25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 5085

Bupati Lepas 90 Calhaj Langkat

IST/SUMUT POS MELEPAS: Bupati Langkat Terbit Rencana PA melepas pemberangkatan 90 orang calon haji (Calhaj) Kabupaten Langkat tahun 2019, di Serambi Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, Stabat.
IST/SUMUT POS MELEPAS: Bupati Langkat Terbit Rencana PA melepas pemberangkatan 90 orang calon haji (Calhaj) Kabupaten Langkat tahun 2019, di Serambi Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, Stabat.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana PA melepas pemberangkatan 90 orang calon haji (Calhaj) Kabupaten Langkat tahun 2019, yang tergabung dalam Kloter 8, menuju Asrama Haji Medan, di Serambi Jentera Malay Rumah Dinas Bupati Langkat, Stabat, Kamis (18/7).

Bupati Langkat pada sambutanya, selain mengucapkan selamat jalan, juga mendoakan para Calhaj selalu dalam keadan sehat, diberikan kemudahan untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji, serta kembali menjadi haji yang mabrur dan mabrurah.

“Semoga selalu sehat sehingga dapat menjalankan semua syarat dan rukun haji,” sebutnya.

Bupati berharap Calhaj Kloter 8 bergabung dengan Kabupaten/Kota lainnya, dapat menjalin kebersamaan dan kekompakan guna saling membantu demi kebaikan semuanya.

Serta meminta kepada petugas TPHD, Karom dan Karu, dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Dan kepada jamaah haji yang lebih muda, agar dapat membatu dan memperhatikan kondisi jamaah haji usia lanjut. “Anggap lah meraka sebagai orangtua kita, semoga hal tersebut menjadi amal ibadah kita, yang dapat menolong kita di akhirat kelak,” ujarnya.

Sebelumnya, Kadis Kominfo H Syahmadi, menerangkan, Calhaj dari Langkat tahun 2019 sebanyak 483 orang, yang tergabung dalam 2 Kloter, yakni Kloter 2 sebanyak 393 orang. yang sudah berangkat terlebih dahulu. Sedangkan Kloter 8 sebanyak 90 orang.

Disebutkan Syahmadi, pada hari yang sama dijadwalkan pukul 20.00 WIB, dan akan diterbangkan menuju Jeddah pada Sabtu 20 Juli 2019, take off pukul 01.55 WIB melalui bandara Kuala Namu Internasional Airport dengan pesawat pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 3108.

“Untuk kepulangan jamaah Kloter 8 direncanakan hari Jumat 30 Agustus 2019, landing pukul 19.50 WIB menggunakan pesawat garuda GA 3208,” jelasnya. (bam/han)

MAXstream Hadirkan Serial ‘Shark Tank’ di Saluran TechStorm

MAXstream kembali memperkaya kontennya untuk mengakomodasi lebih banyak minat pelanggan dengan menghadirkan serial ‘Shark Tank’, reality show bertemakan bisnis untuk mengakomodir berkembangnya minat entrepreneurship atau kewirausahaan di kalangan anak muda di Indonesia. Shark Tank dapat dinikmati di MAXstream setiap hari Senin-Kamis, pukul 20:00 melalui saluran TechStorm, MAXstream juga menyajikan berbagai konten video bertemakan teknologi, start-up, dan kewirausahaan.
MAXstream kembali memperkaya kontennya untuk mengakomodasi lebih banyak minat pelanggan dengan menghadirkan serial ‘Shark Tank’, reality show bertemakan bisnis untuk mengakomodir berkembangnya minat entrepreneurship atau kewirausahaan di kalangan anak muda di Indonesia. Shark Tank dapat dinikmati di MAXstream setiap hari Senin-Kamis, pukul 20:00 melalui saluran TechStorm, MAXstream juga menyajikan berbagai konten video bertemakan teknologi, start-up, dan kewirausahaan.

Reality Show tentang Pengusaha Muda untuk Bangkitkan Semangat Entrepreneurship

JAKARTA, SUMUTPOS.CO –  Aplikasi video streaming Telkomsel, yaitu MAXstream, kembali memperkaya kontennya untuk mengakomodasi lebih banyak minat pelanggan. Kali ini MAXstream menghadirkan serial ‘Shark Tank’, reality show bertemakan bisnis  untuk mengakomodir berkembangnya minat entrepreneurship atau kewirausahaan di kalangan anak muda di Indonesia, dan menginspirasi mereka untuk mewujudkan mimpinya.

General Manager Video Telkomsel, Luthfi Cahya Wibisono mengatakan, “Telkomsel secara konsisten memperkaya konten MAXstream, menjadikannya portal video lengkap dan berkualitas yang dapat mengakomodasi apapun minat dari pelanggan. Indonesia tidak lama lagi akan menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi kreatif digital terbesar di Asia, terlihat dengan bermunculannya banyak start-up dan tehnocpreneur di sini. Kami harap Shark Tank dapat memberikan banyak  inspirasi dan insight bisnis yang berguna bagi para komunitas entrepreneurial, dengan tetap menyuguhkan pengalaman digital lifestyle yang menghibur.”

Shark Tank diambil dari kisah nyata, menampilkan multi-millionaire dan billionaire tycoons yang dikenal sebagai ‘sharks’, yang memberikan kesempatan kepada pengusaha muda untuk memperoleh kesepakatan bisnis.  Serial inspiratif ini sendiri telah memenangkan empat penghargaan Emmy dengan rating tertinggi di Amerika Serikat

Shark Tank dapat dinikmati di MAXstream setiap hari Senin sampai dengan Kamis, pukul 20:00 melalui saluran TechStorm, yang baru saja berkolaborasi dengan MAXstream untuk menyajikan berbagai  konten video bertemakan teknologi, start-up, dan kewirausahaan.

Sebagai portal video streaming yang lengkap, MAXstream memiliki konten MAXstream Original dan beberapa konten lain seperti film, acara televisi, siaran langsung dan kartun dari berbagai saluran video-on-demand dan saluran televisi internasional. Sejak diluncurkan pada pertengahan 2018, MAXstream telah menjadi layanan video streaming terpopuler di Indonesia dan telah diunduh sebanyak 16 juta kali.(*)

Warga Desa Nageri Tuntut Kadesnya Dicopot

SOLIDEO/SUMUT POS UNJUKRASA:Warga Desa Nageri, Kecamatan Munte, mendatangi kantor DPRD Karo untuk menuntut kepala desa mereka dicopot dari jabatannya, Kamis (18/9)
SOLIDEO/SUMUT POS
UNJUKRASA:Warga Desa Nageri, Kecamatan Munte, mendatangi kantor DPRD Karo untuk menuntut kepala desa mereka dicopot dari jabatannya, Kamis (18/9)

KARO, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga dari Desa Nageri, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo mendatangi kantor DPRD, Kamis (18/9). Mereka mendesak agar Kepala Desa (Kades) mereka, Pelita Purba, dicopot dari jabatannya.

Sambil berorasi, warga juga membawa karton bertuliskan, “Kepala Desa Nageri Bermulut Kotor”.

Di kantor wakil rakyat tersebut, warga hanya diterima staf Sekretariat DPRD Karo, Kabag Keuangan, Rutina br Munte. “Pada dialog massa dengat staf Sekretariat DPRD, disepakati bahwa segala tuntutan warga diterima dan akan disampaikan kepada anggota dewan untuk ditindaklanjuti,” kata Rutina.

Merasa tidak puas, aksi tersebut dilanjutkan warga Desa Nageri ke kantor Bupati Karo, dibawah pengawalan pihak kepolisian dari Polres Tanah Karo. Sesampainya di kantor Bupati Karo, sepuluh orang perwakilan warga diterima di ruang Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD).

Warga diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Kamperas Terkelin Purba, Kadis PMD, Abel Terawai Tarigan, Kabag Pemdes Setda Karo, Eva dan Kepala Inspektorat Philemon Berahmana.

Warga melalui juru bicaranya, Lia br Ginting, yang merupakan Kaur Desa, menyampaikan tuntutan mereka, atas dugaan menyimpang dalam pelaksanaan penggunaan Dana Desa (DD) yang dilakukan Kepala Desa Pelita Purba, menjadi pemicu kemarahan warga.

Sekda Karo, Terkelin Purba mengatakan, akan mengambil sikap atas keluhan warga terhadap Kades tersebut, dengan segera mungkin memanggilnya. “Ini akan kita panggil untuk dimintai klarifikasi atas tuntutan warga. Juga tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan pemeriksaan khusus,” imbuh Terkelin Purba. (deo/han)

Rayakan HUT ke-54, PGN Fokus Jalankan Peran Sub Holding Gas

PT Perusahaan Gas Negara Tbk menggelar perayaan hari ulang tahun ke-54
PT Perusahaan Gas Negara Tbk menggelar perayaan hari ulang tahun ke-54

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Gas Negara Tbk menggelar perayaan hari ulang tahun ke-54. Dalam perayaan yang digelar, Kamis (18/07/2019), PGN merayakannya dengan parade kebudayaan.

“Parade kebudayaan ini menjadi cara PT Perusahaan Gas Negara Tbk merayakan hari ulang tahun dengan pesan keberagaman untuk melayani masyarakat dengan energi baik gas bumi. Selain itu pesan kebhinekaan ini juga merupakan potret visi dan misi PGN sebagai sub holding gas yang merupakan tulang punggung negara untuk menjadi agen pembangunan di seluruh wilayah nusantara seperti yang tercermin pada keberagaman pakaian budaya yang dikenakan oleh jajaran manajemen PGN dan peserta parade,” ungkap Sekretaris Perusahaan, Rachmat Hutama.

Perayaan HUT ke-54 PGN ini juga spesial karena menjadi ajang kegiatan sinergi PGN dan Pertagas dalam wadah Sub Holding Gas di mana keduanya sekarang telah menjalankan peran bersama sebagai pengelola infrastruktur dan melayani kebutuhan gas bumi terbesar di Indonesia. Lebih lagi, perayaan HUT PGN kali ini juga dihadiri oleh Direktur Utama Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan jajaran manajemen Pertamina dan PT Pertamina Gas (Pertagas).

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widayawati dalam sambutannya mengatakan, bahwa melalui integrasi PGN ke dalam Pertamina Group, akan semakin memperkuat peran BUMN Migas dalam menjalankan tugas menyediakan dan menyalurkan energi secara terintegrasi, end to end hulu hilir, sehingga diharapkan tujuan pemerintah dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengembangan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi dapat terwujud nyata dalam peningkatan pembangunan ekonomi nasional.

BERSAMA: Direksi PT PGN berfoto bersama dengan menggunakan pakaian adat saat merayakan HUT PGN ke-54 di Jakarta.

“Menjadi pekerjaan rumah bersama bahwa Sub Holding Gas harus mampu membuktikan dan memberikan dampak nyata terhadap akses energi gas bumi ke seluruh masyarakat. Selain itu Sub Holding Gas juga dapat tetap memberikan pelayanan terbaik dengan portofolio produk dan layanan yang dimiliki dalam keluarga besar Holding Migas dan fokus kepada layanan pelanggan ke seluruh masyarakat Indonesia. Tidak hanya mudah di akses namun energi yang dinikmati masyarakat juga harus affordable,” tambah Nicke.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso menyampaikan sebagai Sub Holding Gas, PGN akan mengelola rantai bisnis midstream dan downstream secara terintegrasi, baik optimasi pasokan, infrastruktur, serta pengelolaan pasar di seluruh wilayah Indonesia sehingga akan meningkatkan kehandalan penyaluran gas bumi, serta penyediaan gas dengan harga yang kompetitif dengan tetap memperhatikan keberlangsungan usaha penyediaan gas bumi.

“Di usia yang semakin matang ini, PGN yang juga merupakan pionir pemanfaatan gas bumi nasional, terus melakukan insiatif dan terobosan untuk memperluas pemanfaatan gas bumi ke berbagai segmen melalui pembangunan berbagai infrastruktur gas bumi dalam rangka menjalan peran agent of development untuk peningkatan pemanfaatan dan memenuhi kebutuhan domestik gas bumi,” jelas Gigih.

Perayaan HUT PGN kali ini terasa berbeda karena sebenarnya PGN genap memasuki usia 54 tahun pada 13 Mei 2019 lalu. Hanya saja, perayaan puncak ini baru dapat digelar pada bulan Juli karena perusahaan lebih dulu merayakan Ramadan dan Idul Fitri sepanjang Mei dan Juni.

Parade mengambil judul Gemilang Semarak PGN serta bertemakan Tiada Henti Menyatukan dan Menyalurkan Energi Baik Untuk Indonesia. Kegiatan parade diikuti oleh Direksi PGN, para Kepala Divisi, Direksi Anak Perusahaan. Parade ini dimulai dengan Tarian Lenggang Amprok. “Sebanyak 24 VVIP seperti Direksi dan Komisaris turut meramaikan tari-tarian ini,” imbuh Rachmat. Kelompok milenial PGN juga turut dilibatkan dalam Parade Kebudayaan ini.

Sebelum acara puncak, seperti tahun-tahun sebelumnya PGN juga menggelar serangkaian Lomba Olahraga yang dikemas dalam Pekan Olahraga dan Seni (Porseni). Selama hampir dua pekan, PGN menggelar sejumlah kegiatan olahraga di antaranya Panahan, Futsal, Badminton, Basket 3 on 3, Bola Voly dan Memancing.

Perayaan puncak HUT PGN pada hari ini juga diramaikan dengan sejumlah games-games seru yang melibatkan para pekerja di lingkungan PGN Group. Turut hadir juga sejumlah bintang tamu musisi nasional di panggung utama. (rel/ram)

Danau Toba Butuh Status Goepark

WISUDA: Menpar RI Arif Yahya dan Gubsu Edy Rahmayadi menghadiri Sidang Senat Terbuka Politeknik Pariwisata Medan di Hotel Santika Dyandra, Kamis, (18/7).
WISUDA: Menpar RI Arif Yahya dan Gubsu Edy Rahmayadi menghadiri Sidang Senat Terbuka Politeknik Pariwisata Medan di Hotel Santika Dyandra, Kamis, (18/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya mengungkapkan, sebagai danau vulkanik terbesar di dunia, Danau Toba memiliki potensi besar menjadi destinasi utama kelas dunia. Apalagi pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah menyiapkan anggaran besar untuk membangun pendukung pariwisata Danau Toba. Tetapi menurut Arief, Danau Toba masih membutuhkan status sebagai Global Geopark.

“DANAU TOBA itu indah, orang semua tahu. Tapi kalau tidak kita dapatkan sertifikat dari UNESCO Global Geoprak (UGG), susah menjualnya ke level internasional,” sebut Arief Yahya kepada wartawan, di sela-sela Sidang Senat Terbuka Politeknik Pariwisata Medan, di Hotel Santika Dyandra Medan, Kamis (18/7).

Karena itu, Arief berharap tahun ini danau terbesar di Asia itu dapat memperoleh sertifikat UGG. “Kalau dapat, akan mudah menjualnya,” cetusnya.

Ia menjelaskan, Presiden Joko Widodo sudah menyiapkan anggaran untuk pengembangan pariwisata di 4 objek wisata superprioritas di Indonesian

sebesar Rp 6,4 triliun. Yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuhan Bajo. Pembangunan dilakukan sejak tahun 2019 hingga 2020 mendatang. Tujuannya, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke tanah air.

“Pokok dasar 2019 dari Pak Presiden, aksesibilitas (kemudahan akses) dan infrastruktur harus tuntas tahun 2020. Dari Rp6,4 triliun untuk 4 objek wisata superprioritas, saya harapkan Danau Toba mendapatkan lebih Rp2 triliun. Karena (perkembangannya) sangat maju,” ungkap Arief Yahya.

Arief menjelaskan pemerintah Indonesia saat ini tengah fokus dalam pembangunan infrastruktur, seperti aksesibilitas, amenitas (fasilitas di luar akomodasi), dan atraksi. “Kalau tidak ada infrastruktur, susah kita menjualnya. Insyaallah tahun 2020 selesai semuanya. Amenitas seperti resort kita bangun segera. Saya minta dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara,” jelas Arief.

Untuk Danau Toba dan 3 objek wisata prioritas lainnya di Indonesia, Arief menyatakan, butuh waktu hingga 10 tahun. Lima tahun untuk membangun infrastruktur dasar, dan 5 tahun lagi membangun amenitas dengan membangun hotel mewah berbintang 5 dan atraksi. “Atraksinya apa? Ada Sporttourism di dalamnya. Seperti di Mandalika tahun 2021 ada Moto GP,” tutur Arief.

Soal pencemaran lingkungan, menurut Arief, Departemen Lingkungan diharapkan dapat mengatasinya.

Arief mengatakan, pembangunan maksimal di Danau Toba dengan mudah dapat mendatangkan kunjungan 1 juta wisman (wisatawan mancanegara) ke Sumut. Tapi harus didukung oleh seluruh pihak, terutama masyarakat di provinsi ini. “Dengan asumsi kunjungan wisman 1 juta, masyarakat Sumut akan sejahtera. Itu logikanya. Karena itu saya memperjuangkannya untuk Sumut. Kalau semua kita bangun, 1 juta wisman itu tidak susah,” tandas Arief.

Lirik Pasar Wisman Milenial

Guna meningkat kunjungan wiman ke Indonesia, Kemenpar melirik pasar milenial. Karena seiring dengan perkembangan digital dengan era Tourism 4.0, pasar industri pariwisata saat ini dan masa depan adalah generasi milenial.

“Sebanyak 51 persen wisman yang datang ke Indonesia adalah milennial tourism, dan 73 persen menggunakan digital. Saya sebagai Menteri Pariwisata introspeksi diri,” ungkap Arief.

Fakta itu menjadi bahan evaluasi perkembangan marketing pariwisata di Indonesia. Kemenpar rencananya akan membuat Calender of Event untuk wisman milenial setidaknya 20 persen dari keseluruhan even yang ada.

“Adakah 1 event untuk milenial saat ini? Jawabannya tidak ada. Padahal anak-anak muda membutuhkan itu. Saya bicarakan di Kemenpar, pokoknya 20 persen event di Kemenpar harus berbasis milenial,” tutur Arief.

Pasar pariwisata milenial, menurut Arief, akan terus digali untuk mengembangkan industri pariwisata dunia di tanah air. “Cara mengalahkan pasar adalah dengan mengetahui siapa costumermu,” jelas Arief.

Ke depan, kata dia, market milenial harus dapat diraih, sekaligus mampu mengalahkan Malaysia sebagai barometer persaingan industri pariwisata. “Milenial itu costumer masa depan kita. Hukum marketing, siapa memperjuangkan masa depan, dia akan memenangkannya. Tourism 4.0 sudah terjadi, yakni digital dan milenial,” pungkas Arief.

Tertibkan KJA di Danau Toba

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, akan serius menyelesaikan permasalahan dampak lingkungan di Danau Toba. Terutama masalah pencemaran yang diakibatkan Keramba Jaring Apung (KJA) secara perusahaan maupun perorangan.

“Aquafarm, saya tahu masyarakat setempat tidak menghendakinya. Tapi ini masalah masa lalu, masalah kontrak. Di depan presiden sudah saya sampaikan,” ungkap Edy, saat mendampingi Menpar Arief Yahya di Medan.

Untuk menyelesaikan masalah KJA, termasuk PT Aquafarm Nusantara, menurutnya ada 2 cara. Pertama pengaturan kembali regulasi, kedua pengaturan secara bisnis antarnegara yang izinnya ada di Pemerintah Pusat. “Karena izinnya ada dari pusat, insyaallah secepatnya selesai. Masyarakat tidak perlu ikut-ikutan. Kalau tidak kondusif masyarakatnya, wisatawannya akan bubar,” ujar Edy.

Gubsu siap membantu pemerintah pusat membangun Danau Toba lebih baik lagi, dan menjadi destinasi superprioritas dan berkelas dunia untuk dikunjungi wisman.

“Orang berkunjung ke Danau Toba pastinya untuk melihat air yang asri dan bersih. Kalau airnya tercemar, bagaimana orang mau datang melihat?” kata Edy.

Untuk mendukung pariwisata Danau Toba, Sumut membutuhkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang mampu mengembangkan potensi wisata di Sumut.

Menpar RI Arif Yahya memgatakan, SDM yang menguasai digital menjadi salah satu kriteria yang dibutuhkan saat ini. Karena sektor pariwisata telah memasuki Tourism 4.0, di mana fokus strateginya adalah penggunaan digital dan pemberdayaan generasi milenial. “Generasi milenial itu ya kalian-kalian ini. Saya doakan kalian lah nanti yang menjadi GM di resort-resort wisata Danau Toba yang akan segera menjadi Bali baru,” tuturnya, kepada para lulusan Politeknik Pariwisata Medan. (gus)

Meninggal & Sakit, Dua Calhaj Asal Palas Batal ke Tanah Suci

sutan siregar/sumut pos HAJI: Para calon haji menunggu pemberangkatan di Aula Asrama Haji Medan.
Sutan siregar/sumut pos
HAJI: Para calon haji menunggu pemberangkatan di Aula Asrama Haji Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua calon jamaah haji (calhaj) kloter 6 asal Kabupaten Padanglawas (Palas) batal berangkat ke Tanah Suci. Pertama karena meninggal, kedua karena sakit.

MGR Guru Nasution (69), warga Desa Sayur Mahincat Kecamatan Barumun Selatan, Palas, batal berangkat lantaran meninggal dunia pada Senin (15/7). Sedangkan Nurilam Siregar (71), warga Hulim Kecamatan Sosopan, Palas batal setelah didiagnosa sakit lemah kedua kaki. Kedua calhaj tersebut terdaftar dengan manifest 282 dan manifest 367n

“Belum ada yang pengajuan penggantian karena meninggal hanya beberapa hari sebelum masuk asrama,” ungkap Kabid Dokumen Haji Embarkasi Medan, Eri Nofa, kepada Sumut Pos, Kamis (18/7).

Eri Nofa mengatakan, dua calhaj yang batal berangkat tersebut dapat dialihkan kepada ahli waris. “Insyaallah untuk keberangkatan tahun depan,” katanya.

Kemarin, satu calhaj kloter 3 dengan manifest yang sempat tertunda keberangkatannya, mengisi kursi calhaj yang meninggal dunia pada pemberangkatan kloter 6, Kamis dinihari. “Kemarin sakit waktu di aula dan dirujuk ke RS Haji. Sekarang sudah sehat. Karena itu kita naikkan di kloter 6,” sebutnya.

Terkait visa dan paspor calon jamaah, Eri Nofa mengaku, saat ini sudah 10 kloter dokumen yang diterima. Dalam waktu dekat, kemungkinan secara bertahap kembali bertambah. “Sekarang sudah mau ngambil lagi 5 di sana (Jakarta). Lima sudah siap lagi di Jakarta. Jadi total 15 (kloter) lah,” pungkasnya.

Imbau Calhaj

Hingga keberangkatan kloter 6 asal Kabupaten Palas, masih terdapat beberapa calhaj yang ditemukan membawa barang yang dilarang. Seperti jamu, gunting, pisau cutter, dan pisau cukur.

“Kita mengimbau kepada kawan-kawan kita di Kabupaten/kota, kepada jamaah, dan keluarga, agar tidak membawa benda-benda yang dilarang. Karena pinaltinya nggak main-main. denda 10 ribu rial khusus untuk jamu,” tegas Wakil Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan, Torang Rambe.

Untuk itu, ia meminta calhaj tidak ribet dengan tetek bengek yang bersifat lokal. Karena semua kebutuhan jamaah difasilitasi secara internasional. “Hak kesehatan, pelayanan ibadah, dan playanan umum dijamin undang-undang. Itu tiga hal yang menjadi hak jamaah,” tandasnya.

Kloter 6 asal Kabupaten Palas berjumlah 385 calhaj. Dengan rincian 152 jamaah pria dan 233 jamaah wanita. Mereka berangkat dari Bandara Kualanamu, pada Kamis, sekira pukul 00.30 WIB. (man)

Pariwisata di Kota di Medan, Gedung Tua Tak Terurus

file/sumut pos WISMAN: Dua orang wisman naik becak bermotor keliling Kota Medan, beberapa waktu lalu. Di Medan, objek wisata gedung tua dinilai butuh perhatian.
WISMAN: Dua orang wisman naik becak bermotor keliling Kota Medan, beberapa waktu lalu. Di Medan, objek wisata gedung tua dinilai butuh perhatian.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Merosotnya jumlah pengunjung wisatawan mancanegara (wisman) ke Kota Medan dari tahun ke tahun, dinilai karena Kota Medan semakin kehilangan jati dirinya sebagai kota bersejarah, berbudaya tinggi, dan punya nilai jual yang baik di mata wisman.

“Dulu kota Medan ini dikenal sebagai kota multi etnis yang punya nilai sejarah yang tinggi. Ada Melayu, Tionghoa, Batak, Karo, Jawa, dan banyak suku-suku lainnyan

Masing-masing memberi warna dan memberi daya tarik besar bagi wisman untuk datang ke kota Medan,” ucap Wakil ketua DPRD Medan dari Fraksi Demokrat, Burhanuddin Sitepu, kepada Sumut Pos, Kamis (18/7).

Tetapi suasana penuh budaya itu menurutnya tinggal kenangan. Saat ini semuanya, Kota Medan semakin kehilangan daya tarik itu. “Sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara sekaligus sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Kota Medan justru mendapat banyak julukan yang tidak pantas dibanggakan. Sekarang kita dibilang kota terkotor, kota seribu lubang jalan, kota seribu terminal, dan banyak nama-nama yang tidak sedap disebutkan,” kata Ketua DPC Demokrat Medan ini.

Julukan-julukan itu, menurutnya bikin hati miris. Pemerintah kota dinilai memiliki banyak sekali ‘PR’ untuk mengembalikan wajah dan citra nama Kota Medan yang sempat dikenal hebat di tingkat nasional bahkan dunia, atau setidak-tidaknya dikawasan Asia Tenggara.

Menurut Burhanuddin, pemerintah kurang maksimal meningkatkan nilai jual kota Medan ke luar negeri. “Ayo kita ulas satu per satu. Dari segi wisata kuliner, kuliner apa yang mau dibanggakan dari kota Medan saat ini? Faktanya sih banyak. Tapi saat ini kuliner apa yang dikenal oleh wisman? Tidak ada. Ini apa tidak sayang? Padahal banyak yang bisa kita ‘jual’, tapi para wisman nggak tahu,” tegasnya.

Dari sisi kebudayaan, ada begitu banyak yang layak dan menarik diperkenalkan dan dijual ke mancanegara. Tapi faktanya, hampir tidak ada lagi kebudayaan di Kota Medan yang dikenal oleh wisman. “Adapun event-event sifatnya hanya sekedar kegiatan rutin untuk menghabiskan anggaran, tetapi tidak pernah memberikan dampak luar biasa bagi pariwisata. Ini kenapa? Ini harus dipikirkan pemerintah,” terangnya.

Begitupun dari sisi nilai sejarah. Kata Burhanuddin, bangunan-bangunan tua dan bersejarah di Kota Medan kian hari kian tak terurus. Bahkan terus-menerus tergerus oleh hal-hal lainnya. Padahal Medan punya banyak bangunan bersejarah. “Yang orang tahu cuma istana Maimun dan rumah Tjong Afie. Sisanya tak ada yang tahu,” imbuhnya.

Seharusnya, Pemko Medan menggenjot Dinas Pariwisata agar fokus meningkatkan nilai jual kota Medan di mata wisatawan. Baik lokal maupun mancanegara. “Banyak hal yang bisa kita banggakan dan layak kita jual di kota ini. Untuk itu, dinas-dinas terkait harus fokus,” tandasnya. (map)

Kasus Korupsi Renovasi Sirkuit PPLP, Dispora Digeledah, 23 Item Diangkut

PERIKSA Penyidik Tipikor Dit Reskrimsus Polda Sumut saat memeriksa ruangan Kabid Sarpras Disporasu Jl. Williem Iskandar, Medan Estate, Deliserdang, Kamis (18/7).
PERIKSA: Penyidik Tipikor Dit Reskrimsus Polda Sumut saat memeriksa ruangan Kabid Sarpras Disporasu Jl. Williem Iskandar, Medan Estate, Deliserdang, Kamis (18/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyidik Tipikor Dit Reskrimsus Polda Sumut menggeledah Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut, Kamis (18/7) siang. Mereka memeriksa berkas berkaitan kasus korupsi pengerjaan renovasi lintasan sirkuit atletik PPLP Provsu dengan pagu anggaran Rp4.797.700.000.

Pemeriksaan dimulai dari ruangan mamtan Kabid Sarana Prasarana dan Kemitraan, Sujamrat, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus itu. Setelah itu, penyidik Tipikor memeriksa ruangan Kepala Seksi (Kasi) sarana prasarana, Des Asarisyam, dan terakhir ruangan kepala dinasn

Tim Tipikor Poldasu tiba di kantor Disporasu Jalan Williem Iskandar sekira pukul 09.30. Tim dipimpin Kasubdit III Tipikor Dit Reskrimsus Poldasu Kompol Roman S Elhaj, didampingi Kanit Unit IV Subdit III/Tipikor Kompol Hartono dan sejumlah anggota.

Saat pemeriksaan sejumlah ruangan, Sekretaris Disporasu Rudi Rinaldi dan Kepala Dusun 8 Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang Pribadi Sitepu, turut menyaksikan.

Kepada wartawan, Kompol Roman S Elhaj mengatakan, pemeriksaan merupakan tindaklanjut penyidikan kasus korupsi pengerjaan renovasi lintasan sirkuit Tartan Atletik PPLP Provsu dengan pagu anggaran Rp4.797.700.000. Dalam kasus itu temuan kerugian negara Rp1,5 miliar lebih.

Dalam penggeledahan itu, pihaknya memeriksa sejumlah dokumen dan komputer. “Ada 23 item yang kami bawa untuk pengembangan kasus ini, salah satunya komputer,” ujar Roman.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Sumut, Kombes Pol Rony Samtana, menyebut penggeledahan dilakukan untuk proses sidik yang sedang ditangani pihak Tipikor DitKrimsus Polda Sumut.

Penggeledahan hanya sebatas membawa dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus korupsi Sirkuit Tartan. “Tidak ada yang kita amankan selain dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perkara yang sedang kita sidik. Dalam kasus ini penyidik tengah merampungkan hasil penyidikan,” pungkas Rony.

Sekretaris Dispora Sumut, Rudi Rinaldi yang turut menyaksikan penggeledahan itu tak banyak bicara. Ia hanya mendampingi tim penyidik membongkar berkas di sejumlah ruangan. “Ya kita serahkan saja proses penyidikan kepada aparat kepolisian,” pungkasnya.

Yang Bersalah Harus Diproses Hukum

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah, menegaskan siapapun oknum yang bersalah di jajaran Dispora Sumut dalam kasus yang sedang ditangani Tipikor Polda Sumut saat ini, mesti siap diproses hukum.

“Harus bertanggung jawab terkait siapa yang melaksanakan dan siapa yang mengelola, apakah itu anggaran maupun program,” katanya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (18/7).

Pria yang akrab disapa Ijeck ini mengaku sudah mendengar informasi ruang kerja Kadispora Sumut digeledah Penyidik Subdit III/Tipikor Diteskrimsus Polda Sumut. “Kita menghormati proses hukum yang dilakukan Polda Sumut. Kita serahkan ke aparat penegak hukum,” kata Ijeck.

Pemprovsu, lanjut Ijeck, tidak akan menutup-nutupi kalau terbukti bersalah. “Tetapi kalau memang tidak terbukti bersalah dan Inspektorat Sumut nantinya bisa membuktikannya. Tetapi itu semuanya kembali pada apa hasil pemeriksaaan nanti,” ungkapnya.

Mengenai bantuan hukum, Ijeck mengatakan, akan mencermati perjalanan kasus dimaksud. “Nanti melalui Inspektorat juga kita akan cek lagi. Kalau memang perlu bantuan hukum, kita akan berikan. Tapi kalau memang terbukti bersalah, tinggal di pengadilan nantinya. Bukan berarti kita lepas tangan, tapi semua kan ada prosesnya,” katanya.

Disebutkannya, kasus korupsi yang diduga dilakukan oknum pejabat Dispora Sumut itu, menjadi peringatan bagi para pejabat dan seluruh ASN Pemprovsu agar berhati-hati dan tidak bermain-main dalam pengelolaan anggaran dan program kerja.

“ Harapan kita bersama pak gubernur, ASN jangan bermain-main dalam mengelola anggaran dan menjalankan program,” pungkas Ijeck.

Tersangka Masih Sujamrat

Diberitakan sebelumnnya, Polda Sumut juga sudah menetapkan seorang tersangka dalam kasus ini, yakni pejabat Dispora Sumut bernama Sujamrat.

Kombes Pol Rony Samtana sebelumnya menjelaskan, penahanan dilakukan karena Sujamrat dikhawatirkan akan menghilangkan barang bukti dan melarikan diri, sehingga menyulitkan proses penyidikan.

Dalam proyek itu, tersangka Sujamrat bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang juga menjadi Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sekaitan proyek itu. Sejauh ini, Polda Sumut telah memintai keterangan 20 orang saksi, termasuk Kadispora Sumut, Baharudin Siagian, sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.

Yang ditetapkan sebagai penyedia untuk pekerjaan proyek tersebut adalah PT Rian Makmur Jaya dengan direktur Junaedi. yang beralamat di Jalan M Saleh Zainuddin No 240 Gabek Pangkal Pinang.

Kasus bermula pada 2 Februari 2017 dengan dialokasikannya Pagu Anggaran sebesar Rp4.797.700.000 ke Dispora Sumut. Pekerjaannya: Renovasi Lintasan Sircuit Tartan Atletik PPLP Prov Sumut di Jalan Pembangunan, Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal.

Pada 14 Maret 2017, ditetapkanlah Drs Sujamrat MM selaku KPA dan PPK terkait pekerjaan tersebut. Dengan mandat ini, dalam proses penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan Spesifikasi Teknis, Sujamrat tidak melakukan survey harga, melainkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan Spesifikasi Teknis yang diperoleh dari Deddy Oktavardian ST, selaku Direktur Utama PT. Pajajaran Multicon Indonesia.

“Dua hari kemudian, tepatnya pada 16 Januari 2017, dengan nilai pagu Rp4.300.618.036, Sujamrat menambahkan keuntungan sebesar 13 persen dan pajak sebesar 10 persen. Lantas ia menetapkan HPS sebesar Rp4.781.989.960,” ujar Rony.

Selanjutnya 12 Juni 2017 ditetapkanlah Pokja 051-PK ULP Provsu atas nama Iskandar Usman , untuk melaksanakan proses pemilihan penyedia barang/jasa melalui sistem LPSE Provinsi Sumut. Yang memasukkan penawaran ada 2 perusahaan, yaitu PT. Tamarona Putri Masro dengan nilai Penawaran Rp4 miliar, dan PT. Rian Makmur Jaya dengan nilai penawaran sebesar Rp4.629.496.850.

“PT Rian Makmur Jaya ditetapkan sebagai pemenang. Namun berdasarkan fakta yang ditemukan, seharusnya perusahaan itu gugur dalam evaluasi teknis, karena tidak melampirkan bukti kepemilikan daftar peralatan utama minimal yang dibutuhkan atas pekerjaan tersebut,” ujar Rony.

Pada 27 Juli 2017, ditandatangani Surat Perjanjian (Kontrak) Nomor: 027/573/SP/KPA/SP & K/ Disporasu/2017 dengan nilai Rp4.629.496.850. Yang menandatanganinya adalah Sujamrat MM dan Junaedi selaku Direktur PT Rian Makmur Jaya. Waktu penyelesaian pekerjaan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender, terhitung mulai tanggal 25 Juli 2017 s/d tanggal 25 November 2017.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) tanggal 24 Nopember 2017 yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Hasil Pekerjaan Konstruksi (PHO) Nomor: 027/006/PPHP/PHO/KPA/SP&K/Disporasu/2017, pekerjaan tersebut dinyatakan 100 persen dan tepat waktu. Pekerjaan dibayarkan lunas ke rekening ke Bank Sumsel Babel Nomor 1443050166 an. PT Rian Makmur Jaya dengan total bersih yang dibayarkan sebesar Rp4.082.374.495,” ungkap Rony.

Berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh, untuk mendapatkan proyek/pekerjaan tersebut ada dugaan pemberian uang sebesar Rp673.381.360 dari Deddy Oktavardia kepada Drs Sujamrat, MM selaku KPA, dan Des Asharisyam selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

“Uang itu diberikan secara bertahap sebagai kesepakatan komitmen imbalan fee 16 persen dari nilai kontrak Rp4.208.633.500 yang sudah PPn 10 persen. Ditemukan fakta bahwa Deddy Oktavardian yang mengerjakan pekerjaan tersebut, sedangkan Junaedi selaku Direktur PT Rian Jaya Makmur hanya menandatangani dokumen,” beber Rony.

Berdasarkan hasil Audit BPKP Perwakilan Provsu pada tanggal 04 Juli 2019, fakta-fakta perbuatan tersebut ditemukan penyimpangan yang mengindikasikan kerugian Keuangan Negara Republik Indonesia sebesar Rp1,5 miliar. (dvs/prn)

Jangan Demam Panggung, PSMS v Blitar UTD

sutan siregar/sumut pos BIDIK: PSMS Medan membidik kemenangan saat menjamu Blitar United pada lanjutan Liga 2 musim 2019 di Stadion Teladan, Jumat (19/7) sore ini.
Sutan siregar/sumut pos
BIDIK: PSMS Medan membidik kemenangan saat menjamu Blitar United pada lanjutan Liga 2 musim 2019 di Stadion Teladan, Jumat (19/7) sore ini.

PSMS Medan membidik kemenangan saat menjamu Blitar United pada lanjutan Liga 2 musim 2019 di Stadion Teladan, Jumat (19/7) sore ini. Untuk mewujudkan ambisi itu, Pasukan Ayam Kinantan diminta untuk tidak demam panggung.

Saat ini PSMS berada di posisi keenam klasemen sementara Wilayah Barat. Mereka mengoleksi 10 angka dari lima pertandingan. Tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut tertinggal dua angka dari pemimpin klasemen Persita Tangerang.

Untuk tetap bersaing di papan atas, PSMS wajib meraih kemenangan dari Blitar United. Dan, peluang untuk menang sangat terbuka lebar, karena Blitar United sedang dalam tren buruk. Tamu baru sekali meraih kemenangan dalam empat laga yang sudah dilakoni.

Pelatih PSMS Abdul Rahman Gurning optimis timnya bakal memenangkan laga ini. “Kita optimis meraih kemenangan pada pertandingan besok (hari ini, red). Kita akan bermain maksimal dan tidak ada kebobolan di babak pertama,” ujar Gurning, Kamis (18/7).

Gurning pun sudah mewanti-wanti pasukannya agar tidak demam panggung. Pasalnya, dalam dua pertandingan kandang sebelumnya melawan Cilegon United dan Perserang Banten, pemain PSMS masih demam panggung. Akibatnya, mereka kalah dari Cilegon dan menang tipis atas Perserang.

“Mudah-mudahan pemain tidak tegang lagi pada pertandingan ini. Kesalahan-kesalahan seperti dua pertandingan kandang sebelumnya tidak terulang lagi,” harapnya.

Gurning kemungkinan akan tetap mempertahankan formasi pemain seperti laga-laga sebelumnya. Posisi Mohammadou Al Hadji yang absen karena akumulasi, kemungkinan diisi oleh Andre Sitepu. “Kita akan melihat siapa pemain yang paling siap untuk menggantikan Al Hadji,” sebutnya.

Sementara itu, Blitar United tidak memasang target tinggi datang ke Medan. Pelatih Blitar, Lestiadi yang notabane berasal dari Medan, paham dengan atmosfer di Teladan.

“Kami tahu bagaimana atmosfer di Teladan, tidak mudah mengalahkan PSMS. Target kami hanya dapat satu poin, Jika dapat poin saja, kami sudah sangat senang dan merasa menang,” ujar Lestiadi.

Lestiadi mengakui, persiapan Blitar United menghadapi Liga 2 musim ini sangat minim. “Kami tahu diri. Kami mempersiapkan diri dalam waktu singkat. Sedangkan PSMS memiliki persiapan bagus. Tapi, kami akan tetap memberikan perlawanan untuk PSMS,” tegasnya. (dek)

Dua Kurir 11,8 Kg Sabu dan 3.500 Ekstasi Dituntut 20 Tahun

AGUSMAN/SUMUT POS TERTUNDUK: Dua terdakwa kurir sabu dan ekstasi tertunduk saat menjalani sidang pledoi, Kamis (18/7).
AGUSMAN/SUMUT POS
TERTUNDUK: Dua terdakwa kurir sabu dan ekstasi tertunduk saat menjalani sidang pledoi, Kamis (18/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anton (41) dan Muhammad Ridwan (31) hanya bisa tertunduk saat dituntut 20 tahun oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada sidang di ruang Cakra 8 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (18/7).

KEDUA terdakwa dinyatakan bersalah karena menjadi kurir sabu seberat 11,8 kilogram dan 3500 butir pil ekstasi.

Selain itu, penuntut umum juga menghukum keduanya dengan denda Rp5 miliar subsider 1 tahun penjara. Dalam pembelaannya, Anton mengakui dijanjikan bayaran sebesar Rp100 juta oleh terdakwa Muhammad Ridwan.

Kedua pengacara terdakwa dari LBH Menara Keadilan Syarifahta Sembiring menuturkan, kliennya meminta diringankan hukuman.

“Kita meminta tuntutannya diturunkan, karena memang tidak mungkin minta dibebaskan. Dasar kita karena para terdakwa ini sudah mengakui perbuatannya dan bersikap sopan selama di persidangan, serta merupakan tulang punggung keluarga,” ungkapnya di hadapan Ketua Majelis, Abdul Kadir.

Dalam tuntutan Jaksa, hal yang memberatkan para terdakwa karena tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas narkotika dan dapat membahayakan generasi muda.

“Keduanya kita tuntut dengan pidana primer yaitu pidana dalam Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” ungkapnya.

Anton yang merupakan warga Lampung ini menjadi otak pelaku yang memerintahkan Ridwan untuk membawa sabu tersebut menuju Kota Bogor.

Dalam dakwaan JPU Abdul Hakim diterangkan, kasus terjadi 14 Desember 2018. Saat itu, dua personel Ditresnarkoba Polda Sumut mendapat informasi ada satu laki-laki bernama Anton yang akan menjemput sabu dari Kota Tebingtinggi.

“Selanjutnya para penyidik berangkat ke Tebingtinggi dan sesampainya di Jalan Soekarno Hatta, Tebingtinggi penyidik melihat ada lelaki dengan gerak-gerik mencurigakan sedang membawa goni,” tuturnya.

Saat ditangkap, petugas mendapati 2 bungkus goni berwarna putih yang di dalamnya berisi 1 buah tas berwarna biru hitam.

“Didalamnya berisi 11 bungkus plastik teh cina warna hijau putih yang didalamnya sabu yang setelah ditimbang seberat brutto 11,8 kg dan berat netto 11 kg dan satu bungkus plastik warna putih yang didalamnya berisi 3500 butir pil ekstasi warna hijau muda berlogo Z-4 yang setelah ditimbang seberat 811,2 gram,” tutur Abdul.

Kepada polisi, Anton mengaku mendapat narkotika tersebut dari terdakwa Muhammad Ridwan.

“Sabu dan pil ekstasi tersebut rencananya akan dibawa ke Kota Bogor,” pungkasnya.(man/ala)