terbukti secara sah memiliki narkotika jenis sabu golongan I bukan tanaman dengan berat lebih dari 5 gram. Menjatuhi pidana masing-masing 10 tahun dan denda Rp1 miliar. Apabila tidak dibayar, diganti 3 bulan kurungan penjara,” sambung Fauzul.

Dalam amar putusannya, ketiga terdakwa dinyatakan tetap ditahan.

“Sudah dengar putusannya? Atas putusan ini, ketiga terdakwa memiliki hak yang sama. Menerima, pikir-pikir atau banding,” kata Fauzul.

Ame tidak memberikan jawabannya. Sementara Juna dan Kutil menerima putusan majelis.

“Kami pikir-pikir majelis,” kata JPU Perwira menanggapi putusan tersebut.

JPU Perwira Tarigan mendakwa Suarni alias Ame terduga bandar sabu dengan Dakwaan Primair Pasal 114 ayat (2) Subsider 112 ayat (2). Sedangkan Suratman dan Juna didakwa dengan Dakwaan Primair Pasal 114 ayat (2) Subsidair 112 ayat (2) serta Lebih Subsidair 132.

Keempat tersangka diketahui juga sempat ditangguhkan lantaran masa penahanan mereka habis di kepolisian. Penangguhan terjadi karena jaksa tidak menyatakan lengkap atau P21 berkas mereka.

Namun belakangan, tiga dari keempat tersangka ditangkap kembali oleh polisi hingga akhirnya jaksa menyidangkan mereka di PN Binjai.

Diketahui, dari keempat tersangka polisi menyita barang bukti sebanyak 95,69 gram sabu. Keempat tersangka diciduk polisi di Jalan Petai Pasar 2 Cina, Komplek Mahkota Permai, Binjai Utara, Senin (29/10/2018).

Hasil penyidikan polisi, Suarni merupakan bandar atau pemilik narkoba. Sedangkan Pohan merupakan tangan kanan Suarni. Dua tersangka sisanya yakni Suratman dan Juna merupakan kaki tangan bandar. (ted/ala)

Pungli, Dua Pria Berkaos SPSI Diringkus

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS DIAMANKAN: Dua pria yang mengaku anggota SPSI diamankan petugas Sat Reskrim Polres Dairi karena melakukan pungli.
DIAMANKAN: Dua pria yang mengaku anggota SPSI diamankan petugas Sat Reskrim Polres Dairi karena melakukan pungli.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Togu Sihombing (29) dan Rizal Sinambela (22) ditangkap petugas Satuan Reserse Kriminal Polres Dairi, Rabu (28/8). Kedua warga Dusun Amborgang, Desa Sosorlontung ini diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli) terhadap warga.

Dalam aksinya, kedua pelaku mengaku sebagai anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Para pelaku diringkus saat beraksi di Dusun Amborgang, Desa Sosorlontong, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi.

“Ya benar, ada kita amankan dua pelaku pungli mengaku anggota SPSI,” ujar Kasubbag Humas Polres Dairi, Ipda Donni Saleh kepada wartawan, Rabu (28/8).

Pengungkapan kasus itu berawal dari laporan masyarakat setempat ke Mapolres Dairi. Informan menyebut, ada sekelompok pria yang menamakan dirinya SPSI melakukan pungli terhadap warga di sana.

Menerima informasi, Kanit Resum Polres Dairi, Ipda Sumitro Manurung langsung turun ke lokasi. Kedua pelaku kemudian diamankan.

“Kedua tersangka beserta barang bukti uang Rp175 ribu dan 1 blok karcis berstempel SPSI diamankan di Mapolres Dairi,” kata Donni. (mag-10/ala)

Menyoal Galian C Ilegal Bhakti Karya, Diperiksa Polisi, Lurah Mengaku Tidak Tahu

TEDDY/SUMUT POS WAWANCARA: Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif meladeni wawancara Sumut Pos di ruang kerjanya.
TEDDY/SUMUT POS WAWANCARA: Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif meladeni wawancara Sumut Pos di ruang kerjanya.

Penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polres Binjai akhirnya memeriksa Lurah Bhakti Karya, Ali Syahdana Harahap. Pemeriksaan yang dilakukan penyidik terkait Pantai Acong, galian C ilegal di Kelurahan Bhakti Karya, Binjai Selatan.

KEPADA wartawan, Ali berdalih tidak tahu soal aktivitas galian C ilegal Pantai Acong. Padahal, aktivitas ilegal itu terjadi di wilayah pemerintahannya. Bahkan, dia juga mengaku belum pernah melihat keberadaan tambang ilegal Pantai Acong.

“Aku sama sekali tak pernah kesana (Pantai Acong),” aku Ali usai diperiksa penyidik sekitar 2,5 jam di Gedung Satreskrim Polres Binjai, Rabu (28/8).

Ali menjabat Lurah Bhakti sekitar 1 tahun 8 bulan. Meski sudah selama itu, Ali menjawab tidak tahu pengelola Pantai Acong.

Kepada penyidik, dia juga menjawab tidak tahu siapa pemilik eskavator yang kini sudah diboyong ke Mapolres Binjai tersebut.

“Ditunjukkan juga fotonya tadi (eskavator), manalah ku tahu itu punya siapa,” kata dia.

Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif mengamini telah melakukan pemeriksaan terhadap Lurah Bhakti Karya, Ali Syahdana terkait tambang ilegal Pantai Acong. Namun dia menolak membeberkan poin apa saja yang ditanyakan penyidik kepada terperiksa.

“Pertanyaan penyidik tidak untuk dipublikasikan,” sambung dia.

Dia menambahkan polisi tetap akan mencari tahu siapa yang mengelola tambang Ilegal Pantai Acong tersebut. “Polisi terus bekerja untuk mengungkap kasus ini secara profesional,” ungkapnya sembari menambahkan, penyidik juga akan memanggil Camat Binjai Selatan.

Sementara, Ketua DPRD Binjai, Zainuddin Purba menyatakan siap menjadi saksi apabila diperlukan polisi. Ketua DPD Partai Golkar ini juga membeberkan dampak negatif yang langsung dirasakan masyarakat akibat pertambangan ilegal Pantai Acong tersebut.

Mulai dari tekanan dan pengania yaan kepada warga yang protes. Kemudian, rusaknya infrastruktur jalan yang dibangun oleh Pemerintah.

“Setiap tahun miliaran rupiah dana dianggarkan untuk perbaikan jalan karena rusak akibat truk bertonase lebih yang mengangkut material galian C,” ungkap Zainuddin.

Dampak lain, menurut dia, air yang mengalir di rumah masyarakat menjadi tercemar akibat sumber air tepat di bawah penambangan ilegal yang luasnya diprediksi mencapai 100 hektar dengan kedalaman melebihi 20 meter.

“Inilah sumber masalah di kota ini. Mereka menganggap hukum bisa dibeli dengan uang hasil jarahan mereka selama ini,” tandasnya seraya berharap polisi segera mengungkap dan menangkap pengelola tambang ilegal.

Diketahui, galian c ilegal Pantai Acong digerebek Satreskrim Polres Binjai, Senin (19/8) lalu. Sayangnya, penggerebekan tersebut tak mendapatkan pekerja maupun operator ekscavator. Polisi hanya mengamakan 2 ekscavator yang ketepatan berada di lokasi.(ted/ala)

Telkomsel Siap Akselerasikan Ekosistem Digital Calon Ibu Kota Baru Indonesia

Komitmen Telkomsel dalam pembangunan ekosistem digital di dua kabupaten calon ibu kota baru Indonesia yaitu di Kalimantan Timur, termasuk Kabupaten Kutai Kartanegara (KK) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Lebih dari 1.300 unit BTS tersebar di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara hingga ke wilayah 3T. Teknologi 4G yang kini sudah berkembang menjadi 4.9G juga mendapat perhatian Telkomsel melalui pengadaan BTS 4.9G Massive MiMo yang berada di Balikpapan, Kalimantan Timur, sejak 2018.
Komitmen Telkomsel dalam pembangunan ekosistem digital di dua kabupaten calon ibu kota baru Indonesia yaitu di Kalimantan Timur, termasuk Kabupaten Kutai Kartanegara (KK) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Lebih dari 1.300 unit BTS tersebar di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara hingga ke wilayah 3T. Teknologi 4G yang kini sudah berkembang menjadi 4.9G juga mendapat perhatian Telkomsel melalui pengadaan BTS 4.9G Massive MiMo yang berada di Balikpapan, Kalimantan Timur, sejak 2018.

●     Lebih dari 1.300 unit BTS tersebar di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara hingga ke wilayah 3T

●     Akselerasikan ekosistem digital Kalimantan Timur dengan program literasi digital, dan pengembangan talenta digital, serta dukungan implementasi Smart City

●     BTS 4.9G Massive MIMO telah beroperasi di Kalimantan Timur

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Telkomsel memperkuat komitmennya untuk terus bergerak maju berkontribusi nyata dalam mengakselerasikan pembangunan bangsa melalui solusi pemanfaatan teknologi tepat guna. Komitmen tersebut Telkomsel wujudkan melalui pembangunan ekosistem digital di Kalimantan Timur, termasuk Kabupaten Kutai Kartanegara (KK) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang telah disebutkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon ibu kota baru Indonesia.

Komitmen pembangunan ekosistem digital di dua kabupaten calon ibu kota baru Indonesia tersebut Telkomsel landaskan dengan kematangan infrastruktur yang siap menghadirkan layanan data secara maksimal. Hingga kini, Telkomsel telah menggelar lebih dari 1.140 BTS (67% di antaranya BTS broadband 3G/4G) di Kutai Kartanegara dan lebih dari 220 BTS (68% di antaranya BTS broadband 3G/4G) di Penajam Paser Utara. Jaringan 4G Telkomsel sendiri sudah menjangkau 91% populasi Kutai Kartanegara dan 93% populasi Penajam Paser Utara. Teknologi 4G yang kini sudah berkembang menjadi 4.9G juga mendapat perhatian Telkomsel melalui pengadaan BTS 4.9G Massive MiMo yang berada di Balikpapan, Kalimantan Timur, sejak 2018.

Ketersediaan jaringan Telkomsel di dua kawasan tersebut berkontribusi terhadap penetrasi pelanggan pengguna smartphone sebanyak 70% di Kutai Kartanegara dan 66% di Penajam Paser Utara. Jaringan yang memadai didukung dengan ketersediaan 4 gerai GraPARI di Kutai Kartanegara dan 1 gerai GraPARI di Penajam Paser Utara untuk melayani kebutuhan pelanggan Telkomsel.

Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini mengatakan, “Telkomsel senantiasa berupaya mendorong pertumbuhan ekosistem digital di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara serta Kalimantan Timur secara keseluruhan. Adalah tugas Telkomsel memberikan layanan terbaik ke seluruh masyarakat Indonesia, yang meliputi akses terhadap jaringan telekomunikasi dan internet berkualitas serta menghadirkan solusi berdampak sosial positif dalam mengatasi tantangan sosial dan ekonomi melalui pemanfaatan teknologi digital.”

Secara keseluruhan, Kalimantan Timur merupakan provinsi di Kalimantan dengan jumlah BTS terbanyak yaitu 5.500 unit. Selain itu, Telkomsel merupakan penyedia jaringan pertama di Kabupaten Mahakam Ulu, wilayah Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Layanan Telkomsel di Mahakam Ulu hadir melalui 19 BTS di sembilan lokasi. Tiga BTS di antaranya berada di tiga titik perbatasan antara Mahakam Ulu dengan Malaysia. Hal tersebut menunjukkan kesiapan Telkomsel dalam menghadirkan infrastruktur jaringan di ibu kota baru Indonesia hingga ke wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Akselerasikan Ekosistem Digital Masyarakat Kalimantan Timur

Lebih dari sekadar menghadirkan infrastruktur berteknologi mumpuni, Telkomsel juga terus bergerak maju mengakselerasikan ekosistem digital di Kalimantan Timur dengan berbagai program untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk memberikan dampak sosial positif bagi masyarakat di sana.

Salah satunya dengan mengakselerasikan literasi digital melalui program Internet Baik untuk membantu masyarakat agar menjadi sumber daya manusia unggul yang mampu bergerak maju memanfaatkan internet secara bijak. Sejak diperkenalkan pada 2016, program ini konsisten untuk melindungi anak-anak dan remaja sebagai digital native dari dampak negatif dunia maya seperti pornografi hingga cyberbullying. Telkomsel pernah hadir dengan kampanye Internet Baik di Kutai Kartanegara.

Tidak hanya itu, Telkomsel juga mengakselerasikan pengembangan talenta digital di Kalimantan Timur melalui program-program seperti The NextDev dan Youth Digital. Pada 2018 lalu, Telkomsel pernah menggelar ajang pencarian startup berbakat The NextDev Talent Scouting di Samarinda, Kalimantan Timur sebagai upaya untuk memberdayakan startup lokal serta menghasilkan produk digital berkualitas. Sedangkan Youth Digital Academy merupakan kelas edukasi untuk murid tingkat SMA/SMK. Melalui program ini, Telkomsel memberikan pembekalan ke para peserta mengenai keahlian profesi di media massa online berbasis teknologi, seperti desain grafis, jurnalistik, videografi, dan manajemen media untuk membantu mereka menjadi sumber daya unggul yang mampu bersaing di level yang lebih tinggi. Youth Digital Academy diselenggarakan Telkomsel di Balikpapan pada 2018.

Inisiatif berdampak sosial positif dari Telkomsel berkontribusi dalam mengakselerasikan terwujudnya smart city di Kalimantan Timur. Berkolaborasi dengan pemerintah setempat, Telkomsel berupaya untuk mewujudkan ekonomi digital yang menyeluruh dan berkelanjutan bagi masyarakat luas. Seperti hasil kolaborasi Telkomsel dengan Pemerintah Daerah Samarinda dalam menjalankan layanan Samsat keliling hingga kasir online di berbagai tempat belanja. Selain itu, Telkomsel juga berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Balikpapan untuk mewujudkan aplikasi layanan pengelolaan pajak hingga aplikasi parkir pintar.

“Berbekal infrastruktur dan solusi berbasis digital dengan keterandalan yang tinggi, Telkomsel berkomitmen terus bergerak maju dalam mengakselerasikan persiapan Kalimantan Timur, khususnya di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara menjadi ibu kota baru Indonesia yang mengedepankan pemanfaatan teknologi digital sehingga dapat menjadi pusat negara dengan pola pikir dan ekosistem digital yang maju dan berkelanjutan.” tutup Emma.

Dorong Sentra-sentra Ekonomi Baru, PGN Memperluas Infrastruktur Gas Bumi di Sejumlah Daerah

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) sebagai subholding gas yang mengelola dan mengoperasikan gas bumi, mulai dari midstream, down stream sampai ke konsumen akhir, terus fokus untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi seluruh wilayah di Indonesia. Saat ini, PGN sedang menyelesaikan sejumlah proyek infrastruktur baru untuk memperluas penggunaan gas bumi untuk mendorong sentra-sentra ekonomi baru di seluruh wilayah di Indonesia.

Diantaranya, PGN sedang menyelesaikan proyek Duri-Dumai tahap II sepanjang 67 km dan diharapkan kehadiran jaringan pipa gas berukuran 24 inchi ini akan dapat menyalurkan gas untuk memenuhi kebutuhan Refinery Unit (RU II) Dumai dan rencana pengembangan pipa distribusi Dumai sepanjang 56 km untuk melayani kebutuhan industri, komersial dan rumah tangga di wilayah Dumai, Pekanbaru dan sekitarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah, PGN sedang membangun proyek pipa gas Gresik-Semarang sejauh 267 kilometer yang akan mengalirkan gas dari blok migas Jambaran Tiung Biru. Selain mengalirkan gas, ke PLTGU Tambak Lorok milik PLN, kehadiran jaringan pipa gas berukuran 28 inchi ini juga akan dapat menyalurkan gas untuk industri di wilayah Jawa Tengah.

Selanjutnya, PGN akan membangun pipa distribusi jalur Semarang – Kendal – Ungaran sepanjang 96 km dengan pipa berukuran 4” – 16” sampai tahun 2021 mendatang untuk memenuhi pemanfaatan kebutuhan energi baik gas bumi.

“Jaringan pipa gas ini akan menjamin wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan. Infrastruktur ini juga dapat mendukung berkembangnya sentra industri baru di Jawa tengah sejalan dengan pembangunan tol Trans Jawa,” jelas Rachmat.

Rachmat juga menyatakan bahwa ke depan koneksi infrastruktur gas bumi trans Jawa diharapkan akan tersambung sampai Jawa Barat dan Sumatera sehingga akan meningkatkan kehandalan pasokan serta perluasan pasar gas bumi untuk utilisasi gas bumi domestik.

Sementara di Jawa Timur, saat ini PGN tengah membangun fasilitas LNG Terminal dengan kapasitas 40 BBTUD untuk meningkatkan realibility dan sustainability pasokan gas bumi yang mengalami kendala karena kondisi sumur gas yang ada. Hal ini untuk mengakomodir kebutuhan kelistrikan, industri dan retail di Jawa Timur yang meningkat.

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengatakan bahwa pembangunan berbagai infrastruktur pembangunan gas itu menjadi prioritas utama PGN, mengingat semakin besarnya kebutuhan energi yang lebih efisien di berbagai wilayah di Indonesia, terutama untuk daerah-daerah yang selama ini belum terjamah gas bumi dan memiliki potensi ekonomi yang sangat baik untuk pengembangan sektor kelistrikan, industri, transportasi, dan rumah tangga.

Sebagai subholding gas bumi, PGN telah berhasil membangun lebih dari 10 ribu kilometer jaringan pipa yang melayani lebih dari 300 ribu konsumen berbagai segmen pasar dan mengelola jaringan gas milik pemerintah (jargas) sepanjang 3.800 kilometer di berbagai daerah.

Berbagai infrastruktur yang dibangun PGN, termasuk infrastruktur beyond pipeline, baik berbasis Compressed Natural Gas (CNG) maupun Liquified Natural Gas (LNG) di berbagai wilayah di Indonesia.

“Infrastruktur gas adalah kunci bagi optimalisasi pemanfaatan gas bumi yang berkelanjutan serta menjangkau lebih banyak wilayah dan pasar. Selama lebih setengah abad, PGN telah membuktikan bahwa gas bumi lebih efisien, ramah lingkungan, dan ini adalah energi yang diproduksi di dalam negeri,” jelas Rachmat di Jakarta, Selasa (27/08).

Sesuai rencana kerja PGN sampai tahun 2024, perusahaan akan membangun sejumlah infrastruktur baru diantaranya; membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km, 7 LNG filling station untuk truk/kapal, 5 FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga dan 17 fasilitas LNG untuk mensuplai kebutuhan kelistrikan dan menjangkau wilayah geografis dengan karakteristik kepulauan di seluruh wilayah Indonesia.

Tadi Malam, Jamaah Haji Madina Tiba di Kualanamu

Ilustrasi
Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jamaah haji asal Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang tergabung dalam Kloter 5/MES, telah meninggalkan Kota Makkah menuju Jeddah. Selasa (27/8), jamaah telah diterbangkan ke Tanah Air menuju Bandara Kualanamun

Ketua Kloter 5 H Irfansyah menyampaikan kepada Humas Kemenag Madina, jamaah haji sesuai dengan jadwal akan berangkat dari Bandara Haji King Abdul Aziz Jeddah pada Selasa (27/8) pagi pukul 08.50 waktu Arab Saudi. “Tiba di Bandara Kualanamu Internasional diperkirakan Selasa malam pada pukul 21.55 WIB, dengan pesawat Garuda Indonesia Airways dengan nomor flight GIA 3205,” ungkapnya.

Irfansyah juga menyampaikan, jumlah jamaah haji yang kembali ke Tanah Air sebanyak 391 orang, yang terdiri dari 384 orang jemaah, 2 orang TPHD, dan 5 orang petugas Kloter. “Seluruh jamaah haji Madina, telah menunaikan wajib haji yang terakhir thawaf wada’ sebelum meninggalkan Kota Makkah, kembali ke kampung halamannya masing-masing,” ujarnya.

Ketua Kloter yang juga didampingi TPIHI dan para TKHI, pada kesempatan itu mewakili para jamaah haji Madina Kloter 5 menyampaikan ucapan terimakasih kepada Maktab 1 dan PPIH Arab Saudi sektor Syisyah. Hal itu, karena telah melayani dan membantu jamaah selama berada di tanah suci menunaikan ibadah haji.

Para petugas PPIH Arab Saudi dan para mukimin KKSU termasuk Ketua KKSU, H Yunus Khalifah Hasibuan melepas pemulangan jamaah haji Mandailing Natal Klote 5 menuju Jeddah. Dan tidak sedikit para jamaah termasuk petugas kloter meneteskan air mata pada saat menaiki bus yang akan membawa mereka meninggalkan kota yang penuh keberkahan, ketenangan dan kedamaian Makkah Mukarramah. “Semoga ibadah haji dan ibadah lainnya mendapat keridhoan dan diterima oleh Allah SWT, dan para jemaah dapat berkumpul kembali dengan keluarga di Mandailing Natal,” pungkasnya. (man)