sopian/sumut pos
PENGHARGAAN: Kadisdukcapil Muhammad Fahri menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
PENGHARGAAN: Kadisdukcapil Muhammad Fahri menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Tebingtinggi mem peroleh penghargaan terbaik I Dukcapil Mertabat Kota di Provinsi Sumatera Utara, selain piagam diberikan juga hadiah satu set alat cetak KTP dan alat rekam KTP senilai Rp 100 juta.
“Ini berkat kerja sama semua instansi dan dukungan masyarakat Kota Tebingtinggi,” terang Kadis Dukcapil Tebingtinggi Muhammad Fachri, Selasa (27/9)
Disampaikan Muhammad Fachri ada tiga program terobosan yang menjadi unggulan Disdukcapil Tebingtinggi, yakni yang disebut dengan rekam nekad (nenek, kakek dan disabilitas).
Dijelaskannya, petugas Dukcapil melakukan rekam data dengan menggunakan mobil keliling Kelurahan melakukan rekam KTP buat Nenek, Kakek dan penyadang Disablitas, mereka didatangi kerumahnya masing-masing.
Dijelaskan Muhammad Fachri, ada tim PeDeKaTe (Pelayanan, Deleveri, KPT Electronik) yang memberikan pelayanan kepada warga yang mengurus KTP tertunda karena gangguan jaringan atau pemdaman listrik.
“Tim ini akan mengantarkan langsung ke rumah warga pemohon KTP yang tertunda penyelesaiannya, semua dilakukan tanpa kutipan biaya apapun kepada warga,” bilangnya.
Unggulan Disdukcapil Kota Tebinginggi adalah pelayanan pembuatan dokumen kependudukan berbasis Android melaluli aplikasi sentuhan dukcapil.
Sambungnya, warga masyarakat yang ingin membuat dukmen kependudukan, KTP, Akte lahir, KIA, KK, atau pergantian KTP rusak dan Surat Kematian dapat memanfaatkan aplikasi sentuhan Dukcapil tersebut, setelah lebih dahulu mendonwload di play store.
“Semua warga kami beri kemudahan dan terbukti sampai dengan saat ini untuk rekam KTP dan Akte Kelahiran sudah 100 persen lebih,” katanya.
Jadi berkat semua program ini bisa berjalan lancar dan diterima oleh masyarakat langsung, makanya Disdukcapil Kota Tebingtinggi diberikan amanah kepercayaan dan mendapat penghargaan. (ian/han)
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, manajemen RSUD Deliserdang akan menjemput pasien ke rumah. Namun layanan itu diberikan kepada pasien kurang mampu dan diidentifikasi menjalani rawat opname.
Demikian dikatakan, Direktur RSUD Deliserdang, dr Hanif Fahri SpKJ yang saat ini sedang menyiapkan sarana transportasi khusus untuk menjemput pasien.
Dijelaskan dr Hanif Fahri, pelayanan tersebut mengadopsi apa yang telah dilakukan oleh RSUD Kulon Progo.
“Ya akan dijemput ke rumah pasiennya nanti naik ambulan, tapi khusus yang tidak mampu. Kita akan kordinasi nanti sama pihak Puskesmas dan bidan-bidan yang ada di desa. Kalau anggaran sudah disiapkan tahun ini termasuk untuk pengusulan di tahun 2020,”terang Hanif Fahri.
Untuk pelayanan pertama, lanjut Hanif, pihaknya akan melakukan uji coba pada September mendatang di tiga Kecamatan seperti Lubukpakam, Tanjung Morawa dan Bangun Purba.
“Kalau ambulan Puskesmas kan lebih ke promotif atau preventif, sedangkan kita lebih ke perawatan. Untuk dana awal pada ujicoba kita sudah siapkan anggaran Rp100 juta. Kita juga siapkan armada karena di tempat kita ada 6 ambulan, dan yang layak pakai ada 4 unit. Kita juga harus sesuaikan jangan sampai yang di sini nanti kekurangan ambulan. Yang jelas harus ujicoba dululah biar tahun 2020 nanti bisa semakin baik,”kata Hanif.
Menurut dr Hanif Fahri, program jemput pasien yang kurang mampu ke rumah memang sangat diperlukan. Hal itu dikarenakan sesuai fakta di lapangan, banyak masyarakat yang kurang bukan kesulitan untuk biaya pemenuhan pengobatan. Bahkan juga terkadang yang menjadi kendala adalah persoalan transportasi menuju dan pulang dari rumah sakit. Dengan harapan jika program telah berjalan dengan baik, maka warga kurang mampu akan semakin lebih terbantu.
“Yang jelas keadaan terakhir RSUD kita hingga saat ini masih kelas B. Kemarin kita dirivieu oleh Kemenkes diminta untuk menyesuaikan (jadi tipe C). Tapi kita sudah berikan sanggahan dan semoga tetap di B. Rencananya September akan diumumkan oleh Kemenkes mudah mudahan kita tetap di B karena rumah sakit kita ini merupakan rumah sakit pendidikan dan dekat dengan Bandara Internasional Kualanamu,”terang Hanif. (btr/han)
solideo/SUMUT POS
DIABADIKAN: Bupati Karo Terkelin Brahmana diabadikan bersama Ketua ILMCI, Edi Hakim.
DIABADIKAN: Bupati Karo Terkelin Brahmana diabadikan bersama Ketua ILMCI, Edi Hakim. solideo/SUMUT POS
KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH didampingi Sekda Kab Karo, Drs Kamperas Terkelin Purba, Kadis Pendidikan, Eddi Surianta Surbakti, MPd menerima kedatangan tim peduli pendidikan anak bangsa bersama I Love My Country Indonesia (ILMCI), di ruang kerja bupati Selasa (27/8) sekira pukul 10.30 WIB.
ILMCI merupakan website karya anak bangsa yang berfokus pada dunia pendidikan berbasis IT yang memiliki komitmen memajukan dan mencerdaskan generasi bangsa yang cinta tanah air.
Menurut ketua ILMCI, Edi Hakim maksud datang ke Pemda Karo ingin menjalin kerjasama bidang pendidikan berbasis IT guna peningkatan mutu pendidikan. Melalui pengembangan “revolusi methodologi pembelajaran ala cinema Edutainment” diyakini mampu memajukan dunia mencerdaskan anak bangsa.
Disamping itu,tambahnya lagi, peningkatan kualitas guru dan pemahaman materi serta kesiapan siswa dalam menghadapi ujian nasional serta memiliki ketrampilan hidup, positif mindset dan nasionalisme. Hal senada ditambahkan Jaya, ILMCI tujuan ILMCI berkeinginan membantu para pengambil kebijakan dalam pendidikan untuk mengetahui peta kemampuan para siswa didaerah dalam melaksanakan UAS, UAN dan UMPTN.
“Untuk itu kedepan, kami akan butuh sekali dukungan dan kerjasama Dinas Pendidikan, sebab dalam waktu dekat ini, kami group ILMCI akan kembali ke karo dan mengadakan demonstrasi di sekolah sekolah dalam hal dunia pendidikan, “ terangnya.
Menyahuti kedatangan ILMCI, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH sangat memuji dan mengapresiasi dimana ILMCI masih peduli mencerdaskan anak bangsa dalam kerangka NKRI khususnya Kab. Karo, dengan cara membangun Indonesia baru (to build Indonesia a new).
“Mari kita wujudkan, Visi dan misi yang ILMCI tawarkan ke Pemda karo, untuk itu dinas pendidikan segera kordinaiskan kapan jadwal group ILMCI ini kembali ke Karo, mengadakan kegiatan demonstrasi pendidikan di sekolah sekolah, agar bermanfaat bagi anak anak kita sebagai generasi penerus,” jelas Terkelin.
Sementara Sekda Kab karo Drs Kamperas Terkelin, menanggapi atas penegasan yang dikatakan bupati karo. “ Kita akan langsung membuat rencana dan menugaskan kadis pendidikan selaku teknis supaya dalam waktu dekat ini berkoordinasi dengan sekolah sekolah terdekat, agar pelaksanaan demontrasi pendidikan dapat berjalan lancar dan sukses,” terangnya. (deo/han)
EKSPOR:
Bupati Deliserdang menunjukkan Salak Deliserdang yang berhasil menembus pasar internasional yang akan di ekspor ke Thailand, Selasa (27)
EKSPOR:
Bupati Deliserdang menunjukkan Salak Deliserdang yang berhasil menembus pasar internasional yang akan di ekspor ke Thailand, Selasa (27)
LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 400 Kilogram Salak asal Kecamatan STM Hulu diekspor ke Thailand, oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bandara Kualanamu. “Kita patut apresiasi prestasi ekspor produk pertanian berupa Salak.
Kita bantu dari sisi informasi dan pemenuhan Phytosanitarynya,” ungkap Kepala Barantan, Ali Jamil saat melepas ekspor perdana Salak Madu dari Deliserdang ke Thailand di Kantor Karantina Pertanian Medan di Kualanamu, Selasa (27/8).
Dijelaskanya, berbagai daerah di Indonesia melakukan ekspor Salak ke mancanegara, seperti Salak {ondo dari Yogyakarta, Salak Bali dari Denpasar dan Semarang. Kini giliran petani di Kabupaten Deliserdang membawa buah bernama latin Salacca Edulis ke pasar luar negeri. Ekspor ini melalui CV. Sinar Ponti. Pemilik CV Sinar Ponti Dedi Juliardi, mengaku senang atas dukungan dari Kementan sehingga terselenggaranya ekspor ke luar negeri.
Dijelaskannya, ekspor Salak itu dikarenakan harga di pasar ekspor jauh lebih tinggi, dibandingkan harga lokal. Harga ekspor mencapai Rp68.000, per kilogram, sedangkan pasar lokal Rp20.000 per kilogram.
Dari data Kementerian Pertanian, ekspor buah salak terus meningkat. Pada tahun 2017 tercatat hanya mencapai 965 ton, sedangkan pada 2018 ekspornya mencapai 1.200 ton atau senilai Rp19,7 miliar. Dengan tujuan ekspor ke lebih dari 30 negara mitra dagang, seperti China, New Zealand, Saudi Arabia, Singapura dan Belanda.
Sementara itu Hafni Sahara, Kepala Karantina Pertanian Medan menambahkan bahwa, pihaknya mendorong masyarakat terutama calon eksportir baru dari kalangan millenieal, agar mau mengambil bagian menjadi eksportir komoditas pertanian.
Lewat program Agro Gemilang, Karantina Medan memberikan berbagai informasi dan bimbingan agar calon eksportir baru mudah memahami persyaratan sanitary dan phytosanitary (SPS) dari negara tujuan.
Ia juga menyampaikan, bahwa peta komoditas pertanian ekspor (iMace) yang selama ini diberikan pada pemerintah daerah, informasi umumnya juga bisa didapatkan di kantor layanan Karantina Pertanian Medan.
Menurutnya, informasi tentang pangsa pasar atau negara tujuan ekspor juga dapat dibagikan ke para calon eksportir baru.
Bupati Kabupaten Deli Serdang, H. Ashari Tambunan yang juga hadir dalam acara tersebut juga mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Kementan lewat Barantan tersebut. Ia dan SKPD yang ada dibawahnya akan bekerjasama untuk mewujudkan upaya tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Deliserdang akan terus berupaya bekerjasama dengan masyarakat. Hal ini sejalan dengan program pemerintah daerah Kabupaten Deliserdang untuk menjadikan masyarakat memiliki daya saing dalam pengembangan ekonomi kreatif , “ ungkap Bupati.
Jamil kembali mengingatkan pada para eksportir bahwa apa yang sudah dilakukan hendaknya dijaga dengan selalu melakukan 3K. Yaitu menjaga kualitas produk, meningkatkan jumlah eksportasi (kuantitas) dan menjaga kontinuitasnya, pungkas Jamil. (btr/han)
BAMBANG/SUMUT POS
SERAHKAN: Penyerahan bendera pataka kepada Ketua Apdesi, Iskandar PA disaksikan Bupati Langkat.
SERAHKAN: Penyerahan bendera pataka kepada Ketua Apdesi, Iskandar PA disaksikan Bupati Langkat. BAMBANG/SUMUT POS
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana PA menghadiri pelantikan DPC Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Langkat periode 2019-2024, di Serambi Jentera Malay Rumdis Bupati Langkat, Stabat, Senin (26/8).
Ditandai dengan penyerahan bendera pataka dan penyematan pin Apdesi, Iskandar PA selaku Kades Balai Kasih, Kecamatan Kuala, resmi dilantik menjadi ketua DPC Apdesi Langkat menggantikan ketua sebelumnya, Samsul Bahri selaku Kades Sei Limbat, Kecamatan Selesai, oleh ketua Apdesi Sumut Suparman, disaksikan Bupati Langkat dan Sekjen DPP Apdesi pusat Ipin Aripin.
Bupati Langkat berharap, seiring dengan pelantikan keanggotaan Apdesi yang terdiri dari para kepala desa se-Langkat ini, dapat bersama dengan pemerintah menyatukan visi Kabupaten Langkat, untuk menjadikan Langkat yang maju, sejahtera dan religius, melalui pengembangan pariwisata dan infrastruktur yang berwawasan lingkungan.
Karena saat ini, prioritas pembangunan pariwisata dan infrastruktur menjadi fokus, agar potensi wisata yang terbuka luas di daerah ini, dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat. “Mari bekerjasama membangun Langkat, karena Apdesi merupakan mitra bagi pemerintah daerah, yang dapat mengkordinir dengan baik, bagi percepatan pembangunan daerah melalui desa-desa,” ungkapnya.
Untuk itu, sambung Bupati, dengan memusatkan perhatian, terhadap tumbuh kembangnya potensi wisata di desa masing-masing, dengan memberikan prioritas pembangunan secara tepat sasaran. Kedepan, pastinya tidak ada lagi pembangunan fisik maupun non fisik tanpa kajian, yang menyebabkan kemanfaatannya kurang dirasakan masyarakat.
“Saya yakin, dengan kepengurusan Apdesi yang baru memiliki tekad kuat, untuk membawa desanya kearah yang lebih baik, pada penguatan ekonomi warga, yang akan memberikan kemajuan bagi daerah ini,” sebutnya. Pada kesempatan itu, Terbit Rencana PA juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus DPC Apdesi Kabupaten Langkat periode sebelumnya, yang telah memberikan sumbangsih bagi pembangunan di desa masing-masing.
Sekjen DPP Apdesi pusat Ipin Aripin, mengatakan, peranan Apdesi sebagai salah satu sarana untuk berkomunikasi dan berkoordinasi, antara pemerintah desa dengan pemerintah di tingkat atasnya. Sehingga berbagai kelemahan dapat segera ditemukan solusinya, sementara terhadap keberhasilan dapat menjadi contoh bagi yang lain.
“Untuk itu, saya berharap dibawah kepemimpinan Iskandar PA, Apdesi Langkat semakin maju dan bermafaat bagi pembangunan perdesaan di Langkat,” harapnya. Sementara Iskandar PA, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya, untuk menjadi ketua DPC Apdesi Langkat.
Pihaknya berharap, agar selalu mendapat dukungan dari seluruh anggota Apdesi yang berjumlah 239 Kades se-Langkat, serta selalu mendapat arahan dan bimbingan dari Bupati Langkat dan semua pihak. “Kepada semuanya, saya memohon doa restu dan dukungan, dalam menjalankan amanah ini,” pintanya. (bam/han)
ADITYA LAOLI/SUMUT POS
PAPARKAN: Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan didampingi Waka Polres Nias Kompol Yafao Harefa dan pejabat utama memaparkan kasus pembunuhan anak mantan Ketua KPU Nias Utara di Lobby Utama Polres Nias, Selasa (27/8).
PAPARKAN: Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan didampingi Waka Polres Nias Kompol Yafao Harefa dan pejabat utama memaparkan kasus pembunuhan anak mantan Ketua KPU Nias Utara di Lobby Utama Polres Nias, Selasa (27/8). ADITYA LAOLI/SUMUT POS
NIAS, SUMUTPOS.CO – Pelarian Beriman Waruwu alias Beri (23) kandas, Senin (26/8). Pembunuh Jimmy Harefa (17), anak eks Ketua KPU Nias Utara itu berhasil dibekuk di rumahnya. Beri yang juga berstatus sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Gunungsitoli terpaksa ditembak. Sebab, coba melarikan diri saat akan dibawa pengembangan.
“YA benar, kita terpaksa beri tindakan tegas terukur di paha sebelah kiri dan betis kaki kanan,” ujar Kapolres Nias, AKBP Deni Kurniawan didampingi Kasat Reskrim Polres Nias, Iptu Martua Manik, Selasa (27/8).
Dijelaskan Deni, berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku mengarah kepada Beri. Dibantu petugas tim Dit Reskrimum Polda Sumut, personel Satreskrim Polres Nias menyambangi rumah Beri di Jalan Pelita Damai Kelurahan Ilir Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli.
“Saat diamankan, tersangka sedang tidur di dalam kamar dan dibangunkan oleh ibunya. Kemudian petugas menyita semua Hp (handphone) yang dipakai tersangka dan keluarga,” jelas Deni.
“Selanjutnya menggeledah kamar dan seluruh isi rumah tersangka untuk mencari dan mengumpulkan barang bukti,” sambungnya.
Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan 1 unit Hp Blackberry warna hitam dan 1 kotak Hp Jenis RealMe. Selanjutnya, petugas membawa pelaku untuk menunjukkan barangbukti yang digunakan menghabisi korban.
“Saat dilakukan pencarian barang bukti di lokasi yang ditunjukkan oleh tersangka, petugas tidak menemukan alat yang dimaksud dan keterangan tersangka berubah-ubah,” kata Deni.
Menurut Deni, di dalam perjalanan pelaku coba melarikan diri. Meski sudah diberi tembakan peringatan, Beri tidak menghiraukannya.
“Sehingga personel kita melakukan tindakan tegas dan terukur mengenai paha sebelah kiri dan betis sebelah kanan terduga pelaku,” katanya.
Langkah pelaku terhenti. Ia terpaksa menunjukkan lokasi disembunyikannya barang bukti.
Petugas menemukan satu buah palu yang digunakan tersangka membunuh korban. Palu tersebut disimpan pelaku di bawah got depan rumah korban.
“Dari pengakuan tersangka, motif melakukan pencurian karena terlilit utang. Tersangka dikenakan pasal 365 ayat 3 KUHP Juncto Pasal 80 ayat 3 tentang undang-undang perlindungan anak, ancaman hukuman 15 tahun penjara,” tegas Deni.
Usai pengembangan, pelaku langsung dilarikan ke RSUD Gunungsitoli. Namun oleh dokter, pelaku tidak dianjurkan dirawat dan diboyong ke Mapolres Nias.
Sebelumnya, telah terjadi pembunuhan, Rabu (21/8) sekira pukul 19.00 WIB. Mendapat informasi itu, petugas langsung menyambangi TKP.
Hasil olah TKP, korban tewas dengan kondisi mengenaskan. Saat ditemukan, korban berada di dalam kamar di atas springbed (tempat tidur).
AC di ruangan hidup. Sedangkan darah yang berada di tubuh korban dan di atas tempat tidur sudah mengering.
Namun pada saat tempat tidur yang berada di bawah ditarik keluar, ditemukan banyak darah yang masih segar. Diduga darah tersebut mengalir dari atas springbed tembus ke bawah.
Sementara, pintu rumah dalam keadaan rusak seperti didorong paksa. Korban pertama sekali ditemukan oleh Juan Bastian Zebua.
Kepada polisi, saksi mengaku melihat pelaku datang ke rumah korban untuk mengajaknya makan dan nongkrong. Namun saat saksi masuk ke rumah korban, sudah ditemukan sudah tidak bernyawa. Kemudian saksi lari ke rumah kos sebelah dan memberitahukan kepada anak-anak kos.
Hasil pemeriksaan sementara, korban mengalami luka robek pipi sebelah kanan atas (disamping mata kanan), luka robek pada kepala seperti ditusuk, luka lebam pada mata sebelah kanan, luka lebam pada kepala sebelah kanan di belakang telinga dan luka robek pada kepala akibat benda keras.(adl/ala)
ISTIMEWA/SUMUT POS
MEMPERLIHATKAN: Kapolsek Medan Kota AKP Rikki Ramadhan didampingi Kanit Reskrim Iptu Ainul Yaqin memperlihatkan barang bukti tersangka jambret.
MEMPERLIHATKAN: Kapolsek Medan Kota AKP Rikki Ramadhan didampingi Kanit Reskrim Iptu Ainul Yaqin memperlihatkan barang bukti tersangka jambret. ISTIMEWA/SUMUT POS
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Apes bagi TM alias Tohap (36) dan J (34) yang merupakan warga Jalan Brigjen Katamso Gang Mushola. Keduanya ditangkap warga dan dihajar hingga bonyok di Jalan Brigjen Katamso depan Suzuya Supermarket lantaran sepeda motor yang dikendarainya mogok usai menjambret.
Informasi dihimpun Selasa (26/8), aksi jambret yang dilakukan kedua pelaku terjadi pada Jumat (23/8) lalu. Saat itu, kedua pelaku menjambret tas seorang wanita yang sedang berdiri di pinggir Jalan Brigjen Katamso depan Suzuya Supermarket.
“Korbannya seorang wanita yang sedang memegang tas di pinggir jalan. Kemudian, para pelaku mendekati korban lalu langsung merampas tasnya dan kabur,” ungkap Kapolsek Medan Kota AKP Rikki Ramadhan.
Mengetahui tasnya dijambret, spontan korban menjerit minta tolong. Kedua pelaku pun langsung berusaha kabur dengan tancap gas. Akan tetapi, saat digas ternyata sepeda motor mereka tiba-tiba mogok.
Warga dan sejumlah pengendara yang mendengar teriakan korban, langsung mengejar kedua pelaku. Karena kendaraan mereka mogok, kedua pelaku pun lari sekencang-kencangnya. Akan tetapi, pelarian pelaku tak berhasil karena massa sudah mencegat dan kemudian menangkapnya.
“Pelaku dihajar massa hingga babak belur. Anggota kita yang kebetulan patroli dan melintas, langsung mengamankan kedua pelaku. Selanjutnya, diboyong ke kantor (Mapolsek Medan Kota) bersama barang bukti untuk proses hukum lebih lanjut,” jelas Rikki.
Lebih lanjut dikatakan dia, pihaknya juga mengamankan seorang pelaku jambret dalam kasus yang berbeda. Pelaku diamankan di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Teladan Barat, Medan kota persisnya di depan warung Mie Aceh.
“Pelakunya adalah Muhammad Siddiq (23) warga Jalan Jermal XV Medan, sedangkan korban bernama Sugianto (26) warga Jalan Marindal I, Pasar VIII, Gang Karang Anyer, Kecamatan Patumbak. Pelaku menjambret telepon genggam korban ketika menunggu jemputan di Jalan Sisingamangaraja Kamis (15/8),” tukasnya.(ris/ala)
PEMAKAMAN: Warga memakamkan jenazah Sayani alias Datuk setelah tewas tertimpa tanah galian C ilegal, Senin (26/8).
PEMAKAMAN: Warga memakamkan jenazah Sayani alias Datuk setelah tewas tertimpa tanah galian C ilegal, Senin (26/8).
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai bakal memanggil Lurah Bhakti Karya dan Camat Binjai Selatan, dalam waktu dekat ini. Polisi akan mencari tahu siapa pengelola Pantai Acong yang sudah melakukan pertambangan ilegal dengan cara mengeruk tanah perkebunan sehingga berakibat pria paruh baya tewas karena tertimpa tanah yang longsor.
Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mencari tahu siapa yang mengelola Galian C ‘Pantai Acong’ yang mereka gerebek pada Senin pekan lalu.
“Kita akan panggil lurah dan camat. Suratnya sudah dikirimkan,” ujar Wirhan, Selasa (27/8).
Untuk sementara, kata dia, penyidik menyangkakan tambang Galian C Pantai Acong melanggar UU RI No 4 tahun 2009, tentang pertambangan mineral dan batubara (Minerba). Menurut Kasat, pihaknya belum mengetahui siapa pemilik maupun pengelola galian c ilegal Pantai Acong.
“Kami akan terus selidiki dan mencaritahu siapa pemiliknya,” kata dia.
Saat disinggung siapa pemilik alat berat jenis excavator yang diamankan polisi waktu penggerebekan, Kasat menjawab masih dalam penyelidikan.
“Belum ada yang datang mengakui alat itu,” kata dia.
Lebih jauh, dia menambahkan, pihaknya juga akan menyangkakan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Dengan catatan apabila pihaknya berhasil mendapati siapa yang mengelola tambang ilegal Pantai Acong.
“Kalau kita tahu siapa yang kelola, bisa kita kenakan (UU) TPPU,” tandasnya.
Sebelumnya, Sayani alias Datuk warga Jalan Samanhudi, Lingkungan I, Kelurahan Bhakti Karya, Binjai Selatan tewas akibat ketimpa longsor tanah di lokasi Galian C Bhakti Karya, Senin (26/8). Pria paruh baya berusia 47 tahun ini akhirnya tutup usia di Rumah Sakit Artha Medica Binjai.(ted/ala)
IST/SUMUT POS
TERBAKAR: Seorang warga berdiri di depan gudang yang terbakar.
TERBAKAR: Seorang warga berdiri di depan gudang yang terbakar.
BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Bahan bakar kayu rambung milik PT Growth Asia terbakar di Jalan Pulau Tidore, KIM III, Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Deli, Senin (26/8) malam.
Peristiwa terjadi di gudang penyimpanan bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dikelola PT Global Inovasi Prima. Diduga, munculnya api kecil di tumpukan kayu rambung tersebut.
Api terus menjalar ke seluruh bagian bahan yang mudah terbakar itu. Akibatnya, api semakin marak.
Petugas security berusaha melakukan pemadaman dengan air seadanya. Namun api tidak dapat dijinakkan.
Tidak lama, petugas pemadam kebakaran datang melakukan pemadaman di areal gudang seluas 50×50 meter tersebut. Akhirnya, dalam tempo lebih kurang satu jam, api dapat dipadamkan.
Petugas Polsek Medan Labuhan tiba di lokasi melakukan olah TKP. Tidak ada korban jiwa atas peristiwa itu.
Namun, perusahaan bergerak di bidang pengolaan besi itu mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Kapolsek Medan Labuhan, AKP Edy Safari mengatakan, pihaknya sudah mengecek kebakaran ke lokasi. Untuk penyebabnya belum diketahui.
Namun, pihaknya sudah meminta keterangan sejumlah saksi dari pihak perusahaan.
“Tidak ada korban jiwa, yang terbakar tempat kayu-kayu untuk bahan bakar PLTU mereka. Penyebabnya masih kita selidiki,” katanya.(fac/ala)
SIDANG: Sri Elita Mulyanti alias Upik santai saat dituntut 13 tahun penjara di PN Binjai, Selasa (27/8).
SIDANG: Sri Elita Mulyanti alias Upik santai saat dituntut 13 tahun penjara di PN Binjai, Selasa (27/8).
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sri Elita Mulyanti alias Upik (39) menunjukkan wajah santai saat dituntut Jaksa Penuntut Umum Benny Surbakti dengan hukuman 13 tahun kurungan penjara dengan denda Rp1 miliar. Tuntutan Benny dibacakannya di hadapan Ketua Majelis Hakim Fauzul Hamdi di Ruang Sidang Cakra Pengadilan Negeri Binjai, Selasa (27/8).
“KEPADA majelis yang mengadili perkara ini, menuntut terdakwa dengan hukuman 23 tahun penjara dan denda Rp1 miliar,” kata Benny.
Usai membaca tuntutan, terdakwa dipersilahkan majelis hakim untuk berdiskusi dengan penasehat hukum dari Posbakum PN Binjai.
“Kami akan mengajukan pledoi majelis,” ujar kuasa hukum.
“Baik. Sidang ditutup, minggu depan pledoi,” tutup majelis hakim sembari mengetuk palu tiga kali.
Diketahui, terdakwa gagal menyelundupkan sabu ke Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai. Ironisnya, sabu seberat 51,02 gram ini sempat dibawa terdakwa kerja tepat sehari sebelum ditangkap petugas Lapas Binjai.
Dedi Supriono yang berstatus napi di Lapas Binjai adalah orang yang menyuruh terdakwa membawa sabu ke dalam.
Dalam dakwaannya, JPU Benny mendakwa terdakwa dengan Dakwaan Primair Pasal 112 ayat (2) Subsidair 114 ayat (2). Terdakwa kedapatan menyimpan 5 paket sabu di balik bra pada payudaranya, Sabtu (20/4) lalu.
Selain barang bukti sabu, petugas Lapas Binjai juga menemukan dua bungkus kondom merek Sutra warna hitam.
Dua telepon genggam terdakwa juga turut disita sebagai barang bukti. Upik sempat menolak untuk digeledah.
Karena menjalankan prosedur, petugas tetap menggeledahnya. Sabu yang dibawa Upik akan diserahkan kepada napi Dedi Supriono yang merupakan oknum polisi yang dinas terakhir di Polres Simalungun.(ted/ala)